Anda di halaman 1dari 54

PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN


PERTAMBANGAN SUBSEKTOR BATU BARA
DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2018 – 2022

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh:

Nama : Nurani Indah Widyani


NPM : 0202000070
Jurusan : S1 Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KUSUMA NEGARA


JAKARTA
2024
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk di ajukan dalam Ujian Sidang Proposal
Skripsi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara.

Jakarta, 2 Januari 2023

Dosen Kelas SUP:

( Refren Riadi, SE, M.M )

ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Nama : Nurani Indah Widyani


NPM : 0202000070
Jurusan : S1 Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Judul Skripsi : Pengaruh Analisis Fundamental Dan Teknikal Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan
Subsektor Batu Bara di Bursa Efek Indonesia Periode
2018 – 2022

Susunan Dosen Penguji Proposal

Ketua

( ) Jakarta, 2023
Anggota

( ) Jakarta, 2023

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, berkat,
kasih, karunia dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul, “Pengaruh Analisis Fundamental Dan Teknikal Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Subsektor Batu Bara di
Bursa Efek Indonesia Periode 2018 – 2022“ ini dengan sebaik-baiknya.
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program
Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna, namun penulis berharap proposal penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya. Segala kritik dan saran yang berguna untuk
perbaikan penelitian ini lebih lanjut akan penulis terima dengan tangan terbuka.
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis banyak menerima bimbingan,
bantuan, saran, semangat, serta doa dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada
kesempatan inipenulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Nendi Juhandi, S.E., M.M selaku Ketua Sekolah inggi Ilmu
Ekonomi Kusuma Negara Jakarta.
2. Ibu Dr. Kusiyah, S.E,.M.M, selaku wakil ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Kusuma Negara Jakarta.
3. Ibu Sari Maimunah, S.E., M.M, selaku wakil ketua 2 Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Negara Jakarta.
4. Bapak Dr. Mohamad Saparudin, S.Pd., M,M, selaku wakil ketua 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara Jakarta.
5. Bapak Pawit Winarto S.Pd., M.M, selaku Ketua Jurusan Prodi Strata 1
Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara Jakarta.
6. Dosen Mata Kuliah Seminar Usulan Proposal Refren Riadi, S.E, M.M,
yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, saran dan masukkan
dalam membantu menyusun penelitian ini.
7. Seluruh dosen, pengurus staf akademik Kusuma Negara yang telah
memberikan segenap ilmunya.

iv
8. Orang tua tercinta, terhebat dan terkuat yang telah mencurahkan kasih
sayang, perhatian, doa, waktu serta dukungan semangat, dan segala hal
yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.
9. Untuk seseorang yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dari
berbagai macam sisi namun masih belum bisa bersama di sisi penulis.
Penulis berharap dapat segera bertemu dengannya suatu hari nanti, Sour
Ismail.
10. Untuk Miftha Aulia Nurjami teman dari Sekolah Menengah Kejuruan yang
memberikan semangat, support dan bantuan dari dulu hingga sekarang
semoga dapat menyelesaikan tugas akhir ini bersama dengan penulis.
11. Untuk Lita Puspitasari, Sri Rejeki Hartati dan Friska Septariani yang
membantu penulis dalam menulis proposal penelitian dan mempunyai
hati yang tulus untuk meminjamkan alat agar penulis bisa menyelesaikan
proposal penelitian ini.
12. Untuk teman-teman mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Kusuma
Negara yang telah memberikan semangat dan doa sehingga penulis
selalu termotivasi selama penulisan penelitian ini.

Saya menyadari proposal penelitian ini tidak luput dari berbagai


kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta
bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Aamiin.
Jakarta, November 2023
Penulis

Nurani Indah Widyani

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN......................................ii


LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vii
BAB I......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................8
1.5 Sistematika Penulisan............................................................................9
BAB II...................................................................................................................10
2.1 Landasan Teori......................................................................................10
2.2.1Return Saham...............................................................................10
2.2.2Analisis Fundamental...................................................................16
2.2.3Analisis Teknikal...........................................................................23
2.2 Penelitian Terdahulu.............................................................................26
2.3 Kerangka Berpikir Teoritis...................................................................34
2.4 Hipotesis................................................................................................35
BAB III..................................................................................................................36
3.1 Objek Penelitian....................................................................................36
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................37
3.3 Operasional Variabel............................................................................37
3.4 Metode Penarikan Sampel...................................................................40
3.5 Metode Pengumpulan Data..................................................................42

vi
3.6 Metode Analisis Data............................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44

DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Rata-Rata Return Saham Per Tahun Perusahaan Pertambangan Sub
Sektor Batu Bara yang Terdaftar di BEI Periode 2018 - 2022...............................5

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 1 Rata-Rata Return Per Tahun Perusahaan Pertambangan Sub Sektor
Batu Bara yang Terdaftar di BEI Periode 2018 - 2022...........................................6

BAB I
PENDAHULUAN

vii
1.1 Latar Belakang
Pasar modal Indonesia merupakan salah satu instrumen utama bagi
para investor untuk mengalokasikan dana mereka dengan harapan
mendapatkan return yang optimal. Di antara sektor yang menonjol dalam
pasar modal Indonesia adalah sektor pertambangan, khususnya di sub
sektor batu bara. Pertambangan batu bara telah menjadi salah satu tulang
punggung ekonomi Indonesia dan menjadi fokus utama bagi investor baik
untuk domestic maupun internasional.
Perusahaan pertambangan adalah entitas bisnis yang bergerak dalam
industri penambangan bahan tambang dan bumi, salah satunya adalah
batu bara. Batu bara adalah salah satu jenis bahan bakar fosil yang paling
banyak digunakan di dunia untuk pembangkit Listrik dan keperluan industry
lainnya. Perusahaan batu bara mencakup perusahaan-perusahaan yang
terlibat dalam eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pemasaran batu
bara.
Dalam dunia investasi, para investor cenderung menggunakan
berbagai alat dan pendekatan analisis untuk membuat Keputusan investasi
yang tepat. Analisis merupakan salah satu kunci utama untuk membuat
Keputusan yang tepat. Dua pendekatan utama yang sering digunakan oleh
investor adalah analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental adalah sebuah metode dalam menganalisis
saham melalui sumber berupa data-data yang menggambarkan kinerja
Perusahaan dan informasi mengenai perusahaan tersebut yang biasanya
bersumber dari laporan keuangan atau laporan tahunan yang dikeluarkan
Perusahaan (Putra et al., 2018). Analisis fundamental melibatkan evaluasi
faktor internal dan eksternal Perusahaan untuk menilai nilai intrinsik saham.
Sedangkan menurut Sutrisno (2013:330), analisis teknikal adalah
pendekatan investasi dengan cara mempelajari data historis dari harga
saham serta menghubungkannya dengan volume perdagangan saham
yang terjadi dan kondisi ekonomi pada saat itu. Analisis teknikal
mengandalkan data historis harga saham dan pola pergerakan harga untuk
memprediksi arah pergerakan harga di masa depan.
Namun, meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan untuk
mengeksplorasi pengaruh analisis fundamental dan teknikal terhadap

viii
return saham, penelitian yang fokus pada sektor pertambangan sub sektor
batu bara di BEI masih terbilangterbatas. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan ini dengan fokus pada
Perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018 – 2022.
Periode tersebut dipilih karena mencakup rentang waktu yang cukup
Panjang untuk melihat tren dan pola dalam pengaruh kedua analisis ini
terhadap return saham, serta relevan dengan kondisi ekonomi dan
keuangan yang terjadi selama periode tersebut. Dalam penelitian ini,
beberapa indikator fundamental yang akan digunakan adalah Return on
Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER)
sedangkan indikator teknikal yang akan digunakan adalah volume
perdagangan saham (stock trading volume).
Return on Equity (ROE) adalah salah satu rasio keuangan yang
penting dalam menganalisis kinerja sebuah Perusahaan. ROE mengukur
tingkat pengembalian yang diperoleh Perusahaan atas ekuitas yang di
investasikan oeh para pemegang saham. Dalam analisis fundamental, ROE
memberikan gambaran tentang seberapa efisien Perusahaan dalam
menggunakan modal yang diberikan oleh pemegang saham untuk
menghasilkan laba. Peningkatan ROE akan ikut mendongkrak nilai jual
Perusahaan yang berimbas pada harga saham, hal ini berkorelasi dengan
peningkatan return saham. Perusahaan yang memiliki tingkat ROE yang
tinggi cenderung lebih menarik bagi para investor karena merupakan sinyal
positif tentang kinerja keuangan perusahaan yang menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba yang tinggi dari modal
yang dimilikinya yang mendorong minat beli yang menyebabkan terjadinya
dorongan kenaikan harga saham. Bagi investor, dapat memperoleh laba
yang besar, yaitu dividen. Pembayaran dividen kepada para pemegang
saham akan bertambah besar sehingga terjadinya kenaikan return saham.
Selain ROE terdapat metode yang dapat digunakan sebagai langkah
dalam menganalisis analisis fundamental adalah EPS (earning per share).
EPS adalah salah satu indikator fundamental yang penting dalam
menganalisis kinerja keuangan sebuah Perusahaan. EPS mengukur jumlah
laba bersih per saham yang dimiliki oleh pemegang saham Perusahaan.

ix
Dalam analisis fundamental, EPS memberikan gambaran tentang seberapa
efisien perusahan dalam menghasilkan laba bagi pemegang sahamnya.
jika suatu perusahaan memiliki kenaikan pada EPS, hal ini dapat
mengindikasikan pertumbuhan yang sehat dalam Perusahaan dan dapat
mendorong minat investor yang lebih besar yang pada akhirnya dapat
mengarah pada kenaikan harga saham. EPS (earning per share) juga
penting dalam analisis fundamental yaitu, (1) untuk memperkirakan nilai
intrinsik suatu saham. (2) deviden yang dibayarkan oleh perusahaan pada
dasarnya adalah pendapatan. (3) hubungan perubahan laba dengan
perubahan harga saham. EPS (earning per share) merupakan salah satu
bentuk pemberian keuntungan kepada investor dari setiap saham yang
dimilikinya. EPS yang meningkat biasanya dianggap sebagai sinyal positif
oleh investor karena menunjukkan pertumbuhan yang sehat dalam kinerja
Perusahaan.
Rasio lain yang merupakan bagian dari analisis fundamental adalah
price earning ratio (PER). PER merupakan salah satu metrik yang paling
umum digunakan dalam analisis fundamental untuk menilai valuasi saham
suatu Perusahaan. PER mengukur antara harga saham Perusahaan
dengan laba bersih per saham (EPS). Oleh karena itu, PER memberikan
gambaran untuk investor tentang seberapa mahal atau murahnya saham
suatu Perusahaan terhadap laba yang dihasilkan. Jika suatu Perusahaan
mempunyai PER yang rendah, maka akan mengindikasikan bahwa saham
tersebut undervalued. Sebaliknya, jika suatu Perusahaan memiliki PER
yang tinggi maka bisa mengindikasikan saham tersebut overvalue dan
dapat meningkatkan harga saham, hal itu menyebabkan terjadinya return
saham pada saat pemegang saham menjual sahamnya.
Indikator dalam analisis teknikal yaitu volume perdagangan saham
(stock trading volume). Volume perdagangan saham adalah jumlah total
saham yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam
analisis teknikal, volume perdagangan saham adalah suatu indikator utama
yang digunakan untuk menganalisis aktivitas perdagangan dan minat pasar
terhadap suatu saham. Volume perdagangan saham mencerminkan minat
pasar terhadap saham suatu Perusahaan. Peningkatan volume

x
perdagangan yang mendukung tren harga dapat mengindikasikan kekuatan
atau kelemahan dari tren tersebut.
Perusahaan-perusahaan dalam sub sektor batu bara sering kali
dihadapkan pada tantangan unik, termasuk fluktuasi harga komoditas
global, keberlanjutan lingkungan dan permintaan pasar yang bervariasi.
Oleh karena itu, analisis fundamental dan teknikal terhadap return saham
perusahaan pertambangan sub sektor batu bara menjadi penting agar
dapat melihat kinerja Perusahaan baik atau tidaknya.

Tabel 1 1 Rata-Rata Return Saham Per Tahun Perusahaan Pertambangan


Sub Sektor Batu Bara yang Terdaftar di BEI Periode 2018 - 2022
Kode 2018 2019 2020 2021 2022
ADRO -34,68% 22,39% -3,83% 57,34% 71,11%
AIMS -27,42% 0,00% -17,78% 171,62% -26,87%
ARII -8,16% -26,89% -39,82% -36,87% 18,40%
BSSR 11,43% -22,22% -6,87% 141,30% 6,11%
BUMI -54,07% -46,77% 9,09% -6,94% 140,30%
BYAN 87,50% -20,00% -2,67% 74,47% -22,22%
DSSA -2,88% 2,78% 15,32% 206,25% -18,78%
GEMS -7,27% 0,00% 0,00% 211,76% -11,32%
GTBO -40,83% -34,87% -51,61% 0,00% 0,00%
HRUM -31,71% -5,71% 125,76% -30,70% -21,55%
INDY -48,20% -24,61% 44,77% -10,64% 76,58%
ITMG -2,17% -43,33% 20,70% 47,29% 91,30%
KKGI 9,26% -33,33% 12,71% -0,75% 51,52%
MBAP 20,45% 0,00% -22,99% 33,46% 112,40%
PTBA 74,80% -61,40% 69,28% -3,56% 36,16%
SMMT 20,30% -23,13% -5,69% 74,14% 221,78%
TCPI 0,00% -25,77% 5,66% 43,57% -20,90%
TOBA -13,25% -78,89% 0,00% 126,26% -25,31%
MEAN -2,61% -23,43% 8,45% 61,00% 37,71%
Sumber: www.idx.co.id (Data telah diolah)

Pada tabel 1.1 merupakan daftar dari Perusahaan-perusahaan yang


beroperasi di sektor batu bara yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
periode 2018 – 2022. Pada tahun 2019 terjadinya penurunan return saham
yang drastic sebesar 23,43% yang di dapat dari laporan keuangan dan
laporan tahunan Perusahaan di website Bursa Efek Indonesia (BEI).

xi
Penurunan return saham di tahun 2019 diakibatkan oleh banyak faktor,
salah satunya faktor alam yaitu terjadinya wabah Covid-19. Hal ini
menyebabkan beberapa Perusahaan pertambangan sub sektor batu bara
di intervensikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan cara
menghentinkan sementara perdagangan saham (suspend) karena tidak
dapat memberikan keuntungan/laba bagi para pemegang saham.
Sedangkan di tahun 2021 terjadinya kenaikan return yang tinggi sebesar
61,00% yang didominasi oleh PT Golden Energy Mines (GEMS) dengan
return saham tahunan sebesar 211,76%.

70.00%
60.00% 61.00%

50.00%
40.00% 37.71%
30.00%
20.00%
10.00% 8.45%
0.00%
-2.61%
2018 2019 2020 2021 2022
-10.00%
-20.00%
-23.43%
-30.00%

Gambar 1 1 Rata-Rata Return Per Tahun Perusahaan Pertambangan Sub


Sektor Batu Bara yang Terdaftar di BEI Periode 2018 – 2022
Sumber: www.idx.co.id (Data telah diolah)

Pada Gambar 1.1 memperlihatkan return saham yang fluktuatif di


tahun 2018 sampai dengan 2022. Pada dasarnya saham bersifat high risk
high return, yang dapat diartikan bahwa semakin tinggi return maka
semakin tinggi pula risiko yang akan didapatkan.
Dalam melakukan kegiatan investasi, para investor perlu melihat
saham yang memberikan return yang diharapkan atau tidak. Return
merupakan tingkat pengembalian yang mungkin didapatkan dari
perusahaan. Konsep return adalah ketika seorang investor ingin membeli
saham maka investor akan mengharapkan keuntungan. Oleh karena itu,

xii
return didefinisikan sebagai tingkat keuntungan dari aset yang akan di beli.
Untuk menghitung return, yaitu:

Return= {( Pt −P t −1 )
P t −1 }
Keterangan:
Pt : Harga Saham Penutupan Tahun Sekarang
P t −1 : Harga Saham Penutupan Tahun Sebelumnya

Dapat disintesakan dari penelitian Stephen Sugiharto Ngadiman dkk


(2023), Rizka Mukhlisiah dkk (2023), Faisal Pratama dkk (2023), Ajeng Ayu
Widi Citra Dewi dkk (2022) dan Satrio Putro Pangestu dkk (2020),
mengatakan ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Sedangkan menurut Elfira Ifdaniyah dkk (2023), Ari Kurniawati dkk (2023),
Rendra Erdkadifa dkk (2023), Meychester Leonardo dkk (2021) dan Arisa
Nutlitasari (2015), mengatakan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
Menurut Deffa Cantika Nur Annisa dkk (2023), Elfira Ifdaniyah dkk
(2023), Abdullah Krisna dkk (2023), Evelyn Rachelina dkk (2020) dan
Natasya Cindy Hidayat (2018), EPS berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Sedangkan menurut Desmy Riani dkk (2023), Suandi dkk (2023),
Widianti dkk (2023), Rendra Erdkadifa dkk (2023) dan Dwi Fitrianingsih dkk
(2022) EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Menurut Rena Kris Amanda dkk (2023), Ghina Dzakiyah Salsabilah
dkk (2022), Samino Hendrianto (2022), Laras Safira dkk (2021) dan
Izzakud Wahasanah dkk (2020) PER berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Sedangkan menurut Stephen Sugiharto Ngadiman dkk
(2023), Yulinda Djasman Lameo dkk (2023), Ni Nyoman Sri Jayanti
Perwani Devi dkk (2019), Dora Gunawan dkk (2020) dan Evelyn Rachelina
dkk (2020) PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Menurut Septia Putri Maharani (2023), Dhiyah Dwi Permatasari
(2022), Yuana dkk (2022), Siska Yuni Permata Dewi (2021) dan Bayu
Anggara Silvatika (2018), Latif Zubaidah Nasution (2016), volume
perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap return saham.

xiii
Sedangkan menurut Faiqa Arhama Nessa dkk (2023), Suwandi dkk (2023),
Desy Ratnasari (2022), Kristina Maysie (2021) dan Muhammad Yusra
(2019) volume perdagangan saham tidak berpengaruh signifikan terhadao
return saham.
Peningkatan dan penurunan return saham akan searah dengan
peningkatan dan penurunan kinerja yang dapat dilihat melalui analisis
fundamental dan analisis teknikal. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham dengan judul,”
PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL
TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
SUBSEKTOR BATU BARA DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2018-2022”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di uraikan di atas,
maka permasalahan yang akan dibahas bersumber dari dua hal pokok
yaitu, komponen modal kerja dan profitabilitas perusahaan.
Dari kedua hal pokok tersebut di atas maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
1) Seberapa besar pengaruh analisis fundamental pada ROE (return on
equity) terhadap return saham pada perusahaan pertambangan sub
sektor batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.
2) Seberapa besar pengaruh analisis fundamental pada EPS (earning per
share) terhadap return saham pada perusahaan pertambangan sub
sektor batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022.
3) Seberapa besar pengaruh analisis fundamental pada PER (price
earning ratio) terhadap return saham pada perusahaan pertambangan
sub sektor batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022.
4) Seberapa besar pengaruh analisis teknikal (trend perdagangan saham)
terhadap return saham pada perusahaan pertambangan sub sektor
batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.
5) Seberapa besar pengaruh analisis fundamental dan teknikal terhadap
return saham pada perusahaan pertambangan sub sektor batu bara di
Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.

xiv
1.3 Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan
informasi dalam bidang financial accounting khususnya pengaruh analisis
fundamental dan analisis teknikal terhadap return saham perusahaan
pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2018 – 2022.
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah
untuk mendapatkan empiris mengenai:
1) Pengaruh Analisis Fundamental pada ROE (return on equity)
terhadap return saham pada perusahaan pertambangan sub sektor
batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.
2) Pengaruh Analisis Fundamental pada EPS (earning per share)
terhadap return saham pada perusahaan pertambangan sub sektor
batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022.
3) Pengaruh Analisis Fundamental pada PER (price earning ratio)
terhadap return saham pada perusahaan pertambangan sub sektor
batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022.
4) Pengaruh Analisis Teknikal (Trend Harga Saham) terhadap return
saham saham pada perusahaan pertambangan sub sektor batu bara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.
5) Pengaruh Analisis Fundamental dan Teknikal terhadap perusahaan
pertambangan sub sektor batu bara di Bursa Efek Indonesia periode
2018 – 2022.

1.4 Manfaat Penelitian


Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi
berbagai pihak antara lain:
1. Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan
pemahaman lebih mendalam dari teori yang telah diperoleh dengan
kenyataan yang terjadi.
2. Pembaca
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam
mengembangkan ilmu dan pengetahuan sebagai sumber bahan

xv
pustaka di perpustakaan Ekstensi Fakultas Ekonomi serta untuk bahan
referensi dalam penyusunan skripsi selanjutnya.
3. Instansi Terkait
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan
pemikiran bagi para investor dalam memilih perusahaan mana yang
akan dijadikan wadah investasinya dan menjadi sebuah dorongan bagi
perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja yang dapat membuat
investor tertarik untuk menginvestasikan dananya.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang
saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan
uraian sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang penelitian yang menjelaskan latar
belakang masalah tentang return saham yang di pengaruhi
analisis fundamental (ROE, EPS, PER) dan analisis teknikal
(volume perdagangan pasar), tujuan penelitian dan manfaat serta
sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Pada Bab ini terdiri dari landasan teori yang berisi tentang teori
yang terkait dengan variabel penelitian yaitu analisis fundamental
(ROE, EPS, PER), analisis teknikal (Volume perdagangan pasar)
terhadap return saham, penelitian terdahulu, kerangka berpikir
dan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN


Bab ini berisi objek penelitian, metode penelitian, operasional
variabel, variabel independen, variabel dependen, metode
penarikan sampel serta teknik penarikan dan analisa dat

xvi
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Landasan Teori


2.2.1 Return Saham
2.1 Return
Di dalam melakukan kegiatan investasi, para investor perlu
melihat apakah saham tersebut memberikan tingkat
pengembalian (return) yang sesuai dengan yang diharapkan
atau tidak. Tujuan utama investor adalah agar dana yang
diinvestasikan dalam pasar modal mendapatkan return dari hasil
investasinya (Alexander dan Destriana 2013).
Menurut Irham Fahmi (2016:358), return adalah keuntungan
yang diperoleh perusahaan, individu dan institute dari hasil
kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut (Tandellin, 2017)
menyatakan bahwa return adalah faktor yang dapat memberikan
motivasi para investor dalam berinvestasi serta suatu balasan
atas keberanan seorang investor dalam menghadapi risiko atas
suatu investasi yang dilakukannya. Return adalah tingkat
pengembalian yang didapatkan oleh investor dari kegiatan
investasi yang dilakukannya. Pengertian return yang biasa
digunakan dalam dunia investasu antara lain:
a. Return on equity (ROE) atau pendapatan bersih dibagi
ekuitas pemegang saham.
b. Return of capital merupakan pembayaran kas yang tidak
kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal
hasil modal yang diinvestasikan.
c. Return on investment merupakan pembagi pendapatan
sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka.
d. Return on invested capital merupakan pendapatan bersih
dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total pendapatan
bersih dan total capital.

xvii
e. Return on net work merupakan pemegang saham yang
dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan
laba bersih setelah pajak.
Dalam melakukan kegiatan investasi, para investor perlu
melihat saham yang memberikan return yang diharapkan atau
tidak. Return merupakan tingkat pengembalian yang mungkin
didapatkan dari perusahaan. Konsep return adalah ketika
seorang investor ingin membeli saham maka investor akan
mengharapkan keuntungan. Oleh karena itu, return didefinisikan
sebagai tingkat keuntungan dari aset yang akan di beli.
Dalam penelitian ini hanya memperhitungkan return saham
yang berasal dari capital gain tanpa memperhitungkan adanya
dividen yield. Karen pada dasarnya dividen yang dibagikan
nilainya kecil sehingga tidak terlalu berpengaruh jika tidak ikut
diperhitungkan. Selain itu, tidak semua Perusahaan membagikan
dividen secara periodic kepada pemegang sahamnya. Return
yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi atau
sering disebut dengan realized return.
Menurut Hartono (2013:235) return saham dibagi menjadi
dua macam, yaitu:
1. Return Realisasi (Realized Return)
Return realisasi (realized return) merupakan return yang
telah terjadi. Return realisasi dihitung dengan menggunakan
data historis. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja dari sebuah
perusahaan.
2. Return Ekspektasi (Expected Return)
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang
diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan
datang.
Menurut Jogiyanto (2015:264), return saham bisa
diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut:

xviii
R i. t= { ( Pt −P t −1)
P t −1
×100 % }
Keterangan:
Rt : Return saham i periode t
Pt : Harga Saham Penutupan Tahun Sekarang
P t −1 : Harga Saham Penutupan Tahun Sebelumnya

Karena tidak semua Perusahaan yang tidak membagikan


dividen secara periodik sehingga pada penelitian ini penulis
tidak menggunakan variable D1, atau variable D1=nol (0).
Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal
(stand-alone risk), investor harus memperhitungkan setiap
kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang
lebih dikenal probabililitas kejadian. Sedangkan hasil dari
perkiraan return yang akan terjadi dan probablitasnya disebut
sebagai distribusi probabilitas terjadinya return tersebut.
Menurut Tandelilin (2017:117), estimasi return suatu
sekuritas dilakukan dengan cara menghitung return harapan
(expected return) atas sekuritas tersebut. Penghitungan
expected return bisa terjadi dan setiap return yang mungkin
terjadi terlebih dahulu sudah diberi bobot berdasarkan
probabilitas kejadiannya. Secara matematis, rumus untuk
menghitung expected return dari suatu sekuritas bisa dituliskan
dalam persamaan berikut ini:
n
E ( R ) =∑ Ri p r i
i−1

Keterangan:
E(R) = Return harapan (expected return) dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
Pr = Probabilitas kejadian return ke-i
n = Banyaknya return yang mungkin terjadi

xix
2.2 Saham
Saham merupakan salah satu instrument keuangan yang
banyak diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan
yang menarik. Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan
modal seseorang atau investor (individu atau organisasi atau
kelompok) pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal kepada perusahaan, maka investor
tersebut memiliki hak atas pendapat perusahaan, aset tersebut,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Menurut Mohamad Samsul (2015:59) saham adalah tanda
bukti kepemilikan perusahaan. Pemilik saham disebut juga
dengan pemegang saham (shareholder atau stockholder). Bukti
bahwa seseorang dapat dianggap sebagai pemegang saham
dalam buku yang disebut daftar pemegang saham.
Menurut Budi Harsono (2013:19) saham didefinisikan
sebagai bukti atau sertifikat kepemilikan seseorang atau suatu
badan terhadap perusahaan yang menerbitkan sekuritas
tersebut, yang dapat pula diartikan sebagai keikutsertaan
investor sebagai pemodal pada suatu perusahaan, sehingga
memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan
tersebut.
Menurut Mahyus Ekananda (2019:27) saham adalah
lembaran kertas yang menyatakan sebagai suat bukti
kepemilikan perusahaan, yaitu turut serta memiliki aset-aset
perusahaan yang menerbitkan saham. Sehingga pemegang
saham berhak untuk memperoleh bagian dari pendapatan bersih
perusahaan atau arus kas bebas (free cash flow). Saham
dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Saham Biasa (common stocks)


Saham biasa (common stocks) merupakan sertifikat bukti
suatu kepemilikan dalam suatu perusahaan yang umumnya

xx
berisi tentang hak dan kewajiban investor dalam mengelola
sahamnya dapat memberikan hak suara.
b. Saham Preferen (preferred stocks)
Saham preferen (preferred stocks) adalah instrumen yang
memiliki karakteristik gabungan antara saham biasa dengan
obligasi. Saham preferen (preferred stocks) memiliki
pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang harus dibayar
perusahaan atau diterima investor pada setiap periode
tertentu.
Saham preferen (preferred stocks) terdiri dari beberapa
jenis, yaitu:
a) Cumulative Preferred Stock
Memberikan hak kepada pemiliknya atas pembagian
dividen yang sifatnya kumulatif dalam suatu presentasi
atau jumlah tertentu. Apabila pada tahun tertentu dividen
yang dibayarkan tidak dibayar sama sekali, maka hal ini
diperthitungkan pada tahun-tahun berikutnya.
Pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen
selalu didahulukan dari pemegang saham biasa
(common stocks).
b) Non-Cumulative Preffered Stock
Pemegang saham ini memiliki prioritas dalam pembagian
dividen sampai pada suatu presentasi atau jumlah
tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif, yaitu dividen
tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar tidak perlu
dilunasi pada tahun berikutnya. Jadi saat akan dibagikan
dividen untuk pemegang saham biasa, kewajiban yang
ada hanya membayar dividen saham preferen untuk
tahun tersebut.
c) Participating Preferred Stock
Pemilik saham ini memperoleh dividen tetap seperti yang
telah ditentukan, juga diberikan hak untuk memperoleh
bagian dividen tambahan setelah saham biasa

xxi
memperoleh jumlah dividen yang sama dengan jumlah
tetap yang diperoleh saham preferen.
d) Non-participating Preferred Stock
Pemegang saham jenis ini memiliki dividen terbatas
setiap tahunnya sebesar tariff dividennya.
e) Saham preferen convertible (convertible preferred
stock)
Saham jenis ini memiliki preferensi untuk ditukar dengan
surat berharga lain. Hak konversi umumnya meliputi
penukaran saham preferen dengan saham biasa.

2.3 Return Saham


Return saham adalah tingkat pengembalian saham yang
diharapkan atas investasi yang ditanam dalam saham atau
beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio
(Acheampong et al. 2014). Return saham merupakan tingkat
pengembalian yang berupa keuntungan atau kerugian yang
diterima investor selama beberapa periode tertentu. Return
saham selalu mengalami fluktuasi yang bisa terjadi setiap hari,
jam bahkan setiap menit. Luh Putu Ratih Nirayanti (2014:806)
mengemukakan bahwa hal-hal yang menjadi faktor penyebab
fluktuasi return saham antara lain pembagian dividen, sejauh
mana perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan dan harga
saham.
Gesna Buana dan Mulyo (2016) mengemukakan bahwa
return saham adalah suatu jumlah yang dinyatakan sebagai
suatu presentase dan diperoleh atas investasi saham biasa
perusahaan untuk suatu masa tertentu.
Tandelilin (2017:114) menyatakan sumber-sumber return
investasi terdiri atas dua komponen utama, yaitu yield dan
capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang
mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh
secara periodik dari suatu investasi. Jika seorang investor
berinvestasi pada sebuah saham, yield ditunjukkan oleh

xxii
besarnya dividen yang investor peroleh. Sedangkan capital gain
(loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan
(penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun
surat utang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor. Dengan kata lain, capital gain (loss)
bisa juga di artikan sebagai perubahan harga sekuritas.
Tandelilin (2017:52) return saham terdiri dari atas:
a. Capital Gain (loss)
Merupakan selisih dari harga jual investasi sekarang dengan
harga beli periode lalu.
( pt − pt −1)
Capital Gain ( loss )=
Pt −1
b. Yield
Merupakan presentasi penerimaan kas periodic terhadap
harga saham.
D1
Dividen=
p t−1
Keterangan:
Dt = Dividen tunai Intering dan dividen tunai final
Pt = Price, yaitu harga untuk waktu ke-t
Pt-1 = Price, yaitu harga untuk waktu sebelumnya (kemarin,
minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu dan seterusnya)

Dari kedua sumber return tersebut, maka investor bisa


menghitung return total suatu investasi dengan menjumlahkan
yield dan capital gain (loss) yang diperoleh dari suatu investasi.
Perlu diketahui bahwa yield hanya akan berupa angka nol (0)
dan positif (+), sedangkan capital gain (loss) bisa berupa angka
minus (-), nol (0) dan positif (+). Dengan diketahui kedua
komponen return, total return untuk sekuritas dapat dihitung
sebagai:

ReturnTotal= yield + capital gain ( loss )

xxiii
Atau secara formalnya, total return didefinisikan sebagai:

Aliran kas selama periode+ Perubahan harga selama periode


Total Return=
Harga pada awal periode

2.2.2 Analisis Fundamental


Dalam memilih saham, analisa fundamental menjadi
pendekatan paling utama yang tak boleh dikesampingkan oleh
para investor. Analisis fundamental bertujuan untuk mencari tahu
kondisi factual sebuah perusahaan dari data-data keuangan yang
ada.
1. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) mengukur secara efektif seberapa
banyak keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan pada
modal ekuitas yang dimiliki investor dan bisa digunakan dari
waktu ke waktu untuk mengevaluasi perubahaan dalam situasi
keuangan perusahaan.
Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberikan
keuntungan bagi pemegang saham biasa dengan
menunjukkan persentase laba bersih yang tersedia untuk
modal pemegang saham yang telah digunakan perusahaan.
Menurut Harahap (2015:305) mengatakan Return on Equity
(ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah
pajak dengan total ekuitas. ROE merupakan suatu
pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para
pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun
pemegang saham preferen) atas modal yang investor
investasikan di dalam perusahaan.
Menurut Kasmir (2015:104) Return on Equity (ROE)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini

xxiv
maka akan semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat dan sebaliknya.
ROE yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan
berhasil menghasilkankeuntungan dari modalnya sendiri.
Ketika ROE meningkat maka nilai jual perusahaan yang
berimbas pada harga saham pun ikut mendongkrak, sehingga
terdapat korelasi dengan peningkatan return saham. Arta
(2013) mengatakan bahwa semakin tinggi ROE berarti laba
bersih yang diperoleh semakin besar. Pembayaran dividen
kepada para pemegang saham tentu akan bertambah besar
sehingga terjadi kenaikan return saham.
Jika ROE rendah maka akan mencerminkan perolehan
laba bersih perusahaan yang rendah pula. Ini mengakibatkan
saham perusahaan yang kurang diminati oleh investor akibat
pembagian dividen yang lebih rendah. Sehingga minat para
investor atas saham tersebut berkurang dan secara otomatis
akan mempengaruhi return saham. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap return saham perusahaan.
Menurut Agus Harjito dan Martono (2014:61) ROE sering
disebut rentabilitas modal sendiri yang dimaksudkan untuk
mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak
pemilik modal sendiri.
Menurut Kasmir (2015:198) manfaat yang diperoleh dari
penggunaan rasio Return on Equity (ROE) adalah untuk:
a) Mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri.
b) Mengetahui produktivitas dari perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
c) Untuk mengetahui efesiensi penggunaan modal sendiri
maupun pinjaman.

Sementara itu, menurut Kasmir (2015:197) tujuan


penggunaan rasio Return on Equity (ROE) bagi perusahaan
maupun pihak luar perusahaan, yaitu:

xxv
a) Untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri.
b) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik pinjaman maupun modal sendiri.
c) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal sendiri maupun
pinjaman.

Tujuan dari pengukuran rasio Return on Equity (ROE) ialah


memperkirakan seberapa besar laba bersih setelah pajak
dengan modal sendiri serta mengukur daya produksi atas
keseluruhan dana milik perusahaan yang dipakai. Oleh sebab
itu, semakin besar kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba bagi pemilik modal sendirinya, maka
semakin besar pula tingkat pengembalian ekuitas.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rasio
pengembalian ekuitas pemilik atau Return on Equity (ROE),
yaitu:
a) Profit Margin atau Margin Laba Bersih
Profit margin sebagai ukuran dalam melihat tingkatan
keuntungan perusahaan yang berkaitan dengan
penjualannya.
b) Turn Over dari Operating Assets atau Perputaran total
aktiva
Perputaran total aktiva ialah banyaknya aset yang
dipakai untuk operasional perusahaan kepada sejumlah
penjualannya yang didapat dalam jangka waktu tertentu.
c) Debt Ratio atau Rasio Hutang
Debt Ratio adalah suatu rasio untuk mengamati serta
mengukur proporsi antara total kekayaan perusahaan
dengan kewajiban yang dimilikinya.

Dari penjelasan beberapa ahli diatas, dapat disintesakan


bahwa Return on Equity (ROE) adalah tingkat pengembalian

xxvi
laba bersih atas total ekuitas yang digunakan untuk mengukur
tingkat laba yang diperoleh dari investasi yang dilakukan oleh
pemegang saham.
Menurut Kasmir (2015:204) rumus Return on Equity yang
digunakan sebagai berikut:

EAT
ROE= ×100 %
Total Equity

2. Earning Per Share (EPS)


Menurut Dewi Putu Dina Aristya dan I.G.N.A Suryana
(2013), menyatakan bahwa tingkat keuntungan yang
dihasilkan Earning Per Share (EPS) yang dimiliki oleh investor
terhadap suatu kinerja perusahaan emiten. Semakin tinggi
nilai EPS maka investor akan menganggap prospek
perusahaan sangat baik untuk ke depannya sehingga dapat
mempengaruhi tingkat permintaan terhadap saham
perusahaan tersebut.
Sukmawati Sukamulja (2019:103), Earning Per Share
(EPS) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar laba bersih perusahaan yang terkandung daam satu
lembar saham beredar.
Supadi (2017) mengatakan bahwa Earning Per Share
(EPS) merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh
pemegang saham pada Earning Per Share (EPS) dapat dilihat
dengan rasio EPS. Rasio ini menunjukkan kinerja perusahaan
terutama dari profitabilitas yang berhubungan dengan pasar.
Semakin tinggi earning per share (EPS), semakin tinggi pula
laba per saham, dan sebaliknya. Ini berdampak pada tingkat
kemampuan return saham perusahaan di pasar modal. Oleh
karena itu, perusahaan yang stabil akan menunjukkan
kestabilan pertumbuhan earning per share (EPS), dan jika
perusahaan yang tidak stabil akan menunjukkan pertumbuhan
yang fluktuatif. Namun terdapat beberapa perusahaan yang

xxvii
nilai earning per share (EPS) mengalami penurunan meskipun
harga sahamnya mengalami kenaikan.
Hary (2016) mengatakan Earning Per Share (EPS)
merupakan rasio untuk megukur keberhasilan menajemen
perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi para
pemegang saham biasa. Rasio ini menunjukkan keterkaitan
antara jumlah laba bersih dengan bagian kepemilikan
pemegang saham dalam perusahaan pertambangan. Calon
investor potensial akan menggunakan gambaran laba per
lembar saham biasa ini untuk menetapkan keputusan investasi
di antara berbagai alternatif yang ada.
Biasanya angka atau nilai earning per share (EPS) menjadi
ketertarikan sendiri bagi para investor. Pada prinsipnya,
perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba
yang meningkat, maka akan meningkatkan harga saham.
Apabila harga saham pada perusahaan tersebut meningkat,
maka return saham yang akan dibagikan kepada para
pemegang saham pasti juga akan meningkat. Return saham
juga akan mengalami kenaikan. Pendapatan per saham
perusahaan menjadi perhatian pemegang saham pada umum,
calon pemegang saham dan manajemen.
Earning Per Share (EPS) memberikan informasi kepada
para investor seberapa jauh kemampuan perusahaan
menghasilkan laba untuk tiap lembar saham yang beredar
dipasaran. Laba per lembar saham atau earning per share
(EPS) diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang
saham biasa dibagi dengan jumlah rata-rata saham biasa
yang beredar. Earning per share (EPS) penting bagi investor
yang akan menanamkan modalnya pada suatu perusahaan
karena dapat digunakan untuk mengevaluasi seberapa besar
pengembalian modal yang akan didapatkan (Muhammad,
2014).
Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara
laba bersih setelah pajak pada satu tahun dengan jumlah

xxviii
saham yang diterbitkan. Kenaikkan Earning Per Share (EPS)
berarti perusahaan sedang dalam tahap pertumbuhan atau
kondisi keuangannya sedang mengalami peningkatan dalam
penjualan dan laba.
Menurut Darmadji & Fakhruddin (2016:198) menjelaskan
bahwa earning per share (EPS) merupakan salah satu rasio
keuangan yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham
yang beredar. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan
yang tergambar pada setiap lembar saham yang ada di
pasaran. Semakin tinggi nilai EPS maka akan
membahagiakan para pemegang saham karena semakin
besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dan
kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima
pemegang saham juga akan meningkat.
Tandelilin (2016:198) juga menjelaskan bahwa Earning
Per Share (EPS) merupakan laba bersih dari perusahaan yang
siap dibagikan kepada para pemegang saham yang dibagi
dengan jumlah lembar saham perusahaan yang beredar di
pasaran. Earning Per Share (EPS) yang tinggi merupakan
daya tarik bagi investor. Semakin tinggi EPS, maka
kemampuan perusahaan untuk memberikan pendapatan
kepada pemegang sahamnya semakin tinggi.
Sedangkan menurut Darmadji & Fakhruddin (2016:198)
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Earning Per
Share (EPS), pertama bahwa earning per share (EPS)
diperoleh dengan membagi laba bersih yang beredar. Hal ini
menunjukkan profitabilitas sangat mempengaruhi earning per
share (EPS) perusahaan. Semakin besar profitabilitas yang
dihasilkan perusahaan maka semakin besar lama perusahaan
sehingga earning per share perusahaan meningkat.
Kedua, pinjaman (leverage) yang dilakukan perusahaan
pada dasarnya akan menambah aset yang dapat digunakan
sebagai tambahan modal untuk menghasilkan profitabilitas
perusahaan yang akan meningkatkan earning per share (EPS)

xxix
perusahaan meskipun ini cukup beresiko bagi perusahaan dan
tidak disukai oleh para investor.
ketiga, semakin besar aset perusahaan (ukuran
perusahaan) maka akan semakin besar pula kemungkinan
meningkatnya profitabilitas dan menambah nilai earning per
share (EPS) perusahaan.
Pengukuran Earning Per Share (EPS) diukur dengan
persamaan dari Darmadji & Fakhruddin (2016:198) sebagai
berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak
EPS=
Jumlah Saham Beredar

3. Price Earning Ratio (PER)


Suatu Perusahaan terhadap kinerja Perusahaan yang
digambarkan oleh earning per share (EPS)-nya. Menurut
Tandelilin (2017:387) menyatakan bahwa price earning ratio
(PER) mengidentifikasikan banyaknya rupiah dari laba yang
saat ini investor bersedia membayar sahamnya, dengan begitu
PER merupakan harga untuk tiap rupiah laba. Semakin tinggi
PER menunjukkan prospek harga saham dinilai semakin tinggi
oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya,
sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin
mahal saham tersebut terhadap pendapatan per lembar
sahamnya (Arslan, 2014).
Perusahaan yang memiliki PER yang tinggi biasanya
memiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga
dapat menyebabkan ketertarikan investor untuk membeli
saham Perusahaan yang kemudian dapat meningkatkan harga
saham. Peningkatan harga saham ini akan di respon positif
oleh para investor karena mereka akan memperoleh capital
gain yang merupakan salah satu komponen return saham,
sehingga dapat mengidentifikasikan bahwa PER akan memiliki
pengaruh positif terhadap return saham.

xxx
Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham (market place) dengan
Earning Per Share (EPS) dari saham batu bara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Price earning ratio (PER) merupakan salah satu cara untuk
mengukur prestasi saham di Bursa Efek. Oleh karena itu,
dengan menggunakan PER para calon investor mampu menilai
dan menganalisa kinerja keuangan Perusahaan. Hal ini berarti
dalam berinvestasi, investor harus memperhatikan PER
sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil Keputusan
investasi, dimana dengan meningkatnya PER, investor
mengharapkan adanya pertumbuhan perusahaan yang lebih
tinggi.
Kegunaan price earning ratio (PER) adalah untuk melihat
bagaimana pasar menghargai kinerja suatu Perusahaan yang
dicerminkan oleh earning per share (EPS)-nya. Price earning
ratio (PER) menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa
dengan earning per share (EPS). Semakin besar PER suatu
saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal dan
adanya peningkatan terhadap pendapatan bersih per
sahamnya.
PER mengidentifikasikan banyaknya rupiah dari laba yang
saat ini investor bersedia membayar sahamnya, dengan kata
lain PER merupakan harga untuk tiap rupiah laba. Satuan price
earning ratio (PER) adalah kali. Menurut Tandelilin (2017:387)
price earning ratio (PER) dihitung dengan rumus:

Harga per lembar saham


PER=
EPS
2.2.3 Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah pendekatan dalam analisis pasar
keuangan yang berfokus pada penggunaan data historis harga
dan volume perdagangan untuk memprediksi arah pergerakan
harga di masa depan. Pendekatan ni didasarkan pada asumsi
bahwa perilaku masa lalu dari harga saham dan pola

xxxi
perdagangan akan memberikan petunjuk tentang perilaku harga di
masa depan.
Menurut (Edianto, 2016) mengatakan analisis teknikal adalah
suatu teknik analisis dengan cara menganalisis statistic yang
dihasilkan oleh aktivitas pasar di masa lalu untuk memprediksi
pergerakan harga di masa mendatang. Analisis teknikal
menyajikan informasi-informasi yang memberikan gambaran
kepada investor untuk menentukan pada saat kapan melakukan
pembelian dan pada saat kapan melakukan penjualan saham
untuk memperoleh keuntungan yang maksimal (Putri dan
Mesrawati, 2019). Menurut (Edianto, 2016) ada tiga pemikiran
yang mendasari analisis teknikal yaitu, pergerakan harga yang
terjadi di pasar telah mewakili semua faktor (Market Action
Discounts Everything), terdapat suatu pola kecenderungan dalam
pergerakan harga (Prices Move in Trendsi), dan sejarah akan
teruang (History Repeat Itself). Pemikiran yang pertama bermakna
bahwa segala sesuatu yan bisa mempengaruhi harga saham baik
dari faktor fundamental, politik, maupun faktor-faktor lainnya
sebenarnya telah tercerminkan pada pergerakan suatu harga
yang terjadi di pasar. Pemikiran yang kedua, bermakna
pergerakan suatu harga akan cenderung bergerak didalam
sebuah tren yang terbentuk di pasar. Pemikiran yang ketiga,
bermakna bahwa pergerakan harga saham yang terjadi pada saat
ini identik dengan pergerakannya di masa lalu akibat psikologis
dan sifat dasar manusia yang tetap sama sejak dulu.
1. Volume Perdagangan Saham
Selain menggunakan rasio keuangan seperti return on
equity (ROE), earning per share (EPS) dan price earning ratio
(PER) untuk menilai suatu saham dalam analisis fundamental,
investor juga dapat menggunakan analisis teknikal
menggunakan volume perdagangan saham (VPS) untuk
menilai harga saham. Volume perdagangan saham
merupakan parameter pergerakan aktivitas perdagangan
saham di pasar modal melalui informasi publikasi laporan
keuangan terhadap reaksi pasar modal itu sendiri. Manifestasi
dari tingkah laku investor merupakan kekuatan antara supply
dan demand yang mencerminkan volume perdagangan
saham. Tanda pasar akan membaik (bullish) akan ditafsirkan
sebagai kegiatan perdagangan dalam volume yang sangat
tinggi di suatu bursa. Naiknya volume perdagangan saham
merupakan kenaikan aktivitas jual beli oleh para investor di
pasar modal (Aliwu, 2013).
Volume perdagangan saham merupakan hal yang sangat
penting bagi seorang investor. Hal itu dikarenakan volume
perdagangan saham menggambarkan kondisi efek yang

xxxii
diperjualbelikan di pasar modal. Bagi investor, sebelum
melakukan investasi atau penanaman modal hal terpenting
adalah tingkat likuiditas suatu efek.
Volume perdagangan saham diartikan sebagai jumlah
lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu.
Perdagangan saham yang aktif, yaitu dengan volume
perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham
tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham
tersebut cepat diperdagangkan. Menurut Hartono (2017:310),
volume perdagangan saham (stock trading volume)
merupakan ukuran besarnya volume saham tertentu yang
sedang diperdagangkan, yang dapat mengindikasikan
kemudahan dalam kegiatan memperdagangkan saham
tersebut. Besarnya variable volume perdagangan saham
dapat dilihat dengan cara mengamati kegiatan perdagangan
saham yang dapat dilihat melalui indicator aktivitas volume
perdagangan yang terjadi di antara jumlah saham Perusahaan
yang sedang diperdagangkan pada suatu periode tertentu
dengan jumlah saham Perusahaan yang sedang beredar
pada suatu periode tertentu.

Sedangkan menurut Merthadiyanti dan Yasa (2019)


mengatakan volume perdagangan saham atau stock trading
volume atau trading volume activity merupakan penjualan dari
setiap transaksi yang terjadi di bursa saham pada saat waktu
dan saham tertentu dan juga merupakan faktor yang juga
memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga saham.
Trading volume activity digunakan untuk mengukur volume
perdagangan dengan membandingkan jumlah saham yang
beredar pada periode tertentu dengan jumlah saham yang
beredar pada waktu tertentu. Volume perdagangan saham
(trading volume activity) adalah keseluruhan dari nilai
transaksi pembelian maupun penjualan saham yang dilakukan
oleh investor. Volume perdagangan ini sering kali dijadikan
tolak ukur (benchmark) untuk mempelajari informasi dan
dampak dari berbagai kejadian.

Menurut Halim dan Hidayat dalam Nasution volume


perdagangan (Vt) sebagai lembar saham yang
diperdagangkan pada hari (t). volume perdagangan saham
merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam
analisis teknikal pada penilaian harga saham dan suatu
instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar
modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan
aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Oeh karena

xxxiii
itu, Perusahaan yang berpotensi tumbuh dapat berfungsi
sebagai berita baik dan pasar seharusnya bereaksi positif.

Dihubungkan dengan volume perdagangan saham (stock


trading volume), suatu laporan diumumkan memiliki
kandungan informasi apabila jumlah lembar saham yang
diperdagangkan menjadi lebih besar. Data mengenai volume
perdagangan saham ini penting di amati karena apabila
dibandingkan dengan total lembar saham beredar dapat
menunjukkan likuid tidaknya saham-saham di perjualbelikan di
atas bursa efek. Banyak faktor yang mempengaruhi volume
perdagangan saham, hal ini berhubungan berat dengan
heterogenitas investor dalam informasi, kesempatan investasi
per individu dan perdagangan yang rasional untuk tujuan yang
berdasarkan informasi maupun tidak berdasarkan informasi.

Data berupa informasi mengenai volume perdagangan


saham untuk di amati karena apabila dibandingkan dengan
total lembar saham beredar dapat menunjukkan likuid atau
tidaknya saham-saham diperjualbelikan di atas bursa efek.
Kegiatan trading dalam volume yang sangat tinggi di suatu
bursa efek akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan
membaik. Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda
dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan
penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham yang
terjadi, maka akan menghasilkan volume trading saham. Hal
ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham
ang diperjualbelikan berubah-ubah setiap hari.

Tingkat volume penjualan saham yang cenderung fluktuatif


menunjukkan perdagangan yang cepat. Hal ini dipengaruhi
oleh informasi yang masuk ke bursa dan minat investor yang
tinggi terhadap saham tersebut. Minat investor untuk
melakukan transaksi jual beli saham akan mudah terpengaruh
oleh tinggi atau rendahnya profitabilitas serta harga shaam
maupun harga lain yang mempengaruhi minat investor dalam
melakukan investasi.

Volume perdagangan merupakan ukuran besarnya volume


saham tertentu yang diperdagangkan, mengindikasikan
kemudahan dalam memperdagangkan saham tersebut.
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume
perdagangan saham. Para investor terlebih dahulu
menginterpretasikan dan menganalisis informasi dari suatu
pengumuman sebagai signal baik (good news) atau signal
buruk (bad news). Pada waktu informasi diumumkan dan
semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut.

xxxiv
Pengumuman informasi akuntasi memberikan signal
bahwa Perusahaan memiliki prospek yang baik di masa yang
akan dating (good news), sehingga investor tertarik untuk
melakukan perdagangan saham. Dengan demikian, pasar
akan bereaksi dan mencerminkan melalui perubahan dalam
volume perdagangan saham. Besarnya variable atas volume
perdagangan tercermin melalui indikator aktivitas volume
perdagangan (trading volume activity). Trading volume activity
(TVA) merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk
melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui
parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham
di pasar modal.

Perhitungan volume perdagangan saham dilakukan


dengan membandingkan jumlah saham Perusahaan yang
diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan
keseluruhan jumlah saham Perusahaan yang beredar pada
kurun waktu yang sama.

Kegiatan perdagangan saham ini dapat dilihat melalui


indikator aktivitas volume perdagangan (trading volume
activity). Kegiatan volume perdagangan yang sangat tinggi di
bursa akan di tafsirkan sebagai tanda pasar yang akan
membaik. Peningkatan volume perdagangan diikuti dengan
peningkatan harga saham merupakan gejala yang makin kuat
akan kondisi bullish. Peningkatan harga colume perdagangan
sering dianggap sebagai konfirmasi dari pergerakan harga,
karena menunjukkan minat yang kuat dari para pelaku pasar.

jumlah saham perusahaani


yang diperdagangkan pada tahun t
TVA=
jumlah saham perusahaani
yang beredar padatahun t

2.2 Penelitian Terdahulu


Pada bagian ini dijelaskan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam topik penelitian ini. Penelitian terdahulu
telah dipilih sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, sehingga
diharapkan dapat menjelaskan maupun memberikan referensi bagi penulis
dalam menyelesaikan penelitian ini. Berikut ini dijelaskan beberapa
penelitian terdahulu yang telah dipilih.

xxxv
Variabel
NAMA JUDUL HASIL
NO X1
PENELITI PENELITIAN X2 Y PENELITIAN
ROE EPS PER
1 Jestri Pengaruh       Tidak terdapat
Parsaoran Analisis pengaruh ROE
(2016) Fundamental terhadap return
dan Analisis saham.
Teknikal  Terdapat
Terhadap pengaruh EPS
Return Saham terhadap return
(Studi Survei saham.
pada  Terdapat
Perusahaan pengaruh PER
Manufaktur terhadap return
yang terdaftar saham.
di Bursa Efek  Terdapat
Indonesia pengaruh
Periode 2013 volume
– 2014) perdagangan
saham terhadap
return saham.
2 Wikan Analisis    ROE tidak
Budi Pengaruh berpengaruh
Utami EVA, ROA, signifikan
(2014) dan ROE terhadap return
Terhadap saham dan
Return Saham kenaikkan ROE
Pada belum dapat
Perusahaan mempengaruhi
Manufaktur di return saham..
BEI Jakarta
3 Nurlia Pengaruh      EPS
(2018) NPM, ROE, berpengaruh
EPS, dan PER positif dan tidak
Terhadap signifikan
Return Saham terhadap return
Pada saham.
Perusahaan  ROE
Farmasi yang berpengaruh
Terdaftar di negatif dan tidak
BEI

xxxvi
Variabel
X1
NAMA JUDUL HASIL
NO
PENELITI PENELITIAN X2 Y signifikan
PENELITIAN
terhadap return
saham.
 PER
berpengaruh
positif dan
signifikan dan
dominan
terhadap return
saham pada
perusahaan
farmasi di BEI.
4 Linda Analisis     ROE
Avishadew Pengaruh berpengaruh
i dan ROE, DER, negatif dan
Sulastinin PBV dan EPS signifikan
gsih Terhadap terhadap return
(2021) Return Saham saham pada
(studi empiris perusahaan LQ-
pada 45 yang
perusahaan terdaftar di BEI
LQ-45 yang periode 2015-
terdaftar di BEI 2019.
periode 2015  EPS
– 2019) berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap return
saham pada
perusahaan LQ-
45 yang
terdaftar di BEI
periode 2015-
2019.
5 Istiqomah, Analisis     Berdasarkan uji
Febriyanto Pengaruh parsial (uji t)
dan EPS, ROE dan memperoleh
Ardiansya DER Terhadap kesimpulan:
h Japlani Return Saham EPS tidak

xxxvii
Variabel
X1
(2020) Perusahaan- berpengaruh
perusahaan terhadap return

NAMA pada JII


JUDUL saham pada
HASIL
NO
PENELITI periode tahun
PENELITIAN X2 Y perusahaan-
PENELITIAN
2016 – 2018 perusahaan
yang terdaftar
dalam JII
periode 2016 –
2018.
 ROE tidak
berpengaruh
terhadap return
saham pada
perusahaan-
perusahaan
yang terdaftar
dalam JII
periode 2016 –
2018.
 Sedangkan
berdasarkan uji
simultan (uji F)
diperoleh
kesimpulan,
EPS
berpengaruh
positif terhadap
return saham
pada
perusahaan-
perusahaan
yang terdaftar
dalam JII
periode 2016 –
2018.
 ROE
berpengaruh
positif terhadap
return saham

xxxviii
Variabel
X1
pada
perusahaan-
NAMA JUDUL HASIL
NO perusahaan
PENELITI PENELITIAN X2 Y PENELITIAN
yang terdaftar
dalam JII
periode 2016 –
2018.
6 Satrio Pengaruh      ROE secara
Putro ROA, ROE, simultan
Pangestu EPS, PER dan berpengaruh
dan Andi DER Terhadap signifikan
Wijayanto Return Saham terhadap return
(2020) saham.
 EPS secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
 PER secara
simultan
berpengaruh
terhadap return
saham.
7 Diyan Pengaruh      EPS
Fajar EVA, ROE, berpengaruh
Nurrokhim EPS, DER dan positif terhadap
, Jaryono PBV Terhadap return saham
dan Return Saham syariah.
Suwaryo Syariah  ROE
(2022) berpengaruh
negatif terhadap
return saham
syariah.

xxxix
Variabel
X1
8 Evelyn Pengaruh     EPS
Rachelina EPS, PBV, berpengaruh
dan Thio PER dan signifikan dan
Lie Sha Profitability positif terhadap
NAMA
(2020) JUDUL
Terhadap HASIL
return saham
NO
PENELITI PENELITIAN
Return Saham X2 Y PENELITIAN
secara parsial.
 PER secara
parsial tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
9 Desy Pengaruh    Volume
Ratnasari, Volume perdagangan
Ika Perdagangan saham
Wahyuni Saham berpengaruh
dan Ida Terhadap positif namun
Subaida Return Saham tidak signifikan
(2022) Dengan Harga terhadap return
Saham saham.
Sebagai
Variabel
Intervening
Pada
Perusahaan
Transportasi
Yang terdaftar
di BEI tahun
2017 - 2020
10 Jefri, M. Pengaruh     Volume
Edo S. ROE, BVPS perdagangan
Siregar dan Volume saham
dan Perdagangan berpengaruh
Destria Saham positif signifikan
Kurnianti Terhadap terhadap return
(2020) Return Saham saham,
 ROE
berpengaruh
positif namun

xl
Variabel
X1
NAMA JUDUL HASIL
NO tidak signifikan
PENELITI PENELITIAN X2 Y PENELITIAN
terhadap return
saham.
11 Dhiyah Pengaruh    Volume
Dwi Stock Split dan perdagangan
Permatasa Volume saham
ri dan Perdagangan berpengaruh.
Harti Budi Saham Artinya, jika
Yanti Terhadap perusahaan
(2022) Return Saham melakukan stock
Pada split tidak akan
Perusahaan mempengaruhi
Go Public return saham.
Semakin besar
return saham
perusahaan
akan semakin
tinggi volume
perdagangan
saham
perusahaan.
12 Bayu Analisis     Faktor
Anggara Pengaruh fundamental
Silvatika Faktor (EPS)
Fundamental berpengaruh
dan Teknikal signifikan dan
Terhadap positif terhadap
Return Saham return saham.
 Faktor teknikal
(volume
perdagangan)
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
return saham.

xli
Variabel
X1
13 Ahmad Pengaruh    Volume
Taslim Frekuensi perdagangan
dan Andhi Perdagangan saham tidak
Wijayanto Saham, berpengaruh
(2016) Volume terhadap return
NAMA JUDUL HASIL
NO Perdagangan saham.
PENELITI PENELITIAN X2 Y PENELITIAN
Saham,
Kapitalisasi
Pasar dan
Jumlah Hari
Perdagangan
Terhadap
Return Saham
14 A.A.V.I Predictability     ROE
Wijesunde of Stock berpengaruh
ra, D.A.S. Returns Using positif signifikan
Weerasing Financial dengan return
he, Ratios: saham.
T.P.C.R. Empirical  EPS
Krishna, Evidence from berpengaruh
M.M.D. Colombo positif signifikan
Gunaward Stock dengan return
ena and Exchange saham.
H.R.I.
Peiris
(2015)
15 Jean Relationship    Tidak terdapat
Pierre between Stock hubungan yang
Gueyie, Returns and signifikan antara
Mouhama Trading volume
dou Saliou Volume at the perdagangan
Diallo and Bourse saham dengan
Mamadou Régionale des return saham.
Fadel Valeurs
Diallo Mobilières, We
(2022) st Africa

xlii
Variabel
X1
16 Maryyam Impact of     ROA memiliki
Anwaar Firms’ pengaruh positif
(2016) Performance signifikan
on Stock terhadap return
NAMA JUDUL HASIL
NO Returns saham.
PENELITI PENELITIAN X2 Y PENELITIAN
(Evidence  EPS mempunyai
from Listed pengaruh negatif
Companies of yang signifikan
FTSE-100 terhadap return
Index London, saham.
UK)
17 Bashu Relationship    Terdapat
Neupane between Stock hubungan positif
and Return, yang signifikan
Dipendra Trading antara volume
Neupane Voume and perdagangan
(2021) Trading Price saham dengan
of Agriculture return saham.
Development
Bank
18 Muslikin, The Impact of     ROE
Rahmad Current Ratio, berpengaruh
Afrenal Total Asset terhadap return
Alim Turnover, saham pada sub
(2023) Debt-Equity sektor farmasi
Ratio, Return perusahaan
on Equity and yang terdaftar di
Price Earning BEI periode
Ratio Toward 2015 – 2020.
Stock Return  PER
berpengaruh
terhadap return
saham pada sub
sektor farmasi
perusahaan
yang terdaftar di
BEI periode
2015 – 2020

xliii
Variabel
X1
19 Ayu The Effect of     ROE
Kartika, Price Earning berpengaruh
Lies Ratio, Return terhadap return
Handrijani on Equity, saham pada
ngsih, Debt to Equity bank yang
Septi Ratio, Firm terdaftar pada
Mariani Size and Index LQ45
TRNAMA
and JUDUL
Divident HASIL
periode 2015 –
NO
PENELITI
Anisah PENELITIAN
Payout Ratio X2 Y PENELITIAN
2020.
(2022) to The Stock  PER
Return on berpengaruh
Banks Listed terhadap return
in LQ45 Index saham pada
2015 – 2020 bank yang
terdaftar pada
Indext LQ45
periode 2015 –
2020.
20 Tasya The Impact of    volume
Novia Covid-19, perdagangan
Tanjaya Market saham
and Capitalization, berpengaruh
Rousilita Stock Trading positif signifikan
Suhendah Volume and terhadap return
(2023) Large-Scale saham.
Social
Restrictions on
Stock Return.

2.2 Kerangka Berpikir Teoritis


Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan
variabel independen. Dalam penelitian dependen adalah Return Saham,
sedangkan untuk variabel independen dala m penelitian ini yaitu Analisis
Fundamental (ROE, EPS, PER) dan Analisis Teknikal (Volume
Perdagangan Saham) yang mempengaruhi faktor dependennya.
Return saham adalah salah satu faktor yang memotivasi investor
untuk berinvestasi pada perusahaan tertentu. Return saham juga

xliv
merupakan imbalan atas keberanian seorang investor dalam menanggung
risiko investasi yang dilakukannya. Risiko yang diterima oleh seorang
investor dapat dilihat dari jangka waktu dalam berinvestasi. Ketika seorang
investor berinvestasi dalam jangka waktu panjang, laporan keuangan dan
analisa fundamental sangat diperlukan. Sedangkan untuk investasi jangka
waktu pendek investor dapat menggunakan analisa teknikal dengan melihat
grafik atau chart harga saham pada suatu perusahaan.

ROE
H1

Analisis EPS H2
Fundamental

PER H3
Return
Saham

Volume
Analisis Perdagangan H4
Teknikal Saham
: variabel independen dan dependen berhubungan secara parsial.
: variabel independen dan dependen berhubungan secara simultan.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian, rumusan masalah yang di ajukan, dan
kerangka pemikiran diatas,
H5 maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah:
H1 = Secara Parsial ROE (return on equity) berpengaruh positif sinifikan
terhadap return saham perusahaan pertambangan sub sektor batu
bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022
H2 = Secara Parsial EPS (earning per share) berpengaruh positif signifikan
terhadap return saham perusahaan pertambangan sub sektor batu
bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022

xlv
H3 = Secara Parsial PER (price earning ratio) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap return saham perusahaan pertambangan sub
sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018
– 2022
H4 = Secara Parsial Volume Perdagangan Saham berpengaruh positif
signifikan terhadap return saham perusahaan pertambangan sub
sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2018
– 2022
H5 = Secara simultan Analisis Fundamental (ROE, EPS dan PER)
berpengaruh positif signifikan terhadap return saham pada
perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini adalah Analisis Fundamental (ROE, EPS,
PER), Analisis Teknikal (Trend Harga Pasar) dan Return Saham pada

xlvi
Perusahaan Pertambangan sub-sektor Batu Bara di Bursa Efek Indonesia
Periode 2018 – 2022.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada website resmi Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang dapat di akses melalui link www.idx.co.id dan pada perusahaan
pertambangan sub sektor Batu Bara yang menyajikan laporan keuangan
tahunan perusahaan periode 2018 – 2022 dengan waktu penelitian yang
dilakukan pada bulan November 2023 hingga saat ini.

3.3 Operasional Variabel


Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
Analisis Fundamental (ROE, EPS, dan PER) dan Analisis Teknikal (Volume
Perdagangan Saham) dan variabel dependennya adalah Return Saham.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
N Definisi Skal
Variabel Indikator
o Variabel a

{ }
1 Return Return saham ( Pt −P t −1 ) Rasi
Rt =
Saham merupakan P t −1 o
(Y) selisih antara (Jogiyanto 2014:19)

harga investasi
sekarang
dengan harga
periode tahun
lalu. Return
saham dapat
dihitung
menggunakan
rumus
perhitungan
capital gain,
dimana (Rit)
sesungguhnya
diperoleh dari

xlvii
N Definisi Skal
Variabel Indikator
o Variabel a
harga saham
bulanan
sekuritas i pada
periode t (Pi, t)
dikurangi harga
saham bulanan
sekuritas i pada
periode t-1 (Pi,t-
1), dibagi harga
saham bulanan
sekuritas i pada
periode t-1 (Pi,t-
1)
2 Analisis Return on
Fundamenta Equity (ROE)
l (X1) adalah
merupakan Earning Per EAT Rasi
EPS=
metoda Share (EPS) jumlah saham beredar o
peramalan adalah alat
(Tandelilin, 2017:373)
pergerakan untuk mengukur
instrumen kemampuan
finansial di laba
waktu perusahaan
mendatang daripada laba
berdasarkan absolute. EPS
pada diperoleh
perekonomi dengan
an, politik, membagi laba
lingkungan bersih dengan
dan faktor- jumlah saham
faktor yang beredar.

xlviii
N Definisi Skal
Variabel Indikator
o Variabel a
lainnya serta Price Earning harga saham Rasi
PER=
statistik Ratio (PER) EPS o
(Tandelilin, 2017:387))
yang akan mengidentifikasi
mempengar kan banyaknya
uhi rupiah dari laba
permintaan yang saat ini
dan investor
penawaran bersedia
instrumen membayar
finansial sahamnya,
tersebut dengan kata
dengan lain PER
mengukur merupakan
faktor-faktor harga untuk tiap
seperti rupiah laba.
ROE, EPS
dan PER.
3 Analisis Volume
TVA i, t=
∑ ❑ saham i yang diperdagangkan waktu t
Teknikal perdagangan ∑ saham perusahaan idi BEI
(X2) adalah merupakan
suatu salah satu
metoda indikator
dengan likuiditas saham
meramalkan atas informasi
pergerakan yang terdapat
harga pada pasar
saham dan modal. Volume
meramalkan perdagangan
kecenderun saham yang
gan pasar di tinggi dianggap
masa sebagai tanda
sekarang pasar semakin

xlix
N Definisi Skal
Variabel Indikator
o Variabel a
dengan cara bagus.
mempelajari
volume
perdaganga
n saham
dan lebih
berkonsentr
asi pada
instrumen
pasar.

3.1 Metode Penarikan Sampel


Dalam penelitian ini terlebih dahulu harus mengidentifikasi dan
mempelajari populasi yang diteliti. Apakah populasi tersebut memerlukan
sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut.
2.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah laporan keuangan
perusahaan atau emiten pada perusahaan pertambangan sub
sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun
yang menjadi populasinya sebanyak 20 perusahaan pertambangan
di Indonesia, sebagai berikut:

Tabel 3.
Sampel Penelitian
No Kode Nama Emiten
1 ADRO Adaro Energy Tbk.
2 AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk.
3 ARII Atlas Resources Tbk.
4 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk.
5 BUMI Bumi Resources Tbk.

l
No Kode Nama Emiten

6 BYAN Bayan Resources Tbk.


7 COAL Black Diamond Resources
8 DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk.
9 GEMS Golden Energy Mines Tbk.
10 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk
11 HRUM Harum Energy Tbk.
12 INDY Indika Energy Tbk.
13 ITMG Indo Tambang Megah Tbk.
14 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk.
15 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk.
16 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
17 SMMT Golden Eagle Energy Tbk.
18 TCPI Transcoal Pasific Tbk.
19 TOBA TBS Energi Utama Tbk.
www.idx.co.id

2.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan
sub sektor batu bara yang diambil sesuai kriteria pengambilan
sampel. Berdasarkan kriteria, dari jumlah 19 perusahaan
pertambangan sub sektor batu bara di Indonesia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2022.

2.3.3 Teknik Sampling


Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive samping. Teknik sampling dengan menggunakan
purposive sampling menurut Sugiyono (2017:81) adalah
pengambilan sampel berdasarkan justifikasi dari peneliti
berdasarkan kriteria tertentu. Penulis menggunakan sampel laporan

li
tahunan tahun 2018 – 2022, karena laporan tahunan pada tahun
tersebut merupakan laporan tahunan terbaru yang akan membuat
analisa hasil penulis menjadi lebih baik. Adapun kriteria purposive
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan Pertambangan sub sektor Batu Bara di
Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 19
periode 2018 – 2022.
2 Perusahaan Pertambangan sub sektor Batu Bara di
Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang tidak memiliki laporan keuangan tahunan
lengkap dan telah di publikasikan dari tahun 2018 –
2022.
3 Perusahaan Pertambangan sub sektor Batu Bara
yang pernah atau sedang mendapat suspensi
(penghentian sementara dalam perdagangan
saham) di Bursa Efek Indonesia selama periode
2018 – 2022.

AIMS,

3.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan ini adalah:
a. Pengumpulan pustaka yang dilakukan dengan mengumpulkan buku
literature yang ada hubungannya dengan isu penulisan ini, dengan
tujuan untuk mendapatkan landasan teori dari teknik analisis dalam
memecahkan masalah.
b. Pengumpulan dan pencatatan data laporan pada masing-masing
perusahaan pertambangan pada sub sektor batu bara di Indonesia
yang menjadi sampel untuk mengetahui rasio-rasio keuangannya
selama periode tahun 2018 – 2022. Data dalam penulisan ini di
peroleh dari media internet dengan cara mengunduh melalui situs
yang menjadi objek penulisan ini di Indonesia.

lii
3.5.1 Sumber Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan
data sekunder yang di peroleh dari data-data yang sudah tersediadi
Bursa Efek Indonesia.

3.5.2 Jenis Data


Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan
pendekatan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam
bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Data yang diharapkan berupa data laporan
keuangan dan rasio keuangan perusahaan pertambangan pada sub
sektor batu bara di Indonesia seperti dengan periode tahun 2018
hingga tahun 2022.
3.3 Metode Analisis Data
Metode analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang telah diperoleh dari hasil koesioner dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Penulis melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode:
3.6.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2016:147) menyatakan metode statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis deskriptif ditujukan
untuk mengetahui nilai rata-rata, modus, median dan lainnya.
Analisis yang telah digunakan dengan tujuan hasil penelitian
yang lebih spesifik, dapat dimaksudkan sebagai studi deskriptif,
yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang
diperoleh dari perusahaan untuk memberikan gambaran secara

liii
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang
berhubungan dengan variabel.
Analisis deskriptif yang digunakan penulis adalah untuk
mendeskriptifkan variabel-variabel indepeden dan dependen yaitu,
analisis fundamental (ROE, EPS, PER) dan trend harga pasar
yang dilihat dari fenomena dengan keadaan yang terjadi.

3.6.2 Analisa Data

DAFTAR PUSTAKA

Penulis: Prof. Dr Eduardus Tandelilin, MBA, CWM, CSA


Judul : pasar modal manajemen portofolio dan investasi
Tahun penerbit = 2017
Peneribit = PT Kanisius (anggota IKAPI), Yogyakarta 55281
ISBN = 978-979-21-2478-1

liv

Anda mungkin juga menyukai