SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis dan
disusun dengan sungguh-sungguh tanpa ada bagian yang menjiplak karya orang
lain seperti dimaksud dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi Prodi Manajemen
& Prodi Akuntansi Universitas Islam Kadiri. Apabila dikemudian hari ditemukan
bukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman
atau sanksi yang berlaku sesuai peraturan”
iii
PENGARUH KUALITAS PEMBIAYAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
SKRIPSI
Oleh:
iv
Halaman Pengesahan
Oleh
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri – UNISKA
v
Judul Penelitian : Pengaruh Kualitas Pembiyaan dan Likuiditas terhadap
Profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Yang terdaftar di OJK Tahun 2013-2020
Dosen Pembimbing : Ustadus Sholihin, S.E., M.M.
: Trisnia Widuri, S.E., M.M.
Nama Mahasiswa : Dhimas Haverda T.M.A.
: 17130210341
Abstraksi
vi
Research title: The effect of financing quality and liquidity on profitability
at PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk registered in OJK
year 2013-2020
Supervisor : Ustadus Sholihin, S.E., M.M.
: Trisnia Widuri, S.E., M.M.
Student Name : Dhimas Haverda T.M.A.
: 17130210341
Abstract
vii
KATA PENGANTAR
skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam Penulisan
Kadiri.
2. Ibu Dr. Sri Luayyi, S.E., MSA, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Kadiri.
3. Ibu Trisnia Widuri, S.E., MM, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Kadiri.
yang telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap
6. Ibu Trisnia Widuri selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia
7. Bapak Kukuh Harianto, S.E., M.M. dan Ibu Ririn Wahyu Arida, S.E., M.M
skripsi ini.
masa perkuliahan.
9. Kedua orang tua saya, bapak Joko serta Ibu Mujiati yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada
10. Terimakasih kepada om saya Bapak Mujiyo yang telah membiayai saya
kuliah
11. Segenap keluarga dan teman yang telah menyemangati dan membantu
12. Faradibah yang setia menemani hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini.
13. Sahabat saya Deva yang selalu membantu serta mendukung dan
ini.
14. Dan seluruh pihak terkait yang tidak dapat disebutkan yang telah membantu
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena itu, Penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
x
DAFTAR ISI
Tabel Halaman
1.1 Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia ...................................................7
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................11
2.2 Persentase Perhitungan Pembiayaan Bermasalah ...........................................33
3.1 Definisi Operasional Variabel .........................................................................56
3.2 Kriteria Autokorelasi Durbin Watson .............................................................59
4.1 Kriteria Rasio NPF ...........................................................................................66
4.2 Kriteria Rasio FDR ..........................................................................................67
4.3 Kriteria Rasio ROA ..........................................................................................67
4.4 Non Performing Financing PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ...................68
4.5 Financing to Deposit Ratio PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ...................70
4.6 Return On Asset PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ....................................72
4.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov.......................................................................73
4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ..............................................................................74
4.9 Hasil Uji Durbin Watson................................................................................. 75
4.10 Hasil Uji Glesjer .............................................................................................75
4.11 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................76
4.12 Hasil Uji t .......................................................................................................77
4.13 Hasil Uji F dan Koefisien Determinasi .........................................................78
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Teoritik ......................................................................................... 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Tabel Hasil Pengolahan Data ............................................................ 91
Lampiran 2 Output SPSS ...................................................................................... 97
Lampiran 3 Laporan Keuangan 2013 .................................................................... 99
Lampiran 4 Laporan Keuangan 2014 .................................................................. 107
Lampiran 5 Laporan Keuangan 2015 .................................................................. 115
Lampiran 6 Laporan Keuangan 2016 .................................................................. 124
Lampiran 7 Laporan Keuangan 2017 .................................................................. 133
Lampiran 8 Laporan Keuangan 2018 .................................................................. 141
Lampiran 9 Laporan Keuangan 2019 .................................................................. 149
Lampiran 10 Laporan Keuangan 2020 ................................................................ 157
Lampiran 11 Tabel Durbin Watson..................................................................... 165
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Krisis moneter yang terjadi tahun 1998 telah menyebabkan beberapa bank
konvensional mengalami dilikuidasi, hal tersebut terjadi karena bank tidak mampu
akan tetapi kebijakan tersebut tidak berlaku bagi bank syariah. „Bank syariah tidak
bagi hasil pada nasabah sesuai dengan keuntungan yang diperoleh bank dari hasil
November 1991 yang merupakan hasil kerja tim perbankan MUI (Kasmir,
2011:165)”. Terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 yang berakibat buruk bagi
bank konvensional karena penggunaan sistem bunga yang masih terus dilakukan,
hal ini menyebabkan bank konvensional tidak mampu bertahan hingga akhirnya
tetap eksis sampai saat ini (Husnan dalam Muarif, 2021:37)‟. Bank syariah
1
2
menghimpun dana serta memberikan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran
pada konsep dan isi Al-Qur‟an, Hadits, Qiyas dan Ijma’ para ulama” (Hidayat,
2020:18). Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam ialah
Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. „Dalam
P, 2015:11).
Salah satu bank syariah di Indonesia yang saat ini terdaftar dalam Otoritas
Indonesia hadir sebagai sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan
dengan pelayanan prima dan menawarkan beraneka produk yang sesuai dengan
kredit dapat diberikan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan untuk itu
melalui perjanjian utang piutang antara pemberi utang (kreditur) di satu pihak dan
maka lahirlah kewajiban pada diri kreditur, yaitu untuk menyerahkan uang yang
3
diperjanjikan kepada debitur, dengan hak untuk menerima kembali uang itu dari
debitur pada waktunya, disertai dengan bunga yang disepakati oleh para pihak
pada saat perjanjian pemberian kredit tersebut disetujui oleh para pihak. Hak dan
kewajiban debitur adalah bertimbal balik dengan hak dan kewajiban kreditur.
Kinerja perbankan syariah di Indonesia berjalan sangat baik, seperti pada tahun
menyatakan secara nasional volume usaha perbankan syariah yang terdiri atas
total aset, total dana pihak ketiga dan total pembiayaan yang disalurkan bank
syariah meningkat. Total aset pada tahun 2018 sebesar 316 Miliyar, dan total dana
pihak ketiga pada tahun 2018 sebesar 257 Miliyar, sedangkan total pembiayaan
Kinerja perbankan syariah dapat dilihat salah satunya dari laba atau
modal sendiri. Selisih pendapatan yang dapat diperoleh bank syariah dengan
sangat penting bagi kreditor dan investor. Para investor menanamkan saham pada
memperoleh laba, maka semakin besar return yang didapatkan investor, sehingga
nilai perusahaan menjadi lebih baik. “Rasio profitabilitas sering disebut sebagai
laba atas seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, yang salah satu
4
mengukur seberapa efisien sebuah kinerja perusahaan dalam mengelola aset dan
menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai ROA, dapat diartikan bahwa perusahaan
telah efisien dalam menciptakan laba dengan cara mengolah semua aset yang
dimilikinya.
hutangnya jangka pendek dan dapat membayar kembali semua deposannya pada
kewajibannya dan memiliki harta lancar lebih besar maka perusahaan dinilai
merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasi bank. Sulit
besar adalah dana masyarakat yang sifatnya jangka pendek dan dapat ditarik
juga akan meningkat dan menghasilkan nilai yang positif bagi bank. Pengukuran
menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank
konvensional FDR disebut sebagai LDR (Loan to Deposit rasio). Selain likuiditas
Kecukupan modal adalah salah satu faktor yang berperan penting terhadap kinerja
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
Pada dasarnya pemberian pembiayaan dapat diberikan oleh siapa saja yang
memiliki kemampuan untuk itu melalui perjanjian utang piutang antara pemberi
utang (kreditur) di satu pihak dan penerima pinjaman (debitur) dilain pihak.
dihadapi oleh bank syariah saat ini ialah pembiayaan bermasalah. „Pembiayaan
bermasalah adalah suatu penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah
seperti nasabah yang mengambil pinjaman pada bank tidak lancar dalam
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo (Antonio dalam Muarif, 2019:40).‟
Pembiayaan yang diberikan kepada para nasabah tidak akan lepas dari risiko
maupun faktor lainnya di luar kemampuan dari nasabah (Riyadi dalam Muarif,
2019:40).‟ Oleh karena itu, „pembiayaan bermasalah menjadi faktor yang dapat
keuntungan yang diperoleh bank (Mardiyah dalam Muarif, 2019:40).‟ Dari data
statistik perbankan syariah menunjukkan bahwa angka NPF pada Fenomena yang
diteliti pada tahun 2015, menunjukkan tingkat NPF sebesar 2,06%. Di tahun 2016,
NPF sebesar 2,65% peningkatan di tahun 2015 disebabkan kredit macet yang
semakin banyak. Tahun 2017, terlihat kemajuan pada NPF secara global yang
menurun sebesar 2,65% (tahun 2016) menjadi 1,12% (tahun 2017) artinya jumlah
Sedangkan dari FDR tahun 2015 sebesar 48,97% belum terlalu baik. Di
tahun 2016, angka FDR mengalami peningkatan dari 48,97% (tahun 2015)
menjadi 55,72% menjadi lebih baik. Tahun 2017, FDR bertambah sehat yang
ditunjukan dari presentase kenaikan menjadi 72,80% dari tahun sebelumnya, yaitu
55,72% (tahun 2016) FDR sudah mengalami peningkatan NPF atau pinjaman di
tahun 2016 mengalami kredit macet, sedangkan FDR atau Deposit ditahun 2015
belum mencapai 50%. Naik turunnya NPF dan FDR pada sebuah bank tergantung
sehingga perputaran kas di dalam bank menjadi tidak lancar. Apabila terus
berlanjut maka bank tidak bisa untuk memberikan kredit kepada nasabah lain
dalam jumlah yang besar dikarenakan pihak bank sendiri mengalami kesulitan
dalam perputaran arus kas dari kredit yang bermasalah. Keadaan seperti ini
membuat bank dalam keadaan tidak likuid. Selain bank menjadi tidak likuid,
terjadinya kredit bermasalah akan mengurangi laba dari bank tersebut. Dalam
penelitian ini perbankan syariah yang disorot peneliti adalah bank muamalat
berikut peneliti tampilkan tabel data keuangan tahun 2015, 2016, 2017 bank
Tabel 1.1
Laporan Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia
Tahun 2015, 2016 dan 2017
2015 2016 2017
Ket
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
NPF 0,90 0,87 0,86 0,83 0,80 0,80 0,79 0,82 0,82 0,82 0,88 0,98
FDR 0,52 0,58 0,60 0,60 0,56 0,60 0,61 0,61 0,51 0,51 0,50 0,50
Sumber: Bank Muamalat Indonesia
peneliti tidak perlu luas untuk menghindari kesalahan dan menyimpang dari
8
pokok permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai. Batasan masalah dalam
indikator Return On Assets (ROA). Sedangkan untuk data yang digunakan adalah
laporan keuangan periode tahun 2013 sampai dengan laporan akhir yang sudah
Berdasarkan pada pendapat para ahli yang telah dijabarkan diatas, secara
umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara rasio FDR,
NPF, dan ROA pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk yang terjadi pada periode
2013-2021. Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
2020 ?
9
Berdasarkan rumusan masalah yang ada tujuan yang ingin dicapai dalam
2013- 2020
masalah yang ada pada objek yang diteliti. Berikut beberapa manfaat penelitian
bagi:
kinerja keuangan.
LANDASAN TEORI
Salah satu data pendukung yang perlu dijadikan rujukan adalah penelitian
penelitian ini. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah penelitian yang
jurnal maupun skripsi. Berikut ini beberapa penelitian yang sudah pernah
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama dan Tahun Penelitian : M Rizky Saputra (2020)
Lanjutan
11
12
Lanjutan
Hasil Secara parsial variabel likuiditas menunjukkan pengaruh negatif dan
Penelitian tidak signifikan terhadap Profitabilitas, untuk variabel Pembiayaan
bermasalah berpengaruh negatif signifikan dan untuk variabel
kecukupan modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas, Sedangkan secara simultan variabel Likuiditas,
kecukupan modal, dan Pembiayaan Bermasalah memiliki pengaruh
positif terhadap profitabilitas.
Persamaan Variabel yang digunakan serupa yaitu variabel independen
menggunakan NPF dan FDR, variabel dependen menggunakan ROA
Perbedaan Dalam penelitian saat ini tidak digunakan variabel Kecukupan modal
yaitu BOPO, Objek yang diteliti dengan tahun penelitian tidak sama
4. Nama dan tahun penelitian : Nidya Aliska (2019)
Judul Analisis pengaruh Financing to Deposit ratio (FDR), Capital
Adequacy ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap
Return On Asset (ROA)
Variabel Variabel Independen : FDR, CAR dan NPF
Penelitian Variabel Dependen : ROA
Jenis Skripsi
Penelitian
Alat Analisis regresi Linier Berganda
Analisis
Hasil Menunjukkan bahwa secara parsial Variabel Financing Ratio Deposit
Penelitian Ratio (FDR) memiliki pengaruh positif terhadap Return On Asset
(ROA), Variabel CAR (Capital Adequacy ratio) dan Variabel Non
Performing Financing secara parsial berpengaruh negatif terhadap
ROA. Sedangkan variabel FDR, CAR dan NPF berpengaruh secara
simultan terhadap ROA
Persamaan Variabel independen pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat
ini keduanya menggunakan FDR dan NPF dan variabel dependen yang
digunakan untuk penelitian saat ini dan terdahulu dengan ROA.
Perbedaan Penelitian saat ini tidak menggunakan variabel independen CAR,
objek penelitian dan tahun penelitian tidak sama.
5. Nama dan tahun penelitian : Aditya Achmad Fathony, Djodi Setiawan, Eneng
Wulansari (2021)
Judul Pengaruh Financing to Deposit ratio (FDR), dan Non Performing
Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. BPRS
Amanah Rabbaniah periode 2015-2018
Variabel Variabel Independen : FDR dan NPF
Penelitian Variabel Dependen : ROA
Jenis Akurat (Jurnal ilmiah Akuntansi) Vol. 12, No.1, E-ISSN 2656-6648
Penelitian (62-79)
14
Lanjutan
Alat Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
Hasil Secara bersama-sam NPF dan FDR menghasilkan pengaruhnya secara
Penelitian signifikan terhadap ROA, sedangkan secara parsial FDR tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap ROA, berbeda dengan variabel NPF
yang menunjukkan hasil penelitian secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Persamaan Variabel independen dan dependen yang digunakan dalam penelitian
saat ini dan terdahulu sama, menggunakan teknik analisis yang sama.
Perbedaan Objek penelitian dan tahun peneltian berbeda.
Sumber data diolah, 2022
(dalam konteks ini uang) secara efektif sehingga mencapai tujuan. Adapun
keuangan berarti segala hal yang berkaitan dengan uang. Berikut adalah definisi
dalam bisnis“.
sebagai “manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam
berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk
keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan upaya untuk
Jadi, secara kolektif, artinya adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
fungsi seorang manajer keuangan setiap organisasi belum tentu sama, namun pada
berbagai aktiva.
baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
Harjito (2010:4) terdapat tiga fungsi utama dalam manajemen keuangan yaitu:
paling penting diantara ketiga fungsi yang ada. Hal ini dikarenakan keputusan
Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat
berupa utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri. Kedua,
perusahaan akan menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari utang
dengan menertibkan saham baru sehingga beban biaya modal yang ditanggung
2.2.3 Perbankan
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melakukan
usaha tersebut. Dalam hal ini kegiatan yang dimaksud adalah menyangkut jasa
adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
melakukan himpun dana berupa tabungan deposito, giro dan simpanan dari pihak
lain yang memiliki dana lebih (surplus spending unit). Dari dana tersebut
(deficit spending unit), dalam hal ini bank melakukan penjualan jasa keuangan
dimasa depan.
jenis, yaitu:
1. Bank Umum, Yaitu bank yang melaksanakan usaha secara kovensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang memiliki kegiatan memberikan jasa lalu
terdapat dua jenis yaitu murni dengan basis bunga, murni dengan basis syariah,
usahanya dapat secara konvensional ataupun dengan dasar prinsip syariah yang
dalam kegiatannya serupa dengan bank umum hanya saja tidak melakukan jasa
tertentu misalnya kabupaten saja atau dalam lingkup kelompok tertentu, BPR
tidak mengikuti kliring atau terlibat dalam transaksi giral. Sedangkan untuk
dan bank syariah berbeda. Bank umum dalam kegiatan usahanya menerapkan
sistem bunga, berbeda dengan bank syariah yang menerapkan sistem bagi hasil.
19
Penelitian ini menggunakan objek yaitu bank syariah. Bank syariah sendiri
prinsip syariah. „Prinsip syariah ialah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam
antara bank dengan pihak lain untuk melakukan penyimpanan dana, pembiayaan
kegiatan usaha dan kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah‟ Rivai (dalam
Jayusman 2014:15). Bank syariah memiliki sistem kerja yang berbeda dengan
bank konvesional. Bank syariah sebagai penyedia jasa keuangan bekerja dengan
sistem nilai islam dan etika, terutama bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan
spekulatif yang nonproduktif seperti judi, bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan
pembiayaan yang dilakukan dalam lingkarang halal yang tidak dilakukan oleh
bank konvensional
1. Prinsip keadilan, prinsip ini adalah penerapan dari imbalan atas dasar bagi
yang sama meskipun berbeda fasilitas yang digunakan dalam bank tersebut
sebagai mitra usaha. Hal ini dapat dilihat dari kewajiban, hak, risiko dan
20
keuntungan yang didapatkan semua pihak yaitu berimbang atau sama rata.
Dalam hal ini bank berlaku sebagai intermediary institution melalui skim
kaidah muamalat islam salah satunya ialah tidak memiliki unsur riba serta
tersebut.
alamini.
pada umumnya adalah cerminan prestasi yang dicapai oleh bank dalam kegiatan
dan evaluasi laporan keuangan di tahun sebelumnya, saat ini dan menunjukkan
gambaran dimasa depan serta sebagai sarana dalam menetapkan strategi usaha di
waktu yang akan datang (Taswan, 2010:151)”. Menurut Subramanyam dan Wild
(2009:4) “Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis
untuk laporan yang memilki tujuan umum dan beberapa data yang berkaitan untuk
Alat dasar yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan masih menurut
perusahaan saldo tiap-tiap akun pada neraca, laporan laba rugi, atau laporan
dua kuantitas yang diterapkan pada tiga area penting dalam analisis laporan
keuangan, antara lain (1) analisis risiko yang terdiri dari likuiditas, struktur
modal dan solvabilitas; (2) analisis profitabilitas yang terdiri dari tingkat
4. Analisis arus kas sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan
dana.
waktu, serta pembayaran deviden yang teratur pada investor tanpa kesulitan
perhitungan lain. Dalam penelitian ini terdapat tiga rasio dan perhitungan yang
efektivitas dan efisiensi yang dilakukan di masa lalu. Rasio yang digunakan
dilakukan agar dapat dilihat dalam posisi yang bagaimana kinerja keuangan
perusahaan yang sedang diteliti dalam penelitian ini yaitu PT. Bank Muamalat
Indonesia.
pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah pada
nasabah.
pembiayaan dengan prinsip syariah adalah disediakannya tagihan atau uang yang
dengan pihak lain yang memberikan kewajiban pihak uang dibiayai untuk
melakukan pengembalian tagihan atau uang tersebut setelah jangka waktu tertentu
syariah maksud dari pembiayaan adalah tersedianya tagihan atau dana yang
3. Transaksi sewa-menyewa berupa ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiya bittamlik
UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayain dan atau diberi
fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan ijarah, bagi hasil atau tanpa imbalan” (Arif, 2012:42).
2) Tersedia dana untuk meningkatkan usaha, artinya dana yang diberikan oleh
dapat bergulir.
distribusi pendapatan.
sebagai berikut:
1) Mendapatkan keuntungan
perbankan dengan basis syariah didapaykan dari bagi hasil yang diterima
agar dapat mengembangkan usaha dan memperluasnya. Dalam hal ini kedua
26
membiayai.
3) Membantu pemerintah
kesempatan kerja yang dibuka, meningkatkan jumlah barang dan jasa, dan
1) Character (watak)
dan selama permohonan disetujui. Calon nasabah yang akan dilimpahi dana
pembiayaan.
2) Capacity (kemampuan)
3) Capital (modal)
Untuk mengetahui prospektif atau tidaknya suatu usaha yang akan dibiayai,
yang meliputi siklus usaha mulai dari bahan baku (pemasok), pengolahan,
5) Collateral (agunan)
pembiayaan bank syariah yang harus diperhatikan yang memiliki beberapa prinsip
utama yang berkaitan dengan kondisi keseluruhan calon nasabah yang tidak dapat
1) Pembiayaan Produktif
dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,
hal tersebut.
2) Pembiayaan Konsumtif
digunakan dalam produk pembiayaan konsumtif syariah ada dua yaitu akad
yang cukup.
terhadap profitabilitas bank syariah. Sisi aktiva bank syariah tidak jauh berbeda
dengan bank konvensional yang terdiri dari pembiayaan, penempatan pada bank
Indonesia, penempatan bank lain dan lain-lain. Hal utama yang membedakan
pembiayaan atau kredit yang diberikan. „Kredit yang disalurkan oleh bank
sisi aktiva bank syariah. Hal ini dikarenakan pembiayaan yang diberikan
“Pembiayaan yang diberikan bisa saja bermasalah dan nasabah peminjam tidak
kolektibilitas pembiayaan atau dapat disebut dengan kualitas kredit bank tersebut.
pembiayaan yang selama 1-2 bulan mutasinya mulai tidak lancar, nasabah
mulai menuggak.
3) Kurang lancar. Pembiayaan tidak lancar yaitu pembiayaan yang selama 3 dan
dan telah pada jatuh temponya belum dapat juga diselesaikan oleh debitur
yang bersangkutan.
pembiayaan yang tidak lancar tersebut namun usaha itu tidak berhasil,
banyak sebutan dalam perbankan seperti kualitas aktiva produktif atau kualitas
kredit
syariah”.
Keterangan:
tahun bersangkutan
kualitas aktiva produktif atau kualitas kredit. Non Performing Financing (NPF)
atau disebut juga pembiayaan bermasalah adalah suatu pinjaman yang mengalami
kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau karena faktor
eksternal diluar kemampuan debitur yang dapat diukur dari kolektabilitas. Setiap
pembiayaan. Dalam hal ini risiko pembiayaan diukur dengan rasio Non
memahami kualitas kredit sebuah lembaga keuangan menurut Surat Edaran Bank
33
Tabel 2.2
Persentase Perhitungan Pembiayaan Bermasalah
No. Kualitas pembiayaan Persentase
1. Lancar (L) 0%
2. Dalam Perhatian Khusus (DPK) 25%
3. Kurang Lancar (KL) 50%
4. Diragukan (D) 75%
5. Macet (M) 100%
Sumber: PBI No. 9/6/PBI/2007
telah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya. Rasio NPF dengan hasil yang tinggi
sehingga membawa pendapatan semakin menurun. “Jika dibalik nilai rasio rendah
2.2.9 Likuiditas
kewajiban jangka pendek yang dimilikinya pada saat jatuh tempo (Sugiyono,
34
didalam angka-angka tertentu, seperti misalnya; angka rasio cepat, angka rasio
jangka pendek itu tepat pada waktunya, termasuk juga melunasi bagian utang
jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan”. Utang jangka pendek
pembayaran kewajiban dan utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat.
pendek.
6) Untuk melihat kondisi dan posisi likuid perusahaan sepanjang waktu sesuai
Rasio likuiditas dapat disebut juga sebagai short term lukuidity. Pada
Asset) dengan utang lancar (current liabilities) yang disebut dengan sebutan rasio
lancar (currect ratio). Namun, terdapat juga perusahaan yang menggunakan rasio
dapat menggunakan aktiva lancar untuk membayar seluruh kewajiban atau utang
lancarnya.
Current Ratio =
36
membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar itu tanpa
–
Quick Ratio =
rekening giro.
Cash Ratio =
antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Dalam hal tersebut, modal
kerja bersih ini ialah seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar.
5) Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset (Working Capital to Total Asset
Ratio)
Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset (WCTA) merupakan rasio yang
dapat menilai likuiditas dari total aktiva serta juga posisi modal kerja.
–
WCTA =
37
yang diberikan bank dengan data yang diterima oleh bank. Rumus FDR yang
6/23/DPNP,2004:
FDR =
antara pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun bank.
2014:54) „Semakin tinggi rasio FDR memberikan indikasi bahwa bank syariah
tersebut memiliki kemampuan likuiditas yang rendah hal ini terjadi karena dana
didapatkan akan menjadi semakin tinggi selain itu jika rasio semakin rendah
sebagian besar kas bank‟. Besaran kredit atau pembiayaan semakin tinggi maka
tanggungan konsekuensi risiko yang semakin besar oleh bank. Bila pembiayaan
yang disalurkan mengalami masalah atau gagal, bank akan kesulitan untuk
likuiditas bank tersebut menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP
“Bank Indonesia menetapkan besaran FDR tidak boleh lebih dari 110%.
Bank dapat memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak
ketiga yang dihimpun asal tidak lebih dari 110%. Jika suatu bank melebihi batas
tersebut, maka bank dikatakan tidak menjalankan fungsi dengan baik yaitu
2.2.10 Profitabilitas
“Rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan oleh analis dan
operasi, dan ekuitas pemegang saham selama periode waktu tertentu (Mamduh
untuk menghasilkan laba dan nilai bagi pemegang saham. Rasio atau nilai yang
menunjukkan lebih tinggi biasanya dicari oleh sebagian besar perusahaan, karena
39
ini biasanya berarti bisnis berkinerja baik dengan menghasilkan pendapatan, laba,
dan arus kas. Sehingga rasio ini menunjukkan efisiensi manajemen bank dalam
menghasilkan dalam suatu periode. “Bank yang sehat adalah bank yang diukur
secara profitabilitas atau rentabilitas yang terus meningkat di atas standar yang
perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) atau laba (sebelum
pajak) dengan total aset yang dimiliki bank pada periode tertentu‟. Agar hasil
perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi
untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
juga dengan Rentabilitas menunjukkan tidak hanya jumlah kuantitas dan trend
rentabilitas atau profitabilitas bank yang diukur dengan dua rasio yang bobotnya
sama.
40
2) Dapat menunjukkan posisi laba perusahaan dalam dua tahun yaitu tahun
4) Untuk menilai seberapa besar laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
periode.
Dengan rasio ini, perusahaan mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau
biaya produksi. Semakin besar marjin laba kotor, berarti semakin efisien
perusahaan kurang cakap dalam melakukan operasional. Marjin laba kotor dapat
“Marjin Laba Bersih digunakan untuk menilai persentase laba bersih yang
2016:199).” Jika hasil marjin laba bersih semakin tinggi, semakin baik pula
menghasilkan laba dari investasi yang ditanam oleh investor. Hasil dari ROE
ROE =
keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk persentase dan
memanfaatkan modal. Berikut ini dua rumus ROCE yang sering digunakan:
ROCE =
Atau
ROCE =
disebut juga dengan net earning power ratio atau secara umum disebut dengan
istilah ROA”. Semakin besar nilai yang dihasilkan maka semakin efisien
meski dengan aktiva yang berjumlah sama dan berlaku. Rumus ROA dihitung
ROA =
EPS =
(Muliawati, 2015:25) dan pada “kategori pertama disebut faktor internal dan yang
dikendalikan oleh manajemen. “Hal ini menunjukkan perbedaan antar bank dalam
bersangkutan. “Return on Asset (ROA) adalah rasio yang sangat penting, karena
44
rasio ini mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset
produktif yang dananya sebagian besar berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK)
ROA adalah rasio yang mengukur seberapa efisien sebuah kinerja perusahaan
dalam mengelola aset dan menghasilkan laba. Rasio ini adalah alat ukur dengan
efektivitas dan efisiensi yang berguna bagi manajemen untuk melakukan evaluasi
Selain itu rasio ROA merupakan alat ukur keuntungan bersih yang
diperoleh dari penggunaan aktiva. Sehingga jika rasio ini menunjukkan nilai yang
menghasilkan netto. Jika netto yang dihasilkan tinggi maka keuntungan yang
pada posisi pengunaan asset yang efisien atau dalam hal ini adalah penggunaan
Perbankan
profitabilitasnya. Kegiatan pemberian kredit yang dilakukan oleh bank tidak lepas
45
dari risiko kredit atau dapat disebut dengan risiko pembiayaan yang juga harus
perusahaan perbankan.
parsial terhadap profitabilitas dengan ROA sama halnya dengan penelitian Dewi
(2019). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar risiko kredit atau
maka semakin kecil profitabilitas yang akan diperoleh oleh perusahaan perbankan.
masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasional bank, hal tersebut
dikarenakan dana yang dikelola oleh bank sebagian besar adalah dana dari
masyarakat atau disebut dengan dana pihak ketiga. Kemampuan bank dalam
46
Semakin tinggi FDR, maka dapat memberikan kemungkinan laba akan mengalami
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2020). Berdasarkan hal
tersebut maka ditemukan indikasi bahwa jika FDR sebuah perusahaan perbankan
semakin tinggi maka laba atau profitabilitas akan semakin naik karena penyaluran
penghimpunan dan penyediaan dana untuk masyarakat. Dana yang dimiliki oleh
bank berasal dari masyarakat yang disebut sebagai dana pihak ketiga. Dana ini
memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Namun pembiayaan juga dapat
47
Likuiditas bank dipengaruhi dari dana yang dimiliki dan dana yang
sebagai pendapatan bank menurun dampak yang akan timbul adalah bank akan
menurun.
