Anda di halaman 1dari 46

KETERAMPILAN

DASAR MENGAJAR
Presented by :
MIS
APERSEPSI
KONSTRUK PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
(Sumber : Charles Regeluth,1983)

EDUCATION

Administration Curriculum Instructional Counceling Evaluation

Design Development Implementation Management Evaluation


Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta


didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar
(UUSPN 20/2003)
REKAYASA
PEMBELAJARAN

1 4 7a
Guru/Dosen Kegiatan Dampak
Instruktur Pembelajaran
Pembelajaran

3 5 7
Desain Tindak Hasil
Kurikulum
Pembelajaran Mengajar Belajar

2 6
Peserta Tindak 7b
didik Belajar Dampak
Pengiring

Perkembangan
Peserta didik

(baca: diadaptasi dari Winkel (1991 : 200-246), Biggs & Tefler (1987 :13-62), Monks, Knoers and Siti Rahayu Haditono (1989 :5-40) dalam Dimyati dan
Mudjiono (1994 : 3)
“Mengorganisir suatu lingkungan
sehingga tercipta kegiatan belajar”
Mengajar
“Mengajar adalah membelajarkan
peserta didik”

Guru/Dosen/
Instruktur

Organisator of Manager of Facilitator of Concelor of


learning learning learning learning
Belajar
“Learning is a relatively permanent change in
behavioral tendency and is the result of reinforced
practice” (kimbel and Garmezi)

Perubahan
Pengalaman/ Relatif
tingkah laku
Latihan permanen
(hasil belajar)

“Learning is experience, exploration and discovery”


(James L Mursell)
Teaching
What to How to
teach teach

Content Teaching Teaching


Method Skill
How to teach
1. Kapan saya mengajar ?
(Pastikan bahwa Anda siap untuk mengajar)

Guru/Dosen/
Instruktur dan 2. Apa yang akan saya ajarkan ?
(Pastikan bahwa Anda menguasai substansi
3 Pertanyaan ttg materi dan memahami tujuannya)
Pengorganisasian diri
untuk tugas mengajar
3. Bagaimana struktur pembel- ajarannya?
(Pastikan bahwa Anda membuat perencanaan dan
siap mengimple- mentasikannya)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
“Kemampuan atau keterampil an
yang bersifat khusus (most
Keterampilan spesific instructional behaviours)
Dasar yang harus dimiliki oleh guru,
Mengajar dosen, instruktur, widyaiswara,
agar dapat melaksanakan tugas
(AS. Glickman (1991)
mengajar secara efektif, efisien
dan profesional”
1. Membuka dan Menutup

2 Memberi Penguatan

8 Jenis 3. Mengadakan Variasi

Keterampilan 4. Menjelaskan
Dasar
Bertanya
Mengajar 5.

6. Memimpin “Disko” Kecil

7. Mengelola Kelas

8Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
“Membuka pembelajaran (set induction) adalah
usaha yang dilakukan oleh guru/instruktur pada
Membuka saat mengawali pembelajaran dalam rangka
Pembelajaran menciptakan kondisi siap mental, pemusatan
perhatian, dan untuk membangkitkan motivasi
agar peserta didik siap melakukan aktivitas
belajar”

Tujuan menciptakan kondisi siap mental untuk belajar


bagi peserta didik
&
Aspek Menciptakan kondisi siap mental
Kegiatan
Menarik perhatian

Membangkitkan motivasi

Memberikan acuan ttg kegiatan


pembelajaran
Menutup
Pembelajaran “Menutup pembelajaran (closure) adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru/dosen/ instruktur untuk
mengakhiri pembelajaran”

Tujuan Untuk memberi gambaran menyeluruh ttg


pengalaman dan hasil belajar
&
Aspek Melaklukan validasi/merangkum
Kegiatan
Mengonsolidasi hal-hal pokok

Mengevaluasi

Memberikan tindak lanjut


Mengadakan “Variasi stimulus adalah upaya guru/ dosen/instruktur”
dalam menciptakan kondisi belajar yang bervariasi sehingga
Variasi pembelajaran selalu menarik/menyenangkan dan efektif”

