Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN MEDIA MASSA

MANAJEMEN MEDIA MASSA CETAK

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Massa
Dosen Pengampu: Sekar Arum Mandalia, M.Si

Disusun Oleh:

Ani Nurhayati 19.02.1483

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) PERSIS BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Manajemen Media Massa Cetak ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Sekar Arum Mandalia, M.Si pada mata kuliah Manajemen
Media Massa bidang studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana manajemen media
massa cetak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sekar Arum Mandalia, M.Si,
selaku dosen mata kuliah Manajemen Media Massa yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 14 Desember 2022

Penulis
Ani Nurhayati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI
ii
…………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1
……………………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah
1
………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 1
C. Tujuan ………………………………………………………………... 2
PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 3
A. Pengertian Manajemen Media Massa
3
………………………................
B. Urgensi Manajemen Media Massa
………………………....................
C. Manajemen Media Massa Cetak
………………………........................
D. Manajemen Redaksional Media Massa Cetak
………………………...
PENUTUP ……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Media massa merupakan salah satu alat dari proses komunikasi. Media ini
berperan sebagai perantara atau penyampai pesan dari sumber informasi
(komunikator) kepada penerima informasi (komunikan). Dengan demikian,
keberadaan media massa tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia.
Sebagai sumber informasi, media massa ini memiliki pengaruh besar terhadap
kehidupan dan daya pikir manusia. Hal tersebut membuat media atau pers dinobatkan
sebagai pilar keempat demokrasi dan alat kontrol sosial. Dalam hal ini, media yang
digunakan adalah media modern, yaitu media massa cetak dan elektronik.
Media massa cetak merupakan sarana komunikasi dan penyebar informasi tertua di
Indonesia. Media massa ini menyebarkan informasi melalui lembaran kertas yang
memuat rekaman peristiwa dalam bentuk kata dan gambar yang ditata sedemikian
rupa agar mudah dipahami oleh pembaca.
Untuk menyajikan informasi-informasi yang berkualitas, tentunya media massa
cetak mempunyai perencanaan atau pengaturan (manajemen) tertentu sebelum
menyebarkan informasi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan diuraikan tentang
bagaimana manajemen media massa cetak secara struktural dan redaksional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumus masalah dalam
penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Apa itu manajemen media massa?
2. Apa urgensi manajemen media massa?
3. Bagaimana manajemen media massa cetak?
4. Bagaimana manajemen redaksional media massa cetak?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui manajemen media massa.
2. Untuk mengetahui urgensi manajemen media massa.
3. Untuk mengetahui manajemen media massa cetak.
4. Untuk mengetahui manajemen redaksional media massa cetak.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Media Massa


Secara sederhana, Zaini Muchtarom dalam Manajemen Dakwah [2012: vii]
mengungkapkan bahwa manajemen adalah upaya mengatur dan mengarahkan
berbagai sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material),
mesin (machine), metode (method), dan pasar (market). Secara khusus, definisi
manajemen menurut G.R Terry dalam Manajemen Dakwah [2012: viii] adalah
management is a distinct process of planning, organizing, actuating, actuating and
controlling, perform to determine and accomplish stated objectives by the use of
human beings and other resources atau manajemen adalah sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, penggerakan dan pengendalian yang
jelas, dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.
Media massa adalah sebuah alat atau perantara untuk memperoleh informasi.
Menurut (Cangara, 2002) media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV.
Dari pemaparan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen media
massa adalah sebuah pengaturan, mengarahkan, dan merencanakan yang dilakukan
oleh media massa untuk menyebarluaskan informasi dengan memanfaatkan manusia
dan sumber daya lainnya.

