Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

TENTANG

PENGGUNAAN MEDIA DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

DISUSUN OLEH:

1. ERIKA FEBRIYANTI (20101589)


2. FITRI ANDA YANI (20101618)
KELAS: III B2

DOSEN PENGAMPU: RANDIA SUKMADEWI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STIKIP NASIONAL
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kita ucapan hanyalah kepada Allah SWT Tuhan semeta alam.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw beserta para keluarga, parasahabat, dan para pejuang penerus-
penerus beliau hingga akhir zaman nanti.

Alhamdulillah dengan rahmat, inayah dan hidayah dari Allah SWT kami telah
diberi kemampuan untuk dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul media dua
dimensi dan tiga dimensi. Kami susun makalah ini dengan harapan agar bias menjadi
bahan pelajaran bagi kita semua dan dijadikan sebagai pedoman dalam topic
pembahasan pada mata kuliah Media Pembelajaran, yang dibimbing oleh Ibu dosen
Randia Sukmadewi, M.Pd

Demikian harapan kami, semoga dengan hadirnya makalah ini dapat


membawa manfaat untuk kita semua dalam mengikuti perkuliahan, maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Sebelumnnya kami minta maaf kalau ada kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, dikarenakan kami masih dalam tahap belajar. Akhirnya
hanya kepada Allah SWT kami berserah diri.

Padang Pariaman, 01 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................


B. Tujuan Masalah ................................................................................
C. Rumusan Masalah..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

A. Media Dua Dimensi...........................................................................


1. Pengertian Media Dua Dimensi...................................................
2. Jenis jenis Media Dua Dimensi....................................................
3. Karakteristik Media Dua Dimensi................................................
B. Media Tiga Dimensi...........................................................................
1. Pengertian Media Tiga Dimensi...................................................
2. Prinsip Pemilihan Media Tiga Dimensi.......................................
3. Jenis jenis Media Tiga Dimensi...................................................
4. Kriteria Media Tiga Dimensi.......................................................

BAB III PENUTUP ................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang
terlaksananya sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan
pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat
perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya
media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar
guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar,
model, objek dan alat alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan
motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Namun seiring berjalannya waktu fungsi media menjadi sangat penting dalam
proses pembelajaran dan itu disesuaikan dengan karakteristik siswa, yang mana fungsi
media dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat,
ketersediaan bahan dalam pembuatan media dan mempunyai mutu teknis yang baik.
Media pembelajaran memiliki banyak jenis dan masing-masing memiliki
karakteristik. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.
Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran.
Antara lain media dua dimensi dan tiga dimensi, karna kedua media tersebut
berfungsi sebagai perantara, menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam
belajar sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju.
Sehingga dalam makalah ini akan diperjelas lagi terkait media pembelajaran dua
dimensi dan tiga dimensi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengerian media dua dimensi
2. Jenis jenis media dua dimensi
3. Kriteria media dua dimensi
4. Pengertian media tiga dimensi
5. Prinsip pemilihan media tiga dimensi
6. Jenis jenis media tiga dimensi
7. Kriteria media tiga dimensi
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengerian media dua dimensi
2. Mengetahui dan memahami jenis jenis media dua dimensi
3. Mengetahui dan memahai kriteria media dua dimensi
4. Mengetahui pengertian media tiga dimensi
5. Mengetahui dan memahami prinsip pemilihan media tiga dimensi
6. Mengetahui dan memahami jenis jenis media tiga dimensi
7. Mengetahui dan memahami kriteria media tiga dimensi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran Dua Dimensi


1. Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi pada dasarnya merupakan media visual yang memiliki
ukuran panjang dan lebar. Media dua dimensi merupakan media yang paling
sering dipergunakan dalam kegiatan proses pembelajaran karna disamping media
dua dimensi bentuknya sedarhana, harganya pun cukup ekonomis, bahan bahan
media dua dimensi ini mudah didapatkan, tanpa memerlukan peralatan khusus,
dan mudah penempatannya atau kata lain media dua dimensi ini tidak
memerlukan tempat khusus.
2. Jenis Jenis Media Dua Dimensi
a. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual dengan dua dimensi, dengan
menggunakan saluran indera penglihatan dan pesan yang terkandung
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual (Sadiman, dkk.,
1993:28). Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah
pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari
segi biayanya.
Macam-macam media grafis adalah
1.) Gambar atau Foto
Berkaitan dengan gambar ataupun foto harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran. disamping itu gambar ataupun foto harus autentik,
sederhana, ukuran relatif besar, mengandung gerak, karya siswa seringkali
lebih baik dan artistik. Gambar merupakan alat visual yang penting dan
mudah didapat, penting sebab dapat memberi penggambaran yang konkrit
tentang masalah yang digambarkan. Gambar membuat orang dapat
menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya dengan jelas,
bahkan lebih jelas dari pada diungkapkan oleh kata kata, baik yang ditulis
maupun yang diucapkan
2.) Sketsa
Sketsa merupakan coretan-coretn kasar dari suatu model yang bila
disempurnakan sedemikian rupa menjadi gambar. Sketsa bila diperhatikan
nampak abstrak, terdiri dari coretan-coretan kasar, yang kadang-kadang
diikuti oleh kalimat-kalimat singkat. Maksud pembuatan sketsa ialah
memperagakan suatu pokok materi guna memperlihatkan hubungan,
perkembangan atau perbandingan antara fakta dan buah pikiran. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi sketsa atau bagan sebagi media pendidikan
yaitu:
(i) Ukuran lambang atau gambar hendaknya dibuat dengan teliti dan tepat.
(ii) Lambang atau gambar hendaknya berbentuk sederhana.
(iii) Berilah sedikit warna dan gambar yang menarik.
(iv)Bagan hendaknya jelas untuk dibaca dan dipelajari, janganlah
membuat bagan yang berjejal jejal, penuh dengan tulisan atau gambar.
3.) Bagan (Chart)
Bagan (chart) adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara
diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk
mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide,
objek, lembaga, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.
Terdapat beberapa jenis chart diantaranya adalah barchart, chart meja, dan
chart pohon. Ada 4 macam chart yang dapat dilakukan secara bertahap
yaitu:
(i) Pin-chart, yaitu chart yang disematkan dengan penitih atau jarum.
(ii) Flip-chart, yaitu chart yang lepas lepas kemudian dibundel menjadi
satu sehingga menyerupai buku.
(iii) Card chart, yaitu chart yang terdiri dari beberapa kartu
kemudian diberi engsel.
(iv)Hidden chart, yaitu chart yang terus dipasang sambil diperlihatkan.
4.) Diagram
Gambar yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram
menggambarkan suatu struktur atau kerangka suatu objek yang berisi ide,
kalimat atau keadaan. Diagram merupakan gambaran dari bagian-bagian
suatu benda yang menunjukkan langkah-langkah proses kerja tertentu.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa diagram adalah gambar yang
menggunkan garis dan simbol yang menggambarkan strktur atau proses
kerja tertentu, berisi ide, kalimat atau keadaan.
5.) Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis
atau gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal
digunakan. Dengan grafik dapat dibuat suatu sajian informasi/pelajaran
yang menarik, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan dapat
secara cepat atau segera diketahui secara lebih mudah terhadap informasi
yang disajikan atau dipelajari.
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara
teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau
peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Ada beberapa macam grafik, diantaranya adalah grafik garis/grafik
kurva, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar/grafik simbol.
6.) Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu
bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster
hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Poster
tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia
mampu pula untuk memengaruhi dan memotifasi tingkah laku orang yang
melihatnya. Usaha untuk memengaruhi orang-orang membeli produk baru
dalam suatu perusahaan, dapat dituangkan dengan poster. Begitu juga
dalam suatu proses pembelajaran.
b. Media Berbentuk Papan
Macam macam media berbentuk papan adalah sebagai berikut:
1.) Papan tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan
guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan,
atau gambar.
Keuntungan mengunakan papan tulis adalah dapat digunakan di segala
jenis tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas, ekonomis,
