Anda di halaman 1dari 24

Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No.

1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING MIX DALAM PEMASARAN


JASA PENDIDIKAN DI TK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Nurliyati Rahayu
Mahasiswa Pascasarjana, FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
nurli.rahayu@gmail.com

ABSTRAK
Implementasi strategi marketing mix dalam pemasaran jasa pendidikan di TK
Negeri 2 Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi
marketing mix di TK tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang
mencakup penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa TK Negeri 2 Yogyakarta menggunakan strategi marketing mix
dalam memasaran jasa pendidikannya. Strategi marketing mix yang digunakan adalah
7P, yang terdiri dari: product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan
process. Product yang ditawarkan adalah sekolah multikultural berwawasan budaya.
Price yang ditawarkan sangat terjangkau sesuai kebutuhan peserta didik. Place yang
disediakan sangat strategis. Promotion menggunakan website sebagai media promosi
utama. People yang tersedia sangat professional dan berkompeten. Physical evidence
yang disediakan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Process
pembelajaran menggunkan empat model pembelajaran, yaitu: BCCT, area, sudut dan
pengaman.
Kata kunci: pemasaran, jasa pendidikan, marketing mix

ABSTRACT
The implementation of the marketing mix strategy in marketing education
services in TK Negeri 2 Yogyakarta aims to find out how to apply the marketing mix
strategy in the kindergarten. The type of research used is qualitative research. Data
collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data
analysis used the Miles and Huberman model which included data presentation, data
reduction, and drawing conclusions. The results showed that TK Negeri 2 Yogyakarta
used a marketing mix strategy in marketing education services. The marketing mix
strategy used is 7P, which consists of: product, price, place, promotion, people,
physical evidence, and process. The products offered are multicultural schools with
cultural insights. The price offered is very affordable according to the needs of
students. The place provided is very strategic. Promotion uses the website as the
main promotional media. The available people are very professional and competent.
Physical evidence provided is complete and in accordance with the needs of students.

91
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

The learning process uses four learning models, namely: BCCT, area, angle and
safety.
Keyword: marketing, education servies, marketing mix

PENDAHULUAN
Dewasa ini, pendidikan anak usia dini semakin berkembang pesat di
Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyaknya panelitian yang telah dipublikasikan
mengenai pentingnya pendidikan pada anak usia dini. Howard Gadner dalam buku
Konsep Dasar PAUD menyatakan bahwa anak-anak pada usia lima tahun pertama
dapat belajar mengenai segala hal dengan cemerlang. PAUD merupakan lembaga
pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, memiliki
kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun yang sering disebut dengan masa emas
perkembangan.1
Pendirian berbagai lembaga pendidikan anak usia dini yang tak terbendung
menyebabkan terjadinya kompetisi antarsekolah yang tidak dapat dihindari. Hal ini
dibuktikan dengan beragam upaya kreatif yang dilakukan oleh penyelenggara
pendidikan untuk menampilkan keunikan dan keunggulan sekolahnya agar tetap
diminati oleh pengguna jasa pendidikan. 2 Persaingan jasa pendidikan anak usia dini
harus dihadapi oleh penyelenggara pendidikan dengan merencanakan strategi
pemasaran. Strategi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam
mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga pendidikan. Strategi pemasaran harus
didasarkan pada analisis internal sekolah dan disesuaikan dengan perubahan-
perubahan yang dibutuhkan. Strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran
yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan sekolah dalam menggunakan
setiap kesempatan atau peluang pada pasar sasaran.3
Segala aktivitas yang dilakukan oleh penyedia jasa pendidikan akhirnya
bermuara pada nilai yang akan diberikan ke pengguna jasa pendidikan atas kepuasan

1
Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 1-4.
2
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Salemba Empat, 2012), 5.
3
Sofian Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 168.

92
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

yang dirasakannya. Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara harapan


yang diinginkan orang tua ketika mendaftarkan anaknya menjadi peserta didik pada
sekolah tertentu dan apa yang dirasakan setelah mengikuti pendidikan. 4 Terwujudnya
pelayanan pendidikan yang prima dan memuaskan untuk peserta didik diperlukan
strategi-strategi pemasaran jasa pendidikan. Marketing (pemasaran) pada dasarnya
menekankan pada “kepuasan konsumen”. Tujuan marketing untuk memuaskan selera
dan memenuhi “needs and wants” dari konsumen/pelanggan. Needs adalah kebutuhan
yang didefinisikan sebagai rasa kekurangan pada diri seseorang yang harus dipenuhi
sedangkan wants adalah keinginan yang didefinisikan sebagai suatu kebutuhan yang
sudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti daya beli, pendidikan, agama,
keyakinan, keluarga dan sebagainya.5
Pemasaran di sekolah/madrasah merupakan suatu proses manajerial dan
sistematis yang bertujuan untuk mempromosikan visi-misi sekolah/madrasah dalam
rangka mempengaruhi dan memperkenalkan sekolah/madrasah yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan (siswa, orang tua, masyarakat) melalui proses
pertukaran dengan prinsip kepuasan konsumen yang dilakukan secara terus-menerus
dan berkesinambungan.6 Pemasaran perlu diterapkan dalam dunia pendidikan untuk
merespon dampak dari globalisasi yang terus berkembang. Pemasaran tidak
dimaksudkan sebagai upaya komersialisasi pendidikan, namun lebih kepada strategi
yang digunakan lembaga pendidikan agar tetap eksis dalam merespon tantangan dan
perubahan jaman yang terus tumbuh, berubah, dan berkembang. 7 Salah satu strategi
pemasaran jasa pendidikan menggunakan bauran pemasaran atau marketing mix.8

4
Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan..., 74.
5
Kuni Fathonah, ‘Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan Pelayanan
Pendidikan Di MAN 1 Sragen’ (Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2016).
6
Mukhtar S Muhammad, ‘Pemasaran Dan Upaya Dalam Mempengaruhi Harapan Stakeholder
Dalam Lembaga Pendidikan Islam’, Jurnal Tarbawi 14, no. 2 (2017): 161–78.
7
Syahrial Labaso, “Penerapan Marketing Mix sebagai Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan di
MAN 1 Yogyakarta,” MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 3, no. 2 (2019): 289–311.
8
Buchari Alma dan Ratna Hurriyati, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), 30.

93
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Berbagai lembaga pendidikan anak usia dini saling bersaing untuk menarik
perhatian masyarakat dengan menawarkan sekolah yang mempunyai ciri khusus
seperti sekolah alam, sekolah berwawasan budaya, sekolah yang berciri khas agama,
sekolah enterpreneur, bahkan sekolah internasional yang menawarkan penggunaan
bahasa internasional dalam kegiatan pembelajaran. Menurut data dari kementerian
pendidikan dan kebudayaan tahun 2019 di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
terdapat 5.281 sekolah anak usia dini yang terdiri dari TK/RA, KB, TPA, dan SPS.
Terdapat 2.376 sekolah TK/RA yang terdiri dari 41 TK/RA negeri dan 2.335 TK/RA
swasta.9 Perbandingan antara TK/RA negeri dan swasta di provinsi DIY sangat jauh,
yaitu 1: 57.
Salah satu TK negeri yang ada di DIY adalah TK Negeri 2 Yogyakarta. TK
Negeri 2 Yogyakarta dikenal dengan nama TK Kapas karena letaknya di jalan Kapas.
Semula TK ini adalah TK swasta yang didirikan oleh warga Baciro pada tahun 1951.
TK ini dipergunakan sebagaitempat praktek siswa-siswa Sekolah Guru Taman
Kanak-Kanak (SGTK). Pada tahun 1972 ditetapkan sebagai TK Teladan oleh
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta karena prestasinya. TK ini mendapat Surat
Keputusan Penegerian dari Mendikbud RI pada tahun 1985 dengan nama TK Negeri
2 Yogyakarta karena dulu digunakan untuk praktek siswa-siswi SPG Negeri 2
Yogyakarta. TK ini dapat bertahan dan bersaing dengan TK-TK swasta di lingkungan
sekitar Kota Yogyakarta, bahkan menjadi salah satu TK percontohan dan unggulan.
Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian akan berfokus pada implementasi strategi
marketing mix dalam pemasaran jasa pendidikan di TK Negeri 2 Yogyakarta.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
adalah jenis penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi

9
__________, PDSPK, ‘Jumlah Data Satuan Pendidikan (Sekolah) Anak Usia Dini Per Provinsi’, Pusat
Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2019,
https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index21.php.

94
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

objek dilapangan tanpa adanya manipulasi, maka jenis penelitian ini adalah penilitian
kualitatif.10 Penelitian memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan
memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok
orang. Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek
penelitian.11 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, dimana
pengambilan data dilakukan di lokasi subyek penelitian.
Peneliti menggumpulkan data dengan menggali informasi melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang terkait dengan data
yang dibutuhkan.12 Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan
responden untuk mencapai tujuan tertentu. 13 Dokumentasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. 14 Proses analisis
data menggunakan model Miles dan Huberman. Adapun langkah-langkah analisis
yang peneliti laksanakan antara lain: penyajian data, mereduksi data dan penarikan
kesimpulan.15 Penelitian ini akan menggunakan observasi tak berstuktur, melakukan
wawancara secara langsung kepada kepala sekolah TK Negeri 2 Yogyakarta Tri
Hariyatni, M.Pd, dokumentasi dilakukan dengan pengambilan foto.

PEMBAHASAN
Pemasaran Jasa Pendidikan
Kotler dan Keller menyatakan bahwa pemasaran berhubungan dengan
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen. Pemasaran adalah serangkaian

10
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), 140.
11
Djunaidi Ghony dan Fauan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), 27-29.
12
Ibid, 165.
13
Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru…, 233.
14
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2007), 121-122.
15
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2012), 338-341.

