Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis di Indonesia yang semakin kompleks ditandai dengan

menjamurnya perusahaan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang

usaha. Hal ini tentu menjadi kondisi yang menguntungkan bagi

masyarakat, karena dengan tersediannya berbagai macam produk dari

berbagai jenis perusahaan akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Namun disisi lain hal ini menimbulkan persaingan

yang semakin ketat diantara perusahaan perusahaan demi memenangkan

persaingan pasar. Persaingan yang sangat ketat pada perusahaan

manufaktur di indonesia mendorong para manajer perusahaan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Persaingan antar perusahaan tidak hanya sebatas persaingan pasar barang

namun juga persaingan di pasar modal. Bagi perusahaan yang menerbitkan

saham di pasar modal, harga saham yang ditawarkan merupakan indicator

dari nilai perusahaan. Hubungan signifikan antara kinerja keuangan

dengan nilai perusahaan akan terlihat jila melihat tujuan utama setiap

perusahaan yaitu memperoleh laba yang maksimal, dimana dengan adanya

peningkatan laba menunjukan bahwa kinerja keuangan perusahaan

mengalami peningkatan. Kinerja yang baik akan dapat membantu

manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja

1
2

perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan di mata

investor. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran

bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan

menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan

dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum

apabila harga saham meningkat. Nilai perusahaan adalah sebuah nilai

untuk mengukur tingkat kualitas perusahaan dan sebuah nilai yang

menerangkan seberapa besar tingkat kepentingan sebuah perusahaan di

mata pelanggannya.

Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja

keuangan perusahaan yaitu ROA ( return on assets), ROE (return on

equity) dan Current Rasio. Rasio ROA menunjukan seberapa besar

efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya dalam jangka pendek.

Semakin tinggi rasio ROA, maka semakin efektif pengunaan aktiva

tersebut dalam upaya menghasilkan laba (Wijaya dan Nanik, 2015:47).

Rasio ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri (kasmir 2015:204). Rasio ini menunjukan daya

untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai nuku para

pemegang saham. Rasio Current Rasio atau rasio lancar merupakan rasio

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan (kasmir 2016: 134). Current Ratio merupakan perbandingan

antara total aktiva lancar dengan total utang lancar.


3

Hj. Rina Tjandrakirana DP, Meva Monika (Pengaruh kinerja

keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bursa efek indonesia, 2014) menyatakan bahwa ROA tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dilihat dari uji t yang telah

dilakukan, yang menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu ROA memiliki

nilai Sig. 0.354 yang mana lebih besar dari 0,05. Lain halnya dengan ROE

yang memiliki nilai Sig. 0,005 yaitu kurang dari atau lebih kecil dari 0,05.

Hal ini menandakan bahwa hanya variabel bebas yaitu ROE yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan di BEI.

Sri Mulyawati, Rini Lestari, Nurleli (Pengaruh kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan studi dilakukan pada perusahaan manufaktur

subsector makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia

periode 2010-2013, 2015) menyatakan bahwa kinerja keuangan dilihat

dari ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, kinerja

keuangan dilihat dari ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan., kinerja keuangan dilihat dari NPM (Net Profit Margin)

berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

Putri Yuliana Tauke, Sri Murni, Joy E Tulung (Pengaruh kinerja

keuangan terhadap nilai perusahaan real estate dan property yan terdaftar

di bursa efek indonesia tahun 2012-2015. 2017) menyatakan bahwa total

asset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, DER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, ROA


4

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, CR tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Total Asset, Debt to equity ratio,

Return On Asset, dan Current Ratio secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Heru Lian Fermadi, Makhdalena, Fenny Trisnawati (Pengaruh

kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang listing di BEI

tahun 2013-2015. 2017) menyatakan bahwa ROA tidak signifikan

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI. ROA tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan

dikarenakan ROA pada perusahaan sampel masih kecil, ROE berpengaruh

terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI. ROE menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Nadya Marsha, Isrochmani Murtaqi (The effect of financial ratio

on firm value in the food and beverage sector of IDX, 2017) menyatakan

bahwa ROA memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai

perusahaan, Current Ratio memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap nilai perusahaan, Acid Test Ratio memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap nilai perusahaan, Uji simultan menunjukan ada

pengaruh yang signifikan dari ROA, Current Ratio, Acid Test Ratio

terhadap nilai perusahaan.

Rosikah, Dwi Kartika Prananingrum, Dzulfikri Aziz Muthalib,

Muh. Irfandy Aziz, Miswar Rohansyah (Effect of return on asset, return on


5

equity, earning per share on corporate value, 2018) menyatakan bahwa

ROA memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, ROE

memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan, Earning Per Share memiliki efek negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. ROA, ROE, Earning Per Share secara

bersamaan memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil yang berbeda beda dari penelitian yang

dilakukan sebelumnya, sehingga peneliti merumuskan penelitian dengan

judul :“ PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh kinerja keuangan dilihat dari Return on

Assets (ROA) terhadap nilai perusahaan ?


