Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Study Kasus untuk Menyusun Formulasi Strategi pada PT.Samsung

Dosen Pengampu : Hamidah Rahim, SE, MM

Disusun oleh :

Shindy Frisdonia Amanda 18101155310093

Suci Rahmadhani 18101155310095

Zahara Ferdila 18101155310101

Dian Pratiwi 18101155310112

Aidil Saputra 18101155310204

KELAS M – 10

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS UPI YPTK PADANG

2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata Manajemen
Strategik dengan judul " Study Kasus untuk Menyusun Formulasi Strategi pada
PT.Samsung"

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen Manajemen Strategik kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 27 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... 2


Daftar Isi ................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................ 6
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................... 7
A. Pengertian Formulasi Strategi ........................................................... 7
B. Tahap Tahap formulasi Strategi pada PT.Samsung .......................... 8
C. Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal factor analysis
summary- IFASMatrix pada Samsung ................................................... 10

BAB III
PENUTUP .............................................................................................. 17
A.Kesimpulan ......................................................................................... 17
B.Saran ................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingginya persaingan dunia usaha dan ketidakpastian lingkungan usaha saat


ini menuntut setiap perusahaan untuk mencari strategi apa yang paling tepat dan
sesuai untuk mengatasinya. Strategi ini penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan agar tetap dapat bertahan di industrinya. Apabila strategi ini tidak
lekas diambil, hal yang ditakutkan terjadi adalah perusahaan tidak mampu
bersaing sehingga menyebabkan kinerja perusahaan menurun atau yang paling
ekstrem adalah keluar dari industrinya. John P. Kotter (1996) menyatakan bahwa
dewasa ini, perusahaan harus dapat membawa dirinya untuk terus berinovasi dan
berubah, tidak hanya untuk berhasil tapi untuk dapat bertahan dalam dunia
dimana kompetisi makin meningkat (Daft 2007: 278). Banyaknya kompetitor
menyebabkan perusahaan tidak dapat mengambil keuntungan yang besar. Apabila
pendapatan usaha perusahaan sedikit, maka keuntungan yang kecil ini tidak akan
mencukupi untuk membiayai kebutuhan operasional sehari-hari dalam jangka
waktu lama.
Perusahaan, khususnya perusahaan kecil, biasanya tidak menganggap perlu
untuk mempunyai sebuah strategi. Apalagi bila perusahaan ini sudah berdiri
puluhan tahun dan masih bertahan. Biasanya manajemen puncak merasa bahwa
belum ada yang perlu diubah walaupun kenyataannya lingkungan sudah berubah.
Kadang manajemen puncak menyadari akan perubahan ini, tapi mereka hanya
diam dan berharap keadaan akan kembali seperti semula. Ada juga manajemen
puncak yang mempunyai strategi tapi tidak diungkapkan atau dituangkan dalam
bentuk pernyataan strategi sehingga karyawannya tidak mengetahui apa yang
harus mereka lakukan sehubungan dengan strategi itu.
Pada era globalisasi, persaingan antar perusahaan dibidang yang sama
dirasakan semakin tinggi. Perusahaan harus bisa terus mengembangkan diri

4
mengikuti lingkungan yang cepat berubah. Faktor lingkungan makro mengacu
pada faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan suatu perusahaan; ia adalah
pola dari semua kondisi dan pengaruh eksternal yang mempengaruhi kehidupan
dan perkembangan perusahaan (Mintzberg and Quinn, 1992). Yang paling
penting diantaranya adalah lingkungan ekonomi, politik dan hukum, serta
lingkungan teknologi. Di lain pihak, faktor lingkungan mikro berhubungan
dengan berbagai karakteristik masing-masing sektor industri seperti pasar dan
struktur industri, persaingan, dan lain-lain (Kusumadmo, 2013). Keberlangsungan
perusahaan menjadi penting disamping mengejar keuntungan saja. Menghadapi
hal-hal tersebut, perusahaan harus bisa mempersiapkan strategi terbaik untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. Strategi yang akan dibuat selalu dimulai denganmenganalisa kondisi
lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi (Kim dan Mauborgne, 2009).
Manajamen strategi merupakan kumpulan keputusan dan tindakan yang
mengarahkan kinerja jangka panjang dari perusahaan, dipakai untuk menentukan
strategi-strategi apa saja yang akan digunakan pada suatu perusahaan dalam
menjalankan usahanya (Wheelen dan Hunger, 2012). Dengan adanya manajemen
strategi perusahaan bisa lebih jelas mengarahkan kerjanya untuk mencapai visi
perusahaan, lebih fokus pada strategi yang penting, dan dapat cepat memahami
adanya perubahan lingkungan. Formulasi strategi adalah perkembangan rencana
jangka panjang untuk keefektifan manajemen peluang dan ancaman dari
lingkungan, dalam cakupan kekuatan dan kelemahan perusahaan (SWOT).
Termasuk penentuan misi perusahaan, tujuan spesifik, pengembangan strategi,
dan penentuan kebijakan peraturan.
Pada penerapan formulasi strategi ini PT.Samsung menjadi salah satu contoh
yang menerapkan hal tersebut. Samsung merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang elektronik. Dalam menghadapi perkembangan zaman Samsung diharuskan
untuk membuat inovasi-inovasi yang baru dan berbeda dari para

5
pesaing,khususnya dalam hal gadget. Untuk itu Samsung harus mampu
memperkenalkan diversifikasi produknya agar tidak kalah dalam bersaing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian formulasi strategi?


2. Bagaimana Tahapan formulasi strategi pada PT.Samsung?
3. Bagaimana Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal factor analysis
summary- IFASMatrix pada Samsung?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian dari formulasi strategi.


2. Untuk mengetahui Tahapan formulasi strategi pada PT.Samsung.
3. Untuk mengetahui Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal factor
analysis summary- IFASMatrix pada Samsung

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Formulasi Strategi

Secara umum Formulasi Strategi adalah proses penyusunan langkah-langkah


ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang sebuah strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Dalam hal ini Morton (1996 : 17-22) menyatakan bahwa terdapat keterikatan
yang saling menunjang antara Struktur Organisasi & Budaya Perusahaan, Peran
Individu, Teknologi, Struktur Organisasi dan Proses Manajemen yang dipengaruhi
oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External serta Lingkungan Teknologi External
dalam metodologi pembentukan sebuah Strategi.

Oleh karenanya terdapat beberapa langkah yang perlu dilaksanakan oleh


perusahaan, antara lain yaitu:
1) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa yang
akan datang. Tentukanlah misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan di
dalam lingkungan tersebut.
2) Merumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.
3) Melakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kelemahan dan
kekuatan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalani misi serta usahanya untuk meraih keunggulan bersaing (competitive
advantage).

7
Menentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif
strategi serta merumuskan strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran
keberhasilan. Pada tahap ini penyusun strategi harus melaksanakan analisis terhadap
opsi yang dimiliki oleh perusahaan dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dimiliki dengan fakta ekstern yang sedang dihadapi. Tentukan strategic option yang
paling dikehendaki diantara opsi-opsi yang ada yang sesuai dengan misi organisasi
itu sendiri. Tentukan tujuan yang sifatnya jangka panjang dan strategi utama untuk
mencapai opsi yang paling dikehendaki. Lalu tentukanlah target tahunan serta strategi
jangka pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama.

B. Tahap Formulasi
Formulasi merupakan bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi sebuah
bentuk matematis. Formulasi sendiri memiliki 5 tahap implementasi, antara lain
sebagai berikut:

1. Tahap I, Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis

Merupakan tugas para eksekutif organisasi untuk bisa menilai kecenderungan


yang terjadi pada saat ini dan yang akan datang baik itu dari segi eksternal (pasar,
persaingan, regulasi, teknologi, dan keadaan ekonomi) maupun dari segi internal
(nilai organisasi, hasil produk dan pasar, keunggulan dan kemampuan, serta
kebijakan strategis yang lalu).
2. Tahap II, Formulasi Strategi

Dalam hal ini adalah memeriksa beberapa masa depan alternatif dan
menyeleksinya serta menciptakan profil ataupun visi strategis yang terfokus.
Kekuatan formulasi sangat bergantung pada kekuatan proses yang dilalui ataupun
yang dialami sendiri oleh tim dalam membuat keputusan.

8
3. Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis

Dengan mempergunakan metode management proyek yang canggih dan benar


dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, diberi tahapan, dijadwalkan,
disumberdayakan, diimplementasikan dan dipantau (diawasi), maka proyek-proyek
tersebut bisa dioptimalkan dalam suatu portofolio.
4. Tahap IV; Implementasi Strategi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas


suatu proyek sangat diperhatikan. Untuk itu diperlukan suatu sistem komunikasi
yang handal, cepat serta akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower
management) hingga ke tingkat yang paling tinggi (top management).
5. Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi

Pada tahap ini diperlukan indikator internal (kemajuan pada bidang tujuan dan
langkah strategis, kemajuan proyek) ataupun indikator eksternal (validitas asumsi
dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber
kegiatan baik itu untuk jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang
harus dioptimalkan secara terus-menerus.
Memformulasikan strategi

Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat


guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi
bisnis, analisa SWOT mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta
mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan
jangka panjang.

 Analisa SWOT

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),


opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba

9
menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan
ancaman lingkungan eksternal organisasi.

 Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu


melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
 Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya
kurang mencukupi.
 Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat
diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan
masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
 Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami
kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan
maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

Mengimplementasikan Strategi

Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau


merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business),
memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan
sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan.
Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi
strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan
imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer
dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan
antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

10
Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi

Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses


strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:

1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.

Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini


tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

C. Identifikasi kekuatan dan kelemahan Internal factor analysis summary –


IFASMatrix Pada Samsung

 Kekuatan

Nama Samsung sudah dikenal sejak industri pasar elektroniknya


dimatakonsumen dipercayai sebagai salah satu produk unggulan, sehingga
memungkinkanpasar gadget nya dengan mudah masuk ke dalam pasaran di
Indonesia. Hal ini menyebabkan pasaran Samsung Mobile dengan cepat menjarah
dan menarik minat beli konsumen yang dapat dikatakan tinggi. Apalagididukung
dengan kualitas smart phone yang unik disertai berbagai inovasi teknologibaru yang
mampu menyeimbangi perkembangan globalisasi modern sekarang ini.

Samsung mobile memiliki beranekaragam tipe baik itu yang


masihmenggunakan tombol sebagai input maupun hingga penggunaan teknologi
touchscreen yang disertai dengan berbagai tingkatan harga, menjadi keunggulan
merekadalam memenuhi permintaan masyarakat yang berbeda-beda dan sangat

11
tergantung pada faktor finansial maupun kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari
munculnyaSamsung Galaxy S yang memiliki berbagai fitur unik yang disertai dengan
spesifikasiyang tinggi, serta Galaxy Note yang disertai stylus pen yang
memungkinkanpengguna berkreatifitas dengan penggunaan pen tersebut. Oleh karena
luasnya jenisproduk yang mampu ditawarkan, menjadikan Samsung sebagai
pemimpin pasar terkuat dalam gadget . Hal ini dilihat dari keberhasilan Samsung
dalam menggeser Nokia sebagai pembuat ponsel terbesar dunia dan mengalahkan
Apple dalam halpembuat smartphone terlaris di dunia.Keberhasilan terbesar Samsung
dalam pasaran ponsel ini mulai mendapatkanperhatian masyarakat sejak Samsung
mulai bekerja sama dengan perusahaan Google dalam penggunaan software Android
yang menyediakan berbagai aplikasi-aplikasiterdepan, juga didukung dengan
kemampuan pengadaan hardware yang canggih danmemiliki daya saing yang tinggi.

 Kelemahan

Permasalahan yang paling sering didapati adalah kuantitas produk


yangdisediakan oleh pihak Samsung tidaklah sebanding dengan jumlah
permintaankonsemen, baik dikarenakan keterbatasan jumlah produk yang dijual
ataupundikarenakan produk tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Akibat dari
terbatasnya jumlah produk ini membuat konsumen harus menunggu lama untuk
mendapatkanbarang yang mereka inginkan dan dapat berdampak pada penurunan
loyalitas pembeli.Adapun sering kali didapati pada counter-counter Samsung dimana
pelayanan dari karyawan masih kurang memuaskan karena keterbatasan kemampuan
mereka dalammemberi penjelasan akan produk yang mereka tawarkan.

Kekurangan lain Samsung sendiri secara global adalah adanya produk-produk


tertentu yang dibatasi luas jangkauan pasarannya hanya pada negara asal
produksinyayaitu Korea, padahal minat konsumen secara global akan produk tersebut
cukup tinggi.Hal ini secara tidak langsung mengurangi jumlah pendapatan Samsung

12
secarakeseluruhan. Juga adanya produk-produk yang dapat dikatakan tidak terlalu
laris atautidak memiliki angka penjualan setinggi produk lainnya, memiliki
keterbatasan dalampembaharuan OS, sebab dari Samsung Center sendiri tidak
memberikan fasilitastersebut. Hal ini menyebabkan pembeli yang menggunakan
produk tersebut merasa didiskriminasi sehingga mengurangi loyalitasnya.

 Input Stage

Input Stage, yaitu tahap awal yang fungsinya untuk menjabarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi perusahaan, baik itu faktor internal maupun faktor
eksternal. Faktor-faktor ini dijabarkan sesuai dengan pembagian aspeknya. Kemudian
pada tahap ini juga dilakukan analisa awal dengan menggunakan 3 matriks yang ada,
yaitu matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IFE (Internal Factor
Evaluation), dan CPM (Competitive Profile Matrix).

 IFE Matrix

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) adalah alat manajemen strategis


untuk audit atau untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
dalam bidang fungsional bisnis. Tujuannya adalah untuk melihat kuat atau lemahnya
kondisi internal suatu perusahaan. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke
dalam matriks IE (Internal-External) untuk mengetahui posisi perusahaan.

Menurut David (2006), matriks IFE meringkas dan mengevaluasi kekuatan


dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fugsional dari suatu usaha dan matriks
ini juga memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi hubungan di antara
bidang- bidang ini. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah berikut :

1. Membuat daftar faktor-faktor penting dari lingkungan internal baik kekuatan


maupun kelemahan.

13
2. Menentukan bobot dimulai dari 0.0 (sangat tidak penting), hingga 1.0 (sangat
penting).

3. Memberikan rating dari 1-4 yang menggambarkan besarnya pengaruh faktor


tersebut terhadap posisi perusahaan. Rating untuk kekuatan (1 = tidak penting, 2 =
kurang, 3 = penting, dan 4 = sangat penting). Sedangkan untuk faktor kelemahan
kebalikan dari faktor kekuatan (1 = sangat penting, 2 = penting, 3 = kurang, dan 4=
tidak penting).

4. Menentukan nilai tertimbang (perkalian antara bobot dengan rating).

5. Menentukan total nilai tertimbang untuk perusahaan tersebut.

Tidak peduli berapa banyak faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE,
jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang tinggi,
dengan rata- rata 2,5. Total nilai yang bobotnya di bawah 2,5 merupakan ciri
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah bobotnya di atas 2,5
menunjukkan posisi internal yang kuat.

 IFE (Internal Factor Evaluation) Matrix Pada PT Samsung Tb

14
Dari tabel IFE Matrix di atas, dapat diketahui nilai total weighted score
Samsung adalah sebesar 2,77. Jumlah ini berada di atas rata-rata (2,5),
mengindikasikan bahwa Samsung memiliki posisi internal yang kuat.

1. Strength
Nama Samsung sudah dikenal sejak industri pasar elektroniknya dimata
konsumen dipercayai sebagai salah satu produk unggulan, sehingga memungkinkan
pasar gadgetnya dengan mudah masuk ke dalam pasaran di Indonesia khususnya
Manado sendiri. Hal ini menyebabkan pasaran Samsung Mobile dengan cepat
menjarah dan menarik minat beli konsumen yang dapat dikatakan tinggi. Apalagi
didukung dengan kualitas smart phone yang unik disertai berbagai inovasi teknologi
baru yang mampu menyeimbangi perkembangan globalisasi modern sekarang ini.
Samsung mobile memiliki beranekaragam tipe baik itu yang masih
menggunakan tombol sebagai input maupun hingga penggunaan teknologi touch
screen yang disertai dengan berbagai tingkatan harga, menjadi keunggulan mereka
dalam memenuhi permintaan masyarakat yang berbeda-beda dan sangat tergantung
pada faktor finansial maupun kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya
Samsung Galaxy S yang memiliki berbagai fitur unik yang disertai dengan spesifikasi
yang tinggi, serta Galaxy Note yang disertai stylus pen yang memungkinkan
pengguna berkreatifitas dengan penggunaan pen tersebut. Oleh karena luasnya jenis
produk yang mampu ditawarkan, menjadikan Samsung sebagai pemimpin pasar
terkuat dalam gadget. Hal ini dilihat dari keberhasilan Samsung dalam menggeser
Nokia sebagai pembuat ponsel terbesar dunia dan mengalahkan Apple dalam hal
pembuat smartphone terlaris di dunia.
Keberhasilan terbesar Samsung dalam pasaran ponsel ini mulai mendapatkan
perhatian masyarakat sejak Samsung mulai bekerja sama dengan perusahaan Google
dalam penggunaan software Android yang menyediakan berbagai aplikasi-aplikasi
terdepan, juga didukung dengan kemampuan pengadaan hardware yang canggih dan
memiliki daya saing yang tinggi.

15
2. Weakness
Permasalahan yang paling sering didapati adalah kuantitas produk yang
disediakan oleh pihak Samsung tidaklah sebanding dengan jumlah permintaan
konsemen, baik dikarenakan keterbatasan jumlah produk yang dijual ataupun
dikarenakan produk tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Akibat dari terbatasnya
jumlah produk ini membuat konsumen harus menunggu lama untuk mendapatkan
barang yang mereka inginkan dan dapat berdampak pada penurunan loyalitas
pembeli. Adapun sering kali didapati pada counter-counter Samsung dimana
pelayanan dari karyawan masih kurang memuaskan karena keterbatasan kemampuan
mereka dalam memberi penjelasan akan produk yang mereka tawarkan.
Kekurangan lain Samsung sendiri secara global adalah adanya produk-produk
tertentu yang dibatasi luas jangkauan pasarannya hanya pada negara asal produksinya
yaitu Korea, padahal minat konsumen secara global akan produk tersebut cukup
tinggi. Hal ini secara tidak langsung mengurangi jumlah pendapatan Samsung secara
keseluruhan. Juga adanya produk-produk yang dapat dikatakan tidak terlalu laris atau
tidak memiliki angka penjualan setinggi produk lainnya, memiliki keterbatasan dalam
pembaharuan OS, sebab dari Samsung Center sendiri tidak memberikan fasilitas
tersebut. Hal ini menyebabkan pembeli yang menggunakan produk tersebut merasa
didiskriminasi sehingga mengurangi loyalitasnya.
 EFE Matrix

Matriks EFE (External Factor Evaluation) adalah alat yang baik untuk
memvisualisasikan dan memprioritaskan peluang (opportunity) dan ancaman (threat)
yang dihadapi bisnis. Tujuannya adalah untuk penilaian kondisi bisnis saat ini.
Matriks EFE sangat mirip dengan matriks IFE. Perbedaan utama antara matriks EFE
dan matriks IFE adalah jenis faktor-faktor yang termasuk dalam model matriksnya.
Matriks IFE berkaitan dengan faktor internal, sedangkan matriks EFE yang
bersangkutan dengan faktor eksternal. Misalnya dalam hubungan sosial, ekonomi,

16
politik, budaya, kependudukan, lingkungan, kependudukan, teknologi, hukum, dan
lainnya.

Menurut David (2006), matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,
pemerintah, hukum, dan persaingan. Terdapat lima langkah dalam mengembangkan
matriks EFE:

1. Membuat daftar faktor-faktor penting dari lingkungan eksternal baik peluang


maupun ancaman.
2. Menentukan bobot dimulai dari 0.0 (sangat tidak penting), hingga 1.0 (sangat
penting).
3. Memberikan rating dari 1-4 yang menggambarkan besarnya pengaruh faktor
tersebut terhadap posisi perusahaan. Rating untuk peluang (1 = tidak penting, 2
= kurang, 3 = penting, dan 4 = sangat penting). Sedangkan untuk faktor
ancaman kebalikan dari peluang (1 = sangat penting, 2 = penting, 3 =
kurang,dan 4 = tidak penting).
4. Menentukan nilai tertimbang (perkalian antara bobot dengan rating).
5. Menentukan total nilai tertimbang untuk perusahaan tersebut.

Tanpa mempedulikan jumlah peluang dan ancaman, kunci yang dimasukkan


dalam Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah
4,0 dan yang terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah
nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu organisasi memberi
jawaban dengan cara yang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada dalam
industrinya. Jumlah nilai sama dengan 1,0 menunjukkan bahwa strategi perusahaan
memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman eksternal.

17
 EFE (External Factor Evaluation) Matrix Pada PT Samsung Tbk

Dari tabel EFE Matrix di atas, dapat diketahui nilai total weighted score
Samsung adalah sebesar 2,61. Jumlah ini sedikit di atas rata-rata (2,5),
mengindikasikan bahwa Samsung cukup bagus dalam merespon berbagai peluang
yang ada dan mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi perusahaan. Dengan score
sedikit di atas rata-rata juga mengindikasikan bahwa Samsung bisa lebih baik lagi
dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang muncul untuk kemudian
diambil manfaatnya bagi perusahaan dengan tujuan untuk semakin memantapkan
perusahaan.

3. Opportunities
Samsung memiliki peluang yang besar dalam meningkatkan keuntungannya
karena adanya daya beli yang tinggi dari masyarakat. Dengan respon dari masyarakat
yang cepat terhadap perubahan atau pertumbuhan pasar, Samsung bisa menggunakan
peluang ini untuk lebih meningkatkan penjualan produk mereka.

18
Pada zaman ini teknologi berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Peluang yang dapat diambil Samsung dari hal ini adalah dengan mengeluarkan
produk dengan menggunakan teknologi terbaru seperti SBeam, teknologi terbaru
yang hanya dimiliki oleh produk Samsung. Banyaknya cabang yang dibuka di
berbagai tempat merupakan peluang yang besar yang memungkinkan Samsung untuk
menjangkau lebih banyak konsumen. Samsung juga bisa membuat hardware untuk
produk mereka daripada harus mengambilnya dari pihak luar. Hal ini bisa
mengurangi biaya dan menjadi terobosan baru bagi Samsung sebagai keunikan
tersendiri yang membedakan dengan perusahaan lain. Melihat zaman sekarang ini
banyak anak muda yang ingin berkreasi sesuai dengan kreatifitas mereka. Untuk itu
dengan melihat peluang ini Samsung menyediakan produk yang memiliki aplikasi
unik yang bisa membantu konsumen dalam menyalurkan kreatifitas mereka.

4. Threats
Di Indonesia mayoritas penduduknya menggunakan Blackberry yang
memiliki aplikasi BBM sehingga sulit bagi Samsung untuk mempromosikan
produknya pada konsumen yang sudah terbiasa menggunakan Blackberry. Begitu
juga dengan ancaman dari pesaing yang mengeluarkan produk yang lebih murah
dengan kualitas yang serupa dengan produk Samsung. Jika Samsung tidak merespon
maka Samsung bisa kalah bersaing dengan kompetitornya. Dimana beberapa
kompetitor dalam produk gadget yaitu Apple, Blackberry dan Nokia.

19
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Secara umum Formulasi Strategi adalah proses penyusunan langkah-langkah


kedepan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang sebuah strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Tahapan dalam formulasi strategi adalah Tahap 1Pengumpulan dan Analisis


Keterangan Strategis, Tahap II Formulasi Strategi, Tahap III Perencanaan Proyek
Induk Strategis, Tahap IV Implementasi Strategi, Tahap V Pemantauan, Peninjauan
dan Pembaharuan Strategi.

Memformulasikan Strategi sebagai berikut:

 Analisa SWOT

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),


opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba
menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang
dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.

 Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu


melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
 Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya
kurang mencukupi.

20
 Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat
diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan
masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
 Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami
kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan
maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi

1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.

B.Saran

Suatu Perusahaan hendaknya selalu merumuskan suatu strategi dengan


matang.proses perumusan strategi tidaklah singkat dan sederhana,dibutuhkan
beberapa manajer atas dan analisis untuk merumuskan suatu strategi
perusahaan.strategi juga harus sesuai dengan visi,misi dan tujuan perusahaan.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/6193/2/MM101753.pdf

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/128108-T%2026545-Formulasi%20strategi-
Pendahuluan.pdf

https://cupdf.com/document/formulasi-strategi-pt-samsung-tbk.html

Pengertian dan Tahapan Formulasi Strategi - Ilmu Ekonomi ID (ilmu-ekonomi-


id.com)

Formulasi Strategi – Blog Jarang Update (wordpress.com)

http://viezusdm.blogspot.com/2016/01/makalah.html?m=1

https://xdocs.net/preview/formulasi-strategi-pt-samsung-tbk-5c7d83d00a0af

22

Anda mungkin juga menyukai