Oleh :
NIM : 52144003
Program Studi
AKUNTANSI SYARIAH
MEDAN
2018
PENERAPAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
SKRIPSI
Ditujukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Oleh :
NIM : 52.14.4.003
Program Studi
AKUNTANSI SYARIAH
MEDAN
2018
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
ABSTRAK
Alha Ghitasya Siregar (2018), “ Penerapan Pengakuan Pendapatan
dan Beban Pada PD. Pasar Kota Medan.” Dibawah bimbingan Dr. Nurlaila,
SE, MA Pembimbing Skripsi I dan Kusmilawaty, SE. Ak. M.Ak Pembimbing
Skripsi II.
Aspek-aspek masalah yang diteliti oleh penulis yaitu mengenai pencatatan
transaksi pengakuan pendapatan dan beban pada PD. Pasar Kota Medan. Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan pengakuan
pendapatan dan beban yang dilakukan PD. Pasar Kota Medan apakah sesuai
dengan standar akuntansi atau tidak. Teknik Analisis data yang digunakan adalah
dengan pendekataan kualitatif serta data yang digunakan yaitu data primer yang
diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder dari dokumen-dokumen
pencatatan pendapatan dan beban PD. Pasar Kota Medan. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa penerapan pengakuan pendapatan dan beban di PD.Pasar Kota
Medan belum sepenuhnya menerapkan pengakuan pendapatan dan beban sesuai
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 23). Mereka melakukan
pencatatan tidak dengan penjurnalan tetapi saat terjadi pendapatan mereka
mencatat dibuku piutang dan saat penerimaan mereka mencatatnya di bagian
kredit buku piutang. Begitu juga dengan pencatatan beban, saat terjadi tagihan
mereka mencatatnya di buku harian beban dan saat melakukan pembayaran
mereka mencatatnya di buku kas umum perusahaan.
Kata Kunci: PSAK No. 23, Akuntansi pengakuan pendapatan, pengakuan beban
i
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan dan untuk memperloh gelar Sarjana (S1)
Akuntansi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
ii
Penulis juga ingin mengucakpan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Andri Soemitra, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
3. Bapak Hendra Harmain, M.Pd selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Bapak M. Ihksan ST.M.M selaku Penasehat Akademik dari Semseter I-
VIII, yang telah sangat banyak memberikan arahan, bimbingan, nasehat,
pemahaman dalam menyelesaikan akademik ini.
5. Ibu Dr. Nurlaila, S.E, MA dan Kusmilawaty,SE.Ak, M.Ak selaku
Pembimbing Skripsi I dan II, yang telah memberikan arahan, masukan,
dan bimbingan selama menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan ilmu yang luar biasa serta membantu penulis dalam kegiatan
perkuliahan.
7. Para pegawai PD. Pasar Kota Medan, terkhusus bapak Yusuf S.E selaku
pimpinan Kepala Bagian Perizinan Perusahaan PD. Pasar Kota Medan
yang telah banyak memberikan bantuan selama penulis melakukan
penelitian.
8. Kepada Saudara-saudara penulis tersayang, Yulvi Annisa Ahla Siregar,
Raihan Oza Samudera Siregar, Nayla Nazmira Siregar dan Aulia
Ramadhani Siregar yang telah menjadi pelengkap hidup penulis dan telah
memberikan dukungan dan doa sepenuhnya kepada penulis dalam
menyelesaikan akademik ini.
9. Kepada keluarga besar yang telah memberikan semangat serta doa dalam
pengerjaan skripsi ini.
iii
dalam Grup CS Squad, terimakasih telah memberikan banyak kenangan
dan pengalaman luar biasa dan telah menjadi teman terbaik selama masa
perkuliahan. Batal wisuda bareng ber sembilan, hiks.
11. Teruntuk teman dekatku Iqromi Maulana Pratama yang telah mendukung
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
12. Kosma terbaik sepanjang massa Aryo Azhari dan seluruh teman-teman
AKS-C 2014, yang sama-sama berjuang mencari ilmu Akuntansi Syariah
dari awal semester I sampai semester VIII ini. Sukses untuk kita semua.
13. Seluruh teman seperjuangan KKN kelompok 28 desa Kota Tengah
Kecamatan Dolok Masihul.
14. Seluruh teman-teman seperjuangan yang tidak mungkin penulis tuliskan
semuanya, terimakasih atas dukungan dan kebersamaanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya, kepada Allah jualah penulis memohon ampun dan
menyerahkan diri, semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Aamiin.
Wassalam,
Medan, 02 Juli 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................ v
Daftar Tabel........................................................................................... viii
Daftar Gambar ...................................................................................... ix
Daftar Lampiran ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1. Pendapatan .................................................................. 8
2. Beban ......................................................................... 24
v
b. Jenis-Jenis Beban ................................................... 25
vi
B. Pembahasan Penelitian .................................................... 53
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ................................................................. 62
2. Saran ........................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Buku Kas Umum PD. Pasar Kota Medan ....................... 3
Tabel 1.2. Buku Harian Biaya PD. Pasar Kota Medan..................... 4
Tabel 1.3 Buku Kas Umum ............................................................. 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................ 33
Tabel 4.1 Buku Kas Umum PD. Pasar Kota Medan ....................... 53
Tabel 4.2 Jurnal Pendapatan sesuai PSAK 23 ................................. 54
Tabel 4.3 Buku Piutang ................................................................... 55
Tabel 4.4 Buku Harian Biaya PD. Pasar Kota Medan..................... 57
Tabel 4.5 Buku Kas Umum PD. Pasar Kota Medan ....................... 58
Tabel 4.6 Jurnal Beban Sesuai PSAK 23 ........................................ 59
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................... 37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PD. Pasar Kota Medan .................... 44
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penerimaan kontrak TB. Bulanan PD. Pasar Kota Medan
Lampiran 2 Surat perintah membayar uang PD. Pasar Kota Medan atau bukti
pembayaran beban perusahaan
Lampiran 3 Buku kas umum PD. Pasar Kota Medan
Lampiran 4 Buku piutang PD. Pasar Kota Medan
Lampiran 5 Pendapatan Kontribusi Bulanan per 31 Mei 2018 PD. Pasar Kota
Medan
Lampiran 6 Daftar pertanyaan pengakuan pendapatan dan beban pD. Pasar kota
medan
Lampiran 7 Daftar Jawaban atas pertanyaan pengakuan pendapatan dan beban PD.
Pasar Kota Medan
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
LM. Samryn, Pengantar Akuntansi (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 110
1
2
besar. Karena jika semakin banyak piutang dan utang, dan dicatat menggunakan
cash basis maka transaksi perusahaan akan kacau dan tidak mencerminkan
kondisi yang sebenarnya. Hal ini dapat mengakibatkan informasi yang disajikan
dalam laporan laba rugi tidak tepat dan dapat menyebabkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.2
Dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan beban, perusahaan harus
menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No 23, agar pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan bebannya tidak terjadi kesalahan. Standar Akuntansi
Keuangan merupakan konsensus tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi,
kewajiban, modal, hasil, biaya dan perubahannya dalam bentuk laporan
keuangan.3
Menurut PSAK No. 23 Pengakuan pendapatan pada perusahaan jasa
diakui saat penyerahan jasa yang dapat ditagihkan, dan pengakuan Beban diakui
dalam pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva, seperti
timbulnya kewajiban akibat garansi produk.
PD. Pasar Kota Medan merupakan salah satu badan usaha milik daerah
yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dalam pengelolaan area pasar,
membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran
distribusi barang dan jasa. Pendapatan yang diperoleh perusahaan adalah berupa
penerimaan kontribusi tempat berjualan baik jangka waktu harian maupun
bulanan, memberikan jasa-jasa lainnya seperti jasa pembangunan, sarana listrik,
kebersihan dan pemeliharaan kondisi fisik di pasar serta melakukan penertiban
dan keamanan pasar.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, pendapatan PD. Pasar
Kota Medan dicatat tidak dengan penjurnalan, untuk pendapatan harian dicatat di
buku kas umum dan untuk pendapatan bulanan di hitung dari buku piutang.
Begitu juga dengan beban pada saat terjadi beban di catat di buku harian biaya
dan saat pembayaran atas beban tersebut di catat di buku kas umum. Seperti data
berikut ini.
2
Mulyadi, Pemeriksaan Akuntansi Edisi Ketiga. (Yogyakarta: STIE YKPN, 2004), h. 132
3
Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011 (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada), h. 153.
3
Tabel 1.1
BUKU KAS UMUM
PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN
Nomor Penerimaan Pengeluaran
Tanggal URAIAN Perkiraan
Urut (Rp.) (Rp.)
7 Juni Pasar Petisah 4101.01.4102. 1.150.000
2018 Tahap II 01.02.03
Pasar Medan 1103.01.08.41 1.090.000
Deli 02.02
Pasar 4101.01.4102. 930.000
Sukaramai 01
Pasar 4101.01.4102. 1.200.000
Helvetia 07
Medan
Pasar Sambu 4101.01.4102. 1.005.000
07
Pasar Glugur 4101.01.4102. 845.000
Kota 01.07
Sumber : Dokumen perusahaan
Dari data diatas, diketahui setiap ada pendapatan yang diperoleh dari
pelanggan langsung dicatat di buku kas umum dengan hanya mengakui nama
pelanggan dan jumlah kas yang diterima. Sedangkan untuk jenis pendapatan di
akui berdasarkan perkiraan atau kode pendapatannya.
Sedangkan untuk pendapatan bulanan langsung dicatat di buku piutang di
bagian debet dengan hanya mengakui piutangnya saja. Dan saat pelaporan jumlah
pendapatan dihitung dari bagian kredit piutang karena saat kas diterima di catat di
bagian kredit. Lalu jumlah tersebut dimasukan ke daftar pendapatan kontribusi
bulanan PD. Pasar Kota Medan. Data piutang terlampir dan daftar pendapatan
kontribusi bulanan PD. Pasar Kota Medan terlampir.
Tabel. 1.2
PD. Pasar kota Medan
Buku Harian Biaya
No Debet Kredit
Tanggal Keterangan
Bukti (Rp) (Rp)
5 Mei Pembayaran biaya lembur
1.350.000
2018 supir dumptruk BK 8730 j
Pembayaran biaya 2.941.000
4
Tabel 1.3
BUKU KAS UMUM
PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN
Nomor Penerimaan Pengeluaran
Tanggal URAIAN Perkiraan
Urut (Rp) (Rp)
7 Juni Dibayarkan kepada
2018 Hadi kebersihan PD.
Pasar Kota Medan
untuk pembayaran 5501 1.350.000
biaya lembur supir
dumptruk untuk bulan
mei 2018
Dibayarkan kepada
Romel Iskandar
Ginting, St Kabag
kepegawaian PD. 5605 2.941.000
Pasar Kota Medan
untuk pembayaran
biaya Honorarium
5
personel PoldaSumut
atas pengamanan
dan penertiban PD.
Pasar Kota Medan
untuk bulan mei
2018
Dibayarkan kepada Ir.
Ferdianto koordinator
pegawal jaga malam
pusat pasar untuk
5605 985.000
pembayaran biaya
extra puding jaga
malam untuk bulan
mei 2018
Sumber data : Dokumen perusahaan
Saat di keluarkan kas untuk pembayaran beban maka di catat langsung di
buku kas umum di sisi kredit. Seperti tabel diatas.
Dari penjelasan di atas terjadi permasalahan dalam pencatatan pengakuan
pendapatan dan beban dimana PD. Pasar tidak melakukan penjurnalan sesuai
standar akuntansi dan tidak mencatatnya di buku khusus pendapatan sehingga
tidak terlihat jelas pendapatan yang bertambah dan terjadi kesulitan jika mengukur
pendapatannya dan untuk pengakuan bebannya terjadi permasalahan dalam
pengakuan hutangnya karena tidak terlihat jelas saat mencatat beban yang terjadi.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul
“Penerapan Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada PD. Pasar Kota
Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada
penelitian ini yaitu PD. Pasar Kota Medan tidak melakukan penjurnalan transaksi
sesuai standar akuntansi.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat maka peneliti merumuskan masalah
“Apakah penerapan pengakuan pendapatan dan beban PD. Pasar Kota Medan
sudah benar sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pasal 23 ?”
E. Batasan Istilah
Dalam penelitian ini, agar tidak keluar dari pembahasan dan mencapai
fokus yang diharapkan. Maka, peneliti perlu membuat batasan-batasan dalam
penulisan ini yaitu membahas mengenai penerapan Pengakuan Pendapatan dan
Beban yang sesuai dengan PSAK No. 23 dari dokumen pencaatan pendapatan dan
beban bulan mei-juni tahun 2018.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Tinjauan Teoritis
1. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Dalam perhitungan laba rugi, menunjukan pendapatan yang
diperoleh, beban yang dikeluarkan serta hasil usaha yang diperoleh dalam
satu periode, yang berakhir pada tanggal yang tertera di neraca.
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh atas kegiatan-kegiatan
perusahaan dalam satu periode. Pendapatan merupakan hal yang penting
karena pendapatan adalah objek atas kegiatan perusahaan. Pendapatan
timbul dari peristiwa ekonomi antara lain penjualan barang, penjualan
jasa, penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan
bunga, royalti, dan dividen.
Adapun defenisi pendapatan menurut PSAK 23 adalah arus masuk
kotor dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas
selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.4
Pengertian pendapatan dapat ditinjau dari aspek fisik dan aspek
moneter. Dilihat dari aspek fisik, pendapatan merupakan hasil akhir dari
suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Hasil akhir dari aliran
fisik tersebut berupa barang/jasa yang dihasilkan dari proses
produksi.sementara itu, dari aspekmoneter, pengertian pendapatan dengan
aliran masuk aktiva berasal dari seluruh kegiatan operasi perusahaan.5
Pendapatan diartikan sebagai aliran masuk sumber-sumber atau
kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban dari suatu entitas (atau
kombinasi dari keduanya) dari penyerahan barang, penyediaan jasa, atau
4
Dwi Martani dkk, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (Jakarta : Salemba
Empat, 2016), h. 204
5
Arfan Ikhsan dkk, Pengantar Akuntansi (Bandung : Citapustaka Media, 2014), h. 48
7
8
aktivitas lain yang merupakan operasi berkelanjutan atau usaha pokok dari
entitas terkait.6
Dalam pengertian ini pendapatan yang diperoleh dari transaksi
penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya itu adalah
berhubungan langsung dengan kegiatan untuk memperoleh laba usaha
yang dapat mempengaruhi jumlah ekuitas pemilik.
Pendapatan diinterprestasikan sebagai :
1) Aliran masuk aset bersih yang berasal dari penjualan barang
dan jasa.
2) Aliran keluaran barang atau jasa dari perusahaan kepada
pelanggan, dan
3) Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang
atau jasa oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.7
Pendapatan diartikan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama
satu periode tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang
tidak berasal dari kontribusi penanam modal.8
Dari beberapa pengertian pendapatan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pendapatan adalah hasil yang di terima perusahaan melalui
aktivitas normal yang dilakukan entitas selama satu periode untuk
meningkatkan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban.
b. Karakteristik dan Klasifikasi Pendapatan
Setelah ditelaah secara cermat terhadap defenisi pendapatan
tersebut akan diperoleh beberapa karakteristik penting yang harus dimiliki
atau terdapat dalam suatu peristiwa atau transaksi untuk dapat diakui
sebagai suatu elemen pendapatan. Karakteristik pendapatan adalah sebagai
berikut :
6
Harnanto, Akuntansi Keuangan menengah (Yogyakarta: BPFE, 2003), h. 388
7
Ahmad Riahi Belkaoui, Teori Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat, 2000), h. 178
8
Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar (Jakarta: Salemba Empat, 2005), h. 230
9
11
Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar II (Jakarta: Salemba Empat, 2003), h. 130
12
Rizal Yaya dkk, Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik Kontemporer
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 11
13
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), h. 14
12
16
Dwi Martani dkk, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (Jakarta : Salemba
Empat, 2016), h.207
14
17
Ibid, h. 208
15
18
Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011 (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada), h. 249
16
19
Dwi Martani dkk, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (Jakarta : Salemba
Empat, 2016), h. 215-217
17
20
Arfan Ikhsan dkk, Pengantar Akuntansi (Bandung : Citapustaka Media, 2014), h. 49
18
21
Arfan Ikhsan dkk, Pengantar Akuntansi (Bandung : Citapustaka Media, 2014), h. 49-50
19
22
Stice dkk, Akuntansi Intermediate, edisi kelima belas, terjemahan safrida dkkI (Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h. 603
20
23
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), h. 10
21
24
Budi Mulia, “Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan Menurut Psak 23 Pada PT
RAYA UTAMA TRAVEL MEDAN,” (http:// repository.usu.ac.id) Diakses 28 Desember 2017, h.
20-21
23
satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”25
2. Beban
a. Pengertian Beban
Pengertian Beban seringkali disamakan dengan Biaya.
Sebenarnya Beban dan Biaya memiliki perbedaan. Dimana Biaya adalah
pengeluaran yang belum habis manfaatnya, jadi harus dibebankan pada
periode berikutnya sedangkan Beban mencakup semua biaya yang telah
habis dipakai yang dapat dikurangkan dari pendapatan.
Menurut Harmanto memberikan pendapat tentang pengertian
biaya yaitu Biaya adalah nilai yang dikorbankan untuk memperoleh
barang atau jasa yang diukur dengan rupiah, penurunan aktiva atau
kenaikan kewajiban, sedangkan beban adalah biaya ynag bermanfaat dan
telah dikorbankan.26
Biaya adalah mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan
utnuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan). Untuk suatu produk,
biaya yang menunjukan ukuran moneter sumber daya yang digunakan
seperti bahan, tenaga kerja dan overhead. Untuk suatu jasa, biaya
merupakan pengorbanan moneter untuk menyediakan jasa.27
Defenisi Beban menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
menyatakan beban adalah penurunan manfaat ekonomis selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.28
25
Nurdiana, “ Analisis Akuntansi Pendapatan dan Beban Pada PT. TUAH TANAH
MELAYU PEKANBARU ,” (http://repository.uin-suska.ac.id) Diakses 28 Desember 2017, h. 28-
29
26
Ibid, h. 29
27
Gayle L. Rayburn, Akuntansi Biaya (Jakarta : Erlangga, edisi kelima, 1999), h. 4
28
Ikatan Akuntansi Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 dan 26
(Jakarta : Salemba Empat, 2004), h. 1
24
31
Suci Purigawati Ningsih, “Analisis Atas Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada
Perusahaan Jasa Konstruksi Studi Kasus Pada Cv. Taruna Bintan
Tanjungpinang”(http;//jurnal.umrah.ac.id)Diakses 17 Januari 2018, h. 6
29
َض ْو َن َِم َن ِ َّ اش ِهْي َديْ ِن َِم ْنَ ِر َجالِ ُك َْمجفَِا ْن ٓۗ ِ
ِ ْ َََّلَْيَ ُكو ََنر ُجل
َ ْيَفَ َر ُج ٌل ََّو ْامَراَۤت ِنَِم َّْنَتَ ْر َ ْ َ استَ ْش ِه ُد ْو
ْ ِِبلْ َع ْد َل َو
ا ِ ضلَاِح ۤدىهمافَت َذ ّكراِح ۤدىهماَاْﻼُخ ۤرىۗٓوَلَٰيْبَالش ا ِ َالشُّه َد اا ِءاَ َْنَت
َادعُ ْواۗٓ َوَلَتَ ْسىَ ُم ْوااَ ْن
ُ ُّه َداءُا َذ َام
َ َ َ َ ْ َُ ْ َ َُ ْ ُ َّ َ
ا ا ِتَكْت ب وهَصغِي رااَوَكبِي رااِ اۤلَاَجلَِِوۗٓ ۤذل
ََّه َادةِ َواَ ْد ٰۤنَاَََّلتَ ْرََتبُ ْوااَََِّلاَ ْنَتَ ُك ْو َن
لش َِعْندهللاَِواَقْ ومَل
َ َُ َ َ ِ طُ سْق
َ َْا َم ك
ُ َ ً ْ ْ ً ْ َ ُ ْ ُُ
َبِاضرًةتُ ِدي رونَىهاب ي نَ ُكمَفَلَيسَعلَي ُكمَجنَاحَاَََّلتَكْتُب وىاۗٓواَ ْش ِه ُدواااِ َذاتَباي عتُ َمۗٓوََليض اا َّرَكات
ِ ِ
ٌ َ ُ َ ْ َْ َ ْ َ َ ُْ ٌ ُ ْ ْ َ َ ْ ْ َْ َ ْ ُ ْ َ ِتَ َارًة َح
﴾۲۸۲﴿َش ْي ٍء َعلِْي ٌم ِ ِ ٓۗ
َ َّوَلَ َش ِهْي ٌَد َوا ْنَتَ ْف َعلُ ْوافَانَّوَُفُ ُس ْوقٌبِ ُك َْم َواتَّ ُقواهللاََ َويُ َعلّ ُم ُك ُماهللَُ َوهللاَُبِ ُك ّل
ٓۗ قلى ٓۗ
32
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Burhan, (Bandung : CV. Media Fitrah Rabbani
2012) hal. 48
33
Muhammad Ash-Sahdr Baqir, Buku Induk Ekonomi IslamI (Jakarta : Zahra, 2008), h. 25
32
34
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Burhan, (Bandung : CV. Media Fitrah Rabbani
2012) hal. 45
33
َك ج ِ وىوالَّ ِذيَس َّخرالْبحرلِتَأْ ُكلُو ِامْن َوَ َْلماطَ ِرِّٰي َّوتَستَخ ِرجو ِامْنو
َ َح ْليَةًتَ ْلبَ ُس ْونَ َها َ َوتَ َرىَالْ ُف ْلُ ُْ ْ ْ ًْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َُ َ
35
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Burhan, (Bandung : CV. Media Fitrah Rabbani
2012) hal. 449
34
B. KAJIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh beberapa peneliti adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1
N Nama Judul Tahun Hasil Persamaan Perbedaan
o Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
1 Dwi Pengakuan dan 2017 Hasil penelitian pada Meneliti Objek yang
Rinawati pengukuran PT.Megananda pengakuan berbeda dan
pendapatan Trans, metode yang pendapatan hanya
menurut PSAK diterapkan untuk sesuai melakukan
No. 23 pada mengakui PSAK No. penelitian
perusahaan pendapatannya 23 pengakuan
birojasa adalah metode dasar dan
perjalanan kas dimana pengukuran
pendapatan diakui pendapatan
pada saat
penerimaan
pembayaran.37
2 Eugenia Analisis 2017 Pengakuan Meneliti Objek yang
36
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Burhan, (Bandung : CV. Media Fitrah Rabbani
2012) hal. 267
37
Dwi Rinawati,Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Menurut PSAK No. 23 Pada
Perusahaan Biro JasaPerjalanan, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017, (Http://ejournal.
Stesia.ac.id) Diakses tanggal 10 mei 2018
35
38
Eugenia Rosalie dan Novi S. Budiarso, Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban
menurut PSAK No. 28 Pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Manado, Volume 06, Nomor 01,
2017(Http://ejournal.unsrat.ac.id) Diakses tanggal 10 mei 2018
36
39
Pando Magdalena Ruttahun, Analisis Pengakuan, Pengukuran dan Pengungkapan
Pendapatan Dan Beban berdasarkan Psak No. 36 Pada AJB Bumiputera 1912 ManadoVol.4 No.1
Maret 2016 (Http://ejournal.unsrat.ac.id) Diakses tanggal 10 mei 2018
37
C. Kerangka Pemikiran
Pengakuan pendapatan dan beban merupakansuatukomponen yang
sangatberpengaruhkepadapenyajianlaporankeuangankhususnyadalamperhitunganl
abarugi.Sumber pendapatan pada PD. Pasar berasal dari penerimaan kontribusi
tempat berjualan baik jangka waktu harian maupun bulanan, memberikan jasa-
jasa lainnya seperti jasa pembangunan, sarana listrik, kebersihan dan
pemeliharaan kondisi fisik di pasar serta melakukan penertiban dan keamanan
pasar demi tujuan tercapainya rasa aman dan nyaman baik bagi pihak penjual
maupun bagi pihak pembeli yang ada di pasar.Selain sumber pendapatan PD.
Pasar juga memiliki jenis-jenis beban yang dapat membantu kelancaran operasi
perusahaan, seperti beban pegawai, beban administrasi, beban penelitian, beban
pembinaan, beban pemeliharaan, beban umum, beban penyisihan piutang, beban
penyusutan aktiva tetap dan beban penyusutan nilai asset tetap dan piutang.
Melalui sumber pendapatan dan jenis beban PD. Pasar Kota Medan,
penulis ingin meneliti bagaimana pengakuan yang dilakukan perusahaan dan akan
dibandingkan kesesuaiannya dengan pengakuan pendapatan dan beban sesuai
38
Bandingkan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian yang saya lakukan adalah pendekatan penelitian
kualitatif. Dimana pengertian pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki
suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti
menekankan pada sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara
peneliti dan subjek yang diteliti.40 Metode ini diwujudkan dengan cara membuat
analisis dan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dengan dasar teori yang
relevan, dimana penulis mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari
objek penelitian seperti buku kas umum, buku piutang, harian biaya bukti
penerimaan tempat berjualan bulanan dan surat perintah membayar uangdan
literatur-literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk kemudian
menarik kesimpulan bagaimana penerapan pengakuan pendapatan dan beban pada
PD. Pasar Kota Medan.
B. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka penulis melakukan
penelitian ini pada PD. Pasar Kota Medan di Jl. Kota Baru 3, Petisah Tengah,
Medan Petisah, Kota Medan Sumatera Utara.
C. ObjekPenelitian
yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah buku kas umum, buku
piutang, harian biaya serta yang berhubungan dengan penelitian.
40
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian,(Jakarta : Kencana, 2012) h. 33
39
40
D. Sumber Data
Data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek
yang diteliti, yang memerlukan pengolahan lebih lanjut. Data tersebut
berupa hasil wawancara dengan kepala bagian keuangan dan kasubag
keuangan bagian keuangan yang berhubungan dengan pengakuan
pendapatan dan beban pada PD. Pasar Kota Medan.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan yang sudah
diolah dan terdokumentasi di perusahaan. Data sekunder pada umumnya
dapat berupa bukti, catatan, atau laporan historis, majalah, artikel yang
telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Dalam hal ini data sekunder yang saya ambil berupa buku
kas umum, buku harian beban, buku piutang pada bulan Mei sampai
dengan Juni, bukti pembayaran kontrak tempat berjualan bulanan, surat
perintah membayar uang.
mampelajari dokumen seperti buku harian beban, buku kas umum dan
buku piutang serta bukti-bukti yang bersangkutan dengan pembayaran
yang dibutuhkan. Dan bukti-bukti tersebut terlampir.
E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif, yaitu
analisis yang menggambarkan suatu keadaan secara objektif untuk menarik
kesimpulan mengenai data-data yang diamati. Analisis data deskriptif kualitatif
bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas keadaan objek penelitian yang
sebenarnya dengan melihat fakta-fakta yang ada. Setelah data diperoleh dilakukan
analisis dan interprestasi berdasarkan sumber teori yang relevan dengan masalah
yang dibahas dengan demikian dapat dikatakan bahwa analisis deskriptif ini
dimaksudkan untuk menguraikan atau memaparkan hasil penelitian untuk
kemudian diadakan interprestasi berdasarkan landasan teori yang telah disusun.
Berikut tahapan analisis data yang penulis lakukan yaitu :
1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan pengakuan
pendapatan dan beban di PD. Pasar Kota Medan seperti buku harian
beban, buku kas umum, buku piutang, bukti pembayaran kontrak tempat
berjualan bulanan, surat perintah membayar uang serta melakukan
wawancara pada kepala bagian keuangan, kasubag dan beberapa karyawan
di bagian keuangan.
2. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan
dalam bentuk deskriptif.
3. Data hasil analisis tersebut dilakukan perbandingan antara pengakuan
pendapatan dan beban yang di lakukan PD. Pasar Kota Medan dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 23.
4. Melakukan evaluasi dan menarik suatu kesimpulan serta saran-saran bagi
perusahaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. PD. Pasar Kota Medan
a. Sejarah PD Pasar Kota Medan
Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan adalah salah satu Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan peralihan dari Dinas Pasar
Kotamadya Tk.II Medan yang ditetapkan berdasarkan keputusan Walikota
No. 188/784/SK/ 1993. Pada awalnya Perusahaan ini dikelola berdasarkan
Peraturan Daerah No. 15 tahun 1992 tentang pembentukan Perusahaan
Daerah Pasar Kota Medan, kemudian diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Medan No. 08 tahun 2001 tentang pembentukan Perusahaan Daerah
Pasar Kota Medan. Selanjutnya untuk melaksanakan Peraturan Daerah
tersebut, diterbitkan Keputusan Walikota Nomor 28 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan.
Sementara sebagai landasan manajemen didasari kepada Peraturan
Daerah Nomor 5 tahun 1997 tentang Status Badan Pengawas, Direksi, dan
Kepegawaian Perusahaan Daerah dan Surat Keputusan Walikota Medan
Nomor 188.342/SK/1998 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 05
tahun 1997 Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 14 tahun 2004
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Kota
Medan. Sedangkan landasan operasional didasari kepada Peraturan Daerah
No. 31 tahun 1993 tentang Pemakaian Tempat Berjualan dan Surat
Walikota Medan Nomor 188.342/834/SK/1994 tentang Pelaksanaan Perda
No. 31 Tahun 1993 dan Surat keputusan Direksi PD. Pasar Kota Meda No.
974/1332/PDPKM/20043 tanggal 05 Maret 2003 tentang Klasifikasi dan
Besarnyatarif kontribusi pada pasar-pasar di wilayah tingkat II Medan
yang di sahkan Badan Pengawas PD. Pasar Kota Medan dengan Surat
keputusan Badan Pengawas PD. Pasar Kota Medan No.
36/04/BP/PD/20003 tanggal 13 Maret 2003.
42
43
Badan
Direktur utama
B. Pembahasan Penelitian
1. Pendapatan PD. Pasar Kota Medan
a. Sumber Pendapatan PD. Pasar Kota Medan
Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan merupakan bentuk Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang etrletak di Jalan Kota Baru No. 1-A
Pasar Petisah lantai III Medan dan pemerintah kota Medan sebagai pihak
penyedia dana kebutuhan pembangunan pasar. PD. Pasar Kota Medan
diartikan sebagai lembaga pelayanan umum yang bergerak dibidang sarana
pasar. Kegiatan operasionalnya adalah melakukan pelayanan jasa terkait
kebutuhan tempat dan fasilitas berjualan serta menyediakna fasilitas umum
berupa sarana pembelanjaan kotamadya Medan yang merupakan produk
jual Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan kepada para pedagang yang
akan menggunakannya sebagai tempat berjualan.
Sumber Pendapatan yang diperoleh PD. Pasar Medan yaitu :
1) Pendapatan tempat berjualan yaitu pendapatan yang
diperoleh dari penerimaan kontribusi tempat berjualan harian
dan bulanan pasar-pasar yang dikelola PD. Pasar Kota
Medan.
2) Pendapatan pemeliharaan pasar yaitu pendapatan yang
diperoleh dari penerimaan jasa atas pemeliharaan pasar-pasar
yang dikelola PD. Pasar Kota Medan, seperti iuran listrik,
iuran air, iuran kamar mandi, dan lain-lain.
3) Pendapatan kebersihan / keamanan pasar yaitu pendapatan
53
Tabel 4.2
Jurnal Pendapatan sesuai PSAK No. 23
Debit Kredit
Tanggal Uraian
(Rp) (Rp)
10 Feb Piutang 132.000
2018 Pendapatan tempat berjualan bulanan 85.000
Pendapatan kebersihan bulanan 47.000
Seperti yang telah dijelaskan di atas, jurnal yang dilakukan sesuai PSAK
No. 23 terlihat jelas akun-akun yang berhubungan dengan transaksi yang terjadi,
pada saat terjadi pendapatan yang dapat ditagih perusahaan mencatatnya sebagai
piutang di debit dan pendapatan tempat berjualan bulanan dan kebersihan bulanan
di kredit sesuai tanggal terjadinya penagihan. Pada saat terjadi penerimaan dari
tagihan perusahaan, maka dicatat sebagai kas di debit dan piutang di kredit
sebagai tanda bahwa kas perusahaan bertambah dan piutang berkurang sesuai
tanggal penerimaan kas.
Dari penjurnalan yang dilakukan ini, perusahaan dapat memasukannya ke
dalam buku besar piutang, kas dan pendapatan sehingga saat pelaporannya
kedalam laporan keuangan perusahaan lebih mudah menghitung jumlah kas,
piutang, dan pendapatannya dengan disajikan dengan benar.
56
Tabel 4.3
Buku Piutang
PD. Pasar Kota Medan
Tahun : 2018
N Nama Jenis Jenis Tarif Saldo Debit Tunggakan Kredit Saldo
o Pedagang Jualan Piutang Perbulan Awal Jan Feb Mar Jumlah Rp Rp Jan Feb Mar Jumlah Akhir
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (RP) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Khairul Sayuran Kontribusi 85.000 85.000 85.000 85.000 170.000 85.000 85.000 170.000 -
T. Berjualan 15/01 25/02
Kebersihan 47.000 47.000 47.000 47.000 94.000 47.000 47.000 94.000 -
15/01 25/02
Dari kasus yang sudah dijelaskan sebelumnya, PD. Pasar mencatat di bagian debit sebagai jumlah piutang dan di
bagian kredit sebagai jumlah kas pada saat diterima dan mencantumkan tanggal penerimaan di bawah jumlah kas yang
diterima. Dan kolom saldo akhir untuk menjelaskan jumlah piutang pedagang yang berasal dari pengurangan antara jumlah
bagian debit dengan jumlah bagian kredit.
57
Dari tabel 4.3 yang sesuai PSAK 23, terlihat jelas akun-akun yang
berhubungan dengan transaksi yang terjadi. Saat terjadi penagihan
pendapatan apda para pedagang, dicatat sebagai piutang perusahaan yang
bertambah dan pendapatan tempat berjualan juga pendapatan kebersihan
bertambah. Saat terjadi pembayaran dari para pedagang dicatat sebagai kas
perusahaan bertambah dan piutang berkurang.
Tabel 4.5
BUKU KAS UMUM
PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN
Nomor Penerimaan Pengeluaran
Tanggal URAIAN Perkiraan
Urut (Rp) (Rp)
7 Juni Dibayarkan kepada
2018 Romel Iskandar
Ginting, St Kabag
kepegawaian PD.
Pasar Kota Medan
untuk pembayaran
biaya Honorarium 5605 2.941.000
personel Polda
Sumut atas
pengamanan dan
penertiban PD. Pasar
Kota Medan untuk
bulan mei 2018
Sumber : Data olahan penulis
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang diperoleh dari PD. Pasar
Kota Medan. Penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengakuan pendapatan yang dilakukan PD. Pasar Kota Medan belum sepenuhnya
menerapkan secara benar sesuai PSAK No. 23. PD. Pasar tidak melakukan
penjurnalan dari setiap pendapatan yang terjadi, sehingga tidak terlihat jelas
transaksi yang terjadi apakah dicatat saat terjadi transaksi ataukah saat kas
diterima. Namun dari hasil penelitian yang dilakukan penulis PD. Pasar masih
melakukan pengakuan pendapatan saat kas diterima karena mereka menghitung
hasil pendapatan saat pelaporan melalui sisi kredit buku piutang. Begitu juga
untuk pengakuan beban, perusahaan melakukan pencatatan beban di buku harian
beban dan saat beban dibayarkan dicatat di buku kas umum.
B. Saran
Berdasarkan penulisan skripsi ini serta fakta yang terjadi di lapangan, maka
penulis ingin menyampaikan saran yang ditujukan bagi pembaca, masyarakat luas
maupun pihak-pihak yang terkait yaitu:
1. Bagi PD. Pasar Kota Medan Penulis dapat menyarankan diharapkan
perusahaan melakukan penjurnalan sesuai standar akuntansi untuk
pengakuan pendapatan dan bebannya agar bisa lebih dipahami
pembacanya dan setelah melakukan penjurnalan dilakukan buku besar
sehingga perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengukur akun-akun
yang berhubungan dengan transaksi yang terjadi dan tidak sering terjadi
kekeliruan dan menghasilkan nilai yang sebenarnya dalam laporan
keuangan PD. Pasar Kota Medan.
2. Bagi pihak lain yang membaca dan ingin meneliti topik yang sama penulis
menyarankan agar dapat menganalisis pengakuan pendapatan dan beban
secara keseluruhan yang terdapat dalam perhitungan laba rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuh, Nanu.Akuntansi Dasar :Teori dan Praktik. Jakarta: Mitra Waca Media,
2011.
Samryn, LM. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Stice, dkk. Akuntansi Intermediate, edisi kelima belas, terjemahan safrida dkk.
Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Yaya, Rizal dkk. Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik Kontemporer.
Jakarta: Salemba Empat, 2009.
Nurdiana. “ Analisis Akuntansi Pendapatan dan Beban Pada PT. Tuah Tanah
Melayu Pekanbaru. ”http://repository.uin-suska.ac.id diakses 28
Desember 2017.
Wahdatana, Anis. “Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada PT. Duta
Satrya Adhi Persada Banjarbaru.
”http://sia.stiepancasetia.ac.iddiakses 17 Januari 2018.
LAMPIRAN I
BUKU PIUTANG
PD. PASAR KOTA MEDAN
Tarif Saldo Debit Tunggakan
N Nama Jenis Jenis
Perbulan Awal Jan Feb Mar Apr Mei
o Pedagang Jualan Piutang Jumlah Rp Rp
(Rp) (RP) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kontribusi 83.000 83.000 83.000 83.000 83.000 83.000 83.000 415.000
1 Budi Sayuran
TB. Bulanan
Kebersihan 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 200.000
Bulanan
Kontribusi 97.000 97.000 97.000 97.000 97.000 97.000 97.000 485.000
2 Andi Emas
TB. Bulanan
Kebersihan 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 200.000
Bulanan
Sumber : Dokumen PD. Pasar Kredit Saldo
Jan Feb Mar Apr Mei Akhir
Jumlah
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
83.000 83.000 83.000 83.000 83.000 415.000 -
20/01 25/02 22/03 20/04 29/05
LAMPIRAN V
6 Jun
7 Jul
8 Agt
9 Sept
10 Okt
11 Nov
12 Des
Total
4. Apasajakah yang menjadi beban untuk menunjang kegiatan PD. Pasar Kota
Medan ?
5. Standar apakah yang digunakan PD. Pasar Kota Medan untuk pencatatan
10. Apakah pengakuan pendapatan dan beban yang dilakukan perusahaan telah
merupakan produk juala PD. Pasar Kota Medan kepada para pedagang
2. PD. Pasar Kota Medan mengelola beberapa pasar yang dibagi menjadi
4. Yang menjadi beban PD. Pasar Kotam Medan yaitu Beban pegawai,
piutang
beban perusahaan.
30
10. Menurut kami, iya sudah karena laporan keuangan yang dilakukan
tahun 2014-2015
2016-2017