Anda di halaman 1dari 75

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH LITERASI KEUANGAN LOVE OF MONEY DAN


PARENTAL INCOME TERHADAP FINANCIAL
MANAGEMENT BEHAVIOR
(Studi pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang)

Oleh :

Rossya Fina Rohmaturrohmania


NIM : 19510205

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hid
ayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“Pengaruh Literasi Keuangan Love Of Money dan Parental income terhadap
Financial Management Behavior”. Proposal penelitian ini bertujuan untuk menam
bah referensi untuk penelitian selanjutnya.
Kemudian Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kep
ada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari kege
lapan menuju jalan kebaikan, yakni Din al-Islam. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas akhir skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya b
imbingan dan sumbang pemikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penul
is menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. selaku Rektor Universitas Isla


m Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak Dr. H. Misbahul Munir, Lc., M.EI. selaku Dekan Fakultas Ekon
omi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Muhammad Sulhan, SE., MM. selaku Ketua Jurusan Manajeme
n Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ib
rahim Malang.
4. Ibu Dr.Hj.Umrotul Khasanah,S.Ag,M.Si. selaku Dosen Pembimbing s
kripsi saya yang mengarahkan penelitian ini sampai selesai
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UI
N) Maulana Malik Ibrahim Malang.
6. Kedua orang tua saya yaitu Abi Amin Marzuqi Dan Umi Amy Maya y
ang selalu memberikan dukungan spiritual dan material dan Adek saya
Naila Rofa Ida yang memberikan semangat dan dukungan.

ii
7. Teman – teman seperjuangan jurusan Manajemen 2019 dan sahabat – s
ahabat saya yang selalu memberikan saran, kritik serta dukungannya se
lama proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir.
8. Dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengerjaan penelitian ini
yang tidak dapat saya sebutkan satu – persatunya nama – namanya. Sa
ya sungguh mengucapkan banyak – banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata semp
urna. Sehingga dengan kerendahan hati penulis berharap mendapatkan kritik dan s
aran yang dapat membangun demi kebaikan penulisan penelitian ini. Penulis berh
arap karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aaamiin ya rabbal ‘alamin.

Malang, 28 Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................8

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................9

1.5 Batasan Masalah..............................................................................................10

BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................11

2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................................11

2.2 Kajian Teoritis..................................................................................................27

2.2.1 Theory Financial Management Behavior.....................................................27

2.2.2 Teori Literasi Keuangan................................................................................32

2.2.3 Theory Love Of Money..................................................................................37

2.2.4 Theory Parental income................................................................................41

2.3 Kerangka Konseptual.......................................................................................44

2.4 Hipotesis Penelitian..........................................................................................45

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................48

3.1 Jenis dan Metode Penelitian.............................................................................48

3.2 Lokasi Penelitian.............................................................................................48

3.3 Populasi Dan Sampel.......................................................................................49

3.3.1 Populasi.........................................................................................................49

3.3.2 Sampel...........................................................................................................49

3.4 Teknik Pengambilan Sampel...........................................................................50

iv
3.5 Data Dan Jenis Data.........................................................................................52

3.5.1 Data Primer...................................................................................................53

3.5.2 Data Sekunder...............................................................................................53

3.6 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................53

3.7 Skala Pengukuran.............................................................................................54

3.8 Definisi Operasional Variabel..........................................................................55

3.8.1 Variabel Independen.....................................................................................55

3.8.2 Variabel Dependen........................................................................................55

3.9 Analisis Data....................................................................................................61

3.9.1 Analisis Deskriptif........................................................................................61

3.9.2 Uji Validitas..................................................................................................62

3.9.3 Uji Reliabilitas..............................................................................................62

3.9.4 Uji Asumsi Klasik.........................................................................................62

3.9.5 Uji Hipotesis.................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................67

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti ini mahasiswa merupakan generasi berikutnya yan
g akan menjadi penerus bangsa. Salah satu peran mahasiswa pada generasi yang y
ang akan datang yaitu membangun negara salah satunya yaitu dengan meningkatk
an perekonomian di indonesia. Dalam membangun perekonomian di indonesia Pe
mahaman tentang pengelolaan keuangan akan di butuhkan, membentuk karakter
mahasiswa dalam pengelolaan keuangan akan di butuhkan.
Sebagai dasar pengetahuan mahasiswa dalam mengelola keuangan di masa y
ang akan datang, maka dari itu pentingnya membangun pengetahuan agar membe
ntuk karakter pengelolalan keuangan mahasiswa. (Rudy et al., 2020) mengatakan
bahwa semua orang berharap agar hartanya dapat mememberikan berkah bagi mer
eka dengan mengikuti aturan, ketentuan, dan pengaturan terbaik. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu perencanaan atau manajemen keuangan yang sesuai dengan gay
a hidup masing-masing orang, yang biasanya dikenal sebagai perencanaan dan ma
najemen keuangan pribadi. Perencanaan dan manajemen keuangan adalah proses
pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (mengumpulkan
dan mengonsumsi harta). Manajemen keuangan yang sesuai dengan aturan (peren
canaan, penganggaran, pemeriksaan, manajemen, dan kontrol) harus tidak bertent
angan dengan aturan agama (syar'i) dan hukum negara. Manajemen keuangan yan
g sesuai dengan aturan bertujuan untuk menghasilkan kemaslahatan baik di dunia
maupun di akhirat Pentingnya pemahaman mahasiswa dalam mengelola keuanga
n yang berkaitan dengan jasa keuangan dan lain lain (Sugiharti & Maula, 2019a)m
engatakan yaitu Perilaku Manajemen Keuangan berkaitan dengan tanggung jawab
seseorang terhadap pengelolaan keuangannya. Tanggung jawab keuangan adalah
proses pengelolaan uang dan asset lain secara produktif.
(Khairani et al., 2019) Komponen masyarakat yang berpengaruh besar dala
m perekonomian negara adalah mahasiswa , karena mahasiswa akan memasuki du
nia kerja akan bisa mengatasi masalah keuangan mereka sendiri. Namun fakta sosi
al yang sekarang tidak mencerminkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan ting

1
gi tentang bagaimana mereka mengatasi masalah keuangan mereka ini sesuai deng
an (Pratama et al., 2022) mengatakan jika di lihat dalam dalam dunia Pendidikan
kampus, literasi keuangan yang diajarkan hanya fokus pada pemahaman masalah
keuangan perusahaan, bukan komprehensif dalam keuangan pribadi. Akibatnya,
sebagian besar siswa tidak mampu memenuhi kebutuhan keuangan mereka sendiri
melalui pendapatan mereka sendiri. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang
mengandalkan pendapatan orang tuanya untuk bertahan hidup di perguruan tinggi.
Dengan kebutuhan keuangan yang tinggi maka diperlukan pendapatan yang
tinggi, sehingga mahasiswa harus memiliki strategi keuangan untuk memenuhi
kebutuhan masa depan dan mengantisipasi krisis keuangan. (Khairani et al., 2019)
Pendapatan orang tua mempengaruhi perilaku ekonomi Mahasiswa. perbedaan
tingkat mempengaruhi pendapatan orang tua bila ada perbedaan pemahaman dan
dengan demikian persepsi terbentuk perilaku yang berbeda dalam kepemimpinan
keuangan.
(Atika & Rohayati, 2017)Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan semua
keinginannya, orang butuh uang sebagai alat pembayaran. Seringkali dalam Tidak
ada gunanya uang untuk memenuhi kebutuhan mendominasi dan menyebabkan ke
tidak seimbangan antara biaya dan pendapatan.Jika individu Konsumsi sulit diken
dalikan secara konstan selesai, itu menunjukkan seseorang memiliki beberapa ting
kat literasi keuangan sangat buruk.
Tabel 1.1
Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan
Tahun 2019 dan 2022
Indeks 2019 2022
Literasi 38,03% 49,68%
Inklusi 76,19% 85,10%
Gap 38,16% 35,42%
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022
Dari data di atas dapat di simpulkan menurut otoritas jasa keuangan
(SP 82/DHMS/OJK/XI/2022, n.d.)
Tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia

2
sebesar 49,68 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebes
ar 38,03 persen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa literasi bisnis syari
ah masyarakat Indonesia mengalami peningkatan dari 8,93 persen pada tahun
2019 menjadi 9,14 persen pada tahun 2022. Sementara indeks inklusi keuang
an tahun ini mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode SNLIK seb
elumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen. Hal tersebut menunjukkan gap ant
ara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di t
ahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022.
Literasi Penelitian yang dilakukan oleh Maghfirah (2017) pada jurnalny
a (Rifqi Putra Prasetyo & Puji Lestari, 2022) mengatakan bahwa semakin ses
eorang mencintai uang, maka semakin baik pengelolaan keuangan pribadi me
reka. Ini berarti bahwa pengelolaan keuangan akan semakin efektif jika seseor
ang memiliki cinta terhadap uang. Literasi keuangan memiliki makna sebagai
pengetahuan tentang keuangan yang bertujuan untuk mencapai kebahagiaan fi
nansial. (Aini & Rahayu, 2022) dengan kebiasaan mencari kesenangannya
seperti berbelanja secara berlebih dan tidak bisa Menyusun anggaran secara
berlebih dapat menyebabkan kebiasaan yang tidak di sadari dapat
mengakibatkan membengkaknya penegluaran yang menyebabkan keuangan
pribadi menajdi tidak terkontrol keadaan tersebut akan menjadikan
pengelolaan keuangan menjadi tidak baik.
Literasi keuangan menurut (Otoritas Jasa Keuangan, 2017) adalah
segala pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi
tingkah laku dan sikap, demi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Lierasi keuangan
(Otoritas Jasa Keuangan, 2017) merupakan menciptakan masyarakat
indonesia yang mempunyai tingkat literasi yang tinggi sehingga masyarakat
bisa memilih dan memanfaakan produk dan jasa keuangan supaya bisa
meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dari literasi keuangan adalah
melakukan edukasi di bidang keuangan kepada seluruh masyarakat
indonesia supaya dapat mengelola keuangan dengan cerdas dan menaikan
akses informasi dan pengunaan produk dan jasa keuangan dengan

3
melibatkan infrastruktur pendukung literasi keuangn. Menurut ,
(Chen & Volpe, 1998)
literasi keuangan adalah pengetahuan untuk mengelola keuangan dala
m pengambilan keputusan keuangan. Dalam pengetahuan keuangan memiliki
yang Namanya 4 buah aspek yaitu Pengetahuan umum keuangan pribadi, tab
ungan dan pinjaman, asurans dan investasi. (Laily, 2013)engatakan Literasi k
euangan erat kaitannya dengan manajemen keuangan dimana semakin tinggi t
ingkat literasi keuangan seseorang maka makin baik pula manajemen keuanga
n atau perilaku pengelolalan keuangan seseorang tersebut, karena manajemen
keuangan, termasuk Perencanaan keuangan, manajemen dan kontrol sangat p
enting mencapai kemakmuran finansial. Perencanaan mencakup Tindakan Me
rencanakan distribusi pendapatan .
Penelitian yang di lakukan oleh (Pradiningtyas & Lukiastuti, 2019a)yan
g mana Pengelolaan keuangan memiliki pengaruh terhadap pengelolaan yang
ada pada mahasiswa yang sampelnya di ambil dari mahasiswa ekonomi di per
guruan tinggi swasta di kota Semarang. Semakin besar jumlah mahasiswa yan
g mampu mengelola keuangan pribadinya maka akan semakin besar pula pen
garuh yang akan diberikan kepada mahasiswa lain untuk mengelola keuangan
dengan baik. dan di dukung dengan baik oleh penelitian yang di lakukan juga
oleh (Sugiharti & Maula, 2019b)Dari hasil penelitiannya memberikan hasil pe
nelitian secara keseluruhan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa literasi k
euangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan Mah
asiswa. Dan dari kedua hasil di atas juga sama dengan hasil penelitian yang di
lakukan oleh (Defa Pamella & Darmawan, 2022) bahwa literasi keuangan me
miliki pengaruh yang signifikan dan memiliki efek positif pada prilaku pengel
olaan keuangan nahasiswa.
Menurut (Funham, 2014) “love of money" mengacu pada kecenderunga
n individu untuk menempatkan nilai yang sangat tinggi pada uang dan memili
ki aspirasi yang kuat untuk memperoleh kekayaan dan status sosial yang tingg
i melalui pencapaian finansial. Kecenderungan ini dapat membawa dampak p
ositif seperti memotivasi individu untuk bekerja keras dan mengembangkan k
emampuan, namun juga dapat membawa dampak negatif seperti kecenderung

4
an untuk memandang rendah orang lain dan bersikap tidak etis dalam mencap
ai tujuan finansial. (T. L. P. Tang et al., 2008) Kecintaan seseorang terhadap u
ang merujuk pada sejauh mana seseorang memiliki kesukaan atau keterikatan
terhadap uang atau kekayaan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, te
rmasuk lingkungan sosial, pengalaman hidup, dan pandangan hidup seseoran
g.
Kecintaan seseorang terhadap uang dapat mempengaruhi perilaku sese
orang terhadap uang, pemahaman mereka tentang nilai uang, serta keinginan
dan aspirasi mereka terhadap uang. (N. Tang et al., 2017)Mengatakan konsep
yang di gambarkan tentang kecintaan seseorang terhadap uang yaitu yaitu me
ngenai kecenderungan individu untuk memprioritaskan dan mengagungkan u
ang sebagai tujuan hidup utama mereka. Hal ini dapat mendorong perilaku ya
ng yang mengarahkan seseorang kea rah hal yang negative maupun positif.
Terdapat penelitian yang di lakukan oleh (Ulumudiniati & Asandimitra,
2022)membahas tentang pengaruh love of money terhadap financial manage
ment behavior seseorang. Hasil penelitian yang disebutkan menunjukkan bah
wa love of money memiliki pengaruh positif terhadap financial management
behavior seseorang. Artinya, semakin besar tingkat love of money yang dimili
ki seseorang, semakin baik pula perilaku financial management yang dijalani.
Dalam konteks ini, love of money dapat diartikan sebagai kecenderungan atau
kesukaan seseorang terhadap uang atau kekayaan. Orang dengan tingkat love
of money yang tinggi cenderung memiliki kesadaran dan kepedulian yang lebi
h besar terhadap pengelolaan keuangan mereka dan kemungkinan besar akan
mengelola keuangannya secara lebih baik daripada mereka yang kurang pedul
i terhadap uang. Hal ini tidak selaras dengan penelitian yang di lakukan oleh
(Aini & Rahayu, 2022b)
Dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa kecint
aan terhadap uang tidak memilki pengaruh positif signifikan terhadap pengelo
laan keuangan. Hal ini mengindikasikan Dalam hal pengelolaan keuangan, jik
a seseorang terlalu mencintai uang dan mengabaikan etika dan prinsip-prinsip
yang baik dalam mengelola keuangan, maka pengelolaan keuangannya dapat
menjadi buruk dan tidak sehat. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk

5
memperlakukan uang dengan bijak dan mengutamakan nilai-nilai yang benar
dalam pengelolaan keuangan agar dapat mencapai tujuan keuangan yang seha
t dan berkelanjutan.
Menurut (Washbrook et al., 2013) Parental income atau pendapatan ora
ng tua adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh orang tua atau wali dari
berbagai sumber, seperti pekerjaan, investasi, atau sumber pendapatan lainnya
Pendapatan orang tua dapat mempengaruhi kesejahteraan ekonomi keluarga
dan oleh karena itu dapat mempengaruhi keadaan keuangan keluarga dan kehi
dupan anak-anak. Pendapatan orang tua sangat penting dalam menentukan ak
ses dan kualitas layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan. Orang tua d
engan pendapatan yang rendah mungkin memiliki akses terbatas ke layanan p
endidikan dan kesehatan yang berkualitas, sementara orang tua dengan penda
patan yang lebih tinggi mungkin dapat membeli layanan pendidikan dan kese
hatan yang lebih baik.
(Zissimopoulos et al., 2022) Pendapatan orang tua didefinisikan sebagai
pendapatan yang diperoleh oleh orang tua atau wali dari berbagai sumber pen
dapatan, termasuk pekerjaan, investasi, dan sumber pendapatan lainnya. Peke
rjaan menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar orang tua, sepert
i gaji atau upah dari pekerjaan yang dijalankan. Selain itu, investasi seperti sa
ham, obligasi, reksadana, atau properti juga dapat menjadi sumber pendapata
n yang signifikan bagi orang tua. Selain itu, sumber pendapatan lainnya juga
bisa mencakup warisan atau bantuan keuangan dari kerabat atau keluarga. Dal
am konteks keluarga, pendapatan orang tua memainkan peran penting dalam
menentukan kesejahteraan keluarga. Pendapatan yang diperoleh oleh orang tu
a akan mempengaruhi tingkat pengeluaran dan kualitas hidup keluarga secara
keseluruhan. Selain itu, pendapatan orang tua juga dapat memengaruhi keputu
san tentang pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan konsumsi lainnya yang dilak
ukan oleh keluarga.
Menurut (BPS, 2021) Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia membagi
pendapatan masyarakat ke dalam beberapa golongan atau kelompok pada tah

6
un 2021, termasuk pada bulan Februari 2021. Pada bulan tersebut, BPS memb
agi pendapatan masyarakat menjadi empat kelompok kuartil, yaitu:
1. Kuartil pertama: pendapatan bulanan hingga Rp 2,09 juta
2. Kuartil kedua: pendapatan bulanan antara Rp 2,09 juta - Rp 4,19 juta
3. Kuartil ketiga: pendapatan bulanan antara Rp 4,19 juta - Rp 7,08 juta
4. Kuartil keempat: pendapatan bulanan di atas Rp 7,08 juta
Pembagian ini berguna untuk melihat seberapa besar sebagian besar
masyarakat dapat memperoleh pendapatan dan seberapa besar kesenjangan
pendapatan antar kelompok masyarakat. Namun, perlu dicatat bahwa definisi
kelompok dan besaran pendapatan pada bulan-bulan lain di tahun 2021 bisa
berbeda tergantung dari hasil survei dan analisis BPS.
Jurnal penelitian yang di lakukan oleh (Khairani et al., 2019) memberik
an hasil bahwa Penelitian telah menunjukkan bahwa Parental income, yaitu p
enghasilan orang tua, memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap peril
aku manajemen keuangan individu. Artinya, semakin tinggi penghasilan oran
g tua, semakin rendah kemungkinan individu untuk mengembangkan perilaku
manajemen keuangan yang baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahw
a individu yang tumbuh dalam keluarga dengan penghasilan yang tinggi serin
g kali kurang terpapar pada masalah keuangan dan tidak perlu mengembangk
an keterampilan manajemen keuangan yang kuat. Selain itu, terlalu banyak ke
tergantungan pada orang tua dalam hal keuangan juga dapat menyebabkan in
dividu kurang mandiri dalam mengelola keuangan mereka sendiri. Oleh karen
a itu, sangat penting bagi individu untuk mengembangkan kebiasaan dan kete
rampilan manajemen keuangan yang baik meskipun mereka tumbuh dalam ke
luarga dengan penghasilan yang tinggi. Hal di atas justru tidak sejalan dengan
penelitian yang di lakukan oleh (Asandimitra, 2022)dalam penelitiannya men
yatakan bahwa parental income, dan penghasilan orang tua, tidak memberi pe
ngaruh yang signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan individu. Mes
kipun setiap orang tua memiliki penghasilan yang berbeda-beda, rendahnya di
stribusi uang saku yang relatif sama dapat berimplikasi pada perilaku pengelo
laan keuangan yang relatif sama juga. Artinya, orang tua yang memiliki peng

7
hasilan yang lebih tinggi tidak selalu menjamin bahwa anak-anak mereka aka
n memiliki perilaku manajemen keuangan yang lebih baik. Hal ini dapat diseb
abkan oleh fakta bahwa jumlah uang saku yang diberikan oleh orang tua kepa
da anak-anak mereka relatif sama, tidak tergantung pada seberapa besar peng
hasilan orang tua. Oleh karena itu, perilaku manajemen keuangan individu ce
nderung dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti budaya, lingkungan, dan p
endidikan finansial yang diterima. Penting bagi individu untuk terus mengem
bangkan kebiasaan dan keterampilan manajemen keuangan yang baik, terlepa
s dari penghasilan orang tua mereka.
Berdasarkan ulasan latar belakang masalah dan hasil penelitian yan
g masih kontradiktif di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Pengaruh Literasi keuangan , Love Of Money Dan Parental income te
rhadap Financial Management Behavior pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini dituli
skan dalam bentuk proposal yang berjudul “Pengaruh Literasi keuangan ,
Love Of Money Dan Parental income terhadap Financial Management
Behavior”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh antara Literasi keuangan terhadap financial
Management Behavior ?
2. Apakah terdapat Pengaruh antara Love of money terhadap Financial
Management Behavior ?
3. Apakah terdapat pengaruh Parental Income Terhadap Financial
Management Behavior ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh antara Literasi keuangan terhadap financial
Management Behavior
2. Untuk menguji pengaruh antara Love of money terhadap Financial
Management Behavior
3. Untuk menguji pengaruh antara Parental income Terhadap Financial
Management Behavior

8
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis:
Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi literatur tentang perilak
u keuangan individu. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mem
pengaruhi perilaku keuangan, seperti literasi keuangan, love of money, dan
pendapatan orang tua, penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang b
agaimana individu dapat mempertajam keterampilan keuangan mereka, ser
ta cara-cara untuk mendorong perilaku keuangan yang lebih baik.
2. Secara Praktis:
Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis bagi individu dan organis
asi. Dalam lingkungan yang semakin kompleks dari keuangan modern, pen
elitian ini dapat membantu individu untuk memahami pentingnya pengetah
uan keuangan, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan peng
elolaan keuangan yang lebih baik. Organisasi juga dapat menggunakan te
muan penelitian ini untuk mengembangkan program literasi keuangan bagi
karyawan mereka, sehingga membantu mereka mempertajam keterampilan
keuangan mereka.
3. Bagi Masyarakat:
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Dalam lingkungan ekonomi yang semakin kompleks dan ketidakpastian, p
enelitian ini dapat membantu individu memahami pentingnya pengelolaan
keuangan yang baik, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan u
ntuk mengelola keuangan mereka. Dengan demikian, penelitian ini dapat
membantu individu mencapai kestabilan keuangan dan mengurangi stres fi
nansial.
4. Bagi Peneliti Sebelumnya:
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian sebelumnya ten
tang perilaku keuangan individu. Temuan penelitian ini dapat memberikan
pemahaman baru tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keuan
gan individu, serta membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang ba

9
gaimana faktor-faktor ini dapat mempengaruhi keputusan keuangan indivi
du dalam berbagai konteks.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus dan tidak keluar dari pembahasan yang akan dibah
as, maka proposal ini membataskan ruang lingkup sampel penelitian kepada
seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yan
g terdiri dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan , Fakultas Humaniora, Fakultas Psikologi, Fakultas Sains dan
Teknologi, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan mulai dari Angkatan 20
19 hingga 2022 dengan rentang tahun kelahiran 1998 hingga 2004.

10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh (Pradiningtyas & Lukiastuti, 2019b)Yang me
miliki judul “Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan terhadap Loc
us of control dan Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Ekonomi” Hasil pen
elitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan sebagai variable independent
memiliki pengaruh positif yang signifikan kepada perilaku pengelolaan keuangan
mahasiswa. penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa ekonomi memiliki
tingkat pengelolaan keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa da
ri jurusan lain. (Sugiharti & Maula, 2019c)Hasil penelitiannya yang berjudul “Pen
garuh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa” m
enunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regr
esi linier berganda yang menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan memberik
an kontribusi positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Dalam penelitian in
i, ditemukan bahwa dimensi literasi keuangan yang paling berpengaruh terhadap p
erilaku pengelolaan keuangan adalah literasi mengenai perencanaan keuangan.
(Defa Pamella & Darmawan, 2022) dalam jurnalnya yang berjudul “The Eff
ect of Financial Literacy, Financial Attitude, Locus of control and Income on Fin
ancial Management Behavior on the Millennial Generation” memberikan hasil ba
hwa variable financial literacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Mana
gement Behavior pada generasi milenial di Indonesia ,Metode penelitian yang dig
unakan adalah survei dengan kuesioner yang disebar kepada 384 responden yang
merupakan generasi milenial yang bekerja dan memiliki penghasilan di atas rata-r
ata di Jakarta, Indonesia. (Maris et al., 2021)"The Influence of Financial Attitude,
Financial Literacy, and Locus of control on Financial Management Behavior" me
nunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara financial literac
y terhadap financial management behavior. Penelitian ini menunjukkan bahwa se
makin tinggi level financial literacy, maka semakin tinggi pula level financial ma
nagement behavior. Individu dengan tingkat financial literacy yang lebih baik lebi

11
h cenderung memiliki kebiasaan pengelolaan keuangan yang lebih baik pula.Kesi
mpulan dari penelitian ini adalah pentingnya financial literacy dalam meningkatka
n financial management behavior. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan p
emahaman yang memadai tentang konsep keuangan sangat penting dalam membe
ntuk kebiasaan pengelolaan keuangan yang baik. Oleh karena itu, diperlukan upay
a untuk meningkatkan financial literacy, seperti melalui pendidikan keuangan yan
g lebih baik, agar dapat meningkatkan financial management behavior pada indivi
du.
Berbeda jalur hasil pada jurnal penelitiannya yang di lakukan oleh
(Ratna Sari & Listiadi, 2021)
yang mempunyai judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Pendidi
kan Keuangan di Keluarga, Uang Saku terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan d
engan Financial Self-Efficacy sebagai Variabel Intervening” kesimpulan sebagai
berikut bahwa variabel Literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap variable
perilaku pengelolaan keuangan secara langsung. Hal ini juga sejalan dengan
penelitiannya (Muntahanah et al., 2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Liter
asi Keuangan, Pendapatan dan Gaya Hidup terhadap Pengelolaan Keuangan di Ma
sa Pandemi” memberikan hasil kesimpulan bahwa variable independent literasi ke
uangan tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variable depende
n.Dari penelitiannya (Nirmala et al., 2022) dalam judulnya “Pengaruh Literasi Ke
uangan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Feb Universitas Wijayakusuma
Purwokerto” pada hasil jurnalnya pada variable independent literasi keuangan ter
hadap variable dependen yaitu perilaku keuangan hasil penelitian tersebut menunj
ukkan bahwa literasi keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap
Dari penelitiannya (Widiawati, 2020) “pengaruh literasi keuangan, locus of
control, financial self-efficacy, dan love of money terhadap manajemen keuangan
pribadi” pada hasil jurnalnya pada variable independent love of money terhadap va
riable dependen yaitu pengelolaan keuangan hasil penelitian tersebut menunjukka
n bahwa sikap love of money tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
manajemen keuangan pribadi. Dari penelitian yang berjudul “Pengetahuan Keuan
gan dan Love Of Money pengaruhnya terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi dan
dampaknya terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Cihambulu, Kec. Pabuaran

12
Kab. Subang” (rudy et al., 2020) pada hasil jurnalnya pada variable independent lo
ve of money terhadap variable dependen yaitu pengelolaan keuangan hasil peneliti
an tersebut menunjukkan bahwa sikap love of money tidak memiliki pengaruh sig
nifikan terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Artinya, seseorang dapat memiliki
sikap yang positif atau negatif terhadap uang, namun tidak selalu berarti mereka m
emiliki kemampuan yang baik dalam mengelola keuangan pribadi mereka. penget
ahuan keuangan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku pengelolaa
n keuangan pribadi daripada love of money.
Dalam penelitiannya menggunakan uji regression weight melalui software
Amos SPSS 23. Hasil penelitian di atas juga sejalan dengan penelitian jurnal yang
berjudul “Love of Money, Financial Literacy, Locus of control dan Gender Terha
dap Pengelolaan Keuangan Pribadi Pelaku UMKM” (Aini & Rahayu, 2022c)
Variabel Independen yang di pakai adalah love of money dan variable
dependennya adalah pengelolaan keuangan,penelitian ini menunjukkan bahwa lo
ve of money tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan pr
ibadi pelaku UMKM. Hal ini berarti bahwa faktor love of money tidak dapat dijadi
kan sebagai acuan untuk menentukan kemampuan seseorang dalam mengelola keu
angan pribadinya. Namun berbeda hasil dari judul jurnal “kompetensi sumber day
a manusia dan sikap love of money dalam pengelolaan keuangan usaha mikro keci
l menengah (umkm)” (Saputra et al., 2018) Variabel Independen yang di pakai
adalah love of money dan variable dependennya adalah pengelolaan keuangan,pen
elitian ini menunjukkan bahwa love of money memiliki pengaruh signifikan terha
dap pengelolaan keuangan pribadi pelaku UMKM. Sejalan juga penelitiannya
(Sholehah & Ishak, 2022)
“Pengaruh Opportunistic Behaviour dan Love of Money Per
angkat Desa Terhadap Pengelolaan Keuangan Desa dan Dampaknya Terhadap Ke
sejahteraan Masyarakat” di dalam jurnal tersebut memberikan hasil bahwa
terdapat pengaruh antara Love of money terhadap pengelolaan keuangan umkm.

(Mahmudah & Retnosari, 2021) Dalam jurnal penelitiannya yang berjudul


“Pengaruh Financial Literacy, Parent Income, Dan Hedonisme terhadap manajem
en Keuangan Mahasiswa Pada Masa Pandemi COVID-19” dalam penelitiannya m

13
enunjukkan hasil bahwa pendapatan orang tua sebagai variable independent tidak
berpengaruh terhadap variable dependen yaitu dalam artian kemampuan mahasisw
a dalam melakukan manajemen keuangan pada masa pandemi Covid-19. Hal ini d
apat diartikan bahwa meskipun terjadi penurunan pendapatan orang tua, hal terseb
ut tidak memengaruhi jumlah uang saku yang diterima oleh mahasiswa, sehingga
mereka tetap mampu melakukan manajemen keuangan dengan baik. Dalam
penelitian juga dalam pengolahan datanya nalisis datanya menggunakan regresi
linier berganda. Berbeda hasil penelitian yang di lakukan (Reviandani, 2022) yan
g berjudul “Pengaruh Locus of control, Financial Knowledge dan Parental incom
e terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan (Studi pada Mahasiswa Baru Program
Studi Manajemen Tahun 2021 Universitas Muhammadiyah Gresik)” dalam
variable independent parental income terhadap varibael dependen yaitu perilaku
pengelolaan mahasiswa memberikan hasil, pengaruh negatif yang tidak signifikan
terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa baru tahun 2021 program stud
i manajemen Universitas Muhammadiyah Gresik. Pengaruh negatif tersebut menj
elaskan bahwa semakin tinggi perolehan dana orang tua, maka perilaku pengelola
an keuangan mahasiswa semakin buruk, dan sebaliknya semakin rendah pendapat
an orang tua, maka mahasiswa akan cenderung menghemat uang sakunya. Dalam
pengolahan data analisis jurnal ini, peneliti menggunakan teknik analisis regresi
linier berganda dengan program SPSS 16.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Khairani et al., 2019d) “Anali
sis Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Pendidikan Orang Tua Da
n Parental Income Terhadap Financial Management Behavior Pada Mahasiswa S
1 Universitas Andalas Padang” hasil tingkat pendapatan orang tua sebagai variabl
e independent memiliki pengaruh signifikan yang negatif terhadap financial mana
gement behavior mahasiswa sebagai variable dependen . Dalam konteks ini, sema
kin tinggi tingkat pendapatan orang tua, maka cenderung semakin rendah tingkat f
inancial management behavior mahasiswa. Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bah
wa orang tua yang berpenghasilan tinggi cenderung memberikan uang saku yang l
ebih banyak kepada anak mereka, yang kemudian menyebabkan kurangnya kesad
aran dalam pengelolaan keuangan. Sebaliknya, orang tua yang berpenghasilan me

14
nengah ke bawah cenderung memberikan uang saku yang secukupnya untuk keper
luan anak mereka, sehingga anak-anak tersebut lebih mampu mengontrol keuanga
nnya dengan baik.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Penulis, (T Variabel Pe Metode P Hasil Penelitian
ahun), Judul Pene nelitian enelitian
litian
1. Komang Adi Kurni Kompetensi moderated 1. Variabel
awan Saputra, Sumber Daya Regression kompetensi
L.G.P. Sri Ekajaya Manusia Analysis sumber daya
nti, Putu Budi Ang Sikap Love o (MRA). manusia
giriawan , 2018, K f Money memiliki
ompetensi Sumber Pengelolaan pengaruh yang
Daya Manusia dan Keuangan signifikan
Sikap Love of Mon terhadap
ey dalam Pengelola pengelolaan
an Keuangan Usah keuangan
a Mikro Kecil 2. Variabel sikap
love of money
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
pengelolaan
keuangan
2. Tifani Enno Pradin Sikap Uji Path A 1. variabel sikap
ingtyas, Fitri Lukia keuangan nalysis keuangan
stuti, 2019, Pengar Pengetahuan mempunyai
uh Pengetahuan Ke keuangan pengaruh yang
uangan dan Sikap Locus of cont positif dan
Keuangan terhadap rol signifikan
Locus of control da Perilaku terhadap
n Perilaku Pengelo pengelolaan variabel Locus
laan Keuangan Ma keuangan of control
hasiswa Ekonomi 2. variable
pengetahuan
keuangan
mempunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadap

15
variabel
perilaku
pengelolaan
keuangan
3. Ada pengaruh
positif dari
variabel sikap
keuangan
terhadap
variabel
perilaku
pengelolaan
keuangan
4. Ada pengaruh
positif yang
siginifikan
variabel locus
of control
terhadap
variabel
perilku
pengelolaan
keuangan
5. variabel locus
of control
mampu
memediasi
pengaruh
pengetahuan
keuangan
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
6. variabel locus
of control
mampu
memediasi
pengaruh
sikap
keuangan
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
3. Harpa Literasi keua Uji Analisi 1. Variabel Liter

16
Sugiharti ,Kholida ngan s Regresi asi keuangan b
Atiyatul Maula, Literasi keua Berganda erpengaruh sig
2019, Pengaruh Lit ngan nifikan terhad
erasi Keuangan ter ap Literasi keu
hadap Perilaku Pen angan
gelolaan Keuangan
Mahasiswa
4. Fadilla Khairani, Financial Att Regresi 1. Financial
Mohamad Fany Al itude, Financ Logistik attitude
farisi, 2019, Analis ial Knowled memiliki
is Pengaruh Finan ge, Pendidika pengaruh positif
cial Attitude, Fina n Orang Tua dan signifikan
ncial Knowledge, Parental inc terhadap
Pendidikan Orang ome Financi financial
Tua Dan Parental al Managem management
income Terhadap ent Behavior behavior.
Financial Manage 2. Financial
ment Behavior Pad knowledge tidak
a Mahasiswa S1 U memiliki
niversitas Andalas pengaruh yang
Padang signifikan
terhadap
financial
management
behavior.
3. Pendidikan
orang tua
memiliki
pengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
financial
management
behavior.
Parental income
memiliki
pengaruh negatif
dan signifikan
terhadap financial
management
behavior.
5. Rudy, Nardi, Sunar Pengetahuan uji regress 1. Pengetahuan
diKartono, 2020, Keuangan ion weight Keuangan
Pengetahuan Love Of Pribadi (PKP)
Keuangan dan Money tidak

17
Love Of Money Pengelolaan berpengaruh
pengaruhnya Keuangan secara
terhadap Pribadi signifikan
Pengelolaan terhadap
Keuangan Pribadi Pengelolaan
dan dampaknya Keuangan
terhadap Pribadi (PKPI).
Kesejahteraan 2. Love Of Money
Masyarakat Desa (LOM) tidak
Cihambulu, berpengaruh
Kec. Pabuaran secara
Kab. Subang” signifikan
terhadap
Pengelolaan
Keuangan
Pribadi (PKPI).
3. Pengetahuan
Keuangan
Pribadi (PKP)
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kesejahteraan
Masyarakat
Desa (KM).
4. Love Of Money
(LOM) tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kesejahteraan
Masyaraat Desa
(KM).
Pengelolaan
Keuangan Pribadi
Berpengaruh
secara signifikan
Terhadap
Kesejahteraan
Masyarakat Desa
6. Irwan literasi keuan Analisis 1. Literasi
Fathurrahman, gan, sikap lo regresi keuangan
Icih,2020,pengaruh ve of money, linier berpengaruh

18
literasi keuangan, s pengetahuan berganda positif dan
ikap love of mone laporan keua signifikan
y, dan pengetahuan ngan perilaku terhadap
laporan keuangan t pengelolaan perilaku
erhadap perilaku p keuangan pengelolaan
engelolaan keuang keuangan
an umkm di wilaya 2. sikap love of
h kabupaten suban money
g berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
3. pengetahuan
laporan
keuangan
berpengaruh
positif dan tidak
signifikan
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan.
5.
7. Stella Maris Juhar Financial Att Analisis 1. Variabel finan
Baptista, Andrieta itude Regresi cial Attitude
Shintia Dewi, Financial Lit Linear memiliki
2021, The Influenc eracy Berganda pengaruh
e of Financial Attit Locus of cont signifikan
ude, Financial Lite rol terhadap Fina
racy, and Locus of Financial M ncial Manage
control on Financi anagement B ment Behavior
al Management Be ehavior 2. Variabel fina
havior ncial Literacy
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap Fina
ncial Manage
ment Behavior
3. Variabel Locu
s of control tid
ak bersifat par
sial berpengar

19
uh signifikan
terhadap Fina
ncial Manage
ment Behavior
8. Novi Ratna Sari, A Literasi Keua Regresi 1. Variabel
gung Listiadi, ngan Linier literasi
2021, Pengaruh Lit Pendidikan K Berganda keuangan
erasi Keuangan, Pe euangan di tidak
ndidikan Keuanga keluarga berpengaruh
n di Keluarga, Uan Uang Saku te terhadap
g Saku terhadap Pe rhadap perilaku
rilaku Pengelolaan Perilaku Pen pengelolaan
Keuangan dengan gelolaan Keu keuangan
Financial Self-Effi angan 2. Variabel
cacy sebagai Varia Financial Sel pendidikan
bel Intervening f-Efficacy keuangan di
keluarga
secara
signifikan ber
pengaruh
dengan
perilaku
mengelola
keuangan.
3. terdapat penga
ruh uang saku
dalam perilaku
pengelolaan k
euangan
4. financial self-
efficacy dan
perilaku
pengelolaan
keuangan
secara
signifikan
memiliki
hubungan
yang positif.
5. literasi keuang
an tidak memp
engaruhi finan
cial self-effica
cy
6. terdapat
pengaruh

20
positif
pendidikan
keuangan di
keluarga
terhadap
financial self-
efficacy
7. uang saku
mempengaruhi
financial self-
efficacy secara
signifikan
8. literasi
keuangan
tidak
berpengaruh
terhadap
perilaku
mahasiswa
dalam
mengelola
keuangan
melalui
financial self-
efficacy
9. pendidikan
keuangan di
keluarga dan
perilaku dalam
mengelola
keuangan
memiliki
hubungan
positif yang
dimediasi oleh
financial self-
efficacy secara
signifikan
10. terdapat
pengaruh uang
saku terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
melalui
financial self-

21
efficacy
9. Muntahanah,2021 Literasi Keua Analisis 1. literasi
Literasi Keuangan, ngan, Pendap Regresi keuangan
Pendapatan dan Ga atan Gaya Hi Linear tidak
ya Hidup terhadap dup Pengelol Berganda berpengaruh
Pengelolaan Keuan aan Keuanga positif
gan di Masa Pande n signifikan
mi terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
2. Pendapatan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
3. Gaya hidup
tidak
berpengaruh
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
10. Nurul Mahmudah, Financial Lit analisis 1. Financial
Retnosari, 2021, P eracy, Parent regresi literacy
engaruh Financial Income, Hed linier berpengaruh
Literacy, Parent In onisme mana berganda positif dan
come, Dan Hedoni jemen Keuan signifikan
sme terhadap mana gan terhadap
jemen Keuangan manajemen
Mahasiswa Pada keuangan
Masa Pandemi CO mahasiswa pada
VID-19 masa pandemi
covid-19,
2. Parent income
tidak memiliki
pengaruh
terhadap
manajemen
keuangan
mahasiswa pada
masa pademi
covid-19,

22
3. Hedonisme
bepengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
manajemen
keuangan
mahasiswa pada
masa pandemi
covid-19,
11. Nuraeni Ritakumal Literasi keua Analisis 1. variabel literas
asari, Ari Susant, 2 ngan, gaya hi regressi i keuangan be
021, Literasi keuan dup, locus of linier rpengaruh terh
gan, gaya hidup, lo control, pare berganda adap perilaku
cus of control, dan ntal income p keuangan maha
parental income te erilaku keuan siswa
rhadap perilaku ke gan 2. variabel gaya
uangan mahasiswa. hidup berpengar
uh terhadap pe
rilaku keuanga
n mahasiswa
3. variabel locus
of control berpe
ngaruh terhadap
perilaku keuang
an mahasiswa
variabel pare
ntal income b
erpengaruh te
rhadap perila
ku keuangan
mahasiswa
12. Chintania Defa Pa Financial Lit Analisis 1. Financial Lite
mella, Arif Darma eracy Regresi racy
wan, 2022, The Eff Financial Att Linear berpengaruh
ect of Financial Li itude Berganda positif dan
teracy, Financial Locus of cont signifikan
Attitude, Locus of rol pada Financia
control and Incom Financial M l Management
e on Financial Ma anagement B Behavior
nagement Behavio ehavior 2. Financial Attit
r on the Millennial ude signifikan
Generation mempengaruhi
Financial Ma
nagement Beh
avior

23
Locus of contr
ol
berpengaruh
positif dan
signifikan
pada Financia
l Management
Behavior
13. Khori Atul Aini Love of uji 1.Variabel love of
dan Ruci Arizanda Money, validitas, money tidak
Rahayu ,2022, Financial reliabilitas berpengaruh
Love of Money, Literacy, dan signifikan
Financial Locus of analisis terhadap
Literacy, control regresi variable
Locus of control Gender berganda. pengelolaan
dan Gender Pengelolaan keuangan
terhadap Keuangan 2.Financial
Pengelolaan Literacy
Keuangan Pribadi memiliki
Pelaku UMKM pengaruh yang
signifikan
terhadap
pengelolaan
keuangan
3.Locus of
control
memiliki
pengaruh
negative yang
tidak signifikan
terhadap
pengelolaan
keuangan
14. Wasti Reviandani , Locus of analisis 1. Variabel (X1)
2022, Pengaruh control, regresi Locus of
Locus of control, Financial linear control yaitu
Financial Knowledge berganda berpengaruh
Knowledge dan Parental positif dan
Parental Income significan pada
Income terhadap Perilaku variabel (Y)
Perilaku Pengelolaan perilaku
Pengelolaan Keuangan pengelolaan
Keuangan keuangan
(Studi pada 2. Variabel (X2)
Mahasiswa Baru Financial
Program Studi knowledge yaitu

24
Manajemen Tahun mempunyai
2021 Universitas pengaruh positif
Muhammadiyah dan significan
Gresik) pada variabel
(Y) perilaku
pengelolaan
keuangan
3. Variabel (X3)
Parental
income yaitu
mempunyai
pengaruh
negatif dan
tidak significan
pada variabel
(Y) perilaku
pengelolaan
keuangan
15. Nur Lazimatul Hil Opportunisti path analy 1. opportunistic
ma Sholehah Dan, c Behaviour sis behaviour
Parmin Ishak, 20 Love of berpengaruh
22, Pengaruh Money negative dan
Opportunistic Pengelolaan signifikan
Behaviour dan Keuangan terhadap
Love of Money pengelolaan
Perangkat Desa keuangan
Terhadap 2. love of money
Pengelolaan berpengaruh
Keuangan Desa negative tidak
dan Dampaknya signifikan
Terhadap terhadap
Kesejahteraan pengelolaan
Masyarakat keuangan
Sumber : Data di olah peneliti
Tabel 2.2
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
Persamaan Penelitian Perbedaan Penelitian
Persamaan penelitian ini dengan peneli perbedaan penelitian ini dengan penel
tian sebelumnya adalah dengan mengg itian sebelumnya adalah pada objek d
unakan variabel yang sama yaitu Perila an tempat penelitian yang digunakan
ku pengelolaan Keuangan sebagai vari dalam penelitian ini adalah mahasisw
abel dependen dalam penelitian a UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

25
g angkatan 2019 – 2022. Selain itu, pa
da penelitian ini menggunakan variab
el yang berbeda. teknik analisis meng
gunakan analisis regresi linear bergan
da dengan menggunakan aplikasi evi
ews

2.2 Kajian Teoritis


2.2.1 Theory Financial Management Behavior
2.2.1.1 Pengertian Financial Management Behavior
Menurut (Wacht, 1984) Financial Management Behavior (manaje
men keuangan) adalah serangkaian aktivitas dan keputusan yang terkait
dengan pengelolaan keuangan sebuah organisasi. Aktivitas-aktivitas ter
sebut mencakup perencanaan, penganggaran, pengelolaan, dan pengawa
san sumber daya keuangan organisasi. Tujuan dari manajemen keuanga
n adalah untuk memastikan keberlanjutan keuangan organisasi dan men
capai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
(Johnson & Parrotta, 1998) Perilaku pengelolaan keuangan dapat
diartikan sebagai tindakan atau keputusan individu dalam mengelola ke
uangan mereka sehari-hari, seperti menabung, berinvestasi, mengatur pe
ngeluaran, membayar tagihan, dan membuat anggaran.
2.2.1.2 Faktor utama yang dapat memengaruhi perilaku pengelolaan
keuangan
(Johnson & Parrotta, 1998) menemukan bahwa pengetahuan dan
sikap adalah faktor utama yang dapat memengaruhi perilaku
pengelolaan keuangan secara umum. Berikut adalah penjelasan lebih
rinci tentang kedua faktor tersebut:
1. Pengetahuan
Pengetahuan tentang keuangan termasuk pemahaman tentang
konsep-konsep keuangan dasar seperti tabungan, investasi, dan

26
pengeluaran. Pengetahuan yang memadai tentang keuangan
dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih baik
terkait pengelolaan keuangan mereka, seperti cara menyimpan
uang, memilih produk keuangan yang tepat, dan meminimalkan
pengeluaran yang tidak perlu.Kurangnya pengetahuan tentang
keuangan dapat menyebabkan individu membuat keputusan
yang kurang bijak dan merugikan dalam jangka panjang, seperti
membayar bunga yang tinggi pada kartu kredit atau melakukan
investasi yang tidak menguntungkan
2. Sikap
Sikap terhadap uang meliputi pandangan individu tentang uang,
pengeluaran, dan tabungan. Sikap yang positif terhadap uang
dan pengelolaan keuangan dapat membantu individu
memotivasi diri untuk melakukan perilaku pengelolaan
keuangan yang lebih baik. Sikap yang negatif terhadap uang,
seperti menganggap uang sebagai sumber masalah atau tidak
peduli dengan pengeluaran, dapat menghambat perilaku
pengelolaan keuangan yang baik.
2.2.1.3 Indikator Financial Management Behavior
, terdapat beberapa indikator yang d
(Dew & Xiao Jian Jing, 2011)
igunakan untuk mengukur perilaku pengelolaan keuangan individu. In
dikator tersebut antara lain:
1. Consumption
Konsumsi, adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas berbag
ai barang dan jasa (Mankiw, 2003). Financial management b
ehavior seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia melakukan
kegiatan konsumsinya seperti apa yang di beli seseorang dan
mengapa ia membelinya (Ida dan Dwinta,2010).
2. Cash-flow management
Arus kas adalah indikator utama dari kesehatan keuangan yait
u ukuran kemampuan seseorang untuk membayar segala biay

27
a yang dimilikinya, manajemen arus kas yang baik adalah tin
dakan penyeimbangan, masukan uang tunai dan pengeluaran.
Cash flow management dapat diukur dari apakah seseorang
membayar tagihan tepat waktu, memperhatikan catatan atau b
ukti pembayaran dan membuat anggaran keuangan dan peren
canaan masa depan (Hilgert dan Hogarth, 2003).
3. Saving and investment
Tabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan
yang tidak dikonsumsi dalam periode tertentu. Karena seseor
angtidak tahuapa yang akan terjadidi masa depan, uang harus
disimpanuntuk membayarkejadian tak terduga.Investasi, yakn
i mengalokasikan atau menanamkan sumberdaya saat ini den
gan tujuan mendapatkan manfaat di masa mendatang (Henry,
2009).
4. Credit management
Komponen terakhir dari financial management behavior adal
ah credit management atau manajemen utang. Manajemen uta
ng adalah kemampuan seseorang dalam memanfaatkan utang
agar tidak membuat anda mengalami kebangkrutan, atau den
gan lain kata yaitu atau pemanfaatan utang untuk meningkatk
an kesejahteraannya (Sina, 2014)
2.2.1.4 Financial management behavior menurut perspektif Islam
Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran dan hadits yang
berkaitan dengan perilaku pengelolaan keuangan menurut perspektif
Islam:
1. “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (al-Isra’:35)
‫ِق َٰذ ِل‬ ‫ِإ ِك ِز ِب ِق‬
‫َو َأْو ُفوا اْلَك ْيَل َذا ْلُتْم َو ُنوا اْل ْس َطاِس اْلُمْس َت يِۚم َك َخ ْيٌر َو َأْح َسُن‬
)٣٥( ‫َتْأِو ياًل‬

28
Ayat ini menekankan pentingnya adil dan jujur dalam
transaksi bisnis serta menghindari prilaku penipuan dan
penghianatan
2. “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah:188)

‫َو اَل َتْأُك ُلوا َأْم َو اَلُك م َبْيَنُك م ِباْلَباِط ِل َو ُتْد ُلوا َهِبا ِإىَل اُحْلَّك اِم ِلَتْأُك ُلوا َفِر يًق ا‬

)١٨٨( ‫ِّم ْن َأْم َو اِل الَّناِس ِباِإْلِمْث َو َأنُتْم َتْع َلُم وَن‬
Ayat ini melarang orang untuk mencari keuntungan
dengan cara yang tidak sah dan mengambil hak orang lain
dengan cara curang
3. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali


dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.” (An-Nisa’:29)

‫َياَأُّيَه ا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا اَل َت ْأُك ُلوا َأْم َو اَلُك م َبْيَنُك م ِباْلَباِط ِل ِإاَّل َأن َتُك وَن‬

‫َجِتاَر ًة َعن َتَر اٍض ِّم نُك ْۚم َو اَل َتْق ُتُل وا َأنُف َس ُك ْۚم ِإَّن الَّل َه َك اَن ِبُك ْم َر ِح يًم ا‬

)٢٩(
Ayat ini menekankan pentingnya transaksi yang jujur dan
adil serta menolak praktik korupsi dan manipulasi dalam
pengelolaan keuangan.

29
4. “Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka
rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka
dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan
kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran
dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya
rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-
tiap sesuatu.” (At-talaq:2-3)

‫َفِإَذا َبَلْغَن َأَج َلُه َّن َفَأْم ِس ُك وُه َّن َمِبْع ُر وٍف َأْو َف اِر ُقوُه َّن َمِبْع ُر وٍف َو َأْش ِه ُد وا‬
‫ِم‬ ‫ِبِه‬ ‫ِل َٰذ ِل‬ ‫ِق‬ ‫ٍل‬
‫َذَو ْي َعْد ِّم نُك ْم َو َأ يُم وا الَّش َه اَدَة َّلِۚه ُك ْم ُيوَع ُظ َم ن َك اَن ُيْؤ ُن‬
‫ِم‬ ‫ِم ِخ‬ ‫ِب ِه‬
‫) َو َيْر ُز ْق ُه ْن‬٢( ‫الَّل َو اْلَيْو اآْل ِۖر َو َم ن َيَّت ِق الَّل َه ْجَيَع ل َّل ُه ْخَمَر ًج ا‬
‫َح ْيُث اَل ْحَيَتِس ُۚب َو َم ن َيَتَو َّك ْل َعَلى الَّلِه َفُه َو َحْس ُبُۚه ِإَّن الَّل َه َباِلُغ َأْم ِر ِۚه‬

)٣( ‫َقْد َجَعَل الَّلُه ِلُك ِّل َش ْي ٍء َقْد ًر ا‬


Ayat ini menegaskan bahwa penghindaran terhadap riba
dan mengandalkan Allah SWT sebagai sumber
keberkahan dan rezeki adalah praktik yang dihargai dalam
agama Islam.
5. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang


mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.”(Al-Ahzab:21)

30
‫ِل ِه‬
‫َّلَقْد َك اَن َلُك ْم يِف َرُس و الَّل ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ن َك اَن َيْر ُج و الَّلَه َو اْلَيْو َم‬
)٢١( ‫اآْل ِخ َر َو َذَك َر الَّلَه َك ِثًريا‬
6. Hadits ini menunjukkan bahwa sebagai seorang Muslim,
seseorang harus senantiasa mengingat Allah SWT dan
berpegang teguh pada ajaran Islam dalam setiap aspek
kehidupannya, termasuk dalam pengelolaan keuangan.
Kesimpulan dari ayat Al-Quran dan hadits di atas yaitu mengena
i pengelolaan keuangan menurut perspektif Islam adalah bahwa penge
lolaan keuangan yang baik dan benar harus dilakukan dengan prinsip-
prinsip yang sesuai dengan ajaran Islam. Beberapa prinsip tersebut ada
lah menghindari riba, bertransaksi dengan jujur dan adil, menjaga inte
gritas, membuat rencana pengelolaan keuangan yang baik, dan menga
ndalkan Allah SWT serta berdzikir dalam setiap aspek kehidupan.
2.2.2 Teori Literasi Keuangan
2.2.2.1 Pengertian Literasi Keuangan
Menurut penelitian (Lusardi et al., 2009), financial literacy dapat
diartikan sebagai pemahaman individu tentang konsep keuangan dasar s
eperti bunga, inflasi, dan risiko investasi, serta kemampuan mereka dala
m menerapkan pengetahuan ini dalam membuat keputusan keuangan. S
ementara financial sophistication mencakup pemahaman yang lebih me
ndalam tentang konsep dan produk keuangan yang lebih kompleks, sep
erti obligasi, saham, dan opsi.
Menurut (Chen & Volpe, 1998)literasi keuangan merupakan kema
mpuan individu untuk memahami dan menggunakan informasi keuanga
n dalam kehidupan sehari-hari. Literasi keuangan mencakup pemahama
n tentang konsep keuangan dasar seperti bunga, inflasi, risiko, pengelol
aan utang, investasi, serta pemahaman terhadap produk keuangan sepert
i rekening bank, pinjaman, kartu kredit, asuransi, dan investasi lainnya.
Kemampuan literasi keuangan yang tinggi memungkinkan individu unt

31
uk membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengoptimalkan
pengelolaan keuangan mereka.
(Atkinson & Messy, 2011)literasi keuangan adalah kemampuan se
seorang untuk memahami dan menggunakan konsep keuangan untuk m
embuat keputusan yang cerdas dan bijaksana dalam kehidupan sehari-h
ari. Konsep-konsep keuangan ini meliputi pengelolaan keuangan, peren
canaan keuangan, pengambilan risiko, investasi, pemahaman mengenai
produk keuangan, serta hak dan tanggung jawab konsumen keuangan.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai literasi keuangan di at
as bisa disimpulkan bahwa financial literacy atau literasi keuangan adal
ah kemampuan individu untuk memahami konsep keuangan dasar dan p
roduk keuangan yang lebih kompleks. Selain itu, individu yang memilik
i literasi keuangan yang tinggi dapat menerapkan pengetahuan ini dala
m membuat keputusan keuangan yang cerdas dan bijaksana dalam kehi
dupan sehari-hari. Mereka juga mampu mengoptimalkan pengelolaan k
euangan mereka, termasuk dalam hal perencanaan keuangan, pengambil
an risiko, dan investasi. Dengan demikian, penting bagi individu untuk
meningkatkan literasi keuangan mereka agar dapat membuat keputusan
keuangan yang lebih baik dan mengoptimalkan pengelolaan keuangan
mereka secara keseluruhan.
2.2.2.2 Indikator Literasi Keuangan
Berikut indikator (Sugiharti & Maula, 2019):
1. Pengetahuan Dasar Keuangan: Indikator ini mengacu pada pe
mahaman dasar tentang pengelolaan keuangan, termasuk pen
gaturan anggaran, pengelolaan hutang, dan investasi. Seseora
ng yang memiliki pengetahuan dasar keuangan yang baik dap
at membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan efekti
f.
2. Tabungan dan Pinjaman: Indikator ini mencakup kemampuan
seseorang untuk mengelola tabungan dan hutang secara efekti
f. Orang yang baik dalam hal tabungan dapat menabung uang

32
mereka secara teratur dan memiliki dana darurat yang cukup.
Sementara itu, orang yang baik dalam hal pinjaman dapat me
ngelola hutang mereka dengan bijak dan membayar hutang te
pat waktu.
3. Asuransi: Indikator ini mencakup kemampuan seseorang untu
k memahami dan memilih jenis asuransi yang tepat untuk keb
utuhan mereka. Asuransi penting untuk melindungi orang dar
i risiko keuangan yang tidak terduga, seperti kecelakaan atau
sakit. Seseorang yang baik dalam hal asuransi dapat memaha
mi jenis asuransi yang berbeda dan menentukan mana yang s
esuai untuk mereka.
4. Investasi: Indikator ini mencakup kemampuan seseorang untu
k memahami investasi dan membuat keputusan investasi yan
g cerdas. Investasi penting untuk membantu seseorang menca
pai tujuan keuangan jangka panjang, seperti pensiun atau me
mbeli rumah. Seseorang yang baik dalam hal investasi dapat
memahami jenis investasi yang berbeda dan memilih yang se
suai untuk mereka.
Dalam penelitian (Johnson & Parrotta, 1998) , mereka
menemukan bahwa individu dengan pengetahuan dan sikap yang baik
tentang keuangan cenderung memiliki perilaku pengelolaan keuangan
yang lebih baik, termasuk membuat anggaran, mengatur pengeluaran,
dan menabung secara teratur. Oleh karena itu, penting bagi individu
untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka terhadap keuangan
agar dapat melakukan perilaku pengelolaan keuangan yang lebih baik
dan menghasilkan kepuasan finansial yang lebih besar.
2.2.2.3 Literasi menurut Al-Quran dan hadits
Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran dan hadits yang berk
aitan dengan literasi keuangan:
1. “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat ber
diri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syai

33
tan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendap
at), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Al
lah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. O
rang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuh
annya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka bagi
nya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang lara
ngan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang k
embali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-p
enghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-
Baqarah:275)
‫ِم‬ ‫َّلِذ‬ ‫ِإ‬ ‫َّلِذ‬
‫ا يَن َيْأُك ُلوَن الِّر َبا اَل َيُقوُم وَن اَّل َك َم ا َيُق وُم ا ي َيَتَخ َّبُطُه الَّش ْيَطاُن َن‬
‫َّر الِّر ۚا‬ ‫ۗا‬ ‫ِم‬ ‫ِإ‬ ‫اْل ِّۚس َٰذ ِل ِب‬
‫َك َأَّنُه ْم َق اُلوا َمَّنا اْلَبْي ُع ْث ُل الِّر َب َو َأَح َّل الَّل ُه اْلَبْي َع َو َح َم َب‬ ‫َم‬
‫ِه‬ ‫ِع‬
‫َفَم ن َج اَءُه َمْو َظٌة ِّم ن َّرِّب َفانَتَه ٰى َفَل ُه َم ا َس َلَف َو َأْم ُر ُه ِإىَل الَّلِۖه َو َمْن َع اَد‬
)٢٧٥( ‫َفُأوَٰلِئَك َأْص َح اُب الَّناِۖر ُه ْم ِفيَه ا َخ اِلُد وَن‬
2. “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali deng
an cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. D
an sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Ka
mi tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan seke
dar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hend
aklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),
dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu ingat.” (Al-An’am:152)
‫ُۖه‬ ‫اَل ْق وا اَل اْل ِتيِم ِإاَّل ِب َّل ِه‬
‫ا يِت َي َأْح َس ُن َح ٰىَّت َيْبُلَغ َأُش َّد َو َأْو ُفوا اْلَك ْي َل‬ ‫َو َت َر ُب َم َي‬

‫َو اْلِم يَز اَن ِباْلِق ْس ِۖط اَل ُنَك ِّل ُف َنْف ًس ا ِإاَّل ُو ْس َعَه ۖا َو ِإَذا ُقْلُتْم َفاْع ِد ُلوا َو َلْو َك اَن‬

)١٥٢( ‫َذا ُقْر َب َو ِبَعْه ِد الَّلِه َأْو ُفوۚا َٰذ ِلُك ْم َو َّص اُك م ِبِه َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُر وَن‬

34
3. “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta

sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang


bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui.”(Al-Baqarah:188)

‫َو اَل َت ْأُك ُلوا َأْم َو اَلُك م َبْيَنُك م ِباْلَباِط ِل َو ُتْد ُلوا َهِبا ِإىَل اُحْلَّك اِم ِلَت ْأُك ُلوا َفِر يًق ا‬

)١٨٨( ‫ِّم ْن َأْم َو اِل الَّناِس ِباِإْلِمْث َو َأنُتْم َتْع َلُم وَن‬
4. “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan
apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan
mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah
Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”(Al-
Baqarah:110)

‫َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُت وا الَّز َك ا َو َم ا ُتَق ِّد ُموا َأِلنُف ِس ُك م ِّم ْن َخ ٍرْي ِجَت ُد وُه ِعنَد‬
‫َۚة‬

)١١٠( ‫الَّلِۗه ِإَّن الَّلَه َمِبا َتْع َم ُلوَن َبِص ٌري‬


5. “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tenta
ng Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir".(Q.S Yusuf: 87)

‫َياَبَّيِن اْذَه ُبوا َفَتَح َّس ُس وا ِم ن ُيوُس َف َو َأِخ يِه َو اَل َتْيَأُس وا ِم ن َّر ْو ِح الَّلِۖه ِإَّنُه اَل‬

