Anda di halaman 1dari 93

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK KOPI LUWAK WHITE


KOFFIE DI KOTA LHOKSEUMAWE

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan


Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

HAFIDH
NIM. 160410194

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
LEMBAR PERSEMBAHAN

Ucapan puji dan syukur yang tidak pernah henti saya ucapkan kepada

Allah SWT yang sampai saat ini masih mau mendengarkan dan mengabulkan

doa-doa yang setiap harinya saya panjatkan.

Pertama, ucapan terimakasih yang sangat besar saya ucapkan untuk diri

saya sendiri, yang sudah mau berjuang tanpa henti. Saya persembahkan salah satu

pencapaian terbesar dalam hidup saya untuk bisa saya kenang dan ceritakan untuk

anak cucu saya nanti. Terimakasih untuk mau bertahan meski banyak

mengeluarkan tenaga dan air mata hampir setiap hari dan malamnya. Juga sudah

mengorbankan kantong mata saya yang setiap harinya menjadi semakin gelap dan

komedo yang semakin hari semakin bertambah.

Kedua, skripsi ini saya persembahan untuk kedua orang tua yang saya tau

tidak pernah berhenti mendoakan yang terbaik buat saya, yang jika saya sedang

sibuk dengan skripsi ini tidak menyuruh saya untuk bersih-bersih rumahnya yang

saya tumpangi. Juga dukungan uang yang selalu diberikan untuk keperluan kuliah

saya yang sangat banyak itu. Terimakasih juga untuk kakak dan adik-adik saya

selaku tidak membantu saya walaupun selalu bikin kesal tapi tetap mau jika

terkadang saya menyuruh beli mie atau sekedar kopi untuk menemani saya

mengerjakan skripsi.

Ketiga, skripsi ini saya tunjukan untuk semua teman dan sahabat saya

yang selalu mau menemani saya duduk di warung kopi dan mau ikut sama-sama

berjuang untuk selesainya skripsi ini. Terimakasih walau saya tau kalian

terkadang kesal dengan kelemotan saya dalam mencerna informasi. Terimakasih

v
karena masih mau menjadi sahabat saya walau banyak drama pertemanan yang

kita lewati, jasa kalian tidak akan pernah saya lupakan sampai kapanpun. Doakan

saya agar bisa menjadi orang dalam untuk kalian atau sanak saudara kalian.

Keempat, terimakasih untuk dosen pembimbing saya yang rumahnya rela

saya singgahi setiap sorenya. Berbincang tentang skripsi sambil menikmati sejuk

udara sore menjelang magrib.

Terakhir, terimakasih sebesarnya untuk penggemar saya, yang tidak bisa saya

sebutin satu persatu. Terimakasih sudah menjadi salah satu yang memperkuat

alasan saya berjuang untuk sukses ketika tahun 2020 silam. Kata-kata kalian yang

menjadi motivasi saya untuk bisa punya banyak uang dan bertemu dengan kalian

suatu saat nanti.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Muhammad SAW

yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

benderang ini Sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan Skripsi

dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap

Loyalitas Konsumen Pada Produk Kopi Luwak White Koffie Di Kota

Lhokseumawe”. Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Malikussaleh.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng selaku

Rektor Universitas Malikussaleh.

2. Bapak Julimursyida, S.E., Ak, M.M, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Malikussaleh.

3. Bapak Dr. Adnan, S.E., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh.

4. Ibu Widyana Verawaty Siregar, S.T., M.M, Ph.D selaku Ketua Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh.

vii
5. Ibu Yanita, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan masukan dan arahan selama penulis menyusun Skripsi ini.

6. Bapak Yuli Asbar, SE., M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan ilmu bagi penulis dalam

menyelasaikan Skripsi ini.

7. Bapak Dr. Sapna Biby, S.E, M.Si dan Ibu Munandar, S.E., M.M selaku

Dosen Penguji I dan Penguji II.

8. Seluruh dosen dan staf administrasi yang berada di ruang lingkup Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh yang telah

memberikan banyak sekali ilmu serta kelancaran dalam proses

penyusunanSkripsi ini.

9. Teristimewa kepada orang tua saya Ayahanda Alm. Zulkifli Abdurrahman

dan Ibu Yulizar serta kepada abang kakak saya Rifki Febrian, S.E, M.

Ikhsan, Firdaus, Syajaratuddus, S.Pd, Liza May Risa serta adik saya

Teuku Kamal Fasya dan Cut kamila Hayati Putri yang telah memberikan

semangat dalam penyusunan Skripsi ini.

10. Kepada seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Malikussaleh khususnya mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2017 yang

penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

11. Kepada seluruh sahabat saya Zulfakri, S.Tr.T, Dicky Pradana Putra, S.E,

Samsul Rizal, S.E, Maprizha, S.E, Yusril Riza Mahendra, S.E, Fadhel

Chossy Yusuf, S.E, Rahmat Farhan, S.E, Madkasa, S.E, T. Amirul

viii
Muhibuddin, S.E, Novaldi Yudistira, S.E, yang telah memberikan motivasi

kepada saya dalam menyusun Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen sumber daya

manusia.

Lhokseumawe, 23 Juli 2023

Penulis :

HAFIDH
NIM. 160410194

ix
DAFTAR ISI
Hal
aman
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.......................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...............................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
ABSTRAK............................................................................................................xv
ABSTRACT..........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................11
1.4.1 Manfaat Praktis..........................................................................11
1.4.2 Manfaat Teoritis.........................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................12
2.1 Landasan Teori.....................................................................................12
2.1.1 Loyalitas Konsumen...................................................................12
2.1.1.1 Definisi Loyalitas Konsumen........................................12
2.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen.......13
2.1.1.3 Pembentukan Loyalitas Konsumen...............................13
2.1.1.4 Indikator Loyalitas Konsumen......................................14
2.1.2 Kualitas Produk..........................................................................15
2.1.2.1 Definisi Kualitas Produk...............................................15
2.1.2.2 Indikator Kualitas Produk..............................................16
2.1.3 Harga..........................................................................................17
2.1.3.1 Definisi Harga...............................................................17
2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga................................................18
2.1.3.3 Indikator Harga..............................................................19
2.1.4 Produktivitas Promosi................................................................20
2.1.4.1 Definisi Promosi............................................................20
2.1.4.2 Bauran Promosi.............................................................20
2.1.4.3 Indikator Promosi..........................................................21
2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................22
2.3 Kerangka Konseptual...........................................................................23
2.3.1 Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen............24
2.3.2 Pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen............................24
2.3.3 Pengaruh promosi terhadap loyalitas konsumen........................25
2.4 Hipotesis Penelitian..............................................................................26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................29
3.1 Objek dan Lokasi Penelitian................................................................29

x
3.1.1 Populasi......................................................................................29
3.1.2 Sampel........................................................................................29
3.2 Jenis dan Sumber Data.........................................................................30
3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................31
3.4 Skala Pengukuran.................................................................................31
3.5 Definisi Operasional Variabel..............................................................32
3.6 Uji Asumsi Klasik................................................................................33
3.6.1 Uji Normalitas............................................................................34
3.7 Uji Heterokedastisitas..........................................................................35
3.7.1 Uji Multikolinearitas..................................................................35
3.8 Metode Analisis Data...........................................................................36
3.9 Uji Koefisien Determinasi (R²)............................................................37
3.10 Pengujian Hipotesis............................................................................38
3.10.1 Uji Parsial (Uji t)......................................................................38
3.10.2 Uji Simultan (Uji F).................................................................39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................40
4.1 Hasil Penelitian....................................................................................40
4.1.1 Sejarah Singkat Kopi Luwak White Koffie...............................40
4.1.2 Visi dan Misi Perusahan.............................................................40
4.1.3 Karakteristik Reponden..............................................................41
4.1.4 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian......................................44
4.1.4.1 Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Produk...............45
4.1.4.2 Statistik Deskriptif Variabel Harga...............................46
4.1.4.3 Statistik Deskriptif Variabel Promosi............................48
4.1.4.4 Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Konsumen........49
4.1.5 Hasil Pengujian Asumsi Klasik..................................................51
4.1.5.1 Hasil Pengujian Normalitas Data..................................51
4.1.5.2 Hasil Pengujian Multikolineritas...................................52
4.1.6 Uji Regresi Linier Berganda......................................................53
4.1.7 Uji Hipotesis...............................................................................54
4.1.7.1 Uji T (parsial)................................................................54
4.1.7.2 Uji F (simultan).............................................................56
4.1.7.3 Koefisien Determinasi (R2)............................................57
4.2 Pembahasan..........................................................................................58
4.2.1 Pengaruh Harga (X2) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)........59
4.2.2 Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Loyalitas Konsumen
(Y).......................................................................................................59
4.2.3 Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y).....59
BAB V PENUTUP................................................................................................60
5.1 Kesimpulan..........................................................................................60
5.2 Saran.....................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................63
LAMPIRAN PENELITIAN................................................................................66

xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.............................................................................23
Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert...........................................................................32
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel................................................................33
Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner...........................................................................41
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin..............................................41
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Usia.............................................................42
Tabel 4.4 Karakteristik Pendidikan Terakhir.........................................................42
Tabel 4.5 Karakteristik Alamat..............................................................................43
Tabel 4.6 Karakteristik Pendapatan Perbulan........................................................43
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel kualitas produk.........................................45
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Harga........................................................46
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Promosi....................................................48
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Konsumen..............................49
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolinieritas........................................................52
Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda.............................................................53
Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji T)................................................................................55
Tabel 4.14 Uji simultan (Uji F)..............................................................................57
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi.........................................................................58

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.........................................................................25
Gambar 4.1 Grafik hasil pengujian normality probality plot............................................51

xiv
ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap
loyalitas konsumen pada produk kopi luwak white koffie di kota Lhokseumawe.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada 100 responden yang dipilih menggunakan tekhnik Census
sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi linear
berganda dengan bantuan SPSS. Kualitas produk (X1) secara parsial memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen (Y) pada produk
kopi luwak white koffie di kota Lhokseumawe. Hal ini menunjukkan Kualitas
produk karyawan dengan baik dapat menumbuhkan Loyalitas konsumen pada
produk, Harga (X2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Loyalitas konsumen (Y) pada produk kopi luwak white koffie di kota
Lhokseumawe, dan Promosi (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas konsumen (Y) pada produk kopi luwak white koffie di kota
Lhokseumawe. Secara simultan, Kualiatas produk (X1), Produk (X2) dan
Promosi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen
(Y) pada produk kopi luwak white koffie di kota Lhokseumawe.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Promosi, Loyalitas Konsumen.

xv
ABSTRACT

This study examines the effect of product quality, price, and promotion on
consumer loyalty to Luwak White Coffee products in Lhokseumawe City. This
study uses primary data obtained by distributing questionnaires to 100
respondents selected using the Census sampling technique. The data analysis
method used is multiple linear regression with the help of SPSS. The results
partially indicate that Product quality (X1) positively and significantly affects
consumer loyalty (Y) to Luwak White Coffee products, which shows that the good
quality of employee products can foster consumer loyalty. Price (X2) positively
and significantly affects consumer loyalty (Y) to Luwak White Coffee products in
Lhokseumawe City, and Promotion (X3) positively and significantly affects
consumer loyalty (Y) to Luwak White Coffee products in Lhokseumawe City.
Simultaneously, product quality (X1), price (X2), and promotion (X3) positively
and significantly affect consumer loyalty (Y) to Luwak White Coffee products in
Lhokseumawe City.

Keywords: Product Quality, Price, Promotion, Consumer Loyalty.

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat

kemajuan yang sangat besar terhadap peradaban manusia. Budaya dan aktivitas

masyarakat pun ikut berubah mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya dari

perkembanga tersebut adalah kopi. Kopi adalah salah satu jenis beri yang pertama

kali di temukan di dataran tinggi di Etiopia pada abad ke 9, dan sekarang kopi

sudah tersebar keseluruh dunia.

Selain teh, kopi juga merupakan salah satu minuman yang sangat di

gemari oleh sebagian masyarakat di seluruh dunia dan memiliki banyak cerita di

dalam sejarah dunia. Sehingga kopi menjadi sangat berarti dalam sebagian budaya

dunia, bahkan setiap Negara memiliki caranya sendiri dalam menyajikan

secangkir kopi, termasuk Indonesia.

Di Indonesia kopi memiliki sejarah yang sangat panjang, kopi di Indonesia

sendiri dibawa oleh VOC atau orang belanda pada masa penjajahan dulu. Kopi

pertama kali di tanam di Batavia dan hasilnya gagal. Untuk itu VOC memiliki ide

untuk menanam kopi di daerah lain, salah satunya di dataran tinggi Aceh yaitu

daerah gayo dan Aceh menghasilkan biji kopi yang berkualitas tinggi, pada saat

itulah kopi membudaya di Aceh.

Penikmat kopi di Aceh sangatlah banyak ini dapat dibuktikan banyaknya

warung kopi di Aceh yang dengan mudah kita temukan di kota-kota dan desa-desa

di sana, tidak hanya itu setiap harinya warung kopi di Aceh sangatlah rama

1
dikunjungi oleh masyarakat disana. Apalagi ketika ada event-event

pertandingan olahraga di televisi seperti: sepak bola, bulutangkis dan olahraga

lainnya. Masyarakat tidak hanya menikmati kopi di warung kopi saja akan tetapi

mereka juga sering membeli kopi dan menikmatinya di tempat lain untuk

menemani aktivitas sehari-hari seperti ditempat kerja, tongkrongan, dirumah

bahkan di saat santai sendirian.

Tentunya sangat melelahkan dan membutuhkan waktu jika menikmati kopi

kita harus ke warung kopi dulu untuk membeli segelas kopi dengan jarak yang

jauh dan kembali kerumah atau tempat kerja lagi untuk menemani aktivitas sehari-

hari. Untuk itu dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan ada opsi

lain yaitu kopi instan/sachet yang seukuran saku baju yang sangat praktis dan

mudah. Dengan kopi sachet semua orang dapat membuat secangkir kopi yang

nikmat dengan rasa yang sama kapan saja dan dimana saja. Dan kopi sachet

sangat mudah di tersedia di warung-warung dekat rumah, dengan harga yang

sangat murah. Bahkan kopi sachet juga disediakan di warkop-warkop.

Ada banyak macam kopi sachet dengan rasa yang berbeda-beda saat ini

yang dijual di pasar-pasar, seperti: kopi gula, kopi susu, cappuccino, mocachino,

latte, white coffee dan kopi-kopi ala kafe lainnya. Ada banyak perusahaan yang

memproduksi kopi sachet ini dengan mereknyamasing-masing seperti: Neskafe,

Kapal Api, Kopi ABC, Luwak White Koffie, Tora Bika, Good Day, dll . Dan

bahkan setiap tahunnya ada merek kopi instan baru yang diluncurkan ke pasar.

2
Kopi sachet sendiri juga mendominasi pasar kopi di Indonesia hal ini

dikarenakan banyaknya varian rasa pada kopi sachet dan harganya yang sangat

terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah dan juga penyajiannya yang

sangat mudah, praktis dan mudah ditemukan di kedai-kedai dekat rumah. Melihat

peluang ini tentu saja membuat para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk

membuat kopi sachet yang nikmat dan varian rasa yang berbeda-beda, dan

memiliki ciri khas kopinya masing-masing. Untuk itu para perusahaan kopi

instant ini harus menyusun strategi yang tepat dan efisien untuk memenangkan

hati konsumen dan menjadi konsumen yang loyal terhadap merek mereka.

Kopi Luwak White Koffie adalah salah satu merek kopi sachet yang

sangat sukses mempertahankan eksistensinya di pasar Indonesia. Sudah lebih dari

satu dekade sejak peluncurannya di pasar indonesia kopi sachet Luwak White

Koffie sudah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia bahkan manca

Negara sekalipun. kopi ini pun memiliki varian rasa lain, yaitu: rasa original,

mocca rose, French vanilla, caramel, less suger dan kopi gula. Pelanggan kopi

luwak white koffie ini sangatlah banyak dan loyal, hal ini dapat dibuktikan

karena setiap tahunnya Kopi Luwak White Koffie mendapatkan pengharagaan No

1 TOP Brand Award Indonesia kategori white coffee. TOP Brand Award adalah

penghargaan yang diberikan kepada merek-merek yang paling banyak dipilih oleh

masyarakat, penilaian TOP Brand award ini berdasarkan hasil survei (TBI) yang

dilakukan secara independen oleh Frontier Group di kota-kota besar Indonesia.

TOP Brand award ini bukan sekedar pengharagaan biasa tetapi juga sebagai media

perusahaan untuk tahu produk/merek nya berada diposisi mana di tengah

3
masyarakat, apakah masih eksis atau tidak dan menjadi salah satu tolak ukur

loyalitas pelanggan. Untuk itu perusahaan harus peka terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi agar perusahaannya tetap bertahan dan bisa berkembang.

Berikut data TOP Brand Indonesia kategori white coffee dari tahun 2016-

2020:

Merek produk TBI


2016 2017 2018 2019 2020
Luwak White Koffie 74.2% 68,5% 68,9% 80,3% 74,6%
ABC White Coffee 9.1% 15,3% 12,9% 8,0% 10,1%
TOP White Coffee 5.4% 5,4% 7,8% 2,9% 2,8%
Kapal Api White Coffee 2.5% 2,9% 4,9% 5,7% 7,6%
Kopiko White Coffee 2,3% 3,9%
Table 1.1 Data TOP Brand Indonesia

Sumber: https://www.topbrand-award.com

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa setiap tahunnya merek kopi luwak

white koffie berada peringkat teratas, pada tahun 2016 TBI (Top Brand Index)

luwak white koffie sebesar 74,2%, ditahun 2017 TBI turun hingga 68,5%, ditahun

berikutnya 2018 TBI naik sedikit hanya sampai 68,9%, ditahun selanjutnya 2019

TBI melonjak hingga 80,3%, dan ditahun berikutnya 2020 TBI kembali turun

hingga 74,6%. Dari data ini dapat kitasimpulkanbahwa setiap tahunnya kopi

Luwak White Koffie menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia

dibandingkan dengan merek white coffee lainnya dengan kisaran TBI 68,5% -

80,3%. Hal ini juga menunjukan bahwa setiap tahunnya Kopi Luwak White

Koffie mampu untuk mempertahankan sebagian besar loyalitas konsumennya.

4
Menurut (Erdipriwiranti, Pangemanan, and Rumagit 2019) loyalitas

konsumen adalah situasi dimana konsumen berpilaku positif kepada produk atau

produsen dan disertai pola pembelian yang konsisten. Tjiptono and Chandra

dalam Cardia dkk (2019) mengatakan bahwa selama ini loyalitas pelanggan kerap

kali dikaitkan dengan perilaku pembelian ulang. Keduanyamemang berhubungan,

namun sesungguhnya berbeda. Dalam konteks merek misalnya loyalitas

mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, sedangkan perilaku

pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama

secara berulang kali (bisa di karenakan memang karena satu-satunya merek yang

tersedia, merek yang termurah dan sebagainya). menurut Jannah and Oetomo

2016 menciptakan hubungan-hubungan kuat dan erat dengan pelanggan adalah

mimpi semua pasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran

jangka panjang. Terdapat banyak aspek yang dapat mempengaruhi loyalitas

konsumen, diantaranya adalah kualitas produk yang baik, harga yang terjangkau

dan promosi yang tepat.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan Rosalina (2021). Menurut (Jannah and

Oetomo 2016), produk yang berkualitas adalah produk yang memenuhi harapan

pelanggan. Produk harus memiliki tingkat kualitas tertentu karena produk dibuat

untuk memenuhi seleran konsumen atau memuaskan pemakainyan. (Cardia,

Santika, and Respati 2019) mendefinisikan kualitas produk adalah kemampuan

sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan

5
durabilitas, reabilitas, ketepatan, keawetan dan juga atribut produk lainnya. Jika

kualitas produk sesuai atau lebih tinggi dari ekspektasi konsumen maka produk

tersebut memuaskan. Dengan kualitas produk yang baik dan terjamin maka

konsumen akan puas dan membelinya kembali, jika konsumen terus puas dengan

stiap pembelian salanjutnya maka konsumen akan setia dengan produk kita. Itu

berarti loyalitas konsumen di tentukan oleh kualitas produk.

Kualitas produk kopi sachet Luwak White Koffie tidak dapat diragukan

lagi selain memiliki rasa yang nikmat kopi sachet ini juga nyaman dilambung

sehingga siapa pun bisa menikmatnya tanpa khawatir perut terasa kembung. Dan

seperti kopi sachet lainnya kopi sangat praktis, tahan lama, dapat diminum kapan

saja dan ukurannya yang kecil sehingga kopi sachet ini dapat disimpan dan

dibawa kemana saja, disain kemasannya pun elegan. dan konsumenpun dapat

mengenalinya dengan mudah. .

Menurut Jannah and Oetomo 2016, harga adalah adalah sejumlah uang

yang dibebankan atas sesuatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar

konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut. Jika harga yang terlalu tinggi konsumen tidak akan mau membelinya

dan jika harga terlalu rendah maka perusahaan akan rugi. Untuk itu perusahaan

harus memberikan harga yang tepat untuk produknya agar konsumen puas. Dan

harga dapat memnentukan loyalitas konsumen.

Daftar harga kopi sachet white coffee dari beberapa merek yang dikutip

dari web Gupasan Jaya:

6
Merek produk Harga per pak
Kopi TOP White Coffee Rp 9.500
Kopi Luwak White Koffie Rp 10.200
Kopi ABC White Coffee Instan Rp 10.200
Table 1.2 Daftar Harga White Kopi Sachet

Sumber: http://www.ngupasan-jaya.com/id/page/daftar_harga_kopi/

Dari daftar harga di atas bisa kita lihat harga kopi sachet merek TOP

White Coffee lebih murah dari pada merek kopi sachet lainnya termasuk merek

Luwak White Koffie. Dan kopi merek ABC White Coffee Instan memiliki harga

yang sama dengan merek Luwak White Koffie. Biasanya kopi Luwak White

Koffie dan kopi ABC White Coffee Instan dijual seharga Rp 1.500 per sachetnya

di toko swalayan dan kaki lima, sedangkan Kopi TOP White Coffee dijual

Seharga Rp 1.000 per sachet ditoko swalayan dan kaki lima. Sementara kopi

sachet merek lain, seperti: indocafe, good day, dan lainnya dengan rasa yang

berbeda, seperti: cappuccino, moccacino, latte, kopi susu dan lain sebagainya

dijual dengan harga Rp 2.000. Ini menunjukkan bahwa harga kopi Luwak Whitw

Koffie berada diantar dua harga, ada yang lebih murah (Rp 1.000) dan ada yang

lebih mahal (Rp 2.000).

Tjiptono dalam Cardia (2019) mendefinisikan promosi adalah aktifitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau

membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya

agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan. Tujuan promosi adalah memberikan informasi

kepada konsumen tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi

7
yang menarik, komunikatif dan terus diperlihatkan akan membuat konsumen

penasaran dan mau membeli produk yang ditawarkan. Dan dengan promosi yang

baik dan strategis maka konsumen akan puas dan bangga membeli produk kita

dan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen.

Dari sejak kopi Luwak White Koffie sudah sangat gencar melakukan

promosi. Mereka mengiklankan produknya di semua siaran televisi skala nasional

dijam-jam yang sangat strategis dalam mengiklankan sesuatu. Mereka juga

menyewa artis-artis terkenal disetiap iklannya, seperti: Baim Wong, Reza

Rahadian, Via Vallen. Dan tidak hanya artis dalam negri saja, artis korea selatan

yang sangat terkenal Lee Minho juga ikut menjadi brand ambassador kopi sachet

ini. Luwak White Koffie ini juga sering mengiklankan produknya dan menjadi

sponsor di acara-acara televisi, seperti: ceramah, talk show, acara lawak, acara

musik, bahkan sinetron sekalipun. Luwak White Koffie juga sering mengadakan

kuis berhadiah di televisi. Dan mereka juga sering mengadakan kupon berhadiah

dibalik kemasan produknya yang berhadiahkan sejumlah uang, sepeda motor,

umroh sampain satu unit mobil. Luwak White Koffie juga memasang sering

memasang iklannya di billboard-billboard dipinggir jalan, memasang spanduk di

toko-toko swalayan dan kaki lima. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan

bahwa Luwak White Koffie sangat serius dan all out dalam mengiklankan

produknya.

Kota Lhokseumawe adalah salah satu kota di Aceh dengan jumlah

penduduk sebanyak 203.284 jiwa. Masyarakat kota Lhokseumawe sangatlah

gemar minum kopi, baik kopi bubuk maupun kopi sachet. Hal ini terbukti dengan

8
banyaknya kedai-kedai kopi, kafe-kafe dan penjual kopi espresso menggunakan

mobil dipinggir jalan kota yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat dari

semua golongan, dari yang tua sampai remaja, pria dan wanita. Meraka semua

berkumpul untuk menikmati segelas kopi yang nikmat sambil bersendagurau dan

ada banyak topik pembahasan yang di utarakan hingga sampai tengah malam.

Akan tetapi kopi sachet lebih mendominasi pasar kopi Lhokseumawe itu

sendiri. Ini dikarenakan kopi sachet sangatlah murah dan dapat di temukan di

kedai-kedai terdekat bahkan juga disediakan di warkop-warkop dengan berbagai

variasi rasa kopi termasuk white coffee. Dan dari obserfasi yang di lakukan oleh

peneliti di kota Lhokseumawe ditemukan fakta bahwa kopi Luwak White Koffie

mendominasi pasar kopi sachet white coffe di kota Lhokseumawe. Ada tiga merek

white coffee yang dapat dijumpai di kedai-kedai dekat rumah, yaitu, kopi Luwak

White Koffie, TOP White Coffee dan Kopi ABC White Coffee Instan. Sementara

hanya ada satu merek yang sangat sering dan bahkan ada disetiap kedai-kedai dan

warkop-warkop di kota Lhokseumawe dan hampir di semua pelosok kedai-kedai

dan warkop-warkop di Aceh meneyediakannya, yaitu kopi Luwak White Koffie.

Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti mengangkat judul tentang

“Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap Loyalitas

Konsumen pada Produk Kopi Luwak White Koffie di Kota Lhokseumawe”.

9
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas

konsumen pada kopi Luwak white koffie di Kota Lhoseumawe?

2. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen pada

kopi Luwak white koffie di Kota Lhoseumawe?

3. Apakah promosi berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen pada

kopi Luwak white koffie di Kota Lhoseumawe?

4. Apakah kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh secara simultan

terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak white koffie di Kota

Lhoseumawe?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh secara parsial kualitas

produk terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak white koffie di Kota

Lhokseumawe.

2. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh secara parsial harga

terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak white koffie di Kota

Lhokseumawe.

3. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh secara parsial promosi

terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak white koffie di Kota

10
Lhokseumawe.

4. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh secara parsial promosi

terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak white koffie di Kota

Lhokseumawe.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai hasil karya dalam menambah wawasan pengetahuan yang dapat lebih

memperluas pola pikir pembaca khususnya mengenai “Pengaruh Kualitas Produk,

Harga, dan Promosi Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Kopi Luwak

White Koffie Di Kota Lhokseumawe”.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian adalah :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi bahan

dasar referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh Kualitas

Produk, Harga dan Promosi terhadap Loyalitas Konsumen pada mayasrakat

di Kota Lhokseumawe.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan,

masukan dan informasi bagi perusahaan Kopi Luwak White Koffie.

11
BAB 2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Loyalitas Konsumen
2.1.1.1 Definisi Loyalitas Konsumen

Secara bahasa loyal artinya setia dan loyalitas adalah kesetiaan. Kesetiaan

ini diambil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dari masa

lalu. Griffin and Lemmon (2002) loyalitas adalah hasil dari suatu proses perhatian

yang serius terhadap apa yang membuat konsumen betah dan kemampuan untuk

secara terus menerus memahaminya.

Menurut Tjiptono and Chandra (2019) loyalitas konsumen adalah

komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok bedasarkan sifat

yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Menurut Harnoto 2014,

loyalitas konsumen adalah sikap positif terhadap merek, komitmen pada suatu

merek mempunyai niat untuk meneruskan pembelian dimasa datang.

Konsumen mempunyai beragam tingkat loyalitas terhadap merek, toko dan

perusahaan tertentu. Oliver mendefinisikan loyalitas sebagai “Komitmen yang

dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau

jasa yang sukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran

berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.” (Kotler and Keller 2008)

Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa konsumen yang loyal

akan setia membeli produk atau jasa dengan merek atau toko yang sama secara

berulang-ulang, dan enggan memilih merek atau toko lain. Sebuah perusahaan

membutuhkan loyalitas konsumen agar produknya terus di beli dan mendapatkan

12
keuntungan sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang menjadi

lebih besar.

2.1.1.2 Macam-macam Loyalitas

Banyak macam-macam loyalitas seperti menurut Jacoby, Chestnut, and

Fisher dalam Dharmmesta (1999) loyalitas dapat dibedakan menjadi empat

macam, yaitu:

1. Loyalitas merek fokal yang sesungguhnya, loyalitas pada merek tertentu yang

menjadi minatnya.

2. Loyalitas merek ganda yang sesungguhnya, termasuk loyalitas fokal.

3. Pembelian ulang, merek fokal dari nonloyal.

4. Pembelian secara kebetulan merek fokal oleh pembeli-pembeli loyal dan

nonloyal merek lain.

Menurut (Harnoto 2014) loyalitas dapat dikelompokkan dua bagian, yaitu:

1. Loyalitas merek (Brand Loyalty)

Pembeli loyal kepada merek dimana mereka akan selalu membeli dan

menggunakan merk tersebut sehingga jika tidak ada di suatu tempat akan

mencari di tempat lain.

2. Loyalitas toko (Store Loyalty)

embeli loyal kepada toko yaitu pembeli akan membeli barang yang akan

dibutuhkan di suatu tempat yang biasa dikunjungi sedangkan merek produk

yang dibutuhkan bisa berbeda dengan yang biasa di beli

13
2.1.1.3 Pembentukan Loyalitas Konsumen

Loyalitas konsumen tidak terbentuk secara langsung akan tetapi konsumen

akan melalui beberapa siklus pembelian hingga secara tidak langsung terbentuklah

loyalitas konsumen. Menurut (J. Griffin 2005) ada 3 tahapan siklus yang dapat

membentukan loyalitas konsumen, yaitu:

1. Menyadari produk

Pembentukan pangsa pikiran untuk memposisikan keunggulan produk

dibenak calon konsumen yang dilakukan melalui advertising dan promosi

lainnya, sehingga calon konsumen menyadari keberadaan produk.

2. Melakukan pembelian awal

Hal ini penting dalam memelihara loyalitas konsumen karena dari pembelian

awal timbul kesan positif atau negatif terhadap produk,sehingga terdapat

kesempatan untuk menumbuhkan pelanggan.

3. Valuasi pasca pembelian

Adanya kepuasan atau ketidak puasan yang dijadikan dasar pertimbangan

untuk beralih pada produk lainatau tidak. Keputusan pembelian lagi

merupakan sikap yang paling penting bagi loyalitas.

2.1.1.4 Indikator Loyalitas Konsumen

Adapun indikator loyalitas seperti menurut Ananda (2018) loyalitas

konsumen merupakan komitmen seorang konsumen terhadap suatu pasar

berdasarkan sikap positif dan tercermin dalam pembelian ulang secara konsisten.

Indikator dari loyalitas konsumen tersebut adalah:

14
1. Trust (kepercayaan)

Merupakan tanggapan kepecayaan konsumenterhadap pasar.

2. Word of mouth (dari mulut ke mulut)

Merupakan perilaku publisitas yang dilakukan konsumen terhadap pasar.

3. Cooperation (kerjasama)

Merupakan perilaku konsumen yang menunjukan sikap bekerja sama dengan

pasar.

2.1.2 Kualitas Produk


2.1.2.1 Definisi Kualitas Produk

Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

menarik perhatian, akuisisi, pengunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan

suatu kebutuhan dan keinginan konsumen seperti menurut Kotler and Keller

(2008). Sedang menurut Tjiptono (1997) produk merupakan segala sesuatu yang

dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,

atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar

bersangkutan. Dari kedua pendapat tersebut dapat kita simpulka bahwa produk

segala hal yang dapat ditawarkan oleh produsen kepada pasar untuk memenuhi

kebutuhan atau keinginan pembeli. Suatu produk yang baik memiliki kualitas

produk yang baik pula, sehingga kepuasan konsumen akan tercipta dari hasil

menggunakan produk tersebut. Semakin kualitas produk mampu memenuhi

keinginan konsumen maka kepuasan konsumen semakin mudah dicapai.

Menurut Kotler and Keller dalam Noorhayati (2018) kualitas produk

adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu

15
termasuk keseluruhan durabilitas, realibilitas, ketepatan, kemudahan,

pengopersian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Sedangkan

menurut Mowen dan Minor dalam Rosalina dkk (2019) kualitas produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan. Dari kedua pendapat tersebut kualitas produk dapat

menjadi tolak ukur dan menambah nilai suatu produk sehingga menjadi

perbandingan konsumen dalam memutuskan produk yang ingin dibeli. Kualitas

produk merupakan hal penting bagi konsumen, karena dengan kualitas produk

yang ditawarkan oleh perusahaan dapat membuat konsumen lebih puas, sehingga

konsumen menjadi lebih percaya terhadap perusahaan dan membeli kembali

produk tersebut.

2.1.2.2 Indikator Kualitas Produk

Ada beberapa indikator dalam kualitas produk Menurut Tjiptono dkk.

(2008) dalam (Pamungkas and Guridno 2019) ada 8 dimensi dalam kualitas

produk yang dapat dijadikan indikator, yaitu:

1. Kinerja (Performance)

Dalam kinerja merupakan karakteristik operasi dan produk inti yang dibeli

atau yang dipertimbangkan pelanggan saat membeli. Pelanggan melihat

karakteristik tersebut seperti kecepatan, kemudahan dan kenyamanan

dalam penggunaan.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)

Karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to spesification)

16
Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar

karakteristik operasional.

4. Keandalan (Realibility)

Kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai. Misalnya

pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional.

5. Daya tahan (Durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.

6. Estetika (Esthetica)

Daya Tarik produk terhadap panca indra. Misalnya keindahan desain

produk, keunikan model produk, dan kombinasi.

7. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)

Merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan

pembeli akan atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli

mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi

perusahaan, maupun Negara pembuatannya.

8. Dimensi kemudahan perbaikan (Serviceability)

Meliputi kecepatan, kemudahan, penanganan keluhan yang memuaskan.

Pelayanan yang diberikan terbatas hanya sebelum penjual, tetapi juga selama

proses penjualan hingga purna jual yang mencakup pelayanan reparasi dan

ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

17
2.1.3 Harga
2.1.3.1 Definisi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan

pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, menurut Kotler dan Armstrong

(2008) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,

atau jumlah dari nilai yang di tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Sedangkan menurut

Tjiptono dalam Noorhayati (2018) harga merupakan pernyataan nilai dari suatu

produk. Dari kedua pendapat tersebut dapat artikan bahwa harga adalah nilai suatu

produk yang harus di bayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk

tersebut.

Sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi dan promosi)

menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran) (Tjiptono 1997). Harga harus sesuai

dengan total nilai dari suatu produk dan juga laba yang diterima oleh perusahaan.

Jika harga suatu terlalu tinggi maka konsumen tidak mampu membelinya, dan jika

harga terlalu rendah maka perusahaan tidak mendapatkan untung, untuk itu

perusahaan harus benar-benar bijak dalam menetukan harga produknya, agar

kedua belah pihak sama-sama untung.

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga

Harga juga memiliki tujuan seperti Menurut Payne and Frow dalam

Sunyoto (2012) tujuan penetapan harga antara lain:

1. Bertahan

Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tinadakan

yang meningkatkan laba ketika perusahan sedang mengalami kondisi pasar

18
yang tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi kelangsungan hidup

perusahaan.

2. Memaksimalkan laba

Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode

tertentu.

3. Memaksimalkan penjualan

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan

melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

4. Prestise

Tujuan penetuan harga di sini adalah memosisikan jasa perusahaan

tersebut sebagai produk eksklusif.

5. Pengembangan atas invertasi (ROI)

Tujuan penetuan harga didasari atas pencapaian pengembalian atas

investasi (return on investment) yang diinginkan.

2.1.3.3 Indikator Harga


Adapun indikator-indikator harga yang digunakan untuk penelitian ini.

Menurut Kotler and Keller (2008) indikator-indikator yang mencirikan harga,

yaitu:

1. Keterjangkauan harga

Harga dapat dijangkau oleh semua kalangan dengan target segmen pasar

yang dipilih

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

19
Penilaian kosumen terhadap besarnya pengorbanan finansial yang di

berikan dalam kaitannya dengan spesifikasi yang berupa kualitas produk.

Harga yang ditawarkan pada konsumen sesuai dengan kualitas yang

ditawarkan.

3. Daya saing harga

Harga yang ditawarkan apakah lebih tinggi atau dibawah rata-rata.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen akan merasa puas ketika mereka mendapatkan manfaat setelah

mengkonsumsi apa yang ditawarkan sesuai dengan nilai yang mereka

keluarkan.

2.1.4 Produktivitas Promosi

2.1.4.1 Definisi Promosi

Pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Fandy Tjiptono (1997) promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran, juga menurut Suryadi dalam Noorhayati (2018), promosi adalah

serangkaian kegiatan untuk mengkomunikasikan, memberi pengetahuan dan

menyakinkan orang tentang suatu produk agar ia mengakui kehebatan produk

tersebut, juga mengikat pikiran dan perasaanya dalam suatu wujud loyalitas

terhadap produk.

20
2.1.4.2 Bauran Promosi
Promosi dalam perusahaan mencakup beberapa hal pokok, yang kita

ketahui sebagai bauran promosi (Payne and Frow 2005). Bauran promosi terdiri

dari:

1. Iklan.

2. Tenaga penjualan.

3. Promosi penjualan.

4. Public relations.

5. Word of mouth.

6. Direct marketing.

7. Program komunikasi

2.1.4.3 Indikator Promosi

Adapun indikator-indikator harga yang digunakan untuk penelitian ini.

Seperti menurut Kotler dan Keller dalam Dharmesta (2007) promosi memiliki

indikator yaitu:

1. Frekuensi promosi

Adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu

melalui media promosi penjualanan.

2. Kualitas promosi

Adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan yang dilakukan.

3. Kuantitas promosi

Adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan konsumen

4. Waktu promosi

21
Adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

5. Ketepatan dan kesesuaian sasaran promosi

Adalah faktor yang dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan

perusahaan

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh

penulis.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. (Cardia, Santika, Pengaruh Kualitas Produk, - Kualitas produk berpengaruh
and Respati 2019) Harga Dan Promosi Terhadap positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Konsumen loyalitas pelanggan.
- Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
- Promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
2. (Waskita and Pengaruh Citra Merek, Harga - Harga menunjukan arah
Yuniati 2016) Dan Promosi Terhadap hubungan positif dan sigkfikan
Loyalitas Konsumen searah dengan loyalitas
konsumen.
- Promosi menunjukan arah
hubungan yang positif dan
signifikan searah antara promosi
dengan loyalitas konsumen.
3. Noorhayati (2018) Pengaruh Kualitas Produk, - Kualitas produk memiliki
Harga, Dan Promosi pengaruh signifikan terhadap
Terhadap Loyalitas Pelanggan loyalitas pelanggan.
Kartu Prabayar Telkomsel - Harga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas
konsumen.
- Promosi berpengaruh negative
dan tidak signifikan terhadap
loyalitas konsumen.
4. (Setiawan and Pengaruh Citra Merek, Harga - citra merek berpengaruh positif
Soekotjo 2018) Dan Kualitas Produk dan signifikan terhadap loyalitas
Terhadap Loyalitas konsumen.
Konsumen Shuttlecock Sun - Harga berpengaruh positif dan
Power signifikan terhadap loyalitas
konsumen.
- Kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen.
5. (M. Rosalina, Dampak Promosi, Harga Dan - Promosi berpengaruh positif dan
Qomariah, and Sari Kualitas Produk Terhadap signifikan terhadap loyalitas

22
No Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian
2019) Loyalitas Konsumen Oppo konsumen.
Smartphone - Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap terhadap
loyalitas konsumen.
- Kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen.
6. (Kakasih, Mandey, Produk, Harga, Promosi Dan - Harga berpengaruh terhadap
and Tumbuan 2014) Filosofi Terhadap Loyalitas loyalitas konsumen.
Konsumen Meubel Bamboo - Promosi berpengaruh terhadap
Batik Tekun Jaya Di loyalitas konsumen.
Kabupaten Kepulauan
Sangihe
7. (Pardede and Hadi Pengaruh Kualitas Produk, - Terdapat pengaruh yang
2015) Merek Dan Promosi Terhadap signifikan antara kualitas produk
Loyalitas Pelanggan Rokok terhadap loyalitas pelanggan.
- Terdapat pengaruh yang
signifikan antara promosi
terhadap loyalitas pelanggan.
8. (Ameur, Keltouma, The Impact Of Marketing - Promosi memiliki pengaruh
and Souar 2015) Mix Elements On Customer positif dan signifikan terhadap
Loyalty For An Algerian loyalitas konsumen.
Telecommunication Company - Harga tidak memiliki pengaruh
(Pengaruh Elemen-Elemen signifikan terhadap loyalitas
Marketing Mix Terhadap konsumen.
Loyalitas Konsumen Pada
Perusahaan Telekomunikasi
Aljazair)
9. (Putri et al. 2020) The Influence of Product - Kualitas produk memiliki
Quality, Price, And Service pengaruh positif dan signifikan
Quality In Customer Loyalty terhadap loyalitas konsumen.
At PT. Cybernetic Makmur - Harga memiliki pengaruh positif
Lestari (Pengaruh Kualitas dan signifikan terhadap loyalitas
Produk, Harga, Dan Kualitas konsumen.
Pelayanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Pada PT.
Cybernetic Makmur Lestari)

2.3 Kerangka Konseptual


Berdasarkan penjelasan di atas dapat disusun kerangka konseptual sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

23
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa ada tiga variabel independen,

yaitu: Kualitas produk (X1), Harga (X2) dan Promosi (X3) yang akan

mempengaruhi satu variabel dependen, yaitu: Loyalitas konsumen (Y).

2.3.1 Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Daniel I Nyoman Renatha Cardia at

al (2019) menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara

kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh

Noorhayati (2018) menunjukan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Dicky Bagus

Setiawan (2018) menunjukan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Mela Rosalina at al

(2019) menunjukan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan Ruly Frans Pardede dan Hamdy

Hadi (2015) menunjukan kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen. Dan penelitian yang dilakukan oleh Arie Pratania Putri at al (2020)

juga menunjukan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen.

2.3.2 Pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen

Penelitian yang dilakukan oleh Daniel I Nyoman Renatha Cardia at al

(2019) menunjukan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Penelitian yang dilakukan Alif Indra Waskita (2016) juga menunjukan

harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Penelitian

Noorhayati (2018) menunjukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan

24
terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Dicky Bagus

Setiawan (2018) menunjukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Mela Rosalina et al

(2019) menunjukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Sandhi CH. Kakasih et al

(2014) menunjukan harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Dan

penelitian yang dilakukan oleh Arie Pratania Putri at al (2020) juga menunjukan

harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

2.3.3 Pengaruh promosi terhadap loyalitas konsumen

Penelitian yang dilakukan Daniel I Nyoman Renatha Cardia at al (2019)

menunjukkan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Alif Indra Waskita (2016)

menunjukkan promosi berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Mela Rosalina et al (2019)

menunjukan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Sandhi CH. Kakasih et al (2014)

menunjukan promosi berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang

dilakukan oleh Ruly Frans Pardede dan Hamdy Hadi (2015) menunjukan promosi

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan

oleh Youcef Souar at al (2015) menunjukan promosi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen.

25
2.4 Hipotesis

Berdasarkan paparan dalam kerangka konseptual yang menjelaskan hubungan

analisis variabel, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H1 : Kualitas produk kopi Luwak white koffie berpengaruh secara langsung

(parsial) terhadap loyalitas konsumen.

H2 : Harga kopi Luwak white koffie berpengaruh secara langsung (parsial)

terhadap loyalitas konsumen.

H3 : Promosi kopi Luwak white koffie berpengaruh secara langsung (parsial)

terhadap loyalitas konsumen.

H4 : Kualitas produk, harga dan promosi kopi Luwak white koffie berpengaruh
secara beresama (simultan) terhadap loyalitas konsumen.

26
BAB 3 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh sebuah data dan informasi dalam menyiapkan

penulisan, penulis mengadakan penelitian lapangan di Kota Lhokseumawe dan

subjek penelitiannya adalah masyarakat Kota Lhokseumawe yang berulangkali

membeli atau mengonsumsi produk Kopi Luwak White Koffie.

3.1.1 Populasi
Populasi Menurut Sekaran (2006) populasi mengacu pada keseluruhan

kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat Kota Lhokseumawe.

Pengambilan sampel dilakukan karena jumlah populasi yang besar.

3.1.2 Sampel

Menurut Sekaran (2006) sampel adalah bagian dari populasi. Ini terdiri

dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, beberapa, tapi

tidak semua, elemen populasi dari sampel. Untuk menentukan besarnya sampel

tersebut bisa dilakukan secara statistik maupun berdasarkan estimasi penelitian,

selain itu juga perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus representatif

artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang

dipilih. Sampel sebaiknya memenuhi kriteria yang dikehendaki, jumlah anggota

sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat

kesalahan yang dikehendaki. Menurut Sekaran (2013) sampling adalah proses

pemilihan elemen dalam jumlah yang memadai dan tepat dari populasi, sehingga

29
30
30

penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik

memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau karakteristik seperti

pada elemen populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonprobabality Sampling. Pengambilan respoden (sampel) dilakukan dengan

menggunakan metode purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Dalam penelitian ini

peneliti menentukan sampel dengan kriteria : Masyarakat Kota Lhokseumawe

yang berulangkali membeli atau mengonsumsi Kopi Luwak White Koffie.

Menurut Hair (2010) bahwa apabila ukuran sampel terlalu besar misalnya

400, maka metode penarikan sampel menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk

mendapatkan ukuran-ukuran goodness- of fit yang baik. Sehingga disarankan

bahwa ukuran sampel minimum adalah 5-10 observasi untuk setiap parameter

yang diestimasi. Pada penelitian ini jumlah sampel sebesar 100 merupakan

masyarakat Kota Lhokseumawe. Jadi, dengan jumlah indikator sebanyak 16 buah

dikali 6. Jadi, melalui perhitungan berdasarkan rumus tersebut, diperoleh jumlah

sampel untuk penelitian ini sebesar 96 dan di genapkan menjadi 100 orang.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Yaitu

mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang

berkaitan dengan variabel kepuasan dan loyalitas untuk tujuan sfesifik studi.

(Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini data primer di dapat dari hasil pengisian

kuesioner oleh masyarakat Kota Lhokseumawe.


31

Sumber Data dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data primer.

Dimana data primer adalah data yang diperoleh dari penyebaran kusioner dan

mendapatkan tanggapan dari responden atas pertanyaan yang telah diberikan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini adalah

dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sekaran (2006) kuesioner adalah daftar

pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden

jawab biasanya dalam alternatif yang didefinisiakn dengan jelas.

Kuesioner dibagikan kepada para responden penelitian, dimana peneliti

langsung memproses hasil rekapitulasi dari hasil pembobotan ataupun penilaian

atas jawaban responden tersebut, guna diolah lebih lanjut sebagai deskriptif data.

3.4 Skala Pengukuran

Data yang telah dikumpulkan dari penyebaran kuisioner dalam bentuk

kualitatif dikomposisikan terlebih dahulu agar menjadi data yang kuantitatif.

Adapun nilai kuantitatif dilakukan dengan cara menggunakan skala likert.

Menurut Djaali (2008) skala Likert merupakan skala yang dapat dipergunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dengan skala ini, responden

menyatakan persetujuan dan ketidaksetujuannya terhadap sejumlah pernyataan-

pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti, untuk satu pilihan

dinilai (skor) dengan jarak interval 1.

Skala interval adalah skala yang digunakan untuk mengukur variabel-

variabel dalam penelitian ini. Aspek pengukuran terhadap data-data yang di


32

analisis dilakukan dengan memberikan indikator pada setiap pertanyaan yang

diajukan dengan menggunakan skala interval dimana setiap pertanyaan

mempunyai interval jawaban antara 1 (sangat tidak setuju) dan 5 (sangat setuju)

Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor
1 Sangat tidak setuju (STS) 1
2 Tidak Setuju (TS) 2
3 Netral (N) 3
4 Setuju (S) 4
5 Sangat Setuju (SS) 5
Sumber : (Sugiono 2016)

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan memberi arti mengkhususkan kegiatan atau membenarkan suatu

operasional untuk mengukur variabel tersebut. Penelitian yang dilakukan nantinya

akan menggunakan alat bantu berupa kuesioner, yang mana jawaban-jawaban

responden tersebut akan diukur dengan menggunakan skala interval. Maka

variabel yang diukur tersebut di jabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.


33

Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Penelitian Skala
Penelitian Ukur
1. Kualitas Produk Menurut Kotler and Keller dalam Skala
(X1) Noorhayati (2018) kualitas produk 1. Kinerja Likert
adalah kemampuan sebuah produk 2. Ciri-ciri atau
dalam memperagakan fungsinya, hal keistimewaan tambahan
itu termasuk keseluruhan durabilitas, 3. Kesesuaian dengan
realibilitas, ketepatan, kemudahan, spesifikasi
pengopersian dan reparasi produk 4. Keandalan
juga atribut produk lainnya 5. Daya tahan
6. Estetika
7. Kualitas yang
dipersepsikan
8. Dimensi kemudahan
perbaikan

Tjiptono (2008)
2. Harga (X2) Harga Menurut Kotler dan 1. Keterjaukauan harga Skala
Armstrong (2008) adalah sejumlah 2. Kesesuaian harga Likert
uang yang dibebankan atas suatu dengan kualitas produk
produk atau jasa, atau jumlah dari 3. Daya saing harga
nilai yang di tukar konsumen atas 4. Kesesuaian harga
manfaat-manfaat karena memiliki atu dengan manfaat
menggunakan produk atau jasa
tersebut. Kotler (2008)
3. Promosi (X3) Promosi menurut Fandy Tjiptono 6. Frekuensi promosi Skala
(2008) adalah suatu bentuk 7. Kualitas promosi Likert
komunikasi pemasaran. Yang 8. Kuantitas promosi
dimaksud komunikasi pemasaran 9. Waktu promosi
adalah aktivitas pemasaran yang 10. Ketepatan dan
berusaha menyebarkan informasi, kesesuaian sasaran
mempengaruhi/membujuk, dan/atau promosi
mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar Dharmesta (2008)
bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.

4. Loyalitas Produk Menurut Tjiptono (2004) dalam 1. Trust Skala


(Y) (Amaranggana, 2018) loyalitas 2. Word of mouth Likert
konsumen adalah komitmen 3. Cooperation
pelanggan terhadap suatu merek,
toko atau pemasaok bedasarkan sifat Hidayat (2018)
yang sangat positif dalam pembelian
jangka panjang.

3.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda. Pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi agar
34

persamaan regresi dapat digunakan dengan baik (uji persyaratan analisis) sebagai

berikut:

3.4.1 Uji Normalitas

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini peneliti

akan menggunakananalisis dengan grafik menggunakan grafik normal P-plot.

1. Uji Grafik Normal Probability Plot

Menurut Ghozali (2016), pengujian normalitas dilakukan untu melihat

apakah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang

normal atau tidak. Salah satu cara untuk mellihat noralitas residual adalah dengan

melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk garis diagonal dan ploting data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonal sesungguhnya.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

titik pada sumbu diagonal grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diaonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model asumsi tidak memenuhi asumsi normality.

2. Uji Non-Parametrik Kolmogorov Smirnov


35

Menurut Ghozali (2016), normalitas dapat dideteksi melalui uji statistik

non parametrik kolmogorov smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis.

a. Data residual berdistribusi normal jika tingkat signifikan > 0,05

b. Data residual tidak berdistrbusi normal jika tingkat signifikan < 0,05.

3.5 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2005) pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk

menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residualnya memiliki varian yang

tidak sama terjadi heteroskedastisitas. Konsekuensi bila terjadi heteroskedastisitas

adalah penaksiran yang diperoleh tidak efisien baik dalam sampel kecil mapun

sampel besar.

Anaisisnya dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui grafik

scatterplot antara Z prediction yang merupakan variabel bebas dan nilai-nilai

reidual SREID merupakan variabel berikut. Heteroskedastisitas terjadi jika pada

scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar,

maupun bergelombang.

3.5.1 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) ”uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent)”.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independent, jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel ini tidak
36

arthogonal adalah variabel independent yang nilai korelasinya antar sesama

independent sama dengan nol.

Multikolinaritas dapat juga dilihat (1) nilai tolerance lawannya (2)

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent yang lainnya.

Pengertian sederhana setiap variabel independent menjadi variabel dependent

(terikat) dan diregres terhadap lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih tidak jelas oleh variable independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (tinggi VIF = tolerance).

Nilai cut off yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinaritas

dalam nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3.6 Metode Analisis Data

Menurut Subagyo dan Djarwanto (2005), analisis ini bertujuan untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel kualitas produk, harga, dan promosi

terhadap loyalitas konsumen. Adapun persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1+b2X2+b3X3+ e

(Djarwanto dan Subagyo, 2005)

Keterangan:

Y = Loyalitas Konsumen

α = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi dari Kualitas Produk

b2 = Koefisien Regresi dari Harga

b3 = Koefisien Regresi dari Promosi


37

X1 = Kualitas Produk

X2 = Harga

X3 = Promosi

e = error

3.7 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk melihat kelayakan penelitian

yang dilakukan dengan melihat kualitas produk, harga, dan promosi terhadap

loyalitas konsumen pada produk kopi luwak white koffie di kota Lhokseumawe.

Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengetahui berapa persen variasi

variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Nilai R² ini

terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R² mendekati 0 berati sedikit sekali variasi

variabel depanden yang diterangkan oleh variabel independen. Jika nilai R²

bergerak mendekati 1 berati semakin besar variasi variable dependen yang dapat

diterangkan oleh variabel independen. Jika ternyata dalam perhitungan nilai R²

sama dengan 0 maka ini menunjukan bahwa variabel dependen tidak bisa

dijelaskan oleh variabel independen.

Menurut Imam Ghozali (2016), koefisien determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 (0%) < R² < 1 (100%).

Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

(100%) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum


38

koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya

variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data

runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang

tinggi.

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji statistik terhadap regresi linier berganda bertujuan untuk membuktikan

hipotesa ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan atau kuat maka

dilakukandengan uji t dan uji f.

3.8.1 Uji Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing-

masing koefisien regresi dengan nilai ttable (nilaikritis) dengan tingkat signifikan

5% dengan derajat kebebasan df = n-k, dimana n adalah jumlah observasi dan k

adalah jumlah variabel. Dasar pengambilan keputusan pada uji t adalah sebagai

berikut Ghozali(2016).

a. Jika thitung > ttabel dan nilai signifikansi < 0.05, maka H 1, H2 dan H3 yang artinya

variabel independen yang terdiri dari kualitas produk, harga dan promosi

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

loyalitas konsumen.

b. Jika thitung < ttabel dan nilai signifikansi > 0.05, maka H 1, H2 dan H3 yang artinya

variabel independen yang terdiri dari kualitas produk, harga dan promosi

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

loyalitas konsumen.
39

3.8.2 Uji Simultan (Uji f)

Uji f adalah suatu cara menguji hipotesis nol yang melibatkan lebih dari

satu koefisien.Cara bekerjanya dengan menentukan apakah kecocokan dari sebuah

persamaan regresi secara signifikan dengan membatasi persamaan tersebut untuk

menyesuaikan diri tehadap hipotesis nol. Uji f dilakukan dengan tingkat

keyakinan 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas pembilang

df1 = (k-1) dan derajat bebas penyebut df2 = (n-k), k merupakan banyaknya

parameter (koefisien) model regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan.

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2016):

a. Jika Fhitung> Ftabel dan nilai signifikansi < 0.05, maka H 4 diterima yang artinya

variabel independen yang terdiri dari kualitas produk, harga dan promosi

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

loyalitas konsumen.

b. Jika Fhitung< Ftabel dan nilai signifikansi > 0.05, maka H4 ditolak yang artinya

variabel independen yang terdiri dari kualitas produk, harga dan promosi

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

loyalitas konsumen.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Kopi Luwak White Koffie

Yang menjadi objek penelitian ini adalah kopi Luwak White Koffie. Kopi

Luwak White Koffie sendiri adalah salah satu merek kopi instan yang diproduksi

oleh perusahaan PT. Java Prima Abadi di Semarang. Kopi luwak white koffie ini

pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 sebagai kopi putih instan pertama di

Indonesia berhasil memenangkan persaingan pasar kopi putih sampai detik ini.

Sebenarnya kopi Luwak White Koffie ini bukan kopi yang melalui proses

pecernaan hewan Luwak melainkan terbuat dari kopi instan, krimmer nabati dan

gula yang melalui proses pendinginan -40 derajat celcius sahingga menyebabkan

kadar asam di dalam kopi berkurang 80%. Tapi kadar kafein yang terkandung

tetap 100%.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Java Prima Abadi memiliki visi dan misi yaitu memajukan perusahaan

serta mengembangkan usaha dari produk utamanya yaitu biji kopi luwak yang

dikenal sebagai biji terbaik dan termahal di dunia sehingga mampu diperluas

hingga ke pasaran internasional.

40
41

4.1.3 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kualitas produk, harga

dan promosi terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak White Koffie.

Adapun jumlah sampel adalah sebanyak 100 responden yang diambil dari

masyarakat kota Lhokseumawe yang sering membeli kopi Luwak White Koffie.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner

Keterangan Jumlah

Kuesioner yang disebar 107


Kuesioner yang Kembali 100
Kuesioner rusak/tidak lengkap 7
Jumlah responden 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah meliputi jenis

nama, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir, alamat dan pendapatan

perbulan. Untuk lebih jelasnya karakteristik responden dapat dilihat pada masing

– masing tabel sebagai dibawah ini :

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

1 Pria 75 75%
2 Wanita 25 25%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa, dalam penelitian ini jumlah responden

didominasi oleh pria yang berjumlah 75 orang atau 75%. sedangkan Wanita
42

berjumlah 25 orang atau 25%. Sehingga dapat disimpulkan konsumen pria lebih

mendominasi dalam mengonsumsi kopi luwak white koffie.

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Usia


No. Usia Frekuensi Persentase %
1 16-25 51 51%
2 26-35 38 38%
3 36-45 9 9%
4 >46 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa, jumlah karakteristik responden berdasarkan

umur diurutkan dari yang mendominasi dapat diketahui yaitu pada rentang usia

16-25 tahun sebanyak 51 orang atau 51%, rentang usia 26-35 tahun sebanyak 38

orang atau 38%, rentang usia 36-45 tahun sebanyak 9 orang atau 9%, dan usia

diatas 46 tahun sebanyak 3 orang atau 3%. Sehingga dapat disimpulkan

konsumen yang berusia 16-25 tahun lebih banyak mengonsumsi kopi luwak white

koffie.

Tabel 4.4 Karakteristik Pendidikan Terakhir


No. Jurusan Frekuensi Persentase %
1 SLTA/Sederajat 39 39%
2 Diploma 21 21%
3 S1 36 36%
4 Lainnya 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat responden yang pendidikan terakhirnya

SLTA/Sederajat berjumlah 39 orang atau 39%. Diploma berjumlah 21 orang atau

21%. S1 berjumlah 36 orang atau 36%. Dan lainnya berjumlah 4 orang atau 4%.
43

Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen yang pendidikan terakhirnya

SLTA/Sederajat lebih banyak meminum kopi luwak white koffie.

Tabel 4.5 Karakteristik Alamat


No. Jurusan Frekuensi Persentase %
1 Kec. Banda Sakti 77 77%
2 Kec. Blang Mangat 9 9%
3 Kec. Muara Dua 6 6%
4 Kec. Muara Satu 8 8%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat responden yang beralamat Kec. Banda Sakti

berjumlah 77 orang atau 77%. Kec. Blang Mangat 9 orang atau 9%. Kec. Muara

Dua berjumlah 6 orang atau 6%. Dan Kec. Muara Satu berjumlah 8 orang atau

8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alamat konsumen yang banyak

mengkosumsi kopi luwak white koffie berada di Kecamatan Banda Sakti.

Tabel 4.6 Karakteristik Pendapatan Perbulan


No. Jurusan Frekuensi Persentase %
1 <1 juta 27 27%
2 1-2,5 juta 35 35%
3 2,6-5 juta 27 27%
4 >5 juta 11 11%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat responden yang berpendapatant dibawah 1

juta berjumlah 27 orang atau 27%. 1-2,5 juta berjumlah 35 orang atau 35%. 2,6-5

juta berjumlah 27 orang atau 27%. Dan diatas 5 juta berjumlah 11 orang atau
44

11%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen dengan pendapatan

perbulan1,2 – 5 juta perbulan lebih banyak meminum kopi luwak white koffie.

4.1.4 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Pada deskripsi variabel penelitian akan dibahas tentang tanggapan

responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel yang

digunakan. Deskripsi hasil penelitian merupakan tanggapan responden yang

mengisi kuesioner mengernai pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi

terhadap loyalitas konsumen pada kopi Luwak White Koffie di kota

Lhokseumawe akan dilihat mengenai kecenderungan jawaban responden atas

masing-masing variabel penelitian..

Dalam penelitian ini pemberian skor berdasarkan skala likert untuk jawaban dari

responden dapat diurutkan. Skor yang diberikan untuk pernyataan variabel X

adalah :

No Pernyataan Skor

1 Sangat tidak setuju (STS) 1 - 1,8

2 Tidak setuju ( TS ) 1,9 - 2,6


3 Netral (N) 2,7 - 3,4
4 Setuju (S) 3,5 - 4,2
5 Sangat Setuju (SS) 4,3 - 5

Dari perhitungan analisis menggunakan alat bantu SPSS, uji analisis

deskriptif di uji pada variabel kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan

loyalitas konsumen (Y).


45

4.1.4.1 Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Produk

Berdasarkan hasil dari distribusi frekuensi diperoleh gambaran statistik

deskriptif variabel kemudahan, yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel kualitas produk

Rata-
SS S N TS STS
No Pertanyaan Rata
f % f % f % f % f %
1 X1.1 25 25,3 62 62,6 10 10,1 2 2 0 0 4,11
2 X1.2 26 26 60 60 11 11 3 3 0 0 4,09
3 X1.3 17 17 46 46 28 28 9 9 0 0 3,71
Jumlah Rata-rata 3,97

Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa, kopi Luwak White Koffie

memiliki kualitas yang bagus (X1.1) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah

sebanyak 62 orang atau 62%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 25 orang

atau 25%, diikuti ”netral” berjumlah sebanyak 10 orang atau 10%, diikuti ”tidak

setuju” berjumlah 2 orang atau 2%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah

sebanyak 0 orang atau 0%.

Kopi Luwak White Koffie memiliki rasa yang enak (X1.2) mayoritas

menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 60 orang atau 60%, diikuti ”sangat

setuju” berjumlah sebanyak 26 orang atau 26%, diikuti ”netral” berjumlah

sebanyak 11 orang atau 11%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah sebanyak 3 orang

atau 3%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang dan 0% .
46

Kopi Luwak White Koffie memiliki kemurnian yang baik (X1.3)

mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 46 orang atau 46%, diikuti

”netral” berjumlah sebanyak 27 orang atau 27%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah

sebanyak 17 orang atau 17%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah sebanyak 9 orang

atau 9%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.

Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan rata-rata pada variabel kualitas

produk ini berjumlah 3,92 yang berarti kebanyakan konsumen setuju atas

pernyataan tersebut.

4.1.4.2 Statistik Deskriptif Variabel Harga

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Harga


Rata-
Perta SS S N TS STS
No Rata
nyaan
f % f % F % f % f %
1 X2.1 37 37
52 52 11 11 0 0 0 0 4,26
2 X2.2 24 24
55 55 19 19 2 2 0 0 4.01
3 X2.3 22 22
50 50 27 27 1 1 0 0 3.93
4 X2.4 27 27
45 45 26 26 2 2 0 0 3.97
5 X2.5 34 34
49 49 15 15 2 2 0 0 4,15
Jumlah Rata-rata 4,06
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa, kopi Luwak White Koffie

memiliki harga yang terjangkau untuk semua kalangan (X2.1) mayoritas

menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 52 orang atau 52%, diikuti ”sangat

setuju” berjumlah sebanyak 37 orang atau 37%, diikuti ”netral” berjumlah

sebanyak 11 orang atau 11%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 0 orang atau 0%,

diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.


47

Kopi Luwak White Koffie memiliki harga yang sesuai dengan cita rasa

yang ditawarkan (X2.2) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 55

orang atau 55%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 24 orang atau 24%,

diikuti ”netral” berjumlah sebanyak 19 orang atau 19%, diikuti ”tidak setuju”

berjumlah 2 orang atau 2%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0

orang atau 0%.

Kopi Luwak White Koffie memiliki harga yang mampu bersaing dan

sesuai dengan kemampuan atau daya beli masyarakat. (X2.3) mayoritas menjawab

”setuju” berjumlah sebanyak 50 orang atau 50%, diikuti ”netral” berjumlah

sebanyak 27 orang atau 27%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 22 orang

atau 22%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 1 orang atau 1%, diikuti ”sangat tidak

setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.

Kopi Luwak White Koffie memiliki harga yang sesuai dengan kepuasan

konsumen (X2.4) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 45 orang atau

45%, diikuti ”setuju” berjumlah sebanyak 27 orang atau 27%, diikuti ”netral”

berjumlah sebanyak 26 orang atau 26%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 2 orang

atau 2%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.

Kopi Luwak White Koffie memiliki harga yang sangat pas untuk kalangan

masyarakat (X2.5) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 49 orang

atau 49%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 34 orang atau 34%, diikuti

”netral” berjumlah sebanyak 15 orang atau 15%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah

2 orang atau 2%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau

0%.
48

Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan rata-rata pada variabel harga ini

berjumlah 4,06 yang berarti kebanyakan konsumen banyak menjawab setuju atas

pernyataan tersebut.

4.1.4.3 Statistik Deskriptif Variabel Promosi

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Promosi


Rata
Perta SS S N TS STS -
No
nyaan Rata
f % f % f % f % f %
1 X3.1 30 30 51 51 18 18 1 1 0 0 4,10
2 X3.2 10 10 49 49 28 28 13 13 0 0 3,56
3 X3.3 14 14 54 54 29 29 3 3 0 0 3,79
3,81
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa, Pesan dalam iklan produk

kopi Luwak White Koffie mudah dipahami konsumen (X3.1) mayoritas

menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 51 orang atau 51%, diikuti ”sangat

setuju” berjumlah sebanyak 30 orang atau 30%, diikuti ”netral” berjumlah

sebanyak 18 orang atau 18%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 1 orang atau 1%,

diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.

Tampilan iklan di televisi menarik dan membuat konsumen termotivasi

untuk menggunakan produk kopi luwak white koffie (X3.2) mayoritas menjawab

”setuju” berjumlah sebanyak 49 orang atau 49%, diikuti ”netral” berjumlah

sebanyak 28 orang atau 28%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 10 orang

atau 10%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 13 orang atau 13%, diikuti ”sangat

tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.


49

Promosi iklan produk kopi luwak white koffie di televisi sering kita

jumpai. (X3.2) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 54 orang atau

54%, diikuti ”netral” berjumlah sebanyak 29 orang atau 29%, diikuti ”sangat

setuju” berjumlah sebanyak 14 orang atau 14%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah

3 orang atau 3%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau

0%.

Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan rata-rata pada variabel promosi

berjumlah 3,81 yang berarti kebanyakan konsumen banyak menjawab setuju atas

pernyataan tersebut.

4.1.4.4 Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Konsumen

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Konsumen


Rata-
Perta SS S N TS STS
No Rata
nyaan
f f% % F % f % f %
1 Y.1 23 23
58 58 18 18 1 1 0 0 4,03
2 Y.2 14 14
55 55 26 26 4 4 1 1 3,77
3 Y.3 21 21
42 42 23 23 13 13 1 1 3,69
4 Y.4 22 22
56 56 19 19 3 3 0 0 3.97
5 Y.5 29 29
50 50 19 19 2 2 0 0 4,06
Jumlah Rata-rata 3,90
Sumber: Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa, Rasa dari kopi luwak

white koffie mampu membuat konsumen percaya pada produk kopi yang khas

(Y.1) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 58 orang atau 58%,

diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 23 orang atau 23%, diikuti ”netral”

berjumlah sebanyak 18 orang atau 18%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 1 orang

atau 1%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 0 orang atau 0%.
50

Konsumen mengetahui produk dan cita rasa melalui informasi orang

terdekat yang disampaikan dari mulut ke mulut (Y.2) mayoritas menjawab

”setuju” berjumlah sebanyak 55 orang atau 55%, diikuti ”netral” berjumlah

sebanyak 26 orang atau 26%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 18 orang

atau 18%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 4 orang atau 4%, diikuti ”sangat tidak

setuju” berjumlah sebanyak 1 orang atau 1%.

Konsumen merasa bangga dalam menikmati produk kopi luwak white

koffie yang merupakan produk lokal (Y.3) mayoritas menjawab ”setuju”

berjumlah sebanyak 42 orang atau 42%, diikuti ”netral” berjumlah sebanyak 23

orang atau 23%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 21 orang atau 21%,

diikuti ”tidak setuju” berjumlah 13 orang atau 13%, diikuti ”sangat tidak setuju”

berjumlah sebanyak 1 orang atau 1%.

Konsumen merasa puas dengan kualitas rasa kopi yang sesuai dengan

harga (Y.4) mayoritas menjawab ”setuju” berjumlah sebanyak 56 orang atau 56%,

diikuti ”sangat setuju” berjumlah sebanyak 22 orang atau 22%, diikuti ”netral”

berjumlah sebanyak 19 orang atau 19%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 3 orang

atau 3%, diikuti ”sangat tidak setuju” berjumlah sebanyak 1 orang atau 1%.

Konsumen merasa rasa dari kopi luwak white koffie telah melekat dan

diingat oleh lidah para penikmat kopi. (Y.4) mayoritas menjawab ”setuju”

berjumlah sebanyak 50 orang atau 50%, diikuti ”sangat setuju” berjumlah

sebanyak 29 orang atau 29%, diikuti ”netral” berjumlah sebanyak 19 orang atau

19%, diikuti ”tidak setuju” berjumlah 2 orang atau 2%, diikuti ”sangat tidak

setuju” berjumlah sebanyak 1 orang atau 1%.


51

Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan rata-rata pada variabel loyalitas

konsumen berjumlah 3,90 yang berarti kebanyakan konsumen banyak menjawab

setuju atas pernyataan tersebut.

4.1.5 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

4.1.5.1 Hasil Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

didapat melalui penyebaran kuesioner terdistribusi normal atau tidak. Menurut

Ghozali (2016) uji normalitas dapat dideteksi dengan dua cara, salah satunya

adalah analisis grafik.

Berikut hasil pegujian analisis grafik dapat dilihat dibawah ini:

Sumber: Data primer yang diolah, 2023


Gambar 4.1 Grafik hasil pengujian normality probality plot
52

Menurut Ghozali (2016) mengungkapkan bahwa menentukan grafik

normality probability plot jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan hasil output SPSS pada Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa data

menyebar disekitar garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa data dalam

model regresi penelitian ini berdistribusi normal.

4.1.5.2 Hasil Pengujian Multikolineritas

Pengujian Multikolinieritas dilakukan untuk melihat ada tidaknya korelasi

yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linier

berganda (Ghozali, 2011). Alat statistik yang sering digunakan untuk menguji

gangguan multikolinieritas adalah nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi

multikolinieritas. Hasil uji prasyarat multikolinieritas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolinieritas

No. Variabel Toleransi VIF

1 Kualitas Produk 0,824 1,214


2 Harga 0,650 1,538
3 Promosi 0,612 1,635
Sumber : Data Primer yang dilolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat nilai VIF untuk masing-masing

variabel penelitian sebagai berikut:


53

1. Nilai VIF untuk variabel kualitas produk sebesar 1.214 < 10 dan nilai

toleransi sebesar 0.824 > 0,10 sehingga kualitas produk dinyatakan tidak

terjadi gejala multikolinearitas.

2. Nilai VIF untuk variabel harga sebesar 1,538 < 10 dan nilai toleransi

sebesar 0,650 > 0,10 sehingga variabel harga dinyatakan tidak terjadi

gejala multikolinearitas.

3. Nilai VIF untuk variabel promosi sebesar 1,635 < 10 dan nilai toleransi

sebesar 0,612 > 0,10 sehingga variabel promosi dinyatakan tidak terjadi

gejala multikolinearitas.

4.1.6 Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian regresi linear berganda menjelaskan besarnya peranan Variabel

Independent (X) terhadap Variabel Dependent (Y). Analisis data dalam penelitian

ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS.

Analisis masing-masing variabel dijelaskan dalam uraian berikut:

Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Error Beta
1 (Constant) 5,860 2,025 2,894 ,005
Kualitas ,407 ,138 ,272 2,947 ,004
produk
Harga ,348 ,105 ,345 3.319 ,001
Promosi ,155 ,170 ,098 ,911 ,365
Sumber : Data Primer yang dilolah, 2023
54

Berdasarkan tabel 4.12 diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Y= 5,860 + 0,407X1 + 0,348X2 + 0,155X3

Deskripsi dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah sebagai

berikut:

1. Nilai koefisien kualitas produk (X 1) sebesar (0,407), sehingga dapat

diartikan apabila kualitas produk ditingkatkan 1 satuan nilai maka, diprediksi

loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0,407.

2. Nilai koefisien harga (X2) sebesar (0,348), sehingga dapat diartikan apabila

harga ditingkatkan 1 satuan nilai maka, diprediksi loyalitas konsumen (Y)

akan meningkat sebesar 0,348.

3. Nilai koefisien promosi (X 3) sebesar (0,155), sehingga dapat diartikan apabila

promosi ditingkatkan 1 satuan nilai maka, diprediksi loyalitas konsumen (Y)

akan meningkat sebesar 0,155.

4.1.7 Uji Hipotesis

4.1.7.1 Uji t (parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas (independen) secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji t mempunyai nilai signifikansi α = 5%. Kriteria Pengambilan

Keputusan:

a. Koefisien α = 0,05
55

b. df (dk) = n-k

Syarat Pengambilan Keputusan:

a. Terima H0 dan menolak Ha, apabila thitung < ttabel Sig. > 0,05

b. Tolak H0 dan menerima Ha, apabila thitung > ttabel Sig. < 0,05

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji T)

Model t Sig.

1 (Constant) 2,894 ,005


Kualitas Produk
2,947 ,004

Harga 3,319 ,001


Promosi 0,911 ,365
Sumber : Data Primer yang dilolah, 2023

Dari tabel 4.17 diperoleh nilai thitung dari setiap Variabel Bebas. Dengan

ketentuan untuk mendapatkan df = n-k = (100–4 = 96) pada α = 5% ttabel sebesar

1,984. Dari uraian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan:

1. Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)


Hasil analisis pengaruh kualitas produk (X 1) terhadap loyalitas

konsumen(Y) diperoleh nilai thitung dengan nilai sebesar 2,947 > 1,984 lebih besar

dari nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% (a=5%) sebesar signifikan 0,004 <

0,05. Maka variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen pada kopi produk kopi LuwakWhite Koffie di kota

Lhokseumawe. Dengan demikian hipotesis 1 (H1) diterima.


56

2. Pengaruh Harga (X2) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)


Hasil analisis pengaruh harga (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y)

diperoleh nilai thitung dengan nilai sebesar 3,319 > 1,984 lebih besar dari nilai t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% (a=5%) sebesar signifikan 0,001 < 0,05. Maka

variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen

pada kopi produk kopi LuwakWhite Koffie di kota Lhokseumawe. Dengan

demikian hipotesis 2 (H2) diterima.

3. Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)


Hasil analisis pengaruh promosi (X3) terhadap loyalitas konsumen (Y)

diperoleh nilai thitung dengan nilai sebesar 0,911 < 1,984 lebih kecil dari nilai t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% (a=5%) sebesar signifikan 0,365 > 0,05. Maka

variabel promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas

konsumen pada kopi produk kopi LuwakWhite Koffie di kota Lhokseumawe.

Dengan demikian hipotesis 3 (H3) tidak diterima.

4.1.7.2 Uji F (simultan)

Uji statistik F juga menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian secara simultan (Uji F) sebagai

berikut :

a. Jika Fhitung > Ftabel dan nilai sig < 0,05, maka hipotesis dapat teruji secara

bersamaan.
57

b. Jika Fhitung < Ftabel dan nilai sig > 0,05, maka hipotesis tidak dapat teruji secara

bersamaan.

Pengujian secara simultan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel

dibawah ini :

Tabel 4.14 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 252,146 3 84,049 15,433 ,000b
Residual 522,814 96 5,446
Total 774,960 99
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk , Harga , Promosi
Sumber : Data Primer yang dilolah, 2023

Dari tabel 4.18 dengan melihat kriteria pengujian secara simultan dapat

dilihat jika dilihat dari uji F dengan nilai signifikan pada tabel sebesar 0,000 <

0,05. Serta nilai Fhitung sebesar 15,433 > 2,70 didapat dengan melihat tingkat

signifikan 5% dan df2 = n-k (100-4 = 96) serta df1 = k-1 (4-1=3) diperoleh nilai

Ftabel sebesar (2,70). Sehingga hasil pengujian secara simultan menunjukkan

bahwa variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y), maka hipotesis 4 (H4)

diterima.

4.1.7.3 Koefisien Determinasi (R2)


Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil
58

menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi dapat

dilihat pada Tabel 4.19 sebagai berikut:

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 ,570a ,325 ,304 2,334
a. Predictors: (Constant), Promosi , Harga, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas konsumen
Sumber: Data Diolah, Kuesioner, 2023

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui besarnya nilai Koefisien

Determinasi atau R Square sebesar 0, 325 atau 32%. Hal ini menunjukkan

bahwasanya variabel kualitas produk (X1), variabel harga (X2) dan variabel

promosi dapat menjelaskan variabel loyalitas konsumen (Y) sebesar 56%,

sisanya sebesar 68% (100% - 32%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

model penelitian ini.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dilakukan pembahasan yang

memberikan beberapa informasi secara rinci hasil penelitian serta bagaimana

pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel lainnya. Berikut pembahasan

dari masing-masing variabel:


59

4.2.1 Pengaruh Harga (X2) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)

Hasil analisis pengaruh harga (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y)

diperoleh nilai thitung dengan nilai sebesar 3,319 > 1,984lebih besar dari nilai t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% (a=5%) sebesar signifikan 0,001 < 0,05. Dengan

demikian hipotesis 2 (H2) diterima. Maka variabel Kualitas produk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada produk kopi luwak white

koffie di kota Lhokseumawe. Dengan demikian hipotesis 2 (H2) diterima. Hal ini

karena sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah

dari nilai yang di tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut, dan juga sesuai dengan teori penelitian

Kotler (2008) yang menyatakan bahwa Harga berpengaruh signifikan terhadap

Loyalitas produk .

4.2.2 Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)

Hasil analisis pengaruh kualitas produk (X1) terhadap loyalitas konsumen

(Y) diperoleh nilai thitung dengan nilai sebesar 2,947 > 1,984 lebih besar dari nilai

ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% (a=5%) sebesar signifikan 0,004 < 0,05.

Maka variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen pada produk kopi luwak white koffie di kota Lhokseumawe.

Dengan demikian hipotesis 1 (H1) diterima. Dengan demikian hipotesis 1 (H1)

diterima. Hal ini karena produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar bersangkutan, dan juga
60

sesuai dengan teori penelitian Tjiptono (1997) yang menyatakan bahwa Kualitas

produk berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas produk .

4.2.3 Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)

Hasil analisis pengaruh promosi (X3) terhadap loyalitas konsumen (Y)

diperoleh nilai thitung dengan nilai sebesar 0,911 < 1,984 lebih kecil dari nilai t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% (a=5%) sebesar signifikan 0,365 > 0,05. Maka

variabel promosi berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap loyalitas

konsumen pada produk kopi luwak white koffie di kota Lhokseumawe. Dengan

demikian hipotesis 3 (H3) tidak diterima. Dengan demikian hipotesis 3 (H3)

diterima. Hal ini karena yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi

atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya

agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan, dan juga sesuai dengan teori penelitian Fandy

Tjiptono (1997) yang menyatakan bahwa Promosi berpengaruh signifikan terhadap

Loyalitas produk

.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kualitas

produk, harga dan promosi terhadap loyalitas konsumen pada produk Luwak

White Koffie di kota Lhokseumawe maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Kualitas produk (X1) secara parsial memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada produk Luwak White

Koffie di kota Lhokseumawe. Hal ini menunjukkan kualitas produk

yang dimiliki oleh kopi Luwak White Koffie dengan baik dapat

meningkatkan loyalitas pada konsumen.

2. Harga (X2) secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan, juga

paling dominan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada produk Luwak

White Koffie di kota Lhokseumawe. Hal ini menunjukkan harga yang

kopi Luwak White Koffie tawarkan saat ini dengan baik dapat

meningkatkan loyalitas pada konsumen.

3. Promosi (X3) secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada produk Luwak White

Koffie di kota Lhokseumawe. Hal ini menunjukkan promosi yang

dilakukan oleh Kopi Luwak White Koffie saat ini tidak dapat

meningkatkan loyalitas pada konsumen.

61
62

4. Kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada

produk Luwak White Koffie di kota Lhokseumawe.

5.2 Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian ini maka penulis bermaksud

memberikan saran yang mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi perusahaan

maupun peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Perusahaan

1. Harga merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi

loyalitas konsumen kopi Luwak White Koffie. Dengan harga kopi Luwak

White Koffie saat ini yang ditawarkan oleh perusahaan maka perusahaan

sudah dapat mempertahankan loyalitas konsumennya. Untuk itu

perusahaan harus mampu mempertahan harga kopi luwak white koffie

sehingga konsumen akan tetap loyal terhadap produk kopi Luwak White

Koffie.

2. Kualitas produk merupakan variabel kedua yang dapat mempengaruhi

loyalitas konsumen kopi Luwak White Koffie. Dengan kualitas produk

kopi Luwak White Koffie saat ini sudah mampu mempertahan loyalitas

konsumennya. Meskipun begitu variabel kualitas produk kopi Luwak

White Koffie masih kalah dengan variabel harga kopi Luwak White Koffie

yang mana dapat diartikan bahwa konsumen memilih loyal terhadap

produk kopi Luwak White Koffie dikarenakan harganya yang murah dan
63

terjangkau oleh mayoritas konsumen dibandingkan kualitas produk kopi

Luwak White Koffie. Oleh karena itu perusahaan produk kopi Luwak

White Koffie harus dapat meningkatkan kualitas produknya agar

konsumen lebih loyal dikarenakan kualitas produknya yang baik.

3. Promosi merupakan variabel yang tidak mempengaruhi loyalitas

konsumen pada produk kopi Luwak White Koffie. Ini membuktikan

promosi iklan yang dilakukan oleh perusahaan kurang/tidak efektif bagi

konsumen dalam mengiklankan produk kopi Luwak White Koffie. Untuk

itu perusahaan kopi Luwak White Koffie mengubah strategi promosi

iklannya agar dapat mempertahan loyalitas konsumennya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melanjutkan atau

mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain yang

dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Dapat dilihat dari nilai koefisien

determinasi bahwa besarnya pengaruh kualitas produk (X1), harga (X2) dan

promosi (X3) terhadap loyalitas konsumen (Y) sebesar 32% sedangkan sisanya

68% disebabkan oleh variabel lain misalnya faktor citra merek, saluran distribusi,

kemasan, promosi di media sosial, kesehatan dan lain – lain. Peneliti selanjutnya

juga dapat menggunakan metode – metode lain dalam meneliti loyalitas

konsumen. Sehingga informasi yang diperoleh lebih bervariasi dan lebih sering

signifikan dari angket jawaban yang telah tersedia.


DAFTAR PUSTAKA

Ameur, Imane, MAHI Keltouma, and Youcef Souar. 2015. “The Impact of
Marketing Mix Elements on Customer Loyalty for an Algerian
Telecommunication Company.” Expert Journal of Marketing 3 (1).

Ananda, Ari Ma’ruf. 2018. “Pengaruh Harga, Citra Merek Dan Promosi Terhadap
Loyalitas Konsumen Kopi Kapal Api Pada Masyarakat Di Kota Palembang.”
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 3 (April): 49–58.
http://repository.radenfatah.ac.id/10147/%0Ahttp://repository.radenfatah.ac.i
d/10147/1/skripsi nanda lengkap.pdf.

Aritonang, Qaharuna Agasa Setyadam, Harjum Muharam, and Sugiono


SUGIONO. 2016. “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL
TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Non
Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012–
2014).” Diponegoro University.

Cardia, Daniel I Nyoman Renatha, I Wayan Santika, and Ni Nyoman Rsi Respati.
2019. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Promosi Terhadap Loyalitas
Pelanggan Kartu Prabayar Smartfren Di Kota Denpasar.” E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana 8 (11): 6762.

Erdipriwiranti, Putri Gianny, Paulus Adrian Pangemanan, and Grace Adonia


Josefina Rumagit. 2019. “Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas
Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Dunkin’ Donuts Manado Town
Square.” Agri-Sosioekonomi 15 (2): 321.
https://doi.org/10.35791/agrsosek.15.2.2019.24490.

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty. ESENSI.


Griffin, John M, and Michael L Lemmon. 2002. “Book‐to‐market Equity, Distress
Risk, and Stock Returns.” The Journal of Finance 57 (5): 2317–36.

63
64

Harnoto, Fasochah. 2014. “Strategi Kepuasan Pelanggan Dalam Mempertahankan


Dan Meningkatkan Loyalitas Pelanggan.” Jurnal Ekonomi Manajemen Dan
Akuntansi 21 (36): 1–15.

Jacoby, Jacob, Robert W. Chestnut, and William A. Fisher. 1978. “A Behavioral


Process Approach to Information Acquisition in Nondurable Purchasing.”
Journal of Marketing Research 15 (4): 532. https://doi.org/10.2307/3150623.

Jannah, Amalia Nurul, and Hening Widi Oetomo. 2016. “Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen.” Jurnal Ilmu
Dan Riset Manajemen (JIRM) 5 (4).

Kakasih, Sandhi C H, Silvya L Mandey, and Willeam J F A Tumbuan. 2014.


“Produk, Harga, Promosi, Dan Filosofi Terhadap Loyalitas Konsumen
Meubel Bambu Batik Tekun Jaya Di Kabupaten Kepulauan Sangihe.” Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2 (3).

Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller. 2008. “Marketing Strategy.” In London:
London Business Forum.

Pamungkas, Palguno Achmad, and Eddy Guridno. 2019. “Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk Dan Gaya Hidup Terhadap Loyalitas Pengguna Motor
Vespa Di Jakarta Selatan.” Oikonomia: Jurnal Manajemen 15 (1): 86–97.
https://doi.org/10.47313/oikonomia.v15i1.646.

Pardede, Ruly Frans, and Hamdy Hadi. 2015. “Pengaruh Kualitas Produk, Merek
Dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok.” Jurnal Manajerial 9
(1).

Payne, Adrian, and Pennie Frow. 2005. “A Strategic Framework for Customer

Relationship Management.” Journal of Marketing 69 (4): 167–76.


65

Putri, Arie Pratania, Alexander Wongkar, Michael Michael, and Muhammad


Rizki Balliansa. 2020. “The Influence of Product Quality, Price, and Service
Quality in Customer Loyalty at PT. Cybernetic Makmur Lestari.” Budapest
International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities
and Social Sciences 3 (4): 2864–79.

Rosalina, Mela, Nurul Qomariah, and Maheni Ika Sari. 2019. “Dampak Promosi,
Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Oppo
Smartphone.” Jurnal Penelitian IPTEKS 4 (2): 161–74.

Rosalina, Vidila. 2021. “Gerakan Donasi 3.000 Masker Kain Dan Edukasi
Penggunaan Masker Kain Dalam Upaya Menekan Penyebaran Covid-19.”
Kaibon Abhinaya : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1): 53–57.
https://doi.org/10.30656/ka.v3i1.2916.

Setiawan, Dicky Bagus, and Hendri Soekotjo. 2018. “PENGARUH CITRA


MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS
KONSUMEN SHUTTLECOCK SUN POWER.” Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen (JIRM) 7 (4).

Tjiptono, Fandy, and Gregorius Chandra. 2019. “Service, Quality Dan Customer
Satisfaction.” Language 20 (436).
Waskita, Alif Indra, and Tri Yuniati. 2016. “Pengaruh Citra Merek, Harga Dan
Promosi Terhadap Loyalitas Konsumen.” Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
(JIRM) 5 (9).
LAMPIRAN PENELITIAN

Lampiran 1 : Kusioner Penelitian

Kepada Yth :
Responden
Di tempat

Dalam rangka untuk penelitian skripsi program sarjana (S-1), Fakultas

Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Malikussaleh, saya memerlukan

informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap Loyalitas

Konsumen pada Produk Kopi Luwak White Koffie di Kota Lhokseumawe”.

Untuk itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i berpartisipasi

dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir. kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi kuesioner ini sangat menentukan keberhasilan

penelitian yang saya lakukan.

Perlu Bapak/Ibu/Saudara/i ketahui sesuai dengan etika dalam penelitian,

data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata

untuk kepentingan penelitian.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu mengisi kuesioner

tersebut, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya :

HAFIDH
NIM.160410194
Lampiran 1

Kusioner penelitian

DAFTAR KUESIONER

Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap Loyalitas


Konsumen pada Produk Kopi Luwak White Koffie di Kota
Lhokseumawe

A. DATA RESPONDEN :

Sebelum menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini, mohon Saudara

mengisi data berikut terlebih dahulu. (Jawaban yang saudara berikan akan

diperlakukan secara rahasia).

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang [X] pada kotak yang

disediakan.

1. Nama responden :

2. Jenis kelamin :

[ ] Pria [ ] Wanita

3. Berapakah usia :

[ ] 16-25 tahun [ ] 26-35 tahun [ ] 36-45 tahun

[ ] >46 tahun

4. Tingkat pendidikan terakhir Anda:

[ ] SLTA/ Sederajat [ ] Diploma [ ] S1 [ ] Lainnya:

5. Alamat responden :

[ ] Kec. Banda Sakti [ ] Kec. Blang Mangat [ ] Kec.

Muara Dua

[ ] Kec. Muara Satu


6. Pendapatan per bulan :

[ ] <1 juta [ ] 1-2,5juta [ ] 2,6-5 juta

[ ] >5 juta

B. PETUNJUK PENGISIAN KUSIONER

1. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu diskripsi masing-masing

pertanyaan sebelum memberikan jawaban.

2. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda silang (X)

pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban saja yang

dimungkinkan untuk setiap pertanyaan.

3. Isilah secara singkat apabila ada pertanyaan yang membutuhkan penjelasan.

4. Pada masing-masing pertanyaan terdapat lima alternative jawaban yang

mengacu pada teknik skala Likert, yaitu:

No Pernyataan Skor

1 Sangat tidak setuju (STS) 1


2 Tidak Setuju (TS) 2
3 Netral (N) 3
4 Setuju (S) 4
5 Sangat Setuju (SS) 5

5. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin

kerahasiaannya,oleh sebab itu dimohon untuk mengisi kuesioner dengan

sebenarnya dan seobjektif mungkin.


a. Kualitas Produk

No Pertanyaan Skala Likert


SS S N TS STS
1 Saya menyadari bahwa kualitas kopi
Luwak White Koffie bagus.

2 Saya menyadari bahwa rasa kopi kopi


Luwak White Koffie enak.

3 Saya menyadari bahwa kemurnian kopi


Luwak White Koffie baik.

b. Harga

No Pertanyaan Skala Likert


SS S N TS STS
1 Harga kopi luwak white koffie terjangkau
untuk semua kalangan.

2 Harga dengan cita rasa kopi luwak white


koffie sesuai dengan yang ditawarkan.

3 Harga kopi luwak white koffie mampu


bersaing dan sesuai dengan kemampuan
atau daya beli masyarakat.

4 Harga kopi luwak white koffie sesuai


dengan kepuasan konsumen.

5 Harga kopi luwak white koffie sangat pas


untuk kalangan masyarakat.

c. Promosi

No Pertanyaan Skala Likert


SS S N TS STS
1 Pesan dalam iklan produk kopi luwak
white koffie mudah dipahami konsumen.
2 Tampilan iklan di televisi menarik dan
membuat konsumen termotivasi untuk
menggunakan produk kopi luwak white
koffie.

3 Promosi iklan produk kopi luwak white


koffie di televisi sering kita jumpai.

d. Loyalitas

No Pertanyaan Skala Likert


SS S N TS STS
1 Rasa dari kopi luwak white koffie mampu
membuat konsumen percaya pada produk
kopi yang khas.

2 Saya mengetahui produk dan cita rasa


melalui informasi orang terdekat yang
disampaikan dari mulut ke mulut.

3 Saya merasa bangga dalam menikmati


produk kopi luwak white koffie yang
merupakan produk lokal.

4 Saya merasa puas dengan kualitas rasa


kopi yang sesuai dengan harga.

5 Saya merasa rasa dari kopi luwak white


koffie telah melekat dan diingat oleh lidah
para penikmat kopi.
Lampiran 2 : Frekuensi Karakteristik Responden

Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

1 Pria 75 75%
2 Wanita 25 25%
Jumlah 100 100%

Usia

No. Usia Frekuensi Persentase %


1 16-25 51 51%
2 26-35 38 38%
3 36-45 9 9%
4 >46 3 3%
Jumlah 100 100%

Pendidikan Terakhir

Jurusan Frekuensi Persentase %


No.
1 SLTA/Sederajat 39 39%
2 Diploma 21 21%
3 S1 36 36%
4 Lainnya 4 4%
Jumlah 100 100%

Alamat

No. Jurusan Frekuensi Persentase %

1 Kec. Banda Sakti 77 77%


2 Kec. Blang Mangat 9 9%
3 Kec. Muara Dua 6 6%
4 Kec. Muara Satu 8 8%
Jumlah 100 100%

Pendapatan Perbulan
No. Jurusan Frekuensi Persentase %

1 <1 juta 27 27%


2 1-2,5 juta 35 35%
3 2,6-5 juta 27 27%
4 >5 juta 11 11%
Jumlah 100 100%

Lampiran 3 : Frekuensi Jawaban Responden

KUALITAS PRODUK X1.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 2 2.0 2.0 2.0

N 10 10.0 10.1 12.1

S 62 62.0 62.6 74.7

SS 25 25.0 25.3 100.0

Total 99 99.0 100.0


Missing System 1 1.0
Total 100 100.0

KUALITAS PRODUK X1.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 3 3.0 3.0 3.0

N 11 11.0 11.0 14.0

S 60 60.0 60.0 74.0

SS 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


KUALITAS PRODUK X1.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 9 9.0 9.0 9.0

N 28 28.0 28.0 37.0

S 46 46.0 46.0 83.0

SS 17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HARGA X2.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 11 11.0 11.0 11.0

S 52 52.0 52.0 63.0

SS 37 37.0 37.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HARGA X2.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0

N 19 19.0 19.0 21.0

S 55 55.0 55.0 76.0

SS 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


HARGA X2.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 1 1.0 1.0 1.0

N 27 27.0 27.0 28.0

S 50 50.0 50.0 78.0

SS 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HARGA X2.4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 2 2.0 2.0 2.0

N 26 26.0 26.0 28.0

S 45 45.0 45.0 73.0

SS 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HARGA X2.5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 2 2.0 2.0 2.0

N 15 15.0 15.0 17.0

S 49 49.0 49.0 66.0

SS 34 34.0 34.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


PROMOSI X3.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 1 1.0 1.0 1.0

N 18 18.0 18.0 19.0

S 51 51.0 51.0 70.0

SS 30 30.0 30.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PROMOSI X3.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 13 13.0 13.0 13.0

N 28 28.0 28.0 41.0

S 49 49.0 49.0 90.0

SS 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PROMOSI X3.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 3 3.0 3.0 3.0

N 29 29.0 29.0 32.0

S 54 54.0 54.0 86.0

SS 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


LOYALITAS KONSUMEN Y.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 1 1.0 1.0 1.0

N 18 18.0 18.0 19.0

S 58 58.0 58.0 77.0

SS 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

LOYALITAS KONSUMEN Y.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid STS 1 1.0 1.0 1.0

TS 4 4.0 4.0 5.0

N 26 26.0 26.0 31.0

S 55 55.0 55.0 86.0

SS 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

LOYALITAS KONSUMEN Y3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid STS 1 1.0 1.0 1.0

TS 13 13.0 13.0 14.0

N 23 23.0 23.0 37.0

S 42 42.0 42.0 79.0

SS 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


LOYALITAS KONSUMEN Y4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TS 3 3.0 3.0 3.0

N 19 19.0 19.0 22.0

S 56 56.0 56.0 78.0

SS 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Lampiran 4 : Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Probability-Plot
Uji Multikolienaritas

No. Variabel Toleransi VIF

1 Kualitas Produk 0,824 1,214

2 Harga 0,650 1,538

3 Promosi 0,612 1,635

Lampiran 5 : Metode Analisis Data

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant) 5,860 2,025 2,894 ,005

Kualitas produk ,407 ,138 ,272 2,947 ,004

Harga ,348 ,105 ,345 3.319 ,001

Promosi ,155 ,170 ,098 ,911 ,365

Uji T

Model t Sig.

1 (Constant) 2,894 ,005

Kualitas Produk
2,947 ,004

Harga 3,319 ,001

Promosi 0,911 ,365


Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 252,146 3 84,049 15,433 ,000b
Residual 522,814 96 5,446
Total 774,960 99
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk , Harga , Promosi

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 ,570a ,325 ,304 2,334
a. Predictors: (Constant), Promosi , Harga, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas konsumen
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Hafidh


Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 13 Juni 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Kawin
Alamat : Jl. Pendidikan LK I Gg.Damai Desa Teumpok Teungoh
Kota Lhokseumawe,Aceh
Email : hafidhlire@gmail.com

Nama Orang Tua


1. Ayah : Alm. Zulkifli Abdurrahman
2. Ibu : Yulizar

Pekerjaan
1. Ayah :-
2. Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Jl. Pendidikan LK I Gg.Damai Desa Teumpok Teungoh
Kota Lhokseumawe,Aceh

Pendidikan yang telah ditempuh


1. MIN KutaBlang Banda Sakti, tamat Tahun 2010
2. SMPN 3 Lhokseumawe, tamat Tahun 2013
3. SMKN 1 Lhokseumawe, tamat Tahun 2016

Lhokseumawe, 23 Juli 2023


Penulis

HAFIDH

Anda mungkin juga menyukai