Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PROMOSI DAN KOMUNIKASI JASA SEKOLAH

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu Madrasah yang
diampu oleh Bapak Ahmad Nursobah, M.Pd

Oleh:
KELOMPOK 7

Yi’ Stabit 19381051117


Sitti Nurfaizah Wardiya P 19381052069
Ummal Jamila 19381052067

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS


TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt. yang telah memberikan Rahman dan
Rahim-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Promosi
dan Pemasaran Jasa Pendidikan” ini. Kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan semaksimal mungkin.
Penulis menyadari betul bahwa dalam makalah ini banyak terdapat berbagai macam
kesalahan baik dari segi bahasa maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis dengan tangan
terbuka menerima kritik dan saran sehingga bisa menyempurnakan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pamekasan, 16 April 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3
A. Pengertian Program Komunikasi Jasa Pendidikan .........................................4
B. Alternatif Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan..............................................5
C. Desain Promosi Jasa Pendidikan ....................................................................5
D. Publikasi Pemasaran Jasa Pendidikan ............................................................8
E. Periklanan Jasa Pendidikan ............................................................................10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................12
A. Kesimpulan ....................................................................................................12
B. Saran ...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan permaslahan
yang dihadapi dari berbagai sektor publik menjadi sangat komplek, termasuk juga
dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan permasalahan yang dihadapi terdapat
banyak hal. Mulai dari kesenjangan akses pendidikan, minimnya mutu pendidikan,
hingga tatanan pengelolaan, dan manajemen pendidikan yang cenderung asal dan
buruk.
Fenomena ini menjadikan semakin ketatnya situasi persaingan antar lembaga
pendidikan. Oleh karena itu, penting sekali sekolah menerapkan pengelolaan dan
komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Komunikasi pemasaran memiliki peran kunci
dalam membentuk merek dan meningkatkan penjualan sebuah merek yang dimaksud
merek disini adalah sekolah. Pemasaran jasa pendidikan adalah strategi dalam
meningkatkan mutu pendidikan yang merupakan elemen terpenting bagi kualitas dan
kemajuan taraf pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan.
Komunikasi menjadi kunci keberhasilan dari kerja pemasaran, termasuk
pemasaran jasa pendidikan. Komunikasi pemasaran ditujukan dalam rangka untuk
memperkenalkan, mengimformasikan, menawarkan, mempengaruhi dan
mempertahankan perilaku pembeli dari konsumen dan pelanggan potensial suatu
perusahaan maupun lembaga pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi
pemsaran memegang peranan penting bagi pemasar jasa pendidikan. Keberadaan
komunikasi ini merupakan hal yang mutlak, tanpa adanya komunikasi pelanggan,
konsumen, maupun masyarakat umum tidak mengetahui suatu produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud program Komunikasi Jasa Pendidikan?
2. Bagaimana Alternatif Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan?
3. Bagaimana Desain Promosi Jasa Pendidikan?
4. Bagaimana Publikasi Pemasaran Jasa Pendidikan?
5. Bagaimana Periklanan Jasa Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa program Komunikasi Jasa Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Alternatif Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan.

1
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Desain Promosi Jasa Pendidikan.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Publikasi Pemasaran Jasa Pendidikan.
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Periklanan Jasa Pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai media bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmunya.
2. Kontribusi ilmu dalam mata kuliah Manajemen Mutu Madrasah
3. Sebagai pengembangan keterampilan dan keaktifan bagi penulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Komunikasi Pemasaran Jasa


Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan. Pemasaran atau promosi jasa pendidikan merupakan salah satu variabel
bauran pemasaran jasa pendidikan yang harus dilakukan di sekolah untuk
memasarkan produk jasa pendidikan.
Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun
pembeli potensial.1 Kotler dan Fox, mengemukakan definisi pemasaran yang
digunakan secara khusus pada sekolah, yaitu analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian program yang dirumuskan secara hati-hati, yang dirancang untuk
menghasilkan pertukaran nilai secara sukarela dengan pasar sasaran/target jasa
pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah.2
Aktivitas promosi jasa pendidikan bukan hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa pendidikan saja, tapi juga sebagai alat
untuk mempengaruhi pelanggan jasa pendidikan di dalam kegiatan pembelian atau
penggunaan jasa pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. 3 Promosi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun
berkualitasnya suatu produk, apabila kosumen belum pernah mendengarnya dan tidak
yakin bahwa produk tersebut berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
untuk membelinya dan memakai produk tersebut.4
Menurut Alma, pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi
pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran untuk menyebarkan informasi,
memengaruhi, membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran akan organisasi dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan setia pada produk yang ditawarkan
1
Farida Yulianti, dkk, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 1-2.
2
Chusnul Chotimah, Strategi Komunikasi Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat, (Tulungangung: IAIN
Tulungangung Press, 2017), 90.
3
Moh. Turmudi dan Sun Fatayani, “Komunikasi Pemasaran Jasa Pendidikan”, Indonesian Journal of Humanities
and Social Sciences, Vol. 2, No. 1, (Maret 2021), 74.
4
Ibid.

