MAKALAH
Oleh Kelompok 7
FAKULTAS TARBIYAH
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, walaupun masih mengalami
sedikit hambatan dan kesulitan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan
rasul pembawa kebenaran yaitu Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
keterampilan jurnalistik pendidikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa susunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan sekaligus
sebagai bekal dalam penulisan berikutnya. Dan kami berharap makalah ini dapat memberi
manfaat kepada kami khususnya selaku penulis dan kepada pembaca pada umumnya.
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................…………………… i
KATA PENGANTAR.............................................................................…………………….. ii
DAFTAR ISI...........................................................................................…………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah.........................................................……………………… 1
B. RumusanMasalah.................................................................……………………… 1
C. TujuanPembahasan.................................................................……………………… 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................……………………... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya manajemen tidak dapat dipisahkan dengan segala aktivitas dalam
kehidupan manusia, terutama dalam kaitannya dalam kehidupan kelompok atau
organisasi. Manajemen sama tuanya dengan peradaban di yunani kuno dan kerajaan
romawi. Manajemen disebut sebagai instrumen yang sangat menentukan dalam proses
pencapaian tujuan suatu organisasi. Sebutan tersebut disertai dengan alasan-alasan
tertentu sebagai dasar untuk menjelaskan istilah manajemen sesuai dengan perspektifnya.
Media bisa diibaratkan sebagai makhluk hidup, dimana media tumbuh dan hidup
berkembang untuk memperthankan hidupnya. Jika tidak mampu untuk bertahan hidup
media itu pasti akan mati. Proses inilah media memerlukan pengelolaan yang dilakukan
dengan menggunakan teor-teori manajemen. Pada dasarnya, manajemen diperlukan bagi
segenap lembaga sebab tanpa manajemen segala tindakan akan percuma dan perolehan
maksud hendak menjadi sukar.
Seiring berkembangnya teknologi, informasi semakin cepat diperoleh dan
menyebar dengan luas. Informasi sendiri dapat di publish melalui media cetak ataupun
media elektronik. Dewasa ini, informasi semakin mudah dan cepat di dapat melalui
berbagai sumber. Hal itu tentu tak lepas dari pengolaan atau menajemen suatu media
yang sudah di rancang dan diatur sedemikian rupa. Media massa memiliki peran dalam
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kehadiran media tidak hanya sebagai produk
informasi yang didistribusikan secara luas.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari menajemen media?
2. Apa fungsi dari manajemen media?
3. Apa saja macam-macam manajemen media?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari manajemen media.
2. Untuk mengetahui fungsi dari menajemen media.
3. Untuk mengetahui macam-macam manajemen media.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam teori organisasi klasik, organisasi digambarkan dalam sebuah struktur yang
menggambarkan hierarki. Namun dalam teori organisasi modern, organisasi diartikan
sebagai hubungan kerja antarmanusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama-sama. Berdasarkan definisi teori organisasi modern, apakah
benar dalam organisasi modern tidak memiliki struktur organisasinya? Di beberapa
organisasi modern, struktur organisasi tetap ada, tapi struktur tersebut tidak bersifat
hierarrki, melainkan struktur hubungan antar bagian. Orang-orang dalam organisasi
modern saling dipengaruhi oleh hubungan antarbagian secara keseluruhan yang saling
membutuhkan.
3.Kepemimpinan
Fungsi pengawasan oleh pemimpin adalah untuk menilai, apakah segala sesuatunya
berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, apakah sudah sesuai dengan
intruksi yang telah diberikan, atau sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah
digariskan. Dalam manajemen media, sistem pengawasan dikontrol oleh pimpinan di
setiap bagian. Hal ini dilakukan, karena output siaran memiliki dampak sangat luas
kepada masyarakat.
Fungsi pengawasan ini dilakukan untuk tindakan preventif atau pencegahan. Dengan
adanya fuungsi pengawasan yang dilakukan pimpinan bagian dalam manajemen media,
sebuah kesalahan dapat diketahui sedari awal dan diperbaiki sebelum sebuah konten
disiarkan.
4.Koordinasi
Koordinasi, berasal dari bahasa latin, cum dan ordinare yang berarti penyusunan atau
penempatan sesuatu dalam keharusannya. Dengan demikian, koordinasi adalah suatu
proses yang mengintegrasikan tujuan dan kegiatan dari satuan yang terpisah dalam unit-
unit suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Banyak pula para
ahli yang menyimpulkan, coordinating memiliki kesamaan dengan managing. Oleh
karena itu, seorang manajer disebut juga dengan sebutan seorang koordinator.
Pengoordinasiaan merupakan cara untuk menyelaraskan kesatuan, pekerjaan dan
anggota kelompok, agar dapat berkerja sama dengan tertib dan seirama menuju kearah
tercapainya tujuan, tanpa diiringi kekacauan, penyimpangan, percekcokkan, bahkan
kekosongan kerja. Koordinasi dapat pula dimaknai sebagai proses yang menyatupadukan
sasaran dan kegiatan dari unit-unit pada suatu lembaga atau instansi untuk mencapai
tujuan lembaga secara efektif dan efisien. Setiap manamejen media membutuhkan
koordinasi. Menurut Stoner dan Walker, jenis-jenis kordinasi dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
Kebutuhan kordinasi ini terjadi, bila organisasi tidak tergantung satu sama lain untuk
melaksanakan suatu pekerjaan sehari-hari. Kordinasi dilakukan karena keinginan untuk
berprestasi yang memadai dari setiap unit, untuk mencapai hasil akhir. Kebutuhan
koordinasi atas ketergantungan sekuensial (sequential interdependence). Kebutuhan ini
tercermin pada suatu unit organisasi yang melakukan kordinasi karena harus
melaksanakan kegiatan terlebih dahulu, sebelum unit-unit lainnya. Kebutuhan koordinasi
atas ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence). Kebutuhan kordinasi ini
karena ada ketergantungan timbal balik yang melibatkan hubungan saling memberi dan
menerima, serta saling menguntungkan diantara unit-unit yang terkait. Koordinasi
umumnya kerap dilakukan dalam fungsi perencanaan. Perencanaan dalam jangka pendek
dan panjang harus dikoordinasikan dan diintergrasikan sebaik-baiknya. Koordinasi dalam
fungsi pengorganisasian, bertujuan agar tercapai hubungan yang serasi antara unit-unit
dalam organisasi dan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Pengaturan
Manajemen media di sini di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu manajemen media
cetak dan manajemen media elektronik. Lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini.