B. Urgensi Manajemen Media Massa


Manajemen sebagai sebuah keilmuan memiliki tiga aspek tinjauan, yakni: 1)
manajemen sebagai sebuah struktur, sehingga terinterpretasikan dalam bentuk
organisasi; 2) manajemen sebagai sebuah alur mekanisme, sehingga terinterpretasikan
dalam bentuk administrasi; dan 3) manajemen sebagai sebuah kompetensi

3
kepemimpinan, sehingga terinterpretasikan dalam bentuk manajer. Berdasarkan
ketiga logika aspek tinjauan tersebut, maka media massa membutuhkan adanya
manajemen di bidang teknis jurnalistik dan pranata sosial.
Pada hakikatnya, manajemen media massa memiliki dua tugas utama, yakni
memilih dan memilah realitas sosial untuk dikemas menjadi serangkaian informasi
siap saji yang disebut dengan berita dan selanjutnya menyebarluaskan berita tersebut
kepada publik. Kehadiran manajemen dalam media juga membantu memaksimalkan
kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan kompetensi dan jenis kegiatannya, di dalam sebuah manajemen juga
terdapat berbagai peranan yang hampir sama seperti dalam sebuah organisai,
diantaranya sebagai berikut:
1. Leader (pemimpin), yakni seseorang yang berperan menjadi tumpuan dan harapan
dalam berbagai macam aspek kehidupan anggota di bawahnya.
2. Entrepreneur (pengusaha), yakni seseorang yang memiliki keberanian cukup besar
untuk menanggung berbagai macam risiko yang dapat diperhitungkan (calculated
risk) pada setiap keputusan organisasi yang diambilnya.
3. Manager (manajer), yakni seseorang yang memiliki kemampuan untuk
memecahkan berbagai macam persoalan multikompleks serta mampu menjadi
mediator yang objektif bagi para spesialis dan generalis yang menjadi
bawahannya.
4. Administrator, yakni seseorang yang memiliki kemampuan untuk menjabarkan
berbagai macam konsep kebijakan dalam suatu tindakan operasional yang
terstruktur.
5. Supervisor (pengawas), yakni seseorang yang bertanggung jawab secara formal
atas kinerja sekelompok orang dalam sebuah unit organisasi.
6. Staff (staf), yakni seseorang yang berkontribusi untuk membantu pimpinannya
agar berhasil dalam menyelesaikan tugas.

4
7. Technicist (teknisi), yakni seseorang yang mempunyai jenis pengetahuan yang
bersifat spesifik dalam pekerjaannya dan berguna sebagai pendidikan dasar dalam
jenjang kariernya.
C. Manajemen Media Massa Cetak
Penerapan manajemen dalam media massa cetak meliputi meliputi upaya teknis
yang berkonsentrasi terhadap kondisi lingkungan eksternal, penjualan ruang untuk
iklan, mekanisme efisiensi untuk seluruh unit usaha, perencanaan suntikan modal,
dan lain sebagainya yang keseluruhan pendapatannya diperoleh melalui hasil
penjualan produk media cetak (berupa eceran, langganan, barter, dan lain
sebagainya), penjualan kolom (berupa iklan baris, berita duka cita, reuni, dan lain
sebagainya), serta penjualan jasa kegiatan off print seperti seminar, pameran, dan lain
sebagainya dalam rangka membentuk citra atau image positif bagi tokoh publik
maupun institusi.
Secara garis besar, manajemen media cetak terdiri atas dua bagian besar, yakni
bagian redaksi dan perusahaan. Bagian redaksi merupakan bagian dari manajemen
media cetak yang bertugas membawahi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
produk berupa berita, dimulai dari proses perencanaan liputan, pencarian berita,
pengolahan data, serta perancangan halaman dan layout yang disesuaikan dengan
tujuan. Sedangkan bagian perusahaan merupakan bagian dari manajemen media cetak
yang bertugas membawahi berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan proses
pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi, iklan, pengelolaan SDM, perjanjian
kerja sama, dan lain sebagainya. Keseluruhan rangkaian aktivitas manajerial tersebut,
baik yang berlangsung di bagian redaksi maupun di bagian perusahaan akan
dilaksanakan secara terpimpin di bawah pimpinan seorang pemimpin umum yang
telah ditunjuk.
Pemimpin umum akan bertanggung jawab penuh untuk menjalankan keseluruhan
manajerial organisasi perusahaan, yakni meliputi peran sebagai pemegang otoritas
tertinggi atas semua kegiatan yang dilakukan di dalam perusahaan, serta membawahi
semua unit di perusahaan, baik di dalam lingkup keredaksian maupun di lingkup

5
perusahaan secara umum. Tetapi dalam kondisi tertentu seorang pemimpin umum
dapat tetap menjalankan fungsi kewartawanannya meski dalam porsi tertentu yang
telah disesuaikan.

