Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN USAHA MIKRO KECIL DAN


MENENGAH (UMKM) DI KAMPUNG SIDOMULYO KELURAHAN BATU
IX DENGAN MENGOPTIMALKAN PROSES PRODUKSI DAN FASILITAS
DI MASA PANDEMI COVID 19

Oleh :
KELOMPOK 16

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL HASIL PENGABDIAN

1. Judul : Peningkatan Kesejahteraan Usaha Mikro Kecil dan


menengah (UMKM) Kp Sidomulyo Kelurahan Batu
IX dengan mengoptimalkan proses produksi dan
fasilitas dimasa pandemi Covid 19
2. Bidang Pengabdian : Ekonomi
3. Ketua/ Kormanit
a. Nama Lengkap : Agung Setiawan
b. Jenis Kelamin : Laki – Laki

4. Jumlah Anggota : 20 Orang


a. Nama Anggota
1. Agung Setiawan 11. Muhammad Hanafi
2. Andika Puja Pratama 12. Mutia Afriliani
3. Danny Nuryanto 13. Nabilla Mutiara Rinandi
4. Dewi 14. Nandika Dwi Yuda
5. Dian 15. Sugianto
6. Dyah Damayanti 16. Sumiati
7. Ika Fitri Handayani 17. Maudy Fitri
8. Luciyana Claudia E S R 18. Tiffani Herta Putri Hasma
9. Maudy Fitri 19. Uci Claudya Simatupang
10. Meri Andriani 20. Yuda Afrianto

5. Lokasi Kegiatan : UMKM Kp Sidomulyo Keluarahn Batu IX


6. Anggaran : Rp.3.000.000,-
Tanjungpinang, 30 Oktober 2020
Dosen Pendamping Lapangan, Kormanit,
Kelompok 16 Kelompok 16

Risnawati, S.Sos.MM Agung Setiawan


NIDN. 1025118803 NIM. 17622200
Mengetahui,
Ketua P3M STIE Pembangunan Tanjungpinang

Eka Kurnia Saputra, S.T., M.M


NIDN. 1011088902/ Asisten Ahli
i
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan akan dilaksanakannya kegiatan KKN yang kami laksanakan, maka kami:
NO NAMA MAHASISWA NIM TANDA TANGAN
1. Agung Setiawan 17622200 1.
2. Andika Puja Pratama 17612143 2.
3. Danny Nuryanto 17612177 3.
4. Dewi 17622049 4.
5. Dian 17622048 5.
6. Dian Pratama Putra 17612225 6.
7. Dyah Damayanti 17612364 7.
8. Ika Fitri Handayani 17612214 8.
9. Luciyana Claudia E S R 17612213 9.
10. Maudy Fitri 17622107 10.
11. Meri Andriani 16612218 11.
12. Muhammad Hanafi 17622131 12.
13. Mutia Afriliani 17612319 13.
14. Nabilla Mutiara Rinandi 17612274 14.
15. Nandika Dwi Yuda 17612009 15.
16. Sugianto 17612096 16.
17. Sumiati 17612035 17.
18. Tiffani Herta Putri Hasmah 17622114 18.
19. Uci Claudya Simatupang 17622095 19.
20. Yuda Afrianto 17622059 20.
Bersedia mengikuti pelaksanaan selama proses kegiatan KKN berlangsung.
Tanjungpinang, 30 Oktober 2020
Dosen Pendamping Lapangan, Kormanit,
Kelompok 16 Kelompok 16

Risnawati, S.Sos.MM Agung Setiawan


NIDN. 1025118803 NIM. 17622200
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat melaksanakan
dan menyelesaikan laporan Proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata bersama Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang. Pada dasarnya tujuan dan
penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai
keseluruan rangkaian kegiatan KKN penyusun selama satu bulan ini, serta untuk
memenuhi syarat pelaksanaan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap
mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang program S1. Program Kuliah
Kerja Nyata ini telah dilaksanakan selama dua bulan mulai dari tanggal 10
Oktober – 05 Desember 2020. Melalui kesempatan yang baik ini, tak lupa
segenap kelompok Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Nyata selaku penyusun
mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah
diberikan baik material maupun immaterial, kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan seluruh rahmat, hidayah, dan nikmat
sehatNya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Kegiatan KKN
dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Nabi Muhammad SAW, dimana syafa’atnya selalu dinantikan di yaumul
akhir nanti.
3. Bapak Eka Kurnia Saputra, S.T, M.M selaku Ketua Pusat Penelitian dan
Pengabdian Mayarakat (P3M) STIE Pembangunan Tanjungpinang beserta
jajarannya yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan
Proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
4. Bapak Dr. Ahmad Yani, S.sos,MM,M. selaku Kepala Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kota Tanjungpinang bersama jajaran yang telah
memberikan segala kemampuan dan upaya sehingga pelaksanaan KKN
dapat berjalan dengan lancar.
5. TIM Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STIE
Pembangunan Tanjungpinang beserta staf, yang telah memberikan

iii
bimbingan dan pengarahan sebagai bekal terjun ke lokasi KKN.
6. Bapak Said Fatahullah, S.Sos, Selaku Kepala Kelurahan Batu Sembilan
beserta jajaran yang telah membantu terlaksananya kegiatan-kegiatan
KKN.
7. Bapak Ketua RT 01 kelurahan batu IX kota Tanjungpinang yang telah
membantu secara fisik maupun moral Tim KKN.
8. Pelaku UMKM dan karyawan yang telah menerima dan membimbing tim
peserta KKN dalam belajar mengenal mengenai produk-produk yang
diproduksi, serta
9. Seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam setiap program
yang dilaksanakan, dan seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan
satu per satu.
Meskipun penyusun telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penyusun
menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu penyusun
mangharapkan saran maupun kritik demi lebih sempurnanya kinerja penyusun
selaku Tim KKN STIE Pembangunan Tanjungpinang di masa mendatang.
Selaku Tim KKN STIE Pembangunan Tanjungpinang juga berharap semoga
laporan Proposal KKN ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tanjungpinang, 30 Oktober 2020

Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL HASIL PENGABDIAN


HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Kegiatan ........................................................................................3
1.4 Manfaat Kegiatan ......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sarana dan Prasarana UMKM ...................................................................5
2.1.1 Pengertian Sarana dan Prasarana .......................................................5
2.1.2 Manfaat Sarana dan Prasarana ...........................................................5
2.2 Pemasaran ..................................................................................................7
2.2.1 Pengertian Pemasaran ........................................................................7
2.2.2 Strategi Pemasaran .............................................................................7
2.2.3 Strategi Pemasaran Wirausaha Digital ...............................................8
2.2.4 Peran Digital Marketing ...................................................................10
2.3 Branding Produk......................................................................................11
2.3.1 Defenisi Branding Produk ................................................................11
2.3.2 Manfaat Branding.............................................................................11
2.3.3 Fungsi Merk .....................................................................................12
BAB III MATERI DAN METODE
3.1 Uraian Masalah ........................................................................................14
3.2 Khalayak Sasaran ....................................................................................17
3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan .................................................................18
3.4 Rancangan Evaluasi ................................................................................19
3.5 Jadwal Kegiatan ......................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................22

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam lingkungan bermasyarakat mahasiswa di tuntut memilki peran
intelektual dalam menghadirkan perubahan yang positif di lingkungan
masyarakat, perubahan diperlukan dalam menciptakan kesejahteraan
masyarakat, mahasiswa di harapkan dapat menyampaikan dan mengaplikasikan
perubahan tersebut dengan baik dan tepat sehingga tujuan di dalam kesejahteraan
itu terwujud.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang
merupakan Perguruan Tinggi yang menjadi salah satu perantara dalam
menyampaikan perubahan dan pengaplikasi program peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang di sampaikan secara teoritis maupun praktek memegang
peranan penting dalam pelaksanaan nya.
Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
menyalurkan dan menjalankan program kerja lapangan dalam membawa
perubahan serta pengarahan yang berguna dan positif dalam masyarakat, kuliah
kerja nyata merupakan bentuk dari pengaplikasian pembelajaran teoritis terhadap
praktek di lapangan.
Perekonomian pada saat ini mengalami penurunan yang siginifikan di
sebabkan oleh pandemi covid 19, perubahan yang sangat besar pun bisa terlihat
di lingkungan masyarakat yang kecil sekalipun, program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) pada saat ini pun di harapkan dapat mencipatakan perubahan dan inovasi
baru dari Kuliah Kerja Nyata sebelumnya.
UMKM di Kp Sidomulyo, Kelurahan Batu IX merupakan bentuk usaha
kecil yang dominan nya bergerak di bidang kuliner, dimana masyarakat
memanfaatkan hasil dari bercocok tanam terutama ubi. Dari olahan ubi tersebut
masyarakat sekitar mengubah nya ke dalam bentuk kuliner yang lain seperti
olahan makanan Opak-Opak Ubi dan Pempek Ubi.

1
Berdasarkan hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh mahasiswa
STIE Pembangunan khususnya kelompok 16 kepada UMKM yang ada di
lapangan ditemukan beberapa kendala yang dihadapi selama mengalami masa
pandemi di antaranya masih rendahnya kesadaran pelaku usaha dalam
melakukan pemasaran, selain itu ditemukan juga permasalahan bahwa masih
minimnya bentuk kemasan, tampilan serta informasi merk produk tersebut yang
tentunya semua aspek permasalahan diatas yang akan memberikan pengaruh
yang luar biasa kepada pendapatan atau usaha itu sendiri.
Berdasarkan wawancara singkat juga diperoleh perkembangan informasi
bahwa yang membuat para pelaku usaha tersebut tidak melakukan promosi serta
membuat kemasan yang menarik diantaranya karena kurangnya sarana dan
prasarana yang mereka miliki dalam produksi produk serta banyaknya sarana
yang rusak, sehingga hal tersebut yang membuat mereka kurang semangat dalam
pengembanngan usaha.
Tujuan dalam program Kuliah Kerja Nyata di harapkan sejalan dengan
fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satu nya berdasarkan kepada
pengabdian kepada masyarakat yang secara umum merupakan pencapaian dari
sebuah perguruan tinggi yang membangun masyarakat dengan semangat tinggi,
pemikiran kreatif, mandiri, dan inovatif.
Untuk itu mahasiswa sekolah tinggi ilmu ekonomi melalui kelompok 16
Kuliah Kerja Nyata ( KKN) tertarik untuk membawa dan mengaplikasikan
program dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di UMKM opak – opak Ibu
Samini dan empek –empek ubi Ibu Jamilah melalui program pemenuhan sarana,
perbaikan sarana, pemasaran online, dan packaging branding.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah yang akan
menjadi fokus pemetaan masalah oleh penyusun yaitu :
1. Bagaimana cara meningkatkan produksi dengan pengadaan sarana dan
prasarana ?

2
2. Bagaimana pengaruh sarana dan prasarana yang akan disediakan untuk
UMKM ?
3. Bagaimana meningkatkan omset dan pengembangan usaha dengan cara
memiliki alat kemasan yang baik dan menarik?
4. Bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai peningkatan penjualan
produk ?

1.3 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata ini meliputi dua tujuan
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Menigkatkan omset dan mengembangkan usaha dengan cara memiliki alat.
2. Dapat memberikan sarana dan prasarana yang baik guna meningkatkan
produk yang akan dipasarkan.
3. Dapat membuat kemasan yang baik dan menarik.
4. Dapat mempergunakan media sosial secara efesien untuk memasarkan
hasil produk.

1.4 Manfaat Kegiatan


A. Bagi Mahasiswa
1. Dapat memahami secara jelas kondisi dilapangan mengenai kehidupan
dan problematika yang terjadi dimasyarakat.
2. Melatih cara berfikir interdisipliner dalam merumuskan, merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi ide ataupun program kerja yang
berorientasi pada kemajuan UMKM .
3. Mendewasakan cara berfikir dan bertindak.
4. Menambah keterampilan dalam mengkomunikasikan pendapat, ide, dan
gagasan kepada masyarakat.
5. Mengembangkan sikap mandiri dan tanggung jawab.
6. Melatih mahasiswa menjadi seorang investor dan problem solver.
7. Bentuk kontribusi langsung kepada UMKM.

3
B. Bagi Masyarakat
1. Memperoleh solusi untuk memajukan usaha.
2. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam memajukan usaha.
3. Membantu dalam penyelesaian masalah yang terdapat di UMKM.
4. Membantu terlaksananya program-program yang akan dilaksanakan oleh
kelurahan selama Kuliah Kerja Nyata berlangsung.
5. Merasakan langsung dampak dari keterlibatan mahasiswa dalam
memajukan dan mendukung masyarakat.

C. Bagi Akademik
1. Kegiatan ini diharapkan dapat mejadi referensi untuk bahan penetian.
2. Kegiatan ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan
terkhusus dibidang akuntansi dan manajemen sehingga menjadi bahan
pembelajaran.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sarana dan Prasarana UMKM

2.1.1 Pengertian Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan,
kawasan, kota atau wilayah (spatial space) sehingga memungkinkan ruang tersebut
berfungsi sebagaimana mestinya. Infrastuktur metujuk pada sistem fisik yang
menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan
fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Putri, 2017).
Sementara itu adapun pengertian prasarana menurut Jayadinata (1992 dalam
Juliawan,2015:5) prasarana merupakan suatu faktor potensial yang sangat penting
dalam menentukan arah dan masa depan perkembangan suatu wilayah, karena
pembangunan tidak akan sukses dan berjalan dengan baik tanpa dukungan
prasarana yang memadai, prasarana kota merupakan fasilitas umum yang menjadi
penunjang utama terselenggaranya suatu proses atau kegiatan dalam kota yang pada
akhirnya akan menentukan perkembangan kota. Dengan demikian prasarana kota
merupakan fasilitas umum yang menjadi penunjang utama terselenggaranya suatu
proses atau kegiatan dalam kota, yang pada akhirnya akan menentukan
perkembangan kota (Putri, 2017).

2.1.2 Manfaat Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana sangat penting dalam kehidupan manusia karena
memberikan banyak manfaat. Dan manfaat setiap sarana dan prasarana tidak pasti
sama, bisa berbeda-beda dan bergantung pada tujuan pengadaan sarana dan
prasarana tersebut (Denia, 2019). Secara umum merupakan manfaat sarana dan
prasarana adalah :

5
1. Mempercepat Proses Pelaksanaan Pekerjaan

Adanya sarana dan prasarana dapat memudahkan dan mempercepat


pekerjaan manusia, sehingga manusia dapat menggunakan waktu secara
efisien. Misalnya saja kalkulator. Adanya kalkulator mempercepat manusia
dalam proses perhitungan dibanding menghitung secara manual.
2. Memberikan kenyamanan dalam pelaksanaan kegiatan

Sarana dan prasarana yang memadai akan memberikan kenyamanan


dalam melaksanakan kegiatan, sehingga diharapkan proses kegiatan dapat
berjalan dengan maksimal. Contohnya, ruang kelas dengan kipas angin tentu
akan memberikan kenyamanan yang lebih baik daripada ruang kelas tanpa
kipas angin. Dengan kondisi kelas yang nyaman, diharapkan dapat
meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar.
3. Memberikan Hasil Pekerjaan yang Lebih Berkualitas

Dengan sarana dan prasarana yang memadai, maka hasil pekerjaan akan
lebih baik. Ambil contoh, dua orang siswa mengerjakan tugas dari guru. Yang
satu membuat tugas seadanya, sedangkan siswa yang lainnya membuat tugas
berdasarkan riset di internet Maka tentu saja siswa kedua akan memberikan
hasil yang lebih maksimal. Nah, di sini peran internet dapat meningkatkan
kualitas hasil pekerjaan.
4. Meningkatkan Produktivitas

Sarana dan prasarana dapat meningkatkan produktivitas kerja dengan


cara memaksimalkan proses produksi. Misalkan sebuah perusahaan memiliki
teknologi mesin yang canggih, sehingga dapat memproduksi beberapa produk
sekaligus dalam waktu yang singkat.
5. Menyederhanakan Pekerjaan

Adanya sarana dan prasarana juga dapat menyederhanakan pekerjaan


yang rumit menjadi lebih ringkas. Contohnya yaitu adanya mobile banking.
Kalau dulu mengambil uang harus ke bank atau ke ATM terlebih dahulu,
sekarang kita bisa mentransfer uang hanya melalui smartphone dan bisa
dilakukan dimana dan kapan saja.

6
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
a. American Marketing Association (AMA) dalam buku Kotler dan Keller
tentang Manajemen Pemasaran, menawarkan definisi formal berikut :
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan
dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingannya (Kotler & Keller, 2008).
b. (Kotler & Philip, 1994) mengemukakan pengertian pemasaran adalah suatu
proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan
produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
c. Staton mengemukakan pengertian pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditunjuk untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang serta jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.

