Anda di halaman 1dari 11

Unmas

569
Denpasar

PENGARUH KINERJA KEUANGAN, INFLASI DAN TINGKAT SUKU


BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Eka Maharto Putra1, Putu Kepramareni2, Ni Luh Gde Novitasari3


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
1
Email: ekamahartoputra@yahoo.com

ABSTRAK
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang dikaitkan
dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Kinerja keuangan merupakan faktor internal yang mempengaruhi nilai perusahaan,
untuk mengukur kinerja keuangan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan yang berbasis
pada laporan keuangan perusahaan. Rasio Keuangan dalam penelitian ini tergambar dari nilai
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS). Faktor eksternal perusahaan dapat berupa kondisi makro ekonomi yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh current
ratio, debt to equity ratio, return on equity, earning per share, inflasi dan tingkat suku bunga
terhadap nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh current ratio,
debt to equity ratio, return on equity, earning per share, inflasi dan tingkat suku bunga
terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 sebanyak 128 perusahaan. Penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling dengan sampel penelitian sebanyak 70 perusahaan
selama empat tahun amatan dan jumlah amatan sebanyak 280. Teknik analisis yang
digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan current ratio
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, debt to equity ratio, inflasi dan tingkat suku
bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan return on equity dan earning
per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: Kinerja Keuangan, Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Nilai Perusahaan.

ABSTRACT
The value of the company is an investor perception of companies associated with
stock prices. The company's value can be influenced by internal factors and external factors.
The financial performance of the internal factors that affect the value of the company, to
measure the financial performance can use financial ratios are based on the company's
financial statements. Financial ratios in this study reflected on the value of Current Ratio
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) and Earning Per Share (EPS).
External factors may include macroeconomic conditions that may affect the value of the
company. This study was conducted to examine the effect of the current ratio, debt to equity
ratio, return on equity, earnings per share, inflation and interest rates on the value of the
company. The purpose of this study to determine the influence of the current ratio, debt to
equity ratio, return on equity, earnings per share, inflation and interest rates on the value of
the company.The population in this research is manufacturing companies listed in Indonesia
Stock Exchange in 2011-2014 as many as 128 companies. This study using purposive
sampling method to sample as many as 70 companies during four years of observation and
the number of observations as much as 280. The analysis technique used is multiple linear
regression analysis.These results indicate the current ratio negative affect the value of the
company, debt to equity ratio, inflation and interest rates do not affect the value of the
company, while the return on equity and earnings per share positive effect on firm value.
Keywords: Financial Performance, Inflation, Interest Rate, Corporate Values.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
570
Denpasar

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai perusahaan sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui proses kegiatan
selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai saat ini. Nilai
perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang dikaitkan dengan harga
saham (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal.
Kinerja keuangan merupakan faktor internal yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Nainggolan (2004) menyatakan bahwa kinerja keuangan menjadi salah satu aspek penilaian
yang fundamental mengenai kondisi yang dimiliki perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan
meliputi hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang berbasis pada laporan keuangan
perusahaan yang dipublikasikan dan telah diaudit oleh akuntan publik (Horne, 2005). Rasio
Keuangan dalam penelitian ini ditunjukan dari nilai Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER), Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS).
Selain kinerja keuangan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi ekonomi makro
juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Beberapa peneliti menggunakan faktor ekonomi
makro yang berbeda-beda karena belum ada konsensus faktor ekonomi makro mana yang
berpengaruh terhadap harga saham (Wulandari, 2010). Banyak peneliti percaya bahwa
beberapa variabel ekonomi makro, seperti suku bunga tinggi (Charitou et al. 2004), laju
inflasi yang tinggi (Pareira, 2010) yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan
keuangan yang dapat menurunkan kinerja keuangannya, sehingga berdampak pada turunnya
nilai perusahaan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah
1) Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
2) Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
3) Apakah Return on Equity berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
4) Apakah Earning per share berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
5) Apakah Inflasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
6) Apakah Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang dibuat, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan.
2) Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan.
3) Untuk mengetahui pengaruh Return on Equity terhadap Nilai Perusahaan.
4) Untuk mengetahui pengaruh Earning per share terhadap Nilai Perusahaan.
5) Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Nilai Perusahaan.
6) Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
571
Denpasar

PENGEMBANGAN HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN


Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Nilai Perusahaan
Hanafi dan Halim (2007:77) menyatakan rasio lancar mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang
akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu sikuls bisnis). Current ratio yang
tinggi menunjukan likuiditas perusahaan atau industry tersebut tinggi, sehingga berdampak
positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang
dikemukakan adalah
H1: Current Ratio berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Nilai Perusahaan
Syamsudin (2011:71) menyatakan bahwa debt to equity ratio digunakan untuk
mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Debt to equity ratio yang tinggi
akan berdampak berkurangnya laba bersih yang akan dinikmati oleh pemegang saham,
karena sebagian laba digunakan akan digunakan untuk membayar beban atau biaya bunga.
Menurunnya laba yang diterima pemegang saham akan berdampak pada menurunnya nilai
perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah
H2: Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan
Hanafi dan Halim (2007:84) menyatakan bahwa ROE mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Return on equity yang
tinggi menunjukan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan bagi pemegang
saham tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah
H3: Return on Equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Nilai Perusahaan
Earning per share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu
tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Widiatmojo, 1996 dalam Martono,2009).
Para pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar karena hal tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis yang dikemukakan adalah
H4: Earning Per Share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Rahardja dan Manurung (2008:165) inflasi adalah kenaikan harga barang-
barang yang bersifat umum dan terus menerus. Inflasi yang meningkat berdampak terhadap
terhadap penurunan penjualan, yang menyebabkan penurunan laba perusahaan. Turunnya
laba perusahaan membuat investor tidak tertarik untuk berinvestasi. Akibatnya permintaan
pun menurun dan menyebabkan harga sahampun turun. Turunnya harga saham juga berakibat
pada turunnya nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan
adalah
H5: Inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan
Tingkat suku bunga sering digunakan sebagai ukuran pendapatan yang diperoleh oleh
para pemilik modal, tingkat bunga ini disebut dengan bunga simpanan atau bunga investasi

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
572
Denpasar

(Noerirawan, 2012). Peningkatan suku bunga akan meningkatkan biaya modal perusahaan
sehingga menurunkan profitabilitas perusahaan, karena secara langsung akan meningkatkan
beban bunga. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah
H6: Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014. Metode penentuan sampel adalah purposive sampling yaitu metode
teknik penetuan sampel dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan diperoleh 70
sampel perusahaan dengan jumlah observasi sebanyak 280 data amatan.

Definisi Operasional Variabel


1) Current Ratio (X1)
Menurut Wiagustini (2010:78) rasio ini diukur dengan membagi aktiva lancar dengan
pasiva lancar dalam satuan persentase.
Current Ratio (CR) = Aktiva lancar x 100% ..................................…………… (1)
Pasiva lancar
2) Debt to Equity Ratio (X2)
Menurut Syamsuddin (2011:71) rasio ini diukur dengan membagi total liabilities
dengan total equity dalam satuan persentase
Debt to equity ratio = Total liabilities x 100% ..................................…………… (2)
Total equity
3) Return on Equity (X3)
Menurut Wiagustini (2010:81) rasio ini diukur dengan membagi labar bersih dengan
modal sendiri dalam satuan persentase
Return on Equity = Laba bersih x 100%..................…...........................… (3)
Modal sendiri
4) Earning Per Share (X4)
Menurut Wiagustini (2010:81) rasio ini diukur dengan membagi EAT dengan jumlah
lembar saham pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2011-2014
Earning Per Share = EAT ..............................................................(4)
Jumlah saham beredar
Keterangan:
EAT = Earning after tax
5) Inflasi
Inflasi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan data inflasi yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2014 dan
dinyatakan dalam satuan persen (Dewi, 2013).
6) Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga dalam penilitan ini dicerminkan dengan nilai BI rate per
tahunnya. BI rate dalam penelitan ini ditentukan berdasarkan data BI Rate yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2014 dan
dinyatan dalam satuan persen (Fahmi, 2014).
7) Nilai Perusahaan (Y)

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
573
Denpasar

Menurut Erica (2015) Tobin’s Q yaitu membandingkan market value of equity


ditambah total hutang dibagi dengan total aktiva.
Tobin’ s Q = MVE + DEBT ..................................................................................... (5)
TA
Keterangan:
MVE: Closing price x Q Shares
DEBT: Current Liabilities + Long Term Liabilities
TA: Total Aktiva

Teknik Analisis Data


Uji Asumsi Klasik
Menurut Utama (2011) uji asumsi klasik dilakukan sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi
yang dibuat berdistribusi normal ataukah tidak.
2) Uji autokolerasi
Untuk melacak adanya korelasi auto atau pengaruh data dari pengamatan sebelumnya
dalam model regresi dilakukan uji autokorelasi (Utama, 2011:102).
3) Uji multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas.
4) Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Utama,
2011:106).
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu
variabel bebas (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share,
Inflasi dan Tingkat Suku Bunga) terhadap variabel terkait (Nilai Perusahaan). Menurut
Utama (2011:77) Persamaannya adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε........................................(6)
Keterangan:
Y: Nilai perusahaan
α: konstanta
X1: Current Ratio
X2: Debt to Equity Ratio
X3: Return on Equity
X4: Earning Per Share
X5: Inflasi
X6: Tingkat Suku Bunga
ε: residual (eror)

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
574
Denpasar

Uji Kelayakan Model


1) Uji F
Uji F yaitu pengujian secara serempak seluruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Apabila probabilitas < 0,05, maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat.
2) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi berganda merupakan ukuran kesesuaian (goodness of fit) dari
persamaan regresi, yaitu variasi dari variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variabel
bebas (Utama, 2011:78).
3) Uji t
Uji t yaitu pengujian parsial antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat. Apabila signifikansi < 0,05, maka variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap
variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Tabel 3.2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 280
Normal Mean .0000000
a,b
Parameters Std. Deviation .89157006
Most Extreme Absolute .121
Differences Positive .121
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z 1.237
Asymp. Sig. (2-tailed) .094
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 3.2 dengan menggunakan Test
Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,094 yang berarti data
residual dalam penelitian ini berdistribusi normal

2) Uji Autokolerasi
Tabel 3.3
Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model Durbin
-
R Adjusted R Std. Error of Watso
R Square Square the Estimate n
1 .646a .418 .405 .90131 1.965

a. Predictors: (Constant), X6, X4, X2, X5, X3, X1


b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber: data diolah (2016)

Berdasarkan hasil uji autokolerasi pada tabel 3.3 dengan menggunakan uji Durbin-
Watson, nilai Durbin-Watson sebesar 1,965. Sehingga diperoleh hasil 1,840<1,965<(4-
1,840), maka tidak terjadi autokolerasi.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
575
Denpasar

3) Uji Multikolinearitas
Tabel 3.4
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.952 1.178 2.506 .013
CR -.578 .129 -.316 -4.475 .000 .427 2.343
DER -.198 .107 -.129 -1.849 .066 .437 2.286
ROE .523 .065 .541 8.006 .000 .467 2.141
EPS .074 .036 .141 2.082 .038 .463 2.158
Inflasi -.061 .180 -.019 -.340 .734 .661 1.514
Tingkat .045 .306 .008 .146 .884 .673 1.485
Suku
Bunga
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber: data diolah (2016)


Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 3.4 mendapatkan hasil nilai
tolerance dari keenam variabel lebih besar dari 0,10. Nilai VIF dari keenam variabel lebih
kecil dari 10. maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel
bebas dalam model regresi ini.
4) Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3.5
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1(Constant) 7.681 15.566 .493 .622
CR -.053 1.708 -.003 -.031 .975
DER -.907 1.418 -.058 -.640 .523
ROE -.564 .864 -.057 -.653 .514
EPS .889 .472 .165 1.884 .061
Inflasi -1.489 2.385 -.046 -.625 .533
Tingkat -1.290 4.039 -.023 -.319 .750
Suku Bunga
a. Dependent Variable: ABS

Sumber: data diolah (2016)


Berdasarkan hasil dari Uji Glejser pada tabel 3.5 diketahui nilai signifikansi dari
keenam variabel lebih besar dari 0,05. maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.3 Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 3.6
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.952 1.178 2.506 .013
CR -.578 .129 -.316 -4.475 .000 .427 2.343
DER -.198 .107 -.129 -1.849 .066 .437 2.286
ROE .523 .065 .541 8.006 .000 .467 2.141
EPS .074 .036 .141 2.082 .038 .463 2.158
Inflasi -.061 .180 -.019 -.340 .734 .661 1.514
Tingkat .045 .306 .008 .146 .884 .673 1.485
Suku
Bunga
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan table 3.6 diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu:
Y = 2,952 - 0,578CR - 0,198DER + 0,523ROE + 0,074EPS - 0,061Inflasi + 0,045Tingkat
Suku Bunga.........................................................................................................(1)
Keterangan:
Y : Nilai Perusahaan
CR : Current Ratio
DER : Debt to Equity Ratio

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
576
Denpasar

ROE : Return On Equity


EPS : Earning Per Share

Uji Kelayakan Model


1) Uji F
Tabel 3.7
Uji Kelayakan Model
ANOVAb
Model Mean
Sum of Squares Df Square F Sig.
1Regression 159.086 6 26.514 32.638 .000a
Residual 221.776 273 .812
Total 380.863 279
a. Predictors: (Constant), X6, X4, X2, X5, X3, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah (2016)


Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.7 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa
variabel bebas simultan berpengaruh terhadap variabel terikat.
2) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.3 yang menunjukan bahwa koefisien
determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,405. Hal ini berarti 40,5 persen variabel terikat
bisa dijelaskan oleh variasi keenam variabel bebas. Sedangkan sisanya 59,5 persen dijelaskan
oleh sebab-sebab lain diluar model.
3) Uji t
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.6 yang menunjukan bahwa:
1) Variabel current ratio memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berarti current ratio
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
2) Variabel debt to equity ratio memiliki signifikansi 0,066 > 0,05. Berarti debt to equity
ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3) Variabel return on equity memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. return on equity
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4) Variabel earning per share memiliki signifikansi sebesar 0,038 < 0,05. Berarti earning
per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
5) Variabel inflasi memiliki signifikansi sebesar 0,734 > 0,05. Berarti inflasi tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
6) Variabel tingkat suku bunga memiliki signifikansi sebesar 0,884 > 0,05. Berarti tingkat
suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


1) Pengaruh Current Ratio terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan dengan demikian hipotesis pertama ditolak. Hal ini menunjukan bahwa semakin
tinggi current ratio menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar yang mempunyai pengaruh
yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar umumnya menghasilkan
return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap, sehingga berdampak negatif
terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari sudut pandang investor current ratio yang tinggi juga

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
577
Denpasar

menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur yang pada akhirnya mengurangi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
2) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan dengan demikian hipotesis kedua ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjangnya tidak cukup kuat untuk
mempengaruhi nilai perusahaan. Dilihat dari sudut pandang investor kemampuan perusahaan
dalam melunasi hutang jangka panjangnya tidaklah faktor yang sangat mempengaruhi nilai
perusahaan karena investor berkeyakinan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang tinggi dan jumlah asset yang dimiliki perusahaan jauh lebih berpengaruh dibandingkan
dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjangnya.
3) Pengaruh Return on Equity terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan dengan demikian hipotesis ketiga diterima. Hal ini menunjukan bahwa
investor tertarik dengan nilai return on equty yang tinggi sehingga sangat mempengaruhi nilai
perusahaan. Dilihat dari sudut pandang investor besarnya return on equity menunjukan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga investor akan lebih tertarik
terhadap perusahaan yang memiliki nilai return on equity yang tinggi dan menyebabkan nilai
perusahaan pun meningkat.
4) Pengaruh Earning Per Share terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa earning per share berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan dengan demikian hipotesis keempat diterima. Hal ini menunjukan bahwa
investor tertarik dengan nilai earning per share yang tinggi. Dilihat dari sudut pandang
investor besarnya nilai earning per share menunjukan bahwa besarnya keuntungan dari laba
yang didapatkan dari jumlah saham yang dimiliki, sehingga investor akan tertarik dengan
perusahaan yang memiliki earning per share yang besar.
5) Pengaruh inflasi terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan demikian hipotesis kelima ditolak. Hal ini menunjukan bahwa Inflasi
selama periode penelitian dapat dikatakan wajar karena masih dibawah 10 persen. Dilihat
dari sudut pandang investor inflasi ini tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena investor
lebih memperhatikan bagaimana cara perusahaan menghasilkan laba yang tinggi sehingga
akan menghasilkan return yang tinggi bagi para investor. Investor juga yakin bahwa
perusahaan memiliki strategi khusus dalam mengahadapi inflasi di Indonesia, sehingga besar
kecilnya inflasi tidak mempengaruhi laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi
khusus yang bisa diterapkan perusahaan seperti menekan biaya produksi, operasional dan
pemasaran yang tidak perlu.
6) Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan demikian hipotesis keenam ditolak. Hal ini menunjukan bahwa para
pelaku pasar modal tidak terpengaruh oleh naik turunnya tingkat suku bunga dikarenakan
kenaikan dan penurunan tingkat suku bunga hanya bersifat sementara, sedangkan para pelaku
pasar modal lebih mengutamakan retun jangka panjang. Dilihat dari sudut pandang investor

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
578
Denpasar

kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga dalam hal ini adalah BI rate lebih cenderung
untuk mengendalikan inflasi dan penurunan nilai tukar rupiah bukannya untuk meningkatkan
menurunkan nilai perusahaan, sehingga besar kecilnya BI rate tidak akan mempengaruhi nilai
perusahaan.

SIMPULAN
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh kinerja keuangan, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan di sektor
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 70 perusahaan, sedangkan total
pengamatan sebanyak 280.
Dimana hasil penelitian ini disimpulkan bahwa:
1) Current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2) Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3) Return on equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
4) Earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
5) Inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
6) Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahan pada perusahaan
manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing, member masukan dan motivasi, keluarga tercinta atas dukungan dan doanya
yang tulus dan tiada hentinya memotivasi penulis, teman-teman program studi akuntansi
kelas F atas dukungan dan masukannya.

DAFTAR PUSTAKA
Charitou, A., Gimeno-Gascon, F., Woo. C. Predicting Corporate Failure : Empirical Evidence
For The UK. European Accounting Review, Vol.13, No.3.
Dewi, Ni Putu Suwarsinta. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan dan
Tingkat Inflasi Terhadap Harga Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode (2009-2011). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Mahasaraswati, Denpasar
Erica, Ade Ary. 2015. Pengaruh Keputusan Finansial, Profitabilitas dan Pertumbuhan
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode (2010-2013). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati, Denpasar.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
579
Denpasar

Fahmi, Puput Arie. 2014. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga dan Kinerja Perusahaan
Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia periode (2010-
2012). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati,
Denpasar.
Hanafi, Mahmud M dan Halim, Abdul. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP
YKPN.
Horne, V. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.
http://www.bi.go.id
http://www.idx.co.id
Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Vol 8, No. 1, h: 53-64.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi, Palembang.
Martono, Nugroho Cahyo. 2009. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan Nilai Tukar
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI(Kasus pada Perusahaan
Manufaktur Periode Tahun (2003 – 2007). Tesis, Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.
Nainggolan, P.2004. Cara Mudah Memahami Akuntansi. Jakarta: PPM
Noerirawan, Moch. Ronni. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode (2007-2010). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang.
Pareira, Diego. 2010. Inflation, Real Stock Prices and Earnings : Friedman was Right.
Garmendia.
Rahardja, Pratama dan Mandalla Manurung. 2008. Teori Ekonomi makro Suatu Pengantar.
Edisi 4. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rustam, Corry Winda Anzlina. 2013. Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,
dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan real estate dan property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2006 – 2008). Jurnal Ekonom. Vol 16
No. 2, h: 67-75. Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujoko dan Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor
Intern Dan Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan.
Vol 9 No. 1 Hal. 41-48.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam:
Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Utama, Made Suyana. 2011. Aplikasi Kuantitatif. Edisi Kelima. Dernpasar: Fakultas
Ekonomi Udayana.
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Cetakan pertama.
Denpasar : Udayana University Press.
Wulandari, Dwi. 2010. Analisis Pengaruh Kebebasan Ekonomi dan Variabel-Variabel
Ekonomi Moneter terhadap Harga Saham di Lima Negara ASEAN, Disertasi, Program
Doktor Ilmu Ekonomi Kekhususan Manajemen Universitas Brawijaya.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016

Anda mungkin juga menyukai