PROPOSAL
Oleh:
Mengetahui,
Tim Penguji,
Xxxxxx (..............................)
Penguji I
Mengetahui,
Dekan Fakultas Bisnis
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
BAB II............................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................
2.1 Kompensasi.....................................................................................................................
2.2 Motivasi..........................................................................................................................
2.7 Hipotesis.........................................................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................
METODE PENELITIAN...............................................................................................................
3.3.1 Populasi.....................................................................................................
3.3.2 Sampel.......................................................................................................
PENDAHULUAN
tujuan tersebut harus didukung beberapa faktor. Salah satu faktor yang harus
kinerja yang baik. Menurut Bernardin dan Russel dalam Ruky 2002 definisi
pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
bersangkutan legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika. Pada akhirnya, kinerja merupakan alat manajemen untuk menilai dan
melihat perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu tertentu.
keefektifan organisasi. Sumber daya manusia harus menjadi pribadi yang mampu
Pada dasarnya kinerja itu sendiri merupakan kegiatan yang harapan yang jelas
dengan baik. Hal ini dilakukan demi peningkatan kinerja organisasi yang dimana
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
(Purnawati et al., 2019)
berikan kepada organisasi . Sedangkan menurut Sikula
pelayanan mereka.
jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya baik yang berbentuk
finansial maupun barang dan jasa pelayanan agar karyawan merasa dihargai
adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu
untuk mencapai tujuannya”. Terdapat tiga kunci utama, yakni: intensitas, arah dan
ketekunan.
tinggi tidak akan membawa hasil yang diinginkan kecuali jika upaya itu diarahkan
ke suatu tujuan yang menguntungkan organisasi. Dengan kata lain, motivasi harus
memiliki dimensi arah. Usaha untuk tekun maju ke arah tujuan organisasi adalah
(HENDARTI, 2020) anggiat Lingkungan Kerja Salah satu faktor yang dapat
lingkungan kerja. Meskipun faktor ini adalah penting dan besar pengaruhnya tapi
ini. Misalnya soal musik yang merdu, meskipun kelihatannya remeh tapi ternyata
perusahaan.
lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja yang baik secara fisik
mententramkan dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya sedangkan menurut
kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat
Tabel 1.1
Jumlah karyawan 5 tahun terakhir PT.BANK Negara Indonesia (Persero)
1. 2017-2018 125 0%
Dari table diatas terlihat bahwa terjadi kenaikan yang positif setiap tahunnya.
Terlebih lagi setiap tahun terjadi penambahan karyawan 15 orang setiap tahunnya.
yang telah diuraikan diatas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul
(lima) bab, dimana masing- masing bab di bagian atas beberapa sub bab yang
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan tentang landasan teori nilai
perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan dividen
dan keputusan investasi yang menjadi dasar dalam penelitian ini.
Selain itu, bab ini berisi penelitian terdahulu, kerangka pemikiran
dan hipotesis.
Bab III : METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam bab ini akan menguraikan tentang jenis
dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian dan definisi dan operasional, serta teknik
analisis data.
Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini. Bab ini berisi deskripsi objek penelitian, analisis
data, dan interprestasi hasil.
Bab V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penelitian ini. Selain itu
berisi tentang keterbatasan penelitian dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kompensasi
2.1.1 Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah bentuk pembayaran dalam bentuk manfaat
dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja
semakin meningkat Yani, 2012: 139 dalam (Widodo, 2015: 153).
Sedangkan menurut Bejo Siswanto (2003:181) dalam (Widodo,
2015:155) kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan
imbalan- imbalan finansial yang diterima oleh orang- orang melalui
hubungan kepegawaian mereka dengan organisasi.
Menurut Notoadmojo (2003: 153) dalam (Widodo, 2015:154)
(Kompensasi adalah yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai
individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya
mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.
Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran
tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk
memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mecapai produktivitas
yng semakin tinggi (Rozali, 2018)
Dengan kata lain, kompensasi mengandung arti tidak sekedar
hanya dalam bentuk finansial saja, seperti yang langsung berupa upah,
gaji, komisi, dan bonus, serta tidak langsung berupa asuransi, bantuan
sosial, uang cuti, uang pensiun, pendidikan dan sebagainya, tetapi juga
bukan bentuk finansial. Bentuk ini berupa pekerjaan dan lingkungan
pekerjaan. Bentuk pekerjaan berupa tanggung jawab, perhatian,
kesempatan dan penghargaan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan
berupa kondisi kerja, pembagian kerja, status, dan kebijakan
(Mangkuprawira, 2014: 203).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa kompensasi adalah penghargan atau imbalan yang diterima
oleh karyawan yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan kontribusi
maupun kinerja secara produktif dengan yang lebih baik pada suatu
organisasi (Ruhiyat et al., 2022)
2.1.1 Tujuan Kompensasi
Pada umumnya kompensasi yang adil akan memberikan banyak
keuntungan bagi karyawan. Artinya perusahaan memberikan
kompensasi yang layak bagi seluruh karyawannya. Keuntungan juga
akan diperoleh oleh pihak manajemen sebagai pencapaian tujuan
perusahaan akan dapat dicapai, karena salah satu sebabnya adalah
pemberian kompensasi (Kasmir, 2016: 236).
Secara umum tujuan pemberian kompensasi sebagai berikut:
1) Memberikan hak karyawan Artinya kompensasi harus diberikan
karena merupakan hak karyawan atas jerih payahnya dalam
bekerja.
2) Memberikan rasa keadilan Artinya pemberian kompensasi yang
dilakukan secara terbuka dan penentuan besarnya kompensasi
didasarkan kepada kinerjanya. Penentuan kompensasi dilakukan
tanpa ada diskriminasi dan apa adanya kan memberikan rasa
keadilan.karyawan merasa diperlakukan secara adil oleh
pemimpin sehingga semangat dan motivasi kerja karyawan akan
meningkat.
3) Memperoleh karyawan yang berkualitas Artinya dengan
pemberian kompensasi yang baik akan menarik pelamar yang
berkualitas untuk melamar keperusahaan. Pelamar yang
memiliki kualitas yang tinggilah yang paling banyak melamar.
Sebaliknya jika kompensasi yang dibayarkan kurang atau tidak
menarik, maka akan memperoleh karyawan yang kurang
memiliki kualifikasi atau tidak berkualitas.
4) Mempertahankan karyawan Artinya dengan pemberian
kompensasi yang sesuai atau layak, maka akan mengurangi
karyawan yang keluar. Dengan kompensasi yang sesuai maka
karyawan akan terus bertahan dan terus berusaha bekerja dengan
sebaik- baiknya. Bahkan timbul ketakutan akan dikeluarkan jika
bekerja tidak baik. Pada akhirnya turnover karyawan juga dapat
diminimalkan, karyawan terus bekerja sampai pensiun.
5) Menghargai karyawan Pemberian kompensasi salah satu bentuk
penghargaan terhadap jasa karyawan. Dengan kompensasi yang
sesuai dan wajar karyawan akan merasa dihargai atas jerih
payahnya. Dengan dihargai perusahaan juga akan dihargai
karyawan juga akan menghargai perusahaan, dengan bekerja
sebaik- baiknya atau dengan berprestasi setinggi- tingginya,
guna memajukan perusahaannya.
6) Pengendalian biaya Dengan pemberian kompensasi yang layak
akan dapat mengurangi biaya rekrutmen dan seleksi karyawan.
Hal ini dapat terjadi karena dengan pembayaran kompensasi
yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan aturan, maka akan
menimbulkan tingkat turnover karyawan. Pada akhirnya karena
terjadi turnover, maka ada posisi yang kosong dan harus segera
diisi. Untuk mengisi posisi inilah diperlukan biaya rekrutmen
dan seleksi serta biaya untuk melatih karyawan baru. Lebih dari
itu dengan keluarnya karyawan kan menimbulkan posisi kosong
dan mengganggu hasil produksinya yang pada akhirnya
pelayanan kepada pelanggan menjadi terhambat.
7) Memenuhi peraturan pemerintah Artinya pemberian yang sesuai
dengan kebijakan pemerintah, berarti ikut mendukung progam
pemerintah. Dengan mematuhi peraturan pemerintah, akan
terhindar dari berbagai bentuk sanksi yang mungkin terjadi.
Bagi perusahaan yang tidak memberikan kompensasi
berdasarkan peraturan pemerintah maka akan dikenakan sanksi
yang pada akhirnya akan merusak citra perusahaan, baik
didalam maupun diluar perusahaan.
8) Menghindari konflik Artinya dengan kompensasi perselisihan
atau pertengkaran antar karyawan dengn perusahaan atau
karyawan dengan karyawan, dapat diminimalkan jika
kompensasi jika kompensasi dibayar secara layak dan wajar dan
sesuai aturan yang berlaku. Namun sebaliknya jika kompensasi
tidak dibayar secara layak, dan wajar serta tidak sesuai aturan
yang berlaku, maka akan menimbulkan konflik yang pada
akhirnya kan merugikan perusahaan secara keseluruhan
(Kasmir, 2016: 236238).
2.2 Motivasi
2.2.1 Pengertian Motivasi
Selain kecerdasan emosional, motivasi ini akan menjadi salah
satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja karyawan. Motivasi
berasal dari Bahasa inggris yaitu motivation dan dalam Bahasa latin
yaitu movere yang memilki arti “menggerakkan”
(Sutarto Wijono, 2012)
. Motivasi adalah pemberian daya pendorong yang dapat
menciptakan gairah dalam bekerja dengan segala upaya yang dimiliki
untuk mencapai kepuasan dalam bekerja (Malayu S.P Hasibuan, 2007).
Menurut pendapat Ishak dan Hendi berpendapat bahwa motivasi
merupakan sebuah bentuk dorongan pokok yang berfungsi menjadi
dorongan bagi setiap motif untuk bekerja (Ishak & Hendri Tanjung, 2003)
.
1) Kuantitas kerja
Kuntitas kerja merupakan hasil dari sejumlah tertentu
pegawai dengan menggunakan kriteria pembanding yang ada
dan ditentukan oleh instansi atau perusahaan.
2) Kualitas kerja
Kualitas kerja adalah ukuran hasil yang berhubungan
tenaga kerja dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh
pekerja. Dalam hal ini adalah kemampuan pekerja untuk
melakukan pekerjaan secara teknis sesuai standar yang
ditetapkan oleh lembaga atau perusahaan.
3) Ketepatan waktu
Ketepatan waktu adalah ukuran tindakan yang selesai pada
awal waktu yang ditentukan, dipertimbangkan dengan
konsistensi suatu hasil dan dapat memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk kegiatan lain. Ketepatan waktu diukur dengan
kesadaran karyawan terhadap aktivitas kerja yang dilakukan
pada awal waktu.
X1
Kompensasi
Y
X2 Kinerja Karyawan
Motivasi
X3
Lingkungan Kerja
Keterangan
Berpengaruh secara parsial
Berpengaruh secara simultan
2.7 Hipotesis
METODE PENELITIAN
Jalan Sudirman No.119 Kota Tinggi kec. Pekanbaru Riau. Penelitian ini akan
Oktober. Dimana satu bulan untuk pengambilan data, dan satu bulan lagi
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berkerja
pada BNI Pusat Pekanbaru Pada Jalan Sudirman No. 119 Kota Tinggi Kec.
3.3.2 Sampel
Berdasarkan jumlah populasi sebgaiaman yang telah dipaparkan diatas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus slovin untuk menentukan
ukuran sampel, dengan menggunakan taraf kesalahan 5%. Adapun rumus
tersebut sebagai berikut (Burhan Bungin, 2005):
N
n= 2
1+ Ne
Dimana
n= jumlah sampel
N= jumlah populasi
e= batas toleransi kesalahan (error tolerance)
N
n= 2
1+ Ne
187
n=
( 1+187 × 0 , 052 )
¿
187
n=
1,4
n=133
Berdasarkan angka diatas maka dapat diketahui bahwa minimal jumlah
sampling pada penilitian ini adalah sebesar 133.
yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat
2. Data Sekunder
[ ][ ∑σ
]
2
k
r 11 = 1− 2 b
k−1 σb
n = jumlah sampel
2
σt = varian total
(1) Jika VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0.10 maka terjadi
multikolinearitas.
(2) Jika VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0.10 maka tidak
terjadi multikolinearitas.
Ali Anwar. (2009). Statistik penelitian Pendidikan dan Aplikasinya dengan SPSS. IAIT
Pres.
Azwar. (2006). Realibilitas dan Validitas. Pustaka pelajar.
Azwar. (2009). Penyusuan Skala Psikologis. Pustaka Pelajar.
Burhan Bungin. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. PT. Kencana.
Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Univeritas Diponogoro.
Imam Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
badan Peneliti Universitas Diponogoro.
Ishak, & Hendri Tanjung. (2003). manjemen motivasi. PT. Grasindo.
John R. Schermenham. (1998). Manajemen (Terj Putranto, Ed.; Bahasa Indonesia).
Andi.
M. Mulyono. (1993). Penerapan Produktifitas dalam Organisasi. PT. Bina Aksara.
M. Sinungan. (2000). Produktivitas: Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara.
Malayu S.P Hasibuan. (2007). Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara.
motivasi berorganisasi mahasiswa pengurus Lembaga Dakwah Kampus Al-Ihsan UIN
Antasari Romita, G., Sagir, A., & Komalasari, S. (2022). Description of student
organization motivation for Lembaga Dakwah Kampus Al-Ihsan UIN Antasari.
Nidaul. (2016). Pengaruh kompetensi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada mechanical division PT mulia makmur elektrikatama. Majalah
Ilmiah Bijak, 13, 7.
Norawati, S., Yusup, ), Yunita, A., Husein, ), Tinggi, S., & Bangkinang, I. E. (2021).
ANALISIS LINGKUNGAN KERJA DAN BEBAN KERJA DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PENDAPATAN DAERAH
(BAPENDA) KABUPATEN KAMPAR ANALYSIS OF THE WORK
ENVIRONMENT AND WORKLOAD AND THEIR EFFECT ON EMPLOYEE
PERFORMANCE OF THE REGIONAL REVENUE AGENCY (BAPENDA)
KAMPAR REGENCY. 01.
Purnawati, E. B., Krisna Heryanda, K., Rahmawati, P. I., & Manajemen, J. (2019).
PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO BALI NEGARA. Bisma: Jurnal
Manajemen, 5(2).
Robbins. (2008). perilaku Organisasi. Salemba Empat.
Rozali, M. (2018). Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
pada PT Takeda Indonesia. In Jurnal Ekonomi (Vol. 20, Issue 3).
Ruhiyat, I., Meria, L., & Julianingsih, D. (2022). Peran Pelatihan dan Keterikatan
Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Industri Telekomunikasi.
Technomedia Journal, 7(1), 90–110. https://doi.org/10.33050/tmj.v7i1.1855
Sedarmayanti. (2001). Sumberdaya Manusia dan produktivitas kerja. Madar Maju.
Siswanto Sastrohadiwiryo. (2001). Mangemen Tenaga kerja indonesia. Bumi Aksara.
Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta.
Sutarto Wijono. (2012). Psikologi Industri dan Organisasi Dalam Suatu Bidang Gerak
psikologi Sumber Daya Manusia. kencana prenada media.