Anda di halaman 1dari 106

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP

RETURN ON ASSET
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2018)

SKRIPSI

Oleh:

WAHYUDI RIDWAN SYAH


1631510722

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2020
ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP
RETURN ON ASSET
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2018)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Manajemen (S.M.)

Oleh:

WAHYUDI RIDWAN SYAH


1631510722

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2020
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN ON ASSET


(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014 – 2018)

Oleh :

Nama : Wahyudi Ridwan Syah


Nim : 1631510722

Disetujui untuk diujikan dalam sidang Skripsi

Jakarta, Juli 2020


Dosen Pembimbing

(Berlian Karlina, BBA.,MM., Mcomm)

iii
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Wahyudi Ridwan Syah


Nomor Induk Mahasiswa : 1631510722
Bidang Peminatan : Manajemen Keuangan
Jenjang Studi : Strata 1
Judul : Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Return on
Asset (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor
Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014 -2018)

Jakarta, 2020

Tim Penguji : Tanda Tangan :

Penguji I,

Penguji II,

Moderator,
Berlian Karlina, BBA., MM., Mcomm

Dosen Pembimbing,
Berlian Karlina, BBA., MM., Mcomm

Ketua Program Studi Manajemen

(Dr. Dewi Murtiningsih, S.Kh., MM)

iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Wahyudi Ridwan Syah
NIM : 1631510722
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Menyatakan bahwa SKRIPSI yang berjudul :
Analisis Kinerja Keuangan terhadap Return on Asset (Studi Empiris pada
Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014
- 2018).
1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukan merupakan karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain.
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Budi Luhur sesuai dengan
norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar.

Jakarta, Juli 2020

(Wahyudi Ridwan Syah)

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang
penuh Ilmu saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul : “Analisis Kinerja Keuangan terhadap Return on Asset(Studi
Empiris pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014 -2018)”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Manajemen
(S.E) jenjang pendidikan Strata Satu Program Studi Manajemen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur. Untuk itu penulis merasa perlu
untuk menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik, walaupun masih banyak
terdapat kekurangan. Penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada :
1. Kedua orang tua Bapak Suadih H.B dan Ibu Asnah yang saya sayangi dan hormati
yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dan doanya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik serta adik saya semoga dapat
termotivasi agar dapat menyelesaikan perkuliahannya .
2. Bapak Dr.Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M selaku Rektor Universitas Budi Luhur
3. Bapak Dr. Amir Indrabudiman, S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Budi Luhur.
4. Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S.Kh., MM selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur.
5. Ibu Berlian Karlina, BBA., MM., Mcomm selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan ilmunya dengan tulus dan atas kesabaran beliau dalam
membimbing penulis tanpa batasan waktu dalam memberikan pengarahan,
semangat serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini dengan tepat waktu.

vi
6. Bapak Agus Sriyanto, SE.,MM selaku dosen Penasihat Akademik yang telah
membimbing selama masa perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur
yang telah memberikan banyak ilmu bermanfaat selama masa perkuliahan
serta para staff Universitas Budi Luhur.
8. Untuk sahabat-sahabat penulis, yaitu : Almaida Zera Adzani, Leonardo Sirait, Mia
Amelia, Nurfalillah, Ahmad Fauzi yang telah memberikan semangat serta motivasi
kepada penulis selama penyusunan skripsi.
9. Teman-teman Universitas Budi Luhur khususnya untuk Fakultas Ekonomi
dan Bisnis yang saling membantu satu sama lain dan berbagi informasi.
10. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan skripsi ini jauh dari
sempurna dan masih banyak kelemahan baik mengenai isi, maupun dalam
pembahasannya serta bahasanya, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki penulis. Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya selama
pembuatan hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam pembahasan, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Akhir kata dengan kerendahan hati dan kekurangannya penulis
berharap semoga peulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya,
seberapapun kecilnya, Insya Allah.
Jakarta, Juli 2020

Wahyudi Ridwan Syah

vii
ABSTRAKSI

1631510722
WAHYUDI RIDWAN SYAH

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN ON ASSET


(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2018)

(xvi halaman, 89 halaman, 11 gambar, 21 tabel, 4 lampiran)

Kinerja keuangan perusahaan sektor pertanian mengalami fluktuasi,


karena ekspor dan impor yang dilakukan oleh Indonesia.Kinerja terbaik dari
perusahaan memainkan peran penting dalam meningkatkan pangsa.Return On
Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untukmengukur
efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan denganmemanfaatkan
total aktiva yang dimilikinya.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja
keuangan terhadap return on asset. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan sektor pertanian terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018
sebanyak 17 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dan memperoleh sebanyak 11 perusahaan untuk dijadikan sampel. Data dalam
penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan
diolah dengan menggunakan program SPSS versi 21. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa net profit margin dan current ratio berpengaruh terhadap
return on asset, sedangkan debt to equity ratio dan total asset turnover tidak
berpengaruh terhadap return on asset Sedangkan sisanya 33,1% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Return on Asset, Net Profit Margin, Debt to
Equity Ratio, Current Asset, Total Asset Turnover

viii
ABSTRACT

1631510722
WAHYUDI RIDWAN SYAH

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE TORETURN ON ASSET


(EMPIRICAL STUDY COMPANY OF AGRICULTURAL SECTOR LISTED
IN BURSA EFEK INDONESIA PERIOD 2014-2018)

(xvi halaman, 89 halaman, 11 gambar, 21 tabel, 4 lampiran)

The financial performance of agricultural sector companies has


fluctuated, due to export and imports carried out by Indonesia. The best
performance plays an important role in increasing share. Return on asset is
profitanility ratio that used to measure the effetiveess of company in generating
profits by utilizing the total assets it has. This study aims to analyze the financial
performance of return on asset. The population in this study were 17 agricultural
sector companies listed on Indonesia Stock Exchange in the 2014 – 2019 period.
This study used purposive sampling method and obtained as many as 11
companies to be sampled. The data in this study were analyzed using the method
of multiple linear regression analysis and processed using SPSS verion 21
program. The result of this study indicate that net profit argin and current ratio
affect toreturn on asset, while debt to equity ratio and total asset turnover do not
affect to return on asset. While the remaining of 83,9% influenced by other
variables not examined.

Keyword : Financial Performance, Return on Asset, Net Profit Margin, Debt


to Equity Ratio, Current Asset, Total Asset Turnover

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PEROLEHAN GELAR......................................................................ii
PERSETUJUAN.....................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
ABSTRAKSI........................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................1
1.2 Pembatasan Masalah....................................................................6
1.3 Perumusan Masalah.....................................................................7
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................7
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................10
2.1 Landasan Teori .........................................................................10
2.1.1 Pecking Order Theory....................................................10
2.1.2 Teori Sinyal...................................................................11
2.1.3 Return On Asset..............................................................12
2.1.3.1 Pengertian Return On Asset.............................12
2.1.3.2 Fungsi Return On Assets..................................13
2.1.3.3 Keunggulan Return On Assets (ROA)............14
2.1.3.4 Kelemahan Return On Assets (ROA)..............15
2.1.3.5 Perhitungan Return On Assets.........................16
2.1.4 Net Profit Margin...........................................................16

x
2.1.4.1 Pengertian Net Profit Margin..........................16
2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Net Profit
Margin.............................................................17
2.1.4.3 Manfaat Net Profit Margin..............................17
2.1.4.4 Perhitungan Net Profit Margin........................18
2.1.5. Debt to Equity Ratio.......................................................18
2.1.6. Current Ratio..................................................................20
2.1.7. Total Assets Turnover (TATO).......................................21
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya.....................................................22
2.2.1 Hasil Penelitian oleh Harsi Romli, Aris Munandar,
M. Ari Yamin, Yohanes Susanto (2017)........................22
2.2.2 Hasil Penelitian Oleh Afriyanti Hasanah dan Didit
Enggariyanto (2018)......................................................22
2.2.3 Hasil Penelitian Oleh Adji Widodo (2018)....................23
2.2.4 Hasil Penelitian Oleh Eria Pratikaning Tyas (2018)......23
2.2.5 Hasil Penelitian Oleh Tety Wijayati, Bambang
Mursito dan Djumali (2018)..........................................24
2.3 Kerangka Teoritis......................................................................24
2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian..........................................26
2.4.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Return On Asset 27
2.4.2 Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap ROA..................27
2.4.3 Pengaruh Current Terhadap ROA.................................28
2.4.4 Pengaruh Total Asset Turnover Terhadap ROA.............28
BAB III METODELOGI PENELITIAN..........................................................30
3.1 Metode Penelitian......................................................................30
3.1.1 Tipe Penelitian................................................................30
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................30
3.2.1 Populasi Penelitian.........................................................30
3.2.2 Sampel Perusahaan.........................................................30
3.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian.......................................32
3.4 Model dan Diagram Jalur Penelitian.........................................33
3.5 Operasionalisasi Variabel..........................................................34
3.5.1 Variabel Dependen.........................................................34
3.5.2 Variabel Independen.......................................................35
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................37
3.6.1 Alat Analisis...................................................................37

xi
3.6.2 Analis Statistik Deskriptif..............................................38
3.6.3 Uji Asumsi Klasik.........................................................38
3.6.3.1 Uji Normalitas.................................................38
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas........................................39
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas....................................39
3.6.3.4 Uji Autokorelasi...............................................40
3.7 Analisis Koefisien Korelasi.......................................................41
3.8 Analisis Koefisien Determinasi (R²)..........................................41
3.9 Uji F...........................................................................................42
3.10 Analisa Regresi Linier Berganda...............................................42
3.11 Pengujian Hipotesis...................................................................43
3.11.1 Uji T .........................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN.........................................................................44
4.1 Deskripsi Data Variabel Dependen Return on Asset (ROA).....44
4.2. Deskripsi Data Variabel Independen.........................................45
4.2.1. Deskripsi Data Variabel Net Profit Margin (NPM).......45
4.2.2. Deskripsi Data Debt to Equity Ratio (DER)...................47
4.2.3. Deskripsi Current Ratio (CR).........................................48
4.2.4. Deskrpsi Data Total Asset Turnover (TATO)................50
4.3. Deskripsi Data .........................................................................51
4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan.......................................52
4.4.1 Uji Asumsi Klasik..........................................................52
4.4.2 Uji Normalitas................................................................53
4.4.3 Uji Multikolinearitas.......................................................54
4.4.4. Uji Heteroskedastisitas...................................................56
4.4.5. Uji Autokorelasi.............................................................56
4.5. Analisis Regresi Linear Berganda.............................................58
4.5.1. Uji Koefisien Korelasi....................................................59
4.5.2. Analisis Koefisien Determinasi (Uji R2)........................60
4.5.3. Uji Goodness of Fit (Uji F).............................................61
4.5.4. Uji Parsial (Uji T)..........................................................62
4.5.5 Persamaan Regresi Linear Berganda..............................63
4.6. Interpretasi Hasil Penelitian.......................................................65
4.6.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return
on Asset .........................................................................65

xii
4.6.2 Pengaruh Debt to Equity Ratioterhadap Return
on Asset .........................................................................66
4.6.3 Pengaruh Current Ratio terhadap Return on Asset........67
4.6.4 Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return
on Asset .........................................................................68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................72
5.1 Kesimpulan .........................................................................72
5.2 Keterbatasan Penelitian.............................................................72
5.3 Saran ........................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................74
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................78
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................81

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kriteria Sampel Penelitian.................................................................31


Tabel 3. 2 Daftar Nama Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian............32
Tabel 3. 3 Operasional Variabel.........................................................................37
Tabel 3. 4 Tingkat Kolerasi dan Koefisien Hubungan.......................................41
Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Return on Assets (ROA)......................................44
Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM)....................................45
Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)................................47
Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Current Ratio (CR)..............................................49
Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Total Asset Turnover (TATO).............................50
Tabel 4. 6 Descriptive Statistics.........................................................................52
Tabel 4. 7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov...............................................54
Tabel 4. 8 Uji Multikolinearitas.........................................................................55
Tabel 4. 9 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson.......................57
Tabel 4. 10 Uji Autokorelasi................................................................................57
Tabel 4. 11 Metode Enter.....................................................................................58
Tabel 4. 12 Uji Koefisien Korelasi.......................................................................59
Tabel 4. 13 Uji Analisis Determinasi...................................................................60
Tabel 4. 14 Uji Goodness of Fit (Uji F)...............................................................61
Tabel 4. 15 Uji T...................................................................................................62
Tabel 4. 16 Persamaan Regresi Linear Berganda.................................................63
Tabel 4. 17 Konsistensi Hasil Penelitian..............................................................70

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Impor Beras Indonesia.......................................................................3


Gambar 1. 2 Impor Beras Organik Indonesia........................................................3
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran........................................................................26
Gambar 3. 1 Diagram Jalur Penelitian.................................................................34
Gambar 4. 1 Uji Normalitas P-Plot......................................................................53
Gambar 4. 2 Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot......................................56
Gambar 4. 3 Kurva Durbin Watson.....................................................................57
Gambar 4. 4 Rata-Rata Net Profit Margin Return on Asset dan Rata-Rata
Return on Asset...............................................................................65
Gambar 4. 5 Rata-Rata Debt to Equity Ratio dan Rata-Rata Return on Asset....67
Gambar 4. 6 Rata-Rata Current Ratio dan Rata-Rata Return on Asset...............68
Gambar 4. 7 Rata-Rata Total Asset Turnover dan Rata-Rata Return on Asset. .69

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian..........81


Lampiran 2. Data Variabel...................................................................................83
Lampiran 3. Output SPSS....................................................................................85
Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup......................................................................89

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Setiap perusahaan dituntutuntuk dapat mengelola setiap kegiatan yang
dilakukansecara baik agar mampu bertahan dalam erapersaingan global saat ini.
Tujuan dari sebuahperusahaan adalah untuk dapat menghasilkankeuntungan dari
sumber daya yang dimiliki. Perusahaan harus meningkatkan kinerja
perusahaannya agar mampubersaing dan meningkatkan profitabilitas. Hal ini
bertujuan untukmempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Di samping itu,
perusahaandengan tingkat profitabilitas yang baik tentunya akan menarik para
investor untukmenanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Untuk dapat mampu bertahan dan berkembang,perusahaan harus dapat
mengelola sumber daya yangdimiliki dengan cara yang efektif dan efisien
sehinggamenghasilkan tingkat keuntungan yang lebih optimal.Kemampuan
perusahaan memperoleh keuntungandalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva,maupun modal sendiri disebut dengan profitabilitas. Menurut Hasanah dan
Enggariyanto (2018),Profitabilitas juga dapat digunakan untuk menilai
baikburuknya kinerja sebuah perusahaan dan dapatdigunakan oleh manajer untuk
mengevaluasi apakahkeputusan yang diambil sudah tepat ataupun butuhadanya
perbaikan. Profitabilitas terbagi menjadibeberapa rasio namun dalam penelitian ini
hanyaberfokus pada Return On Asset (ROA), karena Return On Asset merupakan
rasio profitabilitas yangdigunakan untuk mengukur efektivitas perusahan.
Penelitian ini meneliti perusahan sektor pertanian periode tahun 2014-
2018. Penulis memilih perusahaandari sektor pertanian adalah hal yang penting
karna sebagai kebutuhan pokok sehari-hari bagi hampir 267 juta penduduk
Indonesia, untuk meningkatkan pendapatan nasional dan menjadikan sektor ini
dapat dengan menciptakan lapangan pekerjaan serta menghasilkan devisa negara,
oleh karena itu setiap perusahaan BUMN atau Swasta yang bergerak dalam
bidang pertanian harusnya mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat
indonesia dan negara indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok

1
masyarakat indonesia lebih-lebih menambah nilai devisa negara, kemudian
kementerian pertanian membuat program kerja guna untuk mewujudkan
swasembada di sejumlah komoditas yang pada saat itu peningkatan jumlah ekspor
dari yang hanya ekspor cengkeh, minyak kelapa sawit dan kopi hingga mampu
mengekspor jagung,cabai dan bawang merah.
Kendala dari produksi pertanian adalah pasokan air yang mengairi
pertanian yang juga berkurang. Banyak waduk yang perlu diperbaiki. Hutan-hutan
tropis juga semakin berkurang, ditambah dengan siklus cuaca El Nina-La Nina
karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air yang
dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.
Pemilihan perusahaan sektor pertanian sebagai objek penelitian, karena
timbulnya fenomena pada sektor pertanian belakangan ini, yaitu ekspor dan
impor beras. Indonesia adalah Negara dengan kekayaan agraris yang subur dan
memiliki potensi yang cukup memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Namun
pada kenyataannya menunjukan fenomena yang terbalik, Indonesia sampai
sekarang masih tercatat memiliki impor besar di bidang pangan (beras,
gandum/terigu, kedelai), bahkan menurut Prof Dawam Raharjo (Koran kaltim
online) menggolongkan Indonesia sebagai Negara yang mengalami krisis pangan
karena kebutuhan pokok yang masih tergantung dengan stok dari impor. Factor
yang mendorong impor bahan pangan yaitu iklim, khususnya cuaca yang tidak
mendukung keberhasilan pangan serta luas lahan pertanian yang semakin sempit.
Berikut ini adalah grafik impor dan ekspor beras di Indonesia tahun 2011-2016.

2
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 1. 1 Impor Beras Indonesia

Pada grafik di atas, impor beras pada tahun 2011 mencapai


2.750.476.180 kg senilai US$ 1,523 miliar. Selanjutnya pada tahun 2012
sampai tahun 2015 mengalami fluktuasi, atau ketidaktetapan terhadap
impor beras. Pada tahun 2016 impor beras tercatat sebesar 1,2 juta ton,
nilainya mencapai US$ 495,12 juta.

Sumber : Badan Pusat Statistik


Gambar 1. 2 Impor Beras Organik Indonesia

3
Dari grafik di atas dapat dilihat ekspor beras organik pada tahun 2011
mencapai 345.232 kg senilai US$ 836.730. kemudian meningkat pada tahun 2013
mencapai 2,585 juta US$ 1,191 juta. Pada tahun 2014 dan 2015 mengalami
penurunan sebanyak 516.069 kg dan 200.755 kg. pada tahun 2016 tercatat
meningkat, yaitu mencapai sebanyak 1.000 ton dan nilainya mencapai 0,86 juta.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sektor pertanian
mengalami fluktuasi, karena ekspor dan impor yang dilakukan oleh Indonesia.
Keadaan yang berfluktuatif tersebut akan menyulitkan bagi investor maupun calon
investor untuk menentukan pilihan berinvestasi. Semakin banyakjumlah penduduk
Indonesia, maka semakin banyak pula kebutuhan akan konsumsi pangan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sektor pertanian dapat
bertahan dan terus berkembanga pada lingkungan bisnis yang semakin kompetitif
dan kompleks. Perusahaan diharapkan dapat melipatgadakan kekayaan
perusahaan. Untuk memenuhi harapan tersebut diperlukan kinerja manajemen
yang efektif dan efisien, sehingga untuk mengetahui keuangan perusahaan sektor
pertanian mana yang lebih efektif dan agar investor mengetahui dengan jelas
bagaimana keadaan perusahaan tersebut.
Kinerja terbaik dari perusahaan memainkan peran penting dalam
meningkatkan pangsa. Kinerja dari setiap perusahaan tidak hanya berperan untuk
meningkatkan nilai pasar perusahaan tetapi juga mengarah terhadap pertumbuhan
seluruh sektor yang akhirnya mengarah kepada kemakmuran ekonomi secara
keseluruhan. Kinerja yang baik umumnya dapat dilihat melalui profitabilitas dari
suatu laporan keuangan perusahaan (Mehari dan Aemiro, 2013).
Menurut Widodo, (2018) kelangsungan hidup suatuperusahaan
dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain oleh profitabilitas perusahaan itusendiri.
Profitabilitas merupakan salah satu faktor untuk menilai baik buruknya
kinerjaperusahaan. Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untukmengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan denganmemanfaatkan total aktiva yang dimilikinya.

4
Adapun yang sering digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang
mempengaruhi Return On Asset perusahaan diantaranya adalah Net Profit Margin
(NPM), DER, TATO dan CR.Net Profit Margin(NPM) adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur margin laba atas penjuala. Rasio ini menggambarkan
penghasilan bersih penjualan berdasarkan total penjualan. Pengukuran ini dapat
dilakukan dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan
bersih. Apabila semakin tinggi rasio Net Profit Margin maka dianggap semakin
baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. (Van Home &
Wachowicz Jr, 2005). Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena
mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan
dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Semakin besar net profit
margin berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalama mengeluarkan biaya-
biaya sehubungan dengan penjualan perusahaan tersebut. Semakin besar net profit
margin, maka kinerja perusahaan akan semakin efisien sehingga peningkatan
NPM berpengaruh terhadap ROA (Tyas, 2018).
Penggunaan utang dalam struktur modal dapat mencegah pengeluaran
perusahaan yang tidak penting dan memberikan dorongan kepada manajer untuk
mengoperasikan perusahaan dengan lebih efisien (Nainggolan dan Monica, 2017).
Hal tersebut memungkinkan untuk membuat kinerja perusahaan (ROA)
meningkat. Menghadapi persaingan bisnis yang ketat, perusahaan harus memiliki
keputusan pendanaan yang tepat, dimana perlu adanya manajer dalam
menentukan struktur modal mana yang dapat digunakan secara optimal. Struktur
modal yang optimal. Dimana struktur modal yang optimal akan mampu untuk
meminimalkan biaya modal yang akan ditanggung perusahaan, untuk efisiensi
operasional perusahaan.
Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi pada periode
masa lalu yang dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan di masa yang akan
datang. Pertumbuhan penjualan yang positif mencerminkan kinerja perusahaan
yang baik, sehingga penjualan tahun berikutnya akan lebih tinggi dari pada
penjualan tahun sebelumnya. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan yang dicapai
maka akan semakin tinggi keuntungan yang akan diterima, sehingga terdapat

5
pengaruh antara pertumbuhan penjualan terhadap Return On Asset (ROA).
Penelitian (Afriyanti, 2018) menyatakan bahwa Total Asset Turnover
berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA). Total Asset Turnover merupakan
perbandingan antara total penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik karena penggunaan aktiva yang
efisien dalam menghasilkan penjualan dan akan meningkatkan Return On Asset
(ROA).
Current Ratio (CR) merupakan rasio yang sering digunakan untuk
menganalisis modal kerja suatu perusahaan, yang merupakan perbandingan antara
jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Semakin rendah nilai dari current
ratio makan akan mengidentifikasikan ketidakmampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi
Return On Asset perusahaan yang dikarenakan timbulnya beban dan
kewajibannya. Penelitian (Afriyanti, 2018) persediaan yang relatif tinggi
dibandingkan dengan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga
tingkat perputaran persediaan rendah dan tidak menghasilkan keuntungan. Dari
hasil penelitian ini menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap
Return On Asset.
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka peneliti akan
melakukan Analisis kinerja keuangan terhadap Return on Assets (ROA)pada
perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 –
2018.

1.2 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terfokus terhadap
masalah bagaimana variable NPM, DER, TATO, CR dapatmempengaruhi
Analisis kinerja keuangan terhadap Return On Asset(ROA) diperusahaan sektor
pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014–2018.
Mengingat luasnya permasalahan, agar tidak menyimpang dari
permasalahan dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan maka penulis
membatasi pada:

6
1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit
Margin, Debt Equity Ratio, Total Asset Turnover, Current Ratio.
2. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On
Asset.
3. Objek penelitian adalah perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode pengamatan 2014-2018.

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang serta pembatasan masalah di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap Return On Asset?
2. Apakah Debt Equity Ratioberpengaruh terhadap Return On Asset?
3. Apakah Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Return On Asset?
4. Apakah Current Ratioberpengaruh terhadap Return On Asset?

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disampaikan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis Net Profit Margin berpengaruh terhadap
Return On Asset.
2. Untuk mengetahui dan menganalisisDebt Equity Ratioberpengaruh terhadap
Return On Asset.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Total Asset Turnover berpengaruh
terhadap Return On Asset.
4. Untuk mengetahui dan menganalisisCurrent Ratioberpengaruh terhadap
Return On Asset.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan kepada semua pembaca dapat
memberikan pengetahuan dan kontribusi dari pihak yang terlibat, antara lain

7
akademisi, bagi pihak managemen perusahan sektor pertanian, danuntuk
masyarakat luas.
1. Untuk penulis
Sebagai sarana dalam mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian,
pengelolaan data dan penerapan teori yang telah diperoleh selama masa
perkuliahan.
2. Untuk perusahaan
Hasil penelitian ini penulis sangat mengharapkan dapat memberikan informasi
agar bisa digunakan pihak managemen perusahaan pertanian sebagai bahan
refensi dalam proses pengaambilan keputusan manajerial dalam bidang
pengelolaan keuangan.
3. Untuk akademisi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk menambah
refensi mengenai kinerja keuangan perusahaan adanya penelitian lebih lanjut
mengenai kinerja keuangan dengan menggunakan metode Return On Asset
(ROA) kepada para akademis
4. Untuk investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor
untuk mengevaluasi kinerja keuangan dengan metode Return On Asset (ROA)
sehingga dapat dijadikan bahan refensi dalam mengambil keputusan untuk
berinvestasi disektor pertanian

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang
masalah. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Merupakan bab landasan teori yang menguraikan teori-teori yang
berhubungan dengan pokok permasalahan.

8
BAB III : Merupakan bab yang membahas metedologi penelitian yang terdiri
dari atas metode penelitian populasi dan sampel, penelitian, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, identifikasi variable dan
metode analisis data.
BAB IV : Merupakan bab pembahasan yang memperlihatkan tentang
pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan metode Return On
Asset (ROA).
BAB V : Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan, keterbatasan
penelitian dan saran.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Di dalam bab ini akan membahas mengenai beberapa landasan teori yang
berkaitan dengan variable penelitian yang sedang diteliti, pengaruh Net Profit
Margin, Debt Equity Ratio, Total Assets Turnover, Current Ratio terhadap Rerutn
On Assets (studi emperis pada perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 – 2018)
2.1.1 Pecking Order Theory
Perusahaan yang ingin berkembang selalu membutuhkan modal yang
salah satunya diperoleh dari hutang. Namun demikian, perusahaan tidak
mudah untuk memperoleh pinjaman karena harus menganalisis lebih dahulu
apakah memang sudah tepat untuk berhutang. Jika sumber-sumber dari
internal, seperti modal sendiri atau laba ditahan masih kurang, maka
perusahaan dapat melakukan pinjaman. Untuk itu, perlu dianalisis untung
ruginya melakukan pinjaman.
Pecking Order Theory adalah urutan sumber pendanaan dari internal
(laba ditahan) dan eksternal (penerbitan ekuitas baru)(Pudjiastuti dan Husnan
dalam, 2016). Teori ini menjelaskan keuputusan pendanaan yang diambil
oleh perusahaan. Pecking Order Theory menjelaskan mengapa perusahaan-
perusahaan yang Profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit.
Hal tersebut bukan disebabkan karena mempunyai target Debt Rasio yang
rendah, tetapi karena memerlukan pendanaan dari luar yang sedikit.
Perusahaan yang kurang Profitable akan cenderung mempunyai hutang yang
lebih besar karena dua alasan, yaitu dana yang tidak cukup dan hutang
merupakan sumber dana yang lebih disukai (Indriyani, 2017). Dana internal
lebih disukai daripada dana eksternal karena dana internal memungkinkan
perusahaan untuk tidak perlu membuka diri lagi dari sorotan luar. Kalau
bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa memperoleh sorotan
dan publisitas publik sebagai akibat penerbitan saham baru. Sumber dana

10
eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri karena
dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi akan
lebih mudah dari biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena
penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua,
manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai
kabar jelek oleh pemodal dan membuat harga saham akan turun. Hal ini
disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi asimetris antara
pihak manajemen dengan pihak pemodal (Pudjiastuti dan Husnan dalam,
2016).

2.1.2 Teori Sinyal


Teori sinyal menjelaskan tentang tindakan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan yang memberikan informasi kepada investor tentang
bagaimana manajemen menilai prospek suatu perusahaan. Modigliani dan Miller
(MM) (1958; dalam Brigham dan Houston, 2013: 184) mengasumsikan bahwa
investor dan manajer memiliki kesamaan informasi mengenai prospek suatu
perusahaan. Pada kenyataannya, manajer seringkali memiliki informasi yang lebih
baik daripada investor (asymmetric information). Teori sinyal menjelaskan
tentang bagaimana manajer memberikan sinyal kepada investor untuk mengurangi
asimetri informasi melalui laporan keuangan. Teori sinyal memiliki pengaruh
yang penting terhadap struktur modal yang optimal, sehingga muncul dua
perspektif manajer yaitu prospek perusahaan akan menguntungkan dan tidak
menguntungkan.
Struktur modal yang berhubungan dengan penggunaan utang merupakan
sinyal bagi investor bahwa kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa
mendatang akan menguntungkan. Investor akan mengharapkan perusahaan
dengan prospek yang menguntungkan untuk menghindari penjualan saham dan
memilih untuk menghimpun modal baru dengan menggunakan utang (Brigham
dan Houston, 2014).

11
Peningkatan utang perusahaan dapat dipandang sebagai sinyal yang
diberikan manajer kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik
di masa yang akan datang. Pada titik tertentu peningkatan utang akan menurunkan
nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang lebih kecil
daripada biaya yang ditimbulkannya. Manajemen perusahaan akan menggunakan
utang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Teori sinyal
berhubungan pula dengan kebijakan dividen suatu perusahaan. Kenaikan dividen
diekspektasikan sebagai sebuah sinyal bagi investor bahwa manajemen
perusahaan meramalkan laba yang baik di masa depan. Perusahaan yang
melakukan pembagian dividen akan mampu meningkatkan nilai perusahaan
melalui kemakmuran para pemegang saham. (Ansori dan Denica, 2010).
Teori sinyal dapat disimpulkan sebagai teori yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan, karena teori ini memberikan informasi mengenai kondisi
perusahaan melalui laporan keuangan untuk mengurangi perbedaan informasi.
Ketika struktur modal perusahaan terdiri dari utang yang sangat tinggi, maka
investor dapat menganalisis bagaimana kondisi suatu perusahaan, sehingga
investor dapat mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan
tersebut atau tidak, sesuai dengan preferensi investor terhadap return dan risiko
investasi yang akan ditanggung. Teori sinyal berhubungan pula dengan dividen
dan profitabilitas. Ketika perusahaan akan membagikan dividen kepada pemegang
saham, ini merupakan sinyal positif yang dapat dimanfaatkan investor untuk
melakukan keputusan berinvestasi di suatu perusahaan. Pembagian dividen,
merupakan sinyal yang baik karena investor berekspektasi bahwa profitabilitas
perusahaan dan kinerja perusahaan semakin baik. Sinyal tersebut dapat
meningkatkan investasi sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut.

2.1.3 Return On Asset


2.1.3.1 Pengertian Return On Asset
Pengertian Return On Assets menurut Henry Simamora (2000:530) Return
On Asset dipakai untuk mengevaluasi apakah manajemen telah mendapat imbalan
yang memadai (reasobable return) dari asset yang dikuasainya. Rasio ini

12
merupakan ukuran yang berfaedah jika seseorang ingin mengevaluasi seberapa
baik perusahaan telah memakai dananya. Oleh karena itu, Return On Assets
dipakai oleh manajemen puncak untuk mengevaluasi unit-unit bisnis didalam
suatu perusahaan multinasional.
Pengertian Return On Asset menurut Fahmi (2012:98), Return On Asset
melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi tersebut
sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.
Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2014).
Pengertian Return On Asset menurut Sawir (2015:18) Return On Asset
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam memperoleh keuntungan (Laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
penggunaan asset.
Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan (A. Nugroho, 2018).
Dengan kata lain, ROA adalah indikator suatu unit usaha untuk
memperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.
Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula reputasi dan posisi perusahaan
tersebut di masyarkat dan investor pada khususnya.

2.1.3.2 Fungsi Return On Assets


Menurut Munawir (2007:91) kegunaan dari analisa Return On Assets
(ROA) dikemukakan sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu kegunaan yang prinsipil ialah sifatnya yang
menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi
yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa Return

13
On Assets dapat mengukur efesiensi penggunaan modal yang bekerja,
efesiensi produksi dan efesiensi bagian penjualan
2. Apabla perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat
diperoleh rasio industri, maka dengan analisa Return On Assets dapat
dibandingkan efesiensi penggunaan modal pada perusahaan dengan
perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah
perusahaannya berada dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. Dengan
demikian akan dapat diketahui dimana kelemahanya dan apa yang sudah
kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang
sejenis.
3. Analisa Return On Assets juga dapat digunakan untuk mengukur
efesiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian yaitu
dengan mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang
bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat
bagian adalah untuk dapat membandingkan efesiensi suatu bagian dengan
bagian yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan.
4. Analisa Retrun On Assets juga dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan
dengan menggunakan produk cost system yang baik, modal dan biaya
dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan perusahaan
yang bersangkutan, sehingga dengan demikian akan dapat dihitung
profitabilitasnya dan masing-masing produk dengan demikian
manajeman akan dapat mengetahui produk mana yang mempunyai profit
potential.

2.1.3.3 Keunggulan Return On Assets (ROA)


Menurut munawir (2001:91-92) keunggulan Return On Assets (ROA)
adalah sebagai berikut yaitu:
1. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui
posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu
langkah dalam perencanaan strategis.

14
2. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, Analisis Return On Assets
(ROA)
3. Jika perusahaantelah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka
dengan analisis Retrun On Assets (ROA) dapat diukur efesiensi
penggunaan modal yang meneyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal
yang memepengaruhi keadaan keuangan perusahaan
Menurut Abdul Halim dan Supomo (2001:151) keunggulan Return On
Assets (ROA) adalah sebagai berikut :
1. Perhatian manajemen dititik beratkan pada maksimalisasi laba atas
modal yang di investasikan.
2. ROA dapat dipergunakan untuk mengukur efesiensi tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh setiap divisinya dan pemanfaatan akuntansi
divisinya. Selanjutnya dengan ROA akan menyajikan perbandingan
berbagai macam prestasi antar divisi secara obyektif. ROA akan
mendorong divisi untuk menggunakan dalam memperoleh aktiva yang
diperkirakan dapat meningkatkan ROA tersebut.
3. Analisa ROA dapat juga digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing-masing produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

2.1.3.4 Kelemahan Return On Assets (ROA)


Kelemahan Return On Assets (ROA) menurut Munawir (2001:94) adalah
sebagai berikut:
1. Return On Assets (ROA) sebagai pengukur divisi sangat dipengaruhi
oleh metode depresiasi aktiva tetap.
2. Return On Assets (ROA) mengandung distorsi yang cukup besar
terutama dalam kondisi inflasi. Return On Assets (ROA) akan
cenderung tinggi akibat dan penyesuaian (kenaikan) harga jual,
sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan harga
distorsi.

15
2.1.3.5 Perhitungan Return On Assets
Menurut Sugiono dan Untung (2016) return on asset untuk mengukur
tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh asset yang ada, atau rasio ini
mengambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan.
Rumus Untuk Mencari Return On Asset (ROA) sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak
Return On Asset =
Total Aktiva

Sumber : Sugiono dan Untung (2016:71)

Semakin besar nilai ROA, menunjukan kinerja perusahaan yang semakin


baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar, nilai ini
mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (atau pendanaan)
yang diberikan pada perusahaan. Wild, Subramanyam dan Hasley (2005:65).

2.1.4 Net Profit Margin


2.1.4.1 Pengertian Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba neto dari setiap penjualannya. Semakin tinggi nilai NPM maka
menunjukkan semakin baik Werner R. Murhadi : 2013).
Pengertian Net Profit Margin menurut Kasmir (2014) adalah ukuran laba
secara umum membandingkan pendapatan perusahaan setelah bunga dan pajak
dengan penjualan. Net Profit
Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan
perusahaan (Sudana: 2015).
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Net Profit
Margin adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba di setiap
penjualan yang telah di kurangi bunga dan pajak disetiap periode.

16
2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Net Profit Margin
Menurut Riyanto (2009:39) menyatakan bahwa besar kecilnya Net Profit
Margin pada setiap transaksi sales ditentukan oleh dua faktor yaitu net sales dan
laba usaha, Besar kecilnya laba usaha atau Net Operating Income tergantung
kepada pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha (operating expenses)
dengan demikian jumlah operating expenses tertentu profit margin dapat
diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu profit
margin dapat diperbesar dengan memperkecil operating expenses
Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi perusahaan.
Suatu net profit margin yang dikatakan “baik” akan sangat tergantung dari
jenis industri di mana perusahaan berada (Syamsudin 2011). Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi perubahan laba usaha perusahaan dari tahun ke tahun.
Faktor tersebut terutama berupa pengaruh perubahan tingkat penjualan, perubahan
harga pokok penjualan dan perubahan biaya usaha.

2.1.4.3 Manfaat Net Profit Margin


Menurut kasmir (2012:197) bahwa tujuan rasio profitabilitas bagi
perusahaan, maupun pihak luar perusahaan yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri dan tujuan lainnya.
Rasio ini sangat penting bagi manager operasi karena mencerminkan
strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan
kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha.

17
2.1.4.4 Perhitungan Net Profit Margin
Menurut Sudana (2015) Net Profit Margin merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan
yang dilakukan perusahaan. Rumus net profit margin dapat diformulasikan
sebagai berikut :
Earning After Taxes
NPM= x 100 %
Sales

Sumber : Sudana (2015)

2.1.5. Debt to Equity Ratio


Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara
utang dan ekuitas perusahaan. Semakin tinggi DER maka akan semakin berisiko
perusahaan (Werner R.Murhadi : 2013).
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk
mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang (Kasmir 2014).
Debt to Equity Ratio (DER)mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal
sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Oleh karena itu, semakin rendah
DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajibannya. Semakin besar penggunaan hutang maka dapat berdampak pada
financial distress dan kebangkrutan. Berdasarkan dampak ini bila perusahaan
memiliki hutang yang tinggi, hal tersebut akan mengurangi pembayaran dividen
untuk menghindari transfer kekayaan dari kreditur kepada pemegang saham.
Dalam hal ini kepentingan kreditur tetap diperhatikan karena keuntungan
disimpan untuk pelunasan hutang.
Debt To Equity Ratio (DER) digunakan untuk mencerminkan variabel
struktur modal perusahaan. Rasio ini menggambarkan seberapa besar modal
perusahaan dibiayai dari biaya asing. Biaya asing disini adalah total hutang yang
digunakan perusahaan sebagai biaya operasional perusahaan. Debt To Equity

18
Ratio (DER) adalah rasio perbandingan antara jumlah total ekuitas dengan total
hutang.
DER dengan angka dibawah 1.00, mengindakasikan bahwa perusahaan
memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Investor harus jeli
dalam melihat DER , jika total hutangnya lebih besar dari pada ekuitas, maka
investor harus lihat lebih lanjut apakah hutang lancar atau hutang jangka panjang
yang lebih besar.
Penggunaan hutang yang tinggi akan menyebabkan penurunan dividen
karena sebagian besar keuntungan dialokasikan sebagai cadangan pelunasan
utang. Sebaliknya pada tingkat penggunaan hutang yang rendah, perusahaan
mengalokasikan dividen tinggi sehingga sebagian besar keuntungan yang
digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham.Peningkatan dividen memberi
kesempatan untuk emisi saham baru sebagai subsitusi atau pengganti atas
penggunaan hutang.
Jika jumlah hutang lancar lebih besar dari pada hutang jangka panjang,
keadaan ini masih bisa diterima, karena besarnya hutang lancar sering disebabkan
oleh hutang operasi yang bersifat jangka pendek.
 Jika hutang jangka panjang yang lebih besar, maka dikhawtirkan
perusahaan akan mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan
datang. Selain itu laba perusahaan juga semakin tertekan akibat harus
membiayai bunga pinjaman tersebut.
 Beberapa perusahaan yang memiliki DER lebih dari satu, hal ini
sangat menganggu pertumbuhan kinerja perusahaanya juga
menganggu pertumbuhan harga sahamnya. Karena itu sebagian besar
para investor menghindari perusahaan yang memiliki angka DER lebih
dari 2.
Penelitian inimenggunakan proksi Debt To Equity Ratio (DER) yaitu
dengan membandingkan jumlah total ekuitas dengan total hutang, dengan rumus:

Total Utang
DER =
Total Aktiva

19
Sumber : Kasmir (2014)
2.1.6. Current Ratio
Current Ratio adalah Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas jangka pendek (Short run solvency)
yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Rasio lancar yang terlalu
tinggi, bermakna bahwa perusahaan terlalu banyak menyimpan aset lancar dan
sebaliknya rasio lancar yang terlalu rendah atau bahkan kurang berarti
mencerminkan adanya resiko perusahaan untuk tidak mampu memenuhi liabilitas
yang jatuh tempo (Werner R.Murhadi : 2013).
Menurut Dewi, et al. (2017) current ratio adalah rasio likuiditas yang
paling banyak digunakan untuk mengukur likuiditas dan mengevaluasi
kemampuan pembayaran Utang Lancar perusahaan.
Menurut Kasmir (2018) rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Menurut Hery (2018) rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk
mengukur dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo
dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disumpulkan bahwa current ratio
merupakan rasio yang digunakan sebagai mengukur likuidasi perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya, semakin besar tingkat current ratio
semakin baik, karena menujukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk
membayar hutang lancar dari aset yang dimilikinya.
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun rumus untuk mengukur current
ratio yaitu sebagai berikut:
Aset Lancar
Current Ratio =
Liabilitas Lancar

20
Sumber : Dewi, et al. (2017:320)

2.1.7. Total Assets Turnover (TATO)


Total Asset Turnover (TATO) atau perputaran total asset merupakan
bagian dari rasio aktivitas. Rasio ini memperlihatkan seberapa efektif investasi
yang dilakukan pada waktu pembuatan laporan keuangan, sehingga dapat
diperkirakan apakah manajemen perusahaan mampu mengefektifkan modal yang
ada sehingga nantinya dapat dibandingkan banyaknya penjualan yang terjadi tiap
satuan asset yang dimiliki dengan menggunakan rasio ini.
Total Asset Turnover adalah tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan
aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Lukman
Syamsudin, 2011).
Menurut Sujarweni (2017) total asset turn over merupakan kemampuan
dana yang tertahan dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan
“revenue”. Menurut Harahap (2016) total asset turn over menunjukkan
perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa
jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Pendapat lainnya menurut
Fahmi (2017) total asset turn over disebut juga dengan perputaran total aset rasio
ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi
perputaran secara efektif.Menurut Suwandi et a. (2019) total asset turn over atau
perputaran total asetmerupakan rasio memenuhi kebutuhan aset, terutama aset
tetap seperti mesin, kendaraan, dan tanah untuk menjalankan kegiatan
operasionalnya.
Rumus Untuk Mencari Total Asset Turn Over (TATO) sebagai berikut :

Penjualan
Total Asset Turn Over =
Total Aktiva
Sumber :
Fahmi (2017)

21
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
Pentingnya penelitian sebelumnya sangat bermanfaat untuk penulis dalam
melakukan penelitian mengenai analisis kinerja keuangan terhadap Return On
Asset (studi empiris pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini juga sangat bermanfaat untuk penulis dalam
membandingkan hasil penelitian yang dilakukan pada beberapa peneliti terdahulu.
2.2.1 Hasil Penelitian oleh Harsi Romli, Aris Munandar, M. Ari Yamin,
Yohanes Susanto (2017)
Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh Harsi Romli, Aris Munandar, M.
Ari Yamin, Yohanes Susanto (2017) meneliti tentang ”Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Return on Asset Perusahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2016” Sample diambil menggunakan metode
analisis purposive sampling, sehingga didapat 10 perusahaan sample dalam
penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah Net Profit Margin berpengaruh
signifikan terhadap return on asset, Debt Equity Ratio tidak miliki hubungan
signifikan terhadap Return on Asset, Current Ratio berpengaruh positif signifikan
terhadap variabel Return on Asset, Total Asset Turnover berpengaruh positif
signifikan terhadap variabel Return on Asset.

2.2.2 Hasil Penelitian Oleh Afriyanti Hasanah dan Didit Enggariyanto


(2018)
Dalam penilitian ini yang dijadikan bahan refensi penelitian adalah sebagai
berikut: pertama, penelitian yang dilakukan oleh Afriyanti Hasanah (2018)
meneliti tentang “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Asset
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2011 - 2015’’ Sample diambil menggunakan metode analisis purposive sampling,
sehingga di dapat 59 perusahaan sample pada penelitian ini. Penelitian ini
mnggunakan metode analisis regresi panel data. Hasil dari penelitian tersebut

22
dapat diuraikan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap ROA. Total
Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin,
Pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ROA.

2.2.3 Hasil Penelitian Oleh Adji Widodo (2018)


Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Adji Widodo (2018) meneliti
tentang “ Analisis Pengaruh Current Ratio (CR),Total Asset Turnover (TATO),
dan Debt To AssetRatio (DAR) Terhadap Return On Asset (ROA), Serta
Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan Studi Terhadap Perusahaan Jasa
Penunjangan Migas Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014.’’
Dengan menggunakan teknik pengambilan sample purposive sampling diperoleh
sebanyak 8 perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian. Metode
pengujian untuk melihat pengaruh variable independen terhadap variable
dependen adalah metode analisis regresi data panel. berdasarkan hasil penelitian
secara simultan diketahui bahwa Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
(TATO), dan Debt To Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA). Demikian juga profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan

2.2.4 Hasil Penelitian Oleh Eria Pratikaning Tyas (2018)


Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Eria Pratikaning Tyas (2018)
meneliti tentang “ Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Net Profit
Margin Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Subsektor Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012 – 2016.’’
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan uji hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian seacara silmutan menunjukan bahwa nilai F sebesar
90,720 dan nilai signifikan sebesar 0,000 karena nilai signifikan lebih kecil dari
5% atau 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan variable CR, TATO, dan
NPM secara simultan terhadap ROA. Berdasarkan uraian diatas, berarti hipotesis
1 diterima CR, TATO, dan NPM secara simultan berpengaruh terhadap ROA.

23
2.2.5 Hasil Penelitian Oleh Tety Wijayati, Bambang Mursito dan Djumali
(2018)
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Tety Wijayanti, Bambang
Mursito dan Djumali (2018) meneliti tentang “ Analisis Pengaruh Current
Ratio(CR), Debt To Equity Ratio(DER), Total Asset Turnover(TATO), dan Net
Profit Margin(NPM) Terhadap Return On Asset (ROA). (Study Empiris Pada
Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 –
2018). Obyek dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive
sampling dengan menggunakan kriteria- kriteria oleh penulis. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan data skunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
(BEI) untuk tahun periode 2014 – 2018. Sample yang akan digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 30. Sample tersebut adalah 10 perusahaan pertanian
selama 3 tahun yang telah memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian tersebut adalah
Debt To Equity Ratio dan Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Return On
Asset. Sedangkan Current Ratio dan Net Profit Margin tidak berpengaruh
terhadap Return On Asset.

