Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN MEDIA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik Pendidikan yang

diampu oleh Ibu Mutik Nur Fadhilah, M.Pd

Oleh Kelompok 7

Nikmatur rohmah 19381052116


Rabiatul maulidiyah 19381052075
Ani zainabun 19381052026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA


2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, walaupun masih mengalami
sedikit hambatan dan kesulitan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan
rasul pembawa kebenaran yaitu Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
keterampilan jurnalistik pendidikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa susunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan sekaligus
sebagai bekal dalam penulisan berikutnya. Dan kami berharap makalah ini dapat memberi
manfaat kepada kami khususnya selaku penulis dan kepada pembaca pada umumnya.

Bangkalan, 23 April 2022

penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................…………………… i

KATA PENGANTAR.............................................................................…………………….. ii
DAFTAR ISI...........................................................................................…………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah.........................................................……………………… 1
B. RumusanMasalah.................................................................……………………… 1
C. TujuanPembahasan.................................................................……………………… 2
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen media...............................................……………………... 3


B. Fungsi manajemen media.....................................................……………………….5
C. Macam-macam menajemen media.......................................……………………... 6
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................……………………... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada dasarnya manajemen tidak dapat dipisahkan dengan segala aktivitas dalam
kehidupan manusia, terutama dalam kaitannya dalam kehidupan kelompok atau
organisasi. Manajemen sama tuanya dengan peradaban di yunani kuno dan kerajaan
romawi. Manajemen disebut sebagai instrumen yang sangat menentukan dalam proses
pencapaian tujuan suatu organisasi. Sebutan tersebut disertai dengan alasan-alasan
tertentu sebagai dasar untuk menjelaskan istilah manajemen sesuai dengan perspektifnya.
Media bisa diibaratkan sebagai makhluk hidup, dimana media tumbuh dan hidup
berkembang untuk memperthankan hidupnya. Jika tidak mampu untuk bertahan hidup
media itu pasti akan mati. Proses inilah media memerlukan pengelolaan yang dilakukan
dengan menggunakan teor-teori manajemen. Pada dasarnya, manajemen diperlukan bagi
segenap lembaga sebab tanpa manajemen segala tindakan akan percuma dan perolehan
maksud hendak menjadi sukar.
Seiring berkembangnya teknologi, informasi semakin cepat diperoleh dan
menyebar dengan luas. Informasi sendiri dapat di publish melalui media cetak ataupun
media elektronik. Dewasa ini, informasi semakin mudah dan cepat di dapat melalui
berbagai sumber. Hal itu tentu tak lepas dari pengolaan atau menajemen suatu media
yang sudah di rancang dan diatur sedemikian rupa. Media massa memiliki peran dalam
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kehadiran media tidak hanya sebagai produk
informasi yang didistribusikan secara luas.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari menajemen media?
2. Apa fungsi dari manajemen media?
3. Apa saja macam-macam manajemen media?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari manajemen media.
2. Untuk mengetahui fungsi dari menajemen media.
3. Untuk mengetahui macam-macam manajemen media.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen media.

Manajemen dapat diartikan sebagai orang-orang yang bekerja dengan


menginterpretasikan,menentukan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dilandasi
dengan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen disebut sebagai instrument yang sangat
menentukan dalam proses pencapaian tujuan suatu organisasi. Hal ini terlihat dalam
definisi yang dikemukakan oleh George R. Terry (2005:1) bahwa manajemen adalah
suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Selanjutnya muncul beberapa istilah yang terkait dengn manajemen, ada yang
menyebutnya sebagai ilmu, seni, ataupun alat yang digunakan dalam aktivitas kehidupan
manusia terutama yang berhubungan dengan lembaga atau organisasi. 1Media merupakan
suatu objek yang secara mendetail mengulas mengenai karakteristik media tersebut,
posisi dan perannya dalam lingkungan, sistem ekonomi, sosial politik, dan perkembangan
teknologi yang memengaruhi media dan manajemennya. 2

Manajemen media adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pengelolaan media


dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, seperti media
sebagai industri yang sifatnya komersial maupun sosial dan media sebagai institusi
komersial maupun institusi sosial. Media sebagai objek pembelajaran yang secara
lengkap mempelajari karakteristiknya, posisi dan perannya dalam lingkungan, sistem
ekonomi, sosial politik tempat media tersebut berada dan termasuk pula mempelajari
tentang perkembangan teknologi yang mempengaruhi media dan diperhitungkan dengan
menajemen media.

