Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

PENGANTAR MANAJEMEN

Dosen Pengampu Mata Kuliah

LOKOT MUDA HARAHAP, SE., M.Si

Disusun oleh :

Kelompok I KKNI

Aulia Hasbi Sipahutar 7213344031


Enda Claudia Layasina Br Pinem 7213144017
Kristin Dian Permata 7213344010
Rendy Indrawan S. Siahaan 7212444008
Santa Lusia Sianturi 7213144012
Wella C. Situmorang 7211144013

PRODI PADP B/FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
EXECUTIVE SUMMARY
Penerapan manajemen sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari namun
tidak baik pula jika harus menempatkan sebagai pola hidup kita, karena penerapan
manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melaui orang lain. Tidak sedikit
orang yang salah dalam mengartikan manajemen hingga banyak menimbulkan
persepsi yang salah. Penerapan manajemen sangatlah mudah jika kita sudah
mengetahui definisi manajemen tersebut. Dengan adanya manajemen segala
sistem kegiatan menjadi lebih efektif dalam pengerjaannya dan efisien dalam hal
waktu.

Didalam manajemen terdapat seorang manajer yang bertugas mengatur dan


mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan begitu tujuan
yang ingin dicapai dalam organisasi ataupun suatu perkumpulan dapat diraih
dengan baik. Dalam penerapannya seseorang akan terlatih untuk dipimpin dan
menjadi efisien dalam menghemat waktu. Dan itu bisa menjadi modal awalnya
untuk dapat diterapkan ketika ia dapat menjadi seorang manajer (pemimpin).

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Review ini dengan tepat waktu untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memotivasi saya dalam
menyelesaikan tugas ini, terkhusus kepada Dosen pengampu Bapak Lokot Muda
Harahap, SE., M.Si. Tulisan ini berisi ulasan mengenai buku yang berjudul
“Pengantar Manajemen” ulasan tersebut adalah mengenai identitas buku,
kelebihan dan kelemahan buku, serta perbandingan nya dengan satu buku lain
yang bertemakan tentang Pengantar Manajamen serta kesimpulan dan saran dari
buku tersebut.

Kami menyadari bahwa laporan tugas ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu dengan kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran dari pembaca,
agar kami dapat memperbaiki tulisan ini dengan sebaik mungkin dikemudian hari.

Akhir kata, kami berharap tulisan ini dapat membawa manfaat kepada semua
pembaca. Terima kasih.

Medan, 30 September 2021

Kelompok I KKNI

ii
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY..................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 2

1.5 Informasi Bibliografi Buku .............................................. 3

BAB II RINGKASAN ISI BAB BUKU ............................................. 4

2.1 BAB 1 tentang Konsep Dasar Manajemen Bisnis ........... 4

2.2 BAB 3 tentang Perkembangan Ilmu Manajemen ............. 6

2.2.1 Tiga Kelompok Pemikiran Dalam Ilmu Manajemen .... 7

2.3 BAB 4 tentang Lingkungan dan Budaya Organisasi ........ 9

2.4 BAB 6 tentang Fungsi Perencanaan

dan Pengambilan Keputusan ........................................... 12

2.5 BAB 10 tentang Manajemen Sumber Daya Manusia ....... 14

2.6 BAB 12 tentang Motivasi dan Kepemimpinan ................ 15

2.7 BAB 13 tentang Kelompok Kerja

dan Komunikasi Dalam Bisnis ........................................ 16

BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU .................................................. 18

3.1 Pembahasan Bab 1 tentang

Konsep Dasar Manajemen Bisnis .................................... 18

iii
3.2 Pembahasan Bab 3 tentang

Perkembangan Ilmu Manajemen ..................................... 18

3.3 Pembahasan Bab 4 tentang

Lingkungan dan Budaya Organisasi ................................ 19

3.4 Pembahasan BAB 6 tentang

Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan .......... 19

3.5 Pembahasan BAB 10 tentang

Manajemen Sumber Daya Manusia................................. 20

3.6 Pembahasan BAB 12 tentang

Motivasi dan Kepemimpinan .......................................... 20

3.7 Pembahasan BAB 13 tentang

Kelompok Kerja dan Komunikasi dalam Bisnis ............. 20

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ....................................... 21

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 22

4.1 Kesimpulan ....................................................................... 22

4.2 Saran ................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia ialah makhluk yang memiliki akal pikiran dan juga makhluk sosial
yang tidak hidup sendiri. Dalam pemenuhan kebutuhannya manusia harus
bekerja keras dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Ketika melakukan
suatu pekerjaan manusia sering sekali menganggap dirinya mampu untuk
melakukannya sendiri dengan pekerjaan berat sekalipun, hal ini sangat
bertentangan dengan teori bahwa manusia memiliki akal pikiran.
Ada banyak jenis ragam pekerjaan yang terdiri dari perkerjaan ringan
maupun pekerjaan yang berat (menurut kapasitasnya). Untuk melakukan
pekerjaan yang ringan mungkin kita dapat menyelesaikannya sendiri, namun
ridak dengan pekerjaan yang berat, kita pasti membtuhkan bentuan dari orang
lain dan disinilah terbentuk jalinan “kerja sama” dimana melakukan pekerjaan
yang berat dengan bersama-sama dan mendapat hasil yang memuaskan.
Dari teori inilah tercetus pemikiran teori “manajemen” yaitu seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
3. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu manajemen?
4. Bagaimana tanggung jawab dan etika manajemen?
5. Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam manajemen?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui pengertian manajemen.
2. Mengetahui pengertian organisasi.
3. Mengetahui sejarah perkembangan ilmu manajemen.
4. Mampu menjelaskan pengambilan tanggung jawab serta pelaksanaan
etika dalam manajemen.
5. Menjelaskan bagaimana cara mengambil keputusan dalam manajemen.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Sebagai sumber referensi bagi penulis dalam mengetahui dan lebih


memahami lagi tentang apa itu ilmu manajemen.
2. Sebagai sumber referensi bagi pembaca mengenai bagaimana cara
pengambilan keputusan serta penerapan etika yang baik dalam
manajemen.
3. Sebagai wujud pelaksanaan tugas rutin semester dalam pemenuhan
capaian nilai maksimum.

2
1.5 INFORMASI BIBLIOGRAFI BUKU
1.1 Buku Utama
Judul : Pengantar Manajemen
Edisi : Kedua belas
Penulis : Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah
Editor : Y. Rendy
Penerbit : Prenadamedia Group
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : April 2019
ISBN : 978-623-218-063-5
Dimensi Buku : 17.5 x 23 cm
Tebal Buku : xx, 358 halaman

1.2 Buku Pembanding


Judul : Pengantar Manajemen
Edisi : Pertama
Penulis : Dedy Ansari Harahap, Dita Amanah
Penerbit : CV. ALFABETA
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-2894-15-5
Dimensi Buku : xii, 340p.: ill

3
BAB II
RINGKASAN ISI BAB BUKU

2.1 BAB 1 tentang Konsep Dasar Manajemen Bisnis

Kata “manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen


erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organisasi. Manurut Griffin
(2002), organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur
dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkai tujuan tertentu. Atau dengan
bahasa alin, penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupayauntuk mewujudkan
tujuannya tersebut melalui kerja sama. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang
berbeda-beda, tergantung pada jenisorganisasinya. Organisasi politik misalnya,
dapat memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan
kelembagaan politik tertentu. Atau bisa juga organisasi politik bertujuan untuk
meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyaknya agar perannya sebagai pembawa
aspirasi rakyat dapat diwujudkan secar optimal. Organisasi sosial bisa tidak
bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan
kekuasaan, akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab
aspirasi rakyat melalui kegiatan tertentu yang secara nyata dapat dirasakan oleh
masyarakat, misalnya melalui pemberian sumbangan, pelatihan-pelatihan, dan lain
sebagainya.
Manajemen secara pengertian, sebagaimana dikemukakan oleh Mary Parker
Follet (1997), adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. segala
sesuatu yang perlu dialkukian dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Tujuan
tersebut sangat beragam, tergantung dari jenis sebuah organisasi. Apabila kita
ambil contoh organisasi bisnis, maka diantara tujuan organisasi bisnis adalah
meraih profit. Nah, hal-hal yang harus dilakukan oleh organisasi dalam rangka
meraih profir adalah sesuatu yang harus diselesaikan.

4
Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh organisasi bisnis diantaranya
adalah kegiatan produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, hingga
pengelolaan keuangan yang mungkin dimiliki oleh organisasi bisnis tersebut.
Semua kegiatan-kegiatan tersebut perlu diselesaikan karena pada praktiknya akan
menunjang kepada pencapaian tujuan dari organisasi bisnis, yaitu pencapaian
profit.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang
terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, ada
tiga faktor yang terlibat:
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia,
maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin,
sumber daya tersebut meliputi, sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya keuangan, serta informasi.
2. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendaliandan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam


manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-
tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana
diterangkan oleh Nickles, McHugh dan Mchugh (1997), terdiri dari empat fungsi,
yaitu:
1. Perencanaan (planning), yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan
untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian (organizing), yaitu proses yang menyangkut bagaiman
strategi dan taktik yang dirumuskan dalam perencanaan didesaian dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam

5
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
organisasi.
3. Pengimplementasian (directing), yaitu proses implementasi program agar bisa
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses motivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4. Pengendalian dan pengawasan (controlling), yaitu proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.

2.2 BAB 3 tentang Perkembangan Ilmu Manajemen

Sesungguhnya bukti bahwa manajemen telah lama ada jauh sebelum,


misalnya, Indonesia merdeka. Salah satu bukti betapa manajemen telah ada,
adalah dengan adanya bukti Piramida di Mesir. Adanya bagunan Piramida di
Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dahulu telah ada serangkaian kegiatan
yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang disiapkan
hingga bangunan piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak
kagum masyarakata diseluruh dunia dari dahulu hingga kini.
Selain Piramida di Mesir, kita juga dapat melihat adanya benteng raksasa
yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di China. Di Mekkah, terdapat juga
bangunan Ka’bah yang sepanjang tahunnya menjadi kunjungan rutin bagi para
umat Muslim dari seluruh dunia yang menunaikan ibadah haji ataupun umrah.
Menara Pissa di Italia, Candi Borobudur di Indonesia, hingga bukti sejarah
lainnya yng tidak dapat disebutkan satu persatu. Kesemua bukti tersebut
menunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan merupakan ilmu baru,
bahkan dalam konsep yang paling tradisional seklaipun, telah dikenal dan
dijalankan oleh orang-orang terdahulu.

6
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurnag lebih di akhir abad ke-
18 atau awal abad ke-19 Masehi. Diantara tokoh mula-mula memperkenalkan
manajemen secar keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles
Babbage (1792-1871).
Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah diantar tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia didalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Adapun Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris
adalah orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi. Setelah
Owen dan Babbage, tokoh-tokoh manajemen lain bermunculan seiring dengan
perubahan besar-besaran dari kegiatan revolusi industri dan perkembangan
kegiatan ekonomi dari satu negara ke negara lainnya.

2.2.1 Tiga Kelompok Pemikiran Dalam Ilmu Manajemen


1. Prespektif Manajemen Klasik, yang terdiri dari kelompok manajemen
ilmiah dan administrasi telah membrikan kontibusi berharga bagi dunia
manajemen, dan memberikan dasar-dasar pengembangan teori
manajemen selanjutnya.diantar kontibusi yang berharga adalah mengenai
spesialisasi pekerjaan, studi mengenai masa dan beban kerja, dan metode
ilmiah mengenai kegiatan manajemen yang secara ringkas
terepresentasikan melalui apa yang kita kenal sebagai fungsi-fungsi
manajemen. Prosedur dan birokrasi juga termsuk kontribusi berharga dari
kelompok manajemen klasik ini.
Salah satu kelemahan manajemen klasik adalah belum masuknya faktor
manusia sebagai faktor penting dalam manajemen dan organisasi.
Prespektif manajemen klasik lebih cenderung melihat organisasi sebagi
sebuah mesin dan manusia atau tenaga kerja merupakan bensin atau
komponen lain yang mendukung gerak dari mesin agar dapat bekerja
dengan baik.

7
2. Prespektif Manajemen Perilaku, menekankan pada pentingnya
manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia
yang terdapat dalam sebuha organisasi dan pentingnya pula manajemen
melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam
organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik.
Prespektif manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh konsep-konsepo
psikolgi yang diaplikasikan dalam sebuah industri.

3. Prespektif Manajemen Kuantitatif, yaitu prespektif yang mulai


tumbuh dan berkembang setelah Perang Dunia Kedua. Dalam
peperangan yang terkait dengan Amerika Serikat dan Inggris, para
petinggi militer mereka memerlukan para pekerja pemerintah dalam
ilmuwan untuk memebrikan masukan bagaimana agar penggunaan
sumber daya militer dapat digunakan secara lebih efektif dan efesien.
Setelah Perang Dunia berakhir, pendekatan kuantitatif ini juga dilakukan
oleh perusahaan DuPont dan General Electric diantarnya untuk
melakuakan penentuang jumlah pekerja, penentuan lokasi perusahaan,
hingga pengaturan pergundangan dan persediaan,. Pada intinya,
prespektif ini menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam setiap
kegiatan manajemen.

8
2.3 BAB 4 tentang Lingkungan dan Budaya Organisasi

Organisasi sebagai kumpulan orang-orang tidak dapat dilepaskan dari


lingkungan, karena pada dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari
lingkungan dan masyarakat . sebagai contoh, sebuah keluarga atau rumah
merupakan bagian dari lingkungan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),
hingga lingkungan yang lebih besar lagi. Sebuah perusahaan atau organisasi bisnis
yang beroperasi disebuah lingkungan tidak dapat menafikan bahwa selain
kegiatan bisnis yang telah dikelolanya., organisasi tersebut juga terlibat dengan
lingkungan diseputar organisasi.

Oleh karena itu, sebuah organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang
terkait secara langsung maupun tak langsung dengan kegiatan organisasi. Pada
praktiknya perusahaan barangkali perlu memikirkan untuk merekrut tenaga kerja
dengan memprioritaskan masyarakat disekitar perusahaan tersebut beroperasi.
Selain sebagai tanggung jawab sosial, juga sebagai upaya untuk meningkatkan
daya beli masyarakat.

Contoh lainnya adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan


garmen penghasil tekstil. Limbah merupakan salah satu persoalan yang
diakibatkan oleh perusahaan semacam garmen. Jika pengelohan limbah diabaikan,
dampak limbah menimbulkan bahaya pada masyarakat. Masyarakat yang
menyadari ini akan mengajukan keberatan dan mungkin gugatan terhadap
perusahaan. Akibatnya, kegiatan perusahaan terancam akan terganggu, dan lebih
buruk lagi jika terncam ditutup. Dalam hal ini perlu diperhatikan dalam
menjalankan kegiatan perusahaan..

9
Secara lebih detail, bab ini khusus akan membahas mengenai lingkungan
organisasi dan bagaimana manajemen perlu memahami dan mempertimbangkan
kegiatan yang akan dilaksanakan dengna memahami lingkungan organiisasinya.

➢ Lingkungan internal organisasi


Lingkungan internal organisasi adalah berbagai hal atau berbagai pihak
yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi, dan
memengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakan, hingga
“denyut nadi” -nya organisasi. Yang termasuk kedalam lingkungan
internal organisasi adalah para pemilik organisasi (owners), para pengelola
organisasi (board of managers of directors), para staf, anggota atau para
pekerja (employes), serta lingkungan fisik organisasi (physical work
environment).

➢ Lingkunga Eksternal Organisasi


Sebagiamana diterangkan dimuka, lingkungan eksternal atau lingkungan
yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana
kegiatan operasional ini dapat bertahan. Dalam kegiatan operasional,
perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan
makro perusahaan.
Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan (customer),
pesaing (competitor), pemasok (supplier), dan partner strategis (strategic
partner). Adapun lingkungan makro perusahaan terbagi dua, yaitu
lingkungan lokal dan internasional. Lingkungan lokal dapat berupa berupa
para pembuat peraturan (reguklator), pemerintah (government),
masyarakat luas pada umunya (socieety) lembaga-lembaga yang terkait
dengan kegiatan perusahaanseperti nonpemerintah (NGOs), seperti
lembaga perlindungan konsumen (YLKI), dan lain sebaginya.

10
Adapun lingkungan internasional daoat berupa peraturan internasional
(international law), pasar keungan Internasional (international financial
markets), kesepakatan antarnegara dalam suatu kegiatan tertentu
(ASEAN< WTO-8, dan lain sebaigainya.

Lingkungan Internasional
Merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang ada pada
praktiknya akan memengaruhi kegiatan perusahaan, terutama jika perusahaan
melakukan kegiatan bisnis inertnasional, yaitu transaksi bisnis yang melibatkan
lebih dari satu negara. Lingkungan internasional ini dapat menjadi peluang
seklaigus tantangan atau ancaman bagi kegiatan produksi Dia dapat mejadi
peluang karena negara lain dapat dijadikan alokasi guna perluasan pasar atau
perluasan jumlah pelanggan diluar negara. Peluang lain juga bisa diperoleh jika
kita memerlukan pasokan bahan baku dari negara lain yang mungkin harganya
lebih murah dari barang lokal. Tetapi, lingkungan inetrnasional juga dapat
menjadi tantangan dan ancaman karena kegiatan bisnis inetrnasional
jugamelibatkan para pesaing diluar negara menjadi lebih ketat.

Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis Inetrnasional


Agar faktor internasional dari organisasi bisnis dapat diarahkan menjadi
peluang bagi organisasi bisnis, maka perushaan perlu memikirkna bagaiman agar
kegiatan bisnisnya tidak hanya berhasil dilingkungan lokal negranya saja, tetapi
juga diperluas ke negara-negara lain. Ada beberapa bentuk kegiatan bsinis
internasional yang dapat dipilih oleh organisasi bisnis, diantaranya:
1. Kegiatanj Ekspor-Impor (Export-Import)
2. Lisensi (Licencing)
3. Partner Strategis (Internasional Strategic Alliance)
4. Investasi Langsung (Direct Invetment)

11
Budaya organisasi lingkungan
Budaya organisasi lingkungan penting sekali untuk dipahami karena banyak
pengalaman menunjukkan bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja
berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan kegitannya
sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi bagaimana kinerja yang dicapai oleh
sebuah organisasi bisnis.

2.4 BAB 6 tentang Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah


proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan
sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan
organisasi. Planning ia a process that involves defining the organization’s goals,
estabilishing on overall strategy for achieving those goals, and developing a
comprehensive set of plans to intregrate and coordinate organizational work.

Hampir setiap orang meupun organisasi memiliki perencanaan. Apakah


perencanaan tersebut menyangkut kepentingan pribadinya, maupun yang terkait
dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Penulis mencoba melihat pengertian
perencanaan ini dari tiga hal, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang
digunakan untk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan
dicapai.

➢ Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi diaman pimpinan


menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau
mengubah tujuan dan kegiatasn organisasi.
➢ Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang
mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana

12
dan siapa yang akan melakukannya, diamana keputusan yang diambil
belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan
dikemudian hari.

Fungsi perencanaan

Pengertian diatas membawa kita kepada fungsi perencanaan dalam


manajemen. Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa yang paling tidak
ada empat fungsi dari perencanaan, yaitu:

1. Perencanaan sebagai pengarah, perencanaan akan mengahasilkan upaya untuk


meraih sesuatu dengan cara yang lebih terkoordinasi. Perusahaan yang tidak
menjalankan perencanaan sangat mungkin untuk mengalamiknflik
kepentingan, pemborosan sumber daya, dan ketidakberhasilan dalam
pencapaian tujuan karena bagian-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri-
sendiri tanpa ada koordniasi yang jelas dan terarah.

2. Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian, pada dasarnya segala sesuatu


didunia ini akan mengalami perubahan. Tidak ada yang tidak berubah kecuali
perubahan itu sendiri. Perubahan sering kali sesuai dengan apa yang kita
perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula malah diluar perkiraan kita, sehingga
menimbulkan ketidakpastian bagi perusahaan.dengan adanya perencanaan,
diharapkan ketidakpastian yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang
dapat diantisipasi jauh-jauh hari.

3. Perencanan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya


Perencanaan juga berfungsi sebagai minimalisasi permborosan sumber daya
organisasi yang digunakan.. Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka
jumlah sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaannya,
dan untuk apa saja dengan lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan
dijalankan.

13
4. Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harus dicapai
oleh perusahaan dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan
manajemen.

2.5 BAB 10 tentang Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses bagaimana organisasi


atau perusahaan mencari dan menempatkan orang yang tepat untuk setiap bagian
yang ada di organisasi. Sebagai bagian dari proses pengorganisasian, penempatan
Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan langkah terakhir dari pengorganisasian untuk memastikan bahwa
struktur organisasi yang telah dibuat akan diisi oleh orang-orang yangmemiliki
kualifikasi yang tepat.

Secara garis besar proses manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari
human resource planning, personnel procurement, personnel development,
peronnel maintenance, dan personnel utilization.

Termasuk kedalam bagian dari manajemen Sumber Daya Manusia adalah


mengelola keragaman yang terdapat dalam organisasi, terutama yang menyangkut
keragaman diantara tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia yang dimiliki
organisasi. Dua hal bisa dilakukan untuk pengelolaan keragaman tersebut, yatu
dari sisi individual dan peran organisasi.

14
2.6 BAB 12 tentang Motivasi dan Kepemimpinan

Motivasi dan Kepemimpinan merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi
pengarahan dan implementasi dari manajemen organisasi. Motivasi terkait dengan
berbagai hal yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu
dalam organisasi dan lingkungannya.

Terdapat berbagai pendekatandalam menjelaskan teori motivasi, diantaranya


pendekatan klasik dan kontemporer. Yang termasuk kedalam pendekatan kalsik
mengenai teori motivasi adalah mencakup pendekatan tradisional, pendekatan
relasi manusia, dan pendekatan manajemen Sumber Daya Manusia. Yang
termasuk kedalam pendekatan kontemporer mengenai teori motivasi adalah
mencakup pendekatan kebutuhan, pendekatan kesimbangan dan keadilan,
pendekatan pengharapan, pendekatan penguatan, dan pendekatan penyusunan
tujuan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang dalam rangka


pencapaian tujuan organisasi. Dalam praktiknya, kepemimpinan dibedakan
dengan manajemen.terdapat beberapa pendekatan dalam menjelaskan teori-teori
kepemimpinan, antar lain pendekatan personal, pendekatan perilaku, dan
pendekatan kontigensi.

Selain ketiga pendekatan diatas, dikenal pula beberapa pendekatan


kontemporerlainnya seperti pendekatan substitusi terhadap kepemimpinan,
kepemimpinan karismatik, dan kepemimpinan transformatif. Perilaku politis dapat
dilakukan manajer atau seseorang karena adanya tujuan tertentu yang ingin
diraihnya dalam organisasi. Pada praktiknya, beberapa perilaku politisini bisa
berupa inducement, persuasuon, creation of obligation, dan coercion.

Manajer perlu mempertimbangkan berbagai perilaku dan tindakannya


sekiranya ingin mampu mengendalikan dan mengelola perilaku-perilaku politis
yang ditujukkan para anggotanya.

15
2.7 BAB 13 tentang Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Bisnis

Sebagai konsekuensi logis dari adanya struktur organisasi dimana organisasi


dibagi menjadi berbagai bagian-bagian organisasi, maka muncul kelompok-
kelompok kerja yang dibentuk untuk mendukung pencapaian tujuan ditingkat
bagian hingga keseluruhan organisasi.

Kelompok kerja merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi


implementasi dan pengarahan, karena kelompok kerja inilah yang akan
menjalankan berbgai rencana yang telah disusun dalam organisasi. Kelompok
kerjalahyang juga melakukan intergrasi atas berbagai karekteristik individu yang
berbeda-beda dalam organisasi. Oleh karena itu, jika kelompok kerja dapat
berjalan secara efektif maka hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan
karakteristik individu secra efektif dapat dikelola dan konsekuensi positifnya
tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai.

Tiga pilar utama dalam kelompok kerja yang perlu diperhatikan agar
kelompok kerja bisa berjalan secara efektif, yaitu kinerja kelompok atau
organisasi secara keseluruhan, pekerjaan kelompok, dan pertumbuhan
individu.agar kelompok kerja dapat berjalan seacara efektif dan terhindar dari
konflik, maka komunikasi menjdai faktor kunci bagaimana anggota-anggota
dalam kelompok kerja dapat berkerja sebagaimana mestinya. Ketiga pilar tersebut
perlu dikelola dengan baik oleh manajer agar tidak terjadi konflik dalam
organisasi. Konflik organisasi pada dasarnya terjadi manakala berbagai pihak
dalam organisasi tidak dapat memahami satu sama lainnya dalam menjalankan
berbagai tugasnya dalam kelompok kerja atau antarkelompok kerja. Berbagai
pendekatan yang dapat dilakukan untuk dapat meminimalkan konflik.

16
Agar kelompok kerja dapat berjalan secara efektif dan terhindar dari konflik,
maka komunikasi menjadi faktor kunci bagimana anggota-anggota dalam
kelompok kerja dapat berkerja sebagaimana mestinya.komunikasi pada dasarnya
merupakan cara bagaimana berbagai pihak dalam organisasi berinteraksi dalam
suatu pola tertentu. Terdapat berbagai pola dalam berkomunikasi, dari yang
sifatnya pola komunikasidalam bentuk formal maupun informal.

Pada praktinya, terdapat hambatan-hambatan dalam berkomunikasi sehingga


dapat menghambat terwujudnya kelompok kerja yang efektif, yaitu hambatan
yang bersifat individual maupun yang bersifat organisasional sehingga manajer
perlu melakukan upaya-upaya untuk mengelola komunikasi agar berjalan secara
lebih efektif dengan memperbaiki hambatan-hambatan dalam berkomunikasi
tersebut.

Teknologi dan sistem informasi sebagai salah satu bentuk kemajuan ilmu
yang dicapai manusia pada prakatiknya telah banyak membantu organisasi dalam
berkomunikasi. Melalui teknologi dan sistem informasi, fator jarak, waktu hingga
tempat tidak lagi menjadi hambatan bagi organisasi untuk dapat berkomuniksasi.

17
BAB III
PEMBAHASAN ISI BUKU

3.1 Pembahasan Bab 1 tentang Konsep Dasar Manajemen Bisnis

Menurut buku yang direview Konsep Dasar Manajemen Bisnis mencakup


pengertian organisasi, pengertian manajemen, faktor-faktor yang terlibat, dan
fungsi-fungsi ynag terdapat didalamnya.

Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy


Ansari Harahap, dan Dita Amanah, berbeda judul besar yaitu “Dasar-dasar
Manajemen” walau begitu kajiannya hampir sama hanya saja pada judul “Faktor
Budaya Dalam Organisasi” langsung dibahas pada bab awal ini.

Pembahasan konsep-konsep dasar manajemen kedua Buku ini sudah lengkap,


namun pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy Ansari
Harahap, dan Dita Amanah, lebih lengkap lagi penyampaian materinya.

3.2 Pembahasan Bab 3 tentang Perkembangan Ilmu Manajemen

Menurut Buku yang direview manajemen secara keilmuan baru terumuskan


kurang lebih di akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19 Masehi.

Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy


Ansari Harahap, dan Dita Amanah, perkembangan ilmu manajemen dimulai dari
pra manajemen ilmiah, revolusi industri, manajemen klasik, manajemen ilmiah,
manajemen modern, hingga manajemen kuantitatif.

18
3.3 Pembahasan Bab 4 tentang Lingkungan dan Budaya
Organisasi

Pada buku yang direview lingkungan organisasi terbagi menjadi dua yaitu,
lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal organisasi.

Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy


Ansari Harahap, dan Dita Amanah, kajian tentang lingkungan budaya sudah
lengkap hanya saja untuk kajian babnya dibedakan satu sama lain, yang mungkin
membuat pembaca harus dua kali kerja untuk membacanya.

3.4 Pembahasan BAB 6 tentang Fungsi Perencanaan dan


Pengambilan Keputusan
Untuk buku yang direview ini, penulis terlebih dahulu mendefinisikan
“perencanaan”, dan fungsi perencaan. Untuk pengambilan keputusan sudah
termuat didalamnya.
Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy
Ansari Harahap, dan Dita Amanah, pada buku ini langsung dibahas dalam
pengambilan keputusan tidak disertai dengan kajian perencanaannya.

