Anda di halaman 1dari 61

PERANCANGAN STRATEGI DIGITAL MARKETING DAN LAPORAN

KEUANGAN PADA UMKM BASHOL DAN WELNUT

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PENGABDIAN

MASYARAKAT JURUSAN MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Disusun Oleh:

Muhammad Azri Auzai 5111181034

Muhamad Rifki Iskandar 5111181128

Rivan Nawawi 5111181197

Achmad Arief Munawar 5211171152

Ersa Putri Pratiwi 5211181015

Rini Lestari 5211181039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN STRATEGI DIGITAL MARKETING DAN LAPORAN

KEUANGAN PADA UMKM BASHOL DAN WELNUT

KULIAH KERJA NYATA

Disusun Oleh:

Muhammad Azri Auzai 5111181034

Muhamad Rifki Iskandar 5111181128

Rivan Nawawi 5111181197

Achmad Arief Munawar 5211171152

Ersa Putri Pratiwi 5211181015

Rini Lestari 5211181039

Cimahi, 29 Juli 2021

Menyetujui,

Pembimbing Manajemen dan Akuntansi

Edi Nurtjahjadi., SE., MSi.

NID: 4121 818 70


Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi Ketua Jurusan Manajemen
Nunung Aini R., SE.,MSi Yuyun, MSM., ASCA., CHRA

NID: 4121.661.72 NID:4121.834.89

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Neni Maryani, SE., M.Si., Ak., CA., CPA., CTA

NID: 4121.363.66
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya selama ini, serta shalawat dan salam tidak

lupa dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat,

dan umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) dengan judul “PERANCANGAN STRATEGI DIGITAL

MARKETING DAN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM BASHOL

DAN WELNUT“

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini selain merupakan salah satu tugas

Program Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani, juga dimaksud sebagai sarana atau

wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang di dapat di bangku

kuliah dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian

masyarakat.

Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat terselesaikan karena tidak

terlepas dari dukungan, bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak,

baik moril maupun materil oleh karena itu, pada kesempatan ini kami

mengucpkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga

kami diberikan kemudahan dalam menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja

Nyata (KKN).

2. Yang terhormat Ibu Neni Maryani, SE.,M.Si.,AK.,CA.CPA.,CTA selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani.

i
3. Yang terhormat Ibu Dr. Ferikawita MS.,SE.,MSi selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad

Yani.

4. Yang terhormat Ibu Nunung Aini Rahmah., S.E., M.Si selaku Ketua

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal

Achmad Yani.

5. Yang terhormat Bapak Edi Nurtjahjadi., SE., MSi selaku pembimbing

yang telah membimbing kami dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja

Nyata sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

6. Yang terhormat Ibu Ayu Siti selaku pemilik UMKM yang senantiasa

memberikan kami motivasi dukungan dan kemudahan dalam

melaksanakan KKN.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

ini.

Sehingga dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini,

penulis menyadari sepenuhnya akan segala kekurangan yang ada didalamnya baik

berupa ilmu pengetahuan, pengalaman, maupun penglaman yang dimiliki oleh

penulis sendiri, dan juga Laporan Kuliah Kerja Nyata ini tidak mungkin dapat

selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas

dukungan dan bantuan tersebut.

ii
Akhir kata semoga Laporan Kuliah Kerja Nyata ini dapat bermanfaat bagi

setiap orang yang membacanya dalam memperkaya hasanah pengetahuan dalam

bidang yang sama serta menjadi pendukung dalam berkembangnya ilmu

pengetahuan.

Cimahi, 29 Juli 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR TABEL...................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata......................................................1

1.2 Identifikasi Masalah Kuliah Kerja Nyata..............................................4

Berdasarkan uraian dari latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa masalah


penelitian sebagai berikut:...................................................................................4

1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata..............................................4

1.4 Landasan Teori......................................................................................5

1.4.2 Konsep Manajemen Pemasaran.........................................................9

1.4.3 Konsep Umum Akuntansi................................................................14

1.5 Lokasi dan Waktu Kuliah Kerja Nyata...............................................24

BAB II HASIL KULIAH KERJA NYATA..........................................................25

2.1 Gambaran Umum UMKM Bashol dan Welnut...................................25

2.2 Visi dan Misi.......................................................................................26

2.2.1 Visi...................................................................................................26

2.2.2 Misi..................................................................................................26

2.3 Nilai-Nilai yang dianut........................................................................26

iv
2.4 Profil Pemilik UMKM Bashol dan Welnut.........................................27

2.5 Pembahasan Hasil KKN......................................................................27

2.5.1 Identifikasi Masalah Objek KKN....................................................28

Aspek pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan


UMKM. Apabila pemasaran dilakukan dengan baik maka keuntungan itu akan
meningkatkan usaha yang sedang dijalani.........................................................28

2.5.2 Peluang dan Ancaman.........................................................................29

2.5.3 Merancang Digital Marketing bashol dan welnut...............................30

3 SIMPULAN DAN SARAN................................................................42

3.1 Simpulan.............................................................................................42

3.2 Saran....................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45

LAMPIRAN...........................................................................................................48

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Matriks SWOT...................................................................................15

Tabel 1. 2 Laporan Posisi Keuangan..................................................................21

Tabel 1. 3 Laporan Laba Rugi............................................................................23

Tabel 2. 1 Matriks Analisis SWOT UMKM Bashol dan Welnut....................34

Tabel 2. 2 Pengelompokan Produk Unggulan...................................................38

Tabel 2. 3 Bahan Baku...........................................................................................41

Tabel 2. 4 Biaya Overhead..................................................................................42

Tabel 2. 5 Biaya Lainnya.....................................................................................42

Tabel 2. 6 Konten Postingan Instagram............................................................44

Tabel 2. 7Transaksi Penjualan...........................................................................46

Tabel 2. 8 Perhitungan Harga Produksi............................................................47

Tabel 2. 9 Harga Pokok Penjualan....................................................................47

Tabel 2. 10 Perhitungan Laba Rugi...................................................................48

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1DesainLogo........................................................................................37

Gambar 2. 2 Pembuatan Brosur.........................................................................43

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Pertemuan Bersama Owner dan Pengemasan Produk..........48


Lampiran 1. 2 Foto Bersama Owner..................................................................49
Lampiran 1. 3 Anggota KKN..............................................................................49

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan perkuliahan dan keharusan

bagi setiap mahasiswa yang mengikuti kuliah minimal Strata Satu (S1) pada

lembaga Perguruan Tinggi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Akuntansi

Universitas Jenderal Achmad Yani (Cimahi) yang diselenggarakan dalam bentuk

pengabdian terhadap masayarakat, dimana pada kegiatan tersebut mahasiwa di

wajibkan untuk berperan aktif dalam pembinaan masyarakat terutama pada Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di kota Cimahi.

Adapun Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiwa yakni melaksanakan

kegiatan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang di lakukan oleh

mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan

daerah tertentu, agar mahasiwa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan

mengenai manfaat ilmu, teknologi, dan seni bagi pelaksanaan

1
2

pembangunan. Kemudian Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi masyarakat, di

harapkan dapat memberikan bantuan, semangat baru, serta pemikiran dan tenaga

dalam memecahkan masalah pembangunan di daerah setempat.

Berdasarkan artikel IDX Channel.com, akibat adanya pandemi Covid-19

pertumbuhan dan eksistensi UMKM menjadi terhambat hingga mengalami

penurunan pendapatan. Adapun target kontribusi UMKM terhadap ekonomi pada

2020 hingga 2024 sebelum adanya wabah virus korona yakni untuk kontribusi

terhadap ekspor dari target 2020 adalah 18%. Sementara di 2024 kontribusi

UMKM ditargetkan mencapai 30,2%. Kemudian untuk kontribusi terhadap PDB

nasional di 2020 ditargetkan 61%, dan 2024 ditargetkan mencapai 65%.

Sedangkan untuk rasio kewirausahaan di 2020 targetnya adalah 3,55%, dan target

2024 mencapai 4%.


3

IAI menjadi satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia

secara keseluruhan, baik yang berpraktik sebagai akuntan sektor publik, akuntan

sektor privat, akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan

pajak, akuntan forensik, dan lainnya. Hal ini dalam rangka memfasilitasi

kebutuhan UMKM dalam hal penyusunan laporan harga pokok produksi, maka

diperlukan suatu pedoman yang terstandarisasi. Dewan Standar Akuntansi

Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah menerbitkan Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) yang

berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018.

Obyek KKN kami adalah Usaha perorangan Bashol dan Welnut milik ibu

Ayu Siti salah satu usaha kecil yang terletak di Jl. Kebon Kopi No. 86 Rt.05

Rw.04 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Dalam

usaha ini terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan untuk berkembangnya

UMKM Bashol dan Welnut ini, seperti dalam strategi pemasaran yang belum

efektif seperti ketidak teraturan postingan di media sosial sehingga kurangnya

daya tarik dari konsumen terhadap produk, serta belum adanya pencacatan dan

pembukuan dengan jelas, dalam hal ini pemilik usaha hanya mencatat kas masuk

pada nota dan pemilik usaha juga tidak membuat pelaporan keuangan secara rinci.

Maka dari itu kami selaku mahasiswa akan membantu pelaku usaha tersebut

dalam perancangan strategi pemasaran, serta mengenai pembukuan, pencacatan,

dan laporan keuangan berdasarkan standar yang ditetapkan, yakni Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dan
4

juga sebagai objek Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan judul

“PERANCANGAN STRATEGI DIGITAL MARKETING DAN LAPORAN

KEUANGAN PADA UMKM BASHOL DAN WELNUT “.

1.2 Identifikasi Masalah Kuliah Kerja Nyata

Berdasarkan uraian dari latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Analisis SWOT pada UMKM Bashol dan Welnut.

2. Bagaimana merancang Strategi Digital Marketing pada UMKM Bashol

dan Welnut.

3. Bagaimana menyusun laporan keuangan pada UMKM Bashol dan Welnut.

1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata

Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

yang dilaksanakan di UMKM Bashol dan Welnut ialah untuk mengetahui aktivitas

bisnis UMKM Bashol dan Welnut yang mencakup empat fungsi perusahaan

dengan memfokuskan pada perancangan strategi pemasaran dan aktivitas

penyusunan laporan keuangan.

Sedangkan, tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang

dilaksanakan pada Bashol dan Welnut adalah:

1. Untuk membantu melakukan pembuatan Strategi Pemasaran pada

UMKM Bashol dan Welnut

2. Untuk mengetahui posisi UMKM Bashol dan Welnut saat ini.


5

3. Untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan pada UMKM Bashol

dan Welnut

1.4 Landasan Teori

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang berbeda

pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan undang-

undang. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:

Menurut UU No. 20 tahun 2008 Pasal 1 disebutkan bahwa :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
6

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini.

1.4.1.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki

kriteria sebagai berikut:

a. Usaha Mikro memiliki kriteria yakni:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000

(tiga ratus juta rupiah).

b. Usaha Kecil Memiliki kriteria yakni:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. Usaha Menengah memiliki kriteria:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000


7

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki

jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang, sedangkan usaha

menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai

dengan 99 orang. Menurut Kementrian Keuangan, berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa

Usaha Kecil sebagai perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan

/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp.

600.000.000 atau asset (aktiva ) setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah

dan bangunan yang ditempati ). Contohnya Firma, CV, PT, dan Koperasi yakni

dalam bentuk badan usaha. Sedangkan contoh dalam bentuk perorangan antara

lain pengrajin industri rumah tangga, peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa

dan yang lainnya.

1.4.1.2 Kekuatan dan Kelemahan UMKM

UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan

yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah:
8

1) Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga

kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai

dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.

2) Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini

terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru.

3) Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen

sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar.

Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan

permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 faktor:

1. Faktor Internal

Faktor internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu diantaranya:

a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri

Kecil lebih memprioritaskan pada aspek produksi sedangkan

fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakses nya,

khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga

sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.

c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu

produk Industri Kecil.

d. Kurangnya penanaman di gitalmarketing seperti sosial media yang

sekarang, sehingga belum banyak orang yang tau mengenai

produk Bashol dan Wellnut.


9

e. Karena Wellnut banyak yang membeli ketika di bulan puasa maka

yang sering di produksi hanya bawang goreng saja.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan masalah yang muncul dari pihak pengembang

dan pembina UMKM. Pihak UMKM Bashol dan Wellnut masih mencatt laporan

keuangan dengan cara manual , hanya menuliskan penjualan dan pembelian saja

sehingga tidak terlalu rinci mengenai pembelian dan kebutuhan lainnya.

1.4.2 Konsep Manajemen Pemasaran. 

Menurut Kotler & Amstrong (2016) mendefinisikan bahwa “Marketing

is engaging customer and managing profitable customer relationship” yang

memiliki arti “Pemasaran melibatkan pelanggan dan mengelola hubungan

pelanggan yang menguntungkan”. Menurut Hasan (2013:4) manajemen

pemasaran adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan

mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan

pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan

pemasaran memiliki peran yang penting yaitu menarik pelanggan baru dengan

menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk

dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan

yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

1.4.2.1 Analisis SWOT

Menurut Isnaeni (2019) Analisis SWOT adalah metode perencanaan

strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek


10

atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim

SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik

dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga

dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

1. Kekuatan (strength) adalah situasi internal organisasi yang

berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki

organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk

menangani peluang dan ancaman.

2. Kelemahan (weakness) adalah situasi internal organisasi

dimana kompetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit

digunakan untuk menangani peluang dan ancaman.

3. Peluang (opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang

berpotensi menguntungkan (positif).

4. Ancaman (threats) adalah situasi eksternal organisasi yang

berpotensi menimbulkan kesulitan (negatif).

1.4.2.2 Matriks SWOT

Berdasarkan konsep dasar pendekatan SWOT dapat digambarkan matrik

analisis SWOT secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Matrik ini juga dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis, seperti diagram matriks dibawah ini:


11

Tabel 1. 1 Matriks SWOT

Faktor– Kekuatan (S) Kekuatan (W)

Faktor– faktor Daftarkan 5-10 faktor- Daftarkan 5-10 faktor-


faktor Internal
faktor internal faktor internal
Eksternal
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

Daftarkan 5-100 faktor- Buat strategi disini yang Buat strategi disini yang

faktor peluang eksternal menggunakan kekuatan memanfaatkan peluang

untuk memanfaatkan mengatasi ancaman

peluang
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

Daftarkan 5-10 faktor- Buat strategi disini yang Buat strategi disini yang

faktor ancaman menggunakan kekuatan meminimalkan

eksternal untuk mengatasi kelemahan dan

ancaman menghindari ancaman


Sumber: Rangkuti (2016)

1. Strategi SO (Strength-Opportunity) dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST (Strength-Threats) adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

3. Strategi WO (Weakness-Opportunity) diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan

yang ada.
12

4. Strategi WT (Weakness-Threats) didasarkan pada kegiatan yang

bersifat definitive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada

serta menghindari ancaman.

1.4.2.3 Digital Marketing

Digital Marketing dapat didefinisikan sebagai kegiatan marketing

termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web (Sanjaya &

Tarigan, 2009). E-Marketing atau digital marketing diartikan sebagai penggunaan

teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran serta upaya pengembangan

atau penyesuaian konsep pemasaran itu sendiri, dapat berkomunikasi dalam

cakupan global, dan mengubah cara perusahaan melakukan bisnis dengan

pelanggan (Ali, 2013).

Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon

konsumen secara cepat. Seperti yang kita tahu, penerimaan teknologi dan internet

di masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital

dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan.

Selain itu penggunaan digital marketing dalam strategi pemasaran

memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1. Jangkauan global Penggunaa situs web memungkinkan untuk

menemukan pelanggan baru dan berdagang secara global hanya dengan investasi

kecil.
13

2. Biaya lebih rendah Pemasaran menggunakan internet yang terencana

dan terarah dengan baik dapat menjangkau pelanggan yang tepat dengan biaya

yang jauh lebih rendah daripada metode pemasaran tradisional.

3. Hasil yang dapat dilacak dan diukur Mengukur pemasaran secara digital

melalui analisis web dan alat metrik online lainnya memudahkan untuk

menentukan seberapa efektif strategi pemasaran yang dikampanyekan dan

memberikan informasi terperinci tentang bagaimana pelanggan menggunakan

situs web yang dibuat.

4. Profiling Perolehan data pelanggan yang mengunjungi situs web yang

dibuat memberikan data pelanggan yang sering membeli produk. Semakin banyak

mereka membeli maka semakin detail profil pelanggan yang didapatkan.

5. Keterbukaan Dengan terlibat dengan media sosial dan mengelolanya

dengan cermat, akan membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan reputasi

agar mudah terlibat.

6. Mata uang sosial Digital marketing memungkinkan membuat

kampanye iklan yang menarik menggunakan konten. Konten ini (gambar, video,

artikel) dapat memperoleh mata uang sosial yang diteruskan dari pengguna ke

pengguna dan menjadi viral.

7. Tingkat konversi yang tinggi Memiliki situs web, maka jarak pelanggan

berjarak hanya beberapa klik saja dari pembelian. Tidak seperti media lain yang

mengharuskan orang untuk bangun dan melakukan panggilan telepon, atau pergi

ke toko, pemasaran digital bisa mulus dan langsung.


14

1.4.3 Konsep Umum Akuntansi

Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah

perusahaan yang didorong kemajuan teknologi yang semakin hari semakin

berkembang, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan yang

dilakukan perusahaan, maka para perusahaan banyak menggunakan ilmu

akuntansi dalam menjalankan usahanya untuk memeperlancar kegiatan usaha

mereka. Tidak hanya perusahaan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

pun sudah banyak menerapkan ilmu akuntansi. Menurut Rudiyanto (2018)

Akuntansi merupakan sistem penghasil informasi keuangan bagi pihak – pihak

yang berkepentingan dengan aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan terhadap

suatu perusahaan tersebut.

1.4.3.1 Konsep Umum Harga Pokok Penjualan

Menurut Mulyadi (2017: 36) sistem perhitungan harga pokok produksi

adalah sebagai berikut:

“Dalam implementasinya sistem perhitungan biaya harus sesuai dengan sistem

produksi dan dikenal dengan 2 metode perhitungan harga pokok produksi, yakni:

1. Metode Harga Pokok Pesanan

Untuk metode harga pokok pesanan, didefinisikan oleh Mulyadi (2016:63) adalah

sebagai berikut :

“Pengumpulan biaya produksi yang terdapat pada metode harga pokok

pesanan yaitu dengan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan. Metode

harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi persatuan dengan cara
15

membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah

satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini

dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi. Adapun penggolongan biaya

produksi didalam metode harga pokok pesanan, yakni biaya produksi harus

dipisahkan menjadi biaya produksi langsung yang di bebankan kepada produk

berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dan biaya produksi tidak langsung

yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.”

1.4.3.2 Konsep Laporan Keuangan

Setelah data transaksi dicacat kedalam jurnal dan diposting ke dalam buku

besar (ledger), laporan akuntansi disiapkan untuk memberikan informasi yang

berguna bagi para pemakai laporan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam

proses pengambilan keputusan kelak. Laporan akuntansi ini dinamakan laporan

keuangan yang merupakan akhir dari serangkaian proses pencatatan dan

pengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk

mengorganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunkan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas

perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Kasmir (2015:7), pengertian laporan keuangan adalah :

“Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”


16

Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Safri Harahap

(2015:1), adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas

perusahaan.”

1.4.3.3 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Mikro, Kecil dan Menengah (2016:2) yaitu:

“Untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan

suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan

keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Pengguna

tersebut meliputi penyedia sumber daya bagi entitas seperti kreditor maupun

investor. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanysa.”

IAI dalam SAK EMKM menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan

adalah sebagai penyedia informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan ini sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-

pihak internal maupun eksternal.


17

1.4.3.4 Unsur-unsur dalam Laporan Keuangan

Unsur-unsur yang terkandung dalam laporan keuangan berdasarkan SAK

EMKM meliputi :

a. Aset

Aset adalan sumber daya yang dimiliki oleh entitas sebagai akibat dari

suatu entitas di masa yang akan dating (SAK EMKM,2016) lalu yang masa

manfaat ekonomiknya akan diperoleh oleh yang dimaksud manfaat ekonomi masa

yang akan datang dalam suatu aset adalah potensi aset tersebut dalam memberikan

kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung terhada arus kas suatu

entitas.

b. Liabilities

Liabilitas merupakan kewajiban masa sekarang entitas yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesainya mengakibatkan arus kas keluar dari

sumber daya entitas dan memberikan manfaat ekonomi bagi entitas. (SAK

EMKM, 2016)

Penyelesaian kebijakan ini bisanya dengan pembayaran kas, atau pelesan aset

selain kas, pemberian jasa, dan/atau penggantian kewajiban tersebut dengan

kewajiban lain. Kewajiban ini juga dapat diselesaikan dengan cara lain, yaitu

adanya pembebasan kreditor terhadap kewajiban suatu entitas atau dengan kata

lain kreditor menghapuskan haknya pada entitas tersebut. (SAK EMKM, 2016)

c. Ekuitas
18

Jusuf dalam bukunya memaparkan, ekuitas merupakan hak pemilik

perusahaan atas kekayaan (aset) perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan

aset bersih perusahaan, yaitu selisih antara aset dan kewajiban.Tidak jauh beda

dengan SAK EMKM bahwa ekuitas merupakan hak residual atas asset setelah

dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

1.4.3.5 Jenis Laporan Keuangan

Menurut SAK EMKM (2016:9), Laporan keuangan minimum terdiri dari:

1. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan menggambarkan keuangan suatu entitas yaitu

mengenai seberapa banyak aset yang dimiliki dan seberapa banyak kewajiban

yang perlu dibayar suatu entitas tersebut.

Laporan keuangan adalah suatu laporan yang sistematis yang

menggambarkan harta, kewajiban, dan modal suatu entitas.dengan tujuan untuk

menggambarkan posisi keuangan. Berikut ini daftar akun :

1. Kas dan setara kas

2. Piutang

3. Persediaan

4. Aset tetap

5. Utang usaha

6. Utang bank

7. Ekuitas
19

Gambar dibawah ini merupakan format laporan posisi keuangan,sesuai

dengan SAK EMKM (2016), penyajian dimulai dari asset, kemudian diiikuti

dengan liabiitas dan setelahnya yaitu ekuitas.

Tabel 1. 2 Laporan Posisi Keuangan

Entitas
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20x8
Aset catatan 20x8 20x7
Kas dan Setara Kas
Kas 3 xxx Xxx
Giro 4 xxx Xxx
Deposito 5 xxx Xxx
Jumlah Kas dan Setara Kas

Piutang Usaha 6
Persediaan
Beban Dibayar Dimuka 7 xxx Xxx
Aset Tetap xxx Xxx
Akumulasi Penyusustan (xxx) (xxx)

Jumlah Aset xxx Xxx


Liabilitas

Utang Usaha xxx Xxx


Utang Bank 8 xxx Xxx

Jumlah Liabilitas xxx Xxx

Ekuitas
Modal xxx Xxx
Saldo Laba 9 xxx Xxx

Jumlah Ekuitas xxx Xxx


Jumlah Liabilitas dan Ekuitas xxx Xxx

Sumber: Sak EMKM


20

2. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menggambarkan keuangan suatu entitas yaitu mengenai

seberapa pendapatan yang diperoleh oleh suatu entitas dalam satu periode

pelaporan keuangan serta beban-beban yang dikeluarkan dalam memperoleh

pendapatan.

Laporan laba rugi merupakan yang menyajikan mengenai pendapatan dan

beban periode tersebut. Selisih antara bebean dan pendapatan akan menjadi

laba/rugi pada periode tersebut. Akun-akun pada laporan laba rugi yaitu:

1) Pendapatan

2) Beban keuangan

3) Beban pajak

Tabel 1. 3 Laporan Laba Rugi

Entitas
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20x8
Pendapatan Penjualan
Penjualan Xxx
Diskon Penjualan (xxx)
Potongan Penjualan (xxx)
Pendapatan Penjualan Xxx
Beban Pokok Penjualan (xxx)
Laba Bruto Xxxx

Beban Penjualan Xxx


Beban Administrasi Xxx
Jumlah Beban (xxx)
Pendapatan Dan Beban Lainya xxx
Laba (Rugi) Sebelum Pajak xxx
Beban Pajak (xxx)
Laba (Rugi) Setelah Pajak xxx
21

Sumber: Diambil dari Buku Akuntansi Keuangan Menengah

3. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian akun-

akun tertentu yang relevan

Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan lebih mengenai

keuangan suatu entitas yang membantu para pengguna laporan keuangan

mengetahui informasi-informasi yang tidak dijelaskan dalam laporan posisi

keuangan dan laporan laba rugi

Menurut Kasmir (2016:28) catatan atas laporan keuangan dapat definisikan

sebagai berikut :

“Laporan cacatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang

memberikan informas apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan

tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keungan yang

perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas.”

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam bukunya Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (2016:13) menjelaskan bahwa

catatan atas laporan keuangan entitas dapat memuat:

1) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan

SAK EMKM.

2) Intisar kebijakan akuntansi.

3) Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi

penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk

memahami laporan keuangan.


22

1.4.3.6 Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian wajar dari laporan keuangan sesuai persyaratan ED SAK

EMKM. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi,

peristiwa, dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan

aset, liabilitas, penghasilan, dan beban. Pengungkapan diperlukan ketika

kepatuhan atas persyaratan tertentu dalam ED SAK EMKM tidak memadai bagi

pemakai untuk memahami pengaruh dari transaksi, peristiwa, dan kondisi lain atas

posisi dan kinerja keuangan entitas. (SAK EMKM, 2016:8)

Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan

informasi untuk mencapai tujuan:

1) Relevan: informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses

pengambilan keputusan.

2) Representasi tepat: informasi disajikan secara tepat atau secara apa yang

seharusnya disajikan dan bebas dari kesalahan material dan bias KK

3) Keterbandingan: informasi dalam laporan keuangan entitas dapat

dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi

dan kinerja keuangan. Informasi dalam laporan keuangan entitas juga

dapat dibandingkan antar entitas untuk mengevaluasi posisi dan kinerja

keuangan.

4) Keterpahaman: informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami

oleh pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan

ketekunan yang wajar.


23

1.5 Lokasi dan Waktu Kuliah Kerja Nyata

Waktu dan lokasi Pelakasanaan Kuliah Kerja Nyata adalah tanggal 28 Juli

2021 sampai dengan 28 Agustus 2021 dan bertempat di UMKM Bashol dan

Welnut yang terletak di Jl. Kebon Kopi No.86 RT.05 RW.04 Kelurahan

Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.


BAB II

HASIL KULIAH KERJA NYATA

2.1 Gambaran Umum UMKM Bashol dan Welnut

Bashol dan Welnut adalah usaha mikro kecil dan menengah yang bergerak

dibidang makanan yang berlokasi di Jl. Kebon Kopi, Gg Saluyu, NO 86 Rt 05/

Rw 04, Kelurahan Cibeurem, Kecamatan Cimahi Selatan. UMKM ini memiliki

banyak macam olahan dari mulai yang bawang goreng original, pedas ,pedas teri,

pedas daun jeruk dan kacang. Sang pemilik usaha yaitu ibu Ayu Siti Hardianti

Toha sudah menggemari kegiatan ini sejak dari 5 tahun yang lalu, bahkan sampai

saat ini terus berlanjut dan berkembang.

Produk Bashol dan Welnut dipasarkan secara langsung dengan teknik

word of mouth yakni teman yang telah membeli produknya kemudian oleh orang

yang telah membeli produknya di rekomendasikan ke temannya lagi dan

seterusnya sehingga tersebar luas. Pemilik UMKM juga memasarkan produk

dengan menitipkan produk ke toko-toko UMKM lainnya. Seiring perkembangan

zaman dan teknologi yang semakin canggih pemilik mulai tertarik untuk membuat

pengembangan untuk usahanya dengan memasarkan produknya secara online. Ibu

Ayu Siti mencoba memasarkan produkya lewat market place seperti Shopee,

Toko Pedia, tidak hanya di shopee dan toko pedia beliau juga merambah ke media

sosial seperti instagram.

24
25

2.2 Visi dan Misi

Berdasarkan hasil pengamatan yang kelompok 36 lakukan selama KKN

berlangsung, dirumuskan visi dan misi UMKM Bashol dan Welnut yaitu:

2.2.1 Visi

Menjadi pemasok bawang goreng berkualitas dengan harga yang

terjangkau.

2.2.2 Misi

1. Memberikan pilihan bawang goreng untuk dikonsumsi masyarakat.

2. Menjual produk dengan harga terjangkau.

3. Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas

2.3 Nilai-Nilai yang dianut

Berdasarkan hasil pengamatan yang kelompok 36 lakukan selama KKN

berlangsung, terdapat beberapa nilai yang di anut oleh pemilik usaha yakni

sebagai berikut:

1. Kreatif

2. Inovatif

3. Praktis

Prinsip yang di utamankan oleh pemilik usaha adalah membuat produk

bawang merah sumenep terbaik sehingga menghasilkan bawang goreng dengan

kualitas terbaik, artinya ialah pemilik menuangkan kreatifitasnya pada setiap

olahan yang dibuatnya sehingga menghasilkan nilai citarasa yang berbeda dan
26

karena pembuatannya handmade tentu saja produk yang dihasilkan memiliki ciri

khas tersendiri pada setiap produknya.

2.4 Profil Pemilik UMKM Bashol dan Welnut

Nama Lengkap : Ayu Siti Hardianti Toha


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 25 Januari 1998
Pendidikan terakhir : S1 Manajemen
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jl. Kebon Kopi Gg Saluyu 1 No.86 RT.05

RW.04 Kel. Cibeureum Kec. Cimahi Selatan

Kota Cimahi
No. Telp : 0821-3050-4452

2.5 Pembahasan Hasil KKN


27

2.5.1 Identifikasi Masalah Objek KKN

Berdasarkan hasil wawancara secara langsung yang dilakukan oleh tim

KKN kelompok 36 Ibu Ayu Siti selaku pemilik dari UMKM Bashol dan

Welnut, ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi, yaitu:

1) Kurangnya Pengembangan Strategi pemasaran digital

2) Tidak ada pencatatan atau pembukuan keuangan secara rinci

Selanjutnya tim KKN melakukan observasi dan mengidentifikasi

beberapa permasalahan yang diutarakan oleh pemilik UMKM Bashol dan

Welnut tersebut.

1. Pemasaran

Aspek pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan

UMKM. Apabila pemasaran dilakukan dengan baik maka keuntungan itu akan

meningkatkan usaha yang sedang dijalani.

Pada masa pandemi seperti ini banyak sekali UMKM yang diharapkan agar

meningkatkan digital marketing dalam memasarkan produk, selain mudah dalam

pengoperasianny, konsumenpun sudah banyak yang beralih serba online. Untuk

itu perlu mengoptimasi digital marketing dengan cara memposting konten secara

konsisten.

2. Laporan Keuangan

Tidak ada pencatatan atau pembukuan keuangan secara rinci, UMKM

Bashol dan Welnut tidak melakukan proses pencatatan dan pembukuan

keuangan. Hal ini dikarenakan dokumen yang digunakan sebagai bukti


28

transaksi tidak diarsipkan dan pemahaman yang kurang mumpuni dalam

proses pencatatan dan pembukuan.

2.5.2 Peluang dan Ancaman

Produk bawang goreng ini unik namun memiliki banyak pesaing

sehingga hal tersebut akan menjadi sebuah ancaman bagi bisnis bawang

goreng ini karena belum banyak masyarakat yang mengenal taburan

bawang goreng bashol dan welnut.

Bawang goreng merupakan taburan pendamping nasi yang enak

dan cocok dimakan kapanpun sehingga dicari oleh banyak orang, ini bisa

menjadi ancaman di masa yang akan datang karena pembuatan bawang

goreng yang tidak terlalu susah dan mudah untuk ditiru bisa menyebabkan

munculnya pesaing yang membuat Kripik Jamur dengan harga yang lebih

murah.

Maka dari itu bashol dan welnut harus berinovasi, meningkatkan

kualitas produk dan meningkatkan promosi di media sosial sehingga

konsumen lebih banyak yang mengenal bashol dan selnut dan tertarik

untuk mencoba.
29

2.5.3 Merancang Digital Marketing bashol dan welnut

Digital marketing menjadi salah satu media yang sering digunakan

oleh pelaku usaha dalam mengikuti arus digitalisasi, tidak sedikit

perusahaan mulai meninggalkan model pemasaran konvensional dan

beralih ke pemasaran yang modern.

Menurut Kotler & Keller (2016), saluran - saluran pemasaran

memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan, karena banyak juga

produsen yang tidak memiliki kemampuan finansial dan keahlian yang

cukup untuk melakukan penjualan secara langsung yang cukup kepada

konsumen..

Menurut Febriyantoro, M.T (2016) ”Konsumen saat ini

memperhatikan konten yang dipaparkan oleh pemasar sehingga

membentuk pemikiran irasional yang bertujuan untuk mempengaruhi

keputusan pembelian para konsumen.”.

Berdasarkan teori diatas dan hasil analisa pada UMKM bashol dan

welnut, maka kelompok 36 memiliki beberapa program untuk

memaksimalkan dalam pemasaran digital marketing serta

mengembangkan merek kepada calon pelanggan dan konsumen akhir

salah satunya melalui media sosial Instagram.


30

Kami melakukan program dan strategi pemasaran melalui

Instagram sebagai alat pemasaran yang akan digunakan pada UMKM

bashol dan welnut dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan.

Penerapan pada UMKM bashol dan welnut menggunakan promosi

dengan memanfaatkan fitur-fitur di Instagram yang akan dimanfaatkan

sebagai sarana promosi. Pemasaran dengan menggunakan Instagram

memang sangat membantu kalangan pebisnis di Indonesia. Instagram

menyediakan berbagai macam fungsi dan fitur-fitur yang mudah

digunakan dan dikelola oleh masing-masing pemilik akun.

Adapun tahapan merancang digital marketing (Instagram) bashol dan walnut

sebagai berikut:

a. Menambahkan feeds Instagram bashol dan welnut.

b. Menambahkan informasi pada setiap highlight.

c. Memperbaiki deskripsi postingan dan menggunakan #hastag.

Selain membuat konten yang berkaitan mengenai bawang goreng, kami pun

membuat konten yang diposting di story


31

Instagram kami untuk mempromosikan produk bashol dan walnut. Hal

tersebut dapat membantu bertambahnya jumlah pengikut pada instagram

@bashol.co, semakin bertambahnya pengikut di instagram maka akan

semakin besar peluang produk bashol dan wlenut dikenal oleh banyak

orang serta meningkatkan penjualan, kritik dan saran dari audiens

sangatlah penting bagi UMKM ini untuk meningkatkan performa bisnis.

Berikut adalah akun instagram dari @bashol.co :


32

Akun e-commerece

Dalam hal ini pemilik usaha telah memiliki akun shopee dan

tokopediauntuk memaksimalkan. Sama hal nya seperti akun instagram anggota

kelompok 36 tidak diberi akses untuk mengelola akun market place produk maka

dari itu kelompok 36 hanya membantu pemilik usaha untuk mengemas produk

yang sudah dipesan oleh konsumen dan proses pengiriman barang.

2.5.3.1 Analisis SWOT

Dari hasil observasi selama KKN dilakukan, terdapat beberapa kelebihan

dan kelemahan pada UMKM Bashol danWelnut tersebut, diantaranya sebagai

berikut:

1. Strength ( kekuatan)

a. Bahan baku mudah didapat

b. Memiliki banyak varian rasa

c. Proses Produksi Mudah

d. Kualitas terjamin karena handmade

e. Harga terjangkau

2. Weakness (kelemahan)

a. Kesulitan mendistribusikan produk

b. Produk mudah ditiru

c. Kemasan yang kurang menarik

d. Kurangnya promosi usaha atau pun produk sehingga keberadaan bashol

dan welnut tidak banyak dikenali orang

e. Tidak ada pencatatan atau pembukuan keuangan


33

3. Opportunity (peluang)

a. Perkembangan teknologi informasi.

b. Masyarakat cenderung menyukai taburan pedas sehingga membuka

peluang untuk memperluas pasar.

c. Aktif di beberapa media

4. Threats (Ancaman)

a. Banyak pesaing yang menjual bawang goreng

2.5.3.1.1 Matriks Analisis SWOT

Tabel 2. 1 Matriks Analisis SWOT UMKM Bashol dan Welnut

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Faktor–
-Harga Jual bawang -Sulit untuk membangun
faktor
goreng cukup murah brand image yang kuat
Internal
-Mempunyai banyak -Kurangnya promosi

pilihan rasa -Tidak ada pencatatan

Faktor– -Awet tidak mudah basi atau pembukuan


faktor -Bahan baku mudah keuangan
Eksternal
didapatkan di indonesia
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

-Bisa berjualan di -Mengelola tampilan -Meningkatkan bentuk

medsos dan platform medsos bashol dan kemasan yang lebih

jualan online secara welnut agar terlihat menarik

gratis menarik -Mempertahankan


34

-Mempertahankan harga kualitas bahan baku yang

dan kualitas agar terbaik

mempertahankan

loyalitas pelanggang
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

-Jumlah competitor -mengembangkan daya -mempelajari pesaing

yang banyak membuat saing dan membuat inovasi

penjualan menurun agar tidak kalah dari

pesaing
Sumber : Data Olahan

2.5.3.2 Alternatif Strategi Berdasarkan Matriks Analsis SWOT

1. Strategi Strengthh-Opportunity (SO):

Dari matriks kekuatan dan peluang tercipta strategi untuk

meningkatkan promosi pada produk. Optimalisasi penggunaan berbagai

media sosial dan market place dalam meningkatkan promosi. Salah satu

kelemahan pemilik dalam pemasaran produknya adalah keterbatasan

kemampuan dalam melakukan promosi yang dilakukan. Adanya berbagai

peluang pada era perkembangan teknologi informasi ini diharapkan dapat

dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang promosi produk. Oleh

karena itu, keterbatasan dalam hal promosi dapat dikendalikan dengan

penggunaan media-media promosi yang saat ini berkembang seperti

instagram, tokopedia dan shopee. kelompok 36 juga akan sharing dengan


35

pemilik terkait tips dan trik serta teknis dalam menggunakan media sosial

dan market place tersebut agar penggunaan media-media tersebut dapat

lebih baik, konsisten dan berkelanjut untuk kedepannya.

2. Strategi Weakness-Opportunity (WO):

Produk bashol dan welnut memiliki keunggulan pada kualitas

bahan baku yaitu bawang merah sumenep, pemilik usaha yaitu ibu ayu

memiliki tanggung jawab untuk membuat produk yang memiliki kualitas

yang tinggi, sebagai seorang yang melakukan usahanya dari hobi, ibu

selalu membuat produknya dengan kesungguhan hati sehingga kualitasnya

pun tak perlu diragukan lagi. Berdasarkan hal tersebut kelompok 36 akan

melalukan promosi produk yang lebih lagi melalui instagram, shopee dan

tokopedia. Produk-produk bashol dan welnut yang akan di pasarkan ini

tentunya dibuat semenarik mungkin dari segi kemasan dengan

mencantumkan identitas UMKM bashol dan welnut agar setiap produknya

memiliki ciri karakteristik usaha pemilik yang kuat sebagai diferensiasi

produk pemilik dengan produk pesaing.

3. Strategi Strenght-Threat (ST):

Daya saing sangtlah penting dalam keberhasilan suatu bisnis.

memiliki daya saing bila pelangganya memperoleh kesan bahwa

produknya lebih baik daripada produk pesaing. Bashol dan Welnut ingin

menciptakan kesan yang baik dengan menyediakan produk yang meliliki

banyak varian rasa dan juga dari bawang merah yang terbaik sehingga
36

pelanggan memliki banyak pilihan sesuai dengan selera, serta pelanggan

memiliki kesan puas terhadap produk bashol dan welnut.

4. Strategi Weakness-Threat (WT):

Strategi ini ialah UMKM bashol dan welnut selalu menjaga

kepercayaan konsumen dengan memberikan kualitas produk yang tetap

dan terjaga dengan cara menetapkan kriteria bahan baku yang memiliki

kualitas terbaik dan terus berinovasi agar bisa terus bersaing. Dan

melakukan pengajaran dan perancangan pencatatan laporan keuangan dari

mulai harga pokok produk dan laporan laba rugi yang dimuat secara

manual dan berbasis teknologi atau dengan Microsoft Excel kepada

pemilik.
37

2.5.3.2.1 Transaksi Penjualan

Berikut merupakan Transaksi Penjualan UMKM Bashol dan Welnut pada

bulan September dengan sistem purchase order atau pembelian berdasarkan

pemesanan oleh konsumen.

Tabel 2. 2Transaksi Penjualan


38

2.5.3.2.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi

Berikut merupakan perhitungan Harga Pokok Produksi UMKM Bashol

dan Welnut. Harga Pokok Produksi yang dimaksud merupakan semua biaya

langsung dan biaya tidak langsung yang dikeluarkan UMKM Bashol dan Welnut

agar bisa menentukan Harga Pokok Penjualan produk.

Tabel 2. 3 Perhitungan Harga Produksi

HARGA POKOK PRODUKSI


Biaya produksi :
Biaya bahan baku   Rp 400.000
Total biaya produksi Rp 400.000
39

2.5.3.2.3 Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Berikut merupakan perhitungan Harga Pokok Penjualan UMKM Bashol

dan Welnut. Harga Pokok Penjualan yang dimaksud merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh UMKM Bashol dan Welnut untuk tenaga kerja, bahan baku, dan

overhead dalam proses pembuatan produk yang dijual ke pelanggan sepanjang

suatu periode.

Tabel 2. 4 Harga Pokok Penjualan

HARGA POKOK PENJUALAN


Persediaan awal Rp 400.000
Pembelian bahan baku
Biaya angkut -
Retur pembelian -
Persediaan akhir -
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead
Total harga pokok penjualan Rp 400.000

Sumber : Data Olahan

2.5.3.2.4 Perhitungan Laporan Laba Rugi

Berikut merupakan Perhitungan Laporan Laba Rugi pada UMKM Bashol

dan Welnut. Laporan Laba Rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang

menjadi acuan terkait kondisi financial yang terjadi saat itu dengan adanya

Laporan Laba Rugi UMKM Bashol dan Welnut dapat mengetahui kondisi

financial dalam keadaan untung atau rugi.


40

Tabel 2. 5 Perhitungan Laba Rugi

LAPORAN LABA RUGI


Penjualan     Rp 6.991.000
Harga Pokok Produksi   Rp 400.000
Laba Kotor     Rp 6.591.000
 
 
laba bersih     Rp 6.591.000
Sumber : Data Olahan
3

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

bawang goreng dan bashol dan walnut di Jl. Kebon Kopi No. 86 Rt.05 Rw.04

Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.yang berkaitan

dengan Merancang Digital Marketing dan Pembuatan Laporan Keuangan, maka

penyusun dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai kinerja UMKM bashol

dan welnut:

1. Bawang goreng bashol ini merupakan taburan pendamping nasi

yang banyak digemari oleh masyarakat. Kelemahannya yaitu

karena pembuatan bawang goreng ini relatif mudah sehingga

mudah untuk ditiru dan akan menyebabkan munculnya pesaing-

pesaing baru.

2. Pemasaran digital bashol dan welnut sudah cukup menarik, namun

kurang memaksimalkan fitur-fitur seperti pada Instagram

@bashol.co dan isi kontennya pun sudah bagus namun masih

kurang dalam menambahkan informasi-informasi yang dapat

menarik perhatian konsumen. Maka dari itu kelompok 36

membantu menambahkan feeds pada Instagram, dan membuat

konten mengenai produk Oysteria melalui Instagram story dengan

memanfaatkan setiap fitur yang tersedia, menambahkan informasi

41
pada setiap highlight, serta memperbaiki deskripsi postingan dan

42
43

menggunakan #hashtag.

3. Laporan keuangan pada bashol dan walnut masih belum ideal karena

UMKM Bashol dan Welnut tidak melakukan proses pencatatan dan

pembukuan keuangan. Hal ini dikarenakan dokumen yang

digunakan sebagai bukti transaksi tidak diarsipkan dan pemahaman

yang kurang mumpuni dalam proses pencatatan dan pembukuan.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan pelaksanaan Kuliah Kerja

Nyata kelompok 36 yang dilakukan terdapat beberapa hal yang perlu mendapat

perhatian untuk meningkatkan kualitas usaha pada UMKM bashol dan welnut

yang kami simpulkan dalam bentuk saran sebagai berikut:

1. Kami menyarankan demi pengembangan usaha kedepannya, dilakukan

branding produk, selain itu pemasaran UMKM bashol dan welnut

sebaiknya memanfaatkan sistem pemasaran berbasis digital, yaitu

dengan melalui media sosial instagram bisnis, Whatsapp bisnis ataupun

market place Shopee dan tokopedia dengan harapan bisa menarik

pangsa pasar yang lebih luas.Kami menyarankan demi pengembangan

usaha kedepannya, dilakukan branding produk, selain itu pemasaran

UMKM bashol dan welnut sebaiknya memanfaatkan sistem pemasaran

berbasis digital, yaitu dengan melalui media sosial instagram bisnis,

Whatsapp bisnis ataupun


44

2. Kami menyarankan agar kelancaran usaha dimasa yang akan datang,

pemilik UMKM bashol dan welnut mulai melakukan diferensiasi produk

lagi dan inovasi produk agar bashol dan welnut tidak mudah ditiru oleh

pesaing dan merambah ke pangsa pasar yang lebih besar.

3. Kami menyarankan sebaiknya UMKM bashol dan welnut memiliki

perhitungan pada harga pokok produksi agar dapat mengetahui jumlah

biaya yang dikeluarkan oleh UMKM bashol dan welnut untuk tenaga

kerja, bahan dan overhead dalam proses pembuatan produk atau jasa

yang dijual ke pelanggan sepanjang suatu periode.

4. Selain itu, kami juga menyarankan agar UMKM bashol dan welnut

memiliki laporan penerimaan kas, pengeluaran kas, buku besar serta

melakukan pencatatan pada laporan keuangan laba rugi dan neraca.

Agar UMKM bashol dan welnut dapat mengetahui pendapatan dan

pengeluaran pada setiap produknya serta dapat melihat keseimbangan

pada jumlah debit dan kredit pada setiap transaksi nya.


DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N. (2017). Sistem Pengendalian Internal Atas Fungsi Penerimaan Kas dan

Pengeluaran Kas Pada P.T. Sarana Hachery Abadi. Jurnal Economix, 5(1),

167–175. https://doi.org/10.1016/j.neuroimage.2007.11.048

Arumsari, N. R., & Marka, M. M. (n.d.). Kinerja Pemasaran Dan Keunggulan

Bersaing.

Darmayani, A. (2014). Strategi Pemasaran Kerajinan Buah Kering Untuk

Meningkatkan Nilai Ekspor Pada Ud. Indo Nature, Lombokântb. Jurnal

Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 11(1), 82548.

Isnaini Nurrohmah. (2015). Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah Sebelum dan Sesudah Menerima Pembiayaan dan Musyarakah

pada Koperasi Keuangan Syariah BMT (Studi Kasus : BMT Beringharjo

Yogyakarta). 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Khanza, MutyaKhanza, M., Studi, P., Akuntansi, P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N.,

& Surakarta, U. M. (2019). S. kasus strategi bauran pemasaran para

pengusaha rotan pada sentra industri rotan di desa trangsan kabupaten

sukoharjo. 8., Studi, P., Akuntansi, P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., &

Surakarta, U. M. (2019). Studi kasus strategi bauran pemasaran para

45
pengusaha rotan pada sentra industri rotan di desa trangsan kabupaten

sukoharjo. 8.

46
47

Komariah, N. (2018). Implementasi Fungsi Manajemen Pendidikan  Di SDIT

Wirausaha Indonesia. Perspektif, 16(1), 107–112.

https://doi.org/10.31294/JP.V16I1.3216

Kristiyanti, & Lisda Rahmasari, S. (2015). Website sebagai Media Pemasaran

Produk-Produk Unggulan UMKM di Kota Semarang. Juni, 13(2), 186.

Nawawi, M. T. (2017). Analisis Strategi Bauran Pemasaran Usaha Kecil

Menengah (Ukm) Batik Di Provinsi Jambi. 2006, 49–58.

Nim, N., Prodi, K., Matkul, S., Yogatama, I., Industri, T., Teknik, P. E., &

Produksi, T. (n.d.). Jurnal teori produksi. 2.

Paul M. Muchinsky. (2012). Analisis SWOT terhadap Produk Asuransi Mikro

Syariah Si Bijak. Ridha Ardiansyah. 2017. In Psychology Applied to Work:

An Introduction to Industrial and Organizational Psychology, Tenth Edition

Paul (Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Setiawan, L. H., & Budiastra, I. W. (2020). Analisis Strategi Pemasaran

Handmade Tas UMKM AKA di Kelurahan Bubulak Kabupaten Bogor

( Marketing Strategy Analysis of AKA ’ s UMKM Handmade Bags in

Kelurahan Bubulak Kabupaten Bogor ). 2(5), 869–880.

Susan, E. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Eri Susan 1.

Jurnal Manajemen Pendidikan, 2, 952–962.


48

Talibo, I. (2018). Fungsi Manajemen dalam Perencanaan Pembelajaran. Jurnal

Ilmiah Iqra’, 7(1). https://doi.org/10.30984/jii.v7i1.606

Triyaningsih, S. L. (2012). STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH Sri Lestari Triyaningsih Fakultas Ekonomi Universitas Slamet

Riyadi Surakarta. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 12(1), 37–46.

https://media.neliti.com/media/publications/23390-ID-strategi-pemasaran-

usaha-kecil-dan-menengah.pdf.

Mohamad Trio Febriyantoro, Debby Arisandi (2018). Pemanfaatan Digital

Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat

Ekonomi Asean. Jurnal Manajemen Dewantara Vol 1 No 2, Desember 2018

http://ejournal.stiedewantara.ac.id/index.php/JMD/issue/view/32
49

LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Pertemuan Bersama Owner dan Pengemasan Produk


50

Lampiran 1. 2 Foto Bersama Owner

Lampiran 1. 3 Anggota KKN

Anda mungkin juga menyukai