Oleh :
KELOMPOK 16
Dengan akan dilaksanakannya kegiatan KKN yang kami laksanakan, maka kami:
NO NAMA MAHASISWA NIM TANDA TANGAN
1. Agung Setiawan 17622200 1.
2. Andika Puja Pratama 17612143 2.
3. Danny Nuryanto 17612177 3.
4. Dewi 17622049 4.
5. Dian 17622048 5.
6. Dian Pratama Putra 17612225 6.
7. Dyah Damayanti 17612364 7.
8. Ika Fitri Handayani 17612214 8.
9. Luciyana Claudia E S R 17612213 9.
10. Maudy Fitri 17622107 10.
11. Meri Andriani 16612218 11.
12. Muhammad Hanafi 17622131 12.
13. Mutia Afriliani 17612319 13.
14. Nabilla Mutiara Rinandi 17612274 14.
15. Nandika Dwi Yuda 17612009 15.
16. Sugianto 17612096 16.
17. Sumiati 17612035 17.
18. Tiffani Herta Putri Hasmah 17622114 18.
19. Uci Claudya Simatupang 17622095 19.
20. Yuda Afrianto 17622059 20.
Bersedia mengikuti pelaksanaan selama proses kegiatan KKN berlangsung.
Tanjungpinang, 30 Oktober 2020
Dosen Pendamping Lapangan, Kormanit,
Kelompok 16 Kelompok 16
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat melaksanakan
dan menyelesaikan laporan Proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata bersama Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang. Pada dasarnya tujuan dan
penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai
keseluruan rangkaian kegiatan KKN penyusun selama satu bulan ini, serta untuk
memenuhi syarat pelaksanaan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap
mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang program S1. Program Kuliah
Kerja Nyata ini telah dilaksanakan selama dua bulan mulai dari tanggal 10
Oktober – 05 Desember 2020. Melalui kesempatan yang baik ini, tak lupa
segenap kelompok Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Nyata selaku penyusun
mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah
diberikan baik material maupun immaterial, kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan seluruh rahmat, hidayah, dan nikmat
sehatNya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Kegiatan KKN
dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Nabi Muhammad SAW, dimana syafa’atnya selalu dinantikan di yaumul
akhir nanti.
3. Bapak Eka Kurnia Saputra, S.T, M.M selaku Ketua Pusat Penelitian dan
Pengabdian Mayarakat (P3M) STIE Pembangunan Tanjungpinang beserta
jajarannya yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan
Proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
4. Bapak Dr. Ahmad Yani, S.sos,MM,M. selaku Kepala Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kota Tanjungpinang bersama jajaran yang telah
memberikan segala kemampuan dan upaya sehingga pelaksanaan KKN
dapat berjalan dengan lancar.
5. TIM Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STIE
Pembangunan Tanjungpinang beserta staf, yang telah memberikan
iii
bimbingan dan pengarahan sebagai bekal terjun ke lokasi KKN.
6. Bapak Said Fatahullah, S.Sos, Selaku Kepala Kelurahan Batu Sembilan
beserta jajaran yang telah membantu terlaksananya kegiatan-kegiatan
KKN.
7. Bapak Ketua RT 01 kelurahan batu IX kota Tanjungpinang yang telah
membantu secara fisik maupun moral Tim KKN.
8. Pelaku UMKM dan karyawan yang telah menerima dan membimbing tim
peserta KKN dalam belajar mengenal mengenai produk-produk yang
diproduksi, serta
9. Seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam setiap program
yang dilaksanakan, dan seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan
satu per satu.
Meskipun penyusun telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penyusun
menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu penyusun
mangharapkan saran maupun kritik demi lebih sempurnanya kinerja penyusun
selaku Tim KKN STIE Pembangunan Tanjungpinang di masa mendatang.
Selaku Tim KKN STIE Pembangunan Tanjungpinang juga berharap semoga
laporan Proposal KKN ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh mahasiswa
STIE Pembangunan khususnya kelompok 16 kepada UMKM yang ada di
lapangan ditemukan beberapa kendala yang dihadapi selama mengalami masa
pandemi di antaranya masih rendahnya kesadaran pelaku usaha dalam
melakukan pemasaran, selain itu ditemukan juga permasalahan bahwa masih
minimnya bentuk kemasan, tampilan serta informasi merk produk tersebut yang
tentunya semua aspek permasalahan diatas yang akan memberikan pengaruh
yang luar biasa kepada pendapatan atau usaha itu sendiri.
Berdasarkan wawancara singkat juga diperoleh perkembangan informasi
bahwa yang membuat para pelaku usaha tersebut tidak melakukan promosi serta
membuat kemasan yang menarik diantaranya karena kurangnya sarana dan
prasarana yang mereka miliki dalam produksi produk serta banyaknya sarana
yang rusak, sehingga hal tersebut yang membuat mereka kurang semangat dalam
pengembanngan usaha.
Tujuan dalam program Kuliah Kerja Nyata di harapkan sejalan dengan
fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satu nya berdasarkan kepada
pengabdian kepada masyarakat yang secara umum merupakan pencapaian dari
sebuah perguruan tinggi yang membangun masyarakat dengan semangat tinggi,
pemikiran kreatif, mandiri, dan inovatif.
Untuk itu mahasiswa sekolah tinggi ilmu ekonomi melalui kelompok 16
Kuliah Kerja Nyata ( KKN) tertarik untuk membawa dan mengaplikasikan
program dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di UMKM opak – opak Ibu
Samini dan empek –empek ubi Ibu Jamilah melalui program pemenuhan sarana,
perbaikan sarana, pemasaran online, dan packaging branding.
2
2. Bagaimana pengaruh sarana dan prasarana yang akan disediakan untuk
UMKM ?
3. Bagaimana meningkatkan omset dan pengembangan usaha dengan cara
memiliki alat kemasan yang baik dan menarik?
4. Bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai peningkatan penjualan
produk ?
3
B. Bagi Masyarakat
1. Memperoleh solusi untuk memajukan usaha.
2. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam memajukan usaha.
3. Membantu dalam penyelesaian masalah yang terdapat di UMKM.
4. Membantu terlaksananya program-program yang akan dilaksanakan oleh
kelurahan selama Kuliah Kerja Nyata berlangsung.
5. Merasakan langsung dampak dari keterlibatan mahasiswa dalam
memajukan dan mendukung masyarakat.
C. Bagi Akademik
1. Kegiatan ini diharapkan dapat mejadi referensi untuk bahan penetian.
2. Kegiatan ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan
terkhusus dibidang akuntansi dan manajemen sehingga menjadi bahan
pembelajaran.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
1. Mempercepat Proses Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan sarana dan prasarana yang memadai, maka hasil pekerjaan akan
lebih baik. Ambil contoh, dua orang siswa mengerjakan tugas dari guru. Yang
satu membuat tugas seadanya, sedangkan siswa yang lainnya membuat tugas
berdasarkan riset di internet Maka tentu saja siswa kedua akan memberikan
hasil yang lebih maksimal. Nah, di sini peran internet dapat meningkatkan
kualitas hasil pekerjaan.
4. Meningkatkan Produktivitas
6
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
a. American Marketing Association (AMA) dalam buku Kotler dan Keller
tentang Manajemen Pemasaran, menawarkan definisi formal berikut :
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan
dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingannya (Kotler & Keller, 2008).
b. (Kotler & Philip, 1994) mengemukakan pengertian pemasaran adalah suatu
proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan
produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
c. Staton mengemukakan pengertian pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditunjuk untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang serta jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
7
c. Place (Tempat),
Tempat mencakup semua kegiatan perusahaan yang mengusahakan
agar produknya tersedia bagi konsumen yang dituju untuk keperluan sehari-
hari. Adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha.
d. Promotion (Promosi).
Semua kegiatan perusahaan produsen untuk meningkatkan mutu
produknya dan membujuk atau merayu konsumen agar membeli produknya,
Sedangkan Boom dan Bitner menambahkan 3P dalam konsep pemasaran
bisnis jasa yaitu :
a. People (Orang),
b. Process (Proses),
c. Physical Evidence (Fasilitas Fisik).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
penggunaan konsep pemasaran untuk produk dan jasa menjadi 7P.
8
online. Melalui fitur Google Maps, dapat menampilkan informasi-informasi
yang penting dari bisnis yang dijalani. Beberapa informasi tersebut meliputi
jenis usaha, nama tempat/usaha, titik koordinat lokasi di peta, foto tempat,
foto produk/layanan, rekomendasi dan review di Google mengenai jenis
usaha, alamat website, nomor kontak, jam layanan, penilaian/skor tempat
usaha berdasarkan review pelanggan, dan testimoni dari pelanggan.
3. Facebook dan Instagram
Facebook dan Instagram mengetahui hampir dari seluruh informasi
para penggunanya. Facebook dan Instagram mengetahui nama, jenis
kelamin, umur, tempat lahir, tempat tinggal, dan segala informasi yang kita
bagikan di media sosial. Data informasi yang dimiliki di Facebook dan
Instagram ini bukan hanya disimpan begitu saja, melainkan dimanfaatkan
menjadi strategi pengiklanan model baru. Apabila pengiklanan sebelum era
digital dilakukan secara umum dengan membuat iklan di televise, radio dan
surat kabar, atau dengan papan besar di pinggir jalan, saat ini Facebook dan
Instagram menawarkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
Sebab target pengiklanan dapat disesuaikan dengan data yang Facebook dan
Instagram miliki.
4. Search Engine Optimizer (SEO)
Search Engine Optimizer (SEO) adalah fitur yang disediakan mesin
pencari yang dalam bahasan adalah Google untuk menempatkan sebuah
laman/bisnis berada di bagian teratas pencarian. SEO sangat efektif untuk
setiap bisnis yang membutuhkan ekspansi pelanggan abru. SEO ini juga
sangat efektif untuk menarik pelanggan baru yang sebelumnya belum
memiliki preferensi apa pun. Syarat untuk menggunakan SEO ini adalah
laman/bisnis yang hendak di optimasi harus memiliki website atau minimal
blog.
5. Website atau Blog
Website atau Blog dibutuhkan untuk skala bisnis kecil, menengah,
hingga besar. Website dapat menjadi laman yang memberikan informasi
seluas-luasnya mengenai profil usaha, kontak, produk,testimoni, portofolio,
9
dan informasi lainnya yang dapat dibagikan kepada calon pelanggan. Website
memiliki keunggulan keleluasaan untuk memberikan informasi. Pembuatan
blog dapat dilakukan dengan cara yang relatif lebih mudah dan gratis.
Sedangkan pembuatan website pada umumnya harus membayar domain, web
hosting, dan desainer website.
10
2.3 Branding Produk
2.3.1 Defenisi Branding Produk
Menurut (Setiawan, 2018), Branding produk adalah suatu program tentang
bagaimana produk kreatif yang telah dihasilkan dikemas, diberi label dan di
pasarkan. Dalam hal ini branding produk yang telah direncanakan mampu
diproduksi secara baik, berkualitas dan sesuai standart yang telah disusun dan
ditetapkan, dan pada akhirnya produk tersebut mampu diterima di pasaran dan
masyarakat sehingga timbul brand market baru yang dapat menciptakan minat pasar
untuk mengangkat potensi produk yang ada.
Menurut (Arianto, 2019), Branding merupakan upaya memperkuat merek
produk ataupun jasa. Sebab fungsi dasar dari sebuah merek adalah sebagai pembeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Ada beberapa unsur-unsur yang
mempengaruhi kekuatan sebuah merek, dari apa yang terlihat (tangible) dan dari
apa yang terdengar dan apa yang dirasakan (intangible). Unsur-unsur tersebut
merupakan prasyarat utama dalam membangun kekuatan sebuah merek didalam
konteks kompetisi pasar. Kedua unsur tersebut yakni; Pertama, tangible seperti
produk, packaging atau kemasan, identitas visual. Kedua, intangible seperti kualitas
produk dan jasa.
