Oleh :
IRAWAN
NIM. 152.14.5.013
i
ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL
SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN DAERAH DI PASAR JELOJOK DESA
KOPANG KEC. KOPANG KAB. LOMBOK TENGAH DALAM PERSPEKTIF
MANAJEMEN SYARIAH
Skripsi
Oleh :
IRAWAN
NIM. 152.14.5.013
ii
iii
iv
vi
MOTTO:
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi sAllah SWT, Tuhan semesta alam atas izin dan
mampu melangsungkan hidup di atas muka bumi dan mampu berfikir rasional, kritis,
kreatif dan ulet dalam bertindak. Shalawat dan salam atas kehadirat Rasulullah SAW
atas akhlak dan contoh tauladan yang dimiliki menjadikannya sebagai panutan bagi
Atas segala kerendahan hati, penulis menghadirkan karya ilmiah tentu masih
berharap semoga tulisan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi yang
berminat pada tema kajian ini, yang berjudul Analisis Manajemen Pengelolaan
perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram
sampai selesainya skripsi ini telah memperoleh banyak pelajaran dalam dunia proses
melangkah menggapai cita-cita bantuan dari berbagai pihak yang menjadi motivator
ix
1. Bapak Dr. H. Mutawalli, M. Ag, selaku Rektor UIN Mataram dan Dr.
H.Ahmad Amir Aziz, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
2. Bapak Dr. Muhamad Saleh Ending, MA selaku pembiimbing I dan Ibu Yunia
dapat terselesaikan.
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram yang senantiasa telah memberikan
penelitian.
4. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
5. Bapak Pimpinan Pasar Jelojok Desa Kopang Lombok Tengah yang telah
x
6. Sahabatku-sahabat (Elni, Fitri, Jaswadi, Apnia, Hendi) yang selalu
7. Kepada semua pihak khususnya warga masyarakat Pasar Jelojok Desa Kopang
yang telah berjasa kepada penulis yang hanya keterbatasan ruang hingga tidak
Semoga Allah SWT berkenan membalas dengan pahala yang setimpal atas
segala budi baik dan amal bantuan dari pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
xii
3. Lokasi Penelitian ........................................................................... 22
4. Sumber dan Jenis Data .................................................................. 23
5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 24
6. Metode Analisis Data .................................................................... 25
7. Uji Keabsahan Data ...................................................................... 26
H. Sistematika Pembahasan ..................................................................... 28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 62
B. Saran .................................................................................................. 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL
SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN DAERAH DI PASAR JELOJOK DESA
KOPANG KEC. KOPANG KAB. LOMBOK TENGAH DALAM PERSPEKTIF
MANAJEMEN SYARIAH
Oleh
IRAWAN
152.145.013
ABSTRAK
xv
BAB I
PENDAHULUAN
manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua
subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-
barang yang ada di pasar.2 Hal ini didasari atau didorong oleh faktor
perilaku-perilaku negatif para pelaku pasar. Jadi dalam hal ini beberapa ekonom
percaya bahwa ekonomi dalam pasar bekerja dengan efisien dan mereka juga
1
Philip Kotler & A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian (Jakarta: Salemba Empat, 2000), buku 1, h. 11.
2
Nur Faeni Ulyati, Strategi Pemasaran Pedagang Pasar Tradisional dalam Perspektif Ekonomi
Islam (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015), h. 15.
1
2
dalam mekanisme pasar, karena dengan adanya campur tangan pemerintah maka
yang berjalan sendiri tanpa ada yang mengontrol, ternyata telah menyebabkan
pengendalian (controlling).5
pasar tradisional dan pasar modern.6 Pasar tradisional sebagai pasar yang
Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama
dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang
koperasi dengan usaha skala kecil, menegah, dengan usaha skala kecil, modal
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) Edisi Ketiga, h.132.
3
Ain Rahmi, Mekanisme Pasar Dalam Islam (Pontianak: IAIN Pontianak, 2015), h. 182.
4
kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
ramai ini menjadi salah satu ciri khas pasar tradisional. Pasar tradisional yang
perdagangan yang dikelola dengan lebih modern, seperti kios dan toko.
Adapun susunannya biasanya di tengah pasar terdiri dari los yang memanjang
kebutuhan yang diinginkan. Biasanya sisi tepinya juga dipenuhi oleh para
lebih banyak. Sebagai pembatas sekaligus pagar pasar dengan luar pasar,
7
Nahdliyul Izza, Pengaruh Pasar Modern terhadap Perdagangan Pasar Tradisional
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2011), h. 40.
4
dibangun kios-kios mengitari pasar, yang dikelola secara lebih modern dan
Desa Kopang yaitu kurang disiplinnya para pedagang yang ada di pasar
pasar pada umumnya.9 Masyarakat (pedagang) yang ada di pasar Jelojok Desa
pasar yang disiplin sehingga para pembeli dengan nyaman, aman dan tentram
untuk berbelanja. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
8
Yusuf Pratama, Penerapan Manajemen Resiko Penggunaan Ruko Terhadap Dampak Revitalisasi
(Pembangunan) Pasar Tradisional Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam, IAIN Raden Intan
Lampung: 2016) h.70.
9
Hasil observasi. Tanggal 15 Oktober 2018.
10
Hasil Observasi, Tanggal 15 Oktober 2018.
5
B. Rumusan Masalah
berikut:
1 Tujuan Penelitian
c. Manfaat Penelitian
mencapai kebulatan study program strata satu (S1) pada jurusan Ilmu
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pasar jelojok di
2. Setting Penelitian
E. Telaah Pustaka
dianggap terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini adalah sebagai
berikut:
kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, dan sumber data diperoleh dari
11
Victor M. Manek Kiik, Kajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidak Optimalnya Fungsi
Pasar Tradisional Lolowa Dan Pasar Tradisional Fatubenao Kecamatan Kota Atambua, (Universitas
Diponegoro, Tesis 2006).
8
wawancara. Adanya pro dan kontra berakibat pada kehidupan sosial ekonomi
pedagang dimana pedagang yang berada di luar area pasar Babat mengalami
pedagang tradisional yang berada di pasar modern terlihat relatif stabil dan
grosir.
daerah.
12
Muhammad Zunaidi, Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Tradisional Pasca Relokasi
Dan Pembangunan Pasar Modern, (Skripsi: IAIN Sunan Ampel Surabaya, Sosiologi Islam, April
2013).
9
Penelitian ini dilakukan pada pasar sayur desa Jatimulyo Kecamatan Jati
F. Kerangka Teori
1. Manajemen Syariah
hasil optimal yang bermuara pada pencarian keridhaan Allah. Oleh karena
tertuang dalam Al-Quran, hadis dan beberapa contoh yang dilakukan oleh
para sahabat. Sehubungan dengan itu, maka isi dari manajemen syari’ah
13
Muhammad Yusuf, Analisis Pengaruh Pengelolaan Pasar Tradisional terhadap Pembangunan
Daerah dalam Perspektif Ekonomi Islam (Skripsi: IAIN Raden Intan Lampung, 2016 ).
10
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan masih banyak hal lagi yang
belum tersebutkan. ada dua pandangan islam dalam melihat harta, sebagai
dititik beratkan pada bidang ekonomi tidak akan lepas dari kehati-hatian
tujuan tertentu.16
art of getting things done throgh people). Manajemen dalam arti luas adalah
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti
jalannya suatu proses dalam mencapai suatu tujuan tentulah memiliki fungsi-
dicapai selama masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat
17
Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 5.
George R. Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2013), h. 11.
18
12
secara tajam dan tegas, karena setiap manajer dalam usaha atau
dengan baik.20
2. Manajemen Pengelolaan
19
Siswanto, Pengantar Akuntansi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 42.
Ibid., h. 50.
20
13
pengelolaan, pasar dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar
modern.21
manajemen.
21
Stephen, Mary Colter, Manajemen (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010), h. 7.
14
2. Prinsip pengelolaan
baik. Perencanaan yang dilakukan berpijak pada visi dan misi yang
kelembagaan.
3. Pasar
pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara
Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu orang
produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang
sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Pasar secara
pembeli. Bagi produsen, posisi pasar mempunyai arti yang luas, sebagai
sehari-hari. Seiring perkembangan zaman saat ini dikenal dengan istilah pasar
Satria, Pasar Modern dan Pasar Tradisional (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 3.
22
17
1. Pasar Modern
pada satu tangan bermodal kuat dan dilengkapi label harga yang
2. Pasar Tradisional
bangunan biasanya terdiri dari kios-kios ata gerai, los dan dasaran
Ibid., h. 9.
23
18
pakaian, barang elektronik, ada, dll. Selain itu, ada pula yang
pasar.
Ibid., h. 18.
24
19
berikut :
menawar.
mereka kenal.
antar pedagang.
4. Pendapatan
penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun
20
dari hasil sendiri yang dimulai dengan sejumlah uang atau jasa atas dasar
seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Definisi lain
karenanya setiap orang yang bergelut dalam suatu jenis pekerjaan tertentu
5. Pendapatan Daerah
iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah
G. Metode Penelitian
Metode penelitian ini merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
Syahrial dan Sutoyo, |Peranan PAD dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kota Lhokseumawe
28
gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,
1. Pendekatan Penelitian
holistik, dan dengan cara deskriptif data bentuk kata-kata dan bahasa,
metode ilmiah.31
2. Kehadiran Peneliti
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai
30
Muhammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54.
31
Lexi J, Meloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000),
hlm.6.
23
surat izin penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
3. Lokasi Penelitian
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2016),
hlm.222.
24
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dan digali melalui hasil
33
Rosdi Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komonikasi, (Jakarta: PT. Raja Grpindo
Persada, 2006), hlm.29.
34
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Grapindo Persada,
2005), hlm.121.
25
a. Metode Observasi
b. Metode Wawancara
diperoleh.36
35
Sudarwan Denim, Menjadi peeliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia) h.130.
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfhabeta, 2013),
h.138.
26
c. Dokumentasi
surat, catatan harian, cendra mata, laporan, dan poto. Sifat utama
data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga memberi
pasar tradisional, serta data yang diperoleh dari Kepala Pasar dan
Pedagang.
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
37
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm.141.
27
bersamaan, yaitu:
bersifat naratif.
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
hlm.244.
39
Ibid hlm.219-220.
28
terhadap data itu.40 Dalam penelitian ini teknik yang digunakan sesuai
a. Triangulasi Sumber
b. Triangulasi Metode
hlm.330.
41
Djam’an Satori dan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013)
hlm.170.
29
H. Sistematika Pembahasan
pustaka, kerangka teori, ruang lingkup dan setting penelitian, metode penelitian,
Bab II: Paparan Data dan Temuan. Dalam bab ini diuraikan tentang
paparan data dan temuan penelitian yang ditemukan di lapangan. Adapun temuan
dan data tersebut antara lain tentang gambaran umum lokasi penelitian, Selain itu
Lombok Tengah.
Bab III: Pembahasan. Dalam hal ini berisi tentang pembahasan yang
merupakan inti dari penelitian ini yaitu manajemen syariah dan respon pedagang.
42
Ibid, hlm.171.
30
Bab IV: Penutup. Dalam bab ini menguraikan tentang penutup yang di
bagian penutup, dan saran dari hasil analisis data yang berkaitan dengan
penelitian.
BAB II
pemerintah diberikan kepada pihak kedua (kepala kampung) tahun 1998 yang
terletak di Dusun II RW. 05, RT. 02 dan mulai dibangun sebagai pasar desa
pada tanggal 04 Februari 1986 dari biaya swadaya masyarakat dengan luas
tanah 7.476 m2, luas bangunan 1.602 m2 yang terdiri dari jumlah kios 1.237
buah, los 1.299 buah, tempat terbuka 3.338 m2. Batas-batas Pasar Jelojok
Kopang, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Raya dan sebelah barat
berbatasan dengan Terminal. Saat ini los berjumlah 1.299 buah dan masih
kosong 546 buah. Penyewaan los dengan ketua dan sekertaris pasar yaitu
Bapak Safruddin dan Bapak Lalu Kariawan hingga saat ini pasar masih
31
32
yang ada di kecamatan kopang selain itu pasar jelojok merupakan pasar yang
pusat perdagangan paling besar diantara pasar tradisional lainnya yang ada di
kecamatan Kopang.
43
Profil Pasar Jelojok Desa Kopang, dikutip tanggal 12 Desembar 2018.
33
sebabagai berikut :
Gambar 4.1
KETUA
SAFRUDDIN
SEKERTARIS
L. KARYAWAN
BENDAHARA
SABIRIN
s w i si usi
Ke as sekunder :Dokumentasi
Sumber data Kend Sampasar
pengelola Sa
34
Tabel 4.2
Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional Jelojok Desa Kopang
NO. Sarana Dan Jumlah Keterangan
Prasarana
Umum
Motor/Mobil
Desa Kopang Memilki sarana dan Prasarana yang cukup lengkap Seperti
Tabel 4.3
Jumlah Los yang disewakan dan Harga Pertahun
NO. Los yang Jumlah Harga
disewakan Pertahu
n
1. Los Tertutup 185 buah Rp.
6.000.00
0
2. Los Terbuka Kain 180 buah Rp.
4.200.00
0
3. Los Ikan 205 buah Rp.
4.500.00
0
4. Los Bah/Klontong 170 buah Rp.
4.500.00
0
5. Los Sayuran 195 buah Rp.
4.500.00
0
6. Los Sate 175 buah Rp.
5.000.00
0
7. Los Terbuka Baru 189 buah Rp.
3.700.00
0
Jumlah 1.299 buah Rp.
32.400.0
00
Sumber data sekunder : Data pasar Jelojok
Berdasarkan dari tabel di atas dari total 1.299 buah los yang
disewakan, terdapat 546 buah los yang kosong atau belum tersewakan yang
terdiri dari los terbuka baru, los sate dan los ikan.
36
Visi
“Terwujudnya pasar yang tertib, bersih, indah, dan nyaman dalam memajukan
Misi
meningkatkan pengawasan.
Pasar Jelojok yang menjadi tempat lokasi penelitian, sarana prasarana Pasar
adalah sebagai Kepala Pasar, beliau mengatakan tentang sarana dan prasarana
“ Pasar Jelojok desa Kopang memiliki sarana dan prsarana cukup baik,
dan memberikan sumbangsih terhadap pembangunan pasar, serta
kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Kopang, bahwa yang diterapkan
dalam manajemen pengelolaan pasar jelojok sebagai sumber
pendapatan daerah adalah sosialiasasi peraturan Bupati mengenai
karcis/pajak untuk para pedagang karena di peraturan di peraturan
Bupati tahun 2017 yang kemarin target tertinggi karcis untuk
pedagang itu mulai dari Rp.500 sampai Rp.1000 tapi di peraturan
karcis tahun 2017 ini ternyata tidak bisa meningkatkan pendapatan
Daerah dan juga berkurangnya masyarakat yang keluar berdagang
karena ada relokasi pasar. akhirnya dirubah lagi di tahun 2018
peraturan karcis ini mulai dari Rp.1000 sampai Rp.2000 agar pasar
Jelojok desa Kopang bisa sebagai sumber pendapatan daerah.”44
sekretaris pasar, mengatakan hal yang sama tentang sarana dan prasarana pasar
jelojok :
“Pasar Jelojok Desa Kopang memiliki sarana dan prasarana yang cukup
baik, pasar juga memberikan sumbangsih bukan untuk pembangunan
Desa melainkan untuk kelembagaan, BPK, MPK, dan
olahraga.Manajemen pengelolaan diserahkan seluruhnya kepada
kepala pasar, sedangkan kepala Desa hanya membentuk, mengawasi,
dan menjalankan seperlunya. Sementara itu juga pernah diadakan rapat
pertemuan antara aparatur desa dengan pengurus pasar mengenai
manajemen pengelolaan pasar Jelojok Desa Kopang, karena banyak
pedagang yang complain dengan tidak puasnya para pedagang dengan
manajemen pengelolaan pasar yang begitu masih amburadul,
44
Wawancara, Dengan Kepala Pasar, Bapak Safruddin, Pada 12 Desember 2018.
39
Desa Kopang, terkait masalah penataan ruang dan jenis dagangan yang dijual
oleh pedagang masih kurang efektif di antara pedagang seperti yang terjadi
sampai saat ini yaitu mulai dari pedagang pakaian, sayur mayur,daging dan
lainnya masih ditempatkan dalam satu titik, sehingga itu salah satu faktor
45
wawancara, Dengan Sekretaris pasar, Bapak L.Karyawan, pada 12 desember 2018.
46
Wawancara dengan Bendahara Pasar Jelojok Desa Kopang, Bapak Sabirin, Pada 12 Desember
2018.
40
pasar yang kurang kondusif. Maka dari itu, pihak pemerintah baik dari Desa
masalah yang ada untuk mewujudkan pasar yang lebih maju dan produktif
kedepannya.47
b. Wawancara dengan pedagang los terbuka (los sayuran dan los ikan)
sayuran, sama halnya dengan yang disampaikan oleh para pedagang di los
para pedagang, dan belum ada pengaruhnya untuk para pedagang, karena
meresahkan para penjual yang penyewa los di dalam pasar karena sangat
masih kurang efektif, pendapatan mereka berkurang hingga 50% karena para
amburadul antara penjual ini dan penjual itu ditaruh di satu titik. Para
pedagang los sayuran dikenakan pungutan perhari sebesar Rp. 2000 dan
menurut mereka dengan pungutan sebesar itu tetapi fasilitas yang diberikan
sangat kurang memadai, seperti kamar mandi/WC umum yang tidak terawat,
rusaknya jalanan di dalam pasar, dan atap yang bocor ketika hujan
47
Wawancara Dengan Pedagang Penyewa Los Tertutup Bapak Supar, Dan Ibu Ana, Pada 12
Desember 2018.
41
Kopang.48
sama bahwa:
48
Wawancara Dengan Pedagang Penyewa Los Sayuran Ibu Sumiati, Ibu Diana, Pada 12 Desember
2018.
49
Roni Azzahra, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
50
Novi, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
42
“Aku ke laek wah elek te bedagang sak sik taok sak bun terapan isik
kepale pasar Jelojok Kopang ne tebaitang pajak pade-pade seribu
sampai due ribu setiap jelo, lamun masalah sak sikm ketuanan tie
manajemen pengelolaan pasar menurutk jak cukup baik laguk sak
paling aku keluhan masalah pengelolaan ne masihne ore, ore dalem
tata ruang artine selapuk pedagang sayur, pakean, daging, kance
pedagang sak lainan iye campur aduk te taokn besopok.”
“Saya udah lama jualan di pasar ini dan yang saya tau kepala pasar
menerapkan kepada kami selaku pedagang memungut pajak setiap
hari sama-sama seribu sampai dua ribu, kalau masalah yang kamu
tanyakan ini tentang manajemen pengelolaan pasar menurut saya di
sini cukup baik tapi yang menjadi keluhan saya dalam pengelolaan
ini masih amburadul dalam artian semua pedagang sayur,pakaian,
daging dan pedagang lainnya di taruh di satu titik atau campur.”52
51
Sumiati, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
52
Inaq Adit, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
53
H. Saupi , Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
43
pasar Jelojok Desa Kopang ini masih kurang efektif dari segi kebersihan,
manajemen pengelolaan pasar Jelojok Desa Kopang ini berbeda dari pasar-
Berikutnya Inaq Luis selaku pedagang sayur mayur yang ada di Pasar Jelojok
Dari penjelasan Inaq Luis selaku pedagang sayur mayur pasar Jelojok
Desa Kopang dia merasa masih kurang puas dengan pemerintah pasar dalam
54
Inaq Luis, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
44
mau.
adanya pengelolaan yang baik, hal tersebut dapat dilihat dari penyediaan
sarana dan prasarana untuk para pedagang serta belum mampu menciptakan
suasana nyaman bagi para konsumen dan pembeli, misalnya WC umum yang
tidak terawat, kondisi tempat berjualan yang belum memadai, seperti los, kios,
55
Inaq Rahman, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
45
jelas terlihat dari sisi infrastruktur penyedia tempat berjualan bagi pedagang,
pedagang sayuran, mereka berjualan ditepi jalan utama, padahal jalan tersebut
terbilang padat pengguna karena juga merupakan lahan parkir Pasar Jelojok
belum tercapai.
2. Prinsip pengelolaan
perencanaan pasar yang meliputi fisik maupun perencanaan non fisik pasar.
a) Areal parker
Air bersih
d) Tempat ibadah
e) Toilet umum
f) Pos keamanan
sebagainya.
2) Sebagai tempat terjadinya proses transaksi jual beli antara penjual dan
oleh Kantor Pengelolaan Pasar, kantor ini memiliki wewenang untuk menata
penataan para pedagang agar dapat terlaksana dengan baik, dan pasar dapat
dan menyarankan. Demikian juga bawahan yang baik tidak pernah menggugat
konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati. Dari hasil
pasar tradisional Jelojok Desa Kopang, karena pemimpin pasar Jelojok Desa
49
pedagang untuk menyewa los atau kios yang masih kosong di dalam pasar.56
mentata para pedagang untuk menyewa los atau kios yang masih kosong
didalam pasar, namun hal itu hanyalah keinginan para pedagang yang telah
Oktober 2018.
BAB III
PEMBAHASAN
berkembang lebih baik untuk dapat bersaing dengan pusat pembelanjaan dan
toko modern.
perdagangan.
kepentingan masyarakat.
50
51
Berdasarkan apa yang telah dibahas pada bab paparan data dan
adanya pengelolaan yang baik, hal tersebut dapat dilihat dari penyediaan
57
Siti Fatimah Nurhayati, Peran dan Fungsi Pasar, www.Fatimah.web.id. dikutib Tanggal 20
Oktober 2018.
52
orang (the art of getting things done through people). Manajemen dalam
benar tidak diterapkan oleh pasar tradisional Jelojok Desa Kopang untuk
Desa Kopang. di lihat dari visi misi yang sudah di paparkan pada bab
58
Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara,
2014).h.5.
53
Sekertaris
Bendahara
nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah
yang bersih, aman, nyaman serta efektif. maka dapat disimpulkan bahwa
belum tercapai.
2. Prinsip pengelolaan
baik.
jangka pendek.
57
Desa Kopang:
pasar.
ini :
-Area parkir
sampah
-Air bersih
- Tempat ibadah
-Toilet umum
- Pos keamanan
berikut :
di setiap desa.
pedagang untuk menyewa los atau kios yang masih kosong di dalam
pasar.59
Oktober 2018.
60
atau kios yang masih kosong didalam pasar, namun hal itu hanyalah
terealisasi.
pasar, sehingga ini yang menjadi salah satu faktor pasar tradisional
Tabel 4.4
Pendapatan Pedagang
NO Jenis Pendapatan Pendapatan
Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa pedagang, pada
12 Desember 2018
61
pedagang los tertutup/los sembako, los sayuran dan los ikan. Rata-
telah terealisasi maka kondisi pasar akan terlihat rapi dan nyaman
rapi, dan kurang tertib baik dilihat dari segi penyediaan infrastruktur, maupun
dari segi manajemen yang didapat dari hasil wawacara dengan pedagang.
Padahal Islam menganjurkan segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar,
62
dengan baik, dan segala sesuatu tidak diperbolehkan dilakukan secara asal-
asalan. Islam sebagai agama yang sempurna menuntut segala sesuatu dilakukan
secara baik terlebih lagi masalah keuangan tentunya harus dilakukan secara
Ibuk Novi selaku penjual sandal juga mengungkapkan hal yang sama
bahwa:
Juga mengungkapkan:.
60
Roni Azzahra, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
61
Novi, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
63
mengatakan:
“Aku ke laek wah elek te bedagang sak sik taok sak bun terapan isik
kepale pasar Jelojok Kopang ne tebaitang pajak pade-pade seribu
sampai due ribu setiap jelo, lamun masalah sak sikm ketuanan tie
manajemen pengelolaan pasar menurutk jak cukup baik laguk sak
paling aku keluhan masalah pengelolaan ne masihne ore, ore dalem
tata ruang artine selapuk pedagang sayur, pakean, daging, kance
pedagang sak lainan iye campur aduk te taokn besopok.”
“Saya udah lama jualan di pasar ini dan yang saya tau kepala pasar
menerapkan kepada kami selaku pedagang memungut pajak setiap
hari sama-sama seribu sampai dua ribu, kalau masalah yang kamu
tanyakan ini tentang manajemen pengelolaan pasar menurut saya di
sini cukup baik tapi yang menjadi keluhan saya dalam pengelolaan
ini masih amburadul dalam artian semua pedagang sayur,pakaian,
daging dan pedagang lainnya di taruh di satu titik atau campur.”63
62
Sumiati, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
63
Inaq Adit, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
64
pasar Jelojok Desa Kopang ini masih kurang efektif dari segi kebersihan,
manajemen pengelolaan pasar Jelojok Desa Kopang ini berbeda dari pasar-
Berikutnya Inaq Luis selaku pedagang sayur mayur yang ada di Pasar
Dari penjelasan Inaq Luis selaku pedagang sayur mayur pasar Jelojok
Desa Kopang dia merasa masih kurang puas dengan pemerintah pasar dalam
64
H. Saupi , Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
65
Inaq Luis, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
65
mau.
yang ada di pasar Jelojok Desa Kopang bahwasannya dia merasa masalah
manajemen pengelolaan pasar jelojok ini sudah sangat baik, tapi yang
Inaq Rahman merasa kurang laris, dan dia sangat berharap kepada
biasanya.
66
Inaq Rahman, Wawancara, Pasar Jelojok Desa Kopang, Pada 12 Desember 2018.
66
sehingga itu yang membuat para pedagang dan pembeli tidak merasa
dan pembeli terganggu. Dan dari sisi lain juga para informan
pasar yang ada di pasar Jelojok ini agar pengelolaannya di kelola secara
efektif.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan oleh peneliti di atas, maka
tengah antara lain: (a) Pengelola pasar tradisional Jelojok Desa Kopang
yang baik. (b) Sarana dan Prasarana seperti atap yang bocor, WC umum yang
tidak terawat, kondisi tempat berjualan yang kurang memadai untuk para
konsumen dan pembeli. (d) Pengelola pasar tradisional membiarkan saja tanpa
ada penanganan yang tegas. (e) Pengelola pasar hanya memberikan arahan-
pemerintah pasar.
Kopang antara lain: (a) Para pedagang dan pembeli merasa kurang aman dan
67
68
tersebut. (b) Para pedeagang berharap kepada pemerintah pasar agar masalah
strategi baru dalam mengelola Pasar Tradisional Jelojok Desa Kopang dengan
lebih kondusif dan efektif lagi, agar pasar Jelojok Desa Kopang bisa dikatakan
B. Saran
berikut:
Kopang Lombok Tengah. Inisiatif dari pihak pengelola pasar tentunya sangat
dari pihak pemerintah pasar, agar supaya Pasar Jelojok Desa Kopang bisa
untuk dijadikan referensi dan disarankan untuk peneliti yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno Sadono, Mikro Ekonomi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013 Edisi
Ketiga.
Rahmi Ain, Mekanisme Pasar dalam Islam Pontianak: IAIN Pontianak, 2015.
Usman Husaini, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Satria, Pasar Modern Dan Pasar Tradisional Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Ruslan Rosdi, Metode Penelitian Public Relation dan Komonikasi, Jakarta: PT. Raja
Grpindo Persada, 2006.
Pengelolaa Pengel adalah suatu 2. Tatacara Desa Kopang sebagai sumber pendapatan
Lombok
Tengah
patan daerah adalah pendapatan pendapatan pasar Jelojok Desa Kopang untuk memenuhi
yang diproleh pendapatan 2. Apa saja jenis pedapatan yang diterima daerah
dipungut
berdasarkan
peraturan
daerah sesuai
dengan
peraturan
perundangan
yang berlaku.