Anda di halaman 1dari 92

ANALISIS MANAJEMEN MODAL KERJA PADA KOPERASI UNIT

DESA (KUD) HIMADO KECAMATAN PARINDU KALIMANTAN


BARAT PERIODE 2019-2021

SKRIPSI

OLEH:

ERBA PURNAMASARI
NIM: 191310091

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkat

rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga dengan izin-Nya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Manajemen Modal Kerja Pada

Koperasi Unit Desa (KUD) Himado Kecamatan Parindu Kalimantan Barat

Periode 2019-2021”. Penulis skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang

harus dikerjakan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Pontianak.

Selama penelitian dan menyusun skripsi ini, penelitian mendapatkan bantuan

serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Doddy Irawan, S. T., M. Eng, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Pontianak.

2. Bapak Edy Suryadi, SE, MM, selaku Wakil Rektor II Universitas

Muhammadiyah Pontianak sekaligus pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk dan nasehat yang sangat berharga dalam

penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.

3. Bapak Dedi Hariyanto, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Pontianak.

4. Ibu Heni Safitri, SE, MM, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Pontianak.

i
5. Ibu Neni Triana, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak.

6. Bapak Irfan Mahdi, SE, MM, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak.

7. Ibu Farah Juniati Meutianingrum, SE, M. Ec, Dev, selaku Pembimbing Kedua

yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi yang sangat

berharga kepada peneliti sampai penelitian ini selesai.

8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang

telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

9. Ketua dan Sekretaris beserta staf KUD Himado Kecamatan Parindu yang telah

mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di KUD Himado dan ikhlas

membagikan segala ilmu dan diskusi-diskusi yang bermanfaat.

10. Kedua Orang Tua, Bapak Sapja dan Ibu Heny Agustini serta kepada Saudara

tercinta Sely Indri Prameswari, Astria Puja Sari, dan Muhammad Ariel Sany

AL-Farid yang telah yang selalu senantiasa mendoakan, memberikan

semangat, nasehat serta bantuan moril dan materil kepada peneliti hingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak khususnya kepada

teman–teman Angkatan 2019 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang

telah memberikan motivasi dan membantu penulis selama menempuh

pendidikan di Program Studi Manajemen.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan diluar Universitas Muhammadiyah Pontianak

ii
khususnya kepada Tara Eka Sundari Khairanita, dan Tari Dwi Sundari

Khairanita yang telah memberikan semangat, motivasi, dan yang senantiasa

merasakan susah senang bersama-sama.

13. Sigit Wicaksono yang telah memberikan semangat dan telah membersamai

penulis pada hari-hari yang tidak mudah selama proses pengerjaan tugas akhir,

hingga memeberikan dukungan dengan tulus untuk berjuang menyelesaikan

skripsi ini hingga tuntas. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan karena penulis menyadari

skripsi yang telah disusun ini belum sempurna. Akhir kata, penulis berharap skripsi

yang telah disusun ini bisa memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan.

Pontianak, 21 Juni 2023

Erba purnamasari
Nim. 191310091

iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui manajmen modal kerja pada KUD
Himado Kecamatan Parindu Kalimantan Barat periode 2019 sampai dengan periode
2021. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan KUD Himado. jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriftif dan metode
penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber
sekunder dan pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi. Alat analisis
yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan
kebutuhan modal kerja dengan metode perputaran modal kerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari rasio likuiditas KUD Himado
tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 seperti Current Ratio, Quick Ratio, dan
Cash Ratio berada di kriteria sehat. Rasio aktivitas KUD Himado Tahun 2019
sampai dengan Tahun 2021 yang masuk dalam kategori baik diantaranya adalah
Perputaran Kas, Perputaran Piutang Pupuk, dan Perputaran Saprodi. Sedangkan
yang termasuk dalam kategori buruk Perputaran Bank, Perputaran Simpan Pinjam,
Perputaran Persediaan Saprodi Perputaran Persediaan Pupuk, dan Perputaran
Modal Kerja. Rasio profitabilitas Tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 yang
masuk dalam kriteria baik yaitu rasio Net Profit Margin sedangkan Return on
Working Capital masih berada dalam kriteria buruk. Kebutuhan modal kerja dengan
metode perputaran modal kerja pada Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 nilai
kenyataan modal kerja dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja tidak
berbanding jauh.
Kata Kunci: Manajemen Modal Kerja, likuiditas, aktivitas, profitabilitas,
Kebutuhan Modal Kerja

iv
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


Abstrak ....................................................................................................................ii
Daftar Isi…...............................................................................................................v
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Permasalahan ................................................................................. 12

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 12

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 13

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 13

F. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 14

G. Metode Penelitian .......................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI


A. Koperasi ......................................................................................... 23

B. Modal Kerja ................................................................................... 25

C. Rasio Modal Kerja ......................................................................... 28

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN


A. Sejarah Koperasi Himado .............................................................. 34

D. Visi Misi ........................................................................................ 34

E. Struktur Organisasi ........................................................................ 35

F. Tugas dan Tanggung Jawab .......................................................... 36

G. Aset KUD Himado Kecamatan Parindu Kalimantan Barat .......... 38

H. Aspek tenaga kerja ........................................................................ 39

v
I. Aspek Usaha .................................................................................. 40

J. Keuangan ....................................................................................... 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Rasio Likuiditas............................................................... 43

B. Analisis Rasio Aktivitas ................................................................ 48

C. Analisis Rasio Profitabilitas .......................................................... 55

D. Analisis Kebutuhan Modal Kerja .................................................. 58

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................ 63

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 64

vi
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Daftar Koperasi di Kecamatan parindu Tahun 2022 .............................. 3


Tabel 1.2 Ringkasan Neraca Tahun 2019-2021 ...................................................... 9
Tabel 1.3 Ringkasan Sisa Hasil Usaha Tahun 2019-2021 .................................... 11
Tabel 1.4 Standar Pengukuran Current Ratio ....................................................... 18
Tabel 1.5 Standar Pengukuran Quick Ratio .......................................................... 18
Tabel 1.6 Standar Pengukuran Cash Ratio ........................................................... 18
Tabel 1.7 Standar Pengukuran Perputaran Modal Kerja ....................................... 19
Tabel 1.8 Standar Pengukuran Perputaran Piutang Usaha .................................... 19
Tabel 1.9 Standar Pengukuran Perputaran Persediaan ......................................... 20
Tabel 1.10 Standar Pengukuran Perputaran Kas ................................................... 20
Tabel 1.11 Standar Penilaian Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) ............... 20
Tabel 3.1 Daftar Harga dan Jumlah Pupuk KUD Himado ................................... 39
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rasio Lancar (Current Ratio) ........................................... 43
Tabel 4.2Rekapitulasi Quick Ratio ...................................................................... 45
Tabel 4.3 Rekapitulasi Cash Ratio ...................................................................... 46
Tabel 4.4 Rekapitulasi Perputraan kas .................................................................. 48
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perputraan Piutang Usaha ............................................... 51
Tabel 4.6 Rekapitulasi Perputraan Persediaan ...................................................... 61
Tabel 4.7 Rekapitulasi Perputraan Modal Kerja ................................................... 63
Tabel 4.8 Rekapitulasi Net Profit Margin ............................................................ 64
Tabel 4.9 Rekapitulasi Return on Working Capital ............................................. 66
Tabel 4.10 Rekapitulasi Kebutuhan Modal Kerja ................................................. 68

vii
Daftar Gambar

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 16


Gambar 3.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 34

viii
Daftar Lampiran

Lampiran 1 Neraca KUD Himado Tahun 2019 .................................................... 66


Lampiran 2 Neraca KUD Himado Tahun 2020 .................................................... 67
Lampiran 3 Neraca KUD Himado Tahun 2021 .................................................... 68
Lampiran 4 Rugi Laba KUD Himado Tahun 2019 ............................................... 69
Lampiran 5 Rugi Laba KUD Himado Tahun 2020 ............................................... 70
Lampiran 6 Rugi Laba KUD Himado Tahun 2021 ............................................... 79
Lampiran 7 SPT Tahun 2020 ................................................................................ 72
Lampiran 8 SPT Tahun 2021 ................................................................................ 73
Lampiran 9 Perhitungan Rasio Manajemen Modal Kerja .................................... 82

ix
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, memiliki nilai strategis

bagi pemulihan ekonomi dan pencapaian Indonesia Maju apabila kita

mampu mengkapitalisasi peluang dan tantangan.hal tersebut harus

dimanfaatkan bagi pemulihan ekonomi dan untuk mencapai Indonesia

Maju, dengan memainkan peranan strategis Indonesia dalam mendorong

upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia. Dengan tema G20 tahun

2022 yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, bermakna dapat tercipta

pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta ramah lingkungan, dan

berkelanjutan. Presidensi G20 akan dapat menjadikan Indonesia menjadi

salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan

keuangan. Kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk menunjukkan

(showcasing) badan usaha seperti koperasi sebagai rebranding yang

dilakukan dengan selektif sehingga menciptakan berbagai kemajuan yang

telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan

keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi.

Dalam sejarah prekonomian di Indonesia koperasi memiliki peranan

yang sangat penting dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan

bahwa perekonomian Indonesia di susun sebagai usaha bersama berdasar

atas azas kekeluargaan dan pasal tersebut menyebutkan bahwa kemakmuran

masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang per orang. Serta

1
2

perusahaan yang sesuai dengan pasal 33 itu adalah badan usaha yang

berbentuk Koperasi. Dalam kegiatannya Koperasi Indonesia, tidak semata-

mata dipandang sebagai bentuk badan usaha, tetapi juga merupakan alat

untuk membangun kekuatan ekonomi bangsa Indonesia.

Koperasi memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian,

karena Koperasi dinilai mampu memberikan berbagai kelebihan kepada

para anggota atau masyarakat yang memanfaatkan keberadaannya. Koperasi

sebagai wadah perekonomian rakyat mempunyai fungsi dan peran seperti

yang tertuang dalam Pasal 4 Undang-Undang No 25 Tahun 1992 bahwa

pada dasarnya koperasi berguna untuk membangun dan mengembangkan

potensi dan kemampuan ekonomi anggota, khususnya pada masyarakat

untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya. Selain itu koperasi juga

berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat,

dan dapat memperkokoh perekonomian rakyat dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Jumlah koperasi di Kecamatan Parindu pada 2022 berjumlah 30 unit

koperasi. Untuk mengetahui dengan jelas koperasi di Kecamatan Parindu

dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:


3

Tabel 1.1
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Daftar Koperasi di Kecamatan Parindu
Tahun 2023

Daftar Nama Kelompok Status


No Badan Hukum
Koperasi Usaha Koperasi
Koperasi Unit Desa
1 KUD 55/BH/X 31/01/1996 Aktif
Himado
Koperasi Unit Desa
2 KUD 952/BH/X 18/12/1980 Aktif
Rindu Sawit
Koperasi Unit Desa
3 KUD 43/BH/X 31/01/1998 Aktif
Pandu Raya
Koperasi Unit Desa
4 KUD 065/BH/X.2 30/11/1999 Aktif
Kapetha
Koperasi Unit Desa
5 KUD 106/BH/X.2 04/11/2002 Aktif
Tani Lestari
Koperasi Unit Desa
6 KUD 163/BH/X.2 14/01/2005 Aktif
Karya Kita Bersama
237/BH/XVII.7
Koperasi Unit Desa
7 KUD /IV/DPPK/09 Aktif
Labak Damai
07/04/2009
Koperasi
Koperasi Perkebunan
8 Perkebuna 034/BH/X.2 03/05/1999 Aktif
Sawit Harapan Tani
n
Koperasi
Koperasi Perkebunan Tidak
9 Perkebuna 124/BH/X.2 10/03/2003
Citra Usaha Mandiri Aktif
n
Koperasi 220/BH/XVII.7
Koperasi Perkebunan Tidak
10 Perkebuna /IV/DPPK/08
Doris Munak Aktif
n 14/04/2008
Koperasi
Koperasi Perkebunan 291/BH/XVII.7/I/DPP
11 Perkebuna Aktif
Sawit Karya Mandiri K/2012 09/01/2012
n
Koperasi
Koperasi Perkebunan 003901/BH/M.KUKM.
12 Perkebuna Aktif
Baek Bagas Pomidop 2/IV/2017 10/04/2017
n
Koperasi Pertanian Koperasi Tidak
13 121/BH/X.2 21/01/2003
Karya Sukma Pertanian Aktif
Koperasi Pertanian Koperasi Tidak
14 184/BH/X.2 16/08/2006
Jarak Jameda Pertanian Aktif
Koperasi Serba Koperasi Tidak
15 145/BH/X 16/11/1995
Usaha Botuh Bangub pertanian Aktif
4

Tabel 1.1 lanjutan


Koperasi
Koperasi Serba Usaha 213/BH/X.VII.7/
Serba
16 Kharabat Sejahtera XII/DPPK/07 Aktif
Usaha
Mandiri 11/12/2007
(KSU)
Koperasi
Koperasi Karyawan 637/BH/X Tidak
17 Karyawan
Galang Bersama 14/10/1996 Aktif
(Kopkar)
Koperasi
Koperasi Pegawai Negeri 48/BH/X
18 Pegawai Aktif
Handayani 07/06/1996
Negeri
Koperasi
Koperasi Angkutan Tani 1006/BH/X Tidak
19 Angkutan
Utama 05/09/1996 Aktif
Darat
Koperasi
Koperasi Takukesra 049/BH/X.2 Tidak
20 Angkutan
Titian Sejahtera 23/08/1996 Aktif
Darat
Koperasi 289/BH/XVII.7
Koperasi Angkutan Tidak
21 Angkutan /XII/2011
Bintang Desa Aktif
Darat 23/12/2011
Koperasi 307/BH/XVII.7/X
Koperasi Angkutan Tuah
22 Angkutan /DPPK/2012 Aktif
Odie Sidik
Darat 29/10/2012
315/BH/XVII.7/
Koperasi Produsen Koperasi
23 VII/DPPK/2013 Aktif
Nongu Entuma Perkebunan
07/07/2013
Ahu-
Koperasi Produsen Gema Koperasi 0000923.Ah.01.26
24 Aktif
Sawit Lestari Perkebunan Tahun 2019
06/12/2020
Ahu-
Koperasi Produsen
Koperasi 0004822.Ah.01.26
25 Perkebunan Sumber Aktif
Perkebunan Tahun 2020
Berkat Sawit Mandiri
24/08/2020
Ahu-
Koperasi Produsen Unit
Koperasi 0008426.Ah.01.26
26 Desa Sawit Pangsuma Aktif
Perkebunan Tahun 2021
Raya
08/02/2021
Ahu-
Koperasi Produsen
Koperasi 0010264.Ah.01.26
27 Perkebunan Kodo Sawit Aktif
Perkebunan Tahun 2021
Mandiri
08/05/2021
5

Tabel 1.1 lanjutan


Ahu-
Koperasi Produsen Tiga Koperasi 0010310.Ah.01.26
28 Aktif
Sade Mandiri Perkebunan Tahun 2021
11/05/2021
Ahu-
Koperasi Produsen
Koperasi 0015520.Ah.01.26
29 Rakyat Sanggau Aktif
Perkebunan Tahun 2022
Sejahtera
11/02/2022
Ahu-
Koperasi Produsen Putra Koperasi
30 0000020.Ah.01.29 Aktif
Horas Bidois Perkebunan
Tahun 2022
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Sanggau, 2023
Jumlah koperasi aktif di kabupaten sanggau khususnya kecamatan

Parindu pada tahun 2022 sebanyak 21unit dan jumlah koperasi yang tidak

aktif berjumlah 9 unit. Koperasi aktif adalah koperasi yang melaksanakan

Rapat Anggota minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun terakhir dan

melakukan kegiatan usaha untuk melayani anggota dan melakukan kegiatan

usaha untuk melayani anggota. Sedangkan koperasi tidak

aktif adalah koperasi yang tidak melaksanakan rapat anggota tiga tahun

berturut-turut dan atau tidak melaksanakan kegiatan usaha. Koperasi yang

tidak aktif di kabupaten sanggau ini disebabkan Mayoritas koperasi yang

tidak aktif tersebut belum melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)

selama dua tahun berturut-turut yang menjadi kewajiban pengurus. Kendala

lainnya, ada koperasi yang belum memiliki pembukuan yang baik.

Koperasi-koperasi tersebut diharapkan dapat berpotensi besar dalam

pengembangan sektor ekonomi kerakyatan Kecamatan Parindu. Adapun

pengelompokan usaha di Kecamatan Parindu yang terbagi menjadi, KUD

sebanyak 7 unit, Koperasi Perkebunan sebanyak 13 unit, Koperasi Pertanian


6

sebanyak 2 unit, Koperasi Serba Usaha (KSU) sebanyak 2 unit, Koperasi

Karyawan (Kopkar) sebanyak 1 unit, Koperasi Pegawai Negeri

(KPN/KPRI) sebanyak 1 unit, dan Koperasi Angkutan Darat sebanyak 4

unit.

Koperasi dikelompokan berdasarkan pada fungsi dan kepentingan

ekonomi anggotanya yaitu koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi

simpan pinjam, koperasi pemasaran dan koperasi jasa. Berdasarkan

keanggotaannya jenis koperasi dalam penelitian ini adalah Koperasi unit

desa (KUD), pengertian KUD disini adalah koperasi yang beranggotakan

masyarakat pedesaaan koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi

pedesaaan, terutama pertanian. Salah satu KUD yang ada di Kalimantan

barat adalah KUD Himado. KUD Himado merupakan koperasi yang berada

di Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Berdiri pada tahun 1996 sehingga saat ini telah 27 Tahun beroperasi untuk

melayani petani yang mencapai 2132 orang dan mencakup areal lahan

perkebunan sawit seluas 4264 Ha serta menjadi mitra perusahaan yang dapat

diandalkan. Alasan mendasar KUD Himado di Kecamatan Parindu di

jadikan objek penelitian karena Kegiatan usaha KUD Himado erat

kaitannya dengan usaha tani kelapa sawit, operasional kegiatan perusahaan

PT. Sime Indo Agro (PT. SIA) dan CU-Lantang Tipo. PT. Sime Indo Agro

(PT. SIA) merupakan perusahaan yang memiliki hubungan kerja sama guna

untuk mengangkat dan mengembangkan kegiatan usaha. Sejak awal


7

pembentukannya KUD Himado merupakan mitra perusahan yang bergerak

dalam perkebunan kelapa sawit yaitu PT. Sime Indo Agro (PT. SIA).

PT. Sime Indo Agro (PT. SIA) merupakan anak perusahaan dari

perusahaan multinasional Sime Darby Plantations Berhad, yang juga

bergerak dalam perkebunan kelapa sawit. Keberadaan KUD Himado

diharapkan dapat menjadi wadah petani dalam hubungan kemitraan dengan

perusahaan keseluruhannya adalah usaha jasa. Adapun kegiatan usaha yang

dilaksanakan terdiri dari, Jasa Angkut TBS Plasma, Jasa Penjualan TBS

Plasma, Jasa Simpan Pinjam, Jasa Pengadaan Pupuk, Jasa Pengadaan

Herbisida, Jasa Penagihan CU, Jasa Pengadaan Solo (Mesin Semprot), dan

Kebun Lembaga. KUD Himado juga berkerja sama dengan CU-Lantang

Tipo dalam bidang kegiatan usaha. Bentuk kerja sama antara KUD Himado

dengan CU-Lantang Tipo yaitu jasa penagihan CU dan kegiatan Simpan

Pinjam. Berdasarkan kegiatan uasaha yang dimiliki KUD Himado termasuk

ke dalam jenis koperasi jasa, karena koperasi jasa fungsinya adalah untuk

memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para

anggotannya.

Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua

fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek

perusahaan. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva

lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja netto yang

layak dan menjamin tingkat profitabilitas suatu koperasi unit desa. Modal

kerja diperlukan koperasi unit desa untuk membiayai kegiatan operasional


8

koperasi. Manajemen modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini

adalah efisiensi modal kerja, rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio

aktivitas. Kecukupan modal kerja berpengaruh terhadap kelancaran dan

efisiensi dalam mengoperasikan keadaan yang timbul akibat adanya

kekacauan keuangan pada koperasi. Dengan menganalisis manajemen

modal kerja menggunakan efisiensi modal kerja maka dapat diketahui

bagaimana kebijaksanaan yang akan diambil oleh KUD Himado dalam

usahanya mengoperasikan modal yang ada sehingga dapat diketahui tingkat

efisiensi dari modal yang dioperasikan.

Manajemen modal kerja memiliki beberapa konsep modal kerja yang

sering digunakan, dalam penelitian ini menggunakan Konsep modal kerja

secara kuantitatif di mana modal kerja bruto adalah keseluruhan aktiva

lancar yang dimiliki oleh perusahaan atau dana yang harus tersedia untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja adalah investasi

perusahaan jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dan inventori

atau seluruh aktiva lancar.

Sebuah koperasi dapat dipastikan bahwa untuk menjalankan

aktivitasnya membutuhkan sebuah dana, baik dana yang berasal dari

pinjaman maupun dari modal sendiri. Biasanya dana tersebut digunakan

untuk membiayai modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk

pembiyaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji

dan upah, dan biaya oprasional lainnya.


9

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam

perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.

Penggunaan Modal Kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun

penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, namun tidak

selalu penggunaan aktiva lancar diikuti dengan perubahan dan penurunan

jumlah modal kerja. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di

mana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai

saat dimana kembali lagi menjadi kas. Umumnya kewajiban jangka pendek

yang dimana menggunakan rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan

keuangan dari Tahun 2019-2021 dan penggunaan rasio aktivitas digunakan

untuk mengukur tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan

perusahaan. Adapun berikut ini Ringkasan Neraca KUD Himado

Kecamatan Parindu Tahun 2019-2021 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2
KUD Himado Kecamatan Parindu
Ringkasan Neraca
Tahun 2019-2021
(Dalam Rupiah)
Keterangan 2019 2020 2021
Aktiva lancar 35.499.409.088 35.041.667.222 34.005.265.332
Aktiva tetap 4.554.431.500 4.610.601.500 4.583.246.500
Total aktiva 41.618.048.640 41.876.841.061 41.411.061.751
Kewajiban lancar 25.226.978.151 26.125.716.744 26.234.310.736
Modal sendiri 16.382.024.630 15.721.926.021 15.176.751.015
Total pasiva 41.618.048.640 41.876.841.061 41.411.061.751
Sumber: Laporan Neraca KUD Himado Kecamatan Parindu, Tahun 2019-2021
10

Dari tabel 1.2 dapat dilihat pada data keuangan koperasi Himado

selama 3 tahun terakhir menunjukkan adanya fluktuasi. Pada tahun 2020

mengalami penurunan aktiva lancar sebesar 1,29% dan pada tahun 2021

mengalami penurunan sebesar 2,96%. Kemudian total aktiva dan total

pasiva juga mengalami peningkatan sebesar 0,62% pada tahun 2020 dan

penurunan sebesar 1,11% pada tahun 2021.

Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih antara jumlah

pendapatan yang diperoleh dengan jumlah biaya oprasional koperasi seperti

penyusutan, kewajiban lain, dan pajak dalam satu periode tertentu. Untuk

mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibandingkan

pendapatan atau aktiva, dimana mengukur seberapa besar kemampuan KUD

Himado Kecamatan Parindu memperoleh laba dalam hubungan dengan

pendapatan, aktiva maupun laba dan modal sendiri dapat menggunakan

rasio profitabilitas.

Bagi koperasi masalah profitabilitas sangat penting karena digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga

untuk mengetahui efektivitas koperasi dalam mengelola sumber-sumber

yang dimilikinya. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor

salah satunya modal kerja seperti kas, piutang, dan pendapatan. Adapun

berikut ini Ringkasan Sisa Hasil Usaha yang ada pada KUD Himado

Kecamatan Parindu dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:


11

Tabel 1.3
KUD Himado Kecamatan Parindu
Ringkasan Sisa Hasil Usaha
Tahun 2019-2021
(Dalam Rupiah)
Keterangan 2019 2020 2021
Total pendapatan 5.351.408.732 3.905.656.479 3.853.723.705
Total pengeluaran 3.607.072.984 3.134.745.295 3.544.793.208
Sisa Hasil Usaha
1.744.335.748 770.911.184 308.930.497
(SHU) sebelum pajak
Pajak - 165.439.447 339.995.834
Sisa Hasil
Usaha(SHU) setelah 1.744.335.748 605.471.737 (31.065.346)
pajak
Sumber: Laporan SHU KUD Himado Kecamatan Parindu, 2019-2021

Dari tabel 1.3 bisa dilihat bahwa total pendapatan pada KUD Himado

mengalami penurunan sebesar 27,2% pada tahun 2020 dan mengalami

penurunan kembali sebesar 1,33% pada tahun 2021. Total pengeluaran pada

tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 13,09% dan mengalami kenaikan

sebesar 13,08% pada tahun 2021. SHU sebelum pajak mengalami

penurunan sebesar 55,80% pada tahun 2020 dan mengalmai penurunan

kembali sebesar 59,93% pada tahun 2021. SHU setelah pajak mengalami

penurunan sebesar 65,29% pada tahun 2020 dan mengalami penurunan

kembali sebesar 105,13% pada tahun 2021. Penurunan SHU yang terjadi

pada tahun 2020-2021 merupakan dampak dari pendemi Covid-19 dimana

yang menyebabkan satu bidang kegiatan usaha jasa diberhentikan salah

satunya jasa lanseran pada KUD Himado.

Dari data tersebut terlihat bahwa pendapatan meningkat sebanding

dengan meningkatnya SHU. Sejak Tahun 2019-2021 nilai pendapatan


12

mengalami fluktuasi, Sehingga berdampak pada jumlah SHU bersih yang

mengalami penurunan. Sehingga berdasarkan permasalahan yang ada

membuat peneliti tertarik dalam melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Manajemen Modal Kerja Pada Koperasi Unit Desa (KUD)

Himado Kecamatan Parindu Kalimantan Barat Periode 2019-2021”.

Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana analisis

manajemen modal kerja pada koperasi Unit Desa (KUD) Himado Kecamatan

Parindu periode 2019 sampai dengan periode 2021?

Pembatasan Masalah

Untuk membatasi dari melebarnya permasalahan dan pembahasan lebih

lanjut, maka dalam pembahasan ini penulis membatasi pembatasan yang

dilakukan untuk:

1. Penelitian ini menggunakan konsep modal kerja kuantitatif.

2. Metode analisis data yang digunakan adalah Rasio Liquiditas (Current

Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio), Rasio Aktivitas (Perputaran Kas,

Perputaran Piutang, dan Perputaran Modal kerja), Rasio Profitabilitas (Net

Profit Margin dan Return on Working Capital) dan kebutuhan modal kerja

dengan metode perputaran modal kerja pada laporan keuangan Koperasi

Unit Desa (KUD) Himado periode 2019-2021.


13

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan pada koperasi unit desa (KUD) Himado,

maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen modal

kerja pada koperasi unit desa (KUD) Himado kecamatan Parindu periode 2019

sampai dengan periode 2021.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini untuk memperoleh pengalaman dan menambah pengetahuan

dan wawasan khususnya mengenai manjemen modal kerja. Serta sabagai

latihan dalam pengembangan teori yang di dapatkan di bangku perkuliahan.

2. Bagi Koperasi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan evaluasi

kepada pihak koperasi unit desa (KUD) Himado guna untuk menentukan

kebijakan koperasi mengenai modal kerja dimasa yang akan datang.

3. Bagi Almamater

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi, masukan

serta bahan pengembangan untuk Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Terutama untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang mengambil

topik serupa.
14

Kerangka Pemikiran

Menurut Kasmir (2019:300): “Manajemen modal kerja merupakan suatu

pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek (current assets)”.

Menurut Kasmir (2019:300): “Modal kerja didefinisikan sebagai modal

yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama

yang memiliki jangka waktu pendek”.

Konsep Kuantitatif Menurut Munawir (2018:114)


konsep ini menitik-beratkan pada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam membiayai oprasinya yang bersifat rutin, atau
menunjukkan jumlah dana yang menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk
tujuan oprasi jangka pendek. Dalam koonsep ini menganggap bahwa modal
kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital).

Menurut Hery (2016:142): “Rasio Likuiditas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang segera jatuh tempo”.

Rasio Aktivitas Menurut Sujarweni (2022:63): “rasio yang digunakan

untuk mengukur tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan

perusahaan, seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau

dibiayai oleh pihak luar”.

Kebutuhan modal kerja menurut Sutrisno (2017:43): “adalah seberapa

besar jumlah modal kerja yang dibutuhkan agar perusahaan mampu

menjalankan kegiatan operasinya dengan modal kerja yang cukup, yang artinya

tidak berlebihan atau kekurangan”.

Rasio Rentabilitas (Profitability Ratio) Menurut Suleman dkk.

(2019:15): “Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau

perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva”.


15

Penelitian yang telah dilakukan oleh Aditya dan Kurniasari (2021),

dengan judul “Analisis Sumber Penggunaan Modal Kerja dan Tigkat Likuiditas

Pada Primer Koperasi Kapota Yudha Tahun 2016-2019.” Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui analisis sumber penggunaan modal kerja dan tingkat

likuiditas pada Primer Koperasi Kapota Yudha Tahun 2016-2019 dengan

menggunakan analisis rasio keuangan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif dan metode penggumpulan data melalui studi dokumentasi. Alat

analisis menggunakan analisis rasio keuangan dengan menghitung rasio

likuiditas yaitu Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. Berdasarkan hasil

perhitungan sumber dan penggunaan modal kerja dengan melakukan

perbandingan neraca tiga tahun berturut-turut maka dapat dilihat bahwa sumber

dan penggunaan modal kerja primer Koperasi Kapota Yudha berfluktuasi tiap

tahunnya.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Suryadi dan Larasati (2020), dengan

judul “Analisis Manajemen Modal Kerja Pada Koperasi Pegawai Bhineka

Karya Bank Kalbar Pontianak”. Penelitian ini menyajikan uraian tentang

manajemen modal kerja yaitu tentang pengukuran dan penilaian tingkat

efisiensi penggunaan modal kerja berdasarkan konsep kuantitatif dan kualitatif

serta proyeksi kebutuhan modal kerja Dari hasil penelitian yang dilakukan

dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan modal kerja Koperasi Pegawai

Bhinneka Karya Bank Kalbar Pontianak masih kurang efisien. Perputaran

modal kerja sangat rendah sehingga menyebabkan lamanya waktu keterikatan

modal kerja tersebut.


16

Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019:64):

“penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan


17

dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada

satu variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri)”.

Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif, Menurut Kuncoro

(2018:3): “Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap

pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat

dari data. Ibarat bahan baku dalam suatu pabrik, data ini diproses dan

disajikan menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan”.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber sekunder.

Menurut Sugiyono (2019:296): “sumber sekunder merupakan sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi

dokumentasi. Menurut Widodo (2019:75): “dokumentasi adalah kegiatan

pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen”.

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian adalah dokumen laporan

keuangan dan laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas

periode 2019 sampai dengan periode 2021 yang dimiliki Koperasi Unit

Desa (KUD) Himado Kecamatan Parindu.

Alat Analisis

Adapun alat analisis yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:


18

1. Rasio Likuiditas

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
a. 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑋 100%

Sumber: Husnan dan Pudjiastuti (2018:83)

Tabel 1.4
Standar Pengukuran Current Ratio
Interval Ratio Kriteria
≥ 125% Sehat
100% ≤ X < 125% Cukup sehat
75% ≤ X < 100% Kurang sehat
< 75% Tidak sehat
Sumber: Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 Tahun 2021 Tentang
Pendoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
b. 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = X 100%
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Sumber: Husnan dan Pudjiastuti (2018:83)

Tabel 1.5
Standar Pengukuran Quick Ratio
Interval Ratio Kriteria
≥ 90% Sehat
75% ≤ X < 90% Cukup sehat
60 %≤ X < 75% Kurang sehat
< 60% Tidak sehat
Sumber: Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 Tahun 2021 Tentang
Pendoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi

𝑘𝑎𝑠
c. 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 X 100%

Sumber: Kufekpaksi dan Hasnawati (2021:26)

Tabel 1.6
Standar Pengukuran Cash Ratio
Interval Ratio Kriteria
≥20% Sehat
15% ≤ X < 20% Cukup Sehat
19

10% ≤ X < 15% Kurang Sehat


< 10% Tidak Sehat
Sumber: Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 Tahun 2021 Tentang
Pendoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi.

2. Rasio Aktivitas

Penjualan Bersih
a. Perputaran Modal Kerja = Modal Kerja

Sumber: Kasmir (2019:185)

Tabel 1.7
Standar Pengukuran Perputaran Modal Kerja
No Interval Rasio Kriteria
1 ≥6 Kali Baik
2 <6 Kali Buruk
Sumber: Kasmir (2019:186)

b. Perputaran Piutang

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Sumber: Kasmir (2019:178)

Tabel 1.8
Standar Pengukuran Perputaran Piutang
No Interval Rasio Kriteria
1 ≥15kali Baik
2 <15 Kali Buruk
Sumber: Kasmir (2019:178)

c. Perputaran Persediaan

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Sumber: Kasmir (2019:182)

Tabel 1.9
Standar Pengukuran Perputaran Persediaan
No Interval Rasio Kriteria
20

1 ≥20 Kali Baik


2 <20kali Buruk
Sumber: Kasmir (2019:183)

d. Perputaran Kas

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = 𝑘𝑎𝑠

Sumber: Sujarweni (2018:167)

Tabel 1.10
Standar Pengukuran Kas
No Interval Rasio Kriteria
1 ≥10 Kali Baik
2 <10 Kali Buruk
Sumber: Kasmir (2019:143)

3. Rasio Profitabilitas

a.Net Profit Margin

𝐸𝐴𝑇
𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Sumber: Suleman dkk (2019:15)

Tabel 1.10
Standar Penilaian Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Kriteria Standar
Baik Sekali ≥15%
Baik 10% - < 15%
Cukup Baik 5% - < 10%
Kurang Baik 1% - < 5%
Tidak Baik < 1%
Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengan
Republik Indonesia, Nomor 06/per/M.UKM/V2006

b. Return on Working Capital

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = x100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
21

Sumber: Husnan dan Pudjiastuti (2018:180)

4. Kebutuhan Modal Kerja

Kebutuhan modal kerja metode perputaran modal kerja

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
a. kas dan bank = 𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
b. persediaan = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
c. piutang= = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎

Jumlah Lama Perputaran = p+q+r hari

360
Kecepatan Perputaran = 𝑝+𝑞+𝑟 = 𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Kebutuhan Modal Kerja =𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛

Sumber: Sutrisno (2017:46)


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Koperasi

Pengertian Koperasi

Menurut Undang–Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian

“koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonmi rakyat berdasarkan asas

kekeluargaan”.

Menurut Baswir (2017:3): “koperasi adalah suatu perkumpulan yang

didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas,

yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraaan

ekonomi mereka.”

Dapat disimpulkan bahwa Koperasi dibentuk melalui sebuah badan

usaha yang dikelola secara demokratis dan masing-masing anggota

memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Landasan dan Tujuan Koperasi

Landasan Koperasi Menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian “Koperasi berlandaskan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas

kekeluargaan.”

Tujuan Koperasi Menurut Reksohadiprodjo (2018:1): “Adapun

tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

23
24

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

prekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.”

Menurut UU Nomor. 17 Tahun 2012 pasal 4, Koperasi bertujuan

meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan koperasi yaitu untuk

mensejahterakan anggota dan masyarakat yang dimana berlandaskan

kepada undang-undang 1945 dan turut serta membangun tatanan

perekonomian nasional.

Jenis-Jenis Koperasi

Menurut Djoko Muljono (2018:4) berdasarkan kegiatan usahanya


koperasi terdiri dari:
1. Koperasi Konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi yang
usahanya memenuhi kebutuhan seharihari anggota koperasi.
2. Koperasi Produsen Koperasi produsen adalah koperasi yang
anggotanya menghasilkan produk yang kemudian dijual atau
dipasarkan melalui koperasi.
3. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam adalah koperasi
yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para
anggotanya.

Berdasarkan UU Nomor. 17 Tahun 2012 Pasal 83 jenis koperasi


didasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan/atau kepentingan ekonomi
Anggota terdiri dari:
a. Koperasi konsumen
b. Koperasi produsen
c. Koperasi jasa
d. Koperasi simpan pinjam
25

Prinsip–Prinsip Koperasi

Menurut Reksohadiprodjo (2018:2):


Prinsip koperasi itu ialah (1) keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan
terbuka; (2) pengelolaan dilakukan secara demokrasi; (3) pembagian sisa
hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota; (4) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal; (5) kemandirian. Akhirnya, dalam mengembangkan koperasi, maka
koperasi melaksanakan pula prinsip (a) pendidikan koperasi dan (b) kerja
sama antar koperasi.

Menurut Baswir (2017:44):


Prinsip-prinsip itu adalah:
(1) Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan
kesukarelaan
(2) Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para
anggota
(3) Adanya ketentuan atau peraturan tentang partisipasi anggota dalam
ketatalaksanaan dan usaha koperasi
(4) Adanya ketentuan tentang perbandingan yang seimbang terhadap hasil
usaha yang diperoleh, sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi oleh para
anggotanya

Modal Kerja

1. Teori Struktur Modal

Menurut Harmono (2016:137): “teori struktur modal berkenaan dengan

bagaiman modal dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva rill

Perusahaan, dengan cara menentukan struktur modal antara modal utang

dengan modal sendiri”.

Menurut Van Horne dalam Harmono (2016:137): “asumsi yang


dibutuhkan untuk menganalisis teori struktur modal adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada pajak pendapatan, dan asumsi ini pada akhirnya dalam
aplikasi diabaikan
b. Perubahan rasio utang terhadap modal disebabkan oleh penerbitan surat
utang yang digunakan untuk membeli saham, dan sebaiknya
menerbitkan saham untuk membayar utang, dan tidak ada biaya
transaksi.
c. Perusahaan menetapkan kebijakan deviden sebesar 100% dari laba
dibagikan sebagai deviden.
26

d. Tingkat subjektivitas probabbilitas prediksi para investor di pasar


terhadap tingkat laba operasi Perusahaan yang akan dating adalah sama.
e. Tingkat laba operasi Perusahaan di prediksi konstan. Nilai rediksi
distribusi probabilitas laba operasi prediksi selama periode yang akan
datang sama dengan nilai laba operasi sekarang”.

2. Pengertian Modal Kerja

Menurut Suartini dan Sulistiyo (2017:133): “modal kerja didefinisikan

sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar”.

Menurut Sujarweni (2022:186): “Modal kerja merupakan investasi

perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan,

dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva

lancar, modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor

dan modal kerja bersih.”

Dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan modal yang

digunakan untuk membiayai operasional perusahaan.

3. Konsep Modal Kerja

Menurut Munawir (2010:114):


Ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan yaitu:
a. Konsep Kuantitatif, Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang
diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai
operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana (fund)
yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dlaam konsep ini
menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (Gross
Working Capital).
Dalam konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah
modal kerja dibiayai dari modal para pemilik, hutang jangka panjang
maupun hutang jangka pendek; sehingga dengan modal kerja yang besar
tidak mencerminkan margin of safety para kreditur jangka pendek yang
besar juga bahkan modal kerja yang besar menurut konsep ini tidak
menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak
mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
b. Konsep Kualitatif, konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja,
dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva
27

lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para
pemilik perusahaan.
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersediannya aktiva
lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya (hutang jangka
pendek) dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat
keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin
kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan
aktiva lancarnya.
c. Konsep Fungsional, konsep ini menitikberatkan fungsi dari dana yang
dimiliki dalam rangka, menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok
perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu
perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai
dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan
untuk menghasilkan laba periode ini (current income) ada sebagian dana
yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa
yang akan datang. Misalnya: bagunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat
kantor dan aktiva tetap lainnya.

4. Manajemen Modal Kerja

Menurut Kasmir (2019:300):


Manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan
dalam asets jangka pendek (current assets). Artinya bagaimana mengelola
investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja
melibatkan sebagian besar jumlah asets perusahaan. Bahkan terkadang bagi
perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah
investasinya tertanam diperusahaan.

Menurut Syamsuddin (2016:201):


Manajemen modal kerja berkenaan dengan management current account
perusahaan (aktiva lancar dan utang lancar). Manajemen modal kerja ini
merupakan salah-satu aspek terpenting dari keseluruhan manajemen
pembelanjaan perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat
mempertahankan “tingkat modal kerja yang memuaskan”. Maka
kemungkinan sekali perusahaan akan berada dalam keadaan insolvet (tidak
mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo) dan
bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidir (bangkrut).

Dapat disimpulkan bahwa manajemen modal kerja dapat mengelola

investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja

melibatkan sebagian besar jumlah aset perusahaan.


28

Jenis–jenis Modal Kerja

Menurut Sujarweni (2022:186): “Modal kerja dapat dikategorikan

menjadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih. Modal kerja

kotor adalah jumlah aktiva lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah

harta lancar dikurangi jumlah utang lancar”.

Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Menurut Kasmir (2019:307):


Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
modal kerja antara lain tergantung dari:
a. Jenis perusahaan
b. Syarat kredit
c. Waktu produksi
d. Tingkat perputaran persediaan.

Rasio Modal Kerja

Rasio likuiditas

Menurut Hery (2016:142): “Rasio Likuiditas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.”

Menurut Hery (2016:150):


Rasio Likuiditas sering juga dikenal sebagai rasio modal kerja (rasio aset
lancar), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu
perusahaan. Rasio modal kerja ini dihitung dengan membandingkan antara
total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Pengukuran dan evaluasi ini
terhadap rasio inii dapat dilakukan untuk beberapa periode sehhingga dapat
dilihat perkembangan kondisi tingkat likuiditas perusahaan dari waktu ke
waktu.
Rasio likuiditas menurut Kufepaksi dan Hasnawati (2021:26): “rasio

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendek.
29

Tujuan dan manfaat rasio likuiditas secara keseluruhan menurut Hery


(2016:151):
a. untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
atau utang yng akan segera jatuh tempo.
b. untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan total aset lancar.
c. untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aset sangat lancar (tanpa
memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya).
d. untuk mengukur tingkat ketersediaan uang kas perusahaan dalam
membayar utang jangka pendek.
e. sebagai alat perencanaan keuangan dimasa mendatang terutama yang
berkaitan dengan perencanaan kas dan utang jangka pendek.
f. untuk melihat kondisi dan porsi likuiditas perusahaan dari waktu ke
waktu dengan membandingkannya selama bebrapa periode.

Menurut kasmir (2019: 134):


Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengukur kemaampuan, yaitu:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)


Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
2. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)
Rasio cepat (Quick Ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio
merupakan rasio yang menunjukkan kemaampuan perusahaan dalam
memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka
pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan
(inventory).
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas atau cash ratio merupaka alat yang yang digunakan untuk
mengukur sebesar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
4. Rasio Perputaran Kas
Rasio perputaran kas (Cash Turn Over) berfungsi untuk mengukur
tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk
membayar tagihan dan membiayai penjualan.

Dapat disimpulkan kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.


30

Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas Menurut Sujarweni (2022:63): “rasio yang digunakan

untuk mengukur tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan

perusahaan, seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau

dibiayai oleh pihak luar”.

Berikut adalah tujuan dan manfaat rasio aktivitas secara keseluruhan


menurut Hery (2016:178):
a. untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha
berputar dalam satu periode.
b. untuk menghitung lamanya rata-rata penagihan piutang usaha, serta
sebaliknya untuk mengetahui beberapa hari rata-rata piutang usaha tidak
dapat ditagih.
c. untuk menilai efektif tidaknya aktivitas penagihan piutang usaha yang
telah dilakukan selama periode.
d. untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam satu periode.
e. untuk menghitung lamanya rata-rata persediaan tersimpan di gudang
hingga akhirnya terjual.
f. untuk menilai efektif tidaknya aktivitas penjualan persediaan barang
dagang yang telah dilakukan selama periode.
g. untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja
berputar dalam satu periode atau berapa besar tingkat penjualan yang
dapat dicapai dari setiap rupian aset tetap yang digunakan.

Menurut Hery (2016:179):


Berikut adalah jenis-jenis rasio aktivitas yang lazim digunakan dalam
praktek untuk mrngukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dan
mengoptimalkan aset yang dimilikinya:
1. perputaran piutang usaha (Accounts Receivable Turn Over)
perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam
satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata penagihan piutang
usaha.
2. perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over)
Perputaran modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keefektifan modal kerja (aset lancar) yang dimiliki perushaan
dalam menghasilkan penjualan.
3. perputaran persediaan (inventory turn over)
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam
31

satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata persediaan tersimpan
di gudang hingga akhirnya terjual.

Dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas merupakan mengukur

tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan yang dimana

menggunakan beberapa rasio yaitu perputaran piutang, perputaran modal

kerja, perputaran kas, dan perputaran persediaan guna mengoptimalkan aset

yang dimiliki.

Rasio Rentabilitas (Profitability Ratio)

Rasio Rentabilitas (Profitability Ratio) Menurut Suleman dkk.

(2019:15): “Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau

perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva”.

Rasio profitabilitas Menurut Hanafi dan Halim (2016:81):


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.
Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu: profit margin, return on total
asset (ROA), dan return on equity (ROE).
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa
dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan laba-rugi
(baris paling akhir). Rasio ini bisa diinterprestasikan juga sebagai
kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di
perusahaan pada periode tertentu.
Rasio profitabilitas yang lain adalah Return on Assets (ROA). Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkantingkat aset tertentu. ROA juga sering disebut juga sebagai ROI
(Return on Investmen).
Rasio profitabilitas yang lain adalah Return on Equity (ROE). Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut
pandang pemegang saham.

Menurut Hary (2016:192): “pengukuran rasio profitabilitas dapat

dilakukan dengan membandingkan antara berbagai komponen yang ada di

dalam laporan rugi dan /atau neraca. Pengukuran dapat dilakukan beberapa
32

periode. Tujuannya adalah untuk memonitor dan mengevaluasi tingkat

perkembangan profitabilitas perisahaan dari waktu ke waktu.”

Berikut adalah tujuan dan manfaat rasio profitabilitas secara


keseluruhan menurut Hary (2016:192):
a. untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu.
b. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
c. untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan
dari setiap rupiah dana yang tertanamdalam total aset.
e. untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan
dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas
f. untuk mengukur marjin laba kotor atas penjualan bersih.
g. untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan bersih
h. untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih.

Dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuantungan atau laba dalam suatu

periode tertentu.

Kebutuhan Modal Kerja

Menurut Sutrisno (2017:43): “Kebuthan modal kerja adalah seberapa

besar jumlah modal kerja yang dibutuhkan agar perusahaan mampu

menjalankan kegiatan operasinya dengan modal kerja yang cukup, yang

artinya tidak berlebihan atau kekurangan.”

Menurut Sulindawati.dkk (2017:18):


Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada 2(dua)
faktor, yaitu:
1. periode perputaran atau periode terkaitnya modal kerja.
2. pengeluaran kas rata-rata setiap harinya.
Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap, tetapi dengan
makin lamanya periode perputarannya, maka jumlah modal kerja yang
dibutuhkan adalah makin besar. Demikian pula halnya dengan periode
perputaran yang tetap, dengan makin besarnya jumlah pengeluaran kas
setiap harinya, kebutuhan modal kerja pun makin besar.
33

Menurut Jaja Suteja (2020:34):


Besar kecilnya kebutuhan modal kerja ditentukan oleh:
a. Periode perputaran atau periode terikatanya modal kerja, yaitu jangka
waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah digudang,
lama proses produksi, dan jangka waktu penerimaan piutang.
b. Pengeluaran kas rata-rata tiap hari yang terdiri dari pembelian bahan,
pembayaran upah dan pengeluaran yang sifatnya rutin.
c. Apabila jumlah pengeluaran setiap hari tetap, makin lama periode
perputaran operasi, maka jumlah modal kerja semakin besar, sedangkan
apabila jumlah pengeluaran setiap hari semakin besar, periode perputaran
operasi tetap maka jumlah modal kerja semain besar.
BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Koperasi Himado

Pada pertengahan tahun 1995 Pemerintah Kabupaten Sanggau telah

menerima investor asing dari Malaysia yang akan membangun perkebunan

kelapa sawit di wilayah Kecamatan Parindu dalam bentuk Penanaman Modal

Asing (PMA) oleh PT Sime Indo Agro (PT SIA) yang merupakan anak

perusahaan Sime Darby Plantation BHD. Koperasi Unit Desa dengan nama

Hibun Mayau Dosan yang disingkat “KUD HIMADO” yang memiliki arti dan

makna bahwa wilayah koperasi meliputi 3 sub suku Dayak mayoritas yaitu

Hibun, Mayau dan Dosan. Melalui wadah KUD Himado masyarakat peserta

bertekad satu untuk maju dalam upaya meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan

pendidikan.

KUD Himado Kecamatan Parindu berdiri pada tanggal 31 januari 1996

dengan nomor badan hukum 55/BH/X yang beralamatkan di jalan Merdeka,

Desa Pusat Damai, Kec. Parindu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

Berdiri pada tahun 1996 sehingga saat ini telah 27 Tahun beroperasi. Saat ini

jumlah anggota KUD Himado mencapai 2132 orang dan mencakup areal lahan

pertanian seluas 4264 Ha.

Visi Misi

Adapun visi dan misi pada koperasi Himado kecamatan parindu

Kalimantan barat sebagai berikut:

34
35

1.Visi

Menjadi Koperasi Perkebunan yang sehat administrasi, managemen dan

keuangan.

2. Misi

Mengutamakan pelayanan terhadap anggota untuk lebih meningkatkan

kepercayaan terhadap Koperasi guna peningkatan perawatan dan pengelolaan

kebun.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi KUD Himado dirancang berdasarkan Undang-

Undang perkoperasian No.25 tahun 1992, Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga KUD Himado yang termasuk dalam pasal 19 ayat d. Adapun

struktur organisasi badan pengurus dan badan pengawas KUD Himado terdiri

dari:

1. Pengurus

a. Ketua : Tilanus, SE

b. Wakil Ketua : Drs. Stepanus JS

c. Sekretaris I : YE Phosen

d. Sekretaris II : Apung

e. Bendahara : N. Charles Riki

2. Susunan Pengawas

a. Ketua : Markus Verne

b. Anggota : Astuti S. Kep.

c. Anggota : Apriadi R. A.Md.


36

Adapun struktur organisasi KUD Himado Kecamatan Parindu dapat dilihat pada

gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1
Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Rapat Anggota

a. menetapkan anggaran koperasi

b. menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha

koperasi

c. menetapkan pilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan badan

pengawas

d. menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi, serta pengesahan laporan keuangan


37

e. untuk menetapkan pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam

pelaksanaan tugasnya

f. untuk memutuskan tentang penggabungan, peleburan, pembagian, dan

pembubaran koperasi.

2. Pengawas

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan

pengelolaan koperasi dan perkoperasian

b. Membuat laporan tertulis dengan hasil pengawasannya.

3. Ketua

a. Membuat rencana pekerjaan bulanan berdasarkan rencana kerja tahunan.

b. Melakukan kordinasi terhadap semua kegiatan.

c. Mengorganisir, mengawasi, mengevaluasi, dan monitoring semua kegiatan

di koperasi.

d. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus di rapat anggota

tahunan.

e. Mewakili koperasi simpan pinjam sejahtera bersama dalam segala urusan

ke luar.

4. Wakil Ketua

a. Membantu setiap pekerjaan ketua.

b. Mengontrol program kerja lembaga dalam bidang kepegawaian.

c. Menganalisa dan memberikan rekomendasi terhadap permasalahan

pegawai.
38

d. Melaksanakan tugas ketua yang di delegasikan pada saat ketua

berhalangan.

5. Sekretaris

a. Penghubung antara pemimpin dengan anggota.

b. Membuat kalender kerja pengurus.

c. Menyusun jadwal monitoring pengurus.

d. Membuat dan mendistribusikan notulen rapat pengurus dan rapat anggota

tahunan.

e. Mengarsipkan seluruh dokumen kegiatan Koperasi Simpan Pinjam KUD

Himado dan aset-aset lembaga.

6. Bendahara

a. Bertanggung jawab masalah keuangan Koperasi KUD Himado.

b. Mengatur jalannya pembukuan keuangan.

c. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.

d. Menyusun rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi.

e. Menyusun laporan keuangan.

f. Mengambil keputusan di bidang pengelolaan keuangan dan usaha bersama

dengan ketua dan menandatangani surat yang berhubungan dengan bidang

keuangan dan usaha.

Aset KUD Himado Kecamatan Parindu Kalimantan Barat

Aset yang dimiliki KUD Himado Kecamatan Parindu Kalimantan

Barat, sebagai berikut:

1. Bagunan Kantor milik sendiri


39

2. Bagunan Ruko milik sendiri sebagai gudang persediaan usaha

3. peralatan kantor (Computer, CPU Computer, printer, set microphone,


meja kursi, lemari, white board, handphone, dll)

4. Televisi 5 (lima) unit

5. AC 2 (dua) unit

6. Cctv 5 (lima) unit

7. Mobil 2 (dua) unit untuk operasional

8. Dapur 1 (satu) ruangan

9. Kamar mandi 3 (tiga) unit

10. kipas angin 8 (delapan)

Aspek tenaga kerja

1. Jumlah Dan Status Pegawai

Untuk melaksanakan tugas rutin yang terdiri dari unit-unit usaha,

pengurus memerlukan sejumlah tenaga pelaksana yang diterima sebagai

pegawai koperasi. Penerimaan pegawai tersebut disesuaikan dengan

kebutuhan tenaga operasional sejalan dengan perkembangan usaha. Sampai

dengan Desember 2022 pegawai KUD Himado18 (delapan belas) orang

yang terdiri dari:

a. 5 (lima) orang pengurus berstatus pegawai tetap

b. 13 (tiga belas) orang karyawan berstatus pegawai tetap

2. Jam Kerja Dan Hari Kerja

Jam dan hari kerja di KUD Himado adalah hari senin sampai dengan

kamis pukul 08.00-12.00 WIB dan hari jumat pukul 08.00-10.30 WIB.
40

3. Proses Rekrutmen

Pengurus dan pengawas dalam KUD Himado dipilih pada saat rapat

anggota.

4. Fasilitas Pengurus

Pengurus KUD Himado menyediakan laptop guna mempermudah

kinerja karyawan menyelesaikan tugas-tugasnya, serta memberikan gaji,

tunjangan dan bonus.

Aspek Usaha

Koperasi Unit Desa Himado Kecamatan Parindu Kalimantan Barat

mempunyai bebrapa kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Jasa Angkut dan penjualan TBS Plasma

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp470.952.958,-

2. Jasa Simpan Pinjam

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp1.634.351.182,-

3. Jasa Pengadaan Pupuk

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp129.250.916,-

Tabel 3. 1
KUD Himado Kecamatan Parindu
Daftar Harga dan jumlah pupuk
Tahun 2023
No Jenis Jumlah Karung Harga
1 Urea Non Subsidi 3.081 Rp265.000
2 KCL Mahkota 3.057 Rp265.000
3 NPK 6.300 Rp250.000
4 Borate 1 Rp250.000
5 SP-36 510 Rp150.000
6 Kieserite 614 Rp165.000
7 Dolomit 252 Rp55.000
Sumber: KUD Himado
41

4). Jasa Pengadaan Herbisida

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp112.235.500,-

5). Jasa Penagihan CU

6). Jasa Pengadaan Solo

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp7.090.000,-

7). Jasa Pengadaan Gerobak

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp2.640,-

8). Kebun Lembaga

Pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp566.747.410,-

Keuangan

Keuangan suatu koperasi berkaitan dengan pengelolaan sumber-sumber

dan penggunaaan dana. Sumber dana tercermin dalam bentuk aktiva lancar

maupun aktiva tetap. Semakin tepat pengelolaan dana berbagai aktiva maka

semakin besar koperasi untuk memperoleh keuntungan, ini tercermin dalam

laporan sisa hasil usaha. Untuk pengelolaan sumber dana tercermin dalam

bentuk-bentuk jenis modal sendiri.

Adapun yang berasal dari modal sendiri terdiri dari:

1. Simpanan Pokok

Berdasarkan per 31 Desember 2021 sebesar: Rp25.000,-

2. Simpanan Wajib

Berdasarkan per 31 Desember 2021 sebesar : Rp 20.000

3. Simpanan Sukarela

Saldo Tahun 2021 sebesar Rp8.641.267.304


42

4. Dana Santunan

Saldo Tahun 2021 sebesar Rp271.712.094

SHU Tahun Berjalan

Saldo Tahun 2021 sebesar Rp308.930.497

Dalam menjalankan aktivitasnya KUD Himado menggunakan aktiva,

hutang, dan modal mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Sedangkan

hasil, biaya dan sisa hasil usaha yang diperoleh dari tahun 2019 sampai dengan

2021 dapat dilihat pada laporan keuangan koperasi, yang terdiri dari:

1. Neraca, merupakan laporan yang menggambarkan tentang kekayaan KUD

Himado kecamatan Parindun Kalimantan Barat pada saat tertentu.

2. Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU), merupakan laporan tentang hasil usaha

yang telah dicapai atau diperoleh selama periode tertentu, untuk melihat

perkembangan laporan keuangan. KUD Himado Kecamatan Parindu

Kalimantan Barat Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 dapat dilihat

pada lampiran.
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi

dalam melunasi utang yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Rumus

yang digunakan untuk menghitung current ratio menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Contoh perhitungan current ratio tahun 2019 sebagai berikut:

Rp35.499.409.088
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100% = 140,72%
Rp25.226.978.151

Current ratio tahun 2019 sebesar 140,72% yang berarti bahwa Rp1,-

kewajiban lancar dijamin sebesar Rp140,72,- dari aset lancar yang

dimilikinya atau 140,72:1 antara aset lancar dengan kewajiban lancar.

Standar ideal berdasarkan Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 Tahun

2021 Tentang Pendoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi

adalah sama dengan atau diatas 125%. Berdasarkan data diatas dapat

diketahui bahwa Tahun 2019 KUD Himado sudah mampu memenuhi

kriteria standar ideal penilaian besarnya nilai Current Ratio sesuai dengan

standar ideal penilaian yang telah ditetapkan.

43
44

Dari perhitungan dapat dilihat rekapitulasi perkembangan

kemampuan aktiva lancar dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada

KUD Himado tahun 2018-2021 pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi Rasio Lancar (Current Ratio)
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Nilai Rasio Lancar
Tahun Kenaikan/Penurunan Kriteria
(Current Ratio)
2018 149,90% - Sehat
2019 140,72% -6 % Sehat
2020 134,13% -5 % Sehat
2021 129,62% -3 % Sehat
Sumber: Data Olahan, 2023

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa perkembangan kemampuan

Current Ratio dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada KUD Himado

hasil perhitungan Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 mengalami

penurunan setiap tahunnya yang dimana Tahun 2018 sebagai tahun dasar.

Terlihat bahwa rasio lancar tertinggi pada Tahun 2019 sebesar 140,72% yang

berdasarkan standar penilaian Current Ratio masuk dalam kriteria sehat.

Hasil analisis, Koperasi Himado pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2021

mengalami penurunan, namun masih dalam kriteria sehat. Pada tahun 2020

ke tahun 2021 terjadi penurunan rasio lancar yakni sebesar 3% disebabkan

oleh aset lancar yang menurun. Dapat diketahui dari rata-rata Current Ratio

menunjukkan keadaan perusahaan yang sehat sehingga efisien dalam

mengelola modal kerjanya.


45

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka

pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan

(inventory).

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Contoh perhitungan quick ratio tahun 2019 sebgai berikut:

Rp35.499.409.088−𝑅𝑝3.019.789.480
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%= 128,75%
Rp25.226.978.151

Quick ratio tahun 2019 sebesar 128,75%, yang berarti bahwa setiap

Rp1,-kewajiban lancar dijamin dengan aset lancar sebesar Rp128,75,- atau

128,75:1 antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Menurut standar ideal

Peraturan Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 Tahun 2021 Tentang

Pedoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi adalah sama

dengan atau diatas 90%. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa

selama Tahun 2019 KUD Himado sudah mampu memenuhi kriteria standar

ideal penilaian besarnya nilai Quick ratio sesuai dengan standar ideal

penilaian yang telah ditetapkan. Dari perhitungan, dapat dilihat rekapitulasi

perkembangan kemampuan rasio cepat (Quick Ratio) dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek pada KUD Himado Tahun 2018 sampai dengan

Tahun 2021 pada Tabel 4.2 berikut


46

Tabel 4. 2
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi Quick Ratio
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil perhitungan
Tahun Kenaikan/Penurunan Kriteria
Quick Ratio
2018 132,35% - Sehat
2019 128,75% -3 % Sehat
2020 120,85% -6 % Sehat
2021 114,36% -6 % Sehat
Sumber: data olahan, 2023

Tabel 4.2 menyajikan bahwa perkembangan kemampuan rasio cepat

(Quick Ratio) dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada KUD

Himado mengalami penurunan. Hasil perhitungan Terlihat bahwa Quick

Ratio tertinggi pada tahun 2019 sebesar 128,75% dan Quick Ratio terendah

pada tahun 2021 sebesar 114,36% dengan Tahun 2018 sebagai tahun dasar.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa Koperasi Himado mempunyai

harta yang cukup likuid untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya. Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa aktiva

lancar yang dimiliki Koperasi Himado memiliki kriteria yang sehat dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya.

Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas atau cash ratio merupaka alat yang yang digunakan untuk

mengukur sebesar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

𝑘𝑎𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥100%

Contoh perhitungan cash ratio Tahun 2019 sebagai berikut:


47

𝑅𝑝 52.823.843
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑝26.234.310.736 x 100% =Rp0,2845 𝑥100% =0,02%

Rasio kas (Cash Ratio) tahun 2019 sebesar 0,02% yang berarti bahwa

setiap Rp1,- kewajiban lancar dijamin dengan rasio kas (Cash Ratio) sebesar

Rp0,22. Berdasarkan Standar ideal Peraturan Deputi Bidang Perkoperasian

Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pendoman Kertas Kerja Pemeriksaan

Kesehatan Koperasi adalah sama dengan atau diatas 20%. Berdasarkan data

diatas dapat diketahui bahwa selama Tahun 2019 KUD Himado sudah

mampu memenuhi kriteria standar ideal penilaian.

Dari perhitungan, dapat dilihat rekapitulasi kemampuan rasio kas (Cash

Ratio) dalam memenihi kewajiban jangka pendek pada KUD Himado

Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2021 pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi Cash Ratio
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil perhitungan
Tahun Kenaikan/Penurunan Kriteria
Cash Ratio
2018 0,19% - Buruk
2019 0,02% 10% Buruk
2020 0,48% 23% Buruk
2021 0,54% 4% Buruk
Sumber: data olahan, 2023

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa perkembangan kemampuan Cash Ratio

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada KUD Himado. Hasil

perhitungan Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 mengalami

peningkatan. Terlihat bahwa nilai cash ratio tertinggi pada Tahun 2021
48

sebesar 0,54% yang dimana Tahun 2018 sebagai tahun dasar. Dapat

diketahui dari nilai cash ratio tersebut menunjukkan keadaan perusahaan

yang buruk. Hasil analisis Cash Ratio tahun 2019 sampai dengan tahun

2021, menunjukkan bahwa posisi keuangan koperasi Himado pada tahun

2019 sampai dengan tahun 2021 koperasi Himado belum mampu menutupi

hutang lancarnya dengan menggunakan kas dan bank.

B. Analisis Rasio Aktivitas

1. Perputaran Kas (cash turn over)

Perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk mengukur tingkat

kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar

tagihan dan membiayai penjualan.

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 =
𝑘𝑎𝑠

Contoh perhitungan perputaran kas Tahun 2019 sebagai berikut:

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑅𝑝5.351.408.732
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = = = 10,13 kali
𝑘𝑎𝑠 𝑅𝑝52.823.843

Perputaran kas tahun 2019 sebesar 10.13 kali, Artinya setiap Rp1,- kas

dapat menghasilkan Rp10,13,- penjualan. Berdasarkan perhitungan

perputaran kas, dapat diketahui bahwa rasio perputaran kas KUD Himado

Kecamatan Parindu Tahun 2019 berada diatas rata-rata industry yaitu di atas

10 kali atau dalam kondisi baik, maka dapat di simpulkan bahwa

kemampuan KUD Himado Kecamatan Parindu membayar kewajiban lancar

dengan menggunakan perputaran kas yang ada. Dari perhitungan, dapat


49

dilihat rekapitulasi perputaran kas KUD Himado Tahun 2018 sampai

dengan Tahun 2021 pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi perputaran kas
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil perhitungan
Tahun Kenaikan/Penurunan Kriteria
Perputaran kas
2018 146,38 kali - Baik
2019 10,13 kali 67948,37% Baik
2020 31,02 kali -99,97 % Baik
2021 27,05 kali -12,73 % Baik
Sumber: data olahan, Tahun 2023

Dari table 4.4 tersebut dapat dijelaskan hasil perhitungan perputaran kas

pada KUD Himado selama tahun 2019 sampai dengan tahun 2021

mengalami penurunan secara terus menerus, yang dimana Tahun 2018

sebagai tahun dasar. Penurunan perputaran kas disebabkan adanya

peningkatan investasi dana dalam bentuk kas yang lebih besar selain itu

adanya penggunaan dana kas yang belum optimal dalam arti masih adanya

kas yang menganggur dalam koperasi (Idle Cash). Hasil perolehan nilai

perputaran kas pada Tahun 2019 dengan nilai 10,13 kali dan tahun 2020

dengan nilai 31,02 kali sedangkan tahun 2021 dengan nilai 27,05 kali. Jika

perputaran kas tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran yang

digunakan, maka perputaran kas yang tersimpan pada tahun 2019 sampai

dengan 2021 dikategorikan dalam kriteria baik.


50

Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turn Over)

Perputaran piutang usaha (Accounts Receivable Turn Over)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang

tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu periode atau berapa

lama (dalam hari) rata-rata penagihan piutang usaha, berikut rumus

perputaran piutang usaha:

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Contoh perhitungan perputaran piutang usaha Tahun 2019 sebagai berikut:

𝑅𝑝5.261.621.036
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = 𝑅𝑝26.765.172.238 = 0,20 kali

Perputaran piutang usaha Tahun 2019 sebesar 0,20 kali. Artinya

setiap Rp1,- piutang dapat menghasilkan Rp0,20,- penjualan. Perputaran

piutang usaha KUD Himado Tahun 2019 berada di bawah rata-rata

industry yaitu di bawah 15 kali masuk dalam kriteria buruk. Adapun

untuk hasil perhitungan perputaran piutang usaha dari Tahun 2018

sampai Tahun 2021 akan dibahas pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi perputaran piutang Usaha
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil perhitungan
Tahun Kenaikan/Penurunan Kriteria
Piutang Usaha
2018 0,25 - Buruk
2019 0,20 -22,54 % Buruk
51

Tabel Lanjutan
2020 0,16 -20,79 % Buruk
2021 0,17 7,01% Buruk
Sumber: Data olahan, Tahun 2023

Dari tabel 4.5 dapat diketahui perputaran piutang usaha KUD Himado

mengalami fluktuasi. Hasil perhitungan pada Tahun 2019 sampai dengan

Tahun 2021 dan dikategorikan buruk Terlihat perputaran piutang usaha

tertinggi yaitu Tahun 2019 dengan nilai 0,20 dan terendah yaitu Tahun 2020

dengan nilai 0,16, dengan Tahun 2018 sebagai tahun dasar. Hal ini sebagai

akibat adanya saldo piutang usaha yang belum tertagih dan masih berada

ditangan anggota sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan

koperasi.

Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa perputaran

piutang usaha memiliki nilai kriteria yang buruk atau di bawah rata-rata

industry yaitu di bawah 15 kali, Semakin tinggi tingkat perputaran piutang

semakin baik bagi sebuah koperasi karena modal yang terikat dalam piutang

dapat kembali dengan cepat menjadi kas sehingga resiko kerugian piutang

dapat diminimalkan.

Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan adalah merupakan rasio antara jumlah harga

pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki

oleh perusahaan. Rasio ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan

barang dagangan diganti dalam satu tahun (dijual dan diganti). Berikut

rumus perputaran persediaan:


52

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Contoh perhitungan perputaran persediaan Tahun 2019 sebagai berikut:

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑅𝑝5.261.621.036
Tahun 2019 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑅𝑝3.019.789.480

= 1,62 kali

Perputaran persediaan Tahun 2019 sebesar 1,74 kali, Artinya setiap

Rp1,- persediaan dapat menghasilkan Rp1,74,- penjualan. Perputaran

persediaan KUD Himado Tahun 2019 berada dibawah rata-rata indusrty

yaitu dibawah 20 kali, atau dalam kondisi buruk, maka dapat disimpulkan

bahwa kemampuan KUD Himado membayar kewajiban lancar dengan

menggunakan perputaran persediaan yang ada Tahun 2019 tidak mampu

dalam membayar kewajiban lancarnya secara tepat waktu. Dari perhitungan,

dapat dilihat rekapitulasi perputaran persediaan KUD Himado Tahun 2018

sampai dengan Tahun 2021 pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi perputaran persediaan
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil perhitungan
Tahun Kenaikan /Penurunan Kriteria
Perputaran Persediaan
2018 1,62 - Buruk
2019 1,74 7,52% Buruk
2020 1,09 -37,29 % Buruk
2021 0,94 -14,42 % Buruk
Sumber: Data Olahan, 2023
53

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa perkembangan perputaran

persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada KUD Himado.

Hasil perhitungan Tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 mengalami

penurunan setiap tahunnya dengan Tahun 2018 sebagai tahun dasar. Terlihat

perputaran persediaan tertinggi yaitu Tahun 2019 dengan nilai 1,74 kali dan

Tahun 2020 adalah 1,09 kali sedangkan untuk Tahun 2021 dengan nilai 0,94

kali. Jika perputaran persediaan tersebut dibandingkan dengan standar

pengukuran yang digunakan, maka perputaran persediaan yang tersimpan

pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 dikategorikan dalam kriteria

buruk.

Dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan berada di bawah

rata-rata industry yaitu di bawah 20 kali masuk dalam kriteria buruk. Hal ini

disebabkan nilai perputaran persediaan adanya penurunan jumlah

persediaan sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan koperasi.

Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over) merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan modal kerja (aset

lancar) yang dimiliki perushaan dalam menghasilkan penjualan.

Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja

contoh perhitungan perputaran modal kerja tahun 2019 sebagai berikut:

Penjualan Bersih Rp5.261.621.036


Perputaran Modal Kerja = = 𝑅𝑝35.499.409.088 = 0,15 kali
Modal Kerja
54

Perputaran modal kerja tahun 2019 dana yang tertanam dalam modal

kerja berputar rata-rata 0,15 kali dalam setahunnya. Artinya setiap Rp1,-

modal kerja dapat menghasilkan Rp0,15 penjualan. Perputaran Modal

Kerja KUD Himado Tahun 2019 berada di bawah rata rata indusrty yaitu

dibawah 6 kali, atau dalam kondisi buruk artinya tidak mampu dalam

membayar kewajiban lancarnya secara tepat waktu. Semakin tinggi tingkat

perputaran modal kerja semakin baik, karena menunjukkan tingginya

penjualan yang artinya semakin tinggi efisiensi pengguna kasnya dan

keuntungan akan semakin besar.

Dari perhitungan, dapat dilihat rekapitulasi perputaran modal kerja

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada KUD Himado Tahun

2018 sampai dengan Tahun 2021 pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi Perputaran Modal Kerja
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil perhitungan
Tahun Kenaikan/Penurunan Kriteria
Perputaran Modal Kerja
2018 0,19 kali - Buruk
2019 0,15 kali -21 % Buruk
2020 0,11 kali -4 % Buruk
2021 0,11 kali 0% Buruk
Sumber: data olahan, 2023

Dari tabel 4.7 diatas diketahui bahwa perkembangan perputaran modal

kerja dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada KUD Himado

Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 mengalami fluktuasi. Hasil dari

analisis perputaran modal kerja Koperasi Himado Tahun 2019 sampai


55

dengan tahun 2021 yaitu tidak efektif dimana perputaran modal kerja

tertinggi yaitu Tahun 2019 dengan nilai 0,15 kali sehingga dikategorikan

buruk. Untuk Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2021 adalah 0,11 kali,

dengan Tahun 2018 sebagai tahun dasar. Jika tingkat perputaran modal

kerja tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran yang digunakan,

maka pada Tahun 2019 sampai dengan 2021 dikategorikan dalam kriteria

buruk. Rendahnya perputaran modal kerja ini disebabkan adanya

penumpukan investasi dana pada modal kerja terutama investasi pada

piutang yang belum tertagih dan masih berada ditangan anggota sehingga

berdampak pada pendapatan koperasi.

Analisis Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah salah satu rasio profitabilitas yang

diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui persentase laba

bersih yang didapat setelah dikurangi pajak. Pengukuran rasio ini

bertujuan untuk melihat seberapa efektif perusahaan beroperasi.

𝐸𝐴𝑇
𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Contoh perhitungan Net Profit Margin Tahun 2019 sebagai berikut:


Rp1.744.335.748
𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑅𝑝5.261.621.036 𝑥100% =33,15%

Net profit margin Tahun 2019 sebesar 33,15%, yang berarti bahwa

setiap Rp1,- penjualan bersih dapat menghasilkan laba bersih sebesar


56

Rp0,33. Standar ideal berdasarkan Peraturan Mentri Negara Republik

Indonesia adalah sama dengan atau diatas 15%. Berdasarkan data diatas

diketahui bahwa Tahun 2019 KUD Himado mampu memenuhi kriteria

standar ideal penilaian. Hasil perhitungan Tahun 2018 sampai dengan

Tahun 2021 pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8
KUD Himado Kecamatan Parindu
Hasil perhitungan Net Profit Margin
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Hasil Perhitungan
Kenaikan/Penurunan
No Tahun Net Profit Margin Kriteria
1 2018 27,01% - Baik Sekali
2 2019 33,15% 6,14% Baik Sekali
3 2020 15,98% -17,18 % Baik
4 2021 -0,83 % -16,81 % Tidak Baik
Sumber: Data Olahan, 2023
Tabel 4.8 menyajikan bahwa hasil perhitungan Net Profit Margin

dalam mengetahui persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi

pajak Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 mengalami penurunan.

Terlihat nilai Net Profit Margin tertinggi pada Tahun 2019 sebesar

33,15% sehingga dikategorikan baik sekali dan untuk Tahun 2020 hasil

perhitungan sebesar 15,98% sedangkan pada Tahun 2021 menurun

sebesar -0,83% sehingga dapat dikategorikan tidak baik dengan Tahun

2018 sebagai tahun dasar.

2. Return on Working Capital

Return on working capital adalah yang membandingkan laba

operasi untuk periode pengukuran dengan jumlah modal kerja terkait.

Rasio ini menggunakan dasar pemikiran yang sama dengan pengukuran


57

rentabilitas ekonomi. Rasio tersebut menggunakan modal kerja bruto hal

ini disebabkan karena ukuran laba yang dipergunakan adalah laba

operasi.

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝑥100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Contoh perhitungan ROWC Tahun 2019 sebagai berikut:


𝑅𝑝4.932.466.944
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑝35.499.409.088 𝑥100%= 14%

Return on working capital Tahun 2019 sebesar 14%, yang berarti

bahwa seriap Rp1,- aset lancar atau modal kerja dapat menghasilkan laba

operasi sebesar Rp0,14. Standar ideal berdasarkan perhitungan dari rata-

rata ROWC sebesar 10%. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa

Tahun 2019 KUD Himado mampu memenuhi kriteria standar ideal

penilaian. Hasil perhitungan Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2021

pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9
KUD Himado Kecamatan Parindu
Hasil perhitungan Return on Working Capital
Tahun 2018-2021
(Dalam %)
Tahun Hasil Perhitungan Kenaikan/Penurunan Kriteria
ROWC
2018 14,53% - Baik
2019 13,89% -4,40 % Baik
2020 8,44% -39,26 % Buruk
2021 7,04% -16,58 % Buruk
Sumber: Data Olahan, Tahun 2023

Perhitungan return on working capital pada table 4.9 maka

diperoleh hasil perhitungan Tahun 2019 sampai dengan 2020 mengalami


58

penurunan sebesar 39,26% sedangkan pada Tahun 2020 sampai Tahun

2021 mengalami penurunan sebesar 16,58% yang dimana Tahun 2018

sebagai tahun dasar. Terlihat nilai Return on Working Capital tertinggi

pada Tahun 2019 sebesar 13,89% sehingga dapat dikategorikan baik dan

untuk Tahun 2020 hasil perhitungan sebesar 8,44% sehingga dapat

dikategorikan buruk sedangkan pada Tahun 2021 hasil perhitungan

sebesar 7,04% dikategorikan dalam kriteria buruk dikarenakan laba

operasi semakin menurun.

Hasil dari analisis Return on Working Capital diketahui bahwa

KUD Himado belum efisien dan dapat dikatakan bahwa Perusahaan

belum optimal dalam menggunakan aktiva lancar maupun modal sendiri,

hal ini terlihat dari perhitungan yang mengalami penurunan pada dua

tahun terakhir.

Analisis Kebutuhan Modal Kerja Metode Perputaran Modal Kerja

Kebutuhan modal kerja adalah besarnya dana yang dibutuhkan

oleh perusahaan untuk mendukung perputaran usahanya. Berikut ini

adalah rumus kebutuhan modal kerja menggunakan metode perputaran

modal kerja:

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
a. Kas = 𝑘𝑎𝑠 = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
b. Bank = = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
c. Piutang = = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎
59

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
d. Persediaan = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑞 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎

Jumlah Lama Perputaran = p-q+r hari

360
Kecepatan Perputaran = 𝑝+𝑞+𝑟 = 𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Kebutuhan Modal Kerja =𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛

Contoh Perhitungan Perputaran Modal Kerja Tahun 2019:

𝑅𝑝5.261.621.036 360
a. Kas = = 99,61 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 3,61 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝52.823.843 99,61

𝑅𝑝5.261.621.036 360
b. Bank =𝑅𝑝5.534.074.527 = 0,95 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 378,64 ℎ𝑎𝑟𝑖
0,95

𝑅𝑝5.261.621.036 360
c.Piutang simpan pinjam= 𝑅𝑝25.436.112.069 = 0,21 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 1740,48 ℎ𝑎𝑟𝑖
0,21

𝑅𝑝5.261.621.036 360
d.Piutang Pupuk = 𝑅𝑝1.276.206.669 = 4,12 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 87,32 ℎ𝑎𝑟𝑖
4.12

𝑅𝑝5.261.621.036 360
e. Piutang Saprodi = = 107,70 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 3,34 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝46.853.500 107,70

𝑅𝑝5.261.621.036 360
f. Persekot Pupuk = = 70,90 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 5,08 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝74.209.000 70,90

𝑅𝑝5.261.621.036 360
g. Persekot Herbisida = = 98,64 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 3,65 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝53.340.000 98,64

𝑅𝑝5.261.621.036 360
h. Stock Saprodi = = 11,37 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 31,65 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝462.649.480 11,37

𝑅𝑝5.261.621.036 360
i. Stock Pupuk= = 2.06 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 174,96 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝2.557.140.000 2,06
60

Jumlah Lama Perputaran

=3,61+378,64+1740,48+87,32+3,34+5,08+3,65+31,65+174,96

=2428,73 Hari

360
Kecepatan Perputaran = = 0,15 𝑘𝑎𝑙𝑖
2428,73

𝑅𝑝5.261.621.036
Kebutuhan Modal Kerja = = 𝑅𝑝35.497.409.088
0,15

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diketahui bahwa

kebutuhan modal kerja yang dimiliki oleh KUD Himado Kecamatan

Parindu pada Tahun 2019 sebesar Rp35.497.409.088,- dari perhitungan,

dapat dilihat rekapitulasi kebutuhan modal kerja dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek pada KUD Himado Tahun 2019 sampai dengan

Tahun 2021 pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10
KUD Himado Kecamatan Parindu
Rekapitulasi Kebutuhan Modal Kerja
Tahun 2019-2021
(Dalam %)
Modal kerja
Modal kerja Modal kerja
No Tahun sesungguhnya atas
Sesungguhnya Seharusnya
seharusnya
1 2019 35.499.409.088 35.497.409.088 100,01%
2 2020 35.041.667.222 36.104.988.761 97,05%
3 2021 34.005.265.332 34.005.265.332 100%
Sumber: Data Olahan, 2023
Berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa kebutuhan

modal kerja yang sesungguhnya pada Tahun 2019 kelebihan sebesar

0,01% dari modal kerja yang sesungguhnya dan pada Tahun 2020

kekurangan sebesar 2,95% dan yang terakhir pada Tahun 2021 dikatakan
61

stabil karena tidak mengalamai kekuarangan maupun kelebihan modal

kerja.

Jika dibandingkan dengan kenyataan modal kerja hasil perhitungan

kebutuhan modal kerja pada Tahun 2019 nilai kenyataan modal kerja

lebih besar dibandingkan kebutuhan modal kerja dan pada Tahun 2020

nilai kenyataan modal kerja lebih kecil dibandingkan nilai kebutuhan

modal kerja sedangkan Tahun 2021 nilai kenyataan modal kerja dan

kebutuhan modal kerja tidak mengalami perubahan pada tingkat

kebutuhan modal kerja. Analisis ini menggambarkan bahwa modal kerja

pada KUD Himado Kecamatan Parindu mengalami kekurangan modal

kerja dari yang dibutuhkan.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hasil perhitungan Rasio likuiditas dengan menggunakan rumus Current

Ratio Quick Ratio Dan Cash Ratio pada tahun 2019 sampai dengan tahun

2021 berada di kriteria sehat menurut standar pengukuran.

2. Hasil perhitungan rasio aktivitas yang termasuk dalam kriteria sehat yaitu

perptaran kas sedangkan yang dalam kriteria buruk yaitu Perputaran

piutang usaha, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja pada

KUD Himado selama tahun 2019 sampai dengan tahun 2021.

3. Hasil perhitungan rasio profitabilitas dengan menggunakan rumus Net

Profit Margin pada Tahun 2019 dikategorikan baik sekali sedangkan

pada tahun 2021 semakin menurun sehingga dikategorikan dalam kriteria

tidak baik. Hasil perhitungan rata-rata Return on Working Capital pada

KUD Himado belum mampu memenuhi standar ideal yang sudah

ditetapkan berdasarkan hasil olahan data.

4. Kebutuhan modal kerja menggunakan metode perputaran modal kerja

dapat dilihat persentase tingkat kebutuhan modal kerja pada Tahun 2019

sampai dengan Tahun 2021 mengalami fluktuasi, sihingga belum bisa

memenuhi kebutuhan modal kerja pada KUD Himado.

62
63

Saran

Adapun saran yang dapat di berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pihak koperasi perlu meningkatkan efektifitas penggunaan aktiva atau

kekayaan perusahaan, agar tidak terjadi kelebihan modal kerja dan

kekurangan modal kerja setiap tahunnya. Adapun untuk hasil

perhitungan rasio yang belum memiliki standar kriteria baik seperti

perputaran piutang usaha, perputaran persediaan dan perputaran modal

kerja yang masih perlu ditingkatkan kembali dengan cara membuat

target penjualan agar modal kerja yang digunakan lebih efektif sehingga

dapat menghasilkan laba yang baik bagi koperasi. Selain itu, koperasi

Himado dapat mempertahankan hasil perhitungan rasio yang sudah

memiliki standar kriteria yang baik seperti Rasio Lancar, Rasio Cepat,

Rasio Kas, Perputaran Kas.

2. Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya untuk menambah jumlah

variable agar dapat memperkuat hasil penelitian.


64

DAFTAR PUSTAKA
Aditya, A. R., & Kurniasari, F. (2021). Analisis Sumber Penggunaan Modal Kerja
dan Tinggat Likuiditas Primer Koperasi Kapota Yudha Tahun 2016-2019.
Jurnal Produktivitas: Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Pontianak, 201-210.
Baswir, R. (2017 ). Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pendoman Kertas
Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi
Hanafi, M. M., & Halim, A. (2016). Analisis Laporan Keuangan . Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Harahap, S. S. (2017). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Harmono. (2016). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard . Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT Grasindo.
Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. (2018). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Ilhamidya, D. N., Kantun, S., & Kartini, T. (2020). Analisis Efisiensi Penggunaan
Modal Kerja Pada Koperasi Karyawan Sekar Jember Tahun Buku 2015-
2017. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 213-217, 14(1).
Kasmir. ( 2019). Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta : Prenada
Group.
Kufepaksi, M., & Hasnawati, S. (2021). Manajemen Keuangan . Yogyakarta:
Expert.
Kuncoro, Mudrajad. (2018). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.
Lukman Syamsuddin. 2016. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Muljono, D. (2018). Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Munawir. (2018). Analisa Laporan Keuangan . Yogyakarta: Liberty.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik
Indonesia, Nomor 06/per/M.UKM/V2006.
Reksohadiprodjo, S. (2018). Manajemen Koperasi. Yogyakarta: BPFE.
Suartini, S., & Sulistiyo, H. (2017). Analisis Laporan Keauangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
65

Suryadi, E., & Larasati, M. (2017). Analisis Manajemen Modal Kerja pada
Koperasi Pegawai Bhineka Karya Bank Kalbar Pontianak. Jurnal
Manajemen Motivasi Univrsitas Muhammadiyah Pontianak, 617-625.
Sutrisno. (2017). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
EKONISIA
Suteja, J. (2020). Manajemen Modal Kerja . Bandung: UNPAS Press.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2022). Analisis Laporan Keuangan . Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Suleman , D., S, I. H., dan Marginingsih, R. (2019). Manajemen Keuangan .
Yogyakarta: Graha Ilmu .
Sulindawati, N. E., Yuniarta, G. A., & Purnamawati , I. A. (2017). Manajemen
Keuangan . Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian
Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia, Jakarta
Vitasari, S. (2016). Analisis Kebutuhan Modal Kerja Untuk Menentukan ModaL
Kerja Optimal Pada Koperasi Unit Desa Pakis Kabupaten Malang. Jiptu
UMM, 50-62.
Widodo. (2019). Metodologi Penelitian. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
66

Lampiran 1
Neraca KUD Himado tahun 2019
67

Lampiran 2
Neraca KUD Himado tahun2020
68

Lampiran 3
Neraca KUD Himado tahun2021

\
69

Lampiran 4
Rugi Laba KUD tahun 2019
70

Lampiran 5
Rugi Laba KUD tahun 2020
71

Lampiran 6
Rugi Laba KUD tahun 2021
72

Lampiran 7
73

Lampiran 8
84

Lampiran 9 Perhitungan Rasio Modal Kerja Dan Kebutuhan Modal Kerja


Dengan Metode Perputaran Modal Kerja
a. Rasio Modal Kerja

1. Rasio Likuiditas

Current Ratio

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥100%

R𝑝35.499.409.088
Tahun 2019 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = Rp25.226.978.151

= 140,72%

Rp35.041.667.222
Tahun 2020 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100
Rp26.125.716.744

= 134,13%

Rp34.005.265.332
Tahun 2021 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100
Rp26.234.310.736

= 129,62%

Quick Ratio

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = x100%
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Rp35.499.409.088−𝑅𝑝3.019.789.480
Tahun 2019 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = X100%
Rp25.226.978.151

= 128,75%

Rp35.041.667.222 −𝑅𝑝3.468.764.000
Tahun 2020 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
Rp26.125.716.744

= 120,85%
85

Rp34.005.265.332 −𝑅𝑝4.002.767.500
Tahun 2021𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
Rp26.234.310.736

= 114,36%

Cash Ratio

𝑘𝑎𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 x 100%

𝑅𝑝 52.823.843
Tahun 2019 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑝26.234.310.736 x 100%

=Rp0,2845 𝑥100%

=0,02%

𝑅𝑝 125.890.000
Tahun 2020 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑝26.125.716.744 x 100%

=Rp 0,2719𝑥100%

=0,48%

𝑅𝑝 142.461.663
Tahun 2021 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑝26.234.310.736 x 100%

= 𝑅𝑝0,2193 𝑥100%

= 0,54%
86

2. Rasio Aktivitas

Perputaran kas

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Tahun 2019 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = 𝑘𝑎𝑠

𝑅𝑝5. 261. 621. 036


=
𝑅𝑝52.823.843

= 99.606,93

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Tahun 2020 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = 𝑘𝑎𝑠

𝑅𝑝3.790.105.168
=
𝑅𝑝125.890.000

= 30,11

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Tahun 2021 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = 𝑘𝑎𝑠

𝑅𝑝3.743.062.969
=
𝑅𝑝142.461.663

= 26,27

Perputaran piutang usaha

tahun 2019

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑅𝑝5.261.621.036
= = 0,20 kali
𝑅𝑝26.765.172.238
87

Tahun 2020

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑅𝑝5.261.621.036
= 𝑅𝑝24.340.129.573= 0,16 kali

Tahun 2021

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑅𝑝5.261.621.036
= 𝑅𝑝22.462.976.415= 0,17 kali

Perputaran persediaan

tahun 2019

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝑅𝑝5.261.621.036
= 𝑅𝑝3.019.789.480= 1,62 kali

Tahun 2020

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝑅𝑝3.790.105.168
= 𝑅𝑝3.468.764.000=1,74 kali
88

Tahun 2021

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝑅𝑝609.277.500
= 𝑅𝑝4.002.767.500= 1,09 kali

Perputaran modal kerja

penjualan bersih
Tahun 2019 perputaran modal kerja = modal kerja

Rp5.261.621.036
= 𝑅𝑝35.499.409.088

= 0,57

penjualan bersih
Tahun 2020 perputaran modal kerja = modal kerja

Rp3.790.105.168
= 𝑅𝑝35.041.667.222

= 0,51

penjualan bersih
Tahun 2021 perputaran modal kerja = modal kerja

Rp3.743.062.969
=
𝑅𝑝34.005.265.332

= 0,43

3. Rasio profitabilitas

Net Profit Margin

𝐸𝐴𝑇
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
89

𝐑𝐩𝟏.𝟕𝟒𝟒.𝟑𝟑𝟓.𝟕𝟒𝟖
Tahun 2019 𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑥100%
𝑅𝑝5.261.621.036

=33,15%

𝐑𝐩𝟔𝟎𝟓.𝟒𝟕𝟏.𝟕𝟑𝟕
Tahun 2020 𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑅𝑝3.790.105.168 𝑥100%

=15,98%

𝐑𝐩− 𝟑𝟏.𝟎𝟔𝟓.𝟑𝟒𝟔
Tahun 2021 𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑅𝑝3.743.062.168 𝑥100%

= -0,83%

2. Return on Working Capital

Tahun 2019

𝑅𝑝4.932.466.944
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑝35.499.409.088 𝑥100%= 13,89%

Tahun 2020

𝑅𝑝2.957.247.942
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑝35.041.667.222 𝑥100%= 8,44%

Tahun 2021

𝑅𝑝2.393.933.249
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑝34.005.265.332 𝑥100%= 7,04%

b. Kebutuhan Modal Kerja Metode Perputaran Modal Kerja

Kebutuhan modal kerja

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
a. kas dan bank = 𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
b. persediaan = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎
90

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360
c. piutang= = 𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎

jumlah lama perputaran = p-q+r hari

360
kecepatan perputaran = 𝑝+𝑞+𝑟 = 𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
kebutuhan modal kerja =𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛

Tahun 2019

𝑅𝑝5.261.621.036 360
a. kas = = 99,61 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 3,61 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝52.823.843 99,61

𝑅𝑝5.261.621.036 360
b. bank =𝑅𝑝5.534.074.527 = 0,95 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 378,64 ℎ𝑎𝑟𝑖
0,95

𝑅𝑝5.261.621.036 360
c. piutang simpan pinjam = = 0,21 𝑘𝑎𝑙𝑖 =
𝑅𝑝25.436.112.069 0,21

1740,48 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑅𝑝5.261.621.036 360
d.piutang pupuk = 𝑅𝑝1.276.206.669 = 4,12 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 87,32 ℎ𝑎𝑟𝑖
4.12

𝑅𝑝5.261.621.036 360
e. piutang saprodi = = 107,70 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 3,34 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝46.853.500 107,70

𝑅𝑝5.261.621.036 360
f. persekot pupuk = = 70,90 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 5,08 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝74.209.000 70,90

𝑅𝑝5.261.621.036 360
g. persekot herbisida = = 98,64 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 3,65 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝53.340.000 98,64

𝑅𝑝5.261.621.036 360
h. stock saprodi = = 11,37 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 31,65 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝462.649.480 11,37

𝑅𝑝5.261.621.036 360
i. stock pupuk= = 2.06 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 174,96 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝2.557.140.000 2,06

jumlah lama perputaran


91

=3,61+378,64+1740,48+87,32+3,34+5,08+3,65+31,65+174,96=2428,73

hari

360
kecepatan perputaran = 2428,73 = 0,15 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑅𝑝5.261.621.036
kebutuhan modal kerja = = 𝑅𝑝35.497.409.088
0,15

tahun 2020

𝑅𝑝5.261.621.036 360
a. kas = = 30,11 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 11,96 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝125.890.000 30,11

𝑅𝑝5.261.621.036 360
b. bank =𝑅𝑝6.979.334.649 = 0,54 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 662,93ℎ𝑎𝑟𝑖
0,54

𝑅𝑝5.261.621.036 360
c. piutang simpan pinjam = = 0,16 𝑘𝑎𝑙𝑖 =
𝑅𝑝23.120.279.034 0,16

2196,06 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑅𝑝5.261.621.036 360
d.piutang pupuk = 𝑅𝑝1.136.586.039 = 3,33𝑘𝑎𝑙𝑖 = 107,96ℎ𝑎𝑟𝑖
3,33

𝑅𝑝5.261.621.036 360
e. piutang saprodi = = 63,19 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 5,70 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝83.264.500 63,19

𝑅𝑝5.261.621.036 360
f. persekot pupuk = = 51,07𝑎𝑙𝑖 = 7,05 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝74.209.000 51,07

𝑅𝑝5.261.621.036 360
g. persekot herbisida = = 71,06 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 5,07 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝53.340.000 98,64

𝑅𝑝5.261.621.036 360
h. stock saprodi = = 6,71 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 53,67ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝565.029.000 6,71

𝑅𝑝5.261.621.036 360
i. stock pupuk= = 1,30 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 276,76 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝2.913.735.000 1,30

jumlah lama perputaran


92

=11,96+662,93+2196,06+107,96+5,70+7,05+5,07+53,67+276,76=3327,1

360
kecepatan perputaran = 3327,14 = 0,11 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑅𝑝5.261.621.036
kebutuhan modal kerja = = 𝑅𝑝35.028.380.666
0,11

tahun 2021

𝑅𝑝5.261.621.036 360
a. kas = = 26,27 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 13,70 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝142.461.663 26,27

𝑅𝑝5.261.621.036 360
b. bank =𝑅𝑝77.322.850.754 = 0,51 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 704,30 ℎ𝑎𝑟𝑖
0,51

𝑅𝑝5.261.621.036 360
c. piutang simpan pinjam = = 0,18 𝑘𝑎𝑙𝑖 =
𝑅𝑝21.107.739.490 0,18

2030,10ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑅𝑝5.261.621.036 360
d.piutang pupuk = 𝑅𝑝1.250.504.175 = 2,99 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 120,27 ℎ𝑎𝑟𝑖
2,99

𝑅𝑝5.261.621.036 360
e. piutang saprodi = = 35,74 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 10,07ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝104.732.750 35,74

𝑅𝑝5.261.621.036 360
f. persekot pupuk = = 50,44 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 7,14 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝74.209.000 50,44

𝑅𝑝5.261.621.036 360
g. persekot herbisida = = − 𝑘𝑎𝑙𝑖 = − ℎ𝑎𝑟𝑖
− −

𝑅𝑝5.261.621.036 360
h. stock saprodi = = 6,14 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 58,60ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝609.277.500 6,14

𝑅𝑝5.261.621.036 360
i. stock pupuk= = 1,10 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 326,38 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝3.393.490.000 1,10

jumlah lama perputaran


93

=13,70+704,30+2030,10+120,27+10,07+7,14+58,60+326,38=3270,56 hari

360
kecepatan perputaran = 3270,56 = 0,11 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑅𝑝5.261.621.036
kebutuhan modal kerja = = 𝑅𝑝34.005.265.332
0,11

Anda mungkin juga menyukai