3
organisasi yang bersangkutan5. Sedangkan menurut Saladin dan Oesman, promosi
sebagai komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal lalu
mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.6
Jadi dapat disimpulkan bahwa program komunikasi jasa pendidikan
merupakan komunikasi berupa pemasaran yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan
masyarakat luas guna untuk menginformasikan, memperkenalkan, dan memasarkan
produk jasa pendidikan guna untuk meyakinkan pasar agar memilih produk yang
ditawarkan serta untuk mempertahakan pelanggan dari suatu lembaga pendidikan
tersebut.
B. Alternatif Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan
Bauran promosi jasa pendidikan memiliki unsur-unsur lebih luas dan rumit
dibandingkan dengan bauran promosi produk manufaktur. Lovelock
mengklasifikasikan bauran promosi jasa pendidikan menjadi enam kelompok, yaitu
sebagai berikut:
a. Komunikasi Pribadi (personal communications), yaitu komunikasi secara
langsung antara pemasar jasa pendidikan dan pelanggan jasa pendidikan yang
melibatkan dialog dua arah, seperti percakapan tatap muka, panggilan telepon,
dan surat elektronik (email), yang meliputi penjualan pribadi jasa pendidikan,
telemarking jasa pendidikan, pelayanan pelanggan jasa pendidikan, serta
komunikasi dari mulut ke mulut pemasaran jasa pendidikan.
b. Periklanan (advertising), yaitu bentuk-bentuk komunikasi bukan pribadi yang
dilakukan pemasar jasa pendidikan dengan tujuan menginformasikan,
mengedukasi, atau membujuk khalayak pasar sasaran jasa pendidikan, antara
lain siaran radio, materi tercetak, internet, papan reklame, dan lain-lain.
c. Promosi Penjualan (sales promotion), yaitu bentuk aktivitas promosi yang
ditawarkan kepada pelanggan jasa pendidikan untuk merangsang pembelian
produk jasa pendidikan dalam bentuk peragaan, pembelian kupon produk jasa
pendidikan, tawaran pengembalian tunai produk jasa pendidikan, hadiah, dan
promosi berhadiah.
d. Publisitas (publicity) atau Hubungan Masyarakat, yaitu upaya yang dilakukan
pemasar jasa pendidikan untuk memicu minat positif terhadap sekolah dan

5
Ibid.
6
Ibid, 75.

4
produk jasa pendidikan melalui penyebaran berita baru, melaksanakan
konferensi pers, menggunakan berita komersial di media massa dan sponsor.
e. Materi Instruksional (instructional materials), yaitu materi promosi untuk
mempromosikan produk jasa pendidikan yang baru atau atribut produk jasa
pendidikan jika pelanggan tidak memahami produk jasa pendidikan, yaitu
meliputi situs sekolah, buku pedoman sekolah, brosur sekolah, video dan kaset
sekolah.
f. Desain Lembaga (corporate design), yaitu aplikasi warna, symbol, dan kop
surat yang berbeda-beda sehingga memberikan kemudahan bagi sekolah untuk
mengakui identitasnya, yang meliputi papan merek sekolah, dekorasi bagian
dalam sekolah, kendaraan sekolah, peralatan sekolah, alat tulis sekolah dan
seragam sekolah.7
C. Desain Promosi Jasa Pendidikan
Model proses komunikasi dapat memberikan gambaran kepada pemasar
bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap konsumen melalui desain,
implementasi dan komunikasi yang bersifat persuasive. Proses komunikasi pemasaran
jasa pendidikan dimulai dari memperhatikan khalayak sasaran. Menurut kotler dan
fox (1995), komunikator pemasaran jasa pendidikan harus membuat enam keputusan
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi khalayak sasaran
Khalayak sasaran dalam promosi jasa pendidikan meliputi seluruh
khalayak pendidikan dan pasar jasa pendidikan. Orang tua siswa akan lebih
fokus atau tertarik pada informasi biaya pendidikan dan kualitas guru,
sedangkan masyarakat luas tertarik dengan aktivitas sosial dan evaluasi
pengalaman pendidikan siswa. Sekolah seharusnya dapat mengidentifikasi
khalayak sasaran dan perhatian utama agar dapat menyediakan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan. Program komunikasi untuk setiap khalayak sasaran
juga perlu dikembangkan oleh sekolah, bukan untuk dua atau tiga khalayak
sasaran sekolah. Sekolah juga perlu mengidentifikasi khalayak sasaran utama
(calon siswa), tetapi perlu berkomunikasi dengan khalayak sasaran lain juga
terhadap pasar jasa pendidikan, yaitu: siswa, alumni siswa, orangtua siswa,
donatur, dan masyarakat umum.

