Anda di halaman 1dari 140

SKRIPSI

GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM K3 TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT
DI RSUP. Dr. TADJUDDIN CHALID
SEBAGAI RS RUJUKAN COVID-19
SULAWESI SELATAN
KOTA MAKASSAR
TAHUN 2021

Oleh
Rasmiaji
14120170041

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar Sarjanah Kesehatan Masyarakat

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Gambaran implementasi program K3

terhadap produktivitas kerja pada perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid

sebagai Rs rujukan covid-19 Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SKM (Sarjana Kesehatan

Masyarakat) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia

(UMI). Teriring Salam dan shalawat semoga tercurahkan kepada teladan dan

junjungan kita Rasulullah Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan

orang-orang yang senantiasa istiqomah mengikuti jalan dakwahnya hingga akhir

zaman. Terima Kasih atas rahmat dan karunianya Allah SWT, yang telah

memberikan kelancaran dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu

menjalani hidup dengan sebaik-baiknya dan selalu memberikan kesabaran dalam

menghadapi semuanya.

Secara terkhusus penghargaan yang setinggi-tingginya peneliti

persembahkan kepada pahlawan hidup peneliti yang tak henti berjuang untuk

segala kepentingan dan kebutuhan peneliti selama ini yaitu Ibunda terkasih

Sumiyati S.pdi serta Ayahanda Adbul. Muin S.hi yang sudah merawat,

membesarkan dan menemani hari-hari saya dan selalu memberi dukungan

iii
dan nasehat yang begitu hebat untuk peneliti begitupun setiap detiknya,

terima kasih untuk motivasi dan dukungannya baik secara moral maupun

materil, terima kasih untuk air mata disetiap untaian doa yang tak henti-

hentinya diberikan kepada peneliti dan terima kasih banyak atas segala-

galanya yang tidak dapat terbalaskan. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa

tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah mendoakan dan terimakasih

kepada saudara kandung Musriyadi A.Md.Kep atas doa dan dukungan yang

tak pernah berhenti untuk saya tanpa dorongan dan sumbangsih pemikiran

dari berbagai pihak penulisan skripsi ini tidak bisa berjalan dengan baik.

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ayahanda H. M. Mokhtar Noer Jaya, S.E., M.Si Selaku Ketua Pengurus

Yayasan Wakaf Umi

2. Ayahanda Prof. Dr. H. Basri Modding, SE,. M.Si selaku Rektor Universitas

Muslim Indonesia.

3. Ibunda Dr. Suharni A. Fachrin, M.kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.

4. Ibu Dr. Fairus Prihatin Idris SKM., M.Kes selaku Pembimbing Akademik

penulis.

5. Bapak Dr. Ikhram Hardi SKM., M.Kes selaku pembimbing I dan Bapak

Rahman SKM., M.Kes selaku Pembimbing II yang telah banyak

iv
memberikan bimbingan, saran serta arahan, waktu dan pikiran selama

proses penelitian hingga dalam penyusunan hasil penelitian ini selesai.

6. Ibu Dra. Nurbaety M.Kes selaku penguji I dan Bapak Mansur Sididi SKM.,

M.Kes selaku penguji II yang telah banyak memberikan masukan, saran

serta arahan yang bermanfaat yang sifatnya membangun kepada

penulis.

7. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muslim Indonesia yang telah banyak memberikan bimbingan

sera pengajaran yang sangat berguna selama di bangku perkuliahan.

8. Terima kasih kepada Pimpinan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian berlangsung.

9. Terimakasih kepada Kakak Ariska Ramadhani,.SKM yang senantiasa

membantu dan memberikan dukungan yang tiada hentinya dari awal

penyusunan hingga penelitian selesai.

10. Saudara Seperjuangan Anah Silmi Bakri SKM yang menjadi support

system dalam setiap langkah penulis dalam menyelesaikan hasil

penelitian.

11. Saudara seperjuangan Laskar Online wafika Nasir, Rasmi Utami, Muh

Ainal, Muh Arfah, Aldy Wira Kusuma, Zultanzur Ali Qidam, Muh. Afdhal

Solihin, Muh. Fauzan Imanuddin, Eby Ramadhani Amir, Firka Wafiq dan

Dicky Aprilyansa yang menjadi support system dalam setiap langkah

penulis dalam menyelesaikan hasil penelitian.

v
12. Saudara seperjuangan di A1 FKM UMI penulis ucapkan terimakasih atas

kekompakan dan kerja samanya selama masa kuliah ini.

13. Teman- PH17SCO terimakasih

atas kekompakan dan kerja samanya selama masa kuliah ini.

14. Sahabat seperjuangan saya di SMA yang selalu

menguatkan dan memberikan motivasi kepada peneliti.

15. Teman-teman Seperjuangan ASLAB K3 FKM UMI 2021, teman-teman

PBL Kabupaten Gowa Kec.Malino Kelurahan Gantarang, teman-taman K3

yang tidak dapat disebut satu persatu, yang senantiasa menjadi tempat

berbagi suka maupun duka selama kuliah.

16. Terimakasih Kesemua orang yang pernah dekat yang selalu menemani

dan memberi support dari awal menyusun sampai penyelesaian skripsi ini.

17. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya yang telah

banyak memberikan bantuannya dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Akhirnya kepada Allah jugalah kiranya penulis memohon dan doa

semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan oleh semua pihak kepada

penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda. Aamiin Allahumma Aamiin

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 12 Agustus 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xii

DAFTAR ISTILAH .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

RINGKASAN .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 9

C. Tujuan ....................................................................................... 9

1. Tujuan Umum ...................................................................... 9

2. Tujuan Khusus ..................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Produktivitas Kerja ........................................... 12

1. Produktivitas Secara Umum ................................................. 12

2. Produktivitas Kerja ............................................................... 14

3. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja .................. 15

vii
4. Pengukuran Produktivitas .................................................... 20

B. Tinjauan Umum Tentang Perawat ............................................. 22

1. Pengertian Perawat .............................................................. 22

2. Produktivitas Kerja Perawat ................................................. 23

3. Peran Perawat dalam Pada Pelayanan di Rumah Sakit ....... 24

4. Waktu Produktif pada Perawat ............................................. 24

C. Tinjauan Tentang Program K3 ................................................... 25

1. Dasar Hukum Implementasi Program K3RS ........................ 25

2. Definisi K3 dan K3RS .......................................................... 27

3. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ... 29

D. Tinjauan Umum Rumah Sakit..................................................... 30

1. Definisi Rumah Sakit ............................................................ 30

2. Tujuan, Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .............................. 31

3. Jenis Rumah Sakit ............................................................... 32

4. Organisasi Rumah Sakit ....................................................... 37

E. Pandangan Islam Tengtang Program K3RS .............................. 38

F. Tabel Sintesa ............................................................................ 41

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti ....................................... 47

B. Kerangka Konsep ...................................................................... 48

C. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif ................................. 48

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 51

viii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 51

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 52

D. Pengumpulan Data .................................................................... 53

E. Sumber Data ............................................................................. 54

F. Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 55

G. Penyajian Data .......................................................................... 57

H. Langkah-Langkah Penelitian ..................................................... 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 59

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 66

C. Pembahasan ............................................................................. 71

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 79

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 80

B. Saran......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Nama Judul Halaman

Tabel 2.1 Tabel Sintesa........................................................... 41

Tabel 5.1 Distribusi Umur Responden RSUP. Dr. Tadjuddin


Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19 Sulawesi
Selatan Kota Makassar Tahun 2021........................ 66

Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden RSUP. Dr.


Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021........ 67

Tabel 5.3 Distribusi Status Pernikahan Responden RSUP.


Dr. Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-
19 Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021... 67

Tabel 5.4 Distribusi Pendidikan Responden RSUP. Dr.


Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021........ 68

Tabel 5.5 Distribusi Lama Kerja Responden RSUP. Dr.


Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021........ 68

Tabel 5.6 Distribusi Implementasi Kesehatan Kerja pada


Perawat RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai Rs
Rujukan Covid-19 Kota Makassar Tahun
2021......................................................................... 69

Tabel 5.7 Distribusi Implementasi Keselamatan Kerja pada


Perawat RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai Rs
Rujukan Covid-19 Kota Makassar Tahun
2021......................................................................... 69

Tabel 5.8 Distribusi Produktivitas Kerja pada perawat RSUP


Dr. tadjuddin Chalid sebagai Rs Rujukan Covid-19
Kota Makassar Tahun 2021..................................... 70

x
DAFTAR GAMBAR

Nama Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka konsep........................................ 47

xi
DAFTAR SINGKATAN

BLU : Badan Layanan Umum

Covid-19 : Corona Virus Diseases 2019

CPNS : Calon Pegaawai Negri Sipil

DepKes : Departemen Kesehatan

DP : Dewan Perwakilan

DPN : Dewan Produktivitas Nasional

ILO : International Labour Organization

K3 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

K3RS : Kesehatan dan Keselamatan di Rumah Sakit

KAK : Kecelakaan Akibat Kerja

KK : Kecelakaan Kerja

MenKes : Menteri Kesehatan

NSC : National Safety Council

NSI : Needle Stick Injury

OSHA : Occupational Safety and Health Administration

PAK : Penyakit Akibat Kerja

PK : Produktivitas Kerja

PNS : Pegawai Negri Sipil

PPK : Pola Pengelolaan Keuangan

RCN : Royal College of Nursing

RI : Republik Indonesia

RS : Rumah Sakit

xii
RSK : Rumah Sakit Kusta

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

SDM : Sumber Daya Manusia

SMK3 : Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan

Kerja

SOP : Standart Operasional Prosedure

SPSS : Statistical Product and Sevice Solution

UU : Undang-Undang

UUD : Undang-Undang Dasar

WHO : World Health Organization

xiii
DAFTAR ISTILAH

Ability : Kemampuan

Bermutu : Kualitas

Clarity : Kejelasan

Cleaning : Pengecekkan Kembali

Coding : Pemberian Kode

Crosstab : Penampil Tabel

Editing : Memeriksa

Efisiensi : Ketepatan Cara (Usaha, Kerja) Dalam

Menjalankan Sesuatu

Eksternal : Lingkungan Bagian Luar

Entry : Memasukkan data

Evaluasi : Penilaian

Finansial : Keuangan

Government Hospital : Rumah Sakit Pemerintah

Help : Bantuan

Implementasi : Penerapan

Interaksi : Hubungan

Interdispliner : Bidang studi

Internal : Lingkungan Bagian Dalam

Intervensi : Campur Tangan Dalam Perselisihan Antara

Dua Pihak

Job Performance : Prestasi Kerja

xiv
Kompetitor : Orang yang bersaing

Konsumen : Pemakai Barang Hasil Produksi

Kualifikasi : Keahlian

Kualitas : Mutu

Kuantitas : Jumlah/Banyaknya

Kuratif : Penyembuhan

Manufaktur : Membuat atau menghasilkan dengan tangan

atau Mesin

Mengayomi : Melindungi

Nirlaba : tidak mengutamakan pemerolehan

Keuntungan

Paripurna : Lengkap

Preventif : Pencegahan

Privat : Pribadi

Private Hospital : Rumah Sakit Swasta

Rehabilitas : Keadaan

Relatif : Tidak Mutlak

Reliabel : Dapat Dipercaya

Review : Tinjauan

Shift : Pergantian

Spesialis : Keahlian

Strategis : Baik letaknya (tentang tempat)

Validitas : Kebenaran

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keputusan Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 : Konfirmasi Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 6 : Surat Pernyataan Keaslian Data

Lampiran 7 : Hasil Pengolahan Data

Lampiran 8 : Kuesioner

Lampiran 9 : Dokumentasi

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

xvi
RINGKASAN

Universitas Muslim Indonesia


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kehatan dan Keselamatan Kerja
Skripsi, Juli 2021
Rasmiaji
14120170041
Gambaran Implementasi Program K3 Terhadap Produktivitas Kerja Pada
Perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021
(140 halaman + 9 tabel + 10 lampiran)

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk


upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari
kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
implementasi program Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap
produktivitas kerja perawat di RS rujukan Covid-19 di Sulawesi Selatan
Kota Makassar Tahun 2021.
Jenis penelitian ini menggunakan Kuantitatif dengan
menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua perawat yang bertugas di RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid
Makassar. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan metode
Slovin dengan jumlah sampel 86 responden. Metode analisis data
menggunakan Uji Univariat, Bivariat, Validitas dan Reliabilitas.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Penerapan program
kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja pada perawat dikatakan
sangat baik karena dilihat dari hasil penelitian ada 86 responden yang
kategori dilakukan program kesehatan kerja yakni sebanyak 79 orang
dengan persentase sebanyak 91.9%, Sedangkan kategori tidak sebanyak
7 orang atau 8.1%. Penerapan program keselamatan kerja terhadap
produktivitas kerja pada perawat dikatakan sangat baik karena dilihat dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 responden yang kategori
dilakukan program keselamatan kerja yakni sebanyak 85 orang dengan
persentase sebanyak 98.8%, sedangkan kategori tidak dilakukan program
keselamatan kerja sebanyak 1 orang atau 1.2%.
Penelitian ini menyarakan kepada pimpinan Rumah Sakit agar
mempertahankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dan
diharapkan juga untuk pihak Rumah sakit agar terus meningkatkan
program K3RS sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para
pekerja di rumah sakit.

Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Keselamatan kerja, Kesehatan Kerja

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

kesehatan keselamatan kerja atau Occupational Safety and

Health adalah meningkatan dan memelihara derajat tertinggi semua

pekerja baik secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua

jenis pekerjaan, mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap pekerjaan

dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu

kesehatan, menempatkan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja

yang sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk

menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap

orang dengan tugasnya. Visi dari Pembangunan Kesehatan di

Indonesia yang dilaksanakan adalah Indonesia Sehat 2010 dimana

penduduknya hidup dalam lingkungan perilaku sehat (Mahdiyah, 2020).

Suatu peristiwa yang seringkali mendadak semula yang dapat

menyebabkan kerusakan lingkungan, cidera, kesakitan, atau kerugian

baik waktu, harta benda atau properti yang terjadi di dalam suatu

proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya (Peraturan Mentri

Ketenagakerjaan RI No 7 tahun 2017). Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di Rumah Sakit (K3RS) merupakan suatu upaya dalam

menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari bahaya serta

pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas

1
2

dari Penyakit Akibat Kerja (PAK), dan Kecelakaan Kerja (KK) yang

kemudian dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi kerja dan

produktivitas kerja (Habeahan, 2020).

International Labour Organization (ILO) memperkirakan bahwa

tiap tahun sekitar 24 juta orang meninggal karena kecelakaan dan

penyakit di lingkungan kerja termasuk di dalamnya 360.000 kecelakaan

fatal dan diperkirakan 1,95 juta disebabkan oleh penyakit fatal yang

timbul di lingkungan kerja. Sedangkan menurut catatan World Health

Organization (WHO) dari jumlah tenaga kerja sebesar 35% sampai

50% di dunia terpajan bahaya fisik, kimia dan biologi sehingga

mengakibatkan kecelakaan kerja (Jafar dkk, 2020).

Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Rumah Sakit

(K3RS) adalah upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien,

pengunjung/pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja,

tempat kerja rumah sakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi

pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit maupun

bagi masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit (Sucipto, 2014).

Rumah sakit merupakan salah satu tempat kerja, yang wajib

melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah

Sakit (K3RS) yang bermanfaat baik bagi SDM Rumah Sakit. Rumah

sakit juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan program

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah sakit (K3RS) untuk

melaksanakan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang


3

dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga risiko

terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja

(KAK) di Rumah sakit dapat dihindari. Sebagai faktor penyebab, sering

terjadinya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja, terjadi akibat

kurangnya kesadaran pekerja dan keterampilan pekerja yang kurang

memadai (Panggabean, 2020).

Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,

khususnya pasal 165 :

bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan,

atas maka pengelola tempat kerja di Rumah Sakit mempunyai

kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya

adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja.

Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik

terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat

sekitar dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit. Oleh karena itu,

Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan Upaya Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan

menyeluruh sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan

Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit (Bando dkk, 2020).

Kecelakaan akibat kerja dapat ditimbulkan dari berbagai

kegiatan yang ada dirumah sakit. Hasil laporan Occupational Safety

and Health Administration (OSHA) tahun 2013 menunjukkan bahwa


4

terjadinya kecelakaan kerja di rumah sakit 2 kali lebih besar dari di

indistri lain. (Data dari Occupational Safety and Health Administration

(OSHA) pada tahun 2013 penyebab cedera pada tenaga kesehatan

antara lain kelelahan akibat gerakan yang berhubungan dengan

penanganan pasien (48%), 3 terkilir atau terjatuh (25%), bersentuhan

dengan alat berbahaya (13%), tindakan kekerasan dari pasien (9%),

terkena paparan zat berbahaya (4%) dan serta penyebab lain (1%)

(Harefa, 2019).

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tertulis

menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66 tahun 2016

sebagai berikut: pengembangan kebijakan K3 rumah sakit,

pembudayaan perilaku K3 rumah sakit, pengembangan pedoman,

petunjuk teknis dan standart operasional prosedure (SOP) K3 rumah

sakit, pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja,

pelayanan kesehatan kerja, pengembangan program pemeliharaan

pengelolaan limbah padat, cair dan gas, pengelolaan jasa, bahan

beracun berbahaya dan barang berbahaya, pengembangan mnajement

tanggap darurat, pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan

pelaporan kegiatan K3 dan review program tahunan (Asih, 2019).

Dalam meningkatkan produktivitas kerja tidak terlepas dari

sumber daya manusia karna sumber daya manusia ini adalah aset

penting dalam rumah sakit atau organisasi yang mampu menyelesaikan

dan mengelola sumber daya yang telah berjalan ini. Produktifitas


5

karyawan merupakan suatu ukuran standar perusahaan yang

menyatakan bagai mana baiknya sumber daya diatur dan di

manfaatkan oleh rumah sakit untuk mencapai hasil yang maksimal,

pencapaiaan ini biasanya ditetapkan oleh target rumah sakit sehingga

akan dapat mengukur seberapa baik produktivitas kerja tersebut

(Susanti, 2018).

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja memberikan

pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas kerja. Selain itu

dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dapat

membentuk perilaku pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan

kerja. sehingga pekerja lebih siap untuk menghadapi kondisi pandemi

seperti saat ini. Program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan

salah satu faktor penting yang harus dilaksanakan dalam upaya untuk

mempertahankan keberlangsungan usaha dan perlindungan pekerja

atau buruh dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19 serta

penanggulangan Covid-19 di lingkungan kerja (Perdana, 2020).

Penyebaran virus Covid-19 saat ini semakin mengkhawatirkan,

bahkan penyebarannya telah berkembang pada area perkantoran. Kota

Padang merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah tingkat

penularan virus Covid-19 cukup tinggi telah mencatat lebih dari 2.000

kasus hingga September 2020 (Ferial, 2020).

World Health Organization (WHO) melaporkan kasus

pneumonia yang belum diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi


6

Hubei, Cina. Selanjutnya, pada 2 Januari 2020 Cina mengidentifikasi

kasus tersebut sebagai jenis Corona Virus (COVID-19). Kasus pertama

di luar Cina ditemukan di Thailand. Pada 13 Januari 2020, Thailand

melaporkan kasus konfirmasi pertama COVID-19. Setelah itu dengan

cepat kasus COVID-19 ditemukan di Perancis, Uni Emirat Arab,

Australia dan silih berganti berbagai negara melaporkan kasus ini.

Kasus pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020 oleh

Presiden Joko Widodo. Hingga kini kasus positif COVID-19 di Indonesia

terus bertambah. (Sholikin, 2020).

Berdasarkan penetilian pada tahun 2020 tenaga kesehatan

mengalami penyakit akibat kerja, dari hasil Laporan National Safety

Council (NSC) menunjukkan bahwa kejadian kecelakaan di RS 41%

lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus yang sering terjadi di

antaranya tertusuk jarum atau needle stick injury (NSI), terkilir, sakit

pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, penyakit infeksi dan lain-lain.

Berdasarkan data-data yang ada, sejumlah kasus laporan kompensasi

pada pekerja RS, yaitu keseleo, strain: 52%; memar, remuk, memar:

11%; potongan, laserasi, tusukan: 10,8%; patah tulang: 5,6%; beberapa

cedera: 2,1%; luka bakar termal: 2%; goresan, lecet: 1,9%; infeksi:

1,3%; dermatitis: 1,2% (US Department of Laboratorium, Bureau of

Laboratorium Statistics, 1983) (Pinontoan dkk, 2020).

RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar merupakan salah satu

rumah sakit khusus kusta yang menjadi Rumah Sakit Pembina dan
7

sekaligus sebagai pusat rujukan kusta di Kawasan Timur Indonesia

sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor 270/MENKES/SK/VI/1985. Dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid

Makassar menghadapi tantangan yang berat karena perkembangan

jaman dimana kompetitor semakin banyak dan ketat serta adanya

tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas, sehingga

menuntut RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar untuk melakukan

perubahan dari internal tanpa mengabaikan lingkungan eksternal.

Berdasarkan pengambilan data awal pada RSUP. Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar atau Rumah Sakit rujukan Covid-19,

terdapat 109 jumlah perawat yang berperan dalam penanganan pasien

Covid-19. Diantaranya 68 perawat yang berstatus PNS, 8 perawat yang

berstatus CPNS dan 33 perawat yang berstatus Honorer. Dalam hal ini

RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar belum ada anggota yang

memiliki kualifikasi pendidikan dalam Kesehatan dan keselamatan kerja

(K3). Tidak ada perawat yang masuk dalam tim kesehatan dan

keselamatan kerja rumah sakit. Semua program Kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) yang berkaitan dengan perawat di

sosialisasikan melalui surat edaran. Tim K3 selalu mengikut sertakan

perawat dalam pelatihan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) namun

hanya perwakilan. Belum ada pemeriksaan kesehatan rutin pada

perawat. Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)


8

juga belum memiliki data tentang kejadian Kecelakaan akibat kerja

(KAK) ataupun Penyakit akibat kerja (PAK) pada perawat.

Hasil wawancara dengan 1 orang perawat mengatakan bahwa

perawat pernah mengalami kecelakaan tertusuk jarum dan

melaporkannya sesuai dengan pedoman pelaporan kecelakaan kerja.

Perawat memilih melakukan pemeriksaan laboratorium secara mandiri

karena tidak ada tindak lanjut yang jelas dari laporannya tersebut.

Perawat mengatakan bahwa personil Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) yang ada diruangan kurang menjalankan fungsinya.

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu

bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,

bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan

bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada

akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dan

bermanfaat bagi pembelajaran organisasi dalam peningkatan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Merujuk pada pengambilan data awal dan hasil wawancara

diatas peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana Gambaran

Impementasi Pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja

terhadap produktivitas yang sudah diterima oleh perawat di RSUP. Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar.


9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada masalah penelitian diatas, maka

peneliti dapat merumuskan masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran implementasi dalam pelaksanaan program

kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja perawat RSUP. Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar?

2. Bagaimana gambaran implementasi dalam pelaksanaa program

keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja perawat RSUP. Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

implementasi program Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap

produktivitas kerja perawat di RS rujukan Covid-19 di Sulawesi

Selatan Kota Makassar Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan gambaran implementasi dalam pelaksanaan

program kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja pada

perawat RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.

b. Mendeskripsikan gambaran implementasi dalam pelaksanaan

program keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja perawat

RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.


10

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian berfungsi sebagai bentuk nyata dalam

menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh. Penelitian yang dilakukan

langsung kepada partisipan akan meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan peneliti dalam melakukan penelitian. Peneliti juga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pelaksanaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS).

2. Bagi Perawat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan menambah

pengetahuan perawat dalam pelaksanaan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi bagi perawat mengenai

komponen apa saja yang mungkin dapat mempengaruhi kepatuhan

perawat dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

3. Bagi RSUD.

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai

gambaran bagi pihak manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) tentang pelaksanaan program program Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) pada perawat di RSUP. Dr. Tadjuddin

Chalid Makassar.
11

4. Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan

pengetahuan, masukan dan acuan bagi penelitian selanjutnya

tentang pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

terhadap Prodktivitas kerja perawat di Rumah Sakit.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Produktivitas Kerja

1. Produktivitas secara umum

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional

mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu

berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari

kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Kerja merupakan

perbandingan yang dimiliki baik secara perorangan ataupun tim

didalam organisasi tersebut. Produktivitas adalah suatu pendekatan

interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan

rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktifitas untuk

menggunakan sumber-sumber secara efisien,dan tetap menjaga

adanya kualitas yang tinggi. Secara umum produktivitas diartikan

sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa)

dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Masukan sering

dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam

kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Muayyad dan Gawi, 2017).

Munurut Sunarsi, D. (2018) Pengertian produktivitas menurut

Laporan Dewan Produktivitas Nasional adalah:

a. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih

baik dari pada hari kemarin dan harus lebih baik dari hari ini.

12
13

b. Secara umum produktivitas mengandung pengertian

perbandingan hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang telah dioperasionalkan.

c. Produk dan produktivitas merupakan dua pengertian berbeda

sebab peningkatan produk menunjukkan pertambahan jumlah

hasil yang dicapai, sedangkan produktivitas mengandung arti

penambahan hasil dan perbaikan cara pencapaian produksi

tersebut.

d. SDM mempunyai peranan utama dalam proses peningkatan

produktivitas karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya

merupakan hasil karya manusia.

e. Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian perbanding an

antara hasil senyatanya dengan hasil yang seharusnya dicapai.

f. Produktivitas tenaga kerja maupun dengan faktor lain :

pendidikan, ketrampilan, kedisiplinan, motivasi, upah, jaminan

sosial, teknologi dan lain-lain.

g. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan pembaharuan

pandangan hidup dan kultur serta sikap mental untuk

meningkatkan mutu kehidupan. Produktivitas mengandung

pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk

meningkatkan kualitas kehidupan. Secara umum, produktivitas

karyawan adalah segala usaha yang bisa menghasilkan lebih

banyak dan berkualitas lebih baik dengan sumber daya yang


14

sama sehingga cenderung sebagai peningkatan efisiensi dan

efektivitas proses menghasilkan suatu produk.

2. Produktivitas kerja

a. Pengertian Produktivitas Kerja

International Labour Organization (ILO) yang dikutip oleh

Hasibuan (2005:127) mengungkapkan bahwa secara lebih

sederhana arti dari produktivitas adalah perbandingan secara ilmu

hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber

daya yang dipergunakan selama produksi berlangsung

(Sukmajaya, 2018).

Produktivitas kerja menurut Utama (2018) mengatakan

bahwa, produktivitas adalah sikap mental (atitude ofmind) yang

mempunyai semangat untuk melalukan peningkatan perbaikan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan

dengan efisiensi penggunaan input untuk memproduksi barang

atau jasa sebagai konsep pemenuhan kebutuhan manusia atau

sering juga dsebut sebagai sikap mental yang selalu memiliki

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik

daripada kemarin.

Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk

memenuhi keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari


15

kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan

(Mutaharoh, 2018).

Adapun beberapa Indikator-indikator Produktivitas

menurut Sedarmayanti, (2007). Sebagai berikut:

1) Sikap kerja.

2) Tingkat ketrampilan.

3) Hubungan antara lingkungan kerja.

4) Efesiensi tenaga kerja.

5) Manajemen produktivitas.

6) Tingkat penghasilan.

7) Sarana produksi.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

a) Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja secara

umum

1) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Sukmajaya (2018), mengelompokkan faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas dalam dua kelompok yaitu:

(a) Faktor Internal

(1) Organisasi: visi, misi, tujuan, sistem, dan praktik

manajemen, sumber daya (kualitas dan kuantitasnya),

ICT, kepemimpinan, komunikasi, struktur, serta desain

budaya kerja.
16

(2) Individu: komitmen, loyalitas, motivasi, etos kerja,

disiplin, latar belakang, keterampilan, kemampuan,

kepribadian (personality). Faktor Eksternal Kultur

lingkungan, kebijakan pemerintah, pengaruh politis,

dampak globalisasi, umpan balik masyarakat,

kemitraan, dukungan stekholders.

(b) Faktor Eksternal

Kultur lingkungan, kebijakan pemerintah, pengaruh

politis, dampak globalisasi, umpan balik masyarakat,

kemitraan, dukungan stekholders.

2) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja

menurut Manik dan Nova (2018), antara lain:

(a) Pelatihan.

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi

karyawan dengan keterampilan dan cara yang tepat untuk

menggunakan peralatan kerja. Untuk itu, latihan kerja

diperlukan bukan saja sebagai pelengkap akan tetapi

sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan.

(b) Mental dan kemampuan fisik karyawan.

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal

yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi

organisasi sebab keadaan fisik dan mental mempunyai

hubungan yang erat dengan produktivitas kerja karyawan.


17

(c) Hubungan antara atasan dan bawahan.

Hubungan atasan dan bawahan akan

mempengarauhi kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Bagaimana pandagan atasan terhadap karyawan, sejauh

mana karyawan diikutsertakan dalam penentuan tujuan

(d) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu upaya mengembangkan

potensi manusia, sehingga mempunyai kemampuan untuk

mengelola sumber daya alam yang tersedia untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat

(e) Motivasi.

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai

dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan

kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk

mencapai tujuan organisasi. Sikap mental seorang pegawai

harus sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara

mental, fisik, tujuan dan istimewa).

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas di rumah sakit.

menurut Royal College of Nursing (RCN) (2007),

produktivitas harus dimulai dengan kualitas perawatan pasien,

penyakit, nilai dan yang mewakili peningkatan kesehatan pasien.

Produktivitas dalam keperawatan bersifat kompleks, penting bagi

perawat manajer untuk memahami tentang produktivitas karena


18

akan berdampak pada perawatan pasien dan masa kerja perawat.

Produktivitas merupakan salah satu dari sepuluh indikator dalam

pemberian asuhan keperawatan.

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

kerja pada rumah sakit (Gunarto & Catur, 2019), antara lain:

1) Motivasi kerja

Peran motivasi kerja terhadap produktitas dapat

meningkatkan semangat kerja karyawan dimana karyawan

akan bekerja secara maksimal dan menyukai lingkungan

kerjanya dan keuntungan yang didapat dalam suatu

perusahaan adalah mendapatkan penghasilan yang meningkat

dari tahun ke tahun apabila motivasi ini terus dilakukan

2) Beban kerja

Beban waktu kerja lebih mempertimbangkan pada

aspek pengunaan waktu untuk bekerja, yaitu sebagai alokasi

penggunaan waktu guna peningkatan pelayanan keperawatan

terhadap pasien. Waktu kerja berkaitan dengan waktu yang

digunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam

kerja yang berlangsung setiap hari.19 Beban kerja merupakan

salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga

kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja

yang tinggi selain unsur beban tambahan akibat lingkungan

kerja dan kapasitas kerja.


19

3) Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam keperawatan dapat ditumbuhkan

lebih optimal dengan menguasai keterampilan dalam

menghadapi orang lain dengan efektif. Kepemimpinan efektif

merupakan gaya memimpin yang dapat menghasilkan keluaran

melalui pengaturan kinerja orang lain. Pemimpin harus

memastikan bahwa bawahan melaksanakan pekerjaannya

berdasarkan keterampilan dan komitmen yang dimiliki terhadap

pekerjaan untuk menghasilkan keluaran yang terbaik, maka

Gaya kepemimpinan sangat mempengaruhi produktifitas kerja

c) Kesehatan dan Keselamat Kerja yang menjadi salah satu

mempengaruhi produktivitas kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu

faktor penting dalam meciptakan produktivitas kerja karyawan.

Karena perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja

mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam

menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan

produktivitas kerja karyawan. Beberapa penelitian membuktikan

bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap

produktivitas karyawan (Astutik & Dewa, 2019).

K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha

meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas. Apabila tingkat

keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan yang menyebabkan


20

sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin. Apabila

keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut akan berpengaruh

buruk terhadap kesehatan sehingga berakibat pada produktivitas

yang menurun. Penelitian Busyairini, Tosungku dan Oktaviani

(2014) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif

keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin lengkapnya

fasilitas dan perhatian yang serius akan keselamatan dan

kesehatan kerja, maka akan semakin mempengaruhi produktivitas

kerja (Selviana, 2017).

4. Pengukuran Produktivitas

Menurut Sukmajaya (2018), produktivitas dapat diukur

dengan produktivitas fisik. Secara fisik produktivitas dapat diukur

secara kuantitatif seperti banyaknya keluaran (kuantitas), berat

maupun panjang (kualitas) dan lamanya waktu. Indikator yang

digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas

kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu.

a) Kuantitas kerja adalah suatu hasil yang dicapai karyawan dalam

jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan

oleh perusahaan.

b) Kualitas kerja adalah suatu hasil standar yang berkaitan dengan

mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal

ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan


21

pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang

ditetapkan oleh perusahaan.

c) Ketepatan waktu adalah tingkat sutu aktifitas yang diselesaikan

pada awal waktu yang di tentukan, dilihat dari sudut koordinasi

dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia

untuk aktifitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan

terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai

menjadi output.

Menurut Sinaga (2017), secara umum pengukuran

produktivitas perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis

yang sangat berbeda, yaitu:

a) Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang

dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan

apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya

mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta

tingkatannya.

b) Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas,

seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu

menunjukkan pencapaian relatif.

c) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah

yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran atau

tujuan. Alat ukur produktivitas yang digunakan dalam penelitian ini

mengaju pada
22

B. Tinjaun Umum Tentang Perawat

1. Pengertian Perawat

Menurut Harlley tahun 1997 Perawat atau Nurse berasal dari

bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau

memelihara. Perawat adalah seseorang yang berperan dalam

merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang

karena sakit, injury dan proses penuaan (Pradipta, 2018).

Menurut Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang

Keperawatan, keperawatan adalah kegiatan pemeberian asuhan

kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam

keadaan sakit maupun sehat. Sementara itu, perawat didefinisikan

sebagai seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan,

baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan profesional

memiliki peran sebagai pemberi asuhan,pendidik, advokat klien,

konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer, manajer kasus, serta

peneliti dan pengembang praktik keperawatan, Sistem pelayanan

keperawatan diupayakan agar pelayanan keperawatan lebih mudah

untuk diakses, meningkatnya perawatan diri, kemandirian

masyarakat, tersedianya proses deteksi dini masalah kesehatan dan

terjaminya pemerataan pelayanan kesehatan yang lebih baik

(Wahyudi, 2020).
23

2. Produktivitas Kerja Perawat

Produktivitas kerja perawat (individu) adalah bagaimana

individu/perawat melaksanakan pekerjaanya atau unjuk kerja (Job

Performance). Produktivitas perawat merupakan hasil dari salah satu

sub-variabel kepuasan perawat, kepuasan pasien,

pendokumentasian asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi dan evaluasi) dan komunikasi perawat

dengan pasien (Gunarto, 2019).

Produktivitas kerja bagi perawat adalah bahan evaluasi

untuk melakukan perbaikan secara terus menerus bagi seluruh

komponen rumah sakit, peningkatan mutu hasil kerja oleh rumah

sakit, untuk bekerja produktif, pekerjaan harus dilakukan dengan

cara kerja dan lingkungan kerja yang memenuhi syarat kesehatan

(Umboh dkk,2020).

Produktivitas kerja bagi perawat adalah bahan evaluasi

untuk melakukan perbaikan secara terus menerus bagi seluruh

komponen rumah sakit, peningkatan mutu hasil kerja oleh rumah

sakit (Siagian, 2001), untuk bekerja produktif, pekerjaan harus

dilakukan dengan cara kerja dan lingkungan kerja yang memenuhi

syarat kesehatan. Apabila persyaratan tersebut tidak dipenuhi, maka

terjadi gangguan pada kesehatan dan daya kerja peerawat yang

pada akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Suoth dkk,

2019).
24

3. Peran Perawat dalam Pelayanan di Rumah Sakit

Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan di rumah

sakit wajib memberikan layanan perawatan yang prima, efisien, dan

produktif kepada masyarakat. Sebagai salah satu tenaga kesehatan

yang terbesar di rumah sakit yang jumlahnya mencapai 40%-60%.

Oleh karena itu produktivitas perawat menjadi sangat penting untuk

diperhatikan, khususnya dalam memberikan pelayanan keperawatan

di rumah sakit, adapun faktor dalam produktifitas perawat sebagai

berikut:

a. Kemampuan (ability)

b. Kejelasan (clarity)

c. Bantuan (help)

d. Insentif (incentive)

e. Evaluasi (evaluation)

f. Validitas (validity)

4. Waktu Produktif pada Perawat

Waktu produktif pada shift pagi lebih tinggi dibandingkan

dengan shift sore hal ini bisa terjadi karena kegiatan pada pagi hari

cukup banyak. Mulai dari memberi terapi, dokumentasi, pengebonan

obat, pemeriksaan penunjang dimana perawat harus mengantar dan

menjemput klien. Jumlah dokter yang visit juga cukup banyak pada

shift pagi. Rata-rata jam produktif perhari karyawan adalah 6 - 6,5

jam perhari dari 8 jam perhari atau 75%-80% (Mochal, 2001).


25

Menurut Gilies (1994) adalah 420 menit atau (7 jam) untuk shift pagi

dan sore sedangkan untuk shift malam adalah 600 menit (10 jam).

Waktu optimal kerja perawat adalah 80% (Ilyas, 2004).

Waktu kegiatan terhadap keperawatan langsung lebih sedikit

dibandingkan dengan jumlah waktu keperawatan tidak langsung, hal

ini menurut peneliti karena perawat cenderung kurang banyak

melibatkan interaksi antara pasien dengan perawat. Interaksi antara

perawat dengan pasien hanya terjadi pada saat melakukan kegiatan

seperti memberikan terapi, mengantar dan menjemput untuk

pemeriksaan penunjang, pada saat menerima pasien baru, pada

saat dokter visit, memeriksa tanda-tanda pasien, memperbaiki infus

macet (Pratama dan Kasmirudin, 2017)

C. Tinjauan Tentang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Dasar Hukum Implementasi Program K3RS

Dasar hukum K3RS. Hukum dasar tertinggi yaitu Undang-

Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai sumber hukum dari segala

hukum. Sumber hukum peraturan perundangan K3 berlandaskan

pada pasal 27 ayat 2 UUD Tahun 1945 yang dinyatakan bahwa

-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

diterapkannya K3RS:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja
26

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan

d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087

Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Rumah Sakit.

Dasar hukum K3RS lainnya adalah Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.

Adapun beberapa dasar hukum implementasi program K3RS

lainnya (Astri, 2020), sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

b. Undang-Undang Nomor.23 Tahun 1992 tentang kesehatan

c. Peraturan Menteru Kesahatan Republik Indonesia Nomor. 986/92

tentang kesehatan lingkungan RS

d. Peraturan Menteri Kesahatan Republik Indonesia Nomor.472

Tahun 1996 tentang pengamanan bahan berbahaya bagi

kesehatan

e. Surat Keputusan Menteri kesahatan No.351 tahun 2003 tentang

Komite K3 sektor Kesehatan

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor.05/Men/1996 tentang

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


27

g. Keputusan Dir.Jen. P2PLP nomor 1204 tahun 2004 tentang

persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit

h. Pedoman K3 di rumah sakit th 2006 ( BinKesja DepKes )

i. Pedoman teknis pengelolaan limbah klinis dan desinfeksi dan

sterilisasi di rumah sakit tahun 2002.

2. Definisi K3 dan K3RS

Menurut International Labour Organization (ILO) kesehatan

keselamatan kerja atau Occupational Safety and Health adalah

meningkatan dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik

secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis

pekerjaan, mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap

pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat

mengganggu kesehatan, menempatkan dan memelihara pekerja di

lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis

pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan

pekerja dan setiap orang dengan tugasnya (Mahdiyah, 2020).

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu

upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain yang

memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan

kerja. Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan

resiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta


28

meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga produktivitas

kerja meningkat (Febriyanti, 2020).

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurut Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan

dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Rumah Sakit adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi

keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya mausia rumah sakit,

pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah

sakit melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja di rumah sakit.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) adalah upaya terpadu seluruh

pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit untuk

menciptakan lingkungan kerja, kerja Rumah Sakit yang sehat, aman

dan nyaman baik bagi pekerja Rumah Sakit, pasien,


29

pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan

lingkungan sekitar rumah sakit.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)

adalah suatu upaya untuk memberikan jaminan kesehatan dan

meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan cara

pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian

bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan

rehabilitasi (Sembiring, 2018).

3. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS (K3RS)

perlu ditetapkan untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan

dan penyakit akibat kerja di RS. Demi terciptanya jaminan

keselamatan kerja maka diperlukan pelayanan strategis yang

profesional serta prosedur kerja yang tetap, tidak hanya tergantung

pada peraturan-peraturan yang mengayominya dan finansial yang

diberikan, melainkan banyak faktor yang harus ikut terlibat,

diantaranya adalah pelaksanaan organisasi.Suatu organisasi yang

berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi

tersebut dapat mencapai tujuannya. Pelaksanaan K3 di RS dapat

dinilai dari kefektivitasan organisasi K3 tersebut (Kun, 2017).

Adapun penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan

Rumah Sakit (K3RS) lainnya yaitu diperlukan untuk pencegahan dan

pengurangan risiko bahaya tersebut. Pelaksanaan K3RS terkait


30

kebijakan pemerintah yang diberlakukan bagi RS di Indonesia yaitu

untuk meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan

kesehatan yang aman di RS (Alayyannur, 2018).

D. Tinjauan Umum Tentang Rumah Sakit

1. Definisi Rumah Sakit

Rumah sakit. Menurut WHO (World Health Organization),

rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan

kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna

(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan

penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga

merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat

penelitian medic (Sembiring, 2018).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Rumah Sakit Pasal 1 bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit adalah sarana

upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan

kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga

kesehatan (Gunawan, 2016).

Rumah sakit adalah salah satu bagian dari sistem pelayanan

kesehatan yang secara garis besar memberikan pelayanan untuk


31

masyarakat berupa pelayanan kesehatan mencakup pelayanan

medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan

pelayanan perawatan. Rumah sakit umum mempunyai misi

memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya

pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara seimbang dan terpadu dengan peningkatan dan

pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan ( Herlambang, 2016).

2. Tujuan, Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 3 bahwa rumah sakit

bertujuan:

a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,

masyarakat, lingkungan rumah sakit, dan sumber daya manusia di

rumah sakit.

c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan

rumah sakit.

d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat,

sumber daya manusia rumah sakit, dan rumah sakit.


32

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 4 bahwa rumah sakit

mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna. Untuk menjalankan tugas rumah sakit maka rumah

sakit memiliki fungsi (Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit Pasal 5):

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian

pelayanan kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memerhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan.

3. Jenis Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 19, 20, 21, dan 24 bahwa

rumah sakit dapat dibedakan menjadi 3 jenis:

a. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan:


33

1) Rumah sakit umum

Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan

pada semua bidang dan jenis penyakit.

2) Rumah sakit khusus

Rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama

pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan

disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau

kekhususan lainnya.

b. Berdasarkan pengelolaannya:

1) Rumah sakit publik

Rumah sakit publik dapat dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat

nirlaba.Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan

pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan

Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

tidak dapat dialihkan menjadi rumah sakit privat.

2) Rumah sakit privat

Rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum dengan

tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.

c. Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit:

1) Rumah sakit umum kelas A

2) Rumah sakit umum kelas B


34

3) Rumah sakit umum kelas C

4) Rumah sakit umum kelas D

Prof.DR.Dr.Azrul Azwar, M.Ph (1994) menyatakan dalam

buku Pengantar Administrasi Kesehatan bahwa rumah sakit dapat

dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:

a. Menurut pemilik

Jika ditinjau dari pemiliknya, rumah sakit dapat

dibedakkan atas dua macam yakni rumah sakit pemerintah

(government hospital) dan rumah sakit swasta (private hospital).

b. Menurut filosofi

Yang dianut Jika ditinjau dari filosofi yang dianut, rumah

sakit dapat dibedakan atas dua macam yakni rumah sakit yang

tidak mencari keuntungan (non-profit hospital) dan rumah sakit

yang mencari keuntungan (profit hospital).

c. Menurut jenis pelayanan

Yang diselenggarakan Jika ditinjau dari jenis pelayanan

yang diselenggarakan, rumah sakit dapat dibedakan atas dua

macam yakni rumah sakit umum (general hospital) jika semua

jenis pelayanan kesehatan diselenggarakan, serta rumah sakit

khusus (specialty hospital) jika hanya satu jenis pelayanan

kesehatan saja yang diselenggarakan.


35

d. Menurut lokasi rumah sakit

Jika ditinjau dari lokasinya, rumah sakit dapat dibedakan

atas beberapa macam yang kesemuanya tergantung dari

pembagian sistem pemerintah yang dianut. Misalnya rumah sakit

pusat jika lokasinya di ibukota negara, rumah sakit provinsi jika

lokasinya di ibukota provinsi dan rumah sakit kabupaten jika

lokasinya di ibukota kabupaten.

Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, Rumah Sakit di

Indonesia dibedakan atas lima jenis yakni (Azwar,1996) :

a. Rumah sakit kelas A

Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu

memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis

luas. Oleh pemerintah, rumah sakit kelas A ini telah ditetapkan

sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital)

atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.

b. Rumah sakit kelas B

Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu

memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis

terbatas. Direncanakan rumah sakit kelas B didirikan di setiap

ibukota provinsi (provincial hospital) yang menampung pelayanan

rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang

tidak termasuk kelas A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit

kelas B.
36

c. Rumah sakit kelas C

Rumah sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu

memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat

ini ada empat macam pelayanan spesialis ini yang disediakan

yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan

kesehatan anak serta pelayanan kebidanan dan kandungan.

Direncanakan rumah sakit kelas C ini akan didirikan di setiap

ibukota kabupaten (regency hospital) yang menampung

pelayanan rujukan dari puskesmas.

d. Rumah sakit kelas D

Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat

transisi karena pada satu saat akan ditingkatkan menjadi rumah

sakit kelas C. Pada saat ini kemampuan rumah sakit kelas D

hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan

kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit kelas C, rumah

sakit kelas D ini juga menampung pelayanan rujukan yang berasal

dari puskemas.

e. Rumah sakit kelas E

Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (special

hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan

kedokteran saja. Pada saat ini banyak rumah sakit kelas E yang

telah ditemukan. Misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta,


37

rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah

sakit ibu dan anak dan lain sebagainya yang seperti ini.

4. Organisasi Rumah Sakit

Pengorganisasian rumah sakit jika disederhanakan secara

umum dapat dibedakan atas tiga kelompok organisasi (Sembiring,

2018) yakni:

a. Para penentu kebijakan

Pada penentu kebijakan rumah sakit ini dikenal dengan

nama Dewan Perwalian (Board of Trustees). Pada waktu awal

dikenalnya rumah sakit, ke dalam dewan perwalian termasuk

wakil-wakil masyarakat. Tetapi pada saat ini, terutama untuk

rumah sakit yang dikelola oleh badan swasta, anggota dewan

perwalian umumnya adalah para pemilik rumah sakit. Sesuai

dengan namanya, maka tugas utama dewan perwalian ialah

menentukan kebijakan rumah sakit.

b. Para pelaksana pelayanan non-medis

Pada pelaksana pelayanan non-medis diwakili oleh

kalangan administrasi (administrator). Adapun yang dimaksud

dengan kalangan administrasi disini adalah mereka yang ditunjuk

oleh Dewan Perwalian untuk mengelola kegiatan rumah sakit.

Tugas utamanya adalah mengelola kegiatan aspek non medis

rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh

Dewan perwalian.
38

c. Para pelaksana pelayanan medis

Para pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan

kesehatan (medical staff). Adapun yang dimaksud dengan

pelaksana pelayanan medis disini adalah mereka yang bekerja di

rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah

sakit.

E. Pandangan Islam Tentang Program Kesehatan dan Keselamat

Kerja Rumah Sakit (K3RS)

Kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman akan dapat

tercipta melalui upaya penataan yang sesuai dengan standar

keselamatan. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berusaha agar

mendapatkan hasil atau kondisi yang lebih baik. Allah SWT berfirman di

dal

Terjemahan :
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya
bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka
selain Dia.

Islam sangat menganjurkan manusia berusaha untuk meraih

apa yang diharapkannya. Demikian halnya di dalam dunia kerja, kita


39

dianjurkan untuk berusaha agar kondisi pekerjaan kita lebih baik

dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan

sehat. Manusia diharapkan mampu memelihara dirinya sendiri, orang

lain dan mampu menjadi pengelola lingkungan alam sekitarnya,

sebagaimana kapasitasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Di ayat lain Allah SWT berfirman dalam: Q.S. Al Maidah/5: 32

Terjemahan :
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa
barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh
orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami
telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-
keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka
setelah itu melampaui batas di bumi

Diterangkan dalam ayat di atas bahwasanya barang siapa yang

menyebabkan terbunuhnya seseorang, atau celakanya orang lain maka

sama halnya dia telah membunuh atau mencelakakan semua manusia.

Sebaliknya, barang siapa yang memelihara kehidupan satu orang maka

seakan-seakan ia telah memelihara kehidupan seluruh manusia.

Sehingga menjadi kewajiban bagi para pemilik usaha atau pimpinan

suatu perusahaan untuk mengupayakan berbagai cara untuk menjamin


40

keselamatan jiwa dan rasa aman bagi pekerja atau buruh yang bekerja

padanya. Sebab pekerja adalah tulang punggung keluarga yang akan

menghidupi seluruh anggota kelurganya.

Rumah sakit harus membuat perencanaan yang efektif agar

tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan

sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan K3 di rumah sakit

dapat mengacu pada standar Sistem Manajemen K3RS diantaranya

self assesment akreditasi K3RS dan SMK3 (Menkes RI, 2007).

Setiap pekerjaan seharusnya direncanakan dengan baik agar

hasil yang dicapai sesuai dengan harapan dan tidak menimbulkan

dampak buruk di kemudian hari. Hal ini sesuai dengan firman Allah

dalam: Q.S. Al-Hasyr/ 59: 18.

Terjemahan :
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Dalam firman Allah SWT tersebut kita diiperingatkan agar memikirkan

segala sesuatu yang telah dan akan kita kerjakan, salah satunya melalui

perencanaan yang baik. Islam mengajarkan agar kita tidak tergesa-gesa

dalam merencanakan dan melaksanakan sesuatu. Hal tersebut

dimaksudkan agar tindakan yang dilakukan tidak akan menimbulkan

penyesalan di masa yang akan datang


41

F. Tabel Sintesa

TABEL SINTESA

Judul
Desain
No Penelitian & Variabel Hasil
Penelitian
Tahun Terbit
1 Judul : Keselamat Analisis Hasil penelitian ini
Implementasi an Kerja deskriptif akan dijadikan sebagai
program dan kuantitatif salah satu
keselamatan Kesehatan dengan pengembangan
dan kesehatan Kerja regresi keilmuan di bidang
kerja terhadap berganda manajemen khususnya
produktivitas di bidang sumber daya
tenaga manusia. Dari
kesehatan pada penelitian ini dapat
rsud dr. disimpulkan
Sayidiman berdasarkan uji
magetan statistik bahwa secara
Penulis : keseluruhan variabel
Wahna keselamatan dan
Widhianingrum, kesehatan kerja (uji F
Premi Wahyu secara simultan)
Widyaningrum, berpengaruh positif
Ranti Kurniasih terhadap variabel
Tahun : 2020 produktivitas tenaga
kesehatan

2 Judul : Budaya Penelitian Hasil riset variabel


Produktivitas Organisasi ini analisis budaya organisasi dan
kerja karyawan dan deskriptif lingkungan kerja
Di rumah sakit Lingkunga kualitatif merupakan variabel
urip sumoharjo n Kerja pendekata yang strategis untuk
bandar lampung nya kausal meningkatkan variabel
Penulis: produktivitas kerja,
Susanti karna variabel budaya
Tahun : organisasi dan
2018 lingkungan kerja
tersebut berpengaruh
secara signifikan.
Direkomendasikan dari
hasil riset ini, untuk
memperbaiki kualitas
produktivitas kerja,
sebelumnya
memperbaiki kualitas
42

budaya organisasi dan


lingkungan kerja pada
Rumah Sakit Urip
Sumoharjo Bandar
Lampung
3 Judul : Program Penelitian Hasil penelitian
Gambaran kesehatan kualitatif menunjukkan
penerapan kerja dan untuk penerapan program
program keselamat menggam keselamatan dan
keselamatan an kerja barkan kesehatan kerja rumah
dan kesehatan Penerapa sakit yang dilakukan
kerja rumah n Program Rumah Sakit Advent
sakit (k3rs) di Kesehatan Manado sudah
rumah sakit dan berjalan dengan baik
advent manado Keselamat tetapi belum sesuai
Penulis : an Kerja di standar karena
Jeane Rumah beberapa program
Julianingsih Sakit seperti pembinaan dan
Bando, Paul Advent pengawasan terhadap
A.T. Kawatu, Manaco peralatan keselamatan
Budi T. Ratag kerja, pembinaan dan
Tahun : 2020 pengawasan
manajemen sistem
pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran,
pemeriksaan
kesehatan sebelum
bekerja dan
pemeriksaan
kesehatan secara
berkala belum
terlaksana secara
optimal
4 Judul : Program Kajian Bahwa mayoritas yang
Gambaran kesehatan bebas memiliki tingkat
Penerapan dan (literature pengetahuan K3 yang
Perawat Dalam keselamat review), cukup terdapat (61 %)
Melakukan an kerja dengan dan mayoritas yang
Program cara memiliki upaya
Kesehatan dan membaca, penerapan K3 yang
Keselamatan menganali baik terdapat (68 %),
Kerja Di Rumah sis, serta disimpulkan juga
Sakit menyimpul faktor yang dapat
Penulis : kan kajian mempengaruhi tingkat
Selly febi bebas pengetahuan K3 pada
43

margaretha (literature penelitian adalah


panggabean review), Pendidikan, usia, dan
Tahun : 2020 dengan lama kerja. Hal ini
cara menunjukkan bahwa
membaca, pendidikan yang tinggi
menganali dapat meningkatkan
sis, pengetahuan
menyimpul seseorang. Oleh
kan sebab itu, semakin
tinggi pendidikan
seseorang,
pengetahuan yang
dimilikinya akan
semakin baik
5 Judul : Hukum Metode Hasil penelitian
Aspek hukum Keselamat yuridis terdapat sejumlah
keselamatan an Dan normatif peraturan perundang-
dan kesehatan Kesehatan dengan undangan telah
kerja (k3) bagi Kerja mengkaji mengatur aspek
tenaga medis berbagai keselamatan dan
dan kesehatan literatur kesehatan kerja di
di masa yang rumah sakit. Bahkan
pandemi relevan terkait dengan jaminan
Penulis : dengan kesehatan kerja
M Nur Sholikin tema yang terdapat juga
Tahun : 2020 dikaji pengaturan program
pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Sementara itu dalam
hal perlindungan
jaminan keselamatan
dan kesehatan kerja
pada masa pandemi,
masih terdapat
beberapa kelemahan
dalam pengaturan
yang menimbulkan
ketidakpastian
pemenuhan jaminan
perlindungan tersebut.
Untuk mengoptimalkan
perlindungan tenaga
medis dan tenaga
ksehatan pada saat
pandemi pemerintah
perlu melakukan
44

pengawasan dan
pemberian dukungan
bagi pelaksanaan
keselamatan dan
kesehatan kerja dan
pelaksanaan program
pencegahan dan
pengendalian infeksi
6 Judul : Sikap, Studi Hasil dianalisis data
Faktor psikologi Tindakan Observasi menunjukkan bahwa
dan perilaku dan onal terdapat hubungan
dengan Manajeme Analitik yang bermakna antara
penerapan n K3RS keyakinan (p = 0,031),
manajemen persepsi (p= 0,007),
keselamatan pengetahuan (p=
dan kesehatan 0,039), sikap (p=0,039)
kerja rumah dan tindakan (p=
sakit 0,007) dengan
Penulis : penerapan K3RS di
Ezra zimri ruben RSUD Pobundayan
abiam mantiri, Kota Kotamobagu
odi r. Pinontoan,
sylvia mandey
Tahun :
2020
7 Judul : Upaya Melakukan Berdasarkan hasil
Upaya perawat Perawat analisis, pencarian analisis,
menerapkan k3 Menerapka eksplorasi, eksplorasi dari
di rumah sakit n K3 kajian berbagai sumber
Penulis : bebas didapatkan bahwa
Charolina (literatur untuk tingkat
panjaitan review) pengetahuan K3
Tahun : perawat sangat
2019 penting dalam
menjaga keselamatan
pasien dan diri
perawat itu sendiri
sesuai dengan
penelitian terdahulu
bahwa didapatkannya
hubungan bermakna
antara tingkat
pengetahuan perawat
dengan tindakan
keselamatan terhadap
pasien
45

8 Judul : Penerapan Desain Berdasarkan hasil


Perkembangan Keselamat penelitian pencarian literatur di
penerapan an dan literature dapatkan beberapa
keselamatan Kesehatan review resiko bahaya di
dan kesehatan Kerja (K3) rumah sakit yang
kerja (k3) oleh terdiri dari resiko fisik,
perawat di biologi, kimia, fisiologi
rumah sakit dan psikologi. Setiap
Penulis : proses pelayanan
Erta iman jelita kesehatan di rumah
harefa sakit ada beberapa
Tahun : faktor penting
2019 pendukung pelayanan
kesehatan yang saling
berkaitan satu dengan
yang lain. Diantaranya
meliputi pasien, tenaga
kerja, mesin,
lingkungan kerja, cara
melakukan pekerjaan
serta proses
pelayanan kesehatan
9 Judul : Penerapan Penelitian Hasil penelitian
Penerapan Kesehatan deskriptif menunjukkan bahwa
keselamatan dan kualitatif PT. Semen Padang
dan kesehatan Keselamat dengan telah membentuk Tim
kerja (k3) dalam an Kerja metode Covid-19 yang telah
upaya studi menyusun Pedoman
pencegahan kasus Kerja Kondisi Normal
penyebaran Baru. Panduan kerja
virus covid-19 ini berisi beberapa
pada area kerja modul yang harus
pt. Semen ditaati oleh seluruh
padang karyawan dan pihak
Penulis : lain yang terkait
Ratu mira ferial dengan PT. Semen
Tahun : Padang meliputi modul
2020 kerja, modul WFH,
modul pertemuan,
modul perjalanan
dinas, modul makanan
/ minuman, modul
sholat, modul
pemakaian masker,
modul mengemudi,
modul penggunaan
46

fasilitas umum
perusahaan, petugas
kebersihan modul dan
modul keamanan

10 Judul : Program Penelitian Hal ini menunjukkan


Pengaruh Keselamat ini bahwa Program K3
program an dan kuantitatif dan disiplin kerja
keselamatan Kesehatan regresi secara bersama-sama
dan kesehatan Kerja ganda mempunyai pengaruh
kerja (k3) rumah dengan yang berarti terhadap
sakit dan disiplin metode produktivitas kerja
kerja karyawan angket/ karyawan secara
terhadap kuosioner, bersama-sama. Serta
produktivitas metode masing-masing
kerja karyawan dokument variabel independent
di omni hospital asi berpengaruh positif
pulomas terhadap variabel
Penulis : produktivitas kerja
Eko ngulandari karyawan yakni
asih sebesar 6.142 dan
Tahun : 1.033 dengan tingkat
2019 signifikansi <0,05
melalui Persamaan
regresi
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Varibel yang diteliti

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan

dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri, manufaktur dan

kontruksi, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material,

pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja bahan baku dan proses

pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-

cara melakukan pekerjaan dan lain-lain (Wahyuni dkk, 2018).

Kesehatan Kerja Menurut UU Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 1992 tentang Kesehatan daan sejahtera dari badan,

jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

jadi kesehatan kerja dapat diartikan

sebagai terbebasnya para pekerja dari penyakit fisik atau emosional

(Kusuma, 2017).

B. Kerangka Konsep

Keselamatan Kerja
Produktivitas Kerja
Kesehatan Kerja

Keterangan:

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Garis Penghubung Variabel

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

47
48

C. Definisi Operasional dan Kreteria Objektif

Menurut Sugiyono (2012: 31) definisi operasional adalah

penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi

variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara

tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan

replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan

cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

1. Kesehatan kerja

a. Definisi Operasional

Kesehatan kerja merupakan bagian dari ilmu kesehatan

bertujuan supaya tenaga kerja mendapat keadaan kesehatan

yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan sosial sehingga

karyawan dapat bekerja lebih optimal.

b. Kriteria Objektif :

Merujuk pada skala Gutman dengan dua kategori yaitu

ada dan tidak ada gangguan, dimana setiap item pertanyaan

mempunyai jawaban dilakukan atau tidak dilakukan. Jumlah

pertanyaan keseluruhan sebanyak 21 soal sehingga jumlah

kemungkinan diperoleh skor (nilai) adalah:

Skor tinggi : 21 x 1 = 21 (100%)

Skor terendah : 21 x 0 = 0 (0/21 x 100% = 0%)

I = R/K Dimana :
49

I interval

R range/kisaran sama dengan nilai skor tertinggi dikurangi skor

nilai terendah (100% - 0%)

K jumlah kategori = 2 (dua), yaitu cukup dan kurang.

I R/K

= 100%/2 = 50% atau 100% - nilai interval 50%

Kriteria objektif :

1) Dilakukan program kesehatan kerja : Apabila jawaban

2) Tidak dilakukan program kesehatan kerja : Apabila jawaban

responden <50%

2. Keselamatan Kerja

a. Definisi Operasional

Keselamatan Kerja, adalah kondisi yang aman atau

selamat dari penderitaan, kerusakkan atau kerugian di tempat

kerja.

b. Kriteria Objektif

Merujuk pada skala Gutman dengan dua kategori yaitu

ada dan tidak ada gangguan, dimana setiap item pertanyaan

mempunyai jawaban dilakukan atau tidak dilakukan. Jumlah

pertanyaan keseluruhan sebanyak 17 soal sehingga jumlah

kemungkinan diperoleh skor (nilai) adalah:

Skor tinggi : 17 x 1 = 17 (100%)


50

Skor terendah : 17 x 0 = 0 (0/17 x 100% = 0%)

I = R/K Dimana :

I interval

R range/kisaran sama dengan nilai skor tertinggi dikurangi skor

nilai terendah (100% - 0%)

K jumlah kategori = 2 (dua), yaitu cukup dan kurang.

I R/K

= 100%/2 = 50% atau 100% - nilai interval 50%

Kriteria objektif :

1) Dilakukan program kesehatan kerja : Apabila jawaban

responden

2) Tidak dilakukan program kesehatan kerja : Apabila jawaban

responden <50%

2. Produktivtas Kerja

a. Definisi Operasional

Produktivitas kerja yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang

tenaga kerja dalam satuan waktu untuk mencapai hasil atau

prestasi kerja secara efektif dan efisien dengan sumber daya yang

digunakan.

b. Kriteria Objektif

Kriteria Objektif dengan menggunakan skala likert. Jumlah

pertanyaan 12 point. Setiap pertanyaan bernilai :


51

1) Sangat Setuju :4

2) Setuju :3

3) Tidak Setuju :2

4) Sangat Tidak Setuju :1

Skor jawaban :

Skor tertinggi = 12 X 4 = 40 (100%)

Skor terendah = 12 X 1 = 10 (12/40 X 100% = 30%)

Range = Skor tertinggi Skor terendah

= 100% - 30%

= 70%

Keterangan :
I = Interval
R = Range (Skor tertinggi Skor terendah)
K = Jumlah kategori

Skor yang diinginkan :

Skor tertinggi interval = 100% - 35%

= 65%

Jadi, kriteria objektif variable produktivitas kerja :

1) Terlaksana produktivitas kerja : Apabila jawaban

responden 5%

2) Tidak terlaksana produktivitas kerja : Apabila jawaban

responden < 65%


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan

menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Rancangan penelitian

deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung

pada saat ini atau pada masa lampau, dengan tujuan membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau hubungan antara fenomena yang

diselidiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja pada perawat

di RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi dan waktu penelitian yang telah ditentukan yaitu

sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid

Makassar Tahun 2021.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian Waktu untuk penelitian dilaksanakan pada

bulan Juni sampai Juli Tahun 2021.

51
52

C. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dan sampel yang telah ditentukan yaitu

sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang

menjadi informasi yang ingin diketahui peneliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di RSUP. Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar, yang berjumlah 109 perawat, terdiri dari

68 perawat yang berstatus PNS, 8 perawat yang berstatus CPNS

dan 33 perawat yang berstatus Honorer. Data ini sesuai dengan hasil

studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 4 Maret

2021.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono:2014) dalam penelitian yang

dilakukan oleh Mahardika pada Tahun 2017.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hassani pada Tahun

2020, jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin memepelajari

semua populasi yang ada (keterbatasan dana, tenaga, dan waktu)

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

itu. Karena jumlah populasi teralalu besar, maka untuk menentukan

jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin.


53

Keterangan :

1 : konstanta

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d : tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan

(0,05)

= 85,65 ( dibulatkan menjadi 86 responden)

Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan rumus di atas

didapatakn hasil besarnya sampel pada penelitian ini adalah 86

responden

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan

yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Obeservasi ini merupakan metode pengamatan langsung

yang dilakukan oleh peneliti dilokasi penelitian dengan melihat

kondisi lingkungan perusahaan.


54

2. Wawancara

Wawancara yang digunakan berfungsi untuk mengumpulkan

data dengan cara peneliti bertanya secara langsung pada

responden.

3. Kuesioner

Peneliti bertemu langsung dengan responden dan mengisi

daftar pertanyaan kuesioner tersebut.

4. Dokumentasi

Dokumentasi kegiatan yang akan dilampirkan berupa

kegiatan pada saat membagikan kuesioner, mengukur berat badan

dan tinggi badan kepada responden.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumber yang diamati dan dicatat oleh penelitian . dalam penelitian ini

data primer yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara

keapda responden dengan data yang telah disusun berdasarkan

tujuan penelitian yang dilakukan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh penelitian dari

hasil wawancara dari rumah sakit, dokumen yang dimiliki rumah sakit

berupa program K3 dan profil rumah sakit.


55

F. Pengelohan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan

sistem komputerisasi program SPSS, melalui editing, coding, entry

dan cleaning dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

a. Editing

Dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dan kebenaran

data seperti kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian.

b. Coding

Proses pemberian kode kepada setiap variable yang telah

dikumpulkan.

c. Entry

Memasukkan data dalam program software komputer

berdasarkan klasifikasi.

d. Cleaning

Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk

memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga data

tersebut siap diolah dan dianalisa.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan

analisis SPSS, untuk memberikan gambaran implementasi program

K3 terhadap produktivitas atau deskripsi empiris suatu data. Analisis

data yang dilakukan adalah program K3. Variabel program K3


56

tenaga kesehatan dianalisis menggunakan teknik analisis univariat.

Pembahasan data variabel program K3 tenaga kesehatan dilakukan

secara diskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi

masing-masing dimensi program K3 tenaga kesehatan dilakukan

pula analisis bivariat dengan menampilkan table crosstab untuk

melihat karakteristik responden di RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid

Makassar Tahun 2021. Metode yang dipilih untuk analisis data ini

sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti dimana

metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif.

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini berisi

pembahasan karakteristik responden yang dikaitkan dengan

tanggapan responden. Analisis karakteristik responden terdiri

dari unit kesehatan kerja, keselamatan kerja dan produktivitas

kerja. Analisis tanggapan responden berisi pembahasan

tanggapan responden yang dikaitkan dengan karakteristik

responden.

1) Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang diukur kuesioner tersebut

(Sijarweni, 2016). Pengujian validitas dapat dilakukan


57

dengan bantuan Program SPSS versi 22. Pengujian suatu

data dapat dinyatakan valid apabila f hitung > f tabel.

2) Uji Reliabilitas

Uji realibitas adalah sebenarnya alat untuk

mengukur suatu kuesioner merupakan indicator dari

variable atau construct. Suatu kuesioner dikatakan reliable

atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan

adalah konsisten dari waktu ke waktu (Sujarweni, 2016).

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.

Uji realibitas data dapat dilakukan dengan uji statistik

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sujarweni, 2016).

G. Penyajian Data

Pada penelitian ini, data di sajikan dalam bentuk tabel distribusi

dan narasi.

Nama Tenaga PNS CPNS Honorer Jumlah

Perawat 68 8 33 109

H. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Perumusan masalah.

2. Menentukan tujuan penelitian.

3. Observasi.
58

4. Pengambilan data awal.

5. Penentuan sampel.

6. Pembuatan kuesioner.

7. Pengumpulan data (melakukan wawancara dan pembagian

kuesoner).

8. Pengolahan dan analisis data.

9. Kesimpulan.
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah RSUP dr Tadjuddin Chalid Makassar

Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang (sekarang RSK Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar) resmi berdiri pada tanggal 1 Oktober

1982 berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor

568/Menkes/SK/1982 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah

Sakit Kusta Ujung Pandang. Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang

meurpakan unit organic dalam lingkungan Departemen Kesehatan

yang pada waktu itu berada dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Selama berdirinya, RSK dr. Tadjuddin Chalid Makassar telah

di pimpin oleh 5 direktur dan 1 direktur utama. Urutan nama-nama

direktur rumah sakit kusta regional Makassar hingga sekarang

adalah : (1) dr. A. Amunru (2) dr. Fahmi A. Tanjung (3) dr. Tambunan

(4) dr. H. Sanusi Karateng (5) DR. dr. H. Rasyidin Abdullah, MPH.,

dan direktur utama adalah : (1) dr.H.Kamal Ali Parenrengi, M.Kes.

Pada tanggal 24 Desember 1982, Rumah Sakit Kusta Ujung

Pandang di dirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan

RI nomor 568/Menkes/SK/1982 dan merupakan unit organik dalam

lingkungan Departemen Kesehatan yang berada dan bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

59
60

Disamping itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

No.270/Menkes/SK/IV/1985 tentang Wilayah Binaan Rumah Sakit

Kusta, maka wilayah binaan Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang

adalah Sulawesi, Maluku dan Irian jaya. Adapun alasan menteri

kesehatan perlunya membangun Rumah sakit Kusta Makassar

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

297/Menkes/SK/III/2008 Rumah Sakit Kusta Makassar berubah

nama menjadi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid, MPH Makassar

kemudian berubah lagi menjadi Rumah Sakit Kusta (RSK) Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar sesuai dengan Permenkes Nomor 009

Tahun 2012 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSK Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar sampai dengan sekarang. Rumah Sakit

ini berada dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor

2/KMK.05/2010, RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar ditetapkan

sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum serta pada tanggal 31 Mei 2010

diberikan kesempatan untuk membuka pelayanan umum melalui

Surat Keputusan Dirjen Bina Pelayanan Medik No :

HK.03.05/I/2835/10.

Perkembangan pemikiran masyarakat yang modern

menuntut Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar mengikuti


61

dengan melakukan perubahan dari internal khususnya perubahan

Struktur Organisasi yang telah ketinggalan jaman dan dirasakan

telah tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan oleh

masyarakat yang semakin kompleks, maka pada tanggal 14 Mei

2012 Menteri Kesehatan RI mengeluarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 009 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

Kelola Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Seiring dengan

perkembangan dan kebutuhan hukum dan pelayanan, maka

dibentuk penataan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun

2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat

Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.

2. Visi dan Misi RSUP dr Tadjuddin Chalid

a. Visi RSUP dr Tadjuddin Chalid Makassar

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Taduddin Chalid Makassar

sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah

Indonesia khususnya dalam pelayanan Rehabilitasi Kusta Tahun

Visi tersebut mengandung makna bahwa Rumah Sakit

Kusta Dr. Tadjuddin Chalid Makassar akan lebih menitikberatkan

pelayanan pada Rehabilitasi Medik dan non medic penderita kusta


62

tanpa mengabaikan fungsifungsi lainnya yang akan menjadi

nuansa dan ciri khas pelayanan kepada pelanggannya.

b. Misi RSUP dr Tadjuddin Chalid Makassar

Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional

organisasi yang diwujudkan dalam produk dan pelayanan. Untuk

dapat mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tadjuddin

Chalid Makassar tersebut di atas, maka dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya ditetapkan misi, yaitu:

1) Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan

kesehatan dan manajemen rumah sakit.

2) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan paripurna

dengan memanfaatkan teknologi mutakhir.

3) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbasis kemitraan.

4) Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam

bidang rehabilitasi.

c. Motto RSUP dr Tadjuddin Chalid Makassar

3. Fasilitas Pelayanan RSUP dr Tadjuddin Chalid

a. Pelayanan Medik

1) Instalasi Rawat Jalan

a) Poliklinik Rehab Kusta

b) Poliklinik Obgyn

c) Poliklinik Bedah
63

d) Poliklinik Interna

e) Poliklinik Anak

f) Poliklinik THT

g) Poliklinik Paru

h) Poliklinik Bedah Vaskuler

i) Poliklinik Bedah Onkologi

j) Poliklinik Bedah Orthopedi

k) Poliklinik Kulit Kelamin

l) Poliklinik Mata

m) Poliklinik Saraf

n) Poliklinik Gizi

o) Poliklinik Gigi

p) Layanan Perawatan Luka

q) Unit Hemodialisis (Terdiri 6 unit mesin)

2) Instalasi Rawat Inap terdiri dari :

a) Ruang Rawat Inap Biasa sebanyak 89 TT

b) Ruang Perawatan Isolasi Covid-19 sebanyak 93 TT

c) Ruang Rawat Inap Intensif sebanyak 23 TT

d) Rawat Inap Kusta : 20 TT (Ruang Perawatan Anggrek)

e) Rawat Inap Umum : 115 TT (Ruang Perawatan Mawar,

Ruang Perawatan Bougenvile dan Ruang Perawatan

Cempaka)

f) Rawat Inap Anak : 15 TT (Ruang Perawatan Melati)


64

g) Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebanyak 16 TT

h) Instalasi Bedah Sentral

(1) Bedah Umum

(2) Bedah Vaskuler

(3) Bedah Tumor

(4) Bedah Orthopedi

(5) Bedah Obgyn

(6) Bedah Mata

(7) Bedah THT

3) Instalasi Anastesi & Terapi Intensif

a) Kedokteran Perioperative

b) Pelayanan Anastesia

c) Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri

d) Pelayanan Kedokteran Gawat Darurat

e) Resusitasi serta Intensive Care

4) Instalasi KIA-KB

a) Tindakan Sedang (induksi persalinan, observasi pada pasien

hiperemesis, observasi pada pasien abortus, persalinan

gemeli dan lainnya).

b) Perawatan Ibu (perawatan payudara, perawatan ibu nifas

fisiologi dan perawatan ibu nifas patologi).

c) Perawatan Bayi (imunisasi, pemasangan NGT bayi, saturasi

oksigen, fototerapi dan inkubator).


65

b. Pelayanan Penunjang Medik

1) Instalasi Radiologi

2) Instalasi Laboratorium

3) Instalasi Rehabilitasi Medik

4) Instalasi Farmasi

c. Pelayanan Penunjang Non Medik

1) Instalasi CSSD dan Laundry

2) Instalasi Gizi

3) Instalasi Promosi Kesehatan

4) Instalasi Rekam Medik

5) Instalasi Pengelolaan Pasien Jaminan

6) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

7) Instalasi Sanitasi

8) Instalasi Pemulasaran Jenazah

d. Sumber Daya Manusia RSUP dr Tadjuddin Chalid Makassar

Ketenagakerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar terdiri dari tenaga paramedis, tenaga

non keperawatan serta tenaga non medis. Jumlah perawat yang

bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tadjuddin Chalid

Makassar berjumlah 109 orang.


66

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik Responden

1) Umur

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur di RSUP. Dr.
Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar
Tahun 2021
Umur n %
20-24 26 30.2
25-29 22 25.6
30-34 12 14.0
35-39 10 11.6
40-44 7 8.1
45-49 6 7.0
50-54 3 3.5
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.1 di atas diketahui bahwa

sebagian besar responden mimiliki usia 20-24 tahun yakni

sebanyak 26 orang dengan persentase sebanyak 30.2%.

Selanjutnya usia 25-29 tahun sebanyak 22 orang atau 25.6%.

Usia 30-34 tahun sebanyak 12 orang atau 14.0%. Usia 35-39

tahun sebanyak 10 orang atau 11.6%. Usia 40-44 tahun

sebanyak 7 orang atau 8.1%. Usia 45-49 tahun sebanyak 6

orang atau 7.0% dan usia 50-54 tahun sebanyak 3 orang atau

3.5%.
67

2) Jenis Kelamin

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan
Covid-19 Sulawesi Selatan Kota Makassar
Tahun 2021
Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 18 20.9
Perempuan 68 79.1
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.2 di atas diketahui bahwa

sebagian besar responden mimiliki jenis kelamin perempuan

yakni sebanyak 68 orang dengan persentase sebanyak

79.21%. Sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 18 orang atau 20.9%.

3) Status Pernikahan

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Status Pernikahan di
RSUP. Dr. Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan
Covid-19 Sulawesi Selatan Kota Makassar
Tahun 2021
Status Pernikahan n %
Menikah 70 81.4
Belum Menikah 16 18.6
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.3 di atas diketahui bahwa

sebagian besar responden mimiliki status menikah yakni

sebanyak 70 orang dengan persentase sebanyak 81.4%.

Sedangkan responden dengan status belum menikah sebanyak

16 orang atau 18.6%.


68

4) Pendidikan

Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RSUP.
Dr. Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021
Pendidikan N %
DIII 40 46.5
S1 46 53.5
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.4 di atas diketahui bahwa

sebagian besar responden mimiliki pendidikan S1 yakni

sebanyak 46 orang dengan persentase sebanyak 53.5%.

Sedangkan responden dengan pendidikan DIII sebanyak 40

orang atau 46.5%.

5) Lama Kerja

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja di RSUP.
Dr. Tadjuddin Chalid Sebagai Rs Rujukan Covid-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021
Lama Kerja N %
1-5 36 41.9
6-10 14 16.3
11-15 19 22.1
16-20 4 4.7
21-25 3 3.5
26-30 3 3.5
31-35 7 8.1
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa sebagian

besar responden mimiliki lama kerja 1-5 tahun yaitu 36 orang

dengan persentase sebanyak 41.9%. lama kerja 6-10 tahun, 14


69

orang atau 16.3%. Lama kerja 11-15 tahun, 19 orang atau

22.1%. Lama kerja 16-20 tahun, 4 orang atau 4.7%. Lama kerja

21-25 tahun, 3 orang atau 3.5%. Lama kerja 26-30 tahun, 3

orang atau 3.5%. Lama kerja 31-35 tahun, 7 orang atau 8.1%.

b. Variabel Penelitian

1) Kesehatan Kerja

Tabel 5.6
Distribusi Implementasi Kesehatan Kerja pada Perawat
RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan COVID-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021
Kategori n %
Dilakukan program kesehatan kerja 79 91.9
Tidak dilakukan program kesehatan kerja 7 8.1
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.6 diatas diketahui bahwa kategori

dilakukan program kesehatan kerja pada perawat di RSUP Dr.

Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan COVID-19 Sulawesi

Selatan Kota Makassar Tahun 2021 sebanyak 79 orang

dengan persentase sebanyak 91.9%. Kategori tidak dilakukan

program kesehatan kerja sebanyak 7 orang atau 8.1%

2) Keselamatan Kerja

Tabel 5.7
Distribusi Implementasi Keselamatan Kerja pada Perawat
RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan COVID-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021
Kategori n %
Dilakukan program keselamatan kerja 85 98.8
Tidak dilakukan program keselamatan kerja 1 1.2
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
70

Berdasarkan tabel 5.7 di atas diketahui bahwa kategori

dilakukan program keselamatan kerja pada perawat di RSUP

Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan COVID-19 Sulawesi

Selatan Kota Makassar Tahun 2021 yakni sebanyak 85 orang

dengan persentase sebanyak 98.8% sedangkan kategori tidak

dilakukan program keselamatan kerja sebanyak 1 orang atau

1.2%.

3) Produktivitas Kerja

Tabel 5.8
Distribusi Produktivitas Kerja pada Perawat
RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan COVID-19
Sulawesi Selatan Kota Makassar Tahun 2021
Kategori N %
Terlaksana 84 97.7
Tidak Terlaksana 2 2.3
Total 86 100.0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.8 di atas diketahui bahwa kategori

terlaksana produktivitas kerja pada perawat di RSUP Dr.

Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan COVID-19 Sulawesi

Selatan Kota Makassar Tahun 2021 yakni sebanyak 84 orang

dengan persentase sebanyak 97.7%. sedangkan kategori tidak

terlaksana produktivitas kerja sebanyak 2 orang atau 2.3%.


71

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah

dilakukan penelitti dalam penelitian ini akan dijelaskan sesuai dengan

tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran implementasi

program K3 terhadap produktivitas keja pada perawat di RSUP Dr.

Tadjuddin Chalid sebagai Rs rujukan Covid-19 Sulawesi Selatan Kota

Makassar tahun 2021, sebagai berikut:

1. Gambaran implementasi kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang

bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan sehat atau

kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial

sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Dengan

demikian pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian

sejahtera (Ferusgel, 2015).

Berdasarkan hasil uji analisis univariat menunjukkan bahwa

86 responden yang kategori dilakukan program kesehatan kerja

pada perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan

COVID-19 Kota Makassar Tahun 2021 yakni sebanyak 79 orang

dengan persentase sebanyak 91.9%. Sedangkan kategori tidak

dilakukan program kesehatan kerja sebanyak 7 orang atau 8.1%.

dan didapatkan hasil dari lama kerja yang dilakukan kesehatan kerja

persentase terbanyak ditemukan pada 1-5 tahun sebanyak 34 orang

atau 56%, tidak dilakukan kesehatan kerja sebanyak 2 orang atau


72

5,6%. Sedangkan persentase dilakukan kesehatan kerja paling

sedikit ditemukan pada lama kerja 21-25 tahun sebanyak 3 orang

atau 100%, tidak dilakukan kesehatan kerja sebanyak 0 orang atau

0,0%.

Hasil observasi dan hasil wawancara menunjukkan bawah

program kesehatan kerja pada perawat sangat cukup baik

dikarenakan pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan

khusus pada perawat, melaksanakan penyuluhan tentang SOP kerja,

SOP peralatan dan SOP penggunaan alat pelindung diri. Hal ini

sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.432/MENKES/SK/IV/2007, Kesehatan Kerja bertujuan untuk

peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan

sosial yang setinggi tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan,

pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang

disebabkan oleh kondisi pekerjaan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Saputro (2017) menunjukkan bahwa mayoritas

responden melaksanakan program kesehatan kerja di lingkungan

kerja yang telah ditetapkan yaitu 57 orang (90,5%) sedangkan

responden yang tidak melaksanakan program kesehatan kerja di

lingkungan kerja sebanyak 6 orang (9,5%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Widhianingrum dkk (2020) yang berjudul


73

Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Terhadap Produktivitas Tenaga Kesehatan Pada Rsud Dr.

Sayidiman Magetan penelitian yang telah

dilakukan, telah terbukti bahwa kesehatan kerja mempunyai

pengaruh yang positif terhadap variabel produktivitas kerja tenaga

kesehatan, kesehatan kerja dengan produktivitas kerja sangat erat

hubungannya bagi tenaga kesehatan. Hasil kedua dari penelitian ini,

membuktikan bahwa program kesehatan kerja yang dominan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja tenaga kesehatan, yang

telah dibuktikan peneliti melalui uji regresi linear berganda.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa para perawat telah

mendapatkan program kesehatan kerja yang sangat baik dengan

dilakukannya program kesehatan kerja di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid

sehingga perawat mempunyai nilai positif terhadap produktivitas

kerja dan terlaksananya produktivitas kerja para perawat secara

baik. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Bab XII Kesehatan

Kerja pasal 164 ayat (1) sampai (7).

2. Gambaran Implementasi Keselamatan Kerja

Menurut Simajuntak (1994) keselamatan kerja ialah kondisi

keselamatan yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan

dimana kita berkerja yang mencakup tentang kondisi bangunan,


74

kondisi mesin, peralatan kesehatan dan kondisi pada pekerja

(Wahyuni dkk, 2018).

Berdasarkan hasil uji analisis univariat menunjukkan bahwa

86 responden yang kategori dilakukan program keselamatan kerja

pada perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS Rujukan

COVID-19 Kota Makassar Tahun 2021 yakni sebanyak 85 orang

dengan persentase sebanyak 98.8%. Sedangkan kategori tidak

dilakukan program keselamatan kerja sebanyak 1 orang atau 1.2%.

dan didapatkan hasil dari lama kerja yang dilakukan keselamatan

kerja persentase terbanyak ditemukan pada 1-5 tahun sebanyak 36

orang atau 100%, tidak dilakukan keselamatan kerja sebanyak 0

orang atau 0,0%. Sedangkan persentase dilakukan keselamatan

kerja paling sedikit ditemukan pada lama kerja 26-30 tahun sebanyak

3 orang atau 100%, tidak dilakukan keselamatan kerja sebanyak 0

orang atau 0,0%.

Hasil observasi dan hasil wawancara menunjukkan bawah

program keselamatan kerja pada perawat sangat cukup baik

dikarenakan pihak rumah sakit telah melakukan pembuatan rambu-

rambu arah, tanda-tanda keselamatan, menyediakan alat pelindung

diri, melaksanakan pelatihan k3 rumah sakit dan telah membuat SOP

peralatan keselamatan kerja. Hal ini sejalan dengan Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087 Tahun 2010

tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit


75

dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66

Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Pakka dkk (2021) menunjukkan bahwa perawat di

ruang rawat inap RSUD Kota Makassar, dari total 65 perawat

sebanyak 58 (89,2%) keselamatan kerja baik dikatakan baik apabila

perawat mendapat skor >62,5% yang mempunyai dorongan dalam

menerapkan program keselamatan kerja dan sebanyak 7 (10,8%)

keselamatan kerja tidak baik dikatakan tidak baik jika perawat

ruang rawat inap di RSUD Kota Makassar, dari total 10 ketersediaan

sarana prasarana sebanyak 9 (90%) tersedia, dan tidak tersedia

sebanyak 1 (10%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang

ubungan

penerapan kebijakan dan keselamatan kerja dengan produktivitas

kerja karyawan di pt. Cahaya sutraco pangkalan susu

bahwa hasil program kebijakan keselamatan kerja dari 90 responden

menjawab sangat baik sebanyak 61 pekerja (61%), yang kurang baik

sebanyak 29 pekerja (29%) dan yang tidak baik sebanyak 0 pekerja

(0%). Hasil uji statistic yang diperoleh nilai p value = 0,000 lebih kecil

dari 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

penerapan program keselamatan kerja dengan produktivitas kerja.


76

Hal ini dapat disimpulkan bahwa para perawat telah

mendapatkan program keselamatan kerja yang sangat baik dengan

dilakukannya program keselamatan kerja di RSUP Dr. Tadjuddin

Chalid sehingga perawat mendapatkan hubungan yang signifikan

antara penerapan program keselamatan kerja dengan produktivitas

kerja. Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) adalah upaya terpadu seluruh

pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit untuk

menciptakan lingkungan kerja, kerja Rumah Sakit yang sehat, aman

dan nyaman baik bagi pekerja Rumah Sakit, pasien,

pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan

lingkungan sekitar rumah sakit

3. Gambaran Implementasi Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja merupakan perilaku yang ditampakkan

oleh individu atau kelompok. Ditinjau dari segi keprilakuan,

kepribadian seseorang sering menempatkan dirinya dalam berbagai

bentuk sikap, cara berfikir dan cara bertindak berbagai hal yang

mempengaruhi kepribadian seseorang/organisasional yang tercermin

dalam perilakunya yang pada gilirannya akan berpengaruh pada

kinerjanya (Rahmawati, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa dari 86 responden yang kategori terlaksana produktivitas


77

kerja pada perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai RS

Rujukan COVID-19 Kota Makassar Tahun 2021 yakni sebanyak 84

orang dengan persentase sebanyak 97.7%. Sedangkan kategori

tidak terlaksana produktivitas kerja sebanyak 2 orang atau 2.3%.

Hasil observasi dan hasil wawancara menunjukkan bawah

produktivitas kerja pada perawat sangat cukup baik dikarenakan

pihak rumah sakit telah melaksanakan program K3RS yang dapat

meningkatkan produktivitas kerja pada perawat dengan hal ini pihak

rumah sakit berpatokan erat dengan peraturan keselamatan dan

kesehatan kerja yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk

menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja

melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

ubungan antara disiplin

kerja, lingkungan kerja dan etos kerja dengan produktivitas kerja

perawat di ruang rawat inap rs pertamina bintang amin bandar

lampung tahun 2018 enunjukkan bahwa sebagian besar dari 104

responden menyatakan produktivitas kerja terlaksana baik sebanyak

82 (78,8%) responden dan menyatakan produktivitas kerja

terlaksana kurang baik sebanyak 22 (21,2%) responden.


78

hasil penelitian ini sesusai dengan peneltian terdahulu yang

dilakukan oleh Sasmita dkk (2019) yang berjudul "Hubungan seleksi

sdm dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di ruang rawat

inap rsup dr. M.djamil padang enunjukan bahwa dari 168

responden sebagian besar menyatakan produktivitas kerja perawat

terlaksana di RSUP Dr. M.Djamil Padang Baik sebanyak 119 (71%)

responden dan menyatakan produktivitas kerja perawat terlaksana di

RSUP Dr. M. Djamil Padang kurang baik sebanyak 49 (29%)

responden.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa di RSUP Dr. Tadjuddin

Chalid sudah sebagian besar terlaksana produktivitas kerja para

perawat sehingga produktivitas kerja perawat mencapai nilai yang

baik karena dari hasil sebelumnya program K3RS berdampak pada

produktivitas kerja perawat sehingga di perlukan upaya

mempertahankan dan mengebambangkan dan apabila mungkin

meningkatkan sehinggan produktivitas kerja perawat juga akan

semakin meningkat.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada saat penelitian tersebut ingin dilakukan terdapat berbagai

macam kendala yang menjadi batasan dalam penelitian ini.

1. Pengambilan waktu penelitian, peneliti harus menunggu surat

balasan dari rumah sakit.


79

2. Surat balasan dari rumah sakit cukup lumayan lama diterima

dikarenakan tingkat covid-19 yang terus meningkat.

3. Penelitian dilakukan pada masa pandemi dan angka tingkat positif

untuk wilayah Makassar cukup berada angka tertinggi.

4. Saat melakukan penelitian harus menggunakan masker, cek suhu

tubuh dan wajib mencuci tangan serta menjaga kebersihan.

5. Pada saat proses pembagian kuesioner adanya perawat yang

meminta untuk meninggalkan kuesioner sehingga tidak dapat

berlangsung secara tatap muka dikarenakan.

6. Adanya pekerjaan perawat seperti ingin memeriksa pasien atau

pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya sehingga peneliti

tidak mengawasi secara langsung pengisian kuesioner.

7. Tidak dapat berlama lama saat membagikan kuesioner dikarenakan

penelitian dilakukan pada saat tingkat covid-19 meningkat.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran implementasi

program K3 terhadap produktivitas kerja pada perawat di RSUP Dr.

Tadjuddin Chalid sebagai Rs rujukan Covid-19 Sulawesi Selatan Kota

Makassar Tahun 2021 maka disimpulkan bahwa

1. Penerapan program kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja

pada perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid sebagai rs rujukan

covid-19 sulawesi selatan kota makassar tahun 2021 dapat

dikatakan sangat baik karena dilihat dari hasil penelitian bahwa 86

responden yang kategori dilakukan program kesehatan kerja yakni

sebanyak 79 orang dengan persentase sebanyak 91.9%.

Sedangkan kategori tidak dilakukan program kesehatan kerja

sebanyak 7 orang atau 8.1% Dan menunjukkan bahwa dari 86

responden yang kategori terlaksana produktivitas kerja pada

perawat yakni sebanyak 84 orang dengan persentase sebanyak

97.7%. Sedangkan kategori tidak terlaksana produktivitas kerja

sebanyak 2 orang atau 2.3% sehinggan penerapan program

kesehatan kerja sangat berpengaruh positif terhadap produktivitas

kerja perawat.

80
81

2. Penerapan program keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja

pada perawat di RSUP Dr. tadjuddin Chalid sebagai rs rujukan

covid-19 Sulawesi Selatan Kota Makassar tahun 2021 dapat

dikatakan sangat baik karena dilihat dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa 86 responden yang kategori dilakukan program

keselamatan kerja yakni sebanyak 85 orang dengan persentase

sebanyak 98.8%. Sedangkan kategori tidak dilakukan program

keselamatan kerja sebanyak 1 orang atau 1.2%. Dan menunjukkan

bahwa dari 86 responden yang kategori terlaksana produktivitas

kerja pada perawat yakni sebanyak 84 orang dengan persentase

sebanyak 97.7%. Sedangkan kategori tidak terlaksana produktivitas

kerja sebanyak 2 orang atau 2.3% sehinggan artinya terdapat

hubungan yang positif antara penerapan program keselamatan kerja

dengan produktivitas kerja.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam penelitian ini maka peneliti

menyarangkan hal-hal berikut:

1. Diharapkan untuk pihak rumah sakit agar mempertahankan program

kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit dengan berpatokan

pada dasar hukum implementasi program K3RS

2. Diharapkan untuk pihak rumah sakit agar terus meningkatkan

program K3RS sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja

para pekerja di rumah sakit


82

3. Diharapkan kepada perawat agar mempertahankan dan

meningkatkan program K3RS terhadap produktivitas kerja yang

sudah ada
DAFTAR PUSTAKA

Korelasi Komitmen Manajemen dan


Jurnal.
Volume 2. Nomor 2. Universitas Airlangga. Surabaya.

Pengaruh Program Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) Rumah Sakit dan Disiplin Kerja Karyawan

Skripsi. Fakultas Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


Wiyatamandala. Jakarta.

Astri, Novi. 202


https://doi.org/10.31219/osf.io/x5vn4.

Astuti, Mardi & Dewa, Retno Catur Kusuma. 2018.


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Kerja
Jurnal. Volume 3. Nomor
1. Fakultas Manajemen. STIE PGRI Dewantara Jombang.
Jombang.

Aswar, A. 1994. Buku.


Halaman 88-96. Binapura Aksara Publisher. Tangerang.

Bando, Jeane Julianingsi dkk. 2020.


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di Rumah
Jurnal. Volumen 9. Nomor 2. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Budi, Anas & Armawati Abidin. 2020. Hubungan Keterlibatan Dan


Konsistensi Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di RSUD I
Lagaligo Wotu . Jurnal. Volume 9. Nomor 2.
https://doi.org/10.36763/healthcare.v9i2.85.

Djatmiko, R. D. (2016). Keselamatan dan kesehatan kerja. Deepublish.

Febriyanti, Kiki Dwi. 2020.

https://doi.org/10.31219/osf.io/x28vd.

Ferial, Ratu Mira. 2020.


(K3) dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 pada
Jurnal. Volume 4. Nomor 2.
Fakultas Ilmu Sosial. Universitas. Universitas Negeri Padang.
Padang.

Ferusgel, A. (2015). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja


terhadap Produktivitas Pekerja PT. X Tahun 2015.

Gunarto, Catur Septiawan. 2019.


Jurnal. Volume 9. Nomor 1. Fakultas Ilmu Perawat. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia Maju. Jakarta Selatan.

Gunawan, Sinatra. 2018.


Administrasi Rumah Sakit Terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ditinjau dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun
2016
Jurnal. Fakultas Hukum. Universitas Widya Gama Mahakam.
Samarinda.

Habeahan, Hotmaita. 2020.


Jurnal. Pelangka raya.
https://doi.org/10.31219/osf.io/a6xbe.

Harefa, Erta Iman Jelita. 2019.


Jurnal.
https://doi.org/10.31227/osf.io/jwuqg.

Herlambang, Susatyo. 2016.


Buku. Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Ker


Buku. Kencana. Jakarta.

Jafar, Nurhaedar dkk. 2020.


Perawat di Ruang IGD dan Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Jurnal. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1087/MENKES/SK/VIII/2010. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS). Indonesia. Jakarta.

Kun, Dwi Apriliawati dkk. 2017.


Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
Jurnal. Volume 5. Nomor 1. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro. Semarang.
Mahdiyah, Raisya. 2020.
Jurnal.
https://doi.org/10.31219/osf.io/zxkqp.

Manik, Sudarmin. 2018. -Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Jurnal.
Volume 3. Nomor 1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau.
Pekanbaru.

Muayyad, Deden Misbahudin. 2017.


Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bank Syariah X Kantor
Jurnal. Volume 9. Nomor 1. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Trisakti. Jakarta Barat.

Pengaruh Etika Kepemimpinan Dan Motivasi


Kerja Islam Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Koperasi
Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung. Tulungagung.

Pakka Dkk. (2021). Pengaruh Kinerja Perawat Dan Sarana Prasarana


Terhadap Keselamatan Pasien Di Rsud Kota Makassar.

Panggabean, Selly Febi Margaretha. 2020.


Perawat dalam Melakukan Program Kesehatan dan Keselamatan
Jurnal. https://doi.org/10.31219/osf.io/qv56n.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016


tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016


tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang


Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Perdana, Regy Citra dkk. 2020.


Resourse Department di Masa Pendemik Covid- Jurnal.
Volume 2. Nomor 3. Business Innovation And Entrepreneurship.

Pinontoan, R Odi. 2020.

Jurnal. Volumen 1. Nomor 3. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Universitas Sam Ratulangi. Manado
Pradipta, Aditya. 2018. Pertanggungjawaban Pidana Tenaga Paramedis
Perawat Pada Malpraktek (Studi Di Dinas Kesehatan Kabupaten
Skripsi. Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiya
Malang. Malang.

Pratama, Afif dan Kasmirudin. 2017. Hubungan Kepemimpinan


Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Perawat (Studi Pada Perawat RSIA Eria Bunda
Doctoral dissertation, Riau University.

Rahmawati, D. (2013). Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja


karyawan PR Fajar Berlian Tulungagung. Jurnal Bonorowo, 1(1), 1-
15.

Royal College of Nursing. 2007. Productivity and the nursing workforce.


RCN Institusi and Policy Unit. London.
https://www.rcn.org.uk/data/assets/pdf.

Sani, N. (2019). Hubungan Antara Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan


Etos Kerja Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang Rawat
Inap Rs Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun
2018. Journal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 6(3), 186-193.

Saputro, N. (2017). Gambaran Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja (K3) Di Lingkungan Kerja Central Laundry Dan Dry Cleaning
Banguntapan Bantul (Doctoral Dissertation, Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta).

Sasmita dkk. (2019). Hubungan Seleksi SDM dengan Produktivitas Kerja


Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rsup Dr. M. djamil
Padang. CHMK Nursing Scientific Journal, 3(2), 133-137.

Sedarmayanti, 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.


Buku. Bandung: CV Mandar Maju. Bandung.

Selviana. 2017. https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/202-


pentingnya-k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-dalam-
meningkatkan-produktivitas-kerja.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe Kabupaten Karo
. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Sembiring, R. B. (2019). Hubungan Penerapan Kebijakan Dan
Keselamatan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Di PT.
Cahaya Sutraco Pangkalan Susu (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara).

Sholikin, M Nur. 2020. dan Kesehatan Kerja


Jurnal.
Volume 50. Nomor 2. Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia.
Jakarta Selatan.

Sinaga, Tetty Petty. 2017. Metode Structural Equation Modeling untuk


Analisis Faktor yang Memengaruhi Produktivitas Ibu Pasangan
Usia Subur yang Berjualan Sayur di Pasar Dwikora Kota
Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Buku.
Yogyakarta: Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Pengaruh Pelatihan Dan Lingkungan Kerja


Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Umkm
. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang.

Sunarsi, Denok. 2018.


Jurnal. Volume 6. Nomor
1. Fakultas Ekonomi. Universitas Pamulang. Tangerang Selatan.

Suoth, Lery dkk. 2019.


dengan Produktivitas Kerja Perawat di Rsup Ratatotok-
Jurnal. Volume 7. Nomor 5. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Susanti. 2018. s Kerja Karyawan di Rumah Sakit Urip


Skripsi. Fakultas Ilmu Ekonomi dan
Bisnis. Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya. Bandar Lampung.

Umboh, Deanira I dkk. 2020.


Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Perawat di Rsu Gmim
Jurnal. Volume 9. Nomor 2. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Univesitas Sam Ratulangi. Manado.
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai sumber hukum dari segala
hukum. Sumber hukum peraturan perundangan K3 berlandaskan
pada pasal 27 ayat 2 UUD Tahun 1945 yang dinyatakan bahwa
-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bag

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 5.

Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit Pasal 3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit Pasal 19, 20, 21, dan 24 bahwa rumah sakit dapat
dibedakan menjadi 3 jenis.

Pengaruh Motivasi, Stres


Kerja,Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap

Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah


Surakarta. Sukoharjo.

Wahyudi, Iwan. 2020


Perawat di Puskesmas Kabupaten Garut. Jurnal Sahabat
. Jurnal. Volume 2. Nomor 1. Program Doktor.
Universitas Indonesia. Depok.

Wahyuni, N., Suyadi, B., & Hartanto, W. (2018). Pengaruh Keselamatan


Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada Pt. Kutai Timber Indonesia. JURNAL PENDIDIKAN
EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu
Sosial, 12(1), 99-104.

Widhianingrum dkk. (2020). Implementasi Program Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kesehatan Pada
Rsud Dr. Sayidiman Magetan. Ejournal Administrasi Bisnis, 8(1),
75-81.
L
A
M
P
I
R
A
N
MASTER TABEL
GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM K3 TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RSUP Dr. TAJUDDIN CHALID SEBAGAI RS
RUJUKAN COVID-19 SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2021

No. Nama Umur Jenis Kelamin Status Pernikahan Pendidikan Lama Kerja A1 A2 A3.i A3.ii A3.iii A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 TOT TOT1 TOT2 SCORE B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 TOT TOT1 TOT2 SCORE C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 TOT TOT1 TOT2 SCORE
1 AL 36 Perempuan Belum Menikah S1 15 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 11 23 100 48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 53 55 100 96
2 NY. N 35 Perempuan Menikah S1 12 Tahun 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 23 100 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 42 55 100 76
3 NN. R 52 Perempuan Belum Menikah S1 18 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 12 23 100 52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54 55 100 98
4 NY. A 42 Perempuan Menikah S1 20 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 55 100 100
5 NY. F 27 Perempuan Menikah D III 6 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
6 TN. A 46 Laki-Laki Menikah S1 20 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15 23 100 65 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 16 100 94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 55 100 100
7 NY. MN 30 Perempuan Menikah S1 2 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 39 55 100 71
8 NY. MN 28 Perempuan Menikah S1 2 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 39 55 100 71
9 NY. SL 51 Perempuan Menikah D III 8 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 9 23 100 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
10 R 37 Laki-Laki Menikah D III 3 Tahun 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 23 100 22 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 8 16 100 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
11 NN. H 27 Perempuan Belum Menikah S1 2 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
12 NY. K 23 Perempuan Menikah D III 8 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 23 100 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 55 100 84
13 NN. SR 27 Perempuan Belum Menikah D III 2 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 23 100 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 55 100 84
14 NY. A 34 Perempuan Menikah S1 11 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 23 100 57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
15 RS 27 Perempuan Menikah S1 1 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 23 100 91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 5 42 55 100 76
16 N 28 Perempuan Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 23 100 78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
17 F 48 Perempuan Menikah S1 24 Tahun 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 23 100 78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
18 R 30 Perempuan Menikah D III 8 Tahun 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 23 100 78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
19 N 24 Perempuan Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
20 M 28 Perempuan Menikah D III 8 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 23 100 78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
21 G 27 Laki-Laki Belum Menikah D III 1 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 23 100 57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
22 NY. D 36 Perempuan Menikah S1 9 Tahun 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
23 NY. Y 45 Perempuan Menikah S1 24 Tahun 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 23 100 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 45 55 100 82
24 TN. N 28 Laki-Laki Menikah D III 7 Tahun 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 23 100 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 45 55 100 82
25 J 34 Perempuan Menikah S1 12 Tahun 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 45 55 100 82
26 NY. M 45 Perempuan Menikah S1 13 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 23 100 91 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 13 55 100 24
27 D 43 Perempuan Menikah S1 26 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
28 M 30 Laki-Laki Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
29 AK 41 Perempuan Belum Menikah S1 12 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
30 I 34 Perempuan Belum Menikah S1 12 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
31 A 28 Perempuan Belum Menikah D III 15 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 23 100 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
32 S 45 Perempuan Menikah S1 26 Tahun 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 23 100 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 16 100 94 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 49 55 100 89
33 NI 35 Perempuan Menikah D III 9 Tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 23 100 91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 55 100 100
34 DA 27 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 55 100 100
35 H 49 Laki-Laki Menikah S1 24 Tahun 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 45 55 100 82
36 M 32 Perempuan Menikah S1 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 23 100 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 51 55 100 93
37 PT 34 Laki-Laki Menikah S1 7 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 23 100 96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
38 M 32 Perempuan Menikah S1 11 Tahun 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 23 100 65 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9 16 100 56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 55 100 60
39 NY. N 29 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 16 100 94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
40 R 44 Perempuan Menikah S1 15 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 23 100 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 16 100 94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
41 N 32 Perempuan Belum Menikah D III 3 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18 23 100 78 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
42 HJR 29 Laki-Laki Menikah S1 1 Tahun 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
43 MM 36 Laki-Laki Menikah D III 13 Tahun 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
44 N 40 Perempuan Menikah S1 14 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 23 100 91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 55 100 84
45 L 40 Perempuan Menikah S1 13 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 23 100 91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 55 100 84
46 HL 55 Perempuan Menikah S1 35 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 23 100 96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
47 N 50 Perempuan Menikah S1 31 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 23 100 91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
48 MB 31 Laki-Laki Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 23 100 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 5 3 5 5 3 5 5 5 4 4 48 55 100 87
49 LS 29 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 12 16 100 75 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 44 55 100 80
50 SNM 27 Perempuan Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 12 16 100 75 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 44 55 100 80
51 A 26 Perempuan Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47 55 100 85
52 MAA 35 Laki-Laki Menikah S1 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 12 16 100 75 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 44 55 100 80
53 DS 33 Perempuan Menikah S1 1 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 47 55 100 85
54 I 33 Laki-Laki Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 47 55 100 85
55 WA 32 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 12 16 100 75 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 44 55 100 80
56 NZ 32 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47 55 100 85
57 W 31 Laki-Laki Menikah S1 1 Tahun 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 12 16 100 75 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47 55 100 85
58 AH 31 Perempuan Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 47 55 100 85
59 NY. R 41 Perempuan Menikah D III 15 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 23 100 65 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 47 55 100 85
60 I 33 Laki-Laki Menikah D III 3 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 12 23 100 52 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 16 100 50 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 44 55 100 80
61 NY. R 24 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 23 100 78 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 12 16 100 75 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47 55 100 85
62 S 31 Perempuan Menikah D III 10 Tahun 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 23 100 78 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47 55 100 85
63 NY. K 30 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 13 23 100 57 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 16 100 50 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 44 55 100 80
64 L 29 Perempuan Menikah D III 1 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 23 100 65 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 47 55 100 85
65 NY. F 40 Perempuan Menikah S1 20 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 12 23 100 52 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 16 100 88 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 43 55 100 78
66 NY. H 54 Perempuan Menikah S1 33 Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 23 100 52 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
67 NY. R 57 Perempuan Menikah S1 31 Tahun 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 23 100 70 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 16 100 44 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 43 55 100 78
68 R 56 Perempuan Menikah S1 31 Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 8 23 100 35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 16 100 94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
69 TN. M 37 Laki-Laki Menikah S1 28 Tahun 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 23 100 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45 55 100 82
70 NY. N 35 Perempuan Menikah S1 6 Tahun 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 23 100 61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
71 NY. E 53 Perempuan Menikah S1 34 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12 23 100 52 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10 16 100 63 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 5 43 55 100 78
72 NY. R 54 Perempuan Menikah S1 35 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 23 100 57 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 16 100 94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
73 NY. St. N 48 Perempuan Menikah S1 5 Tahun 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 23 100 57 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 55 100 82
74 NY. RI 39 Perempuan Menikah S1 15 Tahun 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 23 100 57 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 16 100 94 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45 55 100 82
75 B 32 Laki-Laki Menikah S1 10 Tahun 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 23 100 57 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10 16 100 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
76 A 28 Laki-Laki Menikah D III 2 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 15 23 100 65 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
77 H 39 Perempuan Menikah S1 15 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16 23 100 70 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
78 E 27 Perempuan Menikah D III 2 Tahun 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 23 100 74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
79 M 40 Perempuan Menikah S1 14 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
80 D 28 Perempuan Menikah D III 4 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
81 D 29 Perempuan Menikah D III 11 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 23 100 83 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 16 100 81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
82 H 29 Laki-Laki Menikah S1 6 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
83 Z 35 Perempuan Menikah D III 11 Tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
84 Y 25 Perempuan Belum Menikah D III 1 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 23 100 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
85 K 31 Perempuan Menikah D III 3 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
86 J 42 Perempuan Menikah D III 8 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23 100 87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 16 100 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 55 100 80
Lampiran Hasil SPSS

Uji Validitas
Variabel Kesehatan Kerja
Item Pertanyaan Nilai Signifikansi Keterangan
Item Pertanyaan 1 0.000 VALID
Item Pertanyaan 2 0.008 VALID
Item Pertanyaan 3.1 0.000 VALID
Item Pertanyaan 3.2 0.002 VALID
Item Pertanyaan 3.3 0.005 VALID
Item Pertanyaan 4 0.000 VALID
Item Pertanyaan 5 0.000 VALID
Item Pertanyaan 6 0.002 VALID
Item Pertanyaan 7 0.034 VALID
Item Pertanyaan 8 0.027 VALID
Item Pertanyaan 9 0.026 VALID
Item Pertanyaan 10 0.013 VALID
Item Pertanyaan 11 0.025 VALID
Item Pertanyaan 12 0.021 VALID
Item Pertanyaan 13 0.002 VALID
Item Pertanyaan 14 0.000 VALID
Item Pertanyaan 15 0.000 VALID
Item Pertanyaan 16 0.000 VALID
Item Pertanyaan 17 0.000 VALID
Item Pertanyaan 18 0.000 VALID
Item Pertanyaan 19 0.000 VALID
Item Pertanyaan 20 0.000 VALID
Item Pertanyaan 21 0.004 VALID

Variabel Keselamatan Kerja


Item Pertanyaan Nilai Signifikansi Keterangan
Item Pertanyaan 1 0.001 VALID
Item Pertanyaan 2 0.001 VALID
Item Pertanyaan 3 0.018 VALID
Item Pertanyaan 4 0.000 VALID
Item Pertanyaan 5 0.000 VALID
Item Pertanyaan 6 0.000 VALID
Item Pertanyaan 7 0.000 VALID
Item Pertanyaan 8 0.000 VALID
Item Pertanyaan 9 0.000 VALID
Item Pertanyaan 10 0.000 VALID
Item Pertanyaan 11 0.007 VALID
Item Pertanyaan 12 0.018 VALID
Item Pertanyaan 13 0.000 VALID
Item Pertanyaan 14 0.001 VALID
Item Pertanyaan 15 0.001 VALID
Item Pertanyaan 16 0.000 VALID

Variabel Produktivitas Kerja


Item Pertanyaan Nilai Signifikansi Keterangan
Item Pertanyaan 1 0.000 VALID
Item Pertanyaan 2 0.000 VALID
Item Pertanyaan 3 0.000 VALID
Item Pertanyaan 4 0.000 VALID
Item Pertanyaan 5 0.000 VALID
Item Pertanyaan 6 0.000 VALID
Item Pertanyaan 7 0.000 VALID
Item Pertanyaan 8 0.000 VALID
Item Pertanyaan 9 0.000 VALID
Item Pertanyaan 10 0.000 VALID
Item Pertanyaan 11 0.000 VALID

Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Person Product Moment. Apabila
nilai koefisien korelasi butir item pertanyaan yang sedang diuji lebih kecil dari
nilai signifikasi (<0.05). Pada tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan
memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 (<0.05), sehingga seluruh item
pertanyaan tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian
Koefisien
Variabel Penelitian Keterangan
Reliabilitas
Kesehatan Kerja 0.762 Reliabel
Keselamatan Kerja 0.810 Reliabel
Produktivitas Kerja 0.941 Reliabel

dianalisis dengan menggunakan metode alpha cronbach. Kuesioner dikatakan


andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif dan lebih besar dari pada 0.6
(>0.6). Nilai reliabilitas butir pertanyaan pada kuesiner masing-masing variabel
yang sedang diteliti lebih besar dari 0.6 (>0.6). Hasil ini menunjukkan bahwa
butir-butir pertanyaan pada kuesioner ini andal unruk mengukur variabelnya.
Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-24 26 30.2 30.2 30.2


25-29 22 25.6 25.6 55.8
30-34 12 14.0 14.0 69.8

35-39 10 11.6 11.6 81.4


40-44 7 8.1 8.1 89.5

45-49 6 7.0 7.0 96.5


50-54 3 3.5 3.5 100.0

Total 86 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 18 20.9 20.9 20.9

Perempuan 68 79.1 79.1 100.0


Total 86 100.0 100.0

Status Pernikahan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Belum Menikah 16 18.6 18.6 18.6


Menikah 70 81.4 81.4 100.0
Total 86 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D III 40 46.5 46.5 46.5

S1 46 53.5 53.5 100.0

Total 86 100.0 100.0


Lama Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-5 36 41.9 41.9 41.9


6-10 14 16.3 16.3 58.1
11-15 19 22.1 22.1 80.2

16-20 4 4.7 4.7 84.9


21-25 3 3.5 3.5 88.4

26-30 3 3.5 3.5 91.9


31-35 7 8.1 8.1 100.0

Total 86 100.0 100.0

Kesehatan Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dilakukuan 79 91.9 91.9 91.9

Tidak Dilakukan 7 8.1 8.1 100.0


Total 86 100.0 100.0

Keselamatan Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dilakukan 85 98.8 98.8 98.8


Tidak Dilakukan 1 1.2 1.2 100.0
Total 86 100.0 100.0

Produktivitas Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Terlaksana 84 97.7 97.7 97.7

Tidak Terlaksana 2 2.3 2.3 100.0

Total 86 100.0 100.0


Kesehatan Kerja * Produktivitas Kerja
Crosstab

Produktivitas Kerja
Tidak
Terlaksana Terlaksana Total

Kesehatan Kerja Dilakukuan Count 77 2 79


% of Total 89.5% 2.3% 91.9%
Tidak Dilakukan Count 7 0 7

% of Total 8.1% 0.0% 8.1%


Total Count 84 2 86
% of Total 97.7% 2.3% 100.0%

Keselamatan Kerja * Produktivitas Kerja


Crosstab

Produktivitas Kerja

Tidak
Terlaksana Terlaksana Total

Keselamatan Kerja Dilakukan Count 83 2 85

% of Total 96.5% 2.3% 98.8%

Tidak Dilakukan Count 1 0 1

% of Total 1.2% 0.0% 1.2%


Total Count 84 2 86
% of Total 97.7% 2.3% 100.0%

Crosstab

Umur * Kesehatan Kerja Crosstabulation

Kesehatan Kerja

Dilakukuan Tidak Dilakukan Total

Umur 20-24 Count 24 2 26

% within Umur 92.3% 7.7% 100.0%

25-29 Count 22 0 22
% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

30-34 Count 9 3 12

% within Umur 75.0% 25.0% 100.0%

35-39 Count 10 0 10

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

40-44 Count 7 0 7

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

45-49 Count 5 1 6

% within Umur 83.3% 16.7% 100.0%

50-54 Count 2 1 3

% within Umur 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 79 7 86

% within Umur 91.9% 8.1% 100.0%

Jenis Kelamin * Kesehatan Kerja Crosstabulation

Kesehatan Kerja

Dilakukuan Tidak Dilakukan Total

Jenis Kelamin Laki-Laki Count 17 1 18

% within Jenis Kelamin 94.4% 5.6% 100.0%

Perempuan Count 62 6 68

% within Jenis Kelamin 91.2% 8.8% 100.0%

Total Count 79 7 86

% within Jenis Kelamin 91.9% 8.1% 100.0%


Pendidikan * Kesehatan Kerja Crosstabulation

Kesehatan Kerja

Dilakukuan Tidak Dilakukan Total

Pendidikan D III Count 36 4 40

% within Pendidikan 90.0% 10.0% 100.0%

S1 Count 43 3 46

% within Pendidikan 93.5% 6.5% 100.0%

Total Count 79 7 86

% within Pendidikan 91.9% 8.1% 100.0%

Lama Kerja * Kesehatan Kerja Crosstabulation

Kesehatan Kerja

Dilakukuan Tidak Dilakukan Total

Lama Kerja 1-5 Count 34 2 36

% within Lama Kerja 94.4% 5.6% 100.0%

6-10 Count 12 2 14

% within Lama Kerja 85.7% 14.3% 100.0%

11-15 Count 17 2 19

% within Lama Kerja 89.5% 10.5% 100.0%

16-20 Count 4 0 4

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

21-25 Count 3 0 3

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%


26-30 Count 3 0 3

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

31-35 Count 6 1 7

% within Lama Kerja 85.7% 14.3% 100.0%

Total Count 79 7 86

% within Lama Kerja 91.9% 8.1% 100.0%

Crosstabs

Umur * Keselamatan Kerja Crosstabulation

Keselamatan Kerja

Dilakukan Tidak Dilakukan Total

Umur 20-24 Count 26 0 26

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

25-29 Count 22 0 22

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

30-34 Count 12 0 12

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

35-39 Count 10 0 10

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

40-44 Count 7 0 7

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

45-49 Count 6 0 6
% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

50-54 Count 2 1 3

% within Umur 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 85 1 86

% within Umur 98.8% 1.2% 100.0%

Jenis Kelamin * Keselamatan Kerja Crosstabulation

Keselamatan Kerja

Dilakukan Tidak Dilakukan Total

Jenis Kelamin Laki-Laki Count 18 0 18

% within Jenis Kelamin 100.0% 0.0% 100.0%

Perempuan Count 67 1 68

% within Jenis Kelamin 98.5% 1.5% 100.0%

Total Count 85 1 86

% within Jenis Kelamin 98.8% 1.2% 100.0%

Status Pernikahan * Keselamatan Kerja Crosstabulation

Keselamatan Kerja

Dilakukan Tidak Dilakukan

Status Pernikahan Belum Menikah Count 16 0

% within Status Pernikahan 100.0% 0.0%

Menikah Count 69 1

% within Status Pernikahan 98.6% 1.4%


Total Count 85 1

% within Status Pernikahan 98.8% 1.2%

Pendidikan * Keselamatan Kerja Crosstabulation

Keselamatan Kerja

Dilakukan Tidak Dilakukan Total

Pendidikan D III Count 40 0 40

% within Pendidikan 100.0% 0.0% 100.0%

S1 Count 45 1 46

% within Pendidikan 97.8% 2.2% 100.0%

Total Count 85 1 86

% within Pendidikan 98.8% 1.2% 100.0%

Lama Kerja * Keselamatan Kerja Crosstabulation

Keselamatan Kerja

Dilakukan Tidak Dilakukan Total

Lama Kerja 1-5 Count 36 0 36

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

6-10 Count 14 0 14

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

11-15 Count 19 0 19

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

16-20 Count 4 0 4
% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

21-25 Count 3 0 3

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

26-30 Count 3 0 3

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

31-35 Count 6 1 7

% within Lama Kerja 85.7% 14.3% 100.0%

Total Count 85 1 86

% within Lama Kerja 98.8% 1.2% 100.0%

Crosstabs

Umur * Produktivitas Kerja Crosstabulation

Produktivitas Kerja

Tidak
Terlaksana Terlaksana Total

Umur 20-24 Count 26 0 26

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

25-29 Count 21 1 22

% within Umur 95.5% 4.5% 100.0%

30-34 Count 12 0 12

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

35-39 Count 10 0 10

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%


40-44 Count 6 1 7

% within Umur 85.7% 14.3% 100.0%

45-49 Count 6 0 6

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

50-54 Count 3 0 3

% within Umur 100.0% 0.0% 100.0%

Total Count 84 2 86

% within Umur 97.7% 2.3% 100.0%

Jenis Kelamin * Produktivitas Kerja Crosstabulation

Produktivitas Kerja

Tidak
Terlaksana Terlaksana Total

Jenis Kelamin Laki-Laki Count 18 0 18

% within Jenis Kelamin 100.0% 0.0% 100.0%

Perempuan Count 66 2 68

% within Jenis Kelamin 97.1% 2.9% 100.0%

Total Count 84 2 86

% within Jenis Kelamin 97.7% 2.3% 100.0%


Pendidikan * Produktivitas Kerja Crosstabulation

Produktivitas Kerja

Tidak
Terlaksana Terlaksana Total

Pendidikan D III Count 40 0 40

% within Pendidikan 100.0% 0.0% 100.0%

S1 Count 44 2 46

% within Pendidikan 95.7% 4.3% 100.0%

Total Count 84 2 86

% within Pendidikan 97.7% 2.3% 100.0%

Status Pernikahan * Produktivitas Kerja Crosstabulation

Produktivitas Kerja

Tidak
Terlaksana Terlaksana

Status Pernikahan Belum Menikah Count 16 0

% within Status Pernikahan 100.0% 0.0%

Menikah Count 68 2

% within Status Pernikahan 97.1% 2.9%

Total Count 84 2

% within Status Pernikahan 97.7% 2.3%


Lama Kerja * Produktivitas Kerja Crosstabulation

Produktivitas Kerja

Tidak
Terlaksana Terlaksana Total

Lama Kerja 1-5 Count 36 0 36

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

6-10 Count 14 0 14

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

11-15 Count 17 2 19

% within Lama Kerja 89.5% 10.5% 100.0%

16-20 Count 4 0 4

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

21-25 Count 3 0 3

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

26-30 Count 3 0 3

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

31-35 Count 7 0 7

% within Lama Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

Total Count 84 2 86

% within Lama Kerja 97.7% 2.3% 100.0%


KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM K3 TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT DI RS RUJUKAN COVID-19

SULAWESI SELATAN

No. Kuesioner : (diisi oleh peneliti)

Tanggal Pengisian :

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama/inisial :

2. Umur : Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Status Pernikahan : Menikah Belum Menikah

5. Tingkat Pendidikan :

6. Lama Kerja : Tahun, Bulan

II. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1.

pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda.

2. Setiap pernyataan hanya memebutuhkan satu jawaban

saja.

3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.

4. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu

mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner


III. DAFTAR PERTANYAAN
A. KESEHATAN KERJA
Tidak
No Pernyataan Dilakukan
dilakukan
Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan
1 kesehatan bagi calon perawat yang akan
bekerja di rumah sakit
Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan
2 kesehatan berkala bagi perawat sekurang-
kurangnya dalam kurun waktu 1 tahun.

Karyawan pernah dapatkan ?


3 i. Tes pendengaran
ii. Pemeriksaan radiologi
iii. Uji kapasitas paru
Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan
kesehatan khusus pada perawat yang telah
4.
mengalami kecelakaan yang memerlukan
perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu
Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan
kesehatan khusus pada perawat yang telah
5
mengalami penyakit yang memerlukan
perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu
Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan
6 kesehatan khusus pada perawat yang
berusia di atas 40 (empat puluh) tahun
Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan
7 tentang SOP kerja, SOP peralatan, SOP
penggunaan alat pelindung diri
8 Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan
tentang informasi umum rumah sakit dan
fasilitas atau sarana yang terkait dengan K3;
Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan
9 tentang risiko dan bahaya khusus di tempat
kerjanya;
Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan
kesehatan kerja secara berkala dan
10
berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam
rangka menciptakan budaya K3.
Pihak rumah sakit memberikan makanan
11 tambahan dengan gizi yang mencukupi untuk
perawat yang dinas malam.
Perawat mendapatkan imunisasi rutin sesuai
12
kebutuhan
Rumah sakit menyelenggarakan Olah raga,
13
senam kesehatan dan rekreasi bagi perawat
Rumah sakit memberikan pengobatan dasar
14
secara gratis kepada seluruh perawat
Rumah sakit menanggung biaya pengobatan
15 untuk perawat yang terkena Penyakit Akibat
Kerja (PAK)
Rumah sakit menindaklanjuti hasil
pemeriksaan berkala dengan merujuk
16
perawat yang memiliki indikasi penyakit
tertentu ke dokter spesialis
Rumah sakit menindaklanjuti hasil
pemeriksaan berkala dengan pemberian
17
istirahat kerja perawat yang memiliki
gangguan kesehatan
18 Rumah sakit menindaklanjuti hasil
pemeriksaan khusus dengan pemberian
istirahat kerja perawat yang memiliki
gangguan kesehatan
Rumah sakit melakukan tinak lanjut analisa
pemeriksaan kesehatan berkala pada
19
perawat dengan rotasi kerja untuk
mengurangi dampak pekerjaannya
Rumah sakit melakukan tinak lanjut analisa
pemeriksaan kesehatan khusus pada
20
perawat dengan rotasi kerja untuk
mengurangi dampak pekerjaannya
Rumah sakit menetapkan secara jelas SOP
21 pelaporan adanya Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK)

B. KESELAMATAN KERJA
Tidak
No Pernyataan Dilakukan
dilakukan
Pihak Rumah Sakit membuat rambu-rambu
arah dan tanda-tanda keselamatan (APAR,
1 alarm kebakaran, jalur evakuasi, tangga
darurat) di setiap sudut/ tempat strategis di
rumah sakit
Rumah sakit menyediakan Alat Pelindung Diri
2
(APD) sesuai kebutuha
Semua peralatan kerja dalam kondisi baik
3
dan layak pakai
Rumah sakit telah membuat SOP peralatan
4
keselamatan kerja
Rumah sakit selalu melakukan pembinaan
5
terhadap kepatuhan penggunaan peralatan
keselamatan dan APD
Rumah sakit selalu melakukan pemantauan
6 terhadap kepatuhan penggunaan peralatan
keselamatan dan APD
Rumah sakit melakukan sosialisasi
7
keselamatan kerja bagi perawat
Rumah sakit melaksanakan pelatihan K3
8 Rumah Sakit kepada petugas K3 Rumah
Sakit
Rumah sakit melaksanakan sertifikasi K3
9 Rumah Sakit kepada petugas K3 Rumah
Sakit
Rumah Sakit melibatkan perawat di dalam
10
perencanaan pengadaan sarana, prasarana
dan peralatan keselamatan kerja;
Rumah sakit membuat SOP pelaporan,
11 penanganan kejadian nyaris celaka (near
miss) dan celaka.
Rumah sakit menyediakan sarana dan
12 prasarana pencegahan kejadian darurat
(kebakaran, gempa bumi)
Rumah sakit menyediakan sarana dan
13 prasarana penanggulangan kejadian darurat
(kebakaran, gempa bumi)
Rumah sakit membuat SOP penanggulangan
15
kejadian darurat (kebakaran, gempa bumi)
Rumah sakit membentuk tim
16 penanggulangan kejadian darurat
(kebakaran, gempa bumi)
17 Rumah sakit melakukan sosialisasi
penanggulangan kejadian darurat
(kebakaran, gempa bumi)

C. PRODUKTIVITAS KERJA
No Pernyataan STS TS N S SS
Saya telah mengetahui tugas
dan tanggung jawab anda
1
masing-masing sehingga
dapat bekerja dengan baik
Setiap menyelesaikan suatu
pekerjaan, saya selalu
mengecek kembali pekerjaan
2
anda untuk mengetahui tingkat
kesalahan yang mungkin
terjadi
Setiap menyelesaikan suatu
pekerjaan, saya selalu
mengecek kembali pekerjaan
3
anda untuk mengetahui tingkat
kesalahan yang mungkin
terjadi
Keterampilan dan kemampuan
yang saya miliki membantu
4
saya menyelesaikan tugas
saya
Saya mampu bekerja sama
5
dengan karyawan lain
Saya bersedia membantu
6 teman yang kesulitan
menyelesaikan tugasnya
Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan
7
sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan
Setiap tugas atau pekerjaan
yang saya lakukan mempunyai
8
standar dan target yang telah
ditetapkan
Saya bekerja berdasarkan
9 target yang ditetapkan oleh
atasan
Tingkat kehadiran saya
10 mempengaruhi pencapaian
target yang telah ditetapkan
Penghasilan yang saya terima
11
cukup layak dan baik
Penghasilan yang saya terima
12 sesuai dengan pekerjaan dan
tanggung jawab saya
Dokumentasi Penelitian

Gambar 1 Gambar 2
Pembagian Kuesioner dan Wawancara Pembagian Kuesioner

Gambar 3 Gambar 4
Pengencekan pengisian Kuesioner Pengecekan pengisian Kuesioner
Gambar 5
Pengambilan Kuesioner

Gambar 6 Gambar 7
Wawancara responden Pengambilan Kuesioner
RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1. Nama : Rasmiaji
2. Stambuk : 14120170041
3. Tempat/Tanggal Lahir : Pinrang, 12 November 1998
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : Jl. Sidrap 2 Blok H No.152 Bumi
Sudiang Permai (BSP)
8. Nomor Hp : 085398016260
9. Nama Orang Tua
a. Ayah : Abdul. Muin, S.HI
Tempat/Tanggal Lahir : Bone, 31 Desember 1971
b. Ibu : Sumiyati, S.Pd.I
Tempat/ Tanggal Lahir : Paladang, 30 Desember 1965
10. Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah : PNS
b. Ibu : PNS
11. Saudara Kandung
a. Kaka : Musriyadi, Amd.Kep
Tempat/Tanggal lahir : Pinrang, 29 November 1995
B. Riwayat Pendidikan
2004 2005 : Taman Kanak- Aisyiyah Bustanul Athfal
2005 2011 : SD Inpres Tangkala II Makassar
2011 2014 : MTsN 02 Biringkanaya Makassar
2014 2017 : SMAN 21 Makassar
2017 2021 : Universitas Muslim Indonesia
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai