Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN

RASIO KEUNTUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA


PERUSAHAAN GO PUBLIK SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN

1Suhesti Ningsih, 2Shinta


Permata Sari
Sekolah Tinggi Ekonomi AAS Surakarta Indonesia 1) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UMS Surakarta, Indonesia 2)
Email: hesti.hegi@gmail.com
Shinta75sari@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian


ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan publik
subsektor otomotif dan komponen. Rasio keuangan
yang digunakan untuk analisis adalah current ratio
(CR), debt to total asset ratio (DAR) dan return on
assets (ROA). Untuk mengukur nilai adalah price to
book value (PBV). Metode analisis dalam penelitian ini
adalah analisis data kuantitatif, untuk mengestimasi
secara kuantitatif pengaruh variabel independen
secara simultan (bersama-sama) atau secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen. Dari hasil uji
analisis parsial diperoleh hasil bahwa CR dan DAR
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan otomotif dan komponen karena memiliki
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, 0,0875 dan
0,084. Sedangkan ROA memiliki nilai signifikansi 0,00
> 0,05, hal ini berarti ROA berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hasil pengujian secara simultan
menunjukkan bahwa secara bersama-sama nilai
perusahaan berpengaruh pada perusahaan otomotif
dan komponen, hal ini dibuktikan dengan nilai F
memiliki koefisien sebesar 0,000.

Kata Kunci : Current Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Return On Assets, Price to
Book Value.
1.
Pendahul
uan
Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.
Kebutuhan akan kendaraan semakin meningkat sehingga industri otomotif
dituntut untuk lebih peka dengan berinvestasi agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Upaya tersebut tidak terlepas dari biaya atau modal yang digunakan
untuk melakukan pengembangan produk dan biaya promosi.
Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan salah
satu cara untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan operasinya
sehingga akan diperoleh informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan
perusahaan baik di masa lalu, sekarang dan kemungkinan di
masa yang akan datang dengan
menggunakan rasio keuangan
(financial ratios). )
Menurut Riyanto (2010: 329-331) analisis rasio keuangan adalah proses
penentuan operasi penting dan karakteristik keuangan suatu perusahaan dari
data akuntansi dan laporan keuangan. Analisis rasio keuangan yang dapat
digunakan investor meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas,
dan rasio aktivitas (Harahap, 2011: 217). Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengetahui efisiensi kinerja manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan
keuangan dan laporan keuangan
Kasmir (2012:129) mengungkapkan bahwa rasio likuiditas digunakan untuk
menggambarkan seberapa likuid suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan
untuk melunasi. kewajiban jangka pendeknya menggunakan aset lancar sehingga
rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Likuiditas

rasio menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam hal kewajiban yang


dapat mempengaruhi valuasi investor untuk memberikan kepercayaan kepada
perusahaan untuk berinvestasi.
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam melunasi seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang
jika perusahaan dilikuidasi/likuidasi (Kasmir, 2012:130). Artinya, seberapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Rasio
solvabilitas yang baik akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat khususnya
investor pada suatu perusahaan, sehingga meningkatkan nilai perusahaan
Rasio merupakan rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aset
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Husnan, 2014:72). Investor
menginvestasikan saham pada perusahaan untuk mendapatkan return. Semakin
tinggi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, maka semakin besar
return yang diharapkan oleh investor, sehingga membuat nilai perusahaan
menjadi lebih baik.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh rasio likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitas secara parsial dan simultan terhadap nilai


perusahaan pada perusahaan publik sektor otomotif dan komponen.

2. Tinjauan
Pustaka
2.1 Nilai
Perusahaa
n

Menurut Sugiarto (2011) nilai perusahaan merupakan persepsi investor


terhadap

tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya. Nilai


perusahaan akan tercermin dari harga saham, naiknya harga saham berarti lebih
sejahtera bagi pemegang saham
Brigham dan Houston (2011:152) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai
nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran yang
sebesar-besarnya bagi pemegang saham jika harga saham perusahaan
meningkat. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi tingkat kepercayaan
pasar terhadap prospek perusahaan.

2.2 Rasio
Likuiditas

Menurut Kasmir (2012:129) rasio likuiditas merupakan rasio yang


menggambarkan kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (hutang). Beberapa jenis


rasio likuiditas adalah: rasio lancar, rasio cepat atau rasio uji asam, rasio kas
Rasio lancar
adalah ukuran kinerja neraca keuangan terhadap likuiditas perusahaan.
Rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutang jangka pendeknya. Rasio cepat adalah ukuran kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang
paling likuid (paling likuid) atau aktiva yang mendekati kas (fast assets). Rasio
kas adalah rasio atau rasio antara jumlah kas dan setara kas perusahaan dengan
kewajiban lancar. Rasio
ini untuk mengetahui apakah perusahaan dapat memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.

2.3 Rasio
Solvabilitas

Harahap (2011:303) menyatakan bahwa rasio Solvabilitas adalah rasio yang


menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya jika perusahaan


dilikuidasi. Jenis Rasio Solvabilitas antara lain debt to equity ratio (DER) Rasio
total hutang terhadap total aset (DAR), dikali bunga yang diperoleh.
Menurut Sawir (2008:13) debt ratio adalah rasio yang menunjukkan proporsi
antara kewajiban yang dimiliki dengan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini
merupakan perbandingan antara total utang dengan total aset. Rasio ini
menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aset. Rasio solvabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah debt to total asset ratio (DAR).

Bunga waktu yang diperoleh adalah perbandingan antara laba bersih


sebelum bunga dan pajak dan beban bunga dan merupakan rasio yang
mencerminkan jumlah jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka
panjang.

2.4 Rasio
profitabilitas
Rasio
profitabilitas
menurut Sartono (2012:122) adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan
yang berkaitan dengan penjualan, jumlah aset, dan modal sendiri. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan yang berhubungan dengan penjualan, aset, dan ekuitas. Beberapa
rasio profitabilitas yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan laba
perusahaan antara lain gross profit margin, net profit margin, return on assets,
return on equity, return on sales, return on used capital
. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas adalah diproksikan dengan rasio
return on assets (ROA). ROA adalah rasio yang diperhatikan investor untuk
menganalisis laporan kinerja keuangan perusahaan. ROA merupakan ukuran
kemampuan perusahaan secara keseluruhan untuk menciptakan laba dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. ROA digunakan untuk mengukur
efisiensi keseluruhan operasi perusahaan (Sabrin et.al., 2016).

2.5 Pengembangan
Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh secara parsial
likuiditas terhadap nilai perusahaan
Likuiditas diproksikan dengan current ratio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi
kewajiban hutang jangka pendeknya. Berdasarkan hasil penelitian Jariyah (2016)
membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan
manufaktur di Indonesia melalui kebijakan dividen. Hasil serupa diperoleh Fitri et.
al (2018)

H2: Terdapat pengaruh solvabilitas


secara parsial terhadap nilai
perusahaan
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka panjang pada saat
perusahaan dilikuidasi (Harahap (2011: 303). Penelitian yang menunjukkan
bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan memiliki dilakukan
antara lain oleh Jariyah (2016).

H3: Terdapat pengaruh parsial profitabilitas


terhadap nilai perusahaan
Rasio profitabilitas ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari pendapatan
yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas. Semakin besar
perusahaan dapat menciptakan laba, maka akan semakin mesejahterakan
investor juga akan meningkatkan minat investor untuk membeli saham
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas mempengaruhi nilai
perusahaan. Hasil penelitian dari Sianturi (2015), Putri et.al (2016), Putra dan
Juliarini (2017) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2. Metodologi
Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di subsektor Otomotif dan
komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu
data dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Sumber data dalam penelitian ini adalah
data sekunder, dimana data sekunder merupakan sumber yang tidak secara
langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011: 137).
Pengambilan sumber data dalam penelitian ini diambil dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Brigham dan
Houston (2011:152)

mendefinisikan nilai perusahaan adalah nilai pasar dimana nilai perusahaan


dapat memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi pemegang saham
jika harga saham perusahaan meningkat.

Nilai perusahaan dihitung menggunakan Price to Book Value (PBV) dengan


rumus

(Wiagustini,
2010: 81):

Price to Book Value


=
H
a
r
g
a
p
e
r
S
a
h
a
m
x
1
0
0
%
B
o
o
k
V
a
l
u
e
P
e
r
S
h
a
r
e
Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, solvabilitas
dan profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek
(hutang) Kasmir (2008:129).

