Anda di halaman 1dari 54

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING

ACTIVITIES TERHADAP CUSTOMER LOYALTY


MELALUI BRAND EQUITY SEBAGAI VARIABEL
MEDIASI TOKOPEDIA DI KOTA BANDUNG

USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Manajemen
Diajukan oleh:
Talta Muhammad T
NIM 5111171256

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING


ACTIVITIES TERHADAP CUSTOMER LOYALTY
MELALUI BRAND EQUITY SEBAGAI VARIABEL
MEDIASI TOKOPEDIA DI KOTA BANDUNG

USULAN PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


akademik dalam menyusun Usulan Tugas Akhir pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Achmad Yani

Diajukan Oleh:

TALTA MUHAMMAD TAOFIK


NIM 5111171256

Cimahi, Desember 2020

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Manajemen Dosen Pembimbing,

Dr. Ferikawita M. Sembiring, SE., MSi Yadi Ernawadi, SE., MSc


NID 4121 348 72 NID 4121 202 67
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan ridha-Nya serta shalawat dan salam
semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah memberikan kelancaran kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini
dengan judul Pengaruh social media marketing activities
terhadap loyalty customer melalui brand equity sebagai
variabel mediasi Tokopedia di Kota Bandung.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan kuliah Strata-1 (S1) pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad
Yani Cimahi.
Penulis menyadari masih banyak segala kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan
kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan tugas akhir. Penulis menyadari,
berhasilnya studi dan usulan penelitian ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan
positif, semangat dan do’a kepada penulis, maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada:

1. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal


Achmad Yani.
2. Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, dan Wakil Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal
Achmad Yani.
3. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Achmad Yani. 4. Sekretaris Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jenderal Achmad Yani.
4. Bapak Yadi Ernawadi, SE, MSc, selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan ilmu pengetahuannya yang sangat bermanfaat
bagi penulis, serta memberikan motivasi, dukungan,
semangat dan arahan sehingga mendorong penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini.
5. Ibu Dr. Ferikawita M. Sembiring, SE., Msi, selaku dosen
wali yang telah memberikan semangat dan ilmu
pengetahuannya.
6. Tim dosen KBK Pemasaran Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani
yang telah membantu dan memberi arahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani
yang telah memberikan ilmu pengetahuannya yang sangat
bermanfaat bagi penulis.

Selain itu penulis ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya


kepada:

1. Bapak Uep Herlan dan Ibu Ani Muryani selaku orang tua
yang tidak ada hentinya memanjatkan do’a, memberi
dukungan materi, motivasi, arahan, dan menjadi energi
positif bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
2. Ridwan Deswara K, Wiga Dwi P, Fitriyani Nur, dan
Rindy Meiditha kakak penulis yang selalu mengerti,
membantu dan memberikan semangat.
3. Ayu Hendriyani L pacar yang selalu memberikan
semangat, motivasi, dan selalu menemani untuk
menyelesaikan penelitian ini.
4. Iqbal Syahrial, Serina Aulia, Siraj Fauzan, & Ryan F
teman terdekat yang berjuang bersama, membantu, belajar
dan terus memberikan energi positif serta memberikan
motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.
5. Maya Amaliah, Iqbal Tawakal, Gilang Pamungkas,
Aisyah Salma, & Olivia Yulianti sahabat penulis yang
selalu memberikan semangat dan motivasi untuk
menyelesaikan penelitian ini.
6. Temen-temen seperjuangan bimbingan pemasaran yang
selalu berbagi ilmu, berdiskusi dan memberikan saran
serta dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.
7. Keluarga Besar BEM KMF Ekonomi Dan Bisnis, terima
kasih telah menjadi wadah untuk terus belajar, mendorong
untuk terus berkembang dan memberikan dukungan untuk
menyelesaikan penelitian ini.
8. Annisa, Fadillah, Riki, Nanda, Ria, Wulan, Finna,
Rhandika, Risty, Fanny, Lilis sahabat penulis dalam
organisasi kemahasiswaan bidang Pengembangan
Sumberdaya.
9. Teman teman manajemen F 2017 yang terus belajar
bersama dan memberikan motivasi.
10. Teman teman manajemen angkatan 2017 yang
berjuang bersama dari awal hingga saat ini.
11. Dan semua teman yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, yang selalu menemani dan memberikan
semangat dan motivasi.

Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat


bagi pembacanya dan memberikan sumbangsing
pemikiran guna perkembangan pengetahuan bagi penulis
maupun pihak yang berkepentingan. Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.

Cimahi, 12 Desember 2020

TALTA MUHAMMAD T
5111171256
DAFTAR ISI

Hal
LEMBAR PENGESAHAN......................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................vii

DAFTAR TABEL..................................................................ix

DAFTAR GAMBAR...............................................................x

I. Latar belakang............................................................1

II. Identifikasi masalah....................................................4

III. Maksud dan tujuan penelitian.....................................4

IV. Kegunaan penelitian....................................................5

V. Kerangka pemikiran....................................................7

VI. METODE PENELITIAN..........................................13

6.1 Operasionalisasi Variabel...................................14

6.2 Populasi dan Sampel..........................................21

6.3 Jenis dan Sumber Data.......................................23

6.4 Teknik Pengumpulan Data.................................23

6.5 Teknik Pengolahan Data....................................25


6.6 Teknik Analisis Data..........................................27

VII. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN...................36

7.1 Lokasi Penelitian.....................................................36

7.2 Waktu Penelitian.....................................................36

DAFTAR PUSTAKA............................................................38

LAMPIRAN..........................................................................42
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 6. 1 Operasionalisasi Variabel.....................................15
YTabel 7. 1 Jadwal Kegiatan Penelitan.................................37
DAFTAR GAMBAR
Hal
YGambar 5. 1 Model konseptual pengaruh sosial media marketing
activities terhadap loyalty customer dengan brand
equity sebagai variabel mediasi Tokopedia di kota
Bandung......................................................................13
Pengaruh social media marketing activities terhadap
customer loyalty melalui brand equity sebagai variabel
mediasi Tokopedia di Kota Bandung

I. Latar belakang
Keterbatasan waktu dan tenaga membuat konsumen
lebih memilih melakukan berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan, hal tersebut sejalan dengan teori nilai yang
dipersepsikan menurut Kotler & Keller (2015). Perkembangan
teknologi mengubah tren dari berbelanja secara konvensional
(offline) menjadi berbelanja online (Nofri & Hafifah, 2018).
Belanja menggunakan internet atau belanja online kini telah
menjadi kebiasaan baru karena kemudahan yang diberikan dan
sebagai sarana untuk mencari barang yang diperlukan
(Harahap, 2018). Dengan semakin maraknya penggunaan
internet, perdagangan secara elektronik (e-commerce)
dilakukan oleh bisnis-bisnis dengan berbagai ukuran, dan
menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar perdagangan
elektronik terbesar di Asia Tenggara (Ashari, 2019). Terdapat
4 e-commerce di Indonesia dengan pengunjung terbanyak
selama kuartal 1 2020 tahun 2020 yaitu Shopee, Tokopedia,
Bukalapak, Lazada (iprice.co.id, di akses pada tanggal 27
Oktober 2020). Tetapi pada tahun 2019 Tokopedia sebagai e-
commerce lokal berhasil mengungguli pesaing lainnya dengan
nilai transaksi 10,6 miliar dollar AS (databoks.co.id, diakses
pada 27 oktober 2020). Tokopedia adalah perusahaan e-
commerce dari Indonesia yang menyediakan fasilitas untuk
penjual mengelola toko secara online dan juga sebagai tempat
untuk bertemunya penjual dan pembeli tanpa perlu bertatap
wajah secara langsung (Perwira et al., 2016). William
Tanuwijaya sebagai CEO Tokopedia menyebutkan bahwa
Tokopedia menargetkan bisa meraih total transaksi atau Gross
Merchandise Value (GMV) sebesar Rp.222 triliun tahun 2019
(merdeka.com, diakses pada 27 oktober 2020). Tetapi
berdasarkan databoks.co.id realisasi nilai transaksi Tokopedia
hanya sebesar 10,6 miliar dollar AS atau Rp.146 triliun (kurs
tahun 2019 Rp.13.800) tidak melampui target yang telah
ditetapkan perusahaan sebesar Rp.222 triliun, dengan tidak
terpenuhinya target nilai transaksi Tokopedia dapat
menggambarkan loyalitas pelanggan tidak sesuai dengan
harapan.

Loyalitas pelanggan dipengaruhi positif oleh brand equity


menurut Kamath, Pai, & Prabhu (2019). Penelitian tersebut
didukung oleh Yadav & Rahman, (2018). Selain itu menurut
Godey et al., (2016) loyalitas pelanggan dipengaruhi positif
secara signifikan oleh social media marketing. Hasil penelitian
lain menjelaskan bahwa brand equity dipengaruhi positif oleh
social media marketing activities (Yadav & Rahman, 2018),
dan didukung oleh Koay, Ong, Khoo, & Yeoh (2020) yang
menyatakan bahwa persepsi social media marketing activities
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap consumer
based brand equity. Hal tersebut didukung oleh Ratana, (2018)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh social media
marketing activities terhadap brand equity di instagram. Dan
dalam penelitian Anggraeni, Layaman, & Djuwita (2018)
menjelaskan bahwa brand equity memediasi social media
marketing activities terhadap loyalitas pelanggan. Dengan
demikian penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh
social media marketing activities terhadap loyalitas pelanggan
melalui brand equity sebagai variabel mediasi pada e-
commerce Tokopedia di Kota Bandung. Penelitian melibatkan
masyarakat Kota Bandung sebagai responden yang merupakan
kota dengan pengguna teraktif belanja online dan kunjungan
belanja online terbanyak di indonesia dengan rentang usia 15-
34 tahun, mengikuti salah satu media sosial Tokopedia yaitu
Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok minimal selama 6
bulan, dan minimal pernah melakukan 3 kali transaksi
menggunakan Tokopedia sebagai responden. Berdasarkan
uraian tersebut maka peneliti menetapkan judul penelitian
“Pengaruh social media marketing activities terhadap loyalty
customer melalui brand equity sebagai variabel mediasi
Tokopedia di Kota Bandung”.

II. Identifikasi masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
mengindentifikasi pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah dimensi social media marketing activities
berpengaruh positif terhadap brand equity Tokopedia di
Kota Bandung.
2. Apakah brand equity berpengaruh positif terhadap
loyalitas pelanggan Tokopedia di Kota Bandung.
3. Apakah social media marketing activities berpengaruh
positif terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi oleh
brand equity Tokopedia di Kota Bandung.

III. Maksud dan tujuan penelitian


Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis hubungan
antara variabel social media marketing activities, brand equity,
dan loyalitas pelanggan sebagaimana dipedomani oleh model
konseptual berdasarkan gagasan yang dikemukakan oleh
Yadav & Rahman, (2018).
Sementara tujuan penelitian ini terdiri atas:
1. Untuk menganalisis pengaruh dimensi social media
marketing activities terhadap brand equity Tokopedia
di Kota Bandung.
2. Untuk menganalisis pengaruh brand equity terhadap
loyalitas pelanggan Tokopedia di Kota Bandung.
3. Untuk menganalisis pengaruh social media marketing
activities terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi
oleh brand equity Tokopedia di Kota Bandung.

IV. Kegunaan penelitian


1. Kegunaan akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi penelitian selanjutnya terutama bagi yang
tertarik melakukan penelitian berdasarkan penalaran
deduktif. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa maksud
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
antara variabel social media marketing activities, brand
equity, dan loyalitas pelanggan sebagaimana dipedomani
oleh model konseptual berdasarkan gagasan yang
dikemukakan oleh Yadav & Rahman, (2018). Penelitian
ini diharapkan bisa melengkapi kekurangan penelitian
sebelumnya karena variabel social media marketing
activities diukur lebih spesifik dengan pengukuran dimensi
secara menyeluruh. Penelitian ini dibatasi oleh
karakteristik lokus dan populasi yaitu pengguna
Tokopedia rentang usia 15-35 tahun, mengikuti salah satu
media sosial Tokopedia yaitu Facebook, Twitter,
Instagram, Tik Tok minimal selama 6 bulan, dan minimal
pernah melakukan 3 kali transaksi menggunakan
Tokopedia di kota bandung. Dengan demikian masih
terbuka banyak kesempatan bagi peneliti berikutnya untuk
melakukan penelitian yang sama namun dengan lokus dan
karakteristik populasi penelitian yang berbeda.

2. Kegunaan praktis
Diketahui realisasi nilai transaksi Tokopedia sebesar
10,6 miliar dollar AS atau Rp.146 triliun (kurs tahun 2019
Rp.13.800) tidak melampui target Rp.222 triliun,
berdasarkan permasalahan tersebut diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi praktis bagi
Tokopedia yang saat ini membutuhkan penguatan dalam
proses pengambilan keputusan terkait pengembangan dan
pengelolaan perusahaan. Oleh karena itu, para praktisi
dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan hasil
penelitian ini sehingga memiliki pengetahuan tentang
peran variabel brand equity dalam memediasi pengaruh
social media marketing activities terhadap loyalitas
pelanggan. Selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja
loyalitas pelanggan melalui brand equity dengan
melakukan perbaikan pada social media marketing
activities.

V. Kerangka pemikiran
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh
social media marketing activities terhadap loyalty customer
yang dimediasi brand equity mengacu pada model konseptual
yang dikembangkan oleh Yadav & Rahman (2018) maka perlu
dirancang kerangka teoritis yang mendukung pengembangan
setiap hipotesis yang menggambarkan hubungan antar variabel
tersebut. Menurut Weinberg (2009) Social media marketing
activities (SMMA) merupakan proses yang mempengaruhi
individu untuk mempromosikan situs web, produk dan jasa
melalui saluran sosial dan untuk berkomunikasi dengan
cakupan komunitas yang lebih besar yang mungkin tidak
terdapat pada saluran periklanan tradisional. Social media
marketing activities merupakan proses yang diciptakan,
dikomunikasikan, dan disampaikan secara online oleh
perusahaan melalui platform media sosial untuk menciptakan
dan menjaga hubungan serta nilai pelanggan yang difasilitasi
dengan interactivity, informativeness, word of mouth (WOM),
personalization dan trendiness mengenai produk dan jasa yang
ada (Yadav & Rahman, 2018). Interactivity didefinisikan
sebagai persepsi pelanggan tentang sejauh mana media sosial
e-commerce memfasilitasi pelanggan untuk berbagi konten
dan pandangan dengan perusahaan dan pelanggan lain (Yadav
& Rahman, 2018). informativeness didefinisikan Sebagai
persepsi pelanggan tentang sejauh mana e-commerce di media
sosial menawarkan informasi yang akurat, berguna, dan
komprehensif. Pelanggan online umumnya memilih suatu
produk berdasarkan informasi yang cukup dan akurat yang
tersedia di situs e-commerce atau media sosial berupa fitur
produk, review, rating, dll (Yadav & Rahman, 2018). Word Of
Mouth (WOM) dianggap sebagai persepsi pelanggan tentang
sejauh mana pelanggan e-commerce merekomendasikan dan
berbagi pengalaman tentang e-commerce di media sosial
(Yadav & Rahman, 2018). Ulasan pengalaman / peringkat
online adalah sumber utama dari WOM yang ditawarkan oleh
situs e-commerce dan telah secara luas mempengaruhi dan
membantu pelanggan dalam membuat keputusan yang tepat
(Cheung,2018). personalization didefinisikan sebagai persepsi
pelanggan tentang sejauh mana media sosial situs e-commerce
menawarkan layanan yang disesuaikan untuk memenuhi
preferensi pelanggan (Yadav & Rahman, 2018). Perhatian
utama dalam e-commerce SMMA adalah menawarkan konten
yang disesuaikan sesuai preferensi pelanggan.
Mempersonalisasi media sosial e-commerce, perusahaan dapat
memberikan pengalaman yang lebih individualistis,
meningkatkan afinitas dan loyalitas merek terhadap situs e-
commerce (martin and todorov 2010). trendiness didefinisikan
sebagai persepsi pelanggan tentang sejauh mana media sosial
e-commerce menawarkan konten yang terbaru dan sedang
diperbincangkan (Yadav & Rahman, 2018). Informasi trendi
di media sosial mencakup empat sub-motivasi: pengawasan,
pengetahuan, informasi pra-pembelian, dan inspirasi.
Pengawasan melambangkan melihat dan terus mendapat
informasi tentang lingkungan sosial individu. Pengetahuan
melambangkan fakta relevan perusahaan yang diperoleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari kesadaran dan
kemahiran pelanggan lain untuk mendapatkan fakta yang lebih
relevan tentang produk perusahaan. Informasi pra-pembelian
menandakan ulasan / penilaian produk, rekomendasi / rujukan,
dan postingan di komunitas merek untuk memudahkan
pelanggan dalam mengambil keputusan pembelian yang
dipikirkan dengan matang. Akhirnya, inspirasi berkaitan
dengan pelanggan yang mengikuti informasi yang relevan
dengan perusahaan dan mencapai ide-ide inovatif, informasi
yang relevan, karenanya perusahaan berfungsi sebagai sumber
motivasi atau inspirasi (Muntinga, 2011). Pada penelitian
Yadav & Rahman (2018) dimensi tersebut tidak diukur secara
mendalam, karena social media marketing activities dianggap
sudah mewakili seluruh dimensi. Pada penelitian ini dimensi
social media marketing activities diukur lebih mendalam agar
menghasilkan manfaat yang lebih luas, tetapi dimensi word of
mouth tidak diukur karena dinilai tidak relevan dengan social
media marketing activities. Menurut (Yadav & Rahman, 2018)
Social media marketing activities berpengaruh positif
terhadap brand equity.

Brand equity didefinisikan sebagai penilaian subyektif


dan tidak berwujud pelanggan dari merek, di atas dan di luar
nilai yang dirasakan secara obyektif (Lemon et al., 2001).
Merek juga membantu pelanggan dalam mengembangkan citra
unik dari produk / layanan tertentu yang melepaskannya dari
pesaing (Kotler et al., 2015). Menurut Yadav & Rahman
(2018) dimensi Social media marketing activities berpengaruh
positif terhadap Brand Equity. Berdasarkan penjelasan di atas
ditetapkan hipotesis pertama sebagai berikut:

H1a: Interactivity berpengaruh positif terhadap Brand


Equity.

