Kata Kunci : Current Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Return On Assets, Price to
Book Value.
1.
Pendahul
uan
Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.
Kebutuhan akan kendaraan semakin meningkat sehingga industri otomotif
dituntut untuk lebih peka dengan berinvestasi agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Upaya tersebut tidak terlepas dari biaya atau modal yang digunakan
untuk melakukan pengembangan produk dan biaya promosi.
Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan salah
satu cara untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan operasinya
sehingga akan diperoleh informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan
perusahaan baik di masa lalu, sekarang dan kemungkinan di
masa yang akan datang dengan
menggunakan rasio keuangan
(financial ratios). )
Menurut Riyanto (2010: 329-331) analisis rasio keuangan adalah proses
penentuan operasi penting dan karakteristik keuangan suatu perusahaan dari
data akuntansi dan laporan keuangan. Analisis rasio keuangan yang dapat
digunakan investor meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas,
dan rasio aktivitas (Harahap, 2011: 217). Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengetahui efisiensi kinerja manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan
keuangan dan laporan keuangan
Kasmir (2012:129) mengungkapkan bahwa rasio likuiditas digunakan untuk
menggambarkan seberapa likuid suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan
untuk melunasi. kewajiban jangka pendeknya menggunakan aset lancar sehingga
rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Likuiditas
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh rasio likuiditas,
2. Tinjauan
Pustaka
2.1 Nilai
Perusahaa
n
2.2 Rasio
Likuiditas
2.3 Rasio
Solvabilitas
2.4 Rasio
profitabilitas
Rasio
profitabilitas
menurut Sartono (2012:122) adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan
yang berkaitan dengan penjualan, jumlah aset, dan modal sendiri. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan yang berhubungan dengan penjualan, aset, dan ekuitas. Beberapa
rasio profitabilitas yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan laba
perusahaan antara lain gross profit margin, net profit margin, return on assets,
return on equity, return on sales, return on used capital
. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas adalah diproksikan dengan rasio
return on assets (ROA). ROA adalah rasio yang diperhatikan investor untuk
menganalisis laporan kinerja keuangan perusahaan. ROA merupakan ukuran
kemampuan perusahaan secara keseluruhan untuk menciptakan laba dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. ROA digunakan untuk mengukur
efisiensi keseluruhan operasi perusahaan (Sabrin et.al., 2016).
2.5 Pengembangan
Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh secara parsial
likuiditas terhadap nilai perusahaan
Likuiditas diproksikan dengan current ratio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi
kewajiban hutang jangka pendeknya. Berdasarkan hasil penelitian Jariyah (2016)
membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan
manufaktur di Indonesia melalui kebijakan dividen. Hasil serupa diperoleh Fitri et.
al (2018)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Brigham dan
Houston (2011:152)
(Wiagustini,
2010: 81):
Rasio Lancar =
A
s
e
t
x
1
0
0
%
K
e
w
a
ji
b
a
n
L
a
n
c
a
r
Rumus rasio utang atau debt to total assets (DAR) ratio adalah:
Debt to Total Assets =
Tot al liabilit y
Total Asset
Jika debt ratio kurang dari 0,5 kali, berarti sebagian besar aset perusahaan
dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya lebih besar dari 0,5 kali, sebagian besar
aset perusahaan
dibiayai melalui utang. Nilai normal Debt Ratio biasanya 0,6 sampai 0,7 kali.
Pengembalian Aset =
Metode yang digunakan dalam analisis data kuantitatif dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan program bantuan komputer yaitu SPSS 21.0 for
windows :
Pengujian hipotesis baik secara parsial maupun bersama-sama dilakukan
setelah model regresi yang digunakan bebas dari uji asumsi klasik . Hal ini
bertujuan agar hasil penelitian tepat dan efisien. Persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 97):
Keterangan:
α = Konstanta
Y = Variabel Dependen
X1 = Variabel
Independen ke-1 X2
= Variabel Independen ke-2 X3
= Variabel Independen ke-3
4.1 Hasil
Varia t S Kesimpu
bel h lan
i
t g
u
n
g
Konsta 0
ns ,
8
8
8
x.1_CR 0 0 0 Tidak
, , , signifikan
0 1 8
3 6 7
8 4
x.2_DA - - 0 Tidak
R 0 1 , signifikan
, , 0
3 7 8
3 5 4
7 8
x.3_RO 1 5 0 Pengaruh
A 0 , , signifikan
, 7 0
0
7 4 0
8 3 0
1 0
Fhitung 5 , Pengaruh
, 0 signifikan
2 0
9 0
1
Pada variabel CR hasil thitung (0,16) < ttabel 1,670) dengan signifikansi
0,874 > 0,05 artinya Ho diterima sehingga secara parsial likuiditas tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perusahaan nilai perusahaan
otomotif dan komponen yang go public pada tahun
2012-2016
Pada variabel solvabilitas (DAR) nilai t hitung (-1,758) > ttabel (1,670)
dengan signifikansi 0,084 > 0,05 artinya Ho diterima sehingga secara parsial
solvabilitas tidak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan otomotif dan komponen yang go public tahun
2012-2016.
Pada variabel profitabilitas (ROA) hasil thitung (5,745) > ttabel (1,670)
dengan signifikansi 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak sehingga secara parsial
ROA berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan otomotif dan komponen yang go public tahun
2012 -2016.
2.1.1
Uji F
Menurut Ghozali (2016) uji F disini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria keputusan uji kecocokan model ditolak jika α > 0,05 dan uji kecocokan
model diterima jika α < 0,05
Hasil uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel (15,291) > (2,53) dengan
signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya
variabel likuiditas (CR), solvabilitas (DAR) dan profitabilitas (ROA), secara
simultan berpengaruh positif terhadap laba bersih studi kasus pada perusahaan
terbuka di bidang otomotif dan komponen tahun
201
2-2
016
.
4.1.2
Uji R
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R2)
diperoleh pada adjusted R Square sebesar 0,421. Hal ini menunjukkan pengaruh
variabel likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
sebesar 42,1%.
4.2
Pembah
asan
Menurut Kasmir (2008: 134). Rasio lancar dapat digunakan untuk melihat nilai
perusahaan dan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang tersebut. Dari
hasil uji t diperoleh pada variabel rasio likuiditas yang diproksikan dengan current
ratio (CR) nilai signifikansi 0,0875 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
diprediksikan oleh price to book value (PBV).
Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan perusahaan go public
subsektor otomotif dan komponennya dalam membayar hutang lancarnya dengan
menggunakan aktiva lancar perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai aktiva lancar (yang segera dapat dijadikan
uang) dengan rasio utang jangka pendek tidak memberikan pengaruh positif
dalam meningkatkan nilai perusahaan, meskipun rasio lancar juga menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek (Kretarto,
2005:55).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Putri et.al (2016) dengan hasil
bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan CR dan QR tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil uji t pada variabel debt to total asset ratio (DAR) memiliki nilai
signifikansi
0,084 > 0,05 maka debt to total asset ratio (DAR) tidak berpengaruh terhadap
price to book value (PBV). Artinya DAR mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan
kata lain rasio solvabilitas perusahaan yang diproksikan dengan DAR tidak
mempengaruhi nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV.
Hasil uji t pada variabel solvabilitas yang diukur menggunakan debt to total
asset ratio (DAR)
memiliki nilai signifikansi 0,084 > 0,05 maka solvabilitas tidak mempengaruhi
penawaran perusahaan
5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya
dapat meneliti
sektor lain seperti perbankan, otomotif atau perusahaan terindeks baik secara
konvensional maupun syariah dengan menggunakan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Dalam mengukur suatu variabel dapat
digunakan ukuran lain untuk variabel dependen perusahaan seperti Price Earning
Ratio, Tobin's Q.
Ref
ere
nsi
Fitri N, Nurhayati dan Helliana (2018) Pengaruh Current Ratio dan Struktur Modal
terhadap
Nilai Perusahaan (2018). 816-822.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivarietas Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8).
Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers
Yogyakarta: Kemerdekaan.
Putra dan Juniariani (2017) Analisis Rasio Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Di Bursa Efek
Yogyakarta: BPFE
Press.