Anda di halaman 1dari 39

EVALUASI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DIMADRASAH

IBTIDAYAH KURNIA ILAHI DESA PULAU HARAPAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :
DIAH ADINDA
NIM : 1920203041

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana utama ”Manajemen Sistematis”

berdasarkan berbagai sudut pandang yang berkembang dalam kehidupan.

Semakin tinggi keinginan manusia maka semakin besar pula kebutuhan

untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.1

Definisi pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, Bab I Pasal I ayat

I mengemukakan : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewudukan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterempilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.2

Pendidikan secara mutlak merupakan tujuan yang mencakup

sesuatu nilai yang tertinggi, mencakup nilai kesusilaan, mencakup nilai

yang membimbing anak dalam menunaikan tugas hidupnya, mencakup

nilai yang kerohanian pada anak.3 Dalam kehidupan pendidikan sangatlah

penting karena dengan adanya pendidikan tersebut akan membuat

seseorang mempunyai tujuan hidup yang terarah dan mempunyai suatu

pegangan ilmu untuk masa depan seseorang tersebut. Maka dari itulah

1
Rusmaini, 2017, Ilmu Pendidikan Islam (Palembang:Grafindo Telindo Press) hlm. 03
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta) hlm. 42
3
Abdullah Idi, 2016, Sosiologi Pendidikan (Jakarta:PT Grafindo Persada) hlm. 92

1
1

dapat disimpulkan bahwa Pendidikan sangat berperan penting bagi

kehidupan seluruh masyarakat.

Pemasaran jasa pendidikan memiliki peran penting dalam dunia

pendidikan saat ini. Sebagai sarana utama sumber informasi bagi sekolah

ke masayarakat atau publik. Pemasaran jasa pendidikan mutlak diperlukan

karena pihak sekolah perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa

pendidikan bahwa sekolah tersebut masih tetap eksis dan jasa pendidikan

yang disediakan relevan dengan kebutuhan4. Maka dari itu, pemasaran

dalam pendidikan sangat berpengaruh penting bagi pendidikan dalam

mempromosikan sekolah agar dapat meningkatkan minat para masyarakat.

Evaluasi juga diperlukan dalam pendidikan karena evaluasi adalah

suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu

kegiatan tertentu yang telah dicapai. Bagaimana perbedaan pencapaian itu

dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih

diantara keduanya. Serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila

dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.5. Jadi dalam

suatu kegiatan yang berlangsung bahwa evaluasi sangat berpengaruh

penting. Karena dengan adanya evaluasi bisa mengetahui hasil dari

kegiatan yang telah dilakukan atau dilaksanakan. Serta dapat membantu

suatu lembaga pendidikan untuk mengetahui kendala apa saja yang terjadi

selama kegiatan berlangsung.

4
Habibur Rahman, 2020, Skripsi, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Citra Sekolah Di Smp IT Al-Kholis (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah) hlm. 02
5
Amirono Dan Daryanto, 2016, Evaluasi Dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
(Yogyakarta:Gava Media) hlm. 01
2

Mengenai hal yang berkaitan dengan penjelasan di atas bahwa

Evaluasi pemasaran jasa pendidikan dilakukan untuk mengetahui apakah

semua program yang menjadi strategi pemasaran baik pelayanan bagi

pelanggan dan publikasi serta promosi sekolah yang dilakukan sudah

terlaksana dengan baik atau belum.

Tahapan penilaian dimaksudkan untuk mencocokkan sampai

dimana program atau rencana yang telah ditentukan dirasakan peneilian

mengenai apakah semua program dapat dilaksanakan sepenuhnya, apa

kesulitan yang dihadapi didalam semua kegiatan, apakah pesan yang

disampaikan sesuai dengan intruksi, apakah kegiatan yang dilakukan

sudah efisien dan sebagainya. Evaluasi ini nantinya akan menjadi acuan

untuk menetapkan rencana baru yang lebih aktif dan efisien sebagai

strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan loyalitas

pelanggan.

MI Kurni Ilahi Desa Pulau Harapan adalah sekolah swasta yang

berada di Desa Pulau Harapan di Kecamatan Sembawa Kabupaten

Banyuasin. Sebelum disebut dengan MI Kurnia Ilahi dahulunya sekolah

ini disebut dengan Yayasan Kurnia Ilahi. Dikarena sekolah tersebut

merupakan sekolah milik pribadi. Namun seiring bejalannya waktu,

Sekolah ini pun berubah menajadi MI Kurnia Ilahi.

MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan merupakan salah satu sekolah

yang merasakan ketatnya persaingan. Mengingat bahwa sebagian

masyarakat sekitar masih berpikir keliru bahwa madrasah adalah lembaga

pendidikan yang latar belakangnya ditinjau dari aspek Sumber daya


3

Manusia, Sarana dan Prasarana, Kurikulum, Input dan Output siswa dan

pengelolaan madrasahnya. Padahal dapat kita ketahui bahwa madrasah

adalah tempat yang bukan hanya belajar yang tentang umum saja.

Melainkan sekaligus belajar tentang ajaran-ajaran agama Islam.

Dalam padangan realitas pasar yang semakin kompleks MI Kurnia

Ilahi Desa Pulau Harapan mencoba melakukan berbagai upaya untuk

menenmukan formula berbenah diri agar bisa menemukan dan

menerapkan strategi pemasaran jasa pendidikannya. Pemasaran yang

berorientasi pada peningkatan layanan yang berkualitas sesuai dengan

tuntutan pengguna jasa pendidikan. Manajemen pemasaran yang tidak

hanya mengandalkan pencitraan yang baik dimata masayarakat, tetapi

harus dibarengi dengan perencanaan pemasaran yang lebih

mengedepankan kepuasan pelanggan (customer statisfations) melalui

perbaikan kualitas layanan (improvement quality) secara

berkesinambungan.

Berdasarkan hasil Observasi yang dilakukan peneliti Pada tanggal

25 Agustus 2022 diketahui bahwa sekolah ini memiliki keinginan yang

kuat untuk meningkatkan dan mengubah pelayanan kearah yang lebih baik

dan memperkuat strategi pemasaran yang jitu. Penguatan pla-pola

manajemen yang telah digunakan memiliki dampak fositif kepada

kepuasan pengguna jasa pendidikan di MI Kurnia Ilahi Desa Pulau

Harapan. Serta mencari dimana letak negative seperti peminat sekolah

yang pada setiap tahunnya tidak tentu banyaknya lebih terbilang naik dan

turun bahkan semakin menurun. Meski begitu daya saing dengan sekolah
4

negeri sangatlah pesat. Tetapi ekolah ini pada tahun 2021 sudah mengikuti

akreditasi sekolah yang dilaksanakan oleh BAM-SM. Sehingga sekolah

tersebut mampu bersaing dengan sekolah lainnya.

MI Kurnia Ilahi dalam bersaing dengan sekolah lain juga memiliki

strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dilakukukan yaitu melalui

media social, media cetak, mulut kemulut, dan program-program unggulan

seperti kelas khusu. Media social yang digunakan untuk kegiatan evaluasi

pemasaran jasa pendidikan yaitu melalui media instragram, yaoutube,

facebook, websit, dan berita online. Selanjutnya, untuk media etakk yaitu

brosur, banner, dan kalender. Tetapi disini peminat MI Kurnia Ilahi Desa

Pulau Harapan cukup terbilang sedikit dikarenakan, kendala yang terjadi

pada sekolah seperti lokasi tempat sekolah yang kurang strategis untuk

dilihat oleh masyarakat setempat.

Oleh karna itu, berdasarkan latar belakang permasalahan di atas

tentang pemasaran dan evaluasi pemasaran jasa pendidikan disekolah ini

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut dengan judul.

“EVALUASI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DI MADRASAH

IBTIDAYAH KURNIA ILAHI DESA PULAU HARAPAN”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka dapat

disimpulkan rumusan masalah, sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan di Madrasah

Ibtidayah Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan?

2. Apa saja faktor Pendukung dan Penghambat evaluasi Pemasaran Jasa

Pendidikan di Madrasah Ibtidayah Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan?


5

C. Pembatasan Masalah

Karena pada evaluasi pemasaran jasa pendidikan ini banyak sekali

yang perlu diperhatikan, maka dari itu penulis hanya menekankan pada

proses evaluasi pemasaran jasa pendidikan dalam mempromosikan sekolah

di madrasah ibtidayah kurnia ilahi desa pulau harapan dan faktor apa saja

yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan evaluasi pemasaran jasa

pendidikan di madrasah kurnia ilahi desa pulau harapan.

D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan di Madrasah

Ibtidayah Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan

2. Untuk Mengetahui Faktor pendukung dan penghambat Evaluasi

Pemasaran Jasa Pendidikan di Madrasah Ibtidayah Kurnia Ilahi Desa

Pulau Harapan

E. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang didapat dari penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

a. Dapat memahami lebih luas tentang Evaluasi Pemasaran Jasa

Pendidikan di Madrasah Ibtidayah Kurnia Ilahi Desa Pulau

Harapan.

b. Dapat mengetahui dan menambah ilmu tentang Evaluasi

Pemasaran Jasa Pendidikan di Marasah Ibtidayah Kurnia Ilahi

Desa Pulau Harapan.


6

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi sekolah

Memberikan pemikiran terhadap sekolah dalam mengatasi

lebih luas tentang siswa yang kurang mampu karena dalam

Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan di MI Kurnia Ilahi Desa

Pulau Harapan.

b. Bagi Manajemen Pemasaran Pendidikan

Memperluas manajemen pemasaran pendidikan tentang

Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan di MI Kurnia Ilahi Desa

Pulau Harapan sehingga dapat berlangsung dengan baik.

c. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan serta menambah pengetahuan

dan wawasan tentang Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan di MI

Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan dan dapat berkontribusi untuk

evaluasi yang akan dilaksanakan sehingga menjadi lebih baik.


7

BAB II
KERANGKA DASAR TEORI
A. Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan
1. Pengertian Evaluasi (Evaluations)
Pada evaluasi dipergunakan untuk mengevaluasi pekerjaan yang
telah dilakukan dengan mengevaluasi pengetahuan yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya dengan lebih baik lagi. Secara
alamiah evaluasi bisa diartikan sebagai perbaikan. Evaluasi atau
evaluations adalah proses merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternative-alternatif keputusan. Pengertian yang dikemukakan
keduanya menunjukkan bahwa evaluasi itu merupakan suatu proses
yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data dan
berdasarkan informasi atau data tersebut dibuatlah suatu keputusan.
Evaluasi berasal dari kata bahasa inggris “evaluations” evaluasi
dapat diartikan memberikan penilaian dengan membandingkan sesuatu
hal dengan satuan tertentu sehingga bersifat kuantitatif. Terdapat dua
pengertian evaluasi, yang pertama adalah evaluasi merupakan proses
sistematis mengumpulkan dan menganalisis data untuk menentukan
apakah dan untuk apa tujuan gelar yang telah atau sedang dicapai. Dan
pengertian yang kedua adalah evaluasi merupakan proses sistematis
mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengambil keputusan.6
Ralph Tyler berpendapat bahwa evaluasi Pendidikan merupakan
proses penentuan Kearah tujuan. Evaluasi adalah proses dalam
penyediaan informasi untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria
tentang objek yang sedang dievaluasi. Dan Sutikno berpendapat bahwa
tujuan dari kegiatan evaluasi adalah untuk pencerahan, pertanggung
jawaban, perbaikan, klarifikasi, pengembangan dan alasan simbolis.7

6
Ferdinan, 2022, Evaluasi Program Pendidikan Islam (Nagari Kota Baru:PT
Insan Cendikia Mandiri) hlm. 107
7
Ibid, hlm. 107
8

Purwanto dan Suparman mendeskripsikan evaluasi adalah proses


penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan informasi yang valid
dan reliabel untuk membuat keputusan tentang program pendidikan dan
penelitian.berdasarkan definisi tersebut ditemukan empat unsur pokok
dalam evaluasi yaitu :
a. Evaluasi selalu menerapkan suatu metode Ilmiah baik berupa
pengukukuran ilmiah dan reliabel dengan mempergunakan
statistika maupun disiplin lain yang terkait.
b. Kegiatan evaluasi selalu berusaha memperoleh informasi yang
benar-benar valid dan reliabel dengan mempergunakan instrument
berupa tes, kuesioner, pedoman wawacara, pedoman pengamatan
dan lain-lain.
c. Hasil evaluasi adalah suatu informasi yang dapat berguna bagi
pembuatan keputusan.
d. Kegiatan evaluasi selalu diarahkan kepada suatu objek yang ada
dalam suatu sistem pendidikan atau sistem pendidikan.8
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa evalusi
merupakan memperoleh, merencankan, serangkaian proses dari hasil
kegiatan atau kerja yang telah dilakukan pada suatu kegiatan yang telah
berlangsung dan merupakan hasil dari proses kegiatan tersebut untuk
mengetahui pekerjaan yang telah diputuskan dan mendapatkan hasil
dari pelaksanaan kegiatan pengevaluasian yang telah
berlangsungtersebut.
2. Tujuan dan fungsi evaluasi
Pemasaran jasa pendidikan bertujuan untuk memberikan
keseimbangan kehidupan semi memenuhi kebutuhan para oelanggan
dan penggunaan jasa pendidikan. Dari kegitan jasa yang dilakukan
akan terjadi timbal balik yang saling menguntungkan satu sama lain,
karena produsen telah berhasil mendapatkan banyak pelanggan dari

88
Rusydi Ananda & Tien Rafinda, 2017, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan
(Medan:Perdana Publishing), hlm 02
9

kegiatan promosi, sedangka para pelanggan atau konsumen mendapat


pelayanan yang sesuai dengan program yang ditawarkan.9
Berikut beberapa tujuan evaluasi yang dapat diketahui sebagai
berikut :
e. Sebagai alat untuk memperlancar pelaksanaan program dan
perencanaan yang akan dating.
f. Sebagai alat ukur memperbaiki.
g. Sebagai alat untuk memperbaiki kegiatan yang sedang berjalan.
h. Sebagai alat untuk mengadakan kegiatan yang lebih dari satu
program.10
Jadi pada dasarnya dari poin-poin diatas bahwasanya tujuan
akhir dari evaluasi adalah memberikan atau menentukan kebijakan
tertentu yang telah diterjadi dan didapatkan dari suatu kegiatan
yang diawali dengan suatu proses dalam pengumpulan suatu data.
3. Evaluasi Pemasaran
Dalam menjalankan suatu pemasaran, diperlukan evaluasi
pemasran. Evaluasi pemasaran adalah suatu tindakan untuk menilai
apakah kegiatan yang sudah terlaksana telah berjalan dengan baik dan
efektif atau masih ada yang perlu diperbaiki. Hasil dari evaluasi
pemasaran dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan perubahan dalam pemasaran yang akan dilakukan miniman
6 bulan sekali agar mengetahui perubahan yang terjadi pada pangsa
pasar. Saat evaluasi pemasaran, perlu menentukan indikator
pengukuran dalam mengevaluasi pemasaran untuk disepakati Bersama-
sama.
Beberapa indikator pengukuran evaluasi pemasaran antara lain
adalah sebagai berikut :
a. ROI (Return of investment)