2.3 Kerangka Teoritis


Menurut Suriasumantri (2011), mengemukakan bahwa seorang peneliti
harus menguasai teori – teori ilmiah yang dijadikan sebagai dasar untuk
menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir
ialah penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalah.
Dalam memperoleh pemahaman penelitian yang dilakukan secara teori perlu
dijelaskan hubungan antara variable independen dan variable dependen dan dalam
penelitian ini variable independen adalah profitabilitas, net profit margin, debt
equity ratio, total assets turnover, curent ratio serta variable dependenya yaitu
return on assets.
Return On Assets menunjukan kemampuan perusahaan unruk
mendapatkan laba pada tingkat tertentu. Perusahaan menganggap profitabilitas
sebagai tolok ukur utama efisiensi. Rasio profitabilitas mewujudkan kemampuan

24
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba relatif terhadap penjualan, aset dan
ekuitas. Return on assets menunjukan kemampuan perusahaan dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak
rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektif dan efesiensi
manajeman perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Sudana
(2015)
Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur margin
laba atas penjualan. Rasio ini menggambarkan pengahasilan bersih penjulan
berdasarkan total penjualan. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Apabila
semakin tinggi rasio Net Profit Margin maka dianggap semakin baik kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Afriyanti Hasanah & Didit
Enggariyanto (2018). Net Profit Margin bahwa rasio pengembalian atas investasi
atau daya untuk meghasilkan laba perusahaan akan terjadi jika terdapat
peningkatan dalam perputaran aktiva, peningkatan dalam margin laba bersih, atau
keduanya. Van Home & Wachowicz Jr (2005).
Debt Equity Ratio berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam ( kreditor) dengan pemilik perusahaan, dengan kata lain rasio ini untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Kasmir
(2010:112). Disimpulkan bahwa debt to equity ratio menunjukan bagaimana
kemampuan perusahaan menggunakan modal yang ada dalam memenuhi
kewajibannya. Semakin rendah rasio Debt to Equity Ratio berarti semakin baik
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Rasio Debt
to Equity Ratio yang semakin besar, maka semakin besar kemampuan perusahaan
tidak mampu membayar kewajibanya. Tety Wijayanti, Bambang Mursito,
Djumali (2018).
Total Asset Turnover rasio antara penjualan (bersih) terhadap total asset
yang digunakan oleh oprasional perusahaan. Rasio ini menunjukan kemampuan
aktiva perusahaan dalam menghasilkan total penjualan bersih. Semakin tinggi
rasio sales to total assets menunjukan semakin efektif perusahaan dalam
penggunaan aktivanya untuk menghasilkan total penjualan bersih Semakin efektif

25
perusahaan menggunakan aktivanya menghasilkan penjualan bersihnya
menunjukan semakin baik kinerja yang dicapai oleh perusahaan. Robert Ang
(1997).
Current Ratio adalah rasio yang sering digunakan untuk mengalisis posisi
modal kerja suatu perusahaan adalah Current Ratio Yaitu perbandingan anatara
jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Semakin rendah nilai dari Current
Ratio maka akan mengidentifikasi ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi Return On
Assets perusahaan yang dikarenakan timbulnya beban atas keawajibanya.
Jatismara (2011).
Beradasarkan penjelasan yang telah dipaparkan penulis diatas, maka dapat
digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Net Profit Margin


(X1)
H1
Debt Equity Ratio
(X2)
H2

Return on Asset
H3 (Y)
Total Asset Turnover
(X3)

H4
Current Ratio
(X4)

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian


Menurut Sugiyono (2018:63) Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena

26
jawaban yang diberikan baru pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesisi juga
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian
belum jawaban empiris dengan data. Hipotesis yang dikemukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
2.4.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Return On Asset
Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur margin
laba atas penjualan. Rasio ini menggambarkan penghasilan bersih penjualan
berdasarkan total penjualan. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Apabila
semakin tinggi rasio Net Profit Margin maka dianggap semakin baik kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Menurut penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Devi (2013) menyatakan bahwa Net Profit Margin
berpengaruh terhadap Return On Asset. Apabila nilai net profit margin naik maka
akan diikuti dengan naiknya tingkat return on asset. Berdasarkan pernyataan
diatas dapat dirumuskan hipotesis sebai berikut :
H1 : Net Profi Margin berpengaruh positif tehadap Retun On Assets

2.4.2 Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap ROA


Debt Equity Ratio merupakan rasio perbandingan antara jumlah hutang
terhadap ekuitas suatu perusahaan. Hutang muncul karena tidak semua kebutuhan
modal perusahaan mampu dipenuhi oleh modal sendiri atau dengan diperoleh dari
keuntungan penjualan sehingga perusahaan dipenuhi oleh modal sendiri atau
dengan diperoleh dari keuntungan penjualan sehingga perusahaan mencari
tambahan modal melalui hutang. Menurut Syamsudin (2007). Debt Equity Ratio
menujukan hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan oleh para kreditur
dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik modal perusahaan.
Semakin kecil rasio ini maka akan semakin baik. Rasio terbaik jika jumlah modal
lebih besar dari jumlah hutang.
Penelitian yang dilakukan oleh Afriyanti (2011) menyatakan bahwa Debt
Equity Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset. Secara teori semakin tinggi

27
tingkat Debt Equity Ratio berarti mengidentifikasi tingkat hutang yang tinggi
dapat digunakan untuk menghasilkan atau meningkatkan keuntungan.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dirumuskan hopotesis sebagai berikut :
H2: Debt Equity Ratio berpengaruh positif terhadap Return On Assets

2.4.3 Pengaruh Current Terhadap ROA


Current Ratiomerupakan salah satu likuiditas, yaitu rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancarnya. Menurut munawir (2005) ratio yang
sering digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan adalah
adalah Current Ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan
hutang lancar. Semakin rendah nilai dari Current Ratio maka akan
mengidentifikasi ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi Return On Asset. Perusahaan
yang dikarenakan timbulnya beban atas kewajibannya. Jatismara (2011)
melakukan penelitian tentang pengaruh Current Ratio terhadap Return On Asset.
Hasil dari penelitian mereka menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh
terhadap Return On Asset yang berarti kenaikan tingkat Current Ratio diikuti
dengan kenaikan Return On Asset. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Current Ratio berpengaruh positif terhadap Return On Assets

2.4.4 Pengaruh Total Asset Turnover Terhadap ROA


Total Asset Turnover adalah rasio yang mengukur intensitas perusahaan
dalam menggunakan aktivanya. Ukuran yang digunakan untuk penggunaan aktiva
yang palin relevan adalah penjualan Total Asset Turnover merupakan
perbandingan antara total pemjualan keuntungan.
Total Asset Turnover (TATO) merupakan kemampuan dana yang tertahan
dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan
modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue” Sujarweni (2017).

28
Menurut Suwandi et a. (2019) total asset turn over atau perputaran total
asetmerupakan rasio memenuhi kebutuhan aset, terutama aset tetap seperti mesin,
kendaraan, dan tanah untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Tety Wijayati, Bambang Mursito dan
Djumali (2018) menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh terhadap
Return On Asset. Secara teori perusahaan memanfaatkan semua assets yang
dimiliki perusahaan secara efisien dengan menciptakan penjualan untuk
menghasilkan laba.Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H4: Total Assets Turnover berpengaruh positif terhadap Return On Asset.

29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


3.1.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data yang digunakan
berupa angka dan dapat ditafsirkan.
Popoulasi dalam penelitian ini seluruh perusahaan sektor pertanian yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2014 -2018. Berdasarkan hasil penyaringan
diperoleh sebanyak 11 perusahaan. Sumber dari data ini berdasarkan website yang
di publikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www. infinancials.com.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


3.2.1 Populasi Penelitian
Menurut Arifin (2017) populasi merupakan keseluruhan subjek atau
totalitas subjek penelitian yang dapat berupa orang, benda atau suatu yang dapat
diperoleh dan dapat memberikan informasi (data) penelitian. Dengan kata lain,
populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
sektor pertanian yang terdiri dari 17 perusahaan pada periode 2014 – 2018.

3.2.2 Sampel Perusahaan


Menurut Arifin (2017) sampeldigunakan jika populasi yang diteliti besar
dan peneliti tidak mungkin mempelajari keseluruhan populasi, pilihan
pengambilan sampel antara lain karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang
dimiliki peneliti. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan sampel
adalah menentukan tujuan penelitian dan membatasi populasi. Teknik penarikan
sampel pada penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

30
1. Perusahaaan Sektor Pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.
2. Perusahaan Sektor Pertanianyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
memiliki laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian 2014-
2018. Berdasarkan kriteria tersebut maka di atas maka jumlah sample yang
digunakan dalam perusahaan Sektor Pertaniansebanyak 11 perusahaan.
3. Sampel penelitian menggunakan beberapa data perusahaan dalam mata uang
dollar yang disesuaikan dengan kurs IDR sesuai dengan tahun laporan.
Tabel 3. 1
Kriteria Sampel Penelitian

No. Kriteria Pemilihan Sample Jumlah


perusahaan
1. Perusahaan Sektor Pertanianyang terdaftar di Bursa 17
Efek Indonesia periode 2014-2018.
2. Perusahaan Sektor Pertanianyang terdaftar di Bursa 6
Efek Indonesia yang tidak lengkap mempublikasikan
laporan keuangannya selama periode 2014-2018

Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 11


Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah yang digunakan sebanyak 17


perusahaan Sektor Pertanianyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2014 – 2018 adalah sebagai berikut:

31
Tabel 3. 2
Daftar Nama Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode Emiten


1. PT Austindo Nusantara Jaya, Tbk ANJT
2. PT Astra Agro Lestari, Tbk AALI
3. PT Dharma Satya Nusantara, Tbk DSNG
4. PT Eagle High Plantations, Tbk BWPT
5. PT Gozco Plantation, Tbk GZCO
6. PT Bisi International, Tbk BISI
7. PT JA Wattie, Tbk JAWA
8. PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk MAGP
9. PT Provident Agro, Tbk PALM
10. PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk SSMS
11. PT Tunas Baru Lampung, Tbk TBLA

SSumber : Data Bursa Efek Indonesia yang telahdiolah

3.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian


Menurut Sugiyono (2017) teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian ini adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian
ini tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah
ditetapkan.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengumpulan
data sekunder yang diperoleh dari pustaka berupa buku, dan jurnal penelitian
terdahulu serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat landasan
yang kuat tentang teori, baik tentang rumus-rumus perhitungan, maupun teori
yang mendukung objek penelitian serta gambaran masalah yang diteliti.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder atau
data yang sebenarnya atau kuantitatif. Data sekunder yang digunakan adalah data
dalam bentuk laporan keuangan perusahan Sektor Pertanianperiode 2014-2018

32
yang di peroleh melalui website Bursa Efek Indonesia
https://www.idnfinancials.com/ .

3.4 Model dan Diagram Jalur Penelitian


Model penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda
bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara dua atau lebih variabel
independen yaitu Net Profit Margin, Debt Equity Ratio, Total Assets Turnover,
dan Current Ratio terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA)pada
perusahaan Sektor Pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014
– 2018.
Berikut yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

DA = a + β₁ NPM + β₂ DER + β₃ TATO + β 4 CR + €

Keterangan :
DA = Discretionary Accrual ( proksi Profitabilitas )
a = Konstanta
β₁ β₂ β₃ β 4 = Koefisien regresi variabel independen
NPM = Net Profit Margin
DER = Debt Equity Ratio
TATO = Total Assets Turnover
CR = Current Ratio

Berikutnya, digambarkan pula model penelitian dalam bentuk diagram


jalur yang menggambarkan hubungan antar variabel sesuai teknik analisis yang
dilakukan.:

Net Profit Margin


(X1)
H1
33
Debt Equity Ratio
(X2)
H2
Return on Asset
H3 (Y)
Total Asset Turnover
(X3)

H4
Current Ratio
(X4)

Gambar 3. 1 Diagram Jalur Penelitian

3.5 Operasionalisasi Variabel


Menurut Sugiyono (2017) variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini menggunakan 1 variabel dependen (terikat) yaitu
Profitabilitas dan 4 variabel independen (bebas) yaitu Net Profit Margin, Debt
Equity Ratio, Total Assets Turnover, dan Current Ratio. Berikut adalah uraian
operasional variabel yang digunakan :
3.5.1 Variabel Dependen
Menurut Sarwono (2017) variabel dependen (terikat) merupakan variabel
yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel
dependen adalah variabel yang variabilitasnya diamati dan diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel independen. Dalam
penelitian ini variabel terikat yang digunakan yaitu Return On Asset(ROA).

Menurut Sawir (2015:18) Return On Asset merupakan rasio yang


digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam

34
memperoleh keuntungan (Laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan
semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan (A. Nugroho, 2018).

3.5.2 Variabel Independen


Menurut Sarwono (2017) variabel independen (bebas) yang disebut juga
sebagai predictor, merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi
variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabilitasnya diukur,
dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan
suatu gejala yang diobservasi. Dalam penelitian ini variabel independen yang
digunakan yaitu :
1. Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan yang
dilakukan perusahaan (Sudana: 2015). Net Profit Margin merupakan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba di setiap penjualan yang telah
di kurangi bunga dan pajak disetiap periode.Semakin tinggi net profit
margin, semakin baik operasi perusahaan. Suatu net profit margin yang
dikatakan “baik” akan sangat tergantung dari jenis industri di mana
perusahaan berada (Syamsudin 2011). Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi perubahan laba usaha perusahaan dari tahun ke tahun. Faktor
tersebut terutama berupa pengaruh perubahan tingkat penjualan, perubahan
harga pokok penjualan dan perubahan baiaya usaha.
2. Debt Equity Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna
untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang
(Kasmir 2014).Debt To Equity Ratio (DER) digunakan untuk mencerminkan

35
variabel struktur modal perusahaan. Rasio ini menggambarkan seberapa besar
modal perusahaan dibiayai dari biaya asing. Biaya asing disini adalah total
hutang yang digunakan perusahaan sebagai biaya operasional perusahaan.
Debt To Equity Ratio (DER) adalah rasio perbandingan antara jumlah total
ekuitas dengan total hutang.
3. Total Asset Turnover
Total Asset Turnover adalah tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Lukman
Syamsudin, 2011).Menurut Sujarweni (2017) total asset turn over merupakan
kemampuan dana yang tertahan dalam keseluruhan aktiva berputar dalam
suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan “revenue”.
4. Current Ratio
Current Ratio adalah: Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas jangka pendek (Short run solvency)
yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Rasio lancar yang terlalu
tinggi, bermakna bahwa perusahaan terlalu banyak menyimpan aset lancar dan
sebaliknya rasio lancar yang terlalu rendah atau bahkan kurang berarti
mencerminkan adanya resiko perusahaan untuk tidak mampu memenuhi liabilitas
yang jatuh tempo (Werner R.Murhadi : 2013).Current ratio merupakan rasio yang
digunakan sebagai mengukur likuidasi perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya, semakin besar tingkat current ratio semakin baik, karena
menujukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutang
lancar dari aset yang dimilikinya.
Berikut ini adalah tabel operasional variabel yang digunakan dalam
penelitian ini :

36
Tabel 3. 3
Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Sumber Data

(Return On Asset) Laporan keuangan


(Y) Laba Bersih Setelah Pajak Rasio perusahaan yang
Sugiono dan terdaftar di Bursa
Untung (2016:71) Total Aktiva Efek Indonesia (BEI)

Net Profit Margin Laporan keuangan


(X1) Earning After Taxes Rasio perusahaan yang
Sudana (2015) terdaftar di Bursa
Sales Efek Indonesia (BEI)

Debt to Equity Laporan keuangan


Ratio Total Utang Rasio perusahaan yang
(X2) terdaftar di Bursa
Kasmir (2014) Total Aktiva Efek Indonesia (BEI)

Penjualan
Total Asset Laporan keuangan
Turnover Total Aktiva Rasio perusahaan yang
(X3) terdaftar di Bursa
Fahmi (2017:80 ) Efek Indonesia (BEI)

Current Ratio Aset Lancar Laporan keuangan


(X4) perusahaan yang
Dewi, et al. Liabilitas Lancar terdaftar di Bursa
Rasio
(2017:320) Efek Indonesia (BEI)

Sumber : Data diolah sendiri

3.6 Teknik Analisis Data


3.6.1 Alat Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitaitf. Data
kuantitatif adalah ukuran data numeris pada unit percobaan. Tipe data kuantitatif
meliputi skala data interval dan rasio Pramesti (2016). Teknik pengumpulan data
yang digunakan peneliti untuk menguji hipotesa adalah metode regresi linier

37
berganda dan data penelitian yang diolah menggunakan program Statistical
Package for the Social Sciences (SPSS) versi 20.0.

3.6.2 Analis Statistik Deskriptif


Menurut Santoso (2017) statistik deskriptif adalah berusaha menjelaskan
atau menggambarkan berbagai karakterisitk data, seperti berapa rata-ratanya
seberapa jauh data-data bervariasi dari rata-ratanya, berapa median data, penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata
dan standar deviasi dan sebagainya.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik menurut Gunawan (2017) merupakan uji data yang
digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian memenuhi syarat untuk
dianalisis lebih lanjut, guna menjawab penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 4
uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di
dalam model regresi, penyebaran dari variabel pengganggu atau residual
berdistribusi normal. Dapat diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi tersebut terlewatkan maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas dapat
dideteksi dengan dua cara analis untuk mengetahui apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, sebagai berikut:
a. Analisis Grafik
Menggunakan metode grafik histogram, yaitu dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot of
RegressionStandardized Residual. Dasar pengambilan keputusannya, jika
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka nilai residual tersebut memenuhi asumsi normalitas.

38
b. Analisis Statistik
Metode Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, digunakan untuk mengetahui
sebaran data, apakah mengikuti sebaran atau distribusi normal, polsson,
uniform, dan exponential. Untuk mengetahui apakah residual terdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan nilai signifikan 0,05 maka dapat dikatakan
residual berdistribusi normal.