(2020) bahwa hasil penelitian menunjukkan FDR dan NPF sebagai variabel bebas
Kualitas Pembiayaan
(X1)
Profitabilitas
(Y)
Likuiditas
(X2)
Gambar 2.1
Kerangka Teoritik
Keterangan :
2.5 Hipotesis
“likuiditas” variabel bebas (X2) dan “profitabilitas” sebagai variabel terikat (Y).
pendapatan dalam kasus ini sebuah perusahaan yang baik diharuskan dapat
49
dikendalikan dan dapat dikelola dengan baik maka akan mendukung kesahatan
kinerja keuangan bagi bank syariah sehingga akan membawa pengaruh pada
Muarif et.al (2020), Aliska (2019) dan Dewi (2019) dengan menunjukkan hasil
terhadap profitabilitas.
Sebuah bank memiliki tugas utama yaitu melakukan penyaluran dana pada
Asumsi diatas didukurng dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Aliska
(2018) dan Saputra (2020) dengan hasil penelitian likuiditas memiliki pengaruh
yang turun dengan likuiditas yang tinggi dari optimalisasi dana yang dapat
syariah menuju kenaikan. Dapat dijelaskan bahwa jika dalam sebuah perusahaan
perbankan dalam hal ini syariah jika hanya pembiayaan bermasalah yang
secara menyeluruh dan tepat maka dapat diperkirakaan dimasa depan bank syariah
tersebut tidak mampu bertahan. Hal ini karena dana pihak ketiga merupakan
pemberi kontribusi yang terbesar dalam pendapatan bank syariah. Asumsi diatas
(2020), Fathony et al (2021) dan Yanthiani (2019) dengan hasil yang sesuai yaitu
secara simultan
simultan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia periode 2013-
2020
52
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
penelitian agar pembahasan tidak meluas dan lebih terfokus pada ruang lingkup
dimana data yang diperoleh berupa angka atas suatu data yang diteliti baik itu
gejala-gejala dan fenomena sosial, serta keterkaitan antara satu dengan yang lain.
diambil dari galeri bursa efek Indonesia universitas islam kadiri, jalan sersan
www.idnfinancial.co.id.
53
3.4.1 Populasi
terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi adalah gabungan dari sebuah elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau
orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat pelatihan
(Ferdinand, 2014:171). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data laporan
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu, yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
keuangan kuartal pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk periode 2013-2020.
keuangan.
54
adalah salah satu jenis teknik pengambilan sampel yang biasa digunakan dalam
dari anggota populasi yang sesuai dengan keinginan peneliti.” Tujuan utama dari
Judgement sampling yakni untuk menghasilkan sampel yang secara logis dapat
dianggap mewakili populasi. Hal ini menjadi alasan peneliti agar mendapatkan
sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan pada laporan
Data untuk penelitian ini didapatkan dengan sumber data jenis sekunder.
“Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
dari website resmi, media cetak dan media-media lain dari objek yang diteliti
yang dapat dijamin kebenarannya. Data sekunder yang dibutuhkan adalah data
Data adalah informasi yang diakui kebenerannya dan akan menjadi dasar
agar dapat di analisis dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data penelitian
1. Studi Pustaka/Literatur
literatur, hasil kajian atau studi yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dimanfaatkan sebagai sumber pustaka, baik buku teks, majalah, brosur, tabloid,
langkah penting setelah penulis menentukan topik yang akan diteliti, yang
kemudian dilakukan kajian teoritis dan referensi yang erat kaitannya dengan
2. Dokumentasi
informasi dalam bentuk buku, arsip, laporan, dokumen, tulisan, gambar dan angka
2017:329).” Dokumentasi dapat pula diartikan dengan teknik dalam mencari data
penelitian.
56
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan
1. Variabel Independen
Financing, dan likuiditas sebagai X2 yang diukur oleh Financing Debt Ratio
atau FDR.
2. Variabel Dependen
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Pengukuran Literatur
NPF= Surat Edaran
Kualitas
×100% Bank Indonesia
1. Pembiayaan
No.
(NPF)
6/23/DPNP,2004
57
Lanjutan
Surat Edaran
Likuiditas Bank Indonesia
2. FDR = ×100%
(FDR) No.
6/23/DPNP,2004
ROA =
Profitabilitas
3. ×100% Kasmir (2012)
(ROA)
Sumber : Data diolah peneliti, 2022, 2021
Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16.0 untuk analisis statistika.
Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi, dan Uji Hipotesis.
mengenai hasil persamaan pada analisis regresi linier berganda apakah telah
peneliti harus melakukan uji ini terlebih dahulu untuk mengetahui apakah dapat
dilakukan uji regresi atau tidak oleh karena itu uji asumsi klasik seringkali disebut
sebagai uji prasyarat analisis. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan
normal (Ghozali, 2016:154)”. Uji normalitas memiliki dua jenis metode yaitu
analisis grafik dan analisis non grafik. Peneliti dalam melakukan analisis ini
menggunakan uji normalitas non grafik atau secara statistik dengan uji statistik
non parametik Kolmogorov-smirnov test. Jenis uji yang dipilih oleh peneliti ini
kesesuaian antara distribusi nilai sampel dengan distribusi nilai nilai teoritis
Uji normalitas ini dinyatakan signifikan dengan ketentuan jika hasil uji
2016:103)”. Model regresi yang baik menunjukkan tidak terjadi korelasi yang
yang saling berhubungan atau saling berkorelasi adalah variabel yang orthogonal,
artinya adalah variabel bebas yang antara satu dengan yang lain bernilai nol
(Aliska, 2019:81)”.
Inflantion factor (VIF). Tolerance berlaku sebagai pengukur variasi dari variabel
59
bebas yang diteliti dimana tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain,
sedangkan untuk nilai VIF jika menunjukkan hasil yang tinggi dengan tolerance
rendah maka terdapat tingginya kolinearitas. Kriteria untuk uji ini adalah
dinyatakan bebas multikolinearitas jika nilai VIF <10 dan Tolerance >0,10.
melakukan uji apakah dalam model regresi linier yang digunakan dalam sebuah
periode t dengan residual t-1 yaitu sebelumnya.” Regresi yang dinilai baik adalah
uji autokorelasi dapat digunakan Uji Durbin Watson (DW test). Uji Durbin
Watson dilakukan dengan menggunakan titik kritis yaitu batas bawah dengan
sebutan dl dan batas atas yang disebut dengan du, dengan demikian maka untuk
Tabel 3.2
Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson
No. Jika Keterangan Keputusan
Tidak terdapat autokorelasi
1. 0 < d < dl Tolak
positif
Tidak terdapat autokorelasi
2. dl = d = du Tanpa kesimpulan
positif
Tidak terdapat autokorelasi
3. 4-dl < d < 4 Tolak
negative
Tidak terdapat autokorelasi
4. 4-du = d = 4-dl Tanpa kesimpulan
negative
Tidak ada autokorelasi,
5. du < d < 4-du Tidak ditolak
positif/negative
Sumber: Ghozali (2013, 111)
60
dengan model yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terdapat
gejala heterokedastisitas. Terdapat dua jenis cara untuk melakukan uji ini yaitu uji
statistik dan uji grafik plot. Peneliti melakukan uji statistik dengan Uji glesjer.
penelitian maka model analisis yang digunakan adalah analisis regresi analisis
nilai koefisien regresi sebagai penentu hipotesis yang telah dibuat apakah diterima
atau sebaliknya.”
16.0 for windows. Sedangkan untuk rumus yang dapat digunakan dalam penelitian
ini adalah :
61
β1X1 + β2X2 + е
Keterangan :
Y = Profitabilitas
X1 = Kualitas pembiayaan
X2 = Likuiditas
α = bilangan konstanta
β = koefisien regresi.
е = standart error
terikatnya. Signifikansi < 0,05 atau probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka
apabila Signifikansi > 0,05, maka secara bersama-sama variabel bebas tidak
yang berfungsi untuk akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas
atau (R²) (Ghozali, 2016:98).” Jika (R²) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R²) makin mendekati 0 (nol)
maka semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu
pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau diluar model regresi penelitian ini.
BAB IV
syariah di Indonesia yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. BMI didirikan atas
Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari
Pemerintah Republik Indonesia, sehingga pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412
tahun setelahnya, tepatnya pada pada 27 Oktober 1994, BMI memperoleh izin
Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
sebanyak 5 (lima) kali dan menjadi lembaga perbankan pertama di Indonesia yang
Indonesia.
63
64
Indonesia. Selain itu, produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada 2004 juga
merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa
Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip
banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk itu menjadi pionir
perbankan syariah.
Seiring kapasitas Bank yang semakin besar dan diakui, BMI kian
melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya tidak hanya
di seluruh Indonesia, akan tetapi juga di luar negeri. Pada 2009, Bank
mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan
bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 240 kantor layanan
oleh jaringan layanan yang luas berupa 568 unit ATM Muamalat yang tersebar
terhubung dengan 120.000 jaringan ATM Bersama dan 77.000 ATM Prima serta
awareness terhadap image sebagai Bank Syariah Islami, Modern dan Profesional.
65
Bank pun terus merealisasikan berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui,
untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka
panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah, Bank Muamalat Indonesia akan
terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank
Visi : “Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di
yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk
analisis data dengan melakukan deskripsi atau gambaran data yang telah
dikumpulkan yaitu Laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dari
tahun 2013 hingga 2020 yang didapatkan dari laman website resmi
baik atau tidak peneliti akan menyesuaikan dengan kriteria berdasarkan Surat
Tabel 4.1
Kriteria Rasio NPF
Rank Nilai Rasio Predikat
1 NPF < 2% Sangat Baik
2 2% ≤ NPF < 5% Baik
3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Baik
4 8% ≤ NPF < 12% Kurang
5 NPF ≥ 12% Sangat Kurang
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011
Tabel 4.2
Kriteria Rasio FDR
Rank Nilai Rasio Predikat
1 FDR ≤ 75% Sangat Baik
2 75% < FDR ≤ 85% Baik
3 85% < FDR ≤ 100% Cukup Baik
4 100% < FDR ≤ 120% Kurang
5 FDR > 120% Sangat Kurang
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011
Tabel 4.3
Kriteria penilaian ROA
Rank Nilai Rasio Predikat
1 ROA > 1,5% Sangat Baik
2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik
3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Baik
4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang
5 ROA ≤ 0% Sangat Kurang
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011
syariah. Rasio ini akan menunjukkan risiko kerugian yang terjadi kegagalan
Muamalat Indonesia, Tbk. dapat dilihat hasil NPF pada tabel berikut:
68
Tabel 4.4
Non Performing Financing PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Laporan Triwulan Tahun 2013 – 2020
Berdasar pada tabel diatas dapat diamati hasil nilai NPF tertinggi terdapat
pada laporan keuangan tahun 2019 kuartal pertama yaitu sebesar 15,26% dan
terendah pada laporan keuangan di tahun 2013 pada kuartal keempat yaitu sebesar
1,73%. Hal ini dapat dilihat klasifikasi predikat NPF pada tahun 2013 hingga
2020 untuk nilai tertinggi yang diperoleh menunjukkan nilai NPF 15,26% > 12%
predikat Sangat baik karena nilai NPF 1,73 < 2%. Maka dapat dinyatakan PT.
kualitas pembiayaan yang diberikan berangsur sangat fluktuatif naik turun dari
tahun ketahun mulai keadaan sangat baik hingga sangat kurang namun dari tabel
adanya debitur yang sebagian besar tidak memiliki kualitas yang baik atau
pembiayaan yang diberikan pada masyarakat dengan total dana pihak ketiga yang
dimiliki bank. Rasio ini menunjukkan likuiditas bank dari segi dana yang ditebar
dengan dana dari masyarakat. Dalam hal ini yang diteliti adalah PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk. dengan hasil yang didapatkan pada tabel berikut ini:
70
Tabel 4.5
Financing to Deposit Ratio PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk.
Laporan Triwulan Tahun 2013 – 2020
Total Pembiayaan Total Dana Pihak Ketiga Hasil
No. Tahun Q
(dalam juta rupiah) (%)
1 2013 Q1 Rp44.674.228 Rp40.056.620 111,528
2 Q2 Rp45.606.492 Rp41.002.489 111,229
3 Q3 Rp47.919.642 Rp43.531.102 110,081
4 Q4 Rp53.713.373 Rp45.022.858 119,302
5 2014 Q1 Rp53.692.464 Rp44.580.901 120,438
6 Q2 Rp57.209.126 Rp48.823.261 117,176
7 Q3 Rp57.789.881 Rp50.268.112 114,963
8 Q4 Rp59.782.027 Rp53.496.985 111,748
9 2015 Q1 Rp53.538.108 Rp47.237.649 113,338
10 Q2 Rp64.267.086 Rp41.770.048 153,859
11 Q3 Rp65.355.381 Rp42.380.242 154,212
12 Q4 Rp67.296.284 Rp45.077.653 149,290
13 2016 Q1 Rp66.961.302 Rp40.984.915 163,380
14 Q2 Rp68.997.093 Rp39.890.896 172,965
15 Q3 Rp69.009.690 Rp41.073.732 168,014
16 Q4 Rp69.446.132 Rp41.919.920 165,664
17 2017 Q1 Rp75.111.045 Rp43.401.093 173,063
18 Q2 Rp75.771.755 Rp44.355.335 170,829
19 Q3 Rp77.417.734 Rp47.314.927 163,622
20 Q4 Rp76.588.778 Rp48.686.342 157,311
21 2018 Q1 Rp76.736.498 Rp47.160.434 162,714
22 Q2 Rp72.171.821 Rp43.726.808 165,052
23 Q3 Rp69.828.913 Rp44.314.882 157,574
24 Q4 Rp70.636.608 Rp45.635.574 154,784
25 2019 Q1 Rp75.306.534 Rp45.711.285 164,744
26 Q2 Rp67.476.394 Rp45.691.524 147,678
27 Q3 Rp67.587.248 Rp44.547.334 151,720
28 Q4 Rp65.011.732 Rp40.357.214 161,091
29 2020 Q1 Rp64.809.426 Rp40.283.882 160,882
30 Q2 Rp65.769.132 Rp38.597.650 170,397
31 Q3 Rp57.471.023 Rp38.747.467 148,322
32 Q4 Rp72.863.339 Rp41.424.250 175,895
Sumber : Data diolah peneliti, 2022
71
Pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa nilai FDR tertinggi terdapat
pada laporan keuangan ditahun 2020 pada kuartal keempat yaitu 175,89% dan
nilai terendah terdapat pada laporan keuangan ditahun 2013 pada kuartal ketiga
yaitu sebesar 110%. Sehingga predikat untuk laporan keuangan penelitian ini dari
nilai tertinggi adalah Sangat Kurang karena nilai FDR > 120% sedangkan
terendah menunjukkan Kurang karena FDR >100% namun <120%. Maka dapat
dinyatakan bahwa FDR PT. Muamalat Indonesia Tbk. periode 2013 hingga 2020
diketahui kurang hingga sangat kurang dan sebagian besar nilai melebihi batas
maksimum dari Bank Indonesia yakni 110%, Maka Bank dinyatakan belum
kemampuan bank menghasilkan laba dari aset yang ada. Hasil pengolahan laporan
keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. tahun 2013 hingga 2020
Tabel 4.6
Return On Asset PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Laporan Triwulan Tahun 2013 – 2020
EAT Total Aset
No. Tahun Q ROA
(dalam juta rupiah)
1 2013 Q1 Rp139.471 Rp46.471.264 0,300
2 Q2 Rp282.610 Rp47.958.958 0,589
3 Q3 Rp417.584 Rp50.754.347 0,823
4 Q4 Rp475.847 Rp54.694.021 0,870
5 2014 Q1 Rp145.989 Rp54.790.981 0,266
6 Q2 Rp214.039 Rp58.488.595 0,366
7 Q3 Rp31.444 Rp59.331.645 0,053
8 Q4 Rp57.173 Rp62.413.310 0,092
9 2015 Q1 Rp65.593 Rp56.062.164 0,117
10 Q2 Rp106.540 Rp55.859.682 0,191
11 Q3 Rp113.961 Rp56.501.886 0,195
12 Q4 Rp74.492 Rp57.172.588 0,130
13 2016 Q1 Rp25.209 Rp53.712.592 0,047
14 Q2 Rp30.514 Rp52.695.732 0,058
15 Q3 Rp37.954 Rp54.105.544 0,070
16 Q4 Rp80.511 Rp55.786.398 0,144
17 2017 Q1 Rp12.268 Rp54.827.513 0,022
18 Q2 Rp29.956 Rp58.602.532 0,051
19 Q3 Rp45.069 Rp57.711.079 0,078
20 Q4 Rp249.390 Rp61.696.920 0,404
21 2018 Q1 Rp16.606 Rp57.283.526 0,029
22 Q2 Rp103.737 Rp55.202.239 0,188
23 Q3 Rp111.792 Rp54.850.713 0,204
24 Q4 Rp46.002 Rp57.227.276 0,080
25 2019 Q1 Rp2.407 Rp55.151.654 0,004
26 Q2 Rp5.085 Rp54.572.539 0,009
27 Q3 Rp7.332 Rp53.507.715 0,014
28 Q4 Rp16.326 Rp50.555.519 0,032
29 2020 Q1 Rp2.517 Rp49.428.095 0,005
30 Q2 Rp4.945 Rp48.650.565 0,010
31 Q3 Rp7.345 Rp48.785.792 0,015
32 Q4 Rp10.020 Rp51.241.304 0,020
Sumber : Data diolah peneliti, 2022
73
Pada tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa nilai ROA tertinggi adalah
pada laporan keuangan tahun 2013 pada kuartal keempat yaitu 0,870 dan terendah
pada laporan keuangan ditahun 2019 pada kuartal pertama yaitu 0,004.
mampu dinyatakan untuk laporan keuangan yang diteliti pada periode 2013
dengan keadaan yang fluktuatif atau mengalami kenaikan dan penurunan tiap
tahunnya.
asumsi klasik dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji non grafik
yaitu uji Kolmogorov smirnov untuk mengetahui data yang didistribusikan adalah
Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Variabel Asymp Sig (2-tailed) Ket
Kualitas Pembiayaan
0,781 Normal
Likuiditas
Dependen Profitabilitas
Sumber: SPSS diolah peneliti, 2022
Tabel 4.7 diatas menyajikan hasil SPSS untuk uji normalitas dengan hasil
Asymp sig. (2-tailed) adalah 0,781 > 0,05. maka menunjukkan kesesuaian kriteria
variabel-variabel bebas yang diteliti. Regresi yang baik adalah jika tidak
dikatakan lolos uji jika nilai Tolerance >0,10 dan VIF (Variance Inflanation
Factor) <10.
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Kualitas Pembiayaan 0,979 1,021 Bebas Multikolinearitas
Likuiditas 0,979 1,021 Bebas Multikolinearitas
Dependen Profitabilitas
Sumber : SPSS diolah peneliti, 2022
Pada tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolinearitas
(X2) nilai VIF adalah sebesar 1,201 yang mana sesuai dengan kriteria yakni <10
sedangkan untuk nilai Tolerance adalah sebesar 0,979 yang juga sesuai dengan
kriteria uji yaitu >0,10. Maka dengan demikian dapat diartikan hubungan antara
variabel bebas yang diteliti bebas mulikolinearitas sehingga model regresi dapat
Uji ini berfungsi untuk menguji regresi yang digunakan apakah terdapat
korelasi antar residual atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan residual
t-1. Regresi yang baik adalah yang bebas Autokorelasi. Uji autokorelasi yang
digunakan adalah Durbin Watson dan Kriteria lolos uji jika du < d < 4-du.
76
Tabel 4.9
Hasil Uji Durbin Watson
Variabel Durbin Watson Kriteria Hasil
Kualitas Pembiayaan du = 1,5736 Bebas
1,864
Likuiditas 4-du = 2,4264 Autokorelasi
Dependen Profitabilitas
Sumber : SPSS diolah peneliti, 2022
Watson. Cara membaca hasil lolos untuk uji ini dibutuhkan nilai du terlebih
dahulu. Untuk data pengamat atau sampel sebanyak 32 dengan jumlah k (variabel
bebas) adalah 2 maka ditemukan nilai du sebesar 1,864 dan 4-du yaitu 2,4264.
Nilai DW dari tabel diatas ditemukan du=1,5736 < 1,860 4-du=2,4264 sehingga
penelitian ini digunakan uji heterokedastisitas dengan uji glesjer. Agar hasil dapat
Tabel 4.10
Hasil Uji Glesjer
Variabel Sig. Keterangan
Kualitas Pembiayaan 0,061 Lolos Heterokedastisitas
Likuiditas 0,240 Lolos Heterokedastisitas
Dependen Absolut Residual
Sumber : SPSS diolah peneliti, 2022
Berdasarkan pada tabel diatas nilai sig. uji heterokedastisitas dengan uji
glesjer diketahui variabel kualitas pembiayaan (X1) bernilai sig. 0,061 sesuai
Sedangkan untuk variabel likuiditas (X2) bernilai sig. 0,240 >0,05 adalah sesuai.
Sehingga kedua variabel bebas yang diteliti bebas heterokedastisitas serta ada
variabel bebas dan terikat. Analisis ini adalah inti untuk menentukan hipotesis
Tabel 4.11
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Sig. t Ket
Kualitas Pembiayaan (X1) -0,045 0,000 Signifikan
Likuiditas (X2) 0,004 0,010 Signifikan
Profitabilitas (Y)
Konstanta (a) -0,065
Sumber : SPSS diolah peneliti, 2022
Dari tabel 4.11 yang telah disajikan kemudian akan diterapkan kedalam
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
berganda yang telah dilakukan maka dengan demikian memiliki arti sebagai
berikut:
1. Nilai konstanta (a) adalah -0,065. Dengan demikian memiliki arti Kualitas
bernilai nol maka probabilitas (Y) senilai -0,065 atau berkurang sebesar
0,065.
78
satu poin atau satuan dengan likuiditas diasumsikan bernilai tetap, maka
memiliki arti bahwa jika Likuiditas berkembang sebesar satu poin atau
4. Nilai signifikan Kualitas Pembiayaan (X1) adalah 0,000 dan untuk variabel
Likuiditas (X2) adalah 0,010, keduanya berada pada angka dibawah 0,050.
4.2.2.6. Uji t
Uji ini berfungsi untuk melihat variabel bebas kualitas pembiyaan dan
Tabel 4.12
Hasil Uji t
Variabel t Hitung Sig. Ket
Kualitas
-4,200 0,000 H1 Diterima
Pembiayaan
Likuiditas 2,750 0,010 H2 Diterima
Dependen Profitabilitas
Sumber : Data diolah peneliti, 2022
79
Pada tabel 4.12 diatas menunjukkan hasil uji t SPSS bahwa variabel
kualitas pembiayaan (X1) bernilai t hitung -4,200 dan signifikan sebesar 0,000 <
0,05. Maka dapat diambil pengertian bahwa kualitas pembiayaan (X1) secara
yang diberikan negatif atau menurunkan nilai Profitabilitas (Y). Sedangkan untuk
0,010. Maka dapat diambil pengertian bahwa variabel X2 likuiditas secara parsial
4.2.2.7. Uji F
Uji ini adalah untuk melihat variabel bebas mampu berpengaruh dan
Tabel 4.13
Hasil Uji F dan Koefisien Determinasi
Variabel F hitung Sig. Ket
Kualitas Pembiayaan
11,167 0,000 H3 Diterima
Likuiditas
Dependen Profitabilitas
R Square 0,435
Sumber : Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 4.13 yang disajikan dapat diamati hasil SPSS uji F
untuk kedua variabel bebas Kualitas Pembiayaan (X1) dan Likuiditas (X2)
dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara simultan atau
terikat. Semakin hasil uji mendekati 1 maka semakin baik atau memperlihatkan
Pada tabel 4.13 pada sub bab sebelumnya dapat diamati bahwa nilai R
square ditemukan sebesar 0,435. Dengan demikian maka diartikan bahwa adanya
43,5% terhadap Profitabilitas (Y). Hal ini sekaligus menjelaskan bahwa terdapat
sisa pengaruh diluar variabel bebas yang diteliti yaitu sebesar 56,5%.
bahwa hasil analisis menerima hipotesis pertama yaitu Ada pengaruh kualitas
Adapun buktinya ialah dengan hasil signifikan uji t sebesar 0,000 sehingga
signifikan namun nilai koefisien regresi menunjukkan nilai negatif 0,045. Hasil
negatif atau mengurangi profitabilitas dalam PT. Bank Muamalat Indonesia. Hal
memiliki pengendalian yang kurang baik sehingga menghasilkan nilai yang tinggi
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu oleh Muarif et.al (2020),
Aliska (2019), serta Dewi (2019) yang menunjukkan hasil yang serupa yakni
Sesuai dengan teori Taswan (2010:310) bahwa “Akan dapat memberikan kerugian
pada bank, jika pembiayaan yang diberikan pada akhirnya bermasalah dan
bank”
0,010<0,050 sehingga signifikan dan untuk nilai koefisien regresi senilai 0,004.
82
terhadap profitabilitas secara parsial dengan angka yang menunjukkan positif atau
terbukti mampu menaikan profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Dari hal tersebut besaran Likuiditas laporan keuangan bank periode 2013-2020
memiliki fluktuasi naik turun yang relatif stabil melalui besaran pembiayaan dan
dan membawa keuntungan pada bank. Hasil analisis tersebut didukung dengan
penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Aliska (2018) dan Saputra (2020)
Dendawijaya bahwa “Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana pihak ketiga
perlu diperhatikan semakin besar rasio maka “semakin besar penyaluran dana
mempengaruhi profitabilitas.
Profitabilitas (Y)
hipotesis ketiga yang diajukan diterima yaitu ada pengaruh kualitas pembiayaan
83
dan likuiditas terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
tahun 2013-2020.
dinyatakan signifikan dan untuk nilai F hitung sebesar 11,167. Dari hasil
likuiditas yang stabil pada laporan keuangan bank periode 2013-2020 akan
membuat dana yang kembali kepada bank semakin besar karena penuggak
juga akan membuat dana yang di berikan pada masyarakat terhambat untuk
kembali kepada bank dan akan menimbulkan kerugian. Hal tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Saputra (2020), Fathony et.al
(2021) dan Yanthiani (2019) dengan hasil penelitian yang serupa yaitu kualitas
dan penyalurannya yang dilihat melalui likuiditas berjalan dengan baik dengan
profitabilitas.
BAB V
5.1. Kesimpulan
penelitian yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. tahun periode 2013-2020
Dari hasil analisis data maka dapat diambil kesimpulan seluruhnya ialah:
dari sisi NPF maka akan semakin mengurangi profitabilitas PT. Bank
Muamalat.
secara parsial artinya semakin tinggi likuiditas dari sisi FDR maka akan
85
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah selesai dilakukan dan kesimpulan diatas
bermasalah. Selain itu dari posisi likuiditas melalui FDR ditemukan nasabah
akan lebih baik jika dana pihak ketiga dapat didapatkan lebih banyak dengan
serupa dengan objek penelitian yang berbeda, dengan demikian maka sisa
86
DAFTAR PUSTAKA
Almanasser, Mousa. (2014). The Impact of the Financial Crisis on the Islamic
Banks ProfitabilityEvidence from GCC. International Journal of Financial
Research. 5(3): 176-187.
Antonio, Muhammad syafi‟i. (2011). Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani
Bank Indonesia, Surat Edaran No. 13/01/PBI. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum.
Bank Indonesia, Surat Edaran No. 9/24/DPbS. Tentang sistem penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP tahun 2011. Perihal Tatacara
Penilaian Kesehatan Bank Umum
Defri. (2012). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi
Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
BEI. Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
87
Fathony, A. A., Setiawan, D., & Wulansari, E. (2021). Pengaruh Financing to
Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return
On Assets (ROA) Pada PT. BPRS Amanah Rabbaniah Periode 2015-2018.
Akurat (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 12(April), 62–79.
Hasibuan, Malayu S.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Kusumo, Yunanto Adi, 2008. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri
Periode 2002-2007”. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II, No. 1, Juli.
88
Mamduh M, Hanafi dan Halim, Abdul. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
tujuh.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Muarif, H., Ibrahim, A., & Amri, A. (2021). Likuiditas, Kecukupan Modal,
Pembiayaan Bermasalah Dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di Indonesia Periode 2016-2018. At-Tijaroh: Jurnal Ilmu
Manajemen Dan Bisnis Islam, 5(2), 201–215.
https://doi.org/10.24952/tijaroh.v5i2.1896.
Riyadi, Slamet. (2006). Banking Assets and Liability Management. Edisi Ketiga.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Rose, Peter S. & Hudgins, Sylvia C. 2013. Bank Management & Financial
Services, 9th edition, Mc Graw Hill
89
Saputra, M. R. (2020). Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non
Performing Financing (NPF) Terhadap Kinerja Keuangan Return On Assets
(ROA) Bank Syariah Mandiri Periode 2014-2018.
90
Syariah Tahun 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 2. Nomor 4,
Oktober.
Wolk, H.I., Dodd, J.L., & Rozycki, J.J. (2017). Accounting Theory. Los Angeles
:SAGE Publication, Inc.
91
Lampiran 1
Tabel Hasil Pengolahan Data
Perhitungan Pembiayaan Bermasalah
No. Thn Q DPK (25) KL (50) D (75) M (100) Hasil
1 2013 Q1 Rp1.682.359 Rp111.026 Rp41.162 Rp561.436 Rp1.068.410
2 Q2 Rp1.929.985 Rp219.795 Rp115.782 Rp503.643 Rp1.182.873
3 Q3 Rp1.701.626 Rp188.310 Rp156.004 Rp520.419 Rp1.156.984
4 Q4 Rp1.613.539 Rp73.360 Rp56.457 Rp445.001 Rp927.409
5 2014 Q1 Rp3.602.105 Rp300.177 Rp86.818 Rp514.377 Rp1.630.105
6 Q2 Rp3.876.630 Rp568.575 Rp274.427 Rp634.668 Rp2.093.933
7 Q3 Rp3.908.605 Rp796.232 Rp1.122.107 Rp782.004 Rp2.998.852
8 Q4 Rp6.632.237 Rp779.274 Rp436.764 Rp1.600.712 Rp3.975.981
9 2015 Q1 Rp8.190.205 Rp591.232 Rp602.829 Rp1.470.682 Rp4.265.971
10 Q2 Rp13.072.658 Rp468.833 Rp431.674 Rp2.206.132 Rp6.032.469
11 Q3 Rp12.785.015 Rp129.602 Rp337.993 Rp2.462.414 Rp5.976.964
12 Q4 Rp8.246.691 Rp390.076 Rp342.108 Rp3.234.356 Rp5.747.648
13 2016 Q1 p12.797.406 Rp537.340 Rp234.358 Rp2.861.365 Rp6.505.155
14 Q2 Rp5.232.620 Rp716.828 Rp257.046 Rp3.164.236 Rp5.023.590
15 Q3 Rp9.947.469 Rp256.979 Rp179.079 Rp2.119.608 Rp4.869.274
16 Q4 Rp7.379.156 Rp454.939 Rp278.631 Rp1.839.337 Rp4.120.569
17 2017 Q1 Rp11.639.595 Rp855.216 Rp255.183 Rp1.944.004 Rp5.472.898
18 Q2 Rp13.630.732 Rp937.249 Rp1.494.764 Rp1.019.566 Rp6.016.947
19 Q3 Rp17.164.453 Rp1.311.825 Rp646.713 Rp2.008.468 Rp7.440.529
20 Q4 Rp12.599.077 Rp471.609 Rp1.069.753 Rp2.495.024 Rp6.682.913
21 2018 Q1 Rp13.750.014 Rp741.370 Rp362.253 Rp2.763.717 Rp6.843.595
22 Q2 Rp14.051.692 Rp443.340 Rp170.396 Rp662.573 Rp4.524.963
23 Q3 Rp16.618.225 Rp729.130 Rp205.241 Rp944.490 Rp5.617.542
24 Q4 Rp7.674.471 Rp572.869 Rp122.863 Rp1.764.772 Rp4.061.972
25 2019 Q1 Rp12.915.255 Rp403.312 Rp353.630 Rp7.800.511 Rp11.496.203
26 Q2 Rp13.983.673 Rp337.149 Rp319.402 Rp2.539.773 Rp6.443.817
27 Q3 Rp11.623.071 Rp303.707 Rp660.047 Rp2.741.048 Rp6.293.705
28 Q4 Rp8.899.588 Rp628.213 Rp248.910 Rp1.782.392 Rp4.508.078
29 2020 Q1 Rp16.441.575 Rp199.657 Rp560.216 Rp2.202.852 Rp6.833.236
30 Q2 Rp14.130.909 Rp601.743 Rp305.048 Rp2.073.223 Rp6.135.608
31 Q3 Rp12.379.882 Rp160.425 Rp286.493 Rp2.135.323 Rp5.525.376
32 Q4 Rp10.421.766 Rp62.000 Rp119.376 Rp1.921.250 Rp4.647.224
92
Perhitungan Dana Pihak Ketiga
Giro Tabungan Deposito
No. Thn Q Hasil
Wadiah Investasi Wadiah Investasi Rupiah Valas
1 2013 Q1 Rp3.731.046 Rp0 Rp944.664 Rp8.458.876 Rp24.742.340 Rp2.179.694 Rp40.056.620
2 Q2 Rp4.132.651 Rp0 Rp1.219.246 Rp8.718.506 Rp24.358.701 Rp2.573.385 Rp41.002.489
3 Q3 Rp4.208.554 Rp0 Rp1.292.311 Rp10.132.123 Rp25.159.166 Rp2.738.948 Rp43.531.102
4 Q4 Rp4.831.547 Rp0 Rp1.463.546 Rp11.770.778 Rp23.926.089 Rp3.030.898 Rp45.022.858
5 2014 Q1 Rp3.484.137 Rp0 Rp1.569.437 Rp11.002.536 Rp25.658.572 Rp2.866.219 Rp44.580.901
6 Q2 Rp4.098.803 Rp0 Rp1.415.566 Rp11.552.336 Rp28.136.197 Rp3.620.359 Rp48.823.261
7 Q3 Rp3.672.977 Rp0 Rp1.499.077 Rp12.257.421 Rp29.151.910 Rp3.686.727 Rp50.268.112
8 Q4 Rp4.306.927 Rp0 Rp1.763.842 Rp14.563.282 Rp29.626.261 Rp3.236.673 Rp53.496.985
9 2015 Q1 Rp3.734.935 Rp0 Rp1.841.650 Rp12.440.836 Rp25.667.552 Rp3.552.676 Rp47.237.649
10 Q2 Rp4.188.599 Rp722.231 Rp1.594.262 Rp10.257.416 Rp25.007.540 Rp0 Rp41.770.048
11 Q3 Rp3.605.848 Rp988.852 Rp1.757.477 Rp9.993.420 Rp26.034.645 Rp0 Rp42.380.242
12 Q4 Rp3.696.160 Rp1.176.038 Rp1.955.721 Rp10.498.703 Rp27.751.031 Rp0 Rp45.077.653
13 2016 Q1 Rp2.903.179 Rp873.054 Rp2.075.112 Rp9.711.637 Rp25.421.933 Rp0 Rp40.984.915
14 Q2 Rp3.166.121 Rp738.484 Rp2.058.197 Rp9.192.076 Rp24.736.018 Rp0 Rp39.890.896
15 Q3 Rp2.893.333 Rp843.053 Rp2.125.369 Rp9.382.134 Rp25.829.843 Rp0 Rp41.073.732
16 Q4 Rp3.274.838 Rp624.880 Rp2.238.617 Rp9.700.808 Rp26.080.777 Rp0 Rp41.919.920
17 2017 Q1 Rp3.126.495 Rp865.181 Rp2.347.604 Rp9.692.881 Rp27.368.932 Rp0 Rp43.401.093
18 Q2 Rp3.094.563 Rp989.062 Rp2.302.971 Rp8.475.948 Rp29.492.791 Rp0 Rp44.355.335
19 Q3 Rp2.923.515 Rp1.287.432 Rp2.473.484 Rp9.840.091 Rp30.790.405 Rp0 Rp47.314.927
20 Q4 Rp3.621.269 Rp1.951.367 Rp2.727.999 Rp10.200.677 Rp30.185.030 Rp0 Rp48.686.342
21 2018 Q1 Rp3.996.813 Rp1.814.891 Rp2.920.301 Rp10.359.694 Rp28.068.735 Rp0 Rp47.160.434
22 Q2 Rp3.449.128 Rp1.201.593 Rp3.016.365 Rp10.147.307 Rp25.912.415 Rp0 Rp43.726.808
93
23 Q3 Rp2.720.420 Rp1.193.631 Rp3.249.306 Rp10.167.220 Rp26.984.305 Rp0 Rp44.314.882
24 Q4 Rp2.451.966 Rp1.149.014 Rp3.578.178 Rp10.622.735 Rp27.833.681 Rp0 Rp45.635.574
25 2019 Q1 Rp2.604.979 Rp1.087.266 Rp3.719.750 Rp10.530.231 Rp27.769.059 Rp0 Rp45.711.285
26 Q2 Rp2.645.520 Rp1.215.421 Rp3.942.991 Rp10.480.907 Rp27.406.685 Rp0 Rp45.691.524
27 Q3 Rp2.550.928 Rp1.037.487 Rp4.165.674 Rp10.551.922 Rp26.241.323 Rp0 Rp44.547.334
28 Q4 Rp2.531.703 Rp1.131.496 Rp4.472.054 Rp10.308.668 Rp21.913.293 Rp0 Rp40.357.214
29 2020 Q1 Rp2.951.576 Rp1.155.816 Rp4.444.077 Rp10.021.431 Rp21.710.982 Rp0 Rp40.283.882
30 Q2 Rp2.264.926 Rp1.117.344 Rp4.513.169 Rp9.759.542 Rp20.942.669 Rp0 Rp38.597.650
31 Q3 Rp2.283.152 Rp1.333.962 Rp4.473.009 Rp9.342.349 Rp21.314.995 Rp0 Rp38.747.467
32 Q4 Rp2.565.063 Rp1.540.647 Rp4.794.151 Rp9.748.459 Rp22.775.930 Rp0 Rp41.424.250
94
Perhitungan Data Non Performing Loan Financing
Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia
Periode 2013 hingga 2020
Variabel X1 Kualitas Pembiayaan (Dalam Jutaan Rupiah)
Pembiayaan Total
No. Tahun Q NPF
Bermasalah Pembiayaan
1 2013 Q1 Rp1.068.410 Rp44.674.228 2,392
2 Q2 Rp1.182.873 Rp45.606.492 2,594
3 Q3 Rp1.156.984 Rp47.919.642 2,414
4 Q4 Rp927.409 Rp53.713.373 1,727
5 2014 Q1 Rp1.630.105 Rp53.692.464 3,036
6 Q2 Rp2.093.933 Rp57.209.126 3,660
7 Q3 Rp2.998.852 Rp57.789.881 5,189
8 Q4 Rp3.975.981 Rp59.782.027 6,651
9 2015 Q1 Rp4.265.971 Rp53.538.108 7,968
10 Q2 Rp6.032.469 Rp64.267.086 9,387
11 Q3 Rp5.976.964 Rp65.355.381 9,145
12 Q4 Rp5.747.648 Rp67.296.284 8,541
13 2016 Q1 Rp6.505.155 Rp66.961.302 9,715
14 Q2 Rp5.023.590 Rp68.997.093 7,281
15 Q3 Rp4.869.274 Rp69.009.690 7,056
16 Q4 Rp4.120.569 Rp69.446.132 5,933
17 2017 Q1 Rp5.472.898 Rp75.111.045 7,286
18 Q2 Rp6.016.947 Rp75.771.755 7,941
19 Q3 Rp7.440.529 Rp77.417.734 9,611
20 Q4 Rp6.682.913 Rp76.588.778 8,726
21 2018 Q1 Rp6.843.595 Rp76.736.498 8,918
22 Q2 Rp4.524.963 Rp72.171.821 6,270
23 Q3 Rp5.617.542 Rp69.828.913 8,045
24 Q4 Rp4.061.972 Rp70.636.608 5,751
25 2019 Q1 Rp11.496.203 Rp75.306.534 15,266
26 Q2 Rp6.443.817 Rp67.476.394 9,550
27 Q3 Rp6.293.705 Rp67.587.248 9,312
28 Q4 Rp4.508.078 Rp65.011.732 6,934
29 2020 Q1 Rp6.833.236 Rp64.809.426 10,544
30 Q2 Rp6.135.608 Rp65.769.132 9,329
31 Q3 Rp5.525.376 Rp57.471.023 9,614
32 Q4 Rp4.647.224 Rp72.863.339 6,378
95
Perhitungan Data Financing to Deposit Ratio
Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia
Periode 2013 hingga 2020
Variabel X2 Likuiditas (dalam Jutaan Rupiah)
Total Total Dana
No. Tahun Q Hasil
Pembiayaan Pihak Ketiga
1 2013 Q1 Rp44.674.228 Rp40.056.620 111,528
2 Q2 Rp45.606.492 Rp41.002.489 111,229
3 Q3 Rp47.919.642 Rp43.531.102 110,081
4 Q4 Rp53.713.373 Rp45.022.858 119,302
5 2014 Q1 Rp53.692.464 Rp44.580.901 120,438
6 Q2 Rp57.209.126 Rp48.823.261 117,176
7 Q3 Rp57.789.881 Rp50.268.112 114,963
8 Q4 Rp59.782.027 Rp53.496.985 111,748
9 2015 Q1 Rp53.538.108 Rp47.237.649 113,338
10 Q2 Rp64.267.086 Rp41.770.048 153,859
11 Q3 Rp65.355.381 Rp42.380.242 154,212
12 Q4 Rp67.296.284 Rp45.077.653 149,290
13 2016 Q1 Rp66.961.302 Rp40.984.915 163,380
14 Q2 Rp68.997.093 Rp39.890.896 172,965
15 Q3 Rp69.009.690 Rp41.073.732 168,014
16 Q4 Rp69.446.132 Rp41.919.920 165,664
17 2017 Q1 Rp75.111.045 Rp43.401.093 173,063
18 Q2 Rp75.771.755 Rp44.355.335 170,829
19 Q3 Rp77.417.734 Rp47.314.927 163,622
20 Q4 Rp76.588.778 Rp48.686.342 157,311
21 2018 Q1 Rp76.736.498 Rp47.160.434 162,714
22 Q2 Rp72.171.821 Rp43.726.808 165,052
23 Q3 Rp69.828.913 Rp44.314.882 157,574
24 Q4 Rp70.636.608 Rp45.635.574 154,784
25 2019 Q1 Rp75.306.534 Rp45.711.285 164,744
26 Q2 Rp67.476.394 Rp45.691.524 147,678
27 Q3 Rp67.587.248 Rp44.547.334 151,720
28 Q4 Rp65.011.732 Rp40.357.214 161,091
29 2020 Q1 Rp64.809.426 Rp40.283.882 160,882
30 Q2 Rp65.769.132 Rp38.597.650 170,397
31 Q3 Rp57.471.023 Rp38.747.467 148,322
32 Q4 Rp72.863.339 Rp41.424.250 175,8953729
96
Perhitungan Data Return On Asset
Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia
Periode 2013 hingga 2020
Variabel (Y) Profitabilitas (dalam jutaan Rupiah)
No. Tahun Q EAT Total Aset ROA
1 2013 Q1 Rp139.471 Rp46.471.264 0,300
2 Q2 Rp282.610 Rp47.958.958 0,589
3 Q3 Rp417.584 Rp50.754.347 0,823
4 Q4 Rp475.847 Rp54.694.021 0,870
5 2014 Q1 Rp145.989 Rp54.790.981 0,266
6 Q2 Rp214.039 Rp58.488.595 0,366
7 Q3 Rp31.444 Rp59.331.645 0,053
8 Q4 Rp57.173 Rp62.413.310 0,092
9 2015 Q1 Rp65.593 Rp56.062.164 0,117
10 Q2 Rp106.540 Rp55.859.682 0,191
11 Q3 Rp113.961 Rp56.501.886 0,195
12 Q4 Rp74.492 Rp57.172.588 0,130
13 2016 Q1 Rp25.209 Rp53.712.592 0,047
14 Q2 Rp30.514 Rp52.695.732 0,058
15 Q3 Rp37.954 Rp54.105.544 0,070
16 Q4 Rp80.511 Rp55.786.398 0,144
17 2017 Q1 Rp12.268 Rp54.827.513 0,022
18 Q2 Rp29.956 Rp58.602.532 0,051
19 Q3 Rp45.069 Rp57.711.079 0,078
20 Q4 Rp249.390 Rp61.696.920 0,404
21 2018 Q1 Rp16.606 Rp57.283.526 0,029
22 Q2 Rp103.737 Rp55.202.239 0,188
23 Q3 Rp111.792 Rp54.850.713 0,204
24 Q4 Rp46.002 Rp57.227.276 0,080
25 2019 Q1 Rp2.407 Rp55.151.654 0,004
26 Q2 Rp5.085 Rp54.572.539 0,009
27 Q3 Rp7.332 Rp53.507.715 0,014
28 Q4 Rp16.326 Rp50.555.519 0,032
29 2020 Q1 Rp2.517 Rp49.428.095 0,005
30 Q2 Rp4.945 Rp48.650.565 0,010
31 Q3 Rp7.345 Rp48.785.792 0,015
32 Q4 Rp10.020 Rp51.241.304 0,020
97
Lampiran 2 Output SPSS
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kualitas Pembiayaan .979 1.021
Likuiditas .979 1.021
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Uji Heterokedastisitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .078 .119 .654 .518
Kualitas Pembiayaan -.012 .006 -.340 -1.952 .061
Likuiditas .001 .001 .290 1.201 .240
a. Dependent Variable: Abs.Res
98
Uji Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.065 211.391 -.308 .760
Kualitas Pembiayaan -.045 .011 -.592 -4.200 .000
Likuiditas .004 .001 .388 2.750 .010
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Uji F
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression .672 2 0.336 11.167 .000
Residual .873 29 0.030
Total 1.545 31
a. Dependent Variable: Profitabilitas
b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Kualitas Pembiayaan
99
Lampiran 3 Laporan Keuangan 2013
100
101
102
103
104
105
106
107
Lampiran 4 Laporan Keuangan 2014
108
109
110
111
112
113
114
115
Lampiran 5 Laporan Keuangan 2015
116
117
118
119
120
121
122
123
124
Lampiran 6 Laporan Keuangan 2016
125
126
127
128
129
130
131
132
133
Lampiran 7 Laporan Keuangan 2017
134
135
136
137
138
139
140
141
Lampiran 8 Laporan Keuangan 2018
142
143
144
145
146
147
148
149
Lampiran 9 Laporan Keuangan 2019
150
151
152
153
154
155
156
157
Lampiran 10 Laporan Keuangan 2020
158
159
160
161
162
163
164
165
Lampiran 11 Tabel Durbin Watson
166