Anda di halaman 1dari 103

1

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTASI PENJUALAN SEPEDA MOTOR PADA DEALER

HONDA CV. HERRY MOTORINDO MANDIRI PERANAP

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Ahli Madya (Amd) pada fakultas ekonomi dan ilmu sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

OLEH :

LAIDI HIDAYAT
NIM : 01870414106

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
ABSTRAK

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN SEPEDA MOTOR PADA CV.

HERRY MOTORINDO MANDIRI

Oleh:

Laidi Hidayat
01870414106

Penelitian ini berjudul “Sitem Akuntansi Penjualan Sepeda Motor Pada


CV. Herry Motorindo Mandiri”.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana praktek sistem akuntansi penjualan pada CV. Herry
Motorindo Mandiri Peranap. Baik sistem akuntansi penjualan secara Tunai
maupun Kredit, serta prosedur penjualan pada CV. Herry Motorindo Mandiri
Peranap, sudah dilaksanakan berdasarkan metode yang efektif dan efisien, serta
ditetapkan secara konsisten. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah
deskriptif komperatif yaitu membandingkan antara teori-teori yang mendukung,
yang ada hubungannya dengan pembahasan masalah praktik yang terjadi
dilapangan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa CV. Herry Motorindo
Mandiri Peranap melaksanakan penjualan dengan dua prosedur yaitu: penjualan
tunai dan penjualan kredit dan menerapkan sistem akuntansi dengan tiga sitem
yaitu: Bodar, Bisnis Owner, Bisnis Owner Marketing. Kebijakan penerapan
sistem akuntansi di perusahaan ini untuk keefektifan perusahaan dalam sistem
pencatatan.

Kata kunci : Sistem Akuntansi Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit

i
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, serta hidayah-Nya

kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul “Sistem Akuntansi Penjualan Sepeda Motor pada Dealer Honda Cv.

Harry Motorindo Mandiri Peranap” dan Shalawat beriring salam penulis

panjatkan kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, yang telah

mengajarkan islam serta membawa ummat kepada zaman yang penuh ilmu

pengetahuan, yang syafaatnya diharapkan di yaumil akhir kelak.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Ahli Madya pada Jurusan Diploma Tiga Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Dalam proses

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,

arahan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag selaku Rektor UIN SUSKA

RIAU.

2. Ibu Dr. Hj. Mahyarni, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial, beserta pembantu Dekan I, II, dan III UIN SUSKA RIAU.

3. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis dan saudara penulis.

Ayahanda yang bernama Zulkifli dan Ibunda yang bernama Susi Yantri,
iii

yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, dukungan dan dorongan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

baik.

4. Ibu Dr. Harizah Hasyim, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SUSKA RIAU.

5. Ibu Febri Rahmi, SE, M.Sc, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SUSKA RIAU.

6. Ibu Harkaneri, SE, MSA,Ak, AC. selaku dosen pembimbing tugas akhir

yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan serta masukkan

kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan tugas akhir.

7. Bapak Dr. Dony Martias, SE, M.M sebagai Penasehat Akademis yang

telah banyak memberikan ilmu serta arahan dan bimbingan hingga

selesainya penulis tugas akhir ini.

8. Seluruh Bapak Dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

SUSKA RIAU yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada

penulis selama perkuliahan dan penyusunan tugas akhir.

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

SUSKA RIAU.

10. Pimpinan Perusahaan dan seluruh Karyawan terkhusus Bapak Ambril

Erwan di CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap, yang senantiasa

membantu kelancaran dalam penulisan tugas akhir ini dan memberikan

bimbingan sehingga penulis dapat mengumpulkan data dengan baik dan

benar.
iv

11. Sahabat terbaik Wahyu Saputr, Fendy Herawan, Hendy Aryadi, dan

Fadillah Bijaksana yang senantiasa memberikan doa, semangat dan

dukungan yang tiada henti-hentinya.

12. Teman terbaik Friska Oktavia, Della Amelia, dan Ulfa Ramadhani yang

senantiasa memberikan doa, semangat dan dukungan yang tiada henti-

hentinya.

13. Teman-teman seperjuangan Diploma III Akuntansi Lokal A yang selalu

memberikan semangat dan kerjasamanya dalam menyelesaikan study.

14. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga semua bantuan, dukungan dan

doa yang telah di berikan menjadi amal baik serta mendapatkan ridho dan

balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan masukkan berupa kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak. Semua masukkan tersebut akan penulis jadikan sebagai motivasi untuk

berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga tugas akhir

ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Aamiin

Pekanbaru, 14 September 2021


Penulis

Laidi Hidayat
NIM. 01870414106
v

DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah.............................................................................................5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................................5

1.4 Metode Penelitian................................................................................................6

1.5 Sistematika Penulisan..........................................................................................8

BAB II GAMBARAN UMUM CV. MOTORINDO MANDIRI......................................10

1.1 Gambaran Umum Tentang Dealer Honda CV Herry Motorindo Mandiri

Peranap...........................................................................................................................10

1.2 Gambaran Umum Kabupaten Indragiri Hulu.....................................................18

1.3 Gambaran Umum Tentang Kecematan Peranap................................................21

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK................................................................22

3.1 Tinjauan Teori....................................................................................................22

3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi.....................................................................22

3.1.2 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi.................................................................29

3.1.3 Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi........................................................31

3.1.4 Sistem Akuntansi Penjualan.......................................................................36


vi

3.1.5 Sistem Akuntansi Penjualan Kredit...........................................................48

3.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan..........................................56

3.1.7 Pandangan Islam........................................................................................58

3.2 Tinjauan Praktek................................................................................................61

3.2.1 Sistem Akuntansi.......................................................................................61

3.2.2 Sistem Akuntansi Penjualan.......................................................................63

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................85

4.1 Kesimpulan........................................................................................................85

3.2. Saran...................................................................................................................86

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................88
vii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Struktur CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap……………………….………….13

3.1 Flowchart Penjualan Tunai…………………………………………………………66

3.1 Flowchart Penjualan Kredit………………………………………….…………….72

4.1
viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian……………………………………………………..88

Lampiran 2 Daftar Lampiran Wawancara ………………………………………89

Lampiran 3 Dokumentasi pada CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap………..90


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan

seoptimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan

mempunyai strategi penjualan yang berbeda-beda. Mereka memilih

strategi yang mampu mengembangkan perusahaannya masing-masing.

Dengan demikian hal tersebut akan menimbulkan persaingan antar

perusahaan.

Pada umumnya perusahaan itu terbagi atas tiga jenis yaitu, perusahaan

jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan industri (manufacture). Perusahaan

jasa adalah perusahaan yang tidak menjual barang atau sesuatu yang berupa

fisik, melainkan memberi atau menjual jasa, perusahaan dagang adalah

perusahaan yang menjual barang tanpa mengubah bentuk fisik barang

tersebut, sedangkan perusahaan industri adalah perusahaan yang mengubah

barang menjadi barang setengah jadi ataupun jadi. Perusahaan yang bergerak

dibidang perdagangan, pendapatannya diperoleh dari penjualan barang

dagangnya. Faktor inilah yang menjadi kunci sekaligus indikator apakah

usaha yang dijalani perusahaan tersebut mengalami kemajuan atau

kemunduran. Oleh karena itu untuk mencapai tingkat penjualan yang

diinginkan oleh perusahaan, maka penjualan harus dilakukan dengan cara

yang baik, yaitu melalui cara-cara atau sistem penjualan yang ditetapkan.

1
2

Akuntansi merupakan salah satu bagian dari bentuk pengumpulan

informasi yang dibutuhkan dalam perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan

berdasarkan dua aspek penting. Pertama, penekanan pada aspek fungsi, yaitu

pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan pada aspek fungsi

akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan

informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan

mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk

perencanaan yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh

manajemen serta memberikan pertanggung jawaban organisasi kepada

investor, kreditor, pemerintah, dan lainnya. Kedua, penekanan pada 3 aspek

aktivitas dari orang yang melaksanakan proses akuntansi. Dalam aspek ini

orang yang melaksanakan aspek akuntansi harus mengidentifikasikan data

yang relevan dalam pembuatan keputusan, memproses atau menganalisis data

yang relevan, dan mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan

untuk pembuatan keputusan.

Setiap perusahaan akan selalu bersaing dalam merebut pangsa pasar. Para

pengusaha harus pandai mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk

yang dihasilkan perusahaan masing-masing. Untuk bisa melakukannya

diperlukan manajemen dan SDM yang baik dalam perusahaan. Manajeman

dalam perusahaan harus didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang

memadai. Karena dengan SDM yang baik bisa menentukan kearah mana

tujuan perusahaan harus dijalankan, dan akan bisa menentukan kebijakan-

kebijakan perusahaan yang akan digunakan dalam mencapai target


3

perusahaan.

CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap merupakan salah satu perusahaan

yang berbentuk dealer yang berusaha memenangkan persaingan dalam

perebutan konsumen dari banyaknya dealer-dealer sebagai pesaing yang ada

di Kec. Peranap. CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap adalah Dealer yang

berupa dealer resmi yang melayani penjualan sepeda motor, service atau

pemeliharaan serta penjualan spare part ( suku cadang ) sepeda motor.

Dengan demikian berarti CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap bergerak

dibidang penjualan dan jasa.

CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap hanya melayani penjualan dan

service sepeda motor dari pabrikan Honda. Spare part yang dijualpun

komponen asli dari Honda. Dibidang jasa CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap menyediakan bengkel sebagai tempat melakukan pemeliharaan

sepeda motor.

Untuk lebih menarik pembeli agar volume penjualan meningkat, CV.

Herry Motorindo Mandiri Peranap melakukan 2 sistem penjualan, yaitu :

1. Penjualan secara tunai.

Penjualan yang cara pembayarannya dilakukan secara langsung

pada waktu terjadi transaksi penjualan.

2. Penjualan secara kredit.

Penjualan yang cara pembayarannya secara bertahap atau dengan

angsuran dengan batas waktu yang telah disepakati antara penjual

dengan pembeli, dan pembeli dibebani bunga kredit yang harus


4

dibayarkan bersamaan dengan pembayaran angsuran.

Volume penjualan yang dilakukan perusahaan merupakan faktor penentu

berhasil tidaknya perusahaan. Jika perusahaan melakukan penjualan dibawah

target yang direncanakan, maka perusahaan tersebut gagal dalam pemasaran

produknya. Sebaliknya jika perusahaan menjual melewati target yang

direncanakan, maka perusahaan tersebut berhasil dalam usaha pemasaran

produknya dan perusahaan akan memperoleh keuntungan yang maksimal.

Sistem akuntansi penjualan merupakan sistem yang berguna sebagai alat

kontrol terhadap pelaksanaan suatu transaksi perusahaan, atau bisa juga

berguna untuk mengetahui kemajuan yang diraih oleh perusahaan dalam

jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembukuan merupakan

bagian dalam akuntansi yang harus terpisah antara satu dengan yang lainnya,

agar kemungkinan penyelewengan-penyelewengan dapat dihindari dan

diawasi sedini mungkian.

Supaya CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap mencapai target penjualan

sehingga keuntungan yang dihasilkan lebih besar, diperlukan kebijakan

tentang sistem penjualan yang akan memudahkan konsumen melakukan

pembelian. Karena dengan kemudahan sistem penjualannya akan menarik

pembeli untuk memilih alternatif yang ditawarkan dealer dalam pembelian

sepeda motor, sehingga akan mendongkrak volume penjualan pada dealer

CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap.

Setelah penulis melakukan pengamatan langsung dari CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap, maka penulis menemukan dalam penjualan


5

kredit CV. Herry Motorindo Mandiri kurang teliti terhadap calon pembeli

sehingga ada penunggakan dan penarikan terhadap sepeda motor CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap , Selain itu dalam penerapan sistem akuntansi

penerimaan kas pada perusahaan, kasir masih melakukan fungsi sebagai pihak

penerima yang sekaligus transaksi keuangan.

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut

tentang bagaimana sistem penjualan pada Dealer Honda Peranap Kab.

Indragiri Hulu dan menyusun dalam bentuk laporan penelitian yang diberi

judul “SISTEM AKUNTASI PENJUALAN SEPEDA MOTOR PADA DEALER

HONDA CV. HERRY MOTORINDO MANDIRI PERANAP”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka peneliti


merummuskan permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu:

1. Bagaimanakah sistem Akuntansi penjualan pada Dealer Honda CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) untuk mengetahui sistem Akuntansi penjualan pada Dealer Honda CV.

Herry Motorindo Mandiri Peranap.


6

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Bagi perusahaan, sebagai bahan informasi dan masukan bagi

perusahaan yang dapat dijadikan pertimbangan didalam perbaikan dan

pengembangan perusahaan, terutama dalam menjalankan dan

menentukan kebijakan sistem akuntansi penjualan bagi perusahaan.

b. Bagi peneliti, untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan

tentang faktor yang menyebabkan peningkatan dan penurunan suatu

penjualan serta dapat mengetahui tentang prakter sistem akuntansi

penjualan yang terjadi dilapangan.

c. Sebagai bahan masukan informasi dan perbandingan bagi peneliti

yang lainnya dengan judul yang sama dimana yang akan datang serta

sumbangan pemikiran bagi pengembangan pengetahuan dari peneliti.

1.4 Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dealer Honda CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap Kab. Indragiri Hulu Pekanbaru Provinsi Riau, yang terletak pada

Jl.Jendral sudirman Peranap Kab. Indragiri Hulu.

2. Jenis dan Sumber Data

Dalam rangka memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan data sebagai berikut :


7

a. Data primer adalah data yang belum diolah yang langsung diperoleh

peneliti dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi.

b. Data skunder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain tidak

langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian data skunder

biasanya berwujud data, dokumentasi atau laporan tersedia.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk dapat diperoleh data-data yang dapat diuji kebenarannya, relevan,

dan lengkap, maka peneliti menggunakan instrument sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah dengan melakukan pengutipan secara langsung

terhadap data data yang dimiliki perusahaan seperti prosedur

penjualan, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti yang mana peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan

pihak terkait terutama mengenai sistem akuntansi penjualan dan

faktor faktor yang menyebabkan naik dan turunnya penjualan, serta

hal-hal lain yang dianggap penting bagi penelitian dan yang terkait

dengan sistem akuntansi penjualan.


8

4. Analisis Data

Dalam menyusun tugas akhir ini, metode yang digunakan oleh peneliti

adalah metode deskriptif Komperatif, yaitu membandingkan antara teori-

teori yang mendukung, yang ada hubungannya dengan pembahasan

masalah, praktik yang terjadi dilapangan pada Dealer Honda CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap kemudian ditarik kesimpulan dan disajikan

dalam bentuk laporan penelitian.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam menyususn tugas akhir ini, peneliti membatasi ruang lingkup

pembahasan yang terdiri dari 4 (empat) bab yang masing-masing akan

membahas masalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi dan

aktivitas perusahaan serta lokasi perusahaan.

BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

Pada bab ini akan membahas tentang tinjauan teori

(seperti: pengertian sistem akuntansi, unsur-unsur sistem


9

akuntansi, fungsi dan tujuan sistem akuntansi, sistem

akuntansi penjualan tunai dan kredit, faktor-faktor yang

mempengaruhi penjualan dan landasan syariah) dan

tinjauan praktek (seperti : sistem akuntansi yang

digunakan, sistem dan prosedur penjualan tunai, sistem

dan prosedur penjualan kredit, Faktot-faktor yang

mempengaruhi penjualan pada Dealer Honda CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap).

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini akan membahas tentang simpulan dan saran

dari semua pembahasan.


BAB II

GAMBARAN UMUM CV. MOTORINDO MANDIRI

1.1 Gambaran Umum Tentang Dealer Honda CV Herry Motorindo

Mandiri Peranap

1. Sejarah Singkat Perusahaan.

Dealer Honda CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap , yang didirikan

pada Tahun 16, Juni 2004, yang didirikan oleh bapak Hery Efendi Pranata,

dimana dealer tersebut termasuk dealer resmi sepeda motor honda (H123) di

dealer ini hanya menjual motor dengan merek Honda saja.

Setelah mendapatkan izin Hak Guna Bangun dari pemerintah daerah Riau

diatas sebidang tanah di Jl. Jend. Sudirman No.38, dimana lokasi ini termasuk

strategis karena dekat dengan pasar raya peranap pusat pembelanjaan

masyarakat yang ada di Peranap Kecamatan Peranap Kabaupaten Indragiri

Hulu Riau.

Dengan berdirinya CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap didaerah

sekitarnya juga mengalami suatu kemudahan dan kemajuan ekonomi. Karena

dealer tersebut memperkerjakan masyarakat sekitar yang ahli dibidangnya

masing-masing, hal ini sangat bagus karena mengurangi tingkat

pengangguran pada daerah sekitar.

2. Visi dan Misi Perusahaan.

a. Visi Dealer Honda

Adapun Visi dari Dealer CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap kec.

Peranap Kab. Indragiri Hulu Riau sebagai berikut :

10
11

1) Menjadikan Dealer pilihan pertama konsumen untuk daerah

Peranap dan sekitarnya

2) Menjadikan tiap pengguna motor honda menjadi mitra dan teman

se umur hidup.

b. Misi Dealer Honda CV. Herry Motorindo Mandiri

Misi dari CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap kec. Peranap Kab.

Indragiri Hulu Riau adalah sebagai berikut :

1) Memberikan layanan yang terbaik dengan sepenuh hati.

2) Solusi yang terbaik dan tuntas.

3) Filosofi keluarga Motorindo Mandiri Peranap

Sejak pertama keluarga Motorindo Mandiri Peranap memiliki satu filosofi

yang mulia dan selalu diterapkan pada setiap aktifitas bisnisnya. Filosofi

tersebut adalah “DISIPLIN DAN KEJUJURAN” penyempurnaan dari

penjaraban kedisiplinan dan kejujuran itu direalisasikan ke dalam aktifitas

sehari-hari perusahaan: “dengan kejujuran dan disiplin yang tinggi maka

sesuatu yang dimulai dari yang kecil akan tumbuh berkembang menjadi

sesuatu yang besar dan kekuasaan akan bisa diraih”.

3. Struktur CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap

Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap perusahaan yang didirikan

sudah pasti mempunyai tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut maka

diperlukan suatu manajemen yang baik, yang mampu mengarahkan orang lain

(tetap kerja) sebagai bawahannya secara efektif sehingga nantinya akan

tercipta suatu keseimbangan antara tujuan perusahaan dengan tujuan individu.


12

Untuk tercapainya kedua tujuan tersebut diatas dapat diproduksikan dari

menjalankan operasinya secara baik, maka perusahaan haruslah

mengkoordinasikan kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya yang

dapat saling menunjang kegiatan yang ada diperusahaan itu sendiri.

Organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama

dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan

tertentu. Atau dalam bahasa lain yaitu, sekumpulan orang atau kelompok

yang yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan

tujuannya tersebut melalui kerja sama.

Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana

manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait

dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta

pembagian keseluruhan kerja tersebut dapat di koordinasikan dan

dikomunikasikan.
13

STRUKTUR CV. HERRY MOTORINDO MANDIRI PERANAP


14

Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana tugas dan tanggung

jawab dari jabatan di struktur organisasi dealer honda adalah sebagai berikut:

a. Komisaris

Komisaris merupakan organ perseroan yang memegang fungsi

pengawasan. Dalam praktik ini terdiri dari beberapa orang, sehingga lebih

dikenal dengan dewan komisaris. Dewan komisaris adalah organ perseroan

yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan / atau khusus sesuai

dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada dewan direksi.

Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan

jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha

perseroan dan memberi nasehat kepada direksi. Kesemuanya itu dilakukan

untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.

Yang dimaksud dengan “untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan

tujuan perseroan” adalah bahwa pengawangan dan pemberian nasehat yang

dilakukan oleh dewan komisaris tidak untk kepentingan pihak atau golongan

tertentu tetapi untuk kepentingan perseroan secara meyeluruh sesuai dengan

maksud serta tujuan perseroan.

Dan perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha

yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.

Maksud dan tujuan perseroan ini menjadi dasar kewenangan dan batasan

bagi dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya dibidang pengawasan.

Artinya apabila ia melanggar maksud dan tujuan perseroan maka ia dapat


15

dimintai pertanggung jawaban yang tidak terbatas oleh pihak-pihak yag

merasa dirugikan, hal ini misalnya komisaris membiarkan direksi melakukan

tindakan yang merugikan perseroan. Padahal sudah sepantasnya dewan

komisaris perlu memberikan pertimbangan terhadap kegiatan yang diaksud.

b. Direksi

Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab

penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai denga

maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam

maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Setiap anggota direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas

kerugian perseroan jika yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan

tugasnya dengan tidak bertanggung jawab dan beritikad baik.

Direksi menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseoan. Direksi berwenang

menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan

kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam undang-

undang ini dan/atau anggaran dasar.

Anggota direksi tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:

1) Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya.

2) Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk

kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.


16

3) Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak

langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian, dan

4) Telah mengambil tindakan atau mencegah timbul atau berlanjutnya

kerugian tersebut.

c. Manajer

1) Pengertian manajer

Manajer adalah mereka yang memiliki tanggung jawab dalam usaha

memajukan dan mempertahankan perusahaan, terutama pada saat-saat

sulit. Manajer bertindak dalam hubungan yang pengaruhnya menyebar

kepada orang lain yang membuat orang lain menjadi lebih baik.

2) Tugas manajer

a) Perencanaan (planing)

b) Pengirganisasian (organizing)

c) Pengkoordinasian (coordination)

d) Penempatan karyawan (staffing)

e) Memberikan arah/pengarahan (direction)

f) Pengawasan (control)

g) Inovasi (inovasion)

h) Persentasi (presentation)
17

d. Kepala cabang

Tugas dan tanggung jawab kepala cabang

Tugas:

a) Memimpin dan mengelola kegiatan usaha/bisnis perusahaan di cabang.

b) Mendapatkan marketshare sesuai target cabang yang ditetapkan (goal)

c) Mengelola AR dengan baik agar resiko bisnis dapat ditekan sekecil

mugkin.

d) Membangun nama baik kantor cabang dengan image yang positif.

e) Mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan cabang dari waktu ke

waktu baik secara volume maupun kualitas.

Tanggung jawab:

1) Pelaksanaan operasional kantor cabang sesuai sistem dan prosedur.

2) Risk control/pengendalo resiko

3) Pertumbuhan dan perkembangan cabang.

4) Merealisasikan profit yang ditargetkan ke masing-masing cabang.

e. Kepala Finance

Kepala finance atau kepala keuangan bertanggung jawab atas segala

aktifitas keuangan, tugas utama dari jabatan ini yaitu melakukan pengaturan,

transaksi, membuat laporan keuangan perusahaan.