95
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada


konsumen untuk mengelola hubungan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi. 16 Machali dan Hidayat
mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai (barang atau jasa) satu dengan
lainnya.17 Fajar Laksana mendefinisikan pemasaran sebagai segala kegiatan yang
menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 18
Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai pemasaran diatas, dapat disimpulkan
bahwa pemasaran adalah serangkaian kegiatan dalam menciptakan, menawarkan dan
memberikan nilai pada barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen/pelanggan.
Jasa adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau organisasi untuk
memberikan manfaat kepada konsumen/pelanggan yang secara prinsip tidak
berwujud.19 Karakteristik jasa dapat diidentifikaskan sebagai berikut:
1. Tidak berwujud (intangible), sehingga konsumen tidak dapat melihat, mencium,
meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya.
2. Tidak terpisahkan (inseparability), dimana jasa tidak dapat dipisahkan dari
sumbernya yaitu perusahaan jasa;
3. Bervariasi (variability), dimana jasa sering kali berubah-ubah tergantung siapa,
kapan dan dimana menyajikannya;
4. Mudah musnah (perishability), jasa tidak dapat di jual pada masa yang akan
datang;

16
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, terj. Benyamin Molan
(Jakarta: Indeks, 2007), 6-7.
17
Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, 2 ed. (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2016),
278.
18
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008), 4.
19
Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…, 6.

96
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

5. Jasa tidak dapat disimpan dan dikonsumsi pada saat dihasilkan;


6. Konsumen merupakan bagian integral dari proses produksi jasa;
7. Setiap orang atau apapun yang berhubungan dengan konsumen mempunyai andil
dalam memberikan peranan;
8. Karyawan penghubung merupakan bagian dari proses produksi jasa;
9. Kualitas jasa tidak dapat diperbaiki pada saat proses produksi karena produksi
jasa terjadi secara real time. 20
Jasa pendidikan menurut Leonard Berry dalam buku Pemasaran Stratejik Jasa
Pendidikan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Lebih bersifat tidak berwujud dari pada berwujud (more intangible than
tangible);
2. Produksi dan konsumsi bersamaan waktu (simultananeous production and
consumption).
3. Kurang memiliki standar dan keseragaman (less standardized and uniform).21
Pemasaran jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial dan manajerial untuk
mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui proses penciptaan,
penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain dalam bidang
pendidikan.22 David Wijaya mengemukakan bahwa pemasaran jasa pendidikan
adalah suatu keterampilan dalam merencanakan dan mengelola hubungan pertukaran
antara sekolah dan kelompok masyarakat. 23 Pemasaran jasa pendidikan menurut
peneliti adalah suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui
proses penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai antara sekolah
dan kelompok masyarakat.

20
Machali dan Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia…, 284.
21
Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2003), 15.
22
Machali dan Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia…, 283.
23
Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…, 17.

97
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Strategi Marketing Mix dalam Pemasaran Jasa Pendidikan


Marketing mix adalah serangkaian dari alat-alat pemasaran yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan.24 Marketing mix atau bauran pemasaran adalah alat
untuk pemasar yang terdiri dari berbagai unsur program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan agar implemtasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan
dapat berjalan sukses.25 Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat
dikontrol yang digunakan lembaga untuk menghasilkan respons yang diinginkan dari
berbagai target pasar. Jasa sebagai target pasar menggunakan pendekatan 7P untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan penyedia layanan: produk, harga, tempat, promosi,
orang, fasilitas fisik dan proses.26
Kotler mengemukakan sebagai berikut “marketing mix as a set of
controllable, tactical marketing tools that the firm blends to produce the result it
wants in the target market”.27 Maksudnya adalah bauran pemasaran merupakan
serangkaian unsur-unsur pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan dan
dipadukan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuannya dalam pasar sasaran.
Dalam kontek pendidikan, bauran pemasaran (marketing mix) adalah unsur-unsur
yang sangat penting dan dapat dipadukan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk memenangkan
persaingan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran ada tujuh hal yang biasa
disingkat dengan 7P yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan dalam
pemasaran barang dan 3P sebagai perluasan bauran pemasaran. Unsur 4P adalah
product (produk); jasa seperti apa yang ditawarkan, price (harga); strategi penentuan

24
Yevis Marty Oesman, Sukses Mengelola Marketing Mix, CRM, Customer Value, Dan
Customer Dependency (Bandung: Alfabeta, 2010), 22.
25
Rambat Lumpiyoadi and A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), 70.
26
Jonathan Ivy, ‘A New Higher Education Earketing Mix: The 7Ps for MBA Marketing’,
International Journal of Educational Management 22, no. 4 (2008): 288–99,
doi:10.1108/09513540810875635.
27
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Prenhallindo, 2000), 448.

98
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

harganya, place (lokasi/tempat); dimana tempat jasa diberikan, promotion (promosi);


bagaimana promosi dilakukan. Sedangkan unsur 3P adalah people (SDM); kualitas,
kualifikasi, dan kompetensi yang dimiliki oleh orang yang terlibat dalam pemberian
jasa lembaga pendidikan Islam, physical evidence (bukti fisik); sarana-prasarana
seperti apa yang dimiliki, dan process; manajemen layanan pembelajaran yang
diberikan.28 Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut dalam konteks pendidikan
lembaga pendidikan secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Product (produk)
Kotler mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan. Produk- produk yang
29
dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Keegan menjelaskan bahwa produk adalah koleksi sifat-sifat fisik, jasa dan
simbolik yang menghasilkan kepuasan,atau manfaat, bagi seorang pengguna atau
pembeli.30 Pengertian-pengertian tersebut menunjukkan bahwa produk adalah
sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses yang dapat menghasilkan kepuasan
atau manfaat bagi pengguna dan akan mempengaruhi persepsi pelanggan dalam
melakukan pembelian. Produk dalam konteks jasa pendidikan lembaga
pendidikan adalah jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berupa reputasi,
prospek dan variasi pilihan. Lembaga pendidikan yang mampu bertahan dan
mampu memenangkan persaingan jasa pendidikan adalah lembaha yang dapat
menawarkan reputasi, prospek, mutu pendidikan yang baik, prospek dan peluang
yang cerah bagi para siswa untuk menentukan pilihan-pilihan yang
diinginkannya, seperti studi lanjut di Perguruan Tinggi faforit di dalam atau luar
negeri, bekerja atau bermasyarakat dengan baik. 31

28
Machali dan Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia…, 291.
29
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2009), 52.
30
Warren J Keegen, Manajemen Pemasaran Global (Jakarta: Prenhallindo, 1997), 73.
31
Machali dan Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia…, 292.

99
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

2. Price (harga)
Harga dalam pemasaran adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Menurut Swastha, harga adalah
jumlah yang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga
merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan suatu produk.32 Djaslim Saladin mengartikan harga sebagai
sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga
dalam konteks jasa pendidikan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan jasa pendidikan yang ditawarkan. 33 Harga dalam pendidikan yang
dipertimbangkan mengenai penetapan harga SPP, investasi bangunan, biaya
labolatorium dan lain-lain.
3. Place (lokasi/tempat)
Lokasi yang baik menjamin tersedianya akses yang cepat, dapat menarik
sejumlah besar konsumen dan cukup kuat untuk mengubah pola berbelanja dan
pembelian konsumen.34 Tempat berhubungan dengan dimana perusahaan jasa
harus berdiri dan melakukan aktivitas kegiatannya. Dalam kontek jasa
pendidikan lembaga pendidikan adalah lokasi sekolah berada. Lokasi sekolah
sedikit banyak menjadi pertimbangan calon pelanggan dalam menentukan
pilihannya. Lokasi yang strategis, nyaman dan mudah dijangkau akan menjadi
daya tarik tersendiri, disbanding dengan lokasi sekolah yang dekat pemakaman,
dikenal angker, dekat pasar dan lain-lain.
4. Promotion (promosi)

32
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Liberty, 2001), 147.
33
Djaslim Saladin, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pengendalian; Teori Aplikasi dan Tanya Jawab (Bandung: Linda Karya, 2002), 95.
34
Vivid Dekanawati dan Francis Wahono, “Kepuasan Pelayanan Pelanggan Berbasis Bauran
Pemasaran (Studi pada Akademi Maritim Yogyakarta),” JURNAL UPAJIWA DEWANTARA 1, no. 1
(2017): 35–46.

100
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Indriyono Gitosudarmo mendefinisikan promosi adalah merupakan kegiatan


yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal
akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. 35 Promosi adalah kegiatan
mengkomunikasikan penjualan produk di pasaran dan berhubungan langsung
dengan masyarakat. Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan
meyakinkan konsumen akan manfaat produk yang dihasilkan. Kegiatan promosi
yang dapat dilakukan adalah dengan cara advertising (iklan) melalui media TV,
radio, surat kabar, bulletin, majalah, baliho, brosur dan lain-lain. Promosi
penjualan seperti pameran pendidikan, bazaar pendidikan, dan invitasi.
Melakukan kontak langsung dengan calon siswa dan melakukan kegiatan
hubungan dengan masyarakat. 36
5. People (SDM)
People (sumberdaya manusia) dalam konteks pendidikan adalah
orangorang yang terlibat dalam proses penyampaian jasa pendidikan seperti Tata
Usaha (TU), kepala sekolah, guru, dan karyawan (pendidik dan tenaga
kependidikan). Dalam PP 19 tahun 2005 tentang SNP dinyatakan bahwa Standar
pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Sumber daya
pendidik dan tenaga kependidikan ini sangat penting bahkan menjadi ujung
tombak dalam proses pemberian layanan pendidikan kepada para siswa dalam
lembaga lembaga pendidikan Islam. Misalnya teknik mengajar yang tidak hanya
monoton, kemampuan penguasaan teknologi, metode pengajaran yang
37
menyenangkan, kemampuan member motivasi dan lain-lain.

35
Gitosudarmo Indriyono., Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE, 2000), 237.
36
Machali dan Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia…, 293.
37
Ibid.

101
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

6. Physical evidence
Bukti fisik adalah lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung
berinteraksi dengan konsumennya. Zeithaml dan Bitner menyatakan “physical
evidence is the environment in which the service is delivered and where the firm
and cutomer interact, and any tangible components thet facilitate performance
or communication of the service.” 38 Terdapat dua macam bukti fisik yaitu
pertama, bukti penting (essential evidence) merupakan keputusan-keputusan
yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan tata letak (layout) dari
gedung. Dalam kontek jasa pendidikan essential evidence dapat berupa desain
ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, lapangan olah raga dan lain-lain.
Kedua bukti pendukung (peripheral evidence) merupakan nilai tambah yang bila
berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa, jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap
saja, namun demikian mempunyai peran penting dalam proses produksi jasa.
Dalam kontek lembaga pendidikan bukti pendukung dapat berupa raport per
semester, catatan prestasi siswa dan lain-lain.
Physical evidence dalam kontek SNP adalah Standar sarana dan
prasarana yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.39
7. Process (proses)
prosedur atau mekanisme dalam rangkaian aktivitas untuk menyampaikan
jasa dari produsen ke konsumen. Proses dalam kontek jasa pendidikan adalah
proses pendidikan yang meliputi segala kegiatan yang medukung

38
Zeithaml Valarie A dan Mary Jo Bitner, Service Marketing: integrating Customer focus
Across the firm., 3 ed. (The McGraw-Hill Companies, 2004), 25.
39
Machali dan Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia…, 294.

102
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

terselenggarannya proses kegiatan belajar-mengajar guna terbentuknya


produk/lulusan (output) yang diinginkan. Dalam standar nasional pendidikan
proses mencakup Standar isi, Standar proses, Standar pengelolaan (perencanaan,
40
pelaksanaan, dan pengawasan), dan Standar penilaian pendidikan.

Product

Process Price

Marketing
Mix
Physical
Place
Evidence

People Promotion

Gambar 1. Bagan Marketing Mix 7P

Implementasi Strategi Marketing Mix di TK Negeri 2 Yogyakarta

Terdapat tujuh komponen dalam strategi marketing mix yang biasa disingkat
dengan 7P, yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan dalam pemasaran barang
dan 3P sebagai perluasan dari marketing mix. Unsur 7P tersebut adalah product
(produk), price (harga), place (lokasi), promotion (promosi), people (SDM), physical
evidence (bukti fisik), dan process (proses). TK Negeri 2 Yogyakarta dalam praktik
kegiatan pemasarannya telah mendesain sedemikian rupa sehingga ketujuh komponen
dalam marketing mix tersebut telah diterapkan. Ketujuah komponen marketing mix

40
Ibid.

103
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

yang telah diterapkan oleh TK Negeri 2 Yogyakarta dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut:

Tabel 1. Komponen Marketing Mix 7P


Marketing Mix Variabel Indikator
(Product) Produk TK 1. Daya tarik sekolah Keunggulan
Negeri 2 Yogyakarta 2. Nama sekolah Reputasi dan prospek
sekolah
(Price) Harga TK 1. Penetapan harga SPP, biaya makan, dan
Negeri 2 Yogyakarta biaya pengembangan diri
2. Pembayaran Prosedur pembayaran
(Place) Lokasi TK 1. Lingkungan Dekat dengan pusat kota
Negeri 2 Yogyakarta dan kondusif
2. Transportasi Angkutan umum dan
tingkat kemacetan rendah
(Promotion) Promosi 1. Advertising Website, radio, koran,
TK Negeri 2 televisi.
Yogyakarta 2. Penjualan tatap muka Kontak langsung
3. Hubungan Kegiatan hubungan
masyarakat masyarakat (bakti sosial).

(People) SDM TK 1. Administrator Kompetensi administrator


Negeri 2 Yogyakarta yang professional
2. Guru Kompetensi guru yang
professional
3. Karyawan Kompetensi karyawan yang
professional
(Physical Evidence) 1. Gaya bangunan Kesesuaian segi estetika dan
Bukti Fisik TK Negeri fungsional
2 Yogyakarta 2. Fasilitas penunjang Sarana pendidikan,
peribadatan, tempat
bermain, dan keamanan
(Process) Proses Jasa 1. Kualitas jasa KBM Proses KBM, kualitas KBM
Layanan TK Negeri 2
Yogyakarta

104
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

1. Product (Produk) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta


Pengguna atau pembeli produk ini adalah masyarakat yang
mempercayakan perolehan jasa pendidikan kepada TK Negeri 2 Yogyakarta.
Produk yang ditawarkan oleh TK Negeri 2 Yogyakarta pen kepada pelanggan
mencakup dua hal yaitu (1) daya tariksekolah berupa keunggulan, dan (2) nama
sekolah mencakup reputasi, dan prospek sekolah. TK Negeri 2 Yogyakarta
dalam poduknya selalu berusaha mengembangkan inovasi dalam program
sekolah, inovasi dan program pengembangan sekolah mencakup tawaran kepada
masyarakat terhadap beragam pilihan program pengembangan diri untuk peserta
Didik.
TK Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah multikultural berwawasan
budaya. Peserta didik di sekolah ini berasal dari beragam suku dan agama.
Sekolah ini berwawasan budaya jawa yang dapat dilihat secara fisik melalui
dibatiknya tembok pada bangunan depan TK. Seluruh guru, karyawan dan
peserta didik dibiasakan menggunakan Bahasa Jawa setiap hari jumat, peserta
didik juga diberikan teladan dan pembiasaan mengenai sopan-santun atau
unggah-ungguh masyarakat Jawa. Sekolah ini masih menggunakan permainan-
permaian tradisional seperti dakon dalam kegiatan bermain. Sebagai program
penunjang disediakan 12 program pengembangan diri, yang meliputi:
kerohanian, mengenal Bahasa Inggris, mengenal huruf, menggambar, menari,
komputer, band, drumband, fashion show, renang, olah vocal dan sempoa.
TK Negeri 2 Yogyakarta termasuk salah satu TK percontohan dan
unggulan di Kota Yogyakarta. Lulusan dari TK ini meneruskan ke SD-SD
favorite, seperti SD Negeri Ungaran, SD Muhammadiyah Sapen, SD
Muhammadiyah Sukonandi, SD Negeri Lempuyang Wangi dan SD Serayu.
Lulusan dari TK ini selalu berprestasi ketika telah masuk ke SD-SD favorite
tersebut. Pembelajaran yang menyenangkan dengan bermain, ditunjang dengan
tenanga pendidik yang berkualitas, fasilitas yang memadai dan program-program

105
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

pengembangan diri yang bergam dapat menarik kepercayaan masyarakt untuk


menyekolahkan anak-anaknya di TK ini.
2. Price (Harga) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta
Harga dalam pemasaran jasa adalah jumlah uang yang harus dibayarkan
oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga jasa pendidikan adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa pendidikan yang
ditawarkan. Dana investasi awal di TK NEgeri 2 Yogyakarta sebesar
Rp.2.963.000,00 dengan rincian sebaai berikut:
a. APE (alat permaian edukatif)
b. Seragam sebanyak 5 stel, ID card, Stiker dan PIN ELL
c. Foto rapor, buku induk dan sertifikat computer
d. Kegiatan UKS
e. Kalender tahunan dan pendidikan
f. Kegiatan kerohanian
g. Kegiatan outbond anak
h. Kegiatan siaran TV
i. Kegiatan ramah lingkungan seperti pemeliharaan taman
j. Kegiatan pembelajaran di luar kelas
k. Kegiatan HUT TK dan peringatan hari Kartini
l. Bakti sosial
m. Tabungan kegiatan akhir tahun
n. Konsumsi harian anak (selama 1 bulan)
o. Dana kegiatan sekolah
SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) di TK Negeri 2 Yogyakarta
bebas biaya karena adanya BOSDA (biaya operasional daerah) dan BOP (biaya
operasional pendidikan). Biaya konsumsi harian anak Rp. 59.300,00 per bulan.
Biaya 12 program pengembangan diri Rp. 280.000,00 per bulan. TK Negeri 2
Yogyakarta memberikan penawaran-penawaran pembiayaan sesuai dengan

106
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

kemampuan orang tua/wali. Semua rincian pembiayaan ditentukan melalui rapat


kerja tahunan oleh kepala sekolah bersama dengan TU dan komite sekolah.
TK Negeri 2 Yogyakarta memberikan kemudahan kepada orangtua/wali
untuk melakukan pembayaran melalui kegiatan perbankan, sehingga
orangtua/wali yang sibuk tidak perlu datang ke sekolah untuk melakukan
transaksi pembayaran. Orangtua/wali dapat melakukan transfer pembayaran ke
rekening sekolah di manapun dan kapanpun melalui Bank BPD Jogja dan Bank
Jogja.

3. Place (Tempat) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta


Tempat berhubungan dengan di mana jasa bertempat atau berada dan
melakukan aktivitas kegiatannya. Lokasi TK Negeri 2 Yogyakarta beralamat di
Jl. Kapas No 2, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Berdasarkan lokasi ini, TK
Negeri 2 Yogyakarta terkenal dengan sebutan TK Kapas. Lokasi TK ini sangat
strategis, berada di tengah Kota Yogyakarta. Lokasi sekolah ini secara lebih
spesifik berbatasan dengan Universitas Ahamd Dahlan kampus 1 disebelah
selatan, SMK N 6 Yogyakarta di sebelah barat, Stadion Mandala Krida di
sebelah utara dan Dinas Kebudayaan DIY di sebelah timur.
Luas tanah TK Negeri 2 Yogyakarta 1040m2 dengan luas bangunan
900m2. Sekolah ini mempunyai taman di sebelah selatan gedung TK dan taman
bermain outdoor di bagian depan. Tempat parkir untuk guru dan karyawan
berada disebelah selatan gedung. Aktivitas lalu-lintas di sekitar TK ini lumayan
padat dan lancar, karena jalan kapas di depan TK di buat untuk jalan satu arah
dari arah selatan ke utara.

107
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Gambar 2. Peta TK Negeri 2 Yogyakarta

4. Promotion (Promosi) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta


Kegiatan promosi dapat dilakukan adalah dengan cara advertising (iklan)
melalui media TV, radio, surat kabar, bulletin, majalah, baliho, brosur dan lain-
lain. Promosi juga dapat berupa pameran pendidikan, bazaar pendidikan atau
dengan melakukan kegiatan hubungan dengan masyarakat. TK Negeri 2
Yogyakarta mulai tahun 2014 sudah tidak menggunakan media brosur untuk
promosi. Memanfaatkan perkembangan teknologi, TK ini menggunakan website
sebagai sarana utama dalam promosi. Alamat website: www.tkn2yk.sch.id dan
alamat email: tknegeriduakapas@yahoo.co.id.
Media promosi selain website dengan melakukan siaran di Radio RRI,
mengisi acara di televise Aditv, TVRI, dan Jogja TV. Kegiatan bakti sosial juga
dilakukan oleh TK Negeri 2 Yogayakarta untuk mendekatkan sekolah ke
masyarakat umum. Manfaat dari bakti sosial selain untuk mengajarkan
kebermaknaan dan kebersamaan kepada peserta didik tentang pentingnya saling
membantu, kegiatan baksti sosial juga menjadi media dan strategi promosi
efektif untuk lebih mendekatkan sekolah dengan pelangganyya yaitu masyarakat.

108
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Gambar 3. Tampilan halaman website TK Negeri 2 Yogyakarta

5. People (SDM) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta


Sumber daya manusia adalah orang-orang yang terlibat dalam proses
penyampaian jasa pendidikan di TK NEegeri 2 Yogyakarta seperti Tata Usaha
(TU), kepala sekolah, guru, dan karyawan (pendidik dan tenaga kependidikan).
Terdapat 17 orang pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 1 kepala
TK, 9 Guru kelas dan 7 tenaga administrasi yang memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu 12 orang. TK Negeri 2 Yogyakarta tidak
melakukan perekrutan guru dan tenaga kependidikan karena sudah ditentukan
oleh dinas bahkan karyawan seperti satpam dan tenaga kebersihan juga telah
ditentukan dari dinas.
Pendidik dan tenaga kependidikan dari TK negeri 2 Yogyakarta sering
menjadi peserta untuk pelatihan atau workshop yang diadakan oleh narasumber
dari luar TK. Pelatihan dan workshop ini menjadi salah satu cara dalam membina
pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidikan terakhir Kepala sekolah yaitu S2
program studi Manajemen Pendidikan, 1 tenaga administrasi yaitu S1 program
studi Sejarah, 2 tenaga administrasi lainnya yaitu SMA, 7 pendidik yaitu S1

109
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

program studi PAUD dan 2 pendidik yaitu S1 program studi BK (Bimbingan


Konseling). Penilaian guru dan karyawan dilakukan oleh kepala sekolah, untuk
penilaian kepala sekolah dilakukan oleh dinas pendidikan. Kepala sekolah
menilai guru yaitu melalui CCTV yang dipasang di setiap ruang kelas. Kepala
sekolah menilai cara mengajar guru dan penggunaan alat peraga pada saat
pembelajaran.
6. Physical Evidence (Bukti Fisik) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta
Bukti fisik adalah lingkungan fisik tempat jasa yang disediakan oleh TK
Negeri 2 Yogyakarta agar dapat secara langsung berinteraksi dengan
pelanggannya (peserta didik, orang tua/wali, masyarakat dan lan-lain). Terdapat
dua macam bukti fisik yaitu pertama, bukti penting (essential evidence)
merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain
dan tata letak dari gedung seperti desain ruang kelas, gedung sekolah,
perpustakaan, lapangan olah raga dan lain-lain. Kedua bukti pendukung
(peripheral evidence) merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak
akan berarti apa-apa, jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, namun
demikian mempunyai peran penting dalam proses produksi jasa seperti raport per
semester, catatan prestasi siswa dan lain-lain.
Bukti penting yang dimiliki oleh TK Negeri 2 Yogyakarta antara lain,
luas tanah 1040m2 dengan luas bangunan 900m2. Bangunan TK terdiri dari 2
lantai. Bagian bawah untuk ruang kelas A, ruang TU, ruang UKS, perpustakaan,
ruang TU, ruang dapur, kolam renang, dan ruang komite. Bagian atas terdapat
ruang kepala sekolah, ruang kelas B, ruang laboratorium computer, ruang musik,
dan mushola. Ruang belajar terdiri dari 9 kelas dengan 4 kelas untuk kelas A dan
5 kelas untuk kelas B. bukti pendukung adalah banyak trofi atau piala
pengghargaan yang telah diperoleh oleh TK ini.

110
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

7. Process (Proses) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta


Proses pengelolaan dan pelayanan sekolah telah mendapatkan pengakuan
dan prestasi membanggakan. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian akreditasi A
oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) Pendidikan Formal (PF). Proses
pembelajaran di Tk Negeri 2 Yogyakarta menggunakan K13 berbasis budaya.
Model pembelajaran yang digunakan empat model pembelajaran yaitu: BCCT,
area, sudut dan pengaman. BCCT dengan membuka 5 centra, yaitu: imtaq, bahan
alam, persiapan, balok, seni. area, sudut, pengaman.

KESIMPULAN
Terdapat tujuh komponen dalam strategi marketing mix yang biasa disingkat
dengan 7P, yaitu: product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan
process. Product (Produk) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. TK Negeri 2 Yogyakarta
merupakan sekolah multikultural berwawasan budaya. Peserta didik di sekolah ini
berasal dari beragam suku dan agama. Program penunjang disediakan 12 program
pengembangan diri, yang meliputi: kerohanian, mengenal Bahasa Inggris, mengenal
huruf, menggambar, menari, komputer, band, drumband, fashionshow, renang, olah
vocal dan sempoa. TK Negeri 2 Yogyakarta termasuk salah satu TK percontohan dan
unggulan di Kota Yogyakarta. Lulusan dari TK ini meneruskan ke SD-SD favorite.
Price (Harga) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. Dana investasi awal yang harus
dibayarkan sebesar Rp.2.963.000,00. SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) di TK
Negeri 2 Yogyakarta bebas biaya karena adanya BOSDA (biaya operasional daerah)
dan BOP (biaya operasional pendidikan). Biaya konsumsi harian anak Rp. 59.300,00
per bulan. Biaya 12 pengembangan diri Rp. 280.000,00 per bulan. Place (Tempat)
Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. Lokasi TK Negeri 2 Yogyakarta beralamat di Jl.
Kapas No 2, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Berdasarkan lokasi ini, TK Negeri 2
Yogyakarta terkenal dengan sebutan TK Kapas. Lokasi TK ini sangat strategis,
berada di tengah Kota Yogyakarta.

111
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Promotion (Promosi) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. TK Negeri 2 Yogyakarta


mulai tahun 2014 sudah tidak menggunakan media brosur untuk promosi. TK ini
menggunakan website sebagai sarana utama dalam promosi. Alamat website:
www.tkn2yk.sch.id dan alamat email: tknegeriduakapas@yahoo.co.id. Media
promosi selain website dengan melakukan siaran di Radio RRI, mengisi acara di
televise Aditv, TVRI, dan Jogja TV serta dengan melakukan kegiatan bakti sosial.
People (SDM) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. Terdapat 17 orang pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di TK Negeri 2, terdiri dari 1 kepala TK, 9 Guru kelas dan 7
tenaga administrasi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yaitu 12 orang. Physical Evidence (Bukti Fisik) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. TK
Negeri 2 Yogyakarta mempunyai ruang belajar 9 kelas, tempat beribadah,
perpustakaan, uks, laboratorium komputer, studio musik, ruang dapur, ruang komite,
kolam renang, tempat bermain outdoor, ruang TU, dan ruang kepala sekolah dan
lemari trofi. Process (Proses) Jasa TK Negeri 2 Yogyakarta. Proses pembelajaran di
Tk Negeri 2 Yogyakarta menggunakan K13 berbasis budaya. Model pembelajaran
yang digunakan empat model pembelajaran yaitu: BCCT, area, sudut dan pengaman.
BCCT dengan membuka 5 centra, yaitu: imtaq, bahan alam, persiapan, balok, seni,
area, sudut, pengaman.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2003.


Alma, Buchari, and Ratna Hurriyati. Manajemen Corporate Dan Strategi Pemasaran
Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode Dan Paradigma Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011.
Assauri, Sofian. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.

112
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2007.


Dekanawati, Vivid, and Francis Wahono. ‘Kepuasan Pelayanan Pelanggan Berbasis
Bauran Pemasaran (Studi Pada Akademi Maritim Yogyakarta)’. UPAJIWA
DEWANTARA 1, no. 1 (2017): 35–46.
http___jurnal.ustjogja.ac.id_index.php_upajiwa_article_view_1222_pdf.
Fathonah, Kuni. ‘Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan
Pelayanan Pendidikan Di MAN 1 Sragen’. Institut Agama Islam Negeri
Surakarta, 2016.
Ghony, Djunaidi, and Fauan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Indriyono., Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE, 2000.
Ivy, Jonathan. ‘A New Higher Education Earketing Mix: The 7Ps for MBA
Marketing’. International Journal of Educational Management 22, no. 4 (2008):
288–99. doi:10.1108/09513540810875635.
Keegen, Warren J. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: Prenhallindo, 1997.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo, 2000.
———. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2009.
Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Edited by Benyamin
Molan. Jakarta: Indeks, 2007.
Labaso, Syahrial. ‘Penerapan Marketing Mix Sebagai Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan Di MAN 1 Yogyakarta’. MANAGERIA: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam 3, no. 2 (2019): 289–311. doi:10.14421/manageria.2018.32-
05.
Laksana, Fajar. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2008.
Machali, Imam, and Ara Hidayat. The Handbook of Education Management: Teori
Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia. 2nd ed. Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2016.

113
Jurnal Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.2 No. 1, April 2020, e-ISSN: 2721-1509

Muhammad, Mukhtar S. ‘Pemasaran Dan Upaya Dalam Mempengaruhi Harapan


Stakeholder Dalam Lembaga Pendidikan Islam’. Jurnal Tarbawi 14, no. 2
(2017): 161–78.
Oesman, Yevis Marty. Sukses Mengelola Marketing Mix, CRM, Customer Value,
Dan Customer Dependency. Bandung: Alfabeta, 2010.
PDSPK. ‘Jumlah Data Satuan Pendidikan (Sekolah) Anak Usia Dini Per Provinsi’.
Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 2019.
https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index21.php.
Rambat Lumpiyoadi, and A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat, 2006.
Saladin, Djaslim. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pelaksanaan Dan
Pengendalian; Teori Aplikasi Dan Tanya Jawab. Bandung: Linda Karya, 2002.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D). Bandung: Alfabeta, 2012.
Suyadi, and Maulidya Ulfah. Konsep Dasar PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013.
Swastha, Basu. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Liberty, 2001.
Valarie A, Zeithaml, and Mary Jo Bitner. Service Marketing: Integrating Customer
Focus Across the Firm. 3rd ed. The McGraw-Hill Companies, 2004.
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat, 2012.

114

Anda mungkin juga menyukai