SKRIPSI
0
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
NIM : 43217110363
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni karya sendiri apabila saya mengutip
dari hasil karya orang, maka saya akan mencantumkan sumbernya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi ini
apabila terbukti melakukan tindakan plagiat (Penjiplakan).
Puji Febrianto
NIM : 43217110363
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
NIM : 43217110363
Disahkan Oleh :
Dr. Waluyo, MSc., Ak., CA., CMA Prof. Dr. Wiwik Utami, Ak., M.Si., CA
Tanggal Tanggal
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada peneliti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul ““Pengaruh Return on Asset (ROA), Likuiditas dan Leverage Terhadap
Agresivitas Pajak”, Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Skripsi ini merupakan
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana.
Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penelitian ini tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan yang
sangat berarti dari berbagai pihak, khususnya Bpk Dr. Waluyo, M.Sc., Ak.. CA.,
CMA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan saran, waktu,
bimbingan, semangat, pengetahuan dan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat
yang telah diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis haturkan Puji Syukur atas kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan anugerahnya dan ingin berterima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :
1. Kedua orang tua saya tercinta dan adik saya yang telah memberikan
semangat, doa, dukungan moral dan material yang tiada henti-hentinya
kepada penulis serta memberikan banyak inspirasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ngadino Surip, MS selaku Rektor Universitas Mercu
Buana.
3. Bapak Dr. Harnovinsah, Ak., M.Si., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Mercu Buana.
4. Bapak Dr. Fardinal, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana.
iv
5. Ibu Debbie Yoshida, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan saran, semangat, pengetahuan, dan nasehatnya dalam
perkulihan.
6. Seluruh dosen dan staff Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mercu Buana yang telah memberikan segenap ilmunya.
7. Semua teman-teman seperjuangan S1 Akuntansi angkatan 2017, terima
kasih untuk kebersamaan dan pengalamannya dalam menuntut ilmu, yang
selalu membantu dan memberikan semangat untuk bisa menyelesaikan
tugas akhir ini.
8. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
atas bantuan, motivasi, serta doanya
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan diri, penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam skripsi ini.
Puji Febrianto
v
ABSTRACT
This research aims to test Return On Asset, liquidity and Leverage on tax
aggressiveness. The research method used in this study is the purposive sampling
method. The target population in this research is a manufacturing company of
consumer goods industry, with a period of 5 years, namely 2014 – 2018. There
are 22 observations of manufacturing companies in the industrial sector of
consumer goods that meet the population criteria for five years of observation.
The data collection techniques use secondary data in the form of published
financial statements. The analyses used in this study were multiple linear
regression. The results of this research show that the Return On Asset is
negatively influential and Leverage has a positive effect in addition to having a
significant role in tax aggressiveness. Unlike liquidity that has no positive effect
and has no significant role in tax aggressiveness.
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 9
vii
C. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 45
1. Uji Normalitas ....................................................................... 45
2. Uji Multikolinieritas .............................................................. 46
3. Uji Autokorelasi .................................................................... 47
4. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 48
5. Uji Kesesuaian Model ........................................................... 49
a) Uji Koefisien Determinasi (R²) ..................................... 49
b) Uji Signifikansi Simutan (Uji F) ................................... 50
c) Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ...................................... 52
6. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 53
D. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan
Lampiran 1 Data Tabulasi Penelitian Variabel X .......................................... 64
Lampiran 2 Data Tabulasi Penelitian Variabel Y .......................................... 82
Lampiran 3 Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 88
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 88
Lampiran 5 Uji Kesesuaian Model ............................................................... 91
xi
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mengurangi beban pajak atau yang sering disebut dengan tindakan
dilakukan oleh manajemen untuk menurunkan jumlah beban pajak dari yang
dari pajak masih menjadi penerimaan terbesar bagi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, pajak selalu menjadi fokus
berusaha mencari cara untuk mengurangi biaya pajak yang harus dikeluarkan
dibayar. Menurut (Frank, M., Lynch, L., dan Rego, 2009), agresivitas pajak
1
2
tergolong secara legal (tax avoidance) atau ilegal (tax evasion). Semakin besar
untuk mengurangi beban pajak atau yang sering disebut dengan tindakan
dilakukan oleh manajemen untuk menurunkan jumlah beban pajak dari yang
(tax planning) baik menggunakan cara yang tergolong secara legal dengan
dianggap semakin agresif terhadap pajak (Frank, M., Lynch, L., dan Rego,
2009).
3
sesuai dengan pandangan dan harapan masyarakat karena pajak yang dibayar
industri kulit. Barang dari kulit dan alas kaki naik sebesar 18,87 persen,
industri mesin naik 18,48 persen, industri pakaian jadi naik 17,05 persen,
industri alat angkutan naik 14,44 persen, serta industri makanan naik 13,93
17.5
18.87
Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh Pasal 25) dan Pajak Penghasilan Pasal 29
(PPh Pasal 29) karena alasan merugi. Perusahaan asing tersebut menggunakan
dengan modus transfer pricing atau mengalihkan keuntungan atau laba kena
ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) mereka pada tahun lalu.
Jumlahnya mencatat rekor yakni lebih dari 118 ribu unit. Jumlah ini setara
dengan 70 persen total ekspor kendaraan dari Indonesia tahun lalu. Jika
ditambah dengan produk mobil terurai atau complete knock down (CKD) dan
mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 17 triliun. Tak salah jika pada
Oktober 2013 untuk keempat kalinya dalam lima tahun terakhir Toyota Motor
pada 2007 dan 2008 juga ikut diperiksa. Pemeriksaan dilakukan karena Toyota
Dari pemeriksaan SPT Toyota pada 2005 itu, petugas pajak menemukan
sejumlah kejanggalan. Pada 2004 misalnya, laba bruto Toyota anjlok lebih
dari 30 persen, dari Rp 1,5 triliun (2003) menjadi Rp 950 miliar. Selain itu,
rasio gross margin atau perimbangan antara laba kotor dengan tingkat
hingga 5%. Jika gross marginPT Toyota Astra Motor digabung dengan PT
Toyota Manufacturing Indonesia, presentasi nya masih sebesar 7%. Hal ini
dibanding dengan margin laba kotor pada tahun 2003 sebesar 14%.
pajak korporasi, transfer pricing kini menjadi prioritas otoritas pajak sedunia.
negara ke negara lain yang menerapkan tarif pajak lebih murah (tax haven).
http://www.investigasi.tempo.co.
kinerja suatu perusahaan dalam memperoleh laba dari aktiva yang dimiliki
al., 2015) dan (Shella, 2017) dalam penelitiannya menyatakan return on assets
agresivitas pajak.
utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Dengan kata lain rasio
waktu ke waktu (Kasmir, 2018). Maka penelitian yang dilakukan oleh (Fadila
et al., 2016) dan (Anita et al., 2015) menyatakan bahwa perusahaan dengan
jumlah hutang akan menyebabkan adanya beban bunga yang harus dibayar
oleh perusahaan. Beban bunga yang timbul atas hutang tersebut akan menjadi
8
M.S., & Ardiana, 2016). (Suyanto & Supramono, 2012), menyebutkan bahwa
yang dilakukan oleh (Fadila et al., 2016) dan (Purwanto et al., 2016)
pajak. Sedangkan (Anita et al., 2015) dan (Wijaya, 2015) dalam penelitiannya
B. Rumusan Masalah
oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut ingin peneliti analisis seberapa
1. Tujuan Penelitian
2. Kontribusi Penelitian
penelitian ini dibagi dua bagian, yaitu kegunaan praktik dan kegunaan
akademik:
a. Kegunaan praktik:
b. Kegunaan akademik
A. Kajian Pustaka
yang dimiliki oleh perusahaan dan bertanggung jawab atas tugas yang
dibebankan kepadanya.
pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Inti dari teori ini
11
12
2. Agresivitas Pajak
agresivitas pajak, antara lain Efektif tax rates (ETR), cash effektif tax rate
(Hidayanti dan Laksito, 2013). Namun yang dipakai dalam penelitian ini
legal maupun illegal, cara yang tergolong legal yaitu tax avoidance
menjaga laba akuntansi keuangan dan memiliki nilai ETR yang rendah.
