BAB I
PENDAHULUAN
informasi
yang
bersifat
mengenalkan,
menawarkan
dan
karena occupancy pada hari-hari biasa (weekdays) belum mampu mencapai target
penjualan yang maksimal. Namun dengan sarana promosi internet marketing
Hotel Kartika Graha berpeluang mendatangkan tamu diluar masa high season
tersebut khususnya bagi masyarakat pengguna internet dengan jalan memberikan
trigger berupa event/promo hotel melalui email marketing, affilasi marketing,
informasi website, search engine marketing (SEO), dan social media.
Selanjutnya, penerapan e-marketing pada Hotel Kartika Graha semakin
menunjukan peran pentingnya khususnya dalam hal pemesanan dan reservasi
kamar hotel. Kerjasama Hotel Kartika Graha dengan pihak lain dalam bentuk
affiliasi online menjadi salah satu kekuatan tersediri dalam pemasaran Hotel
Kartika Graha khususnya dalam menghadapi persaingan reservasi hotel secara
online. Konsumen dapat memesan kamar dari jarak yang jauh dan tidak langsung
mendatangi hotel. Hal ini dimungkinkan apabila konsumen didukung oleh piranti
komputer dan infrastruktur informasi online yang baik.
Dengan memanfaatkan internet marketing, Hotel Kartika Graha mampu
membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen dan mitra bisnis serta
telah banyak membantu perusahaan dalam memotong biaya dari berbagai fungsi
pemasaran karena dapat mengurangi intensitas tatap muka langsung dengan calon
konsumen yang biasanya membutuhkan biaya yang tidak murah untuk
menjangkau mereka.
Berdasarkan uraian dari penjelasan diatas dan melalui keterlibatan penulis
dalam kegiatan di lapangan, baik melalui pengamatan maupun praktek secara
langsung, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Penerapan E-
Marketing Sebagai Salah Satu Media Promosi Online pada Hotel Kartika Graha
Malang. Temuan ini sangat penting terutama dalam memberikan informasi yang
lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-marketing dan
memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
10
11
marketing
(E-Marketing)
merupakan
bentuk
usaha
dari
12
bersifat tidak langsung, serta penggunaan seluruh teknologi yang dapat membantu
menghubungkan bisnis dengan pelanggannya. Dengan definisi tersebut, emarketing melingkupi seluruh aktifitas bisnis melalui world wide web dengan
tujuan menarik peluang bisnis baru, mempertahankan pelanggan dan membangun
indentitas brand.
Walaupun menawarkan kegunaan yang sangat besar, e-marketing bukanlah
sebagai pengganti cara pemasaran konvensional, sepereti surat-menyurat, iklan,
dan semua kegiatan promosi yang dilakukan untuk melakukan penjualan. Emarketing merupakan proses yang memanfaatkan cyberspace sebagai alat
komunikasi untuk melengkapi pemasaran konvensional.
list
(e-mail),
chatting,
dan
pelayanan
internet
lainnya,
13
2. Interaction.
Komunikasi interaktif adalah kemampuan internet yang lain, seperti forum
diskusi dan chat groups, formulir interaktif untuk pesanan, feedback, dan
dukungan teknis, e-mail untuk menjawab permintaan dan komentar secara
online. Feedback yang cepat dan efisien kepada konsumen dan tanggapan
dari konsumen support specialists memberi beberapa kesempatan untuk
menunjukkan
perhatian
perusahaan
pada
konsumennya,
sehingga
14
dan mengurus informasi yang disimpan pada server situs Web cross-link.
Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara tim, work groups, dan
rekan bisnis, sehingga dapat melengkapi peran strategi bisnis perusahaan.
5. Electronic Commerce (EC).
Internet menjadi platform teknologi EC. Internet menghubungkan
perusahaan dengan konsumen dan penjualnya, sehingga memungkinkan
perusahaan pengguna internet dapat memasarkan, membeli, menjual, serta
mendukung produk dan pelayanan secara elektronik. Beberapa keuntungan
berbisnis lewat internet terletak pada aplikasi EC. EC memungkinkan
untuk membuka pasar dan/atau membuat produk dan pelayanan baru.
6. Integration.
Perusahaan yang bekerja menggunakan internet mengintegrasikan
aktivitas di luar dengan proses bisnis di dalam perusahaan secara online.
