Analisis Pengaruh Perubahan Rasio Lancar, Rasio Aset Hutang, Total Aset
Perputaran, Pengembalian Aset, Dan Rasio Perolehan Harga Dalam Memprediksi Pertumbuhan
Pendapatan Dengan Mempertimbangkan Ukuran Perusahaan Dalam Perusahaan Yang Bergabung Di Lq45
Indeks Tahun 2013 -2016
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan terhadap
Current Ratio (CR), Debt Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO), Return On Assets (ROA), dan
Price Earning Ratio (PER). dalam memprediksi pertumbuhan laba dengan mempertimbangkan ukuran
perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 tahun 2013 -2016 dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan purposive sampling. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang
terdaftar dalam Indeks LQ45 untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Metode penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara bersama-sama dan secara parsial. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh
masing-masing variabel perubahan Current Ratio, Debt Asset, Ratio,
Asset Total AssetEarning
dan Price Turnover, Return
Ratio On
terhadap
variabel pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Uji statistik F bertujuan
untuk menguji pengaruh perubahan Current Ratio, Debt Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return On
Asset, dan Price Earning Ratio secara simultan terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol. Uji R2 (Koefisien Determinasi) dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel perubahan Current Ratio, Debt Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return On
Asset, dan Price Earning Ratio terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol. Dari hasil uji t diketahui bahwa perubahan Total Assets Turn Over dan perubahan Return
On Assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba (ÿ EAT). Perubahan variabel
Curent Ratio (ÿCR), perubahan Debt Asset Ratio (ÿ DAR ), Price Earning Ratio (ÿPER) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol.
Dari hasil uji F diketahui bahwa Current Ratio (ÿ CR) berubah, Debt Asset Ratio (ÿ DAR) berubah, Total
Asset Turnover (ÿ TATO), Return On Asset (ÿ ROA) berubah, Price Earning Ratio (ÿ PER ) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan laba pada perusahaan go public yang
terdaftar dalam indeks LQ 45 di Indonesia dengan ukuran perusahaan) sebagai variabel kontrol.
Kata kunci: perubahan CR, DAR, TATO, ROA, PER, pertumbuhan laba.
perusahaan (Simorangkir, 1993). Pertumbuhan
1. Perkenalan laba merupakan perubahan persentase kenaikan
Pesatnya perkembangan pasar modal membuat para laba yang diperoleh perusahaan.
investor kembali bersemangat untuk menanamkan Tujuan utama dari analisis rasio keuangan
modalnya pada perusahaan yang menawarkan adalah untuk memberikan indikasi kinerja
keuntungan yang tinggi. Salah satu daya pikat investor perusahaan di masa yang akan datang. Rasio
dalam menanamkan modalnya pada perusahaan keuangan digunakan untuk memprediksi
adalah keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan pendapatan perusahaan. Kenaikan atau penurunan
tersebut. Perusahaan yang memberikan return yang laba akan mempengaruhi rasio-rasio lainnya yaitu
tinggi kepada investor akan tercermin dari kinerja Current Ratio (rasio likuiditas), Debt Assets Ratio
keuangan perusahaan yang baik. Perubahan laba yang (rasio solvabilitas), rasio aktivitas (Total Assets
baik, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja Turn Over) dan rasio profitabilitas (Return On Assets).
keuangan yang baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai perusahaan
Menurut Riyanto (1995) secara umum,
aset, penjualan, nilai pasar dan nilai tambah perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
adalah beberapa ukuran umum untuk menentukan Penelitian ini menunjukkan (1) Total Assets
ukuran perusahaan (Hart dan Oulton dalam Turnover, Net Profit Margin, dan Return on Assets
Juliana, 2003). Ada beberapa perbedaan mendasar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
antara perusahaan besar dan perusahaan kecil. pertumbuhan laba; (2) Total Assets Turnover, Net
Elton dan Gruber dalam Juliana (2003) mengatakan Profit Margin, dan Return on Assets secara parsial
perusahaan yang berukuran lebih besar akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal laba; (3) Return on Assets berpengaruh dominan
daripada perusahaan kecil. Saham perusahaan terhadap pertumbuhan laba karena memiliki nilai
kecil dari tingkat frekuensi perdagangan tidak koefisien determinasi parsial.
secepat dan semudah saham perusahaan besar. Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyunu (2013)
Scherer dalam Juliana (2003) menemukan bukti melakukan penelitian dengan tujuan untuk: (1)
bahwa perusahaan besar lebih stabil dan pola menguji secara parsial pengaruh rasio keuangan
pertumbuhan dapat berubah dengan cepat terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
daripada perusahaan kecil. Ini mungkin karena perdagangan di Bursa Efek Indonesia. (2) secara
kemampuan perusahaan besar untuk membuat simultan menguji pengaruh rasio keuangan
berbagai lini produk dan operasi lebih mudah. terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
Damayanti dalam Juliana (2003) dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (3) untuk
penelitiannya mempertimbangkan ukuran mengetahui rasio keuangan yang paling dominan
perusahaan dilihat dari total aset. Hasil yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan
diperoleh adalah aset perusahaan tidak perdagangan di Bursa Efek Indonesia (4) untuk
berpengaruh terhadap kemampuan memprediksi mengetahui aspek aset dan pendapatan
rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba masa depanpengelolaan
pada perusahaan
dan aspek
manufaktur.
debt and equity terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan
2.2 Studi Sebelumnya di Bursa Efek Indonesia.
Beberapa penelitian sebelumnya yang pernah R. Adisetiawan menguji pengaruh Working
dilakukan antara lain: Capital to Total Asset (WCTA), Current Liabilities
Dra. Isnaniah Laili Khatmi Safitri, MMA (2016) To Inventory (CLI), Operating Income to Total
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Assets (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Current
berbagai rasio keuangan terhadap pertumbuhan Ratio (NPM) dan Gross Profit Margin ) untuk
laba PT. Kalbe Farma tbk. Hasil penelitian ini pertumbuhan pendapatan. Dari hasil analisis
adalah variabel Debt to Asset Ratio berpengaruh regresi menunjukkan bahwa variabel Operating
signifikan terhadap pertumbuhan laba PT. Kalbe Income to Total Assets (OITL) dan Current Ratio
Farma tbk, Variabel Current Ratiotidak berpengaruh (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan
signifikan terhadap pertumbuhan laba PT. Kalbe terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan variabel
Farma tbk. Working Capital to Total Asset (WCTA), Current
Variabel Perputaran Persediaan memiliki pengaruh Liabilities To Inventory (CLI), Total Asset Turnover
yang signifikan terhadap pertumbuhan laba PT. (TAT), dan Gross Profit Margin (GPM) tidak
Kalbe Farma tbk, Variabel Return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba laba. Keenam variabel yang digunakan dalam
PT. Kalbe Farma tbk. Secara simultan debt to penelitian ini (WCTA, CLI, OITL, TAT, NPM dan
asset ratio, net profit margin, inventory turnover GPM) secara simultan tidak berpengaruh signifikan
dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, dengan kemampuan
terhadap pertumbuhan laba. prediksi keenam variabel sebesar 4,4%.
Nita Hari Susanti (2014) melakukan penelitian
dengan tujuan untuk menganalisis dan menguji
rasio Total Assets Turnover, Net Profit Margin, dan I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra
Return on Assets dalam memprediksi pertumbuhan meneliti pengaruh current ratio, debt to equity ratio,
laba masa depan di otomotif total assets turnover, dan
b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Ukuran perusahaan dikategorikan menjadi dua
perubahan likuiditas, solvabilitas, aktivitas tingkatan yaitu perusahaan besar dan perusahaan
aktivitas, profitabilitas,
dihitung dengan
dan Rasio
rumus:
Pasar.Yang kecil. Perusahaan yang total asetnya di atas rata-
rata semua perusahaan manufaktur dikategorikan
FF ritus ritus 1
sebagai perusahaan besar dan total asetnya di
ÿF
ÿ
ritus
bawah rata-rata -
F
ritus 1 semua perusahaan manufaktur dikategorikan
sebagai perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
adalah variabel dummy, bernilai 0 jika perusahaan
kecil dan bernilai 1 jika perusahaan besar.
Sedangkan:
1) Frit = Perubahan Current Ratio (CR), Debt
Assets Ratio (DAR), Total Asset Turn Over 3.3 Teknik Analisis Data
(TATO), Return On Assets (ROA), Price
Earning Ratio (PER). 3.3.1 Uji Kualitas Data
2) Fit = Current Ratio (CR), Debt Assets Ratio Uji normalitas
(DAR), Total Asset Turn Over (TATO), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
Return On Assets (ROA), Price Earning dalam model regresi, variabel dependen dan
Ratio (PER). variabel independen keduanya berdistribusi
3) Frit -1 = Current Ratio (CR), Debt Assets Ratio normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
(DAR), Total Asset Turn Over (TATO), yang memiliki distribusi data normal atau
Return On Assets (ROA), Price Earning mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji
Ratio (PER) untuk periode t selama t-1 normalitas data menggunakan uji statistik
periode. Kolmograv Smirnov dengan kriteria yang
c. Variabel kontrol digunakan adalah membandingkan nilai
Variabel kontrol berfungsi untuk melihat apakah signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 5% (0,05).
dengan dimasukkannya sejumlah variabel kontrol Jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar
ke dalam model, variabel independen utama dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
secara signifikan menjadi lebih kuat. Dalam
penelitian ini size effect digunakan sebagai Uji Autokorelasi
variabel kontrol. Ukuran perusahaan diukur Uji yang dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi
dengan rata-rata total aset. Total aset perusahaan ini adalah uji Durbin Watson. yaitu dengan
manufaktur yang dijadikan sampel dirata-ratakan membandingkan nilai hitung Durbin Watson (d)
selama periode analisis, kemudian dirata-ratakan dengan nilai kritis atau nilai tabelnya. Jika nilai (d)
oleh semua perusahaan manufaktur dengan rata- terletak di antara batas atas (du) dan (4-
rata aritmatik. du), koefisien autokorelasi adalah nol, artinya
xxx2 _ _ ........ tidak ada autokorelasi.
1 3 xn x Uji Multikolinearitas
Pengujian ini untuk menguji apakah terdapat
n n
Sedangkan: hubungan linier antara variabel bebas dalam
model regresi dan untuk menunjukkan apakah
terdapat derajat kolinearitas yang tinggi antar
X = rata-rata total aset semua perusahaan
variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan
manufaktur.
dengan
2,2322>1,914
(TATO) 0,174, variabel profitabilitas (ROA) 0,
>1,7678
575 dan variabel PER 0, 695. kelima variabel
bebas lebih besar dari = 0,05 artinya dalam
Sumber data: data sekunder diolah, 2017 model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
d) Uji hipotesis Return On Assets terhadap Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan
pertumbuhan laba Total Assets Turn Over berpengaruh signifikan
Dari hasil perhitungan diperoleh signifikansi t terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang
untuk variabel Return On Assets sebesar 0,000 tergabung dalam Indeks LQ 45 Tahun 2013-2016.
< ÿ (0,05). Artinya Return On Assets berpengaruh Dapat diasumsikan perputaran aset perusahaan
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan dalam menghasilkan laba sangat efektif, dimana
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Perputaran Aset Total berpengaruh positif
terhadap Pertumbuhan Laba. Semakin cepat
e) Uji hipotesis Price Earning Ratio terhadap tingkat perputaran aset maka laba bersih yang
pertumbuhan laba dihasilkan akan meningkat karena perusahaan
Dari hasil perhitungan diperoleh signifikansi t dapat memanfaatkan aset untuk meningkatkan
untuk variabel Price Earning Ratio sebesar penjualan yang mempengaruhi pendapatan.
0,288 > (0,05). Artinya Price Earning Ratio tidak Dengan demikian semakin efektif perputaran
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan aset perusahaan atau pengelolaan aset mampu
laba dengan ukuran perusahaan sebagai menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi
variabel kontrol. sehingga dapat meningkatkan keuntungan
c. Tes F perusahaan dan berdampak pada peningkatan
Dari hasil perhitungan statistik menggunakan tingkat pengembalian (return) pada investor
SPSS yang ditunjukkan pada tabel 4.5 diperoleh dapat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
nilai F hitung sebesar 68,322 dengan taraf penelitian Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyuni
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi F yang yang menyatakan terdapat pengaruh yang
dihasilkan lebih kecil dari = 0,05. Artinya variabel signifikan Total Assets Turnover terhadap
Current Ratio, Debt Assets Ratio, Total Assets Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Dagang
Turn Over, Return On Assets, Price Earning yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Ratio dan variabel kontrol Size secara simultan 2006-20 2011. Hasil penelitian ini Senada
berpengaruh signifikan terhadap variabel dengan hasil penelitian I Nyoman Kusuma
pertumbuhan laba. Adnyana Mahaputra menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan Total Assets Turnover
d. Koefisien Determinasi (R2 ) terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS manufaktur yang terdaftar di BEI.
yang tampak pada tabel 4.5 dapat diketahui Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
bahwa koefisien determinasi yang dapat dilihat Nita Hari Susanti yang menyatakan Total Assets
dari Adjusted R Square, diperoleh sebesar Turnover berpengaruh signifikan secara parsial
0,882. Artinya 88,2% pertumbuhan laba dapat terhadap future earning growth pada perusahaan
dijelaskan oleh variabel Current Ratio, Debt otomotif di Bursa Efek Indonesia.
Assets Ratio, Total Assets Turn Over, Return
On Assets, Price Earning Ratio dan Size dalam Demikian juga menurut teori Van Horne dan
penelitian ini, sedangkan sisanya 11,8% Wachowicz (2005, p.221) menyatakan bahwa
dijelaskan oleh variabel lain yaitu tidak diselidiki Total Assets Turnover menggambarkan
dalam penelitian ini. hubungan penjualan bersih dengan total aset.
Perputaran Aset Total menunjukkan kemampuan
dana yang tertanam dalam aset berputar
4.2 Diskusi keseluruhan dalam periode tertentu atau
Hasil uji individual dengan uji t menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
bahwa hanya terdapat dua variabel yaitu menghasilkan "Pendapatan".
pertumbuhan Total Assets Turn Over dan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
pertumbuhan Return on Assets yang berpengaruh penelitian yang dilakukan oleh R. Adisetiawan
signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang menyatakan Total Assets Turnover tidak memiliki
yang tergabung dalam Indeks LQ 45 2013-2016.
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian I
perusahaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra yang menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan Return bahwa current ratio memiliki pengaruh yang signifikan
on Assets berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuhan laba.
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45
Tahun 2013-2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
Hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa setiap Debt Asset Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap
satu dolar aset yang diinvestasikan pada perusahaan pertumbuhan laba pada perusahaan yang tergabung
yang tergabung dalam Indeks LQ45 efektif menghasilkan dalam Indeks LQ45.
keuntungan. Positive Return On Assets (ROA) Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada kekayaan
menunjukkan bahwa total aset yang digunakan untuk perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 lebih
operasional perusahaan mampu memberikan keuntungan banyak dibiayai dari sumber pembiayaan eksternal/dari
bagi perusahaan. utang. Sumber pembiayaan dari luar perusahaan/dari
Sebaliknya jika ROA negatif menunjukkan total aset hutang berdampak pada meningkatnya beban bunga
yang digunakan tidak memberikan keuntungan. yang harus dibayar perusahaan, sehingga berdampak
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pada penurunan laba perusahaan. Hal ini dapat berarti
dilakukan Nita Hari Susanti yang menyatakan Return on ketidakmampuan Debt To Assets Ratio untuk
Assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap mempengaruhi pertumbuhan laba dimungkinkan karena
pertumbuhan laba pada perusahaan otomotif di Bursa hasil investasi pada kekayaan perusahaan yang didanai
Efek Indonesia. dari dana hutang tidak mampu menutupi seluruh beban
Hasil uji individu dengan menggunakan uji t bunga yang harus dibayar oleh perusahaan sehingga
ditemukan bahwa variabel yang berpengaruh tidak mengakibatkan penurunan laba yang diperoleh bahkan
signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang perusahaan bisa merugi.
tergabung dalam Indeks LQ 45 adalah variabel
pertumbuhan Current Ratio, pertumbuhan Debt Asset
Ratio dan pertumbuhan Price Earning Ratio.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Curent Ratio Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ade
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba Gunawan dan Sri Fitri Wahyunu (2013) namun
pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45. bertentangan dengan hasil penelitian Dra. Isnaniah Laili
Artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi Khatmi Safitri, MMA (2016) yang menyatakan Debt to
kewajiban jangka pendeknya tidak menjamin tersedianya Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
modal kerja untuk menunjang kegiatan operasional laba PT. Kalbe Farma tbk.
perusahaan, sehingga laba yang akan dicapai tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti investasi Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pertumbuhan
dalam aset lancar terlalu besar yang bisa jadi disebabkan Price Earning Ratio berpengaruh tidak signifikan
perusahaan berusaha mempertahankan tingkat likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang
yang tinggi. Tingkat likuiditas yang terlalu tinggi akan tergabung dalam Indeks LQ45.
berdampak buruk pada pertumbuhan laba karena aset Hal ini dapat diasumsikan meskipun PER Indeks LQ45
lancar umumnya menghasilkan pengembalian yang lebih meningkat namun tidak diikuti dengan meningkatnya
rendah daripada aset tetap. kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan
sehingga tidak memicu kenaikan harga saham
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ade
Gunawan dan Sri Fitri Wahyuni yang menyatakan bahwa
Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Dagang yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2011. 5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: memicu kenaikan harga saham perusahaan yang
1. Perubahan Current Ratio tidak berpengaruh tergabung dalam Indeks LQ 45.
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan 6. Perubahan variabel Current Ratio, Debt Assets
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Assets,
Artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi Price Earning Ratio dan Size control secara
kewajiban jangka pendeknya tidak menjamin simultan berpengaruh signifikan terhadap
tersedianya modal kerja untuk menunjang kegiatan pertumbuhan laba.
operasional perusahaan, sehingga laba yang akan
dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. 5.2 Saran
2. Perubahan Debt Assets Ratio tidak berpengaruh sebuah. Apabila perusahaan yang tergabung
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan dalam Indeks LQ45 ingin memiliki pertumbuhan
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Hal laba yang meningkat untuk menunjang kinerja
ini menunjukkan bahwa investasi pada kekayaan perusahaan, maka disarankan agar perusahaan
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 meningkatkan efektifitas pengelolaan aset agar
lebih banyak dibiayai dari sumber pembiayaan total perputaran aset meningkat karena jika
eksternal/dari utang. Sumber pembiayaan dari luar investasi pada aset perusahaan perusahaan terlalu
perusahaan/dari hutang berdampak pada banyak maka biaya modal terlalu tinggi dan laba
meningkatnya beban bunga yang harus dibayar akan tertekan. Di sisi lain, jika aset terlalu rendah,
perusahaan, sehingga berdampak pada penurunan penjualan yang menguntungkan akan hilang.
laba perusahaan.
3. Perubahan Total Assets Turn Over berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan b. Disarankan perusahaan dalam menginvestasikan
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Dapat kekayaannya menggunakan sumber pendanaan yang
diasumsikan bahwa manajemen aset perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan.
yang tergabung dalam Indeks LQ45 dalam Penggunaan utang dapat dibenarkan sepanjang
menghasilkan laba sangat efektif, dimana Total diharapkan dapat memberikan tambahan laba operasi
Assets Turnover berpengaruh positif terhadap yang lebih besar dari bunga yang dibayarkan.
pertumbuhan laba. Semakin cepat tingkat c. Mengingat hasil penelitian ini masih banyak
perputaran maka laba bersih yang dihasilkan akan variabel yang tidak signifikan, sebaiknya peneliti
meningkat karena perusahaan sudah dapat selanjutnya menggunakan rasio keuangan lain
memanfaatkan aset untuk meningkatkan penjualan yang memiliki daya prediksi kuat terhadap
yang mempengaruhi pendapatan. pertumbuhan laba.
4. Perubahan Aktiva berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba dengan ukuran Referensi
perusahaan sebagai variabel kontrol. Hasil Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyunu.
penelitian ini dapat diasumsikan bahwa setiap satu Jurnal Manajemen dan Bisnis.
dolar aset yang diinvestasikan pada perusahaan Jil. 13 No. 01 April 2013. ISSN. 1693-7619
yang tergabung dalam Indeks LQ45 efektif menghasilkan keuntungan.
Positive Return On Assets (ROA) menunjukkan Agus Sartono, 2001. Teori dan Praktik Manajemen
bahwa total aset yang digunakan untuk operasional Keuangan. Yogyakarta: BPEF-Yogyakarta.
perusahaan mampu memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Anto Dajan. 2000. Pendahuluan
5. Perubahan Price Earning Ratio tidak berpengaruh untuk Metode Statistik. Jilid I.II.
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan LP3ES. Jakarta
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Hal Bambang Riyanto. Dasar-dasar Pengeluaran
ini dapat diasumsikan meskipun PER Indeks LQ45 Perusahaan. Edisi keempat.Yogyakarta.
meningkat namun tidak diikuti dengan meningkatnya Yayasan Penerbit Gajah Mada.
kepercayaan investor terhadap masa depan 1995.
perusahaan sehingga tidak