Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
PENDI
107018200968
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang tak pernah berhenti
melimpahkan rahmat ridla-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan. Shalawat teriring salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad
S.A.W, sahabat, tabi’in, dan para pengikut beliau yang setia menjalankan ajaran-
ajarannya hingga akhir zaman.
Skripsi ini merupakan kewajiban yang harus penulis tunaikan sebagai mahasiswa
untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Manajemen
Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Disamping itu, skripsi ini merupakan tanggung
jawab moral dan sosial sebagai putra daerah yang harus penulis tuangkan dalam
sebuah karya tulis di akhir masa kuliah.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis sampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa penulis
berkuliah maupun semasa penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan
segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Nurlena Rifa’i, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari M. Pd, Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif SAM M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan arahan di tengah kesibukan beliau selama penulis
menjalani penulisan skripsi.
4. Ibu Iffah Zahriyani, S.Pd, Staf Jurusan KI-MP yang telah memberikan
layanan akademik selama penulis menempuh perkuliahan.
ii
5. Dr. Asril Dt. Paduko Sindo, Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan saran dalam menjalani perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Program Studi Manajemen Pendidikan
yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan ketulusan,
profesionalisme, dan dedikasi yang tinggi.
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. H. Sehabudin S.Ag Kepala sekolah MTs Darussaadah Jatiuwung Tangerang,
dan bapak Hudori S.Ag yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengadakan penelitian dan wawancara.
9. Ayahanda Ujang dan Ibu Hasanah, orang tua penulis yang selalu mendidik,
membimbing, memberikan nasehat dan dukungan, serta doa dimanapun
penulis berada.
10. Isteriku tercinta Santi yang telah mendampingi dan memotivasi penulis
sampai penulis skripsi ini selesai
11. Anakku tersayang Desy Kahla Hinayah yang telah menghibur kepenatan
dalam penyusunan skripsi ini.
12. Adik- adikku Siti Umayah dan Nana Suryana
12. Teman-teman penulis, kelas A dan terutama kelas B Jurusan Manajemen
Pendidikan (KI-MP) angkatan 2007.
Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang
menggeluti bidang manajemen pendidikan, minimal bagi penulis. Akhirnya hanya
kepada Allah segala sesuatu penulis kembalikan.
Penulis
iii
iv
vii
BAB I
PENDAHULUAN
putra daerah untuk belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan lebih
berkualitas.
Berbagai fenomena di atas mempunyai beberapa implikasi yang
mendorong percepatan pendidikan sebagai sebuah industri. Dari sisi pelaku
dunia pendidikan, sekarang ini dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas
pendidikan dari segala sisi. Karena sekarang ini persaingan menjadi semakin
ketat dengan tumbuh suburnya lembaga pendidikan di lingkungan sekitar.
Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau pengelola
pendidikan harus berupaya dengan keras agar memberikan layanan yang
terbaik. Karena, jika tidak, konsumen akan dengan mudah mencari lembaga
pendidikan lain yang sejenis jika dirasa lebih menguntungkan di sana.
Dari sisi konsumen, sekarang ini dengan semakin banyaknya penawaran
dari lembaga pendidikan, merupakan dua sisi yang terkadang sulit. Di satu sisi
memudahkan konsumen untuk memilih lembaga mana yang sesuai, tetapi di
sisi lain, konsumen juga kesulitan menentukan karena terkadang tidak
memiliki informasi yang cukup tentang lembaga tersebut.
Tidak bisa dipungkiri, dengan berbagai perkembangan di atas, pendidikan
sekarang ini sudah mengarah pada proses industrialisasi. Dunia pendidikan
tidak bisa lagi dianggap sebagai lembaga sosial, tetapi harus diperlakukan
sebagai industri yang harus dikelola secara profesional. Karena, dengan
semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan ditinggalkan
konsumen jika dikelola seadanya.
Pemasaran adalah strategi atau cara bagaimana melakukan berbagai
aktifitas agar terjadi pertukaran (exchange) antara produsen dengan konsumen.
Dalam hal pendidikan, pemasaran mengatur strategi dan cara agar konsumen
mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan berbagai
jasa yang disediakan lembaga pendidikan1.
1
Zainudin Akbar, Artikel Perkuliahan Manajemen Pemasaran, FITK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH, Jakarta, 2011 hlm 2-3
3
Tugas pemasaran adalah bagaimana hal-hal yang tidak terwujud itu bisa
ditunjukkan dalam berbagai bentuk dan wujud yang bisa menunjukkan
kualitas jasa. Para pemasar bisa melakukan beberapa hal seperti:
Banyak faktor yang bisa membuat sekolah maju dan diminati masyarakat.
Sekolah yang maju bisa memanfaatkan peluang-peluang seperti biaya masuk
yang sangat murah untuk diminati masyarakat karena biaya pendidikan
sekarang sangat mahal dan memakan biaya yang sangat besar, tidak semua
masyarakat mampu membiayai anak-anaknya bersekolah. Dengan biaya yang
murah inilah orang tua atau pun masyarakat bisa memasukkan anaknya
bersekolah. Menjalankan strategi penyedian barang atau jasa berbasis biaya
rendah merupakan pendekatan yang ampuh untuk pasar dengan konsumen
yang sangat sensitif terhadap harga. Tujuan strategi tersebut adalah agar
sekolah mempuyai keunggulan biaya yang terus menerus atas pesaing dan
menggunakan keunggulan biaya rendah tersebut sebagai dasar untuk
menekan harga pesaing dan mendapatkan pangsa pasar atas dasar biaya
pesaing untuk memperoleh profit marjin yang lebih tinggi dengan harga jual
2
Zainudin Akbar, Materi Perkuliahan Manajemen Pemasaran, FITK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH, Jakarta, 2011 hlm 6
4
yang berjalan.3 Dan sekolah bisa membedakan dirinya dengan sekolah yang
lain melalui sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruang kelas yang
layak, memiliki Laboratorium komputer serta bangunan yang memadai. Dan
tidak lupa yang bisa menarik minat masyarakat atau orang tua adalah
penampilan dan kualitas dari pegawai dan tenaga pengajarnya Tenaga
pengajar dengan pendidikan memadai dan pegawai yang profesional dalam
melayani calon murid akan sangat membantu konsumen untuk menilai
kualitas lembaga pendidikan tersebut.
Sekolah sebagai suatu organisasi seperti layaknya manusia yang bisa
lahir, tumbuh dan berkembang, sakit kemudian mati. Untuk bisa tetap eksis
sekolah harus mempunyai strategi pemasaran yang ampuh. Fungsi pemasaran
di lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga
dan menarik sejumlah minat calon siswa. Oleh karena itu, pemasaran harus
berorientasi kepada “pelanggan” yang dalam konteks sekolah/madrasah
disebut dengan siswa. Di sinilah perlunya sekolah/madrasah untuk
mengetahui bagaimanakah calon siswa melihat sekolah/madrasah yang akan
dipilihnya.
3
Bambang Haria, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan perang bisnis, Bayumedia,
Jakarta, 2003. hlm 101
5
4
Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah/Madrasah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010 edisi pertama cetakan kedua
hlm 101-106
7
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Secara akademis dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain untuk
meneliti lebih lanjut meneliti dalam strategi pemasaran jasa pendidikan
2. Secara praktis hasil penelitian ini masukan bagi sekolah lain untuk
mengembangkan strategi jasa pendidikan sehingga mampu menarik
minat masyarakat
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Jasa pendidikan
Terdapat beberapa pendapat tentang makna pendidikan. Pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Seruan ini
mengisyaratkan bahwa lembaga pendidikan hendaknya tidak menutup diri,
melainkan selalu mengadakan kontak hubungan dengan orang tua dan masyarakat
sekitarnya sebagai penanggung jawab pendidikan. Lembaga pendidikan harus
menjadi organisasi terbuka yang selalu mengadakan kerjasama dengan warga
masyarakat lainnya secara bersama-sama membangun bidang pendidikan. Hal ini
sangat mungkin dilakukan, karena masyarakat sangat sadar akan manfaat
pendidikan sebagai modal utama dalam membangun dan memajukan bangsa
termasuk membangun masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu maka dalam
merancang dan melaksanakan pendidikan, aspek sosial budaya harus dijadikan
sebagai salah satu landasannya. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan nasional
mampu membawa masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang berbudaya
maju sebagaimana masyarakat bangsa lainnya di dunia.1
1
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), hal. 89
10
11
putrinya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara total,integratif dan optimal
seperti yang dicita-citakan oleh bangsa indonesia. Itulah sebabnya lembaga-
lembaga pendidikan mengambil alih tugas ini. Lembaga pendidikan memberi
sesuatu yang berharga kepada masyarakat. Lembaga pendidikan sesungguhnya
melaksanakan fungsi rangkap terhadap masyarakat yaitu memberikan layanan dan
sebagai agen pembaharu.
Adapun pengertian sekolah adalah sebagai suatu sistem sosial merupakan
bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maju
mundurnya sumberdaya manusia pada suatu daerah, tidak hanya bergantung pada
upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber
daya manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur
pula sumber daya manusia pada daerah tersebut. Oleh karena itu, “masyarakat
hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan pendidikan di daerah.
Masyarakat hendaknya ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di daerah
sekitarnya. Maju mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggung
jawab bersama masyarakat setempat2”.
Pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Kindred Leslie
seperti dikutip Eka Prihatin hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu
proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha
menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dari karya
pendidikan seta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam
memajukan sekolah3. Dari uraian diatas Penulis menganalis bahwa sumber daya
manusia pada suatu daerah tidak tergantung pada upaya-upaya yang dilakukan
sekolah namun sangat tergantung kepada partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan itu sendiri.
2
Prihatin Eka. Teori Administrasi Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2011 Hlm 83
3
Prihatin Eka. Teori Administrasi Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2011 Hlm 84
12
Sedangkan Basu Swasta dan Irawan berpendapat bahwa “promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.4
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa promosi adalah alat
komunikasi penjual atau produsen untuk mencapaikan informasi mengenai produk
yang ditawarkan kepada pasar yang bersifat membujuk, mengajak dan
menyakinkan agar dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku calon
pembeli sehingga mereka tertarik membeli produk yang ditawarkan tersebut.
Setelah mengetahui pengertian strategi dan promosi maka dapat disimpulkan
bahwa strategi promosi adalah program yang direncanakan secara fundamental
dalam melaksanakan promosi agar mampu mempengaruhi pengetahuan, sikap dan
perilaku audien sasaran sehingga dapat mencapai tujuan promosi yaitu terjadinya
pembelian atas produk yang ditawarkan.
4
Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran I, Jakarta:universitas Terbuka,1999, cet IIIh 65
5
Nasution Arman Hakim,. Manajemen Industri. Penerbit C.V. ANDY OFFSET, Yogyakarta,
2006 hlm 38
6
Schroeder Roger G, Manajemen Operasi (pengambilan keputusan dalam suatu fungsi operasi)
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997 edisi ketiga hlm 138
13
penulis jasa tidak bisa diraba tetapi bisa dirasakan setelah jasa itu terjadi (sebagai
kenyataan). Contoh: seorang siswa dapat merasakan jasa pendidikan setelah
mendaftar masuk atau menjadi seorang murid, selama menjadi murid jasa
pendidikan bisa dirasakan oleh siswa dan para alumni.
Kotler seperti dikutip Nasution, menjelaskan bahwa jasa adalah aktivitas
atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apa pun.
Produksinya mungkin terikat atau tidak pada produk fisik7.
Dapat disimpulkan, bahwa jasa adalah setiap tindakan atau aktivitas dan
bukan benda, yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik), konsumen terlibat secara
aktif dalam proses produksi dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu8.
Paket jasa diartikan sebagai suatu perangkat yang terdiri atas barang dan
jasa yang disediakan dalam penyampaian jasa tertentu.
Menurut Fitzsimmons, komponen termasuk paket jasa (servis package)
adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas penunjang (supporting facility), yaitu sumber daya fisik yang
harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen.
b. Barang-barang pendukung (facilitating goods), yaitu bahan-bahan
yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen dan termasuk setiap item
yang disediakan oleh pemberi jasa.
c. Jasa-jasa eksplisit (explcit services), yaitu segala manfaat yang dapat
diamati dan dirasakan dengan panca indera.
Jasa-jasa implisit (impicit services), yaitu manfaat psikologis yang hanya
dirasakan konsumen secara samar-samar9. Jadi menurut penulis paket jasa seperti
fasilitas penunjang yaitu bangunan dan sarana dan prasarana, barang-barang
pendukung, dan jasa-jasa eksplisit yaitu segala manfaat yang dirasakan dengan
panca indera.
7
Nasution M. Nur, Manajemen MutuTerpadu (Total Quality Management). Penerbit Ghalia
indonesia, Bogor selatan, 2004 hlm 75
8
Jasfar Farida,, Manajemen Jasa (pendekatan terpadu). Penerbit Ghalia indonesia, Jakarta, 2009
hlm 15-17
9
Jasfar Farida,. Manajemen Jasa (pendekatan terpadu). Penerbit Ghalia indonesia, Jakarta, 2009
hlm 29-30
14
10
Jasfar Farida,. Manajemen Jasa (pendekatan terpadu). Penerbit Ghalia indonesia, Jakarta, 2009
hlm 20-25
11
Zainudin Akbar, Materi Perkuliahan Manajemen Pemasaran, FITK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH, Jakarta, 2011 hlm 7-8
16
12
Philip Kotler & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 12. PT Indeks, 2007 hlm 44
17
Menurut penulis sistem pelayanan jasa seperti teknologi, aliran jasa, tipe
proses, lokasi dan ukuran, tenaga kerja. Dari beberapa pedoman yang telah ada
harus dipilih salah satunya.
13
Schroeder Roger G., Manajemen Operasi (pengambilan keputusan dalam suatu fungsi operasi).
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997 edisi ketiga hlm 149
19
stakeholder merupakan hal yang harus dilakukan setiap lembaga, jika lembaga
tersebut menginginkan untuk mampu bersaing14.
14
Muhaimin, , “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya Dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010 edisi pertama
cetakan kedua hlm 98
20
15
Muhaimin, , “Manajemen Pendidikan” aplikasinya dalam penyusunan rencana pengembangan
sekolah/madrasah, Kencana Prenada Media Group, jakarta, 2010 edisi pertama cetakan kedua
hlm 116
21
16
Tjiptono fandy, Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang Jawa Timur-indonesia,2004
edisi pertama hlm 31
22
pesat bagi sekolah/ madrasah tersebut, dan dapat pula seorang pimpinan
menjatuhkan nama baik lembaga17.
Menurut penulis penerapan bauran jasa pendidikan seperti produk,
price(harga), promosi, tempat, personal traits dapat diterapkan dilembaga
pendidikan seperti:
a. Produk, dalam penerapan dilembaga pendidikan seperti muatan lokal
(mulok) yang tersedia disekolah ada muatan local yang favorit dan ada
yang tidak. Layanan akademik dan layanan administrative yang baik.
Demikian pula dengan lulusan sekolah yang berkualitas yang turut
mempengaruhi pilihan siswa
b. Price, price atau harga merupakan elemen yang berjalan sejajar dengan
mutu produk. Tujuan biaya di sekolah/ madrasah adalah mencapai
keseimbangan antara biaya yang digunakan untuk produksi dalam
institusi tersebut.
c. Promotion, promosi merupakan usaha meningaktkan masuknya calon
siswa baru ke sekolah yang bersangkutan. Promosi dilakukan oleh
sekolah diantara: publikasi di surat kabar, brosur, bulletin, televise,
spanduk.
d. Place atau tempat merupakan kemudahan akses jasa bagi para
pelanggannya. Seperti lokasi yang mudah dicapai dengan kendaraan
umum, kondisi sekolah cukup berperan sebagai bahan pertimbangan
calon siswa baru untuk memasuki sekolah.
e. Personal traits menyangkut unsur pimpinan sekolah tercermin pada
siapakah yang memimpin sekolah.
17
Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” aplikasinya dalam penyusunan rencana pengembangan
sekolah/madrasah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010 edisi pertama cetakan kedua
hlm 109-111
23
18
Kotler Philip dan Amstrong Gary, alih bahasa Wilhelmus W. Bakuwaton . Dasar-Dasar
Pemasaran, Intermedia, Jakarta 1995 edisi 6, hal 445
24
c. Diferensiasi Personnel
Terdapat 6 karakteristik yang menunjukkan personil yang terlatih, yaitu
kemampuan personel, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap
dan komunikasi.
1. Competence: keterampilan dan pengetahuan.
2. Courtesy: ramah, hormat, dan bijak.
3. Credibility: dapat dipercaya
4) Reliability: layanan diberikan dengan konsisten dan akurat
5) Responsiveness: tanggap terhadap permintaan dan masalah pelanggan
19
Bambang Haria, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Bayumedia,
Jakarta. Hal 108
20
Assuari Sopyan. Manajemen Pemasaran (dasar, konsep dan strategi). PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2010 hlm 180-181
25
e. Diferensiasi Saluran
Dalam melakukan diferensiasi saluran, perusahaan dapat melakukan
strategi berdasarkan pada Distribusi Eksklusif, Distribusi Selektif dan Distribusi
Intensif.
Jadi strategi differensiasi pemasaran jasa pendidikan adalah strategi
pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing). Dengan
cara ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen
tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi, perusahaan atau produsen
menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen
pasar. Dengan kata lain, perusahaan atau produsen menawarka berbagai variasi
produk dan produk mix yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program
pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang
tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tesebut. Perusahaan yang
menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok
konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga
pembelianya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian, diharapkan
penjualan perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan
lebih kuat atau mantap di setiap segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini,
penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih
baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat
ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi
ini adalah terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya
21
Zainudin Akbar, Materi Perkuliahan Manajemen Pemasaran, FITK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH, Jakarta, 2011 hlm 31
22
Assuari Sopyan. Manajemen Pemasaran (dasar, konsep dan strategi). PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2010 hlm 180-181
26
produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya
investasi23.
Menurut penulis strategi diferensiasi adalah strategi memberikan
penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan kompetitor.
Dan cara-cara mendiferensiasikan dengan cara produk, layanan, personel,citra dan
saluran.
23
Assuari Sopyan. Manajemen Pemasaran (dasar, konsep dan strategi). PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2010 hlm 180-181
24
Rambat Lumpiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2009
edisi ke-2 h. 123
27
Kesadaran menurut Kotler adalah jika sebagian besar audiens sasaran tidak
sadar akan objek tersebut, tugas komunikator adalah membangun kesadaran,
mungkin cukup disebut dengan pengenalan. Hal ini dapat dicapai dengan pesan
sederhana yang mengulang nama tersebut.
Pengetahuan, audiens sasaran mungkin mamiliki kesadaran akan
perusahaan atau produk tetapi tidak tahu lebih banyak dari itu. Maka komunikator
harus mempelajari bagaimana kebanyakan orang dalam audiens sasaran itu
memiliki sedikit, beberapa, atau banyak pengetahuan mengenai produk.
Kemudian komunikator memutuskan memilih pengetahuan produk sebagai tujuan
komunikasinya yang pertama.
Kesukaan, jika anggota sasaran mengetahui produk itu, bagaimana
perasaan mereka mengenalinya? Jika audiens terlihat kurang suka, maka
komunikator harus mencari tahu mengapa dan kemudian mengembangkan suatu
kampanye komunikasi untuk membangun perasaan yang lebih menguntungkan.
Preferensi, audiens sasaran mungkin menyukai produk itu tetapi tidak lebih
menyukai produk itu dari pada yang lain. Dalam hal ini komunikator harus
berusaha membangun preferensi konsumen. Komunikator akan mempromosikan
kualitas produk, nilai kerja dan keistimewaan lainnya.
Keyakinan, audiens sasaran mungkin lebih menyukai produk tertentu tetapi
tidak berkembang ke arah keyakinan untuk membelinya. Tugas komunikator
adalah menyakinkan audiens terhadap produk tersebut.
