Anda di halaman 1dari 132

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO,

RETURN ON ASSETS DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP


HARGA SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real
Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018)

SKRIPSI

Oleh:
STELLA ZULDRA JENITA
1631502687

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2020
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO,
RETURN ON ASSETS DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP
HARGA SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor PropertydanReal Estate
yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar


Sarjana Manajemen (S.M)

Oleh:
STELLA ZULDRA JENITA
1631502687

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2020

ii
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO,


RETURN ON ASSETS DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP
HARGA SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor PropertydanReal Estate
yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018)

Oleh:

Nama : Stella Zuldra Jenita


NIM : 1631502687

Disetujui untuk diujikan dalam siding Skripsi

Jakarta, Juli 2020


Dosen Pembimbing

(Retno Fuji Oktaviani, S.E., M.M)

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
& PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Stella Zuldra Jenita


NIM : 1631502687
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Menyatakan bahwa SKRIPSI yang berjudul:

Analisis Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Return on Assets, dan Return on
Equity Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property
dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018)

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain,
2. Saya ijinkan dikelola oleh Universitas Budi Luhur sesuai dengan norma
hokum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima
konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar.

Jakarta, 3 Juli 2020

(Stella Zuldra Jenita)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul:
“AnalisisCurrent Ratio, Quick Ratio, Return on Assets, dan Return on Equity
Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)”
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah sartu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Budi Luhur. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, dari masa perkuliaan sampai pada penyusunan skripsi ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Zulman Effendi dan Ibu Isdrawati selaku Orang tua saya, yang telah
memberikan bantuan dukungan moril maupun materil.
2. Bapak Dr. Amir Indrabudiman P, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Budi Luhur.
3. Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S. Kh., M.M. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur.
4. Ibu Retno Fuji Oktaviani, S.E., M.M selaku Dosen Penasehat Akademik dan
Dosen Pembimbing tugas akhir saya yang dengan sabar membimbing dan
memberi pengarahan dengan baik kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Universitas Budi Luhur yang telah memberikan ilmu selama
masa perkuliahan saya.
6. Berkat Notatema Zebua yang telah membantu dan menemani saya dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Ira Yudi Farmawati yang senantiasa menjadi wadah untuk berkeluh kesah,
bertukar pikiran, dan pendapat.

v
8. Teman-teman seperjuangan yaitu Putri Yani, Putri Arum, Meilya Saputri, Pryli
Dwi, Ressy Daryanton, Syalina, Dina Aprilliyana, Syifa Dewi, Anggi Virani,
Adelia Sukma, Hendra Danian, dll. Yang telah mendukung untuk menyelesaikan
karya terbaiknya dengan tepat waktu dan maksimal.
9. Damiah Nurul Wahidah, Delita Kusuma Gading, Felita Susanti, Nova Eriza yang
senantiasa mendukung penuh atas semua hal yang bersifat positif.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 4 Januari 2020

Penulis

vi
ABSTRAKSI

Stella Zuldra Jenita


1631502687

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO, RETURN ON


ASSETS DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor PropertyandReal Estate yang
Terdaftar di BEI Periode 2014-2018)

(xiv halaman, 76 halaman, 2020, 5 gambar, 24 tabel, 10 lampiran)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh Current Ratioterhadap Harga
Saham periode 2014-2018, (2) pengaruh Quick Ratio terhadap Harga Saham periode
2014-2018, (3) pengaruh Return On Assets terhadap Harga Saham periode 2014-
2018, (4) pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham.Jenis penelitian ini
adalah penelitian kausal komparatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
property and real estate periode 2014-2018. Sampel diambil menggunakan teknik
purpose sampling. Sampel berjumlah 10 perusahaan dari 20 perusahaan. Alat analisis
yang digunakan adalah IBM SPSS 25. Dari hasil pengolahan data, disimpulkan
bahwa quick ratio dan return on equity secara parsial berpengaruh terhadap harga
saham, sedangkan current ratio dan return on assets tidak.

Kata kunci: current ratio, quick ratio, return on assets, return on equity, harga
saham.

vii
ABSTRACTION

Stella Zuldra Jenita


1631502687

ANALYSIS OF THE EFFECT OF CURRENT RATIO, QUICK RATIO, RETURN


ON ASSETS AND RETURN ON EQUITY ON STOCK PRICE
(Empirical Study of Property and Real Estate Sub Sector Companies Listed on the
Indonesia Stock Exchange for the 2014-2018 Period)
(xiv pages, 76 pages, 2020, 5 pictures, 24 tables, 10 attachments).

This study aims to determine (1) the effect of Current Ratio on the Share Price
of the 2014-2018 period, (2) the effect of the Quick Ratio on the Share Price of the
2014-2018 period, (3) the effect of the Return On Assets on the Stock Price of the
2014-2018 period, (4) the effect of Return On Equity on Stock Prices. This type of
research is a comparative causal study. The population of this research is the
property and real estate companies in the 2014-2018 period. Samples were taken
using purpose sampling technique. The sample consisted of 10 companies from 20
companies. Analysis tool used in this research is IBM SPSS 25. From the results of
data processing, it was concluded that quick ratio and return on equity partially take
effect on stock price, meanwhile the current ratio and return on assets are not.
Keywords: current ratio, quick ratio, return on assets, return on equity, stock prices.

viii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Halaman Perolehan Gelar..................................................................................... ii
Halaman Persetujuan .......................................................................................... iii
Lembar Pernyataan Orisinilitas dan Persetujuan Publikasi................................... iv
Kata Pengantar ..................................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................. vii
Abstract ........................................................................................................... viii
Daftar Isi............................................................................................................ ix
Daftar Tabel...................................................................................................... xii
Daftar Gambar ................................................................................................. xiii
Daftar Lampiran............................................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Perumusan Masalah ........................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................ 5
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
1. Manfaat Teoritis ........................................................................ 6
2. Manfaat Praktis .......................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ..................................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9
2.1 Landasan Teori ............................................................................... 9
2.1.1 Harga Saham .......................................................................... 9
2.1.1.1 Definisi Harga Saham ................................................ 9
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham ......... 9
2.1.1.3 Indikator Harga Saham ............................................ 11

ix
2.1.2 Laporan Keuangan ............................................................... 12
2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ................................. 12
2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ....................................... 12
2.1.2.3 Jenis Laporan Keuangan .......................................... 13
2.1.3 Rasio Likuiditas ................................................................... 13
2.1.4 Rasio Profitabilitas............................................................... 16
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ........................................................ 18
2.3 Kerangka Teoritis ......................................................................... 22
2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian ............................................. 23
2.4.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham .................. 23
2.4.2 Pengaruh Quick Ratio Terhadap Harga Saham ..................... 24
2.4.3 Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham ............. 24
2.4.4 Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham ............ 25
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 26
3.1 Tipe Penelitian ............................................................................. 26
3.2 Teknik Sampling .......................................................................... 26
3.3 Teknik Pengumpulan Data............................................................ 27
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 27
3.2.1 Populasi Penelitian............................................................... 27
3.2.2 Sampel Penelitian ................................................................ 27
3.5 Operasional Variabel ..................................................................... 29
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................... 30
3.6.1 Alat Analisis Data ................................................................ 30
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 30
3.6.3 Analisis Koefisien Korelasi .................................................. 33
3.6.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2) .................................... 34
3.6.5 Uji Hipotesis ........................................................................ 34
3.6.6 Uji F ..................................................................................... 35
3.6.7 Uji T .................................................................................... 35

x
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 36
4.1 Deskripsi Sampel Penelitian ......................................................... 36
4.1.1 Current Ratio....................................................................... 36
4.1.2 Quick Ratio.......................................................................... 40
4.1.3 Return On Assets ................................................................. 44
4.1.4 Return On Equity ................................................................. 48
4.1.5 Harga Saham ....................................................................... 52
4.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................... 54
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 54
4.2.2 Analisis Koefisien Korelasi ................................................. 60
4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2) .................................... 62
4.2.4 Uji Hipotesis ....................................................................... 63
4.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................ 66
4.3 Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................... 67
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 70
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 70
5.2 Implikasi ...................................................................................... 70
5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 71
5.4 Saran ............................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................ 75
LAMPIRAN .................................................................................................... 76

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Sebelumnya ............................................. 19


Tabel 3.1 Kriteria Sampel Penelitian ........................................................... 28
Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian ....... 28
Tabel 3.3 Operasional Variabel .................................................................... 29
Tabel 3.4 Pedoman Koefisien Korelasi ........................................................ 34
Tabel 4.1 Perhitungan Current Ratio............................................................ 37
Tabel 4.2 Tingkat Current Ratio .................................................................. 39
Tabel 4.3 Perhitungan Quick Ratio............................................................... 41
Tabel 4.4 Tingkat Quick Ratio ..................................................................... 43
Tabel 4.5 Perhitungan Return On Assets ...................................................... 45
Tabel 4.6 Tingkat Return On Assets ............................................................. 47
Tabel 4.7 Perhitungan Return On Equity ...................................................... 49
Tabel 4.8 Tingkat Return On Equity............................................................. 51
Tabel 4.9 Tingkat Harga Saham ................................................................... 53
Tabel 4.10 Uji Kolmogorov Smirnov .............................................................. 56
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas ................................................................... 57
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi .......................................................................... 59
Tabel 4.13 Uji Runt Test ................................................................................ 60
Tabel 4.14 Korelasi....................................................................................... 60
Tabel 4.15 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 62
Tabel 4.16 Uji F (Kelayakan Model) ............................................................. 63
Tabel 4.17 Uji T ........................................................................................... 64
Tabel 4.18 Uji Regresi Linear Berganda ....................................................... 66
Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Penelitian ........................................................ 69

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Ilustrasi Kinerja Keuangan Perusahaan .......................................... 2


Gambar 2.1 Model Penelitian ......................................................................... 23
Gambar 3.1 Diagram Jalur Penelitian ............................................................. 29
Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot .................................................................. 55
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ......................................................................... 58

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan ...................................................................... 77


Lampiran 2 Tabulasi Data Responden Variabel Independen ......................... 100
Lampiran 3 Tabulasi Data Responden Variabel Dependen ........................... 109
Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 110
Lampiran 5 Hasil Uji Korelasi ...................................................................... 112
Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................ 113
Lampiran 7 Hasil Uji F................................................................................. 114
Lampiran 8 Hasil Uji T ................................................................................ 115
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 116
Lampiran 10 Kartu Bimbingan Skripsi ........................................................... 117

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan faktor terpenting dalam kegiatan perekonomian saat ini.


Kini investasi telah menjadi aktivitas alternatif untuk mendapatkan keuntungan
sebagai pemenuhan kebutuhan seseorang maupun perusahaan. Investasi adalah suatu
tindakan menanamkan sumber daya atau modal pada saat ini, dengan harapan para
investor bisa mendapatkan keuntungan dan manfaat yang lebih di masa yang akan
datang. Banyak perusahaan memilih menggunakan sarana untuk melakukan
peningkatan modal usaha ataupun penyuntikan modal dengan tujuan untuk
melakukan ekspansi usaha.

Sektor property dan real estate sebagai salah satu media investasi saat ini telah
mengalami pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Meskipun saat ini dunia sedang
mengalami krisis global seolah tak menyurutkan niat para pengembang dan pelaku
bisnis property dan real estate untuk tetap melakukan berbagai kegiatan-kegiatan
pembangunan. Baik itu dalam hal pembangunan perumahan, apartemen, dan lain-lain.
Investasi di bidang property dan real estate pada umumnya bersifat jangka panjang
dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi serta diyakini merupakan
salah satu investasi yang menjanjikan.

Harga saham menjadi salah satu fokus pertimbangan seorang investor ketika
akan melakukan investasi. Harga saham yang stabil dan memiliki pergerakan yang
cenderung naik ditiap periode merupakan harga saham yang hampir diminati oleh
semua investor. Harga saham juga mencerminkan nilai perusahaan, apabila harga
saham perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan baik di mata investor dan sebaliknya,
oleh karena itu harga saham merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.

1
Untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan maka perlu dilakukan peningkatan
kinerja keuangan dalam perusahaan, karena kinerja keuangan merupakan salah satu
indikator yang menggambarkan keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan
fungsi pokok perusahaan. Seorang manajer keuangan perlu melakukan evaluasi
kinerja keuangan dari perusahaannya dengan melihat laporan keuangan yang
menujukan informasi mengenai data-data keuangan. Dengan dilakukannya analisis
kinerja keuangan akan membantu stakeholders dalam mengevaluasi informasi.
Terdapat fenomena pada tahun 2016 terjadi penurunan kinerja keuangan yang dilihat
dari penurunan laba bersih pada mayoritas perusahaan property dan real estate
terbesar di BEI.

25

20

15

Laba Bersih 2015


10
Laba Bersih 2016

0
PT Bumi Serpong PT Pakuwon Jati PT Ciputra PT Summarecon
Damai Tbk Tbk Development Tbk Agung Tbk

Sumber: Adi (2020)

Gambar 1.1 Ilustrasi Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real


Estate

2
Dari ilustrasi diatas perusahaan property dan real estate terbesar di BEI yaitu
PT. Summarecon Agung Tbk mengalami penurunan laba terbesar di tahun 2016
sebesar 63,55%. Selain itu penurunan laba pada tahun 2016 juga dialami PT. Bumi
Serpong Damai Tbk dan PT. Ciputra Development Tbk yaitu masing-masing sebesar
15,96% dan 32,41%.

Untuk memprediksi kinerja keuangan di masa yang akan datang, diperlukan


sebuah alat analisis untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan bermanfaat untuk mengetahui perkembangan harga saham.
Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio dalam
analisis laporan keuangan merupakan angka yang menunjukkan hubungan antara
suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Terdapat beberapa jenis
rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap harga
sahamdiantaranya rasio likuditas (current ratio), rasio leverage (Debt to Asset Ratio,
Debt to Equity Ratio), rasio profitabilitas (Return on Assets, Net Profit Margin,
Return on Equity), rasio aktivitas (Total Asset Turnover), ukuran perusahaan (Firm
Size). Namun dalam penelitian digunakan beberapa rasio keuangan antara lain: (1)
Rasio Likuiditas berupa Current Ratio, Quick Ratio, (2) Rasio Profitabilitas berupa
Return on Assets, Return on Equity.

Pada penelitian sebelumnya, para peneliti telah melakukan analisis rasio


terhadap harga saham dengan penggunaan variabel independen yang berbeda namun
menggunakan variabel dependen tetap harga saham. Pada penelitian sebelumnya
Samosir et al. (2019) current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham. Sedangkan dalam penelitian Lutfi dan Sunardi (2019) menyatakan bahwa,
current ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

Selanjutnya, quick ratio digunakan untuk mengukur kemampuan suatu


perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk menutupi utang lancarnya. Pada
penelitian sebelumnya menurut Haloho et al. (2019) mengemukakan bahwa quick

3
ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada penelitian
Baktiar et al. (2019) quick ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Berikutnya, return on assets merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk


mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Pada penelitian Dewi dan Hidayat (2016)
return on assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Sebaliknya, menurut Baktiar et al. (2019) return on assets berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap harga saham.

Selanjutnya, return on equity merupakan rasio keuangan yang mengukur


kemampuan perusahaan mendapatkan laba dari investasi pemegang saham. Lutfi dan
Sunardi (2019) dalam penelitiannya, return on equity berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Begitupun menurut Baktiar et al. (2019) return on
equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian,
penelitian sebelumnya menunjukkan temuan yang berbeda antara hasil penelitian
tentang pengaruh rasio keuangan yang diteliti dengan pengaruhnya terhadap harga
saham. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property
dan real estate karena sektor properti adalah bisnis yang memiliki peranan penting
dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Ketua umum DPP Real estate Indonesia,
Soeleman Soemawinata mengungkapkan dalam sebuah artikel yang dimuat di
kompas.com bahwa sektor property dan real estate diyakini akan mampu menjadi
tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu saat nanti. Hal ini sejalan dengan pernyataan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) yang menilai bahwa, sektor properti
memiliki peran sangat penting dalam pembangunan perekonomian nasional.
Penelitian ini akan menunjukkan apakah kinerja keuangan di sub sektor property dan
real estate mempengaruhi peningkatan harga saham di sub sektor tersebut.
Berdasarkanlatarbelakang yang sudahdipaparkan, penelitianinidiberijudul
“AnalisisCurrent Ratio, Quick Ratio, Return On Assests dan Return On Equity

4
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”

1.2 Pembatasan Masalah

Agar penelitian terarah dan tepat pada sasaran maka peneliti membatasi
masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Variabel Dependen Harga Saham, variabel Independen terdiri dariCurrent
Ratio,Quick Ratio, Return On Asset,dan Return On Equity.
2. Objek penelitian adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
3. Periode yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari tahun 2014-2018.

1.3 Perumusan Masalah


Didalam melakukan penelitian tidak terlepas dari berbagai masalah – masalah
yang ada. Adapun permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh current ratioterhadap harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018?
2. Apakah terdapat pengaruh quick ratio terhadap harga saham pada Perusahaan
Property dan Real Estate Periode 2014-2018?
3. Apakah terdapat pengaruhreturn on assetterhadap harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018?
4. Apakah terdapat pengaruhreturn on equity terhadap harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018?

1.4 Tujuan Penelitian


Dalam melakukan sebuah penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu tujuan
penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

5
1. Untuk mengetahui pengaruh antara current ratio terhadap harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh antaraquick ratio terhadap harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh antarareturn on asset terhadap harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018.
4. Untuk mengetahui pengaruh antarareturn on equity terhadap harga sahampada
Perusahaan Property dan Real Estate Periode 2014-2018.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti berharap penelitian ini dapat memliki manfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan, meliputi :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya untuk pengembangan
ilmudibidang manajemen keuangan dengan substansial pembahasan yang
terkait dengan current ratio, quick ratio, return on asset, return on equity dan
harga saham.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi perusahaan sub sektor telekomunikasi
Diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya untuk dijadikan
sebagai bahan pertimbangan atau sumbangan pemikiran dalam
menentukan kebijaksanaannya guna kemajuan perusahaan.
b. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk penyusunan
penelitian-penelitian selanjutnya pada waktu yang akan datang khususnya
dengan topik pembahasan yang sama.
c. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam memahami
Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Return On Asset, dan Return On

6
Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berupaya untuk membuat sistematika


penulisan yang baik agar mudah dipahami oleh pembaca. Pembahasan dalam skripsi
ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, pembahasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini diterangkan teori – teori yang berhubungan dengan
penelitian, diantaranya adalah pengertian keuangan, harga saham,
current ratio, quick ratio, return on assets, return on equity, hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis penelitian, dan sebagainya yang berhubungan
dengan teori – teori sebagai dasar penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini menjelaskan tentang variabel – variabel yang digunakan
dalam penelitian ini beserta definisi operasional dari masing – masing
variabel, populasi, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini,
metode pengumpulan data, jenis data, dan sumber data serta metode
analisis yang digunakan dalam proses pengolahan.

7
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini menyajikan hasil penelitian, seperti deskripsi data hasil
penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasan, serta interprestasi hasil
penelitian.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan penelitian yang telah
dilakukan dan saran – saran yang diberikan dari penulis.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Harga Saham
2.1.1.1 Definisi Harga Saham
Harga saham dalam pasar modal akan selalu mengalami perubahan sesuai
dengan keadaan pasar. Faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar saham yaitu
keadaan politik dan ekonomi yang tidak stabil, naik atau turunnya tingkat suku bunga
dan kurs valuta asing yang tidak diprediksi. Harga saham ini dapat digunakan sebagai
indikator kinerja perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin dalam Purwanti,
Sugiarto (2020), harga saham terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham dapat
berubah naik ataupun turun dalam hubungan waktu yang begitu cepat. Harga saham
dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dapat berubah dalam hitungan detik. Hal
tersebut dimungkinkan karena tergantung permintaan dan penawaran antara pembeli
saham dengan penjual saham.

Menurut Eduardus Tandelilin dalam Purwanti, Sugiarto (2020), harga saham


merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor-faktor pendapatan,
aliran kas, dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor
tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kinerja ekonomi makro. Berdasarkan uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga selembar kertas yang
diperjualbelikan di pasar modal, yang mana harga tersebut dapat berubah kapan saja
dan berubah sesuai dengan permintaan dan penawaran serta kinerja ekonomi mikro
dan makro.

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga dari suatu saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan

9
penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah
permintaan pada umumnya, kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah
permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham
cenderung akan naik.

Menurut Zulfikar (2016:91-93), faktor yang mempengaruhi harga saham


dapat berasal dari faktor internal dan eksternal perusahaan, faktor-faktor yang
mempengaruhi pergerakan harga saham yaitu:

1. Faktor Internal
a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi,
laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman
yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi seperti laporan merger,
investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakusisian dan diakusisi.
d. Pengumuman investasi (investment announcements), melakukan ekspansi
pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
e. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
share, deviden per share, price earning ratio, net profit margin, return on
assets, return on equity, debt to equity ratio, dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan
deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan
terhadap manajernya.

10
c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan
pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham
perdagangan, pembatasan atau penundaan trading.
d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga
saham di bursa efek suatu negara.
e. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.

Jadi harga saham dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu, faktor internal dan faktor
eksternal dari perusahaan. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi
harga saham disebabkan oleh perusahaan itu sendiri, misalnya pengumuman-
pengumuman yang perusahaan umumkan seperti pengumuman laporan keuangan.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham perusahaan yaitu
berasal dari luar perusahaan misalnya kenaikan kurs, gejolak politik, dan peraturan
pemerintah.

2.1.1.3 Indikator Harga Saham


Indikator harga saham dapat dilihat dari nilai saham, beberapa nilai harga
saham menurut Azis, et, al. (2015) ada beberapa nilai yang berhubungan dengan
harga saham yaitu:
1. Nilai buku (book value) adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan
emiten. Nilai buku perlembar saham adalah aktiva bersih yang dimiliki oleh
pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.
2. Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang terjadi dipasar bursa pada
saat yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran harga saham pelaku
pasar.
3. Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah sebenarnya atau seharusnya dari suatu
saham. Nilai intrinsik suatu aset adalah penjumlahan nilai sekarang dari cash
flow yang dihasilkan oleh asset yang bersangkutan.

11
Berdasarkan nilai harga saham diatas maka indikator harga saham pada
penelitian ini diambil dari nilai harga saham penutup (close price). Berdasarkan
peraturan Bank Indonesia harga saham pun dinilai dari harga penutup.
2.1.2 Laporan Keuangan
Laporan Keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan dalam suatu
perusahaan. Laporan keuangan biasanya dibuat di setiap periode tertentu, misalnya
triwulan (3 bulan), semester (6 bulan) untuk kebutuhan internal perusahaan.
Sedangkan untuk laporan yang lebih luas dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun
sekali. dengan adanya laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui posisi terkini
laporan keuangan tersebut dianalisa.
2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Baridwan dalam Firdhaushy (2019), laporan keuangan yaitu
ringkasan suatu proses pencatatan, suatu ringkasan transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang berkaitan. Sementara itu Kasmir dalam Firdhaushy
(2019) memaparkan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang
mempresentasikan keadaan finansial perusahaan masa ini ataupun dalam suatu waktu
tertentu.
Sedangkan Birgham dan Houston dalam Firdhaushy (2019) menyatakan
bahwa laporan keuangan yakni beberapa lembaran kertas dan terdapat angka-angka
yang tertulis diatasnya namun penting juga memikirkan aset-aset nyata yang ada
dibalik angka-angka tersebut.
2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Rahmayuni dalam Firdhaushy (2019), laporan keuangan memiliki
tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban, dan


modal bank pada suatu waktu tertentu.
2. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan
yang diperoleh dan biaya-biaya yang di keluarkan dalam periode tertentu.

12
3. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva, kewajiban, dan modal di suatu bank.
4. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.
Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan kondisi
keuangan suatu bank juga untuk menilai kinerja manajemen bank yang bersangkutan.
Penilaian kinerja manajemen akan menjadi dasar apakah manajemen berhasil atau
tidak dalam melaksanakan kebijakan yang telah di gariskan dalam bidang manajemen
keuangan khususnya dan hal ini akan dapat tergambar dari laporan keuangan yang
disusun oleh pihak manajemen.

2.1.2.3 Jenis Laporan Keuangan

Menurut Prihadi (2019),analisis laporan keuangan memerlukan bahan baku


berupa laporan keuangan. Dari laporan keuangan tersebut, kemudian dihitung rasio
keuangan. Dengan demikian, diperlukan adanya pengetahuan laporan keuangan yang
cukup luas untuk menganalisis. Seperti diketahui, ada empat jenis laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan, yaitu:
1. Laporan posisi keuangan (neraca) yang menggambarkan posisi keuangan
berupa aset, utang, dan ekuitas (modal) pada satu saat.
2. Laporan laba-rugi yang menggambarkan kinerja yang tercermin dari laba,
yaitu selisih pendapatan dan biaya, selama satu periode.
3. Laporan arus kas yang memberikan gambaran bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggunakan kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan selama satu periode.
4. Laporan perubahan ekuitas yang berisi perubahan ekuitas yang berasal dari
kinerja internal berupa laba dan pembagian dividen, serta pengaruh dari
perubahan komposisi setoran modal.

13
2.1.3 Rasio Likuiditas
2.1.3.1 Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Kasmir dalam Silvia (2019), rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan ini hanya
menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu
dengan pos lainnya. Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-
rasio yang penting. Misalnya rasio ideal mengenai likuiditas untuk bank tidak sama
dengan rasio pada perusahaan industri, perdagangan atau jasa.
2.1.3.2 Pengertian Rasio Likuiditas
Menurut Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir dalam Silvia (2019), rasio
likuiditas merupakan gambaran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
utang jangka pendek dengan memakai aktiva lancar. Rasio likuiditas termasuk unsur-
unsur laporan keuangan yang digunakan untuk memaparkan seberapa likuid (cair)
suatu perusahaan untuk melunasi kewajiban (utang) jangka pendek mempergunakan
aktiva lancar pada saat jatuh tempo atau sebelum jatuh tempo.
2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas cukup memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah
pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan untuk menilai kinerja perusahaannya.
Ada pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau
penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan atau juga distributor maupun
supplier. Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Menurut Kasmir dalam
Ramadhanti (2019), tujuan dan manfaat rasio likuiditas sebagai berikut:
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau hutang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.

14
3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan.
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu
dengan membandingkan untuk beberapa periode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan dari masing-masing
komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya,
dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.

2.1.3.4 Jenis Rasio Likuiditas


Menurut Silvia (2019), likuiditas memiliki jenis-jenis sebagai berikut:
1. Current Ratio
Rasio ini untuk menilai kecukupan aktiva lancar perusahaan untuk melunasi
kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya yang dipakai dalam
perhitungan akuntansi sesuai jenis-jenis laporan keuangan. Jika perbandingan
aktiva lancar dengan utang lancar bernilai tinggi maka kemampuan
perusahaan juga tinggi untuk melunasi utang lancarnya. Jika rasio lancar
(current ratio) menunjukkan perbandingan 1:1 atau 100% nerarti aktiva lancar
dapat melunasi kewajiban jangka pendek.

Aktiva Lancar
CR =
Utang Lancar

15
Sumber: Kasmir (2016)

2. Quick Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan memakai aktiva lancar, namun
tanpa persediaan karena persediaan butuh waktu lama untuk diubah
menjadi uang dibandingkan aset lainnya.

Aktiva Lancar − Persediaan


QR =
Utang Lancar

Sumber: Kasmir (2016)

2.1.4 Rasio Profitabilitas


2.1.4.1 Pengertian Rasio Profitabilitas
Menurut Hery dalam Silvia (2019), rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Menurut
Kasmir dalam Silvia (2019), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
2.1.4.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Manfaat rasio prifitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau
manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang
memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Menurut Kasmir dalam
Ramadhanti (2019), tujuan rasio profitabilitas sebagai berikut:

16
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
Sementara itu manfaat rasio profitabilitas menurut Kasmir dalam Ramadhanti
(2019), sebagai berikut:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode.
2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
3. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
4. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.

2.1.4.3 Jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir dalam Silvia (2019), sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-
masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi
keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode.
Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan sebagai
berikut:

1. Return On Assets
Menurut I Made Sudana dalam Ramadhanti (2019), return on assets
menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva

17
yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi
pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen
perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA,
semakin besar efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain
dengan jumlah yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan
sebaliknya.

Laba Setelah Pajak


ROA = x 100%
Total Aktiva

Sumber: Hanafi dan Halim (2016)

2. Return On Equity
Menurut I Made Sudana dalam Ramadhanti (2019), return on equity
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan menghasilkan
laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui
efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh
pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin
efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan.

Laba Setelah Pajak


ROE = x 100%
Modal

Sumber: Hanafi dan Halim (2016)

18
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian sebelumnya adalah penelitian yang pernah dilakukan sebelum


penulis melakukan penelitian dengan judul dan variabel yang memiliki beberapa
persamaan dan perbedaan di dalamnya. Tujuannya untuk mengetahui dan
menentukan keadaan sebenarnya pada saat sebelum penulis melakukan penelitian.

Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Sebelumnya


Nama Variabel Sampel dan
No. Peneliti Penelitian Periode Hasil Penelitian
(tahun) Penelitian
1 Lutfi Current 15 Berdasarkan hasil uji
dan Ratio (X1), Perusahaan signifikasi, current ratio
Sunardi Return On Manufaktur berpengaruh negatif dan
(2019) Equity Sektor signifikan terhadap harga
(X2), Sales Makanan dan saham. Hal ini dapat dilihat
Growth Minuman dari hasil Eviews yang
(X3), Periode menunjukkan dengan hasil uji
Harga 2012-2017 parsial sebesar nilai
Saham probabilitas variabel current
(Y1), ratio 0,0174 yang kurang dari
Kinerja 0,05 sehingga variabel bebas
Keuangan CR terhadap harga saham
(Y2) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap variabel
terikat pada alpha <5% pada
nilai koefisien sebesar
(1500.294)

19
2 Sari et, Quick 38 Variabel dividend per share
al. Ratio (X1), Perusahaan secara parsial berpengaruh
(2019) Devidend Sektor signifikan terhadap harga
Per Share Consumer saham, sedangkan variabel
(X2), Goods quick ratio, return on
Return On Industry investment, dan debt to equity
Investment Periode ratio secara parsial tidak
(X3), Debt 2014-2018 berpengaruh signifikan
To Equity terhadap harga saham.
Ratio (X4), Variabel quick ratio, dividend
Harga per share, return on
Saham (Y) investment, dan debt to equity
ratio secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
3 Fasbiya Return On 72 Return on assets berpengaruh
nti et, Assets Perusahaan positif terhadap harga saham.
al. (X1), Manufaktur Return on equity tidak
(2020) Return On Sektor berpengaruh positif terhadap
Equity Industri harga saham. Earning per
(X2), Barang share berpengaruh positif
Earning Konsumsi terhadap harga saham.
Per Share Periode
(X3), 2016-2017
Harga
Saham (Y)
4 Surgaw Firm Size 13 Return on equity sebagai
ati et, (X1), Perusahaan variabel independen memiliki

20
al. Moderat Sektor pengaruh signifikan dan
(2019) (X2), Makanan dan ukuran perusahaan tidak
Return On Minuman memiliki pengaruh yang
Equity Periode signifikan terhadap saham
(X3), 2013-2017 perusahaan pada sektor
Harga makanan dan minuman yang
Saham (Y) listing di BEI. Koefisien
regresi memberikan nilai
positif, yang berarti semakin
tinggi profitabilitas
perusahaan akan semakin
tinggi pula harga saham
perusahaan
5 Mardiat Rreturn on 14 Berdasarkan data yang telah
i et, al. Equity Perusahaan dianalisis, maka kesimpulan
(2019) (X1), Manufaktur dari hasil penelitian tersebut
Earning Makanan dan adalah Return on Equity tidak
per Share Minuman berpengaruh terhadap harga
(X2), Periode saham pada perusahaan
Operating 2013-2017 manufaktur sub sektor
Profit makanan dan minuman di
Margin BEI periode 2013-2017,
(X3), Earning per Share tidak
Harga berpengaruh terhadap harga
Saham (Y) saham pada perusahaan
manufaktur sub sektor
makanan dan minuman di
BEI periode 2013-2017, dan

21
Operating Profit Margin
berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan
manufaktur sub sektor
makanan dan minuman di
BEI periode 2013-2017

2.3 Kerangka Teoritis

Sugiyono (2017) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model


konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam hal ini secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jadi
kerangka pemikiran dapat memberikan manfaat agar terjadi persepsi yang sama
antara penulis dengan pembaca terhadap alur pikiran dan rangka membentuk
hipotesis secara logis.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:

Y = Variabel Dependen (Terikat)


X1, X2, X3, X4 = Variabel Independen (Bebas)
Keterangan:
Y = Harga Saham
X1 = Current Ratio
X2 = Quick Ratio
X3 = Return On Assets
X4 = Return On Equity

22
Current Ratio H1

Quick Ratio H2 Harga


Saham
H3

Return On Assets

H4
Return On Equity

Gambar 2.1 Model Peneitian

2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian


2.4.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham

Current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Semakin tinggi CR suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko
kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio
ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek, atau kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut.

Current ratio yang tinggi menjukkan bahwa kewajiban jangka pendeknya


perusahaan dapat terpenuhi. Sehingga kegiatan operasionalnya tidak terganggu. Nilai
CR yang tinggi memperlihatkan kredibilitas suatu perusahaan yang baik sehingga
pada masa yang akan datang saat penagihan hutang perusahaan siap membayar. Hal
ini akan dilihat oleh investor sehingga para investor tertarik dan dengan demikian
akan mempengaruhi naiknya harga saham. Berdasarkan penelitian terdahulu yang

23
dilakukan Asep dan Sunardi (2019) menyatakan bahwa variabel current ratio
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1 : Current ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.4.2 Pengaruh Quick Ratio Terhadap Harga Saham

Quick ratio ialah rasio yang menghitung kas beserta piutang dengan hutang
lancar. Semakin baik perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, maka perusahaan
tersebut akan terhindar dari resiko yang menyebabkan kerugian perusahaan. Quick
ratio merupakan rasio likuiditas yang memperlihatkan aktiva lancar yang digunakan
oleh perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya. Pada umumnya seorang investor
tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang sehat, salah satunya kemampuan
melunasi hutang dengan aktiva lancarnya yang tidak tergantung pada jumlah
persediaan. Maka quick ratio dapat menjadi acuan bagi investor untuk berinvestasi,
sehingga dampaknya membuat harga saham menjadi naik. Berdasarkan penelitian
terdahulu yang dilakukan Sari et al (2019) menyatakan bahwa variabel quick ratio
secara simultan bepengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H2 : Quick ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.4.3 Pengaruh Return on Assets Terhadap Harga Saham

Return on assets adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan


perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan yang berasal dari investasi.
Semakin besar return on assets, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut
dari segi penggunaan aset. Semakin tinggi nilai return on assets maka menunjukkan
kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian investasi yang ditanamkan pada
perusahaan bertambah besar dan dapat disimpulkan bahwa return on

24
assetsberpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian terdahulu yang
dilakukan Fasbiyanti, Ronny dan Mohammad (2020) menyatakan bahwa variabel
return on assets berpengaruh positif terhadap harga saham. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H3 : Return on assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.4.4 Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham

Return on equity atau biasa disebut tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik
perusahaan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
memperoleh labanya. Return on equity menjadi penting bagi pemilik serta pemegang
saham karena rasio tersebut memperlihatkan kemampuan perusahaan pada
pengelolaan modal dari pemegang saham tersebut untuk mendapatkan laba bersih.
Semakin besar return on equity maka dapat dikatakan perusahaan memiliki kinerja
yang baik dalam pengelolaan modal.

Kenaikan return on equity diikuti juga pada kenaikan harga saham. Sehingga
investor menaruh minat pada perusahaan tersebut dan akan mempengaruhi harga
saham perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Surgawati,
Andri dan Dede (2019) menyatakan bahwa variabel return on equity berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat
disusun hipotesis sebagai berikut:

H4 : Return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian


Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal.
Penelitian kausal merupakan penelitian yang bersifat sebab akibat, sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independent dan dependent. Dari variabel tersebut dicari
seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent
(Sugiyono, 2017).
3.2 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2018) teknik sampling merupakan teknik pengambilan
sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan, yaitu:
1. Probability sampling
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi tiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik ini meliputi,simple random sampling, proportionate stratified
random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (clulster)
sampling (sampling menurut daerah).
2. Non probability sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh,
snowball.
Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
nonprobability sampling yaitu sampling purposive, karena teknik penentuan sampel
dilakukan denganpertimbangan tertentu.

26
3.3 Teknik pengumpulan data
Menurut Sugiyono (2018) teknik pengumpulan data merupakan langkah paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini yaitu mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari sumber-sumber yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan dan
digunakan seebagai bahan analisis dalam penelitian ini. Data sekunder tersebut
meupakan laporan keuangan perusahaanproperty dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Data penelitian ini diperoleh dari IDN
FINANCIAL dengan mengakses (www.idnfinancials.com).

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


3.4.1 Populasi
Menurut (Sugiyono, 2018) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang dijadikan populasi adalah 20 perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
yang digunakan yaitu sampling purposive dimana teknik penentuan sampel dilakukan
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Sampel yang dipilih adalah
perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2018.

27
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap, diaudit dan
dipublikasikan selama periode 2014-2018.
Tabel 3.1
Kriteria Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1. Perusahaan sub property dan real estate yang
20
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaanproperty dan real estate yang tidak
lengkap mempublikasikan laporan keuangannya (10)
selama periode 2014-2018.

Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 10


Sumber: Bursa Efek Indonesia yang telah diolah

Tabel 3.2
Daftar Nama Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian
No Kode Emiten Nama Emiten (Perusahaan)
1 BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk
2 MKPI PT. Metropolitan Kentjana Tbk
3 CTRA PT. Ciputra Development Tbk
4 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk
5 PLIN PT. Plaza Indonesia Realty Tbk
6 DMAS PT. Puradelta Lestari Tbk
7 SMRA PT. Summarecon Agung Tbk
8 JRPT PT. Jaya Real Property Tbk
9 MTLA PT. Metropolitan Land Tbk
10 KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia yang telah diolah

28
3.5 Operasionalisasi Variabel
Current ratio adalah rasio untuk menilai kecukupan aktiva lancar perusahaan
untuk melunasi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya yang dipakai dalam
perhitungan akuntansi sesuai jenis-jenis laporan keuangan.
Quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan memakai aktiva
lancar, namun tanpa persediaan karena persediaan butuh waktu lama untuk diubah
menjadi uang dibandingkan aset lainnya.
Return on assets adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah
pajak.
Return on equity adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untukmenghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang
dimiliki perusahaan.
Harga saham adalah harga selembar kertas yang diperjualbelikan di pasar
modal, yang mana harga tersebut dapat berubah kapan saja dan berubah sesuai
dengan permintaan dan penawaran serta kinerja ekonomi mikro dan makro.
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator Skala Sumber Data
CR
Aktiva Lancar Laporan
1 (Kasmir, CR = Rasio
Utang Lancar Keuangan
2016)
QR
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 Laporan
2 (Kasmir, QR = Rasio
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Keuangan
2016)

29
ROA
Laba Bersih Laporan
3 (Hanafi dan ROA = Rasio
Total Aset Keuangan
Halim, 2016)
ROE
Laba Bersih Laporan
4 (Hanafi dan ROE = Rasio
Modal Saham Keuangan
Halim, 2016)
HS
Harga pasar saham berdasarkan harga Nomi Laporan
5 (Sutrisno,
penutupan pada setiap akhir tahun nal Keuangan
2003)
Sumber: Data yang telah diolah

3.6 Teknik Analisis Data


3.6.1 Alat Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif sebagai alat analisis data. Menurut
Sugiyono (2017) data kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa
angka-angka dana analisis menggunakan statistik. Data penelitian diolah
menggunakan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 25 dan
data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda (multiple linier
regression) melalui uji data dan hipotesis. Pengolahan data ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas (independent) terhadap variabel
terikat (dependent).
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya normalitas
residual, multikolineritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi pada model regresi.
Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut
memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi normal, tidak
adanya multikolineritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Harus terpenuhi asumsi
klasik karena agar diperoleh model regresi dan estimasi yang tidak biasa dan

30
pengujian dapat dipercaya. Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, hasil
analisis regresi tidak dapat dikatakan bersifat BLUE ( Best Linear Unbiased
Estimator) (Priyatno, 2014).
Dalam penelitian ini, uji klasik yang di terapkan yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Bagi yang menggunakan analisis parametrik seperti korelasi pearson, uji beda
dua rata – rata, analisis varian satu arah, dan lain sebagainya perlu dilakukan uji
normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak
(Priyatno, 2014).
Normalitas data merupakan hal yang penting karena data terdistribusi normal
dianggap dapat mewakili populasi. Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan
dengan metode One Sample Kolmogrov-Smirnov dan Grafik Normal P-P Plot. Hasil
uji normalitas dapat dilihat pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test dari
output SPSS. Penentuan data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan
melihat nilai Asymp.Sig.(2-Tailed). Jika nilai tersebut lebih kecil dari tingkat
kesalahan yang digunakan dalam penelitian, maka dapat dikatakan bahwa data tidak
berdistribusi normal. Sebaliknya, data dikatakan berdistribusi normal jika nilai
Asymp.Sig.(2-Tailed) lebih besar dari tingkat kesalahan yang digunakan.
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara
normal. Beberapa metode uji normalitas, yaitu dengan melihat penyebaran data pada
sumber diagonal pada grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual (Priyatno,
2014).

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas


Uji multikolineritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam
model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna

31
(koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadikorelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebasnya.
Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien korelasi tidak tertentu dan
kesalahan menjadi sangat besar. Metode uji multikolinearitas yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF) pada model regresi.Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala
multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflaction Factor (VIF)
dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih 0,1, maka
dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas(Ghozali, 2001).

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas


Pengertian uji heteroskedastisitas, adalah varian residual yang tidak sama pada
semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi heteroskedastisitas. Macam-macam uji heteroskedastisitas antara lain adalah
dengan uji keofisien korelasi Spearman’s rho, melihat pola titik-titik pada grafik
regresi, uji park, dan uji glesjer (Priyatno,2014).
Pada penelitian ini penulis memilih metode grafik, yaitu melihat pola titik-
titik pada grafik regresi. Pada dasarnya ada beberapa kriteria dalam pengambilan
keputusan, yaitu jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi
heteroskedastisitas, dan jika ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara
Standardized Predicted Value (ZPRED) dengan Studentized Residual (SRESID), ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y
sesungguhnya) (Priyatno, 2014).

Dasar pengambilan keputusan :

32
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk suatu pola tertentu yang teratur
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.2.4 Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi (Ghozali, 2016:110).
Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi
menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).
a. 0 < d < dl = Tidak ada autokorelasi positif
b. dl ≤ d ≤ du = Tidak ada autokorelasi positif
c. 4 – dl < d < 4 = Tidak ada korelasi negatif
d. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl = Tidak ada korelasi negatif
e. du < d < 4 – du = Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif

3.6.3 Analisis Koefesien Korelasi


Menurut Priyatno (2013) analisis korelasi bnertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih. Jika terdapat dua variabel maka disebut korelasi
sederhana, tetapi jika lebih dari dua variabel maka disebut korelasi berganda. Dalam
perhitungan korelasi akan di dapat koefesien korelasi, koefesien korelasi ini
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan, arah hubungan dan berarti atau
tidaknya hubungan tersebut. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi.
Keeretan korelasi dapat dikelompokan sebagai berikut:

33
Tabel 3.4
Pedoman Koefesien Korelasi
Interval Koefsien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,020-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2018:184)

3.6.4 Analisis Koefesien Determinasi (R2)


Menurut Ghozali (2016) Koefesien determinasi (R2) pada intinya yaitu
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variabel-variabel dependen (Y). Nilai koefesien determinasi adalah antara nol atau
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent (X) dalam
menjelaskan variabel dependent (Y) amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependent. Pendapat lainnya, menurut Priyatno (2013)
analisis koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
presentase sumbangan pengaruh variabel independent secara serentak terhadap
variabel dependent. Koefesien determinasi (R2) dapat dilihat dikolom Adjust R
Square yang terdapat pada Model summary.
3.6.5 Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2018) jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
semestara, karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori yang sesuai,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefesien regresi yang

34
secara statistic tidak sama dengan nol berarti dapat disimpulkan bahwa tidak cukup
bukti untuk menyatakan variabel independent mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependent.
3.6.6 Uji F
Menurut Ghozali (2016)Goodness of Fit atau uji kelayakan model merupakan
uji yang digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir
nilai actual yaitu apakah model yang digunakan dalam penelitian layak (fit) atau
tidak. Model dikatakan fit jika nilai nilai profitabilitas kurang dari 5%. Perhitungan
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya apabila disebut tidak signifikan
jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Uji ini digunakan
untuk mengidentifikasi model yang diestimasi telah sesuai dan layak digunakan atau
tidak dengan kriteria signifikansi sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi >0,05, maka model yang digunakan dalam penelitian
tidak fit atau tidak layak digunakan dalam penelitian.
b. Jika nilai signifikansi <0,05, maka model yang digunakan dalam penelitian fit
atau layak digunakan dalam penelitian.
3.6.7 Uji T
Menurut Priyatno (2017) uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.
kriteria pengujian untuk menemukan tingkat signifkansi sebesar 0,05(5%) dapat
dilakukan berdasarkan nilai profitabilitas dengan cara pengambilan keputusan sebagai
berikut:
a. Jika nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima Ha ditolak
b. Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak Ha diterima

35
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Sampel Penelitian


Perhitungan variabel dalam peneltiaian ini menggunakan Microsoft Excel
2007 dalam perhitungan variabel dan untuk pengolahan data menggunakan program
Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 25. Data yang diolah
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan sub sektor property
danreal estate periode 2014-2018. Laporan keuangan diperoleh dari website Bursa
Efek Indonesia melalui www.idx.co.id. Penelitian ini terdiri dari empat variabel bebas
(independent variable) yaitu Current Ratio (X1), Quick Ratio (X2), Return on Assets
(X3), Return on Equity(X4), dan terdiri dari satu variabel terikat (dependent variable)
yaitu Harga Saham (Y).
4.1.1 Current Ratio
Menurut Kasmir (2016) current ratio merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo. Berikut ini merupakan tabel 4.1 yang menyajikan
hasil perhitungan current ratio pada perusahaan sub sektor property dan real estate
selama periode 2014-2018.

36
Tabel 4.1

Perhitungan Current Ratio

Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate

Periode 2014-2018

Kode Emiten Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR

2014 11.623.677.431,540 5,329,326,982,247 2,181


2015 16.789.559.633,165 6.146.403.064,486 2,731
BSDE 2016 16.341.455.817,712 5.566.196.840,616 2,935
2017 17.964.523.956,819 7.568.816.957,723 2,373
2018 23.283.613.886,978 6.439.514.389,298 3,615
2014 1.087.851.532,412 1.693.945.428,323 0,642
2015 2.129.044.655,432 2.287.442.720,863 0,930
MKPI 2016 2.371.095.095,740 2.132.759.200,507 1,111
2017 2.106.111.311,420 1.324.939.909,545 1,589
2018 1.594.020.770,980 799.557.747,507 1,993
2014 11.446,517.617,171 7.775.481.053,758 1,472
2015 12.544.502.107,460 8.013.555.295,087 1,565
CTRA 2016 13.710.690.000,000 7.311.044.000,000 1,875
2017 15.167.178.000,000 7.782.985.000,000 1,948
2018 15.529.006.000,000 8.442.179.000,000 1,839
2014 29.962.691.722,606 5.72.392.423,352 5,233
2015 33.576.937.023,270 4.856.883.553,932 6,913
LPKR 2016 37.453.409.000,000 6.866.309.000,000 5,454
2017 44.921.927.000,000 8.745.186.000,000 5,136
2018 39.586.900.000,000 8.712.319.000,000 4,543

37
2014 1.149.143.156,000 618.935.893,000 1,856
2015 1.248.002.024,000 746.556.660,000 1,671
PLIN 2016 833.290.615,000 930.849.091,000 0,895
2017 961.962.801,000 824.154.197,000 1,167
2018 1.359.959.918,000 1.085.651.047,000 1,252
2014 3.666.775.152,025 909.292.546,429 4,032
2015 4.495.174.797,284 829.395.337,308 5,419
DMAS 2016 3.713.836.842,046 395.408.905,579 9,392
2017 3.535.827.633,604 437.801.866,027 8,076
2018 3.302.077.970,345 397.367.471,945 8,309
2014 5.465.707.225,000 3.992.597.625,000 1,368
2015 7.289.681.520,000 4.409.686.044,000 1,653
SMRA 2016 8.698.817.086,000 4.217.371.528,000 2,062
2017 9.158.268.565,000 6.275.827.667,000 1,459
2018 9.692.977.633,000 5.495.909.923,000 1,763
2014 2.303.238.701,000 3.047.241.473,000 0,755
2015 2.920.132.548,000 2.974.359.377,000 0,981
JRPT 2016 3.033.295.022,000 3.111.632.814,000 0,974
2017 3.448.797.910,000 3.093.711.769,000 1,114
2018 3.907.315.264,000 3.705.515.580,000 1,054
2014 1.847.687.745,000 752.075.584,000 2,456
2015 2.012.091.117,000 866.858.726,000 2,321
MTLA 2016 2.172.521.190,000 837.279.300,000 2,594
2017 2.545.035.951,000 1.010.549.008,000 2,518
2018 2.229.787.268,000 607.649.584,000 3,669
2014 5.152.157.377,462 1.022.071.671,563 5,040
KIJA
2015 6.645.564.014,345 1.047.210.764,452 6,345

38
2016 7.458.654.240,223 1.157.245.481,727 6,445
2017 7.677.631.812,368 1.067.196.855,057 7,194
2018 7.988.935.822,346 1.197.704.318,421 6,670
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah

Tabel 4.2

Tingkat Current Ratio

Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate

Periode 2014-2018

Current Ratio
No Kode Emiten
2014 2015 2016 2017 2018
1 BSDE 2,181 2,731 2,935 2,373 3,615
2 MKPI 0,642 0,930 1,111 1,589 1,993
3 CTRA 1,472 1,565 1,875 1,948 1,839
4 LPKR 5,233 6,913 5,454 5,136 4,543
5 PLIN 1,856 1,671 0,895 1,167 1,252
6 DMAS 4,032 5,419 9,392 8,076 8,309
7 SMRA 1,368 1,653 2,062 1,459 1,763
8 JRPT 0,755 0,981 0,974 1,459 1,054
9 MTLA 2,456 2,321 2,594 2,518 3,669
10 KIJA 5,040 6,345 6,445 7,194 6,670
Tertinggi 5,233 6,913 9,392 8,076 8,309
Terendah 0,642 0,930 0,895 1,167 1,054
Rata-rata 2,018 1,996 2,328 2,161 2,804
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah

39
Dari data 4.2 dapat diketahui bahwa hasil analisis yang dilakukan terhadap 10
perusahaan sub sektor property dan real estate periode 2014-2018 sebagai berikut:
1. Pada tahun 2014 PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki nilai current
ratio tertinggi sebesar 5,233299. Sedangkan PT. Metropolitan Kentjana Tbk
(MKPI) memiliki nilai current ratio terendah sebesar 0,6422. Nilai rata-rata
current ratio pada tahun 2014 sebesar 2,018861.
2. Pada tahun 2015 PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki nilai current
ratio tertinggi sebesar 6,913268. Sedangkan PT. Metropolitan Kentjana Tbk
(MKPI) memiliki nilai current ratio terendah sebesar 0,930753. Nilai rata-rata
current ratio pada tahun 2015 sebesar 1,996403.
3. Pada tahun 2016 PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS) memiliki nilai current
ratio tertinggi sebesar 9,392396. Sedangkan PT. Plaza Indonesia Realty Tbk
(PLIN) memiliki nilai current ratio terendah sebesar 0,895194. Nilai rata-rata
current ratio pada tahun 2016 sebesar 2,328677.
4. Pada tahun 2017 PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS) memiliki nilai current
ratio tertinggi sebesar 8,076319. Sedangkan PT. Plaza Indonesia Realty Tbk
(PLIN) memiliki nilai current ratio terendah sebesar 1,167212. Nilai rata-rata
current ratio pada tahun 2017 sebesar 2,161126.
5. Pada tahun 2018 PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS) memiliki nilai current
ratio tertinggi sebesar 8,309885. Sedangkan PT. Jaya Real Property Tbk
(JRPT) memiliki nilai current ratio terendah sebesar1,054459. Nilai rata-rata
current ratio pada tahun 2018 sebesar2,804684.
4.1.2 Quick Ratio
Menurut Kasmir (2016) quick ratio merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang
lancar dengan aset lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

40
Tabel 4.3
Perhitungan Quick Ratio
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018
Kode
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar QR
Emiten
2014 11.623.677.431,540 5.239.016.917,801 5.329.326.982,247 1,198
2015 16.789.559.633,165 6.547.651.545,914 6.146.403.064,486 1,666
BSDE 2016 16.341.455.817,712 7.440.631.663,835 5.566.196.840,616 1,599
2017 17.964.523.956,819 7.910.269.422,155 7.568.816.957,723 1,328
2018 23.283.613.886,978 8.964.406726,616 6.439.514.389,298 2,223
2014 1.087.851.532,412 6.748.794.550 1.693.945.428,323 0,638
2015 2.129.044.655,432 6.314.353.898 2.287.442.720,863 0,927
MKPI 2016 2.371.095.095,740 6.232.218.968 2.132.759.200,507 1,108
2017 2.106.111.311,420 6.331.898.320 1.324.939.909,545 1,584
2018 1.594.020.770,980 6.817.085.913 799.557.747,507 1,985
2014 11.446.517.617,171 6.428.907.748,460 7.775.481.053,758 0,645
2015 12.544.502.107,460 7.531.393.605,944 8.013.555.295,087 0,625
CTRA 2016 13.710.690.000,000 7.945.370.000,000 7.311.044.000,000 0,788
2017 15.167.178.000,000 9.479.848.000,000 7.782.985.000,000 0,730
2018 15.529.006.000,000 10.123.098.000,000 8.442.179.000,000 0,640
2014 29.962.691.722,606 16.553.035.543,518 5.725.392.423,352 2,342
2015 33.576.937.023,270 20.458.990.316,986 4.856.883.553,932 2,700
LPKR 2016 37.453.409.000,000 23.370.271.000,000 6.866.309.000,000 2,051
2017 44.921.927.000,000 29.232.296.000,000 8.745.186.000,000 1,794
2018 39.586.900.000,000 25.833.375.000,000 8.712319.000,000 1,578
2014 1.149.143.156,000 12.859.039.000 618.935.893,000 1,835
PLIN
2015 1.248.002.024,000 13.817.722.000 746.556.660,000 1,653

41
2016 833.290.615,000 12.934.273.000 930.849.091,000 0,881
2017 961.962.801,000 10,735,180.000 824.154.197,000 1,154
2018 1.359.959.918,000 13.156.801.000 1.085.651.047,000 1,240
2014 3.666.775.152,025 2.236.255.615,857 909.292.546,429 1,573
2015 4.495.174.797,284 2.427.525.773,529 829.395.337,308 2,492
DMAS 2016 3.713.836.842,046 2.379.892.055,470 395.408.905,579 3,373
2017 3.535.827.633,604 2.601.936.751,011 437.801.866,027 2,133
2018 3.302.077.970,345 2.844.861.114,404 397.367.471,945 1,150
2014 5.465.707.225,000 3.103.251.759,000 3.992.597.625,000 0,591
2015 7.289.681.520,000 4.924.806.927,000 4.409.686.044,000 0,536
SMRA 2016 8.698.817.086,000 5.531.046.712,000 4.217.371.528,000 0,751
2017 9.158.268.565,000 6.498.456.658,000 6.27.827.667,000 0,423
2018 9.692.977.633,000 6.993.180.125,000 5.495.909.923,000 0,491
2014 2.303.238.701,000 1.677.316.809,000 3.047.241.473,000 0,205
2015 2.920.132.548,000 2.216.103.145,000 2.974.359.377,000 0,236
JRPT 2016 3.033.295.022,000 2.380.325.235,000 3.111.632.814,000 0,209
2017 3.448.797.910,000 2.521.947.822,000 3.093.711.769,000 0,299
2018 3.907.315.264,000 2.705.545.116,000 3.705.515.580,000 0,324
2014 1.847.687.745,000 1.174.972.421,000 752.075.584,000 0,894
2015 2.012.091.117,000 1.500.140.509,000 866.858.726,000 0,590
MTLA 2016 2.172.521.190,000 1.623.294.158,000 837.279.300,000 0,655
2017 2.545.035.951,000 1.700.394.571,000 1.010.549.008,000 0,835
2018 2.229.787.268,000 1.641.718.131,000 607.649.584,000 0,967
2014 5.152.157.377,462 660.287.301,946 1.022.071.671,563 4,394
2015 6.645.564.014,345 687.997.764,546 1.047.210.764,452 5,688
KIJA
2016 7.458.654.240,223 1.008.624.071,796 1.157.245.481,727 5,573
2017 7.677.631.812,368 1.101.759.296,414 1.067.196.855,057 6,161

42
2018 7.988.935.822,346 1.286.685.254,740 1.197.704.318,421 5,595
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah

Tabel 4.4
Tingkat Quick Ratio
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018
QUICK RATIO
NO KODE EMITEN
2014 2015 2016 2017 2018
1 BSDE 1,198 1,666 1,599 1,328 2,223
2 MKPI 0,638 0,927 1,108 1,584 1,985
3 CTRA 0,645 0,625 0,788 0,730 0,640
4 LPKR 2,342 2,700 2,051 1,794 1,578
5 PLIN 1,835 1,653 0,881 1,154 1,240
6 DMAS 1,573 2,492 3,373 2,133 1,150
7 SMRA 0,591 0,536 0,751 0,423 0,491
8 JRPT 0,205 0,236 0,209 0,299 0,324
9 MTLA 0,894 0,590 0,655 0,835 0,967
10 KIJA 4,394 5,688 5,573 6,161 5,595
Tertinggi 4,394 5,688 5,573 6,161 5,595
Terendah 0,205 0,236 0,209 0,299 0,324
Rata-rata 1,046 1,290 0,995 1,241 1,195
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah

Dari data 4.4 dapat diketahui bahwa hasil analisis yang dilakukan terhadap 10
perusahaan sub sektor property dan real estate periode 2014-2018 sebagai berikut:

43
1. Pada tahun 2014 PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai
quick ratio tertinggi sebesar4,394868. Sedangkan PT. Jaya Real Property Tbk
(JRPT) memiliki nilai quick ratio terendah sebesar0,205406. Nilai rata-rata
quick ratio pada tahun 2014 sebesar1,046251.
2. Pada tahun 2015 PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai
quick ratio tertinggi sebesar5,688985. Sedangkan PT. Jaya Real Property Tbk
(JRPT) memiliki nilai quick ratio terendah sebesar0,2367. Nilai rata-rataquick
ratio pada tahun 2015 sebesar1,290581.
3. Pada tahun 2016 PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai
quick ratio tertinggi sebesar 5,573606. Sedangkan PT. Jaya Real Property Tbk
(JRPT) memiliki nilai quick ratio terendah sebesar0,209848. Nilai rata-rata
quick ratio pada tahun 2016 sebesar0,995063.
4. Pada tahun 2017 PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai
quick ratio tertinggi sebesar6,161818. Sedangkan PT. Jaya Real Property Tbk
(JRPT) memiliki nilai quick ratio terendah sebesar 0,299592. Nilai rata-rata
quick ratio pada tahun 2017 sebesar1,241283.
5. Pada tahun 2018 PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai
quick ratio tertinggi sebesar5,595914. Sedangkan PT. Jaya Real Property Tbk
(JRPT) memiliki nilai quick ratio terendah sebesar0,324319. Nilai rata-rata
quick ratio pada tahun 2018 sebesar1,195582.
4.1.3 Return on Assets
Menurut Kasmir (2016) return on assets digunakan untuk mengukur seberapa
besar laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam aset.

44
Tabel 4.5
Perhitungan Return on Assets
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018

Kode Emiten Tahun Laba Bersih Total Aset ROA

2014 3.996.463.893,465 28.134.725.397,393 0,142


2015 2.351.380.057,145 36.022.148.489,646 0,065
BSDE 2016 2.037.537.680,130 38.292.205.983,731 0,053
2017 5.166.720.070,985 45.951.188.475,157 0,112
2018 876.936.999,316 52.421.952.229,271 0,016
2014 437.464.993,821 4.316.214.269,222 0,101
2015 889.628.865,732 5.709.371.372,467 0,155
MKPI 2016 1.199.373.747,588 6.612.200.867,199 0,181
2017 1.193.639.823,893 6.828.046.514,843 0,174
2018 788.145.476,267 6.755.433.019,486 0,116
2014 1.794.142.840,271 23.283.477.620,916 0,077
2015 1.740.300.162,426 26.258.718.560,250 0,066
CTRA 2016 1.170.706.000,000 29.072.250.000,000 0,040
2017 1.018.529.000,000 31.706.163.000,000 0,032
2018 657.163.000,000 33.610.010.000,000 0,019
2014 3.135.215.910,627 37.761.220.693,695 0,083
2015 1.024.120.634,260 41.326.558.178,049 0,024
LPKR 2016 1.227.374.000,000 45.603.683.000,000 0,026
2017 856.984.000,000 56.772.116.000,000 0,015
2018 1.755.266.000,000 52.984.721.000,000 0,033
2014 358.244.143,000 4.544.932.176,000 0,078
PLIN
2015 279.689.919,000 4.671.089.985,000 0,059

45
2016 725.619.401,000 4.586.569.370,000 0,158
2017 286.288.858,000 4.639.438.405,000 0,061
2018 33.614.775,000 5.004.671.138,000 0,006
2014 964.567.413,049 7.602.826.934,708 0,126
2015 1.368.208.235,334 8.007.121.008,539 0,170
DMAS 2016 757.548.336,781 7.803.851.935,273 0,097
2017 657.119.635,819 7.470.941.557,319 0,087
2018 174.718.283,103 7.294.778.697,507 0,023
2014 1.387.516.904,000 15.379.478.994,000 0,090
2015 1.064.079.939,000 18.758.262.022,000 0,056
SMRA 2016 605.050.858,000 20.810.319.657,000 0,029
2017 532.437.613,000 21.662.711.991,000 0,024
2018 392.247.027,000 22.908.054.439,000 0,017
2014 714.531.063,000 6.684.262.908,000 0,106
2015 869.777.178,000 7.578.101.438,000 0,114
JRPT 2016 1.017.849.186,000 8.484.436.652,000 0,119
2017 1.117.126.108,000 9.472.682.688,000 0,117
2018 699.762.492,000 10.393.386.970,000 0,067
2014 309.217.292,000 3.250.717.743,000 0,095
2015 239.982.607,000 3.620.742.578,000 0,066
MTLA 2016 316.514.414,000 3.932.529.273,000 0,080
2017 551.010.785,000 4.873.830.176,000 0,113
2018 329.274.078,000 4.929.058.311,000 0,066
2014 394.055.213,379 8.505.270.447,485 0,046
2015 331.442.663,161 9.740.694.660,705 0,034
KIJA
2016 426.542.322,505 10.733.598.205,115 0,039
2017 149.840.578,536 11.266.320.312,348 0,013

46
2018 -386.446.082,777 11.542.635.706,126 -0,033
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah

Tabel 4.6
Tingkat Return on Assets
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018
Return on Equity
No Kode Emiten
2014 2015 2016 2017 2018
1 BSDE 0,142 0,065 0,053 0,112 0,016
2 MKPI 0,101 0,155 0,181 0,174 0,116
3 CTRA 0,077 0,066 0,040 0,032 0,019
4 LPKR 0,083 0,024 0,026 0,015 0,033
5 PLIN 0,078 0,059 0,158 0,061 0,006
6 DMAS 0,126 0,170 0,097 0,087 0,023
7 SMRA 0,090 0,056 0,029 0,024 0,017
8 JRPT 0,106 0,114 0,119 0,117 0,067
9 MTLA 0,095 0,066 0,080 0,113 0,066
10 KIJA 0,046 0,034 0,039 0,013 -0,033
Tertinggi 0,142 0,170 0,181 0,174 0,116
Terendah 0,046 0,024 0,026 0,013 -0,033
Rata-rata 0,092 0,065 0,068 0,074 0,021
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah
Dari data 4.6 dapat diketahui bahwa hasil analisis yang dilakukan terhadap 10
perusahaan sub sektor property dan real estate periode 2014-2018 sebagai berikut:
1. Pada tahun 2014 PT. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memiliki nilai return
on assets tertinggi sebesar0,142047. Sedangkan PT. Kawasan Industri
Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai return on assets terendah

47
sebesar0,046331. Nilai rata-rata return on assetspada tahun 2014
sebesar0,092671.
2. Pada tahun 2015 PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS) memiliki nilai return on
assets tertinggi sebesar0,170874. Sedangkan PT. Lippo Karawaci Tbk
(LPKR) memiliki nilaireturn on assets terendah sebesar0,024781. Nilai rata-
ratareturn on assets pada tahun 2015 sebesar0,065776.
3. Pada tahun 2016 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai
return on assets tertinggi sebesar0,181388. Sedangkan PT. Lippo Karawaci
Tbk (LPKR) memiliki nilai return on assets terendah sebesar0,026914. Nilai
rata-rata return on assets pada tahun 2016 sebesar0,066848.
4. Pada tahun 2017 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai
return on assets tertinggi sebesar0,174814. Sedangkan PT. Kawasan Industri
Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai return on assets terendah sebesar0,0133.
Nilai rata-rata return on assets pada tahun 2017 sebesar0,074832.
5. Pada tahun 2018 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai
return on assets tertinggi sebesar0,116668. Sedangkan PT. Kawasan Industri
Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai return on assetsterendah sebesar-
0,03348. Nilai rata-rata return on assets pada tahun 2018 sebesar0,021752.

4.1.4 Return on Equity


Menurut Kasmir (2016) return on equity adalah rasio yang menunjukkan
berapa persen perolehan laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar
maka semakin baik.

48
Tabel 4.7
Perhitungan Return on Equity
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018

Kode Emiten Tahun Laba Bersih Modal ROE

2014 3.996.463.893,465 18.473.430.005,417 0,216


2015 2.351.380.057,145 22.096.690.483,336 0,106
BSDE 2016 2.037.537.680,130 24.352.907.009,392 0,083
2017 5.166.720.070,985 29.196.851.089,224 0,176
2018 876.936.999,316 29.995.319.939,985 0,029
2014 437.464.993,821 2.161.794.247,668 0,202
2015 889.628.865,732 2.829.195.478,600 0,314
MKPI 2016 1.199.373.747,588 3.714.904.308,188 0,322
2017 1.193.639.823,893 4.551.607.678,081 0,262
2018 788.145.476,267 4.989.869.568,348 0,157
2014 1.794.142.840,271 11.421.370.771,998 0,157
2015 1.740.300.162,426 13.050.221.279,907 0,133
CTRA 2016 1.170.706.000,000 14.297.927.000,000 0,081
2017 1.018.529.000,000 15.450.765.000,000 0,065
2018 657.163.000,000 15.976.682.000,000 0,041
2014 3.135.215.910,627 17.646.449.043,205 0,177
2015 1.024.120.634,260 18.916.764.558,342 0,054
LPKR 2016 1.227.374.000,000 22.075.139.000,000 0,055
2017 856.984.000,000 29.860.294.000,000 0,028
2018 1.755.266.000,000 27.145.034.000,000 0,064
2014 358.244.143,000 2.367.131.193,000 0,151
PLIN
2015 279.689.919,000 2.406.569.383,000 0,116

49
2016 725.619.401,000 2.285.244.690,000 0,317
2017 286.288.858,000 986.912.868,000 0,290
2018 33.614.775,000 1.050.653.521,000 0,031
2014 964.567.413,049 6.395.376.275,107 0,150
2015 1.368.208.235,334 7.160.597.866,002 0,191
DMAS 2016 757.548.336,781 7.388.384.883,957 0,102
2017 657.119.635,819 7.005.837.802,975 0,093
2018 174.718.283,103 6.866.897.293,928 0,025
2014 1.387.516.904,000 5.992.636.444,000 0,231
2015 1.064.079.939,000 7.529.749.914,000 0,141
SMRA 2016 605.050.858,000 8.165.555.485,000 0,074
2017 532.437.613,000 8.353.742.063,000 0,063
2018 392.247.027,000 8.696.874.829,000 0,045
2014 714.531.063,000 3.201.931.306,000 0,223
2015 869.777.178,000 4.140.931.140,000 0,210
JRPT 2016 1.017.849.186,000 4.906.398.903,000 0,207
2017 1.117.126.108,000 5.976.495.533,000 0,186
2018 699.762.492,000 6.320.466.025,000 0,110
2014 309.217.292,000 2.037.136.276,000 0,151
2015 239.982.607,000 2.213.216.725,000 0,108
MTLA 2016 316.514.414,000 2.502.402.530,000 0,126
2017 551.010.785,000 2.999.352.246,000 0,183
2018 329.274.078,000 3.251.105.218,000 0,101
2014 394.055.213,379 4.661.836.413,817 0,084
2015 331.442.663,161 4.977.754.270,587 0,066
KIJA
2016 426.542.322,505 5.638.490.580,801 0,075
2017 149.840.578,536 5.900.240.238,562 0,025

50
2018 -386.446.082,777 5.570.105.904,753 -0,069
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah

Tabel 4.8
Tingkatan Return on Equity
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018
Return on Equity
No Kode Emiten
2014 2015 2016 2017 2018
1 BSDE 0,216 0,106 0,083 0,176 0,029
2 MKPI 0,202 0,314 0,322 0,262 0,157
3 CTRA 0,157 0,133 0,081 0,065 0,041
4 LPKR 0,177 0,054 0,055 0,028 0,064
5 PLIN 0,151 0,116 0,317 0,290 0,031
6 DMAS 0,150 0,191 0,102 0,093 0,025
7 SMRA 0,231 0,141 0,074 0,063 0,045
8 JRPT 0,223 0,210 0,207 0,186 0,110
9 MTLA 0,151 0,108 0,126 0,183 0,101
10 KIJA 0,084 0,066 0,075 0,025 -0,069
Tertinggi 0,231 0,314 0,322 0,290 0,157
Terendah 0,084 0,054 0,055 0,025 -0,069
Rata-rata 0,167 0,124 0,093 0,135 0,043
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah
Dari data 4.8 dapat diketahui bahwa hasil analisis yang dilakukan terhadap 10
perusahaan sub sektor property dan real estate periode 2014-2018 sebagai berikut:
1. Pada tahun 2014 PT. Summarecon Agung Tbk (SMRA) memiliki nilai return
on equity tertinggi sebesar 0,231537. Sedangkan PT. Kawasan Industri

51
Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai return on equity terendah sebesar
0,084528. Nilai rata-rata return on equitypada tahun 2014 sebesar 0,167377.
2. Pada tahun 2015 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai
return on equity tertinggi sebesar 0,314446. Sedangkan PT. Lippo Karawaci
Tbk (LPKR) memiliki nilaireturn on equity terendah sebesar 0,054138. Nilai
rata-ratareturn on equity pada tahun 2015 sebesar 0,124787.
3. Pada tahun 2016 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai
return on equity tertinggi sebesar 0,322855. Sedangkan PT. Lippo Karawaci
Tbk (LPKR) memiliki nilai return on equity terendah sebesar0,054138. Nilai
rata-rata return on equity pada tahun 2016 sebesar ,0931.
4. Pada tahun 2017 PT. Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) memiliki nilai return
on equity tertinggi sebesar 0,290085. Sedangkan PT. Kawasan Industri
Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai return on equity terendah sebesar
0,025396. Nilai rata-rata return on equity pada tahun 2017 sebesar 0,135379.
5. Pada tahun 2018 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai
return on equity tertinggi sebesar0,157949. Sedangkan PT. Kawasan Industri
Jababeka Tbk (KIJA) memiliki nilai return on equityterendah sebesar0,06938.
Nilai rata-rata return on equity pada tahun 2018 sebesar0,043117.

4.1.5 Harga Saham


Menurut Hartono (2016) harga saham merupakan harga suatu saham yang
terjadi di pasar bursa pada saat tetentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.

52
Tabel 4.9
Tingkatan Harga Saham
Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
Periode 2014-2018
Haga Saham
No Kode Emiten
2014 2015 2016 2017 2018
1 BSDE 1.805 1.800 1.755 1.700 1.255
2 MKPI 15.300 16.875 25.750 36.500 22.500
3 CTRA 1.237 1.460 1.335 1.185 1.010
4 LPKR 1.020 1.035 720 387 202
5 PLIN 10.775 4.625 5.788 8.000 7.375
6 DMAS 205 215 230 171 159
7 SMRA 1.520 1.650 1.325 945 805
8 JRPT 1.040 745 875 900 740
9 MTLA 441 215 354 398 448
10 KIJA 289 245 290 286 276
Tertinggi 15.300 16.875 25.750 36.500 22.500
Terendah 205 215 230 171 159
Rata-rata 1.138,5 1.247,5 1.100 922,5 772,5
Sumber: Laporan keuangan yang telah diolah
Dari data 4.9 dapat diketahui bahwa hasil analisis yang dilakukan terhadap 10
perusahaan sub sektor property dan real estate periode 2014-2018 sebagai berikut:
1. Pada tahun 2014 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai harga
saham tertinggi sebesar15.300. Sedangkan PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
memiliki nilai harga sahamterendah sebesar 205. Nilai rata-rata harga saham
pada tahun 2014 sebesar 1.138,5.
2. Pada tahun 2015 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai harga
saham tertinggi sebesar 16.875. Sedangkan PT. Puradelta Lestari Tbk

53
(DMAS) memiliki nilai harga saham terendah sebesar 215. Nilai rata-rata
harga saham pada tahun 2015 sebesar 1.247,5.
3. Pada tahun 2016 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai harga
saham tertinggi sebesar 25.750. Sedangkan PT. Puradelta Lestari Tbk
(DMAS) memiliki nilai harga saham terendah sebesar 230. Nilai rata-rata
harga saham pada tahun 2016 sebesar 1.100.
4. Pada tahun 2017 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai harga
saham tertinggi sebesar 36.500. Sedangkan PT. Puradelta Lestari Tbk
(DMAS) memiliki nilai harga sahamterendah sebesar 171. Nilai rata-rata
harga saham pada tahun 2017 sebesar 922,5.
5. Pada tahun 2018 PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) memiliki nilai harga
saham tertinggi sebesar 22.500. Sedangkan PT. Puradelta Lestari Tbk
(DMAS) memiliki nilai harga sahamterendah sebesar 159. Nilai rata-rata
harga saham pada tahun 2018 sebesar 772,5.

4.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


4.2.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas
residual, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi pada model regresi
(Priyatno, 2014). Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi beberapa asusmsi klasik, yaitu data residual terdistribusi
normal, tidak adanya multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Harus
terpenuhi asumsi klasik karena agar diperoleh model regresi dengan estimasi yang
tidak biasa dan pengujian dapat dipercaya.

4.2.1.1 Uji Normalitas


Menurut Ghozali (2016) Uji Normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai

54
residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Terdapat di acara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik (Normal
p-p plot), dan uji statistik (uji one-sampleKolmogorov-Smirnov).

Sumber: Output SPSS. 25.0 Metode Stepwise


Gambar 4.1
Normal P-P Plot

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti garis arah garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data yang
digunakan berdistribusi normal dan model regrsi telah memenuhi asumsi normalitas
atau layak dipakai dalam penelitian.

55
Tabel 4.10
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 34
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 365.1503675
Deviation 0
Most Extreme Absolute .120
Differences Positive .120
Negative -.075
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat nilai asymp.


Sig (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
data berdistribusi normal dan memenuhi uji normalitas.

4.2.1.2 Uji Multikolinieritas


Menurut Ghazali (2016) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi auotokorelasi diantara variabel
independent.Pendapat lainnya, menurut Sujarweni (2015) Uji Multikolinieritas

56
diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independent yang memiliki
kemiripan antar variabel independent akan mengakibatkan korelasi yang sangat
kuat.Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan
keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independent
terhadap variabel dependent. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak
terjadi autokorelasi.
Tabel 4.11
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 992.699 244.881 4.054 .000
CR -240.275 61.105 -.915 -3.932 .000 .301 3.327
QR 573.894 157.272 .785 3.649 .001 .352 2.839
ROA -11463.464 4138.776 -.899 -2.770 .010 .155 6.465
ROE 6792.389 2927.030 .813 2.321 .028 .133 7.543
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Output SPSS 25.0 Metode Stepwise

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance dari masing-
masing variabel independent lebih besar dari 0,1 yaitu Current Raio sebesar 0.301,
Quick Ratio sebesar 0,352, Return on Assets sebesar 0,155 dan Return on Equity
sebesar 0,133 dan memiliki nilai Variance Inflantion Factor (VIF) kurang dari 10
yaitu Current Raio sebesar 3,327, Quick Ratio sebesar 2,839, Return on Assets
sebesar 6,465 dan Return on Equity sebesar 7,543. Jadi dapat dikatakan bahwa
variabel independentCurrent Ratio, Quick Ratio, Return on Assets, dan Return on
Equity tidak terjadi masalah multikolinieritas.

57
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedestisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedestisitas. Model regresi yang baik adalah homokedestisitas atau tidak
terjadi heteroskedestisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskedestisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili sebagai ukuran
(kecil,sedang dan besar).
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teraktur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Output SPSS25.0 Metode Stepwise


Gambar 4.2
Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik tidak
berbentuk pola yang jelas dan menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

58
maka model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sehingga model regresi
layak digunakan.

4.2.1.4 Uji Autokorelasi


Menurut Sujarweni (2015) Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya. Untuk data time series autokorelasi sering terjadi. Tapi untuk data yang
sampelnyacrossection jarang terjadi karena variabel pengganggu satu berbeda dengan
yang lain. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin Watson
dengan kriteria jika:
a. 0 < dw < dl = Tidak ada autokorelasi positif
b. dl ≤ dw ≤ du = Tidak ada autokorelasi positif
c. 4 – dl < dw < 4 = Tidak ada korelasi negatif
d. 4 – du ≤ dw ≤ 4 – dl = Tidak ada korelasi negatif
e. du < dw < 4 – du = Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif

Tabel 4.12
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .727 .528 .463 389.51996 .528 8.108 4 29 .000 .652
a. Predictors: (Constant), ROE, QR, CR, ROA
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 25.0 Metode Stepwise

59
Tabel 4.13
Uji Runs Test
Runs Test
Unstandardized Residual
a
Test Value .05722
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 17
Total Cases 34
Number of Runs 13
Z -1.567
Asymp. Sig. (2-tailed) .117
a. Median
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa angka Durbin Watson sebesar
0,652 sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi autokorelasi. Setelah di transformasi
data diperoleh hasil runs test untuk autokorelasi sebesar 0,117 > 0,5 dengan ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4.2.2 Analisis Koefesien Korelasi


Menurut Priyatno (2014) analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih. Jika terdapat dua variabel maka disebut korelasi
sederhana, tetapi jika lebih dari dua variabel maka disebut korelasi berganda. Dalam
perhitungan korelasi akan di dapat koefesien korelasi, koefesien korelasi ini
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan, arah hubungan dan berarti atau
tidaknya hubungan tersebut.
Tabel 4.14
Korelasi
Correlations
HARGA SAHAM CR QR ROA ROE
Pearson Correlation HARGA SAHAM 1.000 -.466 -.118 -.065 .167
CR -.466 1.000 .801 -.182 -.421
QR -.118 .801 1.000 -.075 -.292

60
ROA -.065 -.182 -.075 1.000 .893
ROE .167 -.421 -.292 .893 1.000
Sig. (1-tailed) HARGA SAHAM . .003 .254 .358 .172
CR .003 . .000 .151 .007
QR .254 .000 . .336 .047
ROA .358 .151 .336 . .000
ROE .172 .007 .047 .000 .
N HARGA SAHAM 34 34 34 34 34
CR 34 34 34 34 34
QR 34 34 34 34 34
ROA 34 34 34 34 34
ROE 34 34 34 34 34

Sumber: Output SPSS 25.0 Metode Stepwise

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa korelasi masing- masing


variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:
a. Korelasi antara Current Ratio dengan Harga Saham

Korelasi antara Current Ratio dengan Harga Saham jika dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05), artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara Current Ratioterhadap Harga Saham, dengan nilai
koefisien korelasi sebesar –0,466maka dapat diartikan bahwa korelasi bersifat
negatif dan tidak searah. Jika Current Ratio meningkat maka Harga Saham menurun
begitu juga sebaliknya.
b. Korelasi antara Quick Ratio dengan Harga Saham

Korelasi antara Quick Ratio dengan Harga Saham jika dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,254 lebih besar dari 0,05 (0,254>0,05), artinya tidak terdapat
hubungan yang signifikan antaraQuick Ratioterhadap Harga Saham.
c. Korelasi antara Return on Assets dengan Harga Saham

Korelasi antara Return on Assets dengan Harga Saham jika dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,358 lebih besar dari 0,05 (0,358>0,05), artinya tidak terdapat
hubungan yang signifikan antaraReturn on Assetsterhadap Harga Saham.

61
d. Korelasi antara Return on Equity dengan Harga Saham

Korelasi antara Return on Equity dengan Harga Saham jika dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,172 lebih besar dari 0,05 (0,172>0,05), artinya tidak terdapat
hubungan yang signifikan antaraReturn on Equityterhadap Harga Saham.

4.2.3 Analisis Koefesien Determinasi (R2)


Menurut Ghozali (2016) Koefesien determinasi (R2) pada intinya yaitu
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variabel-variabel dependen (Y). Nilai koefesien determinasi adalah antara nol atau
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent (X)
dalam menjelaskan variabel dependent (Y) amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent. Pendapat lainnya,
menurut Priyatno (2014) analisis koefesien determinasi (R2) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independent
secara serentak terhadap variabel dependent. Koefesien determinasi (R2) dapat
dilihat dikolom Adjust R Square yang terdapat pada Model summary.
Tabel 4.15
Analisis Koefesien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .727 .528 .463 389.51996 .528 8.108 4 29 .000 .652
a. Predictors: (Constant), ROE, QR, CR, ROA
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 25.0 Metode Stepwise

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui nilai R2 (Adjust R Square) adalah


0,463 atau 46,3%, yang artinya Current Ratio, Quick Ratio, Return on Assets dan

62
Return on Equity mampu mempengaruhi Harga Saham sebesar 46,3% sisanya sebesar
53,7% (100%-46,3%) dipengaruhi oleh faktor variabel lain diluar penelitian ini.

4.2.4 Uji Hipotesis


4.2.4.1 Uji F (Kelayakan Model)
Menurut Ghozali (2016)Goodness of Fit atau uji kelayakan model merupakan
uji yang digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir
nilai actual yaitu apakah model yang digunakan dalam penelitian layak (fit) atau
tidak. Model dikatakan fit jika nilai nilai profitabilitas kurang dari 5%. Perhitungan
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya apabila disebut tidak signifikan
jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Uji ini digunakan
untuk mengidentifikasi model yang diestimasi telah sesuai dan layak digunakan atau
tidak dengan kriteria signifikansi sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi >0,05, maka model yang digunakan dalam penelitian
tidak fit atau tidak layak digunakan dalam penelitian.
b. Jika nilai signifikansi <0,05, maka model yang digunakan dalam penelitian fit
atau layak digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.16
Uji F (Kelayakan Model)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4920528.283 4 1230132.071 8.108 .000b
Residual 4400048.099 29 151725.797

Total 9320576.382 33

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM


b. Predictors: (Constant), ROE, QR, CR, ROA

Sumber: Output SPSS 25.0 Metode Stepwise

63
Berdasarkan tabel 4.16 nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,000<0,05) maka dapat dikatakan bahwa model persamaan regresi dalam
penelitian ini fit atau layak digunakan.

4.2.4.2 Uji T
Menurut Priyatno (2017) uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independent berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependent.
kriteria pengujian untuk menemukan tingkat signifkansi sebesar 0,05(5%) dapat
dilakukan berdasarkan nilai profitabilitas dengan cara pengambilan keputusan sebagai
berikut:
a. Jika nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima Ha ditolak
b. Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak Ha diterima

Tabel 4.17
Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.880 .294 23.392 .000

CR -.380 .073 -1.003 -5.181 .000 .301 3.327


QR .816 .189 .773 4.318 .001 .352 2.839
ROA -19.062 4.971 -1.035 -3.835 .010 .155 6.465
ROE 10.718 3.515 .889 3.049 .028 .133 7.543
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Ouput SPSS 25.0 MetodeStepwise


Berdasarkan tabel 4.17 interprestasi hasil perhitungan nilai t hitung dan nilai
signifikan dari variabel independen dapat dijelaskan sebagai berikut:

64
a. Pengaruh current ratio terhadap harga saham
Hasil perhitungan variabel current ratio menunjukkan bahwa nilai signifikan
kurangdari 0,05 (0,000<0,05), dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-5,181
< 2,045), jadi dapat disimpulkan hipotesis H1 diterima, artinya terdapat
hubungan yang bersifat negatif dan signifikan antara varibel current ratio
terhadap harga saham.
b. Pengaruh quick ratio terhadap harga saham
Hasil perhitungan variabel quick ratio menunjukkan bahwa nilai signifikan
kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05), dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(4,318 > 2,045), jadi dapat disimpulkan hipotesis H1 diterima, artinya terdapat
hubungan yang bersifat positif dan signifikan antara variabel quick ratio
terhadap harga saham.
c. Pengaruh return on assets terhadap harga saham
Hasil perhitungan variabel return on assets menunjukkan bahwa nilai
signifikan kurang dari 0,05 (0,010 < 0,05), dan nilai t hitung lebih kecil dari t
tabel (-3,385 < 2,045), jadi dapat disimpulkan hipotesis H1 diterima, artinya
terdapat hubungan yang bersifat negatif dan signifikan antara variabel return
on assets terhadap harga saham.
d. Pengaruh return on equity terhadap harga saham
Hasil perhitungan variabel return on equity menunjukkan bahwa nilai
signifikan lebih dari 0,05 (0,028 > 0,05), dan nilai t hitung lebih besar dari t
tabel (3,049 > 2,045), jadi dapat disimpulkan hipotesis H1 diterima, artinya
terdapat hubungan yang bersifat positif dan tidak berpengaruh signifikan
antara variabel return on equity terhadap harga saham.

65
4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.18
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.880 .294 23.392 .000

CR -.380 .073 -1.003 -5.181 .000 .301 3.327


QR .816 .189 .773 4.318 .001 .352 2.839
ROA -19.062 4.971 -1.035 -3.835 .010 .155 6.465
ROE 10.718 3.515 .889 3.049 .028 .133 7.543
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 25.0 Metode Stepwise

Berdasarkan tabel 4.19 diatas didapat persamaan regresi linier berganda


sebagai berikut; Y = 6,880 – 0,380 Curent Ratio + 0,816 Quick Ratio – 19,062 Return
on Assets + 10,718 Return on Equity
Persamaan regresi linier berganda diatas dapat di interpretasikan sebagai
berikut:
a. Nilai 6,880 (kolom Unstandardized Coefficients 𝛽) adalah nilai konstanta 𝛼
yang artinya ketika variabel Current Ratio (X1), Quick Ratio (X2), Return on
Assets (X3), dan Return on Equity (X4) dianggap tidak konstan atau terdapat
perubahan, maka besarnya nilai untuk variabel Harga Saham (Y) adalah
sebesar 6,880.
b. Nilai -0,380 (kolom Unstandardized Coefficients 𝛽) adalah nilai koefisien
variabel current ratio (X1), artinya jika variabel current ratio mengalami
kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap variabel harga saham (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar -0,380. Dengan asumsi, jika untuk
variabel bebas lainnya mempunyai nilai tetap, maka nilai pada koefisien

66
regresi linier berganda bernilai negatif. Artinya terjadi hubungan negatif
antara variabel current ratio (X1) terhadap variabel harga saham (Y).
c. Nilai 0,816 (kolom Unstandardized Coefficients 𝛽) adalah nilai koefisien
variabel quick ratio (X2), artinya jika variabel quick ratio mengalami
kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap variabel harga saham (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 0,816. Dengan asumsi, jika untuk
variabel bebas lainnya mempunyai nilai tetap, maka nilai pada koefisien
regresi linier berganda bernilai positif. Artinya terjadi hubungan positif antara
variabel quick ratio (X2) terhadap variabel harga saham (Y).
d. Nilai -19,062 (kolom Unstandardized Coefficients 𝛽) adalah nilai koefisien
variabel return on assets (X3), artinya jika variabel return on assets
mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap variabel harga
saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar -19,062. Dengan asumsi, jika
untuk variabel bebas lainnya mempunyai nilai tetap, maka nilai pada koefisien
regresi linier berganda bernilai negatif. Artinya terjadi hubungan negatif
antara variabel return on assets (X3) terhadap variabel harga saham (Y).
e. Nilai 10,718 (kolom Unstandardized Coefficients 𝛽) adalah nilai koefisien
variabel return on equity (X4), artinya jika variabel return on equity
mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap variabel harga
saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 10,718. Dengan asumsi, jika
untuk variabel bebas lainnya mempunyai nilai tetap, maka nilai pada koefisien
regresi linier berganda bernilai positif. Artinya terjadi hubungan positif antara
variabel return on equity (X4) terhadap variabel harga saham (Y).
4.3 Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka didapatkan
hasil sebagai berikut :

67
4.3.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa current ratio tidak memiliki
pengaruh terhadap harga saham. Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai kekayaan
lancar (yang segera dapat dijadikan uang) dengan perbandingan hutang jangka
pendek tidak memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan harga saham
meskipun current ratio juga menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety)
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang
jangka pendek (Kretarto, 2005:55). Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Lutfi dan Sunardi (2019) menyatakan bahwa,
current ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
4.3.2 Pengaruh Quick Ratio Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa quick ratio memiliki pengaruh
terhadap harga saham. Hasil ini mengindikasi bahwa, ukuran kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan
persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisasi
menjadi uang kas, memberikan dampak pada peningkatan harga saham. Harga saham
sangat penting karena dengan harga saham yang tinggi akan diikuti oleh tingginya
kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Houston, 2006). Hasil ini konsisten
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haloho et al. (2019)
mengemukakan bahwa quick ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
4.3.3 Pengaruh Return on Assets Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa return on assets tidak memiliki
pengaruh terhadap harga saham. Hal ini sebagaimana fungsi dari return on assets
tersebut, yaitu untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh suatu
perusahaan. Semakin besar keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen
dalam pengelolaan suatu perusahaan (Husnan, 2005:68). Hasil ini berbeda dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi dan Hidayat (2016) return on
assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil ini

68
mengindikasi bahwa, return on assets yang tinggi dapat memberikan dampak positif
pada peningkatan nilai perusahaan.
4.3.4 Pengaruh Return on Equity Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa return on equity memiliki
pengaruh terhadap harga saham. Kenyataan ini mengindikasi bahwa, ekspektasi dari
ekuitas yang diharapkan sesuai dengan kenyataan akan meningkatkan harga saham.
Kondisi eksternal (lingkungan dan pesaing) yang berada di sekitar perusahaan sulit
diprediksi seringkali memberikan sentimen negatif pada peningkatan harga saham
meskipun return yang diharapkan memiliki kecenderungan meningkat (Husnan,
2005). Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Baktiar et al. (2019) return on equity berpengaruh positif terhadap harga saham.
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil rangkuman hipotesis penelitian yang menunjukan
variabel yang berpengaruh signifikan dan tidak berpengaruh signifikan terdapat
Harga Saham.
Tabel 4.19
Rangkuman Hasil Penelitian
Ada pengaruh Tidak ada Variabel Dependent
Variabel Independent
signifkan pengaruh (Y)
(X)
signifikan
Current Ratio (X1)  Harga Saham
Quick Ratio (X2)  Harga Saham
Return on Assets (X3)  Harga Saham
Return on Equity (X4)  Harga Saham

69
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini merupakan hasil pengolahan data dengan menggunakan
program SPSS versi 25, dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian mengenai keterkaitan current ratio, quick ratio, return
on assets, dan return on equityterhadap harga saham pada perusahaan sub sektor
property dan real estate, sebagai berikut:
1. Current ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
sub sektor property dan real estate.
2. Quick ratio berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor
property dan real estate.
3. Return on assets tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
sub sektor property dan real estate.
4. Return on equity berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sub
sektor property dan real estate.

5.2 Implikasi Manajerial


1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan jadi bahan pertimbangan bagi perusahaan
sub sektor property dan real estate, karena harus memperhatikan
pergerakan dari keempat variabel current ratio, quick ratio, return on
assets, dan return on equity apakah dapat mempengaruhi harga saham pada
perusahaan sub sektor property dan real estate.
2. Bagi Investor
Untuk para investor dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan atau pedoman dalam menganalisis laporan keuangan apakah dapat
mempengaruhi harga saham.

70
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya sebagai berikut:

1. Variabel penelitian yang diambil hanya ada 4 yaitu current ratio, quick
ratio, return on assets, dan return on equity sedangkan masih banyak lagi
faktor – faktor diluar variabel diatas yang mungkin bisa menjadi pengaruh
bagi harga saham pada perusahaan sub sektor property dan real estate.
2. Sampel perusahaan yang memenuhi syarat yang digunakan tidak terlalu
banyak yaitu hanya berjumlah 10 perusahaan dari populasi sample yang
ditentukan 20 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.

5.4 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya


Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Kepada peneliti selanjutnya, untuk menambahkan variabel lain seperti
kinerja pasar dan faktor eksternal, agar hasil penelitian terhadap harga
saham menjadi lebih baik.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan menjadi

acuan untuk pengembangan penelitian lainnya khususnya yang akan


melakukan penelitian dengan variabel dan metode yang sama.

71
DAFTAR PUSTAKA
Baktiar, Mohamad, Edhi Asmirantho dan Zul Azhar. (2019). Pengaruh Debt to
Equity Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Assets, Quick Ratio,
dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor
Industri Kimia Yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2017.

Fasbiyanti, Nurul Afifah, Ronny Malavia Wardani, dan Mohammad Rizal. (2020).
Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, dan Earning Per Share Terhadap
Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahan Manufaktur Di Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016-2017). Volume 9, No.2.

Firdhaushy, Marchellina Rizky. (2019). Pengaruh Camel Terhadap Kinerja


Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Syariah Indonesia Periode 2014-2017.
Universitas Bhayangkara Surabaya.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Cetakan Delapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Haloho, Diana Irsanti, Saprina Perangin Angin dan Sendi Paulina Malau. (2019).
Analisis Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap
Harga Saham Perusahaan Food and Beverages di Indonesia. Volume 2, No.2.

Hartono, Jogiyanto. (2016). Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi Sepuluh.
Yogyakarta: BPFE

Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Lutfi, Asep Muhammad dan Nardi Sunardi. (2019). Pengaruh Current Ratio, Return
On Equity, dan Sales Growth Terhadap Harga Saham Yang Berdampak Pada
Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan
dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI). Volume 2, No.3.

72
Prihadi, Toto.(2019). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Priyatno, D. (2014). SPSS Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi Offset.

Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis olah Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta:


ANDI.

Purwanti, Purwanti dan Agung Sugiarto. (2020). Pengaruh Profitabilitas Terhadap


Harga Saham (Studi Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45 Periode
2016-2018), Volume 6, No.1.

Ramadhanti, Chintya Putri.(2019). Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap


Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan Property, Real Estate Dan
Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2014-2017). Universitas
Pasundan.

Sarinah. (2017). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Deepublish

Sari., et.al. (2019). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Sektor Consumer Goods Industry. Volume 3, No.1.

Silvia, Dewi. (2019). Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Hero
Supermarket Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2019, Volume 10, No.2.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.


Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS

73
Surgawati, Iis, Andri Helmi Munawar, dan Dede Arif Rahmani. (2019). Firm Size
Memoderasi Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham (Survey Pada
Sektor Food and Beverage Yang Listing di BEI). Volume 5, No.1.

74
DAFTAR ISTILAH
Indikator harga saham Nilai harga saham
Investor Lembaga atau perorangan yang melakukan investasi
Book Value (nilai buku) Nilai aset perusahaan yang tertera pada catatan
perakunan
Market value (nilai pasar) Harga barang atau surat berharga yang diindikasikan
oleh penawaran pasar
Instrintic value (nilai instrintik) Nilai asli yang melekat pada fisik
Cash flow (arus kas) Laporan keuangan yang berisi informasi tentang
pengaruh kas dari kegiatan operasi
Neraca Bagian dari laporan keuangan yang mencatat informasi
mengenai aset dan kewajiban
Ekuitas Hak pemilik terhadap aset perusahaan
Dsitributor Perantara yang menyalurkan produk pabrikan ke
pengecer
Supplier Pihak yang menyediakan bahan baku untuk
menghasilkan produk akhir
Aktiva lancar Aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat segera
berubah menjadi uang tunai
Utang lancar Kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu
kurang dari satu tahun
Aktiva tetap Aktiva atau harta perusahaan yang tidak bergerak
Rasio lancer (Current ratio) Rasio yang mengukur kinerja keuangan neraca
likuiditas perusahaan
Laba Keuntungan atau profit yang diperoleh
Populasi Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
Sampel Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi
Teknik sampling Teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel
Probability sampling Teknik pengambilan sampel
Return on assets Kemampuan perusahaan dengan menggunkan seluruh
aktiva
Return on equity Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
setelah poajak dengan menggunakan modal sendiri
Quick ratio Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan memakai aktiva lancar
Profitabilitas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba
Likuiditas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek

75
76
LAMPIRAN 1
LAPORAN KEUANGAN

77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA VARIABEL INDEPENDEN
VARIABEL CURRENT RATIO

Kode Emiten Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR

2014 11.623.677.431,540 5.329.326.982,247 2,181


2015 16.789.559.633,165 6.146.403.064,486 2,731
BSDE 2016 16.341.455.817,712 5.566.196.840,616 2,935
2017 17.964.523.956,819 7.568.816.957,723 2,373
2018 23.283.613.886,978 6.439.514.389,298 3,615
2014 1.087.851.532,412 1.693.945.428,323 0,642
2015 2.129.044.655,432 2.287.442.720,863 0,930
MKPI 2016 2.371.095.095,740 2.132.759.200,507 1,111
2017 2.106.111.311,420 1.324.939.909,545 1,589
2018 1.594.020.770,980 799.557.747,507 1,993
2014 11.446,517.617,171 7.775.481.053,758 1,472
2015 12.544.502.107,460 8.013.555.295,087 1,565
CTRA 2016 13.710.690.000,000 7.311.044.000,000 1,875
2017 15.167.178.000,000 7.782.985.000,000 1,948
2018 15.529.006.000,000 8.442.179.000,000 1,839
2014 29.962.691.722,606 5.72.392.423,352 5,233
2015 33.576.937.023,270 4.856.883.553,932 6,913
LPKR 2016 37.453.409.000,000 6.866.309.000,000 5,454
2017 44.921.927.000,000 8.745.186.000,000 5,136
2018 39.586.900.000,000 8.712.319.000,000 4,543
2014 1.149.143.156,000 618.935.893,000 1,856
PLIN
2015 1.248.002.024,000 746.556.660,000 1,671

100
2016 833.290.615,000 930.849.091,000 0,895
2017 961.962.801,000 824.154.197,000 1,167
2018 1.359.959.918,000 1.085.651.047,000 1,252
2014 3.666.775.152,025 909.292.546,429 4,032
2015 4.495.174.797,284 829.395.337,308 5,419
DMAS 2016 3.713.836.842,046 395.408.905,579 9,392
2017 3.535.827.633,604 437.801.866,027 8,076
2018 3.302.077.970,345 397.367.471,945 8,309
2014 5.465.707.225,000 3.992.597.625,000 1,368
2015 7.289.681.520,000 4.409.686.044,000 1,653
SMRA 2016 8.698.817.086,000 4.217.371.528,000 2,062
2017 9.158.268.565,000 6.275.827.667,000 1,459
2018 9.692.977.633,000 5.495.909.923,000 1,763
2014 2.303.238.701,000 3.047.241.473,000 0,755
2015 2.920.132.548,000 2.974.359.377,000 0,981
JRPT 2016 3.033.295.022,000 3.111.632.814,000 0,974
2017 3.448.797.910,000 3.093.711.769,000 1,114
2018 3.907.315.264,000 3.705.515.580,000 1,054
2014 1.847.687.745,000 752.075.584,000 2,456
2015 2.012.091.117,000 866.858.726,000 2,321
MTLA 2016 2.172.521.190,000 837.279.300,000 2,594
2017 2.545.035.951,000 1.010.549.008,000 2,518
2018 2.229.787.268,000 607.649.584,000 3,669
2014 5.152.157.377,462 1.022.071.671,563 5,040
2015 6.645.564.014,345 1.047.210.764,452 6,345
KIJA
2016 7.458.654.240,223 1.157.245.481,727 6,445
2017 7.677.631.812,368 1.067.196.855,057 7,194

101
2018 7.988.935.822,346 1.197.704.318,421 6,670

102
VARIABEL QUICK RATIO

Kode
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar QR
Emiten
2014 11.623.677.431,540 5.239.016.917,801 5.329.326.982,247 1,198
2015 16.789.559.633,165 6.547.651.545,914 6.146.403.064,486 1,666
BSDE 2016 16.341.455.817,712 7.440.631.663,835 5.566.196.840,616 1,599
2017 17.964.523.956,819 7.910.269.422,155 7.568.816.957,723 1,328
2018 23.283.613.886,978 8.964.406726,616 6.439.514.389,298 2,223
2014 1.087.851.532,412 6.748.794.550 1.693.945.428,323 0,638
2015 2.129.044.655,432 6.314.353.898 2.287.442.720,863 0,927
MKPI 2016 2.371.095.095,740 6.232.218.968 2.132.759.200,507 1,108
2017 2.106.111.311,420 6.331.898.320 1.324.939.909,545 1,584
2018 1.594.020.770,980 6.817.085.913 799.557.747,507 1,985
2014 11.446.517.617,171 6.428.907.748,460 7.775.481.053,758 0,645
2015 12.544.502.107,460 7.531.393.605,944 8.013.555.295,087 0,625
CTRA 2016 13.710.690.000,000 7.945.370.000,000 7.311.044.000,000 0,788
2017 15.167.178.000,000 9.479.848.000,000 7.782.985.000,000 0,730
2018 15.529.006.000,000 10.123.098.000,000 8.442.179.000,000 0,640
2014 29.962.691.722,606 16.553.035.543,518 5.725.392.423,352 2,342
2015 33.576.937.023,270 20.458.990.316,986 4.856.883.553,932 2,700
LPKR 2016 37.453.409.000,000 23.370.271.000,000 6.866.309.000,000 2,051
2017 44.921.927.000,000 29.232.296.000,000 8.745.186.000,000 1,794
2018 39.586.900.000,000 25.833.375.000,000 8.712319.000,000 1,578
2014 1.149.143.156,000 12.859.039.000 618.935.893,000 1,835
2015 1.248.002.024,000 13.817.722.000 746.556.660,000 1,653
PLIN
2016 833.290.615,000 12.934.273.000 930.849.091,000 0,881
2017 961.962.801,000 10,735,180.000 824.154.197,000 1,154

103
2018 1.359.959.918,000 13.156.801.000 1.085.651.047,000 1,240
2014 3.666.775.152,025 2.236.255.615,857 909.292.546,429 1,573
2015 4.495.174.797,284 2.427.525.773,529 829.395.337,308 2,492
DMAS 2016 3.713.836.842,046 2.379.892.055,470 395.408.905,579 3,373
2017 3.535.827.633,604 2.601.936.751,011 437.801.866,027 2,133
2018 3.302.077.970,345 2.844.861.114,404 397.367.471,945 1,150
2014 5.465.707.225,000 3.103.251.759,000 3.992.597.625,000 0,591
2015 7.289.681.520,000 4.924.806.927,000 4.409.686.044,000 0,536
SMRA 2016 8.698.817.086,000 5.531.046.712,000 4.217.371.528,000 0,751
2017 9.158.268.565,000 6.498.456.658,000 6.27.827.667,000 0,423
2018 9.692.977.633,000 6.993.180.125,000 5.495.909.923,000 0,491
2014 2.303.238.701,000 1.677.316.809,000 3.047.241.473,000 0,205
2015 2.920.132.548,000 2.216.103.145,000 2.974.359.377,000 0,236
JRPT 2016 3.033.295.022,000 2.380.325.235,000 3.111.632.814,000 0,209
2017 3.448.797.910,000 2.521.947.822,000 3.093.711.769,000 0,299
2018 3.907.315.264,000 2.705.545.116,000 3.705.515.580,000 0,324
2014 1.847.687.745,000 1.174.972.421,000 752.075.584,000 0,894
2015 2.012.091.117,000 1.500.140.509,000 866.858.726,000 0,590
MTLA 2016 2.172.521.190,000 1.623.294.158,000 837.279.300,000 0,655
2017 2.545.035.951,000 1.700.394.571,000 1.010.549.008,000 0,835
2018 2.229.787.268,000 1.641.718.131,000 607.649.584,000 0,967
2014 5.152.157.377,462 660.287.301,946 1.022.071.671,563 4,394
2015 6.645.564.014,345 687.997.764,546 1.047.210.764,452 5,688
KIJA 2016 7.458.654.240,223 1.008.624.071,796 1.157.245.481,727 5,573
2017 7.677.631.812,368 1.101.759.296,414 1.067.196.855,057 6,161
2018 7.988.935.822,346 1.286.685.254,740 1.197.704.318,421 5,595

104
VARIABEL RETURN ON ASSETS

Kode Emiten Tahun Laba Bersih Total Aset ROA

2014 3.996.463.893,465 28.134.725.397,393 0,142


2015 2.351.380.057,145 36.022.148.489,646 0,065
BSDE 2016 2.037.537.680,130 38.292.205.983,731 0,053
2017 5.166.720.070,985 45.951.188.475,157 0,112
2018 876.936.999,316 52.421.952.229,271 0,016
2014 437.464.993,821 4.316.214.269,222 0,101
2015 889.628.865,732 5.709.371.372,467 0,155
MKPI 2016 1.199.373.747,588 6.612.200.867,199 0,181
2017 1.193.639.823,893 6.828.046.514,843 0,174
2018 788.145.476,267 6.755.433.019,486 0,116
2014 1.794.142.840,271 23.283.477.620,916 0,077
2015 1.740.300.162,426 26.258.718.560,250 0,066
CTRA 2016 1.170.706.000,000 29.072.250.000,000 0,040
2017 1.018.529.000,000 31.706.163.000,000 0,032
2018 657.163.000,000 33.610.010.000,000 0,019
2014 3.135.215.910,627 37.761.220.693,695 0,083
2015 1.024.120.634,260 41.326.558.178,049 0,024
LPKR 2016 1.227.374.000,000 45.603.683.000,000 0,026
2017 856.984.000,000 56.772.116.000,000 0,015
2018 1.755.266.000,000 52.984.721.000,000 0,033
2014 358.244.143,000 4.544.932.176,000 0,078
2015 279.689.919,000 4.671.089.985,000 0,059
PLIN
2016 725.619.401,000 4.586.569.370,000 0,158
2017 286.288.858,000 4.639.438.405,000 0,061

105
2018 33.614.775,000 5.004.671.138,000 0,006
2014 964.567.413,049 7.602.826.934,708 0,126
2015 1.368.208.235,334 8.007.121.008,539 0,170
DMAS 2016 757.548.336,781 7.803.851.935,273 0,097
2017 657.119.635,819 7.470.941.557,319 0,087
2018 174.718.283,103 7.294.778.697,507 0,023
2014 1.387.516.904,000 15.379.478.994,000 0,090
2015 1.064.079.939,000 18.758.262.022,000 0,056
SMRA 2016 605.050.858,000 20.810.319.657,000 0,029
2017 532.437.613,000 21.662.711.991,000 0,024
2018 392.247.027,000 22.908.054.439,000 0,017
2014 714.531.063,000 6.684.262.908,000 0,106
2015 869.777.178,000 7.578.101.438,000 0,114
JRPT 2016 1.017.849.186,000 8.484.436.652,000 0,119
2017 1.117.126.108,000 9.472.682.688,000 0,117
2018 699.762.492,000 10.393.386.970,000 0,067
2014 309.217.292,000 3.250.717.743,000 0,095
2015 239.982.607,000 3.620.742.578,000 0,066
MTLA 2016 316.514.414,000 3.932.529.273,000 0,080
2017 551.010.785,000 4.873.830.176,000 0,113
2018 329.274.078,000 4.929.058.311,000 0,066
2014 394.055.213,379 8.505.270.447,485 0,046
2015 331.442.663,161 9.740.694.660,705 0,034
KIJA 2016 426.542.322,505 10.733.598.205,115 0,039
2017 149.840.578,536 11.266.320.312,348 0,013
2018 -386.446.082,777 11.542.635.706,126 -0,033

106
VARIABEL RETURN ON EQUITY

Kode Emiten Tahun Laba Bersih Modal ROE

2014 3.996.463.893,465 18.473.430.005,417 0,216


2015 2.351.380.057,145 22.096.690.483,336 0,106
BSDE 2016 2.037.537.680,130 24.352.907.009,392 0,083
2017 5.166.720.070,985 29.196.851.089,224 0,176
2018 876.936.999,316 29.995.319.939,985 0,029
2014 437.464.993,821 2.161.794.247,668 0,202
2015 889.628.865,732 2.829.195.478,600 0,314
MKPI 2016 1.199.373.747,588 3.714.904.308,188 0,322
2017 1.193.639.823,893 4.551.607.678,081 0,262
2018 788.145.476,267 4.989.869.568,348 0,157
2014 1.794.142.840,271 11.421.370.771,998 0,157
2015 1.740.300.162,426 13.050.221.279,907 0,133
CTRA 2016 1.170.706.000,000 14.297.927.000,000 0,081
2017 1.018.529.000,000 15.450.765.000,000 0,065
2018 657.163.000,000 15.976.682.000,000 0,041
2014 3.135.215.910,627 17.646.449.043,205 0,177
2015 1.024.120.634,260 18.916.764.558,342 0,054
LPKR 2016 1.227.374.000,000 22.075.139.000,000 0,055
2017 856.984.000,000 29.860.294.000,000 0,028
2018 1.755.266.000,000 27.145.034.000,000 0,064
2014 358.244.143,000 2.367.131.193,000 0,151
2015 279.689.919,000 2.406.569.383,000 0,116
PLIN
2016 725.619.401,000 2.285.244.690,000 0,317
2017 286.288.858,000 986.912.868,000 0,290

107
2018 33.614.775,000 1.050.653.521,000 0,031
2014 964.567.413,049 6.395.376.275,107 0,150
2015 1.368.208.235,334 7.160.597.866,002 0,191
DMAS 2016 757.548.336,781 7.388.384.883,957 0,102
2017 657.119.635,819 7.005.837.802,975 0,093
2018 174.718.283,103 6.866.897.293,928 0,025
2014 1.387.516.904,000 5.992.636.444,000 0,231
2015 1.064.079.939,000 7.529.749.914,000 0,141
SMRA 2016 605.050.858,000 8.165.555.485,000 0,074
2017 532.437.613,000 8.353.742.063,000 0,063
2018 392.247.027,000 8.696.874.829,000 0,045
2014 714.531.063,000 3.201.931.306,000 0,223
2015 869.777.178,000 4.140.931.140,000 0,210
JRPT 2016 1.017.849.186,000 4.906.398.903,000 0,207
2017 1.117.126.108,000 5.976.495.533,000 0,186
2018 699.762.492,000 6.320.466.025,000 0,110
2014 309.217.292,000 2.037.136.276,000 0,151
2015 239.982.607,000 2.213.216.725,000 0,108
MTLA 2016 316.514.414,000 2.502.402.530,000 0,126
2017 551.010.785,000 2.999.352.246,000 0,183
2018 329.274.078,000 3.251.105.218,000 0,101
2014 394.055.213,379 4.661.836.413,817 0,084
2015 331.442.663,161 4.977.754.270,587 0,066
KIJA 2016 426.542.322,505 5.638.490.580,801 0,075
2017 149.840.578,536 5.900.240.238,562 0,025
2018 -386.446.082,777 5.570.105.904,753 -0,069

108
LAMPIRAN 3
TABULASI DATA VARIABEL DEPENDEN
VARIABEL HARGA SAHAM
Haga Saham
No Kode Emiten
2014 2015 2016 2017 2018
1 BSDE 1.805 1.800 1.755 1.700 1.255
2 MKPI 15.300 16.875 25.750 36.500 22.500
3 CTRA 1.237 1.460 1.335 1.185 1.010
4 LPKR 1.020 1.035 720 387 202
5 PLIN 10.775 4.625 5.788 8.000 7.375
6 DMAS 205 215 230 171 159
7 SMRA 1.520 1.650 1.325 945 805
8 JRPT 1.040 745 875 900 740
9 MTLA 441 215 354 398 448
10 KIJA 289 245 290 286 276

109
LAMPIRAN 4
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 34
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 365.15036750
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .120
Negative -.075
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 992.699 244.881 4.054 .000
CR -240.275 61.105 -.915 -3.932 .000 .301 3.327
QR 573.894 157.272 .785 3.649 .001 .352 2.839
ROA -11463.464 4138.776 -.899 -2.770 .010 .155 6.465

ROE 6792.389 2927.030 .813 2.321 .028 .133 7.543


a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

110
UJI HETEROSKEDASTISITAS

UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error F
Mod R Adjusted of the R Square Chang Sig. F Durbin-
el R Square R Square Estimate Change e df1 df2 Change Watson
a
1 .727 .528 .463 389.51996 .528 8.108 4 29 .000 .652

a. Predictors: (Constant), ROE, QR, CR, ROA

b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value .05722
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 17
Total Cases 34
Number of Runs 13
Z -1.567
Asymp. Sig. (2-tailed) .117
a. Median

111
LAMPIRAN 5
KOEFISIEN KORELASI

Correlations
HARGA SAHAM CR QR ROA ROE
Pearson Correlation HARGA SAHAM 1.000 -.466 -.118 -.065 .167
CR -.466 1.000 .801 -.182 -.421
QR -.118 .801 1.000 -.075 -.292
ROA -.065 -.182 -.075 1.000 .893
ROE .167 -.421 -.292 .893 1.000
Sig. (1-tailed) HARGA SAHAM . .003 .254 .358 .172
CR .003 . .000 .151 .007
QR .254 .000 . .336 .047
ROA .358 .151 .336 . .000
ROE .172 .007 .047 .000 .
N HARGA SAHAM 34 34 34 34 34
CR 34 34 34 34 34
QR 34 34 34 34 34
ROA 34 34 34 34 34
ROE 34 34 34 34 34

112
LAMPIRAN 6
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .727 .528 .463 389.51996

a. Predictors: (Constant), ROE, QR, CR, ROA

b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 992.699 244.881

CR -240.275 61.105 -.915

QR 573.894 157.272 .785

ROA -11463.464 4138.776 -.899

ROE 6792.389 2927.030 .813

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

113
LAMPIRAN 7
UJI F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4920528.283 4 1230132.071 8.108 .000b
Residual 4400048.099 29 151725.797
Total 9320576.382 33
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
b. Predictors: (Constant), ROE, QR, CR, ROA

114
LAMPIRAN 8
UJI T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 992.699 244.881 4.054 .000

CR -240.275 61.105 -.915 -3.932 .000

QR 573.894 157.272 .785 3.649 .001

ROA -11463.464 4138.776 -.899 -2.770 .010

ROE 6792.389 2927.030 .813 2.321 .028

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

115
LAMPIRAN 9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
1. Nama : Stella Zuldra Jenita
2. NIM : 1631502687
3. Jurusan : Manajemen Keuangan
4. Tempat / Tanggal Lahir : Tangerang, 22 Juni 1998
5. Alamat : Jl. Hanjuang Raya blok d1 no 14,
Tangerang Selatan
6. No. Tlp/Hp : 087834951252
7. E-mail :stellazj98@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2004 – 2010 : SDN Rawa Buntu 3
2. 2010 – 2013 : SMPN 11 Tangerang Selatan
3. 2013 – 2016 : SMAN 7 Tangerang Selatan
4. 2016 – 2020 : S1 Manajemen Universitas Budi Luhur

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
dapat dipertanggung jawabkan.

Hormat Saya,

Stella Zuldra Jenita


1631502687

116
LAMPIRAN 10

KARTU BIMBINGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

NIM : 1631502687
NAMA : Stella Zuldra Jenita
DOSEN PEMBIMBING : Retno Fuji Oktaviani, S.E, M.M
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO, RETURN ON
ASSETS, RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM

No. Tanggal Materi Paraf Dosen


1. 19-03-2020 Diskusi Judul dan Literature Review
2. 02-04-2020 Review Bab 1 Introduction
3. 15-04-2020 Review Bab 2 Literature Review
4. 28-04-2020 Review Bab 3 Metodologi
5. 05-05-2020 Pengolahan data dan analisis pengujian
6. 16-05-2020 Review Bab 4 Research Result
7. 28-05-2020 Interpretation Reseacrh
8. 05-06-2020 Review Bab 5 Conclusion
9. 14-05-2020 Review full paper
10. 30-05-2020 Simulasi sidang
Mahasiswa di atas telah melakukan bimbingan dengan jumlah materi yang telah mencukupi
untuk disidangkan.

Jakarta, 3 Juli 2020

Mahasiswa Dosen Pembimbing

(Stella Zuldra Jenita) (Retno Fuji Oktaviani. S.E., M.M)

117
118

Anda mungkin juga menyukai