MAKALAH
STRATEGI BERSAING
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Feri Harnando 119703 12926
Harisa Putri 11970324352
Kurniawan Armanda Putra 11970314362
Nur Faiza 11970322992
Rindi Artika 11970323047
Yolanda Septi Rahayu 11970320171
Yunita Anggraini 11970320135
Kelas / Semester : B / 6
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “STRATEGI
BERSAING”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................18
3.2 Saran..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak
dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan
pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari
dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut
untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang
menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di
lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan
berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan
kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk
meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi
persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara
langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis
baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat
kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil
keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan
usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara
yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan
berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal,
pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara
misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman.
Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang
baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak
dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya,
maupun kreatifitas.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah adalah:
1. Apakah pengertian strategi bersaing?
2. Apa saja jenis-jenis strategi bersaing?
3. Bagaimana penerapan strategi bersaing dalam perusahaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua
tadi.
B. Strategi Bersaing
Pengertian strategi bersaing telah dikemukakan oleh banyak ahli
ekonomi maupun dari berbagai pihak yang berpengalaman di bidangnya.
Terdapat ahli yang menjadi pencetus pemikiran mengenai strategi
bersaing, salah satunya adalah Michael E. Porter. Menurut Porter, strategi
bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di
dalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi.
Strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi
kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi,
aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri dalam
perusahaan bersaing. Kompetisi merupakan inti dari keberhasilan atau
kegagalan perusahaan. persaingan menentukan kelayakan aktivitas
perusahaan yang dapat berkontribusi terhadap kinerjanya, seperti inovasi,
budaya kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing adalah
usaha mencari posisi yang kompetitif yang dapat menguntungkan
perusahaan dalam suatu industri, pencarian area fundamental yang terjadi
persaingan. Strategi bersaing bertujuan untuk membangun posisi yang
menguntungkan dan berkelanjutan terhadap kekuatan yang menentukan
persaingan industri.
Terdapat dua hal utama yang mendasari pilihan strategi bersaing.
yang pertama adalah daya tarik industri untuk keuntungan jangka panjang
dan faktor-faktor yang menentukan itu. tidak semua industri menawarkan
kesempatan yang sama bagi keuntungan yang berkelanjutan, dan sumber
daya yang melekat pada suatu industri adalah salah satu unsur utama
dalam menentukan keuntungan perusahaan. Hal kedua dalam strategi
kompetitif adalah siapa penentu strategi kompetitif dalam suatu industri.
5
Terdapat 3 tipe dasar dalam keuntungan bersaing, yakni kepemimpinan
biaya (cost leadership), dan diferensiasi (differentiation).
1. Aspek-aspek Diferensiasi
Menurut Kartajaya (2000), diferensiasi dapat dibangun berdasarkan
beberapa aspek atau dimensi, yaitu:
1. Konten (content). Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada "apa"
value yang perusahaan tawarkan kepada konsumen. Hal ini
6
merupakan bagian tangible dari diferensiasi. Content differentiation
sebagai penawaran utama dari produk dan perusahaan kepada
pelanggan.
2. Konteks (context). Merupakan dimensi yang menunjuk pada "cara"
(how to offer) perusahaan menawarkan value kepada pelanggan.
Dimana perusahaan membedakan diri dari pesaing berdasarkan
pada bagaimana cara menawarkan value ke pelanggan.
3. Infrastruktur (infrastructure). Faktor-faktor pemungkin (enable)
terealisasikannya diferensiasi konten, konteks diatas, dimana
dimensi ini menunjukan pada perbedaan terhadap pesaing
berdasarkan kemampuan teknologi (technology) kapabilitas SDM
(people) dan kepemilikkan fasilitas (facility) untuk mendukung
menciptakan diferensiasi konten dan konteks diatas.
2. Syarat-syarat Diferensiasi
Diferensiasi merupakan upaya menciptakan pembedaan baik dari sisi
konten, kontek maupun infrastruktur dan diferensiasi dibentuk tidak
hanya berbeda tetapi harus memiliki diferensiasi yang kokoh dalam
jangka panjang. Menurut Kartajaya (2004), terdapat kriteria atau
syarat yang menjadi acuan dalam membangun diferensiasi, yaitu:
1. Menciptakan excellent value. Sebuah diferensiasi harus mampu
menciptakan excellent value kepada pelanggan sehingga
perbedaan tersebut memiliki makna di mata pelanggan.
2. Keunggulan bersaing. Diferensiasi perusahaan harus merupakan
keunggulan dibandingkan pesaing. Sebuah diferensiasi akan
kokoh jika mencerminkan perbedaan dengan pesaing dan
perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari penawaran
perusahaan.
3. Memiliki keunikan. Agar diferensiasi kokoh dan sustainable,
maka harus memiliki uniqueness sehingga tidak mudah untuk
ditiru oleh pesaing. Untuk tidak mudah ditiru maka diferensiasi
harus tersusun atas sekumpulan sistem aktivitas (activity system)
7
yang saling terkait dimana antar aktivitas-aktivitas tersebut saling
menunjang secara konstruktif satu sama lain.
3. Jenis-jenis Diferensiasi
Menurut Kotler (2009), terdapat beberapa jenis atau bentuk dalam
strategi diferensiasi, yaitu sebagai berikut:
a. Diferensiasi produk
Strategi diferensiasi produk adalah untuk memberikan kreativitas
yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih
menarik, nyaman dan aman, sehingga lebih diminati oleh
konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. Sebuah
perusahaan dapat mendeferensiasikan produk secara fisik seperti
konsistensi, keawetan, keandalan, atau dapat diperbaiki. Dalam
diferensiasi produk, produk memiliki arti atau nilai bahwa
perusahaan menciptakan suatu produk baru yang dirasakan oleh
keseluruhan pelanggan sebagai produk yang unik dan berbeda.
Produk yang memiliki diferensiasi yang unik dan beda dapat
dijadikan sebagai ciri khas dari suatu perusahaan. Dalam hal ini,
keunggulan yang berupa posisi superioritas dalam sebuah industri
atau pasar sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan karena keunggulan bersaing dapat dicapai dari
berbagai kompetensi yang dimiliki dan ditingkatkan melalui aset-
aset strategik bawaan khas perusahaan.
b. Diferensiasi kualitas pelayanan
Diferensiasi kualitas pelayanan adalah mewujudkan kreativitas
yang tinggi dalam mengkombinasikan unsur-unsur bauran
pemasaran dengan keramah-tamahan dan wawasan karyawan yang
luas, sehingga kualitas jasa pelayanan yang dirasakan oleh
konsumen melebihi harapan. Kualitas merupakan kiat secara
konsisten dan efisien untuk memberi pelanggan apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan. Sebagai tambahan dari
perbedaan secara fisik, perusahaan dapat membedakan servis yang
8
menyertai produk, misalnya; penyerahan, pemasangan, perbaikan,
pelatihan, servis, konsultasi dan sebagainya. Kualitas pelayanan
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
persepsi pelanggan, persepsi pelanggan terhadap kualitas
pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atau keunggulan
suatu pelayanan. Kualitas pelayanan merupakan indikator penting
bahkan dikatakan sebagai dasar dalam penilaian kepuasan
pelanggan sebagai penciptaan nilai bagi pelanggan, mengantisipasi
dan mengelola harapan pelanggan dan menunjukkan serta
melakukan tanggung jawab untuk memenuhi apa yang menjadi
keinginan pelanggan.
c. Diferensiasi citra
Diferensiasi citra adalah sebuah karakteristik yang khusus atau
pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra
adalah bauran yang dari elemen pencitraan, yang menciptakan
sebuah merek. Banyak perusahaan yang sukses dalam menjual
produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang
menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik
dalam pilihan konsumen yang begitu banyak. Citra merupakan arti
penting dalam bisnis, citra yang penting bagi seorang pelanggan
adalah citra yang dirasakan memiliki perbedaan dari citra pesaing.
Dalam hal ini, citra yang dimaksud berupa image dari produk dan
perusahaan serta pelanggan merasakan adanya perbedaan dari
produk yang digunakan. Pembentukan citra yang unik melalui
kegiatan periklanan dan pensponsoran terbukti lebih efektif dalam
mencapai penciptaan ekuitas merek. Apabila perusahaan telah
memiliki merek yang baik bagi pelanggan dan mempunyai ekuitas
merek yang tinggi, maka loyalitas pelanggan dapat terbangun
dengan sendirinya atau dengan kata lain perusahaan telah
memiliki keunggulan bersaing di benak pelanggan.
4. Kelebihan diferensiasi
9
Kelebihan atau keunggulan strategi diferensiasi yaitu:
1. Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk Suatu
produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan.
Sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa
kita, perlu dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam
pemasaran kita meningkat kembali.
2. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh
konsumen. Perbedaan yang ada pada produk maupun jasa kita,
akan membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat produk
atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of interest yang
kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau
jasa yang lain.
5. Kelemahan diferensiasi
Kelemahan atau kekurangan strategi diferensiasi yaitu:
1. Sekiranya pembeli tidak melihat keunikan yang signifikan pada
barang tersebut, strategi diferensiasi amat dengan mudah dapat
ditandingi oleh strategi harga murah. Diferensiasi gagal
menimbulkan efek perbaikan kualitatif bagi pembeli barang
tersebut, misalnya pada peningkatan status. Manajemen tidak
mampu mendeteksi kebutuhan riil konsumen. Dalam hal ini,
biasanya manajemen hanya memberikan tekanan pada atribut
pokok produk yang berwujud saja.
2. Strategi diferensiasi tak hendak menghasilkan keuntungan yang
optimum jika imitasi terhadap barang tersebut dapat dengan
mudah dan cepat dilakukan. Dengan demikian, diferensiasi hampir
selalu menuntut keunikan yang berkelanjutan yang berjangka
relatif panjang.
3. Strategi diferensiasi juga mengandung resiko yang inheren
terhadap kemungkinan kecilnya pangsa pasar yang dikuasai.
Karakteristik barang dan tingginya harga menjadikan terbatasnya
pasar sasaran.
10
4. Strategi diferensiasi juga tidak mudah diterapkan jika perbedaan
antara harga premium yang ditawarkan dengan harga barang
pesaing yang menggunakan strategi keunggulan biaya terendah
terlampau jauh. Pembeli bukan tidak mungkin bersedia kehilangan
kepuasan karena memutuskan tak membeli barang yang
terdiferensiasi sebagai akibat kemungkinan penghematan yang isa
dilakukan karena membeli barang lain yang jauh lebih murah.
Kesalahan ini lebih mudah terjadi karena perusahaan melakukan
diferensiasi secara berlebihan.
11
d. Kenaikan bahan baku dari supplier dapat diredam oleh keunggulan
dalam biaya.
Beberapa cara yang dapat diterapkan dalam strategi Low Cost adalah :
1. Membuat desain produk yang sederhana dan menstandarisasi
komponen-komponennya
2. Berusaha mendapatkan bahan baku yang murah
3. Melakukan inovasi baru pada proses produksi
4. Mengembangkan jaringan pemasaran yang berbiaya murah
5. Mengusahakan pengurangan biaya overhead seperti biaya
penyimpanan, tenaga kerja dan pemeliharaan.
6. Dalam strategi low cost perusahaan akan memproduksi produk dengan
desain maupun proses produksi yang sederhana, bahkan
dalam strategi ini perusahaan lebih cenderung mengabaikan biaya
riset and development yang relatif mahal. Perusahaan akan membuat
desain produk serta membuat standarisasi untuk produk yang
dihasilkan agar kebutuhan biaya produksi dapat diminimalisasi. Selain
itu perusahaan juga akan berusaha untuk mendapatkan bahan baku
berkualitas namun dengan harga yang lebih murah. Pada umumnya
perusahaan akan mencari bahan baku yang lokasinya berdekatan
dengan lokasi perusahaan agar meminimalkan biaya angkut bahan
baku.
7. Apabila perusahaan hendak melakukan inovasi baru untuk
menghasilkan produk, maka perusahaan akan melakukannya dalam
kegiatan produksi dan tidak melakukan inovasi dalam kegiatan riset.
Hal ini ditujukan agar inovasi tidak memerlukan biaya yang besar
melainkan biaya inovasi digabungkan dengan biaya produksi dan
operasional perusahaan.
8. Strategi low cost lainnya adalah dengan mengembangkan
saluran distribusi produk yang lebih murah. Bagi perusahaan yang
menganut strategi low cost, biasanya akan saluran pemasaran dan
pendistribusian produk yang relatif pendek. Perusahaan
12
mendistribusikan produk hingga ke konsumen akhir dengan
menggunakan agen atau distributor yang sedikit. Bahkan perusahaan
yang menerapkan strategi low cost lebih memilih menerapkan direct
selling untuk menjual produk atau jasanya ke konsumen akhir.
Dengan menerapkan direct selling akan mengurangi biaya pemasaran.
C. Focus Strategy
Focus strategy atau strategi fokus mengacu pada strategi di mana
perusahaan memilih pasar yang lebih sempit (kita menyebutnya ceruk
pasar atau niche market). Ini adalah salah satu dari tiga strategi generik
yang diperkenalkan oleh Michael Porter, di samping strategi diferensiasi
dan strategi kepemimpinan biaya (cost-leadership strategy).
Strategi-strategi tersebut adalah cara perusahaan untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Dengan memilih salah satu strategi, perusahaan
dapat memberikan nilai superior kepada pelanggan dan menghasilkan
pengembalian di atas rata-rata.
Untuk memenuhi permintaan, perusahaan dapat memilih dua
alternatif fokus:
a) Fokus pada biaya
b) Fokus pada diferensiasi
Keduanya mirip dengan dua strategi generik Porter lainnya, hanya
berkonsentrasi pada pasar yang lebih sempit.
Fokus biaya bertujuan untuk memberikan keunggulan melalui
biaya rendah di ceruk pasar yang ditargetkan. Perusahaan mengadopsi
strategi ini ketika konsumen lebih sadar biaya sementara juga
menginginkan produk yang relatif unik.
Namun, karena target pasar lebih sempit, tantangan bagi
perusahaan adalah untuk beroperasi di pasar secara menguntungkan.
Permintaan dalam ceruk pasar biasanya kecil untuk memungkinkan
perusahaan mencapai skala ekonomi.
13
Fokus diferensiasi berupaya untuk membedakan produk dan
memberikan nilai unik kepada pelanggan di pasar. Contohnya adalah
Gucci di industri pakaian. Biasanya, di pasar ini, perusahaan dapat
menawarkan harga premium karena pelanggan relatif kurang sadar harga.
Ketika menerapkan strategi fokus, perusahaan harus menyadari
bahwa ukuran permintaan relatif lebih kecil. Karena alasan ini, banyak
perusahaan besar tidak memasuki pasar ini.
Karena perusahaan besar tidak ingin melayani pasar ceruk, tekanan
persaingan biasanya tidak terlalu ganas.
Dalam memilih pasar, perusahaan harus memastikan bahwa mereka
dapat beroperasi secara menguntungkan. Pasar ceruk juga harus
menawarkan potensi pertumbuhan dan bukan pada tahap matang. Juga,
pasar tidak menarik bagi pesaing potensial, sehingga tekanan persaingan
akan relatif minimal di masa depan.
Perusahaan dapat mengidentifikasi ceruk pasar sasaran melalui
beberapa kriteria, termasuk faktor geografis, karakteristik pembeli,
spesifikasi produk, dan persyaratan pelanggan.
Perusahaan juga dapat menemukan ceruk pasar yang menarik
dengan memeriksa kebutuhan spesifik dari lini produk yang ada di pasar
utama. Contohnya adalah e-Bay di pasar lelang dan Porsche di pasar
mobil sport.
14
b. Contoh diferensiasi produk dari segi harga dapat diamati dari produk
Apple. Seperti yang kita ketahui Apple dikenal sebagai merk gadget
dengan harga yang terbilang cukup tinggi. Namun harga yang
ditawarkan sebanding dengan kualitas produk yang menggunakan
teknologi terbaru dan belum pernah digunakan oleh kompetitornya.
Selain itu, Apple juga menarik minat konsumen dengan
memperkenalkan hype baru sebelum produknya diluncurkan. Strategi
ini merupakan cara yang cerdas untuk mengkampanyekan produk
sehingga penjualan pre – order meningkat.
2. Strategi Low Cost
a. Wal-Mart
Wal-Mart Stores, Inc. adalah perusahaan Amerika Serikat yang
mengoperasikan jaringan department store. Menurut Fortune Global
500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia
berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962,
Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York
pada tahun 1972. Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania
Raya (dengan nama ASDA), Jepang (dengan nama Seiyu), Kanada,
Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-Mart
pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006
karena merugi. Selain itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di
Indonesia (di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun 1990-an
namun ditutup karena kurang menguntungkan. Walmart juga
merupakan perusahaan retail terbesar di dunia yang memiliki lebih dari
3700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di 14 negara.
b. Strategi Walmart :
Walmart yaitu menjual produk bermerk dengan harga yang lebih
murah. Walmart menjangkau berbagai lapisan konsumen dengan
membagi usahanya menjadi beberapa segmen yaitu walmart discount
stores, walmart super center, walmart neigbourhood market,
marketside, dan walmart.com. Walmart Strategy Untuk mewujudkan “
15
save money live better“, strategi yang digunakan oleh Walmart yaitu
menjual produk bermerk dengan harga rendah melalui penerapan
sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh
infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih.
3. Focus strategy
a. Perusahaan Alfamart menggunakan Strategi Generik Porter yaitu
Strategi Fokus (Focus Strategy). Karena Alfamart sudah memiliki
jumlah pelanggan yang berjumlah sangatbesar sehingga perusahaan
harus mampu melayani kepuasan serta permintaan
pelanggannya.Apalagi Alfamart sudah hampir menjadi toko “wajib”
yang harus ada disetiap kawasanpemukiman. Brand image yang telah
melekat pada pemikiran pelanggan adalah Alfamartsebagai minimarket
bukan sebagai convenience store seperti Seven Eleven, Indomaret
Point,Circle K, dll. Sejauh ini Alfamart tidak melakukan perubahan/
penambahan modelpenjualannya. Alfamart tetap menjalankan seluruh
fokus target market utamanya
b. Fokus Biaya
Toko perlengkapan muslim Umi yang ada di purwokerto menawarkan
beraneka macam kebutuhan muslim khususnya muslimah. toko ini
menyediakan berbagai macam kerudung,baju muslim,dan aksesoris-
aksesoris. harga yang ditawarkan sangan murah dibandingkan dengan
toko srupa lainnya yang ada di purwokerto. Hal ini dikarenakan toko
umi telah memiliki tempat pasokan barang yang murah dan berkualitas
tinggi. Usahanya pun berkembang pesat dengan terbukanya 2 cabang
lainnya yang salahsatunya ada di purbalingga.
c. Fokus Differensiasi
Strategi ini dilakukan oleh PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM)
dengan mengeluarkan motor matic wanita dengan teknologi injeksi. Di
tengah persaingan motor matic wanita yang semakin ketat, PT ASTRA
16
HONDA MOTOR (AHM) menerapkan teknologi injeksi pada sepeda
motornya. PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) mengeluarkan
Honda Vario PGM-FI yang diklaim memiliki akselerasi yang lebih
cepat, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Meskipun untuk
memperolehnya konsumen harus membayar dengan harga yang lebih
mahal, motor dengan teknologi injeksi ini tetap laku di pasaran. Selain
hemat bahan bakar, sepeda motor ini juga dilengkapi dengan bagasi
yang super besar dan mampu menampung sebuah helm.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi
kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi,
aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri dalam perusahaan
bersaing.
Terdapat dua hal utama yang mendasari pilihan strategi bersaing.
yang pertama adalah daya tarik industri untuk keuntungan jangka panjang
dan faktor-faktor yang menentukan itu. tidak semua industri menawarkan
kesempatan yang sama bagi keuntungan yang berkelanjutan, dan sumber
daya yang melekat pada suatu industri adalah salah satu unsur utama dalam
menentukan keuntungan perusahaan. Hal kedua dalam strategi kompetitif
adalah siapa penentu strategi kompetitif dalam suatu industri. Terdapat 3
tipe dasar dalam keuntungan bersaing, yakni kepemimpinan biaya (cost
leadership), dan diferensiasi (differentiation).
Menerapkan strategi secara tepat akan berdampak pada kemampuan
mereka (wirausaha) untuk bersaing dengan usaha lain serta dapat
meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara
mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan
mengembangkan sumber keunggulan bersaingnya maka kelangsungan
usaha tersebut akan tetap terjaga.
3.2 Saran
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi
usaha kecil dan kewirausahaan oleh karena itu para wirausaha tidak hanya
berfokus pada strategi inovasi dan menjalin kemitraan seperti yang telah
dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat penting juga yaitu
memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan
kinerja.
18
DAFTAR PUSTAKA
19