Pembelian, beberapa anggota audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan
tetapi tidak cukup dekat untuk melakukan pembelian. Komunikator harus
menuntun konsumen ini untuk mengambil langkah akhir. Tindakannya dapat
berupa menawarkan produk itu dengan harga rendah, menawarkan premi, atau
membiarkan konsumen mencoba dalam jumlah terbatas25.
Dari uraian diatas penulis menganalis menentukan tujuan strategi promosi
dengan cara terlebih dahulu mengetahui audiens target dan ciri-cirinya, maka
kemudian dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki.
c. Merancang Pesan
Setelah mendefinisi respon audiens yang diharapkan, komunikator beralih
ke pengembangan pesan yang efektif. Kotler mengungkapkan bahwa idealnya
pesan itu harus memperoleh perhatian (attention), menarik minat (interest),
membangkitkan keinginan (desire), dan menghasilkan tindakan (action) yang
semuanya dikenal dengan metode AIDA26.
25
Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis Perencanaan,
Implementasi, dan Pengandalian, (Jakarta: Salemba Empat), 2001 edisi ke-1 Jilid 2 h. 782-783
26
Ibid,h. 784
28
27
Ibid,
28
Ibid, h. 784-785
29
Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia), 1992 edisi ke-5
jilid. 2 h. 111
29
2) Struktur pesan
Menurut Gregorius Chandra struktur pesan yaitu berkaitan dengan
penarikan kesimpulan dan urutan presentasi pesan. Ada dua pilihan
dalam penarikan kesimpulan, yakni membiarkan audiens
menyimpulkan sendiri pesan yang dibaca/ditontonnya atau perusahaan
yang menegaskan kesimpulan untuk para audiens.30
Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan komunikator harus
dapat menarik kesimpulan dan urutan presentasi pesan agar audiens
dapat memahami isi pesan tersebut.
3) Format pesan
Dalam penyusunan pesan tentu harus sebaik mungkin agar audiens
sasaran tertarik dengan isi pesan tersebut. format pesan yang
digunakan komunikator harus meyakinkan dan disesuaikan dengan
media yang digunakan.
Untuk media cetak, menurut Kotler komunikator harus
memutuskan mengenai headline, copy, ilustrasi dan warna. Agar
menarik perhatian, pengiklan menggunakan beranekaragam sarana,
seperti menampilkan sesuatu yang baru dan kontras, headline dan
gambar dan menawan, format yang khas, posisi, ukuran pesan, dan
warna. Sedangkan bila pesan disampaikan melalui radio, maka
komunikator harus cermat memilih tutur katanya, sifat suara
(kecepatan ucapan, irama, pola titinada dan artikulasi), dan vokalisasi
(berhenti, berdesah, berkuap).31
30
Gregorius chandra, Strategi Dan Program Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Offset), 2002
edisi ke-1 h. 171
31
Kotler dan Amstrong, Opcit, h. 111-112
30
32
Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis Perencanaan,
Implementasi, dan Pengandalian, (Jakarta: Salemba Empat), 2001 edisi ke-1 Jilid. 2 h.788- 789
33
Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia), 1987 edisi ke-3cetakan pertama
h. 186
34
Kotler dan A.B Susanto, Op. cit., h. 790
31
2) Komunikasi Nonpersonal
Menurut Kotler A.B Susanto saluran komunikasi nonpersonal
adalah penyampaian pesan tanpa kontak personal atau interaksi.
Saluran ini meliputi media, suasana, dan peristiwa. Media terdiri dari
media cetak (surat kabar, majalah surat langsung), media siaran (radio,
televisi), media elektronik (audiotape, videotape, videodisk), dan
media display (billboard, papan reklame, poster). Suasana adalah paket
lingkungan yang menciptakan atau memperkuat pengetahuan pembeli
akan pembelian produk. Peristiwa adalah kejadian yang dirancang
untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasaran.
Disini bagian Humas mengatur konferensi pers atau pertemuan besar
agar tercapai pengaruh komunikasi yang spesifik pada audiens35.
35
Ibid., h. 792-793
36
Munandar, Budgeting (Perencanaan, Pengkoordinasian, dan Pengawasan Kerja),
Yogyakarta:BPFE, 1998 cet 1 Edisi ke-12 h.1
37
Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia), 1992 edisi ke-5
jilid. 2 h. 118
32
38
Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis Perencanaan,
Implementasi, dan Pengandalian, (Jakarta: Salemba Empat), 2001 edisi ke-1 Jilid. 2 h. 794
39
Ibid., h. 795
40
Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia), 1992 edisi ke-5
jilid. 2 h. 119
33
41
Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi) 2002, edisi ke-2, cet. 6 h. 226
42
Tjiptono, Op.cit, h. 224
34
43
Kotler dan Amstrong, Op.cit., h. 121
44
Tjiptono, Op.cit., h. 229
45
Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta:Intermedia), 1987 h. 196
35
46
Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta:Indeks), 2004 edisi ke-9 jilid. 2
h. 668
47
Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Indeks), 2008 edisi ke-
12 h. 220
48
Ibid, h. 262
36
49
Ibid, h. 280
50
Ibid, h. 272-273
51
Ibid, h. 295
37
52
Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat,
2009 edisi ke-2 h. 124
38
5. Kerangka Teori
Feed Back
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Sukmadinata Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), cet-6, hal. 72.
39
40
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu data primer dan
sekunder.
1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, sumber data primer berasal
dari kepala sekolah, tenaga pengajar, orang tua dan siswa-siswi MTs
Darusaadah Tangerang yang dipilih sesuai dengan kebutuhan.
2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini
berasal dari data tertulis lembaga.
Dalam penelitian kualitatif sumber data akan berkembang terus (snowball)
secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap
memuaskan2. Oleh karena itu, sumber data akan bertambah terus jika sumber data
yang ditentukan belum dapat memberikan data yang relevan bagi penelitian.
2
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, hal. 78.
3
Bungin M. Burhan, Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Kencana Jakarta, 2009) hal. 108.
41
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, yang dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang4.
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi latar
belakang, visi, misi dan tujuan, keadaan sumber daya kependidikan yang
meliputi guru, murid, sarana prasarana, dan struktur organisasi sekolah.
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah
MTs Darussa’adah
Variabel
No. Dimensi Indikator
penelitian
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), cet-9, hal. 329.
42
3. Proses interpretasi data yaitu proses member tafsir data/ informasi yang
diperoleh dari sumber data yang ada
HASIL PENELITIAN
gedung ini pula terdapat laboratorium komputer sebagai tempat pendidikan dan
pelatihan komputer bagi para siswa MTs Darussaadah.
Dengan semangat dan idealisme yang kuat dari seluruh dewan guru, pimpinan
lembaga dan pengurus Yayasan untuk meningkatkan kualitas para siswanya,
alhamdulilah pada Ujian Nasional yang diikuti pertama kali para siswa tahun
pelajaran 2003 MTs Darussaadah mendapat peringkat yang cukup memuaskan
Suatu prestasi yang dapat dibanggakan dalam awal merangkak menuju masa
depan yang lebih baik.
Dengan beberapa prestasi yang diraih oleh MTs Darussaadah baik dalam
bidang kreatifitas maupun akademis para siswanya serta didukung kegiatan
belajar yang kondusif, MTs Darussaadah diakreditasi oleh Departemen Agama
dengan nomor statistik madrasah 121236710024 dan mendapat Akreditasi B
1
Data TU MTs Darussaadah
45
VISI Madrasah :
MISI Madrasah :
2
Papan di kantor Mts Darussaadah
47
3. Struktur Organisasi
Sumber: Data diolah dari papan chart struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Darussaadah
48
1. Guru atau tenaga pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang tidak
dapat di tinggalkan, maka kemampuan profesionalitas serta kualitasnya
perlu diperhatikan. Di Madrasah Tsanawiyah Darussaadah jumlah tenaga
pendidik seluruhnya 25 orang. Adapun data tenaga pendidik di Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Darussaadah adalah sebagai berikut:
DATA GURU
2. Keadaan Siswa
3
Brosur penerimaan siswa baru
52
4
Brosur penerimaan siswa baru
53
5
Hasil wawancara dengan H. Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah
pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00. No 1
55
dikuatkan dari pernyataan tim promosi MTs darussadah yang mengatakan bahwa
“media yang digunakan adalah brosur yang disebarkan melalui para siswa,
spanduk yang dipasang dibeberapa tempat strategis dilingkungan dekat sekolah
dan dari siswa/siswi itu sendiri”.6
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa MTs Darussaadah sudah
melakukan identifikasi audiens sasaran cukup baik. Kondisi ini merupakan
kekuatan yang dimiliki sekolah tersebut, karena dari kegiatan identifikasi audiens
sasaran, sekolah dapat menentukan media apa yang akan digunakan untuk pesan
yang akan disampaikan kepada audiens sasaran.
Namun, masih ada kelemahan yang dimiliki oleh sekolah ini yaitu sekolah
tidak mendaftarkan nama-nama sekolah yang akan dijadikan sasaran promosi.
Mendaftarkan sekolah-sekolah akan mempermudah dalam kegiatan promosi.
Karena telah melakukan identifikasi audiens sasaran cukup baik, pada
gilirannya menghasilkan keputusan menggunakan tiga media promosi yaitu
brosur, spanduk dan siswa (mulut ke mulut). Hasilnya, MTs Darussaadah
memiliki peluang memperoleh jaringan yang luas akan terbuka lebar. Sehingga
masyarakat memiliki informasi akses cepat tentang MTs Darussaadah.
Tantangan yang dihadapi MTs Darussaadah jatiuwung adalah semakin
pesatnya perkembangan dunia pendidikan, tentu akan membuat persaingan antara
lembaga pendidikan semakin ketat. Dengan demikian tidak menutup
kemungkinan akan bermunculan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
program yang sama. Hal tersebut akan menjadi tantangan yang serius dalam
mengidentifikasi dan mempengaruhi audiens sasaran.
6
Wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi Mts Darussaadah 2012/2013 di ruang
wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 No 5.
56
b. Menentukan Tujuan
Arah tujuan promosi yang dilakukan oleh MTs Darussaadah salah satunya
adalah untuk memperoleh siswa sesuai dengan kuota atau kapasitas sekolah. Hal
ini sejalan dengan hasil wawancara dengan salah satu tim promosi Mts
Darussaadah yang mengatakan “Salah satu tujuan dari kegiatan promosi yang
dilakukan ini adalah untuk meningkatkan jumlah siswa”.8
Dari fakta yang telah diungkapkan di atas dapat diketahui bahwa tujuan
promosi yang dilakukan oleh MTs Darussaadah adalah membangun kesadaran
masyarakat terhadap keberadaan sekolah tersebut dengan berbagai keunggulan
yang dimilikinya. Upaya-upaya untuk mengenalkan sekolah terlihat pada
beberapa kegiatan seperti menyebarkan brosur melalui para siswa dan alumni
MTs Darussaadah , bakti sosial.
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat dijelaskan bahwa dari segi kekuatan
yang dimiliki oleh MTs Darussaadah, pihak sekolah telah menentukan tujuan dari
kegiatan promosi yang dilakukan, yaitu untuk meningkatkan jumlah siswa agar
tetap terjaga eksistensinya. Karena keberadaan siswa sangat menentukan agar
proses pembelajaran tetap berlangsung. Tidak tertutup kemungkinan banyak
sekolah swasta yang harus gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
7
Hasil wawancara dengan H. Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala
sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00. no 5
8
Hasil wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi MTs Darussaadah 2012/2013 di ruang
wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 3
57
Salah satu kelemahan yang dimiliki sekolah tersebut adalah pihak sekolah
belum memahami model-model “hirarki efek” (mempelajari, merasa, melakukan)
dalam arah menentukan tujuan promosi yang meliputi kesadaran, pengetahuan,
kesukaan, pereferensi, keyakinan dan pembelian. Sehingga hal tersebut
mengakibatkan belum jelasnya tujuan promosi secara spesifik. Peluang yang
dimiliki oleh MTs Darussaadah adalah berada dalam lingkungan yang strategis,
serta mempunyai citra yang positif dari masyarakat sekitar.
Sedangkan ancaman yang akan dihadapi adalah jika arah tujuan promosi tidak
jelas, maka akan mempengaruhi kebijakan lainnya dalam kegiatan promosi.
Selain itu, sekolah juga akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kegiatan
promosi.
c. Merancang Pesan
Pada kegiatan promosi tentunya ada pesan yang ingin disampaikan kepada
masyarakat (audiens sasaran), dalam hal ini agar masyarakat (audiens sasaran)
tertarik dengan pesan yang akan disampaikan tentunya sekolah harus seoptimal
mungkin merancang pesan yang akan disampaikan.
Kegiatan yang dilakukan MTs Darussaadah dalam merancang pesan adalah
menyusun konsep brosur yang menarik, terstruktur dengan baik seperti bahan
yang bagus, warna yang menarik dan harus hati-hati dalam penempatan isi pesan
serta harus memperhatikan segi bahasanya. Maka dari itu pada setiap tahunnya
selalu ada revisi isi brosur tersebut.9
Setelah rancangan pesan sudah dicetak dan diperbanyak, kegiatan selanjutnya
adalah menyebarkan pesan (brosur) kepada masyarakat (audiens sasaran). Dalam
hal ini yang menjadi sumber pesan adalah para siswa yang membawa dan
menyebarkan kepada teman, saudara, tetangga dan lain-lain.
9
Hasil wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala
sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00. no 6
58
Seperti yang dikatakan oleh salah satu tim promosi MTs Darussaadah
“bahwasannya ujung tombak promosi kami adalah peran aktif siswa untuk
membagikan brosur kepada tetangganya, teman ataupun saudara-saudaranya”.10
Dari beberapa fakta tersebut, secara umum MTs Darussaadah sudah menerapkan
prinsip-prinsip dalam menyusun pesan (penyusunan brosur). Isi pesan hanya
memunculkan informasi tentang keberadaan sekolah, belum pada nilai-nilai
persuasif (bujukan/rayuan) kepada masyarakat untuk menyekolahkan putra-
putrinya ke sekolah tersebut.
Meskipun rancangan pesan bukan satu-satunya yang merupakan indikator
dalam menambah nilai jual sebuah sekolah, tetapi hal ini mampu mempengaruhi
dan membujuk audiens memutuskan memilih sekolah tersebut. Isi pesan yang
menarik menggambarkan citra yang dimiliki oleh suatu lembaga. Selain itu,
sumber pesan yang dimiliki hanya mengandalkan siswa.
Jika sekolah mampu mengoptimalkan kekuatan dari tim perumus pesan dalam
merancang isi pesan dengan memberikan kesempatan dalam berkreasi dan dan
berinovasi dalam mengembangkan konsep pesan yang akan disampaikan kepada
audiens, hal ini akan menjadi peluang yang baik dalam mengembangkan pesan
yang lebih persuasif dengan berbagai alat media promosi yang bisa digunakan.
MTs Darussaadah harus tetap melakukan inovasi dan memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dalam merancang pesan, karena jika tidak
akan berdampak pada berkurangnya peminat. Audiens akan lebih memilih
lembaga yang menyajikan pesan-pesan yang menarik, selain itu akan berdampak
pada timbulnya keragu-raguan pada audiens sasaran kepada sekolah tersebut.
10
Hasil wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi MTs Darussadah2012/2013 di ruang
wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30. no7
59
11
Hasil wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala
sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 no 13
12
Ibid h 19 e
60
13
Wawancara dengan Ahmad Hudori Tim Promosi MTs Darussaadah 2012/2013 di ruang
wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 6
61
e. Menentukan Anggaran
Menentukan bauran promosi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
sebuah lembaga untuk mengiklankan sebuah produk atau jasa melalui beberapa
alat promosi. Bauran promosi yang digunakan oleh MTs Darussaadah adalah
sebagai berikut:
1) Periklanan
Ketua tim promosi Ahmad Hudori menjelaskan bahwa tidak banyak media
yang kita gunakan dalam mengiklankan sekolah. Kita hanya melalui media
14
Hasil wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala
sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 no 16
62
brosur, spanduk, dan siswa dan alumni saja. Akan tetapi yang lebih kami
tekankan adalah brosur.15
Brosur tersebut dibagikan kepada siswa, kemudian siswa tersebut
membagikannya kepada teman, saudara, tetangga dan lain-lain. Hal demikian
juga dijelaskan oleh kepala sekolah MTs Darussaadah “Kami tidak banyak
menggunakan media dalam memperkenalkan sekolah, paling pasang spanduk,
dan brosur saja. Para siswa dan alumni yang meminta dan kemudian
menyebarkan dan membagikannya kepada teman, saudara atau tetangganya.
Jadi, siswa dan alumni sendirilah yang menjadi media utama sehingga ada
cerita yang berkembang dimasyarakat.”.16
Selain itu dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa
perwakilan siswa Mts Darussaadah menyatakan bahwa siswa tertarik dengan
iklan yang dilakukan oleh MTs Darussaadah baik dari brosur ataupun
menyatakan bahwa kecendrungan siswa memilih MTs darussaadah dari
wawasan agama islam yang baik 17
Hal tersebut dipengaruhi oleh salah satu faktornya yaitu ada banyak lulusan
dari sekolah tersebut yang mempunyai pengetahuan agama yang bagus dan
banyak meneruskan ke pesantren.
2) Promosi penjualan
Kepala sekolah MTs Darussaadah mengatakan bahwa pihak sekolah tidak
menerapkan bentuk-bentuk insentif lain seperti bonus kepada perorangan atau
sekolah yang mampu membawa atau mendaftarkan calon siswa dengan
jumlah sekian orang.
3) Hubungan masyarakat
15
Wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi MTs Darussaadah 2012/2013 di ruang
wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 6
16
Wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah pada tanggal 20 Nopember
2013 jam 09.30-11.00 19 a
17
Wawancara dengan siti Dalfa kelas VII B, Fadli Hakim kelas VII D, Aditya dwi Mulyati VIII
A, Nur safitri kelas VIII B, Ayu nurhidayah VIII D, Makfiroh IX A, Abdul Rois IXB, Iswatun IXC
siswa/i MTs Darussaadah di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 22 Nopember 2013.
63
18
Sehabudin, Loc. Cit no 19 d
19
Ibid no 19 c
64
20
Ibid no 8
65
21
Wawancara dengan Sehabudin, kepala MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada
tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 no 24
22
Wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim PromosiMTs Darussaadah 2012/2013 di ruang
wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 19
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
implementasi strategi diferensiasi dalam memasarkan jasa pendidikan di MTs
Darussaadah dalam bauran promosi belum berjalan secara efektif dikarenakan
masih kurang berminatnya masyarakat dengan pendidikan putra-putrinya dan
pihak sekolah belum menyusun daftar nama-nama sekolah sekolah dasar/
madrasah Ibtidaiyah yang menjadi sasaran, isi pesan pada brosur hanya
menampilkan informasi tentang keberadaan sekolah. Media yang digunakan
dalam promosi hanya menekankan pada pendistribusian brosur dan penetapan
anggaran promosi yang dilakukan yaitu anggaran promosi berdasarkan
kemampuan untuk membiayainya (Afforable Method). Dengan demikian kegiatan
promosi yang dilakukan belum mengoptimalkan sumber daya (strategi) yang
dimiliki oleh sekolah.
Keefektifan implementasi strategi diferensiasi di MTs Darussaadah dalam
memasarkan jasa pendidikan belum cukup efektif dilihat dari strategi pemasaran
yang dilakukan MTs Darussaadah yang berimbas naik turunnya murid baru pada
setiap ajaran baru. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan hanya media
brosur, spanduk. Akan tetapi yang lebih ditekankan adalah brosur.
68
69
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang bisa ditindak lanjuti adalah sebagai berikut:
1. Pada saluran komunikasi personal, pihak sekolah perlu mempresentasikan
tentang MTs Darusaadah ke berbagai SD/MI dan melakukan kerja sama
dengan pihak sekolah SD/MI tersebut dalam merekrut calon siswa baru.
Sedangkan pada saluran komunikasi nonpersonal adalah pihak sekolah dapat
mengoptimalkan beberapa media baik cetak maupun elektronik yang ada,
seperti brosur, spanduk ataupun website sehingga masyarakat dapat
mengetahui hal-hal yang terkait dengan sekolah.
2. Penetapan anggaran untuk kegiatan promosi harus lebih dilihat secara
komprehensif demi kelancaran pelaksanaan promosi.
3. Agar kegiatan promosi dapat berjalan lebih efektif, maka sekolah perlu
membentuk divisi humas yang berfungsi sebagai pendukung keberhasilan
kegiatan promosi MTs Darussaadah.
4. Evaluasi atau mengukur hasil promosi sebaiknya dilakukan secara berkala
dan pada setiap bauran promosi yang digunakan sekolah. Hal ini berguna
apabila langkah-langkah strategi yang digunakan belum cukup baik atau
terpenuhi dalam pelaksanaannya bisa diperbaiki pada kegiatan promosi yang
akan datang.
5. Untuk kedepannya pihak sekolah perlu meningkatkan kerjasama dengan
segenap lapisan masyarakat dan instansi-instansi terkait agar MTs
Darussaadah dapat dikenal khalayak luas.
DAFTAR PUSTAKA
Assuari, Sofyan, Manajemen Pemasaran(Dasar, Konsep dan Strategi), PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010
70
71
tr:
- \
v
O \
I )
ta
Ed v
t-i c) co oo (n oo
tr*
F.b I I oo ca rat
c-.1 oo cn \o
I
ca I*r rr)
I
-: c) oo
r! u)
FO
c.l ca cn N c.l co ca
+v)
It | Z
t-
-
z .s
NN
i:
tr\s
lI -
t\l
.S
%F
X
ci z
IF r' M "r<
RN! v) t.: +
IH l*
lTi
l-
I
R
t
q)
't
Flr aa \i
c. ct)
-
lsr-
tr
IH ci (,) F\i
!v S"s *A<
.ii
lko
llr
O t0) () l--Y
.-.: l s -R c
z -
-l q)
I
L. lJ3 c-r $
alc t-
,\) -ftr v
o0
.ss
q
so
<l i
t{t0)
lc)
IF
l6
\ a*.q
S-c.(s
d. tse
-)sU) s
bo
q)
'SU r t-r
lo0F
I s'+ e.O
ilb0
Fr<
t<r l
tlY -
v
v
on R
a
s
tGr s;
q)H
ti
F (/) la= )* -v\)y .A< -al q) lvs
=\- $ 5o ll F' {e 5L
q) 'Sl
- c'! tv a +s c,) s as.5
G
P IaN r- C'.1
=u)
C)
lF d i.: t {9
i9
.F2
cl
l-i
q)
$so FS
a)
r-
C)
d
s \)H
6^o =x
'S
*. rq S
.a) 6 S:l
|<r
t4
I-J
tE-t
(g ..t
6*i
(g 'S!
!
< N.HI
v
F^
{<:
4
- 'rl
ob
ss a,)
L s o <i *. =l .q)
.-1
t<l
s >sFl v{
.h
> j\o
l ao
.x- J1 I ; : . 1
u
t 6 { l I Jo - h-.1
lX-l MO sN
iN
s.e ' n v l
I'i hl '.5 :-) FNEI -b
st :Y'O
->o PI
\
E c.'l S{ lr
;- c) \ E '-rlu ) s > t l0 ) l
l<?li >
!
L-t cd ^ ol
6k tl
ji>l ESEI
< s xl
Q= t
a Ol
c€ J<
x!1 r .A) b 8l
t f i A<l l
lx XA
bo J4 =EsI SB \
q) =OI 7. ls
ioo 9s. P.l
cd F) Jal
t- -l n f;"Sl .r c 5il U) E'I H
t.-
lcg
rl
Hl cgH
O.
-lu - (\ Pl v>
5 o#, l l (,& cs il
zxl H
P *a<l cs v)
lt -Nl f : . 1N tri X U IL: \ s l F dl riF d
| * r/.1
!i
- al !''1 \J.:s li SJI
C)
Aal
tu
t
$
{
-i
z l, N cn + t.
l*
N co lf,
v
i
\'
\"
ca
N
I
(r)
d
o.l
I
a
|.-
I v
-+ .<r
J a
@
oo
I
ca
I
tr)
=f,
v
oo
oo
oo
I
co n c'- N cn v s (r) t-
N N N (-.1 C\ N N
t!Y
l'- 7 lr
%
trY :r
t+ (\.f
tr-
bo
- 4 C4
I r- R
b0
I P
c- <1.
* s: bo .<
t-
IF
Lr
rr +i *F: :s .iS
d
a
al
v)
FS
F o{
-xi +3 13 *Xn
() C)
- !L vL !L
t
q)
S)
0) ko SR SR SP
R
s.
-\ L-
N q
-< .S
t9 t
R F "p LA^
S"F d
d S"r
"s S
N
t
f.5
FS
"\c -\i
3 t \:) C
-N dc
5€= q)
o
3E!
sgF
"+<
oa .x
A r- d.
!
q) :- -.i
|rr
G \) di' Sg"ss o t*d v A
cf d c ! 3 + - io
I!! ! -
Er<
R
a)
q)
q)
! -
onF
s'+ s s'-
st-u
scd sE* ^ st*
x s'- FS
-r
Q Fl<
NNg N€:
!
'St
t "\q)
R
s
GT
+iN =
F
s: i u1 s q
s* e st
s"x: s XU
.i3
s
\) X-
\ '!-':
x* E q)
f
() .v
S N = f.a l- x"* a . * * ? G
4
i.
q !:Y
L'
()
\:
P ;':
s;.8 s x.s +sl
(h
s x.E raq
s El +c go€
ts
\
R
\
N
>- \ = l
A5C 5s).l
-;
F\).i
P.PPtr
8x ssq)
FSd.
,R- Pp tl ^tr
\) 4
v
i\-s - a)
; c\l
lvl
'l !ii
l\) | q)
*< vv
s :'o ; c.ll
N !t F \c; S)
ssFF s
c) R !'d vl
l \ l
t$
It v' ls
|
I $i * <El I
R
r-1
.x- g ss ss;0: s! F <' .a: ll d (t)l
\l
!l 'F J
su2
,* N^gsP E I9 l R O I bo'ii \1 |
-l
\)l
rlN orlS o\l Fll
t:l rl
I
>ts ol N ^l q) HI I
.exx .vx: 63PE aAl
>l< ol \i Al F
(.)I : d dHl U)Y \)" I
\l . Nl - Nl ,r'| |
Fi.=l
OxQ cr-cg
?SHisH
: rl
^l rrl ^l
q- i
^l -<l 63 N !l stl
s!l
CSI I
x\
i\ SNa 3 <8 L Fql
a El s l
Hltsi til -.: Lr I
^ \.l
8l .*
SJ1 \ trI ^:F I > H.v
irl
.)
5JI2
VI
GI
JI
> csl
= <l
X ^l
-l
()l
5ts l $ s ' RJ1 '
lSs >rrrl >rFl a$s
cl
19
oQ
S
Q)
:l
b o x l .l-ij t
d .csl I
-ti{ r-l r F\l
qFl = >l c\
f v l
Dla
al
(-)l a
Al
Ol
fvl
Iril
-l
f%s =ta=
F S-\C A
a
f - l
o0l i€ xol \l
is*
=Eat
E < t = b l 6o osF = N*U A -l
^tv al v l
i$t
.R:
bh
I
AS
_v J :tl
-tr >rl >.1
rlrr
-lF'rl
Hl
-'*l <al El rrx)f 4Q /)l
">l I
n tr- oo N cn (r)
$ I'.r
6l N c\ N c.l c\l N N
t'
1I
r \
?
ca .'\
cn
(t.l
oo
tr-
o.l
I oo
s =f,
oo
q\ (--
N
I
oo
f-
I oo O\/
oo
c- t-- +\ oo tr*,
oo
t- K\ |,-
t-* C\ c.l
N N N ca ca cn cn ca co cn
c.l tl
l.*S /-
I()
t,4
IH
t,^
IP
It :A lI F/ { . IN It €A tI - t.k E
lci IA
lF ,ii
)< la
t^
/a
t.= i
Its .ii | (,)
Is
I (g
rr'1
;i l'.
lt -+l r
() I
I
l\ -d l\s l\ j5 l\! | (.)
a-l
r l\j5 lf-
Ioo
I t*'i
I.FF
l!
lq t'. E t'. E l'. E E ()
IR
tt -\ lC a) l(J a) l$ a) ls U IF
ls 6 t-l
lS ,;
'd
l% cd l.a cg
l o+a) >.
b0 t-
lR") lRc, lsd; lS c; lS r)i
I
t^ tx .:
ls.
IN ll v*F( s l.x cg ll *s :F A I'X d H lt "9 X A
tI tqr s
t4 INE I:E r -
tq Ir -q
IN
lq s l\i \V
l*i g I F
Hq :3* :*
F
NI
F
x*
F
N
4
I I
NI
v
tsr
N
.* S ' s r €.s ri '*i
S '."
I
\ t
s s ..i f-i I
rli
)1 u) < 3
v
<3 s ri 3 <3 4 oo F; JEE sq )l I ik
I
I
-l cd ol ;h
-VAI ;- \l
I
AI
Hrl
;s
! \ l
i
csl i HN \l I U NNI
oo bol
U) uE uE 4u t-l
(5D *: E l r l
a$E m S"t c, $'t 64SeEE
CD $E -l
U) \)E
u)l x otl ") ,j.*
B c-rlcn $'s
l-i I !l FSI
O I >' +jl !
rlN
i:(, -Y il
m s"Fl
cQ|\* m\* FQT* cQ\* EE @*i*
s =l
\ il|
:\l
^l
<sc, <s() -i-l
<SO <$o
d
cc! i
\
.Yl
-il <Sq, sr a. 5 l
Lrl _ s ol
F S sl
H - l
HI jr rr'\ | v= s ol
trl
II
*( gr ' YFl l
.l
oo c...i cA \f, \n
N N cn ca f- @
cA co ca ca c.) ca ca
l#
t
I
v k\
\\ 1
ca
/t
|.-
I
oo \t- trl + oo 6
c.l N c.l c\l N N
t-- trr N N N N
t-
.. cd .. tv
l6 q)
d
(.) () C) C) tc.l iY
..i .H€
q)
jl '. ir = t r oa (<,
. sFdE - r-l
I
l- (.) q) r
:?O -O - N N |.' c\t
I/^
lv)
C) () C)
IE F-)
lS,); .xs
s(,i
N',
sdt N c.t c.l
r-. IF
l\ i: t\
lE
'\$ 'r: Y lt 9i l o( t.?
t|< r d cl
lcg !
l-s sq aj'
RE RCg Iti
lcg
Itr
l!.Y 9FY \)F!<
J1 tcq v
v)
lt Nsv ' E f.i F-) ss
(3v (ssgv l-r . d lr-
G Lcs
IJ
lN -r \s s. r F lI v 1l t3 q)
l- F
*iN Ss | -!' t^
l. l s! s! J4 r
t:s QO \ ss E
*Qx ..\4 NE >' >.
Lv
>. trv
lR-:
t{N
:
Oa ca
4
N
R*:
dN
st
\s
bo bo tv
t%
bo f
IFS
IN lv
'Sr
tt xs $ q) soo *
R:!
i:^ :Y
It
tq) !
i SS x: \
t$\
t'\ Bol
\ R^*
$\
S^-
.$\ i\ le L
J4 I
L s.<
s o l qR
tss
ls !
S o o ls
P O\l !
tr
I
tf'e
ss
tri*
\- v
s -
lf' s
ss
ri "xv
4
R
?il
il
v
q
F{ *l
N]
il
!
si
A
U.)
\ tl
li
o
''F r-l L. I L
S*l
R q) LI a2
,s3 h .,il
%
:3 rR
YN
%l
vl
v1 |
Fa viI v
^- i{l vl
()
Frr LLI \ c o !lR !l oo oo \l
F
oo s
u iN u s c \ u= n ?* N ^l s) S') I \I d.
5S? o.^nl o
- 0l bol b0 l
I
(,*E 5::
2*E /r*E -l \ ..J
F* \ b0
-t
l
r}.\ Si5 l: i:l H * lil 4 4 4 a<.
oa 631A N r/t s's 6 crl
Lrl
Lrl
F ..r
FS
L DN I PI
u)l
dhl aq
H ? I
\^l \-l al F F I
.sc)
g. ss0s) so I .Yl t HI
-o
_Es:
" S.= s>t
-'-
cg ta)
E S.- E sS:
\ -il v
4 - Nl
PE c,d) " S
PE
.= " .3 PE
F , r ,t l l
- tC . ) l i tt
(s Lar|
- ot ll \ :: ca
!-.Ho li "€
-V
b ;UrI g l > . . ^
- N\ )(-) !- i Nqo) # H tt >..^ >'.^ 'i
=( Q)*
ERIu l ia
ul
j|r')l cv ov
+) Al
ov
-.
li
q) o '-l
l-r I ti
9oo
C.)
I
ZR
C'l ca $ r.a, oo
ca c.l ca ca co
f-
cn cO cn $ .+ N
s
co v-+
$
\
")-
\
A
J
\
J )
f 1 \
c.)
c-'l
oo
t--
N
I h sr
cn N
(-- oo
t-- c'l
oa
v
z
tr)
c.l c.I N
t-r
c\
N =\ cn OI
z
lu)
l.{ lzi
lu) v) a
tI F, ' l\i ls lkr
.F d
th t\Y
(.) Fi l'\e -
ci
lc) lb C) \ I td trY
- el l b b lt d
-
x l:s
tN
I N 0.)
lRt ^ la
IH I- lv)
t'l
lGi
r
Gi ^i
'r N
t-
t!
Lq)
lt _v tv
I lFi
t6-
lad
t/
I l-i lli \ IF
l(c
IK lh lr- #
4 lq)
I l= |
t-
I|-. ||- r- lv lbb lH ca la
I
lv lv I H
) o\
I t-
lr-
Fi
IF
| "Ai
l"N
t\
I
I'N
loo
l:lt
Itrl a
IR
lv
t1
I H
l(g
ll .- U
A
t 2 t rI l5
ll.
IN tv
L.
IF I l6 l(h
tb I lv
ts IN
4
F. t* \)c\ IR t- loqcn
ts IF
q) l+i
tv
E.s * LS
l\i
tb
16 c.t
l$i
lq)
I
la)
l+i
I lt <* \d
* ti lI -
l* I I *"1O
t-
la) IU a) q) S lh
v02
q)
.{ - \ z F- UI
or tv ;itr t;-
98.
tq
' F) \)
'S,
!
q)
s'
$
'aq
(so
\) tI <
l>'
'ior
F.5
.sh s8
*-r
:j
.gz
li
l'!r
\ s S
N
N or IY EJ1
R= 5c\|
:l- xv €-
HLA a)
Sr
C)
f(.) li
o
ti
c)
6q5
\ l
0)
(n6 a( s' i c.l ,ci oo
H (.)
<6 s\ \Q C)bo
c) q
M
q) ()
:Y
rC)
aO
q c-.1 .s s'
.s .s .SNRE
oo
a-l d
- / Atl
lTi I -
() (.) ': c.l T\ €oo -d
€
- C)
- C)
al
r-v
l-i ti s\ x \l Y
XN I c€
cq c.t
lx
i ..1 F aB
(/)
,t tl I -l \':- bOle 9 ? rA
x^vi t r l
(h
g< U) V) V) v) o tl HI
(\t
al
F d d
*F .E8 * r J l -- 1-. , + '
,- t-. e!
b0l
I
l N+
!.'l Rot RN ft c.t F . c a El= ) .r=
bOr
x cl
b 5l r-l
:: J1
rd ()l
| ()l
Mc5 \ll -o q ( )
? t r( ) l =El FA\ Q tr,Io c.ll V) U) ' ! - o " ) lE J
v|,l <-l FI - l-r I
iJ
>l>i
v q) O]
t-l Gl
ju)
- l .o
s >.1 r l -l g c d l cHgI l
j o/) j ( , :(, ol
G ^/l Dhl
>,-l
cs
-\| c) o l > o,t ( g l
'(f E s " !: ll : \ l Fal
!s (.)l c ) l
E
c/) csl H + J( Z
- c.) c6 d p(ls l s lI
$r -l X axl 7l
$r() lil <
-| -vl d l
*r C) lr() 5 'tl F
' l r l '- -
l l
:YI L
.9 oo -9 oo 9 o o 9oo Fi Lil
6 ' \ l > ' A < l >r'<, I -r hOl
= -vl
(, rvl '
" A l b0 sl '/ ol
(hl csl v) ol FI
w= gR JR ZR H-l zdl
Cg OI
)Jr hl iNl 5 +31
hi
PI PI
CBIcsl v
-l
r, Hl
l-r I c s E l
H r. I >l
I I
rn (-r oo
$ \t .f, s <q N ca ta) c\ co $ \n
-l
\
j
ca 0.)
(a) ca t-
A
z z z z z z z z
z z
tr- t-r oo
rn tr) tn tl^) tr) ta) tr)
l.vt *
IF
l€-
t-A
IFN
t<: -
l€-
l-
&co
qO v lsd
l*
t\|
l5* trY
t.z,
I IE: s (-'r Hcn tE t=
t1t
tv
l- -
la
tv
lCg- laa
lA^ IYA Eo lYa
(h
ER
,1 rt) e
A^ -l
lol
lr
IO
l(/)-
tv?-
It--
I rJ
ln
Ct.l
()
la
lrhd l8 s
t-u
a
v)-
l(h
14*
Ab
!J c\
l= | I J F
l! | lrl Itr I (/) v)
I H
lH co
t-
IUl H Itr a cl v) l>6
| (.) IFO IH Cg ,nt, 7. - 8d -. lra.Y
l6 1."1 0\
t>x lzlXi cn: lrnX idq
z,o
t ! v
v
to * (h dP ld* t.n
a-l
.dz Ff{ Ctr
t-ta .v
fi^
=V
^Z H Fr*
zt cS -:z .u J . v
^Z ^Z
x>
6l
E* 6l t=
> a.)
' ,\4
(n
=c\ =Al
€N €c.I Y.=
9H IB 9; 2
p.2 * ?. u) rY 't<
a s( b) oo o q c/i
xb0
?r Cg boA
J -
iaCg =G l'T1 c) alv v)
C) FC) q) r-l t-
Fh0 - E o ! ;i o0 # w
at FJA
br g
C) FTr H
?-v crs Cglir
b0
(/)s
Otr 6q
c D s ( € ((/)) .r
Erv w=i .-
,!g c,)
i:J (aF
d.
C€O HN.g
Oc.l* Lr.|4 H -:al
C'3EI $ F E Ibo
!i 5 al
trl b0 trl c g -
H C.) C6E
3 g 3sl J J 5La ,l X l b R l b 9l E >l
t- C.)=
<, cn OH <)a il^- I ':t #!
.a -l FL
[s eo
B FI x E
rxRl} F d
v -l
tl
d zl J V A I
ll
*zl E.-l
!tr cal
bl5
r v v l
Fcncn RdI ! m l l\ , l-r al ! cn cnl l-< al
= >rl
a3*-i = oJ - Al
:v \ *^
BR+ -r
vl
sto U NI u c.tl9 . l
w
-vl Y ol Y AI a.l y o l o;-
-
col -v il l
- \ ^ | _rt - vbI) 2.\41 il trl -54 2 J l v
bOl FNAI
6l rl P - -l - d l
'a ae H6.1
O0l-
I
l -r ool- CE Cg-I t C - . 1 r I cd Cgl H>l
t c\ -l > o0l
E 6'-9l hol
Nvl
* :I r,H
csE
=1H U)
cs El
HI
C d E I FEI
= r, Hl d*-l bol
>
= BI bol
'--l
rJ
*! )Ji C.l O g !l fr.(1 17 l r
|+r
Jl
L. l * f. l >R ql* Fl'>
pl c..t ol I
>
-Pl
E l.: - tsl
P dl
t*r
c.]
|.-
cn
t\
+
t.-
,r;
f- t,-
tr- od
(--
fr. t-- oo oo
fi
I
I
I
5
\ $
C) oo ol
z z
o b0
z al
>.
l13
tq
ts
t'
ol c.l cn -()
l''E F
t\
I13
(h
t- LAJ
t\
t\Y IR 0)
tv
- el -! d
ls bo
I tt)
la d
ts
ta
c)
d
I|i v)
cn a a a
(h v) a P
- -. / - lq
l-
t,a
t-
t.s
ta
l> .*i a IP v)
t= lr U) v)
14
v)
t-r 0.)
l>N
t ! e .
t . b , Lr
o
H
tB 6 6
j\
I
lU).o d.
lPp -
tch
1., p N
ti
tY=
t)< ju
(.) IT
tI ' - z,
cdq
9o 9 o ll -9 o l* b0
6
c.)
lqN l v
t,
ITN q
6- t\Y*
cd# cg#
$=
oA qJ. ts
eP* -cn
Es!
> !v-
9X 9; g3 l\) ti
a)
ts d
E]
Xd
e
l$
'-
-
6
6J
Eco ($cn
Yd O*
6/= rh Ct ()O C,)O c)O OO
cn 7) c\ c n N 'tr-
:'(J
-> -t
7)N
ti ! l-i
(.)
s
(,) |
8og ER FgI ER oo
< 3t€C ) gt r ll d o = b0 trl o0
- ,B
< JZI 8E bRl bR
>'
Fl
. . C.)l C g . V I
azl ^z) s
x- rv ll dzl *z v)
€
9 ol ll al Lr al
o > l H
NI u c.rjg . ( l U (-.II .!r.
B
f5
t -l
rnl X al c -l
> rl
? tl
G
. Pl F Sl>
- E lr<
€l '
csl
Fl
,(a
!\
\
R
oo -- t
N N C)
--
o
-- Na)
;sy
c.i ca + ra1 - s9
oo oo oo oo -
Fr ^$'Y
\E
1..
\f,
c\
HO
Fi
tj*
4rn
-1 -bo >9
< d
c, o\
d
'tr r--
\#
r 50F
EF-
C) IJi
E >-' lr)
all
a
o;'
kt=
AZ
tr
KEMENTERIANAGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
MW,
lrrrnl
Ll81!J
UINJAKARTA
FITK
FORM(FR)
Tgl.Terbit
No. Revisi:
:
:
1 Maret 2010
01
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia Hal 1t1
SKRIPSI
SURATBIMBINGAN
Nomor : Un.0l/F. llKM .01.3l.ELl.l2012 Jakarta,29Maret2012
Lamp. : -
Hal : BimbinganSkripsi
KepadaYth.
Assalamu'alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pernbimbing I/II
(materi/teknis)penulisanskripsi mahasiswa:
Nama Pendi
NIM 10701
8200968
Jurusan KI/ManajemenPendidikan
Semester X (sepuluh)
JudulSkripsi
'oStrategiDiferensiasi Citra yang BerpengaruhTerhadap
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjangselama6 (enam) bulan berikutnyatanpa surat perpanjangan.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
zi,n..D.ekan
. M.Phil
| 002
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Mahasiswaybs.
lrr
I
I
Nama Pendi
NIM 107018200968
Jurusan/Prodi ManajemenPendidikan-Kependidikan
Islam
TanggalPengajuan 7 Muet20I2
PembimbingSeminarProposalSkripsi
I RusydyZakafia,M.Ed.,M.Phil 19560s30
198s03
| 002
JudulSkripsi:
"strategiDiferensiasiCitra yangBerpengaruh
TerhadapKeunggulanBersaingdi Mts
Darussaadah
Tangerang"
*)
Status
( ) Disetujui
( ) TidakDisetujui
Jakarta,T Marct2}l?
DosenPembimbinsSeminar Mahasiswa ybs,
')
/\
")
RusydyZakada,Ivf.Ed.,M.Phil
\v
Pendi
NIP.19560530
1985031002 NIM. 107018200968
) Berikan
tanda centang ( ,,1) pada bagian yang sesuai
-
I
PERMOHONAN
SURATBIMBINGAN
SKRIPSI
Nomor : Istimewa Jakarta,7 Marct2}l2
Lampiran : SatuberkasProposal
Perihal : BimbinganSkripsi
KepadaYth.
Ka. SubbagAkademik& Kemahasiswaan
FakultasIlmu TarbiyahdanKeguruan
di
Tempat
Assalamu'alaikumwr. wb.
Nama Pendi
NIM 107018200968
Jurusan/Prodi ManajemenPendidikan-Kependidikan
Islam
Semester X (Sepuluh)
Mengetahui,
Pemohon,
a/
KepadaYth.
Assalamu'alaikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis)penulisanskripsi mahasiswa:
Nama : Pendi
NIM :107018200968
Jurusan : KI/Manajemen Pendidikan
Semester : X (sepuluh)
Bimbingan skripsi ini diharapkanselesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjangselama6 (enam)bulan berikutnya tanpasuratperpanjangan.
l4/as
sal amu'al aikum wr. wb.
a.n.Dekan
RuSvdi . M.Phil
l 9s60s03 002
Tembusan:
l . D e k a nF I T K
2 . M a h a s i s w ya b s .
I rr
PBDOMAN WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH MTS DARUSSA'ADAH
l. Bagaimanacaramengidentifikasitargetaudiens/sasaran
(siswa)?
Kepala sekolahMTs Darussaadah
menyatakanbahwa target audienssasaranadalah
masyarakatyang beradadi sekitarlingkungansekolahatau untuk umum dari semua
golongan.
2. Langkah-langkahapa yang dilakukan dalam mengidentifikasitarget audiens/sasaran
(siswa)?
Langkah-langkahnyamenyiapkanpenerimaansiswa baru yang hendak mendaftar
kesekolahini
3. Apa sajakriteriatargetaudiens/sasaran
(siswa)?
Kriteria yang ditentukanyaitu pastinyaharussudahlulus SDAvII,lulus tes akademik
dan wawancarayangdilakukanoleh MTs Darussaadah.
Baru kemudianbisamenjadi
Siswa/siswi Mts Darussaadah.
4. Bagaimanakriteria target audiens/sasaran
(siswa) yang telah ditentukan oleh MTs
Darussa'adah?
Kriteria target sasarantidak ada target khusus,akan tetapi mengikuti prosuderyang
ada
5. Apa tujuandiadakannya
promosibagiMTs Darussa'adah?
Pertama, untuk mengenalkansekolahkami kepadamasyarakat(para audiens)agar
tetapmendapatkansiswa.
Kedua, agar tetap dapat bersaingdengansekolah-sekolahyang lainnya khususnya
yangberadadi daerahJatiuwungKota Tangerang.
6. Bagaimanabentuksalahsatutujuanyangdilaksanakan
olehMTs Darussa'adah?
KegiatanyangdilakukanMTs Darussaadah
dalammerancang
pesanadalahmenyusun
konsepbrosuryang menarik,terstrukturdenganbaik sepertibahanyang bagus,warna
yang menarik dan harus hati-hati dalam penempatanisi pesan serta harus
memperhatikansegi bahasanya.Maka dari itu pada setiaptahunnyaselaluada revisi
isi brosurtersebut.
7. Apakah pihak sekolahmempunyaitarget khusus terlebih dari segi kuantitas siswa
padakegiatanpromosiyang dilaksanakansetiaptahunnya?
Tidak pihak sekolahtidak mempunyaitargetkhususdari segikuantitassiswa
_t#
ti
l
8. Apakah pihak sekolah menetapkantarget jumlah siswa yang ingin dicapai setiap
tahunnya?
Iya mempunyaitargetjumlah siswa 160disesuaikandengan4 ruangbelajar
9. Apakah tujuan utama promosi yang dilakukan hanya sebatasuntuk meningkatkan
jumlah siswa?
Iya disatusisi, yang paling utamaadalahmeningkatkankualitasoutputyang baik
10.Apakahdalammenyusunpesanperlu adanyaperencanaan?
Iya sangatdiperlukanuntuk menyusunperencanaan
I 1. Bagaimanalangkah-langkah pesanpromosi?
dalammerancang
Meskipun rancanganpesan bukan satu-satunyayang merupakan indikator dalam
menambahnilai jual sebuah sekolah, tetapi hal ini mampu mempengaruhidan
membujukaudiensmemutuskanmemilih sekolahtersebut.Isi pesanyang menarik
menggambarkancitra yang dimiliki oleh suatu lembaga.Selain itu, sumberpesan
yangdimiliki hanyamengandalkan
siswa.
12.Siapayangditunjukdalamkegiatanpromosidi MTs Darussa'adah?
Tim promosidiambildari guru-gurudanmelibatkanOSIS
13.Saluran komunikasi apa yang digunakan dalam kegiatan promosi di MTs
Darussa'adah?
Penggunaan
salurankomunikasihanyamelalui parasiswayang membawabrosurdan
membagikannyakepadasaudaranyao
temandan tetangganya.dan juga melalui paru
alumni MTs Darussaadah,spanduk,yang lebih bagus sikap, kompetensisiswa itu
sendiri(iklan berjalan)
14.Apakahsekolahmempunyaianggarantersendiriuntuk kegiatanpromosi?
MTs Darussaadahdan pihak yayasantelah menganggarkandalam RAPBS. Kepala
Sekolahmengatakananggaranpromosidisesuaikandengankebutuhandan danayang
adayakni tidak selalubermewah-mewah
dalammelakukanacarapromosi
15.Bagaimanapenyusunananggaranuntuk kegiatanpromosisetiaptahunnya?
Penyusunananggaran adalah dengan Metode penetapan anggaranpromosi Mts
Darussaadah
adalahmetodemenurutkemampuan
| 6. B agaimanacaramenetapkananggaranpromosi?
Menetapkan anggaranpromosi disesuaikandengan dana yang ada tidak selalu
berrmewah-mewah
17.Apakah anggaranuntuk kegiatanpromosisudahmemadai?
Sudahmemadai
r'I
20. Apakahsebelumnyadilakukanidentifikasisetiapbauranpromosi?
Ya, sebelumkami melakukanbauranpromositerlebihdahulumelakukanidentifikasi
2l.Bagaimanadampakdari promosiyangdilakukanolehpihakMTs Darussa'adah?
Dampaknyaadalahmeningkatkanjumlah siswasetiaptahunnya
22. Apayang menjadiukurankeberhasilannya?
Meningkatnyajumlah siswasetiaptahunnya
23.Kendalasepertiapayangkerapkali ditemukandalamkegiatanpromosi?
Kendala yang kerap kali ditemukanadalah sudahbanyak sekolah bermunculandi
sekitarwilayah MTs Darussaadah,
akantetapi MTs Darussaadahtetap optimis dapat
merekrutjumlah siswayangbanyakdanberanibersaingsecarasehat
24.Bagaimana cara mengelola komunikasi agar MTs Darussa'adahterus mendapat
sambutanbaik dari masyarakat?
Sayasebagaipemimpindi sekolahselalumelakukankordinasikepadaguru-gurudan
para siswa bahwa akan dimulai penerimaansiswa baru di MTs Darussaadahsetelah
tim promosidibentuk.Untuk prosesnyasayaselalumengontroldan mengawasisetiap
kegiatanyang adakhususnyapenerimaansiswabaru dalampendistribusianbrosur.
Z5.Bagaimanasistem kordinasi yang dibangun oleh pihak MTs Darussa'adahagar
kegiatanpromositetapberjalan?
Tim promosi itu terdiri dari kepalasekolahsebagaipenanggungjawab, wakil kepala
sekolahbidang kurikulum dan kesiswaansebagaipengaturjadwal penerimaandan
operasionalpenerimaansiswa baru, TU sebagaiyang bertanggungjawab tentang
administrasi siswa baru, serta melibatkan para siswa untuk membantu
mendistribusikanbrosur dan membantudalam pelaksanaantes seleksi penerimaan
siswabaru.
40s10200710| 002
,t
1I
PEDOMAN WAWANCARA
.l
I
13.Berapaanggaranpromosiyang dikeluarkansekolah?
Sesuaidengankebutuhanpromosiitu sendiri
14.Apakah tujuan utama promosi yang dilakukan hanya sebatasuntuk meningkatkan
jumlah siswa?
Ya, disatu sisi, akantetapi yang lebih terpentingadalahmencetakdan meningkatkan
kualitaskeilmuanparamurid
15.Apa yangmembuatorangtualsiswatertarikdengansekolahini?
Orang tua tertarik dengan sekolah ini adalah dari segi output yang bagus, biaya
memadai,lokasistrategis
16.Program atau kegiatan sekolah apa sajayang dianggapefektif dalam membangun
hubungandenganmasyarakat?
Program seperti bakti sosial, perayaanhari besarkeagamaan,saresehan,dan acara
kenaikankelas.
17.Instansiataulembagamanasajayangmenjalinkerjasama
denganMTs Darussa'adah?
Instansidisekitarsekolah,sepertisekolahMI, SD dankami kerjasamadengansekolah
lain tetapi tidak dalamikatantertulis
18.Bagaimanadampakdari promosiyangdilakukanolehpihakMTs Darussa'adah?
Dampaknyaadalahmeningkatnya
jumlah siswasetiaptahunnya
19.BagaimanasistemkoordinasDampaknyaadalahmeningkatkan
jumlah siswasetiap
tahunnya
YangdibangunolehpihakMTs Darussa'adah
agarkegiatanpromositetapberjalan?
SetiapbulanJanuarikami sudahmembentuktim promosiyang dibagi dalampanitia
penerimaansiswa baru, selain itu kami mencetakbrosur baru, spandukdan yang
lainnya.Kemudiandari kepala sekolahbeliau selalumemantauuntuk mengetahui
apakahkegiatanpromosiini sudahberjalandenganbaik ataubelum.Apabilamasih
adakekurangankami akansegeramemperbaikinya
ffis
F
1
I
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama: Nur Safitri
Kelas: VIII B
1. Dari manaandamenqetahuitentansMTs Darussa'adah?
Dari teman
2. Apa yang membuatandatertarik dari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaran agamanya
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa'adah
4. Apa yang menjadi pertimbangananda memilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagama
5. Berdasarkanpengalamananda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adah,
penggunaanmedia apa yang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untuk masukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawatemandan Spanduk
W #HS
$u(
guftt'
w
s
[ilADnAsAHrsAMwryAH]g
I
I
i:
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama : Abdul Rois
Kelas: IX B
1. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa'adah?
Dari Bibi
2. Apa yang membuatandatertarik dari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaranagamanya,ingin bisaberbahasa
arab
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Sendirdan Orangtua yangmemutuskanuntuk masukke sekolahDarussa'adah
4. Apa yang menjadi pertimbangananda memilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagama
5. Berdasarkanpengalamananda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adah,
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untukmasukke MTs Darussa'adah?
Brosuryangdibawabibi
#iffi
w
$ {ruonrsarrsruvtwml:
'r \
PEDOMAN WAWAIICAIL{
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama : Gusti Mario Vernando
Kelas: VIII C
l. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa'adah?
Dari kakak
2. Apa yang membuatandatertarikdari MTs Darussa'adah?
Dari Ekstrakulikuler
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtuayang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa,adah
4. Apa yang menjadi pertimbangananda memilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagaffra
5. Berdasarkanpengalamananda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adaho
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untuk masukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawakakak
ffis
w
W/A/14,o! {*,oo*oson
ttrmwttttf
E
/t -----
C usc;lgaritt I ern.aa)
fr- \i\q
I
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama: Ayu Nurhidayah
Kelas: VIII D
l. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa,adah?
Dari tetangga
2. Apayangmembuatandatertarik dari MTs Darussa,adah?
Dari pelajaran agamanya
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa,adah
4. Apa yang menjadi pertimbangananda memilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadi pert imbangan adalahpendidikan agama
5. Berdasarkanpengalamananda ketika berencanamasuk ke MTs Darussaoadah,
penggunaanmedia apa yang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untuk masukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawa tetangga
6*f ,**;\?
a/-
!d l ltlnon
s
,E
%e
z\_
I
a
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama: Makfiroh
Kelas: IX A
l. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa,adah?
Daritetangga
2 . Apa yang membuatandatertarikdari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaranagamanya,lokasiyang strategis,ekstrakulikuler
3 . siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa,adah
4 . Apa yang menjadi pertimbangananda memilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagama,danbiayayangmemadai
5 . Berdasarkanpengalaman anda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa,adah,
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untukmasukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawa tetangga
#trq
MqYFL*oL'
,{
\
PEDOMAN WAWAIICAIL{
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama: Siti Dalfa
Kelas: VII B
1. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa'adah?
Dari kakakyang bersekolahdisini
2. Apa yangmembuatandatertarikdari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaran agamanya
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa,adah
4. Apa yang menjadi pertimbanganandamemilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkan studi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagama
5. Berdasarkanpengalamananda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adah,
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untuk masukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawakakak
9ni gnrrR
iI
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama : Ahmad saiful fatah
Kelas: VII C
1. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa'adah?
Dari temanyang bersekolahdisini
2. Apa yangmembuatandatertarik dari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaranagamanya,danekstrakulikuler
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa'adah
4. Apa yang menjadi pertimbanganandamemilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkan studi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagama
5. Berdasarkanpengalaman anda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adah,
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untukmasukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawatemandan Spanduk
II
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama: FadliHakim
Kelas : VII D
1. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa'adah?
Dari ayah
2. Apa yang membuatandatertafikdari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaran agamanya
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa'adah
4. Apa yang menjadi pertimbanganandamemilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagama
5. Berdasarkanpengalamananda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adah,
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untuk masukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawa ayahdan Spanduk
| ^^
ta cl /a h,V
f
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA/I MTS DARUSSA'ADAH
Nama: Iswatun
Kelas : IX C
1. Dari manaandamengetahuitentangMTs Darussa'adah?
Dari orangtua
2. Apa yangmembuatandatertarikdari MTs Darussa'adah?
Dari pelajaran agamany
a
3. Siapayang memutuskanuntuk masukataubersekolahdi MTs Darussa'adah?
Orangtua yang memutuskanuntuk masukke sekolahDarussa'adah
4. Apa yang menjadi pertimbangananda memilih MTs Darussa'adahsebagaitempat
andamelanjutkanstudi?
Yang menjadipertimbanganadalahpendidikanagarna,danbiayayangmemadai
5. Berdasarkanpengalaman anda ketika berencanamasuk ke MTs Darussa'adah,
penggunaanmedia apayang mempengaruhipengetahuansehinggaandamenetapkan
untuk masukke MTs Darussa'adah?
Brosuryang dibawaorangtua
eHs
w
3 lmnonmrrsruwryArll
E
YAYASANPENDIDIKAN ISLAMPAARUSSA'ADAH
MAI}NASAHTSANAWTYAH
AKTA NOTARIS : UMAR SAlLl, SH. NO. 13 TGL 25-O7-2OO1
KM3 Alamjaya
Alamat: Jln.Siliwangi Kotalbngerang
Jatiuwung
Telp./Fax: (021 :
e-Mail
) 59308015 yaspidajtu@yahoo.co.id
NSS: 121236710024 NPSN:20606943
Nomor :0281MTs-DS/YASPIDA,D(V2013
Lamp :-
HaI : PERSETUJUANIZIN TEMPAT PENELITIAN
KepadaYth.
Bapak/ Ibu KetuaProdi
FKIT-UIN Jakarta
Di-
Tempat
Nama PNNDI
NIM 107018200968
Jurusan ManajemenPendidikan
Semester XIII
Judul ImplementasiStrategiDeferensiasiDalam MemasarkanJasaPendidikan( Stu&f
Kasusdi MTs. Daarussa'adah
)
adalahsedangdalamprosespenelitiangunamenyelesaikan
skripsi dan memohonkepadakami untuk
penelitiandi tempatyangkami kelola,padadasarnyakami tidak berkeberatan
mengadakan
( menyetuiui ) MadrasahTsanawiyah Daarussa'adah
yang kami kelola untuk dijadikan tempat
penelitiantersebut,sepanjangsesuaidenganketentuanyangberlaku.
mestinya.
Demikian Suratini kami buat untuk dipergunakansebagaimana
Wassalamu'alaikum Wn Wb.
16Nopember2013