Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET (MR)

PERKEMBANGAN EMOSI PADA REMAJA


DI SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Disusun Oleh:
Kelompok IV

ANANDA SRY AULIA RIZKY 7213144007


LIDYA THERESIA BENEDGITA SILITONGA 7213144029
LUQHYANA NADIFA 7213344033
NURUL HASANAH HERZEGOVANI 7213144001
RENDY INDRAWAN S. SIAHAAN 7212444008

DOSEN PENGAMPU : Rafael Lisinus Ginting, S.Pd.,


M.Pd MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
EXECUTIVE SUMMARAY
Menurut Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana, memahami emosi pada
anak sudah dimulai bahkan sejak di dalam kandungan "Anak cenderung meniru
bagaimana orang tuanya bereaksi akan sesuatu atau bagaimana orangtuanya
mengekspesikan emosi mereka. Ketika orang tua mencontohkan bagaimana
menenangkan diri, misalnya cuci muka atau minum atau ibadah, maka anakpun
akan meniru," ucapnya. Menerima emosi yang kita rasakan adalah penting untuk
kemudian mengendalikannya agar tidak sampai menyakiti diri sendiri, orang
lain dan merusak barang. Seringkali kita menghabiskan energi untuk menolak
kehadiran emosi tertentu, khususnya emosi negatif. Pandemi ini memberikan
dampak terhadap perkembangan dan pencapaian tugas remaja. Perubahan yang
terjadi yang semulanya remaja melakukan kegiatan diluar rumah menjadi
membatasi kegiatan diluar rumah. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah
remaja/siswa yang ada di SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM. Pencapaian tugas
remaja yang harus dipenuhi pada masa remaja yaitu perkembangan emosional,
sosial, minat heteroseksual, intelektual, kontrol keluarga dan identifikasi identitas
diri dengan baik.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul MR (Mini Riset)
pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, Rafael
Lisinus Ginting, S.Pd., M.Pd atas bimbingan dan arahan beliau sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam tugas Mini Riset ini kami melampirkan beberapa dokumen serta teori
proses perkembangan emosi peserta didik serta hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan peserta didik.

Selanjutnya, kami berharap Mini Riset ini dapat memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada
kata yang tidak berkenan.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Medan, 13 November 2021

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY..................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Tujuan Penelitian................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 3
2.1 Kajian Teori........................................................................... 3
2.2 Kerangaka Pemikiran ............................................................ 4
BAB III METODE SURVEY ................................................................. 5
3.1 Metode Pelaksanaan .............................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 7
4.1 Gambaran Hasil Survey ........................................................ 7
4.2 Pembahasan ........................................................................... 7
BAB V PENUTUP.................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan............................................................................ 9
5.2 Saran ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 10
LAMPIRAN BIODATA ......................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Masa remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi,
terutama karena berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru.
Emosi remaja sering sangat kuat, tidak terkendali, dan yang nampaknya
irrasional, tetapi pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku
emosional khususnya dalam kematangan emosi. Kematangan emosi di perlukan
oleh remaja agar memudahkan dalam pergaulan dengan teman sebaya maupun
diatas atau di bawah umur, dari kematangan emosi yang di miliki membuat lebih
mudah beradaptasi dengan lingkungan, sosial maupun keluarga sendiri (Hurlock,
1999). Remaja dituntut memiliki kepercayaan diri yang baik karena remaja tidak
terlepas dari bermacam- macam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal,
keluarga, sekolah, dan teman- teman sebaya, terutama pada SMA NEGERI 1
LUBUK PAKAM, serta aktifitas-aktifitas yang dilakukannya dalam kehidupan
sehari-hari maupun kehidupan sosial dan kehidupan pribadinya.
Terutama perkembangan emosi remaja pada masa pandemi ini sangat pesat
menambah intensitas stress saat masa peralihan remaja ini. Pada saat pandemi,
kecemasan dan depresi meningkat pada remaja. Banyak remaja yang akan
mengalami depresi, kehilangannya minat dan akrtivitas yang biasanya dilakukan.
Begitu juga dengan pembalajaran online/daring pada SMA NEGERI 1 LUBUK
PAKAM.

i
1.2 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk memahami bagaimana perkembangan emosi siswa pada SMA
NEGERI 1 LUBUK PAKAM.
2. Mencegah/mengatasi masalah perkembangan emosi pada siswa/remaja.
3. Menganalisis perkembangan emosi pada remaja.
4. Untuk mengetahui hubungan emosi dengan tingkah laku.
5. Mengatasi perkembangan emosi remaja pada SMA NEGERI 1 LUBUK
PAKAM, dan
6. Sebagai memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Dididk.

1.3 MANFAAT PENELITIAN


1. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan emosi pada remaja
dari tempathasil penelitian.
2. Memberikan pengetahuan/menambah tentang emosi pada masa remaja
sekolahmenengah di masa pandemi ini.
3. Membawa pengaruh besar pada diri kita sendiri.
4. Dapat memberikan pengalaman yang baik kepada pembaca, penulis dalam
hasilpenelitian perkembangan emosi remaja.

ii
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KAJIAN TEORI


Covid-19 tentu memicu pergolakan besar dalam kehidupan banyak orangtua,
salah satunya -mungkin, karena sikap anak-anak yang menunjukkan perilaku
yang tidak bisa diatur. Tak sedikit anak yang memberikan reaksi berteriak,
melempar barang- barang di rumah, atau mengalami tantrum dalam waktu yang
cukup lama, terkait kondisi ini. Willard mengatakan, perilaku ini mungkin
disebabkan anak-anak tersebut sedih karena merindukan teman atau rutinitasnya
sebelum pandemi. Dalam menjalani berbagai tahap perkembangan emosi remaja
di atas, anak biasanya akan menemukan banyak rintangan. Oleh karena itu, Anda
harus terus menemani dan membimbing anak remaja agar tidak salah jalan.
Masa remaja dikenal sebagai puncak emosionalitas (perkembangan emosi
yang tinggi). Dalam tahap emosionalitas, remaja hendaknya kuat secara jasmani
(tidak sakit-sakitan dan lemah) dan jugakuat secara mental. Sebab akal sehat
berhubugan dengan perkembangan emosi yang dialai remaja. Sebab itu, remaja
sangat disarankan berolahraga, menjaga kebersihan/menerapkan pola hidup sehat.
Terutama pada masa pandemi ini. muncul emosi yang berbeda jika dibandingkan
dengan masa anak-anak maupun orang dewasa. Pada masa remaja, emosi sering
sekali meluap-luap / tinggi. Keadaan ini lebih cenderung disebabkan oleh masalah
dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Remaja akan lebih mudah emosi jika
permintannya tidak dipenuhi. Mungkin saja permintaannya tidak dipenuhi / tidak
diberi orangtuanya karena tidak terlalu penting atau mungkin saja ada yang lebih
penting dari itu. Tetapi remaja akan menganggap ini sebagai penolakan yang
didasarkan memang tidak mau menuruti / memenuhi keinginannya. Dan remaja
akan cenderung emosi pada orang yang menolaknya sekalipun itu orangtuanya.

iii
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN
SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM di dalam pengembngan emosi siswa
melewati masa-masa yang sulit pada masa pandemi covid. Yang dimana
"Orangtua harus mengajarkan anak-anak untuk mentoleransi sejumlah kesusahan
dan menenangkan emosinya karena hidup ini penuh dengan banyak kesusahan
kecil.” Di dalam rutinitas siswa sebelum pandemi covid 19 mereka masih bisa
mengendalikan emosional mereka, karena mereka bisa berinterksi langsung
bersama teman-teman mereka, melakukan kegiatan diluar lainnya. Tetapi sesudah
masa pandemi siswa banyak yang tidak bisa mengontrol emosional mereka,
karena mereka kurang kegiatan atau kurang pengalaman diluaran, maupun
dilingkuan sekolah.
Tetapi walaupun begitu orang tua senantiasa dapat membantu, mencegah
anaknya di masa yang sulit ini. Terutama juga guru-guru ikut serta dalam
membantu perkembangan emosi pada siswa-siswi SMA NEGERI 1 LUBUK
PAKAM.

iv
BAB III
METODE SURVEY

3.1 METODE PELAKSANAAN


1. Tempat dan Waktu Survey
Penelitian di laksanakan di SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM Jl.
Imam Bonjol, Tj.Garbus Satu, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara 20518. Obsevasi dilakukan pada jam 09.30.

2. Subject Survey
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan
sebagai sampeldalamsebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas
karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian. Subjek dalam
penelitian ini adalah : Guru, staff, siawa-siswi di SMA NEGERI 1 LUBUK
PAKAM.

3. Teknik Pengumpulan Data


Didalam melakukan penelitian teknik pengumpulan data yang dilakukan
yaitu,observasi, wawancara, dan studi dokumen.

v
4. Instrumen Survey
1) Kuesioner
a) Apakah guru memberikan contoh pengendalian emosi yang positif
murid-muridnya?
b) Apakah guru mengajarkan atau mengajak siswa untuk
mendiskusikan peraturan di kelas?
c) Tindakan apa yang guru lakukan jika murid tidak menyikapi setiap
masalah yang dihadapi?
d) Apakah guru mendorong siswanya untuk mengembangkan emosi
pada dirinyasendiri kepada orang lain?
e) Apakah guru BK melakukan pelayanan informasi tentang
perkembangan remaja?

vi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN HASIL SURVEY

4.2 PEMBAHASAN
Perkembangan emosi pada remaja di SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM.
Perilaku siswa sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu,
seperti perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang
yang terlalu mempengaruhi prilaku kita disebut warna afektif. Warna afektif ini
kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau kadang-kadang samar-samar.
Menurut English and English emosi merupakan suatu keadaan perasaan yang
kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. Selanjutnya
Daniel Goleman(1995) menjelaskan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan
dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian
kecendrungan untuk bertindak.Pada suatu saat suatu warna afektif dapat dikatakan
sebagai suatu perasaan, tetapi dapat juga dikatakan sebagai emosi ; contohnya
marah yang ditunjukkan dalam bentuk diam.

vii
Di setiap kelas dan perangkat kelas guru memberikan arahan untuk untuk
membuat siswanya agar bekerja sama dalam kegiatan kelas yang dilakukan. Agar
terciptanya interaksi sosial sesama yang lain. Yang dimana ada sebagaian murid
yang tidak mau membantu teman-temannya yang lain, ada yang mungkin karena
malas, ataupun tidak peduli, oleh sebab itu guru akan bertindak dalam hal masalah
ini, guru akan menegur muridnya yang tidaka mau menerima arahan dari
gurunya/memberikan pengarahan agar muridnya ikut serta.
Dalam hal lain guru juga membantu siswa-siswanya dalam mengembangkan
emosi, mengontrol emosinya secara tidak berlebihan, dan membimbing
perkembangan emosinya tidak beracukan kepada perkelahian. Yaitu tugas dari
guru BK (Bimbingan Konseling).
Guru BK juga ikut berpartisipasi dalam membangun perkembangan emosi
remaja, karena guru Bk lebih penting dalam perkembangan emosi remaja dan
guru BK akan membimbing siswa-siswinya lebih tertib dan teratur lagi. Karena
guru BK sangat dibutuhkan keadaannya.

viii
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Pencapaian kematangan emosional akan lebih terarah jika kriteria-kriteria
penetapan tujuan kematangan tersebut dapat dipahami. Kriteria-kriteria
kematangan emosi ini perlu dipahami oleh pendidik. Para remaja perlu diarahkan
menuju tingkat kematangan emosi yang diharapkan tersebut agar mereka dapat
berkembang dengan baik. Terutama pada siswa-siswi yang masih berada di kelas
X. Oleh karena itu, Anda harus terus menemani dan membimbing anak remaja
agar tidak salah jalan. Remaja dituntut memiliki kepercayaan diri yang baik
karena remaja tidak terlepas dari bermacam-macam pengaruh, seperti lingkungan
tempat tinggal, keluarga, sekolah, dan teman-teman sebaya, terutama pada SMA
NEGERI 1 LUBUK PAKAM, serta aktifitas- aktifitas yang dilakukannya dalam
kehidupan sehari-hari maupun kehidupan sosial dan kehidupan pribadinya.

5.3 SARAN
Sebaiknya guru juga harus tegas dalam menjalankan atau memberikan
masukan kepada murid-muridnya agar dalam perkembangan emosinya dapat
berjalan dengan baik dan sesuai yang diinginkan, dan tidak akan adanya
perkelahian dan pertengkaran antara siswa-siswi lainnya.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, 1999. Kematangan emosi di perlukan oleh remaja agar memudahkan


dalam pergaulan dengan teman sebaya maupun diatas atau di
bawah umur, dari kematangan emosi yang di miliki membuat
lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, sosial maupun
keluarga sendiri.

x
LAMPIRAN
BIODATA PENELITI

Nama : Ananda Sry Aulia Rizky


Tempat, Tanggal Lahir : Saentis, 15 Juni 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat asal : Saentis
Telepon/hp : 089643373095
Email : anandasryauliarizky17@gmail.com

Nama : Rendy Indrawan S. Siahaan


Tempat, Tanggal Lahir : Perdamean, 25 Januari 2003
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat asal : Perdamean
Telepon/hp : 083176410036
Email : rendysiahaan42@gmail.com

xi

Anda mungkin juga menyukai