KABUPATEN BOGOR
SKRIPSI
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyusun serta menyelesaikan skripsi dengan judul
dengan baik. Shalawat serta salam tidak luput penulis ucapkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta para pengikut
sampai pada tahap pengerjaan skripsi. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi strata-1 serta memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
semangat dari lingkungan terdekat penulis. Terima kasih penulis ucapkan kepada
semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
1. Orang Tua penulis yaitu Bapak Joni Ismail dan Ibu Nuraidah yang senantiasa
memberikan doa yang tak pernah putus serta memberikan bantuan baik
materil maupun non materil yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
pertanian.
2. Bapak Ir. Nashrul Hakiem, S.Si.,M.T.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari,
4. Ibu Dr. Lilis Imamah Ichdayati selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu Titik
baik.
5. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, M.M selaku dosen penguji 1 dan Ibu Rizki
Adi Puspitasari, M.M selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan banyak
6. PT. Sayuran Siap Saji yang telah membantu penulis dalam proses penulisan
7. Ilham Muhammad Fauzan, Adela, Anjani, Amel, Alifah, Syifa, Suci, Shelly,
skripsi ini.
vii
9. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having
no days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me at all times.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun,
proses yang dilalui yaitu bimbingan, revisi, seminar, sampai pada tahap ujian akhir
menjadikan skripsi ini lebih baik. Dengan demikian, penulis berharap semoga
Penulis
viii
DAFTAR ISI
x
4.2 Visi dan Misi PT Sayuran Siap Saji ....................................................60
4.3 Sarana dan Prasarana PT Sayuran Siap Saji........................................61
4.4 Aktivitas PT Sayuran Siap Saji ...........................................................62
6.1 Kesimpulan........................................................................................111
6.2 Saran ..................................................................................................113
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................114
LAMPIRAN .........................................................................................................117
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
6. Biaya Investasi Produksi Sayuran PT. Sayuran Siap Saji tahun 2011 ...............86
10. Kas Bersih (Proceed) PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021 ...............................94
11. Analisis Net Present Value (NPV) Usaha Sayuran Fresh Cut
dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2011 – 2021......................96
12. Analisis B/C Rasio Usaha Sayuran Fresh Cut dan Sayuran Segar
PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021.................................................................97
13. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Sayuran Fresh Cut
dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021..................................99
14. Analisis Break Even Point (BEP) Unit Usaha Sayuran Fresh Cut
dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021................................100
15. Analisis Break Even Point (BEP) Harga Usaha Sayuran Fresh Cut
dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021................................102
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
2. Harga Bahan Baku dan Bahan Jadi PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021..........122
3. Biaya Tetap dan Biaya Variabel PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021 ..............125
4. Biaya Investasi dan Penyusutan PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2011 ...............126
6. Aliran Kas Bersih (Cash flow) Usaha Sayuran fresh cut dan
Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2011-2021 (Rp)........................128
7. Perhitungan aIRR, bBEP Unit, cBEP Harga, dPP, dan eROI .............................129
11. Perhitungan aIRR, bBEP Unit, cBEP Harga, dPP, dan eROI
dengan kenaikan biaya variabel 0,8%.............................................................133
BAB I
PENDAHULUAN
jenis buah, 80 jenis sayur, 66 jenis tanaman obat, dan 117 jenis tanaman hias.
pangan saja, melainkan bisa dijadikan sebagai bahan untuk obat-obatan dan
tanaman hias sebagai salah satu cara untuk menciptakan estetika lingkungan
Indonesia (Normansyah dkk, 2014:30). Sejalan dengan manfaat yang diperoleh dari
hortikultura dituntut untuk memiliki mutu tinggi serta aman. Salah satu jenis
komoditas hortikultura yang memiliki potensi nilai tambah dan nilai ekonomi yang
tinggi adalah sayuran. Maka dari itu, masyarakat menginginkan produk hortikultura
khususnya sayuran yang aman, terjaga kandungan gizinya, kualitas produk yang
baik, dapat memenuhi permintaan pasar dengan harga yang dapat bersaing, proses
nilai tambah dan nilai ekonomi yang cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas
lain (Martawijaya dan Nurjayadi, 2011:1). Jawa Barat merupakan salah satu
sayuran. Hal ini karena Jawa Barat merupakan daerah yang berlokasi di dataran
tinggi dimana lokasi tersebut cocok untuk tanaman hortikultura seperti sayuran
semusim. Salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki potensi pada komoditas
(Bogorkab.go.id, 2019).
Sayuran menjadi salah satu usaha yang dijalankan mulai dari skala kecil
sampai skala besar karena memiliki nilai jual dan nilai tambah yang tinggi dengan
meningkat . Seperti data yang tercantum pada Tabel 1 yang menyajikan produksi
2
Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran Kabupaten Bogor Tahun 2016-2020 (Kuintal)
Jenis Tahun Pertumbuh
Sayuran 2016 2 017 2018 2019 2020 an tahun
2019-2020
(%)
Jamur - 1.787.065 2.404.831 2.795.132 2.614.050 -6,48
Kangkung 192.774 208.065 225.013 206.964 217.757 5.21
Ketimun 111.457 133.395 199.191 152.391 167.572 9.96
Bayam 131.242 136.386 149.264 133.201 137.181 2.99
Terung 89.719 91.177 188.141 158.304 137.354 -13.24
Kacang 94.606 97.656 128.169 120.701 129.927 7.64
Panjang
Petsai 37.356 46.714 49.679 50.495 40.171 -20.45
Buncis 41.310 46.713 46.785 45.262 51.370 13.5
Tomat 36.720 41.083 39.654 58.348 60.829 4.25
Wortel 24.989 28.295 15.815 21.108 17.203 -18.5
Total 760.173 2.616.549 3.446.542 3.741.906 3.573.414 -4.5
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Bogor, 2021 (Data diolah)
pertumbuhan produksi tanaman sayuran sebesar -4.5%. Hal ini disebabkan adanya
pandemi covid-19 yang menjadi hambatan bagi produksi tanaman sayuran dimana
mitra petani terkena dampak dari pandemi covid-19. Sehingga banyak mengalami
kendala baik dari segi input produksi maupun proses pendistribusiannya sampai
(PSBB) pada 31 Maret 2021 dengan tujuan agar pandemi Covid-19 dapat ditangani
Menteri Kesehatan No.9 tahun 2020 tentang pedoman pembatasan sosial berskala
besar (PSBB). Adapun isi dari pedoman tersebut adalah kegiatan sekolah dan
3
perkantoran dilakukan secara daring, kegiatan keagamaan dibatasi, kegiatan yang
kegiatan mobilisasi transportasi juga dibatasi, serta kegiatan lain yang melibatkan
orang berkerumun dibatasi. Salah satu kegiatan yang sangat berdampak pada
yang dibatasi sehingga restoran maupun hotel banyak yang tutup atau hanya buka
setengah hari.
bagi beberapa sektor krusial di Indonesia. Salah satu sektor yang terdampak adalah
minuman walaupun masih dalam tren positif, namun menurun dari biasanya. Pada
3,9% angka ini dinilai cukup bagus namun masih jauh dari batas normal yaitu 7%.
Hal yang sama terjadi pada kuartal ke II 2020 industri makanan dan minuman
penurunan -5,32%. Pada kuartal III 2020 industri makanan dan minuman
PT. Sayuran Siap Saji merupakan salah satu perusahaan yang termasuk
dalam industri makanan dan minuman. Dengan adanya tren pertumbuhan ekonomi
industri makanan dan minuman masih dalam tren positif, hal ini menjadi peluang
4
bagi PT. Sayuran Siap Saji untuk memproduksi sayuran segar dan memasok produk
sayuran segar kepada para pelaku bisnis di hilirnya yaitu restoran dan hotel yang
mengedepankan kerja cepat dan efisien untuk melayani para pelanggannya. PT.
Sayuran Siap Saji menunjang kebutuhan sayuran segar kepada para pelaku bisnis
dengan memasok sayuran segar ke beberapa restoran yang bekerjasama antara lain
McDonald, Domino’s Pizza, KFC, dan Mie Gajah Mada (MGM). Sesuai dengan
permintaan pasar pada Juni 2021 sebesar 106.510 kg (PT. Sayuran Siap Saji diolah,
2021) dari beberapa pelanggan seperti restoran yang menginginkan produk siap
saji, PT. Sayuran Siap Saji mementingkan standar kualitas produknya dengan
aman dan berstandar kualitas tinggi. Sehingga produk sayuran yang dikirim
merupakan sayuran dengan kualitas baik dan sudah tersebar ke beberapa restoran
di Jabodetabek.
PT. Sayuran Siap Saji merupakan perusahaan yang memasok sayuran segar
Sudah lebih dari 20 jenis sayuran seperti wortel, selada, kol, jamur, dan lain-lain
siap saji, PT. Sayuran Siap Saji juga menjual berbagai jenis produk sayuran dalam
bentuk cup siap saji ke beberapa toko pengecer makanan siap saji. Adapun
permintaan pada tahun 2020 terhadap PT. Sayuran Siap Saji sebesar 700 ton dan
PT. Sayuran Siap Saji berdiri pada tahun 2010 sebagai anak perusahaan dari
PT. Saung Mirwan yang telah berdiri terlebih dahulu pada tahun 1986. Pada tahun
5
2014, dilakukan penelitian tentang kelayakan investasi secara finansial maupun non
finansial pada PT Sayuran Siap Saji dan dihasilkan bahwa usaha dikatakan layak.
Namun, apabila terjadi perubahan harga bahan baku dan harga jual produk dengan
analisis switching value maka usaha sayuran di PT. Sayuran Siap Saji tidak layak
(Yanti, 2014).
dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perlu adanya analisis terkini
terkait kelayakan usaha dalam investasi. Perlu untuk dilakukan evaluasi terkait
apakah investasi yang dilakukan layak untuk re-investasi atau tidak dan apakah PT.
Sayuran Siap Saji akan mengembangkan usahanya. Selain itu, perlu juga dilakukan
analisis kelayakan dari aspek non finansial yang terrdiri dari aspek hukum, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan organisasi, aspek
ekonomi dan sosial, dan aspek dampak lingkungan hidup. Berdasarkan beberapa
hal di atas, usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji perlu
Terdiri dari beberapa aspek yaitu aspek finansial, aspek non finansial serta analisis
nilai pengganti (switching value) menggunakan nilai suku bunga Juni 2020- Mei
dari bisnis sayuran PT. Sayuran Siap Saji. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
agar perusahaan dapat beroperasi pada keuntungan maksimal. Penelitian ini juga
dilakukan agar perusahaan mengetahui apabila terjadi perubahan harga bahan baku
dan harga jual dengan analisis switching value di masa sekarang. Berdasarkan
6
penjelasan di atas, penulis melakukan analisis suatu penelitian dengan judul
2. Berapa investasi dan kas bersih selama 10 tahun Usaha di PT. Sayuran Siap
Saji?
3. Apakah Usaha di PT. Sayuran Siap Saji memberikan keuntungan yang layak
cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji selama 10 tahun?
2. Menghitung nilai investasi dan kas bersih Usaha di PT. Sayuran Siap Saji
7
3. Menganalisis kelayakan finansial Usaha di PT. Sayuran Siap Saji selama 10
tahun berjalan
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji selama 10 tahun
berjalan
1. Bagi penulis, sebagai salah satu sarana untuk menambah wawasan dan
selama ini dipelajari dengan fakta lapangan. Juga sebagai salah satu syarat
Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi peneliti lain, sebagai acuan untuk melakukan penelitian sejenis dan
yang dibutuhkan.
8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Sayuran Siap Saji dengan jenis usaha
sayuran fresh cut dan sayuran segar. Ruang lingkup analisis dalam penelitian ini
dengan subjek penelitian yaitu usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
Sayuran Siap Saji. Penelitian ini memiliki fokus untuk menganalisis kelayakan
usaha dari aspek finansial maupun non finansial serta melakukan analisis kepekaan
pada tahun 2011-2021 meliputi perhitungan nilai investasi, kas bersih (proceed),
Net Present Value (NPV), B/C Rasio, Internal Rate of Return (IRR), Break Even
Analisis kelayakan non finansial meliputi aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan
sosial, dan aspek dampak lingkungan hidup. Terdapat batasan penilaian kelayakan
niaga produk.
9
4. Aspek manajemen dan organisasi batasan pembahasannya yaitu
PT. Sayuran Siap Saji ditinjai dari aspek dampak lingkungan hidup.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pengolahan hasil pertanian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah
bahan dasar menjadi bentuk maupun komposisi yang berbeda. Perlu dipahami
terkait fungsi dari adanya teknologi pengolahan hasil pertanian, agar mendapatkan
nilai tambah dari produk itu sendiri serta menciptakan keunggulan kompetitif serta
terdapat sisi positif dan negatifnya. Maka dari itu, perlu untuk mementingkan
2009: 16-17).
yang mudah rusak, produk yang tergantung dengan musim, dan kualitas produk
yang masih rendah. Hal ini yang menjadi teknologi pengolahan hasil pertanian
dirasa perlu untuk dapat dipasarkan serta dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat
cepat, umumnya usia tanaman sayuran tidak lebih dari satu tahun, biasanya bukan
tanaman tahunan. Terdapat beberapa contoh sayuran yang sering dijumpai sehari-
hari diantaranya kubis, wortel, kentang, buncis, daun sawi, petsai, kangkung,
bayam, dan sebagainya. Beberapa jenis bumbu dapur juga termasuk ke dalam jenis
komoditi dari tahap pemanenan sampai pada tahapan akhir. Tahapan kegiatan
dipanen. Proses fisiologi pascapanen terjadi karena masih terdapat unsur kimia dan
energi di dalamnya. Pada proses ini terjadi perubahan kearah kerusakan pada
terjadi kerusakan hampir 15-30% dari seluruh total hasil panen. Maka dari itu
selama proses fisiologi terjadi perlu adanya tindakan preventif agar tidak terjadi
dan transpirasi. Proses respirasi akan memacu produksi etilen sebagai metabolisme
12
transpirasi. Salah satu caranya adalah melakukan pendinginan suhu rendah pada
tanaman serta proses kimiawi dengan memberikan inhibitor (Murdijati dan Swasti,
2018:1-2).
satu analisis atau penelitian untuk mengetahui suatu kegiatan investasi memberikan
manfaat (benefit) apabila usaha tersebut berjalan. Sebagai investor dan lembaga
keuangan perlu adanya analisis studi kelayakan usaha sebagai salah satu dasar
para investor dan lembaga keuangan terkait seberapa besar manfaat (benefit) yang
akan didapat. Hal ini juga sebagai dasar penilaian apakah menerima suatu rencana
memberikan modal kepada usaha tersebut, peran pemerintah juga sama pentingnya.
Pemerintah perlu menggunakan hasil analisis kelayakan bisnis ini sebagai salah
satu acuan apakah usaha tersebut memberikan dampak bagi masyarakat seperti
penerimaan pajak..
Adapun tujuan dari studi kelayakan usaha menurut Kasmir (2006 dalam
masa yang akan datang dengan tidak adanya kepastian. Dengan cara meramalkan
kondisi yang akan terjadi di masa depan. Dalam kata lain tujuan dari adanya studi
13
kelayakan usaha adalah dapat meminimalisir resiko yang akan terjadi. Lalu tujuan
usaha, waktu pelaksanaan usaha, lokasi usaha, orang yang melakukan usaha, cara
untuk melakukan usaha tersebut, mengetahui keuntungan dari usaha tersebut, dan
langkah. Setiap langkah yang dilakukan tentu terdapat aspek penunjang analisis
kelayakan usaha untuk diamati, dihitung, dan dianalisis. Aspek tersebut saling
terikat satu sama lain untuk menghasilkan sebuah analisis yang baik. Berikut
beberapa pokok analisis non finansial diantaranya, aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan operasi, aspek ekonomi dan sosial,
kesempurnaan, dan orisinalitas dokumen yang dimiliki dari perusahaan itu sendiri.
Sebagai suatu perusahaan penting halnya untuk mengantongi izin dan menjalankan
segala persyaratan sebelum perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini akan berdampak
apabila syarat dan izin usaha tidak dikantongi oleh pemilik perusahaan. Dokumen
yang perlu ada saat melakukan penelitian adalah badan hukum, izin usaha yang
14
dimiliki, sertifikat lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut (Kasmir dan
Menurut Kasmir dan Jakfar (2016:34-36) sebagai salah satu aspek hukum
dalam analisis kelayakan usaha adalah urutan prioritas dokumen. Dengan adanya
perusahaan sebagai aspek penelitian. Berikut dokumen yang akan diteliti sebagai
aspek hukum:
(PT), Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, Yayasan, dan Firma (Fa). Para
investor biasanya akan memberikan investasi kepada perusahaan besar, baik dari
segi modal maupun dari segi skala usahanya, yaitu Perseroan Terbatas (PT). Oleh
karena itu, perusahaan yang sering melakukan analisis kelayakan usaha adalah
2. Bukti Diri
Terdiri dari kartu identitas pemilik usaha tersebut. Kartu identitas tersebut
biasanya dikeluarkan oleh kelurahan setempat. Bukti diri sebagai kartu identitas diri
daftar perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya. Hal yang menjadi aspek
penelitian untuk Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah departemen teknis yang
15
perusahaan. Lembaga yang mengeluarkan surat tersebut adalah Departemen
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan salah satu aspek wajib bagi
pendirian suatu perusahaan. Hal ini dinilai penting karena sebagai suatu perusahaan
Departemen Kehakiman.
5. Izin-izin Perusahaan
usaha perusahaan tersebut. Berikut dokumen izin-izin perusahaan yang perlu diteliti
Perindustrian.
b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan yang bergerak dalam
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi.
16
g. Izin domisili perusahaan dari Pemda setempat
pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pembeli nyata adalah
mereka yang memiliki keinginan, pendapatan, dan akses untuk suatu produk. Pada
kenyataannya pasar nyata adalah mereka yang pasti membeli produk tertentu.
Sedangkan pasar potensial adalah mereka yang memiliki keinginan untuk membeli,
namun akan melakukan transaksi apabila terdapat pendapatan dan akses untuk
yang dilakukan untuk menciptakan dan menjual produk kepada target pasar.
produk kepada pasar nyata dan pasar potensial. Proses penciptaan produk dilakukan
mengatakan bahwa perkiraan jumlah permintaan produk yang tidak sesuai akan
17
permintaan akan menyebabkan proses bisnis dapat terhambat sehingga perusahaan
tidak dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Pemasaran bisnis dapat dikatakan
efisien adalah ketika produk yang dihasilkan diminati oleh pasar serta
yang maksimum. Gambaran dalam proses usaha terkait pasar dan pemasaran suatu
18
Salah satu cara untuk mengetahui daya serap pasar dengan cara
peluang penawaran. Setelah itu mengidentifikasi market space yaitu peluang pasar
yang berasal dari selisih permintaan dengan penawaran. Kemudian market share
yaitu peluang pasar dengan para pesaing yang akan berkecimpung di bisnis yang
sama.
diketahui pula terkait market share. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan
3. Kondisi pasar
Keadaan pasar dimana kondisi pasar sebagai salah satu hal dasar dalam
4. Faktor Persaingan
Hal ini perlu untuk diteliti karena faktor persaingan mengenai usaha yang
telah ada maupun usaha yang akan mendatang. Hal ini terkait dengan luas usaha,
teknologi yang digunakan, sumber modal, kebijakan yang digunakan, dan peran
digunakan oleh perusahaan pada saat bisnis tersebut sudah selesai dibentuk. Hal ini
19
terkait mengenai proses pembangunan bisnis secara teknis dan bagaimana
mengetahui rancangan awal termasuk biaya investasi dan biaya tambahan lainnya.
Berikut beberapa hal yang harus dicapai dalam penelitian aspek teknis :
5. Jenis teknologi yang digunakan sudah sesuai dengan keadaan sosial dimana
aspek teknis merupakan aspek produksi. Analisis aspek teknis merupakan aspek
penting untuk dilakukan hal ini berkenaan dengan proses operasi perusahaan
kedepannya. Maka, apabila tidak dilakukan penelitian dengan tepat akan berakibat
fatal bagi perusahaan kedepannya. Aspek teknis menilai seberapa siap suatu
Terdapat beberapa hal yang umumnya menjadi penilaian pada aspek teknis
diantaranya :
1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk gudang, pabrik,
20
2. Perusahaan menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi agar
produksi.
dijalankan.
aspek yang cukup penting. Apabila suatu usaha dapat dikatakan layak, namun tidak
didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, maka suatu usaha tersebut
yang baik tujuan perusahaan akan mudah dicapai dengan memenuhi tahapan dalam
beberapa faktor. Sehingga dapat menentukan faktor kunci kesuksesan dan strategi
sebagai aspek untuk memperbaiki secara internal, dan menentukan ancaman dari
luar agar dapat diatasi oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan tetap
21
memiliki keunggulan untuk meraih peluang strategis. Sehingga, perusahaan dapat
Aspek ekonomi dan sosial memiliki dampak positif dan negatif. Dampak
positif dan negatif itu sendiri dapat dirasakan oleh berbagai pihak diantaranya,
pengusaha itu sendiri, pemerintah, dan masyarakat. Secara khusus dampak positif
dari aspek ekonomi dan sosial dirasakan oleh masyarakat karena memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatan. Secara umum dampak positif dari aspek
pendapatan bagi pemerintah pusat maupun daerah (Kasmir dan Jakfar, 2016:200).
lebih lanjut terkait aspek dampak lingkungan hidup. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui dampak negatif dan positif yang terjadi pada lingkungan. Dampak yang
terjadi adalah perubahan lingkungan baik dalam bentuk fisik, kimia, biologi, dan
kemungkinan dampak yang terjadi pada suatu usaha. Adapun hal-hal yang perlu
22
dampak besar terhadap lingkungan, dan membuat RKL dan RPL (Kasmir dan
Jakfar, 2016:215-216).
2.4 Investasi
Investasi adalah sesuatu pengorbanan uang pada suatu usaha saat investasi
diharapkan di masa yang akan datang. Melakukan investasi saat ini merupakan
suatu hal yang pasti digunakan sedangkan hasil yang akan diperoleh di masa yang
akan datang bersifat tidak pasti tergantung dengan kondisi di masa yang akan
datang. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi nyata (real investment) dan
harta tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, dan mesin. Sedangkan investasi
finansial adalah investasi dalam bentuk kontrak seperti saham dan obligasi,
sertifikat deposito, dan surat berharga lainnya (Kasmir dan Jakfar, 2016:5).
besar. Penggunaan modal biasanya dilakukan untuk mendanai modal investasi dan
investasi terdiri dari modal pribadi, modal asing, atau modal yang diperoleh dari
yaitu kepemilikan saham hanya internal perusahaan maupun terbuka yaitu menjual
23
saham kepada masyarakat merupakan modal yang berasal dari modal pribadi.
Adapun modal yang berasal dari modal pribadi adalah setoran dari pemegang
saham, cadangan laba, dan laba yang belum dibagi. Sedangkan Modal asing adalah
dana yang berasal dari pinjaman oleh pihak diluar perusahaan. Dana yang berasal
dari pinjaman dikenai biaya administratif, biaya provinsi, biaya komisi, dan bunga
yang besarnya relatif. Adapun sumber modal pinjaman diantaranya pinjaman dari
bank, pinjaman dari lembaga keuangan, dan pinjaman dari perusahaan non bank
2.4.2 Penyusutan
mengetahui nilai ekonomis suatu investasi yang susut tiap tahunnya. Perhitungan
tersebut dapat diketahui dengan cara membandingkan antara nilai investasi dengan
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = ……. (1)
𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
tiga konsep yaitu biaya alternatif (opportunity cost), biaya ekonomi (economic
cost), dan biaya akuntansi (accounting cost). Menurut beberapa ahli menyebutkan
bahwa konsep biaya yang terpenting adalah konsep biaya biaya alternatif dan biaya
ekonomi. Hal ini dikarenakan dengan keterbatasan sumber daya dibutuhkan untuk
keputusan yang tepat untuk melakukan suatu produksi dan memiliki alternatif
24
Menurut Rahardja dan Manurung (2006:133-134) biaya dalam ilmu
kesempatan terdapat biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit merupakan
biaya yang biasanya menjadi bahan laporan keuangan perusahaan karena biaya
biaya tetap. Sedangkan biaya implisit adalah biaya kesempatan (opportunity cost)
TC = FC + VC ……. (2)
Keterangan :
TC : Total Cost
FC : Fix Cost
VC : Variable Cost
Menurut Kasmir dan Jakfar (2016:99) outflow biasa juga disebut sebagai
kas keluar. Kas keluar merupakan estimasi dari biaya yang dikeluarkan dalam suatu
periode. Biaya tersebut terdiri dari biaya investasi, biaya tetap, dan biaya variabel.
Outflow (kas keluar) dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya investasi,
biaya tetap, dan biaya variabel dalam suatu periode. Berikut perumusan outflow
Keterangan :
IC : Investment Cost
FC : Fix Cost
25
VC : Variable Cost
Menurut Kasmir dan Jakfar (2016:99) inflow biasa juga disebut sebagai kas
masuk. Kas masuk merupakan estimasi dari pendapatan dan investasi dalam suatu
periode. Inflow (kas masuk) dapat dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan
Menurut Kasmir dan Jakfar (2016:95) kas bersih merupakan aliran kas suatu
perusahaan mulai dari investasi berlaku sampai dengan investasi berakhir. Aliran
kas merupakan estimasi pendapatan dan biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu
periode. Kas bersih (proceed) dapat dihitung dengan cara menghitung laba setelah
berikut:
Keterangan :
26
Tabel 2. Komponen Kas Bersih (Proceed)
No Komponen Nilai
1 Inflow (1) = (1a+1b)
a. Investasi (1a)
b. Pendapatan (1b)
2 Outflow (2) = (2a) + (2b) + (2c)
a. Biaya Investasi (2a)
b. Biaya Tetap (2b)
c. Biaya Variabel (2c)
3 Laba Sebelum Pajak (3)
4 Pajak (4)
5 Laba Setelah Pajak (5) = (3) - (4)
6 Penyusutan (6)
7 Kas Bersih (Proceed) (7) = (5) + (6)
Sumber: Kasmir dan Jakfar (2016:99)
layak atau tidak layak untuk dijalankan. Adapun alat ukur untuk menentukan
kelayakan finansial adalah Proceed (Kas Bersih), Net Present Value (NPV), Net
Benefit Cost Rasio (Net B/C Rasio), Internal Rate of Return (IRR), Break Even
Point (BEP), Payback Period (PP), dan Return Of Investment (ROI). Adapun
untuk mengevaluasi proyek dengan menggunakan present value (nilai saat ini).
Menurut James Van Hornen dalam Sobana (2018 :171) menyatakan bahwa NPV
sebagai “the present value is a discounted cash flow approach to capital budgeting.
27
With the present value method all cash are discounted to present value using
keputusan investasi dengan menggunakan metode NPV. NPV adalah nilai sekarang
yang dihasilkan dari selisih antara manfaat dan biaya pada discount rate tertentu.
Keterangan :
biaya. B/C ratio adalah perbandingan nilai selisih biaya manfaat yang positif dan
negatif. Analisis B/C ratio ini pada prinsipnya sama dengan nilai R/C ratio, hanya
saja analisis B/C ratio data yang dipentingkan adalah besarnya manfaat
(Soekartawi, 2016:88)
Menurut Pasaribu (2012) dalam Zulfiqoh (2017: 32) B/C rasio adalah
perbandingan antara NPV positif dengan NPV negatif. B/C rasio tersebut
28
menjelaskan besaran manfaat yang akan diperoleh dari besaran biaya yang
Keterangan :
t : umur proyek
3. Net B/C rasio = 1, suatu usaha dalam kondisi titik impas atau tidak
Kriteria Internal Rate of Return (IRR) adalah satu angka yang menunjukan
persentase keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun dari suatu investasi
selama umur investasi. Dalam penentuan kelayakan investasi, indikator IRR ini
dibandingkan dengan tingkat bunga uang yang berlaku di bank karena tingkat
bunga simpanan di bank merupakan biaya imbangan (opportunity cost) dari dana
IRR dapat dibedakan dengan dua cara yaitu dengan melakukan perhitungan nilai
NPV yang sudah tersedia dan melakukan perhitungan trial and error dengan
menghitung NPV terlebih dahulu. Perumusan dari IRR dapat dilihat di bawah ini.
29
𝑁𝑃𝑉
1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉 −𝑁𝑃𝑉 𝑥(𝑖2 − 𝑖1 ) ……. (8)
1 2
Keterangan :
2. Usaha tidak layak atau tidak menguntungkan apabila nilai IRR < DR
suatu titik atau kondisi dimana jumlah pendapatan penjualan sama dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain perusahaan tidak mengalami keuntungan
dan tidak mengalami kerugian. Oleh karena ini apabila perusahaan ingin
titik pulang pokok yang menggunakan teknik analisis untuk menghitung jumlah
volume produksi, sebuah usaha akan mencapai titik di mana penerimaan sama
dengan total modal yang digunakan. Setiap usaha harus berproduksi di atas dari
volume produksi titik pulang pokok agar suatu usaha dapat tetap beroperasi. Oleh
karena itu besarnya hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh besar kecilnya
30
biaya variabel agar titik pulang pokok tercapai atau bahkan melampaui. Perumusan
Keterangan :
TC : Total Cost
P : Price
𝑇𝐶
BEP Harga (Rp/Unit) = 𝑇𝑆 ……. (10)
Keterangan :
TS : Total Sale
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain
payback Period merupakan rasio antara pengeluaran investasi dengan cash inflow
suatu usaha. Perhitungannya dapat dilihat dari perhitungan kas bersih setiap tahun.
Nilai kas bersih berasal dari penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ……. (11)
𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ/ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
1. Suatu usaha layak dijalankan apabila nilai payback period lebih kecil dari
umur investasi
31
2. Suatu usaha tidak layak dijalankan apabila nilai payback period lebih besar
dari hasil atas jumlah aset yang digunakan oleh perusahaan atau suatu ukuran
efisiensi manajemen. Rasio ini biasanya dalam bentuk persentase yang menunjukan
hasil dari aset yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari keseluruhan operasional
perusahaan dan produktivitas dari seluruh dana perusahaan baik modal sendiri
maupun modal pinjaman. Semakin kecil tingkat persentasenya maka dinilai tidak
Keterangan :
Dengan kriteria hasil yaitu, usaha layak untuk dijalankan apabila nilai
Menurut Padangaran (2013:159) bahwa harga input dan hasil produksi atau
harga hasil produksi yang mudah berubah pada periode tertentu sebagai akibat dari
32
untuk melihat adanya pengaruh dari beberapa perubahan suatu keadaan. Perubahan
yang kerap terjadi di suatu kegiatan pada sektor pertanian terdapat empat faktor
utama yaitu perubahan harga jual produk, pelaksanaan usaha yang terlambat,
biasanya dilakukan dengan mencari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya
dan manfaat yang masih memenuhi kriteria kelayakan minimum dan maksimum
nilai NPV sama dengan nol, nilai IRR sama dengan tingkat suku bunga, dan Net
Terdapat penelitian serupa yang berkaitan dengan penelitian ini yang dapat
Keuangan Usaha Sayuran Fresh Cut Pada PT Sayuran Siap Saji Kabupaten
kelayakan aspek non finansial dan finansial dari usaha sayuran fresh cut PT
usaha sayuran fresh cut PT Sayuran Siap Saji, dan menganalisis perbedaan
prediksi dan realisasi finansial dari usaha sayuran fresh cut PT Sayuran Siap
Saji. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk analisis
non finansial, kriteria investasi adalah NPV, IRR, Net B/C, dan Payback
Period, analisis switching value, dan perhitungan statistik uji-t (T-test) untuk
33
dilaksanakan baik analisis finansial dan non finansial. Sedangkan analisis
Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar
finansial usaha, dan menganalisis besar kenaikan biaya dan penurunan harga
penelitian ini adalah usaha benih ikan lele sangkuriang Dafu Farm dapat
berdasarkan analisis laba rugi serta analisis arus kas dan menggunakan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola usaha budidaya,
34
menganalisis kelayakan usaha budidaya dari aspek non finansial,
pada aspek non finansial dan finansial adalah layak untuk dilaksanakan.
usaha yaitu kenaikan biaya operasional dan perawatan serta penurunan hasil
produksi.
penelitian terdahulu. Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian ini dengan
penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2. dijelaskan terkait
penulis, judul, persamaan, dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu.
35
Barat (Febrianto, Analisis
2019) penerimaan, R/C
rasio, ROI, Kas
Bersih (Proceed),
Analisis Sensitivitas
cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji. Analisis kelayakan usaha dilakukan
dengan perhitungan kas bersih, analisis kelayakan non finansial, analisis kelayakan
Perhitungan kas bersih diperoleh dari perhitungan laba bersih setelah pajak
kualitatif dengan diperolehnya data dan informasi dengan cara analisis deskriptif
yang terdiri dari enam aspek yaitu, aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek
36
teknis, aspek organisasi dan manajemen, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek
Present Value (NPV), B/C Rasio, Internal Rate of Return (IRR), Break Even Point
(BEP), Payback Period (PP), dan Return Of Investment (ROI). Selain itu, penelitian
ini juga menggunakan analisis switching value dengan cara menghitung persentase
maksimum toleransi untuk kenaikan biaya produksi dan maksimum toleransi untuk
penurunan harga jual. Batas maksimum tersebut diperoleh dengan cara trial and
Hasil dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut
dapat dikatakan layak atau tidak. Dilihat dari hasil atas analisis tersebut, PT.
Sayuran Siap Saji dapat mengevaluasi usahanya apabila usaha tersebut tidak layak
37
Usaha Sayuran Segar PT.
Sayuran Siap Saji
Investasi
1. Aspek Pasar Penyusutan
dan Pemasaran Struktur Biaya
2. Aspek Teknis Kas Bersih (Proceed)
3. Aspek NPV (Net Present Value)
Organisasi dan B/C ratio
Manajemen IRR (Internal Rate of Return)
4. Aspek Hukum BEP (Break Even Point)
5. Aspek Sosial Payback Period
dan Ekonomi ROI (Return OF Investment)
6. Aspek Analisis Nilai Pengganti (Switching Value)
AMDAL
Layak / Tidak
Layak
38
BAB III
METODE PENELITIAN
PT. Sayuran Siap Saji sebagai lokasi penelitian yang beralamat di Jl. Cikopo
perusahaan sudah berdiri selama 10 tahun sehingga perlu dilakukan evaluasi terkait
dilaksanakan selama tiga bulan terhitung mulai Oktober 2021- Desember 2021.
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Sumber data primer diperoleh dari wawancara dan observasi pada tahun
2021 di PT Sayuran Siap Saji. Jenis data yang digunakan merupakan data kualitatif
memenuhi data primer dalam penelitian ini diajukan beberapa pertanyaan yang
telah tersedia pada Lampiran 1. Sedangkan untuk data sekunder menggunakan time
series sekunder tahun 2011-2020 terkait biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan,
dokumen perusahaan, literatur yang menunjang penelitian ini yang bersumber dari
data Badan Pusat Statistik, buku-buku terkait, website resmi Kementerian
Pertanian, Kelurahan kabupaten Bogor, website resmi PT Sayuran Siap Saji, serta
penelitian terdahulu dan jurnal terkait. Analisis finansial dilakukan pengolahan data
excel 2010.
1. Wawancara
dilakukan dengan cara sistem tanya jawab secara lisan maupun tulisan
melakukan penelitian ini. Narasumber tersebut adalah HRD PT. Sayuran Siap Saji
yaitu ibu Linda. Alasan memilih narasumber tersebut karena seluruh data yang
aspek analisis non finansial. Adapun pedoman wawancara pada penelitian ini
2. Observasi
mencermati suatu objek penelitian yaitu aspek kelayakan non finansial terkait
dengan aspek teknis, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek dampak lingkungan
40
Pencatatan yang dilakukan adalah terkait lokasi usaha, luas lokasi usaha, fasilitas
Sayuran Siap Saji. Pencatatan juga dilakukan untuk mengetahui dampak yang
diberikan PT Sayuran Siap Saji kepada masyarakat sekitar, baik dalam aspek sosial,
kondisi lingkungan hidup sekitar PT Sayuran Siap Saji. Apakah terdapat dampak
3. Studi Literatur
sumber untuk menunjang data sekunder pada penelitian ini. Beberapa studi literatur
dapat diperoleh dari buku, jurnal, penelitian terdahulu, serta bahan bacaan lain yang
analisis yang perlu diteliti dalam analisis kelayakan non finansial. Aspek tersebut
saling berkaitan satu sama lain sehingga akan menghasilkan hasil analisis yang
baik. Beberapa aspek tersebut yaitu aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis, aspek organisasi dan manajemen, aspek sosial dan ekonomi, dan
41
kesempurnaan dokumen, dan keaslian dokumen tersebut. Hal ini dapat mengacu
pada badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah yang dimiliki, atau
dokumen lain yang mendukung kegiatan usaha tersebut. Analisis aspek hukum
dilakukan dengan cara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi
yang jelas sampai ke tangan yang berkompeten untuk mengeluarkan surat yang
hendak diteliti. Tujuan penelitian aspek hukum adalah untuk mengetahui apakah
PT. Sayuran Siap Saji memenuhi kriteria kelayakan usaha aspek hukum. Adapun
kriterianya adalah memiliki badan hukum, memiliki izin atas usaha, dan status
Menganalisis aspek pasar dan pemasaran mengacu pada Kasmir dan Jakfar
(2016:41) perlu adanya hal-hal yang harus diperhatikan yaitu ketersediaan pasar,
kapasitas pasar, potensi pasar, dan tingkat market share. Analisis pasar dan
pemasaran dilakukan dengan memperoleh data kondisi pasar yang akan dijangkau.
Analisis aspek pasar dan pemasaran ini dilakukan untuk mengetahui berapa
kapasitas pasar yang dapat dijangkau, struktur pasar, dan peluang pasar yang ada.
Untuk dapat mengetahui dari tujuan analisis aspek pasar dan pemasaran tentu harus
42
mengetahui posisi PT. Sayuran Siap Saji pada strategi pemasaran, yaitu segmentasi,
Sayuran Siap Saji dilihat dari sisi bauran pemasarannya diantaranya 4P (Price,
People, Product, Place) dan apakah PT. Sayuran Siap Saji memenuhi kriteria
kelayakan usaha. Adapun kriteria kelayakan aspek pasar dan pemasaran adalah
kapasitas pasar yang dijangkau, struktur pasar yang seperti apa, peluang pasar,
usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiapan
peralatan atau mesin yang akan digunakan. Dengan menganalisis aspek teknis PT.
Sayuran Siap Saji dilakukan secara deskriptif hasil observasi lokasi usaha, luas
lokasi usaha, fasilitas transportasi yang tersedia, teknologi yang digunakan, skala
43
layout PT Sayuran Siap Saji, dan proses produksi. Analisis aspek teknis dapat
a. Menggunakan masker
kajian lebih lanjut terkait fungsi manajemen yang ada di PT Sayuran Siap Saji.
Apakah selama 10 tahun berjalannya usaha sudah sesuai dengan tugas dan pokok
masing masing jabatan. Analisis ini dilakukan secara kualitatif dengan melihat
apakah sudah sesuai aktivitas perusahaan yang berjalan saat ini dengan fungsi
manajemen. Analisis ini juga dilakukan untuk dapat mengetahui apakah tenaga
kerja yang bekerja di PT Sayuran Siap Saji sudah sesuai dengan fungsi manajemen
44
itu sendiri. Apabila fungsi manajemen tersebut dijalankan dengan baik, maka PT
Sayuran Siap Saji dapat dikatakan layak menurut aspek manajemen dan organisasi.
PT. Sayuran Siap Saji sesuai target, terdapat manajemen sumberdaya manusia yang
baik di PT. Sayuran Siap Saji, memiliki struktur organisasi yang baik, dan memiliki
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:200) suatu usaha pasti memberikan
dampak positif maupun negatif bagi berbagai pihak, baik perusahaan itu sendiri,
masyarakat, dan pemerintah. Analisis aspek ekonomi dan sosial bertujuan untuk
mengetahui apakah PT Sayuran Siap Saji memberikan dampak positif atau dampak
negatif bagi masyarakat sekitar maupun bagi pemerintah. Dengan adanya analisis
aspek ekonomi dan sosial juga dapat mengetahui seberapa besar dampak positif
yang diberikan oleh PT Sayuran Siap Saji kepada berbagai pihak. Dengan harapan
dampak positif yang diberikan lebih besar dari dampak negatifnya. Kriteria
kelayakan usaha menurut aspek ekonomi dan sosial adalah PT. Sayuran Siap Saji
memberikan dampak positif lebih banyak daripada dampak negatif yang diberikan,
baik itu untuk PT. Sayuran Siap Saji sendiri, masyarakat sekitar, maupun
pemerintah.
45
Adapu indikator kelayakan dari aspek ekonomi dan sosial yaitu:
merupakan salah satu aspek penting dalam pengkajian kelayakan usaha. Hal ini
perlu dianalisis lebih lanjut terkait dampak lingkungan yang timbul. Analisis ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah usaha sayuran PT Sayuran Siap
Saji memberikan dampak negatif kepada lingkungan hidup. Apabila PT. Sayuran
Siap Saji layak untuk dijalankan, dampak positif yang diberikan oleh PT. Sayuran
Siap Saji kepada lingkungan lebih besar daripada dampak negatif yang diberikan.
46
3.4 Investasi dan Penyusutan
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar ( 2016:5) investasi merupakan salah satu
datang. Investasi terbagi atas dua jenis yaitu investasi nyata dan investasi finansial.
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:5) investasi terbagi atas dua jenis
yaitu investasi nyata dan investasi finansial. Adapun penggunaan modal untuk
mendanai usaha yaitu modal investasi dan modal operasional. Sumber modal yang
diperoleh berasal dari modal pribadi, modal asing, atau keduanya. PT. Sayuran Siap
Saji memperoleh modal usahanya yang digunakan untuk membeli aset perusahaan
seperti biaya tanah, biaya bangunan, biaya transportasi, serta biaya teknologi untuk
menunjang operasional.
𝐼𝑖
𝑃 = ……. (13)
𝑈𝐾𝑖
47
Keterangan :
P : Penyusutan usaha PT Sayuran Siap Saji pada tahun ke i
Ii : Investasi usaha PT Sayuran Siap Saji pada tahun ke i
UKi : Umur ekonomis investasi PT Sayuran Siap Saji pada tahun ke i
biaya variabel dan biaya tetap. Perhitungan biaya PT Sayuran Siap Saji diukur pada
Keterangan :
BTUS : Biaya total usaha sayuran PT Sayuran Siap Saji tahun ke-10
BtUS : Biaya tetap usaha sayuran PT Sayuran Siap Saji tahun ke-10
BvUS : Biaya variabel usaha sayuran PT Sayuran Siap Saji tahun ke-10
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:99) outflow atau bisa disebut juga
kas keluar merupakan rancangan biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu periode.
Biaya tersebut terdiri dari biaya investasi,biaya tetap, dan biaya variabel pada suatu
Keterangan :
BIUS : Biaya investasi usaha sayuran PT Sayuran Siap Saji tahun ke-10
BtUS : Biaya tetap usaha sayuran PT Sayuran Siap Saji tahun ke-10
BvUS : Biaya variabel usaha sayuran PT Sayuran Siap Saji tahun ke-10
48
3.5.2 Kas Masuk (Inflow)
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:99) inflow biasa juga disebut
sebagai kas masuk merupakan rancangan dari pendapatan dan investasi dalam suatu
periode. kas masuk dapat dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan dan
(2016:95), mengemukakan bahwa dalam cash flow seluruh data pendapatan yang
akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan dirancang dengan baik, sehingga
dapat mengetahui kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.
Dengan kata lain cash flow berarti penjumlahan seluruh uang yang masuk dan
keluar PT Sayuran Siap Saji mulai dari investasi sampai berakhirnya investasi
tersebut. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui aliran kas masuk bersih. Nilai
yang dihasilkan oleh perhitungan aliran kas bersih dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan :
49
Aliran kas bersih tentu melalui beberapa tahapan perhitungan. Terdapat
beberapa komponen untuk menghasilkan kas bersih (proceed) PT. Sayuran Siap
Saji. Beberapa komponen dan tahapan pengerjaan kas bersih (proceed) PT. Sayuran
50
3.6 Metode Analisis Kelayakan Finansial
finansial yang baik. Adapun komponen perhitungan tersebut adalah NPV, B/C
nilai sekarang yang dihasilkan dari selisih antara manfaat dan biaya pada discount
rate tertentu. Jelasin kenapa pake inflasi Perhitungan NPV PT Sayuran Siap Saji
sebagai berikut:
𝐾𝑆𝑃𝑈𝑆−𝐵𝑇𝑈𝑆
𝑁𝑃𝑉𝑈𝑆 = ∑10
𝑡=0 ……. (18)
(1+𝑖)𝑡
Keterangan :
NPVUS : Net Present Value Usaha Sayuran Segar PT Sayuran Siap Saji
KSPUS : Keuntungan Setelah Pajak Usaha Sayuran pada tahun ke-t PT
Sayuran Siap Saji
BTUS : Biaya Total Pada Tahun ke-t PT Sayuran Siap Saji
t : Periode waktu selama 10 tahun usaha sayuran segar PT Sayuran
Siap Saji tahun 2011 - 2021
i : Tingkat inflasi Indonesia Tahun 2011- 2021 dengan rata-rata
sebesar 4%
1. NPVUS > 0, maka usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji dapat
dikatakan layak
2. NPVUS < 0, maka usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji dapat
51
3.6.2 B/C Rasio
Mengacu pada Pasaribu, 2012 dalam Zulfiqoh (2017: 32) B/C rasio adalah
perbandingan antara NPV positif dengan NPV negatif. Perhitungan B/C rasio PT.
Keterangan :
1. Net B/C rasio > 1, usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji layak atau
menguntungkan
2. Net B/C rasio < 1, usaha sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji tidak layak
atau merugikan
3. Net B/C rasio = 1, usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji dalam kondisi
3.6.3 IRR
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016 :105) bahwa metode IRR
merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Adapun nilai
yang dihasilkan oleh perhitungan IRR dalam satuan persen (tingkat suku bunga)
Keterangan :
52
I1 : Tingkat inflasi Indonesia Tahun 2011- 2021 dengan rata-rata
sebesar 4%
I2 : Tingkat inflasi Indonesia yang menghasilkan NPV negatif
2. Usaha dapat dikatakan tidak layak atau merugikan apabila IRR bernilai
apabila IRR bernilai sama dengan tingkat suku bunga atau IRR = dr
Mengacu pada Padangaran (2013:93), bahwa Break Even Point (BEP) dapat
hasil yang mencapai titik impas yaitu penerimaan sama dengan total modal yang
digunakan. Terdapat dua jenis perhitungan. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan
Keterangan :
Keterangan :
53
BEP Produksi dilakukan untuk mengetahui volume produksi yang
dibutuhkan untuk mencapai titik impas usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji.
Sedangkan BEP Harga dilakukan untuk mengetahui berapa harga yang dibutuhkan
untuk mencapai titik impas usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji.
suatu usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang
diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak
Period usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji dalam satuan waktu secara
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ……. (23)
𝐴𝐾𝐵𝑈𝑆
Keterangan :
AKBUS : Aliran Kas Bersih Usaha Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji
rasio dari hasil atas jumlah aset yang digunakan oleh perusahaan atau suatu ukuran
efisiensi manajemen. Tujuan dari analisis ini mengetahui hasil (return) yang
usaha sayuran segar PT Sayuran Siap Saji dalam 10 tahun terakhir dirumuskan
sebagai berikut:
𝐾𝑆𝑃𝑈𝑆
ROI =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 ……. (24)
54
Keterangan :
Dengan kriteria hasil yaitu, usaha layak untuk dijalankan apabila nilai
analisis Switching value dilakukan dengan mengganti nilai yang mudah berubah.
usaha. Analisis Switching value ini dilakukan dengan menggunakan variabel yang
dianggap dapat memberikan perubahan secara signifikan pada suatu usaha. Adapun
variabel-variabel tersebut adalah biaya dan harga jual pada PT Sayuran Siap Saji.
Sehingga analisis ini dilakukan dengan meningkatkan biaya atau peningkatan biaya
dengan jumlah yang masih bisa ditoleransi dan menurunkan harga jual atau
penurunan harga jual dengan jumlah yang masih bisa ditoleransi agar usaha sayuran
segar PT Siap Saji dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Adapun perhitungan
55
3.8 Definisi Operasional
Usaha yang dilakukan pada penelitian ini adalah usaha pemasaran sayuran segar
1. BIUS adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal mulai
usaha dengan jangka waktu yang panjang. Biaya investasi dinyatakan dalam
satuan rupiah
2. BtUS adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses usaha
berjalan tanpa adanya pengaruh dari produksi yang dihasilkan. Biaya tetap
3. BvUS adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berubah sesuai
satuan rupiah
4. BTUS adalah jumlah keseluruhan biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel
dalam kurun waktu tertentu. Total biaya dinyatakan dalam satuan rupiah
dengan pajak. Biasa disebut dengan kata lain yaitu laba bersih
7. AKBUS adalah total pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan yaitu hasil
56
8. B/C Rasio adalah perbandingan antara total pendapatan dengan biaya
produksi
9. BEP adalah batas titik balik usaha dimana titik tersebut bertemu antara titik
biaya dan titik penerimaan. Dengan kata lain perusahaan tidak mengalami
11. VPUS adalah volume penjualan produk sayuran segar PT Sayuran Siap Saji
12. NPV adalah selisih pengeluaran dan pemasukan menggunakan nilai waktu
uang
13. IRR adalah tingkat kelayakan suatu usaha dalam suku bunga yang ada
14. ROI adalah tingkat pengembalian investasi dalam bentuk persentase yang
memberikan keuntungan
16. Analisis Switching Value adalah metode analisis yang dibutuhkan oleh
usaha apabila terdapat perubahan nilai atau harga tertentu dengan batas
maksimum toleransi
57
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Sayuran Siap Saji berdiri pada tahun 2010 sebagai salah satu bagian dari
PT Saung Mirwan. Pada tahun 1986 PT Saung Mirwan telah beroperasi untuk
tomato, paprika, timun mini, dan lain lain ke beberapa supermarket di Jabodetabek,
namun tahun 2012 berhenti beroperasi. PT. Sayuran Siap Saji mendampingi PT.
Saung Mirwan yang kembali beroperasi lebih berfokus pada suplai sayur ke Hotel,
Restaurant, dan Catering. PT. Sayuran Siap Saji didirikan oleh Tatang Hadinata.
Pada saat pendiriannya, PT. Sayuran Siap Saji mendapatkan bantuan dari
dalam pemberian dana bantuan kepada PT. Sayuran Siap Saji dengan pembagian
saham sebesar 70% untuk PT. Sayuran Siap Saji dan 30% untuk Hessing Supervers.
Adapun hasil pembagian saham tersebut diperoleh dari PT. Saung Mirwan sehingga
menjadi PT. Sayuran Siap Saji. Saham tersebut menjadi modal dalam bentuk laba
ditahan bagi PT. Sayuran Siap Saji untuk meneruskan usahanya. Produk sayur yang
dipasarkan dalam bentuk sayuran utuh, sayuran potong, dan mixed salad. Pasokan
sayur untuk produksi berasal dari tanaman yang dibudidayakan dengan sistem mitra
Bentuk pasar PT. Sayuran Siap Saji yaitu pasar persaingan monopolistik
karena terdapat beberapa perusahaan yang menjual sayuran segar dan sayuran
ready to eat. Target konsumen dari produk PT. Sayuran Siap Saji yaitu konsumen
perusahaan yaitu restoran, hotel, serta pasar swalayan. Mitra PT. Sayuran Siap Saji
terdiri dari petani mitra serta mitra pasar yang bekerjasama dengan PT. Sayuran
Siap Saji. Adapun mitra pasar yang bekerjasama dengan PT. Sayuran Siap Saji
Burger King, Sate khas senayan, Solaria, Pizza Marzano, Purantara inflight
catering, Lawson, Johny Rockets, PT. Intan kenkoMayo, Jaddi Foods, Rejuve, Nam
nam Resto & Noodle bar, dan Coffee bean. Sistem kerjasama penjualan terhadap
mitra PT. Sayuran Siap Saji diberlakukan sistem beli putus sesuai dengan
menjadikan PT. Sayuran Siap Saji harus memberikan produk dengan kualitas serta
keamanan pangan dengan Standar Internasional yaitu ISO 2200:2005 kepada para
ditentukan
59
4.2 Visi dan Misi PT Sayuran Siap Saji
Dengan ini PT Sayuran Siap Saji memiliki Visi dan Misi terhadap perusahaannya.
Visi :
“Menjadi pelopor dalam bidang agribisnis dengan menerapkan teknologi yang tepat
guna untuk menghasilkan produksi sayur fresh cut serta dapat meningkatkan
Indonesia.”
Misi :
petani.
60
4.3 Sarana dan Prasarana PT Sayuran Siap Saji
Sarana dan Prasarana yang terdapat di PT Sayuran Siap Saji bertujuan untuk
menunjang segala aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Mulai dari proses
produksi sampai proses distribusi. Adapun sarana dan prasarana dari PT Sayuran
1. Bangunan Greenhouse
disemai, diantaranya adalah benih kembang kol, selada keriting, tomat, daun
karyawan PT. Sayuran Siap Saji yang berdomisili di Bogor. Selain itu, mess
karyawan ini juga berfungsi untuk tempat beristirahat mahasiswa magang serta
3. Bangunan Pabrik
PT. Sayuran Siap Saji. Mulai dari proses penerimaan bahan baku, proses
4. Bangunan kantor
manajerial PT. Sayuran Siap Saji. Dimana tempat ini merupakan tempat
administrasi perusahaan, serta tempat kerja para karyawan PT. Sayuran Siap Saji.
61
5. Peralatan
Peralatan produksi PT. Sayuran Siap Saji berfungsi untuk menunjang proses
Kegiatan yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji adalah memproduksi
sayuran fresh cut dan sayuran segar yang siap untuk diolah. PT. Sayuran Siap Saji
menghasilkan beberapa produk. Hal ini karena proses produksi sayuran yang
78 produk yang terdiri dari 54 komoditas yang diproduksi oleh PT. Sayuran Siap
Saji.
PT. Sayuran Siap Saji menggunakan bahan baku untuk produksi berasal dari
lahan yang dimiliki oleh beberapa petani yang menjadi mitra. Kemitraan antara
petani dengan PT. Sayuran Siap Saji dalam bentuk suplai bahan baku dengan
kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kemitraan yang dilakukan PT.
62
Sayuran Siap Saji dengan para petani mitranya menggunakan pola kemitraan
subkontrak, dimana perjanjian sesuai dengan waktu, volume, dan kualitas sesuai
dengan kesepakatan. Terdapat beberapa petani mitra PT. Sayuran Siap Saji yang
berasal dari Bogor, selain itu juga terdapat petani dari Lembang, Garut, dan
Cipanas.
Bahan baku yang diperoleh juga berasal dari beberapa pasar serta
supermarket sekitar dengan tujuan agar stok bahan baku produksi dapat terpenuhi.
Hal ini dilakukan apabila stok dari petani mitra belum mencukupi untuk melakukan
produksi sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga, produksi sayuran fresh cut
Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji terdapat
63
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis kelayakan usaha terdiri dari berbagai aspek dengan tujuan untuk
menguji dan mengkaji suatu kelayakan usaha. Aspek yang diuji dalam analisis
kelayakan usaha terdiri dari aspek hukum, pasar dan pemasaran, teknis, manajemen
dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, aspek dampak lingkungan hidup, dan
aspek finansial. Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan usaha dengan
aspek tersebut pada usaha sayuran segar di PT. Sayuran Siap Saji. berikut
penjelasan terkait analisis kelayakan non finansial pada usaha sayuran segar PT.
Analisis aspek hukum ini memiliki tujuan untuk meninjau apakah PT.
Sayuran Siap Saji layak untuk dijalankan dari aspek hukum. Terdapat beberapa hal
yang menjadi kriteria kelayakan yaitu memiliki bentuk badan usaha, memiliki tanda
daftar perusahaan, memiliki izin atas usaha, serta status tanah yang didirikannya
PT. Sayuran Siap Saji memiliki bentuk badan hukum yaitu PT (Perseroan
Terbatas). Lalu PT. Sayuran Siap Saji memiliki tanda daftar perusahaan yang
Perusahaan ini dilakukan tiga bulan setelah perusahaan dibentuk. Dalam pendirian
usaha PT. Sayuran Siap Saji sudah mengantongi sertifikat HACCP untuk menjaga
kualitas bahan baku dari adanya kandungan bahaya didalamnya, dan Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) dimana surat ini dikeluarkan berdasarkan jenis usaha
Indikator kelayakan ini dipenuhi oleh PT. Sayuran Siap Saji dengan
mengantongi surat izin usaha sebagai salah satu syarat kelayakan aspek
hukum.
Indikator kelayakan ini dipenuhi oleh PT. Sayuran Siap Saji dengan
Indikator kelayakan ini dipenuhi oleh PT. Sayuran Siap Saji dimana
dinilai penting agar memiliki status legal dan diakui oleh negara. Usaha di PT.
Sayuran Siap Saji layak dijalankan menurut aspek hukum. Hal ini sesuai dengan
kriteria kelayakan aspek hukum menurut Kasmir dan jakfar (2016:34-36) yang
telah dipenuhi yaitu memiliki badan hukum, mengantongi izin usaha, mengantongi
65
5.1.2 Aspek Pasar dan Pemasaran
Pada analisis aspek pasar pemasaran berkaitan dengan target pasar dan
bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji. Target pasar yang
dituju oleh PT. Sayuran Siap Saji meliputi berbagai macam kalangan, mulai dari
konsumen akhir yang menikmati produk siap saji, restoran siap saji serta pasar
swalayan sebagai distributor produk yang menjadi target pasar. Berikut ini
penjelasan terkait bauran pemasaran yang dilaksanakan PT. Sayuran Siap Saji.
1. Bauran Pemasaran
a. Tempat
Tempat pada bauran pemasaran terkait dengan penentuan lokasi usaha serta
proses distribusi produk sampai pada tangan konsumen. PT. Sayuran Siap Saji
menentukan tempat untuk penjualan yang dituju adalah masyarakat yang berada di
daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Berdasarkan hal ini dikarenakan target pasar
yang menginginkan gaya hidup sehat dan instan berada di daerah Jabodetabek.
Serta hampir seluruh restoran dan makanan cepat saji tersebar di daerah
Jabodetabek. Selama proses distribusi produk dilakukan pada pagi hari ke berbagai
tujuannya agar produk yang diterima oleh konsumen dalam kondisi segar. Mobil
armada, diantaranya 5 mobil biasa dan 5 mobil chiller. Jarak tempuh maksimal
distribusi produk. Hal ini karena terdapat kendala selama perjalanan proses
66
distribusi yaitu terkait cuaca, kemacetan dalam perjalanan, dan kendala di luar
prediksi lainnya.
b. Produk
untuk sayuran siap saji dalam kemasan. Produk yang dijual oleh PT. Sayuran Siap
Saji terdiri dari sayuran segar dan sayuran siap saji atau fresh cut. Perbedaan produk
yang diproduksi oleh PT. Sayuran Siap Saji dengan produk lain yaitu memiliki
banyak variasi bentuk, jenis produk, kualitas produk, serta keamanan dan
kehigienisan produk. PT. Sayuran Siap Saji menjaga mutu dari produk yang
diproduksi dengan mengikuti standar mutu makanan, yaitu produk yang dihasilkan
tidak boleh busuk, segar, tidak berubah warna, tidak berubah bentuk, dan kondisi
dalam chiller agar mencegah pembusukan sayur lebih awal sehingga produk yang
diterima konsumen dalam keadaan segar. Sayuran segar yang dijual dikemas dalam
plastik berukuran 250 gr dan 500 gr. Sedangkan produk siap saji dikemas dalam
bentuk cup terdiri dari berbagai jenis ukuran yaitu ukuran 150 gr dan 250 gr. Daya
simpan produk setelah produk jadi selama 7 sampai 10 hari untuk sayuran ready to
eat, sedangkan daya simpan produk buah dapat disimpan lebih dari 1 minggu.
c. Harga
Pemilihan harga yang berlaku untuk produk sayuran fresh cut dan sayuran
segar PT Sayuran Siap Saji yaitu berkisar antara Rp. 9.000 sampai Rp. 68.000 per
kg untuk rincian harga dan komoditas sayuran dapat dilihat pada Lampiran 2.
d. Promosi
67
Bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji adalah
penjualan secara personal. Hal ini dilakukan bertujuan agar sesuai dengan target
pasar. Promosi secara personal dilakukan ke beberapa restoran siap saji dan pasar
PT. Sayuran Siap Saji mudah untuk melakukan promosi produknya. Selain itu,
promosi gencar dilakukan dengan media sosial serta website resmi PT. Sayuran
Siap Saji. Dengan melakukan bentuk promosi tersebut dinilai sudah sesuai dengan
target produksi dan target pasar PT. Sayuran Siap Saji. Sehingga tidak
Tahapan tata niaga produk PT. Sayuran Siap Saji melibatkan petani –
produsen (PT. Sayuran Siap Saji) – konsumen perusahaan – konsumen akhir. Petani
menjual bahan baku sayuran kepada PT. Sayuran Siap Saji sebagai petani mitra.
Rata-rata harga jual bahan baku sayuran yang dijual petani kepada PT. Sayuran
Siap Saji seharga Rp. 14.043. Harga yang dijual oleh petani sesuai dengan
kesepakatan awal antara petani dengan PT. Sayuran Siap Saji. Setelah bahan baku
diterima oleh PT. Sayuran Siap Saji dilakuan pengolahan sayur sampai menjadi
produk siap jual. Produk siap jual tersebut dijual kepada konsumen perusahaan
dengan rata-rata harga yang dijual oleh PT. Sayuran Siap Saji seharga Rp. 20.931.
Adapun sistem pembayaran yang dilakukan berdasarkan bahan baku yang diterima.
Pada saat bahan baku tiba dilakukan pengecekan terlebih dahulu agar data yang ada
68
dengan bahan baku yang diterima sesuai. Apabila bahan baku yang diterima kurang
atau lebih dari data yang ada, maka bahan baku yang dibayarkan sesuai dengan
Pada indikator kelayakan usaha PT. Sayuran Siap Saji ini produk yang
dihasilkan oleh PT. Sayuran Siap Saji dapat bersaing dengan produk
sejenisnya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa PT. Sayuran Siap Saji masih bisa
merupakan produk yang sesuai dengan standar mutu perusahaan. Maka dari
itu, usaha PT. Sayuran Siap Saji memenuhi kriteria kelayakan dari segi
Harga yang ditetapkan oleh PT. Sayuran Siap Saji sesuai dengan harga
pokok penjualan. Penentuan harga ini dapat bersaing karena harga yang
dijual oleh PT. Sayuran Siap Saji lebih murah dibandingkan dengan
kompetitor sejenis hal ini karena perusahaan menekan pada biaya kemasan.
Salah satu kompetitor PT. Sayuran Siap Saji yaitu PT. Momenta Agrikultura
69
Promosi yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji dinilai sudah efektif hal
ini karena PT. Sayuran Siap Saji sudah memiliki pasar tetap dari perusahaan
sebelumnya yaitu PT. Saung Mirwan. Adapun pangsa pasar yang dituju oleh
PT. Sayuran Siap Saji adalah konsumen perusahaan, sehingga PT. Sayuran
Siap Saji sudah dinilai efektif dengan promosi yang telah dilakukan.
Berdasarkan uraian tata niaga produk pada penjelasan diatas, PT. Sayuran
Siap Saji dinilai memiliki saluran distribusi yang tepat. Hal ini dikarenakan
bahan baku yang dibutuhkan oleh PT. Sayuran Siap Saji mudah didapatka
karena sudah bermitra dengan petani lalu PT. Sayuran Siap Saji sudah
menentukan harga beli bahan baku dari pertani. Selain itu, untuk proses
perusahaan sudah dinilai efektif karena PT. Sayuran Siap Saji dapat
menekan biaya promosi. Karena pangsa pasar PT. Sayuran Siap Saji adalah
konsumen perusahaan. Maka dari itu, PT. Sayuran Siap Saji memenuhi
Tersedianya pangsa pasar oleh PT. Sayuran Siap Saji dinilai dari permintaan
produk tiap tahunnya. Adapun permintaa produk pada tahun 2020 sebesar
700 ton lalu pada tahun 2021 sebesar 770 ton. Hal ini dapat membuktikan
bahwa PT. Sayuran Siap Saji memiliki memenuhi kriteria kelayakan yaitu
70
Lokasi usahha PT. Sayuran Siap Saji berada di Kabupaten Bogor. Hal ini
dinilai penentuan yang tepat karena lokasi tersebut dekat dengan bahan baku
dan mudah untuk dilakukan proses distribusi produk ke pasar tujuan yaitu
daerah Jabodetabek. Maka dari itu, PT. Sayuran Siap Saji memenuhi kriteria
memberikan hasil yaitu hal yang dikaji terkait potesi pasar mencakup analisis
permintaan dan penawaran serta bauran pemasaran. Pada analisis permintaan dan
pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan tempat. Pada aspek produk
dijelaskan terkait jenis produk, bentuk produk, serta keunggulan produk, untuk
harga jual sebesar Rp. 8.000 – Rp. 28.000 per kg, lalu promosi yang dilakukan
media sosial dan konsumen dari usaha sebelumnya, dan tempat sesuai dengan
penentuan lokasi penjualan agar efektif dan efisien. Berdasarkan hasil penelitian
Yanti (2014) dan penelitian ini memberikan hasil yang layak bagi masing-masing
kriteria kelayakan aspek pasar dan pemasaran mengacu pada Nurmalina dkk.
(2018).
sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji terkait ketepatan lokasi, luas produksi, layout
baku selama proses produksi. Berikut analisis kelayakan usaha sayuran segar PT.
71
1. Lokasi dan Luas produksi
Lokasi produksi PT. Sayuran Siap Saji bertempat di Jl. Cikopo Selatan No.
134 Kec. Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Terdapat beberapa alasan memilih
lokasi usaha di tempat tersebut. Salah satu alasan memilih lokasi usaha tersebut
Bahan baku yang diperoleh mayoritas berasal dari petani Kota Bogor
dimana lokasi ini berdekatan dengan sumber daya yang akan didapatkan. Walaupun
beberapa petani mitra terdapat di daerah Lembang dan Garut. Pengiriman bahan
baku ini dilakukan setiap hari sesuai dengan permintaan pasar. Dengan pemilihan
lokasi ini, dapat menghemat waktu serta biaya transportasi untuk mengambil bahan
baku. Lokasi PT. Sayuran Siap Saji ini dikategorikan sebagai lokasi strategis.
Dimana lokasi ini berada di tengah-tengah antara bahan baku dan pasar yang akan
dituju. Lokasi pasar yang dituju oleh PT. Sayuran Siap Saji terdapat di Jabodetabek.
Bahan baku yang digunakan oleh PT.Sayuran Siap Saji harus memenuhi
standar mutu yang tinggi. Kualitas bahan baku yang diperoleh harus dalam kondisi
tidak ada cacat, tidak berbau, warna dan bentuk tidak rusak, tidak ada bahan kimia
berbahaya, tidak busuk, serta kandungan nutrisi yang terjaga. Penentuan harga
bahan baku ditentukan berdasarkan kontrak awal PT. Sayuran Siap Saji dengan
petani mitra.
Penentuan lokasi PT. Sayuran Siap Saji juga melalui pertimbangan dari
tenaga kerja yang akan diserap oleh perusahaan. Dimana mayoritas tenaga kerja
berasal dari daerah Bogor baik tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja harian.
72
Meskipun terdapat beberapa tenaga kerja yang berasal dari luar Bogor yang
PT. Sayuran Siap Saji memiliki beberapa ruang di atas lahan seluas 4.000
m2 dan ruang parkir yang cukup luas untuk kendaraan karyawan dan perusahaan.
Terdapat ruang produksi berada pada ujung lokasi usaha berdekatan dengan mess
karyawan dan kantor manajemen. Ruang produksi ini berisi peralatan produksi
yang akan digunakan selama proses produksi. Selama berada didalam ruang
produksi harus menggunakan pakaian produksi serta masker, penutup kepala, serta
Teknologi serta peralatan produksi yang digunakan PT. Sayuran Siap Saji
terdapat Mesin kronen type GS, Mesin centrifuge type MSD-500S, Mesin press,
serta Cool Storage. Mesin kronen type GS berfungsi untuk pemotongan sayuran
fresh cut menjadi bagian bagian kecil yang siap kemas dengan konsistensi potongan
yang seragam. Namun, terdapat beberapa sayuran yang menggunakan pisau sebagai
alat potong manual. Mesin centrifuge type MSD-500S ini berfungsi untuk
meniriskan sayuran yang telah dicuci agar proses penirisan air di sayur lebih cepat
tiris. Mesin press ini berfungsi untuk memberikan tekanan pada kemasan sayuran
fresh cut agar kedap udara sehingga sayuran dapat tahan lama. Cool storage
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sayuran dalam suhu rendah atau bisa
disebut ruang dingin. Ruang dingin ini digunakan untuk menyimpan sayuran untuk
73
Produksi yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji berkisar antara 40-45
ton perbulan,. Hal ini menyesuaikan dengan permintaan pasar. Adapun skala
produksi pada PT. Sayuran Siap Saji adalah sebesar 80%. Dimana angka ini
diperoleh dari mengefisiensikan bahan baku yang diperoleh dari petani, sehingga
bahan baku yang terbuang kurang lebih sebesar 20% dari total produksi.
Adapun proses produksi yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji terdiri
penyimpanan. Pada tahap penyortiran dilakukan sortir bahan baku yang berkualitas
baik dan kualitas kurang baik. Dilakukan pengecekan agar tidak ada bahan baku
yang busuk dan mengalami kerusakan. Pada tahap ini pula dilakukan pencatatan
bahan baku yang masuk terlebih dahulu, kelompok sayuran daun dapat disimpan
dalam cool storage untuk menghambat proses respirasi dan transpirasi pada sayuran
daun. Sehingga dapat dipastikan bahwa bahan baku yang datang menggunakan
metode First In First Out (FIFO) agar menjaga kualitas produk yang akan
didistribusikan ke pasar.
proses produksi pada tahap ini dilakukan pembersihan ruangan produksi serta
menjalankan SOP yang telah ditentukan bagi para pekerja, yaitu menggunakan
pakaian produksi, masuk dalam ruang produksi dalam kondisi bersih, serta
menyiapkan alat dan mesin untuk proses pemotongan sayuran dalam kondisi steril.
Setelah alat dan mesin produksi siap digunakan, maka tahap selanjutnya adalah
pengupasan bagian yang tidak diperlukan selama proses pemotongan, lalu sayuran
74
siap dipotong dengan mesin kronen type GS. Adapun pemotongan menggunakan
Tahap pencucian ini dikhususkan untuk sayuran daun hijau saja dengan
menggunakan mesin centrifuge type MSD 500-S karena jenis sayuran ini lebih
mudah untuk menggunakan mesin. Sedangkan jenis sayuran lain dilakukan dengan
Setelah sayuran dalam kondisi bersih dan kering, siap untuk dikemas. Pada
tahap pengemasan ini terdapat beberapa jenis kemasan, yaitu kemasan 250 gr, 500
gr, dan 1 kg. Dalam masing-masing kemasan sayuran terdapat tanggal produksi dan
Berdasarkan indikator kelayakan usaha PT. Sayuran Siap Saji aspek teknis
sebagai berikut:
a. Menggunakan masker
75
d. Menggunakan sarung tangan
memenuhi kriteria kelayakan usaha. Meskipun dalam indikator ke tujuh yaitu skala
produksi yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji tidak 100% terjual. Hal ini
karena produk yang dihasilkan merupakan produk sayuran segar dan sayuran fresh
cut maka terdapat susut bobot dari bahan baku. Namun, hal tersebut tepat
memberikan kelayakan bagi PT. Sayuran Siap Saji karena produk yang dihasilkan
memberikan hasil yaitu mencakup lokasi bisnis yang terdiri dari bahan baku dan
tenaga kerja, peralatan produksi serta proses produksi. Lokasi bisnis ditentukan
berdasarkan jarak antara sumber bahan baku dengan tenaga kerja, peralatan yang
digunakan yaitu mesin kronen type GS 10 dan mesin centriifuge type MSD-500S,
pengemasan produk. Berdasarkan hasil penelitian Yanti (2014) dan penelitian ini
memberikan hasil yang layak bagi masing-masing kriteria kelayakan aspek teknis
Pada penelitian ini, aspek manajemen dan organisasi merupakan salah satu
aspek penting. Hal ini dikarenakan pada aspek ini menganalisis terkait fungsi
manajemen pada PT. Sayuran Siap Saji. Fungsi manajemen yang akan dianalisis
76
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan. Pada fungsi
manajemen, tahap perencanaan dilakukan oleh para direksi dan pemimpin tingkat
atas PT. Sayuran Siap Saji. Hal ini bertujuan untuk membuat rencana strategis
bisnis dalam melakukan Usaha di PT. Sayuran Siap Saji. Para direksi dan pemimpin
tingkat atas melakukan pengawasan juga terhadap para karyawan yang bekerja di
bawahnya bertujuan agar selama pelaksanaan usaha output yang dihasilkan sesuai
dengan rencana.
Pada tahap pengorganisasian PT. Sayuran Siap Saji membuat suatu struktur
organisasi dengan tujuan agar tugas dan kewajiban yang dijalankan sesuai dengan
dengan bidang dan keahlian masing-masing. Hal ini bertujuan agar Usaha di PT.
Sayuran Siap Saji berjalan sesuai rencana. Adapun pegawai yang bekerja di PT.
Sayuran Siap Saji memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian. Pegawai
yang bekerja pada posisi manajerial bertugas untuk melakukan administrasi serta
manajemen bisnis, sedangkan pegawai yang bekerja pada posisi produksi dan
dengan arahan manajemen. Berikut struktur organisasi yang ada di PT. Sayuran
77
Direktur
Direktur Direktur
operasional Keuangan
Administrasi
General keuangan
Pemasaran Kemasan Komoditas
affairs
Penerima Akuntan
Distribusi Produksi SDM
Bahan
Baku
Pemasaran Komoditas
Proses Inventaris
digital hijau
Komoditas
QC Perawatan
lain
1. Direktur
Tugas pokok dan fungsi dari direktur adalah melakukan peran manajerial
tingkat atas yaitu melakukan seluruh fungsi manajemen serta pemberi keputusan
melibatkan internal perusahaan terdiri dari berbagai pegawai yang memiliki posisi
78
melakukan kerjasama baik kepada investor maupun perusahaan distributor. Selain
2. Direktur Operasional
serta general affairs. Tugas pokok dan fungsi direktur operasional yaitu
dilakukan sesuai dengan SOP, memastikan bahan baku yang digunakan tersedia
3. Direktur Keuangan
79
laporan keuangan dari bagian administrasi keuangan. Serta melakukan evaluasi
penelitian dari Yanti (2014) dan penelitian ini memberikan hasil yang layak bagi
Hal ini dapat dilihat pada aktivitas produksi oleh perusahaan. Apabila salah
satu jabatn tidak menjalankan tugasnya dengan baik akan berakibat pada
proses produksi atau kegiatan pada PT. Sayuran Siap Saji. Maka dari itu,
serta dilakukan evaluasi kinerja setiap bulannya. Maka dari itu, indikator
pengevaluasian. Hal ini telah dijalankan oleh seluruh karyawan yang ada di
PT. Sayuran Siap Saji dinilai dari berjalannya usaha sampai saat ini. Maka
dari itu, PT. Sayuran Siap memenuhi kriteria kelayakan fungsi manajemen
80
Indikator ini sudah dipenuhi oleh PT. Sayuran Siap Saji karena sudah
masing-masing jabatan.
stakeholder, tentu dampak yang ingin dirasakan adalah dampak positif. Pada
penelitian ini dilakukan analisis aspek ekonomi dan sosial terhadap kelayakan
usaha PT. Sayuran Siap Saji. Aspek ekonomi dan sosial tentu akan dirasakan oleh
dalam aspek ekonomi dan sosial dalam penelitian kelayakan usaha sayuran segar
pada PT. Sayuran Siap Saji adalah dampak positif yang dirasakan oleh berbagai
stakeholder.
kerja di PT. Sayuran Siap Saji merupakan masyarakat sekitar. Hal ini menunjukan
bahwa PT. Sayuran Siap Saji memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar
pada aspek ekonomi dan sosial dimana PT. Sayuran Siap Saji menyerap tenaga
pendapatan. Disisi lain dampak positif yang dirasakan oleh PT. Sayuran Siap Saji
yaitu dengan merekrut tenaga kerja masyarakat sekitar, PT. Sayuran Siap Saji dapat
memberikan upah sesuai dengan ketentuan daerah, hal ini dapat menurunkan biaya
tenaga kerja dibandingkan dengan merekrut tenaga kerja dari Jakarta. Hal yang
81
dari pajak yang dibayarkan oleh PT. Sayuran Siap Saji. Hal ini memberikan
gambaran bahwa PT. Sayuran Siap Saji memberikan dampak positif bagi para
stakeholder.
Berdasarkan indikator kelayakan tersebut PT. Sayuran Siap Saji telah memenuhi
masing-masing indikator kelayakan aspek ekonomi dan sosial. Hal ini dinilai dari
PT. Sayuran Siap Saji memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar
karena mayoritas tenaga kerja di PT. Sayuran Siap Saji adalah masyarakat sekitar,
sumber daya alam yang digunakan oleh PT. Sayuran Siap Saji yaitu memproduksi
sayuran sehingga tidak memberikan dampak yang negatif bagi sumber daya alam,
lalu PT. Sayuran Siap Saji tidak memberikan konflik bagi masyarakat sekitar
perubahan sosial kearah yang buruk bagi masyarakat sekitar. Hal ini menjelaskan
bahwa PT. Sayuran Siap Saji layak bagi aspek ekonomi dan sosial.
82
5.1.6 Aspek Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
dampak yang dirasa oleh beberapa pihak dari adanya proses produksi sayuran segar
dan fresh cut di PT. Sayuran Siap Saji. Dalam menjalankan suatu usaha tentu PT.
Sayuran Siap Saji menginginkan dampak yang baik bagi lingkungan hidup. Hal ini
dapat dikemukakan bahwa PT. Sayuran Siap Saji tidak memberikan dampak buruk
bagi lingkungan.
Dampak yang diberikan dari produksi sayuran di PT. Sayuran Siap Saji
menjadikan tanah sekitar perusahaan tetap subur serta kualitas air sekitar
perusahaan tetap terjaga. Hal ini karena selama proses produksi sayuran segar di
PT. Sayuran Siap Saji tidak menggunakan bahan kimia dan limbah produksi yang
dihasilkan merupakan limbah organik yang dapat diolah menjadi pupuk organik.
Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan oleh para petani sebagai pupuk
kompos untuk proses budidaya tanaman sayuran. Limbah yang dihasilkan dari
produksi sayuran ini tidak dibiarkan mengendap terlalu lama dalam pembuangan
limbah. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya polusi air yang menyebabkan
2. Limbah tidak memberikan dampak negatif pada kualitas udara dan suara
bagi kualitas udara. Proses produksi sayuran segar dan fresh cut di PT. Sayuran
Siap Saji tidak menimbulkan polusi udara. Hal ini dikarenakan proses produksi
yang dilakukan tidak menimbulkan asap hitam tebal yang menyeruak ke udara,
83
sehingga tidak menyebabkan pencemaran udara bagi masyarakat sekitar. Selain itu,
masih banyaknya pohon rindang sekitar lokasi perusahaan yang membuat kualitas
Proses produksi sayuran segar dan fresh cut di PT. Sayuran Siap Saji tidak
menimbulkan suara bising yang dapat mengganggu masyarakat sekitar. Hal ini
dikarenakan alat dan mesin yang digunakan selama proses produksi tidak
menghasilkan suara bising yang mengganggu. Selain itu, lokasi produksi yang
berada menjorok kedalam dari jalan raya. Sehingga kegiatan produksi tidak
Indikator kelayakan usaha PT. Sayuran Siap Saji aspek analisis dampak
Berdasarkan indikator kelayakan usaha PT. Sayuran Siap Saji aspek AMDAL
memberikan hasil bahwa PT. Sayuran Siap Saji tidak memberikan dampak negatif
dari proses produksi yang dilakukannya. PT. Sayuran Siap Saji sudah melakukan
efek negatif bagi masyarakat sekitar dengan adanya produksi yang dilakukan oleh
84
5.2 Nilai Investasi dan Kas Bersih
Biaya investasi produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar di PT. Sayuran
Siap Saji terdiri dari beberapa aset yang digunakan perusahaan bertujuan untuk
menunjang proses produksi hingga aset tersebut tidak bernilai secara ekonomis.
Modal yang digunakan oleh PT. Sayuran Siap Saji yaitu menggunakan modal
perusahaan sebesar 75% diperoleh dari laba ditahan dari perusahaan sebelumnya
yaitu PT. Saung Mirwan dan modal pribadi sebesar 25%. Adapun modal yang
berasal dari negara Belanda berupa mesin produksi diberikan dalam bentuk hibah
kepada PT. Sayuran Siap Saji. Adapun modal dalam bentuk hibah tersebut berupa
mesin potong sayuran. Adapun perhitungan biaya investasi yang dilakukan oleh PT.
Sayuran Siap Saji tahun 2011 tidak memasukan perhitungan mesin atau alat potong
sayuran yang dihibahkan oleh Belanda kepada PT. Sayuran Siap Saji. Melainkan
perhitungan biaya investasi meliputi perhitungan yang dilakukan oleh PT. Sayuran
Siap Saji terhitung dari awal pembentukan perusahaan pada tahun 2011. Berikut
biaya investasi yang terdiri dari beberapa aset terdapat pada Tabel 6 dibawah ini.
85
Tabel 6. Biaya Investasi Produksi Sayuran PT. Sayuran Siap Saji tahun 2011
Umur
Harga Satuan
No Uraian Unit Total Harga (Rp) Ekonomis
(Rp)
(Tahun)
Bangunan
1 100 m2 1.000.000 100.000.000 30
Greenhouse
Bangunan Mess
2 45 m2 1.000.000 45.000.000 30
Karyawan
3 Bangunan Pabrik 500 m2 1.000.000 500.000.000 30
4 Bangunan Kantor 150 m2 1.000.000 150.000.000 30
Mesin kronen Type
5 1 Buah 53.00.000 53.000.000 10
GS
Mesin Centrifuge
6 1 Buah 34.000.000 34.000.000 10
type MSD 500-S
7 Mesin Press 3 Buah 500.000 1.500.000 10
8 Cool Storage 1 Buah 100.000.000 100.000.000 10
9 Box 60 Buah 30.000 1.800.000 5
10 Pisau 15 Buah 20.000 300.000 5
11 Ac Besar 3 Buah 10.000.000 30.000.000 10
12 Ac Kecil 2 Buah 2.500.000 5.000.000 10
13 Mobil 9 Buah 150.000.000 1.350.000.000 10
14 Mobil Chiller 5 Buah 250.000.000 1.250.000.000 10
15 Baju Produksi 25 Buah 50.000 1.250.000 2
Total Biaya Investasi 3.621.850.000
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 6 terdiri dari biaya investasi berupa aset PT. Sayuran
Siap Saji yang akan digunakan selama proses produksi. Terdapat total biaya
investasi pada tahun pertama PT. Sayuran Siap Saji yaitu sebesar
investasi PT. Sayuran Siap Saji yaitu bangunan greenhouse, bangunan mess,
86
bangunan kantor, bangunan pabrik, mesin untuk produksi, alat produksi, Ac besar,
Ac kecil, serta alat transportasi. Biaya yang terbilang cukup besar yang dikeluarkan
untuk investasi yaitu biaya pembelian mobil chiller, mobil distribusi, serta
Rp.1.250.000.000 untuk pembelian lima buah mobil chiller yang digunakan untuk
mengantar produk sayuran ke beberapa konsumen. Hal ini bertujuan agar produk
yang diterima oleh konsumen dalam kondisi segar. Lalu biaya mobil distribusi
untuk mengambil bahan baku dari berbagai mitra petani dan sebagai alat distribusi
Rp.500.000.000 dengan luas 500 m2. Tujuannya yaitu sebagai lokasi produksi
5.2.1 Penyusutan
Biaya penyusutan pada produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
Sayuran Siap Saji merupakan distribusi biaya yang dilakukan secara sistematis dari
aset investasi yang disusutkan selama masa ekonomis aset. Adapun masa ekonomis
aset tersebut merujuk pada Peraturan Kementerian Keuangan No. 96 tahun 2009
tentang jenis jenis harta yang termasuk dalam kelompok harta berwujud bukan
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji dapat dilihat pada Tabel
7 sebagai berikut.
87
Tabel 7. Penyusutan PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2011
Umur Ekonomis
No Uraian Penyusutan (Rp)
(Tahun)
1 Bangunan Greenhouse 30 3.333.333
2 Bangunan Mess Karyawan 30 1.500.000
3 Bangunan Pabrik 30 16.666.667
4 Bangunan Kantor 30 5.000.000
5 Mesin kronen Type GS 10 5.300.000
Mesin Centrifuge type MSD 500-
6 10 3.400.000
S
7 Mesin Press 10 150.000
8 Cool Storage 10 10.000.000
9 Box 5(2) 180.000
10 Pisau 5(2) 30.000
11 Ac Besar 10 3.000.000
12 Ac Kecil 10 500.000
13 Mobil 10 135.000.000
14 Mobil Chiller 10 125.000.000
15 Baju Produksi 2(5) 125.000
Total Penyusutan 309.185.000
Sumber: Lampiran 4
Sayuran Siap Saji sebesar Rp. 309.185.000 yang dikeluarkan pada tahun 2011.
Nilai biaya penyusutan ini diperoleh dari masing-masing aset sesuai dengan umur
ekonomisnya. Aset yang dihitung pada biaya penyusutan ini adalah bangunan
dan alat produksi, serta alat transportasi PT. Sayuran Siap Saji.
88
5.2.2 Biaya Tetap
produksi. Struktur biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Adapun
perhitungan biaya tetap dan biaya variabel produksi sayuran fresh cut dan sayuran
segar PT. Sayuran Siap Saji diukur pada tahun berjalan yakni produksi tahun 2021.
Biaya tetap merupakan biaya yang pasti dikeluarkan oleh perusahaan dalam
jumlah tetap tanpa dipengaruhi oleh jumlah produksi dalam satuan waktu. Biaya
tetap produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji yaitu Gaji
karyawan manajemen, biaya perawatan mesin, dan biaya telepon. Adapun biaya
tetap PT. Sayuran Siap Saji dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini.
Berdasarkan Tabel 8 terdapat total biaya tetap PT. Sayuran Siap Saji sebesar
Rp.809.545.000. Total biaya tetap ini diperoleh dari gaji karyawan, biaya perawatan
mesin, dan biaya telepon. Komponen gaji karyawan manajemen meliputi delapan
orang yang memiliki jabatan struktural di PT. Sayuran Siap Saji. Biaya gaji
karyawan manajemen selama satu tahun yaitu sebesar Rp. 780.650.000. Hal ini
berarti biaya gaji karyawan manajemen selama satu bulan yaitu sebesar Rp.
89
65.154.068 dengan beban rata-rata 1 orang karyawan manajemen sebesar Rp.
8.131.771.
mesin ini dilakukan rutin selama satu bulan sekali dengan melakukan perawatan
terhadap mesin centrifuge dan mesin kronen. Biaya perawatan mesin selama satu
tahun sebesar Rp. 15.195.000. Biaya yang dikeluarkan oleh PT. Sayuran Siap Saji
Komponen biaya tetap selanjutnya yaitu biaya telpon. Biaya telpon ini
merangkap dengan biaya internet bulanan. Biaya telepon selama satu tahun sebesar
Rp. 13.700.000. Hal ini berarti jumlah biaya telpon yang harus dikeluarkan PT.
Sayuran Siap Saji selama satu bulan sebesar Rp. 1.141.666 dengan beban dua paket
menyesuaikan dengan jumlah produksi dalam satuan waktu. Adapun biaya variabel
pada PT. Sayuran Siap Saji diantaranya biaya bahan baku, biaya kemasan plastik,
biaya kemasan cup, biaya listrik, biaya transportasi, gaji karyawan produksi, biaya
label, dan biaya promosi. Berikut ini tersaji pada Tabel 9 rincian biaya variabel
produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji.
90
Tabel 9. Biaya Variabel PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
No Uraian Jumlah Biaya (Rp)
1 Biaya Bahan Baku 9.490.000.000
2 Biaya Kemasan plastik 55.000.000
3 Biaya Kemasan Cup 45.000.000
4 Biaya Listrik 155.000.000
5 Biaya Transportasi 515.000.000
6 Gaji Karyawan Produksi 630.000.000
7 Biaya Label 20.300.000
8 Biaya Promosi 27.000.000
Total Biaya Variabel 10.937.300.000
Sumber: Lampiran 3.B
Berdasarkan Tabel 9 total biaya variabel PT. Sayuran Siap Saji sebesar Rp.
Komponen biaya variabel pertama yaitu biaya bahan baku. Biaya bahan baku yang
dikeluarkan sebesar Rp. 9.490.000.000. Biaya baku ini jumlah keseluruhan bahan
baku selama satu tahun produksi. Sumber biaya bahan baku berasal dari petani
mitra. Bahan baku yang digunakan selama proses produksi terdiri dari beberapa
yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp. 55.000.000. Setiap satu kali
produksi membutuhkan kurang lebih 10 pack kemasan plastik, dimana satu pack
kemasan tersebut berisi 1.000 buah kemasan plastik. Kemasan plastik digunakan
sebagai kemasan produk sayuran segar. Kemasan plastik yang digunakan selama
proses produksi yaitu kemasan plastik dengan ukuran 250 gr dan 500 gr. Biaya
kemasan plastik per pack sebesar Rp. 458.333. Hal ini berarti biaya yang
91
Salah satu kemasan yang digunakan oleh PT. Sayuran Siap Saji yaitu
kemasan dalam bentuk cup. Kemasan jenis cup ini digunakan untuk produk yang
siap makan atau produk dalam bentuk potongan-potongan siap saji. Ukuran
kemasan cup terdiri dari 150 gr dan 250 gr. Biaya yang dibutuhkan dalam satu tahun
untuk kemasan cup sebesar Rp. 45.000.000. Angka ini didapat dari jumlah cup yang
dibutuhkan dalam satu kali produksi yaitu sebanyak 1.000 buah dengan harga per
buahnya sebesar Rp. 3.750. Artinya biaya yang dikeluarkan dalam satu kali
penggunaan listrik yang digunakan selama proses produksi di PT. Sayuran Siap
Saji. Listrik digunakan tentu untuk menunjang proses produksi sayuran fresh cut
dan sayuran segar di PT. Sayuran Siap Saji. Penggunaan listrik sebagai sumber daya
yang dikeluarkan selama satu tahun yaitu sebesar Rp. 155.000.000. Hal ini berarti
biaya listrik perbulan yang harus dikeluarkan PT. Sayuran Siap Saji sebesar Rp.
12.916.667.
Siap Saji. Transportasi dilakukan untuk melakukan proses distribusi produk sampai
ke konsumen dan mengambil bahan baku dari petani mitra. Adapun biaya
transportasi produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji
selama satu tahun sebesar Rp. 515.000.000. Biaya transportasi dikeluarkan setiap
hari setiap bulannya karena proses distribusi dan pengambilan bahan baku
dilakukan hampir setiap hari. Biaya transportasi yang dikeluarkan termasuk biaya
92
bensin dan ongkos supir. Biaya yang dikeluarkan per harinya yaitu sebesar Rp.
1.430.556. Hal ini berarti biaya transportasi yang dikeluarkan selama satu bulan
Gaji karyawan produksi merupakan salah satu komponen biaya variabel PT.
Sayuran Siap Saji. Adapun biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp.
630.000.000. Angka tersebut diperoleh dari jumlah karyawan produksi atau tenaga
kerja harian sebanyak 25 karyawan dengan gaji per orang per bulannya yaitu
sebesar Rp. 2.100.000. Artinya, gaji karyawan produksi yang harus dikeluarkan
selama satu bulan sebesar Rp. 52.500.000. Gaji yang diberikan kepada karyawan
produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar di PT. Sayuran Siap Saji meliputi
Komponen biaya selanjutnya yaitu biaya label produk PT. Sayuran Siap
Saji. Label produk pada produksi sayuran fresh cut dan sayuran segar di PT.
Sayuran Siap Saji bertujuan untuk memberikan informasi terkait nama produk,
informasi lainnya. Adapun biaya label yang dikeluarkan selama satu tahun produksi
sebesar Rp. 20.300.000. Angka tersebut berasal dari jumlah label yang digunakan
selama satu kali produksi yaitu sebanyak 56.389 buah dengan harga per buahnya
sebesar Rp. 30. Hal ini berarti biaya label dalam satu kali produksi sebesar Rp.
1.691.670.
Biaya promosi merupakan salah satu komponen biaya variabel PT. Sayuran
Siap Saji. Promosi dilakukan untuk mempromosikan produk yang dijual oleh PT.
93
Sayuran Siap Saji. Biaya yang dikeluarkan PT. Sayuran Siap Saji untuk promosi
selama satu tahun sebesar Rp. 27.000.000. Kegiatan promosi yang dilakukan PT.
Sayuran Siap Saji setiap tahunnya sebanyak empat kali promosi. Biaya yang
dibutuhkan setiap promosi sebesar Rp. 6.750.000. Biaya promosi yang dikeluarkan
ini mencakup biaya promosi media sosial, website, maupun bentuk promosi
lainnya.
Kas bersih usaha sayuran PT. Sayuran Siap Saji merupakan penjumlahan
seluruh uang yang masuk dan keluar pada PT Sayuran Siap Saji mulai dari investasi
aliran kas masuk bersih atau keuntungan yang diperoleh oleh PT. Sayuran Siap Saji.
dengan penyusutan. Adapun perhitungan kas bersih Usaha di PT. Sayuran Siap Saji
Tabel 10. Kas Bersih (Proceed) PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Inflow 15.036.897.000
2 Outflow (a)+(b)+(c) 14.385.195.000
5.1 Biaya Investasi 2.638.350.000
5.2 Biaya Tetap 809.545.000
5.3 Biaya Variabel 10.937.300.000
3 KsPUS (1) - (2) 651.702.000
4 Pajak (2,5% ) ((2,5%)(3)) 16.292.550
5 KSPUS (3) - (4) 635.409.450
6 Penyusutan 309.185.000
7 AKBUS (5) + (6) 944.534.450
Sumber : Lampiran 6
94
Berdasarkan Tabel 10 menjelaskan terkait kas bersih (proceed) PT. Sayuran
Siap Saji tahun 2021. Kas bersih PT. Sayuran Siap Saji tahun 2021 sebesar Rp.
penyusutan sebesar Rp. 309.185.000. Adapun perhitungan aliran kas bersih tahun
usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji dapat dikatakan
layak atau tidak ditinjau dari aspek finansial. Adapun komponen perhitungan
analisis kelayakan finansial yaitu metode analisis NPV, B/C Rasio, IRR, BEP,
perhitungan nilai saat ini yang didapat dari hasil keuntungan setelah pajak dikurangi
menggunakan tingkat inflasi Indonesia tahun 2011 - 2021 sebesar 4%. Adapun hasil
perhitungan NPV selama 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini.
95
Tabel 11. Analisis Net Present Value (NPV) Usaha Sayuran Fresh Cut dan
Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2011 – 2021
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
- - -
140.576 495.600 759.292. 1.804.53 2.410.13 2.747.88 2.688.20 635.409
KSPUS 3.531.30 60.277. 1.323.06
.475 .300 950 9.750 8.575 3.450 3.025 .450
3.750 425 2.325
Penyus 309.185. 309.185 309.185 309.185 309.185. 309.185. 309.185. 309.185. 309.185. 309.185. 309.185
utan 000 .000 .000 .000 000 000 000 000 000 000 .000
- -
AKBU 449.761 248.907 804.785 1.068.47 2.113.72 2.719.32 3.057.06 2.997.38 944.594
3.222.11 1.013.87
S .475 .575 .300 7.950 4.750 3.575 8.450 8.025 .450
8.750 7.325
df
1 0,96 0,92 0,88 0,85 0,82 0,79 0,75 0,73 0,70 0,67
(3,8%)
- - -
135.169 440.586 649.046. 1.426.15 1.831.50 2.007.85 1.888.69 429.259
PV 3.531.30 55.729. 1.087.46
.687 .862 795 3.976 7.235 1.521 5.788 .856
3.750 867 0.788
511.927.
NPV
317
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 11 menyajikan hasil NPV usaha sayuran fresh cut dan
sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji tahun 2021. Hasil NPV usaha sayuran fresh
cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji tahun 2021 sebesar Rp. 511.927.317.
Hal ini berarti nilai NPV yang diperoleh yaitu Rp. 511.927.317>1 atau bernilai
positif. Adapun kriteria kelayakan usaha apabila NPV>1 maka usaha dapat
dikatakan layak untuk dijalankan. Maka, berdasarkan hasil perhitungan NPV, usaha
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji layak untuk dijalankan.
Penelitian Yanti (2014) dengan judul penelitian yaitu Studi Kelayakan dan
Evaluasi Keuangan Sayuran Fresh Cut Pada PT. Sayuran Siap Saji Kabupaten
hasil NPV antara penelitian Yanti (2014) dengan penelitian ini yaitu pada penelitian
ini jumlah NPV didapatkan dari jumlah penjualan riil dan menggunakan suku bunga
sebesar 4%. Sedangkan pada penelitian Yanti (2014) menggunakan prediksi jumlah
penjualan dan menggunakan suku bunga sebesar 5,75% pada tahun ke 1 sampai
tahun ke 3 dan 7,5% pada tahun ke 4 sampai tahun ke 10. Perbedaan tersebut tetap
96
memberikan hasil yang layak bagi usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji. Selain itu, perhitungan B/C
Rasio didapatkan dari hasil perbandingan antara NPV positif dengan NPV Negatif
untuk dapat mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap Rp.1 yang
dikeluarkan. Adapun hasil perhitungan B/C Rasio dapat dilihat pada Tabel 12
berikut ini.
Tabel 12. Analisis B/C Rasio Usaha Sayuran Fresh Cut dan Sayuran Segar PT.
Sayuran Siap Saji Tahun 2021
No Uraian Hasil
1 PV Positif 8.752.541.856
2 PV Negatif 4.674.494.407
B/C Rasio 1,87
Sumber : Lampiran 6
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji yaitu sebesar 1,87. Hal
ini berarti apabila diasumsikan pengeluaran sebesar Rp. 1000 dapat memberikan
keuntungan kepada usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap
Saji sebesar Rp. 1.880. Adapun kriteria kelayakan analisis B/C Rasio yaitu apabila
hasil Net B/C Rasio>1 maka usaha dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Maka,
berdasarkan hasil analisis Net B/ C Rasio usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar
PT. Sayuran Siap Saji layak untuk dijalankan selama 10 tahun berjalannya usaha.
97
Perhitungan B/C Rasio diperoleh dari perbandingan antara PV Positif
dengan PV Negatif. PV positif diperoleh dari jumlah PV kas bersih yang bernilai
positif pada tahun 2012, 2014, 2015, 2017,2018,2019,2020, dan 2021. Sedangkan
PV negatif diperoleh dari jumlah PV kas bersih yang bernilai negatif pada tahun
Penelitian Yanti (2014) dengan judul penelitian yaitu Studi Kelayakan dan
Evaluasi Keuangan Sayuran Fresh Cut Pada PT. Sayuran Siap Saji Kabupaten
Bogor menghasilkan nilai B/C Rasio sebesar 2,23. Terdapat perbedaan nilai B/C
Rasio antara penelitian Yanti (2014) dengan penelitian ini yaitu pada penelitian ini
nilai B/C Rasio lebih kecil dibandingkan dengan nilai B/C Rasio pada penelitian
Yanti (2014). Hal ini dikarenakan nilai B/C Rasio pada penelitian Yanti (2014)
menggunakan nilai prediksi sedangkan pada penelitian ini menggunakan nilai riil.
Perbedaan tersebut tetap memberikan hasil yang layak bagi usaha sayuran fresh cut
pengembalian internal usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap
Saji. Analisis ini dilakukan dengan cara menghitung NPV sama dengan nol atau
mendekati nol pada tingkat inflasi tertentu dengan cara trial and error. Tingkat
menggunakan tingkat inflasi Indonesia tahun 2011 - 2021 sebesar 4%. Adapun hasil
perhitungan Internal Rate of Return (IRR) dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.
98
Tabel 13. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Sayuran Fresh Cut dan
Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji pada Tabel 13 menghasilkan nilai
sebesar 4,97%. Hal ini berarti, tingkat pengembalian usaha sebesar 4,97% lebih
besar dari tingkat inflasi yaitu sebesar 4%. Nilai IRR yang diperoleh menggunakan
tingkat inflasi sebesar 4 % dan 5%. Nilai 5% diperoleh dari hasil percobaan trial
and error yang menghasilkan nilai NPV negatif. Adapun kriteria kelayakan analisis
IRR apabila nilai IRR>DR maka usaha dapat dikatakan kayak. Maka, berdasarkan
hasil perhitungan analisis IRR usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
Penelitian Yanti (2014) dengan judul penelitian yaitu Studi Kelayakan dan
Evaluasi Keuangan Sayuran Fresh Cut Pada PT. Sayuran Siap Saji Kabupaten
Bogor) menghasilkan nilai IRR sebesar 24%. Terdapat perbedaan hasil IRR antara
penelitian Yanti (2014) dengan penelitian ini yaitu pada penelitian ini hasil IRR
Yanti (2014) menggunakan suku bunga sebesar 5,75% pada tahun ke 1 sampai
tahun ke 3 dan 7,5% pada tahun ke 4 sampai tahun ke 10. Meskipun terdapat
perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Yanti (2014) hasil IRR yang
diperoleh tetap menghasilkan kelayakan bagi usaha sayuran fresh cut dan sayuran
99
5.3.4 Analisis Break Even Point (BEP)
usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji menghasilkan hasil
yang sama. Hal ini dapat diartikan bahwa metode analisis BEP melakukan
perhitungan yang menghasilkan usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
perhitungan analisis Break Even Point (BEP) terbagi menjadi dua yaitu analisis
Break Even Point (BEP) unit dan Break Even Point (BEP).
perbandingan antara biaya total dengan rata-rata harga jual usaha sayuran fresh cut
dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji. Tujuan dari perhitungan Break Even Point
(BEP) unit yaitu untuk mengetahui jumlah unit penjualan sayuran di PT. Sayuran
Siap Saji untuk mencapai titik impas. Berikut hasil analisis Break Even Point (BEP)
unit usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji pada Tabel
14 di bawah ini.
Tabel 14. Analisis Break Even Point (BEP) Unit Usaha Sayuran Fresh Cut dan
Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
100
Berdasarkan analisis Break Even Point (BEP) unit usaha sayuran fresh cut
dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji pada Tabel 14 hasil yang diperoleh yaitu
sebesar 16.363 kg. Hal ini berarti titik impas unit usaha sayuran fresh cut dan
sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji terdapat pada jumlah unit sebesar 16.363 kg.
Artinya, apabila volume unit yang diproduksi kurang dari 16.363 kg, maka usaha
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji akan merugi. Sebaliknya,
apabila volume unit yang diproduksi lebih dari 16.363 kg, maka usaha sayuran fresh
cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji akan mendapatkan keuntungan.
Pada tahun 2021 produk yang dihasilkan oleh PT. Sayuran Siap Saji terjual
sebanyak 776.660 kg. Selisih antara produk yang terjual dengan BEP unit usaha
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji sebesar 760.297 kg. Hal
ini menunjukan bahwa usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap
Saji layak untuk dijalankan karena produk yang terjual melebihi batas minimum
produk.
perbandingan antara biaya total dengan total unit penjualan usaha sayuran fresh cut
dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji. Tujuan dari perhitungan Break Even Point
(BEP) harga yaitu untuk mengetahui besaran harga jual sayuran di PT. Sayuran
Siap Saji untuk mencapai titik impas. Berikut hasil analisis Break Even Point (BEP)
harga usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji pada Tabel
15 di bawah ini.
101
Tabel 15. Analisis Break Even Point (BEP) Harga Usaha Sayuran Fresh Cut dan
Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
Berdasarkan analisis Break Even Point (BEP) harga usaha sayuran fresh cut
dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji pada Tabel 15 hasil yang diperoleh yaitu
sebesar Rp.18.522. Hal ini berarti titik impas harga usaha sayuran fresh cut dan
sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji terdapat pada rata-rata harga sebesar
Rp.18.522. Artinya, apabila rata-rata harga yang dijual kurang dari Rp.18.522,
maka usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji akan merugi.
Sebaliknya, apabila rata-rata harga yang dijual lebih dari Rp.18.522, maka usaha
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji akan mendapatkan
keuntungan.
Pada tahun 2021 harga jual keseluruhan produk sebesar Rp. 879.113. Selisih
harga jual produk dengan BEP harga sebesar Rp. 860.591. Hal ini menunjukan
bahwa usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji layak untuk
penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi usaha sayuran fresh cut
dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji. Perhitungan analisis payback period
dilakukan dengan membandingkan nilai investasi dengan nilai kas bersih usaha lalu
102
dikali dengan satu tahun. Berikut merupakan hasil perhitungan payback period
usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji dapat dilihat pada
Tabel 16. Analisis Payback Period Usaha Sayuran Fresh Cut dan Sayuran Segar
PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
No Uraian Nilai
1 Investasi (Rp) 3.621.850.000
2 AKBUS (Rp) 944.594.450
Payback Period 3,83
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan analisis payback period usaha sayuran fresh cut dan sayuran
segar PT. Sayuran Siap Saji pada Tabel 16 menghasilkan nilai sebesar 3,83. Hal ini
berarti bahwa pengembalian investasi usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar
PT. Sayuran Siap Saji yaitu selama 3 tahun 9 bulan 28 hari. Maka, berdasarkan
analisis payback period usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap
Saji dapat dikatakan layak karena pengembalian investasi yang dihasilkan kurang
Penelitian Yanti (2014) dengan judul penelitian yaitu Studi Kelayakan dan
Evaluasi Keuangan Sayuran Fresh Cut Pada PT. Sayuran Siap Saji Kabupaten
Bogor) menghasilkan payback periode sebesar 6,22 yaitu 6 tahun 2 bulan 19 hari.
Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yanti (2014) yaitu pada
penelitian ini Payback periode yang dihasilkan sebesar 3,83 yaitu 3 tahun 9 bulan
28 hari. Hal ini dikarenakan kas bersih yang didapat oleh penelitian Yanti (2014)
lebih kecil dari kas bersih pada penelitian ini. Meskipun hasil yang diperoleh
103
berbeda, perhitungan paybac periode pada usaha sayuran fresh cut dan sayuran
segar PT. Sayuran Siap Saji tetap mennghasilkan layak untuk dijalankan.
mengetahui efisiensi investasi usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
Sayuran Siap Saji. Dengan kata lain analisis ini bertujuan untuk mengetahui hasil
yang akan diperoleh dari investasi yang dikeluarkan. Perhitungan analisis Return
pajak dengan total aset usaha. Berikut merupakan hasil perhitungan Return Of
Investment usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji dapat
Tabel 17. Analisis Return Of Investment (ROI) Usaha Sayuran Fresh Cut dan
Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
No Uraian Nilai
1 Keuntungan (Rp) 626.937.324
2 Total Asset (Rp) 3.621.850.000
Return Of Investment (ROI) 17%
Sumber : Lampiran 6
menghasilkan nilai sebesar 0.17. Hal ini berarti investasi yang telah dikeluarkan
memberikan keuntungan senilai 0.17 atau setara dengan hasil pengembalian yang
(ROI) yaitu hasil perhitungan yang diperoleh mendapatkan hasil positif. Maka,
berdasarkan analisis Return Of Investment (ROI) usaha sayuran fresh cut sayuran
segar PT. Sayuran Siap Saji dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
104
5.4 Analisis Switching Value
nilai pengganti yang mudah berubah apabila terjadi perubahan akan memengaruhi
keadaan finansial usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji.
nilai pengganti yang mudah berubah yaitu penurunan harga jual dan kenaikan biaya
variabel. Berikut hasil analisis switching value dengan penurunan harga jual usaha
sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021 terdapat
Tabel 18. Analisis Switching Value dengan Penurunan Harga Jual Usaha Sayuran
Fresh Cut dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
sebesar 0,65%
bahwa usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji tidak layak
untuk dijalankan dengan penurunan harga jual sebesar 0,65% yang dapat
diakibatkan dari kurangnya permintaan dan tingginya penawaran. Hasil analisis ini
menunjukan bahwa PT. Sayuran Siap Saji tidak harus menurunkan harga sebesar
105
0.65%. Apabila perusahaan menurunkan harga jual sebesar 0,65% maka, usaha
hasil yaitu dengan melaukan penurunan harga jual sebesar 0,65%. Hasil analisis
switching value yaitu NPV sebesar -Rp. 42.500.000, IRR sebesar 5%, B/C Rasio
sebesar 0,90, PP sebesar 7,93. Berdasarkan hasil penelitian dari Yanti (2014) dan
penelitian ini memberikan hasil yang tidak layak bagi perusahaan apabila
perhitungan kenaiakan biaya variabel Usaha di PT. Sayuran Siap Saji dengan
persentasi sebesar 0,8%. Berikut hasil analisis switching value dengan kenaikan
biaya usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
Tabel 19. Analisis Switching Value dengan Kenaikan Biaya Usaha Sayuran Fresh
Cut dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021 sebesar 0,8%
bahwa usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji tidak layak
untuk dijalankan dengan kenaikan biaya variabel sebesar 0,8% yang dapat
106
diakibatkan dari tingkat inflasi. Hasil analisis ini menunjukan bahwa PT. Sayuran
Siap Saji tidak harus menaikan biaya variabel sebesar 0,8%. Apabila perusahaan
menurunkan harga jual sebesar 0.8% maka, usaha akan merugi sehingga usaha yang
memberikan hasil yaitu dengan melaukan kenaikan harga input sebesar 0,79%.
Hasil analisis switching value yaitu NPV sebesar -Rp.21.687.000, IRR sebesar 5%,
B/C Rasio sebesar 0,91, PP sebesar 7,83. Berdasarkan hasil penelitian dari Yanti
(2014) dan penelitian ini memberikan hasil yang tidak layak bagi perusahaan
apabila melakukan penurunan harga jual sebesar 0,8% pada penelitian ini dan
dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha PT. Sayuran Siap Saji secara umum
pembahasan dan evaluasi yang telah dilakukan sehingga menghasilkan saran bagi
perusahaan. Hasil evaluasi dan rekomendasi dapat dilihat pada tabel 20.
107
Tabel 20. Evaluasi Seluruh Analisis
108
Aspek Dampak Pembuangan limbah Berdasarkan kriteria
Lingkungan Hidup tidak mencemari kelayakan pada
lingkungan, pembuangan penelitianini, aspek
limbah dapat didaur dampak lingkungan
ulang, limbah yang hidup dapat dikatakan
dihasilkan tidak layak. Namun, apabila
menyebabkan perubahan terdapat penelitian
kesuburan tanah, polusi lanjutan perlu adanya
udara maupun polusi analisis terkait kelayakan
suara pada kriteria kelayakan
lain yang tidak dibahas
oleh penelitian ini
Biaya Investasi 3.621.850.000 -
Penyusutan 309.185.000 -
Biaya Tetap 809.545.000 -
Biaya Variabel 10.937.300.000 -
Kas Bersih 944.534.450 Memberikan keuntungan
NPV 511.927.317 Layak karena memenuhi
kriteria kelayakan yaitu
NPV>1
B/C Rasio 1,87 Layak karena memenuhi
kriteria kelayakan yaitu
B/C Rasio>1
IRR 4,97 Layak karena memenuhi
kriteria kelayakan yaitu
IRR>DR. (DR= 4%)
BEP Unit 16.363 Jumlah produk untuk
mencapai titik impas
BEP Harga 18.522 Harga untuk pencapai
titik impas
Payback Periode 3,83 Tingkat pengembalian
investasi selama 3 tahun
9 bulan 28 hari
ROI 17% Layak karena hasil
perhitungannya positif
Analisis Switching Value
Penurunan Harga 0,65% Tidak Layak untuk
NPV -67.443.011 dijalankan apabila
B/C Rasio 1,76 perusahaan menurunkan
IRR 3,86 harga jual sebesar 0,65%.
BEP Unit 16.363
BEP Harga 18.522
PP 4,26
ROI 0,15
Kenaikan Bahan Baku Tidak Layak untuk
0,8% dijalankan apabila
109
NPV -67.540.909 perusahaan menaikan
B/C Rasio 1,75 bahan baku sebesar
IRR 3,86 0,8%.
BEP Unit 16.463
BEP Harga 18.635
PP 4,21
ROI 0,15
dikatakan layak. Namun terdapat beberapa hasil analisis yang menunjukan bahwa
hasil tidak layakn yaitu hasil analisis switching value. Hasil tersebut menunjukan
hasil yang tidak layak karena NPV yang dihasilkan negatif. Berdasarkan hasil
menurunkan harga jual melebihi ambang batas dan tidak menaikan bahan baku
melebihi ambang batas. Lalu, pada penelitian ini juga belum terdapat analisis terkait
evaluasi keuangan PT. Sayuran Siap Saji selama 10 tahun. Maka dari itu, penulis
keuangan.
110
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut.
1. Hasil analisis kelayakan usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
Sayuran Siap Saji berdasarkan aspek non finansial yaitu aspek hukum,
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan organisasi,
aspek ekonomi dan sosial, dan aspek dampak lingkungan hidup memberikan
hasil yang layak untuk dijalankan. Hal ini karena analisis aspek non
2. Total biaya yang dikeluarkan oleh PT. Sayuran Siap Saji pada tahun 2021
Rp. 10.937.300.000. Lalu jumlah kas bersih yang diperoleh PT. Sayuran
3. Analisis kelayakan finansial usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT.
Sayuran Siap Saji terdapat beberapa komponen yaitu nilai NPV, B/C rasio,
IRR, BEP, Payback period, dan ROI. Nilai NPV yang dihasilkan yaitu
sebesar Rp. 511.927.317 yang bernilai positif atau nilai NPV lebih besar
dari nol (NPV>0) yang berarti layak untuk dijalankan. Nilai B/C Rasio yang
dihasilkan yaitu sebesar 1,97 dengan hasil B/C rasio lebih besar dari nol
(B/C rasio >0) yang berarti layak untuk dijalankan. Nilai IRR yang
dihasilkan yaitu sebesar 4,97 dengan hasil IRR lebih besar dari nol (IRR>0)
yang berarti layak untuk dijalankan. Hasil BEP unit yaitu sebesar 16.363
BEP harga yaitu sebesar Rp. 18.522. Hasil payback period yaitu sebesar
umur investasi. Lalu nilai ROI yang dihasilkan yaitu sebesar 0,18 atau hasil
pengganti yaitu penurunan harga jual dan kenaikan biaya variabel. Hasil
penurunan harga jual menunjukan usaha tidak layak untuk dilakukan yaitu
Rp.67.443.011, hasil B/C rasio sebesar 1,76, hasil IRR sebesar 3,86, hasil
BEP unit sebesar 16.363 kg dan BEP harga Rp.18.522, hasil payback period
dan hasil ROI sebesar 0,14. Lalu hasil kenaikan biaya variabel menunjukan
usaha tidak layak untuk dilakukan yaitu kenaikan biaya variabel sebesar
0,8% dengan hasil NPV sebesar -Rp. 67.540.909, hasil B/C rasio sebesar
1,75, hasil IRR sebesar 3,86, hasil BEP unit sebesar 16.463 kg dan BEP
sebesar 0,15.
112
6.2 Saran
yang ada terdapat saran yang penulis berikan kepada usaha sayuran fresh cut dan
1. Usaha sayuran fresh cut dan sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji sudah
layak untuk dijalankan, namun terdapat hal yang harus diperhatikan yaitu
terkait penurunan harga jual serta kenaikan biaya variabel usaha. Apabila
pada ambang batas maka usaha tidak layak. Maka dari itu, saran dari penulis
yaitu untuk tidak menurunkan harga jual melebihi ambang batas serta tidak
setelah berjalannya usaha selama 10 tahun, maka dari itu bisa dilakukan
113
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2021. Kabupaten Bogor Dalam Angka.
BPS Kabupaten Bogor. Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2022. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan
Indonesia. https://www.bps.go.id/statictable/2009/06/15/907/indeks-harga-
konsumen-dan-inflasi-bulanan-indonesia-2006-2022.html. diakses pada 29
Mei 2022. Jam 14.30.
Chailani, Siti Rosmilah. 2010. Penyakit Pasca Panen Tanaman Pangan. UB Press:
Malang.
GAPMMI. 2020. Industri Makanan dan Minuman Akan Kembali Normal Pada
2022. https://www.gapmmi.id/article/read/7669/industri-makanan-dan-
minuman-akan-kembali-normal-pada-2022. diakses pada 26 Juli 2021. Jam
20.31
Hariyani, Diyah S. 2018. Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasi. Aditya Media:
Malang.
Manalu, Doni Sahat Tua dan Lavyna Br, Bangun 2020. Analisis Kelayakan
Finansial Selada Keriting dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus PT Cifa
Indonesia). Journal of Agricultural and Human Resource Development
Studies. Oktober 2020. Volume 1(2) : 117-126.
Martawijaya, Elang Ilik dan Mochamad Yadi Nurjayadi. 2011. Sukses Bisnis Jamur
Tiram Di Rumah Sendiri. IPB Press: Bogor.
Murdijati, Gardjito dan Yuliana R. Swasti. 2018. Fisiologi Pasca Panen Buah dan
Sayur. UGM Press: Yogyakarta.
Normansyah, Dodit, Siti Rochaeni, dan Armaeni Dwi Humaerah. 2014. Analisis
Pendapatan Usahatani Sayuran Di Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir,
Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Jurnal Agribisnis. Vol 8
91);29-44.
Nurmalina, Rita., Tintin Sarianti dan Arif Karyadi. 2018. Studi Kelayakan Bisnis.
Bogor : IPB Press.
Purwanto, R dan Anis D. Susila. 2021. Teknologi Hortikultura. IPB Press: Bogor.
115
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2006. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta:
Lembaga Penerbit FE UI.
RI. 2020. Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 : Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19). Kementerian Kesehatan: Jakarta.
Sobana, Dadang Husen. 2018. Studi Kelayakan Bisnis. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Sugiyanto dan Anggun Putri Romadhina. 2020. Pengantar Ilmu Ekonomi dan
Makro. Banten: Yayasan Pendidikan Sosial Indonesia Maju.
Susilowati, Etty dan Haruni Kurniati. 2018. Analisis Kelayakan dan Sensitivitas :
Studi Kasus Industri Kecil Tempe Kopti Semanan, Kecamatan Kalideres,
Jakarta Barat. Jurnal Bisnis dan Manajemen. April 2017. Volume 10(2):
102-117.
Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Yanti, Rosda Lia. 2014. Studi Kelayakan dan Evaluasi Keuangan Usaha Sayuran
Fresh Cut Pada PT Sayuran Siap Saji Kabupaten Bogor. [Skripsi]
Departemen Manajemen. Institut Pertanian Bogor:Bogor.
116
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini dibuat sebagai salah satu alat untuk mendapatkan
data pada penelitian ini dengan judul “Analisis Kelayakan Usaha Sayuran Segar Di
1. Apakah perusahan memiliki izin usaha? Jika iya, sebutkan apa saja izin
usaha tersebut?
2. Apa hak atas tanah tempat berdirinya PT. Sayuran Siap Saji?
(Kg/Bulan)
(Kg/Bulan
6. Apa saja jenis produk yang dijual di PT. Sayuran Siap Saji?
7. Berapa banyak jenis kemasan sayuran segar di PT. Sayuran Siap Saji?
118
8. Berapa harga produk sayuran segar di PT. Sayuran Siap Saji berdasarkan
10. Berapa harga input produksi sayuran segar di PT. Sayuran Siap Saji?
11. Bagaimana saluran distribusi yang terjadi di PT. Sayuran Siap Saji?
12. Bagaimana bentuk promosi yang dilakukan PT. Sayuran Siap Saji?
13. Apa saja rencana penjualan bulanan PT. Sayuran Siap Saji?
4. Apa saja teknologi yang digunakan oleh PT. Sayuran Siap Saji?
5. Apa saja peralatan yang digunakan oleh PT. Sayuran Siap Saji?
9. Apa saja proses produksi yang terjadi di PT. Sayuran Siap Saji?
10. Bagaimana proses produksi sayuran segar PT. Sayuran Siap Saji?
3. Apa saja deskripsi pekerjaan tiap tenaga kerja di PT. Sayuran Siap Saji?
119
4. Bagaimana sistem kompensasi di PT. Sayuran Siap Saji?
1. Apa saja dampak yang terjadi dari usaha sayuran segar PT. Sayuran Siap
2. Apa saja dampak yang terjadi dari usaha sayuran segar PT. Sayuran Siap
2. Apakah terdapat perubahan warna air akibat limbah produksi PT. Sayuran
Siap Saji?
4. Apakah timbul penyakit akibat proses produksi PT. Sayuran Siap Saji?
B1 . Biaya Investasi
120
B2 . Biaya Tetap
4. Berapa biaya tenaga kerja per tahun PT. Sayuran Siap Saji?
B3 . Biaya Variabel
1. Berapa biaya bahan baku per tahun PT. Sayuran Siap Saji?
B4 . Kas Bersih
2. Apa yang dilakukan oleh PT. Sayuran Siap Saji apabila ada produk yang
tidak terjual?
121
Lampiran 2. Harga Bahan Baku dan Bahan Jadi PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
Bahan Baku Produk Jadi
No Komoditas Harga Produk Jadi Harga
Bahan Baku (Kg) Total (Rp) Total (Rp)
(Rp/Kg) (Kg) (Rp/Kg)
1 Lettuce head 252.972 6.432 1.627.115.904 177.080 20.000 3.541.608.000
2 Caysim 173.328 5.986 1.037.541.408 138.662 16.000 2.218.598.400
3 Tomat 144.936 7.104 1.029.625.344 86.962 20.000 1.739.232.000
4 Bawang Bombay 67.080 9.388 629.747.040 57.018 15.000 855.270.000
5 Kol Bulat Green 66.072 3.399 224.578.728 52.858 8.000 422.860.800
6 Kembang Kol 43.632 10.524 459.183.168 34.906 16.000 558.489.600
7 Brokoli 36.672 16.238 595.479.936 25.670 35.000 898.464.000
8 Jamur Campigno 33.720 27.910 941.125.200 30.348 40.000 1.213.920.000
9 Kacang macro 29.520 14.490 427.744.800 26.568 26.000 690.768.000
19 Kacang spageti 20.400 18.748 382.459.200 18.360 25.000 459.000.000
11 Paprika hijau 18.456 17.492 322.832.352 14.765 25.000 369.120.000
12 Jagung manis 16.452 3.394 55.838.088 9.871 10.000 98.712.000
13 Pisang ambon 16.296 6.037 98.378.952 9.778 10.000 97.776.000
14 Nanas 14.160 15.000 212.400.000 11.328 24.000 271.872.000
15 Wortel import 12.000 8.580 102.960.000 10.800 15.000 162.000.000
16 Paprika merah 9.468 25.261 239.171.148 7.574 35.000 265.104.000
17 Kol merah 8.376 10.354 86.725.104 6.701 14.000 93.811.200
18 Wortel 6.888 6.061 41.748.168 5.510 10.000 55.104.000
19 Daun Bawang 6.636 7.808 51.813.888 5.309 9.000 47.779.200
122
Lampiran 2. Lanjutan
Bahan Baku Produk Jadi
No Komoditas Harga Produk Jadi Harga
Bahan Baku (Kg) Total (Rp) Total (Rp)
(Rp/Kg) (Kg) (Rp/Kg)
20 Seledri 6.096 27.329 166.597.584 4.877 35.000 170.688.000
21 Soun 5.808 15.751 91.481.808 5.227 20.000 104.544.000
22 Kentang Kecil 4.908 6.763 33.192.804 3.926 12.000 47.116.800
23 Selada keriting 4.620 17.979 83.062.980 3.234 20.000 64.680.000
24 Kentang Besar 4.416 11.819 52.192.704 3.533 15.000 52.992.000
25 Kacang boba 4.320 19.584 84.602.880 3.888 23.000 89.424.000
26 Cabe Merah 3.396 14.634 49.697.064 2.377 18.000 42.789.600
27 Bawang putih 3.000 20.560 61.680.000 2.400 27.000 64.800.000
28 Edamame 2.424 14.000 33.936.000 1.939 18.500 35.875.200
29 Sawi putih 1.992 8.471 16.874.232 1.793 12.500 22.410.000
30 Kangkung Darat 1.824 5.356 9.769.344 1.642 9.500 15.595.200
31 Bayam Hijau 1.800 6.223 11.201.400 1.620 9.000 14.580.000
32 Buncis Lokal 1.692 12.592 21.305.664 1.523 19.000 28.933.200
33 Bawang putih kupas 1.476 24.283 35.841.708 1.033 37.500 38.745.000
34 Tomat Cherry 1.380 17.939 24.755.820 1.104 26.500 29.256.000
35 Timun Sayur 1.320 6.490 8.566.800 1.056 13.000 13.728.000
36 Bawang Merah 1.236 22.809 28.191.924 989 28.200 27.884.160
37 Kalapa 1.080 18.809 20.313.720 648 23.000 14.904.000
38 Horinso 1.008 18.354 18.500.832 806 26.000 20.966.400
123
Lampiran 2. Lanjutan
Bahan Baku Produk Jadi
No Komoditas Harga Produk Jadi Harga
Bahan Baku (Kg) Total (Rp) Total (Rp)
(Rp/Kg) (Kg) (Rp/Kg)
39 Buncis mini 972 17.160 16.679.520 875 19.200 16.796.160
40 Pepaya muda 948 3.008 2.851.584 758 8.775 6.654.960
41 Lettuce romance 924 10.929 10.098.396 739 17.653 13.049.098
42 Cabe rawit merah 864 48.770 42.137.280 605 67.785 40.996.368
TOTAL 1.034.568 589.818 9.490.000.000 776.660 879.113 15.036.897.000
124
Lampiran 3. A. Biaya Tetap PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2021
Total Biaya Total Biaya /
No Uraian Jumlah Harga (Rp)
(Rp) Tahun (Rp)
1 Gaji Karyawan 8 Orang 8.131.771 65.054.168 780.650.000
Biaya Perawatan
2 2 Buah 633.125 1.266.250 15.195.000
Mesin
3 Biaya Telepon 2 Buah 570.833 1.141.666 13.700.000
Total Biaya Tetap 809.545.000
125
Lampiran 4. Biaya investasi dan Penyusutan PT. Sayuran Siap Saji
Umur
Total Harga Penyusutan
No Uraian Unit Ekonomis Harga (Rp)
(Rp) (Rp)
(Tahun)
Bangunan
1 100 m2 30 1.000.000 100.000.000 3.333.333
Greenhouse
Bangunan Mess
2 45 m2 30 1.000.000 45.000.000 1.500.000
Karyawan
3 Bangunan Pabrik 500 m2 30 1.000.000 500.000.000 16.666.667
Bangunan
4 150 m2 30 1.000.000 150.000.000 5.000.000
Kantor
Mesin kronen
5 1 Buah 10 53.000.000 53.000.000 5.300.000
Type GS
Mesin
6 Centrifuge type 1 Buah 10 34.000.000 34.000.000 3.400.000
MSD 500-S
7 Mesin Press 3 Buah 10 500.000 1.500.000 150.000
8 Cool Storage 1 Buah 10 100.000.000 100.000.000 10.000.000
60
9 Box 5(2) 30.000 1.800.000 180.000
Buah
15
10 Pisau 5(2) 20.000 300.000 30.000
Buah
11 Ac Besar 3 Buah 10 10.000.000 30.000.000 3.000.000
12 Ac Kecil 2 Buah 10 2.500.000 5.000.000 500.000
13 Mobil 9 Buah 10 150.000.000 1.350.000.000 135.000.000
14 Mobil Chiller 5 Buah 10 250.000.000 1.250.000.000 125.000.000
25
15 Baju Produksi 2(5) 50.000 1.250.000 125.000
Buah
TOTAL 3.621.850.000 309.185.000
Keterangan:
Biaya Investasi Box dan Pisau dilakukan investasi sebanyak dua kali dalam 10
tahun dengan umur ekonomis lima tahun, baju produksi investasi sebanyak lima
kali dalam 10 tahun dengan umur ekonomis dua tahun.
126
Lampuiran 5. Inflasi Indonesia Tahun 2011-2021
No Tahun Tingkat Inflasi
1 2011 3,79
2 2012 4,30
3 2013 8,38
4 2014 3,36
5 2015 3,35
6 2016 3,02
7 2017 3,61
8 2018 3,13
9 2019 2,72
10 2020 1,68
11 2021 1,87
Rata-rata Inflasi 4%
Sumber : BPS (2022)
127
Lampiran 6.Aliran Kas Bersih (Cash flow) Usaha Sayuran fresh cut dan Sayuran Segar PT. Sayuran Siap Saji Tahun 2011-2021 (Rp)
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Inflow 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Produksi
7.983.567.000 8.467.898.000 9.256.879.000 10.078.987.000 10.998.272,000 12.075.439.000 13.156.789.000 13.928.985.000 14.448.781.000 15.036.897.000
Sayuran
Total Inflow 7.983.567.000 8.467.898.000 9.256.879.000 10.078.987.000 10.998.272.000 12.075.439.000 13.156.789.000 13.928.985.000 14.448.781.000 15.036.897.000
Outflow
Biaya Investasi 3.621.850.000 0 1.250.000 0 1.250.000 2.637.100.000 1.250.000 0 1.250.000 0 2.638.350.000
Biaya tetap 0 515.400.000 544.950.000 596.260.000 613.600.000 639.545.000 664.960.000 698.915.000 783.700.000 792.950.000 809.545.000
Biaya Variabel 0 7.323.986.000 7.983.521.000 8.152.311.000 8.685.375.000 9.078.614.000 9.558.419.000 9.985.937.000 10.325.693.000 10.898.699.692 10.937.300.000
Total Outflow 3.621.850.000 7.839.386.000 8.529.721.000 8.748.571.000 9,300.225.000 12.355.259.000 10.224.629.000 10.684.852.000 11.110.643.000 11.691.649.692 14.385.195.000
KsPUS (Inflow-
-3.621.850.000 144.181.000 -61.823.000 508.308.000 778.762.000 -1.356.987.000 1.850.810.000 2.471.937.000 2.818.342.000 2.757.131.308 651.702.000
Outflow)
Pajak (2.5% ) -90.546.250 3.604.525 -1.545.575 12.707.700 19.469.050 -33.924.675 46.270.250 61.798.425 70.458.550 68.928.282 16.292.550
KSPUS
-3.531.303.750 140.576.475 -60.277.425 495.600.300 759.292.950 -1.323.062.325 1.804.539.750 2.410.138.575 2.747.883.450 2.688.203.025 635.409.450
(KsPUS-Pajak)
Penyusutan 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000
AKBUS -3.222.118.750 449.761.475 248.907.575 804.785.300 1.068.477.950 -1.013.877.325 2.113.724.750 2.719.323.575 3.057.068.450 2.997.388.025 944.594.450
Discount Factor
1 0,96 0,92 0,88 0,85 0,82 0,79 0,75 0,73 0,70 0,67
(DF) 4%
PV Kas Bersih
-3.531.303.750 135.169.687 -55.729.867 440.586.862 649.046.795 -1.087.460.788 1.426.153.976 1.831.507.235 2.007.851.521 1.888.695.788 429.259.856
(KSPUS*DF)
NPV 1 511.927.317
PV Positive 8.752.541.856
PV Negative 4.674.494.407
B/C Rasio 1.87
Discount Factor
(DF) 4% 1 0.95 0.90 0.86 0.82 0.78 0.74 0.71 0.67 0.64 0.61
PV Kas Bersih
(KSPUS*DF) -3.531.303.750 133.882.357 -54.673.401 428.118.173 624.672.189 -1.036.653.952 1.346.575.345 1.712.840.488 1.859.875.681 1.732.839.639 390.086.282
NPV 2 -15.590.947
128
Lampiran 7. Perhitungan aIRR, bBEP Unit, cBEP Harga, dPP, dan eROI
NPVUS1
a. IRR = i1 + NPVUS 1−NPVUS 2x (i2-i1)
511.927.317
IRR = 4 +511.927.317−(−15.590.947) x (5-4)%
IRR = 4,97 %
𝐵𝑇𝑈𝑆
b. BEP Unit = 𝐻
14.385.195.000
BEP Unit =
879.113
14.385.195.000
BEP Harga = 776.660
3.621.850.000
PP = 𝑥1
944.594.450
PP = 3,83
𝐾𝑆𝑃𝑈𝑆
e. ROI = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
635.409.450
ROI = 3.621.850.000
ROI = 0,18 ~ 18 %
129
Lampiran 8. Analisis switching value dengan penurunan harga jual sebesar 0,65% (Rp)
Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Inflow 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Produksi
7.931.673.815 8.412.856.663 9.196.709.287 10.013.473.585 10.926.783.232 11.996.948.647 13.071.269.872 13.838.446.598 14.354.863.924 14.939.157.170
Sayuran
Total Inflow 7.931.673.815 8.412.856.663 9.196.709.287 10.013.473.585 10.926.783.232 11.996.948.647 13.071.269.872 13.838.446.598 14.354.863.924 14.939.157.170
Outflow
Biaya Investasi 3.621.850.000 0 1.250.000 0 1.250.000 2.637.100.000 1.250.000 0 1.250.000 0 2.638.350.000
Biaya tetap 0 515.400.000 544.950.000 596.260.000 613.600.000 639.545.000 664.960.000 698.915.000 783.700.000 792.950.000 809.545.000
Biaya Variabel 0 7.323.986.000 7.983.521.000 8.152.311.000 8.685.375.000 9.078.614.000 9.558.419.000 9.985.937.000 10.325.693.000 10.898.699.692 10.937.300.000
Total Outflow 3.621.850.000 7.839.386.000 8.529.721.000 8.748.571.000 9.300.225.000 12.355.259.000 10.224.629.000 10.684.852.000 11.110.643.000 11.691.649.692 14.385.195.000
KsPUS
(Inflow- -3.621.850.000 92.287.815 -116.864.337 448.138.287 713.248.585 -1.428.475.768 1.772.319.647 2.386.417.872 2.727.803.598 2.663.214.232 553.962.170
Outflow)
Pajak (2,5%) -90.546.250 2.307.195 -2.921.608 11.203.457 17.831.215 -35.711.894 44.307.991 59.660.447 68.195.090 66.580.356 13.849.054
KSPUS
-3.531.303.750 89.980.619 -113.942.729 436.934.829 695.417.370 -1.392.763.873 1.728.011.655 2.326.757.425 2.659.608.508 2.596.633.876 540.113.115
(KsPUS-Pajak)
Penyusutan 309.185.000 309.185.000 309.185,000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 308.560.000 309.185.000 309.185.000
AKBUS -3.222.118.750 399.165.619 195.242.271 746.119.829 1.004.602.370 -1.083.578.873 2.037.196.655 2.635.942.425 2.968.168.508 2.905.818.876 849.298.115
Discount
Factor (DF) 1 0,96 0,92 0,88 0,85 0,82 0,79 0,75 0,73 0,70 0,67
4%
PV Kas Bersih
-3.531.303.750 86.519.826 -105.346.457. 388.433.472 594.445.682 -1.144.750.381 1.365.672.711 1.768.144.414 1.943.349.885 1.824.360.518 364.881.067
(KSPUS*DF)
NPV 1 -67.443.011
PV Positive 8.230.461.121
PV Negative 4.676.054.131
B/C Ratio 1,76
Discount
Factor (DF) 1 0,95 0,90 0,86 0,82 0,78 0,74 0,71 0,67 0,64 0,61
5%
PV Kas Bersih
-3.531.303.750 85.695.828 -103.349.414 377.440.734 572.121.591 -1.091.266.939 1.289.468.903 1.653.583.061 1.800.127.726 1.673.813.348 331.582.600
(KSPUS*DF)
NPV 2 -563.936.312
130
Lampiran 9. Perhitungan aIRR, bBEP Unit, cBEP Harga, dPP, dan eROI
NPVUS1
a. IRR = i1 + NPVUS 1−NPVUS 2x (i2-i1)
−67.443.011
IRR = 3,8 +−67.443.01𝟏−(−563.936.312) x (5-4)%
IRR = 3,86 %
𝐵𝑇𝑈𝑆
b. BEP Unit = 𝐻
𝟏𝟒.𝟑𝟖𝟓.𝟏𝟗𝟓.𝟎𝟎𝟎𝐳
BEP Unit =
879.113
14.385.195.000
BEP Harga = 776.660
3.621.850.000
PP = 𝑥1
849.298.115
PP = 4,26
𝐾𝑆𝑃𝑈𝑆
e. ROI 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡=
540.113.115
ROI = 3.621.850.000
ROI = 0,15
131
Lampiran 10. Analisis switching value dengan kenaikan biaya variabel sebesar 0,8% (Rp)
Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Inflow 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Produksi 10.998.272.00
7.983.567.000 8.467.898.000 9.256.879.000 10.078.987.000 12.075.439.000 13.156.789.000 13.928.985.000 14.448.781.000 15.036.897.000
Sayuran 0
10.998.272.00
Total Inflow 7.983.567.000 8.467.898.000 9.256.879.000 10.078.987.000 12.075.439.000 13.156.789.000 13.928.985.000 14.448.781.000 15.036.897.000
0
Outflow
Biaya Investasi 3.621.850.000 0 1.250.000 0 1.250.000 2.637.100.000 1.250.000 0 1.250.000 0 2.638.350.000
Biaya tetap 0 515.400.000 544.950.000 596.260.000 613.600.000 639.545.000 664.960.000 698.915.000 783.700.000 792.950.000 809.545.000
Biaya Variabel 0 7.382.577888 8.047.389.168 8.217.529.488 8.754.858.000 9.151.242.912 9.634.886.352 10.065.824.496 10.408.298.544 10.985.889.290 11.024.798.400
12.427.887.91
Total Outflow 3.621.850.000 7.897.977.888 8.593.589.168 8.813.789.488 9.369.708.000 10.301.096.352 10.764.739.496 11.193.248.544 11.778.839.290 14.472.693.400
2
KsPUS (Inflow- - -
85.589.112 -125.691.168 443.089.512 709.279.000 1.774.342.648 2.392.049.504 2.735.736.456 2.669.941.710 564.203.600
Outflow) 3.621.850.000 1.429.615.912
Pajak (2,5%
-90.546.250 2.139.728 -3.142.279 11.077.238 17.731.975 -35.740.397 44.358.566 59.801.238 68.393.411 66.748.543 14.105.090
thn 2020)
KSPUS - -
83.449.384 -122.548.889 432.012.274 691.547.025 1.729.984.082 2.332.248.266 2.667.343.045 2.603.193.168 550.098.510
(KsPUS-Pajak) 3.531.303.750 1.393.875.514
Penyusutan 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000 309.185.000
- -
AKBUS 392.634.384 186.636.111 741.197.274 1.000.732.025 2.039.169.082 2.641.433.266 2.976.528.045 2.912.378.168 859.283.510
3.222.118.750 1.084.690.514
Discoun Factor
1 0,96 0,92 0,88 0,85 0,82 0,79 0,75 0,73 0,70 0,67
(DF) 4%
PV Kas Bersih - -
80.239.792 -113.303.336 384.057.338 591.137.295 1.367.231.549 1.772.317.002 1.949.001.436 1.828.968.989 371.626.842
(KSPUS*DF) 3.531.303.750 1.145.664.068
NPV 1 -67.540.909
PV Positive 8.231.276.910
PV Negative 4.676.967.819
B/C Ratio 1,75
Discoun Factor
1 0,95 0,90 0,86 0,82 0,78 0,74 0,71 0,67 0,64 0,61
(DF) 5%
PV Kas Bersih - -
79.475.604 -111.155.455 373.188.445 568.937.449 1.290.940758 1.657.485.300 1.805.362.765 1.678.041.527 337.712.766
(KSPUS*DF) 3.531.303.750 1.092.137.938
NPV 2 -Rp565,302,529
132
Lampiran 11. Perhitungan aIRR, bBEP Unit, cBEP Harga, dPP, dan eROI
NPVUS1
a. IRR = i1 + NPVUS 1−NPVUS 2x (i1-i2)
−67.540.909
IRR = 4+−67.540.909−(−Rp565,302,529) x (5-4)%
IRR = 3,86 %
𝐵𝑇𝑈𝑆
b. BEP Unit = 𝐻
14.472.693.400
BEP Unit = 879.113
BEP Unit = 16.463
𝐵𝑇𝑈𝑆
c. BEP Harga = 𝑉𝑃𝑈𝑆
14.472.693.400
BEP Harga = 776.660
14.472.693.400
BEP Harga = 776.660
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
d. PP = 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐴𝐾𝐵𝑈𝑆
3.621.850.000
PP = 𝑥1
859.283.510
PP = 4,21
𝐾𝑆𝑃𝑈𝑆
e. ROI = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
550.098.510
ROI = 3.621.850.000
ROI = 0,15 ~ 15 %
133