Anda di halaman 1dari 13

Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

Analisis Pengaruh Perubahan Rasio Lancar, Rasio Aset Hutang, Total Aset
Perputaran, Pengembalian Aset, Dan Rasio Perolehan Harga Dalam Memprediksi Pertumbuhan
Pendapatan Dengan Mempertimbangkan Ukuran Perusahaan Dalam Perusahaan Yang Bergabung Di Lq45
Indeks Tahun 2013 -2016

Wikan Budi Utami


STIE-AAS Surakarta
Email: wikan.budiutami@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan terhadap
Current Ratio (CR), Debt Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO), Return On Assets (ROA), dan
Price Earning Ratio (PER). dalam memprediksi pertumbuhan laba dengan mempertimbangkan ukuran
perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 tahun 2013 -2016 dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan purposive sampling. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang
terdaftar dalam Indeks LQ45 untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Metode penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara bersama-sama dan secara parsial. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh
masing-masing variabel perubahan Current Ratio, Debt Asset, Ratio,
Asset Total AssetEarning
dan Price Turnover, Return
Ratio On
terhadap
variabel pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Uji statistik F bertujuan
untuk menguji pengaruh perubahan Current Ratio, Debt Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return On
Asset, dan Price Earning Ratio secara simultan terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol. Uji R2 (Koefisien Determinasi) dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel perubahan Current Ratio, Debt Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return On
Asset, dan Price Earning Ratio terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol. Dari hasil uji t diketahui bahwa perubahan Total Assets Turn Over dan perubahan Return
On Assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba (ÿ EAT). Perubahan variabel
Curent Ratio (ÿCR), perubahan Debt Asset Ratio (ÿ DAR ), Price Earning Ratio (ÿPER) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol.
Dari hasil uji F diketahui bahwa Current Ratio (ÿ CR) berubah, Debt Asset Ratio (ÿ DAR) berubah, Total
Asset Turnover (ÿ TATO), Return On Asset (ÿ ROA) berubah, Price Earning Ratio (ÿ PER ) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan laba pada perusahaan go public yang
terdaftar dalam indeks LQ 45 di Indonesia dengan ukuran perusahaan) sebagai variabel kontrol.

Kata kunci: perubahan CR, DAR, TATO, ROA, PER, pertumbuhan laba.
perusahaan (Simorangkir, 1993). Pertumbuhan
1. Perkenalan laba merupakan perubahan persentase kenaikan
Pesatnya perkembangan pasar modal membuat para laba yang diperoleh perusahaan.
investor kembali bersemangat untuk menanamkan Tujuan utama dari analisis rasio keuangan
modalnya pada perusahaan yang menawarkan adalah untuk memberikan indikasi kinerja
keuntungan yang tinggi. Salah satu daya pikat investor perusahaan di masa yang akan datang. Rasio
dalam menanamkan modalnya pada perusahaan keuangan digunakan untuk memprediksi
adalah keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan pendapatan perusahaan. Kenaikan atau penurunan
tersebut. Perusahaan yang memberikan return yang laba akan mempengaruhi rasio-rasio lainnya yaitu
tinggi kepada investor akan tercermin dari kinerja Current Ratio (rasio likuiditas), Debt Assets Ratio
keuangan perusahaan yang baik. Perubahan laba yang (rasio solvabilitas), rasio aktivitas (Total Assets
baik, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja Turn Over) dan rasio profitabilitas (Return On Assets).
keuangan yang baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai perusahaan
Menurut Riyanto (1995) secara umum,

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 25


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio 2.1 Tinjauan Teoretis


likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas sebuah. Analisis Rasio Keuangan
dan rasio profitabilitas. Keempat rasio tersebut akan Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang
sangat berguna bagi manajemen dalam menjalankan memberikan indikasi bahwa perusahaan memiliki kas
operasi atau kegiatan perusahaan, terutama dalam yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangannya,
perencanaan dan pengambilan keputusan jangka jumlah piutang yang cukup rasional, efisiensi
pendek dan jangka panjang. pengelolaan persediaan perusahaan, perencanaan
Selain keuntungan yang menjadi pertimbangan lain investasi yang baik dan Return On Assets yang sehat
bagi investor dalam menanamkan modalnya adalah sehingga bahwa tujuan memaksimalkan kekayaan
dengan melihat nilai suatu perusahaan. Sebuah nilai pemegang saham dapat tercapai (Agus Sartono, 2001).
perusahaan dapat tercermin dari informasi keuangan, Rasio yang biasanya digunakan adalah sebagai berikut:
arus keuangan perusahaan dan kinerja keuangan
perusahaan.
sebuah. Rasio Likuiditas
Beberapa penelitian tentang kemampuan rasio Menurut Toto Prihadi (2008) likuiditas adalah
keuangan dalam memprediksi laba telah banyak kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban
dilakukan dengan hasil yang beragam, yaitu: jangka pendek. Pengukuran likuiditas biasanya
Dra. Isnaniah Laili Khatmi Safitri, MMA (2016) mengaitkan kewajiban jangka pendek dengan aset
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lancar yang tersedia untuk melunasinya.
berbagai rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba Meskipun rasio ini tidak berbicara masalah solvabilitas,
PT. Kalbe Farma tbk. Variabel Perputaran Persediaan namun rasio likuiditas yang buruk dalam jangka panjang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan juga akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan.
laba PT. Kalbe Farma tbk, Variabel Return on equity Ukuran likuiditas perusahaan dalam penelitian ini adalah
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Current Ratio (CR). Current Ratio (CR) diperoleh
laba PT. dengan membandingkan aset lancar dan kewajiban
Kalbe Farma tbk. Secara simultan debt to asset ratio, lancar. Semakin tinggi aset lancar (relatif terhadap
net profit margin, inventory turnover dan return on hutang lancar) semakin tinggi rasio lancar, yang juga
equity berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan berarti semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan.
laba. Namun, semakin tinggi jumlah kas yang tidak terpakai
I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra meneliti yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat
pengaruh current ratio, debt to equity ratio, total assets profitabilitas.
turnover, dan profit margin terhadap pertumbuhan laba.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa current ratio, debt Dengan demikian, selalu ada trade-off antara likuiditas
to equity, total asset turnover, dan profit margin dan profitabilitas (Handono Mardiyanto, 2008).
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
aset lancar
rasio arus
Kewajiban saat ini s
Berdasarkan temuan peneliti yang telah diuraikan b. Rasio Solvabilitas
diatas, maka penulis tertarik untuk menguji kembali Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
kemampuan rasio likuiditas (Cureent Ratio), solvabilitas memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan
(Debt Assets Ratio), aktivitas (Total Assets Turn Over), yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total
profitabilitas (Return On Assets) , dan rasio pasar (Total hutangnya lebih besar dari total asetnya. Rasio ini
Assets Turn OverRatio) dalam memprediksi pertumbuhan mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan
laba dengan mempertimbangkan size effect. dengan demikian berfokus pada sisi kanan neraca.
Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: Debt To Total Assets Ratio.
Debt To Total Assets Rasio ini menghitung seberapa
2 Tinjauan Pustaka
jauh dana yang disediakan oleh kreditur.

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 26


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

Tingginya rasio total hutang terhadap total aset ROI =


menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan
Sedangkan Return On Equity (ROE), mengukur
leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi.
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
Penggunaan financial leverage yang tinggi akan
berdasarkan modal saham tertentu.
meningkatkan ekuitas modal saham (Return On Equity)
dengan cepat. Namun sebaliknya jika penjualan turun
ROE =
maka modal saham ekuitas akan turun.

Rasio Hutang Terhadap Aset Tatal =

Return on Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas


Rasio Aktivitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
Rasio ini melihat beberapa aset dan kemudian menghasilkan keuntungan dengan menggunakan total
menentukan tingkat aktivitas apa yang dimiliki aset aset yang ada dan setelah biaya modal (biaya yang
tersebut pada tingkat aktivitas tertentu. Aset yang digunakan untuk mendanai aset) dikeluarkan dari
rendah pada tingkat penjualan tertentu akan analisis. ROA adalah rasio laba bersih pajak yang juga
mengakibatkan bertambahnya jumlah kelebihan dana berarti ukuran untuk menilai seberapa besar
yang tertanam pada aset tersebut. Kelebihan dana pengembalian aset yang dimiliki perusahaan. (Bambang
akan lebih baik diinvestasikan pada aset lain yang lebih Riyanto, 1997).
produktif. Rasio aktivitas yang digunakan adalah Total
Asset Turn Over (TATO). ROA = x 100%
Total Asset Turn Over (TATO) adalah ukuran
keseluruhan perputaran aset. Rasio ini cukup sering Rasio Pasar
digunakan karena cakupannya secara keseluruhan. Price Earning Ratio (PER) perusahaan yang tinggi
Apapun jenis usahanya, rasio ini dapat menggambarkan mencerminkan pertumbuhan yang baik dan memiliki
seberapa baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh prospek yang baik. Namun dari sisi investor, Price
penjualan (Toto Prihadi, 2008). Earning Ratio (PER) yang terlalu tinggi mungkin tidak
Penjualan menarik karena harga saham kemungkinan tidak akan
Perputaran Aset Total
Total aset naik lagi yang berarti kemungkinan memperoleh capital

Rasio Profitabilitas gain akan lebih kecil.

Rasio margin keuntungan menunjukkan kemampuan


perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada Rasio Perolehan Harga (PER)
tingkat penjualan tertentu. Rasio ini dapat dilihat secara =

langsung dalam analisis ukuran umum untuk laporan


laba rugi. Margin laba yang rendah menandakan
b. Laba Perusahaan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
Laba bersih menjadi hasil usaha setelah bunga dan
yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau
masa pajak. Perubahan laba merupakan faktor yang
biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu,
dapat digunakan untuk kegiatan proyek, karena
atau kombinasi keduanya. Secara umum, rasio yang
kuantitas atau volume barang yang dijual memiliki
rendah dapat menunjukkan manajemen yang tidak
hubungan langsung dengan kegiatan penjualan. Selain
efisien. Rasio yang digunakan dalam menghitung
itu, pertumbuhan juga dapat dihasilkan oleh komponen
profitabilitas adalah Return On Investment (ROI), Return
– komponen likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan
On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA).
aktivitas.

Return On Investment (ROI) mengukur kemampuan


perusahaan dengan keseluruhan dana yang
c. Ukuran Perusahaan (Efek Ukuran)
diinvestasikan dalam aset yang digunakan untuk
Ukuran perusahaan (Size effect) merupakan salah satu alat
operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Para karyawan,

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 27


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

aset, penjualan, nilai pasar dan nilai tambah perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
adalah beberapa ukuran umum untuk menentukan Penelitian ini menunjukkan (1) Total Assets
ukuran perusahaan (Hart dan Oulton dalam Turnover, Net Profit Margin, dan Return on Assets
Juliana, 2003). Ada beberapa perbedaan mendasar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
antara perusahaan besar dan perusahaan kecil. pertumbuhan laba; (2) Total Assets Turnover, Net
Elton dan Gruber dalam Juliana (2003) mengatakan Profit Margin, dan Return on Assets secara parsial
perusahaan yang berukuran lebih besar akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal laba; (3) Return on Assets berpengaruh dominan
daripada perusahaan kecil. Saham perusahaan terhadap pertumbuhan laba karena memiliki nilai
kecil dari tingkat frekuensi perdagangan tidak koefisien determinasi parsial.
secepat dan semudah saham perusahaan besar. Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyunu (2013)
Scherer dalam Juliana (2003) menemukan bukti melakukan penelitian dengan tujuan untuk: (1)
bahwa perusahaan besar lebih stabil dan pola menguji secara parsial pengaruh rasio keuangan
pertumbuhan dapat berubah dengan cepat terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
daripada perusahaan kecil. Ini mungkin karena perdagangan di Bursa Efek Indonesia. (2) secara
kemampuan perusahaan besar untuk membuat simultan menguji pengaruh rasio keuangan
berbagai lini produk dan operasi lebih mudah. terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
Damayanti dalam Juliana (2003) dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (3) untuk
penelitiannya mempertimbangkan ukuran mengetahui rasio keuangan yang paling dominan
perusahaan dilihat dari total aset. Hasil yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan
diperoleh adalah aset perusahaan tidak perdagangan di Bursa Efek Indonesia (4) untuk
berpengaruh terhadap kemampuan memprediksi mengetahui aspek aset dan pendapatan
rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba masa depanpengelolaan
pada perusahaan
dan aspek
manufaktur.
debt and equity terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan
2.2 Studi Sebelumnya di Bursa Efek Indonesia.
Beberapa penelitian sebelumnya yang pernah R. Adisetiawan menguji pengaruh Working
dilakukan antara lain: Capital to Total Asset (WCTA), Current Liabilities
Dra. Isnaniah Laili Khatmi Safitri, MMA (2016) To Inventory (CLI), Operating Income to Total
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Assets (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Current
berbagai rasio keuangan terhadap pertumbuhan Ratio (NPM) dan Gross Profit Margin ) untuk
laba PT. Kalbe Farma tbk. Hasil penelitian ini pertumbuhan pendapatan. Dari hasil analisis
adalah variabel Debt to Asset Ratio berpengaruh regresi menunjukkan bahwa variabel Operating
signifikan terhadap pertumbuhan laba PT. Kalbe Income to Total Assets (OITL) dan Current Ratio
Farma tbk, Variabel Current Ratiotidak berpengaruh (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan
signifikan terhadap pertumbuhan laba PT. Kalbe terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan variabel
Farma tbk. Working Capital to Total Asset (WCTA), Current
Variabel Perputaran Persediaan memiliki pengaruh Liabilities To Inventory (CLI), Total Asset Turnover
yang signifikan terhadap pertumbuhan laba PT. (TAT), dan Gross Profit Margin (GPM) tidak
Kalbe Farma tbk, Variabel Return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba laba. Keenam variabel yang digunakan dalam
PT. Kalbe Farma tbk. Secara simultan debt to penelitian ini (WCTA, CLI, OITL, TAT, NPM dan
asset ratio, net profit margin, inventory turnover GPM) secara simultan tidak berpengaruh signifikan
dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, dengan kemampuan
terhadap pertumbuhan laba. prediksi keenam variabel sebesar 4,4%.
Nita Hari Susanti (2014) melakukan penelitian
dengan tujuan untuk menganalisis dan menguji
rasio Total Assets Turnover, Net Profit Margin, dan I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra
Return on Assets dalam memprediksi pertumbuhan meneliti pengaruh current ratio, debt to equity ratio,
laba masa depan di otomotif total assets turnover, dan

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 28


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

margin keuntungan pada pertumbuhan keuntungan.


Hasil pengujian menunjukkan bahwa current ratio, 3 Metodologi Penelitian
debt to equity, total asset turnover, dan profit margin Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. menjelaskan hubungan antar variabel dengan
menganalisis data numerik (angka) menggunakan
metode statistik melalui pengujian hipotesis. Penelitian
2.3 Hipotesis ini merupakan penelitian studi kasus perusahaan
sebuah. Perubahan Curret Ratio secara parsial yang tergabung dalam indeks LQ45 di Bursa Efek
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Indonesia tahun 2013-2016.
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks
LQ45 2013 -2016 dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol. 3.1 Sumber Data, Populasi, Sampel, Metode
b. Perubahan Debt Assets Ratio secara parsial Pengumpulan Data
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks Data yang dibutuhkan dari penelitian ini terdiri dari
LQ45 2013 -2016 dengan ukuran perusahaan Laporan Tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan
sebagai variabel kontrol. yang menjadi objek penelitian.
c. Perubahan Total Assets Turnover secara parsial Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan adalah seluruh perusahaan yang tergabung dalam
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 periode 2013-2016 yag terdaftar di Bursa Efek
LQ45 2013 -2016 dengan ukuran perusahaan Indonesia (BEI).
sebagai variabel kontrol. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan purposive sampling.
d. Perubahan Return On Assets secara parsial Kriteria perusahaan yang tergabung dalam LQ45
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan periode 2013-2016 yang terdaftar di Bursa Efek
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks Indonesia (BEI) untuk dapat dijadikan sampel dalam
LQ45 2013 -2016 dengan ukuran perusahaan penelitian ini adalah:
sebagai variabel kontrol. sebuah. Perusahaan yang tergabung dalam LQ45
e. Perubahan Price Earning Ratio secara parsial periode 2013-2016.
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan b. Perusahaan yang tidak bergerak di bidang jasa.
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks
LQ45 2013 -2016 dengan ukuran perusahaan c. Menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember
sebagai variabel kontrol. 2013 - 2016.
d. Memiliki data laporan keuangan yang berhubungan
f. Perubahan Curret Ratio, Debt Assets Ratio, Total dengan pengukuran variabel dalam penelitian.
Assets Turnover, Return On Assets dan
perubahan Price Earning Ratio secara simultan e. Selama masa studi perusahaan memperoleh laba
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan yang positif.
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks
LQ45 Tahun 2013 -2016 dengan ukuran 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
perusahaan sebagai variabel kontrol Variabel

sebuah. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah


2.4 Kerangka Teoritis pertumbuhan laba relatif. Pertumbuhan laba
yang digunakan adalah laba setelah pajak.
Dengan perhitungan sebagai berikut:

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 29


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

(Y Ydia dia 1 ) x1, x2,......xn = rata-rata total aset setiap


ÿÿ kamu
dia
kamu perusahaan selama periode analisis.
dia 1
N = jumlah total perusahaan manufaktur.

b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Ukuran perusahaan dikategorikan menjadi dua
perubahan likuiditas, solvabilitas, aktivitas tingkatan yaitu perusahaan besar dan perusahaan
aktivitas, profitabilitas,
dihitung dengan
dan Rasio
rumus:
Pasar.Yang kecil. Perusahaan yang total asetnya di atas rata-
rata semua perusahaan manufaktur dikategorikan
FF ritus ritus 1
sebagai perusahaan besar dan total asetnya di
ÿF
ÿ
ritus
bawah rata-rata -
F
ritus 1 semua perusahaan manufaktur dikategorikan
sebagai perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
adalah variabel dummy, bernilai 0 jika perusahaan
kecil dan bernilai 1 jika perusahaan besar.
Sedangkan:
1) Frit = Perubahan Current Ratio (CR), Debt
Assets Ratio (DAR), Total Asset Turn Over 3.3 Teknik Analisis Data
(TATO), Return On Assets (ROA), Price
Earning Ratio (PER). 3.3.1 Uji Kualitas Data
2) Fit = Current Ratio (CR), Debt Assets Ratio Uji normalitas
(DAR), Total Asset Turn Over (TATO), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
Return On Assets (ROA), Price Earning dalam model regresi, variabel dependen dan
Ratio (PER). variabel independen keduanya berdistribusi
3) Frit -1 = Current Ratio (CR), Debt Assets Ratio normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
(DAR), Total Asset Turn Over (TATO), yang memiliki distribusi data normal atau
Return On Assets (ROA), Price Earning mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji
Ratio (PER) untuk periode t selama t-1 normalitas data menggunakan uji statistik
periode. Kolmograv Smirnov dengan kriteria yang
c. Variabel kontrol digunakan adalah membandingkan nilai
Variabel kontrol berfungsi untuk melihat apakah signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 5% (0,05).
dengan dimasukkannya sejumlah variabel kontrol Jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar
ke dalam model, variabel independen utama dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
secara signifikan menjadi lebih kuat. Dalam
penelitian ini size effect digunakan sebagai Uji Autokorelasi
variabel kontrol. Ukuran perusahaan diukur Uji yang dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi
dengan rata-rata total aset. Total aset perusahaan ini adalah uji Durbin Watson. yaitu dengan
manufaktur yang dijadikan sampel dirata-ratakan membandingkan nilai hitung Durbin Watson (d)
selama periode analisis, kemudian dirata-ratakan dengan nilai kritis atau nilai tabelnya. Jika nilai (d)
oleh semua perusahaan manufaktur dengan rata- terletak di antara batas atas (du) dan (4-
rata aritmatik. du), koefisien autokorelasi adalah nol, artinya
xxx2 _ _ ........ tidak ada autokorelasi.
1 3 xn x Uji Multikolinearitas
Pengujian ini untuk menguji apakah terdapat
n n
Sedangkan: hubungan linier antara variabel bebas dalam
model regresi dan untuk menunjukkan apakah
terdapat derajat kolinearitas yang tinggi antar
X = rata-rata total aset semua perusahaan
variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan
manufaktur.
dengan

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 30


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (ROA)


(VIF). Nilai yang umum digunakan adalah nilai X5 = Pertumbuhan Variabel Price Earning Rat
toleransi di atas 0,10 atau dengan nilai VIF kurang (PER)
dari 10. X6 = Variabel Pengendalian Pertumbuhan Perusahaan
Uji Heteroskedastisitas Ukuran

Bertujuan untuk menguji apakah terdapat a: konstanta


ketidaksamaan varians dari residual suatu b: koefisien regresi
pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. e: istilah kesalahan
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
kejadian dalam b. Uji t Uji t
penelitian ini maka digunakan Metode Rank Spearman ini digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing
dengan cara menyesali variabel bebas dengan variabel independen (CR, DAR, TATO, ROA, PER)
variabel residual yang kemudian dikorelasikan terhadap variabel pertumbuhan laba dengan ukuran
dengan matriks. Jika nilai probabilitas residual lebih perusahaan sebagai variabel kontrol.
besar dari = 0,05; maka tidak ada gejala c. Tes F
heteroskedastisitas sebaliknya jika nilai residual lebih Uji F statistik bertujuan untuk menguji pengaruh
kecil dari = 0,05; maka akan terjadi gejala semua variabel independen atau independen (CR,
heteroskedastisitas. DAR, TATO, ROA, PER) dan variabel kontrol (SIZE)
secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau dependen (pertumbuhan laba).
Uji Hipotesis
sebuah. Regresi Berganda d. Koefisien determinasi (R2 )
Analisis regresi berganda digunakan untuk Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
mengetahui pengaruh variabel independen (CR, besar pengaruh variabel independen (CR, DAR,
DAR, TATO, ROA, PER) dan variabel kontrol (SIZE) TATO, ROA, PER) dan variabel kontrol (SIZE)
terhadap variabel dependen (Pertumbuhan laba) terhadap variabel dependen (pertumbuhan laba).
secara bersama-sama dan parsial. Dalam penelitian
ini persamaan regresi berganda adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4 + b5X5+ 4 Temuan dan Diskusi


b6X6+ +e (Anto Dayan, 2000)
Sedangkan: 4.1 Analisis Data
Tes Kolmogorov-Smirnov Satu Sampel 4.1.1 Uji Asumsi Klasik
Tidak standar sebuah. Uji normalitas
d Sisa
Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov
N 56
Smirnov dari nilai residual suatu model regresi
Normal Berarti .0000000
Parameter,,b (Ghozali, 2005). Data yang baik adalah data yang
Std. Deviasi .18304339
Paling Ekstrim Mutlak .155
berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas
Perbedaan Positif .155 Kolmogorof Smirnov yang tampak pada tabel 4.1
Kolmogorov- -.124 diatas menunjukkan nilai signifikansi sebesar 1,158
Smirnov Z Negatif Asymp. Tanda 1.158

tangan. (2-ekor) .137 > = 0,005 maka data terdistribusi normal.


Y = Variabel Pertumbuhan Laba Setelah Pajak
X1 = Variabel Pertumbuhan Current Ratio (CR)
X2 = Variabel Pertumbuhan Utang Aset Rasio
b. Uji Autokorelasi
(DAR)
X3 = Variabel Pertumbuhan Perputaran Aset Total Tabel 4.2
Hasil Uji Korelasi Otomatis Metode Durbin-Watson
Lebih (TATO)
X4 = Variabel Pertumbuhan Return On Assets

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 31


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

Variabel DW Kriteria Kesimpulan tabel 4.3 nilai signifikansi variabel likuiditas /


X1,X2, 1,914 4-du > DW > Tidak ada
Current Ratio 0,216, signifikansi variabel
X3,X4, X5 du
solvabilitas (DAR) 0,147, variabel aktivitas
masalah

2,2322>1,914
(TATO) 0,174, variabel profitabilitas (ROA) 0,
>1,7678
575 dan variabel PER 0, 695. kelima variabel
bebas lebih besar dari = 0,05 artinya dalam
Sumber data: data sekunder diolah, 2017 model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai


korelasi antara anggota dari serangkaian
pengamatan yang diurutkan (Gujarati, 1991: Tabel 4.3
2001). Model regresi yang baik adalah regresi Uji Heteroskedastisitas
independen dari autokorelasi.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala
Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol
autokorelasi dalam perhitungan regresi penelitian nilai signifikansinya 0,752, lebih besar dari =
ini akan digunakan uji durbin watsen (DW TES). 0,05 artinya model regresi tidak terjadi
Dari hasil tabel diatas diketahui bahwa nilai uji heteroskedastisitas.
DW sebesar 1,914 dimana angka tersebut
berada diantara du = 1,7678 dan 4-du = 2,2322
d. Uji Multikolinearitas
maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi,
Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk
maka model yang digunakan dalam penelitian
mengetahui apakah dalam model regresi
ini adalah layak untuk analisis dasar.
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model yang baik seharusnya
tidak memiliki korelasi antar variabel independen
c. Uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser (tidak ada multikolonieritas).
Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah Jika nilai VIF kurang dari 10, maka tidak
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi multikolinearitas pada data yang diuji.
terdapat ketidaksamaan varians dari residual Sebaliknya jika nilai VIF lebih besar dari 10
satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika
berarti terjadi multikolinearitas terhadap data
varian dari residual satu pengamatan ke
yang diuji.
pengamatan lain tetap maka disebut
Dari hasil uji multikolinearitas pada tabel
homoskedastisitas. Model regresi yang baik 4.4 diperoleh nilai VIF variabel CR 1,067,
adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari variabel DAR 1,449, variabel TATO 1,495,
variabel ROA 1,191 dan variabel PER 1,193.
koefisien Nilai VIF variabel Size sebagai varabel kontro
1,034. Nilai VIF kelima variabel bebas dan satu
Tidak standar Standar
variabel kontrol lebih kecil dari 10 sehingga
Koefisien Koefisien dapat dikatakan bahwa model tidak terdapat
Std.
multikolinearitas antar variabel tersebut.
Model B Kesalahan Beta t Tanda tangan.

1 (Konstan .105 .024 4.477 .000 Tabel 4.4


Hasil Uji Multikolinearitas
) Sumber data: data sekunder diolah, 2017

CR .029 .023 .166 1.254 .216 Variabel Toleransi VIF informasi


CR 0,937 1,067 Tidak terjadi multikolinearitas
DAR -.150 .102 -.228 -1.475 .147 DAR 0,690 1,449 Tidak terjadi multikolinearitas
TATO 0,669 1,495 Tidak terjadi multikolinearitas
TATO -196 .142 -.217 -1.381 .174 ROA 0,840 1.191 Tidak terjadi multikolinearitas
PER 0,838 1.193 Tidak terjadi multikolinearitas
ROA -.021 .036 -.079 -.565 .575 UKURAN 0,967 1,034 Tidak terjadi multikolinearitas

PER -.020 .052 -.055 -.396 0,694

UKURAN Jurnal Internasional


-.013 Riset Ekonomi, Bisnis-.042
.042 dan -.319
Akuntansi (IJEBAR)
.751 halaman 32

a.Variabel Dependen: RES2


Sumber data: data sekunder diolah, 2017
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

variabel independen yang berpengaruh negatif


Dari hasil uji multikolinearitas diperoleh nilai terhadap pertumbuhan laba adalah Debt Assets
nilai toleransi variabel CR 0,937, variabel DAR Ratio dengan koefisien 0,206, Total Assets Turn
0,690, variabel TATO 0,669, variabel ROA 0,840 Over dengan koefisien 0,739 dan Price Earning
dan variabel PER 0,838. Nilai toleransi variabel Ratio dengan koefisien 0,974. Artinya jika Debt
Size sebagai variabel kontrol sebesar 0,967. Nilai Assets Ratio, Total Assets Turn Over dan Price
toleransi kelima variabel bebas dan satu variabel Earning Ratio menurun maka pertumbuhan laba
kontrol lebih besar dari 0,1 sehingga dapat meningkat dan sebaliknya.
dikatakan model tidak memiliki multikolinearitas
antar variabel. Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba
dengan koefisien 0,013.

b. Uji Signifikansi Parameter Individu (-


t Uji Statistik)
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi
4.1.2 Pengujian hipotesis parsial dari variabel independen: Current Ratio
sebuah. Persamaan Regresi Linier Berganda (X1), Debt Assets Ratio (X2), Total Assets Turn
Over (X3), Return On Assets (X4) dan Price
Tabel 4.5
Earning Ratio (X5) yaitu : Pertumbuhan Laba (ÿY).
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Variabel Thitung Sig Kesimpulan


Dari tabel 4.5 di atas diketahui besarnya
Konstans b 0,137
CR 0,043 1,278 0,207 Tidak Signifikan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
DAR -0,206 -1.414 0,164 Dampak variabel terikat adalah sebagai berikut:
TATO -0,739 -3,642 0,001 Tidak Signifikan
ROA 0,974 18.745 0,000 Dampak a) Uji hipotesis pengaruh Current Ratio terhadap
PER -0,079 -1.075 0,288 Penting pertumbuhan laba.
UKURAN -0,013 -0,216 0,830 Pengaruh
Penting Dari hasil perhitungan signifikansi t untuk variabel
Pengaruh
Rasio sebesar 0,207 > (0,05).
Tidak Signifikan
Dampak Artinya Current Ratio secara parsial tidak
Tidak Signifikan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
Dampak
Fhitung 68.322 0,000 Penting
laba dengan ukuran perusahaan sebagai variabel
Pengaruh kontrol.
2
R 0,882
Sumber: Data diolah dengan SPSS 17
b) Uji hipotesis Debt Assets Ratio terhadap
pertumbuhan laba.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS yang Dari hasil perhitungan diperoleh signifikansi t
tampak pada tabel 4.5 persamaan regresi sebagai untuk variabel Debt Assets Ratio sebesar 0,164
berikut : > (0,05). Artinya Debt Assets Ratio tidak
Y = 0,137 + 0,043 CR - 0,206 DAR - 0,739 TATO berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
+ 0,974 ROA - 0,079 PER - 0,013 SIZE + e laba dengan ukuran perusahaan sebagai variabel
kontrol.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel c) Uji Hipotesis Perputaran Aset Total Terhadap
independen yang berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Laba
pertumbuhan laba adalah Current Ratio dengan Dari hasil perhitungan diperoleh signifikansi t
koefisien 0,043 dan Return On Assets dengan untuk variabel Total Assets Turn Over Ratio
koefisien 0,974. Artinya ketika Current Ratio, dan sebesar 0,001 < ÿ (0,05). Artinya Total Assets
Return on Total Assets meningkat maka Turn Over berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba juga meningkat. Selagi pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol.

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 33


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

d) Uji hipotesis Return On Assets terhadap Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan
pertumbuhan laba Total Assets Turn Over berpengaruh signifikan
Dari hasil perhitungan diperoleh signifikansi t terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang
untuk variabel Return On Assets sebesar 0,000 tergabung dalam Indeks LQ 45 Tahun 2013-2016.
< ÿ (0,05). Artinya Return On Assets berpengaruh Dapat diasumsikan perputaran aset perusahaan
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan dalam menghasilkan laba sangat efektif, dimana
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Perputaran Aset Total berpengaruh positif
terhadap Pertumbuhan Laba. Semakin cepat
e) Uji hipotesis Price Earning Ratio terhadap tingkat perputaran aset maka laba bersih yang
pertumbuhan laba dihasilkan akan meningkat karena perusahaan
Dari hasil perhitungan diperoleh signifikansi t dapat memanfaatkan aset untuk meningkatkan
untuk variabel Price Earning Ratio sebesar penjualan yang mempengaruhi pendapatan.
0,288 > (0,05). Artinya Price Earning Ratio tidak Dengan demikian semakin efektif perputaran
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan aset perusahaan atau pengelolaan aset mampu
laba dengan ukuran perusahaan sebagai menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi
variabel kontrol. sehingga dapat meningkatkan keuntungan
c. Tes F perusahaan dan berdampak pada peningkatan
Dari hasil perhitungan statistik menggunakan tingkat pengembalian (return) pada investor
SPSS yang ditunjukkan pada tabel 4.5 diperoleh dapat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
nilai F hitung sebesar 68,322 dengan taraf penelitian Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyuni
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi F yang yang menyatakan terdapat pengaruh yang
dihasilkan lebih kecil dari = 0,05. Artinya variabel signifikan Total Assets Turnover terhadap
Current Ratio, Debt Assets Ratio, Total Assets Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Dagang
Turn Over, Return On Assets, Price Earning yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Ratio dan variabel kontrol Size secara simultan 2006-20 2011. Hasil penelitian ini Senada
berpengaruh signifikan terhadap variabel dengan hasil penelitian I Nyoman Kusuma
pertumbuhan laba. Adnyana Mahaputra menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan Total Assets Turnover
d. Koefisien Determinasi (R2 ) terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS manufaktur yang terdaftar di BEI.
yang tampak pada tabel 4.5 dapat diketahui Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
bahwa koefisien determinasi yang dapat dilihat Nita Hari Susanti yang menyatakan Total Assets
dari Adjusted R Square, diperoleh sebesar Turnover berpengaruh signifikan secara parsial
0,882. Artinya 88,2% pertumbuhan laba dapat terhadap future earning growth pada perusahaan
dijelaskan oleh variabel Current Ratio, Debt otomotif di Bursa Efek Indonesia.
Assets Ratio, Total Assets Turn Over, Return
On Assets, Price Earning Ratio dan Size dalam Demikian juga menurut teori Van Horne dan
penelitian ini, sedangkan sisanya 11,8% Wachowicz (2005, p.221) menyatakan bahwa
dijelaskan oleh variabel lain yaitu tidak diselidiki Total Assets Turnover menggambarkan
dalam penelitian ini. hubungan penjualan bersih dengan total aset.
Perputaran Aset Total menunjukkan kemampuan
dana yang tertanam dalam aset berputar
4.2 Diskusi keseluruhan dalam periode tertentu atau
Hasil uji individual dengan uji t menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
bahwa hanya terdapat dua variabel yaitu menghasilkan "Pendapatan".
pertumbuhan Total Assets Turn Over dan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
pertumbuhan Return on Assets yang berpengaruh penelitian yang dilakukan oleh R. Adisetiawan
signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang menyatakan Total Assets Turnover tidak memiliki
yang tergabung dalam Indeks LQ 45 2013-2016.

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 34


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian I
perusahaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra yang menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan Return bahwa current ratio memiliki pengaruh yang signifikan
on Assets berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuhan laba.
laba perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45
Tahun 2013-2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
Hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa setiap Debt Asset Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap
satu dolar aset yang diinvestasikan pada perusahaan pertumbuhan laba pada perusahaan yang tergabung
yang tergabung dalam Indeks LQ45 efektif menghasilkan dalam Indeks LQ45.
keuntungan. Positive Return On Assets (ROA) Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada kekayaan
menunjukkan bahwa total aset yang digunakan untuk perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 lebih
operasional perusahaan mampu memberikan keuntungan banyak dibiayai dari sumber pembiayaan eksternal/dari
bagi perusahaan. utang. Sumber pembiayaan dari luar perusahaan/dari
Sebaliknya jika ROA negatif menunjukkan total aset hutang berdampak pada meningkatnya beban bunga
yang digunakan tidak memberikan keuntungan. yang harus dibayar perusahaan, sehingga berdampak
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pada penurunan laba perusahaan. Hal ini dapat berarti
dilakukan Nita Hari Susanti yang menyatakan Return on ketidakmampuan Debt To Assets Ratio untuk
Assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap mempengaruhi pertumbuhan laba dimungkinkan karena
pertumbuhan laba pada perusahaan otomotif di Bursa hasil investasi pada kekayaan perusahaan yang didanai
Efek Indonesia. dari dana hutang tidak mampu menutupi seluruh beban
Hasil uji individu dengan menggunakan uji t bunga yang harus dibayar oleh perusahaan sehingga
ditemukan bahwa variabel yang berpengaruh tidak mengakibatkan penurunan laba yang diperoleh bahkan
signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang perusahaan bisa merugi.
tergabung dalam Indeks LQ 45 adalah variabel
pertumbuhan Current Ratio, pertumbuhan Debt Asset
Ratio dan pertumbuhan Price Earning Ratio.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Curent Ratio Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ade
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba Gunawan dan Sri Fitri Wahyunu (2013) namun
pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45. bertentangan dengan hasil penelitian Dra. Isnaniah Laili
Artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi Khatmi Safitri, MMA (2016) yang menyatakan Debt to
kewajiban jangka pendeknya tidak menjamin tersedianya Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
modal kerja untuk menunjang kegiatan operasional laba PT. Kalbe Farma tbk.
perusahaan, sehingga laba yang akan dicapai tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti investasi Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pertumbuhan
dalam aset lancar terlalu besar yang bisa jadi disebabkan Price Earning Ratio berpengaruh tidak signifikan
perusahaan berusaha mempertahankan tingkat likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang
yang tinggi. Tingkat likuiditas yang terlalu tinggi akan tergabung dalam Indeks LQ45.
berdampak buruk pada pertumbuhan laba karena aset Hal ini dapat diasumsikan meskipun PER Indeks LQ45
lancar umumnya menghasilkan pengembalian yang lebih meningkat namun tidak diikuti dengan meningkatnya
rendah daripada aset tetap. kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan
sehingga tidak memicu kenaikan harga saham
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ade
Gunawan dan Sri Fitri Wahyuni yang menyatakan bahwa
Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Dagang yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2011. 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 35


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: memicu kenaikan harga saham perusahaan yang
1. Perubahan Current Ratio tidak berpengaruh tergabung dalam Indeks LQ 45.
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan 6. Perubahan variabel Current Ratio, Debt Assets
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Assets,
Artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi Price Earning Ratio dan Size control secara
kewajiban jangka pendeknya tidak menjamin simultan berpengaruh signifikan terhadap
tersedianya modal kerja untuk menunjang kegiatan pertumbuhan laba.
operasional perusahaan, sehingga laba yang akan
dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. 5.2 Saran
2. Perubahan Debt Assets Ratio tidak berpengaruh sebuah. Apabila perusahaan yang tergabung
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan dalam Indeks LQ45 ingin memiliki pertumbuhan
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Hal laba yang meningkat untuk menunjang kinerja
ini menunjukkan bahwa investasi pada kekayaan perusahaan, maka disarankan agar perusahaan
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 meningkatkan efektifitas pengelolaan aset agar
lebih banyak dibiayai dari sumber pembiayaan total perputaran aset meningkat karena jika
eksternal/dari utang. Sumber pembiayaan dari luar investasi pada aset perusahaan perusahaan terlalu
perusahaan/dari hutang berdampak pada banyak maka biaya modal terlalu tinggi dan laba
meningkatnya beban bunga yang harus dibayar akan tertekan. Di sisi lain, jika aset terlalu rendah,
perusahaan, sehingga berdampak pada penurunan penjualan yang menguntungkan akan hilang.
laba perusahaan.
3. Perubahan Total Assets Turn Over berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan b. Disarankan perusahaan dalam menginvestasikan
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Dapat kekayaannya menggunakan sumber pendanaan yang
diasumsikan bahwa manajemen aset perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan.
yang tergabung dalam Indeks LQ45 dalam Penggunaan utang dapat dibenarkan sepanjang
menghasilkan laba sangat efektif, dimana Total diharapkan dapat memberikan tambahan laba operasi
Assets Turnover berpengaruh positif terhadap yang lebih besar dari bunga yang dibayarkan.
pertumbuhan laba. Semakin cepat tingkat c. Mengingat hasil penelitian ini masih banyak
perputaran maka laba bersih yang dihasilkan akan variabel yang tidak signifikan, sebaiknya peneliti
meningkat karena perusahaan sudah dapat selanjutnya menggunakan rasio keuangan lain
memanfaatkan aset untuk meningkatkan penjualan yang memiliki daya prediksi kuat terhadap
yang mempengaruhi pendapatan. pertumbuhan laba.
4. Perubahan Aktiva berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba dengan ukuran Referensi
perusahaan sebagai variabel kontrol. Hasil Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyunu.
penelitian ini dapat diasumsikan bahwa setiap satu Jurnal Manajemen dan Bisnis.
dolar aset yang diinvestasikan pada perusahaan Jil. 13 No. 01 April 2013. ISSN. 1693-7619
yang tergabung dalam Indeks LQ45 efektif menghasilkan keuntungan.
Positive Return On Assets (ROA) menunjukkan Agus Sartono, 2001. Teori dan Praktik Manajemen
bahwa total aset yang digunakan untuk operasional Keuangan. Yogyakarta: BPEF-Yogyakarta.
perusahaan mampu memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Anto Dajan. 2000. Pendahuluan
5. Perubahan Price Earning Ratio tidak berpengaruh untuk Metode Statistik. Jilid I.II.
signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan LP3ES. Jakarta
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Hal Bambang Riyanto. Dasar-dasar Pengeluaran
ini dapat diasumsikan meskipun PER Indeks LQ45 Perusahaan. Edisi keempat.Yogyakarta.
meningkat namun tidak diikuti dengan meningkatnya Yayasan Penerbit Gajah Mada.
kepercayaan investor terhadap masa depan 1995.
perusahaan sehingga tidak

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 36


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR)


Tinjauan Sejawat – Jurnal Internasional
Vol-1, Edisi-1, 2017 (IJEBAR)
ISSN: 2614-1280, https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR

Ghozali, Imam. 2005. Penerapan Analisis


Multivariat dengan SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP
Handono Mardiyanto, 2008, Intisari
Manajemen Keuangan: Jakarta
I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra.
Jurnal Akuntansi & Bisnis.
Jil. 7, No. 2, Juli 2012

Isnaniah Laili Khatmi Safitri, MMA.


Jurnal Akuntansi dan Bisnis.
Jilid 2 Nomor 2.Nopember 2016
Juliana, Roma Uly dan Sulardi. Manfaat Rasio
Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba Perusahaan
Manufaktur. Jurnal Bisnis & Manajemen,
Vol. 3, No.2.2003
Nita Hari Susanti (2014) Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen
Jil. 3 No. 5 (2014)
Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi
Keuangan: 7 Analisis Rasio Keuangan.
PPM, Jakarta.
R. Adisetiawan. Jurnal Manajemen Aplikasi.
Jilid 10. Nomor 3.
September 2012
Sartono, Agus. 2001. Keuangan
Manajemen. Edisi keempat,
Aplikasi BPFE,
Teori dan
Yogyakarta.

Jurnal Internasional Riset Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (IJEBAR) halaman 37

Anda mungkin juga menyukai