PROPOSAL SKRIPSI
Ditulis Oleh
Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Proposal Skripsi ini. Proposal Skripsi “ Analisis ukuran perusahaan, komisaris
independen dan kepemilikan institusional yang mempengaruhi penghindaran
pajak (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2017-2020)”. Penulisan proposal Skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi
dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.
i
ii
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................7
1.4.1 Manfaat Teoritis....................................................................................7
1.4.2 Manfaat Praktis.....................................................................................7
BAB II......................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................9
2.1 Teori Utama....................................................................................................9
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory).........................................................9
2.1.2 Teori Reasoned Action........................................................................10
2.1.3 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)................................................10
2.1.4 Ukuran Perusahaan.............................................................................12
2.1.5 Komisaris Independen.........................................................................13
2.1.6 Kepemilikan Institusional...................................................................15
2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................17
2.3 Kerangka Berpikir........................................................................................25
2.4 Pengembangan Hipotesis.............................................................................27
2.4.1 Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen dan Kepemilikan
Institusional Terhadap Penghindaran Pajak.............................................27
2.4.2 Ukuran Perusahaan terhadap penghindaran pajak........................28
2.4.3 Komisaris Independen terhadap penghindaran pajak....................28
2.4.4 Kepemilikan Institusional terhadap penghindaran pajak...............29
BAB III..................................................................................................................30
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................30
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................30
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian.....................................................................30
3.2.1 Tempat Penelitian................................................................................30
3.2.2 Waktu Penelitian.................................................................................30
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................31
3.4 Populasi dan sampel.....................................................................................33
3.4.1 Populasi.................................................................................................33
3.4.2 Sampel...................................................................................................33
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................34
3.6 Teknik Analisis Data....................................................................................35
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif................................................................35
3.6.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................35
3.6.3 Analisis Model Data Panel..................................................................36
3.6.4 Uji Regresi Linier Berganda...............................................................39
3.6.5 Uji Hipotesis.........................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1…………………………………………………………………………10
Tabel 2.1…………………………………………………………………………17
Tabel 3.1…………………………………………………………………………32
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………………………………………………26
vii
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
merupakan salah satu pendapatan utama bagi negara, dimana pendapatan tersebut
bersumber dari pendapatan pajak dan pendapatan non pajak, (Alabede dkk, 2011).
Sesuai dengan UU No. 16 / 2009, pajak dapat didefinisikan sebagai iuran atau
setoran wajib warga negara kepada negara, oleh orang pribadi atau badan usaha
yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan serta tidak ada penghargaan
langsung, dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kesejahteraan rakyat. Pajak sebagai sumber pendapatan negara akan memberi
manfaat untuk digunakan membiayai pengeluaran negara (fungsi budgetair), yaitu
sebagai penggerak roda pemerintahan dan membiayai pelaksanaan pembangunan
nasional dan penunjang kegiatan perekonomian juga sebagai alat untuk mengatur
atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi,
melalui penyedia fasilitas umum bagi masyarakat (fungsi regulator) (Mardiasmo,
2013).
Ukuran perusahaan akan memainkan peran dalam praktek penghindaran
pajak, karena semakin besar ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln Asset,
maka beban perusahaan juga semakin besar, salah satu beban tersebut adalah
beban pajak perusahaan. Perusahaan besar cenderung memiliki ruang lebih besar
untuk perencanaan pajak yang baik dan mengadopsi praktek akuntansi yang
efektif untuk menurunkan ETR perusahaan (Rodriguez dan Arias, 2012).
Hasibuan (2009) dalam Surbakti (2012), ukuran perusahaan adalah suatu skala
dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara,
antara lain: total aset, log size, penjualan dan kapitalisasi pasar, dan lain-lain.
Semakin besar perusahaan maka semakin besar total aset yang dimilikinya.
Dengan demikian perusahaan akan melakukan perencanaan pajak agar beban
pajak dapat seminimal mungkin, perusahaan dapat mengelola total aset
perusahaan untuk mengurangi penghasilan kena pajak yaitu dengan
memanfaatkan beban penyusutan dan amortisasi yang timbul dari pengeluaran
untuk memperoleh aset tersebut karena beban penyusutan dan amortisasi dapat
digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak perusahaan. Hasil penelitian
Surbakti (2012) menunjukkan Size berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
4
5
5
6
6
7
Sehubungan dengan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan permasalahan diatas, yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan, komisaris
independen dan, kepemilikan intitusional berpengaruh terhadap
penghindaran pajak perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
penghindaran pajak perusahaan.
3. Untuk mengetahui apakah komisaris independen berpengaruh
terhadap penghindaran pajak perusahaan.
4. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap penghindaran pajak perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
7
8
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
10
11
satu cara melakukan tindakan untuk membayar beban pajak lebih rendah,
dibandingkan dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Dengan demikian
wajib pajak mencari kelemahan pada peraturan perpajakan, sehingga dalam
hukum maupun peraturan dinyatakan bahwa praktek tersebut tidak melanggar
peraturan dan legal.
Menurut Anderson (dalam Zain, 2008: 50) penghindaran pajak adalah
cara mengurangi pajak yang masih dalam batas ketentuan perundang-
undangan perpajakan dan dapat dibenarkan, terutama melalui perencanaan
pajak. Penghindaran pajak ini juga merupakan suatu proses pengendalian
tindakan agar terhindar dari konsekuensi pengenaan pajak yang tidak
dikehendaki. Penghindaran pajak bertujuan untuk meminimalkan beban pajak
dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan
perpajakan suatu negara sehingga ahli pajak menyatakan legal karena tidak
melanggar peraturan perpajakan. Penghindaran pajak dapat disebut juga
sebagai suatu perencanaan pajak (tax planning).
Menurut ahli lainnya, James Kessler, tax avoidance dibagi menjadi 2
jenis: Penghindaran pajak yang diperbolehkan (acceptable tax avoidance),
dengan karateristik memiliki tujuan yang baik, bukan untuk menghindari
pajak, dan tidak melakukan transaksi palsu. Penghindaran pajak yang tidak
diperbolehkan (unacceptable tax avoidance), dengan karakteristik tidak
memiliki tujuan yang baik, untuk menghindari pajak, dan menciptakan
transaksi palsu. Namun, perlu diingat jika masing-masing negara memiliki
pandangan berbeda terhadap acceptable tax avoidance dan unacceptable tax
avoidance ini. Jadi ketika melakukan transaksi di suatu negara, praktik
penghindaran pajak ini akan menyesuaikan dengan pengertian yang berlaku
di sana. Pada penelitian ini, Tax Avoidance diukur dengan menggunakan
effective tax rates (ETR), yaitu dengan membagi kas yang dikeluarkan untuk
biaya pajak kemudian dibagi dengan laba sebelum pajak. Atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Beban Pajak Penghasilan
ETR= X 100%
Laba Sebelum Pajak
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
∑ Saham Institusi
Kepemilikan Institusional = X 100%
∑ Saham Beredar
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
16
17
Tabel 2. 1
Tabel Penelitian Terdahulu
17
18
penghindaran pajak
perusahaan.
18
19
19
20
berpengaruh
terhadap
Penghindaran Pajak
dibuktikan dengan
memperoleh nilai sig
= 0,146 > 0,05;
Kepemilikan
Keluarga
berpengaruh
terhadap
Panghindaran Pajak
dibuktikan dengan
memperoleh nilai sig
= 0,002 < 0,05.
4. Ida Ayu Pengaruh Metode bahwa ukuran
Rosa Ukuran Kuantitatif perusahaan, umur
Dewinta, Perusahaan, perusahaan,
Putu Ery Umur profitabilitas, dan
Setiawan Perusahaan, pertumbuhan
(2016). Prifitabilitas, penjualan
Leverage, dan berpengaruh positif
Pertumbuhan terhadap tax
Pejualan avoidance. Hal ini
Terhadap Tax berarti bahwa
Avoidance semakin tinggi
ukuran perusahaan,
umur perusahaan,
profitabilitas, dan
pertumbuhan
penjualan akan
menyebabkan
20
21
meningkatnya tax
avoidance. Leverage
tidak berpengaruh
terhadap tax
avoidance. Hal ini
berarti bahwa
semakin tinggi
leverage tidak akan
berpengaruh
terhadap
meningkatnya tax
avoidance.
5. Calvin Pengaruh Metode bahwa karakter
Swingly, I Karakter Kuantitatif eksekutif dan ukuran
Made Eksekutif, perusahaan
Sukartha Komite Audit, berpengaruh positif
(2015). Ukuran pada tax avoidance,
Perusahaan, sedangkan leverage
Leverage dan berpengaruh negatif
Sales Growth pada tax avoidance.
Pada Tax Variabel komite
Avoidance. audit dan sales
growth tidak
berpengaruh pada
tax avoidance
6. Dedy Pengaruh Tax Metode bahwa penghindaran
Ghozim Avoidance Kuantitatif pajak berpengaruh
Herdiyanto Terhadap Nilai terhadap nilai
(2015) Perusahaan. perusahaan.
Kepemilikan
institusional tidak
21
22
dapat memoderasi
dan biaya agensi
tidak dapat menjadi
variabel intervening
hubungan antara
penghindaran pajak
dan nilai perusahaan.
7. I Gusti Ayu Pengaruh Metode bahwa variabel yang
Cahya Corporate Kuantitatif berpengaruh negatif
Maharani, Governance, adalah proporsi
Ketut Alit Profitabilitas dewan komisaris,
Suardana dan kualitas audit,
(2014). Karakteristik komite audit, dan
Eksekutif Pada ROA, sedangkan
Tax Avoidance risiko perusahaan
Perusahaan berpengaruh positif
Manufaktur. terhadap tax
avoidance yang
dilakukan
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar Bursa Efek
Indonesia periode
tahun pengamatan
2008-2012.
8. Ni Nyoman Pengaruh Metode untuk menguji
Kristiana Karakteristik Kuantitatif pengaruh karakter
Dewi, I Eksekutif, eksekutif,
Ketut Jati. Karakteristik karateristik
(2014). Perusahaan dan perusahaan, dan tata
Dimensi Tata kelola perusahaan
22
23
23
24
24
25
H2
X1= Ukuran Perusahaan
H3 25 Y= Penghindaran Pajak
(Tax Avoidance)
26
X2= Komisaris
Independen H4
X3= Kepemilikan
Institusional
H1
Keterangan:
26
27
27
28
28
29
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan dalam proposal skripsi ini yaitu penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya sistematis, terencana dan terstruktur dengan sejak awal hingga
pembuatan design penelitiannya. Penelitian ini bersifat deksriptif kuantitatif.
Metode kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui variable-
variabel penelitian statistika dan permodalan matematis. Berdasarkan pengertian
tersebut maka penelitian kuantitatif menggunakan data berupa angka yang
sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk diolah dengan menggunakan
statistik. Sumber yang digunakan adalah sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis
ukuran perusahaan, komisaris independen dan kepemilikan institusional terhadap
penghindaran pajak.
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen (Y) dan juga variabel
independen (X) yang akan diuji dengan menggunakan tekmnik regresi linear
berganda.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
independen. Dalam penelitian ini adalah tax avoidance (penghindaran
pajak). Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran
perusahaan, Komisaris Independen, dan kepemilikan institusional.
a. Variabel Dependen (Y)
Tax Avoidance (Y). Variabel tax avoidance diukur dengan effective
tax rate (ETR) yaitu perbandingan antara beban pajak penghasilan (PPh
Badan) dengan laba sebelum pajak (Hanum, 2013:41). Adapun
persamaannya sebagai berikut:
31
2) Dewan Komisaris Independen (DKI) (X2)
Dewan komisaris independen (DKI) (X3) dapat diartikan sebagai pihak
yang tidak terafiliasi dalam segala hal dengan pemegang saham pengendali,
tidak memiliki hubungan afiliasi dengan direksi atau dewan komisaris
internal serta tidak menjabat sebagai direktur pada suatu perusahaan yang
terkait. Dalam penelitian ini struktur dewan komisaris diproksikan dengan
persentase keberadaan dewan komisaris independen dalam suatu
perusahaan. Variabel tersebut telah dijadikan variabel penelitian oleh
Annisa dan Kurniasih (2012), Fadhilah (2014), Santoso (2014), Puspita dan
Harto (2014), dan Sunarsih&Oktaviani (2016) dengan menggunakan rumus:
∑ Saham Institusi
Kepemilikan Institusional = X 100%
∑ Saham Beredar
Tabel 3.1
Operasional Variabel
No Variabel Jenis Variabel Indikator Skala
Pengukuran
1 (X1) Ukuran Independen Size= Log (Assetes) Rasio
Perusahaan
2 (X2) Dewan Independen DKI= Jumlah Anggota Rasio
Komisaris Komisaris Independen/ Jumlah
Independen Anggota Komisaris Independen
32
X 100%
3 (X3) Independen Kepemilikan Institusional= ∑ Rasio
Kepemilikan Saham Institusi/ ∑Saham
Institusional Beredar X 100%
4 (Y) Dependen ETR= Beban Pajak Rasio
Penghindaran Penghasilan / Laba Sebelum
Pajak Pajak X 100%
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiono,2008:11). Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis
tetapi dapat dibedakan satu sama alin karena karakterisitknya.
(J.Supranto,2008:22). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 - 2018.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang melaporkan laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode tahun 2016 - 2018 dan telah menerbitkan serta mempublikasikan
laporan keuangan auditan untuk tahun buku yang berakhir per tanggal 31
Desember. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai
dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan
yaitu :
33
dipublikasikan secara berturut-turut selama periode 2017-2020;
Adapun cara untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
2. Studi Dokumentasi
34
dokumentasi diperoleh dari mengakses data melalui web.
35
Uji multikolinearitas menurut Ghozali (2016: 103) bertujuan untuk
mengetahui adanya hubungan linier antar variabel independen Jika
tidak terjadi korelasi antarvariabel independen maka dapat dikatakan
bahwa model regresi tersebut baik. Untuk mengetahui adanya
multikolonieritas, dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang biasa dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10
atau sama dengan nilai VIF > 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menurut Ghozali (2016: 134) bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Jika varians dari
residual satu pengamatan ke 59 pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskesdatistisitas. Ada
beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji
Park dan melihat pola grafik regresi,scatterplot. Dasar pengambilan
keputusan pada Uji Heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Model Data Panel
3.6.3.1 Estimasi Data Panel
Menurut Rosadi (2012:272) data panel merupakan gabungan dari
data cross-section (data dari hasil observasi entitas yang berbeda dan
diukur pada satu titik waktu yang sama) dan time series (runtun waktu
yang digunakan penelitian pada obyek yang sama) yaitu beberapa variabel
diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa perusahaan sektor
36
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014 sampai dengan 2018. Maka penelitian ini termasuk model data panel.
Menurut Rosadi (2012:272), untuk mengestimasi model dengan
data panel dapat dilakukan dengan 3 (tiga) teknik atau model, yaitu:
1. Model Regresi Pooling (Common Effect)
Model ini dikenal dengan estimasi Common Effect yaitu teknik
paling sederhana untuk mengestimasi parameter data panel dengan
cara mengkombinasikan data cross-section dan time series tanpa
melihat perbedaan waktu dan entitas (individu). Dimana
pendekatan yang sering digunakan adalah metode Ordinary Least
Square (OLS) karena hanya menggunakan kuadrat kecil biasa.
Pada beberapa penelitian data panel, metode ini jarang digunakan
karena model ini mengabaikan adanya perbedaan dimensi individu
maupun waktu atau perilaku data antar individu sama dalam
berbagai kurun waktu sehingga memungkinkan terjadinya bias.
2. Model Efek Tetap (Fixed Effect)
Pendekatan model ini mengasumsikan intersep dari setiap individu
berbeda sedangkan slope antar individu adalah tetap (sama).
Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep antar individu. Kelebihan dari model
fixed effect bahwa satu objek mempunyai konstan yang sama
besarnya untuk beberapa periode waktu. Dan juga dengan
koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu (Winarno,
dalam Ananda, 2017).
3. Model Efek Random (Random Effect)
Pendekatan model ini untuk mengatasi kelemahan dari model fixed
effect. Model ini dikenal dengan model generalized leas square
(GLS). Pendekatan dalam Random Effect ini mengasumsikan
bahwa setiap perusahaan mempunyai perbedaan intersep, dimana
intersep tersebut adalah variabel random. Model ini berguna jika
individu yang diambil sebagai sampel dipilih secara random dan
37
merupakan wakil dari populasi. Dan teknik ini juga
memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang
cross-section dan time series. Menurut Gujarati dalam Sari (2017)
persamaan yang telah memenuhi asumsi klasik yaitu menggunakan
metode Generalized Least Square (GLS) dimana model random
effect telah berdistribusi normal sehingga tidak diperlukan
pengujian pada model asumsi klasik.
3.6.3.2 Uji Metode
Setelah melakukan estimasi data panel (common effect, fixed
effect dan random effect) maka tahap selanjutnya dilakukan pengujian
metode untuk menentukan model mana yang lebih tepat untuk
digunakan. Menurut Mansuri (2016) ada 3 (tiga) uji metode yang dapat
dilakukan, yaitu:
3.6.3.2.1 Uji Chow
Uji chow digunakan untuk menentukan model mana yang
lebih tepat diantara common effect dan fixed effect. Cara untuk
menentukan model yang tepat yaitu dengan melihat nilai probability
(prob.) untuk crosssection F. 39 Parameter penelitian ini
menggunakan nilai α (signifikansi) sebesar 5% atau 0,05. Sehingga
pengambilan keputusan dapat ditentukan sebagai berikut:
Jika nilai prob.> α, maka model yang tepat adalah common effect.
Jika nilai prob.< α maka model yang tepat adalah fixed effect.
dilakukan untuk memilih model yang lebih baik diantara fixed effect
38
nilai probability (prob.) untuk cross section random. Parameter
berikut:
Jika nilai prob.> α, maka model yang tepat adalah random effect.
Jika nilai prob.> α, maka model yang tepat adalah common effect.
Jika nilai prob.< α, maka model yang tepat adalah random effect.
Y= α + β1 X1 + β2X2 + β3X3 + €
Keterangan:
39
Y = Tax Avoidance
α = Konstanta
X1 = Return On Asset
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = Komisaris Independen
X4 = Kepemilikan Institusional
β1 - β2 = Koefisien Regresi Berganda
€ = Error Term
40
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
(Ghozali,2006dalamHanum,2013:53
41
DAFTAR PUSTAKA
43