7
Nur Rulifatur Rohmah, Fatiha Ni’matul Maula, ”Komunikasi Pemasaran Jasa Pendidikan”, (Cermin Jurnal
Manajemen dan Pendidikan Berbasis Islam Nusantara). Vol. 1 No. 1 (Nopember 2021), 48.

5
2. Menjelaskan tanggapan yang diinginkan
Komunikasi pemasaran jasa pendidikan dirancang agar dapat
memperoleh tanggapan dari penerima. Tanggapan tersebut dapat berupa
perubahan pada kesadaran warga sekolah, program pendidikan atau perubahan
perilaku yang berpengaruh terhadap program pendidikan. Jika sekolah bisa
mengetahui tanggapan yang diinginkan, sekolah akan membentuk pesan
terbaik dan menilai efektivitas pesan.
3. Mengembangkan pesan
Setelah mendefinisikan tanggapan yang diinginkan oleh khalayak
sasaran sekolah. Komunikator dapat mengembangkan komunikasi pemasaran
jasa pendidikan. Komunikasi pemasaran jasa pendidikan yang ideal harus
dapat menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan ( interest),
membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action) yang
sering dikenal dengan Model AIDA (attention, interest, desire, action). Maka
dari itu sekolah perlu menggunakan pesan atau jenis komunikasi yang berbeda
beda pada tahapan proses komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Pesan
memiliki bentuk dan isi tertentu, jika ingin mengolah isi pesan, kita harus
memahami khalayak sasaran sekolah dan apa yang dapat memotivasi mereka
untuk menanggapinya. Dengan demikian komunikator memilih berbagai
bentuk komunikasi yang dapat menyajikan pesan secara jelas, dapat menarik
perhatian, dan membangkitkan ketertarikan.
4. Memilih media komunikasi
Komunikator harus memilih alat perantara atau media komunikasi
yang efesien. Yaitu sebagai berikut:
a. Komunikasi Pribadi (personal communication), komunikasi langsung
dari para perwakilan sekolah (alumni, kantor perwakilan sekolah,
karyawan sekolah bagian pengembangan, karyawan sekolah bagian
pendaftaran,dll) serta pengaruh komunikasi lisan melalui percakapan
dengan tetangga, teman, anggota keluarga, dan rekan kerja sekolah
yang merupakan bentuk komunikasi yang meyakinkan.
b. Komunikasi bukan Pribadi (non personal comunication) meliputi
seluruh bentuk komunikasi yang tidak melibatkan hubungan langsung
antar warga sekolah. Bisa melalui surat kabar, radio, televisi, papan
reklame, peristiwa istimewa dan surat langsung.

6
5. Memilih atribut sumber
Komunikasi pemasaran jasa pendidikan akan memiliki dampak pada
khalayak sasaran sekolah jika khalayak sasaran sekolah telah mengalami
proses komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Menurut Kelman dan Hovland
(1953) ada tiga faktor yang mendasari kreadibilitas sumber yaitu:

Keahlian , yaitu tingkat ketika komunikator merasa memiliki


wewenang terhadap apa yang telah dinyatakan. Siswa atau alumni biasanya
merasa sebagai ahli karena telah mengalami suatu proses pembelajaran.

Kepercayaan, yang berkaitan dengan tingkat objektivitas dan kejujuran


sumber yang dirasakan. Khalayak sasaran sekolah cenderung lebih percaya
kepada temannya dibandingkan dengan orang asing atau bagian karyawan
sekolah bagian pendaftaran.

Ketertarikan, yang berkaitan dengan tingkat ketertarikan sumber bagi


khalayak sasaran sekolah. Komunikasi pemasaran jasa pendidikan berbentuk
komunikasi yang terus terang dan jenaka, itu cenderung akan membuat
sumber lebih menyenangkan.8

6. Mengumpulkan umpan balik


Sebelum digunakan dan meneliti pengaruhnya terhadap khalayak
sasaran sekolah Komunikator harus menguji terlebih dulu komunikasi
pemasaran jasa pendidikan. Proses pengujian dan riset meliputi penyimpanan
catatan permintaan informasi sekolah, surat pendaftaran, sumbangan yang
diterima sekolah, serta apapun yang berkaitan dengan perhatian dan
ketertarikan sekolah. Komunikator bisa melakukan survei pada khalayak
sasaran sekolah dan bertanya apakah mereka telah mengenal atau mengingat
pesan yang disampaikan, cara merasakan pesan, bagaimana perilaku mereka
sebelum dan saat ini terhadap sekolah, serta tujuannya mendaftar atau
menyumbangkan uang kepada sekolah.9
Promosi merupakan suatu metode yang digunakan pemasar untuk
memberikan imformasi mengenai produknya. Imformasi tersebut bisa bersifat

8
Anggita Windi Pribadianti, Makalah strategi Promosi dan Komunikasi Jasa Pendidikan, diakses dari
http:islamicstudents15.blogspot.com./2018/06/kelompok-8-mpp-strategi-promosi-dan.html?m=1, pada
tanggal 10 April 2022 pukul 12:03.
9
Ibid.

7
verbal dan visual. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa yang tujuannnya menarik calon konsumen
untuk membeli atau menggunakannya.10 Kegiatan promosi tentunya
membutuhkan media. Ada banyak media yang dapat digunakan dalam
pemasaran jasa pendidikan. Salah satu faktor peneting dalam melakukan
promosi adalah pemilihan media promosi yang efektif.
Media promosi merupakan alat/sarana yang digunakan untuk
mengiklankan suatu produk atau jasa. Secara umum media yang tersedia dapat
dikelompokkan menjadi media cetak, media eklektronik, media luar ruang,
dan media lini bawah. Menurut Tjiptono (2004) jenis media yang digunakan
yaitu:
1. Media Cetak, media cetak yaitu media yang mengutamakan pesan
pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna
maupun hitam putih. Jenis jenis media cetak yaitu surat kabar, majalah,
tabloid, brosur, selebaran, dan lain lain.
2. Media Elektronik, media elektronik adalah media dengan teknologi
dan hanya bisa digunakan bila aja jasa tranmisi siaran. Jenis iklan pada
media elektronik ini yaitu televisi, radio, internet dan sebagainya.
3. Media Luar ruang, media luar ruang yaitu media iklan (biasanya
berukuran besar) yang dipasangkan di tempat tempat terbuka seperti di
pinggir jalan, pusat keramaian, tembok dan sebagainya. Jenis media
ruang meliputi Billboard, baleho, poster, spanduk, dan lain lain.
4. Media Lini bawah, media lini bawah yaitu media media yang
digunakan untuk mengiklankan produk, jenisnya seperti pameran,
direct mail, kalender.11
D. Publikasi Pemasaran Jasa Pendidikan
Setiap sekolah memiliki publikasi pemasaran jasa pendidikan. Menurut
Lockhart (2005), aktivitas publisitas adalah penerbitan imformasi positif tentang
sekolah dan kualitas pendidikan melalui media yang berbeda-beda. Aktivitas
publisitas adalah cara sekolah mengimformasikan kepada masyarakat luas secara
objektif. Media yang digunakan untuk mencari calon siswa dan donatur sekolah

10
Arif Suharson, Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kriya Kramik SMK/MAK Kelas XII Semester 2, (Yogyakarta:
Cv Andi Offset, 2021), 26.
11
M. Anang Firmansyah, Komunikasi Pemasaran, (Jawa Timur: Cv Qiara Media, 2020), 105-106.

8
adalah surat langsung. Surat langsung tersebut dapat berupa brosur sekolah yang
dikirimkan melalui pos yang terdiri atas surat sekolah, buku tinjauan sekolah, formulir
pendaftaran siswa, dan kartu tanggapan. Dengan menggunakan surat langsung
tersebut sekolah dapat membuat penawaran program pendidikan kepada penerima
imformasi sehingga akan diperoleh tanggapan secara langsung.12
Kotler dan Fox (1995) menyebutkan beberapa panduan penting penggunaan suart
langsung yaitu:
1. Menetapkan khalayak sasaran yang paling menjanjikan
Sekolah harus berupaya keras agar khalayak sasaran sesuai dengan
masyarakat pengguna jasa pendidikan saat ini. Daftar calon siswa yang
menghasilkan tingkat tanggapan tertinggi biasanya sesuai dengan profil siswa
disekolah saat ini.
2. Menyusun pesan yang tepat untuk khalayak sasaran yang tepat
Dalam pesan materi yang disampaikan harus mencerminkan pemahaman
tentang penerima informasi dan cara sekolah memenuhi kebutuhannya. Para calon
siswa akan ditanya pendapatnya mengenai surat yang dibuat sesuai namanya,
selebaran fakta sekolah yang dapat membantu siswa menyortir sekolah yang
menarik baginya, dan membayar kartu pos di awal untuk meminta informasi atau
mengindikasikan bahwa mereka tidak tertarik dengan sekolah tersebut.
3. Menyebutkan manfaat untuk pembaca yang mampu membuat tanggapan yang
positif.
Disini kita perlu membedakan antara atribut sekolah dan manfaat sekolah.
Atribut sekolah merupakan karakteristik program sekolah/pendidikan. Sedangkan
manfaat sekolah dinyatakan dalam bentuk kesaksian siswa atau donatur sekolah.
Agar memperjelas manfaat yang ditawarkan sekolah, karyawan sekolah yang
membuat surat langsung harus menjawab beberapa pertanyaan, yaitu:
Apakah manfaat yang akan diterima orang yang terlibat dalam program
pendidikan, penyumbang dana ke sekolah, yang mendaftar ke sekolah tersebut?13
4. Mengirim pesan pada waktu yang tepat
Pesan yang telah disiapkan dengan baik dikesampingkan jika pesan tersebut
tidak dikirimkan pada waktu yang tidak tepat. Yaitu apakah waktunya terlambat

12
Pribadianti, Makalah strategi Promosi dan Komunikasi Jasa Pendidikan.
13
Ibid.

9
atau terlalu cepat. Pesan yang dikirim pada waktu yang tepat akan memperoleh
banyak perhatian dari penerima informasi.
5. Memberitahukan apa yang kita inginkan ke pembaca
Berkaitan dengan penyampaian informasi surat brosur sekolah harus
menyatakan tanggapan yang kita inginkan, penulisan formulir pendaftaran siswa,
pengiriman cek, pemanfaatan kartu tanggapan dan pembayaran pos.
6. Merencanakan surat tindak lanjut atau hubungan yang lain
Karyawan sekolah bagian pendaftaran dapat merencanakan pergantian
publikasi untuk dikirimkan kepada orang meminta informasi dalam bentuk brosur
mengenai minat siswa, informasi tentang bantuan keuangan sekolah, Buku
tinjauan sekolah, materi pendaftaran siswa, melalui telepon kepada karyawan
sekolah bagian pendaftaran.
7. Mengukur hasilnya
Dengan memelihara catatan tentang tingkat tanggapan sekolah dapat membuat
daftar dan materi publikasi paling efektif.14
E. Periklanan Jasa Pendidikan
Aktivitas pemasaran jasa pendidikan paling mudah diaamati dari segi
periklanan jasa pendidikannya. Karena periklanan jasa pendidikan merupakan salah
satu bentuk promosi jasa pendidikan yang paling banyak digunakan sekolah dalam
mempromosikan jasa pendidikan.
Menurut Lovelock dalam (David Wijaya,2012) menjelaskan bahwa periklanan
yaitu bentuk-bentuk komunikasi bukan pribadi yang dilakukan dalam pemasaran jasa
pendidikan untuk mengimformasikan, mengedukasi atau membujuk khalayak pasar
sasaran jasa pendidikan yang meliputi siaran radio, internet, materi tercetak, papan
reklame dan surat langsung.15
Menurut Alma dalam (David Wijaya,2012) periklanan yaitu bentuk
komunikasi tidak langsung menurut imformasi tentang keunggulan produk jasa
pendidikan yang disusun sedemikian rupa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa periklanan jasa pendidikan adalah komunikasi
kepada masyarakat melalui media massa yang bertujuan untuk menarik perhatian
konsumen untuk membeli jasa pendidikan tersebut. 16 Periklanan jasa pendidikan ini
14
Ibid.
15
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 134.
16
Siti Maryati, ‘’Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan di SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung’’ (Skripsi, UIN Raden
Intan Lampung, Lampung, 2020), 41.