18

1.2 Gambaran Umum Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupaten

Indragiri yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dengan surat

keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948

nomor 10/GM/T.49, kemudian dengan undang-undang nomor 4 tahun 1952

dan undang-undang nomor 12 tahun 1956 dibentuk daerah Otonom dalam

Provinsi Sumatra Tengah termasuk Kabupaten Indragiri.KabupatenIndragiri

pada waktu itu terdiri dari 4 Kewedanaan, 17 Kecamatan yaitu Kewedanaan

Indragiri Hilir Selatan, Indragiri Hulu Utara, Indragiri Hulu dan Kewedanaan

Kuantan Singingi. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 50 tahun 1963

status kewedaan dihapus bersama dengan penghapusan empat kewedaan

dalam Kabupaten Indragiri. Dengan undang-undang nomor 61 tahun 1958

Dibentuk Provinsi Riau dengan ibu kota Pekanbaru yang terdiri dari lima

dasserah tingkat II masing-masing Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri,

Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Riau dan Kotamadya

Pekanbaru.

Berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 1965 maka terjadilah

pemekaran Kabupaten Indragiri menjadi dua kabupaten yaitu : -Kabupaten

Indragiri Hilir dengan ibukotanya Tembilahan, terdiri dari delapan

kecamatan, sekarang 11 kecamatan. Kabupaten Indragiri hulu dengan

Ibukotanya Rengat, terdiri dari 9 Kecamatan yaitu :


19

1. Kec. Rengat Ibukota Renat

2. Kec Pasir Penyu ibukota Air Molek

3. Kec Seberida ibukota Pangkalan Kasai

4. Kec. Peranap ibukota Peranap

5. Kec. Kuantan Hilir ibukota Baserah

6. Kec kuantan tengah ibukota Taluk Kuantan

7. Kec. Kuantan Mudik ibukota Lubuk Jambi

8. Kec Singingi ibukota Muara Lembu

Pada tahun 1996 terjadi penambahan kecamatan dengan adanya

pemekaran Kecamatan Kuantan Tengah, Pasir Penyu, dan Renat, Kecamatan

Yang baru adalah :

1) Kec. Benai ibukota Benai

2) Kec. Kelayang ibukota Simpang Kelayang

3) Kec. Rengat Barat ibukota Pematang Reba.

Pada tahun 1999 Kabupaten Indragiri Hulu dipecah lagi menjadi 2

kabupaten yaitu Kabupaten Kuansing yan berkedudukan di Taluk Kuantan

dan Kabupaten Indragiri Hulu berkedudukan di Rengat. Pada tahu 2004

mengalami beberapa pemekaran wilayah Kecamatan sehingga menjadi 14

kecamatan :

1. Kec. Rengat ibukota Rengat

2. Kec. Rengat Barat, ibukota Pematang Reba

3. Kec. Seberida, ibukota Pangkalan Kasai

4. Kec. Batang Gangsal, ibukota Seberida


20

5. Kec. Batang Cenaku, ibukota Aur Cina

6. Kec. Pasir Penyu, ibukota Air Molek

7. Kec. Lirik, ibukota Lirik

8. Kec. Kelayang, ibukota Simpan Kelayang

9. Kecamatan Peranap ibukota Peranap

10. Kec. Batang Peranap, ibukota Pematang

11. Kec. Rakit Kulim, ibukota Petonggan

12. Kec. Sungai Lala, ibukota Kelawa

13. Kec. Lubuk Batu Jaya, ibukota Lubuk Batu Tinggal

14. Kec. Kuala Cenaku, ibukota Kuala Cenaku.

1. Luas dan Letak Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu meliputi 8.198.26 km² (819.826,0

Ha) yang terdiri dari daratan rendah, daratan tinggi rawa-rawa dengan

ketinggian 50-100m diatas permukaan laut. Kabupaten Indragiri Hulu terletak

di : 0°15’ Lintang Utara, 1°5’ Lintang Selatan, 101°10’ Bujur Timur, 102°48’

Bujur Barat. Batas Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu Berbatasan dengan:

Utara : Kabupaten Pelalawan

Selatan : Kabupaten Bungo Tebo(Propinsi Jambi)

Barat : Kabupaten Kuantan Singingi

Timur : Kabupaten Indragiri Hilir


21

1.3 Gambaran Umum Tentang Kecematan Peranap

kecematan Peranap merupakan bagian dari kabupaten Indragiri Hulu yang

juga merupakan bagian dari kerajaan Indragiri, ini ditandai dengan sesama

kerajaan Indragiri ada investasi dari kerajaan Minangkabau yang berusaha

menguasai daerah Peranap dan Kuantan yang dipimpin oleh Datuk Dubalang

dari kerajaan Minangkabau. Akan tetapi pasukan ini dapat dihancurkan oleh

laskar indragiri di bawah pimpinan datuk Jamangkuto dan datuk Lelo Dirajo.
BAB III

TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

3.1 Tinjauan Teori

3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan konsep yang luas dan merupakan salah

satu cabang akuntansi yang diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan

tersebut dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan

informasi suatu perusahaan maka disusunlah suatu sistem akuntansi,

sistem ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang baik, efektif dan

berguna bagi pihak dalam (intern) perusahaan maupun pihak luar (ekstern)

perusahaan yang berkepentingan.

Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2016:3) Sistem

Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan. Dari defenisi sistem akuntansi tersebut, unsur

suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir,catatan yang terdiri dari

jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.

Pengertian sistem Menurut Anastasia dan Lilis (2011:3) sistem adalah

serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk

mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem
23

yang lebih kecil yang juga saling tergantung dan bekerja sama untuk

mencapai tujuan.

Menurut TMBooks (2017 : 3-5) sistem adalah dua atau lebih

komponen yang saling berkaitan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Sebagian besar sistem terbentuk dari beberapa subsistem yang lebih kecil

yang mendukung sistem yang lebih besar. Sedangkan informasi adalah

data yang telah diorganisir dan diproses sehingga bermanfaat bagi proses

pengambilan keputusan. Semakin banyak dan semakin berkualitas

informasi yang tersedia, maka pengambilan keputusan menjadi semakin

baik. Terdapat tujuh karakteristik suatu informasi yang dikatakan

bermanfaat, yaitu :

1. Relevan, yaitu dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan, serta megkonfirmasi atau mengkoreksi

ekspektasi awal

2. Andal, yaitu bebas dari kesalahan atau bias

3. Lengkap. Informasi dikatakan lengkap jika tidak menghilangkan aspek

penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur

4. Tepat waktu, yaitu tersedia saat diperlukan untuk mengambil keputusan

5. Dapat dipahami. Disajikan dalam format yang mudah dipahami dan

bermanfaat

6. Dapat di verifikasi. Jika informasi tersebut dibaca oleh dua orang

berbeda yang berpengetahuan memadai akan menghasilkan informasi

yang sama
24

7. Dapat diakses oleh pengguna jika diperlukan

Menurut Romney dan Steinbart (2014 : 3-4) sistem adalah

serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi

untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang

lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Setiap subsistem

didesain untuk mencapai satu atau lebih tujuan organisasi. Sedangkan

informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan

arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana

perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas

dan kualitas dari peningkatan informasi.

Menurut American Accounting Association (AAA) mendefinisikan

akuntansi sebagai “suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan

pengomunikasian informasi ekonomi yang memungkinkan pertimbangan

dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi terkini oleh

pengguna informasi”.

Setiap perusahaan selalu membuat laporan keuangan. Dalam proses

menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak yang

berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses. Proses

tersebut dimulai dari mengumpulkan dokumen dasar transaksi,

mengklasifikasikan jenis data transaksi, menganalisis, meringkasnya

dalam catatan, sampai dengan melaporkannya dalam bentuk laporan

keuangan yang dibutuhkan. Untuk sampai pada penyajian sistem informasi


25

keuangan yang dibutuhkan berbagai pihak, maka akuntansi harus melewati

suatu proses yang disebut dengan siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah

urutan kerja yang harus dibuat oleh akuntan, sejak awal hingga

menghasilkan laporan keuangan suatu perusahaan. Siklus akuntansi

tersebut yaitu :

a. Mengidentifiksi dan mencatat transaksi serta kejadian lainnya

b. Pembuatan jurnal

c. Pemindahbukuan (posting)

d. Neraca saldo

e. Ayat jurnal penyesuaian

f. Penutup

g. Neraca saldo pasca penutupan

h. Diukur ayat jurnal pembalik

Menurut Mursyidi (2010 : 17) akuntansi dapat di definisikan

berdasarkan dua aspek penting. Pertama, penekanan pada aspek fungsi

yaitu pada penggunaan informasi akuntansi dan kedua penekanan pada

aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses akuntansi. Penjelasan

lebih lanjut sebagai berikut :

1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi

akuntansi. Berdasarkan pada aspek fungsi akuntansi di definisikan

sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan informasi yang penting

untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu


26

aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan

yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen

serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor,

kreditor, pemerintah, dan lainnya.

2. Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses

akuntansi. Dalam aspek ini orang yang melaksanakan aspek akuntansi

harus :

1) mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan

keputusan,

2) memproses atau menganalisis data yang relevan

3) mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk

pembuatan keputusan.

Menurut Warren, et al (2015 : 3) akuntansi dapat diartikan sebagai

sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku

kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sistem

informasi mengumpulkan dan memproses data-data yang berkaitan dan

kemudian menyebarkan informasi keuangan pada pihak yang tertarik.

Menurut Reeve et al (2012 : 171) proses akuntansi yang dimulai

dengan menganalisis dan membuat jurnal untuk transaksi-transaksi dan

diakhiri dengan menyiapkan catatan akuntansi untuk transaksi-transaksi

periode berikutnya disebut dengan siklus akuntansi, langkah-langkah

dalam siklus akuntansi adalah sebagai berikut :


27

1. Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal

2. Memindahkan transaksi tersebut ke buku besar

3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan

4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian

5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional)

6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memindahkannya ke buku besar

7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan

8. Menyiapkan laporan keuangan

9. Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar

10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutupan

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi. Untuk

menghasilkan informasi ekonomi, maka akuntansi harus melewati

beberapa tahapan proses. Proses tersebut nantinya akan menghasilkan

informasi yang dapat digunakan pimpinan dalam pengambilan keputusan

dan menjalankan aktivitas operasi perusahaan.

Menurut Yadiati, Winwin dan Wahyudu, Ilham (2010:39) konsep dan

prinsip yang melandasi akuntasi adalah :

a. Konsep kesatuan usaha (business entity concept). Konsep ini

menganggap bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha bisnis yang

berdiri sendiri dan terpisah dari harta milik

b. Konsep kelangsungan usaha (going concern concept). Konsep ini

menganggap bahwa perusahaan didirikan untuk jangka panjang.


28

c. Konsep unit moneter (monetery unit concept). Konsep ini menganggap

bahwa transaksi yang dilakukan harus dapat diukur dengan satuan

moneter atau nilai uang yang tidak berubah.

d. Prinsip harga perolehan (historical cost principle). Prinsip ini

menekankan bahwa barang dan jasa yang diperoleh harus dicatat

sebesar nilai pengorban yang dikeluarkan saat memperolehnya.

e. Prinsip keandalan (objective principle). Prinsip ini menekankan bahwa

data akuntansi harus dapat diandalkan.

Sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan jaminan bahwa

akuntansi yang dicatat sah telah dinilai secara wajar, telah dicatat dalam

periode seharusnya dan telah dimasukkan kedalam buku pembantu yang

telah diringkas secara benar. Untuk dapat menilai suatu perusahaan telah

menjalankan sistem akuntansi dengan baik, maka disini dijelaskan

pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang sistem

akuntansi.

Menurut Mursydi (2010:19) sistem akuntansi (Accounting system)

adalah bidang ilmu akuntansi yang memfokuskan pada penyusunan sistem

dan prosedur sebagai pijakkan implementasi akuntansi lainnya.

Menurut Kieso et al (2017: 101) sistem informasi akuntansi

mengumpulkan dan memproses data transaksi dan kemudian

menyebarluaskan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan.


29

Sedangkan menurut Warren, Carl. S (2014:228) sistem akuntansi

adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan,

merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi

perusahaan.

Menurut Prianthara (2010 : 18) sistem akuntansi adalah formulir-

formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur , dan alat-alat yang digunakan

untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan

tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan

yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi

pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham,

kreditur,dan lembaga-lembaga pemerintahan untuk menilai hasil operasi.

Dari definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa sistem akuntansi

adalah alat yang digunakan untuk mengorganisir dan merangkum semua

data yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan untuk menghasilkan

informasi yang diperlukan manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang

berkepentingan untuk mengawasi jalannya perusahaan dalam menentukan

kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang akan dilakukan dimasa

yang akan datang.

3.1.2 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi terdiri dari berbagai macam unsur yang membentuk

suatu prosedur yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan


30

pengelolaan perusahaan, adapun unsur-unsur yang dimaksud adalah

formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan.

Dibawah ini diuraikan lebih lanjut mengenai pengertian dan masing-

masing unsur-unsur sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016 : 3) sistem

akuntansi utama terdiri dari lima unsur pokok, yaitu :

1. Formulir

Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena

dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (di

dokumentasikan) diatas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur

penjualan, bukti kas keluar,cek, dan lain-lain.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data

lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal

penerimaan kas, dan lain-lain.

3. Buku besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut disediakan sesuai

dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan

keuangan.
31

4. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci

data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku

besar, sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data

tentang debitur.

5. Laporan keuangan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan

keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan

perubahan modal, laporan harga pokok produksi, dan lain-lain.

3.1.3 Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi

Ada dua fungsi akuntansi dalam sebuah perusahaan seperti yang

diuraikan sebagai berikut:

a. Akuntansi sebagai sumber informasi

Akuntansi merupakan suatu cara dari pengumpulan informasi atas

dasar dan kebijakan-kebijakan, sekaligus rencana yang ditetapkan

karena merupakan tindakan dasar, maka informasi harus dibuat atau

dikumpulkan selengkap-lengkapnya, dianalisis dan disajikan melalui

apa yang sudah diterapkan yag disebut sistem akuntansi.

b. Akuntansi sebagai alat kontrol

Akuntansi sebagai alat kontrol yang sering juga disebut sebagai alat

pengendalian yaitu sebagai fungsi manajemen, berupa penelitian yang

diadakan, sekaligus perlu diadakan pengoreksian sehingga apa yang


32

dilakukan bawahan dapat diarahkan dan dapat berjalan dengan baik

sesuai dengan apa yang telah direncanakan semula.

Dalam menerapkan suatu sistem akuntansi yang baik dan benar

dibutuhkan sesuatu sistem untuk pengawasan terhadap penerapan sistem

akuntansi tersebut, yang dikenal dengan istilah pengawasan intern atau

pengendalian intern.

Pengendalian intern mempunyai beberapa pengertian, yaitu sistem

pengendalian intern dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti

sempit, istilah tersebut sama dengan pengertian internal chek yang

merupakan prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-

data administrasi seperti misalnya mencocokkan penjumlahan mendatar

(horizontal) dengan penjumlahan lurus (vertikal).

Dalam arti luas sistem pengendalian intern dapat dipandang sebgai

sistem sosial (Sosial Sistem) yang mempumyai wawasan/makna khusus

yang berada dalam organisasi perusahaan. Sistem tersebut terdiri dari

kebijakan, teknik prosedur, alat-alat fisik, dokumentasi, orang-orang

dengan berinteraksi atau sama lain, diarahkan untuk melindungi harta,

menjamin terhadap terjadinya utang yang tidak layak, menjamin ketelitian

dan dapat dipercayainya data akuntansi, dapat diperolehnya operasi secara

efisien dan menjamin ditaatinya kebijakan perusahaan.


33

Menurut Mulyadi (2016 : 15) terdapat tujuan umum penyusunan

sistem akuntansi, berikut penjelasannya :

1. Menyediakan informasi untuk pengelolaan kegiatan usaha baru.

Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan

baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang

berbeda dengan usaha yang dijalankan selama ini. Hal ini berguna

agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.

2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.

Adakalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi

kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur

informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh

perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi

untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih

baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang

sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.

Akuntansi merupakan pertanggungjawaban kekayaan suatu

perusahaan atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem

akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap

kekayaan perusahaan, sehingga pertanggungjawaban terhadap

penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Pengembangan sistem akuntansi sering kali ditujukan untuk


34

menghemat biaya. Oleh karena itu dalam menghasilkan informasi

perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan

pengorbanan yang dilakukan. Jika pengorbanan untuk memperoleh

informasi keuangan diperhitungkan lebih besar dibanding dengan

manfaat yang diperoleh, sistem yang sudah ada perlu dirancang

kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyediaan

informasi.

Sedangkan sistem akuntansi yang disusun oleh suatu perusahaan

lainnya tidaklah sama. Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu

perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang penting, antara

lain:

a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu

bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang

diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan informasi

bagi beberapa pihak dengan kualitas yang sesuai.

b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang

berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga

keamanan harta milik perusahaan.

c. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang

berarti biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat

ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain dipertimbangkan

biaya dan keuntungan dalam menghasilkan suatu informasi.


35

Dapat diuraikan sistem dan prosedur yang digunakan dalam sistem

akuntansi adalah:

a. Sistem penjualan dan penerimaan uang, yang terdiri dari prosedur-

prosedur :

1) Order penjualan

2) Distribusi penjualan

3) Piutang

4) Penerimaan uang dan pengawasan kredit.

b. Sistem pembelian dan pengeluaran uang, yang terdiri dari prosedur-

prosedur

1) Order pembelian

2) Distribusi pembelian

3) Hutang

4) Pengeluaran uang

c. Sistem pecatatan waktu dan penggajian, yang terdiri dari prosedur-

prosedur:

1) Personalia

2) Pencatatan waktu

3) Penggajian

4) Distribusi gaji dan upah


36

d. Sistem produksi dan biaya produksi, yang terdiri dari prosedur-

prosedur:

1) Order produksi

2) Pengawasan persediaan

3) Akuntansi biaya

e. Alat-alat

Merupakan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dalam

kegiatan usaha agar hasil dicapai cukup baik, misalnya komputer, mesin

cash register.

3.1.4 Sistem Akuntansi Penjualan

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan hendaknya

selalu mengawasi semua penjualan-penjualan yang terjadi dalam

perusahaannya. Jika perusahaan melakukan suatu penjualan tunai maka

haruslah dimasukkan ke dalam penerimaan kas, sedangkan jika terjadi

penjualan secara kredit (cicilan) maka dimasukkan ke akun piutang,

kemudian setelah piutang tersebut diterima barulah akan terjadi

penerimaan kas.

Sistem diciptakan untuk melahirkan informasi yang baik,hubungan ini

tentu berkaitan dengan sistem informasi itu sendiri. Informasi disini yang

melibatkan dampak financial bagi perusahaan dimasa yang akan datang.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sistem akuntansi dalam prosedur


37

penjualan, maka diketahui terlebih dahulu pengertian prosedur dan

penjualan.

Menurut Baridwan (2012 : 109) sistem akuntansi penjualan tunai

adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli,

pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan), dan pencatatan

penjualan.

Menurut Mulyadi (2016 : 4) prosedur adalah suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang didalam suatu departemen

atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Dari pengertian prosedur diatas, dapat disimpulkan bahwa prosedur

merupakan urutan kegiatan krelikal yang tersusun secara sistematis dari

awal hingga akhir dan melibatkan beberapa orang agar menjamin

keselarasan dalam praktek nya dan penanganan dilakukan lebih efektif dan

efisien.

Menurut Mulyadi (2016 : 160) penjualan merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh penjual dalam menjual menjual barang dan jasa dengan

impian akan mendapatkan laba dari terdapatnya transaksi-transaksi

tersebut dan penjualan bisa diartikan sebagai mengalihkan atau

memindahkan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke

pembeli.
38

Menurut Faztrack (2012) penjualan adalah suatu kegiatan yang terpadu

untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada

usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan

penjualan yang menghasilkan laba.

Menurut Tantri dan Thamrin (2016 : 3) penjualan adalah bagian

dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem

pemasaran.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan

adalah jumlah yang dibebankan oleh penjual atas penjualan barang

maupun jasa kepada pelanggan untuk mengetahui dengan jelas perbedaan

dari transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai.

Menurut Baridwan (2012 : 109) sistem penjualan meliputi prosedur

penjualan secara tunai dan prosedur penjualan secara kredit. Prosedur

penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli,

pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan

penjualan.

Dalam setiap penjualan akan menghasilkan pendapatan bagi

perusahaan. Pendapatan sendiri menurut Ikatan Akuntansi Indonesia

adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang

normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan,

penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa.


39

Sumber pendapatan menurut PSAK NO. 23 adalah sebagai berikut :

1. Penjualan barang

2. Penjualan jasa

3. Bunga, loyalti, dan dividen

4. Pertukaran barang dan jasa

Pendapatan sangat berpengaruh bagi keseluruhan hidup perusahaan.

Semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar

kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan perusahaan.

1. Prosedur Penjualan Tunai

Menurut Markoni (2011) Penjualan tunai merupakan pemindahaan

hak milik dari penjual kepada pembeli di ikuti dengan diterimannya

sejumlah uang yang telah di sepakati dari pembeli kepada penjual pada

saat itu juga. Pengakuan pendapatan penjualan tunai dapat diikuti pada

saat transaksi terjadi.

Penjualan tunai dilakukan oleh perushaan dengan cara mewajibkan

pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum

barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima

oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan

transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang

berupa uang tunai maupun surat–surat berharga yang mempunyai sifat

dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun


40

penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat

menambah kas perusahaan.

Menurut Mulyadi (2016 : 397) penjualan tunai dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran

harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan

penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan barang

kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai

kemudian dicatat oleh perusahaan. Sumber penerimaan kas terbesar suatu

perusahaan dagang berasal dari penjualan tunai. Sistem penerimaan kas

penjualan tunai mengharuskan :

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank

seluruhnya dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk

melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu

kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan

transaksi penerimaan kas.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

penjualan tunai adalah siklus penjualan yang mewajibkan pembeli

membayar barang terlebih dahulu kepada penjual sebelum barang

diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai akan dicatat oleh

perusahaan.
41

2. Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai menurut Mulyadi (2016 : 392) adalah sebagai berikut :

1) Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli

melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk

memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

2) Prosedur Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang

dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register

kas dan cap “lunas” pada faktur penjualan) kepada pembeli untuk

memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang

dibelinya dari fungsi pengiriman.

3) Prosedur Penyerahan Barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada

pembeli

4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi

penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.

Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang

dijual dalam kartu persediaan.


42

5) Prosedur Penyerahan Kas ke Bank

Sistem pengendalian internal terhadap kas mengharuskan penyetoran

dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari.

Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke

dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima

dari bank melalui fungsi kas.