2. Seberapa besar pengaruh kinerja keuangan dilihat dari Return on

Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan ?


3. Seberapa besar pengaruh kinerja keuangan dilihat dari Current Ratio/

Rasio lancar terhadap nilai perusahaan ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


6

1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah :.

1) Untuk Mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan

dilihat dari Return on Assets (ROA) terhadap nilai perusahaan


2) Untuk Mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan

dilihat dari Return on Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan


3) Untuk Mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan

dilihat dari Current Ratio/ Rasio lancar terhadap nilai perusahaan

2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan

mahasiswa dalam menerapkan teori teori yang diperoleh dibangku

kuliah dengan keadaan sebenarnya terutama mengenai penilaian

kinerja perusahaan dengan menggunakan Rasio ROA, ROE dan

Current Ratio terhadap nilai perusahaan. Merupakan salah satu

syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian


b. Bagi Universitas/Fakultas
Hasil dari penelitian diharapkan memberikan kontribusi

sebagai penambah wawasan serta literatur bagi akademisi serta

bagi peneliti yang selanjutnya yang hendak menggunakan tema

yang serupa sebagai bahan penelitian.

D. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
7

Kinerja merupakan hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan

yang telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan tersebut dibandingkan

dengan criteria yang telah ditetapkan bersama. Setiap pekerjaan

yang telah selesai dilakukan perlu dilakukan penilaian/ pengukuran

secara periodic (V.Wiratna Sujarweni 2017:71).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak

keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh

manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu

perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif

dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbagkannya dengan

ukuran komparatif (Munawir,2009).

Menurut Irham Fahmi dalam Pande Maya Rosalia

(2016:12) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan

untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan aturan pelaksanaan keuangan secara

baik dan benar.

Sedangkan menurut Kristanto (dalam Bambang Triatmojo

2015:23) Kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai

atas aktivitas yang dilakukan badan usaha. Penilaian prestasi atau

kinerja suau perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar

pengambilan keputusan baik secara eksternal maupun internal.


8

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

kinerja keuangan diartikan sebagai gambaran mengenai prestasi

yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang dapat dijadikan

dasar dalam pengambilan keputusan.

b. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Adapun tujuan dalam penilaian kinerja keuangan menurut

Munawir (2009) adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui tibgkat likuiditas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang

harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi keuangannya pada saat ditagih.


2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban jangka pendek

maupun jangka panjang.


3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas yaitu

menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.


4) Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk

membayar beban bungan atas hutang hutang termasuk

membayar kembali pokok hutangnya tepat waktunya serta

kemampuan membayar dividen secara teratur kepadapara


9

pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis

keuangan.

c. Manfaat Penilaian Keuangan

Adapun manfaat dari pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengukur prestasi yang telah diperoleh suatu organisasi

secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu, pengukuran

ini mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.
2) Untuk menilai pencapaian per departemen dalam memberikan

kontribusi bagi perusahaan secara keseluruhan.


3) Sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang

akan datang.
4) Untuk memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan

kegiatan organisasi pada umunya dan divisi atau bagian

organisasi pada khususnya.


5) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar

meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.


Sumber : V.Wiratni Sujarweni (2017:73)
2. Metode Analisis Keuangan

Adapun metode yang digunakan untuk menilai suatu kinerja

keuangan terhadap nilai perusahaan sebagai berikut :

a. Return on Assets (ROA)


Menurut Wiagustini (2013:90) Return on Assets (ROA)

menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari

total aktiva yang digunakan. Return on Assets (ROA) diperoleh


10

dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap

total aktiva.
Dwi Prastowo (2015:81) menyatakan Return on Assets

(ROA) mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan

aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat

pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan

dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya.


Menurut Kasmir (2017:201) Return on Assets (ROA)

merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil Return on Assets

(ROA), semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya (Kasmir,

2017:202). Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas

dari keseluruhan operasi perusahaan.


Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Dalam

analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena

mampu menunjukan keberhasilan perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproksikan ke

masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah

keseluruhan harta perusahaan yang diperoleh dari modal sendiri

maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi

aktiva aktiva perusahaan yang digunakan untuk keberlangsungan

hidup perusahaan.
Return on Assets (ROA) yang tinggi menunjukkan efisiensi

dan efektifitas pengelolaan asset, yang berarti semakin baik


11

(Mamduh M. Hanafi, 2016:42). Menurut Harmono (2016:110)

Return on Assets dinyatakan dalam satuan persentase (%). Rumus

untuk menggitung Return on Assets (ROA) adalah sebagai berikut:

b. Return on Equity (ROE)


Kasmir (2015:204) ROE (Return on Equity) adalah rasio

untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Rasio ini menunjukan daya untuk menghasilkan laba atas investasi

berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin tinggi rasio

ini, artinya posisi pemilik perusahan semakin kuat.


Return on Equity atau tingkat pengembalian ekuitas

pemilik mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba yang menjadi hak bagi pemegang saham. Rasio

ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila

proporsi utang perusahaan makin besar makan rasio ini juga akan

makin besar.
Menurut Bambang Riyanto (2001:44) Return on Equity

adalah perbandingan antara jumlah profit yang tersedia bagi

pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri

yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Atau dapat

dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah yang bekerja di

dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.


Agnes Sawir (2001:20) Return on Equity adalah rasio yang

memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal


12

sendiri (Networth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan

dari investasi yan telah dilakukan pemilik modal sendiri atau

pemegang saham.
Sedangkan menurut Lukman Syamsudin (2004:64) Return

on Equity adalah tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE)

merupakan suatu alat ukur dari penghasilan (income) yang tersedia

bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun

pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di

dalam perusahaan.
Dari uraian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat

analisis untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham atas modal

yang telah mereka investasikan.


ROE dinyatakan dalam bentuk persentase. Rumus untuk

menghitung ROE ialah sebagai berikut :

c. Current Ratio
Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang

tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera

jatuh tempo (Kasmir,2017:234).


13

Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah

dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar

utang. Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu

kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena

kas tidak digunakan sebaik mungkin.


Current Ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan

yang baik bagi kredito jangka pendek dalam arti setiap saat

perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban

kewajiban finansial jangka pendeknya. Akan tetapi, Current Ratio

yang tinggi menunjukan kelebihan aktiva lancar (likuditas tinggi

dan resiko rendah) tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik

terhadap profitabilitas perusahaan. Ini berarti likuiditas perusahaan

berbanding terbalik dengan profitabilitas, semakin tinggi likuiditas

perusahaan makan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba semakin rendah. Semakin besar Current Ratio menunjukan

semakin besar kamampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya, hal ini menunjukan perusahaan melakukan

penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar. Penempatan

dana yang terlalu besar pada sisi aktiva lancar memiliki dua efek

yag berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik

namun di sisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk

mendapatkan tambahan laba. Karena dana yang seharusnya

digunakan untuk investasi yang menguntungkan, dicadangkan

untuk memenuhi likuiditas (Mamduh M. Hanafi, 2016:37).


14

Current Ratio dinyatakan dalam satuan persentase (%).

Menurut Kasmir (2017:135) rumus untuk mencari Current Ratio

adalah sebagai berikut

3. Nilai Perusahaan
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan

atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud

berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan nilai pasar atas harga

saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan ini bersifat garis besar,

karena pada praktiknya tujuan itu senantiasa dipengaruhi oleh

keputusan keputusan dibidang keuangan (Tika,2012:124)


Menurut Tika (2012:40) Nilai merupakan sesuatu yang

diinginkan apabila nilai bersifat positif dalam arti menguntungkan atau

menyenangkan dan memudahkan pihak yang memperolehnya untuk

memenuhi kepentingan kepentingan yang berkaitan dengan nilai

tersebut. Sebaliknya, nilai merupakan sesuatu yang tidak diinginkan

apabila nilai tersebut bersifat negative dalam arti merugikan atau

menyulitkan pihak yang memperolehnya untuk mempengaruhi

kepentingan pihak tersebut sehingga nilai tersebut dijauhi.


Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai

perusahaan yang dibentuk melalui indikator pasar saham, sangat

dipengaruhi oleh peluang peluang investasi.


15

Brealey et al (2007:46) Pengeluaran investasi memberikan

sinyal positif dari investasi kepada manajer tentang pertumbuhan

perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga

saham sebagai indikator nilai perusahaan. Harga saham yang tinggi

membuat nilai perusahaan perusahaan juga tinggi.


Nilai perusahaan adalah nilai pasar. Nilai pasar digunakan

dikarenakan nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran

pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan

meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi

kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan

umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para

professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun

komisaris dalam perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang

tersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual.

Enterprise value (EV) atau firm value (nilai perusahaan) merupakan

konsep penting bagi investor, karena merupakan indicator bagi pasar

menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela dan Islahuddin,2008).

E. Publikasi Peneliti Sebelumnya

Penelitian mengenai kinerja keuangan dan nilai perusahaan telah

banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, tetapi hasilnya belum konsisten,

yaitu ada yang memiliki pengaruh dan ada pula yang tidak memiliki

pengaruh, ada yang memiliki pengaruh positif dan serta ada pula yang

berpengaruh negaatif. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk meneliti


16

ulang mengenai kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Publikasi

peneliti sebelumnya digunakan enam jurnal sejenis. Penelitian pertama

oleh : Hj. Rina Tjandrakirana DP, Meva Monika (2014) dengan judul :

Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.Variabel dependen yang

digunakan yakni Nilai Perusahaan dan variabel independen yakni kinerja

keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA), Return on Equity

(ROE). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia terlihat dari rasio keuangan yaitu ROA (Return on Asset)

dan ROE (Return on Equity). Objek penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 -

2011. sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling,

terdapat 74 perusahaan manufaktur. Dengan menggunakan metode analisis

uji asumsi klasik, analisis regresi, dan pengujian hipotesis. Jenis data yang

digunakan adalah data sekunder yaitu data kuantitatif yang bersumber dari

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009 - 2011 dan situs

www.idx.co.id. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dilihat dari uji t yang telah

dilakukan, yang menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu ROA memiliki

nilai Sig. 0.354 yang mana lebih besar dari 0,05. Lain halnya dengan ROE

yang memiliki nilai Sig. 0,005 yaitu kurang dari atau lebih kecil dari 0,05.
17

Hal ini menandakan bahwa hanya variabel bebas yaitu ROE yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan di BEI.

Penelitian kedua oleh Sri Mulyawati, Rini Lestari, Nurleli (2015)

dengan judul : Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan (studi

dilakukan pada perusahaan manufaktur subsector makanan dan minuman

yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2013). Variabel

dependen yang digunakan yakni Nilai Perusahaan dan variabel independen

yakni kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM). Penilitian ini

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh ROA, ROE, dan NPM

terhadap nilai perusahaan. ROA, ROE, dan NPM merupakan indikator dari

kinerja keuangan. ROA adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen

dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. ROE adalah ukuran

hasil yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan. NPM adalah

ukuran keuntugan dengan membandingka antara laba setelah bunga dan

pajak dibandingkan dengan penjualan. Metode penelitian yang digunakan

adalah verifikatif dengan teknik analisis regresi linier berganda dan

analisis regresi regresi sederhana. Sampel penelitian yang digunakan

adalah 14 perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman di

bursa efek indonesia yang listing selama periode 2010-2013. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan jenis data

yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan

kinerja keuangan dilihat dari ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai


18

perusahaan, kinerja keuangan dilihat dari ROE berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan., kinerja keuangan dilihat dari NPM (Net Profit

Margin) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI.

Penelitian ketiga oleh Putri Yuliana Tauke, Sri Murni, Joy E Tulung

(2017) dengan judul : Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan real estate dan property yan terdaftar di bursa efek indonesia

tahun 2012-2015. Variabel dependen yang digunakan yakni Nilai

Perusahaan dan variabel independen yakni kinerja keuangan yang diukur

dengan Total Aset, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA),

Current Ratio. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ukuran perusahaan (total asset), struktur modal

(DER), profitabilitas (ROA), dan likuiditas (current ratio) terhadap nilai

perusahaan (PBV), secara simultan maupun persial. Metode penelitian

deskriptif dengan teknis analisis linear berganda, uji t dan uji F. Sampel

penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang terdaftar di

BEI tahun 2012-2015 dengan jumlah 9 perusahaan dengan menggunakan

metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan total asset

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, DER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, CR tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Total Asset, Debt to equity ratio,


19

Return On Asset, dan Current Ratio secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian keempat oleh Heru Lian Fermadi, Makhdalena, Fenny

Trisnawati (2017) dengan judul : Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2013-2015.Variabel

dependen yang digunakan yakni Nilai Perusahaan dan variabel independen

yakni kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan Return on

Assets (ROA), Retuen on Equity (ROE). Penelitian ini bertujuan untuk

menguji dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

listing di Bursa Efek Indonesia yang memiliki data yang lengkap tentang

return on assets, return on equity, serta firm value untuk tiga tahun

berturut-turut (2013-2015). Jenis data dari variabel penelitian ini adalah

data sekunder yang diperoleh dengan teknik dokumentasi yang bersumber

dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Metode analisis data

menggunakan regresi. Hasil penelitian ini menunjukan ROA tidak

signifikan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI. ROA tidak dapat mempengaruhi nilai

perusahaan dikarenakan ROA pada perusahaan sampel masih kecil, ROE

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI. ROE menunjukan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba.
20

Penelitian kelima oleh : Nadya Marsha, Isrochmani Murtaqi (2017)

dengan judul : The effect of financial ratio on firm value in the food and

beverage sector of IDX. Variabel dependen yang digunakan yakni Nilai

Peusahaan dan variabel independen yakni kinerja keuangan yang diukur

dengan Return on Assets (ROA), Current Ratio, Acid Test Ratio. Penelitian

ini bertujuan untuk menguji penggunaan Rasio Keuangan (ROA, Current

Ratio, dan Acid Test Ratio) dan pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan

dari 14 Perusahaan Indonesia di sektor Makanan dan Minuman untuk

periode 2010-2014. Dengan menggunakan metode analisis regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukan ROA memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap nilai perusahaan, Current Ratio memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai perusahaan, Acid Test

Ratio memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, Uji

simultan menunjukan ada pengaruh yang signifikan dari ROA, Current

Ratio, Acid Test Ratio terhadap nilai perusahaan.

Peneliti keenam oleh : Rosikah, Dwi Kartika Prananingrum,

Dzulfikri Aziz Muthalib, Muh. Irfandy Aziz, Miswar Rohansyah (2018)

dengan judul : Effect of return on asset, return on equity, earning per share

on corporate value. Variabel dependen yang digunakan yakni Nilai

Perusahaan dan variabel independen yakni kinerja keuangan yang diukur

dengan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per

Share. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis: 1)

Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh Return on Assets terhadap


21

nilai perusahaan, 2) mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh Return

on Equity terhadap nilai perusahaan, 3) mengidentifikasi dan menganalisis

pengaruh Earning Per Bagikan pada nilai perusahaan. 4) Identifikasi dan

analisis pengaruh ROA, ROE, EPS secara bersamaan terhadap nilai

perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 114 perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2010. Sedangkan

pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling dengan tujuan memperoleh sampel yang representatif sesuai

dengan kriteria yang ditentukan, Berdasarkan kriteria yang disebutkan

maka jumlah sampel akhir memiliki data yang lengkap dalam penelitian

ini sebanyak 32 perusahaan. Data primer diolah menggunakan analisis

regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan ROA memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan, ROE memiliki pengaruh

positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Earning Per Share

memiliki efek negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

ROA, ROE, Earning Per Share secara bersamaan memiliki pengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Untuk penelitian sekarang yang dilakukan oleh Ni Putu Yuni

Septiani (2018) dengan judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai

Perusahaan. Variabel dependen yang digunakan yakni nilai perusahaan dan

variabel independen yang digunakan yakni kinerja keuangan yang diukur

dengan ROA, ROE, dan Current Ratio. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang diukur melalui ROA, ROE,


22

dan Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan manifaktur sub sector

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan

menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan memperoleh

sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan, Serta

metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni Uji

Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis,

Dengan hasil yang sedang diteliti.

Berikut adalah tabel publikasi penelitian sebelumnya dalam bentuk

maping jurnal yang akan disajikan pada tabel 1 :

Tabel 1

Maping Jurnal
23

N Nama Peneliti Total DER ROA Current ROE NPM Acid Earning Nilai
o Aset Ratio Test Per Perusahaan
Ratio Share
1 Putri Yuliana X √ √ X √
Tauke, Sri
Murni, Joy e
Tulung
(2017)
2 Hj. Rina X √ √
Tjandrakirana
DP, Meva
Monika
(2014)
3 Heru Lian X √ √
Fermadi,
Makhdalena,
Fenny
Trisnawati
(2017)
4 Sri √ √ X √
Mulyawati,
Rini Lestari,
Nurleli (2015)
5 Nadya √ √ X √
Marsha,
Isrochmani
Murtaqi
(2017)
6 Rosikah, Dwi √ X X √
Kartika
Prananingrum
,Dzulfikri
Aziz
Muthalib,
Muh. Irfandy
Aziz, Miswar
Rohansyah
(2018)
Variabel Independen (X) = Kinerja Keuangan Variabel
dependen
(Y)

Keterangan : X = Tidak berpengaruh √ = Berpengaruh

F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Peneliti
24

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

Tinjauan Pustaka : 1. Hj. Rina Tjandrakirana DP, Meva Monika


(2014).Pengaruh kinerja keuangan terhadap
1.Return on Assets (ROA)
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

2.Return yang terdaftar di bursa efek indonesia.


Hipotesison
: Equity (ROE) 2. Sri Mulyawati, Rini Lestari, Nurleli (2015).
3. Current Ratioberpengaruh positif Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
1. ROA
perusahaan (studi dilakukan pada perusahaan
dan signifikan terhadap
manufaktur subsector makanan dan minuman
nilai perusahaan.
2. ROE berpengaruh positif yang terdaftar di bursa efek indonesia periode
dan signifikan terhadap 2010-2013).
Teknik analisis : 3. Putri Yuliana Tauke, Sri Murni, Joy E Tulung
nilai perusahaan.
3. Current Ratio berpengaruh (2017) Pengaruh kinerja keuangan terhadap
Sumber
Teknikn: Data
analisisdiolah (2018)
data regresi linier
positif
G. Kerangka dan
Konsep signifikan nilai perusahaan real estate dan property yan
Hasil dan Simpulan
berganda dan uji hipotesis
terhadap nilai perusahaan. Gambar
terdaftar2 di bursa efek indonesia tahun 2012-
Kerangka
2015.Konsep
Pengaruh Kinerja Keuangan
4. Heruterhadap Nilai Perusahaan
Lian Fermadi, Makhdalena, Fenny
Trisnawati (2017). Pengaruh kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang listing di BEI tahun 2013-
Return on Assets 2015.
5. Nadya Marsha, Isrochmani Murtaqi (2017).
(ROA)
The effect of financial ratio on firm value in
the food and beverage sector of IDX.
(X1) 6. Rosikah, Dwi Kartika Prananingrum,
Dzulfikri Aziz Muthalib, Muh. Irfandy Aziz,
Nilai Perusahaan
Return on Equity Miswar Rohansyah (2018). Effect of return

(ROE) on asset, return on equity, earning per share


(Y)
on corporate value.
(X2)

Current Ratio

(X3)
25

Sumber : Data diolah (2018)

H. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pokok permasalahan yang

akan diuji kebenarannya serta memberikan pedoman dalam pencapaian

tujuan. Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian serta landasan

teori yang relevan, hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :


1. Pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan Return on

Assets (ROA) terhadap Nilai Perusahaan


Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan perusahaan

dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini

mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh

perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang

dimilikinya. Penelitian tentang Return on Assets (ROA) sebelumnya

dilakukan oleh Sri Mulyawati, Rini Lestari, Nurleli (2015), Putri

Yuliana Tauke, Sri Murni, Joy E Tulung (2017) , Nadya Marsha,

Isrochmani Murtaqi (2017), Rosikah, Dwi Kartika Prananingrum,

Dzulfikri Aziz Muthalib, Muh. Irfandy Aziz, Miswar Rohansyah (2018)

diperoleh hasil Return on Assets (ROA) berpengaruh terhadap Nilai

perusahaan. Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya

maka hipotesis yang diajukan adalah :


26

H1 : Return on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Nilai Perusahaan manufaktur sub sector makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan Return on

Equity (ROE) terhadap Nilai Perusahaan


ROE (Return on Equity) adalah rasio untuk mengukur laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan daya untuk

menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang

saham. Semakin tinggi rasio ini, artinya posisi pemilik perusahan

semakin kuat. Penelitian tentang Return on Equitty (ROE) sebelumnya

dilakukan oleh Hj. Rina Tjandrakirana DP, Meva Monika (2014), dan

Heru Lian Fermadi, Makhdalena, Fenny Trisnawati (2017), Sri

Mulyawati, Rini Lestari, Nurleli (2015) diperoleh hasil bahwa Return

on Equity berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan

landasan teori dan penelitian sebelumnya maka hipotesis yang diajukan

adalah :
H2 : Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Nilai Perusahaan manufaktur sub sector makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3. Pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan Current Ratio

terhadap Nilai Perusahaan


Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata

lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi


27

kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Penelitian tentang

Current Ratio sebelumnya dilakukan oleh Putri Yuliana Tauke, Sri

Murni, Joy E Tulung (2017) di peroleh hasil bahwa Current Ratio tidak

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan landasan teori dan

penelitian sebelumnya maka hipotesis yang diajukan adalah :


H3 : Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai

Perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

I. Metode Penelitian
a. Tempat dan Objek Penelitian
1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dlaksanakan pada perusahaan manufaktur sub

sector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, melalui website www.idx.co.id. Dipilihnya perusahaan

manufaktur sub sector makanan dan minuman karena sector ini

merupakan sector manufaktur yang menguntungkan. Selain itu,

setiap orang membutuhkan makanan dan minuman sebagai

kebutuhan primer dalam kehidupan.

2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah laporan keuangan dari perusahaan manufaktur sub sector

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014- 2016.

b. Populasi dan Metode Penentuan Sampel


28

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan

pengertian tersebut, makan yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan manufaktur sub sector makanan da minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014- 2016.


2. Metode Penentuan Sampel
Sugiyono (2017:81) Sampel merupakan bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling

adalah metode pengambilan sample dengan pertimbangan pada

kriteria tertentu (sugiyono, 2017:85). Adapun kriteria yang

digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah :


1) Terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara terus menerus sejak

tahun 2014-2016.
2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan per 31

Desember untuk periode 2014- 2016.


c. Identifikasi Variabel
1. Variabel Bebas (X)
Menurut Sugiyono (2017:39) variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya variabel

terikat atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam

penilitian ini adalah Return on Assets (ROA), Return on Equity

(ROE), dan Current Ratio.


2. Variabel Terikat (Y)
29

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel terikat adalah

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak

dapat berdiri sendiri. Variabel terikat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Nilai Perusahaan.


d. Definisi Penelitian Variabel
1. (ROA) Return on Assets (X1)
ROA merupakan rasio yang menunjukan hasil atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan manufaktur sub sector

makanan dan minuman periode 2014-2016. Return on Assets

(ROA) dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Dalam penelitian

ini Return on Assets (ROA) dihitung dengan cara sebagai berikut :

2. (ROE) Return on Equity (X2)


ROE (Return on Equity) adalah rasio untuk mengukur laba

bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan

daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku

para pemegang saham. Return on Equity (ROE) dinyatakan dalam

bentuk persentase (%). Dalam penelitian ini Return on Equity

(ROE) dihitung dengan cara sebagai berikut :

3. Current Ratio (X3)


Current Ratio merupakan gambaran kemampuan

perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman periode

2014-2016 untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara


30

lancar dan tepat waktu. Current Ratio dinyatakan dalam bentuk

persentase (%). Current Ratio dalam penelitian ini dihitung dengan

cara :

4. Nilai Perusahaan (Y)


Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai

perusahaan yang dibentuk melalui indikator pasar saham, sangat

dipengaruhi oleh peluang peluang investasi.


e. Jenis Data
1. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
a. Data Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2016:23) data kuantitatif adalah data

yang berupa angka. Sesuai dengan kriteriannya data kuantitatif

dapat diolah atau dianalisis memakai teknik perhitungan

statistika maupun matematika. Dalam penelitian ini, data

kuantitatif yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan

manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.


b. Data Kualitatif
Menurut Sugiyono (2016:23) Data kualitatif adalah data

yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Data

kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambaran

umum perusahaan manufaktur sub sector makanan dan


31

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

digunakan sebagai sampel penelitian.


2. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
Menurut Sugiyono (2017:225) data berdasarkan sumbernya

dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Dalam

penelitian ini, data berdasarkan sumbernya hanya menggunakan

data sekunder, karena data sekunder adalah data yang diperoleh

dalam bentuk yang sudah jadi yang ada hubungannya dengan

permasalahan yang dibahas seperti laporan keuangan perusahaan

manufaktur sub sektor makanan dan minuman yag dipublikasikan

melalui www.idx.co.id.

f. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode dokumentasi. Menurut Sugiyono (2017:240) Metode

dokumentasi adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti

menyelidiki benda benda tertulis seperti buku buku, majalah, dokumen,

peraturan peraturan, dan sebagainya.


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengamati, mencatat, mempelajari uraian uraian dari buku buku, karya

ilmiah berupa Skripsi, jurnal, artikel dan mencari data keuangan di

website www.idx.co.id.
g. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk menguji asumsi, apakah model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak. Uji

asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa uji normalitas,


32

multikolinieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas tidak terdapat

dalam model yang digunakan dan data yang dihasilkan berdistribusi

normal. Uji asumsi klasik mencakup :


a) Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah

distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal

(Ghozali, 2016:154). Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Metode yang

digunakan adalah dengan menggunakan statistic Kolgomorov-

Smirnov. Kriteria dalam pengambilan keputusan adalah apabila

nilai signifikan > 0,05 maka data memiliki distribusi normal dan

apabila nilai signifikan < 0,05 maka data tidak memiliki

distribusi normal.(Ghozali, 2016:154).


b) Uji Multikolinieritas
Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk menguji

apakah model regresi memiliki korelasi antar variabel bebas

(Ghozali, 2016:103), Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika terjadi gejala

multikolinieritas yang tinngi, maka standart error koefisien

regresi akan semakin besar, akibatnya convidence internal untuk

pendugaan parameter semakin lebar. Untuk mengetahui adanya

problem multikolinieritas maka dapat dilihat dari hasil

Colliniearity Statistic yaitu nilai Variance Inflation Factor (VIF)

dan Tolerance. Uji multikolinieritas ini dilakukan dengan

meregresikan model analisis dan menguji korelasi antar variabel


33

bebas dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF).

Batas (Cutt Off) dari VIF >0 dan nilai Tolerance. Menurut

Ghozali (2016:103) ada tidaknya multikolinieritas ditentukan

sebagai berikut :
1) Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.


2) Jika nilai Tolerance < 0.10 dan VIF >10, maka dapat

disimpulkan bahwa terjadi multikolinieritas.


c) Uji Autokorelasi
Autokorelasi sering dikenal dengan istilah korelasi

serial dan sering ditemukan pada data serial waktu (time series).

Regresi yang terdeteksi autokorelasi dapat berakibat pada

biasnya interval kepercayaan dan ketepatan penerapan uji F dan

uji t. Uji autokorelasi dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam satu model regresi lonier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari auotokorelasi (Ghozali,

2016:107).
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan dengan satu sama lain. Pengujian

autokorelasi dapat dilakukan dengan metode Durbin Watson

(DW-test) (Ghozali,2016: 108). Pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi, dapat dilihat melalui tabel berikut :


34

Tabel 2
Tabel Keputusan Uji Autokorelasi

Nilai Statistik d Hipotesis Nol


0 < d < d1 Tidak Ada autokorelasi positif
d1 ≤ d ≤ du Tidak Ada autokorelasi positif
4 - d1 < d < 4 Tidak Ada autokorelasi negative
4 – du ≤ d ≤ 4 – d1 Tidak Ada autokorelasi negative
du < d < 4 – du Tidak Ada autokorelasi
Sumber : Ghozali (2016:108)
d) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

dari satu ke satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016:134). Jika suatu model regresi mengandung

gejala heteroskedastisitas akan memberikan hasil prediksi yang

menyimpang. Model yang dapat digunakan untuk mendeteksi

ada atau tidaknyanya heteroskedastisitas adalah dengan

menggunakan grafik Scatter Plot. Dasar yang dapat digunakan

untuk menentukan uji heteroskedastisitas, adalah sebagai berikut

:
1) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar di

atas da di bawah angka 0 pola sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.
2) Jika ada pola tertentu seperti titik titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian


35

menyempit), maka mengindikasi bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara

linier antara dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3,….Xn)

dengan variabel terikat (Y). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

arah hubungan antara variavel bebas dengan variabel terikat, apakah

masing masing variabel bebas berhubungan positif atau negated dan

untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai dari

variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan (Sugiyono,

2017: 275). Model persamaan linier yang dipakai dalam penelitian

ini dapat ditunjukan dengan persamaan sebagai berikut :


Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
A : Konstanta
B1-5 : Koefisien Regresi
X1 : ROA
X2 : ROE
X3 : Current Ratio
e : error
3. Uji Hipotesis

a) Uji t (Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi dari setiap

variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t pada dasarnya

menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel bebas dalam

menerangkan variabel terikat (Ghozali, 2016:97).

Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut :


36

1) Tingkat signifikansi t < a (0,05) maka secara parsial variabel

bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2) Tingkat signifikansi t > a (0,05) maka secara parsial variabel

bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

J. Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibagi dalam 6 (enam) bab, dimana setiap bab


akan dibagi lagi menjadi sub bab yang mempunyai kaitan sangat erat
antara yang satu dengan yang lainnya. Secara sistematika disajikan
dengan susunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah,


perumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang landasar teori yang


diperlukan di dalam menunjang penelitian yang
membahas tentang kinerja keuangan, tujuan
penilaian kinerja keuangan, manfaat penilaian
keuangan, metode analisis keuangan, return on
assets, return on equity, current ratio, dan nilai
perusahaan.
37

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metodologi atau


langkah langkah apa saja yang akan dilakukan
dalam penelitian ini, yaitu meliputi tempat dan
objek penelitian, populasi dan metode penentuan
sampel, identifikasi variabel, definisi operasional
variabel, jenis data, metode pengumpulan data, dan
metode analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat


berdirinya perusahaan, struktur organisasi, dan
gambaran umum perusahaan.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan deskripsi data, analisis data


dan pembahasan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini menguraikan simpulan yang mencakup isi


proposal, serta saran saran yang dianggap perlu
dalam menunjang isi penelitian.
38

DAFTAR PUSTAKA
Heru Lian Fermadi, Makhdalena,Fenny Trisnawati (2017). Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun 2013-2015.Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Riau.
Hj. Rina Tjandrakirana DP, Meva Monika (2014). Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Dosen Dan
Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntasi. Universitas Sriwijaya
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Munawir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Nadya Marsha and Isrochmani Murtaqi (2017). The Effect Of Financial
Ratios On Firm Value In The Food And Beverage Sector Of The
IDX. Journal Of Business And Management. Vol 6, No 2, 2017 :
214-226.
Putri Yuliana Tauke, Sri Murni, Joy E.Tulung (2017). Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate And Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015. Jurnal
EMBA.Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.
Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol 5 No 2 Juni 2017, Hal 919-
927.
Rahyuda,K. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Denpasar : Udayana
University Press.
Rosikah, Dwi Kartika Prananingrum, Dzulfikri Aziz Muthalib,
Muh.Irfandy Aziz, Miswar Rohansyah (2018). Effects Of Return On
Asset, Return On Equity, Earning Per Share On Corporate Value.
The International Journal Of Engineering And Science (IJES). 7 (3),
2018 : 06-14.
Sri Mulyawati, Rini Lestari, Nurleli (2015). Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan (Stusi Dilakukan Pada Perusahaan
Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013). Akuntansi,Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Islam Bandung.
Sugiyono.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
(Mixed Method). Bandung : Alfabeta.
39

Sujarweni,V.Wiratna .2017. Analisisn Laporan Keuangan. Yogyakarta:


Pustaka Baru Press.
Wijaya, Anthony dan Linawati, Nanik 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai