Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Dosen Mila Badriyah, S.E., MM
Oleh
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
Abstrak
Kegiatan hirarki Strategi dalam lingkungan masyrakat merupakanilmu yang mempelajari
tentang masalah ekonomi. Peran ekonomi menjadi sangatpenting karena ekonomi dan
manajemen merupakan bidang ilmu yang saling berkaitan satu sama lain dan menjadi faktor
penting yang membawa kesejahteraan umat jika dipelajari serta dialplikasikan dalam hidup
dengan baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya para pekerja didunia pendidikan harus lebih jeli
dalam meningkatkan kemampuan, bersaing, mengembangkan ilmu pendidikan yang lebih baik
lagi karena persaingan antara instansi pendidikan baik swasta maupun negeri sangat ketat
mengingat kemajuan era globalisasi saat ini.
Hierarchical activities Strategy in the community is a science that studies economic problems.
The role of the economy becomes very important because economics and management are fields
of science that are interrelated with each other and become important factors that bring
prosperity to the people if studied and applied in life properly. Therefore, workers in the education
world should be more observant in improving their abilities, compete, and develop better
educational knowledge because competition between educational institutions, both private and
public, is very tight considering the progress of the current era of globalization.
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
divisi perusahaan dapat menentukan fokus pengembangan perusahaan secara terarah
sesuai dengan divisi. Selain itu, pembuatan divisi juga akan membentuk prioritas
terkait aspek apa saja yang menjadi prioritas dalam perkembangan perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nugraha, Q. (2014). Manajemen Strategis. Manajemen Strategis Pemerintahan. Hlm, 2.
2
Ibid, Hlm. 8.
3
2.2 Level Hirarki Strategi
Menurut Whelen dan Hunger (1986) ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk
perusahaan besar. Ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai
dengan perkembangan perusahaan. Tingkatan tersebut adalah strategi korporasi,
strategi bisnis, dan strategi fungsional.
Perusahaan yang telah memiliki banyak unit bisnis terkadang merasa kurang perlu
untuk melakukan perumusan strategi di awal level korporat. Ini disebabkan masing-
masing unit bisnis memang telah memiliki strategi sendiri. Akan tetapi, apabila terjadi
konflik kepentingan di antara unit-unit bisnis di bawah naungan perusahaan yang
sama, barulah bisa dirasakan betapa besarnya manfaat strategi korporat tersebut.
Apalagi, jika antara unit bisnis yang satu dan yang lain terdapat saling keterkaitan,
adanya strategi korporat amat diperlukan.
4
berdasarkan segmentasi pasar. Misalnya, memproduksi pesawat terbang untuk
keperluan rekreasi, bisnis, dan komersial atau memproduksi pesawat terbang dengan
harga yang bervariasi berdasarkan konfigurasinya, berupa satu mesin, dua mesin,
turboprop, dan sebagainya.
Strategi kedua dari tiga tingkat strategi oleh whelen dan hunger adalah srategi
bisnis. Strategi pada level unit bisnis yang dikenal dengan istilah SBU (strategic
business unit) merupakan strategi yang ditetapkan pada peringkat divisi perusahaan.
Divisionalisasi organisasi perusahaan ini diperlukan dengan adanya pertumbuhan
5
usaha. Divisi yang dibentuk bisa berdasarkan ragam produk yang dihasilkan, ragam
usaha yang dijalankan, atau ragam wilayah yang dijangkau perusahaan. Berdasarkan
ragam produk, kemungkinan akan dibentuk, misalnya, divisi produk A, produk B,
produk C, dan sebagainya.
Pihak manajemen puncak biasanya memperlakukan SBU sebagai suatu unit yang
memiliki otonomi. Dengan kewenangan yang ada, pihak SBU dapat menentukan
sendiri strategi yang harus diambil sepanjang tidak ke luar dari tujuan dan strategi
korporat. Keputusan yang diambil, misalnya, berkaitan dengan upaya untuk
meningkatkan profit margin dalam produksi dan penjualan dari produk atau jasa yang
dihasilkan. Sebagai contoh, peluang pasar pada produk divisi agrobisnis berkembang
pesat dengan banyaknya supermarket-supermarket. Seiring dengan kemampuan
perusahaan untuk memproduksi barang tersebut cukup besar, keputusan untuk
memacu penjualan produk agrobisnis dalam meningkatkan profit margin dilakukan
sebagai keputusan strategis pada peringkat divisional.
Pada saat tertentu, keputusan pada tingkat divisional ini memerlukan campur
tangan pihak manajemen puncak. Misalnya, aktivitas salah satu departemen telah
berkembang sehingga bisa diperluas sebagai salah satu unit usaha baru. Departemen
teknik suatu perusahaan besar mampu memproduksi suku cadang yang bisa dijual ke
6
perusahaan sejenis. Maka itu, ada kemungkinan departemen tersebut dikembangkan
sebagai suatu unit usaha suku cadang. Keputusan untuk mengembangkan departemen
menjadi suatu unit bisnis tidak mungkin menjadi tanggung jawab ataupun
kewenangan manajer pada tingkat divisi. Hal ini disebabkan keputusan tersebut akan
memengaruhi aktivitas pada tingkat korporat. Berarti strategi yang diambil sudah
berada pada peringkat strategi korporat.
Strategy ini digunakan pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan
strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada
spesifikasi atau segmen pasar tertentu. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan
ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen
puncak atau mengelola bisnis bersangkutan. Terdapat tiga macam strategi yang bisa
digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu:
7
memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan
value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan. Contoh dari strategi fungsional
di bidang keuangan adalah bagaimana mencari sumber dana dari luar perusahaan.
Ketiga level strategi tersebut (korporat, bisnis, dan fungsional) membangun suatu
hierarki atau jenjang strategi dari suatu perusahaan skala besar. Antara jenjang strategi
yang satu hendaknya terkait dengan jenjang strategi yang lain. Di samping itu, ketiga
level tersebut harus terintegrasi sepenuhnya agar perusahaan berhasil mencapai
tujuannya secara keseluruhan.
8
kemitraan yang lain. Jaringan kerja tersebut bisa mencakup puluhan atau ratusan
hubungan dari para partisipan. Secara singkat, bisa dikatakan bahwa dari satu sisi,
perusahaan secara keseluruhan menjadi bagian dari kelompok perusahaan yang
bergerak pada suatu usaha tertentu. Di sisi lain, kemungkinan perusahaan tersebut
hanya salah satu bagian jaringan kerja sama secara temporer dengan perusahaan lain.
Ketika suatu strategi mulai dikembangkan oleh sekelompok perusahaan, pada saat
tersebut peringkat strategi telah memasuki level strategi jejaring kerja (network level
strategy).
a. Integrasi horizontal
Strategi integrasi horizontal yaitu mencari kepemilikan pada perusahaan
pesaing. Cara mendapatkan kepemilikan tersebut bisa dengan merger, akuisisi
atau pengambil alihan perusahaan. 4
b. Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal menurut Jauch dan Glueck merupakan strategi yang
meluaskan atau mengurangi batasan bisnis terutama batasan fungsi yang
3
Senja Nilasari, 2014, Manajemen Strategi itu Gampang, Jakarta hlm. 81
4
Ibid, hlm. 85
9
dilakukan. Jenis integrasi ini ada dua, yaitu integrasi ke depan dan integrasi ke
belakang. Integrasi ke depan yaitu jika perusahaan mendapatkan kepemilikan
pada distributor atau pengecer yang memasarkan produknya. Sedangkan integrasi
ke belakang adalah perusahaan mencari kepemilikan atas pemasok bahan baku
dari produknya. 5
Selain diversifikasi dan integrasi ada juga strategi alternatif lain yang bisa dipilih
perusahaan. Jauch dan Glueck menyatakan ada 4 (empat) strategi alternatif yang bisa
dilakukan oleh perusahaan. Strategi-strategi tersebut diantaranya:
a. Strategi Strabilitas
b. Strategi Ekspansi
c. Strategi Penciutaan
5
Ibid, hlm. 86
6
Ibid, hlm. 87
7
Ibid, hlm. 88
10
yang telah melakukan analisis terhadap perusahaannya dan menemukan bahwa
usahanya ternyata tidak berjalan dengan baik atau tidak meguntungkan, biasanya
melakukan strategi ini. Strategi ini dapat berbentuk penjualan aset, menutup bisnis
yang tidak menguntungkan, menghentikan produksi produk baru tertentu dan lain-
lain.
d.
Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi berarti menggabungkan beberapa strategi terutama
strategi dalam mengurangi dan menambah produk baru. Produk lama yang
ternyata tidak menguntungkan bisa dihentikan, namun perusahaan tidak berhenti
sampai disana. Perusahaan berusaha mencari produk baru yang lebih
menguntungkan untuk diproduksi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menaikan kapasitas dan meningkatkan efisiensi. 8
Untuk mencapai hasil yang lebih baik dari rata-rata dalam suatu industri
diperlukan tiga strategi generik. Ketiga strategi generic tersebut adalah cost leadership,
differentiation, dan focus. Strategi differentiation merupakan bentuk upaya perusahaan
untuk tampil berbeda dengan perusahaan pesaing yang lain. Pembedanya dapat berupa
produk, jasa, sistem perusahaan, pemasaran, dan juga factor-faktor lain. Nilai utama
8
Ibid, hlm. 89
9
Louis E. Boone dan David I. Kurtz, 2007, Contemporary Business (Pengantar Bisnis Kontemporer),
Jakarta, hlm. 6
11
dari pembeda haruslah berupa sebuah keunggulan yang membuat konsumen menjadi
lebih tertarik. 10
10
Abd. Rahman Rahim dan Enny Radjab, 2017, Manajemen Strategi, Makassar, hlm.95- 96
11
Ibid, hlm. 96
12
Aktivitas lebih spesifik dibanding dengan strategi besar, Strategi besar
memberikan arah yang lebih umum.
3. Pembuat strategi:
Setiap fungsi tersebut harus memiliki tugas dan rencana tindakan yang
dilakukannya secara terpadu dengan strategi tingkat bisnis. Terdapat beberapa
perbedaan antara strategi fungsional dengan strategi umum dan bisnis, yaitu dari segi
cakupan waktu, Kespesifikan dan peserta dalam pengembangan. Strategi ini
merupakan kegiatan yang akan dijalankan dalam waktu dekat, lebih spesifik dan
dikembangkan oleh staff perusahaan pada tingkat yang berada pada tingkat
operasional. Strategi fungsional adalah strategi yang lebih bersifat teknis yang
merupakan rumusan arahan dan pedoman dan operasional. Strategi tersebut terdiri dari
6 jenis, yaitu:
13
a. Strategi produksi, strategi ini untuk menetapkan apa yang menjadi produk
unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi pokok
yang dimiliki.
b. Strategi pemasaran, strategi ini untuk menetapkan pasar mana yang akan
digarap, kondisi pasar yang bagaimana yang akan diinginkan, dan lain
sebagainya.
c. Strategi promosi, strategi ini merupakan kelanjutan dari pemasaran dan
produksi, dimana promosi apa yang dihendak diluncurkan, media apa yang
akan digunakan untuk promosi dan sebagainya.
d. Strategi keuangan, dimana berkaitan dengan pendanaan serta ketersediaan
dana baik untuk produksi, pemasaran dan bagian fungsional lainnya. Dari
mana dana tersebut didapat dan bagaimana penggunaannya.
e. Strategi sumber daya manusia (SDM), merupakan strategi yang penting dan
harus mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM yang tepat dan
berkompeten pada bidang yang tepat sangat lah diperlukan.
f. Startegi fungsional lainnya, ini berkaitan dengan pihak luar seperti suplier,
konsultan, agen dan lain sebagainya dengan memperhatikan transparansi,
kejujuran, dan keterbukaan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi menjadi istilah untuk berbagai konteks pembicaraan, yang sering
diartikan sebagai cara untuk mencapai keinginan tertentu atau menyelesaikan sesuatu
masalah di masyarakat, mulai dari pemain catur, olahragawan, guru, pimpinan
perusahaan sampai birokrat bicara dengan menggunakan istilah strategi. Demikian
pula di organisasi, mula dari level pelaksana sampai pimpinan puncak
mempergunakan istilah strategi. Namun, apabila dicermati sungguh-sungguh ternyata
strategi yang dibicarakan memiliki tingkatan yang berbeda.
Hirarki strategi yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam arti yang luas strategi
dapat diurai mulai dari tingkat korporasi sampai level pelaksana kegiatan, namun
untuk tujuan perencanaan jangka panjang dalam organisasi umum hanya dikenal
Strategi Korporasi, Strategi Bisnis, dan Strategi Fungsional. Dalam merumuskan
sebuah strategi, perusahaan dapat merumuskan dengan strategi diversifikasi dan
integrasi. Perumusan strategi juga dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu strategi
stabilitas, strategi ekspansi, strategi penciutan, dan strategi kombinasi.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan kita
mengenai gambaran umum akuntansi dan kegiatan perusahaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Wahyudi Sri, 1996. Manajemen Stratetejik. Jakarta: Binarupa Aksara.
Jauch, Laurence R., and William R. Glueck. 1998: “Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan”. (Terjemahan Murad dan AR Hendry Sitanggang) Jakarta: Erlangga
Wheelen, T.L., dan J.D. Hunger. 1986. Strategic Management and Business Policy. Edisi
kedua. Massachusetts: Addison Wesley Publishing Company.
Wit, Bob de, dan Ron Meyer. 2005. Strategy Synthesis: Resolving Strategy Paradoxes to
Create Competitive Advantage. Hampshire: Cengage Learning EMEA.
16