“Memelihara suasana pembelajaran untuk selalu


menarik/menyenangkan, tidak mem bosankan; dan agar
Tujuan peserta didik tetap antusias, gairah, penuh perhatian
& dan berperan serta aktif dalam pembelajaran”

Aspek
Kegiatan Variasi interaksi (suara, silence, kontak pandang,
gerakan badan, pemusatan perhatian, posisi
guru/dosen/instruktur di kelas

Variasi penggunaan media pembelajaran

Variasi penggunaan metode pembelajaran


Menjelaskan “Penyajian informasi secara lisan dan/atau dibantu
media yang diorganisasikan secara sistematis”

“Untuk meningkatkan pemahaman dan fungsio nalitas


Tujuan yang menunjukkan hubungan sebab akibat dari sesuatu
yang diketahui dan yang belum diketahui”
&
Aspek Merencanakan isi pesan
Kegiatan
Merencanakan cara penyampaian isi pesan

Merencanakan penerima pesan

Memberikan ilustrasi sesuai dgn latar belakang


pengal;aman

Memberikan contoh untuk memberi penguatan


pengalaman
Memberi “adalah segala bentuk respons terhadap sesuatu
tingkah laku dan penampilan peserta didik yang
Penguatan dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya
tingkah laku tersebut”

Untuk memberikan respons dan atau umpan balik


Tujuan baik berupa dorongan, ganjaran atau koreksi atas
& perbuatan atau responnya
Aspek
Kegiatan Memberikan penguatan verbal (dengan
ungkapan lisan seperti : baik, bagus,
tepat, dsb)

Memberikan penguatan nonverbal


(isyarat) seperti: Anggukan kepala,
acungan ibu jari, jabat tangan, dsb)
“Bertanya merupakan stimulus efektif untuk
mendorong kemampuan berpikir dan
Bertanya kemampuan mengemukakan pendapat, gagasan,
dan/atau jawaban”

“Untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik,


seperti : mengembangkan kemampuan berpikir,
meningkatkan partisipasi, memusat kan perhatian, dan
Tujuan membanghkitkan rasa ingin tahu”
&
Aspek Bertanya dengan penuh antusian dan kehangatan

Kegiatan Mengatur pola lalu lintas pertanyaan (sebaran)

Hindari pertanyaan bermakna ganda atau mem-


bingungkan

Bertanya secara berjenjang

Bertanya untuk menggali

Berikan waktu (secukupnya) untuk menjawab


“DKK merupakan cara untuk memberi ruang dan peluang
Memimpin bagi peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau
pemecahan masalah melalui proses berpikir, berinteraksi,
Diskusi berlatih untuk bersikap dalam memberi dan menerima
pendapat orang lain secara positif”
Kelompok Kecil

“Untuk memberi ruang dan peluang bagi peserta didik


untuk belajar secara aktif, partisipatif dalam menguasai
dan memecahkan masalah dan mengembangkan pola
Tujuan pikir positif dalam berinteraksi”
&
Aspek Memberi ruang dan peluang untuk belajar aktif

Kegiatan Memberi ruang dan peluang untuk belajar


menguasai adan memecahkan masalah

Mengembangkan pola pikir interaktif dan positif


“Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan untuk
Mengelola menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal,
dan keterampilan untuk mengem balikan kondisi belajar

Kelas secatra optimal

“Untuk menciptakan dan memelihara atmosfir


pembelajaran lebih baik dan optimal, dan menjaga
situasi pembelajaran terhindar dari perilaku yang
Tujuan menyimpang”
&
Keterampilan yang berhubungan dengan mencipta-
Aspek kan kondisi belajar yang optimal :
Kegiatan 1. Menunjukkan sikap tanggap
2. Membagi perhatian
3. Memusatkan perhatian kelompok
4. Memberi petunjuk
5. Menegur

Keterampilan yang berhubungan dengan mengem -


balikan kondisi belajar yang optimal :
1. Memodifikasi tingkah laku
2. Pengelolaan kelompok
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku
yang menimbulkan masalah
Mengajar “Kemampuan dlm mengembangkan ter jadinya
hubungan interpersonal yang sehat dan akrab
Kelompok Kecil antara dosen/instruktur/guru dengan peserta
dan Perorangan didik (trainer dengan trainee) maupun peserta
didik dengan peserta didik lainnya baik dalam
kelompok kecil maupun perorangan

“Untuk mengembangkan kualitas hubungan antar


Tujuan pribadi secara sehat, saling memahami dan penuh
keakraban”
&
Aspek
Melakukan hubungan antar prribadi
Kegiatan
Mengorganisasi Kelompok (kecil)

Memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik

Membimbing dan mengarahkan


KETERAMPILAN
INTERPERSONAL
SEBAGAI KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR
Keterampilan
Interpersonal

Adalah kemampuan untuk memahami orang lain

Adalah keterampilan untuk mengenali dan merespon


secara layak dan bijak perasaan orang lain (pebelajar)

Adalah kemampuan untuk mendengarkan dan


mengerti secara akurat mengenai pikiran, perasaan,
dan maasalah orang lain (pebelajar). Kemampuan
ini mengukur kompleksitas dan kedalaman
pemahaman terhadap orang lain (pebelajar) dan
sensitivitas terhadap budaya.
1. Kemampuan berkomunikasi
2 Kemampuan berempati
3. Kemampuan memotivasi (positif)
3. Kemampuan memberi advis

Aspek 4. Kemampuan menggunakan bahasa tubuh secara efektif

Keterampilan 5. Kemampuan
(silence)
menciptakan suasana hening

Interpersonal 6. Memiliki rasa humor


(Sebagai Keterampilan Dasar
Mengajar)
7. Kemampuan reflektif
8. Kemampuan bertanya
9. Kemampuan memahami dan dipahami

10 Kemampuan mendorong untuk peng ungkapan diri

11 Kemampuan dalam “teaching method”


KEMAMPUAN ASPEK
Mengomunikasikan Mengatur suara/tutur (nada volume, ritme),
mengendalikan suasana hati dan membuat
kenyamanan

Empati Menyampaikan pesan empati (posisikan diri untuk


melihat masalah dari perspektif peserta didik.

Jelaskan mengapa topik atau sub topik itu penting


Motivasi untuk dipelajari.

Memahami perasaan, pikiran, dan tingkat


Memberi Saran (Advise) pemahaman peserta didik.

Menggunakan bahasa tubuh (verbal/non verbal) untuk


Bahasa Tubuh memberikan penguatan serta mempertahankan
keterlibatan belajar peserata didik.

Menciptakan keheningan untuk memberi kesempatan


kepada peserta didik untuk berpikir dan memberi
Keheningan (Silence) respons.
KEMAMPUAN ASPEK
Rasa Humor (sense of humor) Mengembangkan humor untuk membangun
kegebiraan dan kehangatan.
Reflektif
Tugasi peserta didik untuk membahasakan pikirannya

Memahami dan dipahami Memberikan kesempatan kpd peserta didik untuk


memahami dan dipahami

Pengungkapan diri Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk


mengaktualisasikan diri

Bertanya Memberikan stimulus untuk menggali dan mendorong


proses berpikir, mengemukakan pendapat dan atau
menjawab pertanyaan.

Keterampilan Teknis Menggunakan multi motoda, multi media.


(Teaching Methode)
IMPLEMENTASI
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Syntax Presentation
(Sumber : diadaptasi dari Robert M. Gagne)

N0 Instructional Events Activity


1 Pra Instructional

2 (Core) Instructional

3 Post Instructional
Syntax Presentation
N0 Instructional Events Activity
1 Pra Instructional 1.1 Membangkitkan perhatian/motivasi
1.2 Mengenal kemampuan awal (entry behaviours)
1.3 Melakukan apersepsi
1.4 Mengemukakan topik bahasan
1.5 Mengemukakan tujuan
1.6 Menjelaskan langkah kegiatan belajar
2.1 Mengorganisir lengkungan pembelajaran agar peserta
2 (Core) Instructional didik mudah melakukan kebiatan belajar dan mencapai
tujuan,
2.2 Aktualisasikan pembelajaran sesuai dengan langkah
kegiatan pembelajaran (Eksplorasi – Elaborasi –
Konfirmasi)
2.3 Kembangkan variasi pola interaksi, prinsip mengajar,
dan keterampilan mengajar

3.1 Melakukan validasi/merangkum


3.2 membuat simpulan
3 Post Instructional 3.3 Melakukan post tes
3.4 Memberikan kegiatan tindak lanjut
KEGIATAN EKSPLORASI
(1.1) membimbing peserta didik untuk mendemonstrasikan
pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan topik/tema
yang akan dipelajari,
(1.2) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas
dan mendalam tentang topik/tema materi yang dipelajari
dari berbagai sumber belajar dengan memanfaatkan alam
dan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar,
(1.3) menggunakan beragam pendekatan, metode, media
pembelajaran dan sumber belajar lainnya,
(1.4) memasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dan pendidik, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya,
(1.5) melibatklan peserta didik ecara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran, dan
(1.6) memasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
KEGIATAN ELABORASI
(1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,
(2) memasilitasi peserta didik melalui pemberia tugas, diskusi, dll untuk
memunculkan gagasan baru, baik secara lisan maupun tertulis,
(3) memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, memecahkan
masalah, dan bertindak tanparasa takut,
(4) memasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif,
(5) memasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar,
(6) memasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan,
baik lisan maupuntertulis secara individual maupun kelompok,
(7) memasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok, dan
(8) memasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival produk
yang dihasilkan.
KEGIATAN KONFIRMASI

(1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam


bentuk lisan, tulisan, isyarat,maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
(2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi pesertadidik melalui berbagai sumber,
(3) memasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalamanbelajar yang telah dilakukan,
(4) memasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi (dasar),
(5) memungsikan diri sebagai narasumber, pembimbing,
dan fasilitator
(6) memberi peluang dan waktu yang cukup bagi setiap peserta didik
dalam kegiatan tutorial untuk menguasai materi pembelajaran.
GURU adalah “Proteus”
Figur manusia organisasi

Manusia organisasi adalah pembawa


perubahan

Proteus
Tugas pertama “Proteus” adalah memotivasi
untuk melakukan perubahan (perubahan
(Mikhael Dua
dari Homer
adalah kata kunci)
(Odyssey)
SP 190408)

Tugas kedua “Proteus” adalah melakukan


“penalaran etis”, yakni melakukan perubahan
positif (baik), dan menjadikan organisasinya
sebagai ruang pembelajaran etis.

“Organisasi yang tidak mampu lagi menjawab permasalahan baru dan


tidak melakukan perubahan, dan hanya puas dengan perubahan kecil,
akan dengan mudah diabaikan oleh masyarakat”
Terima kasih
Wassalamu’alaikum
MENGAPA KETERAMPILAN BERTANYA
PENTING

1 BERTANYA MERUPAKAN INDIKATOR PROSES


BERPIKIR

2 KETERAMPILAN BERTANYA TERKAIT DENGAN


KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

3 BERTANYA MERUPAKAN FAKTOR DALAM INQUIRY


SAINS
TEKNIK BERTANYA

BERTANYA DASAR
DITUJUKAN AGAR PESERTA DIDIK
DAPAT MENGINGAT KEMBALI

TEKNIK
BERTANYA
BERTANYA LANJUT
DITUJUKAN AGAR PESERTA DIDIK
DAPAT MENGEMBANGAKAN KETERAM
PILAN BERPIKIRNYA
KOMPONEN TEKNIK BERTANYA DASAR

PERTANYAAN HARUS JELAS DAN SINGKAT

MEMNBERI ACUAN

TEKNIK MEMBERI FOKUS/PEMUSATAN

BERTANYA PEMINDAHAN GILIRAN


DASAR
PEMBERIAN WAKTU TUNGGU

PEMBERIAN PENGUATAN

PEMBERIAN TUNTUNAN
KOMPONEN TEKNIK BERTANYA LANJUT

PENUBAHAN TUNTUTAN TINGKAT BERPIKIR


(DARI BERPIKIR TINGKAT DASAR (BTD) KE
BERPIKIT TINGKAT TINGGI (BTT) )

PENGATURAN URUTAN PERTANYAAN (DAPAT


TEKNIK DIKEMBANGKAN DARI TAKSONOMI YANG
BERTANYA DIGUNAKAN
LANJUT
GUNAKAN PERTANYA “MELACAK” (MENG
KLARIFIKASI, MENGUJI KETEPAN, ARGUMEN
TASI, MEMBERI CONTOH, DAN MEMPREDIKSI

MENINGKATKAN INTERAKSI PESERTA DIDIK


MODEL INTERAKSI DALAM
TEKNIK BERTANYA

MODEL PINGPONG
PERTANYAAN BERBEDA DIPINDAH
GILIRKAN ANTARA GURU DAN SISWA

MODEL
INTERAKSI
MODEL PERMAINAN BOLA BASKET
PERTANYAAN YANG SAMA DIPINDAH
GILIRKAN ANTARA SISWA KE SISWA
LAINNYA
JENIS PERTANYAAN BERDASARKAN
POLA INTERAKSI GURU-SISWA

POLA PERTANYAA PROBING


(PERTANYAAN MELACAK ATAU MENGGALI)

POLA PERTANYAA PROMTING


(PERTANYAAN UNTUK MENUNTUN)
POLA
INTERAKSI POLA PERTANYAA REDIRECTING
(PERTANYAAN UNTUK MELENGKAPI)
GURU-
SISWA POLA PERTANYAA COMPLIANCE
(PERTANYAAN UNTUK PERMINTAAN)

POLA PERTANYAA RETORIC


(PERTANYAAN YANG TIDAK MENUNTUT
JAWABAN SISWA)
JENIS PERTANYAAN BERDASARKAN
LUAS DAN SEMPITNYA JAWABAN

PERTANYAAN CONVERGEN
(MEMBERI SATU JAWABAN
BENAR)
LUAS DAN
SEMPITNYAA
N JAWABAN PERTANYAAN DIVERGEN
(MEMBERI BEBERAPA
ALTERNATIF JAWABAN
BENAR
PERTANYAAN BERDASARKAN
TAKSONOMI (contoh : Bloom)

1 HAFALAN (C1)
CONTOH
PERTANYAAN 2 PEMAHAMAN (C2)
PADA RANAH
KOGNITIF 3 PENERAPAN (C3)

4 ANALISIS (C4)

5 SINTESIS (C5)

6 EVALUASI (C6)
PERTANYAAN BERDASARKAN
TAKSONOMI (BLOSSER)

1 MENGINGAT (RECALL
THINKING)
PERTANYAAN UNTUK MERANG SANG
PENGEMBANGA SISWA MENGINGAT KEMBALI APA
N 4 ASPEK YANG TERSIMPAN DALAM STRUKJTUR
BEERPIKIR INTEKEKTUALNYA

2 KONVERGEN (CONVERGENT
THINKING)
PERTANYAAN UNTUK MERANGSANG
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYUSUN
DAN/ATAU MENGEMBANGKAN IDE
PERTANYAAN BERDASARKAN
TAKSONOMI (BLOSSER)

3 DIVERGEN (DIVERGENT
TINKING)
PERTANYAAN UNTUK MERANGSANG
PENGEMBANGA SISWA UNTUK DPT MEMBERIKAN
N 4 ASPEK SEJUMLAH ALTERNATIF JAWABAN
BEERPIKIR BENAR

4 EVALUATIF ( EVALUATIVE
TINKING)
PERTANYAAN UNTUK MERANGSANG
SISWA DALAM MEMILIH DAN MEMILAH
SEJUMLAH JAWABAN YANG BENAR.

Anda mungkin juga menyukai