11
konsumen akan merasa tidak rugi untuk kembali memilih produk dari
produsen yang sama pada masa masa yang akan datang.
2. Memberikan daya tarik bagi konsumen
Dengan melakukan branding, maka lambang produk, perusahaan
otomatis akan tersimpan pada memori konsumen. Branding yang cukup baik,
menarik, terpercaya dan dilakukan terus menerus akan membuat konsumen
tertarik menggunakan produk yang ditawarkan produsen.
3. Memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk melakukan diferensiasi usaha
Branding yang melekat pada konsumen akan memudahkan pelaku
usaha dalam melakukan diferensiasi usaha karena logo produsen tentunya
akan tetap melekat pada tiap produk yang berbeda. Ingatan konsumen pada
logo produsen yang memiliki branding cukup kuat inilah memudahkan untuk
mendiferensiasi produk.
4. Memberikan ciri khusus yang dapat membedakan produk anda dengan
produk pesaing
Branding yang kuat akan semakin memudahkan konsumen
membedakan produk Anda dengan produk pesaing, baik dari logo produk,
logo perusahaan bahkan hingga kepercayaan konsumen lainnya dalam
menggunakan produk yang sama.
5. Membuka peluang bagi produsen untuk menetapkan harga jual yang lebih
tinggi
Ketika suatu produk sudah dikenal cukup baik oleh khalayak, maka
produsen jauh lebih mudah untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi.
Harga tidak akan menjadi masalah yang berarti karena konsumen merasa
bahwa produk yang ditawarkan pasti memiliki keunggulan.
12
tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang dituju. Jika pasar melihat produk
memiliki perbedaan dibandingkan produk pesaing, maka akan lebih mudah
mengembangkan bauran pemasaran untuk produk tersebut.
Menurut kotler dalam (sunyoto, 2014), merek adalah sebuah nama, istilah,
tanda, simbol atau rancangan atau bahkan kombinasi dari semuanya tadi, yang
dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seorang atau
sekelompok penjual agar terbedakan dari para pesaingnya. Nama merek adalah
bagian dari sebuah merek yang bisa, dilafalkan. Logo adalah bagian dari merek
yang bisa dikenal, tetapi tak terucapkan. Beberapa fungsi merek menurut(sunyoto,
2014):
1. Fungsi Identitas
Dalam label merek ada hal-hal yang wajib dicantumkan, seperti nama
perusahaan, komposisi produk, aturan pakai, efek samping, hal-hal yang perlu
dihindari dan lain sebagainya.
2. Fungsi Kualitas
Sebuah merek juga dapat menunjukkan kualitas produk. Jika merek
sudah terkenal dan mapan, berarti produk tersebut telah diakui baik
kualitasnya oleh konsumen.
3. Fungsi Loyalitas
Pihak perusahaan harus menjaga pelangan-pelangan tersebut dengan
strategi pemasaran yang tepat agar tetap menjadi pelanggan yang loyal
terhadap produknya.
4. Fungsi Citra/ Image
Hal ini dilakukan agar konsumen atau pelanggan tetap loyal dan
sekaligus menjaga citra merek tersebut.
13
BAB III
14
yang belum memadai, hingga perkiraan produksi yang salah. Dalam permasalahan
ini juga dapat di lihat dari usaha mikro kecil menengah Opak-opak Ibu Samini,
sebuah usaha yang memproduksi Opak–opak yang terbuat dari olahan ubi,
keterbatasan produksi yang dialami usaha ini adalah kekurangan alat bantu
produksi berupa Loyang untuk mencetak dan alat penjemuran opak-opak.
Untuk itu kami selaku kelompok Kuliah Kerja Nyata STIE Pembangunan
Tanjungpinang berupaya dalam membantu memenuhi alat bantu produksi yang
memadai untuk efisiensi dalam berproduksi guna meningkatkan pencapaian
pendapatan dari usaha Opak-Opak Ibu Samini.
2. Opak-opak Ubi Ibu Samini (kelompok 2)
Pada saat ini rumah produksi atau tempat pembuatan Opak–opak banyak
mengalami kendala maupun hambatan seperti sarana dan prasaran yang mulai
mengalami kerusakan akibat jangka waktu produksi yang lama dan belum adanya
perbaikan. Sehingga menghambat produksi dan pendapatan Opak–opak tersebut.
Untuk produksi Opak–opak itu sendiri masih menggunakan cara tradisional mulai
dari mengolah bahan baku, proses penjemurannya dan proses packing Opak–opak
tersebut.
Oleh sebab itu, Kegiatan ini dilakukan untuk membantu dalam renovasi atau
perbaikan sarana dan prasarana dalam produksi Opak–opak. Sehingga mampu
meningkatkan pendapatan Opak–opak tersebut. Terutama untuk perbaikan di
sarana dapur produksi yang mengalami masalah saat hujan seperti, bocor dan becek.
Terutama dalam pengolahan Opak–opak menggunakan kayu bakar jadi
menghambat pengolahan ketika hujan.
Berdasarkan penjelasan diatas, perlunya adanya renovasi atau perbaikan
terhadap UMKM Opak-opak ini dengan harapan mampu meningkatkan produksi
Opak-opak tanpa terkendala hambatan lagi kedepannya, sehingga mampu
membentuk dan menjadikan usaha Opak-opak ini lebih menguntungkan untuk
kedepannya.
15
3. Pempek Ubi Jamilah (Kelompok 3)
Pada lingkungan Kelurahan Batu XI terdapat banyak jenis UMKM yang
bergerak di bidang nya masing-masing salah satu nya adalah UMKM Ibu Jamilah
yang bergerak di bidang makanan produk rumahan yang berlokasi di Kp.
Sidomulyo RT.002 RW.013, beliau memproduksi makanan Pempek yang terbuat
dari ubi dan dari yang kita ketahui pembuatan Pempek dari bahan ubi merupakan
suatu hal yang tidak biasa mengingat bahan pembuatan ubi yang selama ini kita
ketahui menggunakan tepung dan ikan saja. Penggunaan ubi dalam pembuatan
Pempek ternyata memberikan warna baru dalam karakteristik Pempek itu sendiri,
yang biasanya kita kenal Pempek itu kenyal dan dengan adanya penambahan ubi
dalam bahan inti nya menambahkan sensasi kelembutan. Sehingga inilah yang
menjadi daya tarik tersendiri dari Pempek Ibu Jamilah.
Pembuatan Pempek dilakukan secara tradisional mulai dari penghalusan
ubi dan ikan menggunakan alat giling yang manual. Meskipun konsumen dari
Pempek sudah tergolong banyak dan dikenal banyak orang, namun berdasarkan
pengamatan yang kami temukan dilapangan bahwa bentuk dan kemasan dari
produk tersebut masih belum menarik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
pendapatan UMKM tersebut maka kami akan melakukan inovasi terhadap
kemasan dan bentuk Pempek tersebut. Selain melakukan inovasi produk dan
kemasan, kami juga memiliki ide untuk membuat frozen food dari produk
Pempek ini. Tujuan dari frozen food ini agar produk lebih tahan lama dan
memperpanjang usia keawetan produk yang semula bisa bertahan dalam waktu
7 hari menjadi 14 hari dalam suhu dingin.
Dengan adanya Pempek frozen food Ibu Jamilah ini, diharapkan dapat lebih
meningkatkan kepuasan pelanggan untuk membeli produk dan juga menarik
minat pelanggan untuk membeli produk yang unik dan berkemasan menarik
milik bu Jamilah. Besar harapan kami UMKM ini dapat berkembang dan berjalan
dengan baik sehingga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi warga di sekitar
lingkungan Kp. Sidomulyo.
16
4. Pempek Ubi Ibu Jamilah (Kelompok 4)
Pempek Ibu Jamilah adalah salah satu UMKM yang bergerak dalam bidang
produksi makanan dengan penanggung jawab Ibu Jamilah. Sistem penjualan yang
dilakukan UMKM Pempek Ubi Ibu Jamilah masih menggunakan cara tradisional
dan terbatas, brand yang dimiliki juga belum menarik. Saat ini suatu bidang usaha
tentu kurang kompetitif jika tidak memiliki media pemasaran secara online seperti
media sosial dan dalam melakukan pemasaran secara online tentunya
membutuhkan brand yang menarik. Konsumen akan kesulitan untuk memperoleh
informasi mengenai usaha atau bisnis yang mengakibatkan usaha tersebut kurang
dikenal banyak orang.
Dari permasalahan tersebut perlu adanya sebuah media sosial dan brand yang
dapat membantu penyampaikan informasi produk dan harga secara detail kepada
konsumen. Selain itu melalui media sosial akan didapatkan informasi yang
dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Dengan melakukan Pemasaran di media
sosial tersebut akan menjelaskan keunggulan dari produk yang di tawarkan.
Pemasaran menggunkan media sosial juga akan memperluas jangkauan pemasaran
usaha UMKM dan tentunya dapat meningkatkan profit.
17
Pengadaan sarana melalui renovassi
atau perbaikan dapur produksi Opak-
opak.
2 Usaha Pempek Ubi Kampung Sidomulyo Kelompok 3 :
Ibu Jamilah RT.002/RW.013 Pengemassan Pempek ubi dengan
Kelurahan Batu IX frozen food
Kelompok 4 :
Pemasaran berbasis media sosial
(online)
18
memperoleh langsung profil usaha dari Opak-opak Ibu samini dan Pempek
Ubi Jamilah, serta mengetahui permasalahan usaha yang dihadapi
sebenarnya, dan perkembangan usaha tersebut.
3. Observasi
Merupakan metode dengan cara mengamati dan berbaur lansgung
terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data-data. Dengan metode
ini kelompok 16 akan melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi
usaha Opak-opak Ibu Samini dan Pempek Ibu Jamilah untuk mengamati
keadaan dari tempat usaha tersebut, cara produksi, cara pengemasan, cara
pemasaran dan hambatan yang terjadi.
4. Dokumentasi
Merupakan metode yang menginvetarisir dokumen-dokumen
penting yang berkaitan dengan penelitian untuk di lakukan pengkajian
dalam peneltian tersebut. Dalam metode ini kelompok 16 akan
mendokumentasikan seluruh aktivitas selama melakukan pengamatan
langsung di lapangan untuk memperlancar dalam program kegiatan.
19
Kelompok 2
Renovasi Sarana dan Prasarana, Membantu dan memperbaiki
tempat produksi opak singkong, yaitu dengan melakukan renovasi
sarana dan prasarana pada tempat produksi. Sehingga dapat
membantu memaksimalkan proses produksi opak singkong agar
berjalan dengan baik.
Pempek Ubi Ibu Kelompok 3
Jamilah Pengadaan kemasan frozen food. Tujuan pengadaan kemasaan
frozen food agar dapat menyimpan Pempek ubi tersebut lebih lama
jika disimpan di freezer bahkan bisa berminggu-minggu. Selain bisa
tahan lama jelas akan lebih higenis dalam proses penyimpanannya
dan tentunya tanpa bahan kimia.
Kelompok 4
Pemasaran secara Online/media social. Pelaku usaha dapat
memahami bagaimana cara memasarkan produk secara online yang
diajarkan oleh para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata. Serta pelabelan
yang terdapat pada produk dapat dikenal oleh masyarakat luas
(Gambar 3.4 hasil rancangan evaluasi)
20
Tabel 3.5
Jadwal kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat
21
DAFTAR PUSTAKA
22
William, J., & Lestari, S. (2015). Sistem Informasi Ukm Berbasis Website Pada
Desa Sumber Jaya. Jurnal Teknologi Informasi Dan Bisnis Pengabdian
Masyarakat Darmajaya, 1(1), 1–16.
23