Sebagai contoh, situs Web perusahaan tersambung dengan database
operasional yang tersimpan pada Server Web Intranet, sehingga
pengunjung situs Web perusahaan tersebut dalam memperoleh informasi
lebih detail, up-to-date, dan dapat digunakan untuk mendukung aplikasi
EC. Sehingga keuntungan perusahaan dari teknologi internet timbul dari
efisiensi dan inovasi proses di dalam dan luar perusahaan.
Selain itu menurut Kotler & Amstrong (2008, h. 544), e-marketing
memberikan keuntungan atau manfaat pada konsumen maupun marketers.
15
16
17
18
19
4. E-mail Marketing
E-mail merupakan singkatan dari electronic mail, yang berarti surat dalam
bentuk elektronik yang dikirimkan melalui komputer satu ke komputer
lainnya dalam suatu network (jaringan komputer) atau melalui jaringan
internet (Mujiyana dkk, 2009). Istilah e-mail marketing mengacu ke
seluruh perangkat proses, strategi pemasaran dan pesan e-mail, data, dan
teknologi yang memungkinkan komunikasi ini (Onggo, 2007). Menurut
Kalyanam dkk, (2002), e-mail digunakan untuk tiga fungsi utama, yaitu
pertama fungsi promosi, kedua memberikan layanan konsumen, dan ketiga
berfungsi untuk menerima pertanyaan dari konsumen.
5. Affiliate Marketing
Pemasaran afiliasi (affiliate marketing) adalah pendekatan pemasaran di
mana orang lain mempromosikan produk dan jasa suatu perusahaan
tertentu dan sebagai imbalannya mereka menerima pembayaran untuk
setiap penjualan yang dibuat sebagai akibat langsung dari upaya mereka
(McPheat, 2011).
6. Official Website
Pemasaran yang melalui website resmi perusahaan yang menampilkan
informasi
mengenai
produk
yang
lengkap
dan
detail
sehingga
20
21
tubuh, dan aneka media komunikasi yang menggunakan kertas (aneka macam
surat menyurat, surat kabar, brosur, majalah, dan tabloid). Sedangkan media
komunikasi elektronik antara lain adalah media audio-visual (televisi, film),
interkom, radio, pager, internet (situs web dan e-mail), teleconference, video
conference, telepon, dan handphone (Purwanto, 2006, h.3).
Bertitik tolak pada pengertian media atau sarana komunikasi yang
disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama media atau sarana
komunikasi adalah alat untuk memperlancar proses komunikasi. Disebut demikian
karena dalam kenyataannya mampu berfungsi sebagai alat untuk:
1. Mempermudah penyampaian pesan atau informasi
2. Membangkitkan motivasi komunikan
3. Mengefektifkan proses penyampaian informasi
4. Mempersingkat waktu penyampaian informasi
5. Menghubungkan komunikator dan komunikan yang berjauhan
6. Menambah daya tarik informasi atau pesan yang akan disampaikan
7. Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan
Untuk penggunaan media komunikasi yang tepat diperlukan pemilihan
yang seksama, disesuaikan dengan maksud komunikasi yang diperlukan karena
setiap media komunikasi mempunyai kekuatan dan kelemahan.
22
23
24
BAB III
DESKRIPSI UNIT KERJA
Gambar 1.
Bangunan Hotel Kartika Graha Malang
Sumber: www.kartikagrahahotel.com
Hotel Kartika Graha mengangkat konsep Bussines Hotel, sehingga sasaran
tamu dari hotel ini lebih diutamakan untuk pengunjung yang sifatnya adalah tamu
bisnis. Menurut Mahmudi dan Zuhroh (2015) bussines hotel adalah hotel yang
25
digunakan dengan tujuan untuk berbisnis didaerah tertentu dan juga termasuk ke
dalam transit hotel, yaitu hotel yang digunakan dengan tujuan untuk persinggahan
sementara sebelum melanjutkan suatu perjalanan ke tempat tertentu.
Awal mulanya sebelum dibangun menjadi sebuah hotel, dulunya lahan ini
merupakan sebuah pertokoan yang bernama Tiara Indah Supermarket. Pada
tahun 1987 tempat ini beralih dan dibangun sebuah hotel berbitang dengan
fasilitas yang lengkap. Jumlah kamar yang ada di hotel ini berjumlah 79 kamar,
yang terdiri dari beberapa jenis kamar yang digolongkan berdasarkan harga dan
fasilitas. Beberapa jenis itu diantaranya ialah superior, deluxe, executive,
executive suite, dan the ambassador. Pembangunan Hotel ini berjalan selama dua
tahun masa pembangunan pada tahun (1987 1989). Pada tanggal 26 Agustus
1989 hotel ini dibuka dengan soft opening dan diberi nama Kartika Price Hotel.
Pada awal periode Hotel Kartika Graha ini dipegang oleh Bapak Paul
Sastro Sandjojo sebagai salah satu pemegang saham dan pemimpin hotel.
Kemudian pada bulan Februari 1990, posisi beliau diserahkan kepada Bapak
Frans Rempangilei sebagai General Manager. Beliau memimpin sampai akhir
Agustus 1992, kemudian September 1992 pimpinan dipegang oleh Bapak I Made
Mastra sebagai Resident Manager. Setelah memimpin Kartika Graha selama 6
tahun (992 1998), Bapak I Made Mastra menyerahkan pimpinan hotel inikepada
Bapak Hari Soeryono sebagai Resident Manager yang baru dan beliau hanya
memimpin hotel hingga sampai akhir tahun 1999. Setelah itu pimpinan dialihkan
kepada Ibu Aliefia sampai dengan sekarang. Pada bulan Agustus 1996, sesuai
dengan peratran pemerintah untuk menggunakan bahasa Indonesia, maka Kartika
26
Prince Hotel diubah namanya menjadi Kartika Graha Hotel yang mempunyai logo
paying keraton dengan predikat hotel bintang tiga.
Gambar 2.
Tampilan Logo Hotel Kartika Graha Malang
Sumber: Hotel Kartika Graha
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, tujuan utama
Hotel Kartika Graha adalah memuaskan pengunjung dengan mengutamakan
kualitas layanan dan melalui berbagai macam fasilitas yang disediakan seperti
kamar hotel (rooms), ballroom, meeting room, swimming pool, food and
beverages, spa, karaoke & pub, patisseries, laundry dan rent car.
pelayanan
yang
berkualitas
terhadap
seluruh
27
: 1.600 m2
28
1. Room
Hotel Kartika Graha memiliki jumlah kamar sebanyak 79 kamar dengan
beberapa jenis tipe kamar. Beberapa diantaranya terdiri dari Superior,
Deluxe Room, Deluxe Executive Room, Executive Suite Room dan The
Ambasador Room, dimana kamar-kamar tersebut terletak di delapan lantai
yang berbeda. Setiap kamar dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, mini
bar, Coffee making facility, safe deposite box, telephone dengan direc line,
dan flat TV indovision satellite serta menggunakan sistem keamanan
berupa vingcard.
Jenis- jenis kamar pada Hotel Kartika Graha:
1) Superior Room
: 35 kamar
2) Deluxe Room
: 33 kamar
3) Executive Room
: 17 kamar
: 10 kamar
: 1 kamar
: 14 kamar
2) Lantai IV
: 14 kamar
3) Lantai V
: 14 kamar
4) Lantai VI
: 14 kamar
5) Lantai VII
: 13 kamar
6) Lantai VIII
: 14 kamar
29
Harga kamar tamu (Publish Rate) Hotel Kartika Graha Malang menurut
tipenya:
1) Superior Room
Rp. 813.000,-
2) Deluxe Room
Rp. 998.000,-
3) Executive Room
Rp. 1.220.000,-
4) Executive Suite
Rp. 1.415.000,-
Rp. 2.875.000,-
2. Meeting Room
Hotel Kartika Graha memiliki 4 tipe meeting room yang terdiri dari:
Tabel 1. Jenis dan Kapasitas Meeting Room Hotel Kartika Graha.
30
4. Coffee Shop
Hotel Kartika Graha juga memberikan fasilitas Coffee Shop yang diberi
nama Bamboo Coffee Shop yang menyediakan makanan dengan
penataan buffet style untuk breakfast dan ala carte untuk lunch dan dinner
dengan makanan oriental maupun continental. Bamboo Coffee Shop buka
selama 24 Jam.
5. Swimming Pool
Fasilitas tambahan yang diberikan oleh Hotel Kartika Graha ialah kolam
berenang yang ada di samping Bamboo Coffee Shop. Selain dari
memberikan fasilitas untuk tamu yang menginap, kola mini juga
disewakan untuk kalangan umum yang tidak menginap dan hanya ingin
berenang dengan tarif sebesar Rp.30.000,00/orang.
6. Drug Store
Fasilitas lain yang menjadi pelengkap dari Hotel Kartika Graha ialah drug
store yang menyediakan barang-barang kebutuhan tamu. Disamping itu
juga terdapat beberapa souvenir khas kota Malang.
7. Laundry
Memberikan fasilitas laundry bagi pengguna kamar hotel untuk pencucian,
penyetrikaan, sampai pengantaran kembali ke kamar tamu.
31
3.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description pada Hotel Kartika Graha
Gambar 3.
Struktur Organisasi Hotel Kartika Graha
Sumber: Hotel Kartika Graha (2012)
1. General Manager
Merupakan pimpinan tertinggi di hotel yang bertugas untuk membuat
kebijakan-kebijakan di dalam perusahaan untuk meningkatkan pelayanan
yang diberikan kepada pengguna jasa hotel. General Manager
bertanggung jawab kepada pemegang saham. Tugas, wewenang dan
tanggung jawab General Manager adalah sebagai berikut:
1) Memimpin, mengelola dan mengendalikan semua aktivitas
operasional perusahaan agar dapat dicapai standar pelayanan yang
telah ditetapkan dan dapat mencapai target pendapatan dan
pengeluaran biaya sesuai dengan budget operasi.
32
33
4) Melaksanakan
kegiatan-kegiatan
pembinaan,
pelatihan
dan
34
35
evaluasi
hasil
dari
kegiatan
pemasaran
atau
36
8. Accounting Department
Adalah departemen yang berhubungan dengan masalah keuangan dalam
hotel, mengatur pemasukan dan pengeluaran biaya operasional hotel
secara keseluruhan maupun mengatur gaji bagi karyawan hotel tersebut.
Adapun tugas dan tanggung jawabnya, antara lain:
1) Proses pengawasan di dalam (Internal Control)
2) Pengaturan arus dana (Cash Flow)
3) Analisa laporan kegiatan (Administrasi & Report)
9. Security Department
Adalah departemen yang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban
di seluruh area yang ada di hotel. Departemen ini juga bertanggung jawab
dalam hal pengadaan dan pengaturan parkir bagi kendaraan yang ada di
dalam hotel.
37
38
39
Gambar 4.
Contoh Confirmation Latter
Sumber: Dokumentasi Penulis
40
41
3.2.2 Deskripsi Kegiatan pada Departemen Front Office di Hotel Kartika Graha
Sebagai seorang Front Liner, berikut ini adalah sederet kegiatan yang
menjadi tugas dan tanggung jawab utama penulis selama melaksanakan kegiatan
PKN pada Hotel Kartika Graha:
1. Melayani reservasi kamar hotel, baik melalui telepon, walk in reservation,
atau melalui online travel agent, email, dan facsimile.
Hal ini menjadi tugas utama seorang front liner, yaitu menyewakan
kamar kepada tamu. Keberhasilan dan kemampuan seorang front liner dalam
melakukan tugas diukur menurut jumlah kamar yang disewakan. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyewakan kamar kepada calon
tamu, yaitu:
1) Selalu mengawali pembicaraan/dialing dengan mengucapkan salam
2) Menjelaskan secara rinci jenis kamar yang ada, fasilitas pada harga
dari masing-masing kamar tersebut.
3) Menawarkan jenis kamar yang lebih mahal terlebih dahulu
4) Apabila tamu telah menetapkan pilihan pada kamar yang dimaksud,
petugas melakukan check terlebih dahulu pada reservation charting
board apakah kamar yang dimaksud tamu tersebut masih ada yang
kosong/available agar tidak sampai terjadi adanya double booking.
5) Setelah terjadi kesepakatan pemesanan, petugas mencatat data
reservasi kamar dengan tahapan sesuai yang tertera di lembar
Reservation Form. Reservation Form terbagi menjadi tiga macam,
42
yaitu form berwarna kuning untuk reservasi melalui travel agent, form
berwarna biru untuk reservasi oleh personal/individual, dan form hijau
untuk reservasi oleh group.
Gambar 5.
Reservation Form
Sumber: Front Office Hotel Kartika Graha
6) Apabila Billing System dan reservasi tersebut ternyata ditagihkan
kesuatu perusahaan/instansi, maka diwajibkan untuk meminta
Guarantee Letter/Surat Jaminan dari perusahaan/instansi yang
bersangkutan.
43
reservasi
yang
telah
disepakati
tersebut
pada
44
Gambar 6.
Contoh Voucher Traveloka
Sumber: Front Office Hotel Kartika Graha
45
Gambar 7.
Registration Form Hotel
Sumber: Front Office Hotel Kartika Graha
4) Menanyakan mengenai billing system-nya, apakah bill tersebut
ditagihkan kepada tamu atau ditagihkan kepada pihak lain/company,
kemudian meminta deposit sebesar Rp 100.000 yang akan
dikembalikan pada saat check out apabila tidak terpakai untuk
consume mini bar dan biaya luar kamar lainnya. Pembayaran bisa
dilakukan dengan tunai, debit, atau kartu kredit.
5) Setelah menyelesaikan proses administrasi, petugas memberikan
kunci kamar dan meminta bantuan Bell Boy untuk membawakan
barang tamu.
Sedangkan prosedur standar yang harus dilakukan saat tamu hendak
check out dari hotel adalah:
1) Petugas meminta kunci kamar tamu dan mempersilahkan untuk
menunggu saat housekeeping mengecek kondisi kelengkapan kamar
hotel dan memeriksa apakah ada barang tamu yang tertinggal.
46
2) Setelah
housekeeping
mengkonfirmasi
status
kamar,
petugas
47
Gambar 8.
Room Rack
Sumber: Front Office Hotel Kartika Graha
Berikut ini pencatatan status kamar pada room rack:
1) Kamar yang dihuni
2) Kamar yang sedang dibersihkan
3) Kamar yang sedang diperbaiki
4) Pindah kamar
5) Kamar yang rusak (Out of Order)
6) Kamar yang disewa oleh group
5. Bertugas sebagai Telephone Operator.
FO bertugas melayani semua pembicaraan telepon dengan cekatan,
sopan, ramah serta hormat. Layanan hubungan telepon yang dilayani yaitu
sambungan lokal, interlokal, dan sambungan telepon antarseksi dalam
48
49
50
51
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
53
1. E-mail Marketing
Pemasaran melalui e-mail telah menjadi andalan para pelaku marketing
dalam memasarkan produk atau jasanya secara online di internet dan merupakan
salah satu metode terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan. Berdasarkan hasil
observasi penulis, Hotel Kartika Graha telah memanfaatkan e-mail marketing
untuk tujuan promosi kepada calon tamu sasaran hotel, memberikan layanan
konsumen, dan berfungsi untuk menerima pertanyaan dari konsumen. Hal ini
seperti yang dikatakan oleh Kalyanam, dkk (2002) bahwa fungsi dari
digunakannya e-mail yaitu, fungsi pertama berhubungan dengan e-mail
promosional dan yang kedua dan ketiga berhubungan dengan e-mail yang terkait
dengan layanan (service related e-mail).
Menurut Dwi Ayu, selaku Senior Sales Executive pada Hotel Kartika
Graha, e-mail memiliki kelebihan yang sangat baik dalam berpromosi diantaranya
selain dapat didesain semenarik mungkin juga dapat memuat surat, gambar, video,
dan mampu melampirkan beberapa file sekaligus. Namun kekurangan yang sering
terjadi adalah tidak semua orang terhubung internet setiap saat sehingga terkadang
orang tidak membukanya atau e-mail tidak masuk kontak surat namun menjadi
spam.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh tim marketing Hotel Kartika Graha
dalam melakukan promosi dan pemasaran melalui e-mail adalah dengan
melakukan list building. List building adalah kegiatan di mana pemasar
mengumpulkan alamat e-mail dari para pelanggan potensial atau pelanggan yang
tidak potensial sekalipun, kemudian melakukan engagement atau kedekatan
54
Gambar 9.
Menu Contact Us pada Website Hotel Kartika Graha
Sumber: Website Hotel Kartika Graha
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sales & marketing
hotel dalam melakukan kegiatan e-mail marketing pada Hotel Kartika Graha:
1) Hotel mengirimkan e-mail dengan cara mendistribusikan langsung ke
beberapa e-mail calon tamu secara massal. E-mail yang dikirim
merupakan e-mail penawaran promo, info event, atau newslatter.
55
56
2. Affiliate Marketing
Pemasaran dengan cara berafiliasi melalui media internet merupakan
metode pemasaran dengan membentuk sebuah jaringan pemasaran online antara
perusahaan dan pedagang dengan situs web afiliasi. Ini berarti bahwa perusahaan
sebagai pemilik barang dan jasa bekerjasama dengan pedagang yang memiliki
banyak orang atau jaringan yang dapat mempromosikan barang-barang
perusahaan melalui suatu situs penyedia layanan afiliasi (Timothy 2010, h.46)
Dalam industri perhotelan afiliasi dapat digambarkan sebagai sebuah
kerjasama hotel dengan pihak lain yang saling berhubungan dalam bisnis yang
hampir sama dan terdaftar sebagai bagian dari afiliasi pada sebuah website dengan
tujuan memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan jumlah kunjungan
tamu. Hotel tidak perlu repot melakukan promosi langsung karena di dalam
website afiliasi terdapat sejumlah pedagang baik pribadi maupun organisasi yang
terdaftar sebagai bagian dari afiliasi yang akan turut serta secara langsung
memasarkan produk hotel melalui website-website yang mereka miliki.
Hotel Kartika Graha saat ini telah banyak bekerjasama dengan Online
Travel Agent (OTA) dalam penjualan kamar hotel. Online Travel Agent adalah
agen perjalanan yang berperan sebagai media promosi dan penjualan secara
online melalui website. Website online travel adalah website yang dikelola oleh
OTA yang mendistribusikan dan memfasilitasi pelanggan dalam melakukan
pemesanan ke pihak penyedia usaha pariwisata (Australian Tourism Data
Warehouse, 2013).
Pada umumnya, Online Travel Agent (OTA) menguasai keyword atau kata
57
kunci atas nama hotel, hal ini menyebabkan saat pelanggan melakukan pencarian
terhadap hotel hasil search engine akan banyak mengarah pada OTA. Popularitas
website OTA, kemudahan akses dalam memesan kamar hotel, dan perkembangan
internet yang mudah dijangkau tentu akan mendorong calon pengunjung hotel
untuk memilih OTA dalam memesan kamar hotel. Oleh sebab itu terjadi
kecenderungan pengelola hotel melakukan promosi dan penjualan melalui OTA.
Hotel Kartika Graha telah membentuk kerjasama partnership dengan
beberapa website agen perjalanan dalam penjualan jasanya seperti traveloka.com,
agoda.com,
nusatrip.com,
tripadvisor.co.id,
tiket.com,
travelagent.co.id,
booking.com,
eastjava.com,
trivago.co.id,
wego.co.id,
hoteltravel.com,
expedia.co.id,
pegipegi.com,
travelindo.com,
goindonesia.com,
Gambar 10.
Booking.com Salah Satu Partner Affiliate Hotel Kartika Graha
Sumber: www.booking.com
58
59
3. Informasi Website
Website merupakan salah satu media pemasaran bagi hotel yang
difungsikan sebagai media komunikasi untuk menyediakan informasi bagi pasar
sasarannya dan sebagai media transaksi untuk memfasilitasi aktivitas transaksi
secara online. Informasi yang dapat diperoleh dari sebuah website hotel biasanya
terdiri dari nama hotel, alamat hotel, contact, daftar kamar, daftar harga, fasilitas
60
pengunjang, tour & travel, pemesanan (reservasi) kamar secara online dan
informasi penunjang pamasaran lainnya (Sumarlan, 2011).
Hotel Kartika Graha juga telah menjadikan situs web sebagai sarana
penjualan kamar hotelnya. Melalui website http://www.kartikagrahotel.com/,
Hotel Kartika Graha menampilkan beberapa fitur, yang menunjukan fasilitas apa
saja yang dimiliki oleh hotel. Fitur-fitur tersebut antara lain adalah alamat hotel,
e-mail, profil singkat hotel, produk (rooms), fasilitas hotel, promo package, online
reservation, news events, inspiration, tourism guide, dan guest comments, contact.
Fitur-fitur tersebut di atas menunjukan bahwa Hotel Kartika Graha memiliki nilai
tambah yang lebih besar dalam memberikan informasi kepada konsumen dan
menarik perhatian konsumen.
Untuk organisasi pariwisata seperti hotel, content website memungkinkan
hotel untuk menarik perhatian konsumen, mendapatkan informasi mengenai
preferensi mereka untuk kemudian mempergunakan informasi tersebut untuk
menyediakan komunikasi dan pelayanan terpersonalisasi (Doolin, Burgess, and
Cooper, 2002).
Hamill and Gregory (1997) juga mengungkapkan bahwa karakter website
yang efektif terdiri atas kekayaan informasi (richness), update reguler, jalur
informasi yang jelas, interaktivitas dan responsif terhadap feedback pengunjung.
Hotel Kartika Graha telah berusaha menciptakan program-program untuk
menarik konsumen agar melakukan pemesanan melalui situs web-nya. Website
Hotel Kartika Graha sangat menarik pada tampilan awalnya, yang akan membuat
konsumen ingin selalu mengakses website hotel.
61
Gambar 11.
Tampilan Home Website Hotel Kartika Graha
Sumber: Website Hotel Kartika Graha
Lebih lanjut lagi, Hotel Kartika Graha melalui website-nya menampilkan
klasifikasi produk yang lengkap dan detail sehingga memudahkan pengunjung
website dalam mengeksplorasi informasi. Sebagai gambaran apabila kita memilih
menu rooms maka akan ditampilkan sub menu klasifikasi jenis kamar yang dapat
dipesan beserta fasilitas yang mengikutinya secara detail. Informasi detail dari
klasifikasi jenis kamar hotel pada akhirnya akan bermuara pada cara mereservasi
kamar yang dipilih calon tamu.
Kelebihan pengklasifikasian jenis produk perhotelan secara online lebih
memudahkan user dalam pencarian produk dengan cepat karena telah terindeks
dalam basis data yang dibangun pada website hotel.
62
Gambar 12.
Pengklasifikasian Produk Hotel Melalui Website
Sumber: Website Hotel Kartika Graha
Pengkalsifikasian produk seperti terlihat pada gambar di atas dengan cepat akan
mudah dipahami dan membantu pengunjung website Hotel kartika Graha untuk
melakukan pencarian produk yang diinginkan.
Pada website hotel juga tersedia halaman Guest Comments yang
memungkinkan para pelanggan memberikan pendapat atau saran terkait dengan
pengalaman selama menginap di Hotel Kartika Graha. Demi meningkatkan
performa hotel, tim marketing hotel sangat menaruh perhatian terhadap komentarkomentar yang masuk dan berupaya melakukan reputation management atau
63
Gambar 13.
Halaman Guest Comment
Sumber: Website Hotel Kartika Graha
Namun keberadaan website Hotel Kartika Graha tidak akan berarti apaapa, jika pihak marketing hotel tidak melakukan apapun untuk mempromosikan
website tersebut.
Agar situs website hotel semakin dikenal, ada beberapa cara dan trik yang
64
dilakukan oleh pihak sales & marketing untuk mempromosikan web, yaitu:
1) Promosi melalui milis, forum, dan membuat komentar di blog/situs lain.
Caranya adalah dengan memberikan signature berupa nama dan alamat
situs. Dengan demikian, situs website akan semakin dikenal di berbagai
kalangan.
2) Menggunakan layanan beriklan pada situs-situs iklan gratis di internet.
3) Barter link dengan website lain.
65
Gambar 14.
Website Hotel Menempati Posisi Teratas pada Google.com
Sumber: Google.com
Gambar diatas menujukkan SEO google.com dalam mengindeks website
66
Hotel Kartika Graha sehingga secara jelas langsung ditampilkan pada halaman
pertama google.com. Apabila kita gunakan mesin pencari lain seperti bing.com
atau yahoo.com hasilnya pun tidak jauh berbeda karena mesin pencari langsung
dapat mengindeks website resmi Hotel Kartika Graha, yang artinya website hotel
telah memiliki peringkat yang cukup tinggi dan keyword yang unik
sehinggamudah ditemukan yang unik dan mudah dikenali SEO. Tentu saja hal itu
berarti akan semakin banyak pelanggan potensial yang berpeluang untuk
melakukan reservasi melalui website resmi hotel.
5. Social Networking
Media sosial adalah sebuah media berbasis internet yang memudahkan
atau
memungkinkan
penggunanya
dapat
dengan
mudah
berpartisipasi,
menciptakan dan berbagi pengalaman serta informasi yang dimilikinya. Macammacam media sosial itu seperti facebook, twitter, instagram, blog, dll. Situs
jejaring sosial tersebut menjadi salah satu alat internet marketing yang cukup
populer
digunakan
oleh
pemasar
untuk
menyampaikan
informasi
dan
Media sosial menjadi platform yang mudah diakses oleh siapapun dengan
67
Gambar 15.
Facebook Hotel Kartika Graha
Sumber: Facebook.com
Gambar diatas menunjukkan tampilan luar sebuah halaman media sosial
facebook yang digunakan oleh Hotel Kartika Graha untuk melakukan aktivitas
promosi dengan mengenalkan berbagi kegiatan, fasilitas dan paket produk hotel
yang menjadi bagian dari daya tarik hotel kepada follower. Selain untuk
68
mengenalkan hotel melalui sosial media, calon konsumen memiliki peran untuk
dapat langsung memberikan tanggapan atau komentar terhadap apa saja yang
menjadi informasi terbaru yang diposting admin sosial media hotel.
Melalui sosial media seperti ini antara hotel dan follower terjalin hubungan
timbal balik atau komunikasi dua arah yang interaktif serta menguntungkan kedua
belah pihak, khususnya bagi hotel dalam mewujudkan tujuan pemasaran, yaitu
meningkatkan citra hotel untuk mendapatkan konsumen baru. Pemanfaatan media
sosial seperti facebook dan twitter yang banyak digunakan oleh berbagai lapisan
masyarakat memudahkan hotel untuk menemukan calon konsumen melalui kotak
search engine yang disediakan pengelola situs sebagai bagian dari fasilitas dan
daya tarik media sosial sehingga siapa saja tertarik ikut bergabung di dalamnya.
Gambar 16.
Twitter Hotel Kartika Graha
Sumber: twitter.com
69
Gambar 17.
Instagram Hotel Kartika Graha
Sumber: Instagram.com
70
Room
Room Sold
2011
2012
2013
2014
Available
18.224
18.707
18.012
17.216
10.608
10.128
10.823
11.616
71
Room
Room
Walk in
OTA
Coorp.
Government
Sold
available
Guest
Juli
1436
1013
411
379
311
335
Agustus
September
Oktober
November
Total
1479
1420
1396
1411
7142
970
950
1053
959
4945
431
391
386
404
2023
390
378
368
384
1899
325
332
303
322
1593
333
319
339
301
1627
Gambar. 18
Grafik Tingkat Penjualan Kamar Bulan Juli-November 2015
Sumber: Front Office Kartika Graha Malang 2015
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa reservasi melalui online
booking menyumbang jumlah penjualan terbanyak kedua dari tingkat penjualan
kamar pada Hotel Kartika Graha. Dengan demikian terbukti bahwa e-marketing
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi tingkat penjualan kamar hotel.
Kemudian dengan e-marketing Hotel Kartika Graha juga memperoleh
manfaat yaitu mudah untuk melakukan akses informasi mengenai pelanggan serta
72
dapat melayani konsumen tanpa batas waktu. Hotel Kartika Graha melalui emarketing
juga
dapat
meningkatkan
pelayanan
kepada
konsumen.
4.3. Kendala yang Dihadapi Hotel Kartika Graha dalam Penerapan EMarketing
73
Hal ini menyebabkan nett sales yang diperoleh hotel berkurang karena harus
membayar komisi ke pihak online travel agents.
74
BAB V
PENUTUP
75
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pengalaman dan hasil observasi yang telah dilakukan
penulis selama pelaksanaan kegiatan PKN pada Hotel Kartika Graha Malang,
maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil yang telah didapat, yaitu:
1. Dalam melakukan promosi dan pemasaran, Hotel Kartika Graha tidak
hanya melakukannya secara offline dan konvensional, namun juga
melakukannya dengan cara online. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
kerjasama Hotel Kartika Graha dengan berbagai pihak secara online,
seperti Online Travel Agent dalam melakukan promosi dan penjualan
kamar serta produknya. Selain itu, metode online yang dilakukan oleh
sales & marketing team Hotel Kartika Graha adalah melalui E-Mail Blast,
promosi melalui Social Media, Official Website, dan melalui Search
Engine Optimization.
2. Pengaruh strategi promosi secara online yang dilakukan sales & marketing
membantu menaikkan tingkat penjualan kamar di Hotel Kartika Graha.
Namun
kenaikan
tersebut
masih
belum
signifikan
dikarenakan
76
5.2 Saran
Setelah melaksanakan PKN di Hotel Kartika Graha dan berdasar
kesimpulan yang telah dihasilkan, maka penulis memberikan beberapa saran
kepada pihak hotel, khususnya kepada sales & marketing team, yaitu:
1. Hotel Kartika Graha kedepannya diharapkan untuk dapat lebih inovatif
dalam menciptakan sebuah nilai tambah untuk produk yang dijual serta
mengajukan perbaikan-perbaikan yang berorientasi pada pelanggan.
Karena dengan tetap memberikan apa yang diinginkan oleh pasar, dan
tetap mengikuti perkembangan jaman, maka Hotel Kartika Graha dapat
memberikan kepuasan kepada tamu yang menginap.
2. Pemasaran yang dilakukan secara online hendaknya tidak hanya
diserahkan secara keseluruhan kepada staff e-commerce, namun juga
merupakan tanggung jawab seluruh tim pemasaran. Dengan kerjasama tim
yang kuat dan dengan mempertahankan metode pemasaran yang telah
dilakukan maka peningkatan tingkat penjualan kamar dapat diwujudkan.
3. Melakukan kegiatan promosi melalui beberapa strategi lainnya yang
belum terlaksana seperti Internet Banner Advertising dan Sponsorship.
77