Diajukan oleh:
Agus Rifai, S.Pd.
2108046049
0
BAB I
PENDAHULUAN
untuk meningkatkan citra positif dan daya saing sekolah. Persaingan dalam dunia
sekolah secara rutin berlangsung sebanyak dua kali dalam satu tahun ajaran, yakni,
pada saat kelulusan dan pendaftaran. Sekolah yang mempunyai citra (image) sebagai
sekolah favorit/ unggulan oleh masyarakat selalu mendapatkan jumlah pendaftar yang
banyak. Sekolah favorit ini juga biasanya dikenal luas di kalangan masyarakat.
Membangun animo masyarakat terhadap suatu sekolah diperlukan kerja keras dari
semua pihak untuk membangun citra yang baik di mata masyarakat (Kowalski, 2011).
Citra merupakan nyawa dari kehidupan sebuah institusi (Dudding, 1974; Neuman,
2012) dan keputusan peserta didik dalam memilih lembaga pendidikan sangat
menjadi positif dimata publik baik yang telah menjadi konsumen nyata maupun
konsumen dalam hal ini adalah peserta didik. Membangun citra memerlukan sinergi
berbagai hal dalam sebuah strategi manajemen humas yang baik. Hal ini berkaitan
erat dengan beberapa point, antara lain (a) pemahaman masyarakat tentang tujuan
1
pertanggungjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada
diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah, dan (e) kesadaran
Merujuk pada paparan sebelumnya, sekolah dituntut harus memiliki citra positif
sekolah yang mempunyai citra yang baik seperti: sekolah unggulan, sekolah yang
memiliki ciri khas tersendiri. Oleh sebab itu, Citra lembaga penting dan harus dijaga
agar tetap baik di mata publik, baik internal maupun eksternal (Ruslan, 2008). Citra
positif dapat dibangun melalui layanan pendidikan bermutu yang berorientasi pada
sekolah. Semakin baik persepsi masyarakat terhadap citra suatu sekolah, maka
semakin tinggi pula partisipasi warga sekolah dan masyarakat terhadap sekolah
tersebut.
2
Daerah Istimewa Yogyakarta baru memanfaatkan untuk mempromosikan kegiatan
tahunan tutup tahun mereka. Ada banyak informasi positif dari internal sekolah yang
dapat dipublikasikan di media masa seperti: guru yang berprestasi, siswa yang
berprestasi, hasil karya guru maupun siswa, dan sebagainya, namun sedikit sekali
citra ini dapat dilakukan dengan pembentukan program kelas peminatan yang
Namun memang tidak banyak sekolah yang memiliki program kelas peminatan ini.
Umumnya, sekolah hanya terfokus dalam pembinaan akademik secara reguler/ umum
Contoh sekolah yang dianggap mempunyai citra yang baik oleh masyarakat
tersebut terbukti telah menujukkan kinerja yang sangat baik dalam membangun citra
sekolah lewat program kelas peminatan. Pada awal berdiri, sekolah ini sama seperti
pembinaan akhlak belum memiliki program kelas peminatan. Prestasi sekolah juga
awalnya tidak terlalu menjadi perhatian bahkan ketika murid sekolah tersebut
pemanfaatan media juga belum masif, promosi yang dilakukan baru sebatas mulut ke
mulut, yakni melalui warga Muhammadiyah dan alumni untuk menyekolahkan putra
dan putrinya di sekolah tersebut, sehingga informasi terkait sekolah ini menjadi
3
terbatas hanya di sekelompok kecil kalangan saja, yakni kader Muhammadiyah dan
alumni setempat.
Pada tahun 90an sekolah ini mulai menerima siswa lawan jenis. Pada tahun 2000an
pihak sekolah baru mulai membentuk program kelas peminatan yang berimbas pada
peningkatan jumlah peserta didik. Sekolah ini dapat dikatakan sebagai sekolah yang
berhasil dalam membangun citra. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari penyebaran
informasi yang tersistem dengan baik oleh sekolah tersebut kepada masyarakat
sehingga jumlah peserta didik yang mendaftar dapat semakin bertambah, bahkan
Menarik karena itu untuk melihat bagaimana perubahan manajemen sekolah yang
dalam hal ini program kelas peminatan. Apakah yang menyebabkan sekolah
Bertolak dari paparan di atas, dapat digaris bawahi bahwa tentu ada
sekolah ini untuk meningkatkan citra mereka. Oleh karena itu penelitian ini tidak
selanjutnya. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang semakin
4
besar dan jumlah siswa yang mendaftar juga bertambah banyak, bahkan
tersebut dalam membangun citra yang ada saat ini serta apa implikasi dari citra yang
terbentuk oleh sekolah tersebut terhadap kemajuan sekolah. Penelitian ini kemudian
ingin menjawab kedua pertanyaan tersebut. Sehingga dapat menjadi gambaran yang
peminatan yang baik dalam mendongkrak citra sekolah. Untuk kemudian juga
B. Identifikasi Masalah
C. Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian Relevan
C. Alur Pikir
D. Pertanyaan Penelitian
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Pedoman Pengumpulan Data
E. Keabsahan Data
F. Teknik Analisis Data