Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL

ASSET TURN OVER, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

Ira Yudi Farmawati


Berlian Karlina,
raaraambul08@gmail.com ; berlian.karlina@budiluhur.ac.id
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover,
Return On Assets on Profit Growth. This type of research is descriptive quantitative research. The population of this research
is a Manufacturing company in the Plastic and Packaging Sub-Sector for the 2015-2020 period. The sample was taken using
purposive sampling technique. The sample consisted of 10 companies from 14 companies. Multiple Linear Regression
analysis method with IBM SPSS 25.0 analysis tool. From the results of data processing, it is concluded that Working Capital
to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Return On Assets have no significant effect on Profit Growth, while Total Asset Turnover
has a significant effect on Profit Growth.

Keywords: Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Assets, Profit Growth.

PENDAHULUAN
Perkembangan jaman sekarang sudah membuat dunia usaha menjadi lebih baik dan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perekonomian suatu Negara berkembang telah berubah dari yang sebelumnya
agraris berubah menjadi Negara industri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai macam industri yang
menghasilkan produk sejenis maupun produk yang tidak sejenis. Dengan perkembangan dunia usaha tersebut,
maka semakin ketatnya persaingan dunia usaha sehingga mengakibatkan banyaknya tuntutan agar kinerja sebuah
perusahaan mencapai suatu tujuan yang layak, serta mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif
dan efisien.
Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba. Pertumbuhan laba perusahaan
merupakan hal yang penting bagi pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Setiap perusahaan
memiliki rencana yang disusun dalam pencapaian tujuan. Salah satu aspek penting untuk
mengimplementasikannya adalah rencana pembelanjaan. Kegagalan perusahaan dalam setiap rencana
pembelanjaan akan menghambat aktivitas perusahaan. Sebaliknya, jika pengaturan rencana pembelanjaan sebuah
perusahaan tepat maka akan membantu perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya.
Pertumbuhan laba perusahaan yang baik akan memberikan keuntungan besar bagi pemegang saham karena
mereka akan mendapat dividen begitu juga bagi manajemen akan mendapatkan bonus atau pencapaian laba yang
maksimal. Untuk pengukuran laba perusahaan serta menganalisis laporan akan pencapaian laba maka dapat
dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan. Laba yang maksimal dapat menjadi salah satu indikator
perusahaan mencapai keberhasilan (Olfiani & Handayani, 2019; Nurdin et al., 2018). Rahman dan
Ahmad (2018) menjelaskan bahwa harapan perusahaan adalah bagaimana laba yang dihasilkan dapat
terus meningkat karena dengan meningkatnya laba maka dapat dikatakan kinerja perusahaan semakin
membaik.
Pertumbuhan laba yang positif dapat dilihat bahwa sebuah perusahaan telah mengelola dan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba serta menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang baik.
Peningkatan laba bersih disebabkan oleh terjadinya peningkatan penjualan dan menurunnya beban
operasi yang dimiliki oleh perusahaan. Dan penurunan laba bersih di sebabkan oleh terjadinya penurunan
penjualan dan peningkatan beban operasional. Naik atau turunnya nilai kerugian perusahaan ini akan
berdampak terhadap kegiatan operasional perusahaan dan keberlangsungan hidup perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Working Capital to Total Asset
WCTA adalah rasio yang mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja dari jumlah aktiva, atau
kemampuan suatu perusahaan dalam menjamin modal kerjanya terhadap total aktiva. Rumus untuk mencari
Working Capital to Total Assets (WCTA) adalah sebagai berikut:

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


Working Capital to Total Assets =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang dapat digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas, Kasmir (2018).
Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
Debt Equity Ratio :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Total Asset Turnover


Perputaran total aset merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur keefektifan total aset yang dimiliki
sebuah perusahaan dalam menghasilkan penjualan, atau dengan kata lain untuk mengukur berapa total penjualan
yang dihasilkan perusahaan dari setiap dana yang tertanam dalam total aset perusahaan, Hery (2018). Rumus untuk
mencari Total Asset Turnover adalah sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total Asset Turnover :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Return On Assets
Return on assets merupakan rasio yang digunakan dalam menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak, I Made Sudana dalam Hanafi
dan Halim (2016). Rumus untuk mencari Return On Assets adalah sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak


ROA = x 100%
Total Aktiva
Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam meningkatkan laba
bersih tahun sekarang dibandingkan dengan tahun lalu, Harahap (2018). Rumus untuk mencari Pertumbuhan Laba
adalah sebagai berikut:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖−𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢


Pertumbuhan Laba =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢

Penelitian Sebelumnya
Beberapa hasil penelitian dari penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
laba diantaranya dikutip dari beberapa sumber. Rike Jolanda Panjaitan (2018) Penelitian ini berjudul “Pengaruh
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets, Terhadap Pertumbuhan Laba pada
Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016”. Hasil penelitian
variabel CR, DER, dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba, sedangkan NPM
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Suyono, Yusrizal dan Septi Solekhatun
(2019) Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Current Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover,
Total Assets Turnover, Receivable Turnover Dan Size Perusahaan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017”. Hasil penelitian menunjukan
bahwa Current Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Total Assets Turnover, Receivable Turnover
Dan Size Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Lina Sari dan Bambang Purwanto
(2018) Penelitian ini berjudul “Pengaruh Working Capital To Total Assets, Debt To Equity Ratio, Total Asset
Turnover Dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba Pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk Periode 2012-
2017”. Hasil penelitian ini adalah WCTA, DER, dan NPM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Dimas Pamungkas (2019) Penelitian ini berjudul “Pengaruh Variabel Working Capital To Total
Asset (Wcta), Current Liability To Inventory (Cli), Operating Income To Total Liability (Oitl), Total Asset
Turnover (Tat), Net Profit Margin (Npm), Dan Gross Profit Margin (Gpm) Terhadap Pertumbuhan Laba
Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Besar Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018”. Hasil
penelitian menunjukkan pengaruh Variabel Working Capital To Total Asset (Wcta), Operating Income To Total
Liability (Oitl), Net Profit Margin (Npm), Dan Gross Profit Margin (Gpm) berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang digunakan sebagai dasar berfikir untuk melakukan
suatu kajian atau untuk mendeskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji
permasalahan. Berikut kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Working Capital to
Total Assets (X1)
H1
Debt to Equity Pertumbuhan Laba
Ratio (X2) H2
(Y)
H3
Total Assets
Turnover (X3) H4

Return On Assets
(X4)
Hipotesis Penelitian
H1: Working Capital to Total Assets berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.
H2: Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.
H3: Total Assets Turnover berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.
H3: Return On Assets berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yaitu perusahaan sub sektor
konstruksi dan bangunan periode 2015-2020 dengan jumlah perusahaan sebanyak 14 perusahaan. Berdasarkan
Kriteria sampel yang ditentukan adalah maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang bersifat
sebab akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independent dan dependent. Dari variabel tersebut dicari
seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent (Sugiyono, 2017).

Alat Analisis
Alat analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data penelitian diolah menggunakan program Statistical
Package for the Social Science (SPSS) versi 25 dan data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier
berganda (multiple linier regression) melalui uji data dan hipotesis.

Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dapat digunakan untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak,
multikolineritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi pada model regresi. Model regresi linear dapat disebut juga
dengan model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi
normal, tidak adanya multikolineritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
Koefisien Korelasi
Menurut Priyatno (2017) analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Jika
hanya terdapat dua variabel dalam penelitian maka disebut korelasi sederhana, tetapi jika lebih dari dua variabel
dalam penelitian maka disebut korelasi berganda. Korelasi antara Working Capital to Total Assets dengan
Pertumbuhan Laba dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,466 > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan antara
Working Capital to Total Assets dengan Pertumbuhan Laba. Korelasi antara Debt to Equity Ratio dengan
Pertumbuhan Laba dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,337 > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan antara Debt
to Equity Ratio. Korelasi antara Total Assets Turnover dengan Pertumbuhan Laba dilihat dari nilai signifikansi
sebesar 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Total Assets Turinover dengan Pertumbuhan
Laba. Korelasi antara Return On Assets dengan Pertumbuhan Laba dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,312 >
0,05 artinya tidak terdapat hubungan antara Return On Assets dengan Pertumbuhan Laba.
Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2017) Koefisien determinasi pada intinya yaitu bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel
dependen (Y) amat terbatas. Dilihat dari nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,177 (17,7%) yang artinya
Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover dan Return On Assets mampu
mempengaruhi Pertumbuhan Laba sisanya sebesar 82,3% dipengaruhi oleh faktor variabel lain di luar penelitian
ini.
Uji F (Kelayakan Model)
Menurut Ghozali (2016) Goodness of Fit atau uji kelayakan model merupakan uji yang digunakan untuk mengukur
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual yaitu apakah model yang digunakan dalam penelitian
layak (fit) atau tidak. Model dikatakan fit jika nilai nilai profitabilitas kurang dari 5%. Dilihat dari nilai F hitung
lebih besar dari nilai F tabel (4,182 > 2,53) nilai signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05)
maka dapat dikatakan bahwa model persamaan regresi dalam penelitian ini fit atau layak digunakan.
Uji T (Hipotesis Penelitian)
Menurut Priyatno (2017) uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan
atau tidak terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan variabel working capital to total assets menunjukkan
bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05 (0,364 > 0,05), jadi dapat disimpulkan hipotesis H1 ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel working capital to total assets terhadap
pertumbuhan laba. Hasil perhitungan variabel debt to equity ratio menunjukkan bahwa nilai signifikan
lebih dari 0,05 (0,798 > 0,05), jadi dapat disimpulkan hipotesis H2 dtolak, artinya terdapat tidak pengaruh
yang signifikan antara variabel debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba. Hasil perhitungan
variabel total assets turnover menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), jadi
dapat disimpulkan hipotesis H3 diterima, artinya terdapat pengaruh yang bersifat negatif dan signifikan
antara variabel total assets turnover terhadap pertumbuhan laba. Hasil perhitungan variabel return on
assets menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05 (0,284 > 0,05), jadi dapat disimpulkan
hipotesis H4 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel return on assets
terhadap pertumbuhan laba.
Regresi Linear Berganda
Menurut Priyastama (2017) analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur sejauh mana
pengaruh antar dua variabel atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan
memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen
Pertumbuhan Laba = 0,198 + 0,148 Working Capital to Total Assets – 0,018 Debt
to Equity Ratio – 0,157 Total Asset Turn Over + 0,370 Return On Assets.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Asumsi Klasik
Semua data yang digunakan telah dilakukan pengujian asumsi klasik, dari pengujian ini hasilnya semua
data dinyatakan lolos dari uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas data, uji heteroskedastisitas, uji
multikolinearitas dan uji autokorelasi. Pada tabel 2 dan 3 dibawah ini masing-masing menunjukkan uji
kelayakan model (uji f) dan uji hipotesa (uji t).
Uji F
Uji F digunakan untuk melihat pengaruh keempat variabel independen (bebas) terhadap variabel
dependen (terikat).
Tabel 2
Uji F

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression .532 4 .133 4.182 .005b


Residual 1.750 55 .032

Total 2.283 59

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (4,182 > 2,53) nilai
signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa model
persamaan regresi dalam penelitian ini fit atau layak digunakan.

Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) berpengaruh secara signifikan
atau tidak terhadap variabel terikat (dependent).
Tabel 3
Uji T
Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .198 .083 2.371 .021

X1 .148 .161 .158 .916 .364 .468 2.139

X2 -.018 .072 -.041 -.257 .798 .557 1.794

X3 -.157 .041 -.479 -3.840 .000 .894 1.118

X4 .370 .342 .139 1.081 .284 .845 1.183

a. Dependent Variable: Y

Pengaruh Working Capital to Total Assets


Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Working Capital to Total Assets terhadap
Pertumbuhan Laba sebesar 0,364 > 0,05 yang berarti variabel Working Capital to Total Assets tidak berpengaruh
terhadap Pertumbuhan Laba. Nilai Working Capital to Total Assets yang semakin tinggi dapat menunjukkan bahwa
semakin besar modal kerja yang diperoleh suatu perusahaan daripada nilai total aktivanya. Dengan adanya modal
kerja yang tinggi dibanding total aktivanya tidak selalu meningkatkan pertumbuhan laba. Dengan kata lain,
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya perlu diperhatikan, namun tidak
terlalu banyak. Jadi penggunaan total aktiva lebih efisien dan akan meningkatkan pertumbuhan laba. Hasil ini
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lina Sari dan Bambang Purwanto (2018) yang
menyatakan bahwa, working capital to total assets tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Pengaruh Debt to Equity Ratio


Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Debt to Equity Ratio terhadap Pertumbuhan Laba
sebesar 0,798 > 0,05 yang berarti Struktur modal perusahaan lebih didominasi oleh hutang dibandingkan modal.
Dominan atas hutang tentunya memberikan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan,
terutama dalam meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya hutang
perusahaan yang digunakan untuk aktivitas operasional atau modal kerja perusahaan tidak mampu menghasilkan
keuntungan yang optimal, sehingga Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk dapat
meningkatkan kinerja atau laba perusahaan. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Shinta Estininghadi (2017) yang mengemukakan bahwa Debt To Equity Ratio berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Pengaruh Total Assets Turnover
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Total Assets Turnover terhadap Pertumbuhan Laba
sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti Total Assets Turnover berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menggunakan total aktivanya menghasilkan penjualan bersih. Rasio aktivitas yang makin tinggi akan berpotensi
menghasilkan laba yang tinggi. Namun jika total aset untuk mendukung pencapaian penjualan didominasi oleh
hutang maka potensi laba akan menurun. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Banu Wicaksono (2017) yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh dan signifikan terhadap
pertumbuhan laba.

Pengaruh Return On Asset


Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi variabel Return On Assets terhadap Pertumbuhan Laba sebesar
0,284 > 0,05 yang berarti Dengan demikian besarnya Return On Assets yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
tidak akan mempengaruhi besaran pertumbuhan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Hasil ini berbeda dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rike Jolanda Panjaitan (2018) yang menyatakan bahwa return
on assets berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

KESIMPULAN

Kesimpulan
Hasil pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Working Capital to Total Assets tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan
manufaktur sub sektor plastik dan kemasan.
2. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur sub sektor
plastik dan kemasan.
3. Total Asset Turnover berpengaruh negatif terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur sub
sektor plastik dan kemasan.
4. Return On Assets tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur sub sektor
plastik dan kemasan.

DAFTAR PUSTAKA

Dante Rana Surya, S. S., & Dante Rama Surya, Sa’adah Siddik, dan Choiriyah. (2020, Juli). Pengaruh
Likuiditas, Aktivitas, dan Leverage Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Sektor Perbankkan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adminika, Vol.6 No.2, 77-94.
Dhea Frecilia Rinda Sevira dan Fatchan Achyani. (2018). Pengaruh profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Leverage dan Good Corporate Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015-2018). Seminar Nasional
dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0, 99-116.
Dwi Suryani, Mujino, dan Risal Rinofah. (2020, Juni). Pegaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba. Ilmiah Manajemen Bisnis, vol.6 No.02, 155-164.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Delapan.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Handayani, Ma’num Olfiani dan Milda. (2019, November). Pengaruh Current Ratio, Total Asset
Turnover, dan Debt Equity Ratio, Terhadap Pertumbuhan Laba PT. Tempo Scan Pasific, Tbk
Periode 2008-2017. Ilmiah Akuntansi dan Manajemen, vol.15 No.2, 56-62.
Hartono, Jogiyanto. (2016). Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi Sepuluh. Yogyakarta: BPFE
Herry Krisnandi, Dipa Teruna Awaloedin, dan Sella . (2019, Oktober). Pengaruh Curent Ratio, Inventory
Turnover, Debt Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
Rekayasa Informasi, vol.8 No.2, 111-123.
Intan Puspitasari. (2019, April). Pengaruh Total Asset Turnover dan Return On Asset Turnover Terhadap
Pertumbuhan Laba (Survei Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). Riset Akuntansi,vol. XI No.1, 16-24.
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Linda dan Elizabeth. (2019, Maret). Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Capital Structure Dan
Working Capital Terhadap Profitabilitas. Multiparadigma Akuntansi,vol.I No.2, 881-888.
Mesrawati, Kristin, Chairi Mahfuzhah dan Trimaniat. (2019, Maret). Pengaruh Current Ratio, Debt
Equity Ratio, Total Asset Turnover, dan Gross Profit Margin, Terhadap Perubahan Laba Pada
PT.Kawasan Industri Medan Tahun 2014-2017. AKSARA PUBLIC,vol.18 No.1, 92-99.
Moch Ridwan dan Catur Martian Fajar. (2020, Agustus). Analisis Pertumbuhan Penjualan, Gross Profit.
Sain Manajemen, vol.2 No.2, 20-27.
Monica, Agnes, Ira, dan Jholant. (2019, Agustus). Pengaruh Total Asset Turnover, Firm Size, dan
Current Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada PT.Sirma Pratama Nusa. AKSARA PUBLIC,
vol.3 No.3, 72-80.
Nicia, Jesselin , Venessa, dan Darwin. (2019, Juli). Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio, Return
On Asset, dan Total Asset Turnover, Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang Tercatat di Bursa Effek Indonesia Periode 2012-2016. Riset Akuntansi
Multiparadigma, vol.6 No.1, 59-63.
Prihadi, Toto. (2019). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Priyatno, D. (2014). SPSS Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi Offset.

Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis olah Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Rifani Akbar Sulbahri. (2020, Agustus). Pengaruh Sales (penjualan) dan Debt to Equity Ratio (DER)
Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2014-2018).
MBIA, Vol. 19, No. 2, 200-217.
Sarinah. (2017). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
Shinta Estininghadi. (2019, January - Juni). Pengaruh Current Ratio , Debt Equity Ratio, Total Assets
Turn Over Dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba. Riset Akuntansi dan Keuangan
Dewantara,vol.2 No.1 , 1-10.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sujarweni, V. Wiratna. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:


PUSTAKABARUPRESS
Sulbahri, R. A. (2020). Pengaruh Sales (penjualan) dan Debt to Equity Ratio (DER), Terhadap
Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2014-2018). Vol. 19,
No. 2, Agustus 2020, 119-217.
Syahril Effendi. (2020, Agustus). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Ekek Indonesia. AKRAB JUARA,Volume 5,
167-178.
Weilly Riduan Nazir dan Roy Budiharjo. (2019). Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio dan Net
Profit Margin, Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Jasa Perhotelan. ILMIAH
WAHANA AKUNTANSI, vol.14 No.1 , 15-32.

Anda mungkin juga menyukai