7) Prosedur Pencatatan Beban Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi beban

pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu

persediaan. Berdasarkan rekapitulasi beban pokok penjualan ini, fungs

akuntansi membuat bukti memorial dokumen sumber untuk

pencatatan beban pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

3. Fungsi yang terkait dalam penjualan tunai

Fungsi yang ada didalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

berkaitan satu sama lain. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan

kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2016 : 385) adalah :

1) Fungsi penjualan tunai

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,

mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut

kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke


43

fungsi kas. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada ditangani

bagian order penjualan.

2) Fungsi kas

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli.

Dalam struktur organisasi fungsi ini berada ditangan bagian kas.

3) Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang

dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi

pengiriman. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada ditangan

bagian gudang.

4) Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan

menyerahkan yang telah dibayar harganya kepada pembeli. Dalam

struktur organisasi fungsi ini berada ditangan bagian pengiriman.

5) Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan

dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan. Dalam

struktur organisasi fungsi ini berada ditangan bagian jurnal.

4. Informasi yang di butuhan oleh manajemen

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan

kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2016 :385) adalah :

1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok

produk selama jangka waktu tertentu.


44

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai

3) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan

produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat

pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan

tunai

4) Kuantitas produk yang dijual

5) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan

6) Otorisasi pejabat yang berwenang

5. Dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai menurut Mulyadi (2016 : 386) adalah :

1) Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Faktur

penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai

pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai

dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal

penjualan. Tembusan faktur ini dikirimkan oleh fungsi penjualan ke

fungsi pengiriman sebagai perintah penyerahan barang kepada pembeli

yang telah melaksanakan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2) Pita register kas

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan

mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti
45

penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan

dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal

penjualan.

3) Credit card sales slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan

kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang

menjadi anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang

atau jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat

untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit,

untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu

kredit.

4) Bill of lading Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari

perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD

yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan

umum.

5) Faktur penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan

faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian

angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan

di mintakan tanda tangan penerima barang dari pelanggan sebagai bukti

telah diterimanya barang oleh pelanggan.


46

6) Bukti setor bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke

bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi

akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber

untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke

dalam jurnal penerimaan kas.

7) Rekap Beban Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan).

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen

pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

6. Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai menurut Mulyadi (2016 : 391) adalah :

1) Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam

produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan setiap produk

yang dijualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan

disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas

informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.


47

2) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

3) Jurnal Umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk

yang dijual.

4) Kartu Persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga

pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan oleh

fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang

disimpan di gudang.

5) Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya

berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang.

7. Jurnal penjualan tunai

Jurnal untuk mencatat suatu transaksi penjualan tunai adalah :

1) Jurnal penjualan tunai

Untuk mencatat penjualan barang dagang :

Kas xxx

Penjualan xxx
48

2) Harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan

Harga pokok penjualan xxx

Persediaan barang dagang xxx

3) Retur dan potongan penjualan

Untuk memberikan pelayanan yang baik dan agar konsumen tidak

kecewa dengan produk yang ditawarkan, perusahaan dagang biasanya

memberikan jaminan-jaminan tertentu. Setelah salah satu bentuk

jaminan yang diberikan perusahaan adalah pemberian kesempatan

untuk mengembalikan harga dagangan jika tidak memuaskan

konsumen.

Jurnal jika terjadi retur penjualan, dicatat sebagai berikut :

Retur dan potongan penjualan xxx

Kas xxx

Untuk menghitung harga pokok barang yang dijual namun karena retur

dan potongan penjualan ini, maka penjualannya adalah sebagai berikut :

Persediaan barang dagang xxx

Harga pokok penjualan xxx

3.1.5 Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

1. Pengertian sistem akuntansi penjualan kredit

Menurut Mulyadi (2016 : 160) dalam transaksi penjualan kredit, jika

order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau

penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang


49

kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani oleh

perusahaan melalui sistem penjualan kredit.

Menurut Kieso et al (2017 : 423) piutang (receivables) merupakan aset

keuangan. Piutang (sering disebut sebagai pinjaman dan piutang) adalah

klaim yang diajukan terhadap pelanggan dan lain-lain atas uang, barang

dan jasa.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

penjualan kredit adalah siklus transaksi yang dilakukan oleh penjual dan

pembeli, di mana penjual mengirimkan barang sesuai dengan order

pembeli dan penjual mempunyai tagihan kepada pembeli sesuai jangka

waktu tertentu yang menimbulkan piutang.

Perusahaan dapat melakukan penjualan dengan kartu kredit yang

dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan akan diberikan kartu kredit

perusahaan setelah melalui seleksi berdasarkan kemampuan membayar

kredit dan karakter nya. Pada akhir bulan atau pada tanggal tertentu

perusahaan menagih jumlah harga barang yang dibeli oleh pemegang kartu

kredit selama jangka waktu tertentu yang telah lewat.

2. Prosedur sistem akuntansi penjualan kredit

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit menurut

Mulyadi (2016 : 175) adalah sebagai berikut :

1) Prosedur order penjualan

Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan

informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan

kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya


50

kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi

tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order pembeli

2) Prosedur persetujuan kredit

Fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada

pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3) Prosedur pengiriman

Fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai

dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman

yang diterima dari fungsi pengiriman

4) Prosedur penagihan

Fungsi ini membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada

pembeli. Dalam metode tertentu, faktur penjualan dibuat oleh

fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat

surat order pengiriman

5) Prosedur pencatatan piutang

Fungsi ini mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam piutang

atau dalam metode pencatatan tertentu dan mengarsipkan dokumen

tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6) Prosedur distribusi penjualan

7) Fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut

informasi yang diperlukan oleh manajemen.

8) Prosedur pencatatan beban pokok penjualan


51

Fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok

produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

3. Fungsi yang terkait dalam penjualan kredit

Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit menurut Mulyadi

(2016 : 168-169) adalah sebagai berikut :

1) Fungsi penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order

pembelian, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan

informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta

otoritas kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang

mana barang akan dikirimkan, serta mengisi surat order

pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab dalam membuat

back order pada saat diketahui persediaan tidak cukup untuk

memenuhi order dari pelanggan.

2) Fungsi kredit

Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi

penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit

pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada

pelanggan.

3) Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan

menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta

menyerahkan barang kepada fungsi pengiriman.


52

4) Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas

dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi

penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa

tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa adanya

otorisasi dari yang berwenang.

5) Fungsi penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan

faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur

bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi

akuntansi.

6) Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul

dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan

pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan

penjualan. Di samping hal itu, fungsi akuntansi juga bertanggung

jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke

dalam kartu persediaan.

4. Informasi yang dibutuhkan manajemen

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam

penerimaan kas dari penjualan kredit menurut Mulyadi (2016 :169)

adalah:
53

1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok

produk selama jangka waktu tertentu

2) Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan

kredit

3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu

tertentu

4) Nama dan alamat pembeli.

5) Kuantitas produk yang dijual

6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan

7) Otorisasi pejabat yang berwenang

5. Dokumen yang digunakan dalam penjualan kredit

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit menurut

Mulyadi (2016 : 170) adalah :

1) Surat order pengiriman dan tembusannya.

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman

yang memberikan otoritas kepada fungsi pengiriman untuk

mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti

yang tertera diatas dokumen tersebut.

2) Faktur dan tembusannya

Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi

penagihan kepada pelanggan.

3) Rekapitulasi beban poko penjualan


54

Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk

menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode

tertentu.

4) Bukti memorial

Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam

jurnal umum.

6. Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan kredit

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit

menurut Mulyadi (2016 : 174) adalah :

1) Jurnal penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai

maupun kredit.

2) Kartu piutang

Buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan

kepada tiap-tiap debitur nya.

3) Kartu persediaan

Buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis perusahaan.

4) Kartu gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat

mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan digudang

5) Jurnal umum

Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama

periode akuntansi tertentu.


55

7. Jurnal penjualan kredit

Jurnal untuk mencatat suatu transaksi penjualan kredit adalah :

1) Jurnal pada saat transaksi

Piutang dagang xxx

Penjualan kredit xxx

2) Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan xxx

Persediaan barang dagang xxx

3) Jurnal untuk mencatat uang muka yang diterima perusahaan dan

memberikan diskon

Kas xxx

Diskon penjualan xxx

Piutang dagang xxx

4) Jurnal untuk mencatat cicilan pertama dan seterusnya

Kas xxx

Piutang dagang xxx

5) Jurnal untuk retur dan potongan penjualan

Retur dan potongan penjualan xxx

Piutang dagang xxx


56

3.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat

meningkatkan aktivitas perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

penjualan menurut Swastha (2014 : 129) adalah sebagai berikut :

a. Kondisi dan kemampuan penjual

Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya, agar

dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan, untuk

maksud tersebut harus memahami beberapa masalah penting yang

sangat berkaitan yaitu :

1) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan

2) Harga produk atau jasa

3) Syarat penjualan seperti : pembayaran, pengiriman, dan

sebagainya.

b. Kondisi pasar

Faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :

1) Jenis pasar, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar

penjual, pasar pemerintah ataupun pasar tradisional

2) Kelompok pembeli atau segmen pasar

3) Daya beli

4) Frekuensi pembeli
57

5) Keinginan dan kebutuhan.

c. Modal

Untuk memperkenalkan barangnya kepada pembeli atau konsumen

diperlukan adanya usaha promosi, alat transportasi tempat

peragaan baik dalam perusahaan ataupun di luar perusahaan dan

sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual

memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

d. Kondisi organisasi perusahaan

Kondisi organisasi yang ada dalam perusahaan bisa mempengaruhi

tingkat penjualan perusahaan. Pada perusahaan besar, biasanya

penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan)

yang dipegang oleh orang-orang tertentu atau ahli di bidang

penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil, dimana masalah

penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi-fungsi

lain.

e. Faktor lain

Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye,

pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Oleh arena itu

perusahaan melakukan upaya agar para pembeli tertarik pada

produknya.
58

3.1.7 Pandangan Islam

Al-Qur’an dan Sunnah merupakan pedoman atau landasan bagi setiap

umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Salah satunya

landasan dalam kegiatan ekonomi, yaitu penjualan. Penjualan dalam

agama islam sering disebut pertukaran, di mana pertukaran tersebut

mempunyai arti penyerahan suatu komoditi sebagai alat penukar komoditi

lain. Sedangkan pengertian jual beli menurut syara’ adalah tukar menukar

suatu benda yang mempunyai nilai secara ridha di antara kedua belah

pihak. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 275 telah dijelaskan sebagai berikut :

Artinya :

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. yang demikian itu,

karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Barang siapa

yang mendapat peringatan dari Tuhan-nya, lalu ia berhenti, maka apa

yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya


59

(terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu

penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”.

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa Allah telah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba. Riba yang dimaksud penambahan dalam jual beli

yang sering terjadi secara tidak adil dan seimbang. Seperti yang terdapat

dalam kandungan surah Al-Baqarah 282 dijelaskan bahwa perlunya

kegiatan tulis-menulis sebagai bukti di setiap transaksi khususnya bila

dilakukan tidak secara tunai. Adapun tujuan adanya pencatatan tersebut

adalah agar terciptanya suatu keadilan terhadap pihak-pihak tertentu.

Al-Qur’an memastikan bahwa pemeliharaan sistem informasi

akuntansi wajib hukumnya dalam suatu perusahaan atau pribadi jika

melibatkan transaksi. Semuanya untuk menjaga keadilan dan hak-hak atas

kekayaan yang diperoleh dari hasil kerja sama. Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surah Al-Baqarah 282 :

Artinya :
60

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskan

nya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskan nya

dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskan nya

sebagaimana Allah telah mengajarkan nya, maka hendaklah ia menulis,

dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan

ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan

janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang

berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia

sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah wali nya

mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi

dari orang-orang lelaki diantaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka

(boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang

kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi

mengingatkannya”.

Dikatakan dalam ayat ini “hendaklah kamu menuliskannya” , maksud

dari ayat ini yakni menuliskan utang dan waktu pembayarannya. Beberapa

ulama mengatakan: perintah pada ayat ini adalah untuk menuliskan serta

mempersaksikan agar menjadi sistem informasi yang transparan bagi

kedua belah pihak dan dapat dijadikan pedoman dalam transaksi

selanjutnya, karena penulisan tanpa disaksikan tidak dapat menjadi hujjah

yang kuat.
61

3.2 Tinjauan Praktek

3.2.1 Sistem Akuntansi

CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang penjualan sepeda motor Honda. Sistem akuntansi yang

terjadi pada perusahaan ini adalah sistem komputerisasi yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Adapun sistem yang digunakan oleh CV.

Herry Motorindo Mandiri Peranap yaitu:

a. BODAR

CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap menetapkan sistem BODAR untuk

memper mudah menginput segala laporan yang ada di perusahaan. Selain

itu BODAR berisikan tentang segala laporan finance ataupun laporan

keuangan. Adapun laporan yang terkait didalamnya seperti :

1) Laporan Kwitansi

2) Laporan Materai

3) Laporan Pencairan

4) Laporan Tunggakan Piutang.

b. Bisnis Owner
62

Dalam perusahaan CV. Herry Motorindo Mandiri juga terdapat sistem

Bisnis Owner yang digunakan untuk mengolah segala data-data yang

berkaitan dengan penjualan dan total penjualan secara menyeluruh dalam

perusahaan. Adapun data-data yang terdapat dalam Bisnis Owner seperti :

1) Data Perleasing

2) Data Sales

3) Data Type Model Honda

4) Laporan Perunit

5) Laporan BPKB & STNK

6) Pengentrian Data Costumer atau Konsumen

7) Penginputan Daftar Harga

8) Registerasi Faktur dan Kwitansi

9) Laporan Rincian Sepeda Motor.

c. BO Marketing

Dalam CV. Herry Motorindo Mandiri selain meggunakan sistem BODAR,

Bisnis Owner, CV. Herry Motorindo Mandiri juga menggunakan Bisnis

Owner Marketing yang berfungsi untuk menginformasikan berbagai

informasi seputar perusahaan dengan cara menggunakan media teknologi

komunikasi seperti pesan singkat yang dikirim oleh perusahaan ke

masyarakat melalui modem yang berisikan kartu khusus yang digunakan

perusahaan dan dihubungkan pada sistem Bisnis Owner. Adapun hal-hal

yang berkaitan dengan sistem Bisnis Owner seperti :


63

1) Mengirim SMS Ucapan Ulang tahun

2) Program Perusahaan

3) Informasi Promosi

4) Informasi Pemenang Undian

5) Informasi Pengambilan Hadiah

6) Informasi Pengmbilan BPKB & STNK.

3.2.2 Sistem Akuntansi Penjualan

CV. Harry Motorindo Mandiri adalah perusahaan yang dominan

bergerak dibidang penjualan dan sistem yang terjadi pada penjualan ini

berupa penjualan tunai dan penjualan kredit, namun yang dominan terjadi

adalah penjualan kredit. Untuk itu dapat dijelaskan prosedur penjualan

yang terjadi dalam perusahaan yaitu:

a. Sistem dan Prosedur Penjualan Tunai

Dalam penjualan tunai setelah bukti-bukti pesanan dan syarat-

syarat disiapkan dan pembayaran diterima lunas dari pembeli, maka

selanjutnya kendaraann yang telah dipilih dan di periksa lalu

diserahkan kepada pembeli. Pada saat bukti penerimaan uang

diterima dari pembeli perusahaan melakukan pencatatan sebagai

berikut :

Kas xxx

Penjualan xxx
64

Dari transaksi diatas dapat diketahui bahwa pendapatan penjualan

tunai diakui pada saat terjadiya penjualan, yaitu pada saat

penyerahan barang kepada pembeli dan uang diterima oleh

perusahaan. Berikut ini diuraikan mengenai bagian yang terlibat

serta fungsi bagian tersebut dalam penjualan tunai pada CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap.

Adapun prosedur penjualan secara tunai adalah sebagai berikut :

1) Bagian penjualan menerima order penjualan dari konsumen atau

pelanggan.

2) Bagian penjualan akan membuatkan bukti 3 (tiga) rangkap. Yaitu ;

faktur pertama untuk pembeli, faktur kedua untuk bagian

penjualan, faktur ketiga untuk bagian kas.

3) Setelah memilih kendaraan yang diinginkan, maka pelanggan akan

membayar ke bagian kasir dan menyerahkan fotocopy KTP dan

fotocopy KK. Bagian penjualan hanya akan menyerahkan barang

yang dibeli apabila telah menerima bukti pembayaran.

4) Kasir mencatat dibuku harian penerimaan kas dan membuat

ringkasan penerimaan dari penjualan tunai kemudian dikirim ke

bagian pembukuan.

5) Bagian pembukuan mencatat bagiaan penerimaan tunai ke dalam

buku besar.
65

Adapun persyaratan dari prosedur penjualan secara tunai baik

perorangan maupun perusahaan, antara lain:

1) Fotocopy KTP suami/istri atau orang yang mewakili perusahaan

2) fotocopy KK

3) Uang tunai

Berkas-berkas pada saat penyerahan unit penjualan secara tunai

baik perorangan maupun perusahaan yaitu sebagai berikut :

1) KTP

2) fotocopy KK

3) Kondisi transaksi kendaraan

4) Uang tunai untuk pembayaran lunas


Flowchart dari penjualan tunai pada CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap adalah seperti gambar dibawah ini.

GAMBAR 3.1

Flowchart Penjualan Tunai

Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen

Menerima Memproses Faktur ringkasan


1 orderan orderan Penjualan penerimaan
pelanggan pelanggan kas

Mencatat jurnal
Membuat Faktur faktur pembelian di
Membuat
penjualan buku besar
Penerimaan
kas di buku
harian
Faktur
Sumber : Cv. Herry Motorindo Mandiri Peranap.
Penjualan
ringkasan
penerimaan
kas
67

Dari bagan alir penjualan tunai diatas, kita dapat mengetahui bagaimana

prosedur penjualan tunai yang dilakukan CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap. Pada saat melakukan penjualan tunai. Pertama, konsumen datang

keperusahaan yaitu kebagian marketing yang terdapat dalam bagian

penjualan perusahaan, kemudian bagian marketing yang terdapat dalam

bagian penjualan perusahaan memperoses order dari pembeli dan

kemudian membuat faktur penjualan tunai sebanyak tiga rangkap, yaitu

untuk diserahkan ke pembeli, diarsipkan menurut nomor urut faktur oleh

bagian penjualan dan untuk diserahkan ke kasir. Faktur yang diserahkan

ke pembeli fungsinya untuk melakukan pembayaran harga barang

sedangkan faktur yang dibagian penjualan itu sendiri fungsinya sebagai

dokumen bukti untuk di serahkkan kebagian akuntansi perusahaan.

Setelah konsumen memilih kendaraan yang diinginkan dan harga antara

marketing bagian penjualan dan konsumen cocok maka konsumen akan

menyerahkan uang untuk membayar kendaraan yang dibelinya secara

tunai kepada kasir atau bisa juga konsumen menyerahkan uang kepada

bagian marketing kemudian bagian marketing akan menyerahkan uang

dari konsumen tersebut ke kasir setelah uang diterima oleh kasir barulah

kendaraan yang dibeli konsumen akan diserahkan oleh konsumen . setelah

itu, kasir mencatat di buku harian penerimaan kas dan membuat ringkasan

penerimaan dari penjualan tuai dan kemudian menyerahkan kebagian

akuntansi perusahaan. Kemudian bagian akuntansi menerima ringkasan

catatan dari kasir dan mencocokkan dengan faktur kasir yang diterima dari
68

bagian penjualan, dan mencatatnya kedalam buku besar. Adapun cara

pembayaran penjualan secara tunai baik perorangan maupun perusahaan

yaitu sebagai berikut:

1) Pembayaran langsung ke kasir perusahaan

2) Pembayaran melalui via transfer.

b. Sistem dan Prosedur Penjualan Kredit

Dalam penjualan kredit, setelah bukti-bukti pesanan, syarat-syarat

yang disiapkan dan pembayaran uang muka diterima dari pihak pembeli,

maka perusahaan melakukan pencatatan sebagai berikut:

1) Pada saat terjadinya transaksi:

Piutang dagang xxx

Penjualan xxx

Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan yang telah

berkurang adalah:

Harga pokok penjualan xxx

Persedian barang dagangan xxx

Pencatatan jika perusahaan memberikan diskon kepada konsumen

pada saat pembayaran uang muka:

Piutang dagang xxx

Diskon penjualan xxx

Penjualan xxx
69

2) Pada saat uang muka diterima perusahaan dan pembeli mengambil

subsidi:

Kas xxx

Biaya subsidi xxx

Piutang dagang xxx

Pencatatan pada saat cicilan pertama dan seterusnya diterima:

Kas xxx

Piutang dagang xxx

Pendapatan bunga xxx

Berikut akan diuraikan mengenai bagian yang terlibat serta fungsi

bagian tersebut dalam penjualan kredit pada CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap antara lain:

1) Bagian penjualan

Adapun dari bagian ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi kepada pembeli atau pelanggan yang

ingin mengetahui informasi harga barang atau pun informasi

dalam proses pembelian barang.

b. Mengadakan transaksi jual beli

c. Membuat faktur penjualan kredit

d. Menerima formulir permohonan kredit dari pelanggan dan

menilai apakah pelanggan tersebut layak diberikan kredit atau

tidak.
70

2) Bagian kasir, bagian ini bertugas untuk:

a. Mencatat penjualan yang terjadi setiap harinya

b. Menerima pembayaran atas transaksi penjualan yang terjadi

3) Bagian akuntansi, bertugas membuat laporan atas transaksi pada

perusahaan dan melakukan tindakan cek silang antara catatan yang

dibuat oleh bagian penjualan dan kasir.

4) Bagian kredit, bertugas meneliti kendaraan calon konsumen dan

juga bagian membuat suatu analisa bahwa calon konsumen tersebut

sanggup membayar kredit.

5) 5) Bagian pengiriman, bertanggung jawab terhadap barang yang

akan diserahkan kepada pembeli sesuai dengan jumlah, mutu serta

kualitas yang tertera pada faktur penjualan.

Adapun prosedur dari penjualan secara kredit yaitu sebagai berikut:

1) Bagian penjualan menerima orderan penjualan dari konsumen atau

pelanggan.

2) Bagian penjualan akan membuatkan 3 (tiga) rangkap, yaitu faktur

pertama untuk pembeli, faktur kedua untuk bagian penjualan,

faktur ketiga untuk bagian kasir.

3) Setelah bagian kredit (leasing) meneliti dan menganalisa bahwa

calon konsumen tersebut layak dan sanggup untuk membayar

kredit barulah pelanggan pelanggan atau konsumen memilih

kendaraan yang diinginkan.


71

4) Kemudian setelah kendaraan dipilih konsumen dan membayar DP

minimal 20% ke bagian kasir dan menyerahkan persyaratannya.

Dan kendaraan akan diserahkan kepada konsumen.

5) Kasir mencatat dibuku harian penerimaan kas dan piutang dan

membuat piutang dan membuat ringkasan penerimaan dari

penjualan secara kredit dan mencatat piutang yang akan diterima

berikutnya, kemudian dikirim kebagian pembukuan.

6) Bagian pembukuan mencatat penerimaan DP ke dalam buku besar.


alir dari penjualan kredit pada CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap akan diuraikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.2

Flowchart Penjualan Kredit

Konsumen Konsumen Penjualan Leasing Kasir Akuntansi

Menerima Mencatat jurnal Buku


F.penjualan.2 F. penjualan 3
1 faktur pembelian di
orderan Penerimaan kas
pelanggan buku besar
Piutang

Membuat Faktur
penjualan Membuat
Penerimaan
Faktur kas di buku
Penjualan harian
Mencatat jurnal
Berkas harian
faktur pembelian di
penerimaan kas
buku besar
Piutang

Sumber : CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap


Dari bagian alir diatas dapat diketahui alir dari penjualan secara kredit

yang dilakukan oleh CV. Herry Motorindo Mandiri yaitu sebagai berikut:

Pertama, konsumen datang keperusahaan yaitu ke bagian marketing.

Kemudian bagian marketing memproses order dari pembeli dan membuat

faktur penjualan kredit sebanyak tiga rangkap, dengan rincian pertama

untuk diserahkan ke pembeli, kedua diarsipkan menurut nomor urut faktur

oleh bagian penjualan dan ketiga untuk diserahkan ke bagian kredit

(Leasing).

Faktur yang diserahkan ke pembeli fungsinya sebagai bukti dari

transaksi pembeliannya. Faktur yang diserahkan ke bagian kasir fungsinya

untuk melakukan pembayaran uang muka dan angsuran perbulannya.

Bagian kredit melakukan survei bahwa calon konsumen tersebut layak

atau tidak melakukan kredit kendaraan.

Setelah bagian kredit atau leasing memberikan tanggapan bahwa

konsumen tersebut layak melakukan kredit maka barulah bagian penjualan

akan memproses permintaan konsumen. Setelah konsumen memilih

kendaraan yang diinginkan dan harga antara bagian marketing dan

konsumen cocok maka konsumen akan menyerahkan uang muka ( DP

minimal 20% ) untuk membayar kendaraan yang dibelinya secara kredit

kepada bagian kasir atau bisa juga konsumen menyerahkan uang kepada

bagian marketing. Kemudian marketing akan menyerahkan uang dari

konsumen tersebut ke bagian kasir.


74

Setelah uang diterima oleh bagian kasir barulah kendaraan diserahkan

kepada konsumen. Setelah itu, bagian kasir mencatat di buku harian

penerimaan kas dari uang muka (DP minimal 20%) dan piutang.

Kemudian membuat ringkasan penerimaan dari uang muka (DP 20%) dan

mencatat piutang yang akan diterima berikutnya, dan selanjutnya

menyerahkan ke bagian akuntansi. Bagian akuntansi menerima ringkasan

catatan dari bagian kasir dan mencocokkan dengan faktur yang diterima

dari begian penjualan, dan mencatatnya ke dalam buku besar.

Adapun persyaratan dari prosedur penjualan secara kredit, antara lain :

Persyaratan untuk perorangan yaitu:

1) Fotocopy KTP suami/istri

2) Fotocopy kartu keluarga

3) DP lunas, minimal 20%

4) Rekening tabungan tiga bulan terakhir

5) Rekening listrik

6) Jenis usaha satu SKU (surat keterangan usaha)

7) Sertifikat rumah tempat tinggal tetap

8) NPWP (nomor pokok wajib pajak)

Persyaratan untuk perusahaan yaitu:

1) Fotocopy KTP

2) Pas Photo

3) DP lunas, minimal 20%

4) Jenis usaha atau SKU (surat keterangan usaha)


75

5) NPWP (nomor pokok wajib pajak)

6) SITU (surat izin usaha perusahaan)

7) TDP (tanda daftar perusahaan)

Berkas-berkas pada saat penyerahan unit pejualan secara kredit untuk

perorangan maupun perusahaan yaitu sebagai berikut:

1) KTP

2) Pas photo

3) Kondisi transaksi kendaraan

4) DP lunas

5) PO atau Leasing

6) Cek fisik

7) Data nasabah atau perusahaan lengkap

8) Berkas diserahkan ke nasabah yang telah diberi materai, tanda

tangan pimpinan dan kemudian file dinaikkan ke atas (ke

perusahaan lagi).

Adapun pembayaran penjualan secara kredit yaitu sebagai berikut:

1) Pembayaran langsung ke kasir atau leasing

2) Pembayaran melalui via transfer.


76

JUMLAH PENJUALAN CV. HERRY MOTORINDO MANDIRI

Penjualan
Tahun Target Realisasi
Tunai Kredit

2019 1900 Unit 1730 Unit 357 Unit 1373 Unit

2020 2000 Unit 1819 Unit 418 Unit 1401 Unit

Sumber : CV. Herry Motorindo Mandiri

Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi rencana (target) penjualan yang

ingin di capai oleh perusaahaan dan realisasi penjualan yang dihasilkan oleh CV.

Herry Motorindo Mandiri Peranap selama Dua tahun Terakhir yaitu tuhan 2019-

2020. Pada tahun 2019 realisasi penjualan 1730 dari yang telah direncanakan.

Pada tahun 2020 realisasi penjualan 1819 dari yang telah direncanakan. Dari tabel

diatas realisasi penjualan sangat stabil bahkan mengalami peningkatan dari tahun

2019.

c. Kebijaksanaan Penjualan Kredit


77

Salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan dan

mempertahankan pelanggan serta untuk menarik pelanggan-pelanggan

baru, CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap menyediakan fasilitas

kredit untuk konsumen. Selain itu banyak resiko yang ditanggung pihak

leasing maupun perusahaan cukup besar seperti konsumen tidak mampu

membayar cicilan yang diberikan sehingga menyebabkan kredit macet.

Kebijakan penjualan kredit merupakan salah satu bentuk pengawasan

preventif untuk mengawasi kemungkinan-kemungkinan kerugian yang

akan ditimbulkan akibat lemahnya kebijakan penjualan kredit yang

ditetapkan oleh perusahaan maupun leasing. Penjualan kredit yang

terlalu ketat akan mengakibatkan sulitnya perusahaan dalam usaha

meningkatkan volume penjualan kendaraan, penjualan merupakann

sumber pendapatan yang paling besar dalam perusahaan.

Kemudian untuk memperkecil resiko tidak terbayarnya piutang,

perusahaan dan pihak leasing telah bekerjasama membuat suatu

peraturan yang mesti diterima oleh konsumen yang membeli secara

kredit., yaitu apabila tidak mampu membayar angsuran kredit sampai

tiga kali berturut, maka pihak leasing dan perusahaan mempunyai hak

untuk menarik kendaraan nasabah sampai pemilik membayar tunggakan

beserta dendanya. Apabila tempo yang diberikan nasabah tidak

membayar juga maka pihak leasing akan melakukan penjualan atas

kendaraan tersebut untuk membayar segala hutang tunggakan dan

apabila ada sisa maka akan diberikan kepada si pemilik.


78

d. Periode Pemberian Kredit dan Beban Bunga

Dalam memberikan batas waktu pembayaran CV. Herry Motorindo

Mandiri Peranap melakukan beberapa tingkatan, karena beban bunga yang

diberikan oleh perusahaan tergantung dari lama dan singkatnya batas waktu

yang di pilih oleh konsumen. Semakin lama konsumen mengambil batas

waktu maka tingkat beban bunga semakin tinggi. Sebaliknya apabila

konsumen mengambil batas waktunya singkat maka tingkat beban bunga akan

lebih rendah.

Didalam melaksanakan penjualan kredit CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap menerapkan suatu prosedur penjualan diselesaikan dalam perusahaan

tanpa melibatkan pihak lainnya, hal ini akan mempermudah dan mempelancar

prosedur penjualan kredit bagi perusahaan maupun bagi pihak konsumen.

Dalam menerapkan prosedur penjualan kredit, perusahaan melakukan dengan

beberapa tahapan dan dilakukan oleh beberapa bagian yang terdapat

didepartemen penjualan, yaitu meliputi: bagian penjualan perlengkapan

penjualan dan bagian administrasi. Adapun tugas dari masing-masing bagian

tersebut antara lain:

Bagian penjualan dan perlegkapan penjualan tugasnya adalah:

1) Menerima dan mengontrol kendaraan masuk ke delivery dan kode

seri kendaraan yang masuk ke CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap

2) Membuat dan menyimpan bekas-berkas untuk pendaftaran

kendaraan
79

3) Setelah persyaratan lengkap petugas perlengkap membawanya ke

instansi yang terkait

4) Sesudah plat kendaraan keluar, di fotocopy nota pajak sementara

5) Proses STNK asli

6) Proses BPKB.

Bagian administrasi penjualan, tugasnya adalah:

1) Membukukan kondisi penjualan nasabah ke dalam file

2) Membuat titipan setoran dan mengembalikan titipan yang sudah

jatuh tempo

3) Membuat nomor file nasabah berdasarkan nomor urut daftar relasi

transfer dana ke pihak leasing.

4) Membuat file perincian hutang pada file yang sudah ditanda

tangani oleh nasabah dan mengontrol persyaratan kredit.

5) Persyaratan kredit yang sudah lengkap beserta DP-nya dibawa ke

ruangan manajer penjualan dan pimpinan untuk di paraf perincian

hutangnya.

e. Periode Pemberian Kredit dan Beban Bunga

Cara Mengatasi Pengembalian Barang Yang Rusak Oleh Pelanggan

Pengembalian barang yang rusak ini disebabkan karena tidak puasnya

konsumen atau pelanggan akan barang yang telah dikirimkan. CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap akan memperoses pengembalian barang tersebut,

tetapi perusahaan akan melihat dahulu seperti apa kasusnya.


80

1. Jika oleh nasabah kerusakan itu terjadi, perusahaan menyerahkan

tanggung jawab sepenuhnya kepada nasabah.

2. Jika oleh perusahaan seperti saat pengiriman rusaknya, maka

perusahaan maka perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas

kerusakan tersebut.

Contoh Kasus Penjualan Kredit :

Pak Andri Membeli Sepeda Motor Schupi secara Kredit di CV. Herry

Motorindo Manidiri Dengan DP 11 Juta dalam jangka Waktu 36 Bulan…

berapa keuntngan yang di peroleh perusahaan?

Jawab : diket harga per unit Rp 21 924 000

Angsuran perbulan yang ditetapkan oleh perusahaan Rp 530 000 per bulan

=36 x 530 000 =19.080.000 + 11 000 000 = 30.080.000

=30.080.000-21.924.000=8.156.000

Maka pikah CV. Herry Motorindo Mandiri mendapatkan Keuntungan

Bungan dari 1 unit Rp 8.156.000 dalam jangka waktu 36 bulan.

1. Pada saat tejadinya transaksi

Piutang Rp 21 924 000

Penjualan Rp 21 924 000

2. Pada saat uang muka di terima perusahaan

Kas Rp 11 000 000

Piutang Rp 11 000 000

f. Analisis Sistem Akuntansi Penjualan


81

Penyelenggaraan dan penerapan sistem akuntansi penjualan pada CV.

Herry Motorindo Mandiri sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai, serta

pemakaian catatan-catatan akuntansi yang wajar dan memanfaatkan teknologi

informasi dengan baik meskipun belum maksimal, sesuai dengan teori

Mursydi (2010:19) mengemukakan bahwa “sistem akuntansi (Accounting

system) adalah bidang ilmu akuntansi yang memfokuskan pada penyusunan

sistem dan prosedur sebagai pijakkan implementasi akuntansi lainnya”. Selain

itu prosedur penjualannya sudah sesuai karna dalam sistem penjualan pada

CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap hanya terdapat dua sistem penjualan

yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit, serta prosedur penjualan sudah

tersusun secara konsisten.

Seorang perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang telah

mempengaruhi penjualannya. terutama yang menjadi penghambat bagi

perusahaan dalam memasarkan produk yang ditawarkannya. Dengan demikian

pimpinan dapat mengambil tindakan (keputusan) atau langkah yang paling

tepat dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, agar realisasi penjualan

dapat ditingkatkan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak mengalami

kemunduran lagi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume

penjualan pada CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap yang kadangkala

mengalami kenaikan dan penurunan tersebut antara lain : penetapan harga

jual, servis yang diberikan modal, pemasaran, selera konsumen, pendapatan

masyarakat, pesaing kurs.


82

Dalam suatu perusahaan ada beberapa masalah yang dihadapi dalam

menawarkan produknya kepada konsumen. Sesuai dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan, dapat diketahui beberapa masalah yang merupakan

faktor yang domain dalam menyebabkan volume penjualan pada CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap tidak tetap setiap tahunnya. Adapun

permasalahan tersebut antara lain:

a. Faktor intern Merupakan faktor yang mempengaruhi penjualan yang

berasal dari dalam CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap itu sendiri.

Faktor intern yang mempengaruhi faktor penjualan pada CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap tersebut antara lain:

1) Penetapan harga jual Tujuan perusahaan dagang yaitu untuk

mencari laba setinggi mungkin, begitu juga dilakukan oleh CV.

Herry Motorindo Mandiri Peranap yang menerapkan harga jual

produk yang tinggi dari perusahaan lain yang memiliki bidang

usaha yang sejenis, sehingga konsumen akan memilih prodduk

yang lebih murah. Hal ini akan mengakibatkan perkembangan

volume penjualan yang diraih oleh perusahaan yang diraih oleh

perusahaan tersebut.

2) Servis yang diberikan. Servis yang memuaskan konsumen salah

satu daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan oleh perusahaan. CV. Herry Motorindo memberikan

pelayanan sepuas mungkin terhadap konsumen dalam melakukan

penjualan dengan semboyan “Kepuasan anda adalah budaya


83

kami”, sehingga konsumen merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan dan akan meningkatan volume penjualan perusahaan.

3) Modal Kemampuan perusahaan dalam memperoduksi suatu

barang dibatasi oleh kapasitas produksi yang dimilikinya,

kemampuan ini juga akan membatasi kemampuan jual produknya.

Modal ikut mempengaruhi kegiatan penjualan, karena tanpa

pelaksanaan dari perencanaan tiak dapat berjalan.

4) Pemasaran Pemasaran memainkan peran penting dalam dunia

usaha. Pemasaran berhubungan dengan kegiatan untuk

memperkirakan atau mengantisipasi kebutuhan da berkaitan

dengan kegiatan mengalirnya produk berupa barang dan jasa dari

produsen ke konsumen. Pemasaran yang baik akan menghasilkan

volume penjualan yang tinggi, sebaliknya juka pemasara produk

tersebut tidak berjalan dengan baik maka volume penjualan

perusahaan akan mengalami penurunan.

b. Faktor ekstern Merupakan faktor yang mempengaruhi penjualan yang

berasal dari luar perusahaan tersebut. Faktor ekstern yang

mempengaruhi penjualan pada CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap

tersebut antara lain:

1) Selera konsumen Selera konsumen berubah dari waktu ke waktu.

Naiknya intensitas keinginan seseorang terhadap suatu barang akan

mengakibatkan naikya permintaan terhadap barang tersebut. Untuk


84

itu perusahaan harus senantiasa memantau selera konsumen

terhadap suatu produk.

2) Pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat memiliki pengaruh

yang signifikan dalam suatu penjualan, sebab jika penjualan

masyarakat rendah maka keinginan masyarakat akan sesuatu juga

rendah sehngga penjualan yang dilakukan oleh CV. Herry

Motorindo Mandiri Peranap juga akan rendah. Begitu pula

sebaliknya jika pendapatan masyarakat tinggi maka keinginan

masyarakat akan sesuatu juga tinggi dan hal ini akan menyebabkan

peningkatan volume penjualan pada CV. Herry Motorindo Mandiri

Peranap.

3) Kurs Merupakan perbandingan mata uang asing yang dinyatakan

dengan nilai mata uang dalam Negeri. Jika nilai mata uang kita

dinilai tinggi maka dengan demikian penghasilan masyarakat juga

makin tinggi pula dan hal ini akan menyebabkan volume penjualan

pada CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap mengalami

peningkatan. Sebaliknya bila nilai mata kita dinilai rendah maka

penghasilan.

4) Faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan yaitu karena

adanya pandemi Covid-19 dan keterbatasan stok yang memang

dibatasi pemerintah terkait pembatasan impor produk dari luar

negeri.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

peneliti akan menyimpulkan uraian-uraian dari bab sebelumnya dan dapat

juga memberikan saran untuk di pertimbangkan.

1. CV. Herry Motorindo Mandiri Peranap melaksanakan penjualan motor

merek Honda. Dalam perusahaan tersebut menggunakan tiga sistem

akuntansi yaitu : pertama sistem BODAR adalah sistem yang berkaitan

dengan pencatatan mengenai laporan keuangan, yang kedua sistem

Bisnis Owner adalah sistem yang berkaitan dengan data-data, penjualan

secarah umum dan menyeluruh, yang ketiga sistem Bisnis Owner

Marketing adalah sistem yang berakaitan dengan komunikasi ataupun

media dalam bentuk pesan singkat yang terkirim secara menyenluruh ke

para konsumen dalam memberi seputar informasi yang berkaitan

dengan program perusahaan.

2. Penjualan dilakukan terdiri dari dua siste yaitu: sistem penjualan secara

tunai dan sistem penjualan secara kredit. Prosedur penjualan secara

tunai dilaksanakan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli. Setelah uang muka diterima perusahaan,

kemudian barang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan

tunai dicatat oleh perusahaan. Bagian yang menerima pembayaran


86

adalah kasir dan bagian penjualan mencatat transaksi penjualan tersebut

pada buku catatan penjualan.

3. Pada prosedur kredit sama prosedurnya seperti penjualan tunai namun

perbedaannya pada saat pembayaran pada penjualan kredit maka

pembayaran atas barang yang telah dibeli oleh konsumen dibayar secara

cicilan atau angsuran. Pada prosedur penjualan kredit ini bagian kasir

menerima uang muka atas transaksi penjualan kredit dan setiap

bulannya menerima pembayaran angsuran dari konsumen

sampaisemuanya lunas, dan ini dalam jangka waktu yang telah

ditentukan dari awal.

3.2. Saran

1. Sebaiknya dalam prosedur penjualan tunai dan prosedur penjualan

kredit penerapan sistem akuntansi penerimaan kas pada perusahaan ,

dipisah fungsinya supaya menghindari kekeliruan dalam keuangan.

2. pada sistem BODAR seringkali data tunggakkan piutang muncul

setelah jatuh tempo. Sebaiknya data tunggakkan piutangb muncul 3

(tiga) hari sebelum jatuh tempo.

3. Dalam penjualan kredit sebaiknya penjualan kredit lebih teliti

mengadakan survei terhadap calon pembeli sehingga tidak ada kendala

dalam pembayaran angsuran kendaraan atau penarikan kendaraan

dikemudian hari.
87

4. Agar volume penjualan pada CV. Harry Motorindo Mandiri Peranap

meningkat secara stabil, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor

yang memengaruhinya dalam melakukan penjualan seperti

meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, mengetahui selera

konsumen serta mengetahui pendapatan masyarakat dan sekitarnya.


88

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 dan ayat 282

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis, 2011, “Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi
ke-1, Andi Offset: Yogyakarta.

TMBooks. 2017. Sistem Informasi Akuntansi-Esensi dan Aplikasi (Ed.1).


Yogyakarta: Andi

Faztrack, 2012. “Memahami dasar dan Pengertian Penjualan”


http://gofaztrack.com/sales/memahami-dasar-dasar-dan-pengertian-
penjualan/, Diakses tanggal 8 Agustus 2021,hari Minggu pukul 13.00
WIB di Pekanbaru.

Yogyakarta: Graha Ilmu Romney, B.M dan Steinbart, J.P. 2014. Sistem Informasi
Akuntansi (Ed.13). Jakarta: Salemba Empat

Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia

Carl. S, Warren dkk, 2014. “Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia”, Edisi ke-


25, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

Kieso, D.E. Weygandt, J.J. Warfield, T.D. 2019. Akuntansi Keuangan Menengah.
Jakarta: Salemba Empat.

Baridwan, Z. 2012. Sistem Akuntansi-Penyusunan Prosedur dan Metode.


Yogyakarta: BPFE.

Markoni, 2011. “Teori Akuntansi Penjualan Kredit”www.//marconiekonomi.


blogspo.com/2011/07/penjualakredit.html/. Diakses tanggal 20 Agustus
2021, hari Jum’at pukul 20.00 WIB di Pekanbaru.
Yadiati, Winwin dan Wahyudu, Ilham, 2010.”Pengantar Akuntansi”,
Edisi
Revisi, Cetakan ke-3, Prenada Media Group: Jakarta.
89

LAMPIRAN

1. Lampiran Surat Penelitian


90

2. Lampiran Daftar Wawancara dan Dokumentasi

Daftar Wawancara :

1. Bagaimana Sistem Akuntansi Penjualan pada Dealer Honda Cv. Herry

Motorindo Mandiri Peranap?

Jawaban : Sistem Akuntansi Penjualan Yang di terapkan di CV. Herry

Motorindo terdapat tiga sistem Bodar, Bisnis Owner, Bisnis Owner

Marketing, dan sistem penjualan terdapat 2 yaitu penjualan tunai dan

kredit.

2. Bagaimana cara pembayaran dalam penjualan tuanai maupun kredit

pada Cv. Harry Motorindo Mandiri Peranap?

Jawaban : dalam penjualan tunai setelah bukti-bukti pesanan dan

syarat-syarat disiapkan dan pembayaran diterima lunas dari pembeli ,

maka selanjutnya kendaraan yang telah dipilih dan diperiksa lalu

diserahkan kepada pembeli. Penjualan kredit setelah konsumen

melangkapi persyaratan penjualan kredit oleh perusahaan maka

konsumen membayar dp minimal 20 % harga sepeda motor.

3. Apa saja persyaratan yang harus di penuhi oleh Konsumen dalam

penjualan tunai maupun kredit?

Jawaban : penjualan tunai, Fotocopy KTP suami/istri atau orang yang

mewakili perusahaan ,fotocopy KK, dan Uang tunai

Penjualan kredit :

1) Fotocopy KTP suami/istri

2) Fotocopy kartu keluarga


91

3) DP lunas, minimal 20%

4) Rekening tabungan tiga bulan terakhir

5) Rekening listrik

6) Jenis usaha satu SKU (surat keterangan usaha)

7) Sertifikat rumah tempat tinggal tetap

8) NPWP (nomor pokok wajib pajak)

4. Berapa persen pada pengambilan DP terhadap penjualan kredit?

Jawaban : DP lunas, minimal 20 % dari harga 1 unit kendaraan yang

diambil.

5. Apa saja faktor yang menyebabkan peningkatan atau penurunan

terhadap volume penjualan?

Jawaban : faktor ekonomi masyarakat, faktor kursh, dan sistem yang

di terapkan perusahaan.
92
93
94

Anda mungkin juga menyukai