Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENGARUH PENGEMBALIAN INVESTASI DAN

PENERIMAAN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM


(STUDI PADA PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA)

Widyo Nugroho

Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424
widyo@staff.gunadarma.ac.id

Abstract

This research is aimed to show the influence of return on investment and earning per
share on share price empirically. However the study was limited to tobacco industries
which are listed in Indonesian Stock Exchange (ISE) during the year of 2004 to 2009.
Among tobacco industries, we analyzed only two industries i.e. Bentoel International and
HM Sampoerna. This is due to prerequisite given such as that company issuing financial
statement for the year 2004 to 2009 by posting it in ISE website. Analyzing was done
using multiple regression in which return on investment and earning per share play as
independent variables and share price as dependent variable. The result shows that
return on investment and earning per share simultaneously influence the share price
significantly at 5%, but partially not.

Keywords : profitability ratio, return on investment, earning per share and share price

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk melihat secara empiris pengaruh rasio profitabilitas
seperti rasio pengembalian investasi dan pendapatan per saham terhadap harga saham
pada perusahan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) rentang waktu
antara tahun 2004 – 2009. Sampel yang diambil menggunakan metode purposif, dimana
kriteria yang diambil adalah perusahan yang menerbitkan laporan keuangan sejak tahun
2004 – 2009 dan diumumkan pada situs resmi BEI. Sampel yang dapat digunakan hanya
dua perusahan dari empat perusahaan rokok yang terdaftar di BEI, yaitu Bentoel
International dan HM Sampoerna, sementara Gudang Garam dan BAT Indonesia belum
memunculkan laporan keuangan 2009 secara terhubung. Penelitian ini menggunakan
regresi berganda dengan dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu
pengembalian investasi dan penerimaan per saham serta harga Saham dengan
menggunakan nilai signifikansi 5%. Secara simultan kedua variabel mempunyai
pengaruh terhadap harga saham, namun jika secara parsial bahwa variabel
pengembalian investasi dan penerimaan per saham tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.

Kata Kunci : rasio profitabilitas, pengembalian investasi, penerimaan per saham dan
harga saham

PENDAHULUAN salah satu hal yang penting. Kinerja


keuangan digunakan dalam menentukan
Dalam suatu lingkungan bisnis keputusan untuk berinvestasi, sehingga
yang kompetitif, mengetahui kinerja diperlukan tata cara pengukuran tepat
keuangan perusahaan adalah merupakan yang mampu memberikan penilaian yang

208 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3, Volume 14, Desember 2009


cukup akurat agar investor dan kreditor (diantaranya di Indonesia Pranowo, 2009;
tidak tersesat. Analisis kinerja keuangan Wicaksono, 2007; Ardiani, 2007, Yuliana
biasanya dilakukan dengan tujuan untuk dan Thio, 2003). Pranowo (2009)
menganalisis pengaruh terhadap pasar menggunakan pengungkit (DFL), pene-
saham perusahaan. rimaan per saham, penerimaan ditahan,
Para investor membutuhkan suatu rasio harga dan penerimaan, deviden
metode pengukuran kinerja keuangan dibayarkan, dan hasil deviden dalam
yang sesuai dengan kondisi nyata. mengukur kinerja keuangan.
Adapun tujuannya adalah untuk men- Wicaksono (2007) menggunakan
dorong aktivitas perusahaan yang penerimaan per saham, rasio pembayaran
cenderung mampu menambah nilai dan deviden dan pengembalian investasi,
menghapuskan aktivitas perusahaan yang sementara Ardiani (2007) menggunakan
justru merusak nilai. Pengukuran kinerja rasio kecukupan modal, pengembalian
keuangan selalu menggunakan rasio aset berisiko, marjin keuntungan bersih,
keuangan berdasarkan laporan keuangan pengembalian aset, biaya operasional
perusahaan, dimana analisis yang meng- terhadap pendapatan operasional, dan
gunakan rasio keuangan biasa disebut rasio pinjaman terhadap simpanan dalam
dengan faktor fundamental perusahaan mengukur kinerja keuangan. Yuliana dan
(Arnott, Hsu, dan Moore, 2005). Thio (2003) menggunakan konsep
Selama ini laba akuntansi selalu konvensional dan berbasis nilai terhadap
menjadi fokus perhatian dalam menilai laju pengembalian dalam mengukur
kinerja suatu perusahaan (di antaranya kinerja keuangan.
Gallizo dan Salvador, 2006; Beaver,
2002, 1968; Ball dan brown, 1968; METODE PENELITIAN
Beaver, Clark, dan Wright, 1979; Bernard
dan Stober’ 1989; Bowen, Burgstahler, Penelitian ini merupakan studi
dan Daley, 1987; Livnat dan Zarowin, kasus pada perusahaan rokok yang
1990; Collins, Maydew, Weiss, 1977; terdaftar di BEI. Ada sebanyak empat
Burgstahler dan Dichev, 1997; Bao dan (4)perusahan yang terdaftar di BEI pada
Bao, 1998; Riahi-Belkaoui, 1999; periode 2004-2009, yaitu PT. Gudang
Stewart, 1989). Laba akuntansi yang Garam, PT. BAT Indonesia, PT. HM
digunakan diantaranya variasi pene- Sampoerna dan PT. Bentoel International.
rimaan dan variabel turunannya seperti Karena hanya dua perusahaan, yaitu PT.
aliran kas, (Beaver dkk, 1979; Brown, HM Sampoerna dan PT. Bentoel Inter-
1968), dasar akrual (Bernard dan Stober, national yang mempublikasikan laporan
1989; Bowen dkk., 1987; Livnat dan keuangannya di BEI, maka hanya kedua
Zarowin, 1990), ekuitas bersih seperti perusahaan itu yang dianalisis selanjutnya
operasi yang menurunkan penerimaan kinerja keuangannya.
bersih (Collins dkk., 1977; Burgstahler Variabel penelitian adalah pengem-
dan Dichev, 1997), dan pertambahan nilai balian investasi, penerimaan per saham,
bersih (Bao dan Bao, 1998: Riahi- dan harga saham. Karena pengaruh
Belkaoui, 1999), pertambahan nilai kinerja keuangan (pengembalian saham
ekonomis (Stewart, 1989), dan keun- dan penerimaan per saham) yang ingin
tungan residual yang didefinisikan dievaluasi, maka model analisis yang
sebagai penerimaan ditahan (Biddle, digunakan adalah regresi linear berganda.
Bowen, dan Wallace., 1997). Hipotesis penelitian yang diuji adalah:
Kinerja keuangan perusahaan H1 : Ada pengaruh pengembalian
secara luas digunakan untuk menganalisis investasi terhadap harga saham
harga saham yang beredar di bursa saham