dapat dibalik. Kekurangannya adalah memungkinkan sukarnya mengawasi
aktivitas murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang
tulisannya jelek.
2.) Papan flanel
Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar
yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat
dipakai berkali-kali. Selain gambar, sekolah dasar atau taman kanak-
kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-
angka.
3.) Papan buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain
flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan.
Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk
memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
Papan buletin memiliki keuntungan dapat memberi kesempatan kepada
siswa untuk memahami pelajaran secara lebih mendalam, karena siswa
diberi kesempatan untuk melihat bahan yang ditempelkan dalam waktu
yang relatif lama, mendorong siswa dalam belajar berkelompok karena
mendiskusiskan bahan yang akan ditempelkan.
4.) Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board
adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang
logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang
ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi ganda,
yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel.
c. Media Cetak
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan
atau informasi yang disajikan. Media cetak merupakan alat pendidikan yang
membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan
pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa.
Media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di mana dalam
perkembangannya saat ini ia bukan sekedar alat bantu tapi merupakan bagian
integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Pada dasarnya media
cetak yang digunakan dalam pembelajaran itu sebagai suatu perantara untuk
mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan keinginan. Maka
media cetak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan ilmu sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat dalam proses belajar.
3. Katakteristik Media Dua Dimensi
Menurut Anderson (1983:29) media dua dimensi memiliki karakteristik antara
lain:
a. Mencakup rupa benda benda yang dicetak, termasuk lukisan, foto, poster, dan
sebagainya.
b. Menggunakan saluran penerimaan indra visual.
c. Memiliki 2 dimensi (panjang dan lebar)
d. Pesan yang terkandung dituangkan ke dalam simbol simbol komunikasi visual.
e. Termasuk media visual dasar, yaitu gambar, foto, diagram, grafik, poster,
sketsa dan bagan.
f. Terdiri atas lambang lambang, titik titik, dan simbol simbol serta garis garis
yang menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya.
B. Media Pembelajaran Tiga Dimensi
1. Pengertian Media Tiga Dimensi
media tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah
pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar, dan tinggi atau tebal.
Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang
penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud
sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan
yang mewakili aslinya.
Menurut H. Ryandra Ashar media tiga dimensi memiliki arti sebuah media
yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai
dimensi panjang, lebar, tinggi dan tebal, kebanyakkan merupakan objek
sebenarnya (real object). Media sederhana tiga dimensi adalah alat yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan informasi kepada
penerima pesan (siswa) berupa materi pembelajaran dalam bentuk sederhana atau
tidak berlebih-lebihan yang mencakup setiap sudut pandang pada manusia.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa media sederhana tiga dimensi
dapat digolongan menjadi benda asli dan benda tiruan. Benda asli ketika akan
difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau
siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu
berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak
mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda
tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif. Media
tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana
dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian
khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan
sekitar.
Menurut Sadiman, dkk (1993), tujuan penggunaan media tiga dimensi dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir dan oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
b. memperbesar minat perhatian dan motivasi belajar siswa.
c. meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan oleh
karena itu membuat pelajaran lebih menetap.
d. memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan riil, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri.
e. menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan, hal ini terutama
terdapat dalam gambar hidup.
f. membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media tiga
dimensi antara lain yaitu meletakkan dasar-dasar berpikir yang konkret,
mengurangi verbalisme, memperbesar perhatian siswa, memberikan pengalaman
nyata, membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan
berbahasa.
2. Prinsip Pemilihan Media Tiga Dimensi
Penggunaan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip,
yaitu:
a. Ketepatan dalam pemilihan media
Ketepatan pemilihan media dalam pembelajaran merupakan keputusan
yang menarik dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan
digunakan dan sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran. Dalam menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan
dan digunakan melalui proses pengambilan proses adalah berhubungan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh media termasuk kelebihan dari karakteristik
media yang bersangkutan dihubungkan dengan berbagai komponen
pembelajaran. Belum tentu dengan jenis media yang mahal, modern dan serba
maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien.
Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau mudah
didapat mungkin lebih afektif dan efisien dibandingkan yang lebih modern.
Begitu juga posisi media dalam pola pembelajaran yang akan dilaksanakan
sangat mempengaruhi ketepatan jenis media yang akan digunakan.
b. Media harus efektif dan efesien
Keefektivan media berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan
efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektivan
dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media
tersebut informasi pembelajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal,
sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi
meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga dan biaya
yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Oleh sebab
itu, diharapkan bagi para guru harus mampu membuat bentuk media
sesederhana mungkin serta yang efektif dan efisiensi agar mudah dipahami
oleh siswa.
c. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
Ketepatan dengan tujuan pengajaran artinya media pengajaran dipilih atas
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional
yang berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sentesis, lebih
mungkin digunakan media pengajaran. Penggunaan media atau alat-alat
modern didalam pembelajaran bukan bermaksud mengganti cara mengajar
yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para guru dalam
menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media
diharapkan terjadi interaksi antara guru dan siswa secara maksimal sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi
sangat disarankan bagi para guru untuk memilih dan menggunakan media
dengan tepat, hal ini bertujuan agar tercapainya tujuan pembelajaran. Secara
umum tujuan media pembelajaran adalah membantu guru dalam
menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan
lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada
siswa. Sedangkan secara khusus penggunaan media pembelajaran digunakan
dengan tujuan:
1) Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar
2) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
3) Mewujudkan situasi belajar yang efektif
4) Memberikan motivasi belajar kepada siswa
d. Keterampilan guru dalam menggunakan media
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif diperlukan bagi guru memiliki berbagai
keterampilan salah satunya yaitu keterampilan dalam penggunaan media
dalam pembelejaran. Apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah
guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajaran. Setiap pengajar,
selain menggunakan media pembelajaran yang telah diproduksi oleh produser
media, juga diharapkan dapat membuat sendiri media pembelajaran yang
sederhana dan sesuai dengan kriteria pembuatan media. Akan tetapi, untuk
membuat media pembelajaran diperlukan keterampilan (skill). Pengajar,
penatar, presentator yang berkeinginan menjelaskan sesuatu ide, informasi,
suatu gagasan secara baik dan jelas, diperlukan keterampilan untuk
menuangkan pesan tersebut. Sebagai contoh saja, ketika mendesain “media
transparansi”, pada umumnya “semua” ide-ide, informasi, gagasan yang akan
dijelaskan dituangkan pada transparansi dengan “prinsip menyampaikan
informasi sedetail-detailnya”, sehingga sebuah transparansi terlihat penuh,
ramai, huruf-huruf yang kecil, terkesan kurang sederhana, dan bahkan sisi
keindahan terabaikan. Hal ini menyebabkan penerima pesan sulit memahami
ide-ide, informasi, gagasan yang dituangkan pada transparansi tersebut. Suatu
desain transparansi yang baik, hanya dapat memuat “hal-hal yang pokok-
pokok saja”, tidak perlu detail, memiliki unsur kesederhanaan, keindahan dan
apabila desain transparansi dengan menggunakan gambar, maka gambar
tersebut harus “mengandung unsur gerak” suatu perbuatan dan bukan gambar
mati. Dengan dasar ini, maka seorang pengajar harus memiliki skill atau
keterampilan mendesain atau membuat “media pembelajaran”
e. Tersedianya waktu pembelajaran
Media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia, agar dalam pelaksanaannya
tidak mengganggu jadwal kegiatan yang lain, sehingga media yang digunakan
tersebut dapat dimanfaatkan selama proses pembelajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa
Memilih media untuk proses pendidikan dan pengajaran harus sesuai
dengan taraf berpikir siswa. Sehingga makna yang terkandung didalamnya