10
digunakan untuk membangun citra dan reputasi sekolah jangka panjang, memberi
imformasi tentang produk, program sekolah, dan berbagai tujuan lainnya.
Untuk mengembangkan program periklanan jasa pendidikan secara efektif,
Kotler menyarankan untuk membuat lima keputusan utama (5M), yaitu: mission
(misi) yaitu apakah tujuan periklanan jasa pendidikan, money (uang) yaitu berapa
banyak uang yang dapat dibelajakan, message (pesan) yaitu apakah pesan yang harus
disampaikan, media (media) yaitu apakah media yang akan digunakan, measurement
(pengukuran) yaitu bagaimana mengevaluasi hasilnya.17

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program komunikasi jasa pendidikan merupakan komunikasi berupa
pemasaran yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan masyarakat luas guna untuk
menginformasikan, memperkenalkan, dan memasarkan produk jasa pendidikan guna
untuk meyakinkan pasar agar memilih produk yang ditawarkan serta untuk
17
Nur Rulifatur Rohmah, Fatiha Ni’matul Maula, ”Komunikasi Pemasaran Jasa Pendidikan”, (Cermin Jurnal
Manajemen dan Pendidikan Berbasis Islam Nusantara). Vol. 1 No. 1 (Nopember 2021), 48.

11
mempertahakan pelanggan dari suatu lembaga pendidikan tersebut. Dalam bauran
promosi jasa pendidikan menjadi enam kelompok, yaitu Komunikasi pribadi,
periklanan, promosi jasa, hubungan masyarakat, materi intruksional, dan desain
lembaga. Adapun beberapa jenis media yag dapat digunakan dalam promosi
pemasaran jasa yaitu: media cetak, media elektronik, media luar ruang, media lini
bawah.
Beberapa panduan penting dalam publikasi pemasaran jasa sekolah yaitu:
Menetapkan khalayak sasaran yang paling menjanjikan, Menyusun pesan yang tepat
untuk khalayak sasaran yang tepat, menyebutkan manfaat untuk pembaca, mengirim
pesan pada waktu yang tepat, memberitahukan apa yang kita inginkan ke pembaca,
merencanakan surat tindak lanjut, mengukur hasilnya. Ada lima keputusan utama
untuk mengembangkan program periklanan jasa pendidikan secara efektif, yaitu:
(5M), mission (misi) yaitu apakah tujuan periklanan jasa pendidikan, money (uang)
yaitu berapa banyak uang yang dapat dibelajakan, message (pesan) yaitu apakah
pesan yang harus disampaikan, media (media) yaitu apakah media yang akan
digunakan, measurement (pengukuran) yaitu bagaimana mengevaluasi hasilnya
B. Saran
Kami penulis menyadari betul banyaknya kekurangan daik dari segi penulisan
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami dengan tangan terbuka menerima segala
kritikan dan saran pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Yulianti, Farida, dkk, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Deepublish, 2019.


Chotimah, Chusnul , Strategi Komunikasi Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat,
Tulungangung: IAIN Tulungangung Press, 2017.
Turmudi, Moh dan Sun Fatayani, “Komunikasi Pemasaran Jasa Pendidikan”,
Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, Vol. 2, No. 1, (Maret 2021).

12
Rulifatur Rohmah, Nur, dan Fatiha Ni’matul Maula, ”Komunikasi Pemasaran Jasa
Pendidikan”, Cermin Jurnal Manajemen dan Pendidikan Berbasis Islam Nusantara.
Vol. 1 No. 1 (Nopember 2021).
Suharson, Arif, Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kriya Kramik SMK/MAK Kelas
XII Semester 2, Yogyakarta: Cv Andi Offset, 2021.
Wijaya, David, Pemasaran Jasa Pendidikan, .Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
M. Anang Firmansyah, Komunikasi Pemasaran, Jawa Timur: Cv Qiara Media, 2020.
Siti Maryati, ‘’Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan di SD Al-Azhar 2 Bandar
Lampung’’ Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2020.
Anggita Windi Pribadianti, Makalah strategi Promosi dan Komunikasi Jasa
Pendidikan, diakses dari http:islamicstudents15.blogspot.com./2018/06/kelompok-8-
mpp-strategi-promosi-dan.html?m=1.

13

Anda mungkin juga menyukai