Media cetak memiliki berbagai rubrik dan kolom di setiap halaman-halamannya, dimana
pada setiap rubrik tersebut diisi oleh wartawan dan ada juga yang diisi oleh pembaca atau
masyarakat yang berperan sebagai penulis. Perkembangan media cetak di Indonesia berawal dari
adanya surat kabar. Surat kabar adalah bibit unggulan yang melahirkan berbagai macam bentuk
media cetak di Indonesia.4
Dengan mengutip pakar komunikasi Kanada Marshall Mc Luhan yang mengatakan the
press is the extention of man, Jakob Oetama mengatakan pers merupakan perpanjangan alat
untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap informasi, hiburan, pendidikan dan keingintahuan
mengenai peristiwa yang terjadi di sekitarnya (Oetama, 1987). Inilah yang dimanifestasikannya
dalam surat kabar KOMPAS yang didirikannya bersama dengan PK Ojong (alm) tanggal 28 Juni
1965 dengan struktur yang kurang lebih sebagai berikut:
3
Daffayusya,”Manajemen media” diakses dari https://daffayusya.wordpress.com/tag/fungsi-manajemen-media/
4
Sabari. “Manajemen Media Massa Hizbut Tahrir Indonesia”. Jurnal ilmu dakwah. Vol.11. NO.1. 2017. Hlm.81.
top manager sekaligus owner. Keempat, wakil pemimpin umum: menjalankan tugas-tugas
pemimpin umum atau menggantikannya dalam operasionalisasi harian. Kelima, bidang
redaksi:pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, redaktur pelaksana,
redaktur dan reporter bertanggung jawab terhadap semua isi penerbitan pers. Ini meliputi
penyajian berita, peliputan fokus pemberitaan, topik, pemilihan headline dll. Keenam, bidang
cetak: ditangani oleh operator cetak dan pengepakan hasil penerbitan sehingga sampai ke tangan
pembaca. Ketujuh, bidang usaha: menerima laporan para manajer demi kepentingan perusahaan
baik produksi dan distrubusi.5
1. Koran
2. Majalah
3. Tabloid
4. Buletin
5. Newslatter6
Pada media cetak ini, terdapat suatu produk jurnalistik berupa berita, artikel, tajuk
rencana, foto jurnalistik, karikatur.
Seperti halnya surat kabar, eksistensi media elektronik pun meng alami pasang surut.
Salah satu media elektronik yang sempat merakyat adalah radio. Radio di Indonesia pun
mengalami pasang surut sesuai perkembangan pemerintahan di Indonesia. Peristiwa yang maha
pen ting bagi seluruh rakyat Indonesia, yakni Proklamasi Kemerdekaan tidak dapat disiarkan
langsung oleh radio siaran karena radio siaran masih dikuasai oleh Jepang. Teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan dalam ahasa Indonesia dan Inggris pukul 19.00
WIB, dan hanya dapat didengar oleh penduduk sekitar Jakarta. Baru pada 18 Agustus 1945,
5
Widodo, Yohanes. “Modul Manajemen Media Cetak”. (Yogyakarta).2011.
6
Ikhwan,Muhammad. “Manajemen Media Kontemporer”. (KENCANA: Jakarta). 2022.Hlm.40-48
naskah bersejarah itu dapat dikumandangkan di luar batas tanah air dengan risiko petugasnya
diberondong senjata serdadu Jepang.7
Selain radio, media elektronik yang sangat fenomenal adalah tele visi. Televisi dianggap
media massa yang paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia, karena seperti di Amerika,
99 persen penduduk memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan,
berita, dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari
(Agee et al., 2001: 279).8
BAB III
7
M. Hikmat, Mahi. “Jurnalistik : Literary Journalism”. (KENCANA: Jakarta). 2018. Hlm. 38.
8
Ibid. Hlm. 39.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen media adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pengelolaan media
dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, seperti media
sebagai industri yang sifatnya komersial maupun sosial dan media sebagai institusi
komersial maupun institusi sosial. Media sebagai objek pembelajaran yang secara
lengkap mempelajari karakteristiknya, posisi dan perannya dalam lingkungan, sistem
ekonomi, sosial politik tempat media tersebut berada dan termasuk pula mempelajari
tentang perkembangan teknologi yang mempengaruhi media dan diperhitungkan
dengan menajemen media.
Adapun fungsi manajemen media yaitu; perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, koordinasi, dan pengaturan.
DAFTAR PUSTAKA
George R dan Leslie W.Rue, Terry (Terjemahan)., Dasar-dasar Manajemen,Bumi Aksara, Jakarta.2005
Nadia Irvana Natasya “Manajemen Media Massa: pengertian-teori dan konsepnya” diakses
darihttps://haloedukasi.com/manajemen-media-massa