19
3.5 Pembahasan BAB 10 tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia
Pada Buku yang direview proses manajemen sumber daya manusia secara
garis besar terdiri dari human resource planning, personnel procurement,
personnel development, peronnel maintenance, dan personnel utilization.
Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy
Ansari Harahap, dan Dita Amanah, sangat lengkap kajiannya dimulai dari
pengertian manajemen sumber daya manusia, prisnsip-prinsip pengelolaannya,
peran strategi manajemen sumber daya, hingga manfaat penerapan manajemen
sumber daya manusia.

3.6 Pembahasan BAB 12 tentang Motivasi dan Kepemimpinan

Pada Buku yang direview tidak terlalu jelas pemaparan mengenai kajian
motivasi dan untuk kepemimpinan sudah jelas dan dilengkapi dengan pendekatan-
pendekatan yang mendukungnya.
Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy
Ansari Harahap, dan Dita Amanah, sangat lengkap kajiannya mengenai motivasi
dan kepemimpinan, hanya saja pada Buku tersebut memisahkan kajian bab
motivasi dan bab kepemimpinan.

3.7 Pembahasan BAB 13 tentang Kelompok Kerja dan


Komunikasi dalam Bisnis

Pada Buku yang direview sudah jelas disampaik pengertian kelompok kerja
dan komunikasi dalam bisnis serta menambahkan teknologi dan informasi
didalam kajiannya.
Sedangkan pada Buku Pengantar Manajemen (ALFABETA) karya Dedy
Ansari Harahap, dan Dita Amanah, hanya komunikasi saja yang dibahas dengan
kajian yang sangat lengkap.

20
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BUKU

A. Kelebihan Buku
1. Mencakup materi yang luas dalam penyajiannya.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
3. Tata bahasa dan tata penulisan yang rapi dan padat.
4. Cover buku yang menarik untuk dilirik pembaca.
5. Jumlah halaman yang tidak terlalu banyak.

B. Kekurangan Buku
1. Walaupun penulis menyajikan materi yang luas, namun masih saja
terdapat kekurangan kajian bila dibandingkan dengan buku
pembanding.
2. Penulisan kata becetak miring dan juga kata berbahasa asing yang
sulit dipahami oleh pembaca.
3. Penyajian bab materi yang terlalu banyak, sehingga membuat
pembaca enggan untuk menganalisisnya.

21
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain .


segala sesuatu yang perlu dialkukian dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.
Tujuan tersebut sangat beragam, tergantung dari jenis sebuah organisasi.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada
dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait
dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, ada tiga
faktor yang terlibat:
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia,
maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin,
sumber daya tersebut meliputi, sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya keuangan, serta informasi.
2. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendaliandan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam


manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-
tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana
diterangkan oleh Nickles, McHugh dan Mchugh (1997), terdiri dari empat fungsi,
yaitu:
1. Perencanaan (planning), yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan
untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

22
2. Pengorganisasian (organizing), yaitu proses yang menyangkut bagaiman
strategi dan taktik yang dirumuskan dalam perencanaan didesaian dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
organisasi.
3. Pengimplementasian (directing), yaitu proses implementasi program agar bisa
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses motivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4. Pengendalian dan pengawasan (controlling), yaitu proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurnag lebih di akhir abad ke-18
atau awal abad ke-19 Masehi. Tiga kelompok pemikiran dalam ilmu manajemen,
antara lain prespektif manajemen klasik, prespektif manajemen perilaku, dan
prespektif manajemen kuantitatif.

23
4.2 SARAN

Saran kami sebagai penulis jika ingin mengkaji ataupun mereview kedua
buku ini haruslah teliti dalam menganalisisnya, karena pada buku utama yang
direview memiliki kajian yang cukup lengkap pada setiap babnya namun ada juga
kajian yang tidak terdapat didalam buku yang pembandingnya. Begitu pula
dengan buku pembandingnya juga memiliki kajian yang sangat lengkap pada
setiap babnya, namun pada buku antara judul besarnya dipisahkan oleh bab
bukunya, dan ini bisa saja menyulitkan oleh pembaca untuk menganalisisnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dedy dan Dita. 2018 “pengantar manajemen”,


https://osf.io/preprints/inarxiv/3ub4t/, diakses pada 27 September
2021

Ernie dan Kurniawan. 2019 “pengantar manajemen”. Prenadamedia Group:


Jakarta

25

Anda mungkin juga menyukai