Manajemen media bisa berasal dari ranah manajemen komunikasi yang


didominasi oleh paradigma positivistik, paradigma kritis, dan manajemen media juga
mendapatkan pengaruh dari studi media (media studies). Studi media merupakan studi
1
George R dan Leslie W.Rue, Terry (Terjemahan)., Dasar-dasar Manajemen,Bumi Aksara, Jakarta.2005.hlm.1
2
Nadia Irvana Natasya “Manajemen Media Massa: pengertian-teori dan konsepnya” diakses dari
https://haloedukasi.com/manajemen-media-massa
yang melihat media sebagai instrument dari kekuatan ekonomi politik yang dimana
beragam kepentingan mempengaruhi media, sehingga manajemen media sebagai arena
pertarungan beragam kepentingan.

B. Fungsi manajemen media


manajemen adalah suatu kerangka kerja atau proses yang melibatkan bimbingan
atau arahan suatu kelompok orang berdasarkan tujuan organisasi secara nyata. Oleh
karena itu, manajemen media adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi
media, yaitu organisasi yang mengelola media. Dengan demikian, manajemen media
adalah penggerak dalam organisasi media untuk mencapai tujuan bersama melalui
penyelenggaraan media. Pada dasarnya proses manajemen media meliputi tahap
perencanaan, produksi dan menyiarkan konten media. Manajemen media juga memiliki
tahapan pelaksanaan. Tahapan pelaksanaan ini disinkronisasi dengan tahapan penyiaran.
Pada setiap tahapan selalu diorientasikan kepada tujuan yang hendak dicapai.
Dalam mengelola manajemen media, setiap tahapan kegiatan dilakukan sesuai
ketentuan-ketentuan Lembaga atau institusi media. Bila terjadi penyimpangan, berarti ada
tahapan yang menyimpang dari ketentuan. Hal ini berindikasi pada manajemen yang
tidak profesional dan akan mempengaruhi output dari media. Tidak hanya publik internal
yang terpengaruh, namun publik eksternal juga turut dirugikan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen media yang beroperasi berdasarkan
fungsinya. Setidaknya ada lima fungsi manajemen media, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, koordinasi dan pengaturan. Pada fungsi perencanaan,
manajemen media dapat memutuskan untuk esok hari, bulan depan, tahun depan, atau
beberapa tahun ke depan. 聽 Pada tahap perencanaan, pihak manajemen media membuat
rencana untuk dilaksanakan pada tengat waktu tertentu.
Pada fungsi pengorganisasian, manajemen media menggunakan sumber daya
secara maksimal untuk melaksanakan setiap rencana yang sudah ditargetkan. Pada fungsi
kepemimpinan, terdapat pemimpin yang dapat memotivasi agar bawahan dapat bekerja
dengan semangat dan bahagia, sehingga target yang direncanakan dapat terealisasi. Pada
fungsi koordinasi, sinergi dengan fungsi kepemimpinan, dimana pemimpin dapat
berperan efektif dalam mencapai suatu rencana. Pada fungsi pengaturan, terdapat peran
pemimpin untuk mengendalikan, memonitoting atau memantau kemajuan rencana. Dan
bila ada perubahan karena ada sesuatu hal yang diluar kebiasaan terjadi, maka dalam
fungsi ini juga diatur mengenai aturan perubahan karena ada keadaan yang genting atau
mendesak. Menurut Wahyudi (1994), secara lebih detail, berikut ini penjelasan lima
fungsi manajemen media:
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan dalam manajemen media merupakan unsur yang penting.
Perencanaan dalam manajemen media akan menjadi pegangan setiap pimpinan dalam
melaksanakan program media yang berdampak luas bagi masyarakat. Fungsi perencanaan
adalah mempersatukan kesamaan pandangan, sikap, dan tindakan yang akan dilakukan
dalam pelaksanaan di lapangan. Dengan fungsi perencanaan, maka akan diketahui secara
pasti tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Berikut ini akan
dijelaskan secara singkat, langkah membuat perencanan jangka pendek, menengah dan
Panjang. Teknis pembuatan rencana jangka pendek, biasanya dirinci berdasarkan skala
prioritas. Pembuat rencana, terlebih dahulu membuat daftar pekerjaan, mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang kemudian. Biasanya skala prioritas dibuat
berdasarkan mendesak ata tidaknya sebuah rencana untuk segera dilaksanakan. Atau
berdasarkan penting atau tidak penting untuk dilaksanakan.
Dalam fungsi perencanaan biasanya terlebih dahulu ditentukan tujuan, biaya, standar,
metode kerja, prosedur, dan program. Setelah itu, perencanaan dilaksanakan secara
terencana, sesuai tahapannya sampai tercapai tujuan jangka pendek. Akhir dari fungsi
perencanaan adalah evaluasi. Harus ada evaluasi di setiap akhir perencanaan.
2. Pengorganisasian

