KOTA MEDAN
Oleh
NPM: 2105170099
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, dan tidak lupa penulis hanturkan Shalawat dan salam
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis menyelesaikan
besarnya kepada banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan
sayang yang sangat besar serta dorongan doa dan semangat juga
i
Sumatera Utara.
3. Bapak Januri, SE, MM, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
5. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung, SE, M.Si selaku Wakil Dekan III
6. Ibu Fitriani Saragih, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Utara.
9. Serta semua pihak yang telah berpartisipasi atas penyusunan skripsi ini
terima kasih.
Penulis telah berusaha membuat skripsi ini sebaik mungkin. Namun, penulis
menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak begitupun dalam penulisan skripsi ini
masih ada kekurangan. Karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
Akhir kata, semoga proposal ini dapat bermanfaat baik bagi penulis, maupun
ii
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga pihak-pihak yang membutuhkan.
NPM : 2105170099
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................................3
1.3 Batasan Masalah..................................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................5
2.1 Teknologi Informasi............................................................................................5
2.2 Kinerja Audit.......................................................................................................6
2.3 Kemampuan Pengguna........................................................................................9
2.4 Penelitian Terdahulu..........................................................................................10
2.5 Kerangka Pikir...................................................................................................14
2.6 Hipotesis............................................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................16
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................16
3.2 Metode Penelitian..............................................................................................16
3.3 Jenis dan Sumber Data......................................................................................17
3.4 Populasi dan Sampel..........................................................................................17
3.5 Defenisi Operasional Variabel...........................................................................18
3.5.1 Variabel Dependent....................................................................................18
3.5.2 Variabel Independent..................................................................................18
3.6 Metode Analisis Data........................................................................................19
3.6.1 Statistik Deskriptif......................................................................................19
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Model Pengukuran......................................19
3.6.3 Teknik Analisis Data..................................................................................20
3.7 Uji Asumsi Klasik.............................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Auditor mempunyai peran yang sangat penting dalam pemeriksaan
pengelolaan keuangan yang berguna bagi pihak yang mengambil keputusan. Pada
objektif dan independen, sehingga hasil yang diperoleh akan menunjukkan informasi
yang relevan dan berguna bagi pemakainya. Seorang auditor juga dituntut untuk
melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dan standar audit yang berlaku. Hal
Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam
melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya dan
menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu
pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya. Kinerja auditor menjadi
perhatian utama, baik bagi klien ataupun publik, dalam menilai hasil audit yang
Gautama dan Arfan (2010) Keberhasilan kinerja auditor juga tidak terlepas dari
intern dimana pada saat ini auditee sudah banyak yang menerapkan sistem teknologi
1
informasi yang berbeda-beda.
akan menentukan bagaimana kinerja auditor. Edy Sujana (2012) mengatakan bahwa
pegawai dengan kompetensi yang baik dan sesuai akan dapat memahami apa yang
informasi yang tepat waktu (Tjandra, 2007). Dengan adanya informasi yang cepat dan
tepat maka suatu perusahaan atau organisasi dapat mengambil keputusan yang cepat
dan tepat pula. Teknologi informasi adalah segala cara atau alat yang yang
terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau
(TI) klien auditor baru-baru ini mengharuskan tanggung jawab lebih jauh dari auditor
untuk mendeteksi risiko inheren, risiko pengendalian dan fraud, laporan CEO dari
enam kantor akuntan internasional bahwa mereka tidak merasa usaha deteksi risiko
lanjut, dalam Appendix 1 dari IFAC juga disebutkan bahwa tingkat kerentanan yang
tinggi atas perubahan yang cepat seperti perubahan dalam teknologi merupakan
faktor risiko terkait dengan salah saji yang timbul dari kecurangan finansial.
2
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa Group Decision Support Systems
(GDSS), atau group support systems (GSS) dalam konteks sistem informasi dapat
membantu auditor dalam membuat keputusan audit yang lebih efisien dan efektif.
Herusetya (2011), juga mengatakan bahwa decision aids dan teknologi informasi
laporan keuangan.
khusus apakah auditor dari KAP yang berafiliasi dengan the Big 4 di Indonesia telah
memberdayakan sistem informasi teknologi, baik dalam bentuk GSS, atau audit
support system, maupun bentuk perangkat lunak teknologi informasi lainnya guna
meningkatkan task performance sebagai bentuk dari audit (decision quality). Dalam
mengetahui seberapa jauh teknologi informasi bisa memberikan manfaat bagi kinerja
auditor. Oleh karena itu Peneliti mengambil judul “Pengaruh Kompetensi dan
3
Akuntan Publik di Kota Medan
2. Adanya pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja
auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan
I.3 Batasan Masalah
Peneliti Membatasi masalah pada dua factor yang mempengaruhi kinerja
4
informasi dalam profesi audit sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengembangkan teknologi informasi dimasa
mendatang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teknologi Informasi
A. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi terbagi dalam dua teknologi, yaitu teknologi komputer
dan penyebaran informasi baik yang bersifat finansial maupun bersifat non finansial.
perangkat lunak dan perangkat keras. Komputer elektronik dan perangkat lunak
dengan teknologi komunikasi, teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras
dan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengolah dan menyimpan informasi
5
organisasi untuk mengelola informasi yang diperlukan demi mewujudkan misinya.
bisa terdiri dari komputer, jaringan komputer, telepon, mesin faks, perangkat-
perangkat keras lainnya. Selain itu, IT juga melibatkan perangkat lunak yang
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
6
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Menurut Moeheriono (2012), “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif
maupun kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-
masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
atau actual performance, yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
kepadanya”.
mengenai kesesuaian dalam segala hal yang signifikan terhadap asersi atau entitas
laporan keuangan yang dibuat oleh klienya. Pemeriksaan tersebut terutama di tujukan
untuk memenuhi kebutuhan para kreditur, calon kreditur, investor, calon investor dan
instansi pemerintah.
Terdapat tiga jenis auditor, yaitu auditor internal, auditor pemerintah dan
auditor independen (akuntan publik). Auditor internal berfokus pada tugas membantu
7
auditor pemerintah, auditor pemerintah merupakan auditor yang bertugas melakukan
pemerintah adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Jenis auditor yang terakhir
mengaudit laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dapat
dilakukan pada perusahaan go public, perusahaan besar maupun kecil dan organisasi
non profit. Selain ketiga jenis auditor yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya,
Arens dan Loebecke dalam bukunya “Auditing Pendekatan Terpadu” yang diadaptasi
oleh Amir Abadi Jusuf, menambahkan satu lagi jenis auditor yaitu auditor pajak.
tindakan atau pelaksaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor
dalam kurun waktu tertentu yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
ketepatan waktu.
Menurut Ristio dkk (2014), kinerja auditor merupakan hasil dari kerja auditor
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab auditor itu. Kinerja
auditor menjadi tolak ukur dari kerja auditor, apakah sudah baik atau belum.
keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan
8
II.3 Kemampuan Pengguna
A. Pengertian
Kemampuan (ability) merupakan salah satu sifat bawaan manusia yang
digunakan untuk melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan mental atau fiskal.
Pengertian lain menjelaskan bahwa kemampuan diartikan sebagai ciri luas dan
karakteristik tanggung jawab yang stabil pada tingkat prestasi yang maksimal
berlawanan dengan kemampuan kerja mental maupun fisik. Pegawai yang memiliki
dengan waktu atau target yang telah ditetapkan dalam program kerja.
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan yang dimiliki seorang individu
pada umumnya tersusun dari dua perangkat faktor, yaitu kemampuan intelektual dan
kemampuan fisik.
Kemampuan adalah bakat seseorang untuk melakukan tugas fisik atau mental.
diantaranya:
9
mengetahui kemampuan intelektual secara umum yang dimiliki
seseorang. Kemampuan intelektual memiliki tujuh dmensi
diantaranya, yaitu kemahiran berhitung (Number aptitude),
pemahaman verbal (Verbal comprehension), kecakapan perseptual
(Perceptual speed), penalaran induktif (Inductive reasoning),
visualisasi ruang (Spatial visualization), ingatan (Memory).
b. Kemampuan Kognitif, Cognitive ability atau kemampuan kognitif
menunjukkan kapabilitas berkaitan dengan akuisi dan aplikasi
pengetahuan dalam pemecahan masalah. Kemampuan kognitif
berhubungan dengan pekerjaan yang menyangkut pekerjaan yang
melibatkan penggunaan informasi untuk membuat keputusan dan
pemecahan masalah. Ada lima tipe kemampuan kognitif: kemampuan
verbal (verbal ability), kemampuan berhitung matematika (quantitative
ability), kemampuan penalaran (rasoning ability), kemampuan
memahami objek di dalam ruang (spatial ability), kemampuan
perseptual (perseptual ability).
c. Kemampuan Emosional, Greenberg dan Baron membicarakan masalah
emosional sebagai bagian dari masalah kemampuan, diantaranya
tentang Kecerdasan Intelektual, dimana didalamnya termasuk
kecerdasan emosional. Di pihak lainnya, Colquitt, LePine dan Wesson
melihat masalah emosional sebagai tipe kemampuan atau ability, yang
mempengaruhi tingkatan dimana orang cenderung efektif dalam situasi
soisal, tanpa memandang tingkat kemampuan kognitif mereka.
C. Faktor Kemampuan
Faktor-faktor penentu kemampuan kerja seorang pegawai dapat diukur
melalui:
10
II.4 Penelitian Terdahulu
Dari hasil tinjauan terhadap beberapa jurnal penelitian dengan tema sejenis,
11
3. Improvements in Askary, Analisis Penelitian
Audit Risks Related Goodwin system linear menunjukkan bahwa
to Information dan Lanis time series kemajuan dalam
Technology Frauds (2012) untuk mendeteksi fraud IT
menemukan secara positif
pengaruh mengurangi risiko
fraud IT audit dan secara
terhadap signifikan telah
model risiko meningkatkan
audit. kualitas audit.
manfaat yang diberikan oleh teknologi sistem informasi tersebut khususnya dalam
sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.
Auditor KAP The Big 4”. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji secara khusus
apakah auditor dari KAP yang berafiliasi dengan the Big 4 di Indonesia telah
memberdayakan sistem informasi teknologi, baik dalam bentuk GSS atau audit
12
support system, maupun bentuk perangkat lunak teknologi informasi lainnya guna
Dengan sampel auditor dari KAP besar the Big 4, penelitian ini ingin menguji
(SEM) ini memberi bukti bahwa pendayagunaan sistem informasi berbasis teknologi
lapangan baik secara individu maupun tim, menunjukkan bukti adanya hubungan
lingkungan kerja auditor. Penelitian ini menemukan bukti bahwa perceived ease of
use yang dipersepsikan oleh auditor Big 4 mempengaruhi perceive usefulness dari
sistem informasi teknologi elektronik yang diadopsi oleh KAP guna mendukung
penugasan auditor.
lingkungan teknologi informasi (IT) mempengaruhi model risiko audit dari tahun
2001 hingga tahun 2008, penulis mengukur penurunan persentase untuk risiko
13
bahwa perbaikan dalam risiko pengendalian telah mencapai hingga 52,80%, 43%
untuk risiko deteksi dan 14% untuk risiko inheren. Perbaikan keseluruhan untuk
risiko audit adalah sebanyak 47,5% yang mana merupakan perkembangan yang dapat
mendeteksi fraud IT secara positif mengurangi risiko audit dan telah meningkatkan
moderasi. Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama
menguji pengaruh penerapan teknologi informasi (X1) terhadap kinerja auditor (Y),
(X1) terhadap kinerja auditor (Y) dengan dimoderasi oleh variabel kemampuan
pengguna (X2).
Ga
14
II.6 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan penelitian terdahulu seperti
yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
A. Teknologi Informasi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Herusetya
B. Penggunaan Sistem
Penggunaan sistem teknologi informasi atau TI yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah apakah auditor sudah memanfaatkan atau menggunakan bantuan
15
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KAP Kota Medan.
Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu mulai
KAP Kota Medan. Kuesioner penelitian ini merupakan pengembangan dari berbagai
kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden dan diawasi secara langsung
kuesioner kepada KAP Kota Medan secara langsung maupun melalui perantara. Data
16
primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur
dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada KAP
variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor
menggunakan skala interval Likert bernilai lima. Nilai yang digunakan dalam skala
Likert:
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, melalui
pertanyaan tertulis (kuesioner) yang dibagikan kepada auditor yang bekerja di KAP
Kota Medan.
