SKRIPSI
Oleh
i
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PAKAN
TERNAK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2017-2019
SKRIPSI
Oleh
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah
ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan
penjiplakan karya orang lain seperti dimaksud dalam buku pedoman penyusunan
skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya
sanggup menerima hukuman / sanksi sesuai peraturan yang berlaku”.
Kediri…………………
Peneliti
iii
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PAKAN
TERNAK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2017-2019
SKRIPSI
Oleh
Kediri, ...............................
Telah disetujui dan disahkan oleh
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II
iv
Telah dipertahankan/diujikan dan disahkan untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar sarjana Strata 1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri
Oleh
Kediri,……………
Disahkan oleh
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri – UNISKA
v
Judul Penelitian : Pengaruh Likuiditas, Leverage Dan Aktivitas Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor Pakan
Ternak Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-2019.
Abstraksi
vi
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat,
Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternak Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-
2019”.
terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu peneliti sangat
berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
1. Bapak Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa., M.Si selaku Rektor Universitas
Islam Kadiri.
2. Ibu Dr. Sri Luayyi, S.E., MSA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
4. Bapak Taufik Akbar, S.E., M.E selaku dosen pembimbing satu yang telah
skripsi ini.
vii
5. Bapak Erwin Syahputra, S.E., M.M selaku dosen pembimbing dua yang
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Wijianto dan Ibu Sukeni yang selalu
11. Temanku Rizma Krisnita Sari yang telah memberikan semangat serta
dukungan selama ini, dan mbak Galuh Septiana yang telah membantu
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas
viii
Feni Hilda Kartiwi
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Sampul Skripsi....................................................................................... ii
Halaman Pernyataan Plagiarisme.......................................................................... iii
Halaman Pengesahan Skripsi................................................................................ iv
Halaman Pengesahan Ujian Skripsi....................................................................... v
Abstraksi................................................................................................................ vi
Kata Pengantar....................................................................................................... vii
Daftar Isi................................................................................................................ ix
Daftar Tabel........................................................................................................... xii
Daftar Gambar.......................................................................................................xiii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiv
BAB I : PENDAHULUAN
x
2.3.3 Hubungan antara aktivitas terhadap profitabilitas................................. 23
2.3.4 Hubungan antara likuiditas,leverage,aktivitas terhadap profitabilitas. . 24
2.4 Kerangka Teoritik............................................................................................ 25
2.5 Hipotesis.......................................................................................................... 26
xi
4.2.5 Uji Hipotesis.......................................................................................... 59
4.2.5.1 Uji t........................................................................................... 59
4.2.5.2 Uji F.......................................................................................... 60
4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)................................................. 61
4.3 Interpretasi....................................................................................................... 61
4.3.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas......................................... 61
4.3.2 Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas.......................................... 62
4.3.3 Pengaruh Aktivitas Terhadap Profitabilitas.......................................... 63
4.3.4 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Aktivitas Terhadap Profitabilitas....... 63
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 65
5.2 Saran................................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 67
LAMPIRAN.......................................................................................................... 69
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu.............................................................................. 9
3.1 Tabel Hasil Purposive sampling...................................................................... 31
3.2 Tabel Sampel Perusahaan Sub Sektor Pakan ternak....................................... 32
3.3 Tabel Definisi Operasional Variabel............................................................... 33
4.1 Tabel Perhitungan Likuiditas (current ratio).................................................. 45
4.2 Tabel Perhitungan Leverage (debt to equity ratio).......................................... 47
4.3 Tabel Perhitungan Aktivitas (total asset turnover)......................................... 49
4.4 Tabel Perhitungan Profitabilitas (return on asset).......................................... 51
4.5 Tabel Hasil Uji Chow...................................................................................... 54
4.6 Tabel Hasil Uji Hausman................................................................................ 54
4.7 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................... 56
4.8 Tabel Hasil Uji Analisis Regresi Data Panel................................................... 58
4.9 Tabel Hasil Uji t.............................................................................................. 59
4.10 Tabel Hasil Uji F........................................................................................... 60
4. 11 Tabel hasil Uji Koefisien Determinasi......................................................... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambar Kerangka Teoritik.............................................................................. 25
4.1 Gambar Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 55
4.2 Gambar Hasil Uji Heteroskesdasitas............................................................... 56
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
pengelolaan asset dalam perusahaan akan semakin baik. Adapun faktor yang
1
2
pendeknya yang segera ditagih disebut dengan rasio likuiditas. Dapat diartikan
jangka pendeknya, terutama utang yang segera ditagih. Rasio ini juga dapat
mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek dan juga menilai apakah
rendah, bisa dikatakan suatu perusahaan kurang modal untuk membayar utangnya.
Akan jika current ratio naik maka akan semakin likuid perusahaan. Penggunaan
profitabilitas.
oleh utang (Kasmir, 2015:151). Dapat diartikan seberapa besar utang yang
mempunyai leverage yang tinggi, maka akan beresiko mengalami kerugian yang
lebih banyak, akan tetapi ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Jika
perusahaan memiliki rasio leverage yang lebih rendah maka mempunyai kerugian
mengembalikan utangnya.
3
rasio untuk menilai hutang yang dimiliki oleh perusahaan dengan ekuitas atau
modal sendiri. Semakin tinggi DER maka modal sendiri atau ekuitas semakin
sedikit dibandingkan dengan hutangnya, dengan kata lain total hutangnya akan
lebih besar dibandingkan dengan ekuitasnya. Apabila rasio ini rendah maka
semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utangnya, maka akan lebih efektif
Aktivitas diproksikan dengan total asset turnover yang disebut juga dengan
perputaran total asset. Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan aktiva untuk
rasio yang bermanfaat bagi perusahaan dalam hal menunjukkan seberapa efisien
turnover akan semakin baik kinerja dalam perusahaan untuk mengelola aktiva dan
industri dasar dan kimia yaitu sub sektor pakan ternak yang merupakan kebutuhan
menimbulkan persaingan yang sangat ketat, sampai saat ini terdapat 5 perusahaan
pakan ternak diindonesia yang listing di BEI, dalam hal ini membuat perusahaan
pakan ternak saja, akan tetapi juga meliputi produk olahan, daging sapi, daging
ayam hingga anak ayam serta bibit ikan. Perusahaan pakan ternak juga memiliki
peran penting bagi ternak, karena peternakan memiliki peran penting bagi
olahan lainnya dengan kualitas yang baik akan berpengaruh terhadap keberhasilan
dalam meningkatkan pertumbuhan laba pada perusahaan pakan ternak. Pada tahun
2017 perusahaan sub sektor pakan ternak mengalami penurunan laba yang tak
lepas dari kebijakan pemerintah untuk tidak lagi mengeluarkan impor jagung,
sementara jagung dalam pakan ternak sebagai komponen pokok yang mencapai
50%. Pada tahun 2019 perusahaan sub sektor pakan ternak juga mengalami
penurunan laba, hal ini dikarenakan stock ayam yang melimpah dan berdampak
profitabilitas perusahaan sub sektor pakan ternak selama tiga tahun terakhir.
Tabel 1.1
Perkembangan profitabilitas (ROA)
Sub sektor pakan ternak
Perusahaan ROA (%)
2017 2018 2019
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk 4,73 9,41 7,01
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk 10,19 16,47 12,38
PT. Central Proteina Prima Tbk -37,63 26,21 -5,82
PT. Malindo Feedmil Tbk 1,20 6,57 3,28
Sumber : Data diolah, 2021
5
Dapat dilihat pada tabel diatas, ROA pada perusahaan sub sektor pakan
tahun 2018 disemua perusahaan sub sektor pakan ternak yaitu sebesar 9,41%,
tahun sebelumnya yaitu 2017. Akan tetapi pada tahun 2019 kembali mengalami
penurunan di semua perusahaan sub sektor pakan ternak yaitu sebesar 7,01%,
Dalam hal ini menunjukkan pada tahun tersebut kemampuan dari modal
akan semakin baik, namun pada tahun 2017 dan 2019 ROA mengalami
penurunan, yang berarti perusahaan sub sektor pakan ternak pada tahun tersebut
belum bisa menghasilkan laba dari semua aktiva yang dimiliki secara maksimal.
berbeda, penelitian tersebut diantaranya yang dilakukan oleh Lovi dan Tony
Lovi dan Tony (2018) yang menunjukkan leverage tidak memiliki pengaruh
terhadap profitabilitas.
6
profitabilitas.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dan juga hasil penelitian yang
masih saling berbeda, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Pada Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternak Yang Terdaftar Di BEI Periode
2017-2019.
perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-
2019.
perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-
2019.
2019.
7
profitabilitas pada perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI
periode 2017-2019.
(DER) dan aktivitas (total asset turnover) terhadap profitabilitas (ROA) pada
perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-2019.
perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-
2019.
perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-
2019.
perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-
2019.
8
keuangan untuk membantu dalam menetapkan kebijakan yang akan diambil dan
profitabilitas.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi karya ilmiah yang sangat berguna
berhubungan.
9
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebagai data yang perlu dijadikan acuan adalah penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan masalah yang sedang dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti
melakukan kajian terhadap beberapa skripsi dan jurnal yang diakses pada internet.
Gambaran dari hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan penulis dapat dilihat
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu
1 Peneliti & Indah Ayu Felani dan Saparila Worokinasih (2018)
Tahun
Judul Pengaruh Perputaran Modal Kerja, leverage dan
Likuiditas, Terhadap Profitabilitas (Studi pada
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-
2016)
Lanjutan
Perbedaan Dalam peneliti terdahulu menggunakan perputaran
modal kerja, leverage dan likuiditas. Namun pada
peneliti sekarang menggunakan likuiditas, leverage
dan aktivitas, dan perbedaan pada tempat penelitian.
Lanjutan
Jenis Jurnal : E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 9,
Penelitian 2017 : 4829-4856.
Lanjutan
Persamaan Variabel bebas menggunakan leverage yang
diproksikan oleh debt to asset ratio.
keuangan, dari gambaran tersebut dapat dilihat kondisi perusahaan pada saat ini
laporan keuangan dibuat per tiga bulan atau enam bulan dan satu tahun sekali.
Dengan hasil laporan keuangan yang sudah dipublikasikan maka dapat membantu
Agar laporan keuangan bisa lebih dipahami dan dimengerti dari berbagai
pihak, maka sangat penting dilakukan analisis laporan keuangan. Tujuan dari
analisis laporan keuangan ini yaitu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan.
Jika telah dilakukan analisis laporan keuangan, nantinya dapat terlihat perusahaan
itu bisa memperoleh target atau justru malah sebaliknya. Analisis laporan
keuangan ini juga bisa dimanfaatkan oleh pihak luar, misalnya seorang investor
yang akan membeli atau menjual sahamnya, dan dengan menganalisis laporan
14
keuangan, pihak luar dapat menilai perusahaan tersebut mempunyai prospek yang
yang tepat, dengan tujuan agar laporan keuangan memberikan hasil yang
maksimal. Terdapat teknik analisa laporan keuangan yang bisa dilakukan menurut
rasio, kredit, laba kotor dan juga titik impas. Akan tetapi, dari semua teknik
analisis laporan keuangan diatas, pada penelitian ini, peneliti hanya akan
dalam laporan keuangan melalui cara yaitu membagi satu angka dengan angka
untuk menganalisa kondisi suatu perusahaan, karena dari hasil rasio keuangan
dapat menilai kinerja manajemen dalam suatu periode, selain itu dapat dijadikan
pihak manapun. Menurut Hanafi (2018:37) ada beberapa jenis rasio keuangan
1. Rasio Likuiditas.
2. Rasio Aktivitas.
15
3. Rasio Leverage.
4. Rasio Profitabilitas.
5. Rasio Pasar.
Dari beberapa jenis rasio keuangan diatas, peneliti memilih rasio yang
biasa dijadikan rujukan para investor untuk melihat kondisi suatu perusahaan,
2.2.3 Profitabilitas
untuk semua pengguna, terutama investor dan kreditor. Untuk investor, laba
adalah faktor untuk menentukan berubahnya nilai efek atau sekuritas. Kemudian
bagi kreditor, laba dan arus kas operasi pada umumnya adalah sumber
perusahaan untuk memperoleh laba melalui semua kemampuan dan juga sumber
yang ada dalam perusahaan seperti penjualan, modal, kas, junlah karyawan,
perusahaan. Sementara itu, rasio ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
perkembangan laba dari beberapa waktu dan dapat menilai seberapa besar laba
dengan modalnya.
16
sebagai berikut:
1. Return on assets
2. Return on equity
dengan ROA. Menurut Sudana (2011:22) ROA sering digunakan untuk menilai
aktivanya.
Laba Bersih
ROA = x 100%
Total asset
Rasio ini sangat penting untuk pihak manajemen yang digunakan dalam
didalam perusahaan. Semakin tinggi ROA akan lebih efisien dalam penggunaan
aktiva perusahaan atau bisa menghasilkan laba yang lebih besar, begitupun
sebaliknya.
2.2.4 Likuiditas
ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total utang lancar.
Rasio likuiditas dapat memberi banyak manfaat bagi beberapa pihak dalam
perusahaan, yang berkepentingan yaitu adalah pemilik dan juga manajemen yang
perusahaan seperti pihak kreditor dan distributor. Untuk kreditor rasio ini dapat
digunakan untuk menilai apakah perusahaan bisa membayar segera utang jangka
perusahaan yang mampu membayar kewajibannya yang segera jatuh tempo dapat
rasio likuiditas yang ada. Terdapat beberapa jenis rasio likuiditas menurut Kasmir,
(2015:134) yaitu :
1. Current ratio
2. Quick ratio
3. Cash ratio
2015:134).
Apabila current ratio tinggi akan semakin likuid perusahaan dengan kata
lain bisa membayar utang jangka pendeknya, akan tetapi bila rasio ini rendah
19
utangnya.
2.2.5 Leverage
berbagai macam kebutuhan, yang paling utama yaitu dana agar didalam
pinjaman.
Maka dari itu penggunaan salah satu dari sumber dana harus disiasati, agar
Pemakaian dana yang sumbernya dari pinjaman harus dibatasi. Cara untuk
dana. Kombinasi dari penggunaan dana disebut dengan rasio utang atau dikenal
dikatakan tidak solvabel adalah perusahaan yang jumlah utangnya lebih besar
kebutuhan dana atau aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Semakin naik
tingkat leverage nya, maka akan lebih besar besar total hutang yang dipakai, dan
20
kerugian. Akan tetapi ada kesempatan untuk memperoleh laba yang besar.
lebih kecil.
perusahaan yang dibiayai dengan utang. Adapun jenis rasio menurut Kasmir,
dengan Debt to equity ratio. menurut Halim dan Sarwoko (2016:56) debt to equity
ratio “adalah rasio untuk membandingkan antara total utang dengan modal
sendiri”. Dengan kata lain menunjukkan berapa rupiah ekuitas yang disediakan
Total Utang
Debt to equity ratio (DER) =
Ekuitas
Debt to equity ratio menilai sejauh mana modal pemilik dapat membayar
utangnya kepada kreditor. Semakin rendah DER akan bagus karena menunjukkan
21
bahwa perusahaan memiliki total hutang yang sedikit. Besarnya proporsi utang
2.2.6. Aktivitas
Bisa dikatakan bahwa rasio ini merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan sumber
perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya dan mengukur berapa kali dana
yang ditanam dalam piutang berputar pada satu periode. Rasio ini dinyatakan
mengolah dana, maka akan bertambah cepat perputaran aktiva tersebut, karena
Jika rasio aktivitas tinggi maka akan lebih baik bagi perusahaan, dan
yang meningkat, dan dengan melakukan penjualan yang baik maka akan menarik
investor untuk bekerjasama. Apabila aktivitas rendah maka kurang baik bagi
(2015:175) :
1. Perputaran piutang
2. Perputaran persediaan
diproksikan oleh total asset turnover. “Total assets turnover merupakan rasio
untuk mengukur penggunaan dari semua aktiva yang diiliki perusahaan, dan
digunakan untuk mengetahui jumlah penjualan yang didapatkan dari tiap aktiva”,
(Kasmir, 2015:185).
penjualan”.
Penjualan
Total asset turnover =
Total Aset
dan akan meningkatkan laba. Sebaliknya, jika total asset turnover rendah maka
perusahaan kurang efisien dalam mengelola asset yang dimiliki, ini justru kurang
memenuhi utang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo”, (Kasmir, 2015:129).
Jika perusahaan mampu membayar utang lancarnya, maka perusahaan tidak ada
menunjukkan kelebihan asset lancar bisa dikatakan likuiditas tinggi dan risiko
turunnya profitabilitas.
berpengaruh positif terhadap profitabilitas, demikian juga hasil yang sama dalam
perusahaan memperoleh laba yang lebih tinggi dari beban tetapnya, maka
utang dengan modal sendiri. Rendahnya DER maka modal sendiri semakin sedikit
keuntungan akan besar dalam artian hanya membayar bunga tetap. Jika
kerugian, karena harus membayar bunga yang harus dibayarkan. Dalam hal ini
dalam penelitian Dian dan Anita (2016) menyatakan bahwa leverage berpengaruh
Apabila dalam perusahaan tidak efektif dalam mengelola dana maka akan
dengan total asset turnover yaitu ukuran dalam memanfaatkan aktiva untuk
profitabilitasnya.
signifikan. Hal yang sama dalam penelitian Rifki dan Siti (2017) bahwa dalam
terhadap profitabilitas.
masing dihubungkan dengan total aktiva, modal sendiri ataupun nilai penjualan
(Abdullah, 2013:43).
Penelitian Hani dan Sri (2017) dari hasil regresi menunjukkan bahwa
terhadap profitabilitas. hasil yang sama juga ditunjukkan dalam penelitian Dela,
Nurul dan Bramastyo (2018) bahwa likuiditas, leverage dan aktivitas berpengaruh
Gambar 2.1
Kerangka Teoritik
Likuiditas
(current ratio)
Leverage Profitabilitas
(Debt to equity ratio) (ROA)
Aktivitas
(Total asset turnover)
Keterangan :
= Berpengaruh Parsial
= Berpengaruh Simultan
27
independen, ialah :
perusahaan.
memanfaatkan aktivanya.
2.5 Hipotesis
akan mengganggu hubungan dengan kreditor dan distributor, dan dalam jangka
panjang akan berpengaruh kepada para konsumen, hal ini dapat pula
segera jatuh tempo maka dapat dikatakan perusahaan tersebut “likuid”, berlaku
juga sebaliknya
profitabilitas.
leverage akan berdampak pada resiko kerugian yang besar, namun ada
profitabilitasnya, karena biaya utang yang harus ditanggung semakin rendah, Asri
apabila semakin efektif untuk memanfaatkan dana tersebut maka akan semakin
(Sutrisno, 2017:210).
Rasio ini juga untuk melihat besarnya dana yang tertanam pada asset,
apabila dana ditanamkan pada asset tertentu cukup tinggi namun hal tersebut tidak
mendapat laba atau keuntungan. Rasio ini dapat mengetahui tingkat efektivitas
manajemen dalam perusahaan. Dalam hal ini dapat ditunjukkan dari laba yang
diperoleh oleh penjualan, modal dan pendapatan investasi. Pada intinya adalah
Penelitian Hani dan Sri (2017) dari hasil regresi menunjukkan bahwa
terhadap profitabilitas.
profitabilitas.
profitabilitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
Agar terhindar dari pembahasan yang tidak sesuai dengan judul dan
Penelitian ini adalah salah satu kegiatan yang terencana maupun sistematis
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sub sektor pakan ternak yang
diambil dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GISBEI) kampus Universitas
Islam Kadiri, Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri. Alasan peneliti memilih lokasi
ini karena menyediakan data-data yang dibutuhkan peneliti dan dapat dengan
mudah diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
29
30
3.4.1 Populasi
subyek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
Berdasarkan teori tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
3.4.2 Sampel
penelitian ini yaitu data laporan keuangan triwulan perusahaan sub sektor pakan
dan profitabilitas.
1. Perusahaan sub sektor pakan ternak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan variabel yang sesuai dengan judul yang diangkat oleh peneliti.
Tabel 3.1
Hasil Purposive sampling
Kriteria penentu
No Nama Perusahaan sampel
1 2 3
1. PT. Japfaa Comfeed Indonesia Tbk
√ √ √
2. PT. Charoen Pokphand Indonesia
Tbk √ √ √
3. PT. Central Proteina Indonesia Tbk √ √ √
4. PT. Malindo Feedmill Tbk √ √ √
5. PT. Sreeya Sewu Indonesia Tbk √ × ×
Sumber : Data diolah, 2021
maka jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 4 perusahaan sub sektor
Tabel 3.2
Sampel Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternak 2017-2019
Jenis data pada penelitian ini yaitu data kuantitatif yang merupakan data
berupa angka misalnya laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut sumber data
yang dipakai pada penelitian ini yaitu data sekunder dimana data yang didapat
ataupun dikumpulkan oleh orang lain atau lembaga tertentu. Data sekunder yang
digunakan merupakan data eksternal dan data yang diambil yaitu laporan
keuangan perusahaan sub sektor pakan ternak yang diambil dari Galeri Investasi
1. Dokumentasi
2. Studi pustaka
literatur buku, jurnal dan literatur lain yang ada kaitannya dengan
1. Variabel bebas
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu : Likuiditas (X1), Leverage
2. Variabel terikat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
Lanjutan
Likuiditas Current Menunjukkan
(X1) Ratio kemampuan aktiva lancar Kasmir
utang lancar
perusahan untuk (2015)
X 100%
membayar utang
yang jatuh tempo
ketika ditagih
keseluruhan.
Leverage DER Mengetahui tiap total utang
ekuitas Kasmir
(X2) rupiah modal
sendiri yang jadi (2015)
jaminan utang
Aktivitas Total Untuk mengetahui
(X3) Assets perputaran total penjualan Harahap
total aset
Turnover aktiva diukur dari (2011)
(TATO) penjualan
Sumber : Data diolah, 2021
Dimana data time series merupakan data observasi satu objek yang dikumpulkan
dalam beberapa waktu, misalnya harian, triwulan. Sedangkan data cross section
35
merupakan data yang terdiri dari beberapa objek dalam satu waktu, misalnya
Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA)
i = Perusahaan
t = Waktu
β 0 = Intersep
β 1, β 2, β 3 = Slope untuk masing-masing variabel CR, DER, TATO
X1it = Likuiditas (Current ratio)
X2it = Leverage (Debt to equity ratio)
X3it = Aktivitas (Total asset turnover)
eit = Residual
dilakukan beberapa tahap yaitu pendekatan model dan pemilihan atau estimasi
panel, yaitu :
1. Common Effect
section yang digabung dengan data time series. pendekatan ini juga juga
2018).
36
2. Fixed Effect
merupakan perubahan intercept pada setiap subjek (cross section), tetapi dengan
3. Random Effect
penyebabnya oleh residual (error) akibat adanya perbedaan pada antar unit dan
Untuk memilih metode estimasi yang tepat diantara ketiga jenis metode
2017:118) :
1. Uji Chow
Uji chow digunakan untuk memilih antara model common effect dan
1. Apabila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, yang berarti model terbaik
2. Apabila probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti model terbaik
2. Uji Hausman
Uji hausman ini digunakan untuk memilih antara model fixed effect dan
1. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, yang berarti model terbaik adalah
random effect.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti model terbaik adalah
fixed effect.
common effect dengan random effect. Hipotesa dari model ini yaitu :
1. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, yang berarti model terbaik adalah
common effect.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti model terbaik adalah
random effect.
38
variabel terikat dan bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak,
(Sujarweni, 2019:225). Dapat dilihat dalam tabel JB (Jarque-Bera) dan p-value >
0,05 maka variabel berdistribusi normal, akan tetapi apabila signifikan < 0,05
regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau
jika nilai kolerasi antar semua variabel < 0,8 maka tidak terjadi masalah
regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang
lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskesdasitas. Dapat
dilihat pada grafik scatter plot, apabila titik-titik dalam grafik tersebut menyebar
dan tidak membentuk suatu pola, maka dapat diartikan tidak terjadi
heteroskesdasitas.
Model regresi yang telah memenuhi beberapa tahap diatas, maka langkah
selanjutnya yaitu melakukan persamaan regresi secara parsial dan simultan. Cara
yang digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya suatu hipotesis adalah
sebagai berikut :
3.10.5.1 Uji t
2019:229). Pada penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui apakah likuiditas
3.10.5.2 Uji F
ini uji f digunakan untuk mengetahui apakah likuiditas leverage dan aktivitas
yang digunakan adalah 0,05 (5%). Pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :
proporsi dari variabel tidak bebas yang bisa dijelaskan oleh variabel penjelasnya.
Apabila nilai R2 tinggi akan semakin besar pula proporsi dari total variasi variabel
Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan sub sektor
pakan ternak yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019. Sampel dalam penelitian ini
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 18 januari 1971
dengan nama PT. Java Pelleting Factory, yang berkantor pusat di Wisma Millenia
lt 7, Jl. M.T. Haryono Kav. 16, Jakarta merupakan perusahaan yang bergerak
mengakuisisi PT. Hidon yang bergerak dibidang pembibitan ayam, dan di tahun
41
42
dan dengan misi menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya dalam bidang
7 januari 1972 yang beralamat di Jl. Ancol VIII/1, Kelurahan Ancol, Kecamatan
Pademangan, Jakarta Utara, dengan kegiatan usaha yang utama yaitu industri
pakan ternak, pembibitan dan budaya ayam ras, pengolahan makanan, menjual
penunjang antara lain mengimpor dan menjual bahan baku dan bahan farmasi,
Royal Feed, Turbo Feed dan Tiji) dan produk olahan daging ayam (Golden Fiesta,
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 maret 1991. Sampai saat ini telah memiliki
8 anak perusahaan, perseroan ini didirikan pada visi untuk menyediakan pangan
bagi dunia yang berkembang dan dengan misi yaitu memproduksi dan menjual
pakan, anak ayam usia sehari dan makanan olahan yang memiliki kualitas baik
PT. Central Proteina Prima Tbk didirikan pada tanggal 30 april 1980
negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun
1970 telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 mei 1981. Perseroan ini berkantor pusat di
Wisma GKBI Lt. 19, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat, dengan lokasi
pabrik pakan di Surabaya, sidoarjo, medan dan lampung. Mulai beroperasi secara
perseroan yaitu tambak udang, produksi dan perdagangan pakan udang, ikan dan
ternak lainnya serta hasil olahan dengan kualitas baik untuk pasar nasional
hingga Amerika. PT. Central Proteina Prima Tbk didirikan dengan visi untuk
menjadi perusahaan yang akuakultur terbesar serta terdepan dan terintgrasi secara
teknologi terkini.
44
PT. Malindo Feedmill Tbk didirikan pada tanggal 10 juni 1997 yang pada
RI No. 11 tahun 1970 tentang penanaman modal asing (UU PMA) dan berdasar
akta pendirian No. 17 tanggal 10 juni 1997. Beralamat di Jl. RS Fatmawati No. 1,
Komplek Golden Plaza Blok G No. 17-22, Jakarta Selatan. Perseroan ini
memiliki kegiatan usaha yaitu divisi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan
melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT). Perseroan ini didirikan dengan visi
yaitu menjadi perusahaan peternakan terdepan di pangsa pasar yang dipilih, dan
dengan menghitung aktiva lancar dibagi utang lancar dari 4 perusahaan sub sektor
pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-2019 yang menjadi sampel.
Tabel 4.1
Perhitungan Likuiditas (Current ratio)
No Kode Tahun Triwulan Aktiva Utang CR
Lancar Lancar
1 JPFA 2017 I
12,758,352 4,904,231 260.1498991
II
11,909,740 4,799,089 248.1666833
III
11,324,695 4,069,210 278.3020537
IV
11,189,325 4,769,640 234.5947493
2018 I
11,768,326 5,208,008 225.9659739
II
12,209,698 5,556,588 219.7337287
III
12,520,224 5,997,626 208.7529966
IV
12,415,809 6,904,477 179.8225847
2019 I
13,056,886 7,677,794 170.0603845
II
13,392,488 8,641,610 154.9767694
III
13,082,370 8,801,084 148.6449851
IV
12,191,930 7,033,796 173.3335741
2 CPIN 2017 I
12,355,955 5,389,405 229.2638056
II
13,427,820 6,285,981 213.615345
III
12,098,295 5,002,107 241.8639785
IV
11,720,730 5,059,552 231.6554904
2018 I
12,916,256 5,427,210 237.9907171
II
13,418,093 5,409,127 248.0639297
III
13,245,157 4,659,916 284.2359605
IV
14,097,959 4,732,868 297.8734881
2019 I
14,377,536 4,826,653 297.8779705
II
13,729,424 5,864,730 234.1015528
III
13,356,236 5,365,361 248.9345265
IV
13,297,718 5,188,281 256.3029643
46
Lanjutan
3 CPRO 2017 I 68.252208
1,874,652 2,746,654
II
1,919,792 8,148,811 23.559167
III
1,828,597 8,057,861 22.69333
IV
2,311,175 8,254,627 27.998539
2018 I
2,295,093 8,260,238 27.784829
II
2,399,607 3,475,293 69.047617
III
1,958,667 3,132,174 62.533786
IV
1,959,723 3,192,796 61.379524
2019 I
1,912,551 3,156,161 60.597384
II
2,011,877 5,555,941 36.211274
III
1,922,441 5,440,080 35.338469
IV
1,574,516 5,077,465 31.009884
4 MAIN 2017 I
1,856,386,969 1,522,735,302 121.9113372
II
1,835,333,409 1,683,710,039 109.0053137
III
1,788,453,399 1,670,492,951 107.0614155
IV
1,695,042,774 1,865,529,073 90.86123602
2018 I
1,761,884,222 1,749,764,184 100.6926669
II
1,671,623,491 1,758,081,242 95.08226645
III
1,930,292,786 1,391,278,116 138.7424099
IV
1,882,512,184 1,150,319,584 163.6512331
2019 I
2,024,661,834 1,276,977,669 158.551076
II
2,136,663,718 1,517,493,738 140.802144
III
2,177,242,093 1,731,342,287 125.7545726
IV
2,012,839,154 1,704,083,523 118.1185738
Sumber : Data diolah,2021
47
menghitung total utang dibagi total ekuitas dari 4 perusahaan sub sektor pakan
ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-2019 yang menjadi sampel. DER
Tabel 4.2
Perhitungan leverage (DER)
No Kode Tahun Triwulan Total utang Total DER
ekuitas
1 JPFA 2017 I
11,684,250 9,349,853 1.2496721
II
11,284,717 9,212,589 1.2249235
III
10,639,298 9,576,234 1.1110107
IV
11,293,242 9,795,628 1.152886
2018 I
11,933,571 9,083,111 1.3138198
II
12,426,148 9,566,912 1.2988672
III
12,936,283 9,675,071 1.3370737
IV
12,823,219 10,214,809 1.2553557
2019 I
13,794,247 10,442,269 1.3210009
II
14,785,460 10,431,027 1.4174501
III
14,876,836 10,715,218 1.3883839
IV
13,736,841 11,448,168 1.1999161
2 CPIN 2017 I
9,918,633 14,782,932 0.67095168
II
10,898,203 14,764,747 0.73812325
III
9,217,892 15,177,380 0.60734409
IV
8,819,768 15,702,825 0.5616676
48
Lanjutan
2018 I
9,026,878 16,698,149 0.54059154
II
9,254,562 17,210,606 0.53772435
III
8,436,107 18,239,205 0.46252603
IV
8,253,944 19,391,174 0.42565468
2019 I
8,374,427 20,203,453 0.41450474
II
9,442,771 19,188,244 0.49211231
III
8,826,554 20,027,493 0.44072186
IV
8,281,441 21,071,600 0.39301434
3 CPRO 2017 I
7,131,328 67,098 106.282274
II
8,625,272 -2,086,444 -4.1339581
III
8,538,972 -2,172,406 -3.930652
IV
8,787,131 -1,780,456 -4.9353261
2018 I
8,810,115 -1,848,021 -4.7673241
II
6,194,715 843,567 7.34347716
III
5,938,975 650,163 9.13459394
IV
5,898,097 674,343 8.74643468
2019 I
5,809,539 694,108 8.36979116
II
6,171,732 351,778 17.5443945
III
6,057,751 374,186 16.1891439
IV
5,670,767 329,492 17.2106364
4 MAIN 2017 I
2,174,648,651 1,862,428,488 1.1676414
II
2,273,080,539 1,779,532,414 1.2773471
III
2,270,253,019 1,755,397,687 1.2932984
IV
2,371,092,779 1,701,152,698 1.3938154
2018 I
2,344,525,753 1,751,407,206 1.3386526
II
2,273,968,783 1,824,726,309 1.2461972
III
2,458,943,195 1,890,469,477 1.300705
IV
2,344,198,361 1,896,646,094 1.2359704
49
Lanjutan
2019 I
2,468,521,073 1,987,975,480 1.2417261
II
2,606,367,287 1,993,308,366 1.3075585
III
2,722,665,959 2,042,750,267 1.3328433
IV
2,619,935,420 2,028,641,621 1.2914728
Sumber : data diolah,2021
adalah dengan menghitung penjualan dibagi total aktiva dari 4 perusahaan sub
sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-2019 yang menjadi
sampel. Total asset turnover adalah ukuran penggunaan dari semua aktiva untuk
Tabel 4.3
Perhitungan Aktivitas (total asset turnover)
No Kode Tahun Triwulan Penjualan Total TATO
Aktiva
1 JPFA 2017 I
6,624,716 21,034,103 0.3149512
II
14,132,157 20,497,306 0.6894641
III
21,694,249 20,215,532 1.0731476
IV
29,602,688 21,088,870 1.4037114
2018 I
7,860,856 21,016,682 0.3740294
II
16,704,468 21,993,060 0.7595336
III
25,337,572 22,611,354 1.1205685
IV
34,012,965 23,038,028 1.4763835
50
Lanjutan
2019 I
8,564,732 24,236,516 0.3533813
II
18,242,703 25,216,487 0.7234435
III
27,177,378 25,592,054 1.0619459
IV
36,742,561 25,185,009 1.458906
2 CPIN 2017 I
12,013,565 24,701,565 0.4863483
II
24,936,771 25,662,950 0.9717032
III
37,479,380 24,395,272 1.5363379
IV
49,367,386 24,522,593 2.0131389
2018 I
11,855,103 25,725,027 0.4608393
II
25,612,651 26,465,168 0.9677872
III
39,385,096 26,675,312 1.4764624
IV
53,957,604 27,645,118 1.951795
2019 I
14,455,252 28,577,880 0.5058196
II
29,573,450 28,631,015 1.0329166
III
43,899,374 28,854,047 1.5214287
IV
58,634,502 29,353,041 1.9975614
3 CPRO 2017 I
1,573,045 7,198,426 0.2185262
II
3,179,737 6,538,828 0.4862855
III
4,785,643 6,366,566 0.7516836
IV
6,575,570 7,006,675 0.9384722
2018 I
1,873,189 6,962,094 0.2690554
II
3,875,220 7,038,282 0.5505917
III
5,583,144 6,589,138 0.8473254
IV
7,390,580 6,572,440 1.1244804
2019 I
1,821,716 6,503,647 0.2801068
II
3,723,470 6,523,510 0.5707771
III
5,510,144 6,431,937 0.856685
51
Lanjutan
IV
7,175,764 6,000,259 1.195909
4 MAIN 2017 I
1,268,744,624 4,037,077,139 0.3142731
II
2,707,302,195 4,052,612,953 0.6680387
III
4,057,805,303 4,025,650,706 1.0079874
IV
5,441,395,835 4,072,245,477 1.3362151
2018 I
1,473,843,105 4,095,932,959 0.3598309
II
3,072,632,302 4,098,695,092 0.7496611
III
4,838,505,762 4,349,412,672 1.1124504
IV
6,705,892,735 4,335,844,455 1.5466175
2019 I
1,944,816,763 4,456,496,553 0.4364004
II
3,872,160,644 4,599,675,653 0.8418334
III
5,669,502,891 4,765,416,226 1.1897183
IV
7,454,920,083 4,648,577,041 1.6036994
Sumber : Data diolah,2021
adalah dengan menghitung laba bersih dibagi total aset dari 4 perusahaan sub
sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2017-2019 yang menjadi
Tabel 4.4
Perhitungan Profitabilitas (return on asset)
No Kode Tahun Triwulan Laba bersih Total asset ROA
1 JPFA 2017 I
91,417 21,034,103 0.434613
II
487,359 20,497,306 2.377673
52
Lanjutan
III
849,836 20,215,532 4.203877
IV
997,352 21,088,870 4.729281
2018 I
433,399 21,016,682 2.062167
II
1,108,283 21,993,060 5.03924
III
1,672,059 22,611,354 7.394776
IV
2,167,961 23,038,028 9.410358
2019 I
310,741 24,236,516 1.282119
II
829,289 25,216,487 3.288678
III
1,043,069 25,592,054 4.075753
IV
1,765,178 25,185,009 7.008844
2 CPIN 2017 I
625,666 24,701,565 2.5329
II
1,523,683 25,662,950 5.937287
III
1,934,619 24,395,272 7.930303
IV
2,497,765 24,522,593 10.18557
2018 I
995,794 25,725,027 3.870915
II
2,432,722 26,465,168 9.192165
III
3,471,991 26,675,312 13.01575
IV
4,554,391 27,645,118 16.47449
2019 I
811,539 28,577,880 2.839745
II
1,727,208 28,631,015 6.032647
III
2,564,852 28,854,047 8.889055
IV
3,634,630 29,353,041 12.38243
3 CPRO 2017 I
-113,605 7,198,426 -1.57819
II
-2,249,793 6,538,828 -34.4067
III
-2,335,725 6,366,566 -36.6874
IV
-2,636,278 7,006,675 -37.6252
2018 I
-67,721 6,962,094 -0.97271
53
Lanjutan
II
1,938,901 7,038,282 27.54793
III
1,745,491 6,589,138 26.49043
IV
1,722,582 6,572,440 26.20917
2019 I
19,734 6,503,647 0.30343
II
-322,646 6,523,510 -4.9459
III
-300,306 6,431,937 -4.66898
IV
-349,067 6,000,259 -5.81753
4 MAIN 2017 I
24,635,604 4,037,077,139 0.610234
II
26,926,252 4,052,612,953 0.664417
III
2,777,585 4,025,650,706 0.068997
IV
48,884,227 4,072,245,477 1.200424
2018 I
50,423,608 4,095,932,959 1.231065
II
121,080,853 4,098,695,092 2.954132
III
186,758,350 4,349,412,672 4.293875
IV
284,798,887 4,335,844,455 6.568476
2018 I
91,333,882 4,456,496,553 2.049455
II
145,936,141 4,599,675,653 3.172749
III
195,396,711 4,765,416,226 4.100307
IV
152,488,234 4,648,577,041 3.280321
Sumber : Data diolah,2021
Uji chow dipakai untuk memilih antara model common effect dan model
fixed effect. Dilihat dari tabel probabilitas (Prob.) untuk cross-section F, bila
nilainya > 0,05 maka model terbaik adalah common effect. Jika nilainya < 0,05
54
berarti model terbaik adalah fixed effect. Hasil uji chow dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.5
Hasil Uji Chow
Effect Test Statistic d.f Prob.
Cross-section F 5.901356 (3,41) 0.0019
Cross-section Chi-square 17.228975 3 0.0006
Sumber : Eviews 9 Data diolah,2021
Berdasarkan hasil uji chow diatas nilai yang diperoleh pada tabel
probabilitas (Prob.) untuk cross-section F yaitu 0.0019. 0.0019 < 0.05 maka model
Uji hausman digunakan dalam memilih antara model fixed effect dengan
random effect mana yang paling baik. Dilihat pada tabel probabilitas (Prob.) untuk
cross-section F, apabila nilai tersebut > 0,05 maka model terbaik adalah random
effect, jika nilainya < 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed effect dan proses
pengujian cukup sampai disini. Hasil uji hausman dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.6
Berdasarkan hasil uji hausman diatas didapatkan nilai (Prob.) yaitu sebesar
0.0005. 0.0005 < 0.05 maka model yang terpilih adalah fixed effect. Jika model
yang terpilih adalah FE, maka proses pengujian cukup sampai disini (Uji LM
dependen dan independen keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat
pada tabel JB (Jarque-Bera) lebih besar dari 0,05 maka variabel berdistribusi
normal. Hasil pengujian normalitas bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
(Jarque Bera) sebesar 4.614181 dan p-value 0.099550 yang nilainya lebih dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual dalam penelitian ini berditribusi
normal.
ketentuan jika nilai korelasi antar semua variabel lebih kecil dari 0.8 maka dapat
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
CR DER TATO
CR 1 -0.32449006654 0.34556802220
variabel bebas lebih kecil atau dibawah 0.8, maka dapat disimpulkan bahwa
regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang
lainnya. Dapat dilihat pada grafik scatter plot, apabila titik-titik dalam grafik
tersebut menyebar dan tidak membentuk suatu pola, maka dapat diartikan tidak
dibawah ini :
57
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskesdasitas
Berdasarkan pada gambar scatter plot pada gambar 4.2 diatas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu.
mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat.
Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA)
i = Perusahaan
58
t = Waktu
β 0 = Intersep
β 1, β 2, β 3 = Slope untuk masing-masing variabel CR, DER, TATO
X1it = Likuiditas (Current ratio)
X2it = Leverage (Debt to equity ratio)
X3it = Aktivitas (Total asset turnover)
eit = Residual
Tabel 4.8
Hasil Uji Analisis Regresi Data Panel
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji regresi data panel diatas diperoleh
1. Konstanta
Nilai konstanta yang didapat sebesar 12.58465. Hal ini menunjukkan bahwa
jika variabel likuiditas (X1), leverage (X2) dan aktivitas (X3) bernilai 0, maka
Nilai koefisien regresi likuiditas (X1it) sebesar 0.504733. hal ini menunjukkan
jika variabel bebas lain nilainya tetap dan likuiditas (current ratio)
profitabilitas (Y) yang diukur dengan (ROA) naik sebesar 0.504733 satuan.
menunjukkan jika variabel bebas lain nilainya tetap dan leverage (DER)
mengalami kenaikan satu satuan, maka nilai dari profitabilitas (Y) yang
antara leverage dan profitabilitas. maka semakin naik dari leverage akan
jika variabel bebas lain nilainya tetap dan aktivitas (TATO) mengalami
4.2.5.1 Uji t
Tabel 4.9
Hasil Uji t
Variabel bebas Prob.
C 0.5430
CR 0.9064
DER 0.0424
TATO 0.0082
60
Berdasarkan hasil perhitungan uji t diatas pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa :
sebesar 0.9064, nilai (Prob.) lebih besar dari 0,05 (0.9064 > 0,05). Sehingga
0.0424, nilai (Prob.) lebih kecil dari 0,05 (0.0424 < 0,05). Sehingga Ha
sebesar 0.0082, nilai (Prob.) lebih kecil dari 0,05 (0.0082 < 0,05). Sehingga
4.2.5.2 Uji F
dilihat pada tabel Prob(F-statistic). Hasil pengujian hipotesisi uji F dapat dilihat
Tabel 4.10
Hasil Uji F
F-statistic Prob(F-statistic)
61
8.011459 0.000010
Sumber : Eviews 9 Data diolah,2021
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.10 diatas, didapatkan nilai Prob(F-
statistic) sebesar 0.000010, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0.000010 < 0,05).
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R-squared Adjusted R-
squared
0.538233 0.470658
Sumber : Eviews 9 Data diolah,2021
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.11 diatas nilai R-
determinasinya, dengan kata lain variabel likuiditas (CR), leverage (DER) dan
variabel profitabilitas (ROA), dan sisanya 47,06% berasal dari variabel lain diluar
penelitian ini.
4.3 Interpretasi
Dari hasil uji hipotesis secara parsial (Uji t) diperoleh dari nilai
probabilitas (Prob.) sebesar 0.9064, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (0.9064 >
0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak yang dapat disimpulkan bahwa likuiditas
(ROA).
Dalam hal ini mengindikasikan jika nilai likuiditas (CR) tinggi diharapkan
mendapat laba yang besar sehingga aktiva lancar yang tinggi bisa menutupi
utangnya yang jatuh tempo, akan tetapi nilai likuiditas (CR) yang besar belum
tentu meningkatkan laba, karena jika nilai likuiditas naik ada kas menganggur
menyatakan apabila current ratio rendah maka perusahaan kurang modal untuk
membayar utang, namun jika nilainya tinggi belum tentu kondisi perusahaan baik,
dilakukan oleh Rifki dan Siti (2017) yang menyatakan bahwa likuiditas (current
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial (Uji t) bisa dilihat nilai
probabilitas (Prob.) sebesar 0,0424 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0.0424 <
0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya leverage (DER) secara
pakan ternak. Hal ini menggambarkan jika jumlah utang lebih besar daripada
kewajibannya juga akan semakin besar. Hal ini pada akhirnya akan mengurangi
dilakukan oleh Dian, Anita dan Siti (2016) yang menyatakan bahwa leverage
(ROA)
Dari hasil uji hipotesis secara parsial (Uji t) diperoleh nilai probabilitas
(Prob.) sebesar 0.0082, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0.0082 < 0,05) maka
H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya bahwa aktivitas (total asset turnover)
Dalam hal ini dapat diindikasikan bahwa semakin baik kinerja perusahaan
sub sektor pakan ternak. Jadi besarnya rasio ini akan semakin baik, karena aktiva
dapat lebih cepat berputar dan menunjukkan lebih efisien penggunaan aktivanya
profitabilitas.
64
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Rifki dan Siti (2017) yang menyatakan bahwa aktivitas (total asset turnover)
Hasil dari uji hipotesis secara simultan (uji F) diperoleh nilai probabilitas
(F-statistic) sebesar 0.000010, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0.000010 <
0,05), maka dalam penelitian ini Ha diterima yang artinya variabel bebas
likuiditas (current ratio), leverage (DER) dan aktivitas (total asset turnover)
jadi jika rasio tersebut terus dikelola dengan sebaik-baiknya akan meningkatkan
oleh Asri dan Suryakusuma (2018) yang menyatakan bahwa likuiditas, leverage
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dan aktivitas terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor pakan ternak yang
5.2 Saran
oleh peneliti kepada perusahaan yang telah dijadikan sampel penelitian kali ini
65
66
dan juga kepada peneliti selanjutnya yang akan memilih tema yang sama.
Diharapkan saran ini bermanfaat untuk berbagai pihak, saran yang bisa
memperhatikan lagi current ratio nya agar kelebihan dana-dana yang menganggur
nya agar nilai utang tidak melebihi modalnya, karena dikhawatirkan perusahaan
agar nilai dari variabel tersebut tetap naik dan berkembang, agar dapat
tidak hanya pada perusahaan sub sektor pakan ternak saja, karena banyak
perusahaan lain yang perlu diteliti juga. Selain itu, peneliti selanjutnya hendaknya
menambah jumlah periode penelitian agar penelitian yang didapatkan lebih luas
dan bersifat terbaru dan hasilnya bisa menggambarkan keadaan terbaru atau
Bamaisyarah. R.Y dan Siti R.F. (2017). Pengaruh Likuiditas, Aktivitas dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pertambangan
di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 6, No. 3, 15 Halaman.
Tersedia: www.googleschooler.com [10 januari 2021].
Dwiyanti, N dan Gede M.S. (2017). Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Modal
Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi. E-jurnal Manajemen Unud. Vol. 6, No. 9,
4829-4858. 12 Halaman. Tersedia: www.googleschooler.com [9 januari
2021].
Gujarati, D.N dan Dawn C. Porter. (2013). Dasar-dasar Ekonometrika (jilid 5).
Jakarta. Salemba Empat.
Harahap, S.S. (2011). Analisis Kritis Laporan Keuangan (jilid 10). Jakarta.
Rajawali Pers.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan (jilid 1). Jakarta. Rajawali Pers.
67
68
http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.php/kreatif/article/view/706.
[10 januari 2021].
Putra, W.Y dan Ida B.B. (2015). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Makanan
dan Minuman Yang Terdaftar di BEI 2008-2013. E-jurnal Manajemen
Unud, Vol. 4, No. 7. 16 Halaman. Tersedia:
https://ocs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/12700A.A [8
Februari 2021].
Sudana, I Made. (2011). Manajemen Keuangan Teori Dan Praktik (jilid 1).
Jakarta. Penerbit Erlangga.
Sutrisno. (2017). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (jilid 2).
Yogyakarta. EKONISIA.
Wahyuni, S, S.A dan Sudrahat M. (2018). Analisis Pengaruh Curret Ratio, Debt
to Equity Ratio dan Total asset Turnover Terhadap Profitabilitas (studi
pada perusahaan amnufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013-2015).
Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 1, NO. 2. 9 Halaman. Tersedia:
http://jurnal.uts.ac.id/index.php/jmb/article/view/22. [30 Januari 2021].
69
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Uji Multikolinearitas
CR DER TATO
1
CR -0.3244900665407843 0.3455680222058626
-0.3244900665407843
DER 1 -0.2581935348892681
0.3455680222058626
TATO -0.2581935348892681 1
Uji Heteroskesdasitas
71
Effects Specification
IV
2,311,175 8,254,627 28.00
2018 I
2,295,093 8,260,238 27.78
II
2,399,607 3,475,293 69.05
III
1,958,667 3,132,174 62.53
IV
1,959,723 3,192,796 61.38
2019 I
1,912,551 3,156,161 60.60
II
2,011,877 5,555,941 36.21
III
1,922,441 5,440,080 35.34
IV
1,574,516 5,077,465 31.01
4 MAIN 2017 I
1,856,386,969 1,522,735,302 121.91
II
1,835,333,409 1,683,710,039 109.01
III
1,788,453,399 1,670,492,951 107.06
IV
1,695,042,774 1,865,529,073 90.86
2018 I
1,761,884,222 1,749,764,184 100.69
II
1,671,623,491 1,758,081,242 95.08
III
1,930,292,786 1,391,278,116 138.74
IV
1,882,512,184 1,150,319,584 163.65
2019 I
2,024,661,834 1,276,977,669 158.55
II
2,136,663,718 1,517,493,738 140.80
III
2,177,242,093 1,731,342,287 125.75
IV
2,012,839,154 1,704,083,523 118.12
74
IV
8,787,131 -1,780,456 -4.94
2018 I
8,810,115 -1,848,021 -4.77
II
6,194,715 843,567 7.34
III
5,938,975 650,163 9.13
IV
5,898,097 674,343 8.75
2019 I
5,809,539 694,108 8.37
II
6,171,732 351,778 17.54
III
6,057,751 374,186 16.19
IV
5,670,767 329,492 17.21
4 MAIN 2017 I
2,174,648,651 1,862,428,488 1.17
II
2,273,080,539 1,779,532,414 1.28
III
2,270,253,019 1,755,397,687 1.29
IV
2,371,092,779 1,701,152,698 1.39
2018 I
2,344,525,753 1,751,407,206 1.34
II
2,273,968,783 1,824,726,309 1.25
III
2,458,943,195 1,890,469,477 1.30
IV
2,344,198,361 1,896,646,094 1.24
2019 I
2,468,521,073 1,987,975,480 1.24
II
2,606,367,287 1,993,308,366 1.31
III
2,722,665,959 2,042,750,267 1.33
IV
2,619,935,420 2,028,641,621 1.29
76
IV
6,575,570 7,006,675 0.94
2018 I
1,873,189 6,962,094 0.27
II
3,875,220 7,038,282 0.55
III
5,583,144 6,589,138 0.85
IV
7,390,580 6,572,440 1.12
2019 I
1,821,716 6,503,647 0.28
II
3,723,470 6,523,510 0.57
III
5,510,144 6,431,937 0.86
IV
7,175,764 6,000,259 1.20
4 MAIN 2017 I
1,268,744,624 4,037,077,139 0.31
II
2,707,302,195 4,052,612,953 0.67
III
4,057,805,303 4,025,650,706 1.01
IV
5,441,395,835 4,072,245,477 1.34
2018 I
1,473,843,105 4,095,932,959 0.36
II
3,072,632,302 4,098,695,092 0.75
III
4,838,505,762 4,349,412,672 1.11
IV
6,705,892,735 4,335,844,455 1.55
2019 I
1,944,816,763 4,456,496,553 0.44
II
3,872,160,644 4,599,675,653 0.84
III
5,669,502,891 4,765,416,226 1.19
IV
7,454,920,083 4,648,577,041 1.60
78
IV
-2,636,278 7,006,675 -37.63
2018 I
-67,721 6,962,094 -0.97
II
1,938,901 7,038,282 27.55
III
1,745,491 6,589,138 26.49
IV
1,722,582 6,572,440 26.21
2019 I
19,734 6,503,647 0.3
II
-322,646 6,523,510 -4.95
III
-300,306 6,431,937 -4.67
IV
-349,067 6,000,259 -5.82
4 MAIN 2017 I
24,635,604 4,037,077,139 0.61
II
26,926,252 4,052,612,953 0.66
III
2,777,585 4,025,650,706 0.07
IV
48,884,227 4,072,245,477 1.20
2018 I
50,423,608 4,095,932,959 1.23
II
121,080,853 4,098,695,092 2.95
III
186,758,350 4,349,412,672 4.29
IV
284,798,887 4,335,844,455 6.57
2018 I
91,333,882 4,456,496,553 2.05
II
145,936,141 4,599,675,653 3.17
III
195,396,711 4,765,416,226 4.10
IV
152,488,234 4,648,577,041 3.28
80
81
82
83