9
Sahra Romatus Saidah, 2022, Skripsi, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Minat Masyarakat di Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah 02 Cakru kencong-
Jember (Jember:UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ), hlm. 26
10
Putri Permatasari Dan Sri Widodo, 2021, Perencanaan Dan Evaluasi Kesehatan
(Yogyakarta:CV Budi Utama) Hlm. 109
10

ukuran kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi investasi. Roi


dinyatakan dalam bentuk persenatase.
b. Kepuasan Konsumen
Tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk setelah
membandingkan antara hasil produk dengan harapan konsumen
terhadap produk tersebut. Biasanya kepuasan konsumen
didasarkan pada kualitas produk, kualitas pelayanan, emosional,
harga dan biaya produk.
c. Volume Penjualan
Ukuran yang menunjukan banyaknya produk yang telah
terjual. Faktor yang mempengaruhi volume penjualan adalah harga
produk. Diaman harga tersebut dapat mempengaruhi konsumen
dalam hal membeli produk dan distribusi produk, dimana
distribusi produk merupakan salah satu aspek penyaluran produk
yang dihasilkan oleh perusahaan hingga produk tersebut sampai ke
tangan konsumen.11
Dari penjelasan diatas bahwa evaluasi pemasaran tidak
hanya memberikan perbaikan baru terhadap kegiatan yang telah
berlangsung namun mempunyai sebuah indikator penting
didalamnya seperti ROI, kepuasan konsumen dan volume
penjualan.
4. Pemasaran Jasa Pendidikan
a. Pengertian Pemasaran Jasa Pendidikan
Pemasaran merupakan proses penting dalam dunia bisnis
dalam konteks Pendidikan pun sekolah sebagai lembaga non profit
juga menggunakan pemasaran untuk mengenalkan produknya,
tetapi dalam kontks yang berbda. Pemasaran berasal dari bahasa
inggris yaitu marketing. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata
pemasaran berasal dari kata pasar yang berarti tempat orang berjual

11
Eriana Alimin dan dkk, 2022, Manajemen Pemasaran ( Lombok Barat:Seval Literindo
Kreasi) hlm.
11

beli Sedangkan Pemasaran merupakan proses, cara, perbuatan


memasarkan barang dagangan.12
Pemasaran menurut Joko Setyono adalah suatu system
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk
merencankan, menetapkan harga, mempromosikan serta
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli maupun kepada potensial.13
Menurut Jhon R Silber yang dikutip oleh Buchari Alma.
Mengatakan bahwa pemasaran pendidikan adalah suatu proses
menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak
secara menyeluruh baik menggunkan bantuan produk fisik maupun
tidak, untuk memenuhi kebutuhan konsumen (siswa).14
Dalam makna sedehana pemasaran merupakan proses
manajerial untuk menjual produk berupa barang atau jasa yang
pada tujuannya adalah melakukan pertukaran sesuai kebutuhan
masing-masing penukar. Menurut nandan limakrisna, pemasaran
adalah memberikan solusi kepada pelanggan. Dalam pengertian ini
dikatakan bahwa pemasaran adalah pihak yang perlu memberikan
solusi kepada pelanggan. Solusi yang dimaksud adalah dengan
menawarkan produk berupa barang atau jasa yang mereka
butuhkan. Maka dalam melakukan pemasaran perlu melakukan
identifikasi pasar supaya pemasar mengetahui apa yang dibutuhkan
pasar sasaranya sehingga produknya dapat laku terual dan
pelanggan berminat untuk melakukan pertukaran15
Jadi dalam paparan diatas bahwa pemasaran merupakan
tempat perjual belian barang maupun jasa yang tidak hanya
dilakukan dipasar melainkan di banyak tempat. Dan pemasaran

12
Habibur Rahman, 2020, Skripsi Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Citra Sekolah di SMP IT Al-Kholis (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah) hlm. 14
13
Tim Dosen Administrasi UPI, 2019, Manajemen Pendidikan (Bandung:Alfabeta), hlm.
334
14
Buchari Alma, 2003, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan (Bandung:Alfabeta), hlm.
53
15
Habibur Rahman, 2020, Skripsi Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Citra Sekolah di SMP IT Al-Kholis (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah) hlm. 15
12

bertujuan untuk membuat pelanggan tertarik untuk melakukan


pertukaran sesuai kebutuhan masing-masing sehingga memberikan
solusi bagi pelanggan mengenai apa yang mereka butuhkan.
Pengertian selanjutnya yaitu Jasa. Jasa adalah semua
aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan kepada pihak lain
yang intangible dan tidak mengakibatkan kepemilikan atau sesuatu.
Produksinya dapat dan tidak terikat kepada produk fisik. Pengertian
lainnya mengenai jasa yaitu meliputi segala kegiatan yang
memberikan pelayanan untuk mempertahankan atau meningkatkan
nilai produk, seperti pemasangan, jasa perbaikan, pelatihan,
penyediaan bahan baku, dan penyetelan produk.16
Menurut buchari Alma bahwa Jasa merupakan seluruh
aktivitas ekonomi dengan output dalam pengertian fisik
dikonsumsika dan di produksi pada saat bersamaam, memberikan
nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli
pertamanya. Jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai
ciri-ciri sebagaimana dijelaskan oleh Ratih Hurriyati yaitu sebagai
berikut:17
a. Suatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan
konsumen.
b. Proses produksi jasa dapat menggunakan tau tidak
menggunakan bantuan suatu produk fisik.
c. Jasa tidak mengakibatkan peralihan haka tau kepemilikan.
d. Terdapat interaksi antara penyediaan jasa dengan pengguna
jasa.
Dalam kaitannya dengan Pendidikan. Jasa dapat
disimpulkan sebagai lembaga Pendidikan yang memberikan layanan
atau menyampaikan jasa Pendidikan kepada konsumen dengan cara
memuaskannya. Pemasaran dalam konteks jasa Pendidikan adalah
sebuah proses social dan manajerial untuk mendapatkan apa yang

16
Ibid, hlm. 16
17
Hurriyati Ratih, 2010, Bauran Konsumen Dan Loyalitas Konsumen
(Bandung:Alfabeta) hlm. 08
13

dibutuhkkan dan diinginkan melalui pihak lain dalam bidang


Pendidikan.18
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jasa
adalah segala tindakan proses-proses untuk kerja aktivitas ekonomi
yang menghasilkan manfaat atau output selain produk fisik dan
dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dan pada prosesnya
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan
barang-barang, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Jadi jika dibungkan antara penjelasan dari pemasaran dan
jasa dapat diketahui bahwa pemasaran jasa Pendidikan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan perusahaan atau organisai dalam konteks
Pendidikan yakni sekolah, dimana melibatkan sejumlah interaksi
konsumen yaitu masyarakat untuk mempertahankan produk jasa
yang telah ditawarkan sekolah berupa proram Pendidikan beserta
fasilitasnya sehingga dapat mempertahankan eksistensi atau
kelangsungan hidupnya.
b. Fungsi dan Konsep Pemasaran
Fungsi pemasaran jasa Pendidikan/sekolah sendiri termasuk
bagian dari Teknik pemasara yang bertujuan untuk mencapai hasil
yang lebih baik dibandingkan dengan Teknik pemasaran yang tidak
dapat mencapai target jummlah siswa atau pengguna jasa Pendidikan
yang diinginkan. Konsep yang dijalankan sebuah organisasi atau
lembaga Pendidikan antara lain :19
1. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa menyukai produk tersedia dengan
selaras dengan kemampuan.
2. Konsep Produk atau Jasa Konsep
Berpegang teguh bahwa konsumen atau pemakai jasa
Pendidikan akan menyayangi serta lebih memperhatikan atau

18
Buchari Alma, 2005, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan (Bandung:Alfabeta) hlm.
51
19
Sofyyan Assauri, 2010, Manajemen Pemasaran (Jakarta:Grafindo) hlm. 05
14

perhatian terhadap jasa yang ditawarkan dengan standar mutu


dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan
membeli serta mencoba jasa yang ditawarkan terkecuali
lembaga Pendidikan menjalankan suatu usaha promosi dan
penjualan yang kokoh.
4. Konsep Pemasaran Masyarakat
Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa
tuggas sebuah organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuuasan
yang diinginkan secara lebih efektif serta lebih efisien
dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat
mempertahankan dan mempertahankan kepercayaan
masyarakat.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi
dan konsep pemasaran untuk mencari solusi agar bias menarik
pelanggan agar bisa tertarik dengan semua konsep pemasaran yang
telah dilakukan.
c. Tujuan Pemasaran Jasa Pendidikan
Seperti salah sau fungsi manajemen pemasaran bertujuan
untuk memberikan arahan dan tujua pada kegiatan-kegitan lembaga
pendidikan. Selain itu, tujuan pemasaran adalah membuat produk
perusahan atau lembaga yang kompetetif agar mempunyai niklai
perbedaan dengan competitor. Semakin kuat nilai perbedaan,
semakin baik bagi sebuah perusahaan atau lembaga di banding
dengan competitornya. Dalam menemukan perbedaan dibutuhkan
kejelian, kecermatan dan kerativitas yang sangat tinggi.20

20
Zhelala Pratiwi, 2022, Skripsi, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Untuk
Meningkatkan Kepercayaan (TRUST) Stakeholdres Pada TK Kemala Bhayangkari 16 Bantaeng,
(Makassar:UNIV Muhammadiyah Makassar) hlm. 18
15

Didalam orientasi tujuan pemasaran jasa Pendidikan adalah


memaksimumkan kepuasan konsumen. faktor dominan atau
penentu mutu layanan jasa Pendidikan, yaitu sebagai berikut :21
1. Keandalan (Realibility), yaitu kemampuan guru/dosen untuk
memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, kepercayaan,
akurat dan konsisten.
2. Daya Tangkap (Responsiviveness), yaitu kemauan dari
karyawan dan pemilik jasa dengan cepat dan bermakna serta
memberikan jasa dengan cepat dan bermakna serta kesediaan
mendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan konsumen
atau pemakai jasa Pendidikan, misalnya menyediakan sarana
yang sesuai menjamin ketersediaannya proses yang tepat.
3. Kepastian (Assurance), yaitu berupa kemampuan karyawan
untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji
yang telah dikemukakan kepada konsumen, misalnya janji
dalam promosi.
4. Empaty, yaitu kesediaan guru atau dosen atau karyawan dan
pengelola untuk peduli memberikan perhatian secara pribadi
kepada antara lain guru, dosen, serta karyawan harus empaty diri
sebagai peserta didik atau orang tua serta pelanggan.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulan
bahwa tujuan dari jasa pemasaran Pendidikan salah satunya untuk
menarik empati pelanggan agar bisa tertarik dengan produk yang
dimiliki.
Berikut ada dua acara agar bisa dilakukan lembaga
pedidikan agar mencapai target dalam merekrut peserta didik baru
dengan mengikuti cara dibawah ini yaitu sebagai berikut:22
1) Sistem Promosi

21
Suhelayati, 2019, Manajemen Pemasaran Pendidikan (Jakarta:Yayasan Menulis) hlm.
27
22
Ivan Riyadi, 2022, Manajemen Pemasaran Pendidikan, (Palembang:CV.Amanah),
hlm. 12
16

Sistem promosi adalah penerimaan siswa baru yang


sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar
sebagai siswa disuatu sekolah diterima begitu saja. Karena itu,
mereka yang mendaftar menjadi siswa, tidak ada yang ditolak.
Sistem promosi demikian secara umum berlaku pada sekolah-
sekolah yang pendaftaranya kurang dari jatah atau daya tamping
yang ditentukan.
2) Sistem Seleksi
Sistem seleksi digolongkan menjadi tiga macam. Yang
pertama seleksi berdasarkan nilai Ebta murni. Yang ke dua
berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan dan sedangkan
yang ketiga adalah seleksi berhasarkan hasil tes masuk.
Dari penjelasan di atas bahwa dalam pemasaran Pendidikan
meliputi sistem promosi dan sistem seleksi dalam memasarkan
Pendidikan agar dikenal banyak masyarakat terutama orang tua
calon peserta didik
d. Indikator-Indikator Pemasaran jasa Pendidikan
Indikator keberhasilan pemasaran jasa Pendidikan salah
satunya adalah meningkatkan minat masyarakat melalui kelas
khusus ini adalah keberhasilan pemasaran jasa pendidikan dalam
menarik minat masyarakat dalam program kelas khusus, terbukti
dari meningkatnya jumlah peserta didik yang setiap tahun
mengalami peningkatan dan untuk tahun ini bisa overload.23
Tentunya tidak ada lembaga Pendidikan yang mempunyai
keinginan pemasaran jasa Pendidikan yang gagal, oleh karenanya
pemasaran jasa Pendidikan dapat dilihat dari indikator-
indikatornya. Menurut Imam Machali, Indikator keberhasilan
Pemasaran Jasa Pendidikan adalah sebagai berikut :24
1. Kepuasan Pelanggan Pendidikan

23
Frizkania Lutfi Annisa Fira, dkk, 2020, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Menarik Minat Masyarakat Melalui Program Kelas Khusus, Jurnal Administrasi Dan Manajemen
Pendidikan, Vol. 3, No. 3, hlm. 258
24
Imam Machali, 2010, Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Madrasah Dalam
Antologi Kependidikan Islam (Yogyakarta:Teras) Hal. 218-221
17

Kepuasan merupakan respon konsumen Pendidikan yang


sudah terpenuhi atau bahkan melebihi keinginannya tentang
penggunaan barang atau jasa yang mereka pakai. Tentunya
kepuasan tersebut dirasakan manakala lembaga Pendidikan
sudah menjalankan Pendidikan yang berkualitas sesuai
perkembangan zaman.
2. Loyalitas Pelanggan Pendidikan
Loyalitas pelanggan Pendidikan dapat diukur dengan
frekuensi atau proporsi penggunakan kembali sebuah jasa.
Kepuasan pelanggan dapat diamati ketika pelanggan jasa
menganjurkan atau bahkan mendesak orang lain untuk
mengkomunikasikan jasa tersebut.
3. Opini publik terhadap citra lembaga Pendidikan
Opini merupakan pendapat secara umum,
sedangkan citra (Image) adalah Impresi (kesan) perasaan atau
konsepsi (Gambaran) yang ada pada publik mengenai
perusahaan. Opini masyarakat terhadap kesan lembaga
Pendidikan akan terbentuk ketika dalam lembaga Pendidikan
tersebut menunjukan manajemen Pendidikan yang
berkualitas.
Jadi berdasarkan pembahasan yang terdapat diatas,
bahwa indikator-indikator Pendidikan pada dasarnya terbagi dalam
tiga hal yaitu, kepuasan pelanggan Pendidikan, loyalitas pelanggan
Pendidikan, dan opini public terhadap citra lembaga Pendidikan.
18

B. Faktor – Faktor Evaluasi Pemasaran Jasa Pendidikan


Dalam evaluasi pemasaran jasa pendidikan tentu akan ada faktor
yang mempengaruhi didalamnya, lockhart menyebutkan lima faktor yang
mendorong pemasaran jasa pendidikan diantarannya sebagai berikut :
1. Meningkatnya kompetisi
2. Perubahan demografi
3. Ketidakpercayaan masyarakat
4. Penyelidikan media
5. Keterbatasan sumber daya
Pemasaran jasa pendidikan bukan hanya merupakan kegiatan bisnis
agar sekolah yang dikelola mendapatkan siswa, tetapi merupakan
tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan terhadap masyarakat luas
tentang jasa pendidikan yang telah, sedang, dan akan dilakukannya.25
Dibawah ini penjelaskan tentang beberapa faktor yang
memperngaruhi dalam evaluasi pemasaran jasa pendidikan yaitu sebagai
berikut :
b. Sumber daya manusia
Menurut Mahmud dan Dkk. People adalah semua pelak
yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah
pegawai perusahaan, konsumen, da konsumen lain dalam lingkungan
jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara pakaian
karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap
persepsi konsumen atau keberhasialan penyampaian.
Adapun sumber daya manusia adalah semua orang atau
pelaku yang terlibat dalam proses penyampian jasa konsumen serta
mempengaruhi persepsi konsumen, seperti para personal penyediaan
jasa pelanggan, dan para pelanggan lain yang terkait degan jasa
tersebut. Sumber daya manusia dalam sebuah lembaga sekolah
dikelompokkan menjadi tida, yaitu administrator, guru, dan pegawai,
25
Afidatun Khasanah, 2015, Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan
Mutu di SD Alam Baturraden, Jurnal El-Tarbawi, UIN Sunan Kali Jaga, Vol. VII, No. 2, hlm. 164
19

yang perlu memiliki kompetensi yang tinggi, karena pada


pelaksanaannya tiga sumber daya tersebut yang secara langsung
menyediakan jasa kepada para siswa, sehingga puas tidaknya siswa
tergantung bagaimana jasa tersebut tersampaikan.26
MI Kurnia Ilahi memiliki tenaga pengajar yang sangat
memabntu dalam evaluasi pemasaran jasa pendidikan dalam sumber
daya manusianya. Keunggulan sumberdaya manusia dengan ragam
kompetensi yang dimiliki adalah salah satu modal utama bagi
pengembangan kelembagaan di MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
evaluasi pemasaran jasa pendidikan tertentu akan ada faktor
pendukung dan penghambat didalamnya. Dan sebagai lembaga
pendidikan yang sangat terkait dengan orang, faktor sumber daya
manusia baik pengelola maupun pengajar sangat menentukan kualitas
belajar mengajar secara keseluruhan. Sebaik apapun fasilitas yang
dimiliki tanpa dibarengi dengan kemampuan dan pengetahuan dari
staff pengaar dan pengelola, maka hasilnya tidak akan bisa berdampak
dengan baik.
Jadi berdasarkan pembahasan dan penjelasan yang ada
diatas dapat disimpulkan bahwa proses dari faktor pendukung dna
faktor penghambat pelaksanaan pemasaran jasa Pendidikan adalah
tergantung dengan situasi dan kondisi yang ada disekitar lembaga
Pendidikan.
c. Promosi (Promotions)
Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran
yaitu aktivitas pemasaran yang berisaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas
lembaga dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan oleh lembaga tersebut. Aktivitas tentang
bagaimana memberitahu pelanggan tentang keberadaan produk/jasa.

26
Muhammad MY dkk, 2021, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Animo Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Manajemen Pendidikan,
Vol. 6, No. 1, hlm. 40-41
20

Aspek yang harus dipertimbangkan adalah bentuk komunikasi,


khususnya iklan (advertising), penjualan personal (personal selling),
promosi penjualan (sales promosi) dan publisitas penyediaan jasa
tersebut, membujuk customer untuk membeli dan menggunakan jasa
tersebut.27
Promosi ini lebih diarahkan pada penyediaan jasa
pendidikan sehingga pengaruh image tersebut berperan penting
terhadap penjatuhan piliha customer. Promosi yang berlebihan
mempunyai hubungan korelatif yang negatif terhadap daya Tarik
peminat. Promosi yang dilakukan oleh MI Kurnia Ilahi Desa Pulau
Harapan meliputi promosi langsung maupun tidak langsung. Kegiatan
promosi langsung dengan prestasi ke sekolah TK/PIAUD yang
menjadi target untuk memsosialisasikan program-program unggulan
sekolah. Sedangkan promosi tidak langsung dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi, kerangka promosi sekolah, famflet dan
media komuniasi.

27
Ibid, Jurnal, Muhammad MY dkk, hlm. 40
21

C. Penelitian Relevan
Sehubung dengan penulisan Skripsi tentang Evaluasi Pelaksanaan
Pemasaran Jasa Pendidikan . maka penelitian mencakup beberapa para
peneliti yang relevan dengan penelitian tersebut. Berikut peneliti
mencantumkan beberapa peneliti tersebut dibawah ini :
Pertama, Peneliti Tugas Akhir Skirpsi yang dilaksanakan oleh Habibur
Rahman (2020) dengan judul “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Citra Sekolah di SMP IT Al-Kholis”. Penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan mendeskripsikan beberapa hal sebagai berikut : (1). Bagaimana
produk yang diawarkan SMP IT Al-Kholis ; (2). Bagaimana promosi yang
dilakukan SMP IT Al-Kholis : (3). Apasaja strategi pemasaran jasa pendidikan
dalam meningkatkan citra sekolah di SMP IT Al-Kholis. Permasalahan yang
dibahas pada penelitian ini dilakukan di SMP IT Al-Kholis dengan menggunkan
metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilaksanakan melalui wawancara
dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan para tenaga pengajar tersebut.
Untuk melengkapi data agar lebih akurat, maka dilaksanakannya proses observasi
dan dokumentasi. Seluruh data yang sudah terkumpul dianalisis secara deskriptif
dengan menuliskan hasil wawancara menunjukan beberapa kesimpulan sebagai
berikut : (1). SMP IT Al-Kholis menerapkan strategi bauran pemasaran jasa
pendidikan dalam melakukan pemasaran. Dalam aspek produk, SMP IT Al-
Kholis mempertimbangkan tiga hal utama dalam merancang program. Yaitu
kesesuaian program dengan tujuan sekolah, kebutuhan masyarakat dan
kemampuasn sekolah. Adapun program unggulan sekolah yaitu program tahsi
dan tahfizh, program bina pribadi islam (BPI), Pembelajaran terpadu, pramuka
sekolah islam terpadu, dan sebagainya. Dalam aspek pembiayayan sekolah sangat
mempertimbangkan keadaan atau kemampuan masyarakat sekitar atau segmen
pasar sasaran yang mayoritas kemampuan finansialnya menengah kebawah. (2).
Dalam aspek promosi, SMP IT Al-Kholis melakukan berbagai langkah upaya
dalam melaukan promosi. Bentuk kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan
SMP IT Al-Kholis antara lain yaitu promosi melalui wali murid, promosi ini
melalui mulut ke mulut yang dilakukan oleh wali murid kepada masyarakat luas
yang merasa layanan jasa pendidikan yang diberikan SMP IT Al-Kholis baik.
Dalam aspek fasilitas, sarana dan prasarana yang disediakan oleh SMP IT Al-
Kholis belum memadai. Hal ini karena minimnya dana yang didapatkan oleh
22

sekolah tersebut dan yang terakhir dalam aspek proses, proses pembelajaran si
SMP IT Al-Kholis sudah cukup baik dengan menerapkan konsep terpadu, yaitu
memadukan aspek ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang menajdi daya Tarik
masyarakat.
Kedua, Mahmud MY, Fitriyanti Savitri, dan Lensiana Oktorita, (2021),
jurnal Pendidikan dengan judul “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Animo Mayarakat Pada Masa Pandemi Covid-19”. Penelitian ini
dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengelolaan pemasaran jasa pendidikan
dalam meningkatkan animo masyarakat selama masa pandemic covid-19.
Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dam dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan pemasaran jasa pendidikan MA Al-Azhar Muaro Bungo pada masa
pandemic covid -19 dilaksanakan dengan menerapkan konsep bauran pemasaran
jasa pendidikan meliputi pemasaran produk lulusan yang bermutu dan berakhlak
karimah: price (biaya sekolah) ditentukan dengan menyesuaikan rata-rata
ekonimo orang tua siswa : tempat atau lokasi madrasah berada di lokasi strategis:
promosi madrasah dilakukan secara langsung dan tidak langsung : SDM yang
professional serta sarana dan prasarana yang memadai : proses penyampaian jasa
pendidikan meliputi penyampaian fasiliras sarana dan prasarana, kegiatan
pembelajaran, dan kegiatan ekstrakulikuler.
Ketiga Sahra Romatus Saidah,(2022), Penelitian Dengan Tugas
Akhir Skripsi, “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan
Minat Masyarakat di Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah 02 Cakru
kencong-Jember” penelitian ini dilaksanakan bertujuan 1) Bagaimana
strategi pemasaran jasa pendidikan MI Muhammadiyah 02 Cakru, 2).
Bagaimana Implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan. 3). Apa
faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran pendidikan di MI
Muhammadiyah 02 Cakru Kecamatan Kencong dalam meningkatkan
minat masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
tentang : Strategi pemasaran jasa pendidikan MI Muhammadiyah 02
Cakru, Faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran pendidikan
di MI Muhammadiyah 02 Desa cakru kecamatan kencong dalam
meningkatkan minat masyarakat. Adapun metode penelitian yang
digunakan melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan Analisa
23

yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu


observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian ini
memperoleh kesimpulan : 1). Strategi pemasaran jasa yang dilakkan oleh
MI Muhammadiyah 02 Cakru degan bentuk stratgei differensiasi yang
mengedepankan empat tujuan pemasaran, memenuhi misi sekolah,
meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan ketertarikan,
meningkatkan efisiensi. 2). Implementasi strategi pemasaran jasa
pendidikan yang dilakukan ditandai dengan adanya produk, harga, lokasi,
promosi, SDM, pelayanan dan proses. Sehingga dengan adanya komponen
tersebut menjadikan madrasah dengan mudah dapat dikenali oleh
pengguna jasa pendidikan. 3). Faktor pendukung dan penghambat strategi
pemasaran yang dilakukan disebabkan masih kurangnya kesadaran
masyarakat yang belum mengenal bagaimana system pendidikan yang
dilakukan oleh madrasah ditambah masih belum lengkapnya beberapa
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh madrasah.
Keempat, Zhelala Pratiwi, (2022), Penelitian Dengan Tugas Akhir
Skripsi yang berjudul “strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan
kepercayaan (trust) stakeholders pada Tk Kemala Bhayangkari Muhammadiyah
Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran jasa
pendidikan pada Tk Kemala Bhayangkasi 16 Banteang dalam hal peningkatan
kepercayaaan (Trust) stakeholders terhadap para orang tua. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif. Data yang diolah merupakan hasil
observasi serta wawancara terhdap pihak sekolah Tk Kemala Bhayangkari
Muhammadiyah serta lapora penerimaan peserta didik baru dari tahun ajaran
2018-2021. Berdasarkan hasil pengumpullan data dari pihak sekolah Tk Kemala
Bhayangkari Muhammadiyah dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran jasa
pendidikan yang digunkan dalam hal meningkatkan kepercayaan terhadap
pengguna dengan cara melakukan berbagai macam promosi tentang sekolah lewat
media social, membagikan brosur kepada masyarakat umum, memperkuat serta
menambah relasi dengan berbagai media dan teman-teman, meningkatkan mutu
dan kemampuan tenaga pendidik serta anak didik.
24

Kelima, Frizkania Lutfi Annisa Fira, Nurul ulfatin, Djum Djum Noor Benty,
(2020), Jurnal Pendidikandengan judul “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Dalam Menarik Minat Masyarakat Melalui Program Kelas Khusus”. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai strategi pemasaran jasa dalam
menarik minat masyarakat melaliui program kelas khusus. penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan jenis study kasus. Pengumpulan data
penelitian dengan wawancara, observasi, dan sudi dokumentasi. Hasil temuan
penelitian ini mencakup kelas khusus, strategi, perencanaan, implementasi,
evaluasi, kendala, solusi, faktor pendukung, dan pengoptimalan faktor pendukung
dalam strategi pemasaran jasa pendidikan yang digunakan untuk menarik minat
masyarakat melalui program kelas khusus. tujuan sekolah membuat kelas khusus
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengikuti perkembangan
zaman mengenai kehubutuuhn yang diperlukan oleh masyarakat saat ini.
Keenam, Afidatun Khasanah, (2015), Jurnal Pendidikan dengan Judul,
“Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu di SD Alam
Baturraden”. Penelitian ini membahas pada pemasaran jasa pendidikan di
lembaga pendidikan yang kini memiliki banyak tantangan di era global.
Pemasaran jasa pendidikan merupakan strategi peningkatan mutu pendidikan
yang merupakan elemen terpenting bagi kualitas serta kemajuan taraf pendidikan
pada suatu lembaga pendidikan. Tulisan ini secara khusus akan membahas
bagaimanakah pemasaran yang diterapkan di SD Alam Baturraden sebagai
strategi peningkatan mutu pendidikan yang ditawarkannya. Lebih lanjut, tulisan
ini melhat secara kritis bagaimana maraknya pemasaran jasa pendidikan berajak
dari konsep awal sekolah sebagai lembaga pendidikan nirbala dan bukan sebagai
lahan bisnis dalam dunia pendidikan.
Dari beberapa penelitian-penelitian sebelumnya di atas, terdapat hasil
dari persamaan dan perbedaan antara penelitian-penelitian sebelumnya,
diantaranya sebagai berikut :
1. Persamaan dalam penelitian : membahas tentang evaluasi disekolah, dan
membahas tentang pemasaran jasa pendidikan di sekolah.
2. Perbedaan dalam penelitian : memiliki cara dan focus penelitian yang
berbeda setiap penelitian, tempat penelitian yang berbeda, dan kata-kata
penyampaian yang berbeda.
25

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan pada MI Kurnia Ilahi Desa
Pulau Harapan. Mi ini terletak di jalan Al-Furqon, tepatnya di dekat
TPU Tanah Layu, Jalan lintas Palembang-Betung, KM 32, Kecamatan.
Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kode Pos
19053.
2. Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian mengenai evaluasi pemasaran jasa
pendidikan di Madrasah Ibtidayah Desa Pulau Harapan mulai pada
bulan oktober sampai dengan Desember.
B. Jenis dan Pendekatann Penelitian
1. Jenis Penelitian Kualitatif
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Karena dari penelitian ini dilihar bahwa penelitian
ini mendeskripsikan sebuah kejadian yang terjadi. Teknik yang
digunakan dalam penulisan ini menggunakan media dokumentasi, dan
wawancara serta observasi kelapangan. Dalam hal ini penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif.. Dilihat dari jenis datanya, metode
yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu metode kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
untuk memahami fenomena yang dialami oleh objek penelitian.28
2. Pendekatan Penelitian Deskriptif
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif,
artinya dalam pendekatan kualitatif dengan pendekatan ini umumnya
lebih melihat melalui proses dari pada produk dari obyek penelitian.
Kualitatif deskriptif merupakan teorisasi yang paling sering
digunakan karena format dari kualitatif deskriptif paling banyak

28
Umar Sidiq dan Miftachul Khoiri, 2019, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan (Ponorogo:CV Nata Karya) hlm. 05
26

digunakan dalam penelitian kualitatif.29 Karena itu dalam penelitian


yang bersifat kualitatif deskriptif ini dapat menggambarkan sejumlah
permasalahan yang berkenaan dengan suatu lembaga tersebut. Agar
bisa mengetahui evaluasi pelaksanan pemasaran jasa pendidikan di
madrasah ibtidayah kurnia ilahi.
C. Subjek dan Informan Penelitian
1. Subjek Penelitian
Menurut amirin subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu
yang ingin mendapatkan keterangan atau orang pada latar oenelitian
yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi atau
kondisi latar penelitian.30
2. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian akan dipilih secara purposive adalah
Teknik penentuan sampel dengan dapat pertimbangan tertentu, Teknik
ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan
menentukan lebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil,
kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-
tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang
ditetapkan.31
a. Informan Kunci (Key Informan)
Key Informan adalah diartikan sebagai sumber utama
merupakan sumber berkompeten dalam suatu hal atau suatu bidang
tertentu secara lebih dibandingkan dengan yang lain.32 Informan
key pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah MI Kurnia Ilahi
Desa Pulau Harapan.

29
Zuchri Abdussamad, 2021, Metode Penelitian Kualitatif (CV Syakir Media
Press) hlm. 155
30
Muh. Fitrah & Lythfiyah, 2017, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif,
Tindakan kelas & Study Kasus, ( Jawa Barat : CV Jejak), hlm. 152
31
Luthfi Noppy Safitri, 2018, Skripsi, Manajemen Krisis PT. Indah Kiat Pulp And Paper
TBK (IKPP) Perawang Terhadap Berkembangnya Isu Pencemaran Lingkungan (Riau:UIN Suska
Riau) hlm. 25
32
Radita Gora, 2019, Riset Kualitatif Public Relation (Surabaya:Jakad Publishing) hlm.
279
27

b. Informan Pendukung
Mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak
langsung terlibat dalam interaksi social yang diteliti.33 Informan
pendukung pada penelitian ini adalah Wakil Kesiswaan, Guru, dan
Staff MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian jenis data itu terbagi menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitif. Menurut Strauss dan Corbin data kualitatif
merupakan jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya. Meskipun datana dapat
dihitung dan disampaikan dalam angkap-angka sebagaimana dalam
sensus, analisis datanya bersifat kualitatif. Peneliti merujuk pada
analisis data. Data yang diperoleh antara lain wawacara, pengamatan,
dokumentasi, atau arsip dan tes.34
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan data kualitatif dengan observasi langsung ke lapangan,
mewawancarai pihak sekolah terutama kepala sekolah, wakil kesiswaan
atau kurikulum, beserta guru MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan serta
melakukan dokumentasi.
2. Sumber Data
Berdasarkan sumbernya data penelitian dikelompokkan menjadi
dua yaitu data primer dan sekunder. Berikut data-data tersebut:35
a. Data primer
Menurut Umu Narimawi bahwa data primer merupakan
data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidka
tersedia dalam bentuk terkomplikasi ataupun dalam bentuk file-file.
Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah

33
Sutyanto, Bagong, 2005, Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternative Pendekatan
(Jakarta:Prena Media) hlm. 171
34
Farida Nugrahani, 2014, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bahasa Indonesia
(Surakarta) hlm. 9
35
Nuning Indah Pratiwi, 2017, Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi
Komunikasi, Jurnal Ilmiah Sosial, Vol 1, No 2, hlm. 211
28

teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian


atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi
ataupun data. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data primer yaitu dengan melakukan observasi langsung kesekolah,
wawancara, dan dokumentasi di MI Kurnia Ilahi Desa Pulau
Harapan.
b. Data sekunder
Menurut Sugiyono data sekunder ialah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data
sekunder bersifat data yang mendukung keperluan data primer.
Teknik ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang
ada disekolah mengenai evaluasi pelaksanaan pemasaran jasa
Pendidikan di MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuho standar data yang
ditetapkan. Dalam teknik pengumpulan data kualitatif, pengumpulan data
dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta wawancara
mendalam dan dokumentasi.36
Pengumpulan data adalah bagian penting dalam penelitian.
Kegiatan ini membutuhkan beberapa persiapan yang perlu mendapatkan
perhatian. Tanpa adanya persiapan yang baik, proses pengumpulan data
bisa tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.37
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada
subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan
didalam suatu peelitian.38 Pada penelitian inni cenderung menggunakan

36
Opcit, Sugiyono, hlm. 224
37
Darmon, 2005, Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu Semester (Jakarta:Grasindo) hlm.
32
38
Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
(Jakarta:Salemba Medika) hlm. 11
29

pengumpulan data dengan melalui wawancara, dokumentasi, pengamatan


dan angket.
Jadi dari pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan waktu
dan proses dalam mengumpulkan subjek penelitian yang diteliti.
Pada penelitian inni, peneliti menerapkan tida Teknik
pengumpulan data, dikarenakan ketiga Teknik ini merupakan suatu
kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan begitu, data
yang dikumpulkan dilapangan mengenai “Evaluasi Pelaksanaan Pemasaran
Jasa Pendidikan” akan saling melengkapi jika ketiga macam Teknik
pengumpulan data tersebut dapat diterapkan dalam pengambilan data
dilapangan.
Adapun proses pengumpulan data menggunakan tiga Teknik dapat
dikemuakan dibawah ini sebagai berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah dasar ilmu pengetahuan, melalui observasi
penelitia belaar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut39.
Pengamatan (Observasi) merupakan sebuah Teknik pengumpulan data
dimana peneliti diharuskan untuk turun kelapangan langsung untuk
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruangan, tempat, pelaku,
kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.40
Nasutions menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu
pegetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data
itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang canggih,
sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun
yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat d observasi dengan jelas.
41

39
Sugiyono, 2022, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta), hlm. 226
40
M. Djunaidi Ghony, dkk, 2020, Analisis dan Interprestasi Data Penelitian Kualitatif
(Bandung:Refika Aditama) hlm. 03
41
Sugiyono, 2021, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta), hlm. 297
30

Metode Teknik observasi yang digunakan oleh peneliti adalah


observasi partisipasi pasif. Observasi partisipasi pasif adalah suatu
proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut
mengambil bagian dala kehidupan orang-orang yang akan
diobservasikan.42
Dalam metode ini peneliti mengamati bebarapa hal yang
berhubungan dengan konsep penelitian saya diantaranya :
c. Mengamati kegiatan atau proses yang berhubungan dengan
Evaluasi pemasaran jasa pendidikan disekolah.
d. Mengamati situasi dan kondisi pelayanan akademik.
Berdasarkan situasi serta kondisi yang peneliti amati masih
kurangnya kerja sama untuk pengevaluasian dalam pemasaran
sekolah tersebut.
e. Mengamati peristiwa yang terjadi dalam proses berkaitan
dengan evaluasi pemasaran jasa pendidikan seperti pelayanan
dalam memasarkan sekolah, pengevaluasian pada kegiatan
yang telah berlangsung.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenali evalusai
pelaksanaan pemasaran jasa Pendidikan. Pada Teknik obserasi ini
peneliti terjun langsung kelapangan dan didampingi oleh kepada
sekolah MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti melaukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus teliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.43
Wawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara orang yang
mencari informasi pewawancara dengan orang yang memberikan

42
Ismail dan Isna Farahsanti, 2021, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan (Jawa
Tengah:Lakeisha) hlm. 90
43
Sugiyono, 2021, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung:Alfabeta) hlm.195
31

informasi narasumber dengan tujuan untuk mengumpulkan data atau


memperoleh informasi.44
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)
maupun dengan menggunakan telepon.45 Peneliti dalam hal ini
menggunakan panduan wawancara yang berisi berbagai pertanyaan
untuk diajukan kepada informan. Peneliti menggunakan jenis interview
semistandarized yakni dimana peneliti telah menyiapkan kerangka
pertanyaan sebelum interview dilaksanakan, dan diisi pertanyaan yang
bersifat fleksibel. Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab
terhadap kepada sekolah, wakil kesiswaaan, serta guru di MI Kurnia
Ilahi. Dalam melakukan wawancara disusun pedoman wawancara
sebagai berikut kisi-kisinya :
a. Kepala Sekolah
Menggali informasi mengenai kebijakan yang diberikan untuk
para guru dalam pengevaluasian pelaksanaan pemasaran jasa
pendidikan dan mencari tahu mengenai kepuasan yang dirasakan dari
manfaat kehadiran guru dalam melakukan evaluasi pemasaran jasa
pendidikan.
b. Wakil Kesiswaan
Menggali informasi mengenai apa saja yang dilakukan pada masa
evaluasi pemasaran dilakukan dan menggali informasi dalam
mencari tugas apa saja yang ia lakukan untuk menjalankan promosi
pemasaran serta evaluasi pada pemasaran jasa pendidikan.
c. Guru-guru (Tenaga Pengajar)
Menggali informasi tentang hambatan apa saja yang terjadi pada saat
pelaksanaan evaluasi pemasaran jasa pendidikan berlangsung serta
mencari tahu bagaimana evaluasi pemasaran jasa pendidikan tersebut
diadakan.