dapat dipahami oleh siswa dan dapat menghasilkan kualitas belajar yang
baik.Tidak setiap metode dalam setiap situasi memerlukan penggunaan sarana
atau alat bantu berupa benda konkret. Dan juga dalam penggunaannya tidak
selalu diperlukan alat-alat yang seragam. Ada metode yang tidak atau yang
hampir tidak menggunakan alat-alat pelajaran yang lebih dari bahasa (lisan),
kapur, papan tulis seperti umpamanya kebanyakan metode ceramah, pada
metode Tanya jawab, diskusi, wawancara atau menggunakan alat-alat yang
cukup rumit misalnya televisi atau komputer. Sebagai pendekatan praktis
disarankan untuk memperhatikan bagian media apa saja yang ada, berapa
harganya, format apa yang harus dipenuhi dalam memakainya, di mana benda
asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas
tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada,
maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang
efektif. Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah
tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa
harus memerlukan keahlian khusus,dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya
mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
3. Jenis jenis Media Pembelajaran Tiga Dimensi
a. Model Padat (Solid Model)
Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar
daripada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang
membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan
susunannya. Contohnya:boneka, bola, anatomi manusia. Guna model padat
ini untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai
pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pembelajaran.
b. Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu
tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan
bagian dalamnya. Model ini sangat berguna untuk menggantikan objek
sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah:
i. Anatomi manusia dan hewan: mata, gigi, kepala, otak, tulang beluang,
paru paru, jantung, bagian ginjal, dan lain sebagainya.
ii. Kehidupan tumbuh tumbuhan: daun, batang, akar, biji, bunga, dan buah
buahan.
c. Model Susun (Builed-up Model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau
sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan
binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak. Model susun
dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping
memperlihatkan bagian dalam objek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk
mempelajari satu persatu sehingga memperjelas pengertiannya. Dan bila
sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula.
d. Model kerja (working model)
Model kerja yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari
objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada
siswa. Beberapa contoh model kerja yaitu
i. Alat alat matematika: mistar-sorong, bujur derajat. Peralatan musik
seperti: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
ii. Mock-ups, yaitu penyederhaan susunan bagian pokok dan suatu
proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-ups
untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti
kondensator-kondensator lampu lampu tabung, serta pengeras suara,
lambang lambang yang berbeda dengan apa yang telah tertera
didalam diagram.
iii. Diodrama, yaitu sebuah pemandangan tiga dimansi mini bertujuan
menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh diodrama peduli
lingkungan.
4. Karakteristik Media Tiga Dimensi
Karakteristik dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra
penglihatan,pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman atau
kesesuainnya dengan tingkat hirarki belajar, secara umum karakteristik media tiga
adalah sebagai berikut :
a. Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.
b. Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
c. Cara penyimpannya mudah(praktis).
d. Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
e. Menyajikan objek-objek secara diam.
f. Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap.
g. Lebih mahal dari kelompok grafis.
h. Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
i. Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran. media dua dimensin dan tiga dimensi masing masing mempunyai
beberapa jenis dan masing masing jenis media tersebut memiliki kriterianya
masing masing. Media yang telah diuraikan dalam makalah ini bisa diaplikasikan
dalam proses pembelajaran di SD. Hal ini dapat mempermudah guru dan siswa
mencapai tujuan pembelajaran, dan tentunya guru harus dapat memilih media
tersebut yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan lancar.
B. SARAN
Dengan selesainya makalah ini kami berharap makalah ini dapat berguna
sebagai pedoman bagi calon guru untuk menambah sedikit pengetahuannya terkait
media pembelajaran dua dimensi dan tiga dimensi.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanti, Retno. 2018. Media Sederhana Tiga Dimensi. Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.

https://id.scribd.com/308771276/materi-media-pembelajaran-2-dimensi-dan-3-
dimensi. Diakses pada 5 desember 2021 pukul 10.50.

Anda mungkin juga menyukai