)٨٧( ‫َيْيَأُس ِم ن َّر ْو ِح الَّلِه ِإاَّل اْلَق ْو ُم اْلَك اِفُر وَن‬


6. Dalam hadits, Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya
literasi keuangan, seperti hadits yang menyatakan "Hendakla
h kamu meraih kebahagiaan dengan memenuhi kebutuhanmu
dengan tanganmu sendiri" (HR. Al-Bukhari). Hadits ini menu
njukkan pentingnya bekerja dan menghasilkan penghasilan y

35
ang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai ke
bahagiaan. Selain itu, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW
juga menekankan pentingnya berinvestasi dengan bijak dan b
erhemat, serta menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan
pemasukan.
Kesimpulan dari ayat Al-Quran dan hadits di atas adalah bahwa li
terasi keuangan yang baik dan benar adalah penting dalam ajaran Islam.
Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang ditekankan mencakup meng
hindari riba dan praktik keuangan yang merugikan, bertransaksi dengan
jujur dan adil, menjaga integritas, membuat rencana pengelolaan keuan
gan yang baik, mengandalkan Allah SWT, dan selalu berusaha untuk be
rdzikir dan mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan. Selain itu, a
jaran Islam juga menekankan pentingnya bekerja dan menghasilkan pen
ghasilan yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai ke
bahagiaan, serta berinvestasi dengan bijak dan berhemat, serta menjaga
keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan. Dengan memahami
dan mengamalkan prinsip-prinsip literasi keuangan dalam ajaran Islam,
diharapkan setiap orang dapat mengelola keuangannya dengan baik dan
benar, serta memperoleh berkah dan keberkahan dari Allah SWT.
2.2.3 Theory Love Of Money
2.2.3.1 Pengertian Love Of Money
Love of money" atau cinta uang (T. L. P. Tang et al., 2005a) diarti
kan sebagai kecenderungan individu untuk menyukai uang dan member
ikan nilai yang sangat penting pada kekayaan materi. Individu dengan
"love of money" yang tinggi cenderung bersikap materialistik dan mera
sa bahwa uang dapat membawa kebahagiaan dan kesuksesan. Mereka m
ungkin merasa tergoda untuk menggunakan cara yang tidak etis atau me
rugikan orang lain untuk memperoleh kekayaan, dan mengalami kesulit
an dalam mengendalikan pengeluaran mereka. Namun, di sisi lain, indiv
idu yang rendah dalam "love of money" cenderung memiliki sikap yang

36
berbeda, seperti lebih fokus pada nilai-nilai non-material dan tidak terlal
u terobsesi dengan kekayaan.
love of money didefinisikan sebagai kecende
(Wang & Yang, 2016)
rungan individu untuk mengutamakan keuntungan material atau finansi
al di atas hal-hal lain seperti integritas dan etika.Individu dengan love of
money yang tinggi cenderung memiliki kecenderungan untuk melakuka
n perilaku tidak etis. love of money dapat menjadi motivasi utama bagi
individu untuk bekerja, mencari uang, dan mencapai kesuksesan finansi
al, namun juga dapat berdampak negatif pada perilaku individu
(L.-P. Tang & Chiu, 2003)pandangan individu yang memandang u
ang sebagai sumber kebahagiaan dan kesuksesan. Orang yang memiliki
"cinta uang" yang kuat cenderung memiliki dorongan kuat untuk meng
hasilkan uang dan memperoleh status sosial yang lebih tinggi melalui k
ekayaan, serta lebih mementingkan kepentingan finansial di atas nilai-ni
lai lain dalam hidup mereka.
Sebagai seorang mahasiswa, ada kemungkinan untuk merasa terg
oda oleh uang dan memiliki kecenderungan yang tinggi terhadap "love
of money" karena mahasiswa seringkali memerlukan uang untuk biaya k
uliah, hidup, dan kegiatan sosial. Namun, kesadaran akan risiko dari "lo
ve of money" yang tinggi, seperti perilaku tidak etis atau kesulitan meng
ontrol pengeluaran, dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan
sikap yang lebih seimbang terhadap uang dan menghindari risiko terseb
ut. Selain itu, pemahaman mengenai profil uang dan sikap terhadap uan
g dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan strategi keuangan
yang lebih baik dan menghindari masalah keuangan di masa depan. Ma
hasiswa juga dapat mempelajari cara untuk menghasilkan uang secara e
tis dan memanfaatkan uang dengan cara yang bertanggung jawab dan b
ermanfaat bagi kehidupan mereka dan orang lain.
Kecintaan terhadap uang ini dapat menimbulkan sisi positif yaitu
seseorang akan lebih bekerja keras untuk mendapatkan uang. Sedangka
n sisi negatifnya seseorang dapat bertindak tidak etis untuk mendapatka

37
n uang yang di inginkan, salah satu contohnya adalah dengan mencuri.
Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan love of money yaitu Allah Swt b
erfirman di dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 188, yaitu:
‫اَل َت ْأُك ُلوا َأ اَلُك م َنُك م ِباْل اِط ِل ُت ْد ُلوا ا ِإىَل ا َّك اِم ِلَت ْأُك ُلوا َفِر يًق ا ِّم َأ اِل‬
‫ْن ْم َو‬ ‫َهِب ُحْل‬ ‫َب َو‬ ‫َبْي‬ ‫ْم َو‬ ‫َو‬
)١٨٨( ‫الَّناِس ِباِإْلِمْث َو َأنُتْم َتْع َلُم وَن‬
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang
lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan
(jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”(Al-Baqarah:188)
2.2.3.2 Indikator Love Of Money
Penelitian ini mengadopsi 8 indikator dari
(T. I. Aziz & Taman, 2015)
adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing indikator :
1. Budget: Indikator ini mengacu pada anggaran atau rencana ke
uangan yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi. Hal ini
mencakup pengeluaran dan pemasukan uang yang dapat digu
nakan untuk membeli barang atau jasa yang diperlukan. Seba
gai indikator, budget dapat menunjukkan kemampuan seseora
ng atau organisasi dalam mengatur keuangannya dengan bai
k.
2. Evil: Indikator ini mengacu pada perilaku atau tindakan yang
merugikan orang lain atau lingkungan. Hal ini mencakup tind
akan seperti kekerasan, kecurangan, atau tindakan korupsi. Se
bagai indikator, evil dapat menunjukkan adanya ketidakadila
n atau ketidakpatuhan pada suatu lingkungan atau masyarakat.
3. Equity: Indikator ini mengacu pada kesetaraan atau keadilan
dalam perlakuan dan distribusi sumber daya. Hal ini mencaku
p hak dan kesempatan yang sama bagi semua orang tanpa dis
kriminasi. Sebagai indikator, equity dapat menunjukkan adan

38
ya keadilan atau kesetaraan dalam suatu lingkungan atau mas
yarakat.
4. Success: Indikator ini mengacu pada pencapaian tujuan atau h
asil yang diinginkan oleh seseorang atau organisasi. Hal ini m
encakup pencapaian dalam bidang karir, keuangan, atau kehi
dupan pribadi. Sebagai indikator, success dapat menunjukkan
kemampuan seseorang atau organisasi dalam mencapai tujua
n yang diinginkan.
5. Self expression: Indikator ini mengacu pada kemampuan sese
orang untuk mengekspresikan dirinya secara bebas dan autent
ik. Hal ini mencakup kebebasan berekspresi dalam segala hal,
seperti seni, musik, atau pendapat. Sebagai indikator, self exp
ression dapat menunjukkan kebebasan individu dalam mengu
ngkapkan dirinya secara autentik.
6. Social influence: Indikator ini mengacu pada kemampuan ses
eorang untuk mempengaruhi orang lain atau lingkungan sekit
arnya. Hal ini mencakup pengaruh positif atau negatif yang di
miliki oleh seseorang dalam lingkup sosialnya. Sebagai indik
ator, social influence dapat menunjukkan kemampuan seseora
ng dalam mempengaruhi orang lain atau lingkungan sekitarny
a.
7. Power of control: Indikator ini mengacu pada kemampuan se
seorang untuk mengendalikan situasi atau lingkungan sekitar
nya. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengambil keputu
san, mempengaruhi orang lain, atau mengendalikan situasi se
cara keseluruhan. Sebagai indikator, power of control dapat
menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengendalikan si
tuasi atau lingkungan sekitarnya.
8. Happiness: Indikator ini mengacu pada tingkat kebahagiaan a
tau kepuasan yang dirasakan oleh seseorang dalam hidupnya.
Hal ini mencakup kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidup

39
an, seperti keluarga, karir, atau kehidupan pribadi. Sebagai in
dikator, happiness dapat menunjukkan tingkat.
9. Richness: indikator ini dapat merujuk pada kekayaan informa
si, sumber daya, atau kualitas yang tersedia dalam suatu situa
si atau lingkungan.
10. Motivator: Indikator ini mengacu pada faktor yang mendor
ong atau memotivasi individu untuk melakukan tindakan terte
ntu atau mencapai tujuan.
2.2.4 Theory Parental income
2.2.4.1 Pengertian Parental income
(Eryanto & Rika, 2013)Tingkat pendapatan orang tua merujuk pada
jumlah uang atau penghasilan yang diperoleh oleh orang tua mahasiswa d
ari pekerjaan atau bisnis mereka. Jumlah pendapatan ini dapat bervariasi t
ergantung pada jenis pekerjaan atau bisnis yang dijalankan, serta lokasi g
eografis di mana orang tua tersebut tinggal. Tingkat pendapatan orang tua
dapat mempengaruhi kondisi ekonomi keluarga dan dapat berdampak pa
da ketersediaan sumber daya dan dukungan yang diberikan kepada mahas
iswa selama studinya di perguruan tinggi, seperti biaya kuliah, biaya hidu
p, buku, dan lain sebagainya.
(Mayer, 2002) menjelaskan bahwa parental income mengacu pada
pendapatan yang diperoleh oleh orang tua atau wali yang merawat anak-a
nak. Pendapatan tersebut dapat berasal dari berbagai sumber seperti peke
rjaan, investasi, atau bantuan sosial. Dengan kata lain, parental income m
erupakan jumlah pendapatan yang diperoleh orang tua atau wali yang dap
at digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuha
n anak-anak. Pendapatan ini dapat berpengaruh terhadap kondisi keuanga
n keluarga serta perkembangan anak-anak yang terkait dengan pendidika
n, kesehatan, dan kesejahteraan secara umum.
(Zissimopoulos et al., 2020) Pendapatan orang tua didefinisikan seb
agai pendapatan yang diperoleh oleh orang tua atau wali dari berbagai su
mber pendapatan, termasuk pekerjaan, investasi, dan sumber pendapatan

40
lainnya. Pekerjaan menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besa
r orang tua, seperti gaji atau upah dari pekerjaan yang dijalankan
2.2.4.2 Fungsi Parental income
Dalam jurnal (Mayer, 2002)Beberapa fungsi penting dari parental
income yang ditemukan dalam penelitian tersebut adalah:
1. Meningkatkan akses anak-anak terhadap sumber daya yang dip
erlukan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, seperti pa
ngan, pak aian, tempat tinggal, dan fasilitas kesehatan.
2. Memungkinkan orang tua untuk menyediakan pendidikan yang
lebih baik bagi anak-anak, seperti sekolah yang lebih baik, les t
ambahan, atau program pendidikan khusus lainnya.
3. Memberikan akses pada anak-anak terhadap berbagai kegiatan
ekstrakurikuler, seperti olahraga, seni, atau organisasi masyara
kat, yang dapat membantu anak-anak mengembangkan ketera
mpilan sosial dan akademik mereka.
2.2.4.3 Parental income menurut prespektif islam
Memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi anak-ana
k, seperti waktu dan perhatian dari orang tua yang cukup, serta pengal
aman kebersamaan yang positif. dalam Al-Quran dan hadis menyebut
kan tentang pentingnya memberikan nafkah kepada keluarga, termasu
k istri, anak-anak, dan orang tua. Al-Quran mengatakan dalam Surat A
n-Nisa ayat 34 :
‫الِّر اُل َّو ا وَن َعَلى الِّن اِء َمِبا َفَّض الَّل ْع َض َعَلٰى ْع ٍض َمِبا َأنَفُق وا ِم َأ اِهِلْۚم‬
‫ْن ْم َو‬ ‫َب َو‬ ‫َل ُه َب ُه ْم‬ ‫َس‬ ‫َج َق ُم‬

‫َفالَّص اَحِلاُت َقاِنَتاٌت َح اِفَظاٌت ِّلْلَغْيِب َمِبا َح ِف َظ الَّلُۚه َو الاَّل يِت َخَتاُفوَن ُنُش وَز ُه َّن َفِعُظوُه َّن‬
‫َّۖن‬ ‫ِج‬
‫َو اْه ُج ُر وُه َّن يِف اْلَم َض ا ِع َو اْض ِر ُبوُه َف ِإْن َأَطْع َنُك ْم َفاَل َتْبُغ وا َعَلْيِه َّن َس ِبيًل ِإَّن الَّل َه‬
)٣٤( ‫َك اَن َعِلًّيا َك ِبًريا‬
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)

41
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka
wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara
(mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka,
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(An-Nisa’:34)
Ayat tersebut menekankan bahwa laki-laki harus bertanggung ja
wab dalam memberikan nafkah kepada keluarga dan memperlakukan i
stri dengan adil. Hadis juga mengatakan bahwa laki-laki harus membe
rikan nafkah kepada keluarga mereka. Rasulullah SAW bersabda, "Se
orang laki-laki akan dimintai pertanggung jawaban terhadap nafkah ya
ng ia keluarkan: untuk siapa ia memberikan nafkah, apa yang ia berika
n, dan seberapa adil dalam memberikannya" (HR Bukhari). Dalam Isl
am, nafkah yang diberikan oleh suami kepada istri dan anak-anak haru
s mencukupi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, temp
at tinggal, dan kebutuhan medis. Suami juga harus memberikan nafka
h kepada orang tua mereka jika orang tua tidak mampu memenuhi keb
utuhan mereka sendiri.
Dengan demikian, Islam menekankan pentingnya tanggung jawa
b keluarga dan memberikan nafkah yang cukup untuk keluarga, namu
n tidak secara khusus mengatur tentang "parental income".
2.2.4.4 Indikator Parental Income
Menurut (Khairani et al., 2019d) dalam jurnalnya mengatakan
dalam mengukur pendapatan orang tua dapat di ukur menggunakan
indikator pendapatan orang tua mahasiswa, seperti penghasilan
tahunan orang tua atau jumlah pendapatan keluarga. Menurut
(BPS, 2021)
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia membagi pendapatan
masyarakat ke dalam beberapa golongan atau kelompok pada tahun

42
2021, termasuk pada bulan Februari 2021. Pada bulan tersebut, BPS
membagi pendapatan masyarakat menjadi empat kelompok kuartil,
yaitu:
Kuartil pertama: pendapatan bulanan hingga Rp 2,09 juta
Kuartil kedua: pendapatan bulanan antara Rp 2,09 juta - Rp 4,19 juta
Kuartil ketiga: pendapatan bulanan antara Rp 4,19 juta - Rp 7,08 juta
Kuartil keempat: pendapatan bulanan di atas Rp 7,08 juta
Pembagian ini berguna untuk melihat seberapa besar sebagian besar
masyarakat dapat memperoleh pendapatan dan seberapa besar
kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat.
(Zissimopoulos et al., 2020)
, pendapatan orang tua memainkan peran penting dalam
menentukan kesejahteraan keluarga. Pendapatan yang diperoleh oleh
orang tua akan mempengaruhi tingkat pengeluaran dan kualitas hidup
keluarga secara keseluruhan. Selain itu, pendapatan orang tua juga
dapat memengaruhi keputusan tentang pendidikan, kesehatan,
rekreasi, dan konsumsi lainnya yang dilakukan oleh keluarga.
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan judul penelitian ini yaitu mengenai Pengaruh Literasi Keuangan,
Love Of Money dan Parental Income Terhadap Financial Management Behavior,
maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat di lihat pada gambar 2.1
berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Literasi Keuangan H1

Financial Management
H2 Behavior
Love Of Money

H3
Parental income

Sumber: data diolah peneliti

43
H1 : Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Financial Managemeny Behavior
,
(Pradiningtyas & Lukiastuti, 2019b)(Sugiharti & Maula, 2019b),
(Defa Pamella & Darmawan, 2022)
, (Maris et al., 2021)
H2 : Love Of Money terhadap Financial Managemeny Behavior
(Saputra et al., 2018)
, (Fathurrahman & Icih, 2020)
H3 : Parental income terhadap Financial Managemeny Behavior
(Ritakumalasari & Susanti, 2021), (Khairani et al., 2019d), (Reviandani, 2022)
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Financial Management Behavior
(Lusardi et al., 2009) financial literacy merujuk pada pemahaman
individu mengenai konsep keuangan mendasar seperti bunga, inflasi, dan
risiko investasi, serta keterampilan dalam mengaplikasikan pengetahuan ini
untuk membuat keputusan keuangan. Dengan memiliki pemahaman yang
kuat tentang konsep keuangan mendasar seperti bunga, inflasi, dan risiko
investasi, sesorang dapat membuat keputusan keuangan yang cerdas dan
efektif. individu dengan tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi juga
cenderung menghindari masalah keuangan seperti hutang dan memiliki
kecenderungan untuk menggunakan sumber daya keuangan mereka dengan
lebih efektif. Dengan memiliki kemampuan literasi keuangan yang baik,
individu juga dapat lebih mudah mengelola risiko keuangan dan melindungi
kekayaan mereka (Chen & Volpe, 1998).
Sejalan dengan penelitiannya (Pradiningtyas & Lukiastuti, 2019b),
(Fathurrahman & Icih, 2020)
(Sugiharti & Maula, 2019b),
(Defa Pamella & Darmawan, 2022)
, (Maris et al., 2021)Dalam penelitiannya menunjukkan Hasil bahwa
literasi keuangan mempengaruhi Financial Managemeny Behavior secara
signifikan. Namun beberpa penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan
tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada jurnal (Nirmala et al., 2022),
(Nasihah & Listiadi, 2019)
(rudy et al., 2020) . Berdasarkan teori yang sudah

dijelaskan dan research gap penelitian-penelitian terdahulu, maka hipotesis


pertama dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:

44
H1: Literasi Keuangan Tidak Berpengaruh terhadap Financial Managemeni
Behavior
2.4.2 Pengaruh Love Of Money terhadap Financial Managemeny Behavior
Love of money dapat diartikan sebagai kecenderungan individu untuk
mengagumi uang dan memberikan nilai yang sangat penting pada kekayaan
materi. Individu dengan tingkat love of money yang tinggi cenderung bersifat
materialistik dan percaya bahwa uang dapat membawa kebahagiaan dan
kesuksesan. Mereka mungkin tergoda untuk menggunakan cara-cara yang
tidak etis atau merugikan orang lain demi memperoleh kekayaan, serta
kesulitan dalam mengendalikan pengeluaran mereka. Sebaliknya, individu
dengan tingkat love of money yang rendah cenderung fokus pada nilai-nilai
non-material dan tidak terlalu terobsesi dengan kekayaan.
(T. L. P. Tang et al., 2005b)
Orang yang memandang uang sebagai sumber utama kebahagiaan
dan keberhasilan disebut memiliki pandangan "cinta uang". Individu dengan
ciri-ciri "cinta uang" yang kuat biasanya memiliki keinginan yang kuat untuk
memperoleh banyak uang dan meningkatkan status sosial mereka dengan cara
mengumpulkan kekayaan. Selain itu, mereka lebih memprioritaskan kepentin
gan finansial dibandingkan dengan nilai-nilai lain dalam kehidupan. Perilaku
ini bisa mempengaruhi cara mereka bersikap terhadap uang dan kekayaan di
masa depan (L.-P. Tang & Chiu, 2003)
Selaras dengan penelitian yang di jalankan oleh (Widiawati, 2020)
(Saputra et al., 2018), (Sholehah & Ishak, 2022)Dalam penelitiannya menunju

kkan Hasil bahwa Love Of Money mempengaruhi Financial Managemeny


Behavior namun beberapa penelitian pada jurnal (rudy et al., 2020) dan jurnal
(Aini & Rahayu, 2022c)menunjukkan bahwa Love Of Money tidak memiliki

pengaruh terhadap Financial Managemeny Behavior Berdasarkan teori yang s


udah dijelaskan dan research gap penelitian-penelitian terdahulu, maka hipote
sis kedua dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Love Of Money memiliki pengaruh terhadap Financial Management
Behavior

45
2.4.3 Pengaruh Parental income terhadap Financial Managemeny Behavior
(Eryanto & Rika, 2013)Tingkat penghasilan orang tua mengacu pada jum
lah uang atau pendapatan yang diperoleh oleh orang tua mahasiswa melalui p
ekerjaan atau bisnis mereka. Besarnya pendapatan ini dapat bervariasi tergant
ung pada jenis pekerjaan atau bisnis yang dijalankan serta lokasi geografis te
mpat tinggal orang tua tersebut. Tingkat pendapatan orang tua dapat mempen
garuhi kondisi ekonomi keluarga dan berdampak pada ketersediaan sumber d
aya dan dukungan yang diberikan kepada mahasiswa selama menempuh pend
idikan tinggi, seperti biaya kuliah, biaya hidup, buku, dan lain sebagainya.
(Zissimopoulos et al., 2020)
Pendapatan orang tua memegang peranan penting d
alam menentukan kesejahteraan keluarga. Pendapatan yang diterima oleh ora
ng tua akan berdampak pada tingkat pengeluaran dan kualitas hidup keluarga
secara keseluruhan. Tak hanya itu, pendapatan orang tua juga dapat memenga
ruhi keputusan yang dibuat oleh keluarga terkait pendidikan, kesehatan, rekre
asi, dan konsumsi lainnya.
Sejalan dengan penelitiannya (Ritakumalasari & Susanti, 2021),
(Khairani et al., 2019d)
, (Reviandani, 2022) dalam penelitiannya memberikan hasil
bahwa Parental income memiliki pengaruh terhadap Financial Managemeny
Behavior, akan tetapi dalam jurnal penelitian (Mahmudah & Retnosari, 2021)
memberikan hasil yang berbeda yang menyatakan bahwa Parental income
tidak memiliki pengaruh terhadap Financial Management Behavior. Berdasar
kan teori yang sudah dijelaskan dan research gap penelitian-penelitian terdahu
lu, maka hipotesis ketiga dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Parental income memiliki pengaruh terhadap Financial Management
Behavior.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Metode Penelitian

46
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode peneli
tian yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data yang bersifat numerik unt
uk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Metode penelitian kuantitatif adalah su
atu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpr
etasikan data numerik dalam rangka menguji hipotesis atau tujuan penelitian yang
telah ditetapkan. (Kurniawan Widhi & Puspitaningtyas, 2016). Dalam penelitian in
i, metode penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh literasi keuang
an, love of money, dan parental income terhadap Financial Managemeny
Behavior mahasiswa. (Darna & Herlina, 2018)Pendekatan dalam penelitian ini m
enggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang termasuk dala
m pendekatan penelitian deskriptif adalah penelitian survey. Penelitian survei itu s
endiri merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel den
gan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan
berbagai aspek dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul
an data pokok.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dapat diartikan sebagai tempat atau lokasi dimana penelitian
dilakukan. Hal ini mencakup lokasi atau wilayah yang menjadi objek penelitian, L
okasi penelitian memiliki peranan penting dalam menentukan sampel penelitian d
an strategi pengambilan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif.
(Kurniawan Widhi & Puspitaningtyas, 2016)
. Penentuan lokasi penelitian pada metode pe
nelitian kuantitatif merupakan tahap penting yang harus diperhatikan dengan seks
ama. Lokasi penelitian harus dipilih berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dica
pai, karakteristik populasi dan sampel yang akan diteliti, serta ketersediaan data da
n sumber daya yang dibutuhkan. Hal ini akan mempengaruhi hasil penelitian yang
akan didapatkan, sehingga pemilihan lokasi penelitian harus dilakukan secara hat
i-hati dan tepat. (Priyono, 2008). Maka, lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti
adalah di Perguruan Tinggi atau Univeritas. Perguruan tinggi yang dipilih adalah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang berfokus pada
seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pen

47
entuan lokasi berdasarkan jenis kelompok individu dalam penelitian ini adalah Ma
hasiswa.
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian kuantitatif
(Kurniawan Widhi & Puspitaningtyas, 2016)
didefinisikan sebagai keseluruhan individu, objek, atau unit analisis
yang memiliki karakteristik atau sifat yang sama dan menjadi fokus dari penel
itian yang dilakukan, Penentuan populasi yang tepat dan representatif sangat
penting untuk menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan dalam pene
litian kuantitatif. Objek dalam populasi tidah hanya berupa orang saja, namun
juga benda – benda alam lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah
objek atau subjek yang dipelajari tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Populasi yang diambil dalam peneliti
an ini adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim M
alang.
3.3.2 Sampel
Sebuah sampel dapat dijelaskan sebagai bagian atau contoh dari populasi
yang sedang diuji. Sampel dipilih secara acak atau berdasarkan sistem tertent
u dari populasi dan dimanfaatkan untuk membuat generalisasi mengenai kesel
uruhan populasi. Dalam penelitian kuantitatif, penting untuk memilih sampel
yang representatif dan tepat agar dapat memastikan keakuratan generalisasi d
ari hasil penelitian. (Priyono, 2008). Dalam melakukan penelitian pengambila
n sampel harus menggunakan teknik pengambilan sampel karena hasil dari pe
nelitian lebih detail dan akurat, jika dibandingkan dengan hanya menggunaka
n populasi saja. Hasil penelitian harus menghasilkan informasi yang represent
ative (mewakili) sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut valid. Sa
mpel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universi
tas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2019, 2020, 2021
dan 2022. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengu
sai mata kuliah terkait manajemen keuangan dan mata kuliah lainnya yang ter
kait dengan literasi keuangan.

48
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel diartikan sebagai proses pemilihan sebagian keci
l dari populasi secara acak atau dengan pertimbangan tertentu untuk dijadikan seb
agai sampel dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang tepat dan sesuai d
engan karakteristik populasi sangat penting dalam penelitian kuantitatif karena sa
mpel yang dipilih akan mewakili seluruh populasi yang diteliti
(Kurniawan Widhi & Puspitaningtyas, 2016)
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pad
a penelitian ini adalah Sampling Purposive. Sampling Purposive merupakan tekni
k dalam mennetukan sampel dengan cara mempertimbangkan tertentu atau penga
mbilan sampel dipilih secara khusus sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel yang
diambil dengan menggunakan teknik ini adalah sampel yang dapat memenuhi krit
eria karakteristik yang ditetntukan secara khusus sesuai dengan tujuan dari penelit
ian. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencakup seluru
h mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan ri
ncian jumlahnya sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang Tahun Ajaran Genap 2021/2022

Jumlah Mahasisw
Fakultas Progam Studi
a
Perbankkan Syariah 568
Ekonomi Manajemen 1.192
Akuntansi 581
Biologi 637
Farmasi 533
Fisika 390
Kimia 560
Saintek
Matematika 545
Perpustakaan dan Ilmu Informasi 244
Teknik Asitektur 649
Teknik Informatika 818
Psikologi Psikologi 1.158
Bahasa dan Sartra Arab 911
Humaniora
Sastra Inggris 1.140
Hukum Keluarga Islam 933
Syariah
Hukum Ekonomi Syariah 871

49
Jumlah Mahasisw
Fakultas Progam Studi
a
Hukum Tata Negara 515
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 341
Pendidikan Agama Islam 927
Pendidikan Ilmu Pengetahun Sosial 632
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiy
654
ah
FTIK Pendidikan Bahasa Arab 578
Manajemen Pendidikan Islam 458
Pendidikan Islam Anak Usia Dini 263
Tadris Matematika 253
Tadris Bahasa Inggris 273
Kedokteran Pendidikan Dokter 174
Total 16.798
Sumber: https://pddikti.kemdikbud.go.id/

Penelitian yang menggunakan sampel dengan hasil yang representatif akan m


emberikan data yang mampu mengeneralisasi. Hal ini tergantung dari dua aspek y
aitu akurasi dari sampel tersebut dan ketelitian sampel. Maka, dalam menentukan
ukuran sampel yang digunakan agar mengahasilkan representatif adalah salah satu
caranya menggunakan teknik slovin. (Nalendra, 2021) Teknik Slovin adalah salah
satu metode pengambilan sampel acak yang digunakan dalam penelitian. Metode i
ni dirancang untuk memastikan bahwa sampel yang diambil mewakili populasi ya
ng lebih besar dengan probabilitas yang dapat diukur. Berdasarkan data yang dipe
roleh dari https://pddikti.kemdikbud.go.id jumlah mahasiswa Universitas Islam N
egeri Maulana Malik Ibrahim Malang berjumlah 16.798 mahasiswa. Sedangkan m
ahasiswa yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini akan dihitung mengguna
kan rumus slovin dengan margin of error 5%. Besaran sampel dalam penelitian in
i adalah sebagai berikut:
Rumus Slovin
N
n= 2
1+ Ne
Keterangan:
n : Jumlah sampel Minimal
N : Populasi

50
e : Margin of error
Dengan rumus tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
16.798
n= 2
1+(16.798 X 0 , 05 )
16.798
n=
1+ 41,995
16.798
n=
42,995
n=390 , 6 dibulatkan menjadi 391
n
n=
1+ n e 2
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalan dalm penarikan sampel yan
g masih dapat ditolerir atau diinginkan. e = 0,1.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebesar 2.164 mahasiswa, dengan presentase
kelonggaran yang digunakan sebesar 0,1. Sehingga hasil perhitungan dapat dibula
tkan hingga mencapai kesesuaian, maka hasil perhitungan dalam menentukan sam
pel penelitian ini adalah sebagai berikut:
n
n=
1+ n e 2
2.164
n=
1+2.164 (0 , 12)
n=99 , 95
3.5 Data Dan Jenis Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainya yang bisa
digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu
konsep. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam penelitia
n. Data dikumpulan dari sumbernya (sumber data). Yang dimaksud dengan sumbe
r data ialah suatu objek dari mana data diperoleh
(Kurniawan Widhi & Puspitaningtyas, 2016)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumber d
ata yang dibagi menjadi dua juga, diantaranya:

51
3.5.1 Data Primer
Data primer didapatkan langsung dari sumber datanya dengan melakukan
pengukuran atau penghitungan dalam bentuk angket, kuisioner, observasi dan
wawancara. Data primer biasanya data yang didapat dari eksternal yang diper
oleh dari melakukan suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan data primer
yang didapatkan dari penyebaran kuisioner yang berkaitan dengan theory
Literasi keuangan, Love Of money, Parental income dan Financial
Management Behavior
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh secara tidak langsung dari orang lain seper
ti laporan, buku, pedoman atau pustaka. Data sekunder biasanya data yang di
dapatkan dari pihak lain atau hasil dari pengolahan data di penelitian orang lai
n.Data sekunder juga dapat diperoleh dari data primer yang telah diolah dala
m suatu penelitian. Pada penelitian ini penggunaan data sekunder berupa teori
– teori, laporan dan gambar yang berusmber dari jurnal, buku maupun literatu
re lainnya. Data sekunder yang digunakan berkaitan dengan theory Literasi
keuangan, Love Of money, Parental income dan Financial Management
Behavior
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2017) mengartikan sebagai suatu
langkah yang paling strategis dalam melakukan suatu penelitian, karena tujuan dar
i melakukan suatu penelitian adalah memperoleh data. Tanpa menggunakan tekni
k pengumpulan data maka penelitian tidak bisa dilakukan karena data tidak meme
nuhi standar yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat melalui berbagai macam ca
ra, sumber ataupun setting (Hardani, Nur Hikmatul Auliyah, 2020).dalam peneliti
an ini peneliti menggunakan teknik survei dengan media angket yang berupa kuisi
oner. Penggunaan kuisioner ini merupakan cara untuk mengumpulkan data denga
n memberikan beberapa pertanyaan yang terkait dengan variabel yang diteliti terh
adap objek yang akan diteliti.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang cukup efektif dan efisien
apabila seorang peneliti dapat mengetahui dengan pasti terkait pengukuran variabe

52
l yang diharapkan. Kuisioner juga cocok bagi penelitian yang memiliki responden
yang jumlahnya cukup besar dan penyebaran kuisioner dapat dilakukan secara lan
gsung atau dikirimkan melalui pos atau media komunikasi lainnya. Namun, dalam
penelitian ini dalam pengumpulan datanya dari kuisioner dilakukan secara tidak la
ngsung. Pengumpulan data dari kuisioner dikumpulkan dari google form kemudia
n diolah dengan menggunakan aplikasi tertentu. metode kuisioner dengan menggu
nakan pertanyaan tertutup karena membantu reponden untuk menjawab pertanyaa
n dengan cepat sehingga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan analisis da
ta dari hasil kuisioner tersebut. pertanyaan – pertanyaan pada kuisioner berisi kali
mat positif dan negative agar responden dalam memberikan jawabannya lebih ses
uai dan mekanistis.
3.7 Skala Pengukuran
Pengukuran adalah penetapan angka atau lambang untuk menentukan nilai atau
karakteristik suatu objek penelitian yang diukur sesuai dengan aturan yang suda di
tetapkan. Sedangan, skala adalah ukuran kuantifikasi yang ditentukan berdasarkan
nilai atau besarannya dengan tujuan untuk mewakili suatu objek. Jadi, skala pengu
kuran adalah suatu ketetapan yang digunakan sebagai acuan dasar untuk menentu
kan panjang atau pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga hasil dari
pengukurannya menghasilkan data yang kuantitatif (Sugiyono, 2013). Nilai variab
el diukur dengan angka sehinga lebih efektif dan akurat.skala pengukuran yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.
Skala likert digunakan karena untuk mengukur sikap, pendapat ataupun preseps
i objek terkait fenomena sosial. Variabel yang diukur dengan skala likert diukur d
engan menjelaskan menjadi indikator – indikator variabel. Kemudian, dengan mel
alui indikator tersebut dapat dibuat item – item pertanyaan. Dalam penelitian ini p
eneliti memberikan lima poin respon dengan nilai 1,2,3,4 dan 5 yang diantaranya
Tabel 3.2
Tafsiran Nilai Rata – Rata
Sangat Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju Setuju

53
5 4 3 2 1

Sumber: (Sugiyono, 2013)


Dalam skala Likert, peserta diminta untuk menunjukkan seberapa setu
ju atau tidak setuju mereka terhadap pertanyaan yang diajukan. Variabel yang di
ukur menjadi dasar dalam merancang pertanyaan yang diajukan.
3.8 Definisi Operasional Variabel
Defini Operasional Variabel adalah sebuah pengertian yang didasarkan pada
karakteristik dan sifat objek yang dapat didefinisikan dan diamati secara konkret.
Definisi ini menjelaskan secara rinci bagaimana objek tersebut akan diukur atau di
amati dalam konteks penelitian atau pengamatan yang sedang dilakukan. Definisi
operasional diperlukan untuk memastikan bahwa konsep yang sedang diukur atau
diamati dalam suatu penelitian atau pengamatan memiliki arti yang jelas dan dapat
diukur secara obyektif. Dengan demikian, definisi operasional menjadi sangat pen
ting dalam menyusun metodologi penelitian atau pengamatan yang efektif dan aku
rat. (Syahza, 2021).
3.8.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi penyebab atau d
apat mempengaruhi variabel lainnya. variabel ini juga kadang disebut dengan
variabel stimulus, predictor atau antecedent. Variabel independen ini biasany
a dilambangkan dengan variabel X. Variabel bebas adalah suatu variabel yang
digunakan oleh peneliti untuk dikaji dan diteliti pengaruhnya terhadap variabe
l terikat (variabel dependen). Variabel independen yang digunakan dalam pen
enlitian ini adalah Literasi Keuangan, Love Of Money dan Parental income.
3.8.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang secara ters
truktur berfokus pada keilmuan dan menjadi variabel yang disebabkan atau di
pengaruhi oleh variabel lain. Variabel ini juga merupakan variabel pokok dala
m penelitian. Variabel independen ini biasa disebut dengan variabel output at
au konsekuen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Financial
Management Behavior.

54
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Indikator Item Sumber
1. Pengetahuan Dengan. pengetahuan (Widayati,
Dasar Keuan keuangan yang 2012)
Literasi gan memadai saya dapat
Keuangan terhindar dari segala
(X1) bentuk penipuan uang.
Pendapatan merupakan
factor utama yang
mempengaruhi tingkat
konsumsi.
Tabungan da Menyimpan uang di
n Pinjaman Bank merupakan cara
menyimpan yang aman.
Dengan menabung saya
akan Menciptakan
kondisi keuanan yang
lebih sehat. Kelayakan
kredit saya akan
meningkat apabila
dapat menunjukan bukti
bahwa saya tidak
pernah gagal bayar.
Saya berusaha
mengambil pinjaman
sesuai dengan
kebutuhan saya.

Asuransi Dengan membeli pilos


asuransi,perusahaan
asuransi sebagai
penanggung akan
melindungi anda dari
kerugian yang mengkin
terjadi di masa depan.
Asuransi jiwa
merupakan produk
asuransi yang
memberikan
perlindungan kepada
keluarga seandainya
suatu saat nanti
pemegang asuransi

55
meninggal.
Investasi Investasi merupakan
penanaman modal
untuk jangka panjang
dengan harapan
mendapatkan
keuntungan di masa
yang akan datang.
Investasi bermanfaat
untuk menyiapkan
masa depan yang lebih
matang.
2. Budget Saya menganggarkan u ( ibnu tori
ang saya dengan baik S q Aziz, 20
Love Of aya menggunakan uang 15)
Money saya dengan hati hati
( X2) Saya segera membayar
tagihan saya untuk
menghindari bunga atau
denda

Evil Uang merusak norma


etika Orang-orang
melakukan tindakan
tidak etis untuk
memaksimalkan
keuntungan moneter
mereka
Equity Orang-orang pada level
pekerjaan yang sama
harus dibayar setara
Orang-orang pada level
pekerjaan yang sama
harus dibayarkan
berdasarkan prestasi
Bonus (uang lebih)
harus diberikan kepada
orang-orang yang
berprestasi
Pekerjaan pada level
bawah harus dibayar
dengan uang yang lebih
sedikit dari pada
pekerjaan pada level
atasnya Uang dengan
jumlah yang lebih harus

56
dibayarkan untuk
pekerjaan dengan
tanggung jawab yang
lebih tinggi.
Success Uang adalah symbol
kesuksesan Uang
adalah mencerminkan
prestasi seseorang
Self expressi Uang memberikan saya
on otonomi dan kebebasan
Uang dapat
memberikan saya
kesempatan untuk
menjadi apa yang saya
inginkan Uang akan
membantu saya
Mengekspresikan
kompetensi dan kemam
puan saya Uang
memungkinkan saya
untuk mengekspresikan
diri
Social influe Uang membantu saya
nce mendapatkan
kehormatan
Uang memungkinkan
orang lain mengagumi
saya Uang membantu
saya meningkatkan
citra saya di masyarakat
Uang bisa membuat
saya mempunyai
banyak teman Uang
adalah kekuatan etika
seseorang
menggunakan uang
untuk membayar orang
lain Uang memiliki
kekuatan untuk
mempengaruhi dan
memanipulasi orang
lain
Power of co Uang harus digunakan
ntrol untuk mengontrol
perilaku yang
berhubungan dengan

57
pekerjaan Ketika
seseorang bekerja untuk
uang, maka dia telah
dikendalikan oleh uang
Happiness Uang membantu saya
merasa tentram Uang
membantu saya merasa
bahagia
Jika saya punya uang,
saya sepenuhnya
merasa puas

richness, Jika saya kaya, hidup


saya akan lebih baik
Saya ingin memiliki
lebih banyak Uang dan
menjadi kaya Dengan
lebih banyak uang,
hidup saya akan lebih
menyenangkan
motivator Uang adalah motivator
Saya termotivasi
bekerja keras untuk
mendapatkan uang.
Uang memperkuat saya
untuk bekerja lebih
keras
Saya sangat termotivasi
oleh uang
3. Parental penghasilan Saya tahu dengan pasti (Khairani
income (X3) tahunan oran berapa besar pendapata et al., 201
g tua n tahunan orang tua say 9d)
a. Saya merasa nyaman
dengan kondisi keuanga
n keluarga saya saat ini.
Saya merasa terbebani
oleh penghasilan orang
tua saya dalam membia
yai kehidupan saya di k
ampus.

58
Saya memperhitungkan
pendapatan orang tua sa
ya dalam merencanakan
kegiatan atau kebutuha
n saya.
Sumber : data diolah oleh peneliti
Tabel. 3.2
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Indikator Item Sumber

1. Financial Anggaran Saya selalu membuat (Zakki e


Managemeny daftar kebutuhan dan t al., 20
Behavior menyesuaikan dengan 16)
pendapatan.
Saya mengatur
anggaran agar dapat
digunkaan untuk satu
bulan.
Arus kas Saya berusaha
membuat pengeluaran
lebih kecil dari
pemasukan.
saya mencatat
pendapatan dan
pengeluaran.
Tabungan Saya selalu
menyisipkan
pendapatan untuk
ditabung
Dana untuk
pengeluaran tidak
terduga saya simpan
ditabungan.
Sumber : data diolah oleh peneliti
3.9 Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan setelah melakukan pengumpulan data
dari responden. Dalam analisis data ini peneliti mengelompokkan setiap data yang
sudah terkumpul berdasarkan variabel dan jenis responden kemudian mentabulasi,
menyajikan, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis penelitian dan menja

59
wab rumusan masalah (Sugiyono, 2013) . Kaul mendefinisikan analisis data adala
h suatu kegiatan yang mempelajari materi yang terorganisir dengan tujuan untuk
menemukan fakta. Data yang dipelajari inidilihat dari berbagai macam sudut pand
ang sehingga kemungkinan dapat menemukan fakta – fakta baru (Hardani, 2020).
Dalam penelitian kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.
Pengujian hipotesis dan analisis data dalam penelitian ini meliputi uji regresi berg
anda
3.9.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalis
is data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan suatu data yang su
dah dikumpulkan sebenar – benarnya (Sugiyono, 2013) Statistic deskriptif in
i digunakan untuk mendiskripsikan suatu data sampel tanpa menyimpulkan da
ri sampel yang diambil. Tujuan penggunaan statistic deskriptif ini adalah untu
k menemukan kuatnya atau pengaruhnya hubungan antar variabel melalui ana
lisis korelasi dan melakukan prediksi dengan analisis regresi.
3.9.2 Uji Validitas
Uji validitas merupakan ukuran ketetapan antara data yang terjadi pada o
bjek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dalam peneli
tian kauntitatif data dari hasil penelitian harus valid, realibel dan objektif
(Hardani, 2020)
Data valid adalah data yang tidak berbeda dari data yang dilapork
an dengan data yang sesungguhnya pada objek penelitian. Uji validitas dibeda
kan menjadi validitas faktor dan valisitas item (dewi, 2018). Pengukuran uji v
aliditas faktor ini diukur jika item yang disusun lebih dari satu faktor. Cara uji
validitas faktor ini adalah mengkorelasikan antar skor faktor dengan skor total
faktor. Sedangkan, cara uji validitas item adalah dengan mengkorelasikan ant
ara skor item dengan skor total item.
3.9.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu alat ukur, a
pakah alat pengukuran yang kita gunakan dalam penelitian dapat diandalkan
dan tetap konsisten. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas yang dapat di
gunakan diantaranya metode tes ulang, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha,

60
metode formula KR (Kuder-Richardson) dan Anova Hoyt (dewi, 2018). Alat
ukur instrument dalam uji reliabilitas yang dikatakan reliebel apabila menunju
kkan konstanta hasil pengukuran dan mempunyai ketetapan sehingga terbukti
bahwa alat pengukuran tersebut dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3.9.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji hetero
kedastisitas, dan uji autokorelasi untuk membuktikan bahwa data tidak memil
iki asumsi klasik dan untuk mengetahui bahwa regresi yang dilakukan tidak
menimbulkan masalah.
3.9.4.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) tujuan dari uji normalitas adalah untuk me
nguji apakah model itu memiliki regresi Distribusi normal atau Tidak n
ormal dari suatu pengujian variabel terikat dan Variabel bebas atau ked
uanya. Uji normalitas menganalisis apakah nilai residual atau variabel d
alam model regresi berdistribusi normal. Cara uji normalitas mengguna
kan pendekatan analisis grafik normal probability plot. Uji Normalitas d
apat mengunakan uji kolmogorov smirnov, yang bertujuan untuk melih
at normal tidaknya nilai signifikan. Kriteria variable dalam Uji Normali
tas dengan nilai signifikan sebesar < 0,05 dinilai tidak berdistribusi nor
mal. Sedangkan, variable dengan nilai signifikan sebesar > 0,05 dinilai
memiliki distribusi normal.
3.9.4.2 Uji Heteroskedatisitas
Uji Heteroskedatisitas merupakan uji yang dilakukan untuk men
getahui apakah terdapat ketidaksamaan varians dari hasil residual dala
m penelitian yang satu dengan yang lainnya (Suprianto, Setiawan and
Rusdi, 2020). Kriteria untuk menilai p-value dari hasil uji heteroskeda
tisitas dengan nilai signifikan yang dihasilkan sebesar > 0,05 maka din
ilai tidak heteroskedatisitas. Sedangkan, jika nilai signifikan sebesar <
0,05 maka dinilai telah terjadi heteroskedatisitas. Uji heteroskedatisita
s dapat menggunakan Uji Glejser dalam penelitian, uji ini bertujuan u
ntuk mengetahui ada tidaknya heteroskedatisitas dalam uji regresi dala

61
m suatu penelitian. Uji regresi yang baik adalah yang tidak terjadinya
heteroskedatisitas.
3.9.4.3 Uji Multikolinaritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi anta
r variabel yaitu antara variabel bebas (independen) dengan variabel be
bas lainnya dalam suatu model regresi. Uji multikolinaritas dikatakan
baik jika tidak terdapat korelasi antar semua variabel independennya. J
ika nilai korelasi antar variabel bebas memiliki nilai Tolerance dan nil
ai Variance Inflation Factor (VIF) >0,9 maka dinilai telah terjadinya
multikolinaritas. Sedangkan, jika nilai korelasi VIF < 0,9 maka dinilai
tidak terjadi multikolinaritas antar variabel independen (Financing et a
l., 2019).
3.9.4.4 Uji Autokolerasi
Suatu model regresi tidak boleh terdapat korelasi antara observa
si dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi dapat diukur de
ngan menggunakan uji DurbinWatson (DW). Pada uji autokorelasi ini
menggunakan uji Durbin Waston (DW). Uji ini bertujuan untuk meng
etahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dalam suatu penel
itian pada periode t dengan periode t-1. Kententuan atau kriteria nilai
uji Durbin Waston (DW) diantaranya adalah :
A. Jika nilai DW menunjukkan1,65 < DW <2,35 maka dapat di
nilai Tidak ada korelasi.
B. Jika nilai DW menunjukkan 1,21 < DW < 1,65 maka dapat
dinilai Tidak dapat disimpulkan
C. Jika nilai DW menunjukkan 2,35< DW < 2,79 maka dapat d
inilai Tidak dapat disimpulkan
D. Jika nilai DW menunjukkan DW < 1,21 maka dapat dinilai
Terjadi autokorelasi
E. Jika nilai DW menunjukkan DW > 2,79 maka dapat dinilai
Terjadi autokorelasi

62
3.9.5 Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan suatu
hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan
merupakan anggapan sementara yang perlu diuji kebenarannya dalam suatu p
enelitian. Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga praduga karena masih harus dibuktikan dibuktika
n kebenarannya (Siyoto & Ali Sodik, 2015)Hipotesis yang akan di uji dalam p
enelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh Literasi keuangan (X1),
Love Of Money (X2), Parental income (X3) terhadap Financial Management
Behavior.
3.9.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R𝟐)
Uji ini digunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan suatu
model dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependen). Jika nila
i adjusted R2 mendekati nilai satu maka variabel bebas mampu menye
diakan hamper semua informasi yang diperlukan untuk memperkiraka
n variabel terikat. Koefisien determinasi dapat dilihat pada nilai Adjus
ted R Square yang menunjukkan seberapa besar variabel independen d
apat menjelaskan variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted
R Square maka berarti semakin baik model regresi yang digunakan ka
rena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan vari
abel terikat juga semakin besar (Erari, 2014) Rumus koefesien determi
nasi dapat ditunjukkan sebagai berikut :
KD = r2x 100%)
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang k
ecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelask
an variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi ya
ng dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.9.5.2 Uji Statistik F (F-test)
Uji ini digunakan untuk melihat, apakah variabel – variabel be
bas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dampak secara sim

63
ultan dan signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai Uji Statistik F
yang dihasilkan memiliki nilai lebih besar dari pada nilai F pada tabel,
maka dalam hipotesis alternative dapat dinyatakan simultan dan berpe
ngaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji F
merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaru
h satu variabel bebas secara bersama-sama (simultan) dalam menerang
kan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini dasar pengambilan ke
putusan menggunakan
nilai F hitung dan F tabel serta melihat tingkat signifikansinya, sebaga
i berikut :
Jika nilai F hitung > F tabel maka hipotesis diterima
Jika nilai F hitung < F tabel maka hipotesis ditolak
Sedangkan untuk tingkat signifikansinya yaitu menggunakan tingkat s
ignifikansi 5% sebagai berikut :
a. Jika signifikansi < 0,05 atau 5% maka hipotesis diterima.
b. Jika signifikansi > 0,05 atau 5% maka hipotesis ditolak.
3.9.5.3 Uji Statistik t (t-test)
Uji-t ini digunakan untuk melihat apakah varibael – variabel b
ebas yang digunakan berpengaruh secara parsial terhadap variabel teri
kat. Tingkat ke signifikannya sebesar 0,05. Pengujian hipotesis secara
parsial, dapat diuji dengan menggunakan rumus uji t. Menurut Ghozal
i (2016:98) uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial gun
a menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terh
adap variabel Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui se
berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel depende
n. Dalam penelitian ini dasar pengambilan keputusan menggunakan ni
lai t hitung dan t tabel serta tingkat signifikansinya, sebagai berikut :
Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel independen (X) berpengaruh
terhadap variabel dependen (y)

64
a. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel independen (X) tidak ber
pengaruh terhadap variabel dependen (Y) Dalam penelitian ini mengg
unakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (a = 5%). Penolakan atau pen
erimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut :
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 menyatakan bahwa secara parsial vari
abel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)
c. Jika nilai signifikansi > 0,05 menyatakan bahwa secara parsial vari
abel independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
(Y)

d.

65
DAFTAR PUSTAKA

Aini, K. A., & Rahayu, R. A. (2022a). love of money, financial literacy, locus of control d
an gender terhadap pengelolaan keuangan pribadi pelaku umkm. jurnal ilmiah ak
untansi kesatuan, 10(3). HYPERLINK "https://doi.org/10.37641/jiakes.v10i3.141
7"https://doi.org/10.37641/jiakes.v10i3.1417
Asandimitra, N. (2022). Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Negeri Surabaya 2022 pengaruh financial literacy, financial self-effica
cy. In Jurnal Ilmu Manajemen (Vol. 10).
Atika, rahma, & Rohayati, S. (2017). jurnal pendidikan akuntansi (jpak).
Atkinson, A., & Messy, F. A. (2011). Assessing financial literacy in 12 countries: an o
ecd/infe international pilot exercise. Journal of Pension Economics and Finance,
10(4), 657–665. https://doi.org/10.1017/S1474747211000539
Aziz, ibnu toriq. (2015). pengaruh love of money dan machiavellian terhadap persepsi
etis mahasiswa akuntansi (studi empiris pada mahasiswa akuntansi uny Angkatan
2013 dan Angkatan 2014).
Aziz, T. I., & Taman, A. (2015). pengaruh love of money dan machiavellian terhadap
persepsi etis mahasiswa akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UN
Y Angkatan 2013 dan Angkatan 2014).
BPS. (2021). Statistik Pendapatan Agustus 2021.
Chen, & Volpe. (1998). an analysis of personal financial literacy among college stude
nts. 7(2), 107–128.
Darna, N., & Herlina, E. (2018). memilih metode penelitian yang tepat: bagi penelitian
bidang ilmu manajemen. https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ekonologi
Defa Pamella, C., & Darmawan, A. (2022). the effect of financial literacy, financial atti
tude, locus of control and income on financial management behavior on the millen
nial generation. in journal of applied managerial accounting (Vol. 6, Issue 2).
Dew, J., & Xiao Jian Jing. (2011). A deeper review of the literature resulted in eight m
ore studies that used financial manage-ment behavior scales. http://ssrn.com/abstr
act=2061265
dewi. (2018). Modul Uji Validitas Dan Hormonal.
Erari, A. (2014). analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, dan return on as
set terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di bursa efek indonesi
a.
Eryanto, H., & Rika, D. S. (2013). Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Oran
g Tua dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Pada Ma
hasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. http://www.jpeb.net
Fathurrahman, I., & Icih. (2020). Pengaruh literasi keuangan, sikap love of money, dan
pengetahuan laporan keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan umkm di

66
wilayah kabupaten subang. Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS),
02(01).
Funham, A. (2014). the new psychology of money.
Hardani, A. H. N. (2020). metode penelitian kualitatif dan kualitatif.
Johnson, P. J., & Parrotta, J. L. (1998). The Impact Of Financial Attitudes And Knowle
dge On Financial Management And Satisfaction Of Recently Married Individuals.
Khairani, F., Alfarisi, M. F., Mahasiswa, ), Manajemen, M., Ekonomi, F., Andalas, U.,
& Dosen, ). (2019a). pada mahasiswa s1 universitas andalas padang. In Jurnal Ilm
iah Mahasiswa Ekonomi Manajemen (Vol. 4, Issue 1).
Kurniawan Widhi, A., & Puspitaningtyas, Z. (2016). metode-penelitian-kuantitatif.
Laily, N. (2013). pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku mahasiswa dalam men
gelola keuangan.
Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V. (2009). Financial Literacy and Financial Sop
histication Among Older Americans.
Mahmudah, N., & Retnosari. (2021). pengaruh financial literacy, parent income, dan
hedonisme terhadap manajemen keuangan mahasiswa pada masa pandemi covi
d-19.
Maris, S., Baptista, J., & Dewi, A. S. (2021). The Influence of Financial Attitude, Fina
ncial Literacy, and Locus of Control on Financial Management Behavior. Internat
ional Journal of Social Science and Business, 5(1), 93–98. https://ejournal.undiks
ha.ac.id/index.php/IJSSB/index
Mayer, S. E. (2002). The influence of parental income on children’s outcomes. Knowle
dge Management Group, Ministry of Social Development.
Muntahanah, S., Cahyo, H., Setiawan, H., & Rahmah, S. (2021). Literasi Keuangan, Pe
ndapatan dan Gaya Hidup terhadap Pengelolaan Keuangan di Masa Pandemi. Jur
nal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(3), 1245. https://doi.org/10.33087/ji
ubj.v21i3.1647
Nalendra. (2021). Statistika Seri Dasar dengan SPSS. Penerbit Media Sains Indonesia.
Nasihah, D., & Listiadi, A. (2019). Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Liter
asi Keuangan, dan Kontrol Diri Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri …. Jurnal Pendidikan Akuntansi …. https://jurnalma
hasiswa.unesa.ac.id/index.php/35/article/view/30574
Nirmala, N., Muntahanah, S., & ... (2022). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Peril
aku Keuangan Mahasiswa Feb Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Monex: Jo
urnal of …. http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/monex/article/view/2439
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). OJK 2017. otoritas jasa keuangan .
Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti, F. (2019a). Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Si
kap Keuangan terhadap Locus of Control dan Perilaku Pengelolaan Keuangan Ma

67
hasiswa Ekonomi. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 6(1), 96. https://d
oi.org/10.24252/minds.v6i1.9274
Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti, F. (2019b). Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Si
kap Keuangan terhadap Locus of Control dan Perilaku Pengelolaan Keuangan Ma
hasiswa Ekonomi. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 6(1), 96. https://d
oi.org/10.24252/minds.v6i1.9274
Pratama, I., Jasman, J., & Muhammadiyah Palopo, U. (2022). Pengaruh literasi keuang
an, pendapatan orang tua, dan gaya hidup hedonis terhadap perilaku keuangan ma
hasiswa. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 5(2). https://journal.ikopin.ac.id
/index.php/fairvalue
Priyono. (2008). metode penelitian kuantitatif.
Ratna Sari, N., & Listiadi, A. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan, Pendidikan Keuan
gan di Keluarga, Uang Saku terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan dengan F
inancial Self-Efficacy sebagai Variabel Intervening (Vol. 9, Issue 1).
Reviandani, W. (2022). Pengaruh Locus Of Control, Financial Knowledge dan Parental
Income terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan (Studi pada Mahasiswa Baru Pr
ogram Studi Manajemen Tahun 2021 Universitas Muhammadiyah Gresik). JMK
(Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan), 7(2). https://doi.org/10.32503/jmk.v7i2.
2481
Ritakumalasari, N., & Susanti, A. (2021). literasi keuangan, gaya hidup, locus of contr
ol, dan parental income terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Jurnal Ilmu Man
ajemen, 09(04).
rudy, Nardi Sunardi, & Kartono. (2020). “Pengetahuan Keuangan dan Love Of Money
pengaruhnya terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi dan dampaknya terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Desa Cihambulu, Kec. Pabuaran Kab. Subang.” Sekuri
tas.
Rudy, Sunardi, N., & Kartono. (2020). sekuritas. Jurnal Sekuritas, 4(1), 2.
Saputra, K. A. K., Ekajayanti, L. G. P. S., & Anggiriawan, P. B. (2018). kompetensi su
mber daya manusia dan sikap love of money dalam pengelolaan keuangan usaha
mikro kecil menengah (umkm). Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 8(2), 135.
https://doi.org/10.22219/jrak.v8i2.33
Sholehah, N. L. H., & Ishak, P. (2022). Pengaruh Opportunistic Behaviour dan Love of
Money Perangkat Desa Terhadap Pengelolaan Keuangan Desa dan Dampaknya T
erhadap Kesejahteraan Masyarakat. Gorontalo Accounting Journal, 5(1), 86. https:
//doi.org/10.32662/gaj.v5i1.1853
Siyoto, S., & Ali Sodik, Mk. M. (2015). dasar metodologi penelitian.
sp 82/dhms/ojk/xi/2022. (n.d.). sp - survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun
2022.

68
Sugiharti, H., & Maula, K. A. (2019a). pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pe
ngelolaan keuangan mahasiswa. in accounthink : Journal of Accounting and Fina
nce (Vol. 4, Issue 02).
Sugiharti, H., & Maula, K. A. (2019b). pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pe
ngelolaan keuangan mahasiswa. In ACCOUNTHINK : Journal of Accounting and
Finance (Vol. 4, Issue 02).
Sugiharti, H., & Maula, K. A. (2019c). pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pe
ngelolaan keuangan mahasiswa. in accounthink : Journal of Accounting and Fina
nce (Vol. 4, Issue 02).
Sugiyono. (2013). metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d (19th ed.). Alfabet
a.
Syahza, A. (2021). Accelerating Rural Economic Development Through the developme
nt of Plantation Commodity Commodities in the Coastal Region of Riau Province
View project Community development View project Almasdi Syahza. https://www.
researchgate.net/publication/354697863
Tang, L.-P., & Chiu, R. K. (2003). tang & chiu 2003 pengertian theory love.
Tang, N., Chen, J., Zhang, K., & Tang, T. L. P. (2017). Monetary Wisdom: How Do In
vestors Use Love of Money to Frame Stock Volatility and Enhance Stock Happin
ess? Journal of Happiness Studies, 19(6), 1831–1862. https://doi.org/10.1007/s10
902-017-9890-x
Tang, T. L. P., Chen, Y. J., & Sutarso, T. (2008). Bad apples in bad (business) barrels:
The love of money, machiavellianism, risk tolerance, and unethical behavior. Ma
nagement Decision, 46(2), 243–263. https://doi.org/10.1108/00251740810854140
Tang, T. L. P., Tang, D. S. H., & Luna-Arocas, R. (2005a). Money profiles: The love o
f money, attitudes, and needs. Personnel Review, 34(5), 603–618. https://doi.org/1
0.1108/00483480510612549
Wacht, R. F. (1984). A financial management theory of the nonprofit organization. In
The Journal of Financial Research •: Vol. VII (Issue 1).
Wang, Y. de, & Yang, C. (2016). How Appealing are Monetary Rewards in the Workp
lace? A Study of Ethical Leadership, Love of Money, Happiness, and Turnover In
tention. Social Indicators Research, 129(3), 1277–1290. https://doi.org/10.1007/s
11205-015-1160-x
Washbrook, E., Gregg, P., & Propper, C. (2013). the centre for market and public orga
nisation a decomposition analysis of the relationship between parental income an
d multiple child outcomes †. http://www.bristol.ac.uk/cmpo/Tel:
Widayati, I. (2012). faktor-faktor yang mempengaruhi literasi finansial mahasiswa faku
ltas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya. in asset: Jurnal Akuntansi dan Pen
didikan (Vol. 1, Issue 1).

69
Widiawati, M. (2020). pengaruh literasi keuangan, locus of control, financial self-effic
acy, dan love of money terhadap manajemen keuangan pribadi. https://ojs.stiesa.a
c.id/index.php/prisma
Zakki, M., Stie, Z., & Surabaya, P. (2016). pengaruh literasi keuangan dan sikap terh
adap uang pada perilaku pengelolaan keuangan keluarga.
Zissimopoulos, J., Thunell, J., & Mudrazija, S. (2020). Parental Income and Wealth Lo
ss and Transfers to Their Young Adult Children. Journal of Family and Economic
Issues, 41(2), 316–331. https://doi.org/10.1007/s10834-019-09645-z

70

Anda mungkin juga menyukai