44
Joko Untoro dan Tim Guru Indonesia, 2010, Buku Pintar Pelajaran SMA/MA IPS 6 In
1 (Jakarta:Wahyu) hlm. 245
45
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:Alfabeta) hlm.194
32

3. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah catatan peristiwa dimasa lalu yang
berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.46
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Studi dokumen
digunakan untuk memperkuat data dna informasi yang telah didapatkan
peneliti agar lebih kredibel (bisa dipercaya). Dokumen tersebut bisa di
pakai untuk melengkapi informasi dan pengumpulan data yang
terhubung dengan evaluasi pemasaran jasa pendidikan.
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa Dokumentasi merupakan
teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip. Buku, surat, koran, majalah, prasasti,
notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya dibandingkan dengan
metode lain dokumentasi tidak begitu sulit dalam arti apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap atau belum berubah. 47
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunakan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Data-data dokumentasi yang diteliti adalah histori dan
geografis, struktur organisasi, jumlah tenaga pendidik dan karyawan
serta jumlah siswa MI Kurnia Ilahi. Peneliti akan mendokumentasikan
segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian, sehingga dapat
menunjang segala sesuatu yang dibutuhkan didalam oenelitian ini serta
dapat dijadikan sebagai bukti pelaksanaan disetiap kegiatan yang
dilakukan.

46
Sugiyono, 2022, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta), hlm. 240
47
Johni Dimyati, 2013, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya
PIAUD (Jakarta:Prenada Media Group) hlm. 100
33

F. Teknik Pemeriksaan keabsahan Data


Teknik Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan
dengan keabsahan dan teknik triangulasi. Keabsahan adalah bahwa setiap
kedaan harus memenuhi nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu
di terapkan serta memperbolehkan keputusan luar yang bisa dibuat
mengenai konsistensi dari prosesnya. 48
Triangulasi merupakan sebagai pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada.49. triangulasi dalam pemeriksaan data diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara dan berbagai waktu.
Berikut macam-macam triangulasi tersebut sebagai berikut :
1. Triangulasi Sumber Data
Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara mencari data yang
bersumber dari sumber informan, yaitu orang-orang yang terlibat
langsung dengan proses dari pada penelitian. Berikut peneliti
memperoleh data dari berbagai sumber seperti kepala sekolah, waka
seiswaan, dan guru tenaga pengajar di MI Kurnia Ilahi. Triangulasi
sumber data untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengn cara
mengecek data yang telah diperoleh melaluo beberapa sumber. Seperti
wawancara, penelitian kelapangan atau observasi, pengarsipan, 9
dokumentasi, dan sebagainya.50 Pada tahap ini proses penelitian
dilakukan di sekolah mengenai evaluasi pelaksanaan pemasaran jasa
Pendidikan di MI kurnia ilahi yaitu dengan melalui wawancara,
dokumentasi, pengarsipan disekolah tersebut.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakuakan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti menggunakann

48
Muhammad Rizal F, dkk, 2022, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta:CV. Pradina
Pustaka) hlm. 152
49
Opcit, Sugiyono hlm. 270
50
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta) hlm. 273
34

berbagai teknik yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi dari data


yang dipunyai oleh informan
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu dalam
situasi yang berbeda, maa dilakuakan secara berulang-ulang sehingga
sampai ditemukan kepastiann datanya. Waktu yang digunakan peneliti
yaitu ketida pagi dan siang hari.
Jadi pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga jenis triangulasi
sumber data, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Pemeriksaan data
dibutuhkan di dalam suatu penelitian untuk membuktikan bahwa
penelitian yang digunakan benar-benar penelitian yang ilmiah sekaligus
untuk menguji data-data yang sudah diperoleh dari proses pengamatan
penelitian terhadap objek penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah tahapan dalam mencari serta menyusun
secara sistematis data yang didapatkan dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan juga dokumentasi kemudian membuat kesimpulan yang
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Milles dan Huberman
menjelaskan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif yang berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga
diatanya sudah jenuh.51
Berikut ini gambaran komponen dalam analisis data tersebut yaitu
sebagai berikut :
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan rangkuman hal-hal pokok, berfokus pada
hal yang penting, dicari tema dan polanya.52 Reduksi data adalah
struktur atau peralatan yang memungkinkan kita untuk memilih,
memusatkan perhatian, mengatur, dan menyederhanakan data. Pada
dasarnya reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang memungkinkan

51
Sugiyono, 2022, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta), hlm. 243
52
Ibid, sugiyono, hlm. 247
35

kesimpulan akhir ditarik dan diverifikasi sehingga mempertajam,


mengklarifikasi, membimbing, menghapus data yang tidak perlu dan
mengatur data. 53
Dalam penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan
bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi
yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif dan di
dalam proposal skripsi ini peneliti menggunakan teks yang bersifat
naratif. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokan data sesuai
dengan sub babnya masing-masing. Data yang dipakai dalam penyajian
data ialah data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, dari sumber
tulisan maupun dari sumber pustaka.
Jadi pada kesempatan ini peneliti mereduksi data berupa dari
wawancara narasumber setelah itu membuat ringkasan pada aspek-
aspek penting data dan hasil wawancara serta dokumentasi secara jelas
baik tentang kontribusi manajemen Pendidikan terhadap mutu
pembelajaran di MI Kunia Ilahi Desa Pulau Harapan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah peraturan, penyusunan, dan penggambaran
hasil penelitian yang dikumpulkan baik dari popolasi maupun sampel
untuk keperluan laporan penelitian sehingga mudah dipahami oleh para
pembaca. Penyajian data dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu
melalui table dan diagram.54
Data yang telah direduksikan dari wawancara beberapa
narasumber dan dokumentasi disajikan dalam uraian paragraph. Data
tersebut adalah data yang berkaitan dengan kontribusi manajemen
peserta didik terhadap mutu pembelajaran di MI Kurnia Ilahi.

53
Julia, 2018, Orientasi Estetik Gaya Pringan Kecapi Indung Dalam Kesenian Tembang
Sunda Cianjuran di Jawa Barat (Jawa Barat:UPI SumedanG Press) hlm. 56
54
Sinta Darmela Simanjuntak, 2020, Statistik Penelitian Pendidikan dengan Aplikasi Ms.
Excel dan SPSS (Surabaya:CV Jakad Media Publishing) hlm. 01
36

3. Verifikasi Data
Verifikasi data adalah makna-makna yang muncul dari data dan
harus diuji kebenarannya, kekokohannya, kecocokannya yang merupakan
validitas. Verifikasi ini bertujuan untuk menguji kebenaran dan kecocokan
dari data yang telah ada.
Verifikasi data adalah proses analisis yang digunakan untuk
mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan
persamaan atau perbedaan dari hasil data yang sudah diperoleh.
Jadi, dapat disimpulkan data yang diperoleh oleh peneliti melalui
kepada sekolah, wakil kesiswaan, dan staff tata usaha itu akan ditekiti
kembali keabsahan datanya dengan cara mendengarkan kembali hasil
wawancara peneliti dengan para pemberi informasi serta mencocokkan
kembali tentang penelitian yang berjudul Evaluasi Pemasaran Jasa
Pendidikan di MI Kurnia Ilahi Desa Pulau Harapan
4. Kesimpulan (Verifications)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi data.55
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penulisan
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran seuatu obyek yang
sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.56
Pada tahap ini peneliti melakukan penarikan kesimpulan data
secara bertahap-tahap. Melalui proses pengumpulan data yang sudah
valid serta sudah diverifikasi agar memperoleh data hasil penelitian di
MI Kurnia

55
Sugiyono, 2022, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta), hlm. 252
56
Ibid, Sugiyono, hlm. 253
37

Anda mungkin juga menyukai