Anda di halaman 1dari 93

PENGARUH SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT MENABUNG

NASABAH PADA PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH DI KOPERASI

SYARIAH BAITUTTAMKIN KEDIRI LOMBOK BARAT

Oleh

NURLAELA
160205254

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2020
PENGARUH SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT

MENABUNG NASABAH PADA PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH

DI KOPERASI SYARIAH BAITUTTAMKIN KEDIRI LOMBOK BARAT

Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

NURLAELA
160205254

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2020

ii
iii
iv
v
PENGESAHAN

Skripsi oleh Nurlaela, NIM : 160205254 dengan judul “Pengaruh Sistem Bagi
Hasil Terhadap Minat Menabung Nasabah Pada Produk Tabungan Mudharabah
Di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat” telah dipertahankan di
depan dewan penguji Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Mataram pada tanggal 15 Juli 2020.

vii
MOTTO

”MAN JADDA, WAJADA”

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil.

Hati itu ibarat tanah, ilmu ibarat tanamannya dan mengulang-ulang adalah airnya.
Bila tanah tidak mendapatkan air maka tanamannya pun akan kering. (Abi
Abdillah Ja’far Bin Muhammad)

viii
PERSEMBAHAN

“Dengan mengucap Alhamdulillah dan penuh rasa syukur kepada


Allah SWT sehingga memberi kekuatan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati dan
penuh kebahagiaan, skripsi ini penulis persembahkan sebagai
tanda cinta, kasih, dan hormat tak terhingga kepada kedua orang
tuaku tercinta Bapak Madun Alwi dan Ibu Marhamah (Alm)
terimakasih atas kasih sayang dan didikan kalian, Ibuku semoga
bahagia di akhirat sana dan bangga melihat anakmu, Abah
semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan keberkahan dalam
setiap langkahnya, dan untuk seluruh saudaraku terimakasih
sudah menjadi saudara yang selalu memotivasi dan
menyemangatiku. Untuk semua Guru, Dosen FEBI UIN Mataram
dan Almamaterku, semoga ilmu yang aku dapat bermanfaat dan
barokah Aamiin.”

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah memberikan penulis
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW
yang telah menunjukkan jalan yang lurus untuk semua umat manusia.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Mutawali, M. Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Mataram yang telah member tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Mataram.
3. Ibu Dewi Sartika Nasution, M. Ec. Selaku ketua jurusan Perbankan Syariah
Universitas Islam Negeri Mataram.
4. Ibu Yunia Ulfa Variana, SE., M. Sc. Selaku wali kelas G Perbankan Syariah
yang selalu mendidik dan membimbing kami selama melakukan studi di
Universitas Islam Negeri Mataram.
5. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag., Selaku Dosen Pembimbing 1 dan
Ibu Dewi Sartika Nasution, M. Sc. Selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
meluangkan waktu dan memberikan banyak saran , bimbingan dan arahan
dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas
Islam Negeri Mataram yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan bantuan pada masa studi di Universitas Islam Negeri
Mataram. Semoga dengan ilmu yang telah diajarkan bermanfaat bagi penulis,
masyarakat, agama dan bangsa.
7. Kedua orang tuaku Bapak Madun Alwi dan Ibu Marhamah (Almarhumah).
Terima kasih sudah menjadi orang tua yang sempurna bagi saya.

x
8. Semua saudaraku dan keluargaku yang selalu memberikan dukungan baik
dukungan moril maupun material serta doa-doa untuk kesuksesanku sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Sahabat-sahabat ku yang luar biasa Haniq Malkan, Suhardianti, Nurmala
Oktavidia, Nurul Fatimah, Baiq Rukiah, Sinar Mentari, Martina, Atia
Latipatul Hulya, Miftahul Jannah, Rezis Saputra yang selalu menemaniku
dikala susah dan senang yang saling support untuk dapat bersemangat dalam
kegiatan perkuliahan khususnya dalam penulisan skripsi ini.
10. Pimpinan Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat beserta
jajarannya yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi,
data, dan dokumen yang penulis butuhkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
11. Seluruh teman-teman jurusan Perbankan Syariah angkatan 2016, khususnya
kelas G terimakasih untuk persahabatan, kebersamaan dan kekompakan
selama dibangku kuliah. Semoga tali silaturahmi kita tidak pernah terputus.
12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan namnya satu persatu yang juga
telah memberikan konstribusi mempelancar penyelesain skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian selanjutnya. Semoga amal
kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Amin Ya
Robbal Alamin.

Mataram, 29 Juni 2020


Penulis,

Nurlaela

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
LOGO.......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... vi
PENGESAHAN .......................................................................................... vii
MOTTO ...................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... ix
KATA PENGANTAR................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
ABSTRAK................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 4
D. Definisi Operasional.......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .............. 8


A. Kajian Pustaka .................................................................................. 8
B. Kajian Teori ...................................................................................... 11
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 26
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 28


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 28
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 30
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 30
E. Desain Penelitian .............................................................................. 31
F. Instrumen Penelitian.......................................................................... 31

xii
G. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................ 33
H. Tehnik Analisis Data ......................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 40


A. Hasil Penelitian ................................................................................. 40
B. Pembahasan ...................................................................................... 58

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 66


A. Kesimpulan ....................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 69
LAMPIRAN ................................................................................................ 70

xiii
PENGARUH SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT MENABUNG
NASABAH PADA PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH DI KOPERASI
SYARIAH BAITUTTAMKIN KEDIRI LOMBOK BARAT

OLEH :
Nurlaela
160205254

ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan apakah ada pengaruh Sistem Bagi Hasil
Terhadap Minat Menabung Nasabah Pada Produk Tabungan Mudharabah serta
bertujuan untuk mengetahui berapa pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat
Menabung Nasabah Pada Produk Tabungan Mudharabah dan apakah ada
pengaruh signifikan Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Nasabah Pada
Produk Tabungan Mudharabah Di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok
Barat.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif.
Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah 100 orang. Sedangkan
yang dijadikan responden sebanyak 80 orang dengan teknik pemngambilan
sampel yaitu Probability Sampling dengan Sampel Random Sampling. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.
Serta teknik analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah Uji Validitas,
Uji Reliabilitas, Uji Normalitas, Analisis Regresi Linear Sederhana, Uji t Statistik,
dan Koefisien Determinasi.
Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linear Sederhana diketahui adanya
pengaruh yang positif dan signifikan sistem bagi hasil terhadap minat menabung
nasabah pada produk tabungan mudharabah di Koperasi Syariah Baituttamkin
Kediri Lombok Barat. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung
sebesar 2.052 dengan taraf signifikan 0.044. Nilai t tabel 0.677. Oleh karena itu
nilai thitung > nilai ttabel.
Hasil pengujian Koefisien Determinsi (R2) diperoleh nilai R Square
sebesar 0.151. Hal ini menunjukan bahwa minat menabung nasabah dipengaruhi
oleh sistem bagi hasil sebesar 15.1% sedangkan sisanya sebesar 84.9%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan
demikian artinya (H1) diterima dan (H0) ditolak.
Kata Kunci : Sistem Bagi Hasil, Minat Menabung, Tabungan Mudharabah.

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehadiran lembaga keuangan syariah memberikan alternatif bagi para

pelaku ekonomi, terutama bagi yang berkeyakinan terhadap haramnya bunga

bank. Hal tersebut menjadi alasan munculnya lembaga keuangan syariah

dengan sistem yang sesuai dengan syariah dan bisa berkembang dengan cepat.

Perkembangan ekonomi Islam tersebut ditandai dengan banyak

didirikannya lembaga keuangan dengan sistem syariah dan dibukanya Unit

Usaha Syariah (UUS) dan cabang syariah di lembaga keuangan (Bank)

konvensional, begitu juga dengan lembaga keuangan mikro seperti Baitul Mal

Wattamwil (BMT) dan Koperasi Syariah.1

Koperasi syariah beroperasi berdasarkan prinsip syariah yang memiliki

fungsi untuk memberdayakan ekonomi umat, dan memiliki fungsi sosial.

Dengan semakin bertumbuh pesatnya koperasi syariah, masyarakat mulai

melirik untuk menanamkan dana maupun menggunakan jasa koperasi syariah.

Koperasi syariah pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat

berpengaruh bagi masyarakat dan tumbuh pesat, pertumbuhan itu selain

disebabkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, dan juga

disebabkan oleh munculnya inovasi produk sebagai akibat dari tuntutan dan

harapan masyarakat.2

1
Muhammad Samsudin, “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Bagi Hasil Di Lembaga
Keuangan Mikro Syariah, (Skripsi, Fakultas Syariah IAIN Mataram, Mataram, 2012) hlm. 1.
2
Sugiarto, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 130.

1
2

Salah satu dari lembaga keuangan mikro yang menggunakan prinsip

syariah adalah Koperasi Syariah Baituttamkin. Awal mula berdirinya

Baituttamkin Kediri yaitu pada awalnya terbentuk pada tahun 2012. Dalam

operasinya, Koperasi Syariah Baituttamkin menyalurkan dana kepada

masyarakat berdasarkan Al-Qur’an dan hadist dengan menggunakan prinsip

jual beli dan bagi hasil yang sesuai dengan prinsip syariah.3 Dalam pandangan

ekonomi Islam sendiri, prinsip bagi hasil merupakan prinsip yang

diperbolehkan dalam Islam dengan landasan hukum yang terdapat dalam Al-

Qur’an Surat Shaad ayat 24 dan hadits Nabi SAW.

Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan

landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Bagi hasil

adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara

penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi

antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara nasabah bank dengan

nasabah penerima dana.4

Hubungan dengan penabung Koperasi Syariah Baituttamkin akan

bertindak sebagai mudharib (pengelola) sedangkan penabung bertindak

sebagai pemilik modal yang mempercayakan modalnya kepada pihak koperasi

syariah. Di sisi lain Koperasi Syariah Baituttamkin akan bertindak sebagai

sholihin maal (penyandang dana). Sementara itu pengusaha atau peminjam

akan berfungsi sebagai mudharib (pengelola) karena melakukan usaha dengan

cara memutar dan mengelola dana yang diberikan oleh pihak koperasi.
3
Rusdi, Wawancara, Kediri Lombok Barat, 26 November 2019.
4
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm. 27.
3

Tantangan bagi lembaga keuangan mikro syariah saat ini adalah

bagaimana membangun suatu budaya sehingga semua orang yang ada dalam

lembaga keuangan mikro syariah bertujuan menarik minat menabung dalam

berbagai produk tabungan yang salah satunya ialah produk tabungan

mudharabah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi menarik minat

menabung nasabah berdasarkan pada sistem bagi hasilnya. 5

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan ibu Mazratul Aodah salah

satu nasabah yang ada di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok barat,

pada umumnya, masyarakat terlihat belum bisa menerima sistem bagi hasil

secara utuh, hal ini tercermin dari persepsi yang ada di benak masyarakat

masih beranggapan bahwa sistem yang ada di koperasi atau bank

konvensional dengan sistem bunganya selalu lebih nenguntungkan secara

finansial dibandingkan dengan sistem bagi hasil yang ada di lembaga

keuangan syariah, selain itu prinsip bagi hasil terlalu ribet bagi nasabah

dibandingkan dengan produk bank syariah yang menggunakan murabahah

atau yang lainnya, terlebih lagi jika dibandingkan dengan sistem yang ada di

Bank konvensional yang lebih mudah dan simpel. Beliau juga beranggapan

bahwa sistem yang di Lembaga Keuangan Syariah dan konvensional pada

dasarnya tidak ada perbedaan yang membedakannya hanya istilah saja.6

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mencoba mencari jawaban

apakah terdapat pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat menabung nasabah

5
Nugraini, S.D, “Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah
Untuk Berinvestasi Pada Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah, (Skripsi, Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Prodi Akutansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014) hlm. 3.
6
Mazratul Aodah, Wawancara, Kediri Lombok Barat, 30 November 2019
4

pada produk tabungan Mudharabah di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri

Lombok Barat, untuk ini penulis mengambil judul “Pengaruh Sistem Bagi

Hasil Terhadap Minat Menabung Nasabah Pada Produk Tabungan

Mudharabah Di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

yang dapat diambil adalah :

Apakah sistem bagi hasil berpengaruh terhadap minat menabung nasabah pada

produk tabungan mudharabah di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri

Lombok Barat?

C. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah :

Untuk mengetahui pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat

menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah di Koperasi

Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

2. Manfaat penelitian

Penelitian pasti mengharapkan hasil penelitiannya mempunyai manfaat

tertentu bagi dirinya sendiri pada khususnya juga bagi orang lain pada

umumnya. Secara umum manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

adalah:
5

a. Bagi penulis

1) Memberikan wawasan pengetahuan penulis mengenai pengaruh

sistem bagi hasil terhadap minat menabung nasabah pada produk

tabungan mudharabah.

2) Sebagai tambahan referensi dan informasi khusus bagi mahasiswa

menganai pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat menabung

nasabah pada produk tabungan mudharabah.

3) Sebagai tambahan ilmu bagi para pembaca dan penulis mengenai

pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat menabung nasabah

pada produk tabungan mudharabah.

b. Bagi Koperasi Syariah Baituttamkin

Hasil penelitian ini merupakan masukan yang berguna bagi

manager atau pimpinan Koperasi Syariah Baituttamkin dalam hal

pengembangan sistem bagi hasil dan untuk mengetahui tingkat minat

menabung nasabah atas sistem bagi hasil yang diberikan oleh Koperasi

Syariah Baituttamkin.

c. Bagi kampus UIN Mataram

Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi

mahasiswa mengenai studi pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat

menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah.


6

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjabaran tentang definisi variabel dalam

penelitian ini. Definisi operasional menggambarkan pengukuran variabel yang

akan dikembangkan dalam penelitian ini.

1. Sistem Bagi Hasil (Variabel X)

Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Sistem

bagi hasil pada lembaga keuangan syariah adalah merupakan suatu bentuk

pembagian keuntungan yang akan diperoleh nasabah sebagai pemilik

modal dengan koperasi sebagai pengelola modal yang disimpan nasabah.7

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sistem bagi hasil

merupakan suatu sistem pengelolaan dana dalam suatu pembagian dana

yang terjadi antara pihak Koperasi Syariah Baituttamkin dengan nasabah

penyimpan dana.

2. Minat Menabung Nasabah (Variabel Y)

Menurut Andi Mappiare minat adalah suatu perangkat mental yang

terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa

takut atau kecendrungan-kecendrungan lain yang mengarahkan individu

kepada suatu pilihan tertentu.8

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat merupakan

dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dalam

7
Mutasowifin, Ali, “Menggagas Strategi Pengembagan Perbankan Syariah Di Pasar
Modal Non Muslim” Jurnal Universitas Paramadina Vol. 3 No. 1, hlm. 25.
8
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan,
(Surabaya: Usana Offset Printing, 1994), hlm. 62.
7

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan sebuah modal yang akan

membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang diminati pada

hal ini minat menabung di Koperasi Syariah Baituttamkin.


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan penelusuran mengenai karya-karya terkait

yang terdahulu untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repitisi agar menjamin

kesahihan dan keabsahan penelitian yang dilakukan.

Dalam kajian pustaka ini, peneliti menemukan ada beberapa

penelitian/kajian yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya adalah :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian/Tahun/ Variabel Metode Hasil Penelitian
Judul Penelitian Penelitian Penelitian
1 Septi Dwi Profitabilit Penelitian Hasil dari penelitian
Nugraini (2014) as sistem Kuantitatif sebelumnya ini
Pengaruh bagi hasil Deskriptif menunjukan bahwa
Profitabilitas (X) profotabilitas sistem
Sistem Bagi Hasil minat bagi hasil
Terhadap Minat nasabah berpengaruh terhadap
Nasabah Untuk berinvesta minat nasabah untuk
Berinvestasi Pada si (Y) berinvestasi pada
Produk Tabungan produk tabungan
Mudharabah Bank mudharabah di bank
Syariah. bukopin syariah
surakarta. Hal ini
dapat ditunjukan dari
hasil regresi thitung
(6,831) > ttabel (2,000)
dan signifikan pada
0,000 < 0,05
2 Khaerudin (2013) Pengetahu Penilitian Hasil dari penelitian
Pengaruh an nasabah kuantitatif sebelumnya ini
Pengetahuan mengenai terdapat pengaruh
Nasabah Terhadap akad bagi yang signifikan
Akad Bagi Hasil hasil anatara pengetahuan
(Mudharabah) (mudharab nasabah mengenai
Deposito Syariah ah) akad bagi hasil

8
9

Terhadap deposito (mudharabah)


Keputusan syariah depositi syariah
Menabung Pada (X) terhadap keputusan
PT. Bank Keputusan menabung pada PT.
Sulselbar UUS nasabah Bank Sulselbar UUS
Makassar untuk Cabang Makassar.
menabung Hal ini bisa dilihat
(Y) dari hasil uji statistik
dengan menggunakan
uji t yang dimana
dapat diketahui
signifikan pengaruh
dari variabel
independen terhadap
variabel dependen
secara individual.
3 Iknatul Ma’rifah Tingkat Penelitian Hasil dari penelitian
(2017) Pengaruh Bagi hasil kuantitatif sebelumnya ini
Tingkat Bagi Hasil (X1) menunjukan bahwa,
Dan Promosi Promosi kedua variabel yaitu
Terhadap Minat (X2) minat tingkat bagi hasil dan
Masyarakat Dalam menabung promosi berpengaruh
Memilih Tabungan (Y) secara simultan
Berjangka (bersama-sama)
Mudharabah Pada terhadap minat
PT. BPRS Dana menabung
Amanah Surakarta masyarakat, Hal ini
ditunjukan dari nilai
Fhitung sebesar 19,376
> Ftabel 3,09 dengan
tingkat signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05
hal ini berarti H0
ditolak dan Ha
diterima.
10

Tabel 2.2
Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Penelitian/Tahun/Judul Persamaan Perbedaan

1 Septi Dwi Nugraini Persamaan dengan Perbedaannya


(2014) Pengaruh penelitian dalam penelitian
Profitabilitas Sistem sebelumnya adalah sebelumnya lebih
Bagi Hasil Terhadap sama-sama menekankan
Minat Nasabah Untuk membahas pengaruh
Berinvestasi Pada mengenai sistem profitabilitas dalam
Produk Tabungan bagi hasil dalam sistem bagi hasil
Mudharabah Bank tabungan terhadap minat
Syariah. mudharabah nasabah untuk
berinvestasi, ini
jelas berbeda
dengan penelitian
yang dilakukan
peneliti dimana
peneliti disini
hanya membahas
mengenai pengaruh
sistem bagi hasil
terhadap minat
menabung nasabah.
2 Khaerudin (2013) Persamaannya Perbedaannya
Pengaruh Pengetahuan dengan penelitian penelitian
Nasabah Terhadap Akad sebelumnya adalah sebelumnya lebih
Bagi Hasil sama-sama menekankan pada
(Mudharabah) Deposito mengangkat tema pengetahuan
Syariah Terhadap tentang akad bagi nasabah itu sendiri
Keputusan Menabung hasil (mudharabah) tentang akad bagi
Pada PT. Bank Sulselbar dan sama-sama hasil terhadap
UUS Makassar menggunakan keputusan
metode penelitian menabung,
kuantitatif sedangkan peneliti
disini menekankan
pada sistem bagi
hasil dalam
menarik minat
nasabah untuk
menabung.
3 Iknatul Ma’rifah (2017) Persamaannya Perbedaannya
Pengaruh Tingkat Bagi dengan penelitian penelitian
Hasil Dan Promosi sebelumnya adalah sebelumnya lebih
Terhadap Minat sama-sama menekankan pada
11

Masyarakat Dalam membahas pengaruh tingkat


Memilih Tabungan mengenai pengaruh bagi hasil serta
Berjangka Mudharabah bagi hasil terhadap promosi terhadap
Pada PT. BPRS Dana minat masyarakat minat masyarakat
Amanah Surakarta dalam memilih itu sendiri dalam
tabungan memilih tabungan
mudharabah mudharabah

B. Kajian Teori

1. Koperasi Syariah

a. Pengertian koperasi syariah

Koperasi berasal dari Bahasa Inggris, dari kata co-operation

yang artinya bekerja sama. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

koperasi merupakan perserikatan yang bertujuan untuk memenuhi

keperluan anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari-

hari dengan harga murah. Sehingga keberadaan koperasi sangat tepat

guna membantu perekonomian penduduk yang berpendapatan rendah.

Selain itu keberadaan koperasi juga dapat mendukung sektor-sektor

informal yang saat ini banyak digeluti oleh sebagian besar penduduk

Indonesia.9

Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia), koperasi adalah

Usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi

berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut

9
Lindiawatie, Dhona Shahreza, “Peran Koperasi Syariah BMT Bumi Dalam
Meningkatkan Kualitas Usaha Mikro” Jurnal Ekonomi Syariah Dan Filantropi Islam, Vol. 2, No.
1, Juni 2018, hlm. 2.
12

didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdsarkan

“seorang buat semua dan semua buat seorang” 10

Menurut undang-undang No.25 tahun 1992 koperasi

didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiataannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.11

b. Tujuan Koperasi

Adapun tujuan dari koperasi yaitu :

1) Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya

dikalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui

sistem syariah

2) Mendorong kegiatan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro

kecil menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya

3) Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam

kegiatan koperasi jasa keuangan syariah

c. Fungsi koperasi

Yang menjadi dasar-dasar fungsi koperasi yaitu :

1) Membangun dan mengembangkan segala potensi yang ada pada

setiap anggotanya secara khusus, serta meningkatkan kesejahteraan

sosial ekonomi masyarakat secara umum

10
Ropi Marlina, Yola Yunisa Pratami, “Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad
Syirkah Yang Sah” Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah Vol. 1, No. 2, Juli 2017, hlm. 264.
11
Muhammad Firdaus Dan Agus Edi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori & Praktek
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 40.
13

2) Memperbaiki atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia

para anggota agar lebih amanah, profesional dan konsisten.

3) Berupaya mewujudkan dan meningkatkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasarkan azaz demokrasi dan

kekeluargaan.

4) Membantu menumbuhkan dan mengembangkan berbagai usaha

produktif para anggota koperasi12

2. Sistem Bagi Hasil

a. Pengertian Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di

dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas

keuntungan yang akan di dapat kepada kedua belah pihak atau lebih.13

Sistem bagi hasil pada lembaga keuangan syariah adalah

merupakan suatu bentuk pembagian keuntungan yang akan diperoleh

nasabah sebagai pemilik modal dengan koperasi sebagai pengelola

modal yang disimpan nasabah. Pembagian keuntungan didasarkan

kepada seberapa besar koperasi dapat mengelola dana tersebut untuk

mendapatkan keuntungan atau mungkin juga kerugian.14

12
Abdul Bashith, Islam Dan Manajemen Koperasi, (Malang: UIN Malang Press, 2008),
hlm. 91.
Wahab, Wirdayani, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Di Bank
13

Syariah” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2016, hlm. 167.
14
Mutasowifin, Ali, “Menggagas Strategi Pengembagan Perbankan Syariah Di Pasar
Modal Nonmuslim” Jurnal Universitas Paramadina Vol. 3 No. 1, hlm. 25.
14

Sistem Bagi hasil dalam lembaga keuangan syariah merupakan

ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan di dalam aturan

syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan

terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya

penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai

kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di

masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.15

Sebagai alternatif sistem bunga dalam ekonomi konvensional,

ekonomi Islam menawarkan sistem bagi hasil ketika pemilik modal

bekerja sama dengan mudharib untuk melakukan kegiatan usaha.

Apabila kegiatan usaha menghasilkan, keuntungan dibagi dua, dan

apabila mengalami kerugian, kerugian ditanggung bersama. Sistem

menjamin adanya keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi

(didzalimi).16

b. Prinsip Sistem Bagi Hasil

Ketentuan prinsip sistem bagi hasil menurut pasal 1 butir 13 UU

No. 10 tahun 1998 terdiri atas :17

1) Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu

akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan

rugi

Wahab, Wirdayani, “Pengaruh Tingkat..., hlm. 167


15
16
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)
hlm. 27
Daulay, Raihanah, “Analisis Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Menabung
17

Nasabah Pada Bank Syariah Di Kota Medan” Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 10, No. 01, April
2010 ISSN, hlm. 1693-7619.
15

2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh

3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan

4) Tidak ada yang meragukan keabsahan sistem bagi hasil

5) Bagi hasil tergantung pada keuntungan usaha yang

dijalankan. Apabila usaha tidak mendapatkan keuntungan

maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua

belah pihak.

c. Perbedaan Sistem Bagi Hasil Dan Bunga

Sistem bagi hasil merupakan landasan operasional utama bagi

produk-produk pembiayaan mudharabah dan musyarakah dalam

perbankan syariah. Prinsip dasar inilah yang membedakan bank

syariah dengan bank konvensional. Sistem bagi hasil di Indonesia

diterapkan dengan dua metode, yaitu profit sharing dan revenue

sharing. Profit sharing menggunakan basis perhitungan berupa laba

yang diperoleh mudharib dalam mengelola usahanya, sedangkan

revenue sharing menggunakan basis berupa pendapatan yang

diperoleh mudharib.

Tabel 2.3
Perbedaan Sistem Bunga Dengan Sistem Sitem Bagi Hasil
Bunga Sistem bagi hasil
a. Penentuan bunga dibuat pada a. Penentuan besarnya rasio/nisbah
waktu akad dengan asumsi bagi hasil ditetapkan pada waktu
harus selalu untung. akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi
b. Bersarnya persentasi b. Besarnya rasio bagi hasil
16

berdasarkan pada jumlah uang berdasarkan pada jumlah


(modal yang diinginkan) keuntungan yang diperoleh
c. Pembayaran bunga tetap seperti c. Bagi hasil bergantung pada
yang dijanjikan tanpa keuntungan proyek yang
pertimbangan apakah proyek dijalankan. Bila usaha merugikan
yang dijalankan oleh pihak akan ditanggung bersama oleh
nasabah untung atau rugi kedua belah pihak
d. Jumlah pembayaran bunga tidak d. Jumlah pembagian laba
meningkat, sekalipun jumlah meningkat sesuai dengan
keuntungan berlipat atau peningkatan jumlah pendapatan.
keadaan ekonomi sedang
booming
e. Eksistensi bunga diragukan oleh e. Tidak ada yang meragukan
semua agama, termasuk islam keabsahan sistem bagi hasil18

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Bagi Hasil

Faktor yang mempengaruhi bagi hasil terdiri dari dua faktor

langsung dan tidak langsung. Faktor langsung terdiri dari imvestment

rate, jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (profit sharing

ratio). Faktor tidak langsung terdiri dari penentuan butir-butir

pendapatan dan biaya mudharabah secara kebijakan akunting (prinsip

dan metode akunting).

1) Faktor langsung

a) Investment Rate

Persentase aktual dana yang diinvestasikan dari total dana

b) Jumlah dana yang tersedia

Jumlah dana yang berasal dari berbagai sumber dan tersedia

untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan

18
Muhammad, Sistem Bagi Hasil..., hlm. 98.
17

menggunakan metode rata-rata saldo minimum bulanan atau

rata-rata total saldo harian.

c) Nisbah bagi hasil (Profit sharing ratio)

Salah satu ciri dari pembiayaan mudharabah adalah nisbah

yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

2) Faktor Tidak Langsung

a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya dari nasabah

melakukan share dalam pendapatan dan biaya.

Bagi hasil yang berasal dari pendapatan setelah dikurangi

dengan biaya-biaya disebut profit sharing. Sedangkan jika bagi

hasil hanya dari pendapatan dan semua biaya ditanggung oleh

mudharib disebut dengan revenue sharing.

b) Kebijakan Akunting

Bagi hasil tidak secara langsung dipengaruhi oleh prinsip dan

metode akunting yang diterapkan. Namun, bagi hasil

dipengaruhi oleh kebijakan pengakuan pendapatan dan biaya. 19

e. Indikator-Indikator Sistem Bagi Hasil

Menurut Zamir indikator bagi hasil terdapat tiga macam

yaitu :

19
Ibid., hlm. 98-101
18

1) Kejelasan besarnya nisbah bagi hasil

Penentuan nisbah bagi hasil harus ditentukan dan disetujui pada

awal perjanjian dengan pedoman pada kemungkinan untung

rugi

2) Manfaat dari bagi hasil

Nasabah akan mendapatkan manfaat dari bagi hasil yang

diterima. Bagi hasil akan memberikan manfaat berupa investasi

halal sehingga nasabah yang melakukan transaksi di Koperasi

Syariah akan mendapatkan kenyamanan dengan sistem bagi

hasil yang diberikan. Hal ini dikarenakan sistem bagi hasil

merupakan sistem pembagian keuntungan yang menjauhi riba.

3) Bagi hasil yang kompetitif

Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan keuntungan yang

diperoleh, keadilan dalam pembagian keuntungan merupakan

salah satu prinsip dalam menghitung bagi hasil sehingga

nasabah merasa nyaman dengan sistem bagi hasil.20

3. Minat Menabung

a. Pengertian Minat

Dalam kamus bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai

sebuah kesukaan (kecendrungan hati) kepada suatu perhatian atau

keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari

suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau

20
Zamir, I. Analisis Risiko Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2000), hlm. 55.
19

kecendrungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu

pilihan tertentu.21 Minat adalah kecendrungan seseorang yang tetap

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus yang

disertai dengan rasa senang.22 Sedangkan suryabrata mengatakan

minat adalah kecendrungan dalam diri individu untuk tertarik pada

suatu objek atau menyenangi sesuatu objek.23

Minat merupakan motivasi yang mendorong orang

melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan

fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan

perasaan. Pikiran mempunyai kecendrungan bergerak dalam sektor

rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam

lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi pengikat

fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmoni, agar

kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya. 24

Ada beberapa tahapan minat yaitu :

1) Informasi yang jelas sebelum memilih

2) Pertimbangan yang matang sebelum memilih

21
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan,
(Surabaya: Usana Offset Printing, 1994), hlm. 62.
22
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1987), hlm. 180.
23
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1988), hlm. 109.
24
Sukanto, Nafsiologi: Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikologi, (Jakarta: Integrita
Press, 1985), hlm. 120.
20

3) Keputusan memilih

Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa minat adalah

dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu

dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang

menjadi keinginannya. Selain itu minat dapat timbul karena

adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat

yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar

untuk membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan

yang diminati dalam hal ini minat menabung di Koperasi

Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Menurut Crow and Crow berpendapat ada tiga faktor yang

mempengaruhi timbulnya minat, yaitu25 :

1) Faktor dorongan dari dalam

Artinya mengarah pada kebutuhan-kebutuhan yang

muncul dari dalam individu, merupakan faktor yang

berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan

diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin

tahu membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan

sebagainya.

25
Shaleh, Abdul Rahman Dan Wahab, Muhib Abdul, Psikologi Suatu Pengantar: Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana Cetakan Pertama, 2004), hlm. 263-265.
21

2) Faktor motif sosial

Artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan

lingkungan agar diterima dan diakui oleh lingkungannya atau

aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti bekerja,

mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan penghargaan.

3) Faktor emosional atau perasaan

Artinya minat yang erat hubungannya dengan perasaan

atau emosi, keberhasilan dalam beraktivitas yang didorong oleh

minat akan membawa rasa senang dan memperkuat minat yang

sudah ada, sebaliknya kegagalan akan mengurangi minat

individu tersebut.

b. Pengertian Tabungan Mudharabah

a. Pengertian Tabungan

Setiap produk bank syariah dapat dimanfaatkan baik untuk

penggalangan dana maupun penyaluran dana. Namun, tidak semua

produk tersebut berfungsi dari dua hal tersebut, ada akad atau produk

yang hanya difungsikan untuk penggalangan dana dan ada juga produk

yang hanya difungsikan dalam pembiayaan.

Tabungan merupakan simpanan masyarakat pada bank yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat melaluli buku tabungan atau

melalui ATM. Sekarang kebanyakan bank memelihara hubungan

online dengan kantor cabang, bahkan dengan kantor kas dan ATM,
22

sehingga dapat menarik dananya disetiap kantor bank atau pada setiap

ATM bank yang bersangkutan.26

Pasal 1 angka 21 undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah yang menyebutkan bahwa tabungan adalah

simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan

akad mudharabah atau akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu.27

Sedangkan Dewan Syariah Nasional mengatur tabungan

syariah dalam Fatwa Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000, yaitu: “produk

tabungan yang dibenarkan atau diperbolehkan secara syariah adalah

tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah, sehingga

mengenal tabungan mudharabah dan tabungan wadiah”.28

Terdapat dua prinsip perjanjian islam yang sesuai di

implementasikan dalam produk perbankan berupa tabungan, yaitu

wadiah dan mudharabah. Hampir sama dengan giro, pilihan terhadap

produk ini tergantung tujuan dari nasabah. Jika tujuannya hanya

menyimpan saja maka bisa dipakai produk tabungan wadiah,

26
Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 46.
27
Khotibul Umam, Perbankan Syariah Dasar-Dasar Dan Dinamika Perkembangannya
Di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 88-89.
28
Nur Rianto, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), hlm. 345.
23

sedangkan untuk memenuhi nasabah yang bertujuan investasi atau

mencari keuntungan maka tabungan mudharabah yang sesuai. 29

Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat

likuid. Artinya produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila

nasabah membutuhkan. Bagi hasil yang ditawarkan tabungan kepada

nasabah tidaklah besar. Akan tetapi, jenis penghimpunan dana

tabungan merupakan produk penghimpunan yang lebih minimal biaya

bagi pihak bank karena bagi hasil yang ditawarkan pun kecil dan

biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak

dibandingkan produk penghimpunan lain.30

b. Pengertian Al-Mudharabah

Bentuk penyaluran dana yang ditujukan untuk kepentingan

investasi dalam perbankan islam dapat dilakukan berdasarkan akad

bagi hasil. Secara umum akad bagi hasil dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu mudharabah dan musyarakah, termasuk di dalamnya

sebenarnya terdapat jenis muzaraah dan musaqah walaupun jarang

digunakan oleh bank syariah, khususnya Indonesia.

Pengertian dari mudharabah atau qirad adalah penanaman

dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana

(mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan

pembagian menggunakan metode bagi untung dan rugi (profit and loss

29
Khotibul Umam, Perbankan Syariah..., hlm. 90.
30
Nur Rianto, Pengantar Ekonomi..., hlm. 346.
24

sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara kedua

belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha

antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan

seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.

Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan

yang dituangkan dalam kontrak. 31

Landasan hukum mengenai keberadaan akad mudharabah sebagai

salah satu produk perbankan syariah terdapat dalam Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yakni pada ketentuan pasal 1

ayat (13) yang mendefinisikan mengenai prinsip syariah dimana

mudharabah secara ekspisit merupakan salah satu akad yang dipakai

dalam produk pembiayaan perbankan syariah. Di tahun 2008 secara

khusus telah diatur melalui undang-undang nomor 21 tahun 2008

tentang perbankan syariah, antara lain yakni pasal 1 angka 25 yang

menyebutkan bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan

yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam

bentuk mudharabah dan musyarakah.32

c. Pengertian Tabungan Mudharabah

Pengertian dari tabungan mudharabah adalah tabungan yang

dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini koperasi


31
Muhammad Safi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema
Insani, 2001), hlm. 95.
32
Khotibul Umam, Perbankan Syariah..., hlm. 133.
25

syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan

nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).33 Simpanan

atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau tabungan pemilik

dana yang penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam simpanan mudharabah tidak diberikan bunga sebagai

pembentukan laba bagi koperasi syariah tetapi diberikan bagi hasil.

Variasi jenis simpanan yang berakad mudharabah dapat

dikembangkan ke dalam berbagai variasi simpanan, seperti :

1) Tabungan Idul Fitri

2) Tabungan Idul Qurban

3) Tabungan Haji

4) Tabungan Pendidikan

5) Tabungan Kesehatan

6) Dan lain-lain34

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, koperasi syariah akan

membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang

telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

Dalam hal pengelolaan koperasi tidak bertanggung jawab terhadap

kerugian yang bukan disebabkan kelalaiannya. Namun apabila yang

terjadi adalah kesalah pahaman manajemen terkait pengelolaan,

koperasi bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut. Dalam


33
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 299.
34
Muhammad, Sistem Bagi Hasil..., hlm. 14.
26

mengelola harta mudharabah, koperasi akan menutup biaya

operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang

diambil haknya. Di samping itu, koperasi tidak diperkenankan

mengurangi nisbah keuntungan nasabah penabung tanpa persetujuan

yang bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, PPH bagi

hasil tabungan mudharabah dibebankan langsung ke rekening

tabungan mudharabah pada saat perhitungan bagi hasil.35

d. Dasar Hukum Mudharabah

Artinya : “Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, maka tidaklah

berdosa kamu men-qashar sembahyang (mu) jika kamu takut diserang

orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh

yang nyata bagimu. (QS. An-Nisa’ ayat: 101).36

Artinya : “Apabila sholat telah dilaksanakan, maka

bertebaranlah kamu di muka bumi, carilah karunia Allah

35
Adiwarman Karim, Bank Islam..., hlm. 300.
36
QS An-Nisa’ [4]: 101.
27

sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (QS. Al Jumuah

ayat: 10).37

Dari kedua ayat Al-Qur’an diatas pada intinya adalah berisi

dorongan bagi setiap manusia untuk melakukan perjalanan

usaha. Dalam dunia modern seperti sekarang ini siapa saja,

akan menjadi lebih mudah untuk melakukan investasi yang

benar-benar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, antara lain

melalui mekanisme tabungan mudharabah ini.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan sebuah sintesa tentang hubungan variabel

dengan landasan teori yang telah dideskripsikan, kemudian dianalisis secara

kritis dan sistematis antara hubungan variabel penelitian. Adapun kerangka

berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4
Kerangka Berpikir

Sistem Bagi Hasil Minat Menabung Nasabah


(X) (Y)

Keterangan :

(X) merupakan variabel independen, dalam penelitian ini variabel

independen adalah sistem bagi hasil.

37
QS Al Jumuah [62]: 10.
28

(Y) merupakan variabel dependen, dalam penelitian ini variabel dependen

adalah minat menabung nasabah.

D. Hipotesis Penelittian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan

kebenarannya melalui suatu pengujian atau test yang disebut test hipotesis.38

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu

hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian

yaitu:

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara sistem bagi hasil terhadap minat

menabung nasabah pada produk tabungan Mudharabah di Koperasi

Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat

H1 : Terdapat pengaruh antara sistem bagi hasil terhadap minat menabung

nasabah pada produk tabungan Mudharabah di Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi, (Bandung:
Alfabeta, 2015), hlm. 99.
29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. 39

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel sistem

bagi hasil terhadap minat menabung nasabah pada tabungan mudharabah di

Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 40 Maka dalam

penelitian ini populasi yang digunakan adalah nasabah yang masih aktif

menggunakan produk tabungan Mudharabah pada Koperasi Syariah

Baituttamkin di Kediri Lombok Barat yang berjumlah 100 nasabah.

39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi..., hlm.11.
40
Ibid., hlm. 119.

29
30

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili

populasi tersebut.41 Menurut Arikunto apabila populasi yang diteliti kurang

dari 100 orang maka sampelnya bisa diambil 100%. Akan tetapi apabila

populasi berjumlah 100 orang atau lebih maka sampel yang diambil adalah

sebesar 10%-15% tergantung hal-hal berikut ini:42

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

b. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti

untuk menentukan besarnya sampel pada populasi penelitian ini

dihitung berdasarkan rumus slovin dengan taraf kepercayaan 95%. Rumusnya

adalah sebagai berikut :43

n=

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e2 = persen tingkat kesalahan

41
A.Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2014), hlm. 150.
42
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 108.
43
Suryani Dan Hendrayadi, Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 192.
31

Adapun dalam penelitian ini, jumlah populasi nasabah yang masih

aktif menggunakan produk tabungan mudharabah berjumlah 100 orang,

dengan batas tingkat kesalahan yang digunakan 5%, maka perhitungannya

adalah sebagai berikut :

n=

n=

n = 80 orang

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah teknik probability sampling dan simple random sampling. Dimana

probability sampling merupakan teknik yang pengambilan sampel nya

memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota untuk dipilih menjadi

sampel, sedangkan simple random sampling merupakan teknik pengambilan

sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu.44

C. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, waktu yang dibutuhkan oleh peneliti

diperkirakan sekitar 20 Oktober – 5 April 2020. Waktu ini dihitung sejak

dikeluarkannya surat izin penelitian dari pihak kampus. Waktu ini dirasa

cukup untuk menyelesaikan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

44
Sugiyono, Metode Penelitian..., hlm. 122.
32

b. Tempat Peneliti

Lokasi penelitian ini dilakukan di Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat yang berada di Jln. TGH. Abdul Karim Kediri

Lombok Barat.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam sebuah penelitian variabel dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sistem bagi hasil (X).

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah minat menabung nasabah (Y).45

E. Desain Penelitian

Sesuai dengan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka

desain penelitian ini termasuk dalam penelitian yang menggunakan jenis

penelitian lapangan (field research) yang akan dilakukan dengan

mengumpulkan data dan informasi yang akan diperoleh langsung oleh peneliti

45
Ibid., hlm. 63-64
33

dari responden atau nasabah di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok

Barat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah, menganalisa, menyajikan data-data secara sistematis serta objektif

dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

Adapun instrumen penelitian jika dilihat dari definisi konsep dan operasional

yang dipaparkan adalah.

Tabel 3.1
Variabel Dan Indikator Penelitian
Definisi operasional
No Variabel Indikator Instrumen
1 Sistem Menurut - Kejelasan Diukur dengan
bagi hasil tertiminologi asing besaran nisbah menggunakan
(X) dikenal dengan bagi hasil angket dengan
profit sharing. - Manfaat dari menggunakan
Secara definisi profit bagi hasil skala likert
sharing diartikan - Bagi hasil yang
sebagai pembagian kompetitif
laba. Bagi hasil juga
dapat diartikan
sebagai suatu sistem
pengelolaan dana
yang dalam
pembagian hasilnya
dapat terjadi baik
dari pihak bank
maupun penyimpan
dana
34

2 Minat Minat merupakan - faktor dorongan Diukur


menabung dorongan kuat bagi menggunakan
nasabah seseorang untuk dari dalam angket dengan
(Y) melakukan segala menggunakan
sesuatu dalam - faktor motif skala likert
mewujudkan
pencapaian tujuan sosial
dan cita-cita yang
menjadi - faktor emosional
keinginannya. Minat
yang besar terhadap dan perasaan
suatu hal merupakan
modal yang besar
untuk
membangkitkan
semangat untuk
melakukan tindakan
yang diminati pada
hal ini adalah minat
menabung di
koperasi syariah.

G. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan

peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam

suatu penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana partisipan/

responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi

dengan lengkap kemudian dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan

pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
35

responden. Kuesioner tersebut dilengkapi dengan menggunakan skala

likert.

Dalam penelitian ini kuesioner diberikan kepada nasabah yang

mengampil produk tabungan mudharabah di Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

Tabel 3.2
Skala Likert
Pertanyaan Bobot
- Sangat Setuju 5
- Setuju 4
- Kurang Setuju 3
- Tidak Setuju 2
- Sangat Tidak Setuju 1

b. Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.46

Adapun dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara

dengan nasabah dan pimpinan Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri

Lombok Barat pada saat melakukan observasi awal.

46
Ibid., hlm. 188-196.
36

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subyek penelitian, namun melalui dokumen47

yaitu, dengan cara mengumpulkan data yang ada sangkut pautnya dengan

penelitian, sebagai pelengkap hasil wawancara.

H. Tehnik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat

menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah pada Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat, maka digunakan analisis data sebagai

berikut :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan seberapa

tingkat keandalan atau keabsahan suatu alat ukur. Uji validitas

biasanya digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

suatu daftar atau konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu

variabel. 48 Uji validitas ini biasanya dilakukan untuk membandingkan

r hitung dengan r tabel dengan tingkat signifikan 5% dari degree of

fredom (df) = n-k, yang dimana n merupakan jumlah sampel dan k

amerupakan jumlah variabel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan

atau indikator tersebut dinyatakan valid, dan begitupun sebaliknya.


47
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Jakarta:
Ghlma Indonesia, 1976) hlm. 159.
48
Ghazali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2002), hlm. 9.
37

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan sebuah uji untuk mengetahui sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

yang sama juga.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk dapat dikatakan reliabel

apabila jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Kesalahan dari

nilai kuesioner dapat mencerminkan tingkat pengaruh keputusan

konsumen secara handal, penelitian ini dilakukan harus menunjuk

tingkat kehandalan data yang tinggi. Koefisien Cronbach Alpha

merupakan suatu alat analisis penelitian yang kehandalan dari suatu

skala yang dibuat. Dengan cara ini untuk menghitung korelasi skala

yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefisien

yang diterima yaitu diatas 0,6.

2. Asumsi klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya berdisribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data yang normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah

data normal atau tidak maka dapat dideteksi dengan melihat normal
38

probability plot. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.49

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana adalah suatu metode analisis yang

dipergunakan unutuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Dengan persamaan umum Regresi Linier

Sederhana sebagai berikut :50

Y = a + bX

Keterangan :

X : Variabel independen yaitu sistem bagi hasil

Y : Variabel dependen yaitu minat menabung nasabah

a : Konstansa yaitu nilai Y bila X=0

b : Koefisien regresi yaitu yang menunjukan angka peningkatan

ataupun penuruan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen

4. Uji Hipotesis

a. Uji t

Pengujian t statistik adalah pengujian terhadap masing-masing

variabel independen. Uji t akan dapat menunjukkan pengaruh

49
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2000), hlm. 214
50
Iqbal Hakim, Pokok-Pokok Materi Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 269.
39

masing-masing variabel independen (secara parsial) terhadap

variabel dependen.

1) Bila H0 : bi ≤ 0 = variabel independen berpengaruh negatif

terhadap variabel dependen.

2) Bila H0 : bi ≥ 0 = variabel independen berpengaruh positif

terhadap variabel dependen.

Jika t tabel ≥ t hitung maka H0 diterima, berarti variabel

independen secara individual tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Jika t table ≤ t hitung maka H0 ditolak, berarti variabel

independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Dalam pengelolaan uji t statistik bertujuan melihat seberapa

besar pengaruh masing-masing variabel independen (sistem bagi

hasil) terhadap variabel dependen (minat menabung nasabah).

b. Koefisien Determinasi

Analisis untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau

kontribusi variabel independen (sistem bagi hasil) terhadap variabel

dependen (minat menabung nasabah).

Besar koefisien determinasi (R2) dengan rumus :

R2= r2 × 100%

Keterangan :
R2 : koefisien determinasi
R : koefisien korelasi
40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat

Baitut Tamkin Lumbung Bersaing (BTLB) adalah salah satu

lembaga keuangan mikro syariah yang merupakan bagian dari keluarga

besar Tazkia Group di bawah koordinasi Tazkia Micro Finance Center

yang berdomisili di Sentul, Jawa Barat. Nama Baitut Tamkin yang

memang begitu tidak familiar jika dibandingkan dengan Baitul Mal

Wat-tamwil (BMT) adalah suatu upaya inovatif pada operasional dan

produk-produk jika dibandingkan dengan koperasi ataupun BMT pada

umumnya. BAIT berarti rumah, sedangkan TAMKIN sendiri adalah

kata yang berasal dari bahasa arab dengan akar kata “makna”, dalam

Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 41 yang bermakna menggunakan atau

memberdayakan. Sehingga secara bahasa TAMKIN berarti “yang

diberdayakan”. 51

Sedangkan Lumbung merupakan simbol yang di dalamnya ada

kebaikan, ada hasil, ada produksi, komoditas dan hal-hal berupa

kebaikan dan kata bersaing ini merupakan kata yang diadopsi dari Misi

Provinsi NTB, beriman dan berdaya saing. Maka Lumbung Bersaing

adalah program yang diharapkan bisa memberdayakan masyarakat

51
Profil Koperasi Syariah Baituttamkin, Dokumentasi, Pada tanggal 07 oktober 2019.

40
41

menjadi masyarakat yang baik, berakhlaq mulia, produktif, dan bisa

memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya yang ada padanya.

Adapun pengertian Baitut Tamkin Lumbung Bersaing (BTLB) secara

utuh adalah rumah pengelolaan harta dan tempat pemberdayaan

ekonomi umat untuk mencapai kebaikan dan kesejahteraan. 52

Awal sejarah adanya program BTLB di NTB, pada suatu ketika

Bapak Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi MA pergi jalan-jalan ke

Jawa Barat tepatnya di Kota Bogor, dan disana beliau melihat

sekelompok ibu-ibu sedang duduk sambil membaca Asmaul Husna

dan menghitung uang serta kegiatan lainnya, yang dimana ibu-ibu

tersebut merupakan anggota majelis Baitut Tamkin Tazkia Madani

(BTTM), karena awal praktik operasional dari sistem Baitut Tamkin

berada di Jawa Barat, sehingga dengan kejadian tersebut bapak Dr.

TGKH Muhammad Zainul Majdi MA bertemu dengan pimpinan

TAZKIA yaitu Bapak Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, M.EC untuk

melihat dan sekaligus mewawancarai kegiatan dari program yang

diadakan oleh Baitut Tamkin, dimana program ini bertujuan untuk

pengentasan kemiskinan/meminimalisir kemiskinan dan pemberdayaan

ummat baik dari karakter maupun dari ekonomi dengan menggunakan

pendekatan keuangan mikro dan orientasi program ini selaras dengan

agenda prioritas Provinsi NTB yaitu mengurangi tingkat kemiskinan.

52
Ibid
42

Setelah Bapak TGKH. Muhammad Zainul Majdi, MA yang pada

saat itu masih menjadi Gubernur NTB mengadakan pertemuan dan

melihat secara langsung perkembangan dan hasil nyata dari program

tersebut, maka beliau sangat tertarik dan meminta kepada Bapak

Syafi’i agar program Baitut Tamkin juga bisa diadakan di NTB dan

akhirnya beliau menyetujuinya. Dengan komando Pak Syafi’i dari

Yayasan TAZKIA Micro Finance Centre (TMFC) Bogor langsung

datang ke NTB untyuk awalnya melakukan perekrutan sumber daya

pengelola yang akan langsung menjalankan program ini dan yang

direkrut adalah putra daerah NTB sendiri. Pada waktu itu yang

mendaftar sekitar 200 orang yang berasal dari Kabupaten Lombok

Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat karena sebagai pilot project di

NTB dimulai dua Kabupaten tersebut dan berikutnya akan dilanjutkan

ke Kabupaten-Kabupaten lain di Nusa Tenggara Barat. Kemudian dari

200 orang tersebut yang diambil hanya 28 orang untuk mengikuti

pelatihan, dilanjutkan seleksi lagi menjadi 20 orang kemudian mereka

dibawa ke Bogor mengikuti pelatihan lanjutan sekaligus magang

disana. 53

Seperti itulah penggemblengan mulai dari perekrutan sumber

daya pengelolanya, mereka digembleng mental dan ibadahnya dan

hasilnya adalah yang 20 orang inilah yang sementara yang terbaik

sebagai partner untuk mengelola dan menjalankan program Baitut

53
Ibid
43

Tamkin. Pada akhirnya pada tahun 2011 program tersebut bisa

beroperasi di NTB yakni pada awalnya Baitut Tamkin Lumbung

Bersaing (BTLB) ada di dua Kabupaten di NTB, yaitu Kabupaten

Lombok Timur tepatnya berada di Kecamatan Aikmel dan Kabupaten

Sumbawa Besar yang berada di Kecamatan Taliwang. Saat itu di

Kecamatan Lombok Timur mampu mendapatkan 695 orang yang

menjadi anggota dan di KSB sebanyak 494 anggota. Selanjutnya pada

tahun 2012, BTLB kembali membuka cabang di Kabupaten Lombok

Barat yang tepatnya berada di Kecamatan Kediri tahun 2013 BTLB

unit Sumbawa Barat membuka rekan kerjasama dengan PT. Newont

Nusa Tenggara (NNT) melalui CSR nya mampu menambah 500

anggota baru. Pada tahun yang sama atas komitmen Pemda Lombok

Timur Kecamatan Wanasaba dibuka untuk menjalankan program

BTLB cabang Lotim memiliki sekitar 1.600 anggota. 54

Program ini bukan merupakan program yang asing, melainkan

program ini sudah ada di 124 negara dalam kurun waktu tidak kurang

dari 36 tahun. Bahkan pada tahun 2006 lalu Prof. Muhammad Yunus

dari Bangladesh mendapatkan nobel penghargaan dunia dari PBB

karena eksistensinya memotori program pembangunan ekonomi Mikro

Syariah berbasis komunitas seperti apa yang akan diterapkan di BTLB.

Dan program ini sudah memiliki 120 ribu binaan yang terbesar di 18

Provinsi di Indonesia, mulai dari Provinsi Aceh sampai Provinsi

54
Ibid
44

Maluku. Dengan demikian, program Baitut Tamkin setiap tahun

semakin bertambah dan berkembang serta sangat diminati oleh setiap

lapisan masyarakat bahkan setiap anggota yang sudah ikut sebagai

anggota berani berjanji sampai akhir hayatnya tidak akan berhenti

untuk ikut sebagai anggota Baitut Tamkin Lumbung Bersaing

(BTLB).55

Awal mula berdirinya Baitut Tamkin Lumbung Bersaing

(BTLB) Kediri yaitu pada awalnya terbentuk pada tahun 2012 setelah

didirikan Baitut Tamkin pada tahun 2011 di dua Kabupaten Kota, yaitu

Lombok Timur Kecamatan Aikmel dan Kecamatan Taliwang

Sumbawa Barat berdasarkan hasil penilaian dari dua Kabupaten Kota

tersebut maka pemerintah Nusa Tenggara Barat memperluas wilayah

Baitut Tamkin Lumbung Bersaing dan membuka cabang di Kabupaten

Lombok Barat yang bertepat di Kecamatan Kediri unit Lombok Barat

yang didirikan pada tahun 2012 yang dimulai dari Desa Banyumulek,

Desa Dasan Baru, Lelede, Rumak, Gelogor, Ombe, Kediri Selatan,

Kediri Induk dan terakhir di Desa Montong Are dan itupun dengan

penuh dukungan dari Pemda Lombok Barat dengan berbagai macam

bentuk pelaksanaan dan aturan dari sisi rekrutmen pengelola, magang

pengelola, terbentuknya sekretariat, rekrutmen anggota yang bertujuan

untuk membimbing keluarga-keluarga yang tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Sampai saat ini, jumlah

55
Ibid
45

majelis yang ada sudah sebanyak 38 majelis dengan banyak anggota

lebih dari 1000 anggota yang sudah terdaftar sebagai anggota Baitut

Tamkin Lumbung Bersaing yang diberdayakan dalam keuangan dan

pemberdayaan karakter. 56

Jika dilihat dari segi pengembangan Ekonomi Mikro Baitut

Tamkin khususnya memberdayakan masyarakat yang termasuk dalam

kategori paling bawah atau beresiko karena dalam setiap ekonomi

terdapat piramida. Bagian paling atas adalah Class Bankable,

Undencable yang merupakan ranah paling bawah yang diberdayakan

oleh Baitut Tamkin. Yang kedua, jika ditinjau dari segi pengembangan

dan pemberdayaan, Baitut Tamkin mengembangkan berbagai bidang

diantaranya adalah pendidikan yaitu pembentukan karakter sehingga

metode yang digunakan di tengah masyarakat adalah metode

pemberdayaan komunitas yang selalu dimasuki tentang pengembangan

nilai-nilai ekonomi mikro yang sesuai dengan ekonomi Islam. Selain

itu juga, Baitut Tamkin tidak lepas dari Tazkia Micro Finance yang

dicetuskan oleh Dr. Syafi’i Antonio.

b. Letak Geografis

Koperasi syariah Baituttamkin Lumbung Bersaing (BTLB)

cabang Kediri merupakan lembaga keuangan berbasis syariah yang

terletak di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di

Jln. TGH. Abdul Karim Kediri. Luas bangunan kurang lebih 17x7

56
Ibid
46

meter persegi dengan tinggi 5 meter. Baituttamkin Kediri terdiri dari

satu lantai. Bagian belakang terdapat ruangan rapat dan kamar mandi.

Sedangkan di bagian depan terdapat ruang rapat dan ruang mandi.

Sedangkan di bagian depan terdapat ruangan Field Office r dan

Accounting Officer, serta ruang tamu bagi customer yang membayar

angsuran ataupun yang memiliki keperluan lain. Terdapat halaman

parkir di depan bangunan dengan luas bangunan kurang lebih 7x4

meter persegi. Baituttamkin berada di pinggir jalan bersebelahan

dengan tempat praktik dr. Suci dan Zepplin Futsal di sebelah kiri,

tepat di depan Baituttamkin terdapat warung kecil. Letak Baituttamkin

cukup strategis karena terletak di pinggir jalan utama. Di harapkan hal

tersebut menjadi peluang besar bagi Baituttamkin dalam

mengembangkan usahanya.57

c. Visi dan Misi Baitut Tamkin Lumbung Bersaing Kediri

Adapun Visi dan Misi Baitut Tamkin Lumbung Bersaing Kediri

adalah sama dengan unit-unit yang lainnya, yaitu :

Visi

Menjadi lembaga keuangan mikro yang memberdayakan dan

menguatkan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah dengan

perpaduan ciri sebagai berikut :

1) Berbadan Hukum Koperasi

2) Berbasis Komunitas Teritorial (Kewilayahan)

57
Ibid
47

3) Pendekatan Kelompok

4) Setiap transaksi berdasarkan prinsip Muamalah Islam dengan

memadukan Aqad Bisnis (Tijari) dan Akad Kebajikan (Tabarru’)

5) Setiap Akasi (interaksi sosial dan transaksi ekonomi) yang

dijalankan senantiasa mengandung pesan pendidikan yang

mencerahkan (Dakwah Bilisanil Haal).

Misi

1) Memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, mengelola sumber daya

keuangan dan membangun kemampuan kewirausahaannya.

2) Membimbing keluarga berpenghasilan rendah untuk

meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhannya dengan

mengoptimalkan potensi ekonomi dan sumber daya keluarganya.

3) Bersama, mengantisipasi resiko-resiko financial yang bisa

menyebabkan kemiskinan atau semakin memiskinkan warga.

4) Mewujudkan kepedulian sosial dalam semangat persaudaraan,

termasuk menyelenggarakan sistem mikro takaful diantara anggota

atau komunitas.

5) Membangun layanan jasa keuangan mikro Islam yang dikelola

secara professional dan berkesinambungan. 58

58
Ibid
48

d. Penjelasan dari struktur

1) Kepala Unit (KU) : Menjabat kebijakan umum Baitut Tamkin

yang telah dibuat oleh Tazkia Mikrofinance Center serta

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen Baitut Tamkin.

2) Senior Field Office (SFO) : Membantu kepala unit dalam

menjabarkan kebijakan umum Baitut Tamkin yang telah dibuat

oleh pengurus serta melaksanakan fungsi-fungsi manajemen Baitut

Tamkin.

3) Manajemen Informatika Support (MIS) : Menyediakan hal-hal

yang dibutuhkan FO manajemen lain dalam menjalankan tugas

serta menginput data ke dalam system.

4) Operator Office (OO) : Mengecek BLK (buku laporan keungan),

membuat catatan semua transaksi, menyiapkan pencairan, dan

membuat laporan keuangan bulanan.

5) Account Officer (AO) : Melaksanakan fungsi pemasaran produk

pembiayaan Baituttamkin dan sebagai pelaksana proses analisa

dan penilaian kelayakan calon mitra usaha pembiyaan.

6) Field Officer (FO) : Menyelenggarakan kegiatan majelis pekanan

majelis sesuai SOP.

2. Deskripsi Data Responden

Berdasarkan penyebaran kuesioner sebanyak 80 angket selanjutnya

dari data tersebut diberikan informasi tentang karakteristik atau identitas

responden. Karakteristik responden menjadi faktor penting untuk


49

mengetahui keadaan umum responden yang menjadi narasumber dalam

suatu penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu

nabasah tabungan mudharabah yang meliputi beberapa hal sebagai

berikut:

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Perempuan 80 100.0 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini

yang menjadi subyek atau responden adalah nasabah perempuan

secara keseluruhan yaitu sebanyak 80 orang karena pada dasarnya

syarat-syarat untuk menjadi anggota pada Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat adalah wanita (ibu-ibu) yang

sudah menikah yang masih bisa bekerja dan berdomisili di sekitar

daerah Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

b. Data Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.2
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-29 tahun 9 11.3 11.3 11.3


30-39 tahun 21 26.3 26.3 37.5
40-49 tahun 33 41.3 41.3 78.8

> 50 tahun 17 21.3 21.3 100.0


Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
50

Berdasarkan karakteristik umur responden yang disajikan pada

tabel diatas memberi informasi bahwa responden berdasarkan umur di

dominasi oleh responden yang berusia 40-49 tahun sejumlah 33 orang

atau sebesar 41.3%.

c. Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA/Dibawahnya 69 86.3 86.3 86.3
Diploma 1 1.3 1.3 87.5

Sarjana 10 12.5 12.5 100.0


Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan

pendidikan sma/dibawahnya sebanyak 69 orang atau sebesar 86.3%

responden dengan pendidikan diploma hanya berjumlah 1 orang atau

sebesar 1.3% dan jumlah responden dengan pendidikan sarjana

berjumlah 10 orang atau sebesar 12.5%

d. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pegawai Swasta 6 7.5 7.5 7.5


Wiraswasta 28 35.0 35.0 42.5
Lainnya 46 57.5 57.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
51

Tabel pekerjaan ini menunjukkan bahwa responden yang

bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 6 orang atau sebesar 7.5%

dan responden wiraswasta berjumlah 28 orang atau sebesar 35.0% dan

lainnya berjumlah 46 orang atau sebesar 57.5%.

3. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

a. Uji validitas

Uji validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana

instrumen pengukuran mampu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila mampu mencapai tujuan

pengukurannya, yaitu mengukur yang ingin diukurnya dan mampu

mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.

Uji validitas yang digunakan yaitu analisis scale yang melihat

tabel item total statistic dan pada kolom corrected item-total

correlation kemudian dibandingkan dengan r tabel (5%). Dikatakan

valid jika nilai corrected item-total correlation > r tabel = 0.217.

Berikut pengujian validitas pada variabel sistem bagi hasil (X) dan

pengujian validitas pada variabel minat menabung nasabah pada

produk tabungan mudharabah (Y). Hasil selengkapnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.


52

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Kuesioner

Variabel rhitung rtabel (5%) Keterangan


Sistem bagi hasil (X)
1 0.873 0.217 Valid
2 0.861 0.217 Valid
3 0.861 0.217 Valid
4 0.350 0.217 Valid
5 0.636 0.217 Valid
Minat menabung nasabah pada
produk tabungan mudharabah (Y)
1 0.693 0.217 Valid
2 0.788 0.217 Valid
3 0.779 0.217 Valid
4 0.460 0.217 Valid
5 0.595 0.217 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS version.23. tanggal 20 maret 2020

Dari hasil uji validitas yang disajikan pada tabel menunjukkan

bahwa semua nilai hitung rhitung > rtabel (0.217), artinya tiap pertanyaan

berkorelasi dengan skor totalnya dan data yang dikumpulkan

dinyatakan valid dan siap untuk dianalisis.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukan seberapa jauh

suatu instrumen memberikan hasil pengukuran yang konsisten, apabila

pengukuran dilakukan berulang-ulang. Suatu alat ukur atau instrumen

dalam hal penelitian ini berbentuk kuesioner harus memenuhi syarat

validitas dan reabilitas sehingga data yang diperoleh dari pengukuran

yang selanjutnya akan digunakan dalam pengujian hipotesis tidak

memberikan hasil yang menyesatkan.

Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode

alpha cronbrach (α). Koefisien alpha cronbrach akan diolah dengan


53

menggunakan program SPSS versi 23. Reabilitas suatu konstruk

variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbrach alpha > 0.60. 59

Tabel 4.6
Uji Reliabilitas

Variabel Reliability Cronbach’s Keterangan


Coefficient Alpha
Sistem bagi hasil 5 item 0.720 Reliabel
(X)
Minat menabung 5 item 0.691 Reliabel
nasabah pada
produk tabungan
mudharabah (Y)
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS version.23. tanggal 20 maret 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat dari cronbach alpha untuk

variabel sistem bagi hasil sebesar 0.720 dan variabel minat menabung

nasabah pada produk tabungan mudharabah sebesar 0.691 karena

nilai lebih dari 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa instrument

penelitian telah reliabel dengan kata lain bisa diandalkan atu

dipercaya.

4. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen dan variabel independen dalam model regresi mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal.

59
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hlm. 72.
54

Tabel 4.7
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.53422588
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .051
Negative -.082
Test Statistic .082
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Dari hasil uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov

didapatkan hasil signifikansi 0.200 dimana hasil tersebut lebih besar

dari taraf signifikansi 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji test

normalitas pada penelitian ini berdistribusi normal.

5. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana untuk menguji pengaruh sistem bagi

hasil terhadap minat menabung nasabah pada produk tabungan

mudharabah. Analisis regresi sederhana diperlukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS version 23. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dengan hasil sebagai berikut:


55

Tabel 4.8
Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 13.724 2.043 6.718 .000
sistem bagi hasil .235 .115 .226 2.052 .044

a. Dependent Variable: minat menabung nasabah

Dari hasil regresi diatas maka dapat disusun persamaan sebagai

berikut:

a. Constant = 13.724

b. Sistem bagi hasil = 0.235

Y = 13.724 + 0.235

Persamaan ini menunjukan bahwa minat menabung nasabah

dipengaruhi oleh sistem bagi hasil, nilai konstanta sebesar 13.724

menyatakan jika ada sistem bagi hasil maka skor minat menabung

nasabah meningkat sebesar 13.724 satuan. Nilai koefisien sistem bagi

hasil sebesar 0.235 menyatakan jika terjadi peningkatan sistem bagi

hasil sebesar satu-satuan maka minat menabung nasabah akan

mengalami peningkatan sebesar 0.235.

6. Uji t (t test)

uji t digunakan untuk mengetahui hubungan variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen. Asumsi jika

probabilitas t lebih besar dari 5% atau 0.05 maka tidak ada pengaruh
56

dari variabel independen terhadap variabel dependen, begitu juga

sebaliknya. Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan nilai

ttabel dengan df = 80-2 = 0.677 jika thitung > ttabel atau nilai signifikasinya

< 0.05 maka variabel bebas berbengaruh signifikan terhadap variabel

terikat. Adapun hasil uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9
Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1(Constant) 13.724 2.043 6.718 .000
sistem bagi hasil .235 .115 .226 2.052 .044
a. Dependent Variable: minat menabung nasabah

Dari hasil analisis uji t diatas dapat diketahui nilai t hiung 2.052

seperti pada tabel t maka langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis

2) Menentukan thitung

Berdasarkan tabel diperoleh thitung sebesar 2.052

3) Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% dengan derajat kebebasan (df)

n-k = 80 – 2 = 78. Dengan pengujian a = 5% diperoleh hasil untuk

ttabel sebesar 0.677.

4) Pengujian

a) thitung > ttabel = H0 ditolak Ha diterima, (signifikan)

b) thitung < ttabel = H0 diterima Ha ditolak, (tidak signifikan)


57

5) Membandingkan thitung dengan ttabel

Nilai thitung > ttabel (2.052 > 0.677) maka H0 ditolak

6) Kesimpulan

Oleh karena itu nilai thitung > ttabel (2.052 > 0.677) maka H0 ditolak,

artinya bahwa ada pengaruh antara variabel sistem bagi hasil (X)

dengan variabel minat menabung nasabah pada produk tabungan

mudharabah (Y). Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa sistem bagi hasil berpengaruh terhadap minat menabung

nasabah pada produk tabungan mudharabah di Koperai Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel Independen

(X). Hasil uji sebagai berikut :

Tabel 4.10
Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .326 .151 .139 2.550
a. Predictors: (Constant), sistem bagi hasil

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisein

determinasi terdapat pada nilai R Square sebesar 0.151 hal ini berarti

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah


58

sebesar 15.1% sisanya 84.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Nasabah Pada

Produk Tabungan Mudharabah Di Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri

Lombok Barat.

Tabungan mudharabah merupakan produk pendanaan Lembaga

Keuangan Syariah dengan menggunakan prinsip mudharabah. Dalam hal ini

Koperasi Syariah Baituttamkin bertindak sebagai mudharib (pengelola dana)

sedangkan anggota bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana) dana yang

terkumpul digunakan Koperasi Syariah Baituttamkin untuk penyaluran

pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan

nisbah bagi hasil yang disepakati. Nisbah yang di dapat oleh Koperasi Syariah

Baituttamkin inilah yang merupakan salah satu pendapatan Koperasi Syariah

Baituttamkin maupun anggota.

Produk tabungan mudharabah merupakan salah satu produk yang

paling diminati. Investasi dengan cara menabung adalah salah satu cara

anggota mempersiapkan diri dikemudian hari. Produk tabungan di Koperasi

Syariah Baituttamkin dengan prinsip mudharabah bermacam-macam.

Misalnya tabungan kelompok, tabungan wajib, tabungan sukarela, dan

tabungan hari raya. Selain tujuan menabung mendapatkan bonus atau bagi

hasil menambah minat masyarakat menabung semakin tinggi. Pemanfaatan

dana yang baik menghasilkan hasil yang baik pula, misalnya keuntungan dari
59

bagi hasil. Bagi hasil yang diperoleh dari penghimpunan dana dan penyaluran

dana dibagi sesuai porsi antara anggota dengan Koperasi Syariah Baituttamkin

yang telah disepakati saat membuat kontrak perjanjian.

Pada produk tabungan mudharabah porsi nisbah bagi hasil anggota

adalah 34% sedangkan porsi nisbah Koperasi Syariah Baituttamkin adalah

sebesar 66%. Hal ini disesuaikan dengan efektifitas kerja koperasi syariah

sebagai mudharib , sehingga ditetapkan porsi nisbah bagi hasil anggota lebih

kecil dari pada porsi nisbah Koperasi Syariah Baituttamkin.

Bagi hasil merupakan suatu sistem mengenai tata cara pembagian

hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Bagi hasil merupakan

balas jasa yang diberikan oleh Koperasi Syariah Baituttamkin kepada anggota

yang membeli atau menjual produknya. Hal ini mengindikasi bahwa faktor

sistem bagi hasil pada produk tabungan mudharabah ini merupakan harga

beli yang harus dibayar pihak Koperasi Syariah Baituttamkin kepada anggota

atau pemilik simpanan. Bagi hasil pada simpanan ini diberikan sebagai

rangsangan atau balas jasa kepada anggota yang menyimpan uangnya di

Koperasi Syariah Baituttamkin. Semakin besar bagi hasil maka nasabah juga

akan semakin berminat dalam menabung di Koperasi Syariah Baituttamkin

sehingga pengaruh bagi hasil ini merupakan salah satu faktor yang

meningkatkan minat dalam menabung di Koperasi Syariah Baituttamkin.

Sistem bagi hasil pada produk tabungan mudharabah yang diterapkan

pada Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat sudah sesuai

dengan tinjauan ekonomi Islam. Dengan tidak menerapkan prinsip bunga


60

seperti pada lembaga keuangan konvensional, Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat sudah menjauhi larangan Allah SWT yaitu dengan

menjauhi riba.

Produk tabungan mudharabah yang mempunyai ciri khusus dengan

produk tabungan bank konvensional atau lembaga keuangan konvensional

mampu memberikan kontribusi kepada minat masyarakat untuk menabung,

hal ini berarti masyarakat khususnya di Kecamatan Kediri Lombok Barat

telah mengetahui dengan jelas manfaat apabila menabung di lembaga

keuangan syariah karena terbebas dari unsur riba. Selain itu masyarakat di

Kecamatan Kediri Lombok Barat mempunyai pemikiran dengan landasan

keislaman yang cukup kuat. Riba diharamkan dalam keadaan apapun dan

dalam bentuk apapun. Diharamkan atas pemberi piutang dan juga atas orang

yang berhutang dengan memberikan bunga. Adapun Firman Allah SWT yang

mengharamkan riba dalam Surat Al-Baqarah (2) Ayat 275 yang berbunyi :

Artinya : “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat


berdiri melainkan seperti berdiri orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu,
adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli
61

dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya


larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.

Dalam Ayat diatas sudah dijelaskan bahwa riba merupakan perbuatan

yang sangat dilarang. Hal inilah yang juga merupakan salah satu faktor yang

membuat masyarakat di Kecamatan Kediri Lombok Barat semangat untuk

menarik minat mereka untuk berinvestasi/menabung di Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem bagi hasil

terhadap minat menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah,

dengan persamaan regresi yang didapat adalah Y = 13.724 + 0235. Dari

persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel pengaruh sistem

bagi hasil yang disediakan berkontribusi positif terhadap minat menabung

nasabah pada produk tabungan mudharabah. Persamaan ini menunjukkan

bahwa minat menabung nasabah dipengaruhi oleh sistem bagi hasil, nilai

konstanta sebesar 13.724 menyatakan jika ada sistem bagi hasil, maka skor

minat menabung nasabah meningkat sebesar 13.724 satuan. Nilai koefisien

sistem bagi hasil sebesar 0.235 menyatakan jika terjadi peningkatan sistem

bagi hasil sebesar satu-satuan, maka minat menabung nasabah akan

mengalami peningkatan sebesar 0.235 satuan.

Berdasarkan hasil uji t dimana ttabel dan thitung atau nilai signifikansi

menunjukan bahwa variabel sistem bagi hasil nilai t hitung yaitu 2.052 dan nilai

sig sebesar 0.04. sehingga nilai thitung > ttabel (2.052 > 0.677) dan nilai sig lebih
62

kecil dari 0.05 (0.04 < 0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada

pengaruh positif atau signifikan antara sistem bagi hasil terhadap minat

menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah di Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat terbukti.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat bagi hasil adalah

proporsi besarnya bagi hasil antara mudharib dan shahibul mal yang sudah

disepakati bersama. Jika pihak Koperasi Syariah Baituttamkin dapat

memberikan tingkat bagi hasil yang lebih tinggi kepada anggota maka akan

semakin meningkatkan minat masyarakat untuk memilih menyimpan dananya

pada Koperasi Syariah Baituttamkin Lombok Barat dengan imbalan akan

mendapatkan keuntungan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Iknatul Ma’rifah (2017), dengan judul “Pengaruh Bagi Hasil Dan Promosi

Terhadap Minat Masyarakat Dalam Memilih Tabungan Berjangka

Mudharabah Pada PT. BPRS Dana Amanah Surakarta” yang menyatakan

bahwa variabel independent (tingkat bagi hasil) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel dependent (minat menabung nasabah). Hal ini

didukung dengan hasil yang diperoleh dari koefisien korelasi sebesar 0.553

serta uji signifikansi parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t hitung > ttabel (3.757

> 1.986). Sama dengan penelitain ini koefisien korelasi yang didapat sebesar

0.226 serta uji signifikansi parsial (uji t) yang didapat adalah t hitung > ttabel

(2.052 > 0.677). Hal ini membuktikan bahwa bagi hasil mempunyai pengaruh
63

positif yang dapat meningkatkan minat nasabah dalam hal menabung pada

produk tabungan mudharabah.

Adapun Hasil penelitian yang dilakukan oleh Septi Dwi Nugraini

(2014), dengan judul “Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap

Minat Nasabah Untuk Berinvestasi Pada Produk Tabungan Mudharabah

Bank Syariah” yang menyatakan bahwa bagi hasil merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi keinginan nasabah untuk menyimpan dananya di

bank syariah ataupun lembaga keuangan syariah lainnya. Jadi penelitian yang

dilakukan oleh Septi Dwi Nugraini tidak jauh berbeda dengan penelitian ini

dimana sistem bagi hasil menjadi salah satu pengaruh meningkatnya minat

nasabah menabung pada produk tabungan mudharabah.


64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bab sebelumnya

dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem bagi hasil berpengaruh terhadap minat

menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah di Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri Lombok Barat. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji

statistik dengan menggunakan uji t, dimana diperoleh thitung (2.052) > ttabel

(0.677) dan signifikan 0.04 < 0.05. Dari hasil korelasi hasil pengujian

Koefisien Determinsi (R2) diperoleh nilai R Square sebesar 0.151. Hal ini

menunjukan bahwa minat menabung nasabah dipengaruhi oleh sistem bagi

hasil sebesar 15.1% sedangkan sisanya sebesar 84.9% dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, hal ini menunjukkan pengaruh

yang diberikan variabel sistem bagi hasil (X) terhadap variabel minat

menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah (Y) bernilai positif

karena nilai R Square sama dengan satu, hal ini berarti H0 ditolak H1 diterima

dan hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh sistem bagi hasil terhadap

minat menabung nasabah pada produk tabungan mudharabah di koperasi

syariah baituttamkin kediri lombok barat terbukti. Jadi sistem bagi hasil

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat nasabah

untuk menabung pada produk tabungan mudharabah. Sehingga dengan begitu

sistem bagi hasil mampu mempengaruhi jumlah nasabah dan keuntungan

koperasi pun akan meningkat serta eksistensi koperasi akan tetap bertahan.

64
65

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah dijelaskan di atas, maka

penulis memberikan beberapa saran atau masukan antara lain :

1. Bagi Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri Lombok Barat diharapkan

selalu memperhatikan dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat

luas agar lebih menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan nasabah,

sehingga bisa lebih meyakinkan nasabah tentang sistem bagi hasil pada

koperasi bersistem syariah.

2. Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan mampu memperluas populasi

dan sampel, dan peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan

penelitian ini dengan cara melibatkan variabel lain yang kemungkinan

mempengaruhi minat nasabah dalam memilih produk simpanan di lembaga

keuangan syariah.
66

DAFTAR PUSTAKA

A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan. Jakarta: Prenada Media Group, 2014.

Abdul Bashith. Islam Dan Manajemen Koperasi Malang. Malang: UIN Malang
Press, 2008.

Abu Ahmadi. Psikologi Umum. Jakarta: Rienika Cipta, 1998.

Adiwarman Karim. Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan. Jakarta: PT.
Grafindo Persada, 2007.

Andi Mappiare. Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan.


Surabaya: Usana Offset Printing, 1994.

Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS,
Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

Desi Mursalina. Pengaruh Pelayanan, Produk Tabungan Dan Bagi Hasil Terhadap
Minat Nasabah Pada Produkpembiayaan Produktif Investasi IB Bank
Sumsel Babel Syariah Kantor Cabang Palembang. Skripsi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang, 2017.

Ghazali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro, 2002.

Iqbal Hakim, Pokok-Pokok Materi Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Karim, A. Analisis Fiqh Dan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Khotibul Umam. Perbankan Syariah Dasar-Dasar Dan Dinamika


Perkembangannya Di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada, 2016.

Lindiawatie, Dhona Shahreza. Peran Koperasi Syariah BMT Bumi Dalam


Meingkatkan Kualitas Usaha Mikro. Jurnal Ekonomi Syariah Dan
Filantropi Islam. Vol. 2, No. 1, Juni 2018.

Muhammad Firdaus Dan Agus Edi Susanto. Perkoperasian Sejarah, Teori &
Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Muhammad Safi’i Antonio. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema
Insani, 2001.
67

Muhammad Samsudin. Persespsi Nasabah Terhadap Sitem Bagi Hasil Di


Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Skripsi Fakultas Syariah IAIN
Mataram, 2012.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Raja Garfindo Persada,


2014.

Muhammad. Sistem Bagi Hasil Dan Pricing Bank Syariah. Yogyakarta: UII
Press, 2016.

Muhammad. Tehnik Perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah. Yogyakarta: UII


Press, 2001.

Nugraini, S.D. Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat


Nasabah Untuk Berinvestasi Pada Produk Tabungan Mudharabah Bank
Syariah. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Prodi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Riska Saputri. Pengaruh Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Dan Deposito


Mudharabah Terhadap Laba Bersih PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk
Periode 2009-2016. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN
Raden Intang Lampung, 1439 H/2017 M.

Ropi Marlina, Yola Yunisa Pratami. Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan
Akad Syirkah Yang Sah. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah. Vol. 1,
No. 2, Juli 2017.

Rusdi. Kepala Unit Koperasi Syariah Baituttamkin, Wawancara 26 November


2019.

Shaleh, Abdul Rahman Dan Wahab, Muhib Abdul, Psikologi Suatu Pengantar: Dalam
Perspektif Islam, Jakarta: Kencana Cetakan Pertama, 2004.

Singgih Santoso. Buku Latihan Spss Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2000.

Sugiarto. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi. Bandung:


Alfabeta, 2015.

Suryani Dan Hendrayadi, Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2015.

Susanti Mei Diana. Pengaruh Pengetahuan, Lokasi, Kualitas Pelayanan Dan Bagi
Hasil Terhadap Keputusan Anggota Menabung Di BMT Bina Umat
68

Sejahtera Kalijambe. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN


Surakarta, 2017.

Zamir, I. Analisis Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat, 2000.


69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis di beri nama Nurlaela. Dilahirkan di Desa Gelogor Selatan


pada tanggal 18 April 1998, merupakan anak kelima dari 6 bersaudara dari
pasangan Bapak Madun Alwi Dan Ibu Marhamah (Alm).

Riwayat Pendidikan:
1. TK Darul Yaqin, lulus dan berijazah pada tahun 2004
2. SD Negeri 2 Gelogor, lulus dan berijazah pada tahun 2010
3. SMP Negeri 1 Kediri, lulus dan berijazah pada tahun 2013
4. SMK Negeri 2 Mataram, lulus dan berijazah pada tahun 2016
5. Masuk UIN Mataram sejak tahun 2016 hingga sekarang pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan Perbankan Syariah.
70

LAMPIRAN
71

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT MENABUNG

NASABAH PADA PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH DI KOPERASI

SYARIAH BAITUTTAMKIN KEDIRI LOMBOK BARAT

PETUNJUK PENGISIAN :

Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/i

paling sesuai.

IDENTITAS RESPONDEN

1. No* : (*diisi petugas)

2. Jenis kelamin : □ laki-laki □ Perempuan

3. Umur : □ < 20 Tahun □ 40-49 Tahun

□ 20-29 Tahun □ > 50 Tahun

□ 30-39 Tahun

4. Pendidikan : □ SMU/Dibawahnya

□ Diploma

□ Sarjana
72

5. Pekerjaan : □ Pelajar/Mahasiswa □ Pegawai Swasta

□ PNS/TNI/POLRI □ Wiraswasta

□ BUMN □ Lainnya

Petunjuk Pengisian :

1. Mohon dengan hormat, bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini.

2. Berilah tanda centang (√) pertanyaan berikut yang sesuai dengan keadaan

yang sesungguhnya pada kolom yang tersedia.

3. Ada 5 (lima) pilihan yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan, yaitu:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

A. Sistem Bagi Hasil

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Besaran nisbah sistem bagi hasil


1
disepakati pada waktu akad pembukaan

tabungan

2 Sistem bagi hasil yang dipakai oleh


73

Koperasi Syariah Baituttamkin adalah

sistem yang dapat diterima karena

bersifat menguntungkan saya sebagai

anggota

Sistem bagi hasil yang dipakai oleh


3
Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri

Lombok Barat sudah sesuai dengan

prinsip syariah

Nisbah sistem bagi hasil di Koperasi


4
Syariah Baituttamkin Kediri Lombok

Barat lebih tinggi dibandingkan dengan

koperasi syariah lain.

Sistem bagi hasil pada Koperasi


5
Syariah Baituttamkin dilakukan secara

adil antara pihak koperasi dengan

anggota

B. Minat Menabung Nasabah

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Saya memilih menabung di


1
Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat karena nisbah

bagi hasil yang menguntungkan


74

saya sebagai anggota

Saya memilih menabung di


2
Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat karena

produk-produk tabungannya sesuai

syariah

Saya memilih menabung di


3
Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat karena

mengetahui sistem bagi hasil pada

produk tabungan mudharabah

sudah sesuai dengan prinsip syariah

dan bukan karena ajakan dari orang

lain

Saya memilih menabung di


4
Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat karena

pelayanannya yang baik dan

memuaskan

Saya memilih menabung di


5
Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri Lombok Barat karena

transaksinya mudah
75

DATA KUESIONER

Sistem Bagi Hasil


NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total
1 4 4 4 4 5 21
2 3 3 3 3 4 16
3 3 3 3 3 3 15
4 3 3 3 3 4 16
5 3 3 3 3 3 15
6 3 3 3 4 3 16
7 3 3 3 5 3 17
8 4 4 4 2 4 18
9 3 3 3 2 3 14
10 4 4 4 4 3 19
11 5 5 5 4 3 22
12 3 3 3 4 4 17
13 5 5 5 4 5 24
14 5 5 5 3 5 23
15 5 5 5 3 5 23
16 5 5 5 3 5 23
17 5 5 5 4 5 24
18 4 4 4 4 5 21
19 3 3 3 4 2 15
20 3 3 3 3 2 14
21 4 4 4 4 2 18
22 3 3 3 4 3 16
23 3 3 3 4 2 15
24 4 4 4 4 3 19
25 4 4 4 4 4 20
26 3 3 3 4 3 16
27 4 4 4 3 4 19
28 4 4 4 3 4 19
29 3 3 3 3 4 16
30 4 4 4 1 3 16
31 3 3 3 3 3 15
32 4 4 4 3 2 17
33 4 4 4 2 3 17
34 3 3 3 3 4 16
35 3 3 3 2 4 15
36 3 3 3 2 4 15
37 4 4 4 4 4 20
38 4 4 4 4 4 20
39 3 3 3 2 3 14
40 4 4 4 2 3 17
41 4 4 4 4 3 19
76

42 3 3 3 4 3 16
43 4 4 4 4 3 19
44 3 3 3 3 4 16
45 3 3 3 3 2 14
46 3 3 3 3 3 15
47 4 4 4 3 1 16
48 3 3 3 3 2 14
49 4 4 4 2 2 16
50 3 3 3 2 4 15
51 4 4 4 4 4 20
52 4 4 4 4 3 19
53 4 4 4 4 3 19
54 3 3 3 4 3 16
55 4 4 4 3 3 18
56 4 4 4 3 2 17
57 4 4 4 3 4 19
58 3 3 3 4 3 16
59 4 4 4 4 3 19
60 4 4 4 4 3 19
61 4 4 4 3 4 19
62 3 3 3 4 3 16
63 3 3 3 4 3 16
64 4 4 4 4 3 19
65 4 4 4 3 4 19
67 3 3 3 4 5 18
68 4 4 4 4 5 21
69 4 4 4 3 5 20
70 3 3 3 3 1 13
71 4 4 4 3 4 19
72 4 4 4 3 4 19
73 4 4 4 3 4 19
74 4 4 3 4 4 19
75 3 3 4 3 3 16
76 3 4 3 4 3 17
77 3 3 3 3 4 16
78 3 4 4 4 3 18
79 3 3 3 3 4 16
80 3 3 3 3 4 16
77

Minat Menabung
NO Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Total
1 5 3 3 3 5 19
2 4 3 4 3 4 18
3 4 3 3 4 4 18
4 4 4 4 3 4 19
5 5 4 3 4 5 21
6 5 3 4 3 5 20
7 4 4 3 4 4 19
8 4 3 4 3 4 18
9 4 4 4 2 4 18
10 3 3 3 2 3 14
11 4 4 4 4 3 19
12 5 5 5 4 3 22
13 3 3 3 4 4 17
14 5 5 5 4 5 24
15 5 5 5 3 5 23
16 5 5 5 3 5 23
17 5 5 5 3 5 23
18 5 5 5 4 5 24
19 4 4 4 4 5 21
20 3 3 3 4 2 15
21 3 3 3 3 2 14
22 4 4 4 4 2 18
23 3 3 3 4 3 16
24 3 3 3 4 2 15
25 4 4 4 4 3 19
26 4 4 4 4 4 20
27 3 3 3 4 3 16
28 4 4 4 3 4 19
29 4 4 4 3 4 19
30 3 3 3 3 4 16
31 5 1 1 2 5 14
32 4 2 3 3 4 16
33 4 2 2 2 4 14
34 5 4 4 4 5 22
35 4 4 3 3 4 18
36 4 3 2 3 4 16
37 3 3 4 4 3 17
38 4 3 4 4 4 19
39 4 3 4 3 4 18
40 4 2 2 3 4 15
41 4 4 3 3 4 18
42 4 3 3 3 4 17
43 3 3 3 3 3 15
78

44 3 3 3 4 3 16
45 2 4 4 3 2 15
46 4 4 3 4 4 19
47 3 3 4 3 3 16
48 2 4 3 4 2 15
49 4 3 4 3 4 18
50 4 3 4 3 4 18
51 4 3 4 3 4 18
52 4 4 4 4 4 20
53 4 3 3 4 4 18
54 4 4 3 3 4 18
55 4 3 4 3 4 18
56 4 4 4 3 4 19
57 4 4 3 4 4 19
58 4 4 3 3 4 18
59 4 3 4 3 4 18
60 4 3 3 3 4 17
61 4 4 3 3 4 18
62 4 4 4 4 4 20
63 4 4 3 3 4 18
64 4 3 4 3 4 18
65 5 3 3 4 5 20
67 4 3 3 3 4 17
68 3 3 3 4 3 16
69 3 3 4 4 3 17
70 4 4 4 4 4 20
71 4 2 2 3 4 15
72 4 3 1 1 4 13
73 3 1 1 2 3 10
74 3 2 3 3 3 14
75 4 2 2 2 4 14
76 4 4 4 4 4 20
77 5 4 3 3 5 20
78 4 3 2 3 4 16
79 4 3 4 4 4 19
80 4 3 4 4 4 19
81
82

Anda mungkin juga menyukai