2.2.2 Strategi Pemasaran


(Kotler & Keller, 2008) menyebutkan konsep pemasaran produk terdiri dari
4P, yaitu :
a. Product (Produk),
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisi,
penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk mencakup barang fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan atau
gabungan dari semua itu.
b. Price (Harga),
Harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
pemasaran suatu produk. Penentuan harga produk sangat menentukan dalam
kesuksesan proses penjualan.

7
c. Place (Tempat),
Tempat mencakup semua kegiatan perusahaan yang mengusahakan
agar produknya tersedia bagi konsumen yang dituju untuk keperluan sehari-
hari. Adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha.
d. Promotion (Promosi).
Semua kegiatan perusahaan produsen untuk meningkatkan mutu
produknya dan membujuk atau merayu konsumen agar membeli produknya,
Sedangkan Boom dan Bitner menambahkan 3P dalam konsep pemasaran
bisnis jasa yaitu :
a. People (Orang),
b. Process (Proses),
c. Physical Evidence (Fasilitas Fisik).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
penggunaan konsep pemasaran untuk produk dan jasa menjadi 7P.

2.2.3 Strategi Pemasaran Wirausaha Digital


Pemasaran merupakan tahap yang sangat penting dalam mengembangkan
bisnis. Banyak sekali platform di internet yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan
pemasaran. Dalam pemasaran digital, hal yang dapat digunakan dalam wirausaha
digital adalah (Bahri, 2019):
1. Profil Bisnis dan Produk
Sebelum melakukan online marketing, terlebih dahulu harus
mempersiapkan profil bisnis dan produk yang dimiliki. Profil bisnis ini
meliputi informasi seperti nama usaha, logo, foto tempat usaha, nomor
kontak/telepon usaha, daftar produk dan layanan, foto produk, dan informasi
lainnya yang penting untuk diinformasikan kepada publik.
2. Google Maps
Google Maps saat ini dapat dikatakan sebagai platform peta online yang
sangat popular. Semua ponsel pintar, aplikasi transportasi online dan hampir
seluruh perangkat GPS menggunakan Google Maps sebagai platform peta

8
online. Melalui fitur Google Maps, dapat menampilkan informasi-informasi
yang penting dari bisnis yang dijalani. Beberapa informasi tersebut meliputi
jenis usaha, nama tempat/usaha, titik koordinat lokasi di peta, foto tempat,
foto produk/layanan, rekomendasi dan review di Google mengenai jenis
usaha, alamat website, nomor kontak, jam layanan, penilaian/skor tempat
usaha berdasarkan review pelanggan, dan testimoni dari pelanggan.
3. Facebook dan Instagram
Facebook dan Instagram mengetahui hampir dari seluruh informasi
para penggunanya. Facebook dan Instagram mengetahui nama, jenis
kelamin, umur, tempat lahir, tempat tinggal, dan segala informasi yang kita
bagikan di media sosial. Data informasi yang dimiliki di Facebook dan
Instagram ini bukan hanya disimpan begitu saja, melainkan dimanfaatkan
menjadi strategi pengiklanan model baru. Apabila pengiklanan sebelum era
digital dilakukan secara umum dengan membuat iklan di televise, radio dan
surat kabar, atau dengan papan besar di pinggir jalan, saat ini Facebook dan
Instagram menawarkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
Sebab target pengiklanan dapat disesuaikan dengan data yang Facebook dan
Instagram miliki.
4. Search Engine Optimizer (SEO)
Search Engine Optimizer (SEO) adalah fitur yang disediakan mesin
pencari yang dalam bahasan adalah Google untuk menempatkan sebuah
laman/bisnis berada di bagian teratas pencarian. SEO sangat efektif untuk
setiap bisnis yang membutuhkan ekspansi pelanggan abru. SEO ini juga
sangat efektif untuk menarik pelanggan baru yang sebelumnya belum
memiliki preferensi apa pun. Syarat untuk menggunakan SEO ini adalah
laman/bisnis yang hendak di optimasi harus memiliki website atau minimal
blog.
5. Website atau Blog
Website atau Blog dibutuhkan untuk skala bisnis kecil, menengah,
hingga besar. Website dapat menjadi laman yang memberikan informasi
seluas-luasnya mengenai profil usaha, kontak, produk,testimoni, portofolio,

9
dan informasi lainnya yang dapat dibagikan kepada calon pelanggan. Website
memiliki keunggulan keleluasaan untuk memberikan informasi. Pembuatan
blog dapat dilakukan dengan cara yang relatif lebih mudah dan gratis.
Sedangkan pembuatan website pada umumnya harus membayar domain, web
hosting, dan desainer website.

2.2.4 Peran Digital Marketing


1. Bahri (2019) dalam bukunya menyebutkan digital marketing merupakan
promosi bisnis melalui saluran media digital. Adapun termasuk kedalam
digital media, antara lain website, media sosial, radio, televisi, perangkat
mobile, bahkan bentuk media nondigital seperti billboard dan lain-lain.
Secara sederhana, semua media pemasaran yang dikirimkan melalui media
elektronik bisa disebut digital marketing. Dibandingkan dengan media
tradisional seperti iklan cetak, media digital seperti website, media sosial,
mobile advertising lebih mudah untuk ditelusuri. Selain karena lebih mudah,
peralihan ke ranah media digital juga didorong oleh para agensi-agensi
pemasaran, pengusaha atau pemilik bisnis, dan juga konsumen.
2. Bagi para pemilik bisnis atau pengusaha, berbagai bentuk iklan digital juga
tergolong murah. Hubungan sang pemilik bisnis dengan konsumen melalui
media sosial dan e-mail marketing dinilai lebih terjangkau dibandingkan
menggunakan iklan cetak dan surat. Saluran digital ini juga tersedia untuk
berbagai macam bisnis dengan skala besar maupun kecil. Sedangkan bagi
para konsumen, cepatnya ritme hidup telah membuat iklan digital menjadi
sangat penting. Ketika konsumen membutuhkan suatu produk dan jasa,
mereka tidak perlu lagi membuka daftar nomor telepon untuk menghubungi
penjual barang dan jasa.

10
2.3 Branding Produk
2.3.1 Defenisi Branding Produk
Menurut (Setiawan, 2018), Branding produk adalah suatu program tentang
bagaimana produk kreatif yang telah dihasilkan dikemas, diberi label dan di
pasarkan. Dalam hal ini branding produk yang telah direncanakan mampu
diproduksi secara baik, berkualitas dan sesuai standart yang telah disusun dan
ditetapkan, dan pada akhirnya produk tersebut mampu diterima di pasaran dan
masyarakat sehingga timbul brand market baru yang dapat menciptakan minat pasar
untuk mengangkat potensi produk yang ada.
Menurut (Arianto, 2019), Branding merupakan upaya memperkuat merek
produk ataupun jasa. Sebab fungsi dasar dari sebuah merek adalah sebagai pembeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Ada beberapa unsur-unsur yang
mempengaruhi kekuatan sebuah merek, dari apa yang terlihat (tangible) dan dari
apa yang terdengar dan apa yang dirasakan (intangible). Unsur-unsur tersebut
merupakan prasyarat utama dalam membangun kekuatan sebuah merek didalam
konteks kompetisi pasar. Kedua unsur tersebut yakni; Pertama, tangible seperti
produk, packaging atau kemasan, identitas visual. Kedua, intangible seperti kualitas
produk dan jasa.

2.3.2 Manfaat Branding


Menurut (JnCipta, 2017), Branding dalam dunia bisnis mutlak dilakukan
karena dengan branding maka sebenarnya produsen sedang membuat konsumen
atau calon konsumen familiar dan percaya dengan produk yang ditawarkan
nantinya. Semakin sering seseorang mendengar, melihat sosok suatu produk maka
tanpa disadari seseorang akan familiar dengan produk tersebut. Terdapat 5 manfaat
branding produk , yaitu :
1. Mudah mendapatkan loyalitas pelanggan
Tidak mudah untuk membuat konsumen selalu mengingat produk atau
produsen. Dengan melakukan branding, ada banyak hal yang biasanya
dilakukan oleh produsen sehingga pelanggan akan memberikan kesan bahwa
produsen tersebut selalu menawarkan produk yang selalu unggul sehingga

11
konsumen akan merasa tidak rugi untuk kembali memilih produk dari
produsen yang sama pada masa masa yang akan datang.
2. Memberikan daya tarik bagi konsumen
Dengan melakukan branding, maka lambang produk, perusahaan
otomatis akan tersimpan pada memori konsumen. Branding yang cukup baik,
menarik, terpercaya dan dilakukan terus menerus akan membuat konsumen
tertarik menggunakan produk yang ditawarkan produsen.
3. Memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk melakukan diferensiasi usaha
Branding yang melekat pada konsumen akan memudahkan pelaku
usaha dalam melakukan diferensiasi usaha karena logo produsen tentunya
akan tetap melekat pada tiap produk yang berbeda. Ingatan konsumen pada
logo produsen yang memiliki branding cukup kuat inilah memudahkan untuk
mendiferensiasi produk.
4. Memberikan ciri khusus yang dapat membedakan produk anda dengan
produk pesaing
Branding yang kuat akan semakin memudahkan konsumen
membedakan produk Anda dengan produk pesaing, baik dari logo produk,
logo perusahaan bahkan hingga kepercayaan konsumen lainnya dalam
menggunakan produk yang sama.
5. Membuka peluang bagi produsen untuk menetapkan harga jual yang lebih
tinggi
Ketika suatu produk sudah dikenal cukup baik oleh khalayak, maka
produsen jauh lebih mudah untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi.
Harga tidak akan menjadi masalah yang berarti karena konsumen merasa
bahwa produk yang ditawarkan pasti memiliki keunggulan.

2.3.3 Fungsi Merk


Positioning menurut (Sudaryono, 2016) adalah cara membangun citra atau
identitas di benak konsumen untuk produk, merek atau lembaga tertentu dengan
membangun persepsi relatif suatu produk terhadap produk lain. Tujuan dari
diferensiasi produk menurut (Sudaryono, 2016) mengembangkan positioning yang

12
tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang dituju. Jika pasar melihat produk
memiliki perbedaan dibandingkan produk pesaing, maka akan lebih mudah
mengembangkan bauran pemasaran untuk produk tersebut.
Menurut kotler dalam (sunyoto, 2014), merek adalah sebuah nama, istilah,
tanda, simbol atau rancangan atau bahkan kombinasi dari semuanya tadi, yang
dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seorang atau
sekelompok penjual agar terbedakan dari para pesaingnya. Nama merek adalah
bagian dari sebuah merek yang bisa, dilafalkan. Logo adalah bagian dari merek
yang bisa dikenal, tetapi tak terucapkan. Beberapa fungsi merek menurut(sunyoto,
2014):
1. Fungsi Identitas
Dalam label merek ada hal-hal yang wajib dicantumkan, seperti nama
perusahaan, komposisi produk, aturan pakai, efek samping, hal-hal yang perlu
dihindari dan lain sebagainya.
2. Fungsi Kualitas
Sebuah merek juga dapat menunjukkan kualitas produk. Jika merek
sudah terkenal dan mapan, berarti produk tersebut telah diakui baik
kualitasnya oleh konsumen.
3. Fungsi Loyalitas
Pihak perusahaan harus menjaga pelangan-pelangan tersebut dengan
strategi pemasaran yang tepat agar tetap menjadi pelanggan yang loyal
terhadap produknya.
4. Fungsi Citra/ Image
Hal ini dilakukan agar konsumen atau pelanggan tetap loyal dan
sekaligus menjaga citra merek tersebut.

13
BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Uraian Masalah


Berdasarkan wawancara Bersama Bapak Said Fatahullah S.Sos selaku Lurah
Tanjungpinang timur, permasalahan UMKM Kelurahan Tanjungpinang Timur
tidak terlepas dari permasalahan pendidikan, sarana dan prasarana, pemasaran dan
inovasi produk. Untuk itu, kelompok 16 yang terdiri dari 4 kelompok kecil memulai
survei ke 2 lokasi UMKM yang berlokasi di Kp Sidomulyo Keluarahan batu IX
yaitu : Opak-opak Ibu Samini dan Pempek Ibu Jamilah dengan maksud dan tujuan
mengidentifikasi secara langsung mengenai permasalahan apa yang terjadi. Berikut
ini adalah uraian masalah berdasarkan survei yang telah kelompok 2 lakukan, yaitu:
1. Opak-opak Ubi Ibu Samini (Kelompok 1)
Opak–Opak Ibu Samini yang berlokasi di Jl Lembah Merpati, Kelurahan Batu
IX merupakan usaha kuliner perorangan yang sudah di jalan kan sendiri oleh
pemilik nya dari tahun 1980’an. Untuk umur usaha yang lumayan lama, pada saat
ini usaha belum menunjukkan perkembangan yang sangat besar. Masih terdapat
keterbatasan dalam produksi usaha nya yaitu kekurangan alat bantu produksi untuk
memaksimalkan produksi dari Opak-Opak tersebut.
Dalam suatu usaha terdapat sebuah proses yang sangat mempengaruhi hasil,
proses demi proses akan terjadi dalam menghasilkan barang atau pun jasa, salah
satu proses penting dari sebuah usaha bisa dilihat pada hasil produksi nya, baik
secara kualitas serta kuantitas produk tersebut. Dimana hasil dari produksi nya ini
pun akan menentukan seberapa besar pendapatan melalui penjualan produk dari
usaha tersebut, secara jelas semakin banyak barang tersebut di produksi maka akan
semakin banyak juga peluang pendapatan yang di raih. Maka dari itu sangat penting
memperbaiki hasil produksi untuk meningkatkan pendapatan.
Usaha mikro kecil menengah merupakan usaha yang skala usaha nya lebih
kecil dan di bangun dari perorangan atau mandiri tidak lepas dari kendala produksi
juga, kendala tersebut dapat di sebabkan dari pengetahuan yang minim, peralatan

14
yang belum memadai, hingga perkiraan produksi yang salah. Dalam permasalahan
ini juga dapat di lihat dari usaha mikro kecil menengah Opak-opak Ibu Samini,
sebuah usaha yang memproduksi Opak–opak yang terbuat dari olahan ubi,
keterbatasan produksi yang dialami usaha ini adalah kekurangan alat bantu
produksi berupa Loyang untuk mencetak dan alat penjemuran opak-opak.
Untuk itu kami selaku kelompok Kuliah Kerja Nyata STIE Pembangunan
Tanjungpinang berupaya dalam membantu memenuhi alat bantu produksi yang
memadai untuk efisiensi dalam berproduksi guna meningkatkan pencapaian
pendapatan dari usaha Opak-Opak Ibu Samini.
2. Opak-opak Ubi Ibu Samini (kelompok 2)
Pada saat ini rumah produksi atau tempat pembuatan Opak–opak banyak
mengalami kendala maupun hambatan seperti sarana dan prasaran yang mulai
mengalami kerusakan akibat jangka waktu produksi yang lama dan belum adanya
perbaikan. Sehingga menghambat produksi dan pendapatan Opak–opak tersebut.
Untuk produksi Opak–opak itu sendiri masih menggunakan cara tradisional mulai
dari mengolah bahan baku, proses penjemurannya dan proses packing Opak–opak
tersebut.
Oleh sebab itu, Kegiatan ini dilakukan untuk membantu dalam renovasi atau
perbaikan sarana dan prasarana dalam produksi Opak–opak. Sehingga mampu
meningkatkan pendapatan Opak–opak tersebut. Terutama untuk perbaikan di
sarana dapur produksi yang mengalami masalah saat hujan seperti, bocor dan becek.
Terutama dalam pengolahan Opak–opak menggunakan kayu bakar jadi
menghambat pengolahan ketika hujan.
Berdasarkan penjelasan diatas, perlunya adanya renovasi atau perbaikan
terhadap UMKM Opak-opak ini dengan harapan mampu meningkatkan produksi
Opak-opak tanpa terkendala hambatan lagi kedepannya, sehingga mampu
membentuk dan menjadikan usaha Opak-opak ini lebih menguntungkan untuk
kedepannya.

