Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

OPTIMALISASI TATA LETAK DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN

PELANGGAN DI KOPERASI INTAKO TANGGULANGIN

Disusun Oleh:

Muhammad Khaidar Yasqi

(20210410265)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2023

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH LAPANGAN

OPTIMALISASI TATA LETAK DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN

PELANGGAN DI KOPERASI INTAKO TANGGULANGIN

Disusun Oleh:

Muhammad Khaidar Yasqi

20210410265

Telah disetujui Dosen Pembimbing Lapangan

Pembimbing
Meika Kurnia Puji RDA, S.E., M.Si., Ph.D

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Pada tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan dengan judul ‘Optimalisasi

Tata Letak Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Di Koperasi INTAKO Tanggulangin’

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata

Kuliah Lapangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Laporan ini dapat selesai karena bantuan dari beberapa pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Allah SWT atas diberikannya kemudahan dan kelancaran dalam

menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

2. Ayah dan Ibu penulis, Purwanta dan Khulidiyati serta keluarga yang

selalu mendoakan, mendukung dan memberi semangat kepada penulis.

3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

yang telah memberikan kemudahan selama penulisan laporan.

4. Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr.

Rr. Sri Handari Wahyuningsih, S.E., M.Si. yang telah memberikan petunjuk

bimbingan dan kemudahan selama penulisan laporan.


5. Ibu Meika Kurnia Puji RDA, S.E., M.Si., Ph.D. selaku dosen pembimbing

yang telah membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam

penyusunan Laporan Kuliah Lapangan.

6. Semua Pihak yang telah mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.

Dengan ini penulis harapkan Laporan Tugas Kuliah Lapangan ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak dan dapat menjadi

rujukan serta sumber informasi bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak dalam penyususan Laporan Kuliah

Lapangan masih .Penulis juga berharap Laporan Tugas Kuliah Lapangan ini dapat

memberikan dampak positif bagi pemahaman dan pengetahuan. Penulis juga mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak.

Yogyakarta, 9 Desember 2023

Muhammad Khaidar Yasqi


DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................6

PENDAHULUAN................................................................................................................................7

BAB 1................................................................................................................................................7

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................7

1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................9

1.3 TUJUAN...........................................................................................................................9

1.4 MANFAAT.......................................................................................................................9

BAB II................................................................................................................................................11

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................11

2.1 Pengertian Manajemen Operasional.................................................................................11

2.2 Tujuan Manajemen Operasional........................................................................................13

2.3 Beberapa keuntungan dari manajemen operasional yang efektif adalah :....................13

2.4 Perencanaan Proses Bisnis Merupakan strategi yang berfokus pada.............................14

2.5 Prinsip Penyusunan Tata Letak..........................................................................................16


BAB III...............................................................................................................................................23

METODE OBSERVASI................................................................................................................23

3.1 Objek Penelitian.............................................................................................................23

3.2 Jenis Data.......................................................................................................................23

3.3 Teknik Pengumpulan Data............................................................................................23

3.4 Definisi Oprasional........................................................................................................24

BAB IV...............................................................................................................................................27

PEMBAHASAN.............................................................................................................................27

4.1 Gambaran Umum................................................................................................................27

4.2 Pembahasan.........................................................................................................................35

BAB V.................................................................................................................................................37

SIMPULAN DAN SARAN............................................................................................................37

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................37

5.2 SARAN.................................................................................................................................38

DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN

BAB 1

1.1 Latar Belakang


Perancangan tata letak (layout) merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh pada kinerja suatu organisasi. Hal ini dikarenakan tata letak berhubungan

dengan aliran bahan dan perpindahan produk, informasi, kenyamanan tenaga kerja

dan respons pelanggan. Efisiensi dan efektifitas tata letak akan membantu perusahaan

untuk mencapai tujuan dan beradaptasi dengan berbagai perubahan.(Sarihati &

Lazaref, 2021)

Spatial Design Marketing, yaitu memadukan tata letak yang menarik dengan

kualitas produk dan pelayanan (Kim & Soo Park, 2021). serta ruang lain buat

mendukung proses pelayanan harus dirancang dengan baik dari awal dimulainya

usaha (Pérez-Gosende et al., 2021). Hal ini untuk mengantisipasi bongkar pasang

peralatan dan perlengkapan produksi, effisiensi biaya serta selera pelanggan yang

terus berubah-ubah.

Pemilihan strategi tata letak merupkan aspek penting bagi perusahaan karna

memepengaruhi kepuasan pelanggan. Display layout merupakan tata letak produk,

kasir dan arus lalu lalang konsumen di dalam toko. Pemilik dan pengelola harus

merancang tata letak produk yang menarik dan mudah dijangkau oleh konsumen.

Display layout produk juga harus memudahkan konsumen berjalan dan berlalu lalang,

sehingga ia bisa mencari dan memperoleh barang yang dibutuhkannya dengan mudah

dan cepat. Prinsipnya, tata letak semua elemen di dalam toko harus menciptakan

suasana yang menyenangkan bagi semua pihak:konsumen, petugas, dan produsen.

Penulis tertarik menganalisis salah satu koperasi di INTAKO. Koperasi

merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan,

yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama

secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah

pada anggotanya.
Koperasi juga dapat disebut sebagai sebuah wadah organisasi ekonomi yang

memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang menyangkut kepentingan

kehidupan ekonomi rakyat. Kemajuan dan pembangunan koperasi semakin berperan

dalam perekonomian Nasional secara kekeluargaan dan gotong royong pada

hakikatnya sesuai dengan asas koperasi. Sidoarjo merupakan daerah yang berbatasan

dengan kota Surabaya yang memiliki peluang sangat strategis dalam pengembangan

wilayah ekonomi. Kecamatan Tanggulangin merupakan bagian dari Sidoarjo yang

memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi. Koperasi INTAKO menjadi salah satu

bentuk perkoperasian yang terkenal di Kecamatan Tanggulangin. Di kawasan ini

dikenal sebagai showroom koper dan tas, terbuat dari bahan kulit asli dan buatan

yang diproduksi oleh pengrajin Tang Langin bernama Koperasi INTAKO (Industri

Tas dan Koper). Koperasi INTAKO didirikan pada tanggal 7 April 1976.

Berkembangnya tas dan koper dari merek produk lain membuat produk pengrajin

semakin mampu bersaing di bidang ini.

Penulis tertarik menganalisis strategi tata letak di Koperasi INTAKO karna

terdapat permasalahan yang terkait. Dari hasil kunjungan penulis pada tanggal 31

Oktober 2023 penulis mendapati permasalahan terkait dengan strategi tata letak.

Masalahnya adalah tata letak layout showroom Koperasi INTAKO yang kurang

menarik dan terkesan tidak teratur dan terlihat kurang meyakinkan.

Dengan visi mewujudkan Koperasi INTAKO sebagai perusahaan yang

berorientasi internasional, profesional dan berdaya saing, perancangan interior

didasarkan pada tata letak display produk berdasarkan jenis bahan kulit yang

diproduksi dan penataan jalur alur pengunjung. Pencahayaan, ventilasi, gaya interior,

penerapan warna sesuai dengan karakteristik produk kulit.


1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana menciptakan layout yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan

pelanggan terhadap produk Koperasi INTAKO?

1.3 TUJUAN

1. Merancang layout showroom INTAKO dengan memfokuskan penataan display

produk, penataan sirkulasi pengunjung, pencahayaan, dan interior,

2. Merancang Desain Interior yang memiliki ciri khas dengan industri INTAKO.

1.4 MANFAAT

Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaatnya sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Layout showroom yang baik akan

memudahkan pengunjung untuk menemukan produk yang mereka cari, sehingga

proses belanja menjadi lebih efisien. Selain itu, layout showroom yang baik juga

dapat meningkatkan produktivitas karyawan showroom dalam melayani

pelanggan.

2. Meningkatkan kepuasan pelanggan. Layout showroom yang menarik dan nyaman

akan membuat pelanggan merasa puas dengan kunjungan mereka. Hal ini dapat

meningkatkan kemungkinan pelanggan untuk kembali lagi dan melakukan

pembelian.

3. Meningkatkan daya tarik showroom. Layout showroom yang unik dan berbeda

dari showroom lainnya akan membuat showroom lebih menarik perhatian

pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik showroom dan meningkatkan

kemungkinan pelanggan untuk berkunjung.


4. Meningkatkan citra perusahaan. Desain interior yang unik dan khas akan

meningkatkan citra perusahaan sebagai perusahaan yang inovatif dan kreatif. Hal

ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Operasional

Manajemen adalah hal yang sangat penting tidak hanya dalam dunia bisnis

tetapi dalam kehidupan sehari – hari. Banyak para ahli yangmengemukakan

pengertian dari manajemen, meskipun memilik perbedaan dalam segi penekanannya,

namun hampir tetap sama antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini pengertian dari

manajemen menurut seorang ahli:

Menurut Ramdan, T., & Sufyani, M. A. (2019:20) manajemen adalah suatu

ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan sumber daya organisasi secara efektif dan

efisien dalam rangka mencapai tujuan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan

Manajemen operasional dibutuhkan dalam berbagai jenis organisasi, termasuk

perusahaan manufaktur, jasa, dan bisnis jasa. Dalam perusahaan manufaktur,

manajemen operasional digunakan untuk menentukan cara terbaik untuk mengatur

pabrik, membuat produk, dan mengelola inventori. Dalam jasa, manajemen

operasional digunakan untuk menentukan cara terbaik untuk mengelola layanan yang

diberikan kepada pelanggan. Dalam bisnis jasa, manajemen operasional digunakan

untuk menentukan cara terbaik untuk mengelola sumber daya manusia, mengelola

proses bisnis, dan meningkatkan efisiensi.

Pengertian Manajemen operasional Manajemen operasional adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya (baik

manusia maupun alat-alat) untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Ini termasuk pembuatan keputusan tentang pembuatan produk atau jasa,

pengoperasian sistem, pengelolaan inventori, dan pengelolaan sumber daya manusia.

Operasional akan selalu terjadi di dalam perusahaan. Setiap departemen di

dalam perusahaan akan menjalankan operasional, dan ini menjadikan operasional

sebagai aktivias yang cukup penting. Menurut Susanto Jayadi (2022:14) operasional

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah bentuk dan menciptakan atau

menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang

dimiliki dan kegiatan pendukung lainya. Dan Menurut Ruggles & Nancy D.Ruggles

dalam Bahri (2020:2) operasional adalah setiap proses yang menciptakan nilai atau

memperbesar sesuatu barang.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa operasional

merupakan aktivitas yang terdiri dari menciptakan atau menambah nilai dari suatu

barang atau jasa menjadi barang jadi yang siap diberikan kepada konsumen. Seluruh

perusahaan menciptakan produk, baik itu dalam bentuk barang ataupun jasa. Dalam

memproses produk dari bahan baku menjadi barang jadi diperlukan adanya suatu

manajemen operasional yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas agar

bergerak sesuai dengan rencana yang dibuat.

Menurut Parinduri, dkk (2020:2) manajeman operasional ialah suatu bentuk

dari pengelolaan yang menyeluruh dan optimal pada sebuah masalah tenaga kerja,

barang, mesin, peralatan, bahan baku, atau produk apapun yang bisa dijadikan sebuah

barang atau jasa yang bisa diperjual belikan.

Menurut manajemen operasonal merupakan upaya dalam pengelolaan secara

maksimal atas penggunaan seluruh faktor produksi yang meliputi tenaga kerja, mesin,

peralatan, bahan baku dan faktor yang lain. Menurut Jumadi (2021:2) manajemen

operasional merupakan aktivitas dalam organisasi dalam menghasilkan barang dan


jasa melalui serangkaian aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan untuk mencapai efisien dan efektivitas hasil.

2.2 Tujuan Manajemen Operasional

Tujuan manajemen operasional dapat berbeda-beda sesuai dengan perusahaan

atau industri yang bersangkutan, Namun beberapa tujuan umum dari manajemen

operasional adalah:

1 .Memaksimalkan efisiensi dalam pengoperasian sistem dan proses bisnis.

2 Mengoptimalkan produktivitas perusahaan dengan meningkatkan efisiensi

dan mengurangi biaya.

3 Menjamin kualitas produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan.

4 Menjamin keandalan produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan.

5 Menjamin perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan bisnis.

6 Mengembangkan proses bisnis dan produk baru untuk memenangkan

persaingan.

7 Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk atau jasa

yang berkualitas dan layanan yang baik.

Pentingnya Manajemen Operasional Bagi Perusahaan Manajemen operasional

sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu dalam mencapai tujuan

perusahaan secara efektif dan efisien.

2.3 Beberapa keuntungan dari manajemen operasional yang efektif adalah :

1. Efisiensi biaya Manajemen operasional dapat membantu perusahaan dalam

mengoptimalkan pengeluaran dan meminimalkan biaya.


2. Peningkatan kualitas produk atau jasa Manajemen operasional dapat

membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

diberikan kepada pelanggan.

3. Peningkatan produktivitas Manajemen operasional dapat membantu

perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan

efisiensi proses bisnis

4. Peningkatan kinerja Manajemen operasional dapat membantu perusahaan

dalam meningkatkan kinerja dengan mencapai tujuan perusahaan secara

efektif dan efisien.

5. Peningkatan kepuasan pelanggan Manajemen operasional dapat membantu

perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan

produk atau jasa yang berkualitas dan layanan yang baik.

6. Strategi Manajemen Operasional Lean Manufacturing Merupakan strategi

yang berfokus pada pengurangan sia-sia dan peningkatan efisiensi

produksi dengan cara mengoptimalkan aliran material dan proses produksi.

7. Six Sigma strategi yang berfokus pada peningkatan kualitas produk atau

jasa dengan cara mengurangi variabilitas dan meningkatkan kontrol proses

produksi melalui metode statistik.

8. Manajemen Proses Bisnis Merupakan strategi yang berfokus pada

peningkatan efisiensi dan efektivitas proses bisnis dengan cara

mengoptimalkan atau mengubah proses bisnis secara radikal.

2.4 Perencanaan Proses Bisnis Merupakan strategi yang berfokus pada

Pengembangan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan bisnis dengan

cara mengoptimalkan proses bisnis. Manajemen SDM Perusahaan Merupakan strategi


yang berfokus pada peningkatan kinerja perusahaan dengan cara mengelola,

mengembangkan, dan memotivasi sumber daya manusia perusahaan.

Manajemen Oprasi tentang Tata Letak (Layout) Pengertian Tata Letak Di era

modern saat ini, persaingan menjadi permasalahan utama pada perusahaan. Hal ini

perusahaan harus melakukan perubahan agar memenangkan persaingan global. Salah

satu hal yang diperlukan adalah fleksibilitas perencanaan tata letak perusahaan,

karena kemampuan untuk menghasilkan tata letak yang baik akan berpengaruh

terhadap penurunan biaya, waktu produksi, peningkatan kualitas produk, serta

kemampuan perusahaan dalam melakukan perubahan sesuai tuntutan pasar global.

Tata letak perusahaan atau tata letak fasilitas memiliki arti yaitu tata cara

dalam mengatur fasilitas-fasilitas perusahaan guna menunjang kelancaran proses

produksi. Pengaturan fasilitas ini akan memanfaatkan luas ruangan untuk penempatan

fasilitas produksi seperti mesin-mesin, penyimpanan material, serta fasilitas

perusahaan yang lain. Sedangkan tata letak (layout) merupakan susunan departemen,

tempat kerja serta peralatan-peralatan perusahaan Tata letak dapat diartikan sebagai

bagian dari desain, seperti bangunan yang digambar oleh seorang arsitek kemudia

menjadi rincian blueprint yang akan dikerjakan oleh pekerja konstruksi.

Tata letak perusahaan sangat mempengaruhi citra perusahaan atau bisa disebut

dengan landasan utama dalam dunia industri, dengan tata letak yang baik dan benar

perusahaan akan terpandang aman, nyaman, efektif, dan efisien. Apabila kita telah

menemukan tata letak desain yang tepat, maka selanjutnya menentukan media, bahan,

ukuran, posisi, dan waktu penempatannya.

Tujuan Tata Letak Perencanaan tata letak merupakan bagian dari tahap

perencanaan fasilitas yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem produksi

yang efisien dan efektif sehingga tercapai biaya yang rendah untuk proses produksi.
Perencanaan tata letak juga memiliki tujuan untuk mengatur area kerja dengan seluruh

fasilitas untuk membentuk area produksi yang ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan

efisien.

Perencanaan tata letak ini dapat mempermudah dalam melakukan perawatan,

penggunaan lahan yang efisien, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan

lingkungan. Tata letak yang menarik akan memberikan kesan pertama yang baik

kepada tamu yang berkunjung. Hal ini diperlukan kreativitas dan daya seni dalam

menampilkan suasana yang diinginkan. Kualitas dalam peralatan serta perlengkapan

juga memiliki peran penting dalam perencanaan tata letak. Dalam pengadaan tata

letak yang berkualitas harus disesuaikan dengan jenis pelanggan, lokasi, dana yang

tersedia, serta jenis perusahaan dan pelayanan yang diterapkan.

2.5 Prinsip Penyusunan Tata Letak

Terdapat 6 prinsip yang digunakan dalam penyusunan tata letak, yaitu:

1. Principle of Overall Integration

Untuk menghasilkan koneksi yang harmonis serta tata letak yang baik dan benar

yaitu dengan melakukan integrasi tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan, dan

perlengkapan, serta semua faktor yang mempengaruhi proses produksi menjadi

satu unit organisasi yang besar.

2. Principle of Minimum Distance Movement

Prinsip ini menerapkan jarak tempuh yang pendek, seperti pergerakan tenaga

kerja, bahan, barang jadi dan setengah jadi dapat dihemat dengan mengurangi

jarak perpindahan dengan seminimum mungkin.

3. Principle of Work Flow


Prinsip ini menerapkan cara kerja yang cepat dan lancar tanpa adanya halangan

dalam pergerakan bahan, barang, peralatan serta perlengkapan. Hal ini akan

membuat tata letak yang baik dan benar.

4. Principle of Maximum Space Utilization

Prinsip tata letak yang baik dan benar pada prinsip ini yaitu ruangan yang tersedia

telah dipergunakan secara efektif dan efisien baik secara vertikal maupun

horizontal.

5. Principle of Satisfaction and Safety

Prinsip tata letak yang baik dan benar. Pada prinsip ini yaitu membuat rasa puas

akan keselamatan dan memberikan rasa aman dengan tidak menimbulkan

kecelakaan kerja.

6. Principle of Flexibility

Prinsip penyusunan tata letak pada prinsip ini yaitu dapat melakukan penyesuaian

akibat perubahan dalam hal pengeluaran yang dihasilkan sehingga dapat

meminimalisasikan biaya operasi produksi.

Showroom (ruang pameran) adalah tempat dimana suatu barang

dipajang dalam ruangan dan memiliki tujuan untuk dijual kepada

pengunjung yang datang. Showroom atau dalam bahasa indonesia disebut

ruang pamer biasa didefinisikan sebagai tempat untuk memamerkan produk

tertentu, seperti otomotif, furniture, pakaian, dan aksesoris yang berfungsi

untuk meningkatkan pemasaran. Dalam showroom yang diperhatikan adalah

perencanaan ruang, pencahayaan, dan sirkulasi harus baik sehingga

mendukung objek yang ditujukan kepada konsumen sehingga dapat menarik

perhatian (Pile : 540).

Showroom berfungsi sebagai tempat dimana produsen ingin


menjual atau memasarkan barang kepada konsumen agar terlihat lebih menarik

melalui gerai atau tempat di suatu area tertentu. Showroom merupakan suatu

pemegang brand asli yang menyelenggarakan sebuah pameran akan barang

dagangannya dan mengiklankannya bagi semua pengunjung, menampilkan barang

yang ingin dijual, serta harus dapat menonjolkan karateristiknya sehingga

memperlihatkan fungsi dan peran dari perusahaan tersebut. Showroom harus dapat

menarik minat dan keinginan pengunjung untuk membeli atau sedikitnya menjadi

inspirasi dalam berkarya. Showroom harus dapat membawa suasana dan memberi

image bagi para pengunjung mengenai showroom itu sendiri dan produk-produk

yang dipamerkan.

Fungsi dari sebuah showroom adalah untuk memamerkan barang atau produk

yang ditawarkan kepada konsumen. Barang yang dipajang dalam sebuah

showroom bermacam macam seperti mobil, komputer, meubel, barang antik, batu

alam, kerajinan, tas, sepatu, dan pakaian. Sebagai tempat memamerkan produk,

ruang pamer harus mempunyai kemampuan untuk menampilkan produk yang di

pamerkan secara maksimal. Tiap barang yang dipajang di showroom tentunya

mempunyai karakteristik yang khas dan memerlukan perlakuan yang berbeda

beda.

Layout Rencana layout display maupun furnitur yang diatur untuk

menentukan lokasi tertentu yang terdapat dalam showroom untuk

memudahkan alur kegiatan yang berada didalamnya. Yang harus diperhatikan

yaitu :

a. Merchandise space digunakan untuk ruang menyimpan barang

yang tidak dipajang.

b. Selling space berfungsi untuk memajang barang yang dijual dan


kegiatan antar konsumen dan pegawai.

c. Display layout untuk mengelompokkan produk yang dijual

berdasarkan jenis, harga, warna dan barang yang paling digemari

konsumen.

d. Customer space, merupakan area bagi pengunjung, area ini dapat

meningkatkan mood berbelanja. Termasuk di dalamnya adalah

tempat duduk, lounge, mirror, cafe, dan aisles (lorong).

Layout biasanya diatur berdasarkan tiga klasifikasi, yaitu:

1. Functional product grouping, penataan barang-barang diatur secara

fungsional.

2. Purchase motivation product groupings, penataan barang-barang

berdasarkan motivasi pembelian produk.

3. Market segment groupings, pengaturan group berdasarkan

segmentasi yang dituju.

Syarat pencahayaan pada sebuah showroom yaitu pencahayaan harus merata dan

penggunaan lampu dapan menciptakan suasana yang nyaman/dramatis serta membuat

produk yang di display kelihatan lebih menarik. Sistem pencahayaan bisa langsung

(direct) atau tidak langsung (indirect).

Penggunaan lampudengan kualitas warna cahaya yang sesempurna mungkin

mendekati cahaya alami (cahaya matahari) sehingga warna produk yang dipamerkan

terlihat seperti warna aslinya. Pencahayaan yang dibutuhkan dalam sebuah showroom
/ toko yaitu 200-500 Lux. Pencahayaan yang dapat diterapkan yaitu

pencahayaanbuatan. Sistem pencahayaan buatan dibedakan atas 3 macam, yaitu:

1. Sistem Pencahayaan merata

Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di

seluruh ruangan.

2. Sistem Pencahayaan Terarah

Pencahayaan terarah menyorot pada suatu objek sehingga menjadi sumber

cahaya sekunder untuk ruangan sekitar. Sistem pencahayaan ini cocok untuk

pameran karena dapat menonjolkan suatu objek sehingga terlihat lebih jelas

dan menarik.

3. Sistem Pencahayaan Setempat Pada sistem pencahayaan ini

dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang

memerlukan tugas visual.

Penghawaan dalam showroom yaitu dengan penghawaan buatan. Untuk penghawaan

buatan bersumber dari AC Casette dan AC Split wall, Tujuan dari sistem pengendalian

penghawaan adalah memberikan kondisi-kondisi suhu dan suasana yang nyaman, yang

dicapai dengan mengolah dan mendistribusikan udara yang disejukkan ke seluruh ruangan.

Untuk mendapatkan kondisi ruangan yang memenuhi thermal comfort atau juga

kondisi yang harus memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan yang diinginkan, tanpa

adanya ketergantungan dengan lingkungan luar, maka digunakan penghawaan buatan (Air

Conditioning). Sistem Penghawaan Buatan dan bagaimana panas berpindah :

Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara

permukaan. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan

yang panas atau sejuk.


Konveksi, pemindahan panas berdasarkan gerakan cairan disebut konveksi. Dalam hal

ini cairan adalah udara. Evaporasi (penguapan), Dalam pemindahan panas yang

didasarkan pada evaporasi,sumber panas hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang

dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara

melintasi tubuh. Jenis-jenis system AC :

1. Self Contained Unit, digunakan pada ruang kecil atau terbatas, semua unit berada

pada satu bagian.

2. Split (terpisah). Digunakan pada ruang-ruang yang terpisah lokasinya. Dapat terdiri

dari dua bagian atau lebih (kondensor unit atau sisi panas terpisah dengan evaporator

unit atau sisi dalam).

3. Central, digunakan untuk ruang besar atau bangunan tinggi dan

bangunan yang memerlukan pengkondisian udara dalam jumlah besar.

Display (point of purchase) bertujuan untuk memberikan informasi pada konsumen

yang berbelanja, merupakan tambahan untuk memberikan kesan pada store atmosphere dan

berfungsi sebagai alat promosi. Ada beberapa tipe dalam interior displays diantaranya :

1. Theme setting display : display yang menggunakan tema khusus

untuk menciptakan nuansa khusus.

2. Ensemble display : memberikan rangkaian lengkap berbagai produk seperti

pemasangan lengkap produk baju dan aksesorisnya pada manekin.

3. Rack display : display yang fungsional.

Dalam menentukan display yaitu harus memperhatikan unsur pengelompokkan jenis

dan kegunaan barang, keindahan dan kerapihan agar terkesan menarik dan mengarahkan

konsumen untuk melihat, mendorong serta memutuskan untuk membeli.

Syarat Dsiplay yang baik adalah :

1. Display harus membuat barang-barang mudah dilihat, dicari dan mudah dijangkau.
2. Display harus memperhatikan aspek keamanan baik bagi pengelola maupun

keamanan dari para pengunjung

3. Display harus bersifat informatif dan komunikatif. Dalam hal ini dapat

menggunakan alat bantu seperti standing poster, shelf talker, dan signage.

Tujuan Display memiliki tujuan yaitu sebagai cara untuk memperoleh

keberhasilan self service dalam menjual barang-barang. Adapaun tujuan display dapat

digolongkan sebagai berikut :

1. Attention dan Interest Customer Artinya menarik perhatian pembeli

dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dan

sebagainya.

2. Desire dan Action Customer Artinya untuk menimbulkan keinginan

memiliki barangbarang yang dipamerkan di dalam toko tersebut. Setelah

masuk ke toko kemudian melakukan pembelian.

Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Window display Window display yaitu memajangkan barang-barang, gambargambar

kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.

Dengan demikian, calon konsumen yang lewat di depan toko, diharapkan akan

tertarik dengan barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko.

2. Interior Display

Interior display yaitu pemajangan barang dagangan di dalam toko. Pemajangan ini

dapat dilakukan antara lain di lantai, meja, dan rak-rak. Interior display ini ada

beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

3.Open Interior Display Open interior display yaitu barang-barang dipajangkan pada

suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh

calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan.


4.Close Interior Display

Penataan produk dimana barang diletakkan dalam tempat tertentu, sehingga

konsumen hanya dapat mengamati saja. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut,

maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk mengambilkannya.

BAB III

METODE OBSERVASI

3.1 . Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jl. Utama Kendensari No.27, Nggodong,

Kedensari, Kec. Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61272. Koperasi

INTAKO Tanggulangin ini terkenal dengan nama koperasi industri tas dan koper

serta sentra pengrajin kulit.

3.2 Jenis Data

Data yang digunakan dalam laporan Kuliah Lapangan menggunakan data

deskriptif yaitu:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber datanya. Data primer dapat berupa data

kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang dapat

diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka. Data kuantitatif primer

dapat dikumpulkan melalui berbagai metode, antara lain: Survei adalah

metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada

narasumber secara lanngsung di koperasi INTAKO

2. Data sekunder merupakan data yang di peroleh melalui refrensi

tertentu atau berdasarkan literatur literatur. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber adalah jurnal web, artikel, serta situs yang berada di
internet yang berkenaan dengan penelitian yang di lakukan. Data ini

bersifat mendukung dengan data data penelitian.

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati

secara langsung suatu objek atau peristiwa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini koperasi

INTAKO adalah :

1. Observasi

Observasi dilakukan peninjauan langsung agar mengetahui secara riil

pada objek koperasi INTAKO.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada narasumber yang memberikan materi di

Koperasi INTAKO menngenai layout produk yang di disply untuk pembeli.

3. Kajian Literatur

Kajian literatur merupakan pencarian refrensi teori atau metode yang

relevan dengsn permasalahan yang di angakat dalam penelitian melalui situs

internet, jurnal, artikel, dan lainya.

3.4 Definisi Oprasional

Definisi oprasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang

menjelaskan secara oprasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

Definisi oprasional ini berisi penjelasan mengenai istilah istilah yang

digunakan dalam penelitian.

Definisi oprasional digunakan untuk menyamakan kemungkinan

pengertian yang beragam antara peneliti dengan orang yang membaca


peneitiannya. Agar tidak terjadi kesalapahaman, maka definisi oprasional

disusun dalam suatu penelitian.

Dengan memeperhatikan kepada pertanyaan pertanyaan di atas, maka

berikut ini akan di uraikan definisi-definisi oprasional variabel-variabel

penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini.

1. Kepuasan Konsumen

Persepsi konsumen atas harapanya telah terpenuhi dari penyedia

barang. Kualitas pelayanan yang dilakukan telah memberikan

kepuasan terhadap konsumen. Keramahan karyawan/ pegawai

dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Kualitas barang yang

diberikan juga memberikan kepuasan kepada konsumen.

2. Bukti fisik

Kemampuan suatu layout dari perusahaan dalam menunjukan

eksistensinya pada pihak eksternal. Memiliki showroom yang

memiliki penata ruangan yang sangat baik mulai dari penataan

barang, pencahayaan, sirkulasi udara yang baik, ruang tunggu yang

nyaman.

3. Kehandalan

Kemampuan karyawan dalam membantu dan melayani pelanggan

dengan penyampaian informasi yang jelas. Saat pelanggan

membutuhkan informasi tentang suatu barang lalu di jelaskan

dengan baik dan sangat informatif dari karyawan sehingga

pelanggan lebih yakin jika ingin membeli barang tersebut.

Definisi operasional penting untuk dilakukan dalam penelitian karena

memiliki beberapa manfaat, antara lain:


1. Meningkatkan akurasi dan validitas penelitian

2. Mempermudah komunikasi hasil penelitian

3. Meningkatkan objektivitas penelitian

Dengan menggunakan definisi operasional, peneliti dapat memastikan bahwa

penelitiannya akurat dan valid. Definisi operasional juga dapat memudahkan peneliti

untuk berkomunikasi hasil penelitiannya dengan orang lain. Selain itu, definisi

operasional dapat meningkatkan objektivitas penelitian karena peneliti dapat

menggunakan definisi yang sama untuk mengukur variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini, definisi operasional yang diberikan cukup jelas dan

spesifik. Definisi operasional tersebut juga dapat diukur dengan menggunakan

kuesioner atau skala kepuasan pelanggan.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Sejarah Singkat Koperasi INTAKO singkatan dari industri tas dan koper

didirikan pada tanggal 07 April 1976 dengan beranggotakan sebanyak 27 orang. Modal

awal Rp 135.000,- dana tersebut diperoleh dari iuran wajib anggota sebesar Rp 5.000,-.

Saat itu Intako mencari anggota agak sulit, disebabkan para pengrajin sudah

jenuh dengan adanya organisasi usaha. Jenuhnya masyarakat dikarenakan sudah dua kali

pernah ada organisasi usaha yaitu Koperasi BUDI DAYA tahun 1960 dan CV

TUNGGAL JAYA tahun 1971. Seiring perjalanan waktu kedua-duanya tidak memenuhi

harapan masyarakat setempat, kondisi ini disebabkan manajemen yang belum

profesional, era tahun 1974 keadaan pengrajin di daerah tersebut belum mengalami

kemunduran dalam hal pemasaran. Banyaknya pengrajin mengakibatkan berlimpahnya

hasil produksi sehingga dalam memasarkan sangat kesulitan, maka banyak pengrajin

yang menurunkan harga.

Kondisi tersebut menjadikan masyarakat yang pada awalnya pengusaha menjadi

buruh kerja, melihat kenyataan ini beberapa orang yang dikenal sebagai penggagas

bersepakat untuk mendirikan koperasi sebagai gerakan menumbuhkan sekaligu


memberdayakan potensi daerah setempat. Dengan kegigihannya maka akhirnya koperasi

bisa terwujud dengan nama Koperasi Intako sampai sekarang ini, dengan sedikit modal

Koperasi Intako hanya bisa melayani anggota dibidangnya pengadaan bahan penunjang.

Misalnya lem, paku, karton, dan sejenisnya. Berhubung pengelolaanya sangat baik dan

pengabdiannya yang tinggi, maka Koperasi Intako lambat laun menjadi maju pesat. Hal

ini terbukti pada tahun 1981 Koperasi Intako bisa membeli tanah untuk membangun

tempat usaha dan kantor. Kenyataan tersebut menjadikan mayoritas masyarakat menjadi

anggota Koperasi Intako.

Tahun 1985 Koperasi Intako membeli tanah guna membangun gedung untuk

penjualan barang jadi, disitulah Koperasi Intako mulai dikenal masyarakat luas. Bersama

itu Koperasi Intako bekerja sama dengan PT Garuda dalam pengadaan tas jamaah haji

seluruh Indonesia, maka pada tahun 1986 Koperasi Intako mulai melaksanakan

pengerjaan tas jamaah haji hingga tahun 1990.

Dari sinilah Koperasi Intako mulai lebih dikenal diseluruh Indonesia dan

dianggap berhasil menumbuh kembangkan anggota dan pengrajin yang ada di desa

Kendensari sehingga diberi Penghargaan Upakarti oleh Bapak Presiden RI pada tahun

1986. Sedangkan pada tahun 1989 mendapatkan Juara I Nasional G.K.M (Gugus Kendali

Mutu) dan Juara I Pemula Nasional pada tahun 1990, Juara Koperasi Andalan Utama

tahun 1993, sampai tahun 1997 mendapatkan predikat Kopersai Andalan Utama. Karena

usahanya makin meningkat dan banyak pengunjung yang berdatangan, maka banyak

warga sekitar mendirikan toko-toko tas disepanjang jalan yang dilalui tamu-tamu

koperasi sehingga daerah kami terkenal sebagai daerah pengrajin tas dan koper sekaligus

merupakan tujuan wisata industri.

Dengan semakin berkembangnya usaha maka Koperasi Intako dalam memenuhi

tuntutan pasar maupun fleksibilitas usaha berniat mendirikan anak perusahaan dengan
tujuan dan produksi khusus, misalnya untuk memproduksi tas alat musik PT. YMPI milik

Jepang dan tas alat kecantikan PT. ERES REVCO serta Indian Air.

Koperasi Intako juga sering mendapat kunjungan dari pejabat-pejabat penting

negara, seperti Presiden RI Ibu Megawati Soekarno Putri, Bapak Taufik Kiemas suami

Ibu Presiden RI. Menteri Koperasi dan Usaha Menengah Kecil Bapak Alimarwan Hanan,

anggota DPR RI Bapak Dimyati Hartono serta tamu dari mancanegara yang berkunjung

ke Intako yang menunjukkan bahwa produk Intako terkenal sampai mancanegara.

Banyak juga kalangan artis seperti Tamara Blesinzky. Marisa Haque, Ulfa Dwiyanti dan

masih banyak lagi yang lainnya, hal ini sebagai bukti bahwa kualitas produk Intako tidak

diragukan lagi.

Intako mengembangkan usaha untuk selalumaju agar mampu bersaing di era

perdagangan bebas. Pengembangan Koperasi Intako tidak hanya sampai disini, tetapi

Intako berkewajiban mengemban misi yang mulia sebagai pemberdayaan masyarakat

dalam menghadapi dunia usaha yang semakin kompetitif. Semoga tetap maju selalu dan

ikut serta membangun perekonomian Indonesia.

Visi dan Misi Koperasi Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk

mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Penetapan tujuan ini penting

karena merupakan landasan atau pedoman bagi manajemen perusahaan dalam

menjalankan aktivitasnya dan kebijaksanaan dalam operasinya. Oleh karena itu Koperasi

INTAKO merumuskan visi dan misi yang dilakukan secara tepat untuk menghindarkan

diri dari tindakan yang tidak efisien (pemborosan dalam biaya, tenaga dan waktu).

Adapun Visi dan Misi Koperasi Intako adalah sebagai berikut:

A. Semua Koperasi Intako Kesadaran masyarakat dalam memproduksi tas,

koper, sepatu barang sejenis bukan hanya sekedar berkerajinan tetapi lebih menjadikan

tradisi. Karenanya di era global dengan kompetisi yang semakin keras Intako dituntut
lebih inovatif dan kreatif. Cita-cita Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta bahwa

koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan demikian diharapkan

Koperasi Intako bisa mengeksploitasi potensi skill rakyat demi membangun

perekonomian Indonesia dan mengentaskan kemiskinan serta mengurangi pengangguran

sehingga terciptanya masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana definisi koperasi dari

kata Co-Operasi yang bermaksud bekerja sama, berbagi peran dan menghimpun modal

bersama untuk tujuan bersama oleh karena itu Koperasi Intako mampu bersaing di era

perdagangan bebas dan menjadikan pondasi ekonomi kerakyatan yang kokoh.

B. Misi Koperasi Intako Menjadikan Intako sebagai koperasi yang kompetitif dan

sebagai kiblat perkoperasian Indonesia. Meningkatkan tingkat penjualan dan

profitabilitas koperasi yang berorientasi konsumen. Meningkatkan kualitas produk-

produk standar dan kualitas SDM yang ada. Meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota

dan ikut serta memberantas kemiskinan dan pengangguran.

Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisassi adalah merupakan kerangka

yang menunjukkan segenap tugas dan pekerjaan, hubungan antara fungsi-fungsi yang

ada beserta wewenang dan tanggung jawab dari semua pihak dalam mencapai suatu

tujuan organisasi atau perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka akan terlihat adanya

pembagian pekerjaan secara tegas dan formal diantara bagian-bagian dalam organisasi

dan juga diperoleh gambaran yang jelas antara wewenang dan tanggung jawab dalam

mekanisme kerja suatu organisasi. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Intako

menggunakan organisasi lini dan staf. Dimana struktur lini menggambarkan garis

perintah dan tanggung jawab jelas antara atasan dan bawahan. Sedangkan struktur

organisasi staf, untuk melaksanakan tugas sehari-hari manajer dibantu para staf yang

bertanggung jawab kepadanya.


Dalam struktur organisasi, setiap bagian mempunyai tugas sendiri-sendiri dan

setiap tugas adalah merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Pembagian tugas

dan tanggung jawab dalam suatu organisasi dimaksudkan agar tercipta suasana kerja

yang produktif dan dapat terpelihara dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara

keseluruhan.

Suasana kerja yang baik juga diharapkan untuk menunjang terlaksananya semua

sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen sehinggan data- data

operasional dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan organisasi, serta sasaran untuk

perbaikan dalam langkah-langkah operasional pada masa yang akan datang dalam rangka

mempertahankan kelanggengan suatu organisasi. Adapun pembagian- pembagian tugas

dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1) Rapat Anggota Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

Rapat anggota mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi

b. Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi.

c. Memilih, mengangkat dan memberitahukan Pengurus, Badan Pemeriksa, (serta

penasehat bila diperlukan).

d. Menyelenggarakan rapat anggota minimal sekali dalam setahun.

2) Dewan Pengawas

a. Mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah dituangkan dalam RAT.

b. Mengusahakan perbaikan secara menyeluruh.

c. Memeriksa semua tata kehidupan koperasi termasuk organisasi, manajemen. usaha,

keuangan, permodalan dan lain sebagainya.

3) Pengurus
a. Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas anggota pengurus.

manajer dan karyawan.

b. Memimpin Rapat Anggota atau Rapat Anggota Tahunan.

e. Memimpin Rapat Pengurus, Rapat Pengurus dengan Badan Pemeriksa atau

Manajer.

4) Sekretaris

a. Membuat laporan keuangan secara periodik.

b. Sekretaris tidak membawahi dalam arti memberikan perintah-perintah, tetapi hanya

bertugas membantu general manajer dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas

yang dibebankannya

c. Mengesahkan semua surat dan buku-buku yang menyangkut budang kesekretariatan

bersama Ketua.

5) Manajer Umum

a. Merumuskan kebijakan-kebijakan perusahaan (koperasi) baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang.

b. Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan kegiatan operasional dan segala

resiko yang terjadi atas aktivitas atau kegiatan yang dijalankan perusahaan

c. Memimpin dan mengkoordinasi dalam menjalankan kegiatan (tugas-tugas).

6) Manager Pembelian dan Produksi Barang Jadi

a. Memberikan persetujuan pemesanan, terutama dalam pembelian barang jadi

b. Membuat rencana terhadap permintaan produk jadi.

c. Menjaga resiko perusahaan (stock) agar tetap stabil. Manager pembelian dan

produksi barang jadi, membawahi:

1) Administrasi pembelian
2) Operasional pesanan

3) Staf penerimaan barang

7) Manager Pemasaran

a. Bertanggung jawab membuat strategi pemasaran sehingga barang yang dipastkan

sesuai dengan keinginan pasar.

b. Mengawasi secara terus menerus perkembangan harga serta kualitas bahan yang

ditentukan. c. Menyusun dan mengatur strategi pemasaran.

d. Melakukan ekspansi wilayah pemasran.

e. Manager pemsaran, membawahi:

1) Kepala bagian penjualan aktif

2) Kepala toko

3) Bagian promosi

8) Manajer Urusan Umum

a. Melaksanakn rencana kerja sesuai dengan kebijaksanna strategi yang telah

digariskan oleh direksi.

b. Memperhatikan, menilai dan membina disiplin kerja, loyalitas para staf karyawan.

c. Mengadakan koordinasi dari bagian-bagian kerja, baik yang berhubungan langsung

maupun tidak langsung.

d. Bersama dengan pengurus membahas dan menyiapkan rencana kerja dan

anggaran untuk diajukan pada RAT.

e. Generai affair manager, membawahi: Personalia

1) Catatan kendali

2) Pemrogram

9) Manager Bahan dan Giro


a. Memilih dan menentukan kualitas bahan yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

b. Mengatur segala kebutuhan bagian produksi sehingga tidak kesulitan terhadap

pemenuhan bahan baku.

c. Mengajukan permintaan bahan-bahan yang sesuai dengan permintaan pasar

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Manager bahan dan giro

membawahi staf bahan.

10) Manager Keuangan

a. Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang perusahaan, penggunaan uang

perusahaan untuk kepentingan perusahaan.

b. Maengatur agar keuangan perusahaan yang diganukan sesuai dengan keperluan

perusahaan.

c. Menetapkan sasaran dalam penempatan dana pada tiap bagian.

d. Mengevaluasi hasil laporan keuangan dari bagian accounting sebagai dasar dalam

penyusuan budget.

e. Manager Keuangan membawahi staf accounting.

11) Staf Pembelian

a. Tugas dan tanggung jawabnya adalah melakukan transaksi pembelian dibawah

pengawasan manager pembelian dan produksi barang jadi.

b. Memastikan kelancaran pembelian atau pemesanan.

c. Menyelenggarakan administrasi pembelian.

12) Administrasi Marketing

a. Menerbitkan surat jalan untuk barang-barang yang akan dikirim (berdasarkan

pesanan).
b. Mengadakan hubungan dengan para pelanggan dan mengawasi secara terus

menerus perkembangan wilayah pemasarannya.

c. Membuat laporan hasil penjualan.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran distribusi barang.

13) Personalia

a. Melaksanakan proses penerimaan pelamar, menyelenggarakan seleksi dan

mengusulkan penempatan pada masing-masing direksi.

b. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya organisasi dan sistem pungupahatt

c. Bertanggung jawab terhadap masalah kepegawaian baik administrasi maupun

struktur personalia.

d.Personalia membawahi:

1) Kepala keamanan

2) Kepala gudang

3) Kepala umum

14) Periksa Stok

a. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang (keluar masuk barang).

b. Membuat laporan atas kondisi barang di gudang.

c.Menyiapkan barang sesuai dengan delivery order.

d. Memprediksi kapasitas gudang untuk nemenuli omzet penjualan

15) Administrasi Umum

a Membantu general affair manager di bidang administrasi.

b. Mengelola data personal tiap karyawan secara lengkap.

c. Mempelajari data atau informasi yang berhubungan dengan kegiatan usaha.


d. Melakukan pencatatan atas semua aktifitas atau kegiatan yang berhubungan denyai

perusahaan.

4.2 Pembahasan

Saat ini fenomena perang retail semakin sengit. Dimasa pandemi memang penjualan

daring menjadi primadona, namun mendatangi mall atau toko merupakan rekreasi tersendiri

yang bisa menjauhkan diri dari stress dan kejenuhan walaupun harus menjalani protokol

kesehatan.

Di jaman modern seperti sekarang, sebuah toko tidak bisa hanya menjual produk saja,

tapi sebuah toko harus bisa menjual suasana. Konsumen memilih tempat untuk berbelanja

dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan, dan pilihan dari konsumen itu sendiri. Tanpa faktor

emosional dan situasi yang mendukung, konsumen hanya memilih toko berdasarkan

informasi yang sampai kepada konsumen dalam berntuk iklan. Komunikasi yang banyak

terjadi adalah komunikasi dalam media iklan radio, tv, cetak, website, toko-toko online, dan

media-media besar lainnya, tetapi hal ini tidak lah lengkap. Desain toko dan layout tetap

mempunyai peranan penting dalam memotivasi konsumen untuk datang ke toko.

Suasana yang nyaman bisa dibangun dengan layout toko yang dibuat semenarik

mungkin agar konsumen betah berada di toko tersebut, lebih lama melihat-lihat dan sampai

akhirnya terjadi pembelian tidak direncanakan. Apapun yang dijual, dari barang eksklusif

hingga murah sekalipun jika kita bisa membuat suasana lebih nyaman maka konsumen akan

loyal kepada kita dan pembelian impulsif akan lebih besar terjadi. Persepsi konsumen tentang

faktor kenyamanan secara visual bisa dilihat dari bagaimana kita mengatur tata letak produk

(shelf space), tata letak rak pajang (shelf positioning).

Perencanaan tata letak merupakan bagian dari tahap perencanaan fasilitas yang

memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga
tercapai biaya yang rendah untuk proses produksi. Perencanaan tata letak juga memiliki

tujuan untuk mengatur area kerja dengan seluruh fasilitas untuk membentuk area produksi

yang ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien.

Perencanaan tata letak ini dapat mempermudah dalam melakukan perawatan,

penggunaan lahan yang efisien, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan lingkungan.

Tata letak yang menarik akan memberikan kesan pertama yang baik kepada tamu yang

berkunjung.

Hal ini diperlukan kreativitas dan daya seni dalam menampilkan suasana yang

diinginkan. Kualitas dalam peralatan serta perlengkapan juga memiliki peran penting dalam

perencanaan tata letak. Dalam pengadaan tata letak yang berkualitas harus disesuaikan

dengan jenis pelanggan, lokasi, dana yang tersedia, serta jenis perusahaan dan pelayanan

yang diterapkan.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas,

maka kesimpulan yang dapat disampaikan adalah: Koperasi Industri Tas dan Koper

berdiri sejak tahun 1976 dengan beranggotakan sebanyak 27 orang. Saat awal

berdirinya Koperasi INTAKO sulit untuk merekrut anggota, karena pada awal

INTAKO masyarakat mengaggap bahwa organisasi tidak akan memberikan kemajuan

bagi perekonomian. Sebelum adanya Koperasi INTAKO telah berdiri organisasi

masyarakat yang tidak mengalami kemajuan sama sekali dan tidak memenuhi harapan

masyarakat setempat.

Dari hasil observasi ini adalah strategi optimalisasi tata letak dan transformasi

layout di INTAKO Tanggulangin. Tata letak toko merupakan pengaturan secara fisik

dan penempatan barang dagangan, perlengkapan tetap, dan departemen di dalam toko.

Tujuan dari tata letak toko adalah memberikan gerak pada konsumen, memperlihatkan

barang dagangan atau jasa, serta menarik dan memaksimalkan penjualan secara

umum yang dapat mempengaruhi keputusan beli, ada yang menjadi sebagai pemberi

pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai.


5.2 SARAN

Saran dimunculkan dari teori – teori yang telah dibangun dan didasarkan pada

hasil penelitian yang diperoleh. Berkaitan dengan teori dan penelitian yang telah dilakukan

penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Zonasi yang Jelas:

Pembedaan Berdasarkan Jenis dan Kategori: Pisahkan area untuk sepatu dan tas

sesuai dengan jenis, model, atau kategori yang berbeda. Misalnya, area khusus

untuk sepatu, tas punggung, tas selempang, koper dan lainnya. Ini membantu

konsumen menemukan produk yang mereka cari dengan lebih mudah.

2. Tampilan Produk yang Menarik:

Penataan Menarik: Tampilkan produk dengan cara yang menarik dan

mengundang. Gunakan rak-rak atau display yang memamerkan produk secara

menarik dan estetis, sehingga produk dapat langsung terlihat dan memikat mata.

Kombinasi Produk: Buatlah kombinasi sepatu dengan tas yang serasi atau cocok

untuk menunjukkan potensi penggunaan bersama. Ini dapat menginspirasi

konsumen untuk membeli lebih dari satu produk.

3. Keluwesan dan Aksesibilitas:

Ruang untuk Pemilihan: Pastikan ada ruang yang cukup bagi konsumen untuk

memilih dan mencoba sepatu atau tas dengan nyaman. Hindari tata letak yang

terlalu padat sehingga konsumen merasa kesulitan dalam melihat atau mencoba

produk dengan mengatur pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik sehingga

konsumen lebih nyaman saat memilih barang.

Akses Mudah: Pastikan setiap produk mudah dijangkau. Jangan tumpuk terlalu

banyak produk di rak yang tinggi atau sulit dijangkau oleh konsumen.

4. Informasi yang Jelas:


Label dan Informasi: Gunakan label atau signage yang jelas untuk

mengidentifikasi jenis, ukuran, harga, dan fitur produk. Ini membantu konsumen

memilih produk dengan lebih cepat dan tepat.

Deskripsi yang Komprehensif: Jika memungkinkan, sertakan deskripsi singkat

tentang bahan, perawatan, atau karakteristik unik dari setiap produk.

5. Kreativitas dalam Presentasi:

Tata Letak Tematik: Sesuaikan tata letak produk dengan tema atau tren saat ini.

Misalnya, tata letak yang mengikuti tren musim atau tema khusus seperti musim

liburan atau gaya tertentu.

Penggunaan Aksesori dan Properti: Manfaatkan aksesori atau properti tambahan

seperti tanaman hias, pencahayaan yang menarik, atau dekorasi khusus untuk

menambah daya tarik visual pada produk.

6. Area Pencarian dan Inspirasi:

Area Pencarian Produk: Sediakan area di mana konsumen dapat dengan mudah

mencari produk berdasarkan ukuran, warna, atau merek tertentu. Ini membantu

mereka yang mencari spesifik.

Area Inspirasi atau Trend: Buatlah area yang menampilkan produk-produk

terbaru, tren terkini, atau kombinasi fashion yang dapat memberikan inspirasi bagi

konsumen.

7. Pemeliharaan dan Pembaruan Stok:

Pemeliharaan Rutin: Lakukan pemeliharaan rutin agar produk tetap rapi dan

teratur. Pastikan setiap produk selalu ditempatkan kembali ke posisi yang benar

setelah digunakan oleh konsumen.

Pembaruan Stok Berkala: Perbarui stok secara berkala dengan produk-produk

terbaru untuk menjaga keberagaman dan relevansi produk dalam toko.

Anda mungkin juga menyukai