Dalam teori organisasi klasik, organisasi digambarkan dalam sebuah struktur yang
menggambarkan hierarki. Namun dalam teori organisasi modern, organisasi diartikan
sebagai hubungan kerja antarmanusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama-sama. Berdasarkan definisi teori organisasi modern, apakah
benar dalam organisasi modern tidak memiliki struktur organisasinya? Di beberapa
organisasi modern, struktur organisasi tetap ada, tapi struktur tersebut tidak bersifat
hierarrki, melainkan struktur hubungan antar bagian. Orang-orang dalam organisasi
modern saling dipengaruhi oleh hubungan antarbagian secara keseluruhan yang saling
membutuhkan.
3.Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan unsur utama pada pelaksanaan manajemen media. Peran


pemimpin yang baik dalam fungsi pelaksanaan akan membangkitkan dan mendorong
semua anggota kelompok untuk berusaha dengan keras mencapai tujuan. Setiap anggota
akan bekerja dengan ikhlas dan selaras dengan perencanaan. Pemimpin yang baik akan
mengorganisasikan anggota kelompok sebagai motivator penggerak dan pengawas.

Fungsi pengawasan oleh pemimpin adalah untuk menilai, apakah segala sesuatunya
berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, apakah sudah sesuai dengan
intruksi yang telah diberikan, atau sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah
digariskan. Dalam manajemen media, sistem pengawasan dikontrol oleh pimpinan di
setiap bagian. Hal ini dilakukan, karena output siaran memiliki dampak sangat luas
kepada masyarakat.

Fungsi pengawasan ini dilakukan untuk tindakan preventif atau pencegahan. Dengan
adanya fuungsi pengawasan yang dilakukan pimpinan bagian dalam manajemen media,
sebuah kesalahan dapat diketahui sedari awal dan diperbaiki sebelum sebuah konten
disiarkan.

4.Koordinasi

Dalam organisasi modern, kegiatan di bagi-bagi di dalam bagian-bagian yang saling


berhubungan. Oleh karena itu, pihak manajemen media perlu melakukan koordinasi antar
bagian agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif. Kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif, dipengaruhi kesadaran anggota organisasi untuk
komitmen terhadap organisasi.

Koordinasi, berasal dari bahasa latin, cum dan ordinare yang berarti penyusunan atau
penempatan sesuatu dalam keharusannya. Dengan demikian, koordinasi adalah suatu
proses yang mengintegrasikan tujuan dan kegiatan dari satuan yang terpisah dalam unit-
unit suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Banyak pula para
ahli yang menyimpulkan, coordinating memiliki kesamaan dengan managing. Oleh
karena itu, seorang manajer disebut juga dengan sebutan seorang koordinator.
Pengoordinasiaan merupakan cara untuk menyelaraskan kesatuan, pekerjaan dan
anggota kelompok, agar dapat berkerja sama dengan tertib dan seirama menuju kearah
tercapainya tujuan, tanpa diiringi kekacauan, penyimpangan, percekcokkan, bahkan
kekosongan kerja. Koordinasi dapat pula dimaknai sebagai proses yang menyatupadukan
sasaran dan kegiatan dari unit-unit pada suatu lembaga atau instansi untuk mencapai
tujuan lembaga secara efektif dan efisien. Setiap manamejen media membutuhkan
koordinasi. Menurut Stoner dan Walker, jenis-jenis kordinasi dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:

Kebutuhan koordinasi atas ketergantungan kelompok (pooled interdependence).

Kebutuhan kordinasi ini terjadi, bila organisasi tidak tergantung satu sama lain untuk
melaksanakan suatu pekerjaan sehari-hari. Kordinasi dilakukan karena keinginan untuk
berprestasi yang memadai dari setiap unit, untuk mencapai hasil akhir. Kebutuhan
koordinasi atas ketergantungan sekuensial (sequential interdependence). Kebutuhan ini
tercermin pada suatu unit organisasi yang melakukan kordinasi karena harus
melaksanakan kegiatan terlebih dahulu, sebelum unit-unit lainnya. Kebutuhan koordinasi
atas ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence). Kebutuhan kordinasi ini
karena ada ketergantungan timbal balik yang melibatkan hubungan saling memberi dan
menerima, serta saling menguntungkan diantara unit-unit yang terkait. Koordinasi
umumnya kerap dilakukan dalam fungsi perencanaan. Perencanaan dalam jangka pendek
dan panjang harus dikoordinasikan dan diintergrasikan sebaik-baiknya. Koordinasi dalam
fungsi pengorganisasian, bertujuan agar tercapai hubungan yang serasi antara unit-unit
dalam organisasi dan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Pengaturan

Pengaturan atau kontroling mengandung pengertian, adanya penilaian atas


perlaksanaan kerja dalam sebuah manajemen media. Agar penilaian tersebut objektif,
maka di dalam prosesnya terdapat koordinasi di dalam organisasi, yang
pengaturannya disesuaikan dengan aturan yang telah disepakati bersama. Pengaturan
dalam manajemen media, dapat berarti penataan dan pengelolaan dalam konteks
organisasi media yang secara khusus terkait dengan tugas pokok dan fungsi manajer
pada lembaga media dalam hal pembuatan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja
media.3

C. Macam-macam manajemen media

Manajemen media di sini di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu manajemen media
cetak dan manajemen media elektronik. Lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini.

1). Manajemen media cetak

Media cetak memiliki berbagai rubrik dan kolom di setiap halaman-halamannya, dimana
pada setiap rubrik tersebut diisi oleh wartawan dan ada juga yang diisi oleh pembaca atau
masyarakat yang berperan sebagai penulis. Perkembangan media cetak di Indonesia berawal dari
adanya surat kabar. Surat kabar adalah bibit unggulan yang melahirkan berbagai macam bentuk
media cetak di Indonesia.4

Dengan mengutip pakar komunikasi Kanada Marshall Mc Luhan yang mengatakan the
press is the extention of man, Jakob Oetama mengatakan pers merupakan perpanjangan alat
untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap informasi, hiburan, pendidikan dan keingintahuan
mengenai peristiwa yang terjadi di sekitarnya (Oetama, 1987). Inilah yang dimanifestasikannya
dalam surat kabar KOMPAS yang didirikannya bersama dengan PK Ojong (alm) tanggal 28 Juni
1965 dengan struktur yang kurang lebih sebagai berikut:

Pertama, owner: pemilik perusahaan yang menerima laporan pertanggungjawaban dari


top manager. Terkadang owner identik dengan top manajer. Kedua, top manager: pengambil
kebijakan internal dan eksternal. Serta pengendali perusahaan baik redaksional maupun usaha.
Juga menerima laporan pemimpin redaksi dan pemimpin perusahaan. Ketiga, pemimpin umum:
orang pertama dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas maju mundurnya institusi pers
yang dipimpinnya. Serta menjadi penentu kebijakan, arah perkembangan laba rugi perusahaan.
Termasuk berhak mengangkat atau memecat bawahannya. Terkadang pemimpin umum adalah

3
Daffayusya,”Manajemen media” diakses dari https://daffayusya.wordpress.com/tag/fungsi-manajemen-media/
4
Sabari. “Manajemen Media Massa Hizbut Tahrir Indonesia”. Jurnal ilmu dakwah. Vol.11. NO.1. 2017. Hlm.81.
top manager sekaligus owner. Keempat, wakil pemimpin umum: menjalankan tugas-tugas
pemimpin umum atau menggantikannya dalam operasionalisasi harian. Kelima, bidang
redaksi:pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, redaktur pelaksana,
redaktur dan reporter bertanggung jawab terhadap semua isi penerbitan pers. Ini meliputi
penyajian berita, peliputan fokus pemberitaan, topik, pemilihan headline dll. Keenam, bidang
cetak: ditangani oleh operator cetak dan pengepakan hasil penerbitan sehingga sampai ke tangan
pembaca. Ketujuh, bidang usaha: menerima laporan para manajer demi kepentingan perusahaan
baik produksi dan distrubusi.5

Adapun jenis-jenis media cetak terdiri dari :

1. Koran
2. Majalah
3. Tabloid
4. Buletin
5. Newslatter6

Pada media cetak ini, terdapat suatu produk jurnalistik berupa berita, artikel, tajuk
rencana, foto jurnalistik, karikatur.

2). Manajemen media elektronik

Seperti halnya surat kabar, eksistensi media elektronik pun meng alami pasang surut.
Salah satu media elektronik yang sempat merakyat adalah radio. Radio di Indonesia pun
mengalami pasang surut sesuai perkembangan pemerintahan di Indonesia. Peristiwa yang maha
pen ting bagi seluruh rakyat Indonesia, yakni Proklamasi Kemerdekaan tidak dapat disiarkan
langsung oleh radio siaran karena radio siaran masih dikuasai oleh Jepang. Teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan dalam ahasa Indonesia dan Inggris pukul 19.00
WIB, dan hanya dapat didengar oleh penduduk sekitar Jakarta. Baru pada 18 Agustus 1945,

5
Widodo, Yohanes. “Modul Manajemen Media Cetak”. (Yogyakarta).2011.
6
Ikhwan,Muhammad. “Manajemen Media Kontemporer”. (KENCANA: Jakarta). 2022.Hlm.40-48
naskah bersejarah itu dapat dikumandangkan di luar batas tanah air dengan risiko petugasnya
diberondong senjata serdadu Jepang.7

Selain radio, media elektronik yang sangat fenomenal adalah tele visi. Televisi dianggap
media massa yang paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia, karena seperti di Amerika,
99 persen penduduk memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan,
berita, dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari
(Agee et al., 2001: 279).8

BAB III
7
M. Hikmat, Mahi. “Jurnalistik : Literary Journalism”. (KENCANA: Jakarta). 2018. Hlm. 38.
8
Ibid. Hlm. 39.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen media adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pengelolaan media
dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, seperti media
sebagai industri yang sifatnya komersial maupun sosial dan media sebagai institusi
komersial maupun institusi sosial. Media sebagai objek pembelajaran yang secara
lengkap mempelajari karakteristiknya, posisi dan perannya dalam lingkungan, sistem
ekonomi, sosial politik tempat media tersebut berada dan termasuk pula mempelajari
tentang perkembangan teknologi yang mempengaruhi media dan diperhitungkan
dengan menajemen media.
Adapun fungsi manajemen media yaitu; perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, koordinasi, dan pengaturan.

DAFTAR PUSTAKA
George R dan Leslie W.Rue, Terry (Terjemahan)., Dasar-dasar Manajemen,Bumi Aksara, Jakarta.2005
Nadia Irvana Natasya “Manajemen Media Massa: pengertian-teori dan konsepnya” diakses
darihttps://haloedukasi.com/manajemen-media-massa

Daffayusya,”Manajemen media” diakses dari https://daffayusya.wordpress.com/tag/fungsi-manajemen-media/


Sabari. “Manajemen Media Massa Hizbut Tahrir Indonesia”. Jurnal ilmu dakwah. Vol.11. NO.1. 2017

Widodo, Yohanes. “Modul Manajemen Media Cetak”. Yogyakarta.2011.


Ikhwan,Muhammad. “Manajemen Media Kontemporer”. KENCANA: Jakarta. 2022

Anda mungkin juga menyukai