15
3. Pempek Ubi Jamilah (Kelompok 3)
Pada lingkungan Kelurahan Batu XI terdapat banyak jenis UMKM yang
bergerak di bidang nya masing-masing salah satu nya adalah UMKM Ibu Jamilah
yang bergerak di bidang makanan produk rumahan yang berlokasi di Kp.
Sidomulyo RT.002 RW.013, beliau memproduksi makanan Pempek yang terbuat
dari ubi dan dari yang kita ketahui pembuatan Pempek dari bahan ubi merupakan
suatu hal yang tidak biasa mengingat bahan pembuatan ubi yang selama ini kita
ketahui menggunakan tepung dan ikan saja. Penggunaan ubi dalam pembuatan
Pempek ternyata memberikan warna baru dalam karakteristik Pempek itu sendiri,
yang biasanya kita kenal Pempek itu kenyal dan dengan adanya penambahan ubi
dalam bahan inti nya menambahkan sensasi kelembutan. Sehingga inilah yang
menjadi daya tarik tersendiri dari Pempek Ibu Jamilah.
Pembuatan Pempek dilakukan secara tradisional mulai dari penghalusan
ubi dan ikan menggunakan alat giling yang manual. Meskipun konsumen dari
Pempek sudah tergolong banyak dan dikenal banyak orang, namun berdasarkan
pengamatan yang kami temukan dilapangan bahwa bentuk dan kemasan dari
produk tersebut masih belum menarik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
pendapatan UMKM tersebut maka kami akan melakukan inovasi terhadap
kemasan dan bentuk Pempek tersebut. Selain melakukan inovasi produk dan
kemasan, kami juga memiliki ide untuk membuat frozen food dari produk
Pempek ini. Tujuan dari frozen food ini agar produk lebih tahan lama dan
memperpanjang usia keawetan produk yang semula bisa bertahan dalam waktu
7 hari menjadi 14 hari dalam suhu dingin.
Dengan adanya Pempek frozen food Ibu Jamilah ini, diharapkan dapat lebih
meningkatkan kepuasan pelanggan untuk membeli produk dan juga menarik
minat pelanggan untuk membeli produk yang unik dan berkemasan menarik
milik bu Jamilah. Besar harapan kami UMKM ini dapat berkembang dan berjalan
dengan baik sehingga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi warga di sekitar
lingkungan Kp. Sidomulyo.

16
4. Pempek Ubi Ibu Jamilah (Kelompok 4)
Pempek Ibu Jamilah adalah salah satu UMKM yang bergerak dalam bidang
produksi makanan dengan penanggung jawab Ibu Jamilah. Sistem penjualan yang
dilakukan UMKM Pempek Ubi Ibu Jamilah masih menggunakan cara tradisional
dan terbatas, brand yang dimiliki juga belum menarik. Saat ini suatu bidang usaha
tentu kurang kompetitif jika tidak memiliki media pemasaran secara online seperti
media sosial dan dalam melakukan pemasaran secara online tentunya
membutuhkan brand yang menarik. Konsumen akan kesulitan untuk memperoleh
informasi mengenai usaha atau bisnis yang mengakibatkan usaha tersebut kurang
dikenal banyak orang.
Dari permasalahan tersebut perlu adanya sebuah media sosial dan brand yang
dapat membantu penyampaikan informasi produk dan harga secara detail kepada
konsumen. Selain itu melalui media sosial akan didapatkan informasi yang
dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Dengan melakukan Pemasaran di media
sosial tersebut akan menjelaskan keunggulan dari produk yang di tawarkan.
Pemasaran menggunkan media sosial juga akan memperluas jangkauan pemasaran
usaha UMKM dan tentunya dapat meningkatkan profit.

3.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran mahasiswa/i STIE Pembangunan Tanjungpinang adalah
pelaku UMKM. Kelompok 16 difokuskan kepada UMKM yang terdapat di
Kelurahan Batu IX Tanjungpinang Timur. Berikut ini adalah UMKM yang
dijadikan sebagai tempat pengabdian selama beberapa bulan kedepan, antara lain:

No Sasaran Alamat Keterangan


1 Usaha Opak-opak Jl Lembah Merpati, Kelompok 1 :
Ibu Samini Kampung Sidomulyo Pengadaan sarana alat penjemuran
RT.002/RW.013 Opak-opak dan alat cetak Opak-opak
Kelurahan Batu IX (Loyang).
Kelompok 2 :

17
Pengadaan sarana melalui renovassi
atau perbaikan dapur produksi Opak-
opak.
2 Usaha Pempek Ubi Kampung Sidomulyo Kelompok 3 :
Ibu Jamilah RT.002/RW.013 Pengemassan Pempek ubi dengan
Kelurahan Batu IX frozen food
Kelompok 4 :
Pemasaran berbasis media sosial
(online)

3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan


Dalam kegiatan KKN ini, kami mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan agar data yang
kami peroleh merupakan data yang akurat dan tepat sasaran. Berikut ini adalah
teknik pengumpulan data yang kami gunakan, antara lain:
1. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka merupakan Langkah dalam mencari dan
mengkategorikan data-data, mencari sumber referensi teori dari buku,
jurnal dan informasi yang berhubungan dengan topik permasalahan. Dalam
metode ini kelompok 16 akan mencari informasi sebagai berikut :
a. Usaha Opak-opak Ibu Samini : mencari informasi yang berhubunan
tentang bagaimana cara membangun sarana dan prasarana yang baik
dan tepat guna.
b. Usaha pempek ubi Ibu Jamilah : mencari informasi yang
berhubungan dengan pengemasan, branding dan pemasaran berbasis
online.
2. Wawancara
Wawancara merupakan langkah pengumpulan informasi yang tidak
bisa secara langsung diamati di karenakan jarak waktu dan lokasi. Dalam
metode ini kelompok 16 akan melakukan sesi tanya jawab untuk

18
memperoleh langsung profil usaha dari Opak-opak Ibu samini dan Pempek
Ubi Jamilah, serta mengetahui permasalahan usaha yang dihadapi
sebenarnya, dan perkembangan usaha tersebut.
3. Observasi
Merupakan metode dengan cara mengamati dan berbaur lansgung
terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data-data. Dengan metode
ini kelompok 16 akan melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi
usaha Opak-opak Ibu Samini dan Pempek Ibu Jamilah untuk mengamati
keadaan dari tempat usaha tersebut, cara produksi, cara pengemasan, cara
pemasaran dan hambatan yang terjadi.
4. Dokumentasi
Merupakan metode yang menginvetarisir dokumen-dokumen
penting yang berkaitan dengan penelitian untuk di lakukan pengkajian
dalam peneltian tersebut. Dalam metode ini kelompok 16 akan
mendokumentasikan seluruh aktivitas selama melakukan pengamatan
langsung di lapangan untuk memperlancar dalam program kegiatan.

3.4 Rancangan Evaluasi


Tabel 3.4
Rancangan Evaluasi
UMKM Rancangan Evaluasi
Opak-opak Ibu Kelompok 1
Sumini Pengadaan alat bantu produksi berupa cetakan Opak-opak yaitu
Loyang dan alat penjemuran opak. Dengan adanya loyang untuk
membantu proses pembuatan opak maka dapat meningkatkan
produktifitas serta menghemat waktu penjemuran opak. Mahasiswa
akan memfasilitasi pengadaan loyang dan alat penjemuran opak.
Tujuan dari pengadaan alat bantu produksi ini adalah untuk
meningkatkan produksi opak-opak.

19
Kelompok 2
Renovasi Sarana dan Prasarana, Membantu dan memperbaiki
tempat produksi opak singkong, yaitu dengan melakukan renovasi
sarana dan prasarana pada tempat produksi. Sehingga dapat
membantu memaksimalkan proses produksi opak singkong agar
berjalan dengan baik.
Pempek Ubi Ibu Kelompok 3
Jamilah Pengadaan kemasan frozen food. Tujuan pengadaan kemasaan
frozen food agar dapat menyimpan Pempek ubi tersebut lebih lama
jika disimpan di freezer bahkan bisa berminggu-minggu. Selain bisa
tahan lama jelas akan lebih higenis dalam proses penyimpanannya
dan tentunya tanpa bahan kimia.
Kelompok 4
Pemasaran secara Online/media social. Pelaku usaha dapat
memahami bagaimana cara memasarkan produk secara online yang
diajarkan oleh para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata. Serta pelabelan
yang terdapat pada produk dapat dikenal oleh masyarakat luas
(Gambar 3.4 hasil rancangan evaluasi)

3.5 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan dari ke 2 UMKM Opak-opak Ibu Samini yang berlokasi di
Jl Lembah Merpati, Kampung Sidomulyo RT.002 /RW.013 Kelurahan Batu IX dan
Pempek Ibu Jamilah yang berlokasi di Kampung Sidomulyo RT.002/RW.013
Kelurahan Batu IX, adapun jadwal kegiatan nya sebabagai berikut :

20
Tabel 3.5
Jadwal kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat

SEP OKT NOV DES


NO KEGIATAN
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Pembekalan KKN P3M
Perkenalan Anggota dan
2
Pembagian Tugas
Perizinan dan perkenalan
masyarakat serta
3 pemerintah setempat
(Lurah dan RW/RT
setempat)
Observasi dan survei
lapangan untuk
4 mengidentifikasi masalah
dan menenutukan
program
5 Pembuatan proposal
6 Telaah proposal
Persiapan pelaksanaan
7
program KKN
Pelaksanakan program
8 inti dan pendukung
Kegiatan KKN P3M
Pembuatan laporan hasil
9
akhir KKN P3M
10 Dokumentasi

(Gambar 3.5 jadwal kegiatan)

21
DAFTAR PUSTAKA

Achmadj, & Nurislaminingsih. (2017). Pemberdayaan program kreativitas.


Arianto, B. (2019). Buzzer Media Sosial dan Branding Produk UMKM Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal UMKM Dewantara, 2(1), 27–46.
https://www.researchgate.net/profile/Bambang_Arianto2/publication/33811
3639_Buzzer_Media_Sosial_dan_Branding_Produk_UMKM_Daerah_Istim
ewa_Yogyakarta/links/5dfff6de92851c836493b6ac/Buzzer-Media-Sosial-
dan-Branding-Produk-UMKM-Daerah-Istimewa-Yogyakarta.pdf
Bahri. (2019). Pengantar Kewirausahaan. PUSTAKA BARU PRESS.
Denia. (2019). Pengertian Sarana dan Prasarana Beserta Manfaat dan Contoh-
Contohnya. NESABAMEDIA. https://www.nesabamedia.com/pengertian-
sarana-dan-prasarana/#:~:text=Sarana dan prasarana dapat
meningkatkan,sekaligus dalam waktu yang singkat.
JnCipta. (2017). Manfaat Branding Bagi Bisnis. Total Gift Indonesia.
https://www.totalgiftsindonesia.com/5-manfaat-branding-bagi-bisnis/
Kotler, & Keller. (2008). Manajemen Pamasaran. Erlangga: Jakarta.
Kotler, & Philip. (1994). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,
Pengendalian. Erlangga: Jakarta.
Putri, H. D. (2017). Tata Kelola Persampahan di Kecamatan Tambun Selatan
Kabupaten Bekasi Ditinjau dari Aspek Penanganan Sampah. 21–111.
Setiawan, A. (2018). PELATIHAN BRANDING DAN PRODUCT PACKAGING
MANAGEMENT MASYARAKAT PESISIR PASURUAN (RENGGINANG
UDANG UCIYA) SEBAGAI POTENSI UTAMA USAHA KECIL
MENENGAH (UKM) KHAS DESA RACI, BANGIL PASURUAN. 1(1), 57–
70.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan implementasi. CV. Andi
Offset.
sunyoto. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan
Kasus) (Ketiga).

22
William, J., & Lestari, S. (2015). Sistem Informasi Ukm Berbasis Website Pada
Desa Sumber Jaya. Jurnal Teknologi Informasi Dan Bisnis Pengabdian
Masyarakat Darmajaya, 1(1), 1–16.

23

Anda mungkin juga menyukai