3.6.3.2 Uji Multikolinieritas


Menurut Ghozali (2016) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah di dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas
(independent variabel) yang satu dengan variabel bebas lainnya. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi, sebagai
berikut:
a. Nilai R² yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi,
tetapi secara individual variabel-variabel independennya tidak signifikan
berpengaruh terhadap variabel dependennya.
b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen diperoleh nilai korelasi cukup tinggi (umumnya>0,90),
ini mengindikasikan terjadinya multikolinieritas. Multikolinieritas dapat
disebabkan karena adanya kombinasi dua atau lebih variabel independen.
c. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari 2 (dua) hal, yaitu nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF yang tinggi (VIF=1/Tolerance). Nilai yang digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10. Artinya semakin besar nilai Tolerance dan semakin
kecil nilai VIF maka tidak terjadi multikolinieritas.

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas


Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi residual

39
pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lainnya. Jika variasi residual
tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika variasi residualnya berbeda maka
disebut heteroskedastisitas.
Modal regresi yang baik yaitu tidak terjadi heteroskedastisitas melainkan
homokedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat
dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
(variabel terikat) dan ZPRED (variabel bebas). Untuk mengetahui gejala
heteroskedastisitas berikut dasar analisisnya:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar ke atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3.4 Uji Autokorelasi


Menurut Juliandi et al (2018) uji autokolerasi yang dilakukan penelitian
ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada
kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada problem
autokolerasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokolerasi.
Salah satu cara mengidentifkasinya adalah dengan melihat nilai Durbin
Watson (D-W) adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif
b. Jika nilai D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokolerasi
c. Jika nilai D-W diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif
Untuk menguji residual memiliki masalah autokolerasi atau tidak juga
dapat menggunakan uji run test. Run test merupakan salah satu bagian dari
statistik non – parametik. Data yang baik adalah data yang memiliki tingkat
signifikasi dari residual pada run test > 0,05, yang berarti model regresi tidak
memiliki data autokolerasi (Ghozali, 2016).

40
3.7 Analisis Koefisien Korelasi
Menurut Priyatsama (2017) analisis kolerasi adalah analisis yang
digunakan untuk membahas hubungan antar variabel. Kolerasi yang digunakan
adalah kolerasi pearson, digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara
hasil pengamatan dari populasi yang memiliki dua variansi. Untuk pengujian
hubungan jika signifikasi < 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan
sedangkan jika > 0,05, maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Berikut
adalah tabel untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel dalam
memberikan interpretasi koefisien kolerasi :
Tabel 3. 4
Tingkat Kolerasi dan Koefisien Hubungan

Nilai Kolerasi Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,99 Sangat Kuat
1,000 Kolerasi Sempurna

3.8 Analisis Koefisien Determinasi (R²)


Menurut Widarjono (2018) analisis ini digunakan untuk mengukur
seberapa baik regresi sesuai dengan data aktualnya. Koefisien determinasi ini
mengukur presentase total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel
independen di dalam regresi. Nilai koefisien determinasi ini terletak antara 0 dan 1
(0 ≤ R² ≤ 1), R² semakin mendekati 1 maka semakin baik regresi dan semakin
mendekati angka nol maka semakin kurang baik regresi. Untuk regresi dengan
lebih dari dua variabel bebas dapat dilihat pada kolom Adjusted R² dalam output
tabel Model Summary.

41
3.9 Uji F
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
secara serempak atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Widarjono,
2018). Kriteria uji hipotesis yang digunakan sebagai berikut :
1. Jika Sig. < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)
2. Jika Sig. > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan).
3. Jika F hitung > F tabel, maka kita bisa menolak Ho berarti secara bersama-
sama variabel independen memepengaruhi variabel dependen sehingga model
regeresi layak.
4. Jika hitung < F tabel maka gagal menolak Ho yang berarti secara bersama-
sama semua variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen
sehingga modelnya tidak layak.

3.10 Analisa Regresi Linier Berganda


Menurut Gunawan (2017) analisis regresi linier berganda merupakan salah
satu teknik analisis yang sering digunakan dalam mengolah data multivareriabel.
Analisis regresi berganda digunakan bila penelitian bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel kriterium, bila dua atau lebih variabel
prediktor dimanipulasi. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah
variabel prediktor minimal dua. Sebagaimana uraian tersebut untuk mengetahui
persamaan regresi bagi masing – masing variabel prediktor dapat dilakukan
dengan cara perhitungan sederhana, yakni : regresi Y ata X1 dan regresi Y atas
X2. Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel independen yaitu cash
turn over, inventory turn over, receivable turn over dan total asset turn over,
maka penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda Secara garis
besar persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = a + β₁X1 + β₂X2 + β₃X3 + β 4 X4 + e

Sumber: Gunawan (2017)

42
Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA)
a = Konstanta
β₁β₂β₃ β 4 = Koefisien Regresi Variabel Independen
X1 =Net Profit Margin
X2 = Debt Equity Ratio
X3 = Total Asset Turn Over
X4 = Current Ratio
e = Error

3.11 Pengujian Hipotesis


Menurut Pramesti (2016) hipotesis merupakan prosedur untuk pengujian
penaksiran parameter di populasi sehingga dapat diperoleh inferensi pada statistik
di sampel dari populasi yang diambil. Bentuk hipotesis terbagi menjadi dua, yaitu
hipotesis yang dinotasikan dengan H₀ merupakan hipotesis yang menyatakan
parameter pada populasi tidak berubah. Dan hipotesis alternative H₁ menyatakan
hipotesis terdapat perubahan parameter pada populasi
3.11.1 Uji T
Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,
pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah variabel independen secara
individu atau parsial mempengaruhi variabel dependen (Widarjono, 2018).
Kriteria uji hipotesis yang digunakan sebagai berikut :
1. Jika Sig. < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)
2. Jika Sig. > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)
3. Jika nilai T hitung > nilai T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
4. Jika nilai T hitung < nilai T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

43
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data Variabel Dependen Return on Asset (ROA)


Return on Asset (ROA) dapat dihitung untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas operasional
perusahaan. Berikut hasil perhitungan Return on Asset (ROA) pada sampel
penelitian untuk perusahaan sektor pertanian periode 2014-2018 adalah sebagai
berikut :
Tabel 4. 1
Hasil Perhitungan Return on Assets (ROA)

Kode Return on Assets (ROA)


No
Emiten 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANJT 0,041 -0,018 0,017 0,082 -0,001
2 AALI 0,141 0,032 0,090 0,082 0,057
3 DSNG 0,091 0,039 0,031 0,071 0,036
4 BWPT 0,012 -0,013 -0,024 -0,015 -0,029
5 GZCO 0,003 -0,011 0,009 -0,006 -0,121
6 BISI 0,090 0,120 0,140 0,150 0,150
7 JAWA 0,017 -0,004 -0,061 -0,063 -0,087
8 MAGP 0,035 -0,085 -0,053 -0,240 -0,086
9 PALM 0,004 -0,012 0,063 0,023 -0,056
10 SSMS 0,183 0,090 0,122 0,124 0,055
11 TBLA 0,060 0,022 0,048 0,068 0,047
Terendah 0,003 -0,085 -0,061 -0,240 -0,121
Tertinggi 0,183 0,120 0,140 0,150 0,150
Rata-Rata 0,062 0,015 0,035 0,025 -0,003
Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri
Dari tabel 4.2 diatas, dapat diketahui hasil analisis terhadap Return on
Asset (ROA) adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2014 nilai rata-rata sebesar 0,062, nilai terendah sebesar 0,003
yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 0,183 yang dicapai oleh PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk (SSMS).
2. Pada tahun 2015 nilai rata-rata sebesar 0,015, nilai terendah sebesar -0,085
yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk (MAGP) dan

44
nilai tertinggi sebesar 0,120 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk
(BISI).
3. Pada tahun 2016 nilai rata-rata sebesar 0,035, nilai terendah sebesar -0,061
yang dicapai oleh PT JA Wattie, Tbk (JAWA) dan nilai tertinggi sebesar
0,140 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).
4. Pada tahun 2017 nilai rata-rata sebesar 0,035, nilai terendah sebesar -0,240
yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk (MAGP) dan
nilai tertinggi sebesar 0,150 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk
(BISI).
5. Pada tahun 2018 nilai rata-rata sebesar 0,003, nilai terendah sebesar -0,121
yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 0,150 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).

4.2. Deskripsi Data Variabel Independen


4.2.1. Deskripsi Data Variabel Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin adalah mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba neto dari setiap penjualannya.Net Profit Margin merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Berikut hasil perhitungan Net
Profit Margin(NPM) pada sampel penelitian untuk perusahaan pertanian periode
2014-2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 2
Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM)

Kode Net Profit Margin (NPM)


No Emiten 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANJT 0,107 -0,067 0,068 0,288 -0,030
2 AALI 0,304 0,053 0,157 0,120 0,080
3 DSNG 0,133 0,068 0,065 0,114 0,090
4 BWPT 0,086 -0,068 -0,154 -0,072 -0,180
5 GZCO 0,005 -0,127 0,045 -0,163 -0,625
6 BISI 0,140 0,180 0,182 0,175 0,178
7 JAWA 0,069 -0,018 -0,344 -0,356 0,403

45
Lanjutan Tabel 4.2
Kode Net Profit Margin (NPM)
No Emiten 2014 2015 2016 2017 2018
8 MAGP 0,006 -0,919 -0,173 -0,575 -0,251
9 PALM 0,113 -0,053 0,286 0,333 0,256
10 SSMS 0,428 0,240 0,220 0,240 0,030
11 TBLA 0,069 0,038 0,095 0,262 0,267
Terendah 0,005 -0,919 -0,344 -0,575 -0,625
Tertinggi 0,428 0,240 0,286 0,333 0,403
Rata-Rata 0,133 -0,061 0,041 0,033 0,020
Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri

Dari tabel 4.3 diatas, dapat diketahui hasil analisis terhadap Net Profit
Margin(NPM) adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2014 nilai rata-rata sebesar 0,133, nilai terendah sebesar 0,005
yang dicapai olehPT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 0,428yang dicapai oleh PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk (SSMS).
2. Pada tahun 2015 nilai rata-rata sebesar -0,061, nilai terendah sebesar -0,919
yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk (MAGP) dan
nilai tertinggi sebesar 0,240 yang dicapai oleh PT Sawit Sumbermas Sarana,
Tbk (SSMS).
3. Pada tahun 2016 nilai rata-rata sebesar 0,041, nilai terendah sebesar -0,344
yang dicapai oleh PT JA Wattie, Tbk (JAWA) dan nilai tertinggi sebesar
0,286 yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk (PALM).
4. Pada tahun 2017 nilai rata-rata sebesar 0,033, nilai terendah sebesar -0,575
yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk (MAGP) dan
nilai tertinggi sebesar 0,333 yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk
(PALM).
5. Pada tahun 2018 nilai rata-rata sebesar 0,020, nilai terendah sebesar -0,625
yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 0403 yang dicapai oleh PT JA Wattie, Tbk (JAWA).

46
4.2.2. Deskripsi Data Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal
sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Equity Ratio adalah
rasio yang menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan.
Berikut hasil perhitungan Debt to Equity Ratio pada sampel penelitian untuk
perusahaan sektor pertanian periode 2014-2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 3
Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)

Kode Debt to Equity Ratio (DER)


No Emiten 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANJT 1,200 0,400 0,500 0,400 0,600
2 AALI 0,568 0,839 0,373 0,342 0,379
3 DSNG 2,027 2,133 2,026 1,565 2,208
4 BWPT 1,358 1,640 1,537 1,587 1,787
5 GZCO 1,120 1,350 1,440 1,640 0,632
6 BISI 0,160 0,180 0,170 0,190 0,200
7 JAWA 1,610 2,130 2,094 2,898 4,108
8 MAGP 0,029 0,469 0,527 0,687 1,551
9 PALM 0,015 0,018 0,007 0,008 0,002
10 SSMS 0,342 1,310 1,070 1,340 1,780
11 TBLA 1,759 1,522 1,548 1,327 1,518
Terendah 0,015 0,018 0,007 0,008 0,002
Tertinggi 2,027 2,133 2,094 2,898 4,108
Rata-Rata 0,926 1,090 1,026 1,089 1,342
Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri

Dari tabel 4.3 diatas, dapat diketahui hasil analisis terhadap Debt to Equity
Ratio (DER) adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2014 nilai rata-rata sebesar 0,926, nilai terendah sebesar 0,015
yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk (PALM) dan nilai tertinggi sebesar
2.027 yang dicapai oleh PT Dharma Satya Nusantara, Tbk (DSNG).

47
2. Pada tahun 2015 nilai rata-rata sebesar 1,090, nilai terendah sebesar 0,018
yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk (PALM) dan nilai tertinggi sebesar
2,133 yang dicapai oleh PT Dharma Satya Nusantara, Tbk (DSNG).
3. Pada tahun 2016 nilai rata-rata sebesar 1,026, nilai terendah sebesar 0,007
yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk (PALM) dan nilai tertinggi sebesar
2,094 yang dicapai oleh PT JA Wattie, Tbk (JAWA).
4. Pada tahun 2017 nilai rata-rata sebesar 1,089, nilai terendah sebesar
0,008yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk (PALM) dan nilai tertinggi
sebesar 2,898 yang dicapai oleh PT JA Wattie, Tbk (JAWA).
5. Pada tahun 2018 nilai rata-rata sebesar 1,342nilai terendah sebesar 0,002
yang dicapai oleh PT Provident Agro, Tbk (PALM) dan nilai tertinggi sebesar
4,108 yang dicapai oleh PT JA Wattie, Tbk (JAWA).

4.2.3. Deskripsi Current Ratio (CR)


Current Ratio adalah Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas jangka pendek (Short run solvency)
yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.Current ratio adalah rasio
likuiditas yang paling banyak digunakan untuk mengukur likuiditas dan
mengevaluasi kemampuan pembayaran Utang Lancar perusahaan. Berikut hasil
perhitungan Current ratio pada sampel penelitian untuk perusahaan sektor
pertanian periode 2014-2018 adalah sebagai berikut :

48
Tabel 4. 4
Hasil Perhitungan Current Ratio (CR)

Kode Current Ratio (CR)


No Emiten 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANJT 1,200 0,900 1,500 1,500 1,700
2 AALI 0,585 0,799 1,102 1,940 1,463
3 DSNG 0,502 0,433 0,320 0,342 0,297
4 BWPT 0,171 0,700 0,684 0,503 0,592
5 GZCO 0,001 0,118 0,053 0,038 0,129
6 BISI 7,250 6,370 6,770 5,640 5,480
7 JAWA 0,135 0,101 0,344 0,169 0,900
8 MAGP 0,012 0,072 0,261 0,435 0,420
9 PALM 0,863 0,226 0,707 0,152 0,407
10 SSMS 4,510 1,370 1,370 4,360 5,280
11 TBLA 1,104 1,155 1,089 1,052 1,879
Terendah 0,001 0,072 0,053 0,038 0,129
Tertinggi 7,250 6,370 6,770 5,640 5,480
Rata-Rata 1,485 1,113 1,291 1,467 1,686
Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri
Dari tabel 4.4 diatas, dapat diketahui hasil analisis terhadap Current ratio
adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2014 nilai rata-rata sebesar 1,485, nilai terendah sebesar 0,001
yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 7,250 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).
2. Pada tahun 2015 nilai rata-rata sebesar 1,1138, nilai terendah sebesar 0,072
yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk (MAGP) dan
nilai tertinggi sebesar 6,370yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk
(BISI).
3. Pada tahun 2016 nilai rata-rata sebesar 1,291, nilai terendah sebesar
0,053yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 6,770 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).
4. Pada tahun 2017 nilai rata-rata sebesar 1,467, nilai terendah sebesar
0,038yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 5,640 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).

49
5. Pada tahun 2018 nilai rata-rata sebesar 1,686, nilai terendah sebesar
0,129yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 5,480 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).

4.2.4. Deskrpsi Data Total Asset Turnover (TATO)


Total Asset Turnover adalah tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan
aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Rasio ini
memperlihatkan seberapa efektif investasi yang dilakukan pada waktu pembuatan
laporan keuangan, sehingga dapat diperkirakan apakah manajemen perusahaan
mampu mengefektifkan modal yang ada sehingga nantinya dapat dibandingkan
banyaknya penjualan yang terjadi tiap satuan asset yang dimiliki dengan
menggunakan rasio ini.Berikut hasil perhitungan Total Asset Turnoverpada
sampel penelitian untuk perusahaan sektor pertanian periode 2014-2018 adalah
sebagai berikut :

Tabel 4. 5
Hasil Perhitungan Total Asset Turnover (TATO)

Kode Current Ratio (CR)


No Emiten 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANJT 0,357 0,268 0,254 0,284 0,252
2 AALI 0,879 0,607 0,583 0,689 0,711
3 DSNG 0,685 0,563 0,474 0,619 0,406
4 BWPT 0,138 0,152 1,569 0,445 0,140
5 GZCO 0,070 0,059 0,075 0,087 0,194
6 BISI 0,619 0,671 0,767 0,881 0,819
7 JAWA 0,248 0,195 0,178 0,167 0,217
8 MAGP 6,178 0,092 0,202 0,247 0,135
9 PALM 0,250 0,223 0,301 0,265 0,224
10 SSMS 0,541 0,340 0,373 0,332 0,329
11 TBLA 0,865 0,574 0,505 0,625 0,527
Terendah 0,070 0,059 0,075 0,087 0,135
Tertinggi 6,178 0,671 1,569 0,881 0,819
Rata-Rata 0,984 0,340 0,480 0,422 0,359
Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri

50
Dari tabel 4.6 diatas, dapat diketahui hasil analisis terhadap Total Asset
Turnover adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2014 nilai rata-rata sebesar 0,984, nilai terendah sebesar 0,070
yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 6,178yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk
(MAGP).
2. Pada tahun 2015 nilai rata-rata sebesar 0,340, nilai terendah sebesar
0,059yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 0,671yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk (BISI).
3. Pada tahun 2016 nilai rata-rata sebesar 0,480, nilai terendah sebesar 0,075
yang dicapai oleh PT Gozco Plantation, Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi
sebesar 1,569 yang dicapai oleh PT Eagle High Plantations, Tbk (BWPT).
4. Pada tahun 2017 nilai rata-rata sebesar 0,422, nilai terendah sebesar 0,087
yang dicapai oleh Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS)PT Gozco Plantation,
Tbk (GZCO) dan nilai tertinggi sebesar 0,881 yang dicapai oleh PT Bisi
International, Tbk (BISI).
5. Pada tahun 2018 nilai rata-rata sebesar 0,359, nilai terendah sebesar 0,135
yang dicapai oleh PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk (MAGP) dan
nilai tertinggi sebesar 0,819 yang dicapai oleh PT Bisi International, Tbk
(BISI).

4.3. Deskripsi Data


Penelitian ini melibatkan satu variabel dependen yaitu Return on Assets
(ROA)serta beberapa variabel independen yaitu Net Profit Margin, Debt Equity
Ratio, Current Ratio, Total Asset Turnover. Penelitian ini menggunakan
perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2014-2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah perusahaan yang dijadikan sampel sebanyak
11 perusahaan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id). Perhitungan variabel ini menggunakan Microsoft Excel 2016
dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan softwareStatistical

51
Package for Social Sciences (SPSS) versi 21. Tabel deskripsi data dalam
penelitian sebagai berikut :
Tabel 4. 6
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROA .0266 .07675 55


NPM .0330 .24884 55
DER 1.0949 .84914 55
CR 1.4083 1.89597 55
TATO .5173 .82724 55

Sumber : Hasil output data SPSS versi 21


Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat hasil analisis deskriptif statistik
variabel dapat dijelaskan bahwa :
1. Rata-rata nilai variabel Return on Assets memiliki jumlah data sebanyak 55
data adalah 0,266 dengan standar deviasi sebesar 0,07675.
2. Rata-rata nilai variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki jumlah data
sebanyak 55 data adalah 0,0330 dengan standar deviasi sebesar 0,24884.
3. Rata-rata nilai variabel Debt Equity Ratio dengan jumlah data sebanyak 55
data adalah 1,0949 dengan standar deviasi sebesar 0,84914.
4. Rata-rata nilai variabel Current Ratio dengan jumlah data sebanyak 55 data
adalah 1,4083 dengan standar deviasi sebesar 1,89597.
5. Rata-rata nilai variabel Total Asset Turnover dengan jumlah data sebanyak 55
data adalah 0,5173 dengan standar deviasi sebesar 0,82724.

4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


4.4.1 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear dapat disebut model regresi yang baik jika model
tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi
klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linear yaitu
residual berdistribusi normal, tidak adanya multikolonieritas, tidak adanya
heteroskedastisitas dan tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Harus

52
terpenuhinya asumsi klasik ditunjukkan untuk memperoleh model regeresi dengan
estimasi yang tidak bisa dan pengujian dapat dipercaya.

4.4.2 Uji Normalitas


Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi secara
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian
ini untuk menguji normalitas menggunakan P-Plot dan analisis One Sample
Kolmogorov-Smirnov.

Gambar 4. 1 Uji Normalitas P-Plot


Sumber : Hasil output olah data menggunakan SPSS versi 21
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola
distribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas.

53
Tabel 4. 7
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 55
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .04311902
Absolute .135
Most Extreme Differences Positive .108
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.000
Asymp. Sig. (2-tailed) .270

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Hasil output olah data menggunakan SPSS versi 21
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-
tailed) 0,270 > 0,05, maka Ha diterima yang berarti data residual terdistribusi
normal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi
normal karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau sebesar 0,270 sehingga
model regresi pada penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.

4.4.3 Uji Multikolinearitas


Deteksi multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai
tolerance dan VIF. Data lolos uji multikolinearitas jika nilai tolerance lebih dari
0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Adapun hasil uji multikolinearitas dengan
menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut :

54
Tabel 4. 8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
.004 .014   .299 .766    
(Constant)
NPM .182 .026 .590 6.930 .000 .871 1.148
-.008 .008 -.088 - .312 .858 1.166
DER 1.021
CR .014 .004 .356 3.988 .000 .792 1.262

1 TATO .009 .008 .100 1.230 .225 .947 1.056


a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output olah data menggunakan SPSS versi 21

Berdasarkan pada tabel 4.8 tersebut, hasil coefficientmenunjukkan nilai


Tolerancedan nilai Varian Inflation Factor (VIF) untuk setiap variabel
independent sebagai berikut :
1. Net Profit Margin (X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0,871 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 1,148 < 10, maka tidak terjadi autokorelasi.
2. Debt to Equity Ratio (X2) memiliki nilai tolerance sebesar 0,858 > 0.10 dan
nilai VIF sebesar 1,166 < 10, maka tidak terjadi autokorelasi.
3. Current Ratio (X3) memiliki nilai tolerance sebesar 0,792 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 1,262 < 10, maka tidak terjadi autokorelasi.
4. Total Asset Turnover (X4) memiliki nilai tolerance sebesar 0,947 > 0,10 dan
nilai VIF sebesar 1,056 < 10, maka tidak terjadi autokorelasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda
dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar
variabel independen sehingga dapat dikatakan tidak ada kemiripan antar variabel
independennya.

55
4.4.4. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
heteroskedastisitas dalam persamaan regresi dapat menggunakan grafik model
scatterplot dan uji spearman ‘rho. Hasil pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan
pada gambar dan tabel dibawah ini :

Gambar 4. 2 Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot


Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS versi 21
Berdasarkan hasil pada gambar 4.2 hasil output grafik scatterplotdiatas
menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, karena titik-titik data
menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur. Selain
melihat grafik scatterplot, agar hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
lebih meyakinkan, maka peneliti menggunakan uji pearson correlation untuk
melihat ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Hasil pengujian
heteroskedastisitas menggunakan uji pearson correlation ditunjukkan pada tabel
berikut :

4.4.5. Uji Autokorelasi


Uji Durbin-Watsondilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-
Watsondari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watsontabel.

56
Tabel 4. 9
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson

Kriteria H0 Keputusan
DW < dL Ditolak Ada autokorelasi positif
dL < DW < dU Tidak ada kesimpulan Tidak dapat kesimpulan
dU < DW < 4-dU Diterima Tidak ada autokorelalsi
4-dU < DW < 4-dL Tidak ada kesimpulan Tidak dapat disimpulkan
DW < 4-dL Ditolak Ada autokorelasi negatif
Sumber : Suyoto (2016)
Dikemukakannya hipotesis dalam bentuk sebagai berikut :
1. H0 : Tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
2. Ha : Terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
Tabel 4. 10
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Change Statistics Durbin-
Square R Error of Watson
Square the R F df df2 Sig. F
Estimate Square Change 1 Change
Change
.827a .684 .659 .04481 .684 27.105 4 50 .000 1.567
1
a. Predictors: (Constant), TATO, CR, NPM, DER
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil olah olah data menggunakan SPSS versi 21

Gambar 4. 3 Kurva Durbin Watson

57
Berdasarkan output diatas, diketahui nilai DW 2.013. Nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, jumlah sampel N = 55 dan
jumlah variabel independen 4 (K=4) maka dalam tabel statistik Durbin Watson
diperoleh nilai dL = 1,4136 dan dU = 1,7240. Nilai DW 1,567 lebih besar dari
batas dU yakni sebesar 1,7240 dan kurang dari (4 - dU) 4 – 1,7240 = 1,567, Untuk
melihat tidak adanya autokorelasi dapat melihat uji DW yaitu dU < DW < 4 - dU,
maka dapat dihitung 1,7240 <2,013 <1,567. Dari hasil perhitungan dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

4.5. Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antar dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen dari memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel
independen.
Tabel 4. 11
Metode Enter

Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Method
Removed
TATO, CR, DER, . Enter
1
NPMb
a. Dependent Variable: ROA
b. All requested variables entered.
Sumber : Hasil Olah Data SPSS versi 21

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat dilihat bahwa metode yang digunakan
untuk memperoleh regresi ini adalah metode enter dan tidak ada variabel yang
dikeluarkan (removed) artinya keempat variabel independen yaitu Net Profit
Margin (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Current Ratio (X3), dan Total Asset
Turnover (X4) dimasukkan ke dalam perhitungan regresi linear berganda dengan
metode enter.

58
4.5.1. Uji Koefisien Korelasi
Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Nilai
koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengetahui satu
variabel dengan variabel lainnya secara linear. Berikut ini hasil uji koefisien
korelasi menggunakan pearson correlation dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 12
Uji Koefisien Korelasi

Correlations
ROA NPM DER CR TATO
ROA 1.000 .730 -.271 .592 .190
NPM .730 1.000 -.082 .346 .096
Pearson Correlation DER -.271 -.082 1.000 -.319 -.209
CR .592 .346 -.319 1.000 .042
TATO .190 .096 -.209 .042 1.000
ROA . .000 .023 .000 .082
NPM .000 . .276 .005 .243
Sig. (1-tailed) DER .023 .276 . .009 .063
CR .000 .005 .009 . .381
TATO .082 .243 .063 .381 .
ROA 55 55 55 55 55
NPM 55 55 55 55 55
N DER 55 55 55 55 55
CR 55 55 55 55 55
TATO 55 55 55 55 55
Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS versi 21

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat disimpulkan korelasi masing-masing


variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1. Hubungan antara Net Profit Margin (X1) terhadap Return on Asset (Y)
Pada kolom Sig. (1-tailed) menunjukkan sebesar 0,000 < 0,05 artinya ada
hubungan yang signifikan antara Net Profit Margin dengan Return on Asset.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila Net Profit Margin naik maka Return on
Asset naik, begitupun sebaliknya. Besarnya koefisien korelasi antara variabel
Net Profit Margin dengan Return on Asset adalah 0,730 artinya korelasi
mempunyai hubungan yang kuat dengan arah positif.
2. Hubungan antara Debt to Equity Ratio (X2) terhadap Return on Asset (Y)
Pada kolom Sig. (1-tailed) menunjukkan sebesar 0,023 < 0,05 artinya ada
hubungan yang signifikan antara Net Profit Margin dengan Return on Asset.
Besarnya koefisien korelasi antara variabel Debt to Equity Ratio dengan

59
Return on Asset adalah -0,271 artinya korelasi mempunyai hubungan yang
sangat lemah dengan arah negatif.
3. Hubungan antara Current Ratio (X3) terhadap Return on Asset (Y)
Pada kolom Sig. (1-tailed) menunjukkan sebesar 0,000 < 0,05 artinya ada
hubungan yang signifikan antara Current Ratio dengan Return on Asset. Hal
ini menunjukkan bahwa apabilaCurrent Ratio naik maka Return on Asset
naik, begitupun sebaliknya. Besarnya koefisien korelasi antara variabel
Current Ratio dengan Return on Asset adalah 0,592 artinya korelasi
mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan arah positif.
4. Hubungan antara Total Asset Turnover (X4) terhadap Return on Asset (Y)
Pada kolom Sig. (1-tailed) menunjukkan sebesar 0,082 > 0,05 artinya tidak
ada hubungan antara capital intensitTotal Asset Turnover dengan Return on
Asset. Besarnya koefisien korelasi antara variabel Total Asset Turnover
dengan Return on Asset adalah 0,190 artinya korelasi mempunyai hubungan
yang sangat lemah dengan arah positif.

4.5.2. Analisis Koefisien Determinasi (Uji R2)


Koefisien determinasi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4. 13
Uji Analisis Determinasi
Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Change Statistics Durbin-
Square R Error of Watson
Square the R F df df2 Sig. F
Estimate Square Change 1 Change
Change
.827a .684 .659 .04481 .684 27.105 4 50 .000 1.567
1
a. Predictors: (Constant), TATO, CR, NPM, DER
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS versi 21
Berdasarkan tabel 4.13 besarnya nilai Adjusted R Square (R2) adalah
sebesar 0,659 sebesar 65,9% dari nilai Return on Asset ditentukan oleh variabel
Net Profit Margin (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Current Ratio (X3), dan Total

60
Asset Turnover (X4). Sedangkan sisanya sebesar (100% - 65,9%) 34,1%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4.5.3. Uji Goodness of Fit (Uji F)


Uji kelayakan model atau uji F dilakukan untuk mengukur kelayakan dari
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Uji F dapat diketahui dengan
membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel atau melihat nilai signifikan yang diperoleh
pada hasil output SPSS dalam tabel ANOVAa. Nilai Ftabel dapat diperoleh dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.05 dan derajat kebebasan (df1 = k-1; df2 = n-k),
dimana n adalah jumlah sampel pengamatan dan k adalah jumlah variabel.
Sehingga nilai df1 sebesar 4 (df1 = 5-1) dan diperoleh nilai df2 sebesar 50 (df2 =
55-5). Dengan demikian dapat diketahui nilai Ftabel sebesar 2,56. Hasil output uji F
dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut :
Tabel 4. 14
Uji Goodness of Fit (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression .218 4 .054 27.105 .000b
1 Residual .100 50 .002
Total .318 54
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), TATO, CR, NPM, DER
Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS versi 21

Berdasarkan hasil output uji statistik F diatas diketahui bahwa nilai F hitung
adalah sebesar 27,105 sedangkan nilai Ftabel dengan tingkat signifikansi 5% adalah
sebesar 2,56. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel
(27,105 > 2,56) dan nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti H 0
ditolak dan Ha diterima. Jadi, pengujian kelayakan Uji F layak digunakan dalam
penelitian.

61
4.5.4. Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial (Uji t) dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung
dengan ttabel dan nilai sig. pada tabel coefficient dari hasil output SPSS.
Nilai ttabel dicari pada signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (df = n-k-1),
dimana n adalah jumlah sampel pengamatan dan k adalah jumlah variabel
independen. Sehingga nilai df diperoleh sebesar 50 (df = 55-4-1), dan nilai ttabel
sebesar 2,00856. Hasil uji parsial (uji t) dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4. 15
Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity
Coefficients d Statistics
Coefficients
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
.004 .014   .299 .766    
(Constant)
NPM .182 .026 .590 6.930 .000 .871 1.148
-.008 .008 -.088 - .312 .858 1.166
DER 1.021
CR .014 .004 .356 3.988 .000 .792 1.262

1 TATO .009 .008 .100 1.230 .225 .947 1.056


a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS versi 21
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa thitungnet profit margin
sebesar 6,930 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, variabel debt to equity ratio
memiliki thitung sebesar -1,021 dengan nilai signifikansi sebesar 0,312, variabel
curret ratiomemiliki thitung sebesar 3,988 dengan nilai signifikansi 0,000 dan
variabel total asset turnover memiliki thitung sebesar 1,230 dengan nilai signifikansi
0,225.
Berdasarkan tabel diatas juga dapat ditentukan hasil pengujian untuk
masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Net Profit Margin (X1)
Nilai thitung variabel net profit margin sebesar 6,930 dan memiliki nilai sig.
0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima
yang artinya variabel net profit margin berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return on asset.

62
2. Debt to Equity Ratio (X2)
Nilai thitung variabel debt to equity ratio diperoleh sebesar -1,021 dan memiliki
nilai sig. 0,312 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H 02 diterima dan Ha2
ditolak yang artinya variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap return on asset.
3. Current Ratio (X3)
Nilai thitung variabel curret ratio diperoleh sebesar 3,975 dan memiliki nilai
sig. 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H03 ditolak dan Ha3
diterima yang artinya variabel curret ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return on asset.
4. Total Asset Turnover (X4)
Nilai thitung variabel total asset turnover diperoleh sebesar 1,230 dan memiliki
nilai sig 0,225 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H 04 diterima dan Ha4
ditolak yang artinya variabel capital intentotal asset turnover tidak
berpengaruh signifikan terhadap return on asset.

4.5.5 Persamaan Regresi Linear Berganda


Persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 16
Persamaan Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
.004 .014   .299 .766    
(Constant)
NPM .182 .026 .590 6.930 .000 .871 1.148
-.008 .008 -.088 - .312 .858 1.166
DER 1.021
CR .014 .004 .356 3.988 .000 .792 1.262

1 TATO .009 .008 .100 1.230 .225 .947 1.056


a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS versi 21

Dari hasil output tabel 4.16 diatas, dapat diketahui persamaan regresi yaitu :

63
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Y = 0.004 + 0.182NPM – 0.008DER + 0.014CR + 0.009TATO + e

Keterangan :
Y : Variabel dependen (Return on Asset)
α : Konstanta
β1 : Koefisien regresi variabel independen net profit margin
β2 : Koefisien regresi variabel independen debt to equity ratio
β3 : Koefisien regresi variabel independen current ratio
β4 : Koefisien regresi variabel independen total asset turnover
X1 : Net Profit Margin
X2 : Debt to Equity Ratio
X3 : Current Ratio
X4 : Total Asset Turnover
e : Variabel lain yang memengaruhi variabel dependen (Y)

Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dibawah ini penjelasan mengenai


persamaan regresi tersebut :
1. Nilai koefisien (β1) variabel net profit margin (X1) bernilai positif sebesar
0,182. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan net profit margin sebesar 1,
maka return on asset akan mengalami peningkatan sebesar 0,182 (dengan
asumsi variabel lain nilainya tetap).
2. Nilai koefisien (β2) variabel debt to equity ratio (X2) bernilai negatif sebesar -
0,008. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan debt to equity ratio sebesar
1, maka return on asset akan mengalami penurunan sebesar -0,008 (dengan
asumsi variabel lain nilainya tetep).
3. Nilai koefisien (β3) variabel current ratio (X3) bernilai positif sebesar 0,014.
Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan current ratio sebesar 1, maka

64
return on asset akan mengalami peningkatan sebesar 0,014 (dengan asumsi
variabel lain nilainya tetap).
4. Nilai koefisien (β4) variabel total asset turnover (X4) bernilai positif sebesar
0,009. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan total asset turnover sebesar
1, maka return on asset akan mengalami peningkatan sebesar 0,009 (dengan
asumsi variabel lain nilainya tetap).

4.6. Interpretasi Hasil Penelitian


4.6.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return on Asset
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel net
profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset. Net
profit margin merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi nilai net profit
margin maka menunjukkan semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih. Hal ini menunjukkan semakin tinggi laba yang
dihasilkan perusahaan, berarti terjadi pula peningkatan dalam perputaran aktiva,
peningkatan dalam margin laba bersih, atau keduanya.
Sebagai bukti dapat dilihat grafik rata-rata net profit margindan rata-rata
return on asset dari perusahaan sektor pertanianperiode 2014 -2018 yang
dijadikan sampel pada penelitian ini, sebagai berikut :

Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri


Gambar 4. 4 Rata-Rata Net Profit Margin Return on Asset dan Rata-Rata
Return on Asset

65
Berdasarkan gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014
memiliki nilai rata-rata net profit margin sebesar 0,133, kemudian mengalami
penurunan pada tahun 2015dengan nilai rata-rata net profit margin sebesar -0,061,
dan tahun 2016 kembali mengalami kenaikan sebesar 0,033. Hal ini diikuti
dengan nilai penurunan return on asset tahun 2014 sebesar 0,062 dan tahun 2015
sebesar 0,015, yang kemudian megalami kenaikan kembali di tahun 2016 sebesar
0,035. Sehingga dapat disimpulkan perusahaan yang memperoleh kenaikan laba
bersih, maka akan mengalami kenaikan pula pada return on asset, demikian pula
sebaliknya.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Afriyanti Hasanah dan Didit Enggariyanto (2018) yang menyatakan bahwa Net
Profit Marginberpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset.
Sedangkan hasil penelitian Oleh Tety Wijayati, Bambang Mursito dan Djumali
(2018)bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.

4.6.2 Pengaruh Debt to Equity Ratioterhadap Return on Asset


Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel
debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
Perusahaan yang mengalami kenaikan hutang, maka perputaran aktiva dalam
perusahaan mengalami penurunan. Penggunaan hutang yang tinggi akan
menyebabkan penurunan dividen karena sebagian besar keuntungan serta aktiva
yang dimiliki perusahaan dialokasikan sebagai cadangan pelunasan
utang.Sebaliknya pada tingkat penggunaan hutang yang rendah, maka perusahaan
akan mengalokasikan sebagian besar laba perusahaan salah satunya untuk
kesejahteraan pemegang saham, dimana hal tersebut dapat memberikan
kesempatan untuk untuk emisi saham baru sebagai subsitusi atau pengganti atas
penggunaan hutang.Semakin besar penggunaan hutang maka dapat berdampak
pada financial distress dan kebangkrutan.
Sebagai bukti dapat dilihat grafik rata-rata age dan rata-rata debt to equity
ratio dan return on asset dari perusahaan sektor pertanian periode 2014 -2018
yang dijadikan sampel pada penelitian ini, sebagai berikut :

66
Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri

Gambar 4. 5 Rata-Rata Debt to Equity Ratio dan Rata-Rata Return on Asset


Dari gambar 4.5 diatas, dari tahun ke tahun mulai tahun 2014 sampai
tahun 2018, setiap ada kenaikan debt to equity ratio maka return on assetakan
mengalami penurunan. Yang paling terlihat adalah pada tahun 2015, 2016 dan
2017. Dimana debt to equity ratio sebesar 1,090 turun menjadi 1,026 dan
mengalami kenaikan menjadi sebesar 1,089. Pada return on asset, mengalami
penurunan ketika debt to equity ratio mengalami kenaikan, sebaliknya mengalami
kenaikan ketika debt to equity ratio mengalami penurunan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Harsi
Romli, Aris Munandar, M. Ari Yamin, Yohanes Susanto (2017) yang menyatakan
bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan dengan return on asset.
Sedangkan hasil penelitian Afriyanti Hasanah dan Didit Enggariyanto (2018),
Tety Wijayati, Bambang Mursito dan Djumali (2018) tidak konsisten yang
menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap return on asset.

4.6.3 Pengaruh Current Ratio terhadap Return on Asset


Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel
current ratio berpengaruh signifikan terhadap return on asset.Current ratio
berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Perusahaan yang memiliki
current ratio yang tinggi, berarti memiliki kemampuan yang tinggi pula dalam
membayar kewajiban jangka pendek. Hal ini juga menunjukkan bahwa
perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar.
Namun current ratio yang terlalu tinggi juga menunjukkan kelebihan aktiva
lancar yang tidak terpakai. Jadi tidak baik untuk profitabilitas perusahaan, karena

67
aktiva lancar mampu menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan
dengan aktiva tetap.
Sebagai bukti dapat dilihat grafik rata-rata current ratio dan rata-rata
return on asset dari perusahaan sektor pertanian periode 2014-2018 yang
dijadikan sampel pada penelitian ini, sebagai berikut :

Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri

Gambar 4. 6 Rata-Rata Current Ratio dan Rata-Rata Return on Asset


Dari gambar 4.6 diatas, pada tahun 2015 memiliki nilai rata-rata variabel
current ratio sebesar 1,485 dan diikuti dengan kenaikan nilai rata-rata return on
assetpada tahun yang sama sebesar 0,015.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Harsi
Romli, Aris Munandar, M. Ari Yamin, Yohanes Susanto (2017), Adji Widodo
(2018), Eria Pratikaning Tyas (2018) yang menyatakan bahwa current ratio
berpengaruh terhadap return on asset. Sedangkan hasil penelitian Afriyanti
Hasanah dan Didit Enggariyanto (2018), Tety Wijayati, Bambang Mursito dan
Djumali (2018), yang menyatakan current ratio berpengaruh terhadap return on
asset.

4.6.4 Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return on Asset


Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel
total asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset.Total
asset turnover merupakan kemampuan perusahaan dimana dana yang tertahan
dalam keseluruhan aktiva berputar dalam periode tertentu atau kemampuan modal
yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi intensitas
perusahaan dalam menggunakan aktivanya, maka semakin tinggi perputaran

68
aktiva dalam perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini kenaikan rasio total asset
turnover yang diikuti dengan kenaikan return on asset, namun tidak berpengaruh
signifikan, bisa saja hal ini disebabkan oleh perusahaan tidak efisien dalam
menggunaka aktivanya maka akan menambah beban perusahaan berupa investasi
yang tidak mendatangkan keuntungan.
Sebagai bukti dapat dilihat grafik rata-rata total asset turnoverdan rata-
rata return on asset dari perusahaan sektor pertanian periode 2014-2018 yang
dijadikan sampel pada penelitian ini, sebagai berikut :

Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah sendiri


Gambar 4. 7 Rata-Rata Total Asset Turnover dan Rata-Rata Return on Asset
Dari gambar 4.7 diatas, pada tahun 2016 memiliki nilai rata-rata variabel
total asset turnoversebesar 0,480 dan diikuti dengan kenaikan nilai rata-rata
return on asset pada tahun yang sama sebesar 0,035 sedangkan pada tahun 2017
memiliki nilai rata-rata total asset turnoversebesar 0,422 dan diikuti dengan
kenaikan nilai rata-rata tax avoidance sebesar 0,025.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Harsi Romli, Aris Munandar, M. Ari Yamin, Yohanes Susanto
(2017)Afriyanti Hasanah dan Didit Enggariyanto (2018) yang menyatakan
bahwa total asset turnover berpengaruh terhadap return on asset.

69
Tabel 4. 17
Konsistensi Hasil Penelitian

Nama Peneliti Hasil Penelitian Konsisten


No Hasil Penelitian
(Tahun) Sebelumnya Hasil
Net Profit Margin Net Profit Margin
berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan
konsisten
terhadap return on terhadap return on
asset. asset.
Debt Equity Ratio tidak Debt Equity Ratio tidak
berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan
konsisten
Harsi Romli, terhadap return on terhadap return on
Aris asset. asset.
Munandar, M. Current Ratio Current Ratio
1
Ari Yamin, berpengaruh positif berpengaruh positif
Tidak
Yohanes signifikan terhadap signifikan terhadap
konsisten
Susanto (2017) variabel Return on variabel Return on
Asset. Asset.
Total Asset Turnover Total Asset Turnover
berpengaruh positif tidak berpengaruh
Tidak
signifikan terhadap positif signifikan
konsisten
variabel Return on terhadap variabel
Asset. Return on Asset.
Current Ratio
Current Ratio tidak berpengaruh positif
berpengaruh terhadap signifikan terhadap Konsisten
ROA variabel Return on
Asset.
Total Asset Turnover
Total Asset
tidak berpengaruh
Afriyanti Turnoverberpengaruh Tidak
positif signifikan
Hasanah dan signifikan terhadap konsisten
terhadap variabel
2 Didit ROA
Return on Asset.
Enggariyanto
Debt To Equity Debt Equity Ratio tidak
(2018)
Ratioberpengaruh berpengaruh signifikan
Konsisten
signifikan terhadap terhadap return on
ROA asset.
Net Profit Net Profit Margin
Marginberpengaruh berpengaruh signifikan
Konsisten
signifikan terhadap terhadap return on
ROA asset.

70
Lanjutan Tabel 4.17

Nama Peneliti Hasil Penelitian Konsisten


No Hasil Penelitian
(Tahun) Sebelumnya Hasil
Current Ratio Current Ratio berpengaruh
berpengaruh terhadap positif signifikan terhadap Konsisten
profitabilitas (ROA). variabel Return on Asset.
Total Asset Turnover
Total Asset Turnover
tidak berpengaruh positif Tidak
Adji Widodo berpengaruh terhadap
signifikan terhadap konsisten
(2018) profitabilitas (ROA).
variabel Return on Asset.
Debt To Asset
Debt Equity Ratio tidak
Ratioberpengaruh Tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas konsisten
terhadap return on asset.
(ROA).
Current Ratio
Current Ratio berpengaruh
berpengaruh terhadap
positif signifikan terhadap Konsisten
Return on Asset.
variabel Return on Asset.
.
Total Asset Turnover
Eria Pratikaning Total Asset
4 tidak berpengaruh positif Tidak
Tyas (2018) Turnoverberpengaruh
signifikan terhadap konsisten
signifikan terhadap ROA
variabel Return on Asset.
Net Profit Net Profit Margin
Marginberpengaruh berpengaruh signifikan Konsisten
signifikan terhadap ROA terhadap return on asset.
Debt To Equity Debt Equity Ratio tidak
Tidak
Ratioberpengaruh berpengaruh signifikan
konsisten
terhadap Return On Asset terhadap return on asset.
Total Asset Turnover
Total Asset
tidak berpengaruh positif Tidak
Tety Wijayati, Turnoverberpengaruh
signifikan terhadap konsisten
Bambang terhadap Return On Asset
5 variabel Return on Asset.
Mursito dan
Current Ratio berpengaruh
Djumali (2018) Current Ratioberpengaruh
positif signifikan terhadap konsisten
terhadap Return On Asset
variabel Return on Asset.
Net Profit Margin Net Profit Margin
berpengaruh terhadap berpengaruh signifikan Konsisten
Return On Asset terhadap return on asset.

71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Variabel net profit marrgin berpengaruh signifikan terhadap return on
asset.
2. Variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap return on
asset.
3. Vaiabel current ratio berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
4. Variabel total asset turnover tidak berpengaruh terhadap return on
asset.

5.2 Keterbatasan Penelitian


Perlunya dilakukan penelitian lanjutan, karena banyaknya keterbatasan
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan sektor
pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga penelitian
ini hanya terbatas menggambarkan keadaan perusahaan sektor
pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel independen, karena
kemungkinan masih ada variabel independen lain yang dapat
mempengaruhi return on asset.
3. Periode penelitian ini hanya terbatas 5 tahun.

72
5.3 Saran
Dengan adanya keterbatasan dari penelitian, berikut ini adalah saran yang
dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya:
1. Penelitian yang akan datang bias lebih bervariasi atau diperbanyak
untuk variabel independen lainnya, memakai variabel moderating yang
digunakan.
2. Melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak di sektor lain
selain sektor pertanian.
3. Perusahaan disarankan untuk terus memperbaiki dan mempertahankan
kinerja yang baik, agar perusahaan mampu menciptakan nilai bagi
investor.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor
dalam melakukan investasi dengan melihat kondisi perusahaan melalui
rasio keuangan.

73
DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir, 2015, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


Perusahan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Agus Sartono, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:


BPEF-YOGYAKARTA

Ahmed Riahi, Belkaoui.2011. AccountingTheory5th ed. Jakarta: Salemba Empat.

Alana, Bahana Takbir., Agus Purwwanto. 2017. Pengaruh Profitabilita, Struktur


Kepemilikan dan Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba. Diponeoro
Journal of Accounting Vol 6 No 3 hal1-15. ISSN (online) 2337-3806.

Almajali, A. Y., Alamro, S. A., & Al-Soub, Y. Z. (2012). Factors Affecting the
Financial Performance of Jordanian Insurance Companies Listed at
Amman Stock Exchange. Journal of Management Research, 4(2), 266–
289. https://doi.org/10.5296/jmr.v4i2.1482.

Ansori, Mokhamat dan H. N. Denica. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi


Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic
Index Studi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis Manajemen,
ISSN: 1411-1799, Vol. 4, No. 2 (Juli), Hal. 153-175.

Aryani, Dwi Septa. 2011. “Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di


Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol.1
No.2, Mei 2011.

Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay dan Timeliness. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi.
Vol.5, No.3, Desember, hal 271-287. Boynton, W.C., Johnson, R.N., dan
Kell, W.G.1996. Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John
Wiley & Sons, Inc..

Ashbaugh, H., & Pincus, M. (2001). Domestic accounting standards,


international accounting standards, and the predictability of earnings.
Journal of Accounting Research, 39(3), 417-434.

Beaver, W.H., Ryan, S.G., 2000. “Biases and lags in book value and their effects
on the ability of the book-tomarket ratio to predict book return on
equity”. Journal of Accounting Research 38, 127–148.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2014. Fundamentals of Financial


Management, 14th Edition. Mason: South-Western Cengange Learning

74
Caecilia Widi Pratiwi, dan Rita Desniwati. 2012. Komparasi Informasi Asimetrik
Sebelum dan Sesudah Penerapan IFRS pada Emiten dan Investor di
Indonesia. Dalam Jurnal Universitas Gunadarma.Fitriyani, Dewi., Eko
Prasestyo., Andi Mirdah., Wirmie Eka Putra. 2014. Pengaruh
Manajemen Laba terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kualitas Audit
sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol 6 No. 2 pp
133-141.

Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan


Konservatisme Dalam Akuntansi”. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.

Erica. (2017). Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja


Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (Persero). Jurnal Perspektif. Vol.
XV, No. 2.

Givoly, D. dan Hayn, C. 2002. “Rising Conservatism: Implication for Financial


Analysis.” Financial Analists Journal, 56-74.Hendriksen, Eldon S. and
Michael F. Van Breda. 2000. Accounting Theory. 5 edition. Herman
Wibowo (penterjemah). Interaksara. Jakarta.

Hanafi, Mamduh H dan A. Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan, edisi 3.


Yogyakarta : Penerbit UPP STIM YKPN.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hasanah, Afriyanti., Didit Enggariyanto. 2018. Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Return on Asset Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Journal of Applied Managerial Accounting Vol
2 No.1, Marh 2018, page 15-25. ISSN:2548-9917 (online version).

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti, 2016, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,


Edisi Ketujuh, Yogyakarta, UPP AMP YKPN.

Indriyani, E. (2017, Oktober). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas


Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Akuntansi, Vol.10(ISSN: 2461-
1190), 333 – 348.

Jermakowixz, E. K. 2004. Effects of Adoption of Internal Financial Reporting


Standards in Belgium: The Evidence from BEL-20 Companies.
Accounting in Europe, 1(1), 51-70.

Lo & Eko, W. (2005). Pengaruh Tingkat KesulitanKeuangan Perusahaan


Ter-hadap Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi,
VIII. Solo.

75
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan


Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen (Desember). Hal.25-60.

Mehari, Daniel dan Tilahun Aemiro. 2013. Firm Specific Factors that Determine
Insurance Companies Performance In Ethiopia. European Scientific
Journal. Vol 9 No 10 April, ISSN: 1857-7881 e-ISSN 1857-7431.

Nainggolan, Imanuel Parluhutan., Monica Weni Pratiwi. 2017. Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan. Media Ekonomi
dan Manajemen Vol. 32 No. 1 Januari 2017.

Rachman, Taufiq. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bogor:


Ghalia Indonesia.

Rafika Diaz, Jufrizen. 2014. Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Return On
Equity(ROE) terhadap Earning Per Share (EPS) pada perusahaan
Asuransi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jurnal manajemen dan
bisnis Vol. 14 No. 2 Oktober 2014.

Rahardjo, Budi. (2015). Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Romli, Harsi., Aris Munandar., M. Ari Yamin., Yohanes Susanto. 2017. Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Return on Asset Perusahaan Sektor
Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol 15 (4), 2017.

Rubianti. 2013. Analisa Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Perusahaan pada
PT Admiral Lines cabang Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali
Haji.

Scott, W. R. 2006. Financial Accounting Theory, Prentice-Hall. Inc, Toronto

Sundjaja, Ridwan S. Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat,


Literata Lintas Media, Klaten.

Suprihastini, Eka dan Herlina Pusparini. 2007. Pengaruh Tingkat Kesulitan


Keuangan dan Tingkat Hutang Terhadap Konservatisme Akuntansi pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2001-
2005. Jurnal Riset Akuntansi. Vol.6.

76
Watts R.L. 2003. “Conservatism in Accounting Part I: Explanations and
Implications.” Working Paper. University of Rochester

Munawir, S. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Media Grafika.

https://republika.co.id/berita/pw976t453/sektor-pertanian-pengungkit-
pertumbuhan-ekonomi,

www.korankaltim.com/evaluasi-ketergantungan-pangan-Indonesia-pada-asing-
krisis-pangan-dan-bentuk-kedaulatan-semu-Indonesia (diakses 14
Januari 2017).

77
DAFTAR ISTILAH

 Analisis Korelasi
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah diantara dua variabel
terdapat hubungan, bagaimana arah hubungan, dan seberapa besar hubungan
tersebut.
 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini untuk meramalkan variabel dependen jika variabel independen
dinaikkan atau diturunkan.
 Anova
Singkatan untuk analisis varian (analysis of varians), yang menguji perbedaan
rata-rata hitung (mean) yang signifikan dalam variabel diantara banyak
kelompok.
 Daftar Pustaka
Daftar buku, artikel dan materi relevan lainnya disusun menurut alphabet
nama terakhir pengarang, merefrensi judul karya mereka, tahun dan
menunjukkan dimana lokasinya.
 Data Sekunder
Data yang disusun, dikembangkan dan diolah kemudian dicatat.
 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara tentang perumusan masalah penelitian
yang belum dibuktikan kebenarannya.
 Leverage
Pengunaan hutang baik dalam jangka waktu yang panjang maupun yang
pendek.
 Kepemilikan Institusional
Saham yang dimiliki oleh institusi dan block holder.
 Ukuran Perusahaan
Skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan suatu perusahaan kedalam

78
besar atau kecil menurut berbagai cara seperti total aset.
 Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
 Operasional Variabel
Memberikan pengertian terhadap variabel dengan menspesifikasikan
kegiatan atau yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau
memanipulasinya.
 Pajak
Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin
maupun pengeluaran pembangunan. Bagi perusahaan pajak merupakan beban
yang akan mengurangi laba bersih.
 Tax Avoidance
Perbuatan legal yang masih dalam ruang lingkup pemajakandan tidak
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
 Sampling
Proses memilih unsur dari populasi sehingga karakteristik sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi. Pengambilan sampel melibatkan keputusan
pemilihan desain dan ukuran.
 Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

79
tertentu.
 Statistical Package for the Social Science (SPSS)
Salah satu program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik.
 Statistik Deskriptif
Statistik seperti frekuensi, rata-rata hitung (mean) dan standard deviasi yang
memberikan informasi deskriptif dari sekelompok data.
 Uji Autokorelasi
Keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu
dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu.
 UjiF
Pengujian yang dilakukan secara serentak untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau
tidak.
 Uji Heteroskedastisitas
Keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual pada model regresi.
 Uji Multikolinearitas
Keadaan dimana dua variabel independen atau lebih pada model regresi
terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna.
 Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan
digunakan pada penelitian.
 Uji T
Pengujian secara parsial yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
 Variabel
Segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang
merupakan suatu konsep yang mempunyai variasi nilai
 Variabel Dependen
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

80
 Variabel Independen
Variabel yang mempengaruhi atau variabel bebas yang merupakan variabel
yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen.

81
LAMPIRAN-LAMPIRAN

82
Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian

Daftar Nama Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode Emiten


1. PT Austindo Nusantara Jaya, Tbk ANJT
2. PT Astra Agro Lestari, Tbk AALI
3. PT Dharma Satya Nusantara, Tbk DSNG
4. PT Eagle High Plantations, Tbk BWPT
5. PT Gozco Plantation, Tbk GZCO
6. PT Bisi International, Tbk BISI
7. PT JA Wattie, Tbk JAWA
8. PT Multi Agro Gemilang Plantation, Tbk MAGP
9. PT Provident Agro, Tbk PALM
10. PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk SSMS
11. PT Tunas Baru Lampung, Tbk TBLA

SSumber : Data Bursa Efek Indonesia yang telahdiolah

83
Lampiran 2. Data Variabel

KODE
NO TAHUN ROA NPM DER CR TATO
EMITEN

ANJT 2014 0,041 0,107 1,200 1,200 0,357


  2015 -0,018 -0,067 0,400 0,900 0,268
  2016 0,017 0,068 0,500 1,500 0,254
1
  2017 0,082 0,288 0,400 1,500 0,284
  2018 -0,001 -0,030 0,600 1,700 0,252
             
AALI 2014 0,141 0,304 0,568 0,585 0,879
  2015 0,032 0,053 0,839 0,799 0,607
  2016 0,090 0,157 0,373 1,102 0,583
2
  2017 0,082 0,120 0,342 1,940 0,689
  2018 0,057 0,080 0,379 1,463 0,711
             
DSNG 2014 0,091 0,133 2,027 0,502 0,685
  2015 0,039 0,068 2,133 0,433 0,563
  2016 0,031 0,065 2,026 0,320 0,474
3
  2017 0,071 0,114 1,565 0,342 0,619
  2018 0,036 0,090 2,208 0,297 0,406
             
BWPT 2014 0,012 0,086 1,358 0,171 0,138
  2015 -0,013 -0,068 1,640 0,700 0,152
  2016 -0,024 -0,154 1,537 0,684 1,569
4
  2017 -0,015 -0,072 1,587 0,503 0,445
  2018 -0,029 -0,180 1,787 0,592 0,140
             
GZCO 2014 0,003 0,005 1,120 0,001 0,070
  2015 -0,011 -0,127 1,350 0,118 0,059
  2016 0,009 0,045 1,440 0,053 0,075
5
  2017 -0,006 -0,163 1,640 0,038 0,087
  2018 -0,121 -0,625 0,632 0,129 0,194
             

84
KODE
NO TAHUN ROA NPM DER CR TATO
EMITEN
BISI 2014 0,090 0,140 0,160 7,250 0,619
  2015 0,120 0,180 0,180 6,370 0,671
  2016 0,140 0,182 0,170 6,770 0,767
6
  2017 0,150 0,175 0,190 5,640 0,881
  2018 0,150 0,178 0,200 5,480 0,819
             
JAWA 2014 0,017 0,069 1,610 0,135 0,248
  2015 -0,004 -0,018 2,130 0,101 0,195
  2016 -0,061 -0,344 2,094 0,344 0,178
7
  2017 -0,063 -0,356 2,898 0,169 0,167
  2018 -0,087 0,403 4,108 0,900 0,217
             
MAGP 2014 0,035 0,006 0,029 0,012 6,178
  2015 -0,085 -0,919 0,469 0,072 0,092
  2016 -0,053 -0,173 0,527 0,261 0,202
8
  2017 -0,240 -0,575 0,687 0,435 0,247
  2018 -0,086 -0,251 1,551 0,420 0,135
             
PALM 2014 0,004 0,113 0,015 0,863 0,250
  2015 -0,012 -0,053 0,018 0,226 0,223
  2016 0,063 0,286 0,007 0,707 0,301
9
  2017 0,023 0,333 0,008 0,152 0,265
  2018 -0,056 0,256 0,002 0,407 0,224
             
SSMS 2014 0,183 0,428 0,342 4,510 0,541
  2015 0,090 0,240 1,310 1,370 0,340
  2016 0,122 0,220 1,070 1,370 0,373
10
  2017 0,124 0,240 1,340 4,360 0,332
  2018 0,055 0,030 1,780 5,280 0,329
             
TBLA 2014 0,060 0,069 1,759 1,104 0,865
  2015 0,022 0,038 1,522 1,155 0,574
11   2016 0,048 0,095 1,548 1,089 0,505
  2017 0,068 0,262 1,327 1,052 0,625
  2018 0,047 0,267 1,518 1,879 0,527

85
Lampiran 3. Output SPSS

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROA .0266 .07675 55


NPM .0330 .24884 55
DER 1.0949 .84914 55

CR 1.4083 1.89597 55

TATO .5173 .82724 55

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 55
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .04311902
Absolute .135
Most Extreme Differences Positive .108
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.000
Asymp. Sig. (2-tailed) .270

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

86
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
.004 .014   .299 .766    
(Constant)
NPM .182 .026 .590 6.930 .000 .871 1.148
-.008 .008 -.088 - .312 .858 1.166
DER 1.021
CR .014 .004 .356 3.988 .000 .792 1.262

1 TATO .009 .008 .100 1.230 .225 .947 1.056


a. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Change Statistics Durbin-
Square R Error of Watson
Square the R F df df2 Sig. F
Estimate Square Change 1 Change
Change
.827a .684 .659 .04481 .684 27.105 4 50 .000 1.567
1
a. Predictors: (Constant), TATO, CR, NPM, DER
b. Dependent Variable: ROA

87
Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Method


Removed

TATO, CR, DER, . Enter


1
NPMb

a. Dependent Variable: ROA


b. All requested variables entered.

Correlations

ROA NPM DER CR TATO

ROA 1.000 .730 -.271 .592 .190

NPM .730 1.000 -.082 .346 .096

Pearson Correlation DER -.271 -.082 1.000 -.319 -.209

CR .592 .346 -.319 1.000 .042

TATO .190 .096 -.209 .042 1.000


ROA . .000 .023 .000 .082
NPM .000 . .276 .005 .243
Sig. (1-tailed) DER .023 .276 . .009 .063
CR .000 .005 .009 . .381
TATO .082 .243 .063 .381 .
ROA 55 55 55 55 55

NPM 55 55 55 55 55
N DER 55 55 55 55 55

CR 55 55 55 55 55

TATO 55 55 55 55 55

Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Change Statistics Durbin-
Square R Error of Watson
Square the R F df df2 Sig. F
Estimate Square Change 1 Change
Change
.827a .684 .659 .04481 .684 27.105 4 50 .000 1.567
1
a. Predictors: (Constant), TATO, CR, NPM, DER
b. Dependent Variable: ROA

88
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression .218 4 .054 27.105 .000b

1 Residual .100 50 .002

Total .318 54

a. Dependent Variable: ROA


b. Predictors: (Constant), TATO, CR, NPM, DER

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity
Coefficients d Statistics
Coefficients

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
.004 .014   .299 .766    
(Constant)
NPM .182 .026 .590 6.930 .000 .871 1.148
-.008 .008 -.088 - .312 .858 1.166
DER 1.021
CR .014 .004 .356 3.988 .000 .792 1.262

1 TATO .009 .008 .100 1.230 .225 .947 1.056


a. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
.004 .014   .299 .766    
(Constant)
NPM .182 .026 .590 6.930 .000 .871 1.148
-.008 .008 -.088 - .312 .858 1.166
DER 1.021
CR .014 .004 .356 3.988 .000 .792 1.262

1 TATO .009 .008 .100 1.230 .225 .947 1.056


a. Dependent Variable: ROA

Lampiran 4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

89
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan hal-hal sebagai berikut :
Nama : Wahyudi Ridwan Syah
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 15 Juni 1996
Alamat : Kp. Bulak RT 005 RW 009 No.29 Kel. Serua Ciputat Kec.
Ciputat
Kota Tangerang Selatan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No Handpone : 0813 8849 1996
Email : Wahyudigess@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan


Tahun 2002-2008 : SDN Serua V
Tahun 2008-2011 : SMP Puspita Bangsa
Tahun 2011-2014 : SMK Dua Mei
Tahun 2016-2020 : Universitas Budi Luhur Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Manajemen
Seminar
25 Mei 2017 : Tips dan Trik Berinvestasi di pasar Modal
Pembicara : Hendry Wijaya, S.E
10 Maret 2018 : Basic Selling With NLP
Pembicara : Eriyanto Agna Supraja, SH, MM, MNLP
6 April 2019 : Peran Big Three Pada Revolusi Industri 4.0
: Business Data Analytical Pada Era Big Data
Pembicara : Dr. Tjahjanto, S.Kom, M.M
: Dr. TJahjanto,S.Kom, M.M
24 Januari 2020 : Asisten Instruktur Kegiatan Pengabdian Masyarakat” Jiwa
Wirausaha
: Asisten Instruktur Kegiatan Pengabdian Masyarakat’’Laporan
Keuangan
Pembicara : DR.Amir Indrabudiman, S.E., M.M.
: DR.Amir Indrabudiman, S.E., M.M.
10 Febuari 2020 : Sertifikasi Penyuluhan Anti Korupsi
Pembicara : Dr.Dewi Puspaningtyas Faeni, MBA

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan
sebagai mestinya
Tangerang, 9Juli 2020

(Wahyudi Ridwan Syah)

90

Anda mungkin juga menyukai