KAP Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian auditor yang bekerja
di KAP Kota Medan. Metode Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
yang didasarkan pada tujuan tertentu. Para auditor tersebut dipilih karena didasarkan
17
secara langsung dalam interes penelitian (widiyanto, 2013).
terlebih dahulu. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan oleh peneliti, yaitu auditor yang jenjang pendidikannya minimal S1,
kerja minimal satu tahun. Peneliti menentukan sebanyak 44 orang auditor sebagai
sampel penelitian.
(independent variable). Variabel dependent pada penelitian ini adalah kinerja auditor
dan yang menjadi variabel independent adalah keahlian dan pengetahuan auditor,
efektifitas dan efisiensi dari pekerjaan auditor dalam menyelesaikan tugas auditnya.
Kinerja dapat diukur melalui pengukuran tertentu (standar) yang mencakup kualitas,
kuantitas dan ketepatan waktu. Kualitas berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan,
sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu
tertentu dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan.
18
perangkat keras dan perangkat lunak yang berfungsi untuk menyimpan, menganalisa,
penggunaan dari sistem informasi yang mendukung penugasan dari seorang auditor.
Variabel ini disingkat usage, dan merupakan variabel kunci yang mengukur seberapa
pengolahan data. Selanjutnya akan dibuat tabel yang menunjukkan statistik deskriptif
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi, varian,
2011).
pengukuran, baik dari sisi validitas maupun reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan
untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat pengukur penelitian (kuesioner) tentang
arti sebenarnya yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Menurut
Priyatno (2012) dalam Octriani (2014), suatu item dikatakan valid apabila terjadi
korelasi yang signifikan dengan skor totalnya. Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan
menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau
19
stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011).
a. Uji Validitas
Uji validitas ditujukan untuk mengetahui apakah instrumen (alat ukur) yang
digunakan untuk mendapatkan data valid atau tidak. Jika valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel yang akan diukur. Instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
tabel. Adapun nilai r-tabel dapat diketahui dengan melihat tabel dengan yang
disesuaikan dengan nilai degree of freedom (df) yaitu jumlah sampel (n) – 2.
Asumsinya jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilai positif, maka butir
b. Uji Reliabilitas
Ide yang terkandung dalam reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas dapat diukur dengan mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
20
III.7 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi terhadap hipotesis penelitian, maka
terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi; uji normalitas,
kuadrat terkecil biasa dari koefisien regresi adalah linear, tak bias dan mempunyai
varians minimum, ringkasnya penaksir tersebut adalah penaksir tak bias kolinear
korelasi dan heteroskedastisitas serta uji kenormalan residual, sehingga asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Ada
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik normal probability plot dan uji statistic non-parametrik
satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi kolerasi,
seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika terbukti ada
21
multikolinieritas, sebaiknya salah satu independen yang ada dikeluarkan dari model,
lalu pembuatan model regresi diuang kembali (Singgih Santoso, 2010). Untuk
Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas
10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi gejala multikolinieritas (Gujarati,
2012)
c. Uji Heterokedisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
pengamatan yang lain. Menurut Gujarati (2012) untuk menguji ada tidaknya
variabel independen terhadap nilai absolut dari residual (error). Untuk mendeteksi
gejala uji heteroskedastisitas, maka dibuat persamaan regresi dengan asumsi tidak ada
dilakukan regresi dari variabel independen. Jika nilai koefisien korelasi antara
mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan
perubahan waktu. Oleh karena itu, apabila asumsi autokorelasi terjadi pada sebuah
22
model prediksi, maka nilai disturbance tidak lagi berpasangan secara bebas,
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi
(Sugiyono, 2014).
Rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y : Kinerja Auditor
a : konstanta
e : standard error
X1 : Teknologi Informasi
2. Uji t
Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara
23
Rumusnya:
√𝑡 = 𝑟√𝑛−2√1−𝑟2
Keterangan:
t = Distribusi t
r2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah data
berikut:
signifikan. Rancangan pengujian hipotesis statistik ini untuk menguji ada tidaknya
3. Uji F
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau
ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Apabila nilai
24
dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya. Besarnya koefisien determinasi dapat
Kd = r 2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
r 2 = Koefisien korelasi
25