Beban Pajak
ETR =
Laba Sebelum Pajak
perusahaan. Dalam hal ini dapat menggunakan nilai Cash Effective Tax
kena pajak mereka dengan tetap menjaga laba akuntansi keuangan dan
Pembayaran Pajakit
CETRit =
Pendapatan Sebelum Pajakit
14
ROA dapat diukur dengan membagi laba bersih dengan total aset
ROA =
15
4. Likuiditas
Rasio Likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal
anggaran kas.
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
pendek yang segera jatuh tempo dengan kata lain untuk menutupi tiap
Current Ratio =
16
5. Leverage
dilakukan oleh perusahaan untuk tujuan usaha dan lainnya tidak hanya
terdiri dari hutang jangka panjang saja, melainkan juga hutang jangka
Leverage.
kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
Debt ratio =
diteliti dan hasil penelitiannya pun juga berbeda. Hal tersebut yang
agresivitas pajak.
Nama
No Judul Variabel yang Hasil Penelitian
Peneliti
digunakan
5 (Tiaras & Pengaruh Variabel Hasil analisis regresi berganda
Wijaya, Likuiditas, Independen: menunjukan bahwa manjamen
2017) Leverage, Likuiditas, laba dan ukuran perusahaan
Manajemen Laba Leverage, memiliki pengaruh yang
Komisaris Manajemen Laba signifikan terhadap tingkat
Independen dan Komisaris agresivitas pajak perusahaan.
Ukuran Independen dan Sementara untuk likuiditas,
Perusahaan Ukuran leverage, dan proporsi komisaris
Terhadap Perusahaan independen tidak menunjukan
Agresivitas Pajak pengaruh yang signifikan
Variabel terhadap tingkat agresivitas
Dependen: pajak perusahaan.
Agresivitas Pajak
6 (Junilla Pengaruh Struktur Variabel Hasil penelitian menunjukkan
Hadi dan Kepemilikan dan Independen: bahwa struktur kepemilikan
Yenni Karakteristik Struktur berpengaruh signifikan terhadap
Mangoting, Dewan Terhadap Kepemilikan dan agresivitas pajak, sedangkan
2015) Agresivitas Pajak Karateristik karakteristik dewan tidak
Dewan berpengaruh terhadap
agresivitas pajak. Variabel
Variabel kontrol SIZE berpengaruh,
Dependen: sedangkan LEV dan ROA tidak
Agresivitas Pajak berpengaruh terhadap
agresivitas pajak.
B. Rerangka Pemikiran
Penelitian ini menguji mengenai agresivitas pajak. Oleh karena itu dibuat
H3
Leverage
(X3)
terdiri dari variabel Return on Asset (ROA) (X1), likuiditas (X2), dan
yang harus dibayar perusahaan juga semakin besar. Hal ini dapat
dibayar.
tempo serta kemampuan untuk membeli dan menjual aset dengan cepat.
biaya bunga yang timbul dari hutang tersebut dapat menjadikan faktor
pajak perusahaan.
akan menjadi lebih kecil karena bertambahnya unsur biaya usaha dan
tinggi. Oleh karena itu makin tinggi tarif bunga akan makin besar
C. Hipotesis
terdahulu dan rerangka pemikiran maka hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
dependen). Data yang terdapat pada penelitian ini terbentuk dari banyaknya
27
28
perantara dan untuk membantu menganalisis data perlu digunakan alat bantu
1. Definisi Variabel
itu variabel harus didefinisikan dengan jelas agar dapat diukur. Menurut
(Sugiyono, 2012), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
a. Agresivitas Pajak
Pembayaran Pajakit
CETRit =
Pendapatan Sebelum Pajakit
Keterangan:
menggunakan rumus:
Laba Bersih
Return on Asset =
Total Aset
b. Likuiditas
menggunakan rumus:
Aset Lancar
Rasio Lancar =
Kewajiban Lancar
c. Leverage
dengan cara:
Total Hutang
Debt Ratio =
Total Aset
Sedangkan total aset yang digunakan adalah total aset lancar dan
2. Operasionalisasi Variabel
2014 - 2018.
No Keterangan Juml
Data perusahaan manufaktur sub barang konsumsi yang ah
1 52
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2014 – 2018.
Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode tahun
2 (13)
2014 - 2018.
Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data variabel
3 penelitian pada laporan keuangan tahunan selama periode (13)
2014 – 2018.
Total perusahaan yang dapat digunakan sebagai sampel (per
4 26
tahun)
Total jumlah sampel periode 2014 – 2018 (26 x 5 tahun) 130
Sumber : Data Diolah, 2019
88
33
No Kode Nama
1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
2 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk
3 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
4 CINT PT. Chitose Internasional Tbk
5 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
6 DVLA PT. Darya – Varia Laboratoria Tbk
7 GGRM PT. Gudang Garam Tbk
8 HMSP PT. HM Sampoerna Tbk
9 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
10 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
11 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk
12 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
13 KINO PT. Kino Indonesia Tbk
14 MERK PT. Merck Tbk
15 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
16 MYOR PT. Mayora Indah Tbk
17 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk
18 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
19 SIDO PT. Industri Jamu & Farmasi Sidomuncul Tbk
20 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk
21 SKLT PT. Sekar Laut Tbk
22 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk
23 TSPC PT. Tempo Scan Pacfic Tbk
24 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Tea Tbk
34
No Kode Nama
25 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
26 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
Sumber : Data Diolah, 2019
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)
dipublikasikan dalam periode 2014 - 2018 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)
7. Statistik Deskriptif
i. Uji Normalitas
pemilihan alat uji statistik yang tepat untuk menentukan apakah data
besar dari 0,05, maka data terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai
signifikansi yang dihasilkan sama dengan atau lebih kecil dari 0,05,
data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
2013).
Variance Inflation Factor (VIF), jika tolerance value > 0,10 dan VIF
Variance Inflation Factor (VIF), jika tolerance value > 0,10 dan VIF
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
(Santoso, 2012):
positif.
autokorelasi.
negatif .
heteroskedastisitas
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
heteroskedastisitas.
dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji statistik untuk menjamin
3. Uji Hipotesis
n 4 pengujian, yaitu Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji Statistik F dan Uji
5% atau 0.05.
signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak. Dan jika tingkat signifikan
berikut:
41
Keterangan :
Ag : Agresivitas pajak
α : Koefisien konstanta
Re : Return on Asset
Li : Likuiditas
Le : Leverage
penelitian
BAB IV
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2014-2018.
Dengan jumlah populasi sebanyak 130 data observasi. Pemilihan sampel dalam
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan bab III, diperoleh jumlah sampel
Tabel 4.1
Penentuan Kriteria dalam Pemilihan Sampel
No Kriteria Total
Data perusahaan manufaktur sub barang konsumsi yang
1 52
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2014 – 2018.
Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode tahun
2 -13
2014 - 2018.
Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data variabel
3 penelitian pada laporan keuangan tahunan selama periode -13
2014 – 2018.
Perusahaan Subsektor properti dan real estate yang mengalami outlier
4 -4
pada data penelitian
Sampel 22
Periode Tahun 5
Jumlah Data Sampel 110
Sumber : Data Diolah, 2019
42
43
observasi sebanyak 110 data observasi. Perusahaan yang menjadi objek penelitian
Tabel 4.2
Data Sampel
secara deskriptif yaitu memberikan gambaran deskripsi suatu data secara umum
Berikut ini hasil uji statistic yang diolah menggunakan SPSS 16 maka
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
ROA 110 .0065 .9210 .123226 .1329216
Likuiditas 110 .5139 5.9186 2.260875 1.2153995
Leverage 110 .1406 .7518 .410926 .1603602
AgresivitasPajak 110 .0109 .5957 .246915 .0682244
Valid N (listwise) 110
(Sumber : Data diolah melalui SPSS 16, 2019)
45
Berdasarkan hasil uji deskriptif pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah
konsumsi dengan data sebanyak 110 dan didapatkan informasi sebagai berikut:
hasil yaitu menunjukan nilai minimum 0,0065 yaitu PT. Budi Starch &
Sweetener Tbk tahun 2015 dan nilai maksimum 0,9210 yaitu PT.
Merck Tbk pada tahun 2018 dengan nilai rata-rata (mean) dalam ROA
nilai minimum 0,5139 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada
tahun 2014 dan nilai maksimum 5,9186 yaitu PT. Wismilak Inti
menunjukan nilai minimum 0,1406 yaitu PT. Ultra Jaya Milk Industry
& Tea Tbk pada tahun 2018 dan nilai maksimum 0,7518 yaitu PT.
Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2014 dengan nilai rata-rata
bernilai 0,1603602.
yaitu menunjukan nilai minimum 0,0109 yaitu PT. Merck Tbk pada
tahun 2018 dan nilai maksimum 0,5957 yaitu PT. Budi Starch &
46
Sweetener Tbk pada tahun 2015 dengan nilai rata-rata (mean) dalam
1. Uji Normalitas
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
grafik memberikan pola distribusi normal adalah terlihat pada garis titik-titik
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov – Smirnov)
Unstandardized
Residual
N 110
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .06249574
Most Extreme Absolute .123
Differences Positive .103
Negative -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.289
Asymp. Sig. (2-tailed) .072
(Sumber : Data diolah melalui SPSS 16, 2019)
dapat disimpulkan bahwa data residual pada model regresi ini terdistribusi
secara normal.
2. Uji Multikolonieritas
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik
regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA .920 1.087
Likuiditas .300 3.332
Leverage .287 3.481
(Sumber : Data diolah melalui SPSS 16, 2019)
menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai toleransi diatas 0,10 dan
dengan nilai VIF dibawah 10. Maka bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi
maka disebut ada problem autokorelasi. Adapun uji yang dapat digunakan
untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Nilai DW sebesar 1,547 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel
DW 1,547 lebih besar dari batas bawah (dua) 2 dan lebih besar dari 0, maka
pengamatan lainnya. Jika hal itu tetap maka disebut homokedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Data yang baik adalah apabila tidak
dilakukan melalui analisis grafik scatterplot. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar tanpa memiliki pola tertentu, maka tidak terjadi
Gambar 4.1
Data Uji Scatterplot
Dari hasil gambar 4.1 terlihat penyebaran residual adalah tidak teratur.
Hal tersebut dapat terlihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk
pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .401a .161 .137 .0633739
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROA, Likuiditas
b. Dependent Variable: AgresivitasPajak
(Sumber : Data diolah melalui SPSS 16, 2019)
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0.137.
Hal ini menunjukan bahwa hanya sebesar 13,7% Struktur Modal pada
diluar model.
F. Jika nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternative
Ftabel dan Fhitung. Nilai Ftabel sebesar 2,69 didapat dengan rumus degree
df 1 = jumlah variabel – 1
df 1 = 4 – 1 = 3
df 3 = 110 – 3 = 107
Tabel 4.8
Hasil Uji Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression .082 3 .027 6.775 .000a
Residual .426 106 .004
Total .507 109
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROA, Likuiditas
b. Dependent Variable: Agresivitas Pajak
(Sumber : Data diolah melalui SPSS 16, 2019)
Dari uji F didapati nilai F hitung sebesar 6.775, lebih besar dari pada F
tabel yaitu 2,69 dan probabilitas 0.000 Karena F hitung lebih besar dari
F tabel dan probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α=5%), maka model
modal.
53
signifikan yang diperoleh (P-Value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
berikut:
lebih kecil dari t tabel yaitu 1,9826, hal ini berarti hipotesis ditolak
(H1 diterima). Selain itu nilai signifikannya 0,000 lebih kecil dari
0,958 lebih kecil dari t tabel 1,9826, hal ini berarti hipotesis
diterima (H2 ditolak). Selain itu nilai signifikan 0,340 lebih besar
besar dari t tabel yaitu 1,9826, hal ini berarti hipotesis diterima (H3
diterima). Selain itu nilai signifikannya 0,048 lebih kecil dari 0,05
parameter estimasi dan untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan
dalam tabel 4.10, diperoleh koefisien regresi untuk variabel return on assets
sebesar 0,207 dan nilai t hitung 4,348 lebih besar dari t tabel 1.9826 dengan
signifikansi 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%. Hasil ini
regresi yang disajikan dalam tabel 4.10, diperoleh koefisien regresi untuk
variabel likuiditas sebesar 0,009 dan nilai t-hitung 0,958 lebih kecil dari t-
tabel yaitu 1,9826 dengan signifikansi 0,340 lebih besar dari tingkat
regresi yang disajikan dalam tabel 4.10, diperoleh koefisien regresi untuk
variabel struktur asset yaitu 0,141 dan nilai t hitung 1,997 lebih besar dari t
tabel 1,9826 dengan signifikansi 0,048 lebih kecil dari tingkat signifikansi
57
A. Simpulan
Peningkatan rasio atas kas yang berlebih akibat dari perolehan pendapatan
laba perusahaan. Tetapi posisi yang semakin likuid juga menjadikan peluang
B. Saran
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu sektor saja. Diharapkan untuk
penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian yang lebih luas yaitu pada
58
59
semua sektor perusahaan yang terdaftar agar dapat dijadikan acuan untuk
Anita, F., Basri, Y., & Julita, J. (2015). PENGARUH CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY, LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (Studi Empiris Pada
Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2013). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Riau, 2(2), 34024.
Ardyansah, D., & Z. (2014). Pengaruh size, leverage, capital intensity ratio dan
komisaris independen terhadap effective tax rate (ETR). 3, No 2 1,9.
Budianti, I., Nazar, M. R., & Kurnia. (2018). Pengaruh Return on Asset,
Leverage, Komisaris Independen dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Agresivitas Pajak. E-Proceeding of Management, 98(3), 426–438.
https://doi.org/10.3732/ajb.1000298
Dharma, M.S., & Ardiana, P. A. (2016). Pengaruh leverage, intensitas aset tetap,
ukuran perusahaan, dan koneksi politik terhadap tax avoidance. E-Jurnal
Akutansi Universitas Udayana, 15, No.1, 584-613.
Fadila, M., Rasuli, M., & Rusli, R. (2016). PENGARUH RETURN ON ASSET,
LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN KOMPENSASI RUGI FISKAL,
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KONEKSI POLITIK
TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015). Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 1671–1684.
60
61
Frank, M., Lynch, L., dan Rego, S. (2009). “Tax Reporting Aggressiveness and
Its Relation to Aggressive Financial Reporting.” The Accounting Review, 84,
Hal: 467-496.
Hidayat, K., Ompusunggu, A. P., Suratno, H., Akuntansi, M., Pancasila, U.,
Sawah, J. S., & Hidayat, K. (2016). Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak Dengan Insentif Pajak Sebagai
Pemoderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi, 2(2), 39–58.
Junilla Hadi dan Yenni Mangoting. (2015). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan
Karakteristik Dewan Terhadap Agresivitas Pajak.
Sukmawati, F., & Rebecca, C. (2016). Pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap
Agresivitas Pajak Perusahaan. Conference on Management and Behavioral
Studies, 498–509.
Tiaras, I., & Wijaya, H. (2017). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba,
Komisaris Independen Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak.
Jurnal Akuntansi, 19(3), 380. https://doi.org/10.24912/ja.v19i3.87
Yulfaida & Zulaikah. (2012). Pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage dan
ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosia.
Sumber Website:
www.idx.co.id
www.investigasi.tempo.co/toyota
www.kemenperin.go.id/artikel/19213/Pertumbuhan-Melonjak,-Industri-Manufaktur-
Berkontribusi-Hingga-20-Persen
www.kemenperin.go.id/Industri-Manufaktur-Setor-Pajak-Terbesar-Hingga-Rp-
103-Triliun.
www.liputan6.com/bisnis/read/2469089/2000-perusahaan-asing-gelapkan-pajak-
selama-10-tahun
www.pajak.go.id/article/pajak-untuk-pembangunan-infrastruktur-negeri
Lampiran 1
Variabel Return On Asset (X1)
64
Tahun Kode Nama Laba Bersih Total Asset ROA
65
Tahun Kode Nama Laba Bersih Total Asset ROA
66
Tahun Kode Nama Laba Bersih Total Asset ROA
67
Tahun Kode Nama Laba Bersih Total Asset ROA
68
Lampiran 1
Variabel Likuiditas (X2)
69
Asset Wajiban Current
Tahun Kode Nama
Lancar Lancar Rasio
70
Asset Wajiban Current
Tahun Kode Nama
Lancar Lancar Rasio
71
Asset Wajiban Current
Tahun Kode Nama
Lancar Lancar Rasio
72
Asset Wajiban Current
Tahun Kode Nama
Lancar Lancar Rasio
73
Lampiran 1
Variabel Leverage (X3)
74
Total Total Debt
Tahun Kode Nama
Hutang Asset Ratio
75
Total Total Debt
Tahun Kode Nama
Hutang Asset Ratio
76
Total Total Debt
Tahun Kode Nama
Hutang Asset Ratio
77
Total Total Debt
Tahun Kode Nama
Hutang Asset Ratio
78
Lampiran 2
Variabel Agresivitas Pajak (Y1)
Pendapata Agresivita
Tahun Kode Nama Pembayara
n Sebelum s Pajak
n Pajak
Pajak
2014 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0.2527
10,490 41,511
2015 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0.2566
11,336 44,175
2016 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0.0922
5,685 61,636
2017 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0.2516
12,853 51,095
2018 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0.2441
17,102 70,060
2014 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk 0.3446
14,995 43,519
2015 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk 0.5957
31,053 52,125
2016 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk 0.2910
14,208 48,832
2017 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk 0.2512
15,325 61,016
2018 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk 0.2969
21,314 71,781
2014 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 0.3438
21,484 62,485
2015 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 0.1311
16,071 122,620
2016 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 0.1264
36,131 285,828
2017 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 0.1420
17,784 125,205
2018 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 0.1267
13,445 106,095
2014 CINT PT. Chitose Internasional Tbk 0.2369
10,467 44,176
2015 CINT PT. Chitose Internasional Tbk 0.2768
11,285 40,763
2016 CINT PT. Chitose Internasional Tbk 28,173 0.2681
7,554
2017 CINT PT. Chitose Internasional Tbk 8,671 38,319 0.2263
22,090
2018 CINT PT. Chitose Internasional Tbk 8,536 0.3864
79
Pendapata Agresivita
Tahun Kode Nama Pembayara
n Sebelum s Pajak
n Pajak
Pajak
2017 DVLA PT. Darya – Varia Laboratoria Tbk 0.2826
63,899 226,148
2018 DVLA PT. Darya – Varia Laboratoria Tbk 0.2646
72,192 272,844
2014 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 0.2525
1,822,046 7,217,339
2015 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 0.2527
2,182,441 8,635,275
2016 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 0.2529
2,258,454 8,931,136
2017 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 0.2569
2,681,165 10,436,512
2018 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 0.2563
2,686,174 10,479,242
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tb
2014 ICBP 871,208 3,402,889
0.2560
k
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tb
2015 ICBP 0.2710
k 1,086,486 4,009,634
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tb
2016 ICBP 0.2722
k 1,357,953 4,989,254
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tb
2017 ICBP 0.2421
k 1,663,388 6,869,949
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tb
2018 ICBP 0.2171
k 1,788,004 8,234,789
2014 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.2650
1,855,939 7,002,262
2015 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.0645
1,730,371 26,837,909
2016 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.3429
2,532,747 7,385,228
2017 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.3289
2,497,558 7,594,822
2018 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.3337
2,485,115 7,446,966
2014 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 0.2671
86,182 322,713
2015 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 0.0726
85,163 1,173,594
2016 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 0.2909
111,428 383,026
2017 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 0.2624
118,002 449,710
2018 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 175,934 577,727 0.3045
2014 KINO PT. Kino Indonesia Tbk 0.2476
34,273 138,434
2015 KINO PT. Kino Indonesia Tbk 0.2194
73,943 336,974
80
Pendapata Agresivita
Tahun Kode Nama Pembayara
n Sebelum s Pajak
n Pajak
Pajak
2016 KINO PT. Kino Indonesia Tbk 0.1742
38,203 219,313
2017 KINO PT. Kino Indonesia Tbk 0.2218
31,269 140,965
2018 KINO PT. Kino Indonesia Tbk 0.2509
50,269 200,385
2014 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 0.2326
642,916 2,764,007
2015 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 0.2437
663,187 2,720,881
2016 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 0.2395
740,304 3,091,189
2017 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 0.2431
787,935 3,241,186
2018 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 0.2447
809,138 3,306,400
2014 MERK PT. Merck Tbk 0.2323
54,908 236,380
2015 MERK PT. Merck Tbk 0.2650
51,395 193,940
2016 MERK PT. Merck Tbk 0.2842
61,073 214,916
2017 MERK PT. Merck Tbk 0.0792
12,441 157,118
2018 MERK PT. Merck Tbk 0.0109
12,831 1,176,155
2014 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.2629
283,495 1,078,378
2015 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.2619
178,663 682,287
2016 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.2566
338,057 1,317,587
2017 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.2573
457,953 1,780,020
2018 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.2674
447,105 1,671,912
2014 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0.2263
119,877 529,702
2015 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0.2379
390,262 1,640,495
2016 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 457,007 1,845,683 0.2476
2017 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0.2027
555,931 2,742,816
2018 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0.2069
621,508 3,003,450
2014 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 0.3683
1,550 4,208
2015 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 0.3223
1,468 4,555
81
Pendapata Agresivita
Tahun Kode Nama Pembayara
n Sebelum s Pajak
n Pajak
Pajak
2016 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 0.2704
1,907 7,053
2017 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 0.2575
2,472 9,599
2018 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 0.2536
2,870 11,317
2014 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0.2539
64,185 252,763
2015 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0.2848
107,713 378,252
2016 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0.2427
89,639 369,416
2017 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0.2728
50,783 186,147
2018 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0.3197
59,765 186,936
2014 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk 0.1881
20,645 109,761
2015 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk 0.2513
13,479 53,630
2016 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk 0.2682
8,264 30,809
2017 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk 0.1852
5,881 31,761
2018 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk 0.2361
4,932 20,886
2014 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0.2384
5,158 21,639
2015 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0.2670
7,310 27,377
2016 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0.1796
4,520 25,166
2017 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0.1608
4,400 27,371
2018 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0.1490
5,593 37,547
2014 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 58,149 232,463 0.2501
2015 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 0.0663
38,648 583,122
2016 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 0.1926
38,648 200,708
2017 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 0.2631
63,957 243,083
2018 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 0.2624
61,576 234,625
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Tea
2014 ULTJ 0.2449
Tbk 91,896 375,257
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Tea
2015 ULTJ 0.2534
Tbk 177,575 700,675
82
Pendapata Agresivita
Tahun Kode Nama Pembayara
n Sebelum s Pajak
n Pajak
Pajak
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Tea
2016 ULTJ 0.2388
Tbk 222,657 932,483
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Tea
2017 ULTJ 0.3060
Tbk 316,790 1,035,192
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Tea
2018 ULTJ 0.2607
Tbk 247,411 949,018
2014 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 0.2524
2,000,932 7,927,652
2015 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 0.2526
1,977,685 7,829,490
2016 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 0.2545
2,181,213 8,571,885
2017 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 2,367,099 9,371,661 0.2526
2018 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 0.2525
3,076,319 12,185,764
2014 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 0.2490
37,237 149,542
2015 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 0.2634
46,882 177,963
2016 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 0.2222
30,373 136,663
2017 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 0.2551
13,902 54,492
2018 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 0.2769
19,588 70,731
83
Lampiran 3
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Lampiran 4
Uji Asumsi Klasik
Unstandardized
Residual
N 110
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .06249574
Most Extreme Absolute .123
Differences Positive .103
Negative -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.289
Asymp. Sig. (2-tailed) .072
84
b. Grafik Normal P-P Plot
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
85
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Model Summaryb
86
Lampiran 5
Uji Kesesuaian Model
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .401a .161 .137 .0633739
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROA, Likuiditas
b. Dependent Variable: AgresivitasPajak
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression .082 3 .027 6.775 .000a
Residual .426 106 .004
Total .507 109
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROA, Likuiditas
b. Dependent Variable: Agresivitas Pajak
87
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
88