Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFESIENS PENGOLAHAN

DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM


RANGKA PENYAJIAN LAPORAN PERTANGGUNG
JAWABAN PADA MTS AL KHOLAFIYAH TEKUNG
LUMAJANG TAHUN 2020-2022

PROPOSAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :

Oleh:

RAVENDA AMALIA PUTRI

NIM. 219133542

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

WIDYAGAMA LUMAJANG

2023
ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFESIENS PENGOLAHAN
DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM
RANGKA PENYAJIAN LAPORAN PERTANGGUNG
JAWABAN PADA MTS AL KHOLAFIYAH TEKUNG
LUMAJANG TAHUN 2020-2022C
OVER
PROPOSAL

Oleh :

RAVENDA AMALIA PUTRI

NIM. 219133542

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

WIDYAGAMA LUMAJANG

2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis mendapat kelancaran dalam menyelesaikan
proposal ini, dimana proposal ini sangat dibutuhkan oleh penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS EFEKTIFITAS DAN
EFESIENS PENGOLAHAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS) DALAM RANGKA PENYAJIAN LAPORAN PERTANGGUNG
JAWABAN PADA MTS AL KHOLAFIYAH TEKUNG LUMAJANG TAHUN
2020-2022” adapun tujuan dari penelitian proposal ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Institut
Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang. Segala keterbatasan ilmu dan
kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini
masih jauh dari kesempurnaan dan segala kerendahan hati penulis berharap
pembaca bersedia memberikan saran yang membangun demi kesempurnaan
proposal ini. Selanjutnya, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ratna Wijayanti Daniar Paramita, S.E.,M.M. selaku Rektor Institut
Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang.
2. Fetri Setyo Liyundira,SE., M.Akun. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang.
3. Moh. Hudi Setyobakti, S.E.,M.M, selaku dosen pembimbing 1 yang telah
sabar dan tulus memberikan bimbingan, arahan, dan pengetahuan selama
proses bimbingan.
4. Deni Juliasari,S.E.,M.Akun, selaku dosen pembimbing 2 yang telah tulus dan
sabar memberikan dukungan dan pengetahuan selama proses bimbingan.
5. Seluruh dosen pengajar dan staf Institut Widya Gama Lumajang. Yang telah
memberi arahan , bimbingan dan pengetahuan selama proses pembelajaran.
6. Kedua orang tua, ayahanda Roni Hadisiswoyo dan ibunda Ninik Qurotul Aini
yang telah banyak berkorban dan membesarkan, mendidik serta memberikan

ii
dukungan yang sangat besar baik moral maupun material sehingga peneliti
dalam mengerjakan dan memperoleh keberhasilan.
7. Kepada teman-teman yang sudah memberikan semangat dan meluangkan
waktu untuk berdiskusi dan saling mendukung dalam mengerjakan proposal
ini.
8. Seluruh pihak yang telah tulus dan ikhlas memberikan doa dan motivasi
sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.

Dalam pembuatan proposal ini, penulis sudah mengerjakan sebaik-baiknya


dan berusaha semaksimal mungkin, tentunya masih banyak kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran dari segala
pihak untuk membangun kesempurnaan proposal ini. Demikian semoga proposal
ini bermanfaat bagi yang berkepentingan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.

Lumajang, 9 Maret 2023

Penulis

Ravenda Amalia Putri

219133542

iii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Batasan Masalah............................................................................................6
1.3 Rumusan Masalah.........................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................8
2.1 Landasan Teori..............................................................................................8
2.1.1 Efektifitas.................................................................................................8
2.1.2 Efesien......................................................................................................9
2.1.3 Efektifitas dan Efesien Pengelolahan Dana BOS...................................11
2.1.4 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)...........................................12
2.1.5 Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan BOS................................... 15
2.1.6 Sanksi dalam Pengelolahan Dana BOS................................................ 16
2.1.7 Waktu Pelaporan................................................................................... 17
2.1.8 Tata Tertip Pengelolahan Dana BOS.................................................... 17
2.1.9 Karakteristik Laporan Pertanggung Jawaban........................................
18
2.1.10 Landasan Hukum Program Dana BOS............................................... 21
2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................22
2.3 Kerangka Penelitian.....................................................................................23
BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................25
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................25
3.2 Objek Penelitian..........................................................................................25

iv
3.3 Jenis Dan Sumber Data...............................................................................26
3.3.1 Jenis Data...............................................................................................26
3.3.2 Sumber Data...........................................................................................26
3.4 Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional...........................................26
3.4.1 Definisi Konseptual................................................................................27
3.4.2 Definisi Operasional..............................................................................27
3.5 Instrumen Penelitian....................................................................................28
3.6 Metode Pengumpulan Data.........................................................................28
3.7 Teknik Analisis Data...................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31

v
DAFTAR TABEL

2.1 Gambar Tabel Penelitian Terdahulu

vi
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Pemikiran

vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


disebutkan bahwa tujuan dari Pendidikan Nasional adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Upaya yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan dari Pendidikan Nasional sebagaimana
yang telah disebutkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan UU No
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah dengan meningkatkan
kualitas dari pendidikan nasional.

Menurut Trahati (2015:11), pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan


manusia secara sadar dan terprogram guna membangun personalitas yang baik
dan mengembangkan kemampuan atau bakat yang ada pada diri individu manusia
agar mencapai tujuan atau target tertentu dalam menjalani hidup. Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha menyiapkan dan
membekali generasi muda ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam
memecahkan masalah yang prosesnya berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat,
baik jasmani maupun rohani.

Menurut buku petunjuk teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) Sekolah


Menengah Pertama (2015 : 3). Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) merupakan
program pemerintah untuk mendukung pelaksanaan rintisan program wajib
belajar 12 tahun yang terjangkau dan bermutu. Program BOS diharapkan mampu
meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan melalui pelaksanaan wajib
belajar 12 tahun serta memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih besar
kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang mampu menjangkau
layanan pendidikan. Menurut buku petunjuk teknis Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) Sekolah Menengah Pertama (2015 : 3) , Program Bantuan Operasional
Sekolah bertujuan untuk mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan

1
2

bermutu bagi semua lapisan masyarakat, banyak program yang telah ada dan akan
dilakukan dari program-program yang ada dapat dikelompokan tiga kelompok
yaitu program pemerataan dan perluasan akses, program peningkatan mutu ,
relevansi dan daya saing , serta program tata kelolah , akuntabilitas dan pencitraan
publik. Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meliputi
pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, pembelian
buku teks pelajaran, dan buku refrensi untuk dikoleksi diperpustakaan, pembelian
bahan-bahan habis pakai, keputusan kesiswaan, pembiayaan ulangan harian,
ulangan umum ,ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa .

Selain untuk siswa dana BOS juga diberika untuk guru , pegawai dan
fasilitas sekolah, antara lain pengembangan profesi guru , pembiayaan perawatan
sekolah , pembiayaan bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan sekolah,
tambahan intensif bagi kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan sekolah
tambahan intensif bagi setiap kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan sekolah
di tanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah. pemberian bantuan biaya
transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transtportasi dari
dana sekolah, pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK),
penggandaan surat menyurat dan penyusunan laporan Pengelolaan dana BOS
berpedoman pada ketentuan pembayaran dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), ketentuan pengadaan barang/jasa, ketentuan perpajakan,
ketentuan pembukuan keuangan negara. Mekanisme pengelolaan dana BOS
terdiri dari penyaluran dana dan pengambilan dana , pengambilan dana BOS
dilakukan oleh kepala sekolah dengan diketahui ketua komite sekolah .

Pengambilan dana BOS harus menyerahkan data rekening sekolah penerima


BOS dan dana BOS tersebut harus disalurkan kepada kantor pos/bank pemerintah
yang ditunjuk menstransfer dana sekaligus kesetiap rekening sekolah dan masuk
dalam pos penerimaan di Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS). Penyaluran dana BOS dilakukan secara bertahap (dua atau tiga bulan) ,
bila mana terdapat sisi dana di sekolah pada akhir tahun ajaran atau tahun
anggaran maka dana tersebut tetap milik sekolah (tidak di setor ke kas negara) ,
3

sedangkan pengelolaan dana BOS pada tingkat sekolah dilakukan oleh bendahara
yang khusus mengelola dana bos berdasarkan SK yang kepala sekolah.

Menurut Mardiasmo (2017: 134) Efektivitas adalah ukuran berhasil


tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu
organisasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif.
Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome)
dari keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar
kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang
ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. Pengertian
efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran etisiensi
dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan
terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasionai dapat
dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai
dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending
well).

Menurut petunjuk tekhnis Laporan Pertanggung Jawaban sebagai bentuk


pertanggung jawaban dalam pelaksanaan BOS, masing-masing pengelolaan
program di tiap tingkatan (Pusat,Propinsi, Kabupaten atau Kota Sekolah )
diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya terhadap pihak terkait. Pada
tingkat sekolah, dokumen laporan pelaksanaan yang harus didokumentasi dan di
simpan oleh sekolah meliputi berkas-berka seperti, nama-nama siswa penerima
BOS, nama-nama siswa miskin yang dibebaskan dari segala pemunggutan biaya,
jumlah dana yang dikelolah dan catatan yang di kelola, lembar pencatatan
pertanyaan /kritik /saran , dan lembar pencatatan pengelolaan .

Laporan yang harus disampaikan sekolah kepada tim BOS Kabupaten/Kota


merupakan rangkuman dari dokumen pelaporan yang didokumentasikan di atas.
Laporan dapat dianggap andal jika memenuhi kriteria tepat waktu lengkap, akurat
dan relevan. Dari cara formal kegiatan BOS pertama kali diluncurkan di bulan Juli
2005. Akan tetapi dalam perjalanannya sempat diadakan rapat dan lokakarya yang
dibuat oleh dinas Pendidikan di seluruh Indonesia ditingkat provinsi yang
4

dipimpin oleh departemen Pendidikan di tingkat nasional. Wacana akan program


dana bantuan operasional sekolah ini sudah ada dan mulai muncul. Menurut
beberapa orang yang turut Menyusun program ini konsep pertama kali yang
disusun yaitu program dana bantuan operasional sekolah yang gratis (BOSG).

Walaupun BOSG masih berbentuk rencana akan tetapi dalam perkembangan


seiring waktu berubah menjadi dana BOS. Pemahaman yang dipakai adalah
sekolah akan gratis dikemudian harinya sudah tersebar ke tingkatan sekolah-
sekolah diIndonesia. Bahkan kabar ini telah sampai ditelinga warga Indonesia.
Adapun bentuk dari ide akan sekolah yang gratis ini juga ditambah akan adanya
sosialisasi yang dilakukan secara non-teknis ini pula yang menyampaikan akan
ide sekolah secara gratis.

Dampak dari adanya hal ini menimbukan masalah untuk memproses


sosialisasikan teknis mengenai penggunaan dana ini. Dikarenakan hasil yang
diharapkan tidak sesuai dengan yang ada digambaran masyarakat pada umumnya
akan sekolah gratis yang sudah di harapkan oleh masyarakat banyak. Akibat dari
hal-hal yang sudah tersosialisasikan akan kefahaman masyarakat tentang adanya
wacana dana BOS ini dengan mengatasnamakan sekolah yang gratis, dampak dari
itu distribusi dan sosialisasi ini menjadi sangat penting untuk mempengaruhi akan
meningkatnya keberhasilan program dana BOS Ini. sesudah itu pelaksanaan dana
BOS ini masih dinilai banyak kekurangan dan penghambat dari banyak orang
yang menilai.

Masalah-masalah di ataslah yang menjadikan lokasi penelitian ini dilakukan


di pada Mts Al Kholafiyah dikarenakan sekolah ini masih sering mengalami
banyak kekurangan dari segi pengalaman manajer yang dipunyai oleh para
pengelola dan juga kegiatannya ini masih diperlukan kegiatan untuk belajar lebih
keras lagi agar masalah teratasi. Penelitian ini berusaha mengungkapkan fungsi
dan peran antara pihak yang berkaitan sebagai analisis untuk melakukan program
bantuan akan melancarkan tugas pengolahan dana BOS di kabupaten Lumajang
ini. Berdasarkan PERMENDIKBUD no 1 tahun 2018 tentang alokasi pada dana
BOS ini di jenjang SMP/Mts sekitaran 1.000.000 bagi setiap individunya hal itu
5

dipakai selama satu tahun. Pada tahun 2019 juga besarnya alokasi dana tetap
1000.000 bagi setiap muridnya. Tetapi pada tahun 2019 hingga tahun 2020 dana
BOS terus naik dari semua tingktan Pendidikan mulai dari SD, program formal
khususnya hingga tingkatan SMK atau SMA semuanya mendapatkan jatah dana
ini. Bahkan pemerintah juga mengeluarkan dana untuk Pendidikan nonformal
seperti pemberian Pendidikan pada beberapa program difabilitas. Pendidikan
khusus ini adalah Pendidikan untuk siswa yang mengidap keistimewaan karena
cerdas luar biasa.

Berikut dana besaran untuk alokasi dana BOS setiap peserta didik menurut
pada permendikbud no 8 tahun 2020 jumlah penurunan dana BOS yang sesuai
pada jenjangnya yang mengalami kenaikan yang signifikan adalah peserta didik
SD tahun 2019 mendapatkan Bantuan dari dana BOS sebesar Rp. 800.000,00
sekarang naik menjadi 900.000,00 satu orangnya atau per individu. SMP/Mts
pada tahun 2019 mendapatkan dana BOS sebesar 1000.000,00 lalu sekarang naik
sekitar Rp. 1.100.000 per individunya. SMA/MA sebesar 1.400.000,00 naik
sebesar 1.500.000 per 1 siswanya. SMK mendapatkan 1.400.000 dan naik sekitar
1.600.000 per 1 siswanya. SLB yang tadinya Rp. 2000.000,00 sekarang naik
menjadi 2.100.000,00

Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 menjelaskan bahwa pengelolaan


pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan
pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Program BOS merupakan program yang dikelurakan oleh
pemerintah pusat kepada lembaga pendidikan yang dimulai sejak bulan juli 2005
telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9
tahun. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan
tujuan, pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju
peningkatan kualitas.
6

Adapun permasalahan yang sering terjadi pada sekolah dasar di Distrik


Demta Kabupaten Lumajang dalam proses pengelolaan dana bantuan tersebut
yakni, pembayaran gaji guru honor yang sering terlambat, pembangunan sarana
dan prasarana dikatakan belum maksimal dan penggunaan dana BOS untuk
kepentingan pribadi oleh pihak-pihak bersangkutan. Berdasarkan dari adanya
pembuatan latar belakang dan penjabaran secara jelas mengapa peneliti membuat
judul penelitian tentang dana BOS seperti pada informasi yang sudah tertera di
bagian atas maka peneliti memberikan konsep agar penelitian yang diharapkan
bisa teranalisis dan terdeskripsikan secara jelas tentang pelaksanaan program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Oleh karena itu peneliti mengambil judul
“ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFESIEN PENGELOLAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DALAM RANGKA PENYAJIAN
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PADA MTS AL KHOLAFIYAH
KABUPATEN LUMAJANG.”

1.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada Efektifitas dan Efesien Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2020-2022 di SMP Al-kholafiyah
Kabupaten Lumajang

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan


dibahas adalah apakah pengelolaan dana bantuan operasional sekolah atau (BOS)
sudah efektif dan efesien dalam rangka penyajian laporan pertanggung jawaban
pada sekolah Mts Al – kholafiyah Tekung Lumajang sudah sesuai dengan
ketentuan ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas dan efesien pengelolaan dana BOS dalam rangka
penyajian laporan pertanggung jawaban sudah sesuai dengan ketentuan pada
sekolah Mts Al-Kholafiyah Tekung Lumajang.
7

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :.
a. Manfaat Teoritis
Penulis berharap penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai analisis efektifitas dan efesien
pengelolahan dana bantuan operasional terhadap laporan pertanggung
jawaban. Penelitian ini dapat dijadikan untuk referensi oleh peneliti
berikutnya.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini menjadi ajang pelatihan serta penerapan ilmu yang didapatkan
pada masa perkuliahan. Selain itu dapat menambah pengetahuan dan
wawasan, mengenai analisis efektifitas dan efesien pengelolahan dana
bantuan operasional terhadap laporan pertanggung jawaban
2) Bagi Sekolah

Sebagai masukan yang bersifat positif untuk digunakan sebagai koreksi


terhadap kebijakan yang telah ditentukan guna terciptanya kehandalan dalam
laporan pertanggung jawaban.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Efektifitas
a . Pengertian Efektivitas
Menurut Mardiasmo (2017: 134) Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya
pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi
mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Indikator
efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari
keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar
kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang
ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. Pengertian
efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran etisiensi
dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan
terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasionai dapat
dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai
dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending
well).
Menurut Febriani (2017:24), efektivitas berasal dari kata “efek” dan
digunakan istilah ini dalam sebuah hubungan sebab akibat. Efektivitas
dapat dipandang sebagai sebab dari varaibel lain. Efektivitas berarti tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapaiatau dengan kata
sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan. efektivitas merupakan
gambaran yang memberikan suatu ukuran yang memberikan gambaran
seberapa jauh target dapat tercapai. Pendapat tersebut menyatakan bahwa
efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga dapat tercapai.
Hal tersebut sangat penting perannya di dalam setiap lembaga dan berguna
untuk perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh suatu lembaga.

8
9

Bedasarkan menurut penelitian diatas yang dimaksud dengan


efektivitas secara umum, adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat
keberhasilan atau percapaian suatu tujuan yang di ukur kualitas, kuantitas,
dan waktu, sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Ada juga
yang menjelaskan arti efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang
dihasilkan oleh seseorang atau organisasi dengan cara tertentu sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak
rencana yang berhasil dicapai maka suatu kegiatan dianggap efektif.
b. Pengukuran Efektifitas
Efektivitas berhubungan dengan tujuan atau sasaran yang harus
dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Tingkat
efektivitas, dinyatakan dengan rumus berikut (Muchamad Rizki, 2014).
Kriteria efektivitas berdasarkan pada Kepmendagri Nomor 690.900.327
tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan. adalah :
realisasibelanja langsung
x 100 %
target belanja langsung

1) Jika diperoleh nilai 100% keatas berarti sangat efektif.


2) Jika diperoleh nilai 90% sampai 100% berarti efektif.
3) Jika diperoleh nilai 80% sampai 90% berarti cukup efektif.
4) Jika diperoleh nilai 60% sampai 80% berarti kurang efektif.
5) Jika diperoleh nilai kurang dari 60% berarti tidak efektif
2.1.2. Efesien
a. Pengertian Efektifitas
Qurniawati (2018: 78) Efisiensi merupakan perbandingan antara
kegiatan dengan hasil yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam rangka
untuk meningkatkan kualitas usahanya efisiensi dapat dijadikan sebagai
parameter kinerja suatu lembaga ataupun organisasi. Di dalam efisiensi
terdapat beberapa faktor yaitu ketika input yang dibutuhkan lebih kecil,
10

dan dapat menghasilkan output yang sama, atau juga dengan input yang
sama dapat menghasilkan output yang lebih besar, dan ketika penggunaan
input yang besar dapat menghasilkan output yang jauh lebih besar juga.
Efisiensi adalah kata yang menyatakan keberhasilan seseorang atau
organisasi atas usaha yang dijalankannya dan diukur dari segi besarnya
sumber yang digunakan untuk mencapai hasil kegiatan yang dijalankan.
Efisiensi juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara masukan atau
input dan keluaran atau output (Novendra, 2014). Efisiensi juga dapat
diartikan sebagai tolak ukur yang digunakan untuk perbandingan antara
masukan terhadap keluaran. Dalam hal ini masukan dapat meliputi
bagaimana angka perbandingan tersebut diperoleh tergantung dari tujuan
penggunaan tolak ukur tersebut. Meskipun dalam menentukan efisiensi
mempunyai unsur-unsur berbagai macam, namun penghematan pada nilai
masukan akan sesuai dengan pemecahan masalah yang kita hadap saat ini.
Ada dua faktor yang mempengaruhi efisiensi, yaitu :
a. Apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar.
b. Apabila input yang didapat lebih kecil maka akan menghasilkan output yang
sama.
b. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi berhubungan erat dengan produktivitas, pengukuran efisiensi
dilakukan menggunakan. Perbandingan antara output yang dihasilkan
dengan digunakan (cash of output). Proses kegiatan operasional ini dapat
dikatakan efisiensi apabila produk yang dihasilkan atau hasil kerja tertentu
dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya yang serendahrendahnya
(spending well), jadi pada dasarnya ada pengertian yang serupa antara
efisiensi dengan ekonomis karena keduanya menghendaki penghapusan
atau penurunan biaya (cost reducation) Pengukuran tingkat input dari
organisasi sektor publik terhadap tingkat output nya memerlukan data-data
realisasi biaya untuk mengukur tingkat efisiensi. Tingkat efisiensi,
dinyatakan dengan rumus berikut (Zakia Arisandi, 2016) :
11

Realisasi Belanja Langsung


x 100 %
Realisasi Anggaran Belanja

Kriteria efisiensi berdasarkan pada Kepmendagri Nomor 690.900.327


tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan. adalah :
1) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% maka anggaran belanja berarti dikatakan
tidak efisiensi.
2) Jika diperoleh nilai antara 90%-100% maka anggaran belanja berarti dikatakan
kurang efisiensi.
3) Jika diperoleh nilai antara 80%-90% maka anggaran belanja berarti dikatakan
cukup efisiensi.
4) Jika diperoleh nilai antara 60%-80% maka anggaran belanja berarti dikatakan
efisiensi
5) Jika diperoleh nilai dibawah 60% maka anggaran belanja berarti dikatakan
sangat efisiensi.
2.1.3. Efektifitas Pengelolaan Dana BOS
a . Pengalokasian Dana BOS
Mekanisme Alokasi penerima Dana BOS yaitu :
1. Madrasah Swasta
Pengalokasian dana BOS pada madrasah swasta dilaksanakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
mengumpulkan data jumlah siswa Madrasah pada tiap Provinsi yang telah
dikirimkan melalui EMIS Kanwil Kementerian Agama dengan format yang
dilengkapi nama, tempat tanggal lahir, alamat, dan data lainnya sebagaimana
format isian yang disediakan oleh EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
b. Atas dasar data jumlah siswa madrasah pada tiap provinsi berbasis EMIS
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tersebut, Direktorat Pendidikan Madrasah
menetapkan alokasi dana BOS untuk madrasah pada tiap provinsi yang
dituangkan dalam DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
12

c. Setelah menerima alokasi dana BOS dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Bidang Madrasah/TOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Seksi
Madrasah/TOS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan
verifikasi ulang data jumlah siswa tiap madrasah sebagai dasar dalam menetapkan
alokasi dana BOS di tiap madrasah; Dalam menetapkan alokasi dana BOS tiap
madrasah perlu dipertimbangkan bahwa dalam satu tahun anggaran terdapat dua
periode tahun pelajaran yang berbeda, sehingga perlu acuan sebagai berikut:
- Alokasi dana BOS untuk periode Januari-Juni 2020-2022 didasarkan pada
jumlah siswa semester kedua tahun pelajaran 2020-2022.
- Alokasi dana BOS untuk periode Juli-Desember 2020-2022 didasarkan pada
data jumlah siswa semester pertama tahun pelajaran 2020-2022.
Oleh karena itu setiap madrasah harus segera menyerahkan Surat Perjanjian
Pemberian Bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kanwil
Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
setelah masa pendaftaran siswa baru tahun 2022.selesai.
2.2.4. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
a . Pengertian Dana BOS
Menurut buku Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggung jawaban
Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (2015 : 3), BOS (Bantuan
Operasional Sekolah ) adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah
untuk penyediaan pendanaan biaya operasi dan non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, biaya personalia
adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak
langsung berupa daya, air, jalan, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, dll .
b . Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Menurut buku Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggung
Jawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (2015 : 3), secara
umum program BOS bertujuan untuk mewujudkan layanan pendidikan
yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka
13

mendukung rintisan program wajib belajar 12 tahun. Secara khusus


program BOS bertujuan untuk :
1 ) Membantu biaya operasional non personalia sekolah.
2 ) Mengurangi angka putus sekolah SMP/Mts
3 ) Meningkatkan angka partisipasi kasar (APK ) siswa SMP/Mts .
4 ) Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa miskin SMP/Mts dengan
membebaskan dan membantu tagihan biaya sekolah bagi siswa miskin .
5 ) Memberikan kesempatan yang setara bagi siswa miskin SMP/Mts untuk
mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu .
6 ) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran disekolah .
c. Sasaran Program BOS dan Besar Bantuan
Menurut buku Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Sekolah Menengah Atas sasaran program adalah untuk SMP Negeri dan
Swasta diseluruh indonesia. Besar bantuan per sekolah diperhitungkan dari
jumlah siswa, dengan perhitungan sebagai berikut. Bantuan yang diterima
sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa per sekolah dan satuan biaya
BOS SMP/Mts. Satuan biaya nasional (unit cost) program BOS SMP/Mts
sebesar Rp. 1.100.000/siswa/tahun. Sehingga total anggaran program BOS
SMP/Mts tahun anggaran 2020 sebesar Rp 874,4 miliar. -
d . Penggunaan Dana BOS, Menurut buku Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggung jawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (2015 : 29-
34 ) penggunaan dana BOS untuk kegiatan sebagai berikut :
1 ) Pengembangan perpustakaan, item pembiayaan misalnya membeli buku
pelajaran untuk peserta didik dan pegangan guru, langganan publikasi berkala,
akses informasi online, pemeliharaan buku, peningkatan kompetensi tenaga
pustakawan, dll .
2 ) Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru, item pembiayaan
misalnya administrasi pendaftaran, penggandaan formulir Dapotik, pendaftaran
ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, dll .
14

3 ) Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler peserta didik, item pembiayaan


misalnya pengembangan pendidikan karakter, pembelajaran remedial,
pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, dll.
4) Kegiatan ulangan dan ujian, item pembiayaan misalnya ulangan harian, ujian
sekolah, ulangan akhir semester, ulangan tengah semester,dll.
5 ) Pembayaran honorarium bulanan guru honor dan tenaga kependidikan honorer,
item pembiayaan misalnya guru honorer, pegawai administrasi, pegawai
perpustakaan, penjaga sekolah, satpam. pegawai kebersihan.
6 ) Membantu peserta didik miskin yang belum menerima bantuan program lain,
item pembiayaan misalnya membeli alat transportasi sederhana bagi peserta didik
miskin (misalnya sepeda, perahu), membantu membeli seragam, sepatu, dan alat
tulis.
7 ) Pembelian dan perawatan perangkat computer, item pembiayaan misalnya
membeli desktop/work station, membeli printer atau printer plus scanner,
membeli laptop, membeli proyektor, Pembiayaan pengelolaan BOS, item
pembiayaan misalnya alat tulis kantor. penggandaan surat menyurat, insentif bagi
bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi .
e. Larangan Penggunaan Dana BOS
Menurut buku Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggung jawaban
Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (2015 : 37) dana BOS yang
diterima tidk boleh digunakan untuk hal-hal berikut :
a ) Di simpan dengan maksud dibungakan
b ) Dipinjamkan kepada pihak lain
c ) Mengalokasikan dana BOS SMP yang tidak sesuai dengan pedoman
pelaksanaan .
d ) Membiayai kegiatan yang diselengarakan oleh UPTD Kecamatan /
Kabupaten/Kota/Propinsi/Pusat, atau pihak lainya,
e ) Menanamkan saham
Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi
/pendampingan tcrkait program BOS SMP/ perpajakan program BOS SMP
yang diselenggarakan lembaga diluar Satuan Kerja Perangkat Daerah
15

(SKPD) Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Pembatalan BOS
Dalam hal sekolah penerima BOS mengalami perubahan sehingga
tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai penerima BOS atau tutup/bubar
maka bantuan akan dibatalkan dan dana BOS disetorkan kembali ke kas
Negara, Tim BOS Kabupaten/Kota bertanggung jawab dan berwenang
untuk membatalkan sekolah sekolah penerima BOS. Dapat disimpulkan
bahwa pcmbatalan dana BOS dilakukan apabila sekolah penerima dana
BOS mengalami perubalian dan tidak memenuhi syarat sebagai penerima
dana BOS serta apabila sekolah tersebut tutup atau bubar. Adapun kriteria
siswa penerima Dana BOS yaitu :
a ) Berasal dari kcluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan
dari RT dan RW setempat.
b ) Diprioritaskan bagi siswa sebagai Program Keluarga Harapan (PKH )
dibuktikan dengan menunjukan kartu PKH dari Kementerian Sosial.
c ) Memiliki kepribadian terpuji
d ) Diputuskan melalui rapat komite sekolah
2.2.5. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan BOS
Penggunaan dana pengelolaan dana BOS sepenuhnya menjadi
tanggung jawab lembaga yang kegiatannya mencakup pencatatan
penerimaan dan pengeluaran uang serta pelaporan keuangan, sehingga
dapat memudahkan proses pengawasan dan penggunaan dana. Pengelolaan
dana BOS agar tidak terjadi kesalahan yakni :
a . Rencana Anggaran Pendapalan dana Belanja Sekolah (RAPBS)
1 ) Penggunaan dana BOS yang telah disepakati oleh Kepala Sekolah Dewan
Guru. Komite Sekolah/Madrasah dan Ketua Yayasan (bagi sekolah/madrasah
swasta dituangkan dalam RAPBS dan ditanda tangani oleh kepala sekolah,
Komite Sekolah dan Ketua Yayasan.
2 ) RAPBS
3 ) Rincian penggunaan dana perjenis anggaran
16

b . Pembukuan
1 ) pengelolaan dana BOS diwajibkan membuat Buku Kas Umum, Buku
Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu Pajak dan Buku Pembantu
lainnya sesuai kebutuhan.
2 ) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum
dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadian
3 ) Setiap akhir bulan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu ditutup oleh
Bendahara dan diketahui oleh Kepala Sekolah
4 ) Uang yang ada di kas tunas tidak lebih dari 5 juta.
c. Bukti Pengeluaran
1 ) Setiap transaksi pengeluaran hams di dukung dengan bukti kuwitansi yang sah.
2 ) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu hams dibubuhi mater yang
cukup sesuai dengan ketetuan biaya materi. Untuk transaksi dengan nilai
Rp.250.000, - tidak dikenai biaya materi sedangkan transaksi dengan nominal Rp.
1.000.000, - dikenakan materi dengan tarif sebesar R.p3.000,- dan transaksi
dengan nominal lebih besar dari Rp. 1.000.000,- dikenakan biaya materi dengan
tarif sebesar Rp. 6.000.-.
3 ) Uraian pembayaran dalam kuintansi harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya .
4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang harus dibayar dapat dipisah dalam bentuk
faktur sebagai lampiran kuitansi.
5 ) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dan lunas dibayar
oleh bendahara uraian pembayaran dalam kuintansi harus jelas dan terima sesuai
dengan peruntukan.
2.2.6. Sanksi Dalam Pengelolaan Dana BOS
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan
negara, sekolah, dan siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang
berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya :
a.Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang
yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mulasi kerja).
17

b. Penerapan tuntunan perbendaharaan dan ganti rugi


c. Penerapan proses hukum.
d.Pemblokiran dana untuk penyaluran periode berikutnya dan penghentian
sementara bantuan pada tahun berikutnya kepada Kab/Kota dan Propinsi,
bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan tersistem
untuk memperoleh keuntungan pribadi. kelompok atau golongan.
2.2.7. Waktu Pelaporan
Laporan pertanggung jawaban keuangan tersebut disampaikan pada
triwulan, semester dan tahunan yaitu pada tahap 1 bulan juni 2020-2022.
2.2.8. Tata Tertib Pengelolaan Dana BOS
a. Tim BOS Tingkat Pusat
1) Tidak diperkenakan meralokasikan dana BOS, maupun dana yang telah yang
telah ditetapkan bersama-sama DPR RI.
2) Mcnetapkan data jumlah siswa tiap wilayah berdasarkan pada sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan.
3) Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk apapun kepada Tim
BOS Propinsi/Tim BOS Kab/Kota/Sekolah.
4) Mengelolah dana secara transparan dan bertanggung jawab
5) Berdasarkan untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang.
b . Tim BOS Propinsi
1) Tidak diperkenankan untuk meralokasikan dana BOS yang telah tertuang
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya (DIPA) untuk
kegiatan lain.
2) Menetapkan data jumlah siswa Kabupaten/Kota dan Sekolah berdasarkan
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
3) Tidak diperkenakan melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap Tim
BOS Kab/Kota/Sekolah.
4) Mengelolah dana secara transparan dan bertanggung jawab.
5) Menyediakan dana tambahan untuk kegiatan di propinsi masing-masing dari
sumber Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD).
18

6) Bersedia mengembalikan sisa dana yang tidak terserap ke kas Negara pada
batas akhir tahun anggaran.
7) Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang.
8) Tidak diperkenankan mengkoordinir pembelian barang barang dan jasa dalam
pemanfaatan dana BOS.
9)Tidak diperkenakan mengurangi anggaran pendidikan dari Anggaran
Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Propinsi yang telah dialokasikan
sebelum karena adanya program BOS bidang pendidikan.
c. Tim BOS Kabupaten / Kota
1) Menetapkan data jumlah siswa per sekolah berdasarkan sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Tidak diperkenakan melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap
sekolah.
3) Mengelola dana operasional Kab/Kota secara transparan dan bertanggung
jawab.
4) Menyediakan dan tambahan untuk kegiatan di Kab/Kota masing dari sumber
APBD.
5) Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang.
6) Tidak diperkenakan mengkoordinir pembelian barang dan jasa dalam
pemanfaatan dana BOS dan bantuan keuangan manajemen (BKM).
7) Tidak diperkenakan kan mengurangi anggaran pendidikan dari APBD
Kabupaten/Kota yang telah dialokasikan sebelumnya karena adanya program
BOS.
d . Sekolah
1) tidak diperkenan kan melakukan manipulasi data jumlah siswa dengan maksud
untuk memperoleh bantuan yang lebih besar.
2) Tidak diperkenankan memanipulasi data besar iuran sekolah dengan maksud
untuk tetap dapat memungut iuran kepada orang tua siswa.
3) Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang terhadap seluruh dana
yang dikelolah oleh sekolah baik yang berasal dari dana BOS maupun dari sumber
lain.
19

4) Mengelolah dana BOS secara transparan dan bertanggung jawab.


2.2.9. Karateristik Laporan Pertanggung Jawaban
Suatu laporan yang berkualitas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a . Akurat artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenamya. Penguji
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil
pengujian tersebut menghasilkan yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
b . Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi
tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
c. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan
kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut
harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang
ada dalam organisasi tersebut.
d . Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi
tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data pembeliannya. Adapun
karateristik laporan yang baik mempunyai ciri-ciri antara lain :
1 ) Ketersediaan
Sudah barang atau syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya
informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
2) Mudah dipahami
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang
menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategi.
Informasi yang rumit dan berbelit-belit akan membuat kurang efektifnya
keputusan manajemen.
3) Relevan
Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah benar-benar relevan
dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
4) Bermanfaat
Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, informasi juga harus bermanfaat bagi
organisasi. Karena itu informasi juga harus dapat tersaji kedalam bentuk-bentuk
yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.
20

5) Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat waktunya. Syaratnya ini terutama sangat penting
dan bersama pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak
membuat keputusan-keputusan yang krusial.
6) Keandalan
Informasi harus diperoleh dari siunber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengelolah data atau pemberi informasi atau harus dapat menjamin
tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan .
7) Akurat
Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan.
ini juga berarti bahwa informasi juga harus jelas dan secara akurat mencerminkan
makanan yang terkandung dari data pendukungnya.
8) Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi didalam penyajian karena
konsisten merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan. Teori
lainnya menyebutkan bahwa kualitas informasi yang baik antara lain mempunyai
ciri-ciri :
a) Akurat. berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
kepenerimaan informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
b) Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini
mahalnya nilai ini masi disebabkan hams cepatnya informasi mendapatkan
mengelola dan mengirimkannya.
21

c) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemaikainya.


Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainya berbeda.
Misalnya informasi mengenai sebab kerusakan mesin produksi kedalam akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditunjukan kepada
ahli teknik perusahaan.
d) Informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntansi Dari beberapa teori
yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa laporan mempunyai karakteristik
antara lain :
1) Tepat waktu yaitu dalam hal penyampaian laporan pertanggung jawaban harus
tepat waktu tidak boleh atau bahkan beberapa jam lagi.
2) Lengkap yaitu dokumen atau data yang akan dilaporkan harus lengkap sesuai
dengan petunjuk
3) Akurat yaitu data yang disajikan dapat di percaya dan dipertanggung jawaban
penggunaanya.
4) Relevan yaitu data yang disajikan mempunyai hubunngan antara data yang satu
dengan yang lainnya.
2.2.10. Landasan Hukum Program Dana BOS
Landasan hukum dalam pelaksanaan program BOS meliputi semua
peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:
1. Pasal 4 ayat (1) undang-undang dasar 1945
2. Undang-undang no. 20tahun 2003 tentang sistem pend idikan Nasional
3. Undang-undang no. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah
4. Peraturan pemerintah no. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah
sebagaimana yang telah diubah dengan peraturan pemerintah no. 56 tahun 1998
5. Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional
6. Intruksi Presiden no. 5 tahun 2006 tentang gerakan nasional percepatan
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun dan pemberantasan
buta aksara.
22

7. Surat keputusan bersam antara mentri pendidikan Nasional dan mentri Agama
no. 1/U/KB/2000 dan no. MA/86/2000 tentang pondok pesantren salafiyahsebagai
pola wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
8. Surat edaran Dirjen pajak Deparrtemen Keuangan Republik Indonesia no. SE-
02/PJ/2006, tentang pedoman pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakan
sehubungan dengan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) oleh
bendaharawan atau penanggung jawab pengelola penggunaan dana BOS di
masing-masing unit penerima BOS.

2.2 Penelitian Terdahulu


2.1 Tabel penelitian terdahulu

No. Nama Judul Alat Hasil


dan Analisis
Tahun
1 Alya Elita Analisis Metode Pengolahan dana BOS pada SDN
Deskritif Bonipoi kota Kupang kurang efektif
(2020) Efektifitas
dengan karena belum sesuai dengan
Pengelolahan Pendekatan petunjuk teknis dan petunjuk yang
Kuantitatif di laksanakan, hal ini di sebabkan
Bantuan
karena pengolahan dana BOS yang
Operasional seharusnya di kelola oleh kepala
sekolah dan juga pada alokasi biaya
Sekolah (BOS)
pengguna dana BOS terdapat biaya
Pada Sekolah lain-lain yang tidak di jelaskan.
Dasar Negeri
Bonipol 2 Kota
Kupang

2 Muhamm Efektifitas Metode hasil dari penelitian ini adalah


Deskritif pengolahan daba bantuan sekolah
ad yusra Pengelolahan
dengan (BOS) di Jambo Aye Utara sudah
dan Nur Dana Bantuan Pendekatan Efektif.
Kuantitatif
hasanah Operasional
(2020) Sekolah (BOS)
pada SD di
Kecamatan Jambo
Aye Utara
23

Partisipasi Stalke
Holder Sebagai
Variabel

3 Siti Analisis Metode Hasil dari penelitian ini adalah


Deskritif analisis RKAS ini sudah baik di
Makwa Kesesuaian
dengan 2019 mencapai hasil 90% dan
dan Rencana Kerja Pendekatan mengalami kenaikan 9% pada tahun
Kuantitatif 2020 yaitu 99%
Nurhayati Anggaran
Nafiah Sekolah (RKAS)
(2022) Terhadap Laporan
Pertanggung
Jawaban Tahun
2019 dan 2020
pada UOTD
SMPN 2
Pangkalan Baru

4 Imanuel Analisis Metode Hasil dari penelitian ini untuk


Deskritif tingkat Efektifitas pada tahun 2014-
Pangkey Efektifitas dan
dengan 2015 keseluruhan tidak efektif dan
dan Efesien Anggaran Pendekatan tingkat efesiensi dari tahun 2014-
Kuantitatif 2015 keselutuhan tidan efesien
Sherly Belaja Daerah
Pinatik pada Dinas
(2014) Kebudayaan
Provinsi Sulawesi
Utara.

Sumber : Penelitian Terdahulu

2.2 Kerangka Berpikir


Dana BOS adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat
untuk membiayai operasional satuan pendidikan sebagai pelaksana
program wajib belajar. Sekolah atau satuan pendidikan yang mempunyai
kecukupan dana BOS yang sesuai dengan kebutuhan operasional sekolah
dengan sasaran yang mencakup kebutuhan fasilitas sekolah, buku-buku
sekolah, maupun pemberian siswa yang tidak mampu sehingga dana
tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya bagi
24

siswa yang tidak mampu. Dengan adanya dana BOS yang cukup dan
sesuai dengan penggunaannya untuk memenuhi semua kebutuhan
operasionalnya maka sekolah dapat melengkapi fasilitas sekolah dengan
baik sehingga para siswa dapat memanfaatkan fasilitas sekolah dengan
maksimal. Dari tinjauan pustaka yang telah dijabarkan di bagian
sebelumnya, dana BOS yang diterima sekolah harus memiliki pengelolaan
yang baik. Pengelolaan dana BOS yang baik dapat dilihat dari prosedur
pengelolaan BOS yang sesuai dengan petunjuk teknis BOS yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Setelah prosedur pelaksanaan BOS
dijalankan dengan baik, kemudian dilihat penggunaan dana BOS apakah
sudah efektif dan efesien sesuai dengan laporan pertanggung jawaban yang
dibuat oleh sekolah supaya tidak ada penyelewengan dana. Setelah
prosedur dan penggunaan dana BOS, kemudian sasaran dari BOS itu
sendiri sudah tepat sasaran dan sesuai tujuan atau belum. Dengan
demikian, pengelolaan dana BOS yang dilihat dari prosedur pengelolaan
dana BOS, penggunaan dana BOS, dan sasaran dana BOS yang sesuai
dengan petunjuk teknis penggunaan dana BOS.

MTS Al Kholafiyah
Kabupaten Lumajang

Pengolahan Dana Bos

Anggaran Realisasi

Analisis Data

Hasil
25

Gambar 2.2
Bagian Kerangka Pikir Penelitian

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian mix methods, yaitu metode yang
menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih komprehensif, valid,
reliabel, dan objektif. Terdapat dua model dalam penelitian mix methods, yaitu
sequential (berurutan) dan concurrent (campuran). Model sequential adalah suatu
prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan hasil penelitian dari satu
metode ke metode yang lain. Penggabungan metode ini dilakukan secara
berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent
penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama

Model mix methods yang digunakan pada penelitian ini yaitu model
sequential dengan menggunakan pendekatan explanatory, yaitu data dan analisis
kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti pengumpulan dan analisis Sugiyono,
Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung : Alfabeta, 2013), data
kualitatif pada tahap ke dua., guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang
dilakukan pada tahap pertama
26

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang mejadi perhatian dalam


sebuah penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang hendak
dicapai untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan
yang terjadi. Menurut Sugiyono (2013:144) pengertian objek penelitian
adalah sebagi berikut: “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal
objektif, valid, dan realiable tentang suatu hal (variabel tertentu)”.

Objek dalam penelitian ini adalah analisis efektifitas dan efesien


pengolalahan dana bantuan operasional sekolah terhadap laporan
pertanggung jawaban pada Mts Al kholafiyah yang bertempat di
kabupaten lumajang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis data

Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan


metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data penelitian. Jenis
data yang dikumpulkan dalam penelitian untuk dua variabel adalah data
semi kuantitatif Deskriptif yaitu berupa jawaban atas pertanyaan mengenai
efektifitas dan efesien pengelolaan dana operasional sekolah (BOS)
terhadap laporan pertanggung jawaban pada Mts Al Kholafiyah Lumajang

3.3.2 Sumber Data

Sumber data adalah benda, hal, atau orang tempat peneliti mengamati,
membaca, atau bertanya tentang data (Suharsimi Arikunto,2015: 88).
Sumber data penelitian merupakan faktor penting sebagai pertimbangan
penulis dalam menentukan metode pengumpulan data. Ada dua sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dekunder yang
merupakan data primer sesudah diolah dan data yang bersumber dari
laporan yang telah dibuat oleh pihak lain. Data sekunder yang dimaksud
27

adalah data eksternal. Data eksternal berasal dari jawaban atas pertanyaan
mengenai pelaksanaan pemeriksaan laporan pertanggung jawaban
pengelolahan dana bantuan operasional sekolah untuk mengukur tingkat
efektifitas dan efesiensi pada sekolah tersebut.

3.4 Variabel Penelitian, Devinisi Konseptual, dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja


yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014).
Variabel dalam penelitian ini adalah :

- Efektifitas Pengelolahan Dana Bantuan Sekolah (BOS)


- Efesien Pengelolahan Dana Bantuan Sekolah (BOS)

3.5.2 Devinisi Konseptual

Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan tentang


karakteristik sesuatu masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan landasan teori
yang telah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan definisi konseptual dari masing-
masing variabel dalam penelitian ini adalah efektifitas dan efesien.

3.5.3 Devinisi Operasional

Agar konsep data diteliti secara empiris, maka konsep tersebut harus
dioperasionalisasikan dengan cara mengubahnya menjadi variabel atau sesuatu
yang mempunyai nilai. Penjelasan dari difinisi operasinal dari variabel-variabel
penelitian ini sebagai berikut:

1. Variable Efektifitas adalah Pengelolahan Dana Bantuan Sekolah adalah


variabel mengukur tingkat output dari organisasi sektor publik terhadap
target target pendapatan sektor publik. Tingkat efektifitas diukur dengan
cara membandingkan realisasi anggaran belanja dengan target anggaran
belanja. Berikut formula untuk mengukur tingkat efektifitas anggaran
belanja:
28

realisasibelanja langsung
x 100 %
target belanja langsung

2 Variabel Efesien adalah Pengelolahan Dana Bantuan Operasional Sekolah


adalah variabel mengukur perbandingan lingkat output dengan tingkat input
dari organisasi sektor publik. Tingkat efisiensi diukur dengan cara
membandingkan realisasi anggaran belanja langsung dengan total realisasi
anggaran belanja. Berikut formula untuk mengukur tingkat efisiensi anggaran
belanja:

Realisasi Belanja Langsung


x 100 %
Realisasi Anggaran Belanja

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat dalam penelitian yang digunakan


untuk mengumpulkan data penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan
data yang dipilih (Siyoto & Sodik, 2018:66). Dalam penelitian kuantitatif
Deskriptif, kualitas alat penelitian terkait dengan reliabilitas dan validitas
instrumen, dan kualitas pengumpulan data terkait dengan ketepatan teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Prediksi Efektifitas dan
Efesien Pengelolahan Dana Bantuan Sekolah adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas Pengelolahan Dana Bantuan Sekolah

2. Efesien Pengelolahan Dana Bantuan Sekolah

3.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mempermudah penulis


dalam memperoleh data yang relevan dan dibutuhkan selama penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu
(Sugiyono, 2018:314).Metode pengumpulan data penelitian ini
29

menggunakan metode data Studi dokumentasi dan metode penelitian studi


pustaka.

a. Studi Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara


mencatat dan mempelajari dokumen atau arsip yang berkaitan dengan
pertanyaan yang diteliti. Metode dilakukan dengan mengumpulkan seluruh
data sekunder dari laporan pertanggung jawaban pada tahun 2020.
Pendekatan dilakukan melalui pencarian teori yang relevan dengan pokok
bahasan dan pemeriksaan teori.
b. Studi pustaka dilakukan dengan menggunakan berbagai literatur yang
berkaitan dengan penelitian yaitu laporan pertanggung jawaban. Sebagian
besar literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal penelitian,
makalah penelitian sebelumnya, buku dan studi internet yang terkait dengan
topik penelitian.
c. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2015: 186). Ciri utama wawancara adalah
kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber
informasi. Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam pertanyaan
pertanyaan tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat meneliti. Melalui
wawancara inilah peneliti menggali data, informasi, dalam kerangka
keterangan dari subyek penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan adalah
wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang dilontarkan tidak
terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam maupun
dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Wawancara
dilakukan kepada bendahara SMP Al- Kholafiyah tekung.

3.7 Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah


analisis data kuantitatif deskriptif. Analisis data kuantitatif deskriptif
30

yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau


menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2018:147). Teknik analisis data kuantitatif
deskriptif digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas


dan efesiensi pengelolahan dana batuan sekolah terhadap laporan
pertanggung jawaban. Sebelum melakukan analisis peneliti melakukan
perhitungan dengan menggunakan formula dari efektifitas dan efesien
yang di nilai dari :

realisasibelanja langsung
x 100 %
target belanja langsung

kemudian persentase hasil tersebut dikategorikan kedalam beberapa


tingkatan efektivitas (Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-
327 Tahun 1996) :

a. Tingkat pencapaian diatas 100% : sangat efektif

b. Tingkat pencapaian antara 90% - 100% : efektif

c. Tingkat pencapaian antara 80% - 90% : cukup efektif

d. Tingkat pencapaian 60% - 80% : kurang efektif

e. Tingkat pencapaian dibawah 60% : tidak efektif

Formula Mengukur Tingkat Efesien :

Realisasi Belanja Langsung


x 100 %
Realisasi Anggaran Belanja

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 Tahun 1996,


hasil persentase dikategorikan kedalam beberapa tingkatan :

a. Tingkat pencapaian diatas 100% : tidak efisien

b. Tingkat pencapaian 90% - 100% : kurang efisien

c. Tingkat pencapaian antara 80% - 90% : cukup efisien


31

d. Tingkat pencapaian 60% - 80% : efisien

e. Tingkat pencapaian dibawah 60% : sangat efisien


32

DAFTAR PUSTAKA

Darul, S., Nongsa, F., & Batam, K. (2018). Analisis Efisiensi Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sebelum dan Sesudah Penerapan
Sistem Non Tunai di SDIT Darul Falah Nongsa Kota Batam. 12(1), 10–18.

Fitri Ainul, Murniati, B. (2019). Manajemen Kepala Sekolah dalam Penelolaan


Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMP Negeri di Kota Banda
Aceh. 7(2012), 1–6.

Gita, K., Saisarani, P., & Sinarwati, N. K. (2021). Analisis Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah ( Bos ) di. 11(2), 340–348.

Kadek, N., Candra, D., Sinarwati, N. K., & Arie, M. (2017). Efektivitas
pengelolaan dana pada badan usaha milik desa kerta danu mandara di desa
songan a 1. 8, 2.

Lotong, Y., & Pasulu, I. (2022). Analisis Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah ( Dana BOS ) Pada SMA Katolik Rantepao , Toraja
Utara. 2, 2.

Moerni, I. S., & Darmawan, A. (2021). Analisis Efektivitas Pengelolaan Dana


Bantuan Operasional ekolah (BOS) di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik. 1(1), 51–58.

Mudhofar, M. M. M. W. W. M. (2017). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak


Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ( PBB-P2 ) Serta
Kontribusinya Terhadap PajakDaerah Di Kabupaten Lumajang Tahun 2014
- 2017. 1, 88–95.

Nafsiah, M. S. dan S. N. (2020). Analisis Kesesuaian Rencana Kerja Anggaran


Sekolah (RKAS) terhadap Laporan Pertanggungjawaban Tahun 2019 dan
2020 pada UPTD SMPN 2 Pangkalanbaru. 5, 124–134.

Nuryeti, Y. (2018). Pengaruh Implementasi Kebijakan terhadap Manajemen


Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah dalam Mewujudkan Efektivitas
Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Keuangan Madrasah.
2(1), 94–104.
33

Setiawati, S. (2019). Evaluasi Prosedur Pengelolaan Dana Bantuan Oprasional


Sekolah ( BOS ) dalam Menilai Efektifitas Dana pada Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Bina Auladi Depok. 4.

Sim, P., Aplikasi, M., Sds, S., Pengelolaan, E., Smp, B. O. S., & Kota, D. I.
(2012). Pengaruh SIM Menggunakan Aplikasi Software SDS terhadap
Efektifitas Pengelolaan BOS SMP di Kota Magelang. 1(1).

Yusra, M. dkk. (2021). Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional


Sekolah ( BOS ) pada SD di Kecamatan Jambo Aye , Aceh Utara :
Partisipasi Stakeholder Sebagai Variabel Moderasi. 10, 79–86.

Anda mungkin juga menyukai