Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG MENGENAL APA

ITU MANAJEMEN STRATEGIK

Nama :
Dinda Anggi Afrianti Siregar
2140400038

Dosen Pengampu :

Try Wahyu Utami, SE, Ak, M.M., CA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan kami rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Pada tugas makalah ini kami berkesempatan membahas tentang MANAJEMEN


STRATEGIK, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi
pembaca. Dalam penyusunan makalah ini kami mengakuibahwa masih banyak kekurangan,
karena kami masih kurang berpengalaman.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan yang akan datang.

Kami sangat berterimakasih kepada dosen pembimbing serta semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan...……………………………………………………… 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Strategik………….............................................. 3
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Strategik………... ……………………….. 4
2.3 Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik…………………….. 4
2.4 Peran Manajemen Strategik……………………………………………. 6
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 8
3.2 Saran……………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara
maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat
kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan
kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun
pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi
masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam
pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan
lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang
manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar,
harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh
dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia,
bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas,
teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang baik.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Manajemen Strategik?
b. Apa saja ruang lingkup Manajemen Strategik?
c. Bagaimana Sejarah Perkembangan Manajemen Strategik?
d. Apa Peran Manajemen Strategik?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk Mengetahui Apa Itu Manajemen Strategik,
b. Untuk Mengetahui Ruang Lingkp Yang Ada Pada Manajemen Strategik,
c. Untuk Mengetahui Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik.
d. Untuk Mengetahui Peranan Manajemen Strategik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Strategik

Sebelum melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen strategik dalam
pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen stratejik itu
sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau teori tentang manajemen
strategik itu sendiri.

Barney, 2007:27 Manajemen strategik (strategic management) dapat dipahami sebagai


proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola alokasi
sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya.

Grant, 2008:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi menguntungkan.
Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan pengembangan dan implementasi
strategi-strategi dalam kerangka pengembangan keunggulan bersaing.

Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV) Manajemen
strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin
mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya
peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-
masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan
jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya
ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata.

David 2005:5 Manajemen Strategik adalah Seni dan pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat
organisasi mampu mencapai obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006:4 Manajemen Strategik
adalah Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan
dalam jangka panjang.
3
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak
dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian
dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai
sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan
rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

2.2 Ruang Lingkup Manajemen Strategik

Ruang lingkup manajemen strategis di bagi menjadi dua, yaitu:

1. Lingkungan Eksternal
Terdiri dari:
 Lingkungan Umum
Meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio – kultural (budaya), teknologi,
dimensiinternasional (seprti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi
lingkungan alam.
 Lingkungan Khusus
Meliputi pemilik (stockholder), pelanggan (customer), klien, pemasok (supplier),
pesaing, supply tenaga kerja, badan pemerintah, lemabaga keuangan, media dan
serikat pekerja.
2. Lingkungan Internal
Terdiri dari:
 Manusia (specializedndan managerial personal)
 Finansial (sumber, alokasi, dan kontrol dana)
 Fisik (asset berwujud perusahaan dalam bentuk jangka panjang seperti gedung,
kantor,dll.)
 Sistem nilai dan budaya organisasi.

2.3 Sejarah dan perkembangan Manajemen Strategi

Pada awalnya manajemen strategik disebut sebagai kebijakan (policy). Yakni, sebagai
arahan perusahaan, organisasi atau arah bisnis itu sendiri. Sebagai ilmu, manajemen strategik
dirintis oleh sekolah-sekolah bisnis di Amerika Serikat, seperti the Wharton School di
Universitas Pennsylvania dan Harvard Business School di Universitas Harvard. Ketika itu,
Harvard menggunakan istilah kebijakan bisnis (business policy). Sampai awal tahun 1970-an,

4
pendekatan yang digunakan dalam kajian manajemen strategik adalah lintas disiplin (Rumelt
et al. (1994).

Keterkaitan manajemen strategik dengan disiplin lain merupakan keniscayaan. Strategi


berhubungan dengan ilmu ekonomi, sosiologi, politik, psikologi, dan perilaku organisasi.
Pemikiran utama dalam ilmu ekonomi, dari masa Adam Smith sampai sekarang, terpaku pada
masalah pasar belaka. Jarang ditemukan perhatiannya pada perusahaan yang menggunakan
hirarkhi manajerial untuk perencanaan dan koordinasi.

Secara historis, sebagaimana ditulis oleh Rumelt et al (1994), para pemikir telah
mengemukakan konsep, kerangka kerja, dan teori dalam berbagai disiplin. Misalnya Mc.
Kinsey & Co telah menulis tentang strategi di tahun 1930-an. Robinson (1933) dan
Chamberlin (1933) telah mengembangkan teori mengenai persaingan tidak sempurna.
Schumpeter (1934) mengembangkan inovatif kewirausahaan (entrepreneur) dan agen kreatif
sebagai alternatif dalam menjelaskan konsep persaingan dalam ilmu ekonomi. Barnard (1938)
menganalisis organizational work. Menurutnya, terdapat perbedaan antara pekerjaan
manajerial mengenai organisasi yang efisien, dan organisasi yang efektif. Sebuah kriteria
yang berlainan dalam konsep strategi. Taylor (1947) mengemukakan pentingnya 'science of
work" dalam organisasi mulai dari usaha untuk memahami apa yang disebut Ilmu ekonomi
sebagai "technical efficiency". Sedangkan Selznick (1957) menjelaskan peran dari komitmen
institusional dan mengenalkan ide dari organisasi sebagai "distinctive competence". Frank
Knight (1965) mengembangkan fungsi entrepreneur sebagai dasar organizational economics.
Newman (1951) telah memperkenalkan konsep strategi untuk membedakan pekerjaan penting
dari manajer.

Mulai tahun 1960-an, menurut Rumelt et al (1994), manajemen strategi telah menarik
minat banyak ilmuan. Hal tersebut dapat dilihat melalui tiga kajian ini: Pertama, Alfred
Chandler mengkaji masalah Strategi dan Struktur (1962). Kedua, Igor Ansoff mengemukakan
kajian tentang Strategi Perusahaan (1965). Ketiga, penggunaan buku teks mengenai strategi di
Harvard yang dimulai oleh Kenneth Andrew melalui Business Polic: Text and Cases (Learned
et al., 1965)...

5
Chandler melalui Strategy and Structure, menjelaskan perkembangan bisnis yang besar
dan bagaimana struktur administrasi telah digunakan untuk merespon perkembangan, Ia
menemukan definisi mengenai strategi dan struktur. Strategi ia definiskan sebagai penentu
dasar dari tujuan jangka panjang perusahaan, dan adopsi dari tindakan dan alokasi sumbedaya
yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Dalam Business Policy, Andrew menerima konsep strategi dari Chandler, tetapi
menambahkan "distinctive competence" milik Selznick yang menekankan ketidakpastian
lingkungan dimana manajemen dan perusahaan harus beradaptasi. Ia mendefinisikan "pola
objektif, maksud, tujuan, dan kebijakan utama serta perencanaan untuk mencapai tujuan.
Intinya, bagaimana mendefinisikan apa dan mau kemana bisnis perusahaan dijalankan.
Perkembangan manajemen strategik, sejak tahun 1970-1980 an, menurut Rumelt et al. (1994),
telah terjadi transisi yang berorientasi pada penelitian. Pada periode inilah muncul dominasi
Harvard (dari Chandle sampai Porter). Yang ingin dicapai dengan pendekatan lintas disiplin
dalam penelitian-penelitian strategi adalah untuk:

1) Meletakkan pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai manajemen strategik secara


kontekstual;
2) Melihat bagaimana manajemen strategik terkait dengan lintas disiplin.

2.4 Peran Manajemen Strategik

Saat berdirinya suatu perusahaan, tentu saja telah mempunyai sebuah tujuan yang
sudah direncanakan serta sudah disusun sebelumnya, guna mencapai tujuan itu
diperlukan suatu perencanaan serta langkah yang wajib dijalani. manajemen strategik ini
bisa membantu perusahaan guna mencapai tujuannya.

Manajemen Strategik itu cara atau proses guna memilih tujuan suatu organisasi,
menyebarkan kebijakan, serta perencanaan agar mencapai tujuan serta mangalokasikan
sumber daya guna mengimplementasikan perencanaannya. Manajemen Strategik itu bisa
dikatakan sebagai suatu tahap kemampuan manajerial yang dijalankan dalam organisasi
atau perusahaan dengan bermacam fungsi.

6
Penerapan manajemen strategik dalam perusahaan itu penting. mengapa? Sebab
dalam menjalankan suatu perusahaan harus direncanakan secara matang serta benar untuk
segala hal yang akan dilakukan. Ini dibuat oleh Top Manajemen atau ketua bidang
fungsional lainnya. Perencanaan manajemen ini dibuat dengan mempertimbangkan
masukan dari staf hingga karyawan yang ada dilevel yang lebih bawah. Agar semua
orang yang ada di perusahaan dapat memberikan kontribusinya untuk perencanaan
tersebut. Jadi, perusahaan dapat menganisipasi akan adanya masalah yang bisa saja
terjadi di perusahaan tersebut baik dalam lingkungan luar maupun lingkungan dalam
perusahaan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan
Jangka Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik 22 Perusahaan (Mid-1960
an. Manajemen Strategik (1980-an). Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu
adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem
informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan
sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak
termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.
Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi lebih
didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima karakteristik, yaitu:
Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan
suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa
berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. Menciptakan persaingan
tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang
serupa sehingga bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh
keunggulan bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu. Berkesinambungan, Keunggulan
bersaing harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para
pesaing. Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih dengan
menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan eksternal bisa berupa
ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau
kelemahan suatu organisasi.
3.2 SARAN
Dalam pembahasan di atas penulis menyarankan mempelajari ilmu manajemen strategi
karena ilmu managemen strategi sangat berguna untuk mengatur suatu urusan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amir M. Taufiq. 2011. Dinamika Manajemen Strategik: Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Rajawali Press.

Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Fred
R. David 2002. Manajemen Strategis. Jakarta: PT. Prenhalindo Dirgantoro Crown.

Nadia Irvana Natasya, S.Pd. 2010. Manajemen Strategi. Ruang Lingkup Manajemen Strategi.
Redaksi Haloedukasi

Apriani. 2021 Perkembangan Manajemen Strategic Dalam Perspektif Teoretis Dan Analisis
Empiris. Ilmu Sosial Budaya. Yogyakarta: Kompasiana

Anda mungkin juga menyukai