Oleh
SKRIPSI
Oleh
Dimana ada kemauan pasti ada jalan, apapun bentuk kesulitan yang dialami
dalam hidup dihadapi dengan kesabaran dan do’a, jangan pernah putus asa dan
yakinlah dibalik semua kesulitan pasti ada jalan keluarnya.
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhandulillah atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan
Allah SWT, sehingga kemudahan dan juga kelancaran bisa saya rasakan dalam
penyusunan karya yang sederhana ini. Dengan penuh kerendahan hati saya
persembahkan karya sederhana ini kepada:
1. Kedua orang yang sangat ananda hormati yaitu ayahanda dan ibunda tercinta
(Husrak) dan (Nurhayatie) yang telah bekerja keras dan berbesar hati penuh
kelembutan kasih sayang yang tiada akhir dengan penuh kesabaran kepada
ananda disetiap gerak langkah ananda, yang tak pernah putus memberikan
semangat, terima kasih atas keikhlasan dan ketulusan do’a dmi kesuksesan anada
selama studi di Universitas Islam Negeri Mataram (UINMA).
2. Buat kakak-kakakku (Suriadi,Suriani) dan adik-adikku (Awan Usrandana,
Miranda Ustania) serta semua keluarga besarku terimakasih atas do’a dan
dukungannya selama ini.
3. Buat almarhum kakekku M. Syukur dan Nenek salmah yang masih hidup
terimakasih atas do’a yang selalu dipanjatkan setiap malam dan selalu
mengingatkanku untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT.
4. Sahabat-sahabat seperjuanganku ES. kelas F angkatan 2015, terimakasih atas
cinta dan cerita yang telah kita ukir dengan indah selama ini.
5. Almamaterku tercinta.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran Pegadaian Terhadap
Penyaluran Dana Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Studi Kasus Pada
Pegadaian Syariah Pasar Renteng Lombok Tengah). “dengan baik walaupun dalam
bentuk sederhana dan masih perlu banyak membutuhkan kritik dan saran agar dapat
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita baginda
Nabi Muhammad Saw, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah
membawa petunjuk kebenaran seluruh umat manusia yaitu Ad-Dinul Islam yang kita
Dengan terselesainya skripsi ini, tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan
dari semua pihak baik moril maupun materil. oleh karena itu dalam kesempatan ini
2. Bapak Dr.H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag selaku Dekan FEBI UIN Mataram
3. Bapak H. Bahrur Rosyid selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah FEBI UIN
Mataram.
4. Bapak Drs. M. Yusup M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dahlia
ix
5. Ayahanda dan Ibunda ku tercinta (Husrak dan Nurhayatie) serta segenap
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik konsruksi dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan dewi terwujudnya skripsi yang lebih baik untuk masa-
Akhirnya penulis hanya dapat berdoa semoga amal baik mereka diterima
oleh Allah sebagai amalan sholeh serta mendapatkan imbalan yang semestinya.
Mataram, 2019
Penulis,
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ ii
PERSEMBAHAN .........................................................................................viii
ABSTRAK ....................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
xi
10. Prosedur Pinjaman ....................................................................... 27
11. Kendala dan Penyaluran Dana Dalam Pengembangan Pegadaian Syaraiah
...................................................................................................... 29
12. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) ..................................... 30
13. Peran Usaha Mikro Kecil Memenengah (UMKM) ...................... 32
14. Permasalahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ...... 34
G. Metode Penelitian ................................................................................ 36
xii
B. Apa Kendala-kendala Pegadaian Syariah Dalam Penyaluran Dana Pada Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) ..................................................... 72
xiii
PERAN PEGADAIAN SYARIAH TERHADAP PERKEMBANGAN
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
(STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH CPS
PASAR RENTENG LOMBOK TENGAH)
Oleh:
ABSTRAK
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional yang diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945, dengan tujuan turut
penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan mencegah timbulnya
praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tak wajar lainnya. Banyak
dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat dan
pinjaman tepat pada hari yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan prosedur
1
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana Prenada Media,
2009), hal. 388.
1
relatif tinggi.2 Dengan adanya pegadaian, masyarakat yang kekurangan dana
dengan waktu yang cepat, aman dan mudah. Hal ini sesuai dengan motto
pihak yang tergolong sebagai pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit
Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010),hal.
24.
3
Julius R. Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Jakarta: Salemba Empat,
2011), hal. 459.
4
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2013), hal
103.
5
UU No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
2
3
secara serius. Karena UMKM mempunyai kinerja lebih baik dalam tenaga
UMKM juga mampu menjadi tombak bagi usaha besar dalam menyalurkan
Kecil dan Menengah menjelaskan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif
millik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini. Usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
ini. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar
dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik Negara atau swasta,
mulai dari usaha produksi yang bergerak dalam kegiatan proses perubahan
6
Gatut Susanta dan M Azrin Syamsuddin, Cara Mudah Mendirikan dan Mengelola UMKM
(Bogor: Raih Asa Sukses, 2009), hal. 6.
4
suatu bahan menjadi produk baru yang mempunyai nilai tambah. Lalu
warung, rumah makan, serta usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan
atau menjual jasa. Contohnya, salon, bengkel, biro perjalanan, dan lain-lain.
keterbatasan modal. Tidak jarang jenis usaha ini sering kali dikaitkan dengan
bisnis ala rakyat kecil. Namun, tidak sedikit yang berawal dari UMKM
yang diperoleh Pegadaian Syariah adalah berasal dari pinjaman gadai. Dengan
7
Gatut Susanta dan M.Azrin Syamsuddin, Cara Mudah Mendirikan dan Mengelola
UMKM.hal. 6.
5
ini adalah program dari pemerintah untuk membantu pelaku Usaha Mikro
nasabah tentu telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pegadaian.
Proses yang ditawarkan pun cukup mudah dan dana akan cair selama tiga
hari.9
Kedua, juru taksir dari pegadaian syariah akan melakukan survei tempat dan
ini sangat membantu dalam meringankan beban para pelaku Usaha Mikro
8
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015, hlm. 199
9
Iwayan Winastra. SH, Asistant Manager Mikro Pegadaian Syariah Pasar Renteng,
Wawancara, tanggal 09 Mei 2019.
6
syariah pasar renteng usaha dari nasabah itu semakin berkembang atau bisa di
bilang meningkat. Dari yang awalnya hanya berjualan keliling dan sekarang
penyaluran dana pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yaitu dapat
syariah yang beroperasi berdasarkan system bagi hasil. Kondisi ini telah
yang diberi nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada bulan mei 1992 dan
10
Salma (salah satu nasabah), Wawancara, Pasar Renteng, 12 Desember 2018.
11
Suherman (salah satu pegawai), wawancara, Pegadaian Pasar Renteng, 02 April 2019.
7
tersebut dimanfaatkan oleh umat Islam yang mempunyai ekonomi yang cukup
baik, sedangkan mayoritas umat Islam yang cukup ekonominya lemah belum
didasarkan atas perjanjian musyarakah dengan sistem bagi hasil antara perum
modalnya juga harus diproses dengan prinsip syariah pula. Sedangkan perum
12
M. Asfany. SE, MM. Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara,
Tanggal 09 Mei 2019.
13
Abdul Mutthalib, “Efektifitas Gadai Syariah dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Kota Praya, (Skripsi, Fakultas Syariah, IAIN Mataram, 2011), hal. 41-42.
8
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
kesejahteraan masyarakat.
(UMKM).
2. Setting Penelitian
sebagai partisipan penelitian ini bukan tanpa alasan, alasan yang pertama
pegadaian syariah pasar renteng yang berada dilokasi yang strategis yaitu
10
tersebut.
E. Telaah Pustaka
yang terdahulu yang berdekatan atau berkaitan dengan penelitian yang sedang
yang dianggap terkait dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah pasar Tebet Barat
omzet penjualan, keuntungan usaha dan tenaga kerja dan cabang usaha.
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis disemua variabel indikator
keuntungan usaha, tenaga kerja dan cabang usaha sebelum dan sesudah
signifikan.
Mutmainnah, 2012.
sebagai berikut:
pembiayaan.
usaha mikro kecil. Hal ini kita dapat lihat dari hasil peneitian, bahwa
modal usahanya.
perusahaan.
3 dan α = 0,05 atau 5% maka diperoleh hasil t-tabel sebesar 2,353 dan
t-hitung sebesar 1,209. Hal ini berarti t-tabel > t-hitung, maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti bahwa modal kerja memiliki
14
F. Kerangka Teori
idul fitri.15
Islami Rahmi, “Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Umkm Kelompok Usaha
14
Bersama (Kube) Melati I Di Kabupaten Bantaeng, (Skripsi, FEBI UIN Alaudin, Makasar, 2014)
15
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015, hlm. 171
15
bahasa berarti tetap, kekal, dan jaminan. Sedangkan dalam hukum positif
islam rahn merupakan sarana tolong menolong bagi umat Islam, tanpa
Namun, pengertian gadai yang terungkap dalam pasal 1150 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang
mempunyai utang atau orang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
1. Barang gadai sesuatu yang bernialai harta atau barang yang dapat
diperjual belikan.
5. Barang gadai bisa dalam bentuk bergerak dan benda tidak bergerak.
Pengertian gadai yang ada dalam syariat Islam agak berbeda dengan
pengertian gadai yang ada dalam hukum positif kita sekarang ini, sebab
pengertian gadai dalam hukum positif kita sekarang ini sebagaimana yang
sebagai berikut:
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu
atau oleh seorang lain atas namanya dan yang member kekuasaan kepada
18
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hal. 172.
17
ijma’. Dasar gadai dari Al-qur’an adalah firman Allah swt dalam QS. Al-
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).
Akan tetapi jika sebagian kamu mempercai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah tuhannya:
dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian.
Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya: dan allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dasar dari hadist diantaranya hadis yang bersumber dari Aisyah r.a.:
19
Ibid, hlm 172-173.
20
Zainuddin Ali, M.A, Hukum Gadai Syariah (Jakarta: Sinar Grafika,2016), hlm. 5.
18
a. Penerima gadai
b. Pemberi gadai
c. Harta gadai
d. Utang
e. Akad
syariah, yaitu:
Oleh karena itu, tidak sah gadai yang dilakukan oleh para pihak yang
seterusnya.
b. Akad gadai sempurna bila harta gadai telah dikuasai oleh penerima
gadai.
c. Akad gadai harus dinyatakan oleh para pihak secara lisan, tulisan atau
isyarat.
yaitu:
21
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015, hlm. 175.
19
pihak pemberi gadai dengan pihak penerima gadai dalam hal transaksi
gadai harta benda yang bertujuan untuk mendapatkan uang tunai yang
2. Akad al-Mudarrabah
pemilik sah harta benda barang gadai dengan pengelola barang gadai
lainnya.
mudah.
22
Zaenuddin Ali, M.A, Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2016, hlm. 83-85
21
emas.
sederhana.
digunakan
23
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015, hlm 179.
22
Yanggo dan Hafiz Anshari bahwa yang mempunyai hak atas manfaat
batal.
adalah (a) ada izin dari pemilik barang, dan (b) adanya gadai bukan
karena mengutangkan.
23
tidak.24
penaksiran atas nilai suatu barang yang dilakukan oleh calon nasabah
24
Zaenuddin Ali, M.A, Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2016, hlm. 41-43.
24
Utang
administrasi dan jasa simpan harta benda sebagai barang jaminan. Hal
simpan barang dimaksud, pada gadai syariah Rp90 untuk setiap satu
lewat dua bulan nasabah tidak mampu menebus barangnya, masa gadai
anggunan oleh calon peminjam pada kantor gadai syariah, yaitu emas
25
Muh Baihaqi, Fikih Muamalah Kontemporer (Mataram: Inatitut Agama Islam Negeri
(IAIN) Mataram 2016), hlm. 111.
25
1. Aspe Legalitas
26
Zainuddin Ali, M.A. Hukum Gadai Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2016), hlm.45-49.
26
uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Kemudian misi dari Perum
Pegadaian dapat diperiksa antara lain pada Pasal 5 ayat (2) b, yaitu
2. Aspek Permodalan
4. Aspek Kelembagaan
prinsip syariah.
perusahaan gadai syariah. Oleh karena itu, perlu dibuat prosedur yang
6. Aspek Pengawasan
27
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015), hlm. 192-193.
28
modal.
disertai bukti diri seperti KTP atau surat kuasa bagi pemilik barang
gadai.28
Pegadaian Syariah
28
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm. 236.
29
keuangan syariah.
Pegadaian Syariah.
29
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 194.
31
Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi
1. Usaha Mikro
2. Usaha Kecil
sebagai berikut:
500.000.000,- juta.
3. Usaha Menengah
dengan kriteria :
tempat usaha.
33
termasuk NPWP.
30
Rachmawan Budiarto, dkk, Pengembangan UMKM Antar Konseptual dan Pengalaman
Prakti, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2015), hal. 2-3.
31
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 3, Tentang Usaha
Mikro Kecil Menengah.
34
kerja.
b) Karena sifat penyebaran yang sangat luas (baik sektor usaha dan
kesempatan kerja.
f) UMKM lebih sesuai dan dekat dengan kehidupan pada tingkat bawah
32
Glen Glenardi, Peran Perbankan dalam Pengembangan Keuangan Mikro, (Diskusi
kelompok C2 Temu Nasional Bazar Pengembangan Mikro: 2002), hal. 290.
35
intensitas dan sifat dari masalah-masalah tersebut bisa berbeda tidak hanya
menurut jenis produk, atau pasar yang dilayani, tetapi juga berbeda antar
lokasi atau wilayah, sektor atau antar subsector, antar jenis kegiatan, dan
a) Kesulitan Pemasaran
Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi
kualitas produk dan kegiatan promosi, cukup sulit bagi UMKM untuk
b) Keterbatasan Finansial
33
Tulus T.H Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Penting, (Jakarta: Salemba Empat: 2002), hal. 73.
36
menjadi salah satu kendala yang serius bagi UMKM di Indonesia. Hal
e) Keterbatasan Teknologi
f) Kemampuan Manajemen
g) Kemitraan
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
34
Musa Hubeis, Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2009), hal. 4-6.
35
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2011),
hal.2.
38
kualitatif.
lapangan.
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
2. Kehadiran Peneliti
instrumen utama dalam penelitian ini. Peneliti adalah alat peneliti utama
pengamatan tersebut.
36
Muh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet.7).hal.54.
39
a. Sumber Data
b. Jenis Data
Kota Praya. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menetapkan
pasar renteng.
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Rev.3 (Yogyakarta:
PT. Rineka Cipta, 1996), hal.134.
40
Data yang ada dilapangan sangat banyak dan beragam, dan tempatnya pun
a. Observasi
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
b. Wawancara/Interview
c. Dokumentasi
hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
tersebut.42
40
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011),
hal.231.
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 274.
42
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia.Cet 7, 2011), hal. 93.
42
5. Analisis Data
Pada kegiatan ini peneliti akan memilih data yang kira-kira dapat
penelitian yang valid dan benar tentang peran pegadaian syariah yang
terjadi di lapangan, juga sebagai bukti bahwa hasil penelitian yang telah
dilakukan agar memperoleh data yang valid dan benar, salah satu tekhnik
pemeriksaan data dalam penelitian ini adalah adanya kreabilitas data, yaitu
kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang
telah dikumpulkan.
pegadaian syariah pasar renteng maka salah satu cara yang digunakan
b. Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
Pasar Renteng.
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alpabeta,
2017), h.241.
45
d. Kecukupan referensi
khususnya keuangan.
e. Ketekunan Pengamatan
unsur dalam situai yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang
isu yang dicari dan kemudian memusatkan diri kepada hal-hal tersebut
H. Sistematika Penulisan
sistematis, penulisan dalam skripsi ini ditulis dalam beberapa bab dan sub
penelitian.
Pada tahun 1998, sebagai tahun berganinya era orde baru dan
taraf yang amat dini. Dalam kehidupan sosial umat Islam menjalankan
masyarakat.
Juli 2007 oleh asisten Pemkab Lombok Tengah. CPS Lombok Tengah
47
48
Ungga, UPCS Bonter (depan RSU Praya), dan UPCS Kopang Rembige.
a. Visi
dan jasa yang berbasis sistem syariah. Memiliki visi yaitu sebagai
49
Data dan Observasi di Pegadaian Syariah CPS Pasar Renteng, tanggal 2 April 2019
49
b. Misi
terbesar di kota Praya. Jarak yang ditempuh dari pusat kota Praya ke CPS
Pasar Renteng kurang lebih 2 KM. Secara spesifik CPS Pasar Renteng
50
Observasi, 22 Desember 2018
50
Renteng
kasir, gudang dan toilet. Sedangkan lantai kedua terdiri dari ruangan
dimulai dari tingkat yang paling tinggi hingga tingkat yang paling
rendah .
51
Observasi, 22 Desember 2018.
52
Observasi, 22 Desember 2018.
51
Gambar 1
Struktur Organisasi Pegadaian Syariah CPS Pasar Renteng
Pemimpin Cabang
M. Asfany. S.E, MM
Kasir
Gilang Penksir
Analisis Kredit
Rahmat Agung M
M. Zaki
Pengelola Agunan
Nelvi Safitri
Kasir
Afwan Pendar
53
Data dan Observasi di Pegadaian Syariah CPS Pasar Renteng, tanggal 2 April 2019
52
Keterangan:
a. Pemimpin Cabang
renteng.
barang jaminan.
yang berlaku.
dan penjualan.
perusahaan.
54
M. Asfany. SE, MM. Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara,
tanggal 09 Mei 2019.
53
9) Membina bawahan.
b. Pengelola Unit
d. Penaksir
e. Pengelola Agunan
1) Menerima
melunasinya.58
55
Teguh Triyono. Pengelola Unit Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara, tanggal
09 Mei 2019.
56
Nur. Rahmah, SE. Assistant Manager Operasional Pegadaian Syariah Pasar Renteng,
Wawancara, tanggal 09 Mei 2019.
57
Rahmat Agung M, Penaksir Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara, tanggal 09
Mei 2019.
54
f. Kasir
58
Nelfi Safitri, Pengelola Agunan Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara,
tanggal 09 Mei 2019.
59
Afwan Pendar, Kasir Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara, tanggal 09 Mei
2019.
60
M. Idham, Satpam Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara, tangga l 09 Mei
2019.
61
Dokumentasi, Data kepegawaian dan karyawan pegadaian syariah pasar renteng,
tanggal 09 Mei 2019.
55
berikut:
1. Produk Ar-Rahn
hutang dengan adanya benda yang menjadkan tanggungan itu seluruh atau
menjadikan suatu barang yang berupa harta da nada harganya jadi jaminan
hutang dan ia akan dijadikan pembayarannya jika hutang itu tidak dapat
dibayar”
hutang atau sebagianya dapat diambil, sebab sudah ada barang jaminan
tersebut.
jaminan kepada hutang atau pinjaman yang diterima daripada piutang atau
pemberi pinjaman.
seluruh Indonesia.
b. Pinjaman (marhun bih) mulai dari 50 ribu sampai dengan 500 juta
2. Pembiayaan Ar-Rum
62
Data tentang Produk-Produk dan jasa di Pegadaian Syariah Pasar Renteng, tanggal 10
Mei 2019.
57
d. Fotocopy KTP
e. Bersedia disurvey.63
3. Amanah
oleh pegadaian syariah CPS Pasar Renteng, produk ini merupakan skim
angsuran.
b. Persyaratan mudah
bulan.
63
Data tentang produk-produk Pegadaian Syariah Psar Renteng, tanggal 10 Mei 2019.
58
pengusaha mikro
Rum BPKB pada Pegadaian Syariah CPS Pasar Renteng, bertujuan untuk
dari kredit lessing yang menggunakan sistem bunga bersifat riba. Salah satu
produk yang diminati masyarakat selain produk rahn atau arrum emas yaitu
produk Ar-Rum BPKB. Skema yang digunakan pada produk Ar-Rum BPKB
4. Proses marhum bih ( pinjaman) hanya butuh 3 hari dan dapat segera cair
yang dibuktikan dengan BPKB dan STNK sesuai tertera dikartu tanda
tanda bukti pembelian dan poto copy KTP terdahulu. Jika kendaraan
64
https://www.pegadaian.co.id/produk/arrum diakses tanggal 24 mei 2019.
60
a. FC KTP STNK
b. FC PBB
c. FC Rekening Listrik
d. FC KK
e. FC Surat Nikah
h. FC STNK, dan
a. Petugas pegadaian syariah cps pasar renteng yaitu kasir atau penaksir
65
Dokumentasi, pegadaian syariah CPS Pasar renteng, 23 mei 2019
61
c. Setelah data nasabah iinput secara lengkap oleh kasir atau penaksir
d. Setelah survei kelayakan usaha tim analis melaporkan hasil survei dan
marhun yang sudah ditanda tangani akad oleh pinca, notaris, dan
nasbah.
CPS Pasar Renteng bahwa dilihat dari kebutuhan masyarakat sekarang ini
66
Nur Rahmah, S.E. Assistan manajemer operasiona Pegadaian Syariah Pasar Renteng ,
wawancara, tanggal 02 Juli 2019.
62
menengah, dan mikro, dengan jaminan BPKB, dan kelayakan usaha, dan
67
M. Asfany. SE, MM. Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara,
tanggal 02 Juli 2019.
63
68
Hj Husna Hidayati, Nasabah, Wawancara,tanggal 03- Juli 2019
69
Kimah, Nasabah, Wawancara,tanggal 03- Juli 2019
64
terutama pada aksesories HP, akan tetapi saat ini saya kekurangan
modal yang sudah ada untuk membeli persediaan barang berupa obat-
70
Baiq Marhamah, Nasabah, Wawancara,tanggal 03- Juli 2019
65
mengatakan bahwa “usaha yang sekarang dia rintis ini bermula hanya
71
Suwardi, Nasabah, Wawancara,tanggal 03- Juli 2019
66
usaha jual beli kayu sejak tahun 2016. Setelah orang tuanya wafat, pak
LPG, dengan modal berupa tabung gas yang dipinjamkan oleh pihak
agen LPG berjumlah 50 buah dan dengan tambahan modal lainnya, ibu
72
Junaidi Ardian, wawancara, tanggal 03- Juli 2019
73
Pak Nurdin, wawancara, tanggal 03-Juli 2019
74
Marlina Rahmah, wawancara, tanggal 03-Juli 2019
67
10. Salah seorang pegawai pegadaian Syariah Pasar Renteng yang peneliti
penyaluran dana pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yaitu
oleh pegadaian. Proses yang ditawarkan pun cukup mudah dan dana
75
Nursaini, wawancara, tanggal 03-Juli 2019
76
Salma, wawancara, tanggal 03-Juli 2019
68
77
Suherman, (salah satu pegawai), wawancara, Pegadaian Syariah CPS Pasar
Renteng, tanggal 03-Juli 2019
BAB III
PEMBAHASAN
besarnya uang pijaman yang bisa diberikan kepada nasabah tersebut, dan jika
membuat akad yang akan ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dicairkan
baru di kembalikan.
Nasabah gak perlu menunggu lama dalam pencairan dana, jika syarat telah
dipenuhi pencairan dana kurang lebih dalam 3/5 hari tergantung dari
78
M. Asfany. SE, MM. Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara,
tanggal 09 Desember 2019.
69
70
usaha mikro kecil menengah, kami mengamati dari sistem penerapan prinsip
syariah pada perum pegadaian syariah merupakan hal yang dilakukan oleh
prinsip syariah tersebut yang didasari dengan syariat islam adalah untuk
pembiayaan mikro.79
79
Iwayan Winastra S.H,( Salah satu Pegawai ), Wawancara, Pegadaian Syariah Pasar
Renteng, tanggal 10 Desember.
71
adalah sistem bagi hasil antara pihak pegadaian dan pihak nasabah, dimana
nasabah pembiyaan mikro dan mencatat barang modal apa sajakah yang
2. Setelah itu pihak pegadaian syariah dalam hal ini analis mikro dan asisten
analis mikro akan melakukan analisis terhadap data atau identitas dari
dan nilai usaha apakah memang layak untuk di salurkan dana atau tidak.
kepala warung mikro, karena kepala warung mikro yang akan memutuskan
80
Ibid.
81
Solihin, Wawancara, Pegadaian Syariah Pasar Renteng, tanggal 13 Desember 2019.
72
akad mudharabah. Lalu dilakukan pencairan dana, dalam hal ini pegadaian
- FotoCopy kartu KK
- FotoCopy BPKB
- FotoCopy STNK
- Foto kendaraan dan kwitansi jual beli (jika belum balik nama)
b. Persyaratan Rahn
- FotoCopy KK
- Materai 6.000
- FotoCopy KK (5 lembar)
4x6=10 lbr).
tinggal dan barang jaminannya. Dan jika semua sudah memenuhi syarat dan
pijaman yang bisa diberikan kepada nasabah tersebut, dan jika nasabah sudah
tindak waktu yang ditetapkan, barulah pihak pegadaian membuat akad yang
akan ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dicairkan pinjaman tersebut.
a. Rata-rata masyarakat itu karena usaha mikro dia belum mempunyai surat
izin usaha.
c. Dan belum punya PBB dan pajak bangunan, yang paling banya yang
a. Jaminan Mas.
c. Sertifikat tanah.82
Pasar Renteng yang cukup strategis yakni dipusat pertokoan pasar renteng.
82
M. Asfany. SE, MM. Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Pasar Renteng, Wawancara,
tanggal 09 Desember 2019.
75
ini beberapa respon nasabah tentang Peran Pegadaian Syariah CPS Pasar
Hal yang sama juga yang diungkapkan oleh Kimah nasabah yang
83
Hj. Husna Hidayati, Nasabah, Wawancara,tanggal 09- Desember 2019
84
Kimah, Nasabah, Wawancara,tanggal 09- Desember 2019
76
Syariah CPS Pasar Renteng, masyarakat tidak lagi sulit mencari modal
barang atau menitip dengan jangka waktu tertentu baik pengembalian bisa
cash maupun angsuran untuk modal usaha. Penuturan lebih lanjut tentang
pembiayaan usaha.86
85
Baiq Marhamah, Nasabah, Wawancara, tanggal 09- Desember 2019.
86
Suherman, Adminstrasi Pegadaian Syariah CPS Pasar Renteng, Wawancara, 10-Desember
2019.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pentingnya kehadiran pegadaian syariah. Selain itu trend yang mulai berpikir
untuk menerapkan pola hidup yang sesuai dengan syariat Islam, begitu juga
Pegadaian juga bisa membantu para UMKM seperti usaha toko baju,
usaha konter, dagang kios, usaha pedagang kaki lima, sejak adanya pegadaian
syariah para UMKM merasa terbantu. Selain itu juga sejak penerapan prinsip
syariah pada pegadaian syariah CPS pasar renteng merupakan sistem yang
tidak menyimpang pada Syariah Islam yaitu: Al-qur’an dan Hadist Nabi
77
78
B. Saran
berikut:
pokok pinjaman terhadap para nasabah agar tidak terjadi kecolongan dana.
.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2009, hlm. 388.
Gatut Susanta dan M Azrin Syamsuddin, Cara Mudah Mendirikan dan Mengelola
UMKM, Bogor: Raih Asa Sukses, 2009, hlm. 6
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013, hlm. 54
79
80
Musa Hubeis, Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 4-6.
Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, Yogyakarta: Grafika Indah, 2000,
hlm. 121.
Tulus T.H Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Penting, Jakarta: Salemba Empat: 2002, hlm. 73.
Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2016, hlm. 1.