H1b: Informativeness berpengaruh positif terhadap Brand


Equity.

H1c: Personalization berpengaruh positif terhadap Brand


Equity.
H1d: Trendiness berpengaruh positif terhadap Brand
Equity.

Brand equity berpengaruh positif terhadap customer


loyalty (Yadav & Rahman, 2018). Customer loyalty adalah
kesediaan konsumen untuk lebih sering mengunjungi situs dan
melakukan pembelian berulang (Eid, 2011). Beberapa
indikator yang disarankan oleh Eid, (2011) untuk mengukur
customer loyalty terdiri atas pembelian berulang,
merekomendasikan platform e-commerce kepada orang lain
dan mempertimbangkan platform e-commerce sebagai pilihan
pertama. Demikian pula dengan penelitian dari Yadav &
Rahman, (2018) dan Nursalam, (2016) menyatakan bahwa
brand equity berpengaruh positif terhadap customer loyalty.
Berdasarkan penjelasan di atas ditetapkan hipotesis kedua
sebagai berikut:

H2: brand equity berpengaruh positif terhadap customer


loyalty.

Menurut Yadav & Rahman, (2018) brand equity dapat


memediasi pengaruh Social Media Marketing Activities
terhadap customer loyalty. Penelitian tersebut didukung oleh
Nursalam, (2016) bahwa social media marketing activities
berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap customer
loyalty yang dimediasi oleh brand equity. Berdasarkan
penjelasan di atas hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3a: Interactivity berpengaruh positif terhadap customer


loyalty dengan brand equity sebagai mediasi.

H3b: Informativeness berpengaruh positif terhadap


customer loyalty dengan brand equity sebagai
mediasi.

H3c: Personalization berpengaruh positif terhadap


customer loyalty dengan brand equity sebagai
mediasi.

H3d: Trendiness berpengaruh positif terhadap customer


loyalty dengan brand equity sebagai mediasi.

Hubungan antar variabel sebagaimana diuraikan pada


kerangka pemikiran diatas dimanifestasikan dalam model
konseptual yang ditampilkan pada gambar 1.1
Gambar 5. Model konseptual pengaruh sosial media
marketing activities terhadap loyalty customer dengan
brand equity sebagai variabel mediasi Tokopedia di kota
Bandung.

VI. METODE PENELITIAN


Penelitian ini didesain untuk tujuan menguji hipotesis
sehingga langkah-langkah yang akan dilalui terdiri atas
mengoperasionalisasikan variable, merancang intrumen
penelitian berupa kuesioner, menguji validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian, mengumpulkan data dari responden
dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah valid
dan reliabel, mengolah data, menganalisis data, melakukan
pengujian hipotesis.
Selanjutnya langkah 1 & 2 akan disampaikan pada
laporan UP sebagai materi untuk diseminarkan. Selebihnya 3
sampai 6 akan dilaksanakan setelah UP dinyatakan dapat
digunakan sebagai acuan untuk membuat tugas akhir. Setiap
langkah dalam desain penelitian ini akan dijelaskan secara
rinci pada setiap sub bagian metode penelitian.
6.1 Operasionalisasi Variabel
Agar operasionalisasi variabel dapat dilakukan sesuai
dengan prosedur yang benar maka terdapat beberapa hal
penting yang perlu dijelaskan pada langkah ini sebagaimana
disarankan oleh Sekaran dan Bougie (2017). Pertama, yang
merupakan objek dalam penelitian ini adalah Tokopedia yang
merupakan e-commerce dengan transaksi terbesar di
Indonesia. Kedua, atribut-atribut yang melekat pada objek
penelitian ini akan dijadikan sebagai ukuran dengan
melibatkan pelanggan sebagai penilai ukuran tersebut. Ketiga,
kualifikasi dari setiap atribut yang melekat pada objek
penelitian tersebut tidak dapat diukur tanpa melibatkan
pelanggan sebagai penilai. Keempat, nilai yang diberikan
pelanggan terkait setiap atribut dari objek dalam penelitian ini
mengacu pada persepsi tentang aktivitas pemasaran media
sosial, ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan Tokopedia.
Kelima, persepsi pelanggan tentang pemasaran media sosial,
ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan Tokopedia
digolongkan sebagai variabel dalam penelitian ini. Adapun
penjelasan tentang setiap ukuran atau indikator dari setiap
variabel tersebut ditampilkan pada tabel 6.1.

Tabel 6. Operasionalisasi Variabel


NO

VARIABEL DAN DEFINISINYA

DIMENSI VARIABEL DAN DEDINISINYA

INDIKATOR

PERTANYAAN

Social media marketing activities (SMMA) adalah subkategori


pemasaran online / pemasaran digital yang mendukung pendekatan
promosi tradisional. SMMA mengubah pelanggan menjadi pemasar
dan pendukung merek, yang menghasilkan, memodifikasi, dan
berbagi informasi online terkait mengenai berbagai merek dan
produk serta layanan masing-masing (Akar dan Topcu, 2011; Ismail,
2017).
Interactivity didefinisikan sebagai persepsi pelanggan tentang sejauh
mana media sosial e-commerce memfasilitasi pelanggan untuk
berbagi konten dan pandangan dengan perusahaan dan pelanggan
lain (Yadav & Rahman, 2018).

1. Kesempatan berbagi konten.


2. Kesempatan berinteraksi secara teratur.
3. Kesempetan berinteraksi dengan Tokopedia
4. Kesempatan berinteraksi dengan pelanggan lain.

Saya berkesempatan membagikan konten yang tersedia di media


social Tokopedia

Saya berkesempatan berinteraksi secara teratur melalui media sosial


tokopedia.