Nugroho, Analisis Pengaruh … 209


H2 : Ada pengaruh penerimaan per saham mengalami penurunan sebesar 3% bila
terhadap harga saham dibandingkan dengan tahun 2008.
H3 : Ada pengaruh pengembalian saham Laju pengembalian investasi PT.
dan penerimaan per saham secara HM. Sampoerna selama tahun 2004-2009
simultan terhadap harga saham secara berturut-turut adalah 0,17, 0,20,
0,28, 0,23, 0,24, dan 0,29. Laju
HASIL DAN PEMBAHASAN pengembalian investasi memperlihatkan
angka yang tidak stabil. Pada tahun 2004
Deskripsi Perusahaan sampai 2006 kenaikan cukup meya-
PT. HM Sampoerna mengalami kinkan, tetapi tahun 2007 dan 2008
kenaikan laba setiap tahun selama periode mengalami penurunan dan naik lagi pada
2004-2009. Tahun 2005 kenaikan laba tahun 2009. tahun 2009 laju pengem-
mencapai 20% dibandingkan dengan balian investasi mencapai 0,29 artinya
tahun 2004, kenaikan tahun 2006 bahwa dari laba yang diperoleh perusahan
mencapai 48% dibandingkan dengan dapat mengembalikan investasi pada
tahun 2005, kenaikan tahun 2007 sebesar aktiva sebesar 29% dari totalnya
3% dibandingkan dengan tahun 2006, Laju pengembalian investasi PT.
pada tahun 2008 mengalami kenaikan Bentoel selama tahun 2004-2009 secara
sebesar 7% dibandingkan tahun 2007 dan berturut-turut adalah 0,04, 0,06, 0,06,
pada tahun 2009 kenaikan laba PT. HM 0,06, 0,05, dan 0,01. Laju pengembalian
Sampoerna mencapai 31% bila diban- investasi selama tahun 2004 sampai
dingkan dengan tahun 2008. Pertum- dengan tahun 2008 dapat dikatakan cukup
buhan aktiva PT. HM Sampoerna dari stabil, namun pada tahun 2009 meng-
tahun 2004 sampai tahun 2009 juga alami penurunan sangat jauh bila
mengalami kenaikan. Tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2008.
mengalami kenaikan sebesar 2%, tahun Penurunan angka ini menjadi 0,01
2006 mengalami kenaikan 6%, tahun menunjukkan bahwa nilai laba perusahan
2007 naik sampai 24%, tahun 2008 naik mengalami penurunan.
sebesar 3% dan tahun 2009 kenaikan Penerimaan per saham PT. HM
aktiva sebesar 10%. Sampoerna selama tahun 2004 sampai
Tahun 2005 laba PT. Bentoel 200 secara berturut-turut (dalam rupiah)
International mengalami kenaikan sebesar adalah 454, 544, 805, 827, 889, dan
34% dibandingkan dengan tahun 2004, 1,161. Angka ini menunjukkan
tahun 2006 mengalami kenaikan 35% penerimaan yang terus naik dari tahun ke
dibanding tahun 2005, dan tahun 2007 tahun. Kenaikan yang sangat tinggi
mengalami kenaikan sampai mencapai terjadi pada tahun 2009, mencapai
67% dibandingkan dengan tahun 2006. 30,60% dibandingkan tahun 2008
Pada tahun 2008 mengalami penurunan Penerimaan per saham PT. Bentoel
sebesar 2% dibandingkan dengan tahun International dalam periode 2004-2009
2007, dan pada tahun 2009 laba secara berturut-turut (dalam rupiah)
perusahaan mengalami penurunan yang adalah 12,13, 17,13, 23,53, 390,00, 35,52,
sangat drastis, sampai mencapai 89%. dan 3,74. Jelas terlihat bahwa nilai laba
Pertumbuhan aktiva tahun 2005 meng- perusahaan di tahun 2009 sangat menurun
alami penurunan sebesar 6% dari tahun sampai mencapai 89,47% bila diban-
2004, tahun 2006 aktiva perusahaan dingkan dengan tahun 2008. Perubahan
tumbuh sebesar 27%, tahun 2007 tumbuh laba per lembar saham perusahaan sejak
sebesar 64%, untuk tahun 2008 tumbuh tahun 2004 sampai tahun 2009 memang
sebesar 15% dan untuk tahun 2009 tidak stabil. Angka tertinggi terjadi pada

210 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3, Volume 14, Desember 2009


tahun 2007 sampai mencapai Rp 390,00 Dilihat dari nilai signifikan 0,002, maka
per lembar. dapat dikatakan bahwa variabel pengem-
Harga saham PT. HM. Sampoerna balian investasi dan penerimaan per
tahun 2004-2009 secara berturut-turut saham secara simultan mempunyai
(dalam rupiah) adalah 6,650, 8,900, pengaruh positif terhadap harga saham.
9,700, 14,300, 8,100, dan 10,400. Harga Penelitian ini sejalan dengan penelitian
saham sejak tahun 2004 sampai dengan yang dilakukan oleh Pranowo (2009) dan
tahun 2007 terus mengalami kenaikan, Wicaksono (2007) yang mengatakan
tetapi tahun 2008 mengalami penurunan bahwa secara simultan variabel kinerja
cukup besar sampai mencapai 43,36% keuangan mampu dijadikan alat analisis
dan selanjutnya di tahun 2009 mengalami terhadap harga saham perusahaan; namun
kenaikan lagi, namun tidak sebesar angka perlu digarisbawahi bahwa para peneliti
di tahun 2007. Meskipun penurunan terdahulu tidak memasukkan alat analisis
terjadi tahun 2008, laju pengembalian pengembalian investasi dalam penelitian
investasi dan penerimaan per saham tidak mereka, hanya penerimaan per saham
mengalami penurunan. yang diambil sebagai acuan analisis.
Di sisi lain, saham PT. Bentoel Kinerja keuangan jika digunakan
international memberikan gambaran secara keseluruhan sebagai alat analisis
berbeda. Harga saham PT. Bentoel mampu dijadikan alat untuk memprediksi
International tahun 2004-2009 secara perubahan harga saham. Pengujian se-
berturut-turut (dalam rupiah) adalah 110, cara simultan sejalan dengan prediksi dan
135, 310, 560, 520, dan 650. Harga teori yang telah dikemukakan bahwa
saham perusahaan sejak tahun 2004 rasio yang digunakan sebagai alat analisis
sampai dengan tahun 2009 pada dasarnya fundamental perusahaan mampu dija-
mengalami kenaikan, kecuali di tahun dikan alat sebagai pengambil keputusan
2008 terjadi penurunan sebesar Rp 40,00 dalam melakukan investasi saham di
dibandingkan dengan tahun 2007. Laju perusahaan rokok, yang artinya bahwa
pengembalian investasi dan penerimaan laba perusahaan sangat menentukan minat
per saham mengalami penurunan drastis seorang investor untuk menempatkan
pada tahun 2009 meskipun harga saham dananya.
meningkat tahun tersebut dibandingkan Pengujian secara parsial meng-
tahun-tahun sebelumnya. Observasi hasilkan bahwa pengembalian investasi
lainnya yang bisa diutarakan adalah harga tidak memperlihatkan pengaruh yang
saham perusahaan ini jauh lebih rendah signifikan terhadap harga saham peru-
dibandingkan dengan harga saham PT. sahaan rokok dimana nilai signifikan
HM. Sampoerna. yang ada dalam tabel sebesar 0,903 lebih
besar dari alpha yang telah ditentukan
Pengaruh Laju Pengembalian Investasi sebesar 0,05. Tingkat pengembalian yang
dan Penerimaan per Saham pada tertera dalam laporan keuangan tidak
Harga Saham dijadikan investor menjadi alat analisis
Pengujian model dan hipotesis di- dalam melakukan pembelian saham
lakukan menggunakan persamaan regresi perusahaan. Variabel penerimaan per
berganda. Output pengujian untuk saham juga tidak memperlihat pengaruh
koefisien korelasi adalah 0,860 dan yang signifikan terhadap harga saham,
koefisien determinasi sebesar 0,739. nilai signifikansi yang ada pada tabel
Angka ini mencerminkan bahwa 73,9% hitung sebesar 0,099 lebih besar dari
perubahan pada harga saham ditentukan alpha 0,05, berarti nilai laba perlembar
oleh perubahan laju pengembalian saham juga tidak dijadikan alat analisa
investasi dan penerimaan per saham.

Nugroho, Analisis Pengaruh … 211


investor untuk melakukan pemnelian Menurut Gallizo dan Salvador
saham perusahaan. (2005) laju pengembalian aset mening-
Hasil penelitian ini tidak sejalan katkan pengaruh aliran kas terhadap
dengan hasil penelitian yang dilakukan harga saham, tapi di sisi lain menurunkan
oleh Pranowo (2009) dan Wicaksono pengaruh nilai buku pada harga saham.
(2007) yang mana hasil penelitian mereka Perusahaan dengan pengembalian aset
mengatakan bahwa nilai penerimaan per sangat tinggi (atau sebaliknya sangat
saham mempunyai pengaruh terhadap rendah) membutuhkan volume investasi
harga saham, begitu juga dengan pengem- yang rendah untuk mencapai level
balian investasi yang dalam teori dika- penerimaan tertentu.
takan bahwa ketika tingkat pengembalian Harga saham juga tregantung dari
investasi cukup baik maka akan mem- siklus hidup perusahaan. Menurut teori
pengaruhi investor untuk membeli saham, siklus hidup perusahaan, tahap per-
dan teori permintaan juga mengatakan tumbuhan dari suatu perusahaan dicapai
bahwa semakin tinggi permintaan, maka jika nilai ukuran kinerja keuangan ber-
semakin tinggi pula harga suatu barang. beda, dan reaksi pasar terhadap perbedaan
Data sudah mengindikasikan keti- ini tergantung dari nilai tersebut (Gallizo
daksignifikanan pengaruh parsial. Peru- dan Salvador, 2005). Dilihat dari teori
bahan harga saham tidak dipengaruhi ini, kedua perusahaan, PT. HM
oleh laju pengembalian investasi dan Sampoerna dan Bentoel International
penerimaan per saham perusahaan secara tidak termasuk lagi dalam fase per-
parsial. Jelas terlihat penurunan harga tumbuhan.
saham terjadi pada tahun 2008, sementara Khusus untuk pasar Indonesia, hasil
nilai pengembalian investasi dan pene- ini juga mungkin disebabkan oleh kondisi
rimaan per saham perusahaan cukup ekonomi yang belum stabil sampai saat
sehat. Dapat dikatakan dengan demikian ini. Sebagaimana diketahui pada tahun
bahwa perubahan harga saham itu 2008 itu terjadi krisis ekonomi secara
dikarenakan faktor lain selain dari laju global, jadi efek krisis itulah yang dapat
pengembalian investasi dan per harga mempengaruhi harga saham perusahaan.
saham (laporan keuangan).
Banyak faktor lain dari analisis KESIMPULAN DAN SARAN
fundamental yang kemungkinan mem-
pengaruhi harga saham, di antaranya nilai Kesimpulan
buku, aliran kas, penerimaan (Mar, Bird, 1. Secara simultan variabel pengem-
Casavecchia, dan Yeung,. 2009; Beaver balian investasi dan penerimaan per
dkk, 1979; Brown, 1968), laju pengem- saham mempunyai pengaruh signi-
balian aset (Gallizo dan Salvador, 2005), fikan terhadap harga saham peru-
dasar akrual (Bernard dan Stober, 1989; sahaan rokok yang yang ada di Bursa
Bowen dkk., 1987; Livnat dan Zarowin, Efek Indonesia, terlihat pada angka
1990), ekuitas bersih seperti operasi yang signifikan pengujian sebesar 0,002
menurunkan penerimaan bersih (Collins yang lebih kecil dari alpha sebesar
dkk., 1977; Burgstahler dan Dichev, 0,05.
1997), dan pertambahan nilai bersih (Bao 2. Pengujian secara parsial atau secara
dan Bao, 1998: Riahi-Belkaoui, 1999), satu persatu variabel laju pengem-
pertambahan nilai ekonomis (Stewart, balian investasi dan penerimaan per
1989), dan keuntungan residual yang saham tidak memperlihatkan
didefinisikan sebagai penerimaan ditahan pengaruh yang signifikan terhadap
(Biddle, Bowen, dan Wallace., 1997) harga saman. Nilai signifikan pada
pengembalian investasi sebesar 0.903

212 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3, Volume 14, Desember 2009


lebih besar dari alpha sebesar 0,05. Bao, B.-H. and Bao, D.-H. 1998.
Begitu juga dengan nilai signifikan “Usefulness of Value Added and
variabel penerimaan per saham Abnormal Economic Earnings: An
memperlihatkan angka 0,099 lebih Empirical Examination”. Journal of
besar dari alpha yang telah ditetap- Business Finance and Accounting,
kan sebesar 0,05. Vol. 25 No. 1/2, pp. 251-64.
3. Perubahan harga saham pada Beaver, W.H. 1968. “The information
perusahaan rokok di bursa efek tidak Content of Earnings”. Journal of
dipengaruhi oleh faktor fundamental Accounting Research, Vol. 6,
perusahaan, melainkan faktor-faktor Supplement, pp. 67-92.
lain yang berkembang pada tahun Beaver, W.H. 2002. “Perspectives on
dimana perubahan harga saham. Recent Capital Market Research”.
The Accounting Review, Vol. 77 No.
Saran 2, pp. 453-74.
Untuk mendapatkan gambaran Beaver, W.H., Clarke, R. and Wright, W.
lengkap, perlu dilakukan analisis lebih 1979. “The association between
lanjut dengan memasukkan semua faktor Unsystematic Security Returns and
fundamental seperti nilai buku, aliran kas, the Magnitude of Earnings Forecast
penerimaan, laju pengembalian aset, Errors”. Journal of Accounting
dasar, ekuitas bersih seperti operasi yang Research, Vol. 17, pp. 316-40.
menurunkan penerimaan bersih, dan Bernard, V.L. and Stober, T.L. 1989.
pertambahan nilai, pertambahan nilai “The nature and Amount of
ekonomis, dan keuntungan residual yang Information in Cash Flor and
didefinisikan sebagai penerimaan ditahan. Accrual”. The Accounting Review,
Juga perlu memperhatikan faktor lain October, pp. 624-52.
yang berkembang pada saat ini dalam Biddle, G., Bowen, R. and Wallace, J.
pasar investasi BEI. 1997. “Does EVA Beat Earnings?
Evidence on Association with Stock
DAFTAR PUSTAKA Returns and Firms Value”. Journal of
Accounting and Economics, Vol. 24,
Arnott, R.D., Hsu, J.C. and Moore, P. pp. 123-55.
2005. “Financial Indexation”. Bowen, R.M., Burgstahler, D. and Daley,
Financial Analysts Journal, Vol. 61, L.A. 1987. “The Incremental
no. 2, pp. 83-99. Information Content of Accrual
Beaver, W.H. 2002. “Perspectives on Versus Cash Flow”. The Accounting
Recent Capital Market Research”. Review, October, pp. 723-47.
The Accounting Review, Vol. 77 No. Burgstahler, D. and Dichev. 1997.
2, pp. 453-74. “Earnings, Adaptation and Equity
Gallizo, J.´ L. dan Salvador M. 2006. Value”. The Accounting Review,
“Share Prices and Accounting April, pp. 187-215.
Variables: A Hierarchical Bayesian Collins, D., Maydew, E. and Weiss, I.
Analysis”. Review of Accounting 1977. “Changes in The Value-
and Finance. Vol. 5 No. 3, pp. 268- Relevance of Earnings and Book
278 Values Over The Past Forty Years”.
Ball, R. and Brown, P. 1968. “An Journal of Accounting and
Empirical Evaluation of Accounting Economics, Vol. 24, pp. 39-67.
Income Numbers”. Journal of Livnat, J. and Zarowin, P. 1990. “The
Accounting Research, Vol. 6, pp. Incremental Information Content of
159-78. Cash Flow Components”. Journal of

Nugroho, Analisis Pengaruh … 213


Accounting and Economics, Vol. 13, Yuliana, Miranda dan Thio. 2003.
pp. 25-46. Analisis pengaruh penilaian kinerja
Riahi-Belkaoui, A. 1999. “Net Value dengan konsep konvensional dan
Added and Earnings Determination”. konsep value based terhadap rate of
Review of Quantitative Finance and return:SNA IX,Q
Accounting, Vol. 13, pp. 393-9. Pranowo Bambang. 2009. ”Pengaruh
Stewart, G.B., Stern, J.M., Stewart, G.B., Beberapa Kinerja Keuangan
and Chow, D.H. Eds 1989. Perusahaan Terhadap harga Saham”.
Performance Measurement and Jurnal Ekonomi Bisnis, Malang.
Management Incentive Compensation, Wicaksono, Ananto Sarono. 2007.
Ballinger Publishing Company, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Cambridge, MA, pp. 339-46. Terhadap Harga Saham Perusahaan
Ardiani Anita. 2007. Analisis Pengaruh yang Terdaftar di Bursa Efek
Kinerja Keuangan Terhadap Jakarta. Universitas Negeri
Perubahan Harga Saham pada Semarang, Semarang.
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Mar, J.; Bird, R.; Casavecchia, L.; and
Jakarta (BEJ). Univeritas Negeri Yeung, D. 2009. Australian Journal
Semarang, Semarang. of Management, Vol 34, no 1; pp. 1-
20. ABI/INFORM Global.

214 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3, Volume 14, Desember 2009

Anda mungkin juga menyukai