Struktur Organisasi Media Cetak

1. Pimpinan Umum (Top Manager)

2. Bagian Redaksi (Editorial)


3. Bagian Perusahaan
D. Manajemen Redaksional Media Massa Cetak

Manajemen redaksional merupakan proses dari pengelolaan materi pemberitaan


pada media cetak meliputi proses peliputan, penulisan, sampai pada tahapan
penyuntingan atau editing. Proses produksi berita dapat dikelompokkan menjadi
tahap perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

1. Perencanaan

6
Tahap perencanaan merupakan kegiatan atau proses untuk menentukan isi dari
berita yang akan diterbitkan esok hari, serta membahas berita-berita yang
membutuhkan tindak lanjut. Proses dari pencarian serta penciptaan dari berita
biasanya dimulai di ruang redaksi melalui kegiatan rapat proyeksi atau rapat
mengenai perencanaan berita. Salah satu contoh kegiatan perencanaan adalah
suatu lembaga media yang melakukan rapat redaksi tiga kali seminggu. Rapat
tersebut terdiri dari rapat untuk perencanaan selama seminggu, evaluasi
pertengahan minggu, serta rapat di ujung minggu untuk membahas serta
merencanakan untuk edisi selanjutnya. Setiap berita yang ditampilkan di lembaga
media tersebut selalu melalui rapat serta persetujuan dari pimpinan redaksi,
sehingga kemudian dapat menghasilkan berita yang terkontrol juga tidak
menyalahi aturan dari manajemen mereka sendiri.

2. Pengorganisasian

Tahap ini adalah berupa proses penyusunan struktur organisasi juga pembagian
tugas pekerjaan dan penempatan orang berikut jabatannya dalam sebuah struktur
organisasi suatu lembaga media cetak. Pada proses redaksional, terdapat proses
staffing yang memiliki tujuan untuk melaksanakan aktivitas redaksional atau untuk
menempatkan orang-orang yang nantinya akan terlibat langsung dalam unit kerja
bidang redaksional yang merupakan fungsi vital dari sebuah media cetak.

3. Pergerakan

Tahap penggerakan pada manajemen media cetak merupakan aktivitas yang


bertujuan untuk menggerakan orang-orang agar dapat menghasilkan produk
jurnalistik. Tahap dari proses penggerakan meliputi:

a. Peliputan, yaitu proses mencari berita (news hunting) atau kegiatan meliput
bahan berita dengan menggu nakan teknik reportase, wawancara, maupun
riset kepustakaan.

7
b. Penulisan, yaitu proses penulisan berita dengan meng gunakan teknik
melaporkan (to report) yang merujuk pada pola piramida terbalik serta
mengacu pada konsep 5W+1H.
c. Penyuntingan, yaitu kegiatan memperbaiki atau menyempurnakan tulisan
agar lebih logis, mudah dipahami, tidak rancu, dan tetap memerhatikan
fakta juga data agar tetap terjaga keakuratannya.
4. Pengawasan

Tahap pengawasan ini merupakan kegiatan atau proses manajemen dalam


media cetak yang bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja telah
sesuai dengan rencana semula atau tidak. Tahapan ini sangat penting karena untuk
tetap menjaga agar rubrik yang dibuat tidak keluar jalur dari kaidah jurnalistik.

Struktur manajemen yang ada di setiap media cetak akan berbeda antara satu
dengan yang lain, bergantung pada kebijakan juga peraturan dari suatu perusahaan
media cetak itu sendiri. Media cetak A dapat berbeda dengan media cetak B.
Selain itu, manajemen dari media cetak jenis koran dapat berbeda dengan
manajemen media cetak jenis tabloid dan majalah, karena walaupun memiliki
sasaran pasar yang sama, tapi tujuan dalam pemberitaan berbeda. Oleh karena itu,
setiap manajemen media cetak harus dapat menyesuaikan isi atau konten berita,
sesuai dengan peraturan juga kebijakan perusahaan masing-masing.

8
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Muhammad dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, Cet. 3, (2012).
Tunggali, Ade Putranto Prasetyo Wijiharto, Manajemen Media Massa, Yogyakarta:
Pustaka Baru Pers, Cet. 1, (2020)

Anda mungkin juga menyukai