Menurut Munawir (2008:72) Current ratio dihitung dengan menggunakan


rumus sebagai berikut:

Rasio Lancar =
A
s
e
t
x
1
0
0
%
K
e
w
a
ji
b
a
n
L
a
n
c
a
r

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan dalam mengukur sejauh


mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang dan mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang jika perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan (Kasmir (
2008:150).Dalam penelitian ini rasio solvabilitas diproksikan dengan menggunakan
rasio utang atau debt to total asset ratio (DAR) Debt Ratio Menurut Sawir
(2008:13) adalah rasio yang menunjukkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki
dengan seluruh aset yang dimiliki

Rumus rasio utang atau debt to total assets (DAR) ratio adalah:
Debt to Total Assets =

Tot al liabilit y
Total Asset

Jika debt ratio kurang dari 0,5 kali, berarti sebagian besar aset perusahaan
dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya lebih besar dari 0,5 kali, sebagian besar
aset perusahaan

dibiayai melalui utang. Nilai normal Debt Ratio biasanya 0,6 sampai 0,7 kali.

Rasio profitabilitas menurut Sartono (2012:122) adalah kemampuan


perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang berhubungan dengan penjualan,
jumlah aktiva dan modal sendiri. Rasio profitabilitas diproksi dengan menggunakan
rasio Return On Asset (ROA). Menurut Munawir, (2010; 89) return on assets
(ROA) rasio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dengan seluruh dana yang digunakan untuk operasional perusahaan
menghasilkan laba

Rumus yang digunakan untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut:

Pengembalian Aset =

Penghasilan Sebelum Pajak x100%


Total Aset

Metode yang digunakan dalam analisis data kuantitatif dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan program bantuan komputer yaitu SPSS 21.0 for
windows :
Pengujian hipotesis baik secara parsial maupun bersama-sama dilakukan
setelah model regresi yang digunakan bebas dari uji asumsi klasik . Hal ini
bertujuan agar hasil penelitian tepat dan efisien. Persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 97):

Y = α + β1X1 + β 2X2 + β3X3

Keterangan:

α = Konstanta
Y = Variabel Dependen

β1 β2 β3 = Nilai Koefisien Regresi

X1 = Variabel
Independen ke-1 X2
= Variabel Independen ke-2 X3
= Variabel Independen ke-3

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel secara parsial


berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t diterima jika nilai signifikansi
> 0,05 (α) atau t hitung < t tabel. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
(5%).
Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk mengetahui secara simultan apakah variabel dependen
berpengaruh atau tidak. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
(Nachrowi & Usman, 2006). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut: Jika F hitung > F tabel atau nilai signifikansi < 0,05 (α) berarti hipotesis
terbukti maka hipotesis diterima jika dilakukan secara simultan.
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:
97). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui persentase variasi total variabel
dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.Adjusted R2dapat diketahui
berapa persen yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel penelitian hanya ada 12 karena perusahaan

PT. Garuda Metalindo tidak lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan


selama 5 tahun berturut-turut. Perusahaan. Total jumlah perusahaan selama
tahun 2012-2016 sebanyak 60 perusahaan.

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier


berganda, bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap laba bersih
studi kasus pada perusahaan otomotif dan komponen tahun 2012-2016. Hasil uji
hipotesis dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
T
a
b
e
l
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Varia t S Kesimpu
bel h lan
i
t g
u
n
g

Konsta 0
ns ,
8
8
8

x.1_CR 0 0 0 Tidak
, , , signifikan
0 1 8
3 6 7
8 4

x.2_DA - - 0 Tidak
R 0 1 , signifikan
, , 0
3 7 8
3 5 4
7 8

x.3_RO 1 5 0 Pengaruh
A 0 , , signifikan
, 7 0
0
7 4 0
8 3 0

1 0
Fhitung 5 , Pengaruh
, 0 signifikan
2 0
9 0
1

Adjusted R Square 0,421

Sumber: hasil penelitian diolah, 2019

Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda dapat dibuat


persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,888 + 0,038 X1 - 0,337 X2 + 10,078 X3 + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda di atas terlihat bahwa

kedua variabel independen yaitu likuiditas (CR) dan profitabilitas (ROA),


berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan satu variabel
independen yaitu object solvability (DAR) berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan.

2.1 Uji Parsial


(Uji t)
2.1.1 Hasil uji t (uji parsial) pada tabel di atas
menunjukkan bahwa

a. Pengaruh likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan

Pada variabel CR hasil thitung (0,16) < ttabel 1,670) dengan signifikansi

0,874 > 0,05 artinya Ho diterima sehingga secara parsial likuiditas tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perusahaan nilai perusahaan
otomotif dan komponen yang go public pada tahun
2012-2016

. b. Pengaruh solvabilitas (DAR) terhadap nilai perusahaan

Pada variabel solvabilitas (DAR) nilai t hitung (-1,758) > ttabel (1,670)
dengan signifikansi 0,084 > 0,05 artinya Ho diterima sehingga secara parsial
solvabilitas tidak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan otomotif dan komponen yang go public tahun
2012-2016.

c. Pengaruh profitabilitas (DAR) terhadap nilai perusahaan

Pada variabel profitabilitas (ROA) hasil thitung (5,745) > ttabel (1,670)
dengan signifikansi 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak sehingga secara parsial
ROA berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan otomotif dan komponen yang go public tahun
2012 -2016.

2.1.1
Uji F
Menurut Ghozali (2016) uji F disini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria keputusan uji kecocokan model ditolak jika α > 0,05 dan uji kecocokan
model diterima jika α < 0,05
Hasil uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel (15,291) > (2,53) dengan
signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya
variabel likuiditas (CR), solvabilitas (DAR) dan profitabilitas (ROA), secara
simultan berpengaruh positif terhadap laba bersih studi kasus pada perusahaan
terbuka di bidang otomotif dan komponen tahun
201
2-2
016
.
4.1.2
Uji R
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R2)
diperoleh pada adjusted R Square sebesar 0,421. Hal ini menunjukkan pengaruh
variabel likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
sebesar 42,1%.
4.2
Pembah
asan
Menurut Kasmir (2008: 134). Rasio lancar dapat digunakan untuk melihat nilai
perusahaan dan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang tersebut. Dari
hasil uji t diperoleh pada variabel rasio likuiditas yang diproksikan dengan current
ratio (CR) nilai signifikansi 0,0875 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
diprediksikan oleh price to book value (PBV).
Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan perusahaan go public
subsektor otomotif dan komponennya dalam membayar hutang lancarnya dengan
menggunakan aktiva lancar perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai aktiva lancar (yang segera dapat dijadikan
uang) dengan rasio utang jangka pendek tidak memberikan pengaruh positif
dalam meningkatkan nilai perusahaan, meskipun rasio lancar juga menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek (Kretarto,
2005:55).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Putri et.al (2016) dengan hasil
bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan CR dan QR tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Jariyah (2016) dengan


hasil penelitian bahwa likuiditas (current ratio) (X1) berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan (Y2). Hal ini dibuktikan dengan diperoleh nilai t hitung
sebesar (-2,801) < -t tabel (-2,042) dan sig (0,009) < α (0,05).

Hasil uji t pada variabel debt to total asset ratio (DAR) memiliki nilai
signifikansi

0,084 > 0,05 maka debt to total asset ratio (DAR) tidak berpengaruh terhadap
price to book value (PBV). Artinya DAR mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan
kata lain rasio solvabilitas perusahaan yang diproksikan dengan DAR tidak
mempengaruhi nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV.

Solvabilitas/Leverage menunjukkan bagaimana utang perusahaan mendanai


asetnya (Van Horne et al, 2012:

170). Dengan hutang yang dimiliki perusahaan diharapkan perusahaan mampu


mendanai dan mengelola aktivanya untuk mendapatkan keuntungan sehingga
nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
solvabilitas yang diproksikan dengan debt to total asset ratio tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sektor
otomotif dan komponennya dalam pembiayaan asetnya cenderung tidak
menggunakan utang sehingga mengurangi proporsi utang. Penggunaan hutang
yang berlebihan akan mengurangi keuntungan yang diterima dari penggunaan
hutang karena keuntungan yang diterima tidak sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan sehingga proporsi hutang yang rendah dapat meningkatkan nilai
perusahaan dan sebaliknya peningkatan hutang dapat menurunkan nilai. dari
perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prasetyorini (2013) penelitian
tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, price earning ratio dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Kajian dilakukan terhadap perusahaan
yang go public di sektor industri dasar dan kimia. Hasil penelitian membuktikan
bahwa variabel leverage/solvabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hasil yang sama diperoleh dari penelitian Novari dan Lestari (2016).
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan et.al (2016) dan
jariyah (2016) yang membuktikan bahwa variabel leverage/debt to total asset
ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil uji t variabel profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets
(ROA) memberikan bukti bahwa ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,000 < 0,05.
Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan, maka semakin besar
pula tingkat kemakmuran yang diberikan perusahaan tersebut kepada para
pemegang saham. Semakin besar tingkat kemakmuran yang diberikan oleh
perusahaan akan menarik investor untuk memiliki perusahaan tersebut dan akan
berpengaruh positif terhadap harga saham di pasar. Artinya akan meningkatkan
nilai perusahaan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan
perusahaan subsektor otomotif dan komponennya dalam memperoleh laba yang
lebih baik akan meningkatkan nilai perusahaan dan jika laba menurun maka akan
berdampak pada turunnya nilai perusahaan. Penelitian ini mendukung hasil
penelitian Pratama dan Wirawati (2016), putri et. al (2016), Novari dan Lestari
(2016), Putra dan Juniariani (2017) dengan hasil uji statistik menunjukkan bahwa
profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil uji determinan (R2) diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,421. Hasil uji
determinan membuktikan bahwa pengaruh variabel likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan
price to book value (PBV) sebesar 42,1%, sisanya sebesar 47,9% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar variabel tersebut. variabel penelitian.

5. Kesimpulan dan Saran


5.1
Kesim
pulan
Variabel rasio likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) tidak
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t memiliki nilai
signifikansi 0,0875 > 0,05

Hasil uji t pada variabel solvabilitas yang diukur menggunakan debt to total
asset ratio (DAR)

memiliki nilai signifikansi 0,084 > 0,05 maka solvabilitas tidak mempengaruhi
penawaran perusahaan

Variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini


dibuktikan dengan nilai koefisien t sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05.
Pada uji bersama yaitu uji F diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
berarti bahwa variabel likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sehingga model yang
digunakan sudah sesuai dengan depth of influence sebesar 0,421 hal ini terlihat
dari nilai adjusted R2 sebesar 0,421. Dengan kata lain bahwa variabel likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas mempengaruhi nilai perusahaan sebesar 42,1%
sisanya sebesar 47,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang
digunakan dalam penelitian.

5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya
dapat meneliti
sektor lain seperti perbankan, otomotif atau perusahaan terindeks baik secara
konvensional maupun syariah dengan menggunakan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Dalam mengukur suatu variabel dapat
digunakan ukuran lain untuk variabel dependen perusahaan seperti Price Earning
Ratio, Tobin's Q.

Ref
ere
nsi

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. (2011). Essential of Financial


Management, Terjemahan, Jakarta. Salemba Empat.

Fitri N, Nurhayati dan Helliana (2018) Pengaruh Current Ratio dan Struktur Modal
terhadap
Nilai Perusahaan (2018). 816-822.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivarietas Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8).

Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers

Hasibuan et.al (2016) . Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Nilai


Perusahaan Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.1 Oktober 2016. 139-147.

Horne, Van & Wachowicz, Jr. 2012. Manajemen Keuangan. Terjemahan


Quratul'ain

Mubarakah. Edisi Ketiga belas. Jakarta: Salemba Empat.

Husnan, Suad. (20014). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis


Sekuritas, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Jariah, Ainun. (2016). Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Pengaruhnya


Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di Indonesia Melalui
Kebijakan Dividen. Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
1(2), hlm. 108-118.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada.

Kretarto, Agus, (2005). Hubungan Investor. Pemasaran dan Komunikasi


Keuangan Berbasis

Kepatuhan. Jakarta; Grafiti Pers.


Munawir, S. (2010). Analisis laporan Keuangan, Edisi keempat. Cetakan Kelima
Belas.

Yogyakarta: Kemerdekaan.

Nachrowi, Nachrowi D, dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer


dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan
Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia

Novari, Putu Mikhy dan Lestari. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan,


Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Sektor Properti Dan Real Estat. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.
5, No.9, 2016:5671-5694 ISSN : 2302-8912.

Putra dan Juniariani (2017) Analisis Rasio Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Riset Akuntans Umasi, Vol. 7, No.2, 2017:143-150

Putri et al (2016), Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap


Nilai

Perusahaan, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.38 No.2 September


2016. 36-45

Pratama, I Gede G.W & Wirawati, Ni GP (2016). Likuiditas, Leverage,


Profitabilitas, Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur Di Indonesia Melalui Kebijakan Dividen. Riset
Akuntansi dan Keuangan Indonesiaia, 1(2), hlm. 108-118.

Prasetyorini, Bhekti Fitri. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan,


Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen. 1(1). 183-196.
Riyanto, Bambang. (2010). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi
Keempat.

Yogyakarta: BPFE

Sabrin, Sarita, B., S, D.T, & Sujono. (2016). Pengaruh Profitabilitas


Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Internasional Teknik dan Sains
5(10): 81-89.

Sartono, Agus. (2012). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi


Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Sawir, Agnes. (2008). Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan


perusahaan.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

.Sugiarto, M. (2011). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan


Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Utang
Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, (3) 1:1-25.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, CV : Bandung.

Wiagustini, Ni Luh Putu. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:


Universitas Udayana

Press.

Anda mungkin juga menyukai