Saya berkesempatan berinteraksi dengan Tokopedia melalui media


sosial tokopedia

Saya berkesempatan berinteraksi dengan pelanggan lain melalui


media sosial tokopedia
informativeness didefinisikan Sebagai persepsi pelanggan tentang
sejauh mana e-commerce di media sosial menawarkan informasi
yang akurat, berguna, dan luas. (Yadav & Rahman, 2018)

1. Keakuratan informasi.
2. Kebergunaan informasi
3. Cakupan informasi

Media sosial Tokopedia menyampaikan informasi yang akurat

Media sosial Tokopedia menyampaikan informasi yang berguna

Media sosial Tokopedia menyampaikan Informasi yang luas.

personalization didefinisikan sebagai persepsi pelanggan tentang


sejauh mana media sosial e-commerce menawarkan layanan yang
disesuaikan untuk memenuhi preferensi pelanggan (Yadav &
Rahman, 2018)

1. Kelengkapan
2. Keragaman
3. Kesesuaian

Media sosial Tokopedia menyediakan pilihan konten yang lengkap

Media sosial Tokopedia menyediakan pilihan konten yang beragam

Media sosial Tokopedia menyediakan pilihan konten yang sesuai


dengan selera

trendiness didefinisikan sebagai persepsi pelanggan tentang sejauh


mana media sosial e-commerce menawarkan konten yang terbaru
dan sedang diperbincangkan (Yadav & Rahman, 2018)

1. Ketersediaan informasi terbaru.


2. Ketersediaan Hal trendi
3. Ketersediaan konten terbaru

Media sosial Tokopedia memberikan informasi terbaru.

media sosial Tokopedia menyediakan Konten yang trendi.


Media sosial Tokopedia memberikan konten terbaru

Brand equity didefinisikan sebagai penilaian subyektif dan tidak


berwujud pelanggan dari merek. (Lemon et al.2001).

Merek juga membantu pelanggan dalam mengembangkan citra unik


dari produk / layanan tertentu yang melepaskannya dari pesaing

(Keller et al., 2015).

-
1. Kekuatan merek.
2. Keinovatifan merek
3. Kepopuleran merek

Tokopedia adalah nama merek yang kuat

Tokopedia adalah nama merek yang inovatif

Tokopedia adalah nama merek yang populer

3
Customer loyalty adalah kesediaan konsumen untuk lebih sering
mengunjungi situs dan melakukan pembelian berulang (Mustafa,
2011).

-
1. Kesediaan membeli dimasa mendatang.
2. Kesediaan merekomendasikan situs.
3. Kesediaan kembali mengunjungi situs.

Saya akan membeli dari situs Tokopedia di masa mendatang.

Saya akan merekomendasikan situs Tokopedia kepada orang lain.

Saya akan kembali mengunjungi situs Tokopedia.

Selanjutnya skala likert akan diterapkan dalam


mengkuantifikasi setiap alternatif jawaban responden
berdasarkan setiap indikator yang diukur. Menurut Sekaran &
Bougie (2017) skala likert dirancang untuk menelaah seberapa
kuat subyek setuju atau tidak setuju dengan sebuah pernyataan
pada skala 5 (lima)-titik yang terdiri dari sangat setuju dengan
skor 5, setuju yang diberi skor 4, netral dengan skor 3, tidak
setuju yang diberi skor 2, dan sangat tidak setuju dengan skor
1.

6.2 Populasi dan Sampel


Penelitian ini akan melibatkan sampel dari populasi
pelanggan tokopedia pengguna Tokopedia rentang usia 15-35
tahun, mengikuti salah satu media sosial Tokopedia yaitu
Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok minimal selama 6
bulan, dan minimal pernah melakukan 3 kali transaksi
menggunakan Tokopedia di kota bandung. Syarat usia
pelanggan tersebut ditetapkan berdasarkan anggapan bahwa
mereka memiliki kapasitas kognitif yang cukup untuk dapat
mengisi pernyataan yang terdapat pada kuesioner.
Kota Bandung dipilih sebagai lokus penelitian
dikarenakan Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa
Barat sebagai responden yang merupakan Kota dengan
pengguna teraktif belanja online dan kunjungan belanja online
terbesar di indonesia. Sebagaimana disampaikan oleh
pikiranrakyat.com bahwa pengguna e-commerce terbesar
adalah Kota Bandung (pikiranrakyat.com, diakses pada 4
november 2020).
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak
90 orang dapat dikatakan sudah tepat karena jumlah tersebut
telah melebihi batas minimal jumlah sampel mengacu pada
gagasan yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) yang
didukung oleh Sekaran & Bougie (2017). Jumlah sampel yang
disarankan oleh para ahli tersebut paling sedikit sebanyak 10
kali jumlah variabel penelitian. Sementara dalam penelitian
ini, peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 30 kali
jumlah variabel yang terdiri atas persepsi tentang social media
marketing activities,brand equity, dan loyalitas pelanggan.
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling yang termasuk ke
dalam nonprobability sampling. Menurut Sekaran & Bougie
(2017) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
terbatas dengan tujuan tertentu yang dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan. Seseorang diambil sebagai sampel
karena peneliti menganggap seseorang tersebut memiliki
informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sedangkan
nonprobability sampling diartikan bahwa setiap anggota
populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih
sebagai sampel responden (Sekaran & Bougie, 2017). Dengan
demikian, kuesioner akan disebarkan kepada semua sampel
penelitian melalui kuesioner secara langsung yang didahului
wawancara singkat dengan responden untuk memudahkan
peneliti dalam memperoleh respon secara langsung dan cepat.
6.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
kuantitatif dengan mengkuantifikasikan data kualitatif
sehingga data yang diperoleh nantinya berupa angka. Data
primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti (Sekaran & Bougie, 2017). Sementara data penelitian
ini berasal dari responden sesuai dengan karakteristik populasi
yang telah dijelaskan sebelumnya. Data tersebut bersumber
dari kuesioner yang telah diisi oleh individu sebagai unit
analisis yang sesuai dengan karakteristik sampel penelitian.
Kemudian horizon waktu pengumpulan data dalam penelitian
ini diklasifikasikan sebagai cross-sectional atau one shot study
di mana data akan dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu.

6.4 Teknik Pengumpulan Data


Data penelitian direncanakan akan dikumpulkan selama
dua hari serta responden melibatkan pelanggan tokopedia
pengguna Tokopedia rentang usia 15-35 tahun, mengikuti
salah satu media sosial Tokopedia yaitu Facebook, Twitter,
Instagram, Tik Tok minimal selama 6 bulan, dan minimal
pernah melakukan 3 kali transaksi menggunakan Tokopedia di
Kota Bandung. Berikutnya setelah data disebarkan secara
langsung, kemudian diuji validitas dan realibilitasnya.
Menurut Sekaran & Bougie (2017) uji validitas adalah
aktivitas peneliti untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan dalam mengumpulkan data dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur. Dengan demikian, sebuah instumen
dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sekaran & Bougie,
2017). Sugiono (2017) menjelaskan bahwa pengukuran
validitas angket dapat dilakukan dengan menggunakan
product moment dengan kriteria jika r hitung ≥ r tabel maka
butir pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya jika r hitung < r
tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid dengan
degrees of freedom (df), df = n – k dengan keterangan n =
jumlah sampel (minimum), k = 2 yang mewakili skor item dan
skor total dari suatu variabel. Jumlah sampel minimum yang
digunakan yaitu 30, sedangkan jumlah yang diukur yaitu skor
item dan skor total item, maka df = 30 – 2 = 28. Oleh karena
itu r tabel dalam penelitian ini adalah df = 28, dengan r tabel
product moment adalah 0,3601.
Sementara itu, reliabilitas adalah aktivitas yang
dilakukan peneliti untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data bersifat konsisten bila
dilakukan dalam lintas waktu berbeda (Sekaran & Bougie,
2017). Dengan demikian, instrumen yang reliabel adalah yang
dapat diukur beberapa kali dalam lintas waktu berbeda dan
menghasilkan data yang konsisten (Sekaran & Bougie, 2017).
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan
dengan pengukuran koefisien Cronbach’s Alpha. Menurut
Sekaran & Bougie (2017) Cronbach’s Alpha merupakan
koefisien yang menunjukkan seberapa baik poin dalam suatu
instrumen berkorelasi secara positif antar satu sama lain.
Sementara itu, kriteria penilaian untuk mengetahui reliabilitas
suatu instrumen adalah kurang dari 0,60 dinilai tidak baik,
reliabilitas dalam kisaran 0,70 dapat diterima, dan reliabilitas
lebih dari 0,80 dinilai baik (Sekaran & Bougie, 2017).
Sedangkan alat bantu yang digunakan untuk mengukur
validitas dan reliabilitas adalah statistic program of social
science (SPSS) versi 21.

6.5 Teknik Pengolahan Data


Menurut Sekaran dan Bougie (2017) setelah data
diperoleh melalui survei dengan menggunakan kuisoner,
langkah selanjutnya dilakukan pengolahan data yang terdiri
atas empat tahap yaitu pengkodean data, pemasukan data,
pengeditan data, dan transformasi data:
1. Pengkodean data
Tahap pertama adalah pengkodean data (data coding)
yang didefinisikan sebagai kegiatan pemberian nomor
atas informasi yang diberikan oleh responden dengan
tujuan untuk memudahkan peneliti dalam memasukkan
data ke dalam komputer.
2. Pemasukan data
Selanjutnya, data yang telah diberi kode kemudian di
masukan ke dalam database. Pemasukan data
merupakan proses memasukan hasil pengkodean data
responden ke dalam database melalui program
perangkat lunak.
3. Pengeditan data
Setelah data dimasukan selanjutnya data diedit. Tahap
berikutnya adalah pengeditan data (data editing) yaitu
dengan memeriksa, menemukan, dan menindaklanjuti
data yang hilang, tidak logis, tidak konsisten, atau tidak
sah atas informasi yang diberikan responden sehingga
data tersebut menjadi lengkap dan layak untuk
dianalisis.
4. Transformasi data
Langkah terakhir dalam pengolahan data adalah
transformasi data. Tahap transformasi data disebut juga
dengan variasi pengkodean data yang merupakan suatu
proses mengubah data dari nilai kuantitatif menjadi
nilai lain. Data biasanya ditransformasi untuk menjauhi
masalah pada tahapan selanjutnya dari proses analisis
data.
6.6 Teknik Analisis Data
Menurut Sekaran & Bougie (2017) data dapat dianalisis
untuk diuji hipotesis setelah data tersebut terkumpul dari
sampel penelitian. Pada penelitian ini analisis yang digunakan
untuk menjawab identifikasi masalah penelitian dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Setelah itu peneliti akan
menguji social media marketing activities terhadap loyalitas
pelanggan dengan brand equity sebagai variabel mediasi
menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda
berganda. Regresi berganda adalah analisis yang
menggunakan lebih dari satu variabel independen untuk
menjelaskan varians dari variabel dependen pada suatu
penelitian (Sekaran & Bougie, 2017). Penelitian ini memiliki
sembilan hipotesis di mana lima hipotesis menggunakan
regresi sederhana dan empat hipotesis menggunakan regresi
berganda dan uji sobel. Regresi sederhana pada hipotesis
pertama bertujuan untuk menganalisis pengaruh dimensi
social media marketing activities terhadap brand equity yang
secara formulatif disajikan dalam bentuk persamaan
sebagaimana menurut Sugiama (2014) sebagai berikut:
Y = a1 + b1 X1+ b2 X2+ b3 X3+ b4 X4
Y = Brand Equity
X1 = Interactivity
X2 = Informativeness
X3 = Personalization
X4 = Trendiness
Z = Loyalitas pelanggan
a1 = Konstanta
b = Koefisien peningkatan variabel terikat jika ada
peningkatan satu satuan variabel bebas
Selain itu persamaan tersebut bisa digunakan untuk
regresi sederhana hipotesis pertama yaitu pengaruh dimensi
social media marketing activities terhadap loyalitas pelanggan.
Sedangkan hipotesis selanjutnya menggunakan analisis regresi
berganda dan uji sobel yang bertujuan untuk menganalisis
apakah brand equity dapat memediasi pengaruh dari dimensi
social media marketing activities terhadap loyalitas pelanggan.
Persamaan regresi berganda untuk hipotesis keempat secara
formulatif disajikan dalam bentuk persamaan sebagaimana
menurut Sugiama (2014) sebagai berikut:
Z = a2 + b5 X1+ b6 X2+ b7 X3+ b8 X4 + b9 Y
Keterangan:
X1 = Interactivity
X2 = Informativeness
X3 = Personalization
X4 = Trendiness
Y = Brand Equity
Z = Loyalitas pelanggan
a2 = Konstanta
b = Koefisien peningkatan variabel terikat jika ada
peningkatan satu satuan variabel bebas
Selanjutnya, langkah kedua terkait dengan hipotesis
keempat dilakukan dengan menggunakan uji sobel
sebagaimana yang dikemukakan oleh Preacher & Hayes
(2004) dinyatakan sebagai berikut:
Sab = √ b2 s 2a +a2 s 2b + s2b s 2b
Keterangan:
Sab = Besar Standar eror pengaruh tidak langsung
a = Koefisien regresi variabel independen terhadap variabel
intervening
b = Koefisien regresi variabel intervening terhadap variabel
dependen
Sa = Standar eror koefisien a
Sb = Standar eror koefisien b
Untuk menguji signifikasi tidak langsung maka
dilakukan perhitungan nilai t dari koefisien (Kusumastuti &
Kumalasari, 2017). Preacher & Hayes (2004)
memformulasikan perhitungan sebagai berikut:
ab
t=
Sab
Keterangan:
t = Nilai t hitung
Sab = Besar standar eror pengaruh tidak langsung
a = Koefisien regresi variabel independen terhadap
variabel intervening
Kemudian, Kusumawati & Kumalasari (2017)
menyatakan bahwa untuk menguji signifikansi pengaruh tidak
langsung maka perlu menentukan t hitung dari koefisien ab
dengan menggunakan perhitung ab dibagi sab sebagaimana
diformulasikan oleh Preacher & Hayes (2004). Pengolahan
data untuk menganalisis regresi berganda peneliti
menggunakan statistic program of social science (SPSS) versi
21. Sementara untuk menguji uji sobel peneliti menggunakan
kalkulator uji sobel online dari Preacher (2018).
Selanjutnya, untuk menjelaskan hubungan persamaan
best linier unbiased estimator (BLUE) digunakan dalam
penelitian ini untuk membuktikan persamaan hubungan yang
valid dengan memenuhi asumsi-asumsi dasar klasik atau
disebut ordinary lest square (OLS) pada regresi berganda
yang digunakan, untuk itu diperlukannya pengujian asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan
uji heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Pada pengujian
tersebut pengolahan data dengan menggunakan program SPSS
versi 21. Selanjutnya akan dijelaskan setiap elemen uji asumsi
klasik.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak
(Sekaran & Bougie, 2017). Uji kolmogorov smirnov adalah
teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dengan
melihat angka signifikansinya. Kriteria pengujian normalitas
yaitu apabila angka signifikansi (sig) ≥ 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal, sebaliknya apabila angka
signifikansi (sig) < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal.
Menurut Sekaran & Bougie (2017) uji multikolinaritas
bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar dua atau lebih variabel independen.
Multikoleniaritas dapat diidentifikasi melalui nilai toleransi
dan faktor inflasi varians yaitu nilai dari kebalikan toleransi
atau disebut inverse of the tolerance value (VIF). Ukuran
tersebut mampu menunjukkan di mana tingkat variabel bebas
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Selain itu, nilai
cuttof yang biasanya digunakan dalam pengujian ini adalah
sebesar 0,10 di mana nilai tersebut sama dengan VIF 10
(Sekaran & Bougie, 2017). Model dapat dikatakan bebas dari
multikoleniaritas jika tolerance value-nya lebih besar dari 0,10
dan VIF tidak lebih dari 10.
Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi berganda
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
terhadap pengamatan yang lainnya, jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Uji Glesjer digunakan untuk melakukan
pengujian ini yaitu dengan cara meregresi nilai absolute
residual dari model yang di estimasi terhadap variabel
independen. Namun, jika tidak terdapat satupun
variabelmindependen yang berpengaruh signifikan terhadap
nilai absolute residual atau nilai signifikansinya berada di atas
5% maka kondisi menunjukkan tidak terjadinya
heteroskedastisitas.
Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan secara akurat
apakah hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima dengan cara
menolak hipotesis nol (H0) (Sekaran & Bougie, 2017). Adapun
hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut:
1. Pengaruh Interactivity (X1), terhadap Brand Equity
(Y)
 H0: b1 < 0 Interactivity tidak berpengaruh
terhadap Brand Equity
 HA: b1 > 0 Interactivity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Brand Equity.
2. Pengaruh Informativeness (X2), terhadap Brand
Equity (Y)
 H0: b1 < 0 Informativeness tidak berpengaruh
terhadap Brand Equity
 HA: b1 > 0 Informativeness berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Brand
Equity.
3. Pengaruh Personalization (X3), terhadap Brand Equity
(Y)
 H0: b1 < 0 Personalization tidak berpengaruh
terhadap Brand Equity
 HA: b1 > 0 Personalization berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Brand
Equity.
4. Pengaruh Trendiness (X4), terhadap Brand Equity (Y)
 H0: b1 < 0 Trendiness tidak berpengaruh
terhadap Brand Equity
 HA: b1 > 0 Trendiness berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Brand Equity.
5. Pengaruh brand equity (Y) terhadap loyalitas
pelanggan (Z)
 H0: b3 < 0 brand equity tidak berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan.
 HA: b3 > 0 brand equity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
6. Pengaruh Interactivity (X1) terhadap loyalitas
pelanggan (Z) yang dimediasi brand equity (Y)
 H0: b1 b2 < 0 Interactivity tidak berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi
oleh brand equity.
 HA: b1 b2 > 0 Interactivity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
yang dimediasi oleh brand equity.
7. Pengaruh Informativeness (X2) terhadap loyalitas
pelanggan (Z) yang dimediasi brand equity (Y)
 H0: b1 b2 < 0 Informativeness tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
yang dimediasi oleh brand equity.
 HA: b1 b2 > 0 Informativeness berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan yang dimediasi oleh brand equity.
8. Pengaruh Personalization (X3) terhadap loyalitas
pelanggan (Z) yang dimediasi brand equity (Y)
 H0: b1 b2 < 0 Personalization tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
yang dimediasi oleh brand equity.
 HA: b1 b2 > 0 Personalization berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan yang dimediasi oleh brand equity.
9. Pengaruh Trendiness (X4) terhadap loyalitas
pelanggan (Z) yang dimediasi brand equity (Y)
 H0: b1 b2 < 0 Trendiness tidak berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi
oleh brand equity.
 HA: b1 b2 > 0 Trendiness berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
yang dimediasi oleh brand equity.
Dengan demikian, membandingkan antara t hitung dan ttabel
dengan degree of freedom (df) = n-k (n merupakan jumlah
sampel dan k merupakan jumlah variabel) dan tingkat
signifikansi sebesar 5% (0,05) yang digunakan sebagai dasar
kriteria penentuan penerimaan H 0 atau HA dalam pengambilan
keputusan untuk menginterpretasikan hasil uji t pada hipotesis
satu, dua, dan tiga. Selain itu, hasil uji t dapat diinterpretasikan
melalui perbandingan signifikansi dengan taraf kesalahan
sebesar 0,05. Sugiyono (2017) mengemukakan kriteria dalam
uji t sebagai berikut:
a. Jika thitung < ttabel dan nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H 0
gagal ditolak dan HA ditolak, artinya variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
b. Jika thitung > ttabel dan signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak
dan HA diterima, artinya variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen
Kusumawati & Kumalasari (2017) juga menambahkan
bahwa uji sobel digunakan untuk mengetauhi apakah variabel
intervening mampu memediasi pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dengan kondisi nilai thitung lebih
besar dari ttabel.

VII. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


7.1 Lokasi Penelitian
Untuk memeperoleh data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data
di Kota Bandung.
7.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu dalam melakukan penelitian ini
tersusun pada tabel 7.1
Tabel 7. Jadwal Kegiatan Penelitan

Jenis Kegiatan Waktu Penelitian


OKT NOV DES JAN FEB 2021
2020 2020 2020 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
UP
Pengumpulan
draft UP
Seminar UP
Pengumpulan
data
Pengolahan
dan analisis
data
Penyusunan
laporan
Pengumpulan
draft TA
Sidang TA
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, R., Layaman, Djuwita, D., Selang, C. A. D.,
Mileva, L., Dh, ahmad fauzi, Kuspriyono, T.,
Nurelasari, E., Ningsih, D. N., Ekonomi, F., Kanjuruhan,
U., Hidayat, C. W., Ekonomi, F., Kanjuruhan, U., Media,
S., Mouth, W. O., Beli, M., Herman, L. E., Athar, H. S.,
… Dengan, L. (2018). Analisis Pemanfaatan Social
Media Marketing Terhadap Customer Loyalty Yang
Menggunakan Brand Trust Sebagai Variabel Mediasi.
Cakrawala, 4(2), 445–455.

Ashari, 2014. (2019). 済 無 No Title No Title. 53(9), 1689–


1699.

Eid, M. (2011). Determinants of E-Commerce Customer


Satisfaction, Trust, and Loyalty in Saudi Arabia. Journal
of Electronic Commerce Research.

Godey, B., Manthiou, A., Pederzoli, D., Rokka, J., Aiello, G.,
Donvito, R., & Singh, R. (2016). Social media marketing
efforts of luxury brands: Influence on brand equity and
consumer behavior. Journal of Business Research,
69(12), 5833–5841.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.04.181
Harahap, D. A. (2018). Perilaku Belanja Online Di Indonesia:
Studi Kasus. JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia, 9(2), 193–213.
https://doi.org/10.21009/jrmsi.009.2.02

Kamath, P. R., Pai, Y. P., & Prabhu, N. K. P. (2019). Building


customer loyalty in retail banking: a serial-mediation
approach. International Journal of Bank Marketing,
38(2), 456–484. https://doi.org/10.1108/IJBM-01-2019-
0034

Koay, K. Y., Ong, D. L. T., Khoo, K. L., & Yeoh, H. J.


(2020). Perceived social media marketing activities and
consumer-based brand equity : Testing a moderated
mediation model. Asia Pacific Journal of Marketing and
Logistics. https://doi.org/10.1108/APJML-07-2019-0453

Kotler, P., Keller, Manceau, & Hemonnet-Goujot, A. (2015).


Marketing Management 15th. In Décisions Marketing
(Vol. 83).

Lemon, K., Rust, R., & Zeithaml, V. (2001). What drives


customer equity. Marketing Management, 10(1), 20.

Nofri, O., & Hafifah, A. (2018). Analisis Perilaku Konsumen


Dalam Melakukan Online Shopping Di Kota Makassar.
Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 5(1), 113–
132. https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.5054

Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). 済


無 No Title No Title. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Perwira, B., Yulianto, E., & Kumadji, S. (2016). PENGARUH


E-SERVICE QUALITY DAN PERCEIVED VALUE
TERHADAP KEPUASAAN PELANGGAN DAN
LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Mahasiswa
S1 Universitas Brawijaya yang Melakukan Transaksi
Pembelian Online dengan Mobile Application
Tokopedia). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
Brawijaya, 38(2), 46–54.

Ratana, M. (2018). Pengaruh Social Media Marketing


Terhadap Ekuitas Merek. Jurnal Studi Komunikasi Dan
Media, 22(1), 13.
https://doi.org/10.31445/jskm.2018.220102

Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode penelitian untuk


bisnis (D. A. Halim & A. N. Hanifah (eds.); 6th ed.).
Salemba Empat.

Yadav, M., & Rahman, Z. (2018). The influence of social


media marketing activities on customer loyalty: A study
of e-commerce industry. Benchmarking, 25(9), 3882–
3905. https://doi.org/10.1108/BIJ-05-2017-0092

BUKU

Lemon, K., Rust, R., & Zeithaml, V. (2001). What drives


customer equity. Marketing Management, 10(1), 20.

Kotler, P., Keller, Manceau, & Hemonnet-Goujot, A. (2015).


Marketing Management 15th. In Décisions Marketing
(Vol. 83).

Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode penelitian untuk


bisnis (D. A. Halim & A. N. Hanifah (eds.); 6th ed.).
Salemba Empat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai