SKRIPSI
Oleh :
Pekanbaru,
Menyetujui,
Mengetahui,
Dr. Layla Hafni S., S.E., M.M. Dr. Mimelientesa Irman, S.E., M.Ak., Ak.
Dekan Fakultas Bisnis Ketua Program Studi
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (Sarjana, Magister dan/atau Doktor), baik di Institut Bisnis dan
Teknologi Pelita Indonesia maupun di Perguruan Tinggi lainnya.
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
dari pihak lain kecuali arahan dari tim pembimbing.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh
atas karya tulis ini serta lainnya sesuai dengan norma dan etika yang berlaku
di Perguruan Tinggi.
Pekanbaru,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
kemuliaan dan keagungan karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini guna memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan studi Program Studi Sarjana (S1) Akuntansi Fakultas Bisnis
Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia dengan judul skripsi yaitu
“Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Likuiditas
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Barang Konsumen Primer
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021”..
Pada kesempatan yang berbahagia ini pula, ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan dalam penyelesaian skripsi ini. Khususnya kepada :
1. Bapak Drs. Harry Choandra, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Pelita
Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, M.M., Ak. selaku Rektor Institut
Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia.
3. Ibu Dr. Layla Hafni, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Bisnis Pelita
Indonesia.
4. Ibu Dr. Mimelientesa Irman, S.E., M.Ak, Ak. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Bisnis Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia.
5. Bapak Dr. Fadrul, S.E., M.Ak. selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penulisan
proposal ini.
6. Bapak pimpinan beserta seluruh staf dari Bursa Efek Indonesia yang telah
memberikan izin dan memberikan dukungan untuk melakukan penelitian ini.
iv
7. Seluruh Dosen beserta staf Fakultas Bisnis yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan selama menjadi mahasiswa di Institut Bisnis dan Teknologi
Pelita Indonesia.
v
v
8. Secara khusus buat kedua orang tua yang selalu sabar dan setia serta
memberikan dorongan untuk penyelesaian penelitian ini (opsional).
9. Rekan-rekan Mahasiswa/i Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis Institut
Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia dan semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu hingga selesainya proposal ini (opsional).
Akhir kata, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan terkait dengan penelitian ini.
Halama
n
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL...........................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL...........................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Perumusan Masalah.................................................................................11
1.3. Manfaat dan Tujuan Penelitian................................................................12
1.3.1. Tujuan Penelitian..............................................................................12
1.3.2. Manfaat Penelitian............................................................................12
1.4. Sistematika Penulisan..............................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................14
2.1. Landasan Teori........................................................................................14
2.1.1. Teori Signal (Signaling Theory).......................................................14
2.1.2. Harga Saham.....................................................................................15
2.1.2.1. Pengertian Harga Saham............................................................15
2.1.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham.....................16
2.1.2.3. Pengukuran Harga Saham..........................................................16
2.1.3. Rasio Profitabilitas............................................................................16
2.1.3.1. Pengertian Rasio Profitabilitas..................................................16
2.1.3.2. Tujuan dari Rasio Profitabilitas.................................................17
2.1.3.3. Manfaat dari Rasio Profitabilitas...............................................17
2.1.3.4. Faktor-faktor yang Dipengaruhi Rasio Profitabilitas................18
2.1.3.5. Pengukuran Rasio Profitabilitas................................................18
vi
vii
Halaman
Tabel 1. 1 Sumber Pertumbuhan Industri Non Migas Kumulatif PDB
Berdasarkan Lapangan Usaha Periode 2017-2021................................2
Tabel 1. 2 Laju Pertumbuhan Kumulatif PDB Berdasarkan Pengeluaran
Periode 2017-2021................................................................................5
Tabel 1. 3 Rata-rata Harga Saham pada Perusahaan Sektor Barang
Konsumen Primer Periode 2017-2021..................................................9
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3. 1 Kriteria Sampel
Tabel 3. 2 Tabel Operasional Variabel
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. 1 Jakarta Composite Index dan IDX Industrial Classification
(IDX-IC) pada bulan 30 Desember 2020 sampai dengan
30 Desember 2021............................................................................6
Gambar 1. 2 Indeks Harga Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumen
Primer di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2021........................7
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran.......................................................................44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sektor Barang Konsumen Primer
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Harga saham dalam segi penilaian juga dianggap penting kepada investor
sebelum melakukan investasi karena saham adalah salah satu investasi yang ingin
dijalankan kepada investor. Maksud dari alasan penilaian harga saham itu penting
untuk investor adalah jika perusahaan mau menjual saham dengan harga saham
yang tinggi, maka orang yang lagi menjual barang dari saham akan menurun.
Akibatnya saham tersebut akan terjadi beresiko dan terjadi bangkrut pada
perusahaan tersebut (Rahmadewi & Abundanti, 2018). Harga saham ini juga akan
menunjukkan harga dari kepemilikan saham perusahaan melalui permintaan dan
penawaran saham. Jika dalam proses permintaan dan penawaran saham sudah
stabil, maka dalam harga saham ini juga akan stabil. Untuk menentukan kenaikan
dan penurunan harga saham tersebut, biasanya menggunakan data PDB dan
1
2
menggunakan data dari harga saham pada perusahaan sektor barang konsumen
primer atau consumer non-cyclicals yang ada di Bursa Efek Indonesia. Data PDB
pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang ada di Bursa Efek
Indonesia akan disajikan dalam beberapa data berikut ini.
Tabel 1. 1
Sumber Pertumbuhan Industri Non Migas Kumulatif PDB Berdasarkan
Lapangan Usaha Periode 2017-2021
Rata-
No Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 2021
Rata
Industri makanan dan
1 0,57 0,51 0,52 0,11 0,18 0,38
minuman
Industri pengolahan
2 -0,01 0,03 0,03 -0,05 -0,01 0,00
tembakau
Industri tekstil dan
3 0,05 0,10 0,19 -0,12 -0,05 0,03
pakaian jadi
Industri kulit, barang dari
4 0,01 0,03 0,00 -0,02 0,02 0,01
kulit dan alas kaki
Industri kayu, barang dari
kayu dan gabus dan
5 barang anyaman dari 0,00 0,00 -0,03 -0,01 -0,02 -0,01
bambu, rotan dan
sejenisnya
Industri kertas dan
barang dari kertas;
6 percetakan dan 0,00 0,01 0,06 0,00 -0,02 0,01
reproduksi media
rekaman
Industri kimia, farmasi
7 0,08 -0,03 0,15 0,17 0,19 0,11
dan obat tradisional
8 Industri karet, barang 0,02 0,05 -0,04 -0,04 0,01 0,00
3
Berdasarkan dari tabel 1.1, akan dilihat bahwa angka hasil dari industri
pengolahan non migas yang mendekati dari hasil angka PDB untuk sumber
pertumbuhan industri non migas kumulatif PDB berdasarkan lapangan usaha
adalah 0,92, 0,91, 0,82, -0,47, dan 0,69 dari tahun 2017-2021. Sedangkan angka
hasil PDB dari tahun 2017-2021 adalah 5,07, 5,17, 5,02, -2,07, dan 3,69. Untuk
perusahaan sektor barang konsumen primer seperti dari hasil angka industri
makanan dan minuman untuk tahun 2017-2021 adalah 0,57, 0,51, 0,52, 0,11, dan
0,18. Hal ini dalam hasil pekerjaannya dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2020
akan terjadi menurun yang signifikan. Alasannya karena pada masa pandemi
4
Selain dari data tabel 1.1, ada juga data-data dari PDB berdasarkan
pengeluaran yang memiliki hubungan dengan perusahaan sektor barang konsumen
primer. Data-data dari PDB berdasarkan pengeluaran akan disajikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 1. 2
5
Berdasarkan dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa hasil angka pengeluaran
konsumsi rumah tangga yang mendekati dari hasil angka PDB selama tahun 2017-
2021 adalah 4,94, 5,05, 5,04, -2,63, dan 2,02. Sedangkan dari hasil angka PDB
untuk tahun 2017-2021 adalah 5,07, 5,17, 5,02, -2,07, dan 3,69. Dari data tabel
tersebut, pengeluaran konsumsi rumah tangga termasuk ke dalam sebagian dari
perusahaan sektor barang konsumen primer. Alasannya karena terdapat hasil data
PDB berdasarkan pengeluaran dari restoran, makanan, minuman, dan barang
keperluan dari rumah tangga. Maka, ini diperlukan data penelitian lebih lanjut
6
untuk menentukan data indeks harga saham pada perusahaan sektor barang
konsumen primer yang ada di Bursa Efek Indonesia. Data-data indeks harga
saham di Bursa Efek Indonesia akan disajikan dalam bentuk gambar grafik
berikut ini.
Gambar 1. 1
Jakarta Composite Index dan IDX Industrial Classification (IDX-IC) pada
bulan 30 Desember 2020 sampai dengan 30 Desember 2021
Berdasarkan dari gambar 1.1, akan dilihat dari hasil data bahwa mulai dari
tanggal 30 Desember 2020 sampai dengan 30 Desember 2021 akan terjadi
fluktuatif hingga penurunan sebesar -16,04% dari perusahaan sektor barang
konsumen primer. Sedangkan untuk Jakarta Composite Index atau disebut dengan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terjadi fluktuatif hingga kenaikan
sebesar 10,08% dari tanggal 30 Desember 2020 sampai dengan 30 Desember
2021. Ini akan terjadi permasalahan fenomena negatif dalam kondisi ekonomi
untuk perusahaan sektor barang konsumen primer. Fenomena negatif dalam
kondisi ekonomi merupakan permasalahan ekonomi pada perusahaan yang sudah
mengetahui fakta serta ada data yang sebenarnya dari dulu. Permasalahan ini
7
Selain itu, ada juga terdapat data yang berhubungan dengan volume
perdagangan saham dan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia. Data grafik
untuk volume perdagangan saham dan indeks harga saham akan disajikan dalam
bentuk gambar di bawah ini.
Gambar 1. 2
Indeks Harga Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumen Primer di Bursa
Efek Indonesia Periode 2020-2021
Berdasarkan dari gambar 1.2, akan dilihat hasil pergerakan dari indeks harga
saham pada perusahaan sektor barang konsumen primer di Bursa Efek Indonesia
untuk periode 2020-2021. Grafik ini akan terfokus pada tanda garis abu-abu atau
disebut dengan volume perdagangan saham yang menunjukkan bahwa mulai pada
tanggal 25 Januari 2021, Bursa Efek Indonesia akan terjadi perubahan dari
JASICA menjadi IDX-IC. JASICA adalah sistem pengelompokkan sektoral yang
8
Sedangkan grafik untuk garis biru atau disebut dengan indeks harga saham,
maka dilihat bahwa pada bulan Desember 2019 hingga ke bulan Maret 2020, juga
akan terjadi fluktuatif hingga terjadi penurunan hingga 600 indeks harga saham.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2020 hingga ke akhir bulan Desember 2021 juga
akan terjadi fluktuatif hingga kurang dari 800 indeks harga saham. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa, jika harga sahamnya semakin tinggi, maka semakin baik hasil
dari penilaian perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Meskipun sebaliknya, jika harga sahamnya semakin menurun,
maka semakin buruk hasil dari penilaian perusahaan sektor barang konsumen
primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Selain dari data-data diatas, maka ada penjelasan secara lebih lengkap untuk
menguji harga saham pada perusahaan sektor barang konsumen primer. Data-data
tersebut akan disajikan dalam berikut ini.
Tabel 1. 3
9
Berdasarkan dari data tabel 1.3, dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham
akan terjadi menurun secara terus-menerus dari tahun 2017-2021 dengan hasil
angkanya adalah 3.357, 3,262, 2.526, 2.017, dan 1,763. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa ada bukti alasan yang kuat memilih harga saham pada perusahaan sektor
barang konsumen primer yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan dari hasil fenomena di atas, maka pergerakan dari data PDB
maupun hasil dari pergerakan harga saham akan terjadi fluktuatif dalam setiap
bulan maupun setiap tahun. Alasan dari fenomena ini karena hasil dari nilai
perusahaan sektor barang konsumen primer maupun pada perusahaan lain
tergantung dalam membuat strategi serta dalam perencanaannya masing-masing.
Selain dari hasil fenomena sudah mengetahuinya, para peneliti akan banyak
membuat hasil penelitian yang berbeda-beda untuk mengetahui variabel
independen atau variabel x yang akan berpengaruh terhadap harga saham dan nilai
perusahaan sebagai variabel dependen atau variabel y. Salah satu yang dipakai
untuk mengetahui dari variabel independen atau variabel x adalah pada rasio
profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas.
Selain itu, ada terdapat hasil dari penelitian terdahulu mengenai Return on
Asset (ROA). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Putri & Rachman, 2021),
(Annisa et al., 2019), dan (Watung & Ilat, 2016) menyatakan bahwa Return on
Asset (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Susanti et al., 2021) menyatakan
bahwa Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap harga saham.
Sehubungan dari hasil penelitian sebelumnya serta ada hasil fenomena dari
latar belakang masalah, maka akan melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Likuiditas
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Barang Konsumen Primer
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021”.
Berdasarkan dari latar belakang dari masalah diatas, maka terdapat adanya
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2021?
2. Apakah Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2021?
3. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2021?
12
Selain dari rumusan masalah pada latar belakang penelitian, ada juga
mempunyai tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan meneliti pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap
harga saham pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
2. Untuk mengetahui dan meneliti pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR)
terhadap harga saham pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
3. Untuk mengetahui dan meneliti pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga
saham pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
Manfaat dari penelitian biasanya dibagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat dari teoritis dan manfaat dari praktis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Manfaat Teoritis
1. Dalam hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan
menambah ilmu pengetahuan dari rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio
likuiditas dan harga saham. Supaya bisa meningkatkan pemahaman dalam
mencari rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas dan harga
saham dari suatu perusahaan tersebut. Serta bisa menstabilkan dalam
pergerakan naik dan turunnya dari perusahaan.
2. Dalam hasil penelitian dari rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio
likuiditas dan harga saham diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
13
b. Manfaat Praktis
1. Bagi investor, diharapkan dapat menentukan keputusan penanaman modal
untuk menuju yang lebih baik dalam kondisi pergerakan harga saham
tersebut.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menentukan keputusan secara strategis
untuk mengetahui kebenaran dari rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio
likuiditas dan harga saham. Supaya tingkat rasio solvabilitas tidak terlalu
berisiko, serta melancarkan kestabilan yang lebih baik dari rasio profitabilitas,
rasio likuiditas dan harga saham.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (K. H. Idris et al., 2022), setiap perusahaan memiliki inisiatif dengan
menunjukkan tentang informasi teori signal kepada pihak eksternal perusahaan
untuk munculnya keyakinan antara perusahaan dan pihak eksternal perusahaan,
seperti investor yang ingin melihat kondisi dari nilai perusahaan sebenarnya, serta
munculnya keyakinan dalam mengetahui risiko perusahaan yang kemungkinan
terjadi. Jika para investor belum mengetahui informasi dari kondisi nilai
perusahaan secara keseluruhan, maka para investor keraguan untuk membuat
pengambilan keputusan dari nilai perusahaan.
14
15
Dari definisi harga saham menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
harga saham adalah harga yang dipakai dari pembentukan saham antara pembeli
dan penjual saham dalam menghasilkan keuntungan saham dari perusahaan dan
biasanya digunakan pada harga penutupan saham setelah penyesuaian untuk akhir
tahun di Bursa Efek Indonesia maupun dari masing-masing perusahaan lainnya.
16
Menurut Hasanah & Ainni (2019), harga saham yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Keterangan :
Selain itu, profitabilitas adalah suatu cara pengukuran bagi kinerja suatu
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan perusahaan dengan
membutuhkan kemampuan perusahaan selama kurun waktu yang ditentukan
(Hutabarat, 2022).
Dari definisi rasio profitabilitas menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa rasio profitabilitas adalah perbandingan antara hasil mengukur kemampuan
dalam memperoleh keuntungan perusahaan dengan hasil dari total aset perusahaan
atau dari total ekuitas perusahaan.
Menurut (Kasmir, 2019), tujuan penggunaan dari rasio profitabilitas baik dari
pihak di dalam perusahaan maupun dari pihak di luar perusahaan adalah sebagai
berikut.
1. Untuk melihat hasil pengukuran dari hitungan tingkat laba perusahaan dalam
satu tahun periode.
2. Untuk melihat hasil penilaian dari posisi laba perusahaan pada masa tahun ini
dengan tahun yang lalu.
3. Untuk melihat hasil penilaian dari perkembangan laba perusahaan dalam
setiap tahun periode tertentu.
4. Untuk menghasilkan penilaian besarnya harga laba bersih setelah pajak
dengan harga ekuitas atau modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas perusahaan secara keseluruhan dananya yang
akan digunakan baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman.
6. Untuk mengukur produktivitas dari perusahaan secara keseluruhan dananya
yang akan digunakan baik untuk modal sendiri.
Selain itu, ada juga memiliki manfaat penggunaan dari rasio profitabilitas baik
dari pihak di dalam perusahaan maupun dari pihak di luar perusahaan menurut
(Kasmir, 2019), yaitu sebagai berikut.
18
1. Untuk mengetahui besarnya tingkat laba perusahaan dalam satu tahun periode.
2. Untuk mengetahui dari posisi laba perusahaan pada masa tahun ini dengan
tahun yang lalu.
3. Untuk mengetahui dari perkembangan laba perusahaan dalam setiap tahun
periode tertentu.
4. Untuk mengetahui besarnya harga laba bersih setelah pajak dengan harga
ekuitas atau modal sendiri.
5. Untuk mengetahui produktivitas dari perusahaan secara keseluruhan dananya
yang akan digunakan baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman.
a. Harga Saham
b. Nilai Perusahaan
Dari definisi Return on Asset menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa Return on Asset atau pengembalian atas aset adalah perbandingan antara
laba atau rugi bersih perusahaan dengan hasil total aset dalam satu tahun periode
tertentu.
Selain itu, Return on Asset juga memiliki hasil yang positif dan negatif. Return
on Asset yang memiliki hasil yang positif akan menunjukkan pada total aset
perusahaan mampu memberikan penghasilan dari laba perusahaan. Meskipun
sebaliknya, Return on Asset memiliki hasil yang negatif akan menunjukkan pada
total aset perusahaan mampu memberikan penghasilan dari kerugian perusahaan
tersebut (Junaeni, 2017)
Keterangan :
Dari definisi Return on Equity menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa Return on Equity atau pengembalian atas ekuitas adalah perbandingan
antara laba atau rugi bersih perusahaan dengan hasil total modal atau ekuitas
dalam satu tahun periode tertentu.
Selain itu, Return on Equity juga memiliki hasil positif dan negatif dari
perusahaan. Return on Equity memiliki hasil positif, kalau semakin tinggi tingkat
Return on Equity, maka semakin efisien dari modal sendiri bagi pihak manajemen
perusahaan. Kemudian, semakin banyak laba yang dihasilkan oleh perusahaan,
maka semakin untung besar dari investor yang melakukan investasi. Dari hasil
kesimpulan ini, dikatakan semakin tinggi tingkat Return on Equity, maka semakin
efisien dari modal sendiri yang dimilikinya. Meskipun sebaliknya, semakin
rendah tingkat Return on Equity, maka semakin tidak efisien dari modal sendiri
yang dimilikinya. Jadi, investor akan fokus mencari keuntungan yang besar
daripada perusahaan mendapatkan penghasilan yang sedikit dari keuntungannya
atau termasuk ke dalam kerugian perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan hasil
negatif pada tingkat Return on Equity (Hasanah & Ainni, 2019).
21
Keterangan :
Pengertian Net Profit Margin (NPM) menurut B. P. Sari & Muslihat (2021)
mengemukakan bahwa, Net Profit Margin (NPM) adalah rasio atau alat hitung
yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan cara membandingkan laba setelah bunga dan penjualan perusahaan.
Dari definisi Net Profit Margin (NPM) menurut para peneliti diatas, dapat
disimpulkan bahwa Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara laba setelah pajak dengan penjualan bersih dari
perusahaan.
Menurut Tanjung (2021), rumus yang digunakan untuk menentukan Net Profit
Margin (NPM) adalah sebagai berikut.
Earning After Tax(EAT )
NPM =
Net Sales
22
Keterangan :
Keterangan :
Menurut Fauziah & Puspitasari (2014) dalam pengertian Gross Profit Margin
(GPM) mengemukakan bahwa, Gross Profit Margin (GPM) adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa laba kotor yang dihasilkan dibanding dengan
total nilai penjualan bersih perusahaan.
Dari definisi Gross Profit Margin (GPM) menurut para peneliti diatas, dapat
disimpulkan bahwa Gross Profit Margin (GPM) adalah perhitungan rasio antara
laba kotor dengan penjualan.
Menurut Fauziah & Puspitasari (2014), rumus untuk menentukan Gross Profit
Margin (GPM) adalah sebagai berikut.
Gross Profit
GPM = x 100 %
Sales
Keterangan :
Sales : Penjualan
24
Selain itu, menurut Nisa (2018) dalam pengertian Operating Profit Margin
(OPM) mengemukakan bahwa, Operating Profit Margin (OPM) diukur dengan
membandingkan laba sebelum pajak dan bunga dengan pendapatan.
Dari definisi Operating Profit Margin (OPM) menurut para peneliti diatas,
dapat disimpulkan bahwa Operating Profit Margin (OPM) adalah rasio dari
bagian profitabilitas yang digunakan untuk mengukur perbandingan laba operasi
atau laba sebelum pajak dan bunga dengan penjualan.
Keterangan :
Operating Profit (EBIT) : Laba Operasi (laba sebelum bunga dan pajak)
Sales : Penjualan
Dari definisi rasio solvabilitas menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa rasio solvabilitas merupakan perbandingan antara total utang perusahaan
dengan salah satu akun yang dipakai seperti total aset, total ekuitas, serta dari
akun lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.
a. Harga Saham
b. Nilai Perusahaan
Dari definisi dari Debt to Equity Ratio menurut para peneliti, dapat
disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio atau rasio utang terhadap ekuitas adalah
perbandingan atau rasio antara total utang dengan total ekuitas dari perusahaan
tersebut.
Selain itu, DER juga memiliki alasan hasil tinggi dan rendah dari perusahaan.
Jika, DER yang memiliki hasil yang tinggi dari perusahaan, maka perdanaan dari
modal sendiri akan berkurang. Jika kemampuan yang dibayar untuk kewajiban
jangka panjang semakin rendah, maka akan mengalami pengaruh pada
peningkatan harga saham dan perusahaan akan semakin baik dalam membayar
kewajiban jangka panjang. Dalam informasi tersebut, semakin tinggi tingkat DER,
maka akan memberikan signal buruk dan memberikan hasil negatif kepada
investor. Jadi, investor mengalami kesulitan pengambilan keputusan untuk
28
membeli saham tersebut. Hal ini akan membuat permintaan dan harga saham
berkurang. Dalam hal tersebut sebaiknya DER memiliki tingkatan yang rendah.
Sehingga investor memiliki kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan
dalam membeli saham, kalau informasi yang memberikan signal kepada investor
akan menghasilkan signal baik dan sisa pembayaran kewajiban jangka panjang
akan berkurang (Hasanah & Ainni, 2019).
Menurut Kasmir (2014), rumus dari Debt to Equity Ratio adalah sebagai
berikut.
Total Debt
DER=
Total Equity
Keterangan :
Selain itu, Debt to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang (Sukma, 2021).
Dari definisi Debt to Asset Ratio menurut para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Debt to Asset Ratio atau rasio utang terhadap aset adalah rasio
atau perbandingan yang ingin dibayar pelunasan utang perusahaan dengan
menghasilkan aset perusahaan tersebut.
29
Selain itu, DAR juga memiliki tingkatan yang tinggi dan rendah dalam
menjalankan proses perusahaan tersebut. Tingkat DAR yang tinggi, akan
menimbulkan utang perusahaan bertambah. Akibatnya utang perusahaan tidak
mampu untuk melunaskan utang pada aset perusahaan tersebut. Sebaiknya DAR
memiliki tingkatan yang rendah, jika utang dari aset perusahaan akan berkurang
(Wuryaningrum & Budiarti, 2015).
Menurut Kasmir (2015), rumus dari Debt to Asset Ratio adalah sebagai
berikut.
Total Debt
DAR=
Total Assets
Keterangan :
Selain itu, Long term Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang dapat
mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri perusahaan (Shintia, 2017).
Dari definisi Long term Debt to Equity Ratio menurut para peneliti diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa Long term Debt to Equity Ratio adalah hasil
perbandingan antara total utang jangka panjang dengan total modal perusahaan.
30
Menurut Shintia (2017), rumus yang digunakan untuk menentukan Long term
Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut.
Keterangan :
Dari definisi Times Interest Earned menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa Times Interest Earned adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara laba sebelum pajak dan bunga dengan biaya
bunga.
EBIT
¿ Interest Earned=
Biaya Bunga( Interest )
Atau
Keterangan :
Dari definisi Fixed Charge Coverage menurut para peneliti diatas, dapat
disimpulkan bahwa, Fixed Charge Coverage adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara perjumlahan laba sebelum pajak dan bunga, biaya
bunga, dan kewajiban sewa dengan perjumlahan biaya bunga dan kewajiban
bunga.
Keterangan :
Berdasarkan dari definisi rasio likuiditas menurut para peneliti diatas, dapat
disimpulkan bahwa rasio likuiditas dalah perbandingan yang memiliki
kemampuan perusahaan dalam mengukur rasio antara kewajiban jangka pendek
dengan akun dari aset lancar atau dari akun lainnya untuk mengetahui analisis dari
kewajiban jangka pendek tersebut.
33
Menurut (Nuhayaty & Hidayati, 2020), tujuan dan manfaat dari rasio
likuiditas adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengukur sejauh mana dari kemampuan perusahaan ingin membayar
utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
2. Untuk mengukur sejauh mana dari kemampuan perusahaan ingin membayar
kewajiban jangka pendek dengan total keseluruhan dari aset lancar tersebut.
3. Untuk mengukur sejauh mana dari kemampuan perusahaan ingin membayar
kewajiban jangka pendek dengan total dari aset lancar tanpa dari total
persediaan dan piutang.
4. Untuk mengukur dan membandingkan antara jumlah dari persediaan yang ada
dengan ekuitas atau modal kerja perusahaan tersebut.
5. Untuk mengukur keseluruhan dari kas yang tersedia untuk membayar
kewajiban jangka pendek.
6. Sebagai alat perencanaan yang berkaitan dengan kas dan kewajiban jangka
pendek pada masa ke depannya.
7. Untuk melihat situasi perusahaan dari rasio likuiditas serta posisinya dari
waktu periode sebelumnya ke waktu periode berikutnya.
8. Untuk mengukur dan mengetahui kekurangan dari perusahaan yang berkaitan
dengan aset lancar dan utang lancar.
9. Bagi manajemen akan menjadi alat pemicu dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan dengan melihat hasil dari rasio likuiditas pada saat
sekarang ini.
Salah satu yang menjadi faktor-faktor yang dipengaruhi rasio likuiditas adalah
punya keterkaitan dengan harga saham. Alasannya karena semakin tinggi tingkat
rasio likuiditasnya, maka semakin meningkat harga sahamnya, jika perusahaan
dikatakan likuid dari investor. Sehingga akan memudahkan dalam memenuhi
kewajiban tersebut (Arifin & Agustami, 2016).
34
a. Quick Ratio
Pengertian dari Quick Ratio atau rasio cepat menurut Kasmir (2012)
mengemukakan bahwa, Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaan.
Selain itu, menurut Jufrizen & Nasution (2016) mengemukakan bahwa, Quick
Ratio merupakan alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dengan
mengurangi persediaan yang dianggap kurang likuid dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya.
Berdasarkan definisi Quick Ratio atau rasio cepat menurut para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio atau rasio cepat adalah rasio atau
perbandingan antara selisih dari aset lancar dan persediaan dengan utang lancar
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi dari kemampuan perusahaan tersebut.
Menurut Fadilah et al. (2017), rumus Quick Ratio atau rasio cepat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Aset Lancar−Persediaan
Quick Ratio=
Hutang Lancar
Keterangan :
b. Current Ratio
Pengertian Current Ratio atau rasio lancar menurut Susyana & Nugraha
(2021) mengemukakan bahwa, Current Ratio (CR) merupakan perbandingan
antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities).
Selain itu, menurut Trianto et al. (2017) mengemukakan bahwa, Current Ratio
adalah rasio yang membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar.
Berdasarkan dari definisi Current Ratio menurut para peneliti diatas, dapat
disimpulkan bahwa Current Ratio adalah rasio atau perbandingan yang bertujuan
untuk menganalisis antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek dari
perusahaan tersebut.
Menurut Susyana & Nugraha (2021), rumus untuk menentukan Current Ratio
adalah sebagai berikut.
Aset Lancar
CR=
Liabilitas Jangka Pendek
Keterangan :
c. Cash Ratio
Berdasarkan dari definisi Cash Ratio menurut para peneliti diatas, dapat
disimpulkan bahwa Cash Ratio atau rasio kas merupakan rasio atau perbandingan
antara pertambahan kas dan surat berharga dengan utang lancar.
Cash∨Cash Equivalent
Cash Ratio= ×100 %
Current Liabilities
Keterangan :
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
No dan Variabel Penelitian Hasil dan Objek Penelitian
Tahun
1 Putri & Independen: - Secara parsial Return on Asset
Rachman, - Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh
(2021) (ROA) positif dan signifikan terhadap
- Current Ratio (CR) harga saham.
Dependen - Secara parsial Current Ratio
- Harga saham (CR) memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap harga
37
Return on Asset merupakan salah satu dari rasio profitabilitas yang dapat
digunakan untuk melihat hasil perbandingan antara total laba atau rugi perusahaan
dengan total aktiva perusahaan. Sedangkan harga saham adalah harga dari
pembentukan saham antara pembeli dengan penjual saham untuk menghasilkan
keuntungan saham dari perusahaan. Menurut (Almira & Wiagustini, 2020),
Return on Asset juga memiliki fungsi, yaitu dapat mengukur efektivitas pada
keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dalam kegunaan yang dimiliki dari
aktiva perusahaan tersebut.
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat ROA, maka semakin tinggi tingkat harga
saham. Pada saat tingkat laba sebelum bunga dan pajak naik; dan total aset
menurun, maka ROA juga akan mengalami kenaikan. Semakin besar tingkat
ROA, semakin tinggi tingkat laba perusahaan yang ingin dicapainya. Ini juga
mendapat kesimpulan bahwa penggunaan total aktiva perusahaan akan berjalan
dengan baik bagi manajemen dan pada akhirnya investor banyak menarik untuk
menanamkan modalnya dari perusahaan sehingga harga saham perusahaan juga
meningkat (Annisa et al., 2019).
Debt to Asset Ratio merupakan salah satu dari rasio solvabilitas yang dapat
digunakan untuk melihat hasil perbandingan antara total utang perusahaan dengan
total aktiva perusahaan. Hal ini berarti, jika tingkat DAR dari perusahaan akan
meningkat, maka harga saham juga akan menurun dari perusahaan. Menurut (N.
R. Sari et al., 2022), dapat dijelaskan bahwa semakin besar Debt to Asset Ratio
dari perusahaan, maka akan menimbulkan tingkatan harga saham cenderung kecil
terus-menerus disebabkan karena pengeluaran dari bunga pinjaman akan semakin
tinggi secara terus-menerus. Sehingga, bisa mengakibatkan profitabilitas
perusahaan akan menurun.
Dari hasil penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Debt to Asset Ratio
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat
didukung oleh (N. R. Sari et al., 2022) yang mengatakan bahwa Debt to Asset
Ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
Current Ratio merupakan rasio yang dapat membandingkan antara aset lancar
dengan hutang lancar yang dapat mengakibatkan perubahan dari pergerakan harga
saham. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika Current Ratio semakin meningkat,
maka harga saham juga akan meningkat. Menurut (Putri & Rachman, 2021), dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat Current Ratio dari perusahaan, maka
43
akan semakin mudah dalam memperoleh dana dari investor. Sehingga, harga
saham dari perusahaan juga akan meningkat.
Dari hasil penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Current Ratio memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat didukung
oleh (Prastyo et al., 2022), dan (Putri & Rachman, 2021) yang mengatakan bahwa
Current Ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Return on Asset
(x1) H1
Harga Saham
H2
Debt to Asset Ratio
(y1)
(x2)
H3
Current Ratio
(x3)
44
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan September 2022 sampai
dengan bulan Februari 2023.
2.6.1. Populasi
45
46
Tabel 3. 1
Kriteria Sampel
Jumlah
No Kriteria Pengambilan Sampel
Perusahaan
1 Perusahaan sektor barang konsumen primer yang 98
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-
2021.
2 Perusahaan sektor barang konsumen primer yang (36)
memiliki tanggal IPO mulai pada tahun 2017-2021.
3 Perusahaan sektor barang konsumen primer yang (2)
mengalami suspend pada tahun 2017-2021
Jumlah sampel 60
Jumlah data sampel = 60 perusahaan x 5 tahun 300
Sumber : Data Olahan (2022)
47
Dari penelitian ini hanya berisi tentang dua variabel seperti variabel
independen atau variabel bebas (x) dan variabel dependen atau variabel terikat (y),
serta ada formula dari rumus penelitian ini. Berikut adalah daftar operasional
variabel penelitian dalam bentuk tabel.
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian
Skala
No Variabel Formula
Pengukuran
1 Return on Earning After Tax (EAT ) Rasio
ROA= ×100 %
Asset (x1) Total Assets
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif merupakan pengumpulan data yang diukur dengan menggunakan hasil
angka tersebut (Sujarweni, 2019).
Sumber data penelitian ini didapat dari sumber-sumber data laporan keuangan
(financial report), data laporan tahunan (annual report) dan laporan statistik dari
website Bursa Efek Indonesia yang disebut dengan data sekunder. Selain itu data
sekunder ini juga di dapat dari jurnal, e-book, buku asli, website dari internet yang
menghubungkan dengan data maupun dari catatan lainnya yang sudah diolah pada
masa lalu. Dari hasil penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa data sekunder
adalah sumber dari pengumpulan data-data yang diambil secara tidak langsung
dan datanya sudah diolah dari sejak lama (Sujarweni, 2019).
Aplikasi software SPSS untuk versi 21 merupakan aplikasi dari data yang
akan diolah, menghitung data, dan melakukan analisis data untuk menjawab
kesimpulan hipotesis dari masalah penelitian. Dalam pengolahan data ini bukan
hanya dari satu variabel dependen atau variabel y saja, tetapi ada membuat dua
49
Untuk itu, aplikasi software SPSS versi 21 dalam pengolahan data bisa saja
mau melakukan penelitian lebih lanjut, jika hasil dari beberapa pengujian data
tidak normal. Jadi, permasalahan penelitian ini lebih lengkapnya menggunakan
SmartPLS 4 untuk menyelesaikan masalah penelitian baik untuk beberapa
variabel independen maupun dari satu variabel dependen.
3.5.2. SmartPLS 4
Uji normalitas data merupakan data yang menguji untuk mengetahui apakah
variabel independen, variabel dependen, dan model regresi akan terjadi distribusi
normal atau tidak terjadi distribusi normal dari hasil penelitian tersebut
(Sujarweni, 2019). Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji
grafik P-P-Plot. Jika titik mendekati garis diagonal pada grafik P-P-Plot, maka
akan termasuk ke dalam data distribusi normal. Jika titik menjauhi garis diagonal
pada grafik P-P-Plot, maka akan termasuk ke dalam data tidak distribusi normal.
Uji multikolinearitas data merupakan uji data yang mengetahui apakah ada
atau tidak ada variabel bebas yang mempunyai kemiripan antar variabel bebas
dalam suatu model. Kemiripan antar variabel bebas akan mengalami hubungan
yang berpengaruh. Selain itu, dalam pengujian data ini juga untuk menghindari
kebiasaan dalam melakukan proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh
uji hipotesis masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Sujarweni,
2019). Jika nilai VIF pada uji multikolinearitas data lebih kecil dari 10, maka akan
tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai VIF pada uji multikolinearitas data lebih
besar dari 10, maka akan terjadi multikolinearitas. Jika nilai tolerance lebih besar
dari 0,10, maka akan tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai tolerance lebih kecil
dari 0,10, maka akan terjadi multikolinearitas.
satu pada angka nol, dan sudah membentuk pola tertentu, maka akan terjadi
heterokedastisitas.
Menurut (Ernawati & Purwaningsih, 2022), uji model atau uji F dapat
digunakan untuk mengetahui dalam menguji apakah variabel independen secara
bersama-sama akan mempengaruhi atau tidak mempengaruhi oleh variabel
dependen tersebut. Jika nilai signifikan pada uji F lebih kecil dari 0,05, maka akan
terjadi signifikan. Jika nilai signifikan pada uji F lebih besar dari 0,05, maka akan
tidak terjadi signifikan. Selain itu, jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka
akan terjadi berpengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Akan tetapi, jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka akan
tidak terjadi berpengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Itu tergantung, jika F hitung dan F tabel berada pada posisi
negatif atau positif tersebut (Sujarweni, 2019).
52
y 1=a+ β 1 x 1+ β2 x 2+ β 3 x 3+ e
Keterangan:
y1 : Harga Saham
x1 : Return on Asset (pengembalian atas aset)
x2 : Debt to Asset Ratio (rasio utang terhadap aset)
x3 : Current Ratio (rasio lancar)
a : Konstanta
β1 – β3 : Koefisien x1 – x3
e : Standard Error
Uji hipotesis dalam penelitian merupakan menguji data dalam penelitian untuk
mengetahui kesimpulan secara individu antara pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai probabilitas signifikan kurang dari 0,05,
maka akan terjadi variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Jika nilai probabilitas signifikan lebih dari 0,05, maka akan
terjadi variabel independen tidak pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
53
Atau jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka H 0 ditolak dan Ha diterima. Jika t
hitung lebih kecil dari t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
BAB IV
Objek penelitian ini yang dipakai sebagai menguji hasil penelitian adalah
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bursa Efek atau pasar modal dibentuk pertama kali di Batavia yang didirikan
oleh Pemerintah dari Hindia Belanda pada bulan Desember 1912. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi kepentingan pemerintah kolonial atau Vereenigde
Oostindische Compagnie (VOC).
Pada tahun 1914 sampai pada tahun 2018, Bursa Efek di Batavia akan ditutup
karena ada terjadi Perang Dunia I. Pada tahun 1925 sampai pada tahun 1942,
Bursa Efek akan dibuka kembali di Jakarta dan mulai didirikan untuk Bursa Efek
di Semarang dan Surabaya. Pada awalan tahun 1939, Bursa Efek di Semarang dan
Surabaya akan ditutup karena ada isu politik untuk memulai terjadi Perang Dunia
II. Maka, pada tahun 1942 sampai tahun 1952, Bursa Efek di Jakarta akan ditutup
kembali karena ada terjadi Perang Dunia II. Pada tahun 1956, Bursa Efek semakin
tidak aktif karena terjadi program nasionalisasi perusahaan Belanda. Lalu Bursa
Efek Vakum juga ingin diperdagangkan selama pada tahun 1956 sampai tahun
1977. Lalu, Pemerintah Republik Indonesia mulai berjalan aktif kembali di pasar
modal mulai pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami perkembangan pesat secara perlahan-lahan hingga pada masa saat ini.
Perkembangan dari pasar modal ini akan muncul dalam beberapa sektor dan
sub sektor yang tergabung pada Bursa Efek Indonesia pada masa saat ini. Salah
satunya yaitu perusahaan sektor barang konsumen primer atau Consumer Non-
Cyclicals. Dari perusahaan sektor barang konsumen primer ini ada beberapa
54
perusahaan yang dimasukkan ke dalam hasil penelitian ini. Untuk lebih jelasnya
akan dilanjut pembahasan mengenai sejarah singkat perusahaan.
Selanjutnya, ada beberapa tempat lokasi dari perusahaan ini tersebut. Tempat
lokasi kantor pusat Astra Agro Lestari Tbk. dan anak usaha atau grup berada di
Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR - I, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta 13930
- Indonesia.
Selain itu, tempat lokasi perkebunan kelapa sawit dan pabrik dari Astra Agro
Lestari Tbk. berada di Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk tempat lokasi
perkebunan dan pabrik pengolahan entitas anak berada di Pulau Jawa, Sumatera,
Sulawesi, dan Kalimantan.
Sekarang ini, kegiatan utama dari Astra Agro Lestari Tbk. adalah bidang
perkebunan dan agro industri terutama kelapa sawit yang masih berjalan dengan
baik.
55
Pada tahun 1985, Akasha Wira Internasional Tbk. atau dulunya bernama Ades
Waters Indonesia Tbk. mulai didirikan pertama kali yang bernama PT. Alfindo
Putrasetia. Pada tahun 1986, PT. Alfindo Putrasetia mulai beroperasi secara
komersial.
Selanjutnya, ada beberapa tempat lokasi dari perusahaan ini tersebut. Tempat
lokasi kantor pusat Akasha Wira International Tbk. berada di Perkantoran Hijau
Arkadia Tower C. Lantai 15, Jalan Letnan Jenderal T.B. Simatupang Kav. 88,
Jakarta 12520 – Indonesia.
Selain itu, tempat lokasi pabrik pengolahan air minum kemasan berada di
Jawa Barat dan Jawa Timur. Sedangkan, tempat lokasi pabrik produk makanan
berada di Jawa Barat dan tempat lokasi pabrik produk kosmetik berada di
Pulogadung.
Sekarang ini, kegiatan utama dari Akasha Wira International Tbk. adalah
bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum kemasan atau merek Nestle
Pure Life dan Vica, makanan serta produksi, dan distribusi produk-produk
kosmetik yang masih berjalan dengan baik.
Pada tanggal 26 Januari 1990, FKS Food Sejahtera Tbk. atau dulunya bernama
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (TPS Food) mulai didirikan pertama kali yang
bernama PT. Asia Intiselera. Pada tahun 1990, PT. Asia Intiselera mulai
beroperasi secara komersial.
56
FKS Food Sejahtera Tbk. memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Saham dari FKS Food Sejahtera Tbk., yaitu
sebesar 45.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 500 per saham dan
harga penawaran perdana sebesar Rp. 950 per saham kepada masyarakat pada
tanggal 14 Mei 1997. Saham-saham tersebut juga telah efektif yang dicatatkan
kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI pada tanggal 11 Juni
1997.
Selanjutnya, ada beberapa tempat lokasi dari perusahaan ini tersebut. Tempat
lokasi kantor pusat FKS Food Sejahtera Tbk. berada di Menara Astra Lantai 29,
Jalan Jenderal Sudirman Kavling 5-6, RT 010, RW 011, Karet Tengsin,
Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220 – Indonesia.
Selain itu, anak usaha memiliki bagian tempat-tempat lokasi tertentu. Tempat
lokasi pabrik mie kering, biscuit dan permen berada di Sragen, Jawa Tengah.
Tempat pabrik bihun jagung berada di Balaraja, Tangerang. Dan tempat lokasi
pabrik makanan ringan berada di Gunung Putri, Medan, Banjarmasin dan Sragen,
Jawa Tengah.
Pada masa sekarang ini, FKS Food Sejahtera Tbk. dan entitas anaknya ingin
menjalankan bidang usaha dari indusrti kembang gula, mie, biskuit, bihun jagung,
dan makanan ringan.
Pada tanggal 3 Juni 1997, Tri Banyan Tirta Tbk. akan didirikan perusahaannya
yang pertama kali dan pada tahun 1997, Tri Banyan Tirta Tbk. akan dimulai
menjalankan kegiatan usaha komersialnya.
Pada tanggal 28 Juni 2012, Tri Banyan Tirta Tbk. memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
atau IPO dari Tri Banyan Tirta Tbk. kepada masyarakat sebanyak 300.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 100 per saham, harga penawaran perdana
sebesar Rp. 210 per saham, serta dengan Waran Seri I yang diberikan secara
cuma-Cuma sebagai insentif sebanyak 150.000.000 saham dengan
57
pelaksanaannya sebesar Rp. 260 per saham. Pada tanggal 11 Juli 2012 sampai
dengan 7 Juli 2017, setiap pemegang saham berhak membeli satu saham
perusahaan pada waktu masa pelaksanaannya. Pada tanggal 10 Juli 2012, saham
dan Waran Seri I tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat
dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Tri Banyan Tirta Tbk. berada di Kp.
Pasir Dalem, RT. 02, RW. 09, Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat 431158 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan utama Tri Banyan Tirta Tbk. adalah produsen Air
Minum Dalam Kemasan atau disingkat dengan AMDK dengan merek ALTO,
TOTAL, dan produk air alkali dengan merek Total 8 +. Selain itu, Tri Banyan
Tirta Tbk. juga merupakan produsen Original Equipment Manufacturer atau
disingkat dengan OEM untuk AMDK merek VIT, produk dari PT. Tirta
Investama atau Danone – Aqua; merek Pristine, produk dari PT. Super Wahana
Tehno atau Sinarmas group; dan untuk minuman energi merek Panther, produk
dari Kino Indonesia Tbk. (KINO).
Pada tanggal 22 Februari 1989, Sumber Alfaria Trijaya Tbk. atau dikenal
dengan Alfamart akan didirikan perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun
1989, Sumber Alfaria Trijaya Tbk. akan dimulai menjalankan kegiatan usaha
komersialnya.
58
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Sumber Alfaria Trijaya Tbk. berada di
Alfa Tower, Jalan Jalur Sutera Barat Kav. 9, Alam Sutera, Tangerang, Banten
15143 – Indonesia.
Pada tanggal 16 April 1993, Austindo Nusantara Jaya Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama PT. Austindo Teguh Jaya dan pada
tahun 1993, PT. Austindo Teguh Jaya akan dimulai menjalankan kegiatan usaha
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Austindo Nusantara Jaya Tbk. berada
di Menara BTPN Lantai 40, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5 – 5.6,
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan utama Austindo Nusantara Jaya Tbk. adalah bidang
perdagangan, jasa, dan operasi perkebunan dan pengolahan kelapa sawit serta
perdagangan produk minyak kelapa sawit, pemanenan, dan pengolahan sagu,
produksi dan pengolahan sayuran atau edamame, dan bisnis energi terbarukan.
Pada tanggal 22 Juni 1983, BISI International Tbk. atau sebelumnya bernama
PT. Benihinti Suburintani akan didirikan perusahaannya pertama kali yang
59
bernama PT. Bright Indonesia seed Industry dan pada tahun 1983, PT. Bright
Indonesia seed Industry akan dimulai menjalankan kegiatan usaha komersialnya.
Pada tanggal 6 Juni 2001, Bumi Teknokultura Unggul Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada bulan Juni 2001, Bumi Teknokultura
Unggul Tbk. akan dimulai menjalankan kegiatan usaha komersialnya.
60
Pada tanggal 29 April 2004, Bumi Teknokultura Unggul Tbk. juga
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham atau IPO dari Bumi Teknokultura Unggul Tbk. kepada
masyarakat sebanyak 120.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 100
per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp. 125 per saham dan
disertai sebesar 276.000.000 dari Waran seri I dan periode pelaksanaannya mulai
dari 14 November 2004 sampai dengan tanggal 13 Mei 2007 dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp. 125 per saham. Pada tanggal 14 Mei 2004, saham dan
Waran Seri I tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat
dengan BEI.
Selain itu, tempat lokasi pabrik pengolahan biji kakao Bumi Teknokultura
Unggul Tbk. berada di Jalan Raya Serang Km. 68 Desa Julang, Cikande, Serang
Banten – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Bumi Teknokultura Unggul Tbk.
adalah industri pengolahan biji kakao atau lemak kakao atau juga disebut dengan
cocoa butter, padat kakao atau cocoa cake dan bubuk kakao atau cocoa powder.
Pada tanggal 15 Januari 1979, Budi Starch dan Sweetener Tbk. atau dulunya
bernama Budi Acid Jaya Tbk. akan didirikan perusahaannya yang pertama kali
dan pada bulan Januari 1981, Budi Acid Jaya Tbk. akan dimulai menjalankan
kegiatan usaha komersialnya.
61
1995, saham-saham tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau
disingkat dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Budi Starch dan Sweetener Tbk.
berada di Wisma Budi Lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said Kav C-6, Jakarta 12940
– Indonesia, sedangkan tempat lokasi pabrik Budi Starch dan Sweetener Tbk. di
Subang, Lampung, Madiun, Surabaya, Makassar, dan Ponorogo.
Sekarang ini, kegiatan utama Budi Starch dan Sweetener Tbk. adalah bergerak
dalam pembuatan dan penjualan tepung tapioka; sweeteners, seperti glukosa,
fruktosa dan maltodextrin; karung plastik; asam sulfat dan bahan-bahan kimia
lainnya.
Pada tanggal 6 November 2000, Eagle High Plantations Tbk. atau dulunya
bernama BW Plantation Tbk. akan didirikan perusahaannya yang pertama kali dan
pada tahun 2004, BW Plantation Tbk. akan dimulai menjalankan kegiatan usaha
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Eagle High Plantations Tbk. berada di
Noble House Lantai 12, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gge Agung Kav. E 4.2, No. 2,
Jakarta 12950 – Indonesia.
Selain itu, tempat lokasi industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit
Eagle High Plantations Tbk. dan anak usahanya berada di Pulau Sumatera,
62
Kalimantan dan Papua. Jumlah luas lahan perkebunan yang berada di Pulau
Sumatera, Kalimantan dan Papua mencapai 116.000 hektar.
Sekarang ini, kegiatan utama Eagle High Plantations Tbk. dan anak usahanya
adalah menjalankan proses kegiatan usaha dalam pengembangan perkebunan
kelapa sawit, pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit, perdagangan dan lain-
lain. Produk yang dihasilkan mencakup produk dalam menghasilkan kelapa sawit,
yaitu minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil dan inti sawit atau Kernel.
Pada tanggal 3 Februari 1968, Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. atau dulunya
bernama Cahaya Kalbar Tbk. akan didirikan perusahaannya pertama kali yang
bernama CV. Tjahaja Kalbar dan pada tahun 1971, CV. Tjahaja Kalbar akan
dimulai menjalankan kegiatan usaha komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. berada
di Kawasan Industri Jababeka II, Jalan Industri Selatan 3 Blok GG No. 1,
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat 17532 – Indonesia.
63
makanan dan minuman; bidang perdagangan lokal, ekspor, impor, dan berdagang
hasil bumi, hasil hutan, berdagang barang-barang keperluan sehari-hari. Sekarang
ini, produk utama yang dihasilkan dari Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. adalah
Crude Palm Oil atau CPO dan Palm Kernel serta turunannya.\
64
bumbu masak dan penyedap masakan, industri ransum makanan hewan, industri
produk farmasi untuk hewan, industri barang dari plastik untuk pengemasan,
industri perlengkapan dan peralatan rumah tangga atau tidak termasuk furnitur,
perdagangan besar binatang hidup, perdagangan besar daging ayam dan daging
ayam olahan, pergudangan dan penyimpanan, aktivitas cold storage.
Pada tanggal 30 April 1980, Central Proteina Prima Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada tanggal 18 Agustus 1980, Central
Proteina Prima Tbk. akan dimulai menjalankan kegiatan usaha komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Central Proteina Prima Tbk. berada di
Puri Matari 2, Lantai 2, Jalan HR. Rasuna Said Kav. H1-2, Jakarta Selatan 12920
- Indonesia, dengan sentra produksi udang berada di Lampung dan Sumatera
Selatan, sedangkan lokasi pabriknya berada di Surabaya, Sidoarjo, Medan dan
Lampung.
65
Sekarang ini, kegiatan utama dari Central Proteina Prima Tbk. adalah
memproduksi produk akuakultur berkualitas tinggi, seperti pakan, bibit, pakan
hewan peliharaan, probiotik hingga produk udang dan makanan olahan untuk
pasar domestik maupun ekspor.
Pada tanggal 16 Juni 2005, Duta Intidaya Tbk. atau juga disebut dengan
Watsons Indonesia akan didirikan perusahaannya yang pertama kali.
Pabrik ”Anker Bir” akan didirikan pertama kali pada tahun 1932 yang
bernama Archipel Brouwerij. Pada tahun 1933, perusahaan ini mulai menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan komersialnya. Pada masa perkembangan perusahaan
ini, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan hingga
terbentuk PT. Delta Djakarta pada tanggal 15 Juni 1970.
66
Delta Djakarta Tbk. memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO dari Delta Djakarta Tbk.
kepada masyarakat sebanyak 347.400 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.
1.000 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp. 2.950 per saham
pada tahun 1984. Pada tanggal 27 Februari 1984, saham-saham tersebut
dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat dan pabrik Delta Djakarta Tbk. berada
di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur, Jawa Barat 17510 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha dari Delta Djakarta Tbk. adalah melakukan
produksi dan distribusi bir pilsener dan bir hitam dengan merek Anker Bir, Anker
Stout, Anker Lychee, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, San
Miguel Cerveza Negra, Kuda Putih dan Batavia.
Pada tanggal 2 Oktober 1973, Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. akan
didirikan perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 1983, Dharma
Samudera Fishing Industries Tbk. akan dimulai menjalankan kegiatan usaha
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat dan pabrik Dharma Samudera Fishing
Industries Tbk. berada di Jalan Laks. R.E. Martadinata 1, Tanjung Priok, Jakarta
67
14310 – Indonesia, dan mempunyai cabangnya yang berada di Jalan R.A. Kartini
No.39, Kel. Kendari Caddi Kendari 93126, Sulawesi Tenggara.
Sekarang ini, kegiatan usaha yang utama dari Dharma Samudera Fishing
Industries Tbk. adalah memproduksi berbagai macam produk olahan ikan laut
atau seafood dengan beberapa merek, yaitu Magenta, Daruma, April Spring dan
merek lain sesuai dengan permintaan pelanggan. Adapun produk olahan yang
dihasilkan oleh Dharma Samudera Fishing Industries Tbk., yaitu ikan filet, steak
ikan, irisan daging ikan, breaded fish, tuna, gurita dan produk bernilai tambahan
lainnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Dharma Satya Nusantara Tbk. berada
di Gedung Sapta Mulia, Jalan Rawa Gelam V Kav. OR 3B, Kawasan Industri
Pulo Gadung, Jakarta 13930 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan utama dari Dharma Satya Nusantara Tbk. dan anak
usahanya adalah bergerak di bidang industri dan penjualan produk kayu olahan, di
bidang perkebunan kelapa sawit, industri dan penjualan produk kelapa sawit, dan
di bidang agribisnis yang meliputi pengolahan dan perdagangan hasil pertanian
lainnya.
68
18. Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT)
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Enseval Putera Megatrading Tbk.
yaitu sebagai distributor dan pemasok produk obat-obatan, barang konsumsi,
peralatan kedokteran, kosmetik dan barang-barang lainnya.
Pada tanggal 27 Juni 1992, FKS Multi Agro Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama PT. Fishindo Kusuma Sejahtera dan
pada tahun 1993, PT. Fishindo Kusuma Sejahtera akan dimulai menjalankan
kegiatan usaha komersialnya.
FKS Multi Agro Tbk. memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO dari FKS Multi Agro Tbk.
kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.
100 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp. 125 per saham pada
69
tanggal 27 Desember 2001. Pada tanggal 18 Januari 2002, saham-saham tersebut
dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat dan pabrik FKS Multi Agro Tbk.
berada di Sampoerna Strategic Square, North Tower 3rd Floor, Jalan Jenderal
Sudirman Kav. 45-46, Jakarta-12930. Sedangkan tempat lokasi pabriknya berada
di Muncar-Banyuwangi, Jawa Timur.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari FKS Multi Agro Tbk. adalah industri
dan perdagangan yang meliputi perikanan, bahan pakan protein, produk turunan
jagung (tepung jagung gluten dan pakan jagung gluten) dan bahan baku pangan
atau kacang kedelai.
Pada tanggal 26 Juni 1958, Gudang Garam Tbk. atau dulunya bernama PT.
Perusahaan Rokok Tjap akan didirikan perusahaannya yang pertama kali dan pada
tahun 1958, PT. Perusahaan Rokok Tjap akan dimulai menjalankan kegiatan
usaha komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Gudang Garam Tbk. berada di Jalan
Semampir II/1, Kediri, Jawa Timur 64121. Sedangkan tempat lokasi pabriknya
berada di Kediri, Gempol, Karanganyar dan Sumenep. Selain itu, Gudang Garam
Tbk. juga mempunyai kantor perwakilan yang berada di Jalan Jenderal A. Yani
79, Jakarta 10510 dan Jalan Letjen. Sutoyo 55, Sidoarjo, Jawa Timur 61256 –
Indonesia.
70
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan dari Gudang
Garam Tbk. adalah bergerak di bidang industri rokok dan aktivitas lain yang
terkait dengan industri rokok. Gudang Garam Tbk. memproduksi berbagai jenis
rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin atau LTN serta produk
tradisional sigaret kretek tangan.
Pada tanggal 1 Oktober 2001, Gozco Plantations Tbk. atau dulunya bernama
PT. Surya Gemilang Sentosa akan didirikan perusahaannya yang pertama kali.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Gozco Plantations Tbk. yaitu
pengembangan dan pengoperasian perkebunan, perdagangan, dan pengolahan
kelapa sawit dan minyak nabati atau crude palm oil melalui anak-anak usahanya.
71
Hero Supermarket Tbk. memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO
dari Hero Supermarket Tbk. kepada masyarakat sebanyak 1.765.000 saham
dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 per saham dengan harga penawaran
perdana sebesar Rp. 7.200 per saham pada tahun 1989. Pada tanggal 21 Agustus
1989, saham-saham tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau
disingkat dengan BEI.
Sekarang ini, kegiatan utama Hero Supermarket Tbk. yaitu bergerak di bidang
usaha supermarket, hypermarket, minimarket dan perdagangan retail lainnya.
Pada tanggal 27 Maret 1905, Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. atau dikenal
dengan nama H.M. Sampoerna Tbk. akan didirikan perusahaannya yang pertama
kali dan pada tahun 1913, Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. akan dimulai
beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya di Surabaya
sebagai industri rumah tangga.
72
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mempunyai lima pabrik, yaitu dua pabrik
Sigaret Kretek Mesin atau SKM di Pasuruan dan Kerawang serta lima pabrik
Sigaret Kretek Tangan atau SKT dengan tempat lokasi adalah tiga pabrik di
Surabaya serta masing-masing satu pabrik di Malang dan Probolinggo.
Sampoerna bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret atau MPS. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. juga mempunyai kantor perwakilan korporasi di One
Pasific Place, Lantai 18, Sudirman Central Business District atau SCBD, Jalan
Jenderal Sudirman Kav. 52 – 53, Jakarta 12190.
Pada tanggal 2 September 2009, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. akan
didirikan perusahaannya yang pertama kali dan pada tanggal 1 Oktober 2009,
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. akan dimulai beroperasi dalam menjalankan
kegiatan usaha secara komersialnya. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap Indofood
Sukses Makmur Tbk. atau INDF, pemegang saham pengendali.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
berada di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jalan Jenderal Sudirman,
Kav. 76-78, Jakarta 12910 – Indonesia.
73
Pabrik perusahaan, entitas anak dan entitas asosiasi berada di pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi; dan di luar negeri yang meliputi Malaysia,
Arab Saudi, Mesir, Turki, Kenya, Maroko, Serbia, Nigeria dan Ghana.
Pada tanggal 14 Agustus 1990, Indofood Sukses Makmur Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama PT. Panganjaya Intikusuma dan pada
tahun 1990, PT. Panganjaya Intikusuma akan dimulai beroperasi dalam
menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Indofood Sukses Makmur Tbk. berada
di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-
78, Jakarta 12910 – Indonesia. Sedangkan tempat lokasi pabrik dan perkebunan
Indofood Sukses Makmur Tbk., entitas anak, dan entitas asosiasi berada di
berbagai tempat di Indonesia, yaitu di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi; dan di luar negeri, yaitu Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Turki, Kenya,
Maroko, Serbia, Nigeria dan Ghana.
74
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan dari
Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah mendirikan dan menjalankan industri
makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng,
penggilingan biji gandum, pembuatan tekstil karung terigu, perdagangan,
pengangkutan, agrobisnis dan jasa.
Pada tanggal 20 Januari 1921, Jaya Agra Wattie Tbk. atau J.A. Wattie Tbk.
akan didirikan perusahaannya pertama kali yang bernama Handel Maatschappij
James Alexander Wattie and Company Limited dan pada tanggal 20 Januari 1921,
Handel Maatschappij James Alexander Wattie and Company Limited akan
dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Jaya Agra Wattie Tbk. berada di
Wisma BSG, Lantai 8, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama Jaya Agra Wattie Tbk. adalah bergerak di
bidang agrobisnis, yaitu penanaman, proses pabrikasi, pengiriman, dan penjualan
serta mengelola kegiatan usaha operasional dari anak perusahaan yang
mempunyai perkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrik pengolahan hasil
perkebunan terutama karet, kelapa sawit serta produk-produk perkebunan lainnya.
Pada tanggal 18 Januari 1971, Japfa Comfeed Indonesia Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 1971, Japfa Comfeed Indonesia
75
Tbk. akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Japfa Comfeed Indonesia Tbk. berada
di Wisma Millenia, Lantai 7, Jalan MT. Haryono Kav. 16 Jakarta 12810 –
Indonesia. Sedangkan tempat lokasi pabrik-pabrik dari Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. berada di Sidoarjo, Surabaya, Sragen, Cirebon, Tangerang, Cikande,
Lampung, Padang, Medan, Banjarmasin, Makassar, Grobongan dan Purwakarta.
76
IPO dari Kino Indonesia Tbk. kepada masyarakat sebanyak 228.571.500 saham
dengan nilai nominal sebesar Rp. 100 per saham dengan harga penawaran perdana
sebesar Rp. 3.800 per saham pada tanggal 3 Desember 2015. Pada tanggal 11
Desember 2015, saham-saham tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia
atau disingkat dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Kino Indonesia Tbk. berada di Jalan
Raya Cibolerang 203 Kav. 3, Margasuka, Babakan Ciparay Bandung, Jawa Barat
40225, dan tempat lokasi kantor korespondensinya berada di Datascrip Building,
Lantai 9, Jalan Selaparang, Blok B15 Kav. 9, Kemayoran, Jakarta 10610 –
Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama yang dijalankan sekarang ini adalah
industri produk konsumen bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi
seperti produk pemeliharaan dan perawatan tubuh atau dengan merek utama, yaitu
Ellips, Resik-V dan Ovale; makanan, seperti Kino Candy, Snackit, dan Segar Sari;
minuman, seperti Cap Kaki Tiga, Panda dan Panther; dan farmasi yang meliputi
tiga jenis produk balsam dan obat batuk, seperti Cap Kaki Tiga.
77
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat PP London Sumatra Indonesia Tbk.
berada di Ariobimo Sentral Lantai 12, Jalan HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5,
Jakarta 12950 – Indonesia. Sedangkan, tempat lokasi kantor cabang operasional
PP London Sumatra Indonesia Tbk. berada di Medan, Palembang, Makassar dan
Samarinda.
Pada tanggal 13 April 2005, Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. akan
didirikan perusahaannya pertama kali yang bernama PT. JO. Perkasa Agro
Tenhnologies dan pada tahun 2005, Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. akan
dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.
berada di Panin Tower Lantai 11, Komplek Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot.
19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270 – Indonesia.
78
Sekarang ini, kegiatan usaha dari Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. dan
anak usahanya, yaitu mengembangkan perkebunan kelapa sawit, menanam atau
mayoritas penanaman baru dilakukan mulai pada tahun 2008, memanen dan
mengembangkan “Tandan Buah Segar”.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Malindo Feedmill Tbk. berada di Duta
Mas Fatmawati, Jalan RS. Fatmawati No. 39, Jakarta Selatan 12420 – Indonesia.
Sedangkan, tempat lokasi pabrik dari Malindo Feedmill Tbk. terletak di daerah
Jakarta, Jawa Timur dan Banten. Selain itu, tempat lokasi peternakan dari
Malindo Feedmill Tbk. berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera dan Kalimantan Selatan.
Sekarang ini, kegiatan utama dari Malindo Feedmill Tbk. adalah pakan ternak;
pembibitan ayam, seperti memproduksi induk ayam Parent Stock dan anak ayam
umur sehari; peternakan ayam pedaging dan makanan olahan yang berbahan baku
ayam dengan merek “SunnyGold” dan “Ciki Wiki” melalui anak usahanya.
79
Pada tanggal 1 Juni 1977, Martina Berto Tbk. akan didirikan perusahaannya
yang pertama kali dan pada bulan Desember 1981, Martina Berto Tbk. akan
dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Martina Berto Tbk. berada di Jalan
Pulo Kambing II No. 1, Kawasan Industri Pulogadung atau JIEP, Jakarta Timur
13930. Sedangkan, tempat lokasi pabriknya berada di Pulo Kambing dan Gunung
Putri, Bogor.
Pada tanggal 28 Juni 2007, Midi Utama Indonesia Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama PT. Midimart Utama dan pada tahun
2007, PT. Midimart Utama akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan
usaha secara komersialnya.
80
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Midi Utama Indonesia Tbk. berada di
Gedung Alfa Tower, Lantai 12, Jalan Jalur Sutera Barat, Kav. 7-9, Alam Sutera,
Tangerang, Banten 15143 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Midi Utama Indonesia Tbk. yaitu di
bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan
jaringan minimarket yang bernama “Alfamidi”, jaringan supermarket yang
bernama “Álfamidi Super”, dan jaringan toko buah yang bernama “Midi Fresh”.
Pada tanggal 3 Juni 1929, Multi Bintang Indonesia Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama N.V. Nederlandsch Indische
Bierbrouwerijen dan pada tahun 1929, N.V. Nederlandsch Indische
Bierbrouwerijen akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha
secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Multi Bintang Indonesia Tbk. berada
di Talavera Office Park Lantai 20, Jalan Letnal Jenderal T.B. Simatupang Kav.
22-26, Jakarta 12430. Sedangkan, tempat lokasi pabriknya berada di Jalan Daan
Mogot Km. 19, Tangerang 15122 dan Jalan Raya Mojosari – Pacet Km. 50,
Sampang Agung, Jawa Timur.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Multi Bintang Indonesia Tbk. adalah
memproduksi dan memasarkan bir, yang meliputi Bintang dan Heineken; bir
bebas alkohol, yang meliputi Bintang Zero; dan minuman ringan berkarbonisasi,
yang meliputi Green Sands.
81
35. Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
Pada tanggal 11 Maret 1986, Matahari Putra Prima Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 1986, Matahari Putra Prima
Tbk. akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Matahari Putra Prima Tbk. berada di
Hypermart Cyberpark Karawaci, Upper Ground Floor (Lantai UG), Jalan Sultan
Falatehan, Lippo Karawaci Utara, Tangerang, Banten 15138 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Matahari Putra Prima Tbk. yaitu
berupa jaringan toko swalayan yang menyediakan berbagai macam barang, seperti
barang kebutuhan sehari-hari dan barang elektronik.
Pada tanggal 14 Maret 1978, Mustika Ratu Tbk. akan didirikan perusahaannya
yang pertama kali dan pada tahun 1978, Mustika Ratu Tbk. akan dimulai
beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
82
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Mustika Ratu Tbk. berada di Graha
Mustika Ratu, Penthouse Floor, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta Selatan
12870 – Indonesia dan tempat lokasi pabriknya berada di Jalan Raya Bogor Km.
26,4 Ciracas, Jakarta Timur 13740.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Mayora Indah Tbk. berada di Gedung
Mayora, Lantai 8, Jalan Tomang Raya 21-23, Jakarta 11440 – Indonesia.
Sedangkan, tempat lokasi pabriknya berada di Tangerang dan Bekasi.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Mayora Indah Tbk. yaitu menjalankan
bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit.
83
Pada tanggal 26 November 2006, Provident Agro Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 2006, Provident Agro Tbk. akan
dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Provident Agro Tbk. yaitu bergerak di
bidang perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya.
Pada tanggal 16 April 1974, Prasidha Aneka Niaga Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama PT. Aneka Bumi Asih dan pada tahun
1974, Prasidha Aneka Niaga Tbk. akan dimulai beroperasi dalam menjalankan
kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Prasidha Aneka Niaga Tbk. berada di
Gedung Plaza Sentral, Lantai 20, Jalan Jenderal Sudirman No. 47, Jakarta 12930
84
dan tempat lokasi pabriknya berada di Jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati,
Palembang.
Pada tanggal 28 Mei 1997, Supra Boga Lestari Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 1998, Supra Boga Lestari Tbk.
akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Supra Boga Lestari Tbk. berada di
Ranch Market Headquarter, Jalan Pesanggrahan Raya No.2, Kembangan, Jakarta
Barat 11610 – Indonesia.
85
menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya yang bergerak di bidang industri
rotan.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Bentoel Internasional Investama Tbk.
yaitu memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk tembakau seperti
rokok kretek mesin, rokok kretek tangan dan rokok putih dengan merek lokal,
antara lain Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Star Mild dan
Uno Mild serta merek global, antara lain Dunhill, Lucky Strike, dan Pall Mall.
Pada tanggal 8 Maret 1995, Nippon Indosari Corpindo Tbk. atau dikenal
dengan Sari Roti akan didirikan perusahaannya pertama kali yang bernama PT.
Nippon Indosari Corporation dan pada tahun 1996, PT. Rimba Niaga Idola akan
dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
86
Nippon Indosari Corpindo Tbk. memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO dari Nippon
Indosari Corpindo Tbk. kepada masyarakat sebanyak 151.854.000 saham dengan
nilai nominal sebesar Rp. 100 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar
Rp. 1.250 per saham pada tanggal 18 Juni 2010. Pada tanggal 28 Juni 2010,
saham-saham tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat
dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat dan salah satu tempat lokasi pabrik
Nippon Indosari Corpindo Tbk. berada di Kawasan Industri MM 2100, Jalan
Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi 17530, Jawa Barat –
Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Nippon Indosari Corpindo Tbk. yaitu
pabrikasi; penjualan dan distribusi roti, seperti roti tawar, roti manis, roti berlapis,
cake dan bread crumb dengan nama mereknya adalah ”Sari Roti”.
87
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Millennium Pharmacon International
Tbk. berada di Panin Bank Centre, Lantai 9, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan,
Jakarta 10270 dan mempunyai 31 kantor cabang yang tersebar di Indonesia,
seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Sampoerna Agro Tbk. berada di Jalan
Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan dan tempat lokasi
kantor korespondensi berada di Sampoerna Strategic Square, Menara Utara,
Lantai 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Sampoerna Agro Tbk. yaitu bergerak
di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit,
pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu yang meliputi sagu dan memproduksi tepung sagu dengan merek
Prima Starch, dan lainnya, yang beralamat di daerah Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau.
88
45. Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP)
Pada tanggal 12 Agustus 1992, Salim Ivomas Pratama Tbk. akan didirikan
perusahaannya pertama kali yang bernama PT. Ivomas Pratama dan pada tahun
1994, PT. Ivomas Pratama akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan
usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Salim Ivomas Pratama Tbk. berada di
Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78,
Jakarta 12910 – Indonesia.
89
Pada tanggal 6 September 1985, Sreeya Sewu Indonesia Tbk. atau dulunya
bernama Sierad Produce Tbk. akan didirikan perusahaannya pertama kali yang
bernama PT. Betara Darma Ekspor Impor dan pada tahun 1985, PT. Betara Darma
Ekspor Impor akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Sreeya Sewu Indonesia Tbk. berada di
TCC Batavia Tower One, Lantai 7, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta
Pusat 10220. Sedangkan, tempat lokasi usahanya berada di Bogor, Sukabumi,
Tangerang, Sidoarjo, Magelang, Banjarmasin dan Makassar.
Saat ini, kegiatan utama usaha dari Sreeya Sewu Indonesia Tbk. adalah
betgerak di bidang perternakan ayam bibit induk untuk menghasilkan ayam niaga,
industri pemotongan dan pengolahan ayam terpadu dengan cold storage, industri
pakan ternak dan industri pengeringan jagung.
Berikut ini adalah data laporan keuangan untuk total aset lancar, total aset,
total liabilitas, total liabilitas jangka pendek, dan total laba atau rugi tahun
berjalan serta ada rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas dan harga
saham dari Sreeya Sewu Indonesia Tbk. pada tahun 2017-2021.
Pada tanggal 12 April 1973, Sekar Bumi Tbk. akan didirikan perusahaannya
yang pertama kali dan pada tahun 1974, Sekar Bumi Tbk. akan dimulai beroperasi
dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
90
Sekar Bumi Tbk. memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO dari Sekar Bumi Tbk.
kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1995. Pada tanggal 5 Januari 1993,
saham-saham tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat
dengan BEI. Pada tanggal 15 September 1999, saham dari Sekar Bumi Tbk.
mengalami delisting atau penghapusan dari daftar BEI tersebut. Kemudian, pada
tanggal 24 September 2012, Sekar Bumi Tbk. memperoleh persetujuan pencatatan
kembali atau relisting efeknya oleh BEI, terhitung sejak pada tanggal 28
September 2012.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Sekar Bumi Tbk. berada di Plaza Asia,
Lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 – Indonesia dan tempat
lokasi pabriknya berada di Jalan Jenggolo 2 No. 17 Waru, Sidoarjo serta tempat
lokasi tambaknya berada di Bone dan Mare, Sulawesi.
Pada tanggal 19 Juli 1976, Sekar Laut Tbk. akan didirikan perusahaannya
yang pertama kali dan pada tahun 1976, Sekar Laut Tbk. akan dimulai beroperasi
dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Sekar Laut Tbk. berada di Wisma
Nugra Santana, Lantai 7, Suite 707, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 7-8, Jakarta
91
10220 dan tempat lokasi kantor cabangnya berada di Jalan Raya Darmo No. 23-
25, Surabaya, serta tempat lokasi pabriknya berada di Jalan Jenggolo II/17
Sidoarjo.
Pada tanggal 18 Juni 1962, Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
atau Smart Tbk. akan didirikan perusahaannya pertama kali yang bernama PT.
Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban dan pada tahun 1962, PT.
Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban akan dimulai beroperasi dalam
menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Smart Tbk. berada di Sinar Mas Land
Plaza, Menara II, Lantai 30, Jalan M.M. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 –
Indonesia. Selanjutnya, tempat lokasi pabrik dan kebun dari Smart Tbk. serta anak
usahanya berada di Sumatera Utara, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
92
perkebunan, serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan
dengan usaha.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Sawit Sumbermas Sarana Tbk. berada
di Jalan Haji Udan Said No. 47 Pangkalan Bun – 74113, Kalimantan Tengah, dan
tempat lokasi kantor perwakilannya berada di Equity Tower, 43 F Suite 43 D,
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot. 9, Jakarta 12190 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Sawit Sumbermas Sarana Tbk. yaitu
bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit yang
memproduksi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil, inti sawit atau Palm
Kernel, dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil. Tempat lokasi perkebunan
kelapa sawit dan kedua pabrik kelapa sawit berada di Kalimantan Tengah.
Pada tanggal 12 Mei 1987, Siantar Top Tbk. akan didirikan perusahaannya
yang pertama kali dan pada bulan September 1989, Siantar Top Tbk. akan dimulai
beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
93
Siantar Top Tbk. memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO dari Siantar Top Tbk.
kepada masyarakat sebanyak 27.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.
1.000 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp. 2.200 per saham
pada tanggal 25 November 1996. Pada tanggal 16 Desember 1996, saham-saham
tersebut dicatatkan kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Siantar Top Tbk. berada di Jalan
Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo. Selanjutnya, tempat lokasi pabriknya
berada di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), Bekasi (Jawa Barat),
dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Pada tanggal 22 Desember 1973, Tunas Baru Lampung Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali.
Pada tahun 2006, Tunas Baru Lampung Tbk. juga melaksanakan Penawaran
Umum Terbatas I atau PUT I/Right Issue I kepada pemegang saham dengan
HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk membeli saham baru
dengan rasio setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 6 HMETD untuk
94
membeli 6 saham yang terbaru, dimana pada setiap 6 saham yang terbaru melekat
1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma dengan nilai nominal sebesar
Rp. 125 per saham yang ditawarkan harga pelaksanaannya sebesar Rp. 125 per
saham. Bagi para pemegang saham ingin menerbitkan Waran Seri I sebagai
insentif dan memiliki jangka waktu selama 5 tahun dengan masa pelaksanaannya
yaitu dari tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan pada tanggal 13 Juli 2011.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Tunas Baru Lampung Tbk. berada di
Wisma Budi, Lantai 8-9, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta 12940 –
Indonesia. Sedangkan, tempat lokasi pabriknya berada di Lampung, Sidoarjo,
Tangerang dan Palembang, dengan tempat perkebunannya berada di Terbanggi
Besar – Lampung Tengah dan Banyuasin – Sumatera Selatan. Lalu, tempat lokasi
perkebunan dan pabrik entitas anak berada di Lampung Tengah, Lampung Utara,
Kalimantan Barat, dan Ogan Komering Ilir.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Tunas Baru Lampung Tbk. yaitu
bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan tebu; serta produksi minyak
goreng sawit, gula, minyak sawit atau Crude Palm Oil atau CPO, sabun dan bahan
bakar nabati.
95
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Mandom Indonesia Tbk. berada di
Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, Lantai 7, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 1,
Jakarta Pusat 10220 – Indonesia. Sedangkan tempat lokasi pabriknya berada di
Kawasan Industri MM 2100, Cibitung – Bekasi, Jawa Barat.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Tigaraksa Satria Tbk. berada di Graha
Sucofindo Lantai 13, Jalan Raya Pasar Minggu Kav. 34, Pancoran, Jakarta Selatan
12780 – Indonesia.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Tigaraksa Satria Tbk. adalah di
bidang penjualan dan distribusi produk-produk konsumsi (mulai dari produk
makan, produk nutrisi bayi, produk home care, hingga produk body care).
Sedangkan, anak usaha dari Tigaraksa Satria Tbk. ingin mengembangkan bidang
penjualan dan pemasaran produk edukasi; pengisian ulang gas rumah tangga dan
96
produksi dan penjualan produk peralatan dapur; dan layanan produksi dan
pengemasan produk susu bubuk.
55. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ)
Pada tanggal 2 November 1971, Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. akan didirikan perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 1974, Ultra
Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. akan dimulai beroperasi dalam
menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memperoleh izin Menteri
Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham atau IPO dari Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. kepada
masyarakat sebanyak 6.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000
per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp. 7.500 per saham pada
tanggal 15 Mei 1990. Pada tanggal 2 Juli 1990, saham-saham tersebut dicatatkan
kepada Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat dan pabrik Ultra Jaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. berada di Jalan Raya Cimareme 131 Padalarang, Bandung
40552 – Indonesia.
97
56. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP)
98
Sekarang ini, Bakrie Sumatera Plantations Tbk. menjalankan usahanya di
bidang perkebunan, pengolahan, dan perdagangan hasil tanaman dan industri
dengan produk utama karet atau Rubber, Palm Oil, dan Palm Kernel.
99
Pada tanggal 7 Agustus 1993, Wahana Pronatural Tbk. atau dulunya bernama
Wahana Phonix Mandiri Tbk. akan didirikan perusahaannya yang pertama kali
dan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara komersialnya.
Sekarang ini, kegiatan usaha utama dari Wahana Pronatural Tbk. adalah
perdagangan komoditas utama hasil pertanian dan hasil kelautan, seperti rumput
laut kering, kopi, coklat dan permen.
100
Wicaksana Overseas International Tbk. juga memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO
dari Wicaksana Overseas International Tbk. kepada masyarakat sebanyak
20.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 per saham dengan
harga penawaran perdana sebesar Rp. 3.250 per saham pada tanggal 29 Juni 1994.
Pada tanggal 8 Agustus 1994, saham-saham tersebut dicatatkan kepada Bursa
Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI.
Pada tanggal 14 Desember 1994, Wismilak Inti Makmur Tbk. akan didirikan
perusahaannya yang pertama kali dan pada tahun 1963, Wismilak Inti Makmur
Tbk. akan dimulai beroperasi dalam menjalankan kegiatan usaha secara
komersialnya.
Selanjutnya, tempat lokasi kantor pusat Wismilak Inti Makmur Tbk. berada di
Grha Wismilak, Jalan Dr, Soetomo No. 27, Surabaya – Jawa Timur 60264.
101
Sedangkan, tempat lokasi kantor perwakilannya berada di Gedung BP Jamsostek
atau Menara Jamsostek Tower, Lantai 23, Jalan Gatot Subroto 38, Jakarta 12710 –
Indonesia.
102
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.1, akan menunjukkan bahwa
ada beberapa yang dijadikan sebagai kesimpulan dari tabel 4.1, yaitu sebagai
berikut.
1. Nilai minimum dari ROA sebesar -2,64, nilai maksimum dari ROA sebesar
0,61, rata-rata atau mean dari ROA sebesar 0,03, dan standar deviasi dari
ROA sebesar 0,20. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Return on Asset atau
ROA dari perusahaan sektor barang konsumen primer akan meningkat.
Sehingga, hasil nilai rasio profitabilitas dari perusahaan sektor barang
konsumen primer akan mudah dikendalikan dari laba perusahaan tersebut.
2. Nilai minimum dari DAR sebesar 0,01, nilai maksimum dari DAR sebesar
2,90, rata-rata atau mean dari DAR sebesar 0,53, dan standar deviasi dari
DAR sebesar 0,32. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Debt to Asset Ratio atau
DAR dari perusahaan sektor barang konsumen primer akan mendapatkan hasil
yang cukup relatif besar. Sehingga, hasil nilai rasio solvabilitas dari
perusahaan sektor barang konsumen primer akan cukup memperburuk dari
penghasilan laba perusahaan tersebut.
3. Nilai minimum dari Current Ratio sebesar 0,06, nilai maksimum dari Current
Ratio sebesar 11,83, rata-rata atau mean dari Current Ratio sebesar 1,98, dan
standar deviasi dari Current Ratio sebesar 1,72. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa Current Ratio dari perusahaan sektor barang konsumen primer akan
lebih lancar. Sehingga, hasil nilai rasio likuiditas dari perusahaan sektor
barang konsumen primer akan lebih beragam.
4. Nilai minimum dari harga saham sebesar 50, nilai maksimum dari harga
saham sebesar 75.611,33, rata-rata atau mean dari harga saham sebesar
2.884,99, dan standar deviasi dari harga saham sebesar 7.610,07. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa harga saham dari perusahaan sektor barang konsumen
primer akan lebih meningkat. Sehingga, hasil nilai tingkatan harga saham dari
perusahaan sektor barang konsumen primer akan mendapatkan penghasilan
laba yang lebih bagus.
103
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas data merupakan data yang menguji untuk mengetahui apakah
variabel independen, variabel dependen, dan model regresi akan terjadi distribusi
normal atau tidak terjadi distribusi normal dari hasil penelitian tersebut
(Sujarweni, 2019). Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji
grafik P-P-Plot. Grafik P-P-Plot akan disajikan dalam bentuk gambar di bawah
ini.
Gambar 4. 1
Grafik P-P-Plot
104
Berdasarkan dari gambar 4.1, dapat disimpulkan bahwa jika titik menjauhi dan
titik akan berpencar garis diagonal pada grafik P-P-Plot, maka akan termasuk ke
dalam data tidak distribusi normal. Maka akan pengujian selanjutnya dalam uji
normalitas data adalah pengujian non parametrik dari uji normalitas data, yaitu
menggunakan Kolmogorov Smirnov atau disingkat dengan KSZ. Kolmogorov
Smirnov akan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.
Tabel 4. 2
Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 300
Mean 0,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7484,65660915
Absolute 0,299
Most Extreme
Positive 0,299
Differences
Negative -0,294
Kolmogorov-Smirnov Z 5,178
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Olahan SPSS 21 (2022)
Berdasarkan dari tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi dari
KSZ yang di hasilkan oleh pengaruh rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan
rasio likuiditas terhadap harga saham termasuk ke dalam data distribusi tidak
normal. Alasannya, karena nilai signifikansi atau asymp. sig (2-tailed) dari tabel
4.2 adalah 0,00. Hal ini berarti jika nilai signifikasinya 0,00 < 0,05 pada tabel
KSZ, maka itu dikatakan data distribusi tidak normal. Maka, pengujian dengan
menggunakan aplikasi SPSS versi 21 baik dalam uji heterokedastisitas data, uji
105
autokorelasi, dan uji F ini sudah tidak bisa digunakan lagi dalam penelitian ini.
Jadi, dalam pengujian selanjutnya menggunakan aplikasi SmartPLS versi 4.
Uji multikolinearitas data merupakan uji data yang mengetahui apakah ada
atau tidak ada variabel bebas yang mempunyai kemiripan antar variabel bebas
dalam suatu model. Kemiripan antar variabel bebas akan mengalami hubungan
yang berpengaruh. Selain itu, dalam pengujian data ini juga untuk menghindari
kebiasaan dalam melakukan proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh
uji hipotesis masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Sujarweni,
2019). Uji multikolinearitas data akan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.
Tabel 4. 3
Uji Multikolinearitas Data
Variabel VIF Keterangan
ROA 1,276 Tidak terjadi multikolinearitas data
DAR 1,812 Tidak terjadi multikolinearitas data
Current Ratio 1,503 Tidak terjadi multikolinearitas data
Sumber : Data Olahan SmartPLS 4 (2022)
Berdasarkan dari tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa jika nilai VIF < 10, maka
tidak akan terjadi multikolinearitas data dari penelitian ini, baik adanya pengaruh
rasio profitabilitas terhadap harga saham, pengaruh rasio solvabilitas terhadap
harga saham, dan pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan
sektor barang konsumen primer tersebut.
106
diindikasikan oleh nilai adjusted R-Squared. Uji koefisien determinasi (R2) akan
disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.
Tabel 4. 4
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Variabel R-square R-square adjusted
Harga Saham 0,033 0,023
Sumber : Data Olahan SmartPLS 4 (2022)
Berdasarkan dari tabel 4.4, dapat disimpulkan bahwa nilai R-square adjusted
dari pengaruh rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas terhadap
harga saham sebesar 0,023 atau 2,3%. Sisanya, akan dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini, yaitu sebesar 100% -
2,3% = 97,7%.
107
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, H., Soedjatmiko, & Hartati, A. (2016). Pengaruh EPS, DER, PER,
ROA dan ROE terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tambang yang
terdaftar di BEI untuk Periode 2011 - 2013. Dinamika Ekonomi Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, 9(1), 1–20.
Akbar, I., & Djawoto. (2021). Pengaruh ROA, DER, Current Ratio terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Real Estate yang Ada di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, 10(1), 1–19.
Almira, N. P. A. K., & Wiagustini, N. L. P. (2020). Return on Asset, Return on
Equity, dan Earning Per Share Berpengaruh terhadap Return Saham. E-
Jurnal Manajemen, 9(3), 1069–1088.
Annisa, A., Nasaruddin, F., & Mursalim. (2019). Pengaruh Return on Asset
(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Tangible Journal, 4(2), 214–230.
Anwar, Y., Yunsepa, Y., & Meliyani, R. (2020). Analisis Rasio Likuiditas dan
Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Jurnal Ecoment Global : Kajian Bisnis dan Manajemen, 5(1),
56–69.
Arifin, N. F., & Agustami, S. (2016). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas,
Profitabilitas, Rasio Pasar, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham
(Studi pada Perusahaan Subsektor Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek
108
Indonesia Tahun 2010-2014). Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 4(3),
1189–1210.
Aziza, S. M., Yusup, D. K., & Yuniarti, V. S. (2021). Pengaruh ROCE dan ROE
terhadap Dividend Yield. Finansha- Journal of Sharia Financial
Management, 2(1), 38–53.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2015). Dasar-dasar Manajemen Keuangan
(Edisi Kesebelas). Salemba Empat. Jakarta.
Burhanudin, M., & Cipta, W. (2021). Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sub Sektor
Perdagangan Besar Barang Produksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada Tahun 2016 - 2018. Jurnal Akuntansi Profesi, 12(1), 192–202.
Candrakirana, P. (2017). Pengaruh Manajemen Laba dan Asimetri Informasi
terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal FinAcc, 2(1), 101–112.
Choiruddin, M. N. (2017). Analisis Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets
(ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) terhadap Stock
Price (Harga Saham) pada Perusahaan Saham Syariah Sektor Makanan dan
Minuman Periode Tahun 2013-2016. El Dinar: Jurnal Keuangan dan
Perbankan Syariah, 5(2), 27–43.
Claudhea, R., G, C. M., D, A. A., & Mesrawati. (2021). Pengaruh Solvabilitas,
Economic Value Added, Profitabilitas, Price to Book Value dan Likuiditas
terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2017-2019. Jurnal Akuntansi & Keuangan Jambi, 6(1), 1–
9.
Deffi, L. S. R., Cahyono, D., & Aspirandi, R. M. (2020). Pengaruh Enterprise
Risk Management Disclosure, Intellectual Capital Disclosure, dan Debt to
Asset Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Budgeting : Journal of Business,
Management and Accounting, 1(2), 147–162.
Egam, G. E. Y., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). Pengaruh Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per
109
Share (EPS) terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tergabung dalam
Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015. Jurnal
EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1), 105–
114.
Ernawati, Y., & Purwaningsih, E. (2022). Pengaruh Total Arus Kas, Debt to
Equity Ratio dan Return on Assets terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmiah
MEA: Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi, 6(2), 1708–1726.
Fadilah, N., Ghani, E., & Amaniyah, E. (2017). Pengaruh Quick Ratio, Inventory
Turnover dan Debt to Equity Ratio terhadap Rentabilitas pada Perusahaan
Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Competence: Journal of
Management Studies, 11(1), 89–108.
Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Alfabeta. Bandung.
_______. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal (Edisi
Pertama). Mitra Wacana Media. Jakarta.
Fauziah, M., & Puspitasari, R. (2014). Analisis Hutang Lancar dan Penjualan
terhadap Profitabilitas. JIMKES: Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 2(1),
41–50.
Firdaus, I. (2019). Pengaruh DER, PER dan ROA terhadap PBV pada Industri
Perbankan. Jurnal Ekonomi, 24(2), 242–255.
Firdaus, Saifullah, Huda, N., & Firhan, I. (2021). Analisis Rasio Profitabilitas
pada PT. Bank Muamalat Tbk. Tahun Periode 2015-2019. Jurnal Proaksi,
8(1), 113–123.
Grediani, E., Saputri, E., & Hanifah. (2022). Analisis Rasio Solvabilitas,
Likuiditas, dan Aktivitas terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Sektor
Perdagangan yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2020. JIAK: Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Keuangan, 11(1), 51–65.
Hamidah, G., & Umdiana, N. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Investment
Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan dengan Harga Saham
sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Universitas Serang Raya,
3(2), 90–106.
Hasanah, A. N., & Ainni, S. N. (2019). Pengaruh Return on Equity (ROE),
110
Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga
Saham JII yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018.
Academia: Journal of Multidisciplinary Studies, 3(1), 139–158.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. CAPS. Yogyakarta.
____. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Gramedia. Jakarta.
Heryanto, & Syukrial. (2022). Analisa Nilai Perusahaan Industri Rokok di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Efektif, 5(1), 107–118.
Hidayat, R. (2018). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Studi Akuntansi dan Keuangan, 2(1), 27–46.
Hutabarat, M. I. (2022). Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran
Perusahaan terhadap Profitabilitas. AKUA: Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
1(3), 233–241.
Idris, A. (2021). Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan
Mediasi Harga Saham Perusahaan Farmasi di Indonesia. JIMF: Jurnal
Ilmiah Manajemen Forkamma, 4(2), 134–147.
Idris, K. H., Erlely, T. N., Yusuf, A. M. M. A., Timpa, H., & Nurhilalia. (2022).
Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Tobin’s Q dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Variabel Moderasi. AKUNSIKA: Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 3(1), 7–19.
Jufrizen, & Nasution, M. F. (2016). Pengaruh Return on Assets, Total Assets
Turnover, Quick Ratio, dan Inventory Turnover terhadap Debt to Assets
Ratio pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis,
16(1), 45–70.
Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Junaeni, I. (2017). Pengaruh EVA, ROA, DER dan TATO terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI. Owner: Riset & Jurnal
Akuntansi, 2(1), 32–47.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. PT. Grafindo Persada. Jakarta.
______. (2013). Analisa Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.
111
______. (2014). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 1). PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
______. (2015). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
______. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan (Edisi Kedua). Prenadamedia
Group. Jakarta.
______. (2019). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Komala, P. S., Endiana, I. D. M., Kumalasari, P. D., & Rahindayati, N. M. (2021).
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Keputusan Investasi dan
Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan. KARMA: Karya Riset
Mahasiswa Akuntansi, 1(1), 40–50.
Lestari, I. S. D., & Suryantini, N. P. S. (2019). Pengaruh CR, DER, ROA, dan
PER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Farmasi di BEI. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, 8(3), 1844–1871.
Lumbanraja, T. (2021). Pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Rasio Profitabilitas
pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Jurakunman: Jurnal Akuntansi dan
Manajemen, 14(1), 12–25.
Mahendra, P. T. (2015). Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal dan
Profitabilitas terhadap Aktivitas Investasi Perusahaan Manufaktur Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Eksis: Jurnal Riset
Ekonomi dan Bisnis, 10(2), 171–180.
Masyitah, E., & Harahap, K. K. S. (2018). Analisis Kinerja Keuangan
Menggunakan Rasio Likuiditas dan Profitabilitas. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Kontemporer, 1(1), 33–46.
Nisa, S. (2018). Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas Perusahaan.
JAKK: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer, 1(1), 47–58.
Nst, U. H., Syamsurizal, & Zahri, C. (2021). Pengaruh Debt To Asset Ratio,
Inventory dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Industri
Subsektor Farmasi yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 21(1), 249-252.
Nuhayaty, E., & Hidayati, N. (2020). Penggunaan Rasio Likuiditas dalam Menilai
Kinerja Keuangan P.T. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Tahun 2014-2018).
112
JMM Online: Jurnal Mitra Manajemen, 4(5), 721–731.
Nurmasari, I., & Sukmana, A. (2019). Analisis Aktivitas dan Profitabilitas untuk
Menilai Kinerja Keuangan PT. Midi Utama Indonesia Tbk. (Dibandingkan
dengan Perusahaan Ritel yang Terdaftar di BEI). JIMF: Jurnal Ilmiah
Manajemen Forkamma, 2(3), 76–88.
Prastyo, S. A., Akbar, T., & Hendratmoko, S. (2022). Pengaruh Return on Asset
(ROA), Current Ratio (CR), dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap
Harga Saham pada PT. Erajaya Swasembada Tbk. Jurnal Riset Ilmu
Akuntansi, 1(2), 14–34.
Prihadi, T. (2019). Analisis Laporan Keuangan. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Putri, A. C., & Rachman, A. N. (2021). Determinasi Harga Saham Perusahaan
Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019.
FINANCIAL: Jurnal Akuntansi, 7(1), 76–85.
Rahmadewi, P. W., & Abundanti, N. (2018). Pengaruh EPS , PER , CR , dan ROE
terhadap Harga Saham di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana , Bali , Indonesia. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(4),
2106–2133.
Salempang, L. E., Sondakh, J. J., & Pusung, R. J. (2016). Pengaruh Return on
Asset, Debt to Equity dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan
pada Sektor Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-
2014. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(3), 813–824.
Sari, B. P., & Muslihat, A. (2021). Pengaruh Earning Per Share, Ukuran
Perusahaan, dan Net Profit Margin terhadap Price to Book Value pada
Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-
2019. Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 12(2), 218–224.
Sari, H. M., Nurhayati, I., & Aminda, R. S. (2021). Pengaruh Current Ratio, Debt
to Equity Ratio, Earning Per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Harga
Saham. Manager : Jurnal Ilmu Manajemen, 4(2), 221–228.
Sari, N. R., Nurhasanah, N., & Hersona, S. (2022). Pengaruh Return on Asset,
Debt to Equity Ratio dan Debt to Total Asset Ratio terhadap Harga Saham
113
pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Iindonesia (BEI) Periode 2016 - 2020. COSTING:
Journal of Economic, Business and Accounting, 5(2), 1148–1161.
Sarliva, U., Atikah, & Sopini, P. (2017). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price
Earning Ratio (PER), Debt to Asset Ratio (DAR) dan Return on Equity
(ROE) terhadap Harga Saham pada PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode
2006-2015. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 33–43.
Shintia, N. (2017). Analisis Rasio Solvabilitas untuk Menilai Kinerja Keuangan
terhadap Asset dan Equity pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Periode 2012-2015. At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(1), 41–63.
Sujarweni, V. W. (2017). Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi, dan Hasil
Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
______________. (2019). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Pustakabarpress. Yogyakarta.
Sukma, F. M. (2021). Peran Firm Size, Current Ratio, Debt to Asset Ratio, dan
Return on Equity terhadap Price to Book Value pada Perusahaan
Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2020.
Improvement: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 1(1), 47–54.
Sulasih, N. L. M. H., Novitasari, N. L. G., & Widhiastuti, N. L. P. (2021).
Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Pasar, Rasio Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. KARMA: Karya Riset Mahasiswa
Akuntansi, 1(1), 158–167.
Suprapto, H. (2017). Metodologi Penelitian untuk Karya Ilmiah. Gosyen
Publishing.
Susanti, W., Kesuma, I. M., Maya, W., & Sari, N. P. R. (2021). Pengaruh Return
on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Jurnal Ekombis Review -Jurnal
Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 9(2), 171–182.
Susyana, F. I., & Nugraha, N. M. (2021). Pengaruh Net Profit Margin, Return on
Assets, dan Current Ratio terhadap Pertumbuhan Laba. Jurnal Ekonomi
114
Manajemen Perbankan, 3(1), 56–69.
Tanjung, P. R. S. (2021). Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham dengan Earning
Per Share (EPS) sebagai Variabel Moderating. JUWIRA: Jurnal
Kewirausahaan Bukit Pengharapan, 1(2), 66–86.
Trianto, A. (2017). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung
Enim. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 8(3), 1–10.
Valerian, D., & Kurnia, R. (2018). Pengaruh Rasio Solvabilitas, Aktivitas,
Likuiditas dan Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba. ULTIMA
Accounting, 10(2), 110–123.
Wardi, J. (2015). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity
dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011. Jurnal Akuntansi,
3(2), 127–147.
Watung, R. W., & Ilat, V. (2016). Pengaruh Return on Asset (ROA), Net Profit
Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(2), 518–529.
Widjiarti, K. U., & Anggraeni, R. D. (2018). Pengaruh Debt to Asset Ratio
(DAR), Total Asset Turnover (TATO), Return on Asset (ROA), dan Earning
Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017. Akuntoteknologi:
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Teknologi, 10(2), 1–16.
Wuryaningrum, R., & Budiarti, A. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, 4(11), 1–18.
Zurriah, R. (2021). Pengaruh Debt to Equitty Ratio terhadap Harga Saham.
Seminar Nasional Teknologi Edukasi dan Humaniora, 1(1), 574–582.
115
55
LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Perusahaan Sektor Barang Konsumen Primer
Kriteria
No Kode Nama Perusahaan Tanggal IPO 1 2 Ket.
9 Desember
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. - - Sampel
1997
Akasha Wira
2 ADES 13 Juni 1994 - - Sampel
International Tbk.
Asia Sejahtera Mina 2 Desember Tidak
3 AGAR -
Tbk. 2019 Sampel
FKS Food Sejahtera
4 AISA 11 Juni 1997 - - Sampel
Tbk.
5 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk. 10 Juli 2012 - - Sampel
Sumber Alfaria Trijaya 15 Januari
6 AMRT - - Sampel
Tbk. 2009
16 Agustus Tidak
7 ANDI Andira Agro Tbk. -
2018 Sampel
Austindo Nusantara
8 ANJT 8 Mei 2013 - - Sampel
Jaya Tbk.
10 Januari Tidak
9 BEEF Estika Tata Tiara Tbk. -
2019 Sampel
10 BISI BISI International Tbk. 28 Mei 2007 - - Sampel
Formosa Ingredient 1 November Tidak
11 BOBA -
Factory Tbk. 2021 Sampel
Bumi Teknokultura
12 BTEK 14 Mei 2004 - - Sampel
Unggul Tbk.
Budi Starch &
13 BUDI 8 Mei 1995 - - Sampel
Sweetener Tbk.
62
63
Tbk. Sampel
47 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk. 30 Mei 2011 - - Sampel
Japfa Comfeed 23 Oktober
48 JPFA - - Sampel
Indonesia Tbk. 1989
25 November Tidak
49 KEJU Mulia Boga Raya Tbk. -
2019 Sampel
11 Desember
50 KINO Kino Indonesia Tbk. - - Sampel
2015
Kurniamitra Duta 7 September Tidak
51 KMDS -
Sentosa Tbk. 2020 Sampel
Cottonindo Ariesta 5 Oktober Tidak
52 KPAS -
Tbk. 2018 Sampel
PP London Sumatra
53 LSIP 5 Juli 1996 - - Sampel
Indonesia Tbk.
Multi Agro Gemilang 16 Januari
54 MAGP - - Sampel
Plantation Tbk. 2013
10 Februari
55 MAIN Malindo Feedmill Tbk. - - Sampel
2006
13 Januari
56 MBTO Martina Berto Tbk. - - Sampel
2011
Tidak
57 MGRO Mahkota Group Tbk. 12 Juli 2018 -
Sampel
Midi Utama Indonesia 30 November
58 MIDI - - Sampel
Tbk. 2010
Multi Bintang 15 Desember
59 MLBI - - Sampel
Indonesia Tbk. 1981
Matahari Putra Prima 21 Desember
60 MPPA - - Sampel
Tbk. 1992
61 MRAT Mustika Ratu Tbk. 27 Juli 1995 - - Sampel
62 MYOR Mayora Indah Tbk. 4 Juli 1990 - - Sampel
63 NASI Wahana Inti Makmur 13 Desember - Tidak
66
2012
8 September
80 SKLT Sekar Laut Tbk. - - Sampel
1993
20 November
81 SMAR Smart Tbk. - - Sampel
1992
Sawit Sumbermas 12 Desember
82 SSMS - - Sampel
Sarana Tbk. 2013
16 Desember
83 STTP Siantar Top Tbk. - - Sampel
1996
Triputra Agro Persada 12 April Tidak
84 TAPG -
Tbk. 2021 Sampel
Jaya Swarasa Agung 6 Desember Tidak
85 TAYS -
Tbk. 2021 Sampel
Tunas Baru Lampung 14 Februari
86 TBLA - - Sampel
Tbk. 2000
Mandom Indonesia 23 September
87 TCID - - Sampel
Tbk. 1993
88 TGKA Tigaraksa Satria Tbk. 11 Juni 1990 - - Sampel
Uni-Charm Indonesia 20 Desember Tidak
89 UCID -
Tbk. 2019 Sampel
Ultra Jaya Milk
90 ULTJ Industry & Trading 2 Juli 1990 - - Sampel
Company Tbk.
Bakrie Sumatera
91 UNSP 6 Maret 1990 - - Sampel
Plantations Tbk.
Unilever Indonesia 11 Januari
92 UNVR - - Sampel
Tbk. 1982
Victoria Care Indonesia 17 Desember Tidak
93 VICI -
Tbk. 2020 Sampel
Wahana Pronatural
94 WAPO 22 Juni 2001 - - Sampel
Tbk.
68
Keterangan :
Kriteria 1 : Perusahaan sektor barang konsumen primer yang memiliki
tanggal IPO mulai pada tahun 2017-2021.
Kriteria 2 : Perusahaan sektor barang konsumen primer yang mengalami
suspend pada tahun 2017-2021.