Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DALAM MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SDN 01 JUNGKE KARANGANYAR”.

DISUSUN OLEH :

Nama : Muhammad Mas’ud

Nim : 203111030

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran PAI di SDN01 Jungke karanganyar utamanya kelas VI masih tergolong sulit berkembang,
khususnya materi Menyebutkan Nama Hari Akhir. Pasalnyabanyak beredar anggapan bahwa PAI hanyalah
pelajaran yang sekedar dibaca dan tidak harus diamalkan. Hal ini membuat siswa menjadi statis dan acuh tak
acuh yang menjadikan kurangnya hasil yang harus dicapai. Apabila dibiarkan berlarut-larut tentunya akan
sangat membahayakan akhlaq dan aqidah generasi muda indonsia. Pengaruh yang saat ini bisa kita lihat dari
permasalahan ini adanya penurunan kesadaran beribadah peserta didik dalam kehidupan sehari-hari baik ibadah
yang wajib maupun yang sunnah.

Jika melihat masalah yang dialami peserta didik SDN 01 jungke, Kecamatan Karanganyar,penulis berasumsi
bahwa untuk mengatasi permasalahan diatas serta menarik minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran
PAI adalah dengan cara menciptakan suasana senang dalam kelas ketika pembelajaran PAI berlangsung.
Menciptakan suasana senang tersebut adalah dengan memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan
materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu pemilihan metode yang kurang tepat dapat menimbulkan
kebosanan, kuekurang pahaman, dan akhirnya menurunkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Sejauh ini dalam kegiatan belajar mengajar dikelas masih guru merupakan figur sentral dan pengendali dari
seluruh kegiatan belajar. Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered). Kenyataan
dilapangan dalam penyampaian materi guru selalu menggunakan metode yang monoton, tidak banyak guru
yang mengkaji metode dan merubah metode tersebut. Sudah sepatutnya seorang guru harus merubah metodenya
karena perkembangan zaman yang semakin pesat. Guru mengajar masih secara konvensional, misalnya dengan
sistem ceramah yang selalu ia gunakan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami isi materi.
Akibatnya siswa tidak kreatif,kritis dan kurang mendapatkan pengalaman dalam belajar.

Kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan belajar mengajar cenderung masih dominan. Aktivitas guru
masih sangat besar dibandingkan dengan aktivitas siswa. Hal ini terjadi karena guru kurang profesional dalam
memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Padahal jika kita berpedoman
pada kurikulum 13 (K13) siswa dituntut jauh lebih aktif dibandingkan seorang guru.

Terdapat beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode ceramah, metode
demonstrasi, metode tanya jawab, dan sebagainya. Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain
menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan keberhasilan lembaga
pendidikan, dan juga pengalamannya disenangi bagi anak didik. Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana
belajar yang kreatif dalam mata pelajaran PAI, guru dapat memilih metode index card match dalam pelajaran
ini ada materi yang dapat diterapkan dan dipraktekkan, seperti mempelajari tanda-tanda hari akhir.

Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa, atas materi termasuk dalam
pembelajaran PAI yang dipelajarinya adalah melalui keterlibatan langsung atau pengalaman belajar haruslah
dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain.

Edgar Dale (1946) dalam bukunya yang berjudul “Audiovisual Methods in Teaching” menyatakan dalam
penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui
pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati, tetapi ia
harus menghayati keterlibatan langsung dalam perbuatan tanggung jawab terhadap hasilnya.

Berdasarkan keterangan di atas, proses pembelajaran akan lebih bermakna apabila peserta didik dapat
membaca apa yang dipelajarinya. Dengan demikian pembelajaran dengan pendekatan metode index card match
merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang nama-
nama hari akhir. Berhubungan dengan hal itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul : “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DALAM MATERI IMAN KEPADA
HARI AKHIR MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SDN 01 JUNGKE
KARANGANYAR”.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1.Apakah melalui penerapan metode pembelajaran Index card Match dapat meningkatkan hasil belajar
PAI pada Materi Iman kepada hari akhir ?

2.Bagaimana penerapan pembelajaran dengan metode index card match untuk


meningkatkan hasil belajar materi menyebutkan nama hari akhir siswa kelas VI sdn 01 karanganyar?

C. Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui efektifitas penerapan metode pembelajaran index card Match dalam meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VI di sdn O1 Jungke karanganyar.

2.Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan nilai rata-rata dalam


hasil belajar materi menyebutkan nama hari akhir melalui metode
index card match siswa kelas VI sdn o1 jungke karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :
A. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya memilih strategi pembelajaran dengan
metode index card match dalam meningkatkan hasil belajar siswa (tergambar dalam nilai
ratarata) pada materi menyebutkan nama hari akhir.

B. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar dalam materi menyebutkan nama hari akhir, yang tergambar dari
nilai rata-rata.

C. Bagi Instansi
Memudahkan mencapai tujuan visi dan misi dengan proses pembelajaran yang efisien serta
efektif dan melahirkan insan kamil.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Metode Index card

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan pendekatan, model, dan teknim pembelajaran. Metode index card match atau
mencari pasangan merupakan salah satu alternative yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motovasi dan
hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran dimulai dari teknil, yaitu siswa disuruh mencari pasangan
kartu yang merupakan jawaban atau soal yang dipegang. Siswa diharapkan mampu mencari pasangan kartunya
sebelum batas waktu yang ditentukan. Siswa yang dapat mencocokan kartunya lebih cepat akan mendapatkan
point.

Menurut Hisyam (Suyatmi:2008) mengemukakan bahwa adalah satu metode yang digunakan
dalam strategi pembelajaran aktif adalah Index Card Match. Metode ini merupakan pencocokan kartu index
yaitu suatu metode yang cukup menyenagkan dan digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya.

Tati (2016) mengemukakan bahwa Index card match adalah mencari jodoh kartu tanya jawab yang
dilakukan secara berpasangan dan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan-
perubahan yang menuju arah lebih baik, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan
tingkah laku. Metode pembelajaran ICM dapat melatih pola pikir siswa dengan kecepatan berpikir dalam
mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal.

Nurhidayah (2014) mengemukakan bahwa tujuan dari strategi pembelajaran Index card match
adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus aktif, mendorong siswa berpikir kritis dan
memunculkan berbagai macam pertanyaan yang kreatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
tentang materi yang dipelajari, menggalang kerja sama dan kekompakan siswa, serta mengembangkan
kepemimpinan siswa dan mengembangkan pola kemampuan matematika dan juga proses nalar siswa.

Sebagai metode yang mendorong keaktifan siswa, Metode ini juga melibatkan guru dalam
memberikan penjelasan mengenai penjabaran materi. Walaupun dalam proses metode ini peran guru hanya
sekadar memberikan , tetapi metode dapat menyajikan terjalinnya pembelajaran yang interaktif.

1.Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:


 Tahap persiapan :

1).Guru membuat rumusan hasil yang dicapai siswa selama proses index card match berlangsung.

2).Guru membuat dan menerangkan bagaimasa langkah langkah pelaksanaan index card match

3).Setelah hal tersebut dilakukan , maka selanjutnya ialah menguji cobakan index card match

 Tahap Pelaksanaan

1).Buatlah potongan-potongan kertas sebanya jumlah siswa yang ada di dalam kelas

2),Bagilah kertas-kertas tersebut menjad dua bagian yang sama

3).Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi pembelajaran. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.

4).Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat.

5).Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban

6).Setiap siswa diberikan satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan 7).berpasangan.
Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban.

8).Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,
mintalah kepada mereka untu duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.

9).Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah kepada setiap pasangan
secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman yang lainnya.
Selanjutnya, soal tersebut dijawab oleh pasangannya.

 Langkah mengakhiri index card match

1).Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran
yang telah berlangsung.

2).Melakukan evalusai agar apa yang menjadi kendala pada index card match dapat diatasi pada
pertemuan selanjutnya.

2.Metode pembelajaran index card match memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya sebagai berikut:

a.Kelebihan

1)Strategi ini berpotensi membuat siswa senang mengikuti proses pembelajaran


2) Ada unsur permainan yang terkandung dalam strategi ini tentunya membuat pembelajaran tidak
membosankan

3)Mengajak siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan.

b. Kekurangan

1).Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas

2).Guru harus meluangkan waktu yang lebih

3).Lama untuk membuat persiapan

4).Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas

5).Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah

6).Suasana kelas menjadi gaduh.

B. Kajian penelitian terdahulu

1. Anggraini (2017) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar menggunakan strategi tersebut.
Dilihat dari rata-rata pretest pada kelas eksperimen 1 adalah 13,77 dan rata-rata pretest pada kelas eksperimen 2
adalah 22,15. Ini menunjukkan bahwa skor pretest pada kelas eksperimen 2 lebih baik dari kelas eksperimen 1.
Sedangkan rata-rata skor posttest siswa kelas eksperimen 1 adalah 68,92 dan rata-rata skor posttest pada kelas
eksperimen 2 adalah 56,27. Ini menunjukkan kelas eksperimen 1 lebih baik daripada kelas eksperimen 2.
Artinya, pada kelas eksperimen 1 terjadi peningkatan hasil belajar lebih dari 50% sedangkan peningkatan hasil
belajar kelas eksperimen 2 kurang dari 50%. Pada kelas eksperimen 1 menggunakan strategi Index Card Match
dan pada kelas eksperimen 2 menggunakan strategi Make A Match.

2. Penelitian yang dilkakukan oleh Syahrir (2017) menyatakan bahwa respon belajar siswa mengalami
peningkatan. Dari siklus I rata-rata sebesar 69,78% kategori cukup menjadi 78,94 pada siklus II dengan kategori
baik. Begitu juga dengan presentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 78,79% meningkat menjadi 87,89%
pada siklus II artinya dari hasil menerapkan metode pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Astining Rahayu dan J.A. Pramukantoro (2018) menyatakan bahwa standar deviasi siswa kelas eksperimen
lebih baik karena memiliki standar deviasi yang lebih kecil dari kelas kontrol sehingga pengaruh pembelajaran
Think Pair Share dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar tinggi dengan metode pembelajaran
konvensional. Selain itu, memiliki beberapa keunggulan dengan strategi Index Card Match sebagai berikut:

(1) memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk saling bekerjasama dan berpikir dalam kelompok;

(2) membuat siswa merasa senang dalam belajar dan memahami materi karena pembelajaran disisipi dengan
permainan kartu berpasangan;

(3) menumbuhkan rasa semangat dalam menerima materi karena setiap siswa dalam kelompok pasangan
diharuskan memahami materi yang dibahasnya.
BAB III

PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.Kerangka Berfikir

PAI merupakan pelajaran yang sudah dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik. Pemikiran-pemikiran
yang fundamental sudah terbangun sejak kecil atau pada masa sekolah tingkat dasar. Materi PAI seakan hal
yang sangat menakutkan oleh siswa sehingga tidak banyak hasil belajar siswa pada PAI tergolong tinggi. Oleh
karena itu, diperlukan berbagai macam usaha yang harus dilakukan guru untuk memberikan motivasi belajar
PAI yang akan mempengaruhi hasil belajar. Usaha guru dalam membangkitkan motivasi PAI adalah kegiatan
untuk memacu keinginan dan kemauan untuk belajar PAI itu sendiri agar menghapus pandangan negatif siswa
terhadap penilaian pada pelajaranPAI. Usaha yang dilakukan tidak cukup jika hanya mengandalkan kesadaran
dari siswa itu sendiri, melainkan dari usaha seorang guru. Hal ini bertujuan untuk membantu peserta didik
dalam belajar sehingga mencapai hasil yang maksimal. Dalam proses pembelajaran PAI, dibutuhkan metode
yang bisa menjadi daya tarik dan membuat menjadi lebih bersemangat sehingga menjadi daya penggerak bagi
peserta didik untuk belajar PAI . Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI adalah
metode pembelajaran Index Card Match, dengan menggunakan metode ini akan membuat peserta didik aktif
dalam kelas sehingga menimbulkan pembelajaran yang menyenangkan.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat
pengaruh pembelajaran metode index card match (ICM) terhadap hasil belajar PAI dalam Materi Iman kepada
hari akhir pada siswa kelas VI Sdn 01 jungke karanganyar.

C. Siklus

1) Siklus I

1. Perencanaan :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan Kompetensi dasar menjelaskan tentang Iman Kepada Hari Akhir yang baik dan benar.
2) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam
pembelajaran.
3) Direncanakan RPP untuk pokok bahasan tersebut secara rinci untuk setiap pertemuan.
4) Dirancang skenario pelaksanaan model icm dalam pembelajaran dalam siklus pertama (2
pertemuan).
5)Disiapkan bahan dan media pembelajaran yang akan digunakan, serta dokumen yang lain, seperti
daftar hadir, lembar-lembar kerja siswa, dan lain-lain.
6) Merancang instrumen untuk mengamati proses pembelajaran dan hasil belajar dalam 2 kali
pertemuan, termasuk merancang bagaimana menganalisisnya.
7) Menyiapkan pengamat dari guru untuk bertindak sebagai observer, dan membantu
mendokumentasikan pelaksanaan proses penelitian tindakan kelas.

2. Tindakan :
1) Guru menjelaskan tentang materi Iman Kepada Hari Akhir
2) Guru memberikan penjelasan tentang tahapan-tahapan pembelajaran
3) Guru mengajukan suatu materi/ masalah yang akan dibahas
4) Setiap siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran, kartu indek dibuat berpasangan
berdasarkan definisi, kategori/ kelompok materi.
5) Membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masingmasing siswa
6) Menunjukkan masalah yang akan dibahas secara bersamasama.
7) Setiap siswa secara bergiliran dan acak diminata untuk memasangkan/ mengurutkan kartu jawaban
sesuai materi yang dibahas.
8) Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan yang ditempelkan dan meminta respon dari siswa
lain apakah yang ditempelkan benar-benar keliru
9) Dari alasan yang dikemukakan siswa maupun ketepatan urutan kartu atau gambar, guru dapat
menanamkan konsep sesuai kompetensi yang ingin dicapai
10) Agar pembelajaran lebih seru, diterapkan punishment bagi siswa yang melakukan kesalahan, jenis
hukuman dibuat kesepakatan bersama.
11) Ketika salah satu bagian kententuan tersusun dengan benar, guru menunjuk siswa menjelaskan
keterkaitan logis dari urutan kartu atau gambar tersebut.
12) Guru melakukan evaluasi terhadap perubahan kemampuan siswa

3. Pengamatan :
1) Mengamati terhadap proses pembelajaran dan respons kelas, serta siswa dengan memakai instrumen
yang telah dipersiapkan.
2) Mewajibkan guru untuk mengamati proses mengajar yang dilakukan guru dengan memakai lembar
observasi yang telah dirancang.
3) Mengevaluasi pengamatan hasil belajar dengan menggunakan tes, penugasan.

4. Refleksi.
1) Simpulan hasil analisis pengamatan pembelajaran melakukan evaluasi untuk memperbaiki
pembelajaran.
2) Tujuanyang paling utama adalah mengetahui hal-hal yang kurang sempurna dalam pelaksanaan
penerapan metode mengajar yang baru.
3) Simpulan hasil refleksi akan dipakai sebagai masukan dalam tindakan siklus ke-II mendatang.

2) Siklus II

1.Perencanaan :

1) Merancang RPP untuk pokok bahasan lanjutan dari yang telah diajarkan pada siklus ke-I, secara rinci
setiap pertemuan.
2) Merancang kembali skenario pelaksanaan model demonstrasi dalam pembelajaran dalam siklus kedua
(2 pertemuan) dengan perbaikan dan penyempurnaan tindakan pembelajaran sesuai dengan masukan
hasil refleksi ke-I.
3) Merancang kembali bahan dan media pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajar.
4) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam
pembelajaran.
5) Dirancang skenario pelaksanaan model icm dalam pembelajaran dalam siklus pertama (2 pertemuan).
6)Disiapkan bahan dan media pembelajaran yang akan digunakan, serta dokumen yang lain, seperti
daftar hadir, lembar-lembar kerja siswa, dan lain-lain.
7) Merancang instrumen untuk mengamati proses pembelajaran dan hasil belajar dalam 2 kali
pertemuan, termasuk merancang bagaimana menganalisisnya.
8) Menyiapkan pengamat dari guru untuk bertindak sebagai observer, dan membantu
mendokumentasikan pelaksanaan proses penelitian tindakan kelas.

2). Tindakan :

1) Guru menjelaskan tentang materi Iman Kepada Hari Akhir


2) Guru memberikan penjelasan tentang tahapan-tahapan pembelajaran
3) Guru mengajukan suatu materi/ masalah yang akan dibahas
4) Setiap siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran, kartu indek dibuat berpasangan
berdasarkan definisi, kategori/ kelompok materi.
5) Membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masingmasing siswa
6) Menunjukkan masalah yang akan dibahas secara bersamasama.
7) Setiap siswa secara bergiliran dan acak diminata untuk memasangkan/ mengurutkan kartu jawaban
sesuai materi yang dibahas.
8) Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan yang ditempelkan dan meminta respon dari siswa
lain apakah yang ditempelkan benar-benar keliru
9) Dari alasan yang dikemukakan siswa maupun ketepatan urutan kartu atau gambar, guru dapat
menanamkan konsep sesuai kompetensi yang ingin dicapai
10) Agar pembelajaran lebih seru, diterapkan punishment bagi siswa yang melakukan kesalahan, jenis
hukuman dibuat kesepakatan bersama.
11) Ketika salah satu bagian kententuan tersusun dengan benar, guru menunjuk siswa menjelaskan
keterkaitan logis dari urutan kartu atau gambar tersebut.
12) Guru melakukan evaluasi terhadap perubahan kemampuan siswa

3. Pengamatan :

1) Mengamati terhadap proses pembelajaran dan respons kelas, serta siswa dengan memakai instrumen
yang telah dipersiapkan.
2) Mewajibkan guru untuk mengamati proses mengajar yang dilakukan guru dengan memakai lembar
observasi yang telah dirancang.
3) Mengevaluasi pengamatan hasil belajar dengan menggunakan tes, penugasan.

4. Refleksi.

1) Simpulan hasil analisis pengamatan pembelajaran melakukan evaluasi untuk memperbaiki


pembelajaran.
2) Tujuanyang paling utama adalah mengetahui hal-hal yang kurang sempurna dalam pelaksanaan
penerapan metode mengajar yang baru.
3) Simpulan hasil refleksi akan dipakai sebagai masukan dalam tindakan siklus ke-II mendatang.
4) Mempelajari hasil analisis pengamatan, melakukan refleksi untuk perbaikan tindakan di siklus ke-III
(jika diperlukan). Apabila tidak, maka hasil seluruhnya untuk bahan pembuatan laporan.
D. Jadwal penelitian

No Rencana Kegiatan Waktu (minggu ke)

1 2 3 4 5 6

1. Pelaksanaan

Menyusun rencana
awal PTK

Menyusun rencana
rinci, menyusun
instrumen

Menyiapkan alat dan


bahan

2. Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan


alat

Melakukan tindakan
siklus ke-I ( 2 kali
pertemuan)

Melakukan tindakan
siklus ke-II ( 2 kali
pertemuan)

3. Penyusunan (Laporan)

Menyusun konsep
laporan

Seminar hasil
penelitian

Perbaikan laporan
Pengadaan laporan

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I DAN SIKLUS II

A. Tabel Observasi kegiatan pembelajaran

No Indikator/Aspek yang diamati Dilakukan Skor Penilaian


Y T 1 2 3 4
I. Para pembelajar
1 Mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
2 Mengamati dan mengarahkan sikap
siswa agar
siap memulai pelajaran
3 Melakukan tes penjajakan [pre-tes]
dan mengidentifikasi keadaan siswa
4 Mengingatkan pelajaran yang
terdahulu dan mengaitkan pada
pelajaran baru
5 Menjelaskan secara singkat tentang
tujuan dan proses pembelajaran yang
akan dijalani siswa
6 Motivasi

II Kegiatan Inti Pembelajaran

7 Guru menjelaskan tentang materi


pengertian Iman Kepada Hari Akhir
8 Guru memberikan penjelasan tentang
tahapan-tahapan pembelajaran
9 Guru mengajukan suatu materi/
masalah yang akan dibahas
10 Setiap siswa diberikan kartu indek
yang berisi materi pelajaran, kartu
indek dibuat berpasangan berdasarkan
definisi, kategori/ kelompok materi.
11 Membagikan lembar kerja siswa
(LKS) kepada masing-masing siswa
12 Menunjukkan masalah yang akan
dibahas secara bersama-sama.
13 Setiap siswa secara bergiliran dan
acak diminata untuk memasangkan /
mengurutkan kartu jawaban sesuai
materi yang dibahas
14 Guru menanyakan alasan/ dasar
pemikiran urutan yang ditempelkan
dan meminta respon dari siswa lain
apakah yang ditempelkan benar-
benar keliru
15 Dari alasan yang dikemukakan siswa
maupun ketepatan urutan kartu atau
gambar, guru dapat menanamkan
konsep sesuai kompetensi yang ingin
dicapa
16 Agar pembelajaran lebih seru,
diterapkan penishment bagi siswa
yang melakukan kesalahan, jenis
hukuman dibuat kesepakatan
bersama.
17 Ketika salah satu bagian kententuan
tersusun dengan benar, guru
menunjuk siswa menjelaskan
keterkaitan logis dari urutan kartu
atau gambar tersebu
18 Guru melakukan evaluasi terhadap
perubahan kemampuan siswa
19 Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
20 Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
22 menggunakan media

23 Menggunakan metode
24 Menumbuhkan fartisifasi aktif siswa
dalam pembelajaran
25 Membangkitkan motifasi belajar
siswa
26 Menunjukkan sikap terbuka respon
siswa
27 Menumbuhkan keceriaan dan antusias
siswa
28 Menggunakan bahasa lisan tulisan
secara jelas, baik, dan benar.
29 Membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
III Kegiatan Akhir

30 Guru melakukan Post tes kepada


siswa
31 Memberikan kesempatan siswa
bertanya tentang materi yang
dikembangkan
32 Memberikan kesempatan siswa
bertanya tentang materi yang
dikembangkan
33 Memberikan PR sebagai bagian
remidi/pengayaan
34 Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
Total Skor
Jumlah

 Keterangan : skor diberikan pada saat guru berkerja. Skor yang


diberikan maksimal 100

 Kategori penilaian :A. 1 kurang baik

B. 2 cukup baik

C. 3 baik

D.4 sangat baik


B.Tabel Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

No Nama Penialaian Jumlah Klasifik prosentasi


skor asi
1 2 3 4 5 6 7 8
aktifitas
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
Prosentasi
Keterangan :
Interval Kategori Penilaian :
a. 1 – 8 = Tidak Aktif
b. 9 – 16 = kurang Aktif
c. 17 – 24 = Cukup Aktif
d. 25 – 32 = Aktif
e. 33 – 40 = Sangat Aktif

Katagori penilaian :
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru
3. Mengajukan pertanyaan
4. Aktivitas dalam pembelajaran
5. Disiplin dalam berdiskusi
6. Partisivasi siswa dalam pembelajaran
7. Kecerian dan antusiasme siswa dalam pembelajaran
8. Menyimpulkan

C.Tabel hasil observasi siswa

NO Aktifitas siswa F %

1 Sangat Aktif
2 Aktif
3 Cukup Aktif
4 Kurang Aktif
5 Tidak Aktif

D.Tabel Daftar nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran


N Nama Nilai Katerangan
O
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah
Rata-Rata

E.Tabel Distribusi hasil belajar siswa dalam pembelajaran

No Nilai (N) Frekuensi (F) NxF % Kualifikasi


1 Sangat Baik
2 Baik
3 Cukup
4 Kurang
5 Kurang
Jumlah
Rata-Rata

Interval =

0 - < 2 = Sangat Kurang


2 -< 4 = Kurang
4 -< 6 = Cukup
6 -< 8 = baik
8 -< 10 = Sangat Baik

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai