Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI MUSEUM KESEJARAHAN JAKARTA

DILAKSANAKAN TANGGAL

01 JANUARI -29 FEBRUARI 2022

Disusun Oleh:

Nama : Manda Pratiwi S

NIS :

Kelas : XII ULP

Program Keahlian : Pariwisata

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kartini

JL. Kartini Raya No.26 Jakarta Pusat 2023


LAPORAN PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Judul :

Laporan Praktik Kerja Industri Di Museum Kesejarahan Jakarta

Tempat :

Jakarta

Pada Tanggal 24 Bulan Januari. tahun 2023

Mengetahui

Kepala SMK Kartini

Drs. Suradi, MM
IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK Kartini

Alamat Sekolah : Jl.Kartini Raya No.26. Jakarta Pusat

Status Sekolah : Swasta

No.Telp : (021)6597662

Email : smkkartini@gmail.com

Kepala Sekolah : Drs. Suradi , MM

Program Keahlian : Pariwisata

IDENTITAS SISWA

Nama : Manda Pratiwi Sasmito

NIS/NISN : /

Tempat/tgl lahir : Jakarta,31 Agustus 2004

Program Keahlian : Pariwisata

Sekolah : SMK Kartini

Alamat : Jl. Kartini Raya no. 26. Jakarta Pusat

Pengalaman Kerja : 1. Prakerin di Museum Sejarah Periode 01Jan-29Feb 2023

2. Prakerin di Museum Joang’45 Periode 01Jan-29Feb 2023

3. Prakerin di Museum MH Thamrin Periode 01Jan-29Feb 2023

4. Prakerin di Museum Taman Prasasti Periode 01Jan-29Feb


2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat laporan dan penyusun juga
sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) ini.

Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, diantaranya:

1.Bapak Drs. Suradi, MM, selaku Kepala SMK Kartini.

2. Ibu Yolanda O. Manuhutu, SE, MM Kepala Program Pariwisata

3. Bapak Amat Kusaini AL Alex pimpinan dari Museum Kesejarahan Jakarta

4.Ke dua orang tua, serta kakak dan adik.

5.Bapak Ibu Guru SMK Kartini

Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK NU Kaplongan. Sekali lagi
penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Amin.

Jakarta,
………2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.........................................................................................i

IDENTITAS SEKOAH...............................................................................................................ii

IDENTITAS SISWA..................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................iv

DAFTAR ISI.............................................................................................................................v

BAB I.

PENDAHULUAN.....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang Prakerin ...........................................................................................

1.2. Tujuan Prakerin.........................................................................................................

1.3. Metode Pengumpulan Data.....................................................................................

1.4. Manfaat Praktik........................................................................................................

BAB II. TINJAUAN TEMPAT PRAKERIN .

2.1. Sejarah Perusahaan....................................................................................................

2.2. Visi Misi Perusahaan..................................................................................................

2.3. Moto Perusahaan.......................................................................................................

2.4. Struktur Organisasi Departemen...............................................................................


2.5. Tugas dan Tanggung Jawab........................................................................................

BAB III. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

3.1. Jenis – Jenis Kegiatan.................................................................................................

3.2. Langkah Kerja.............................................................................................................

3.3. Hasil Yang Diharapkan................................................................................................

3.4. Hambatan Yang Dialami.............................................................................................

BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan....................................................................................................................

4.2. Saran …...........................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menyadari akan pentingnya mengadakan program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


sebagai faktor yang mendasar dalam bidang pendidikan untuk terjun secara langsung dalam
dunia kerja dengan menambah wawasan sekaligus p qengalaman untuk siswa/siswi sebagai
kontribusi secara langsung mengenal sistem kerja dengan konkrit. Dan juga mengembangkan
pengetahuan langsung kepada siwa/siswi SMK Kartini

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri

Kegiatan Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh setiap siswa/siswi SMK
Kartini merupakan program keahlian yang tentunya mempunyai tujuan yang telah
direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh siswa/siswi. Adapun tujuan
penyelenggaraan Praktik Kerja Industri ini adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keunggulan keahlian


profesional tenaga kerja dan yang terlibat di dalamnya. Dalam proses produksi di Indonesia
memerlukan tenaga kerja yang ahli dan profesional untuk menghadapi perkembangan
ekonomi global di masa kini.

Maka dimulai dari tahun 1994 di Indonesia dilakukan sistem “Magang” yang bertujuan
untuk saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan sekolah dengan keahlian produktif
yang didapat melalui kegiatan Praktik Kerja Industri, sehingga kegiatan PRAKERIN menjadi
salah satu modal pendidikan yang efektif.

B. Tujuan Khusus
1. Sebagai media informasi ilmiah
2. Sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan
3. Tertib administrasi
4. Salah satu aspek dalam penilaian
5. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat
6. Melatih siswa dalam menulis laporan secara ilmiah

1.3. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Wawancara atau Interview
Cara pengumpulan data pada metode ini adalah dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan sumber data atau responden.

2. Metode Literatur
Cara pengumpulan data dengan jalan mengambil data atau mencari referensi dari buku-
buku yang berkaitan dengan topik yang digunakan sebagai bahan data.

3. Metode Observasi
Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada proses
kegiatan yang dijadikan data.

1.4. Manfaat Prakerin


Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri ini memberikan manfaat yang baik bagi
para siswa/siswi SMK Kartini serta SMK lainnya. Ada beberapa point manfaat yang penyusun
dapatkan setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri di Museum Kesejarahan
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Siswa/siswi mendapatkan kompetensi yang tidak mereka peroleh di
sekolah.
b. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di kantor atau
industri yang mereka tempatkan.
c. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
d. Mempererat hubungan sekolah dengan partner instansi atau industri.
e. Sebagai media promosi alumni SMK Kartini.
BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MUSEUM KESEJARAHAN JAKARTA

2.1 Sejarah Singkat Museum Kesejarah Jakarta


Jakarta UP Museum Kesejarahan Jakarta adalah Unit Pengelola yang dibawahi oleh
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta . Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta menaungi
empat museum ikonik yang ada di Jakarta yaitu Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang 45,
Museum Prasasti, dan Museum M.H. Thamrin.

2.1.1.1 Visi Perusahaan


Menjadi museum yang respresentatif tentang sejarah Jakarta yang mengekspolarsi
sejarah perkembangan kota, budaya, masyarakat dan politiknya serta menjadi kebanggaan
warga Jakarta.

2.1.1.2 Misi Perusahaan


Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sejarah pembangunan kota Jakarta. -
Untuk membuat pameran yang berkaitan dengan sejarah Jakarta. -Untuk melestarikan dan
menjaga semua artefak, barang-barang bersejarah dan koleksi museum. -Memberikan alur
cerita sejarah yang tepat melalui TI.

2.2 Struktur Organisasi


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI BIDANG MUSEUM
KESEJARAH JAKARTA

Pada minggu pertama pelaksaan PRAKERIN , para peserta diberikan informasi


seputar sejarah-sejarah yang ada pada MUSEUM KESEJARAHAN seperti Museum Sejarah
Jakarta, Museum Taman Prasasti, Gedung Joang’45 , dan Museum Thamrin.

Berikut adalah sejarah singkat tentang Museum Kesejarahan Jakarta dan beberapa koleksinya:

1.Museum Sejarah Jakarta


Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta adalah sebuah
Museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1, Jakarta Barat, dengan luas lebih
dari 1.300 meter persegi. Bangunan ini dahulu merupakan Balai Kota Batavia (Bahasa
Belanda: Stadhuis van Batavia) yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur
Jenderal Joan Van Hoorn. Bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas
bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang
digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai
sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, bangunan ini kemudian diresmikan oleh bapak
Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah Jakarta.

3 Koleksi yang ada di Museum Sejarah Jakarta

1.Meriam Si Jagur

Meriam Si Jagur dibuat oleh orang Portugis bernama Manoel Tavares Baccaro


di Macau, China, yang kemudian oleh Portugis dibawa ke Melaka. Di Macau, meriam ini oleh
Portugis ditempatkan di benteng St. Jago de Barra (St. Jago = nama orang suci, de Barra =
dekat pantai, karena itu kemudian mendapat julukan "Si Jagur").Jagur dipindahkan dari
Macau ke Malaka pada suatu waktu di abad ke-16. Kemudian dibawa ke Batavia oleh
Belanda setelah merebut Malaka pada 1641.
Pada awalnya oleh VOC meriam tersebut ditempatkan di Benteng Batavia, untuk
menjaga pelabuhan. Kemudian dipindahkan ke magasin artileri dekat Jalan Tongkol.
Setelah Kasteel Batavia dihancurkan oleh Daendels tahun 1809 dipindahkan ke Museum Oud
Batavia (Museum Wayang). Namun kemudian dipindahkan lagi dan ditempatkan di bagian
utara Taman Fatahillah, diantara gedung kantor pos Jakarta Kota dan Kafe Batavia. Moncong
meriam diarahkan ke arah Pasar Ikan, lurus ke arah Jl. Cengkeh, membelakangi Balai Kota
(Stadhuis). Awalnya Meriam Si Jagur terletak di dekat Kota Intan. Namun pada masa
Gubernur Ali Sadikin, meriam tersebut dipindah ke halaman utara Museum Fatahillah.

Konon pula Meriam Si Jagur memiliki kembaran Meriam Ki Amuk milik Kesultanan


Banten yang saat ini meriam tersebut berada di halaman Masjid Agung Banten Si Jagur
memiliki panjang 3,85 m dan kaliber 25 cm. Berat meriam adalah 3,5 ton.

2.Patung Dewa Hermes


Patung Dewa Hermes berasal dari mitologi Yunani. Dewa Hermes dipercaya sebagai
tanda dari keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang. patung ini terletak di depan
bekas penjara bawah tanah masa penjajahan. Patung Dewa Hermes berbentuk patung
perunggu. Mukanya mengarah ke langit-langit, sedangkan kakinya mengangkat satu sembari
membawa tongkat yang dililit ular. Pada awalnya, patung ini merupakan milik seorang warga
negara Belanda yang menjual barang logam dan pecah belah. Kemudian ia membeli patung
Hermes dari Jerman pada tahun 1920-an. Singkat cerita, patung tersebut diberikannya kepada
pemerintah Batavia. Oleh pemerintah Hindia Belanda, patung ini dipasang di jembatan
Harmoni. Terakhir, patung Hermes ini dipindahkan atas izin Gubernur Sutiyoso. Hingga
akhirnya, patung Dewa Hermes yang asli sekarang berada di halaman belakang Museum
Fatahilah.

3.Kamar Diponegoro
Dipan kayu beralaskan daun pandan dengan kelambu berada di sudut sebuah ruangan
Museum Fatahillah, Jakarta. Di sebelahnya, ada kursi dan meja dengan dubang, tempat
meludah sirih pinang di atasnya. Ada juga, kandang burung serta payung-payung khas
kerajaan. Benda-benda itu berada di lantai dua Museum Fatahillah, dengan pencahayaan yang
cukup terang. Untuk menuju ruangan tersebut, setiap orang harus melewati tangga yang
cukup terjal. Ruangan di lantai dua, tempat benda-benda itu dipamerkan berukuran sekitar
4x5 meter. Suasana tersebut adalah rekonstruksi bentuk kamar saat Pangeran Diponegoro
berada selama 26 hari di Batavia mulai 8 April 1830. Di ruang yang gerah itu, Pangeran
Diponegoro sehari-sehari menghabiskan waktu untuk menunggu keputusan akhir
pengasingannya.

2.Museum Taman Prasasti

Museum Taman Prasasti merupakan sebuah museum cagar budaya yang menjadi
peninggalan masa kolonial Belanda. Museum Taman Prasasti adalah sebuah museum cagar
budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta
Pusat. Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta beberapa miniatur makam khas
dari 27 provinsi yang ada di Indonesia, selain itu juga terdapat koleksi kereta jenazah yang
terlihat antik. Museum seluas 1,2 ha ini merupakan sebuah museum terbuka yang mampu
menampilkan suatu karya seni di masa lampau mengenai kecanggihan dari para pengrajin
patung, pemahat, kaligrafer, dan sastrawan yang menyatu. Pada mulanya Museum Taman
Prasasti yang terletak di Jalan Tanah Abang 1 ini merupakan sebuah area pemakaman umum
yang bernama Kebon Jahe Kober dengan luas 5,5 ha dan dibangun pada tahun 1795 untuk
menggantikan kuburan lainnya dimana ada di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk, dan
sekarang ini berubah nama menjadi Museum Wayang. Tepat pada tanggal 9 Juli tahun 1977,
pemakaman Kebon Jahe Kober ini dijadikan sebagai museum, yang kemudian dibuka untuk
umum dengan beberapa koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat
dari batu alam, marmer, dan perunggu. Dikarenakan perkembangan kota yang semakin pesat,
maka luas dari museum ini menyusut hingga hanya mencapai 1,3 ha saja.

3 Koleksi yang ada di Museum Taman Prasasti:

1.Monumen JJ.Perrie
Sebuh Batu nisan yang berbentuk seperti katedral berwarna hijau. Batu nisan ini
dibuat untuk Panglima Perang bernama J. J. Pierrie karena jasanya yang dianggap besar oleh
pemerintah. Pengunjung juga akan melihat batu nisan berbentuk seperti tugu monumen.
Dibuat oleh arsitek dari New York bernama R. E. Launitz, batu nisan ini merupakan milik
Direktur Jenderal Finansial Hindia Belanda bernama L. Launy. Nisan berbentuk seperti
tembok besar dengan kepala tengkorak tertancap di atasnya. Selain itu, juga terdapat batu
nisan berbentuk seperti tembok besar dengan kepala tengkorak tertancap di atasnya. Batu
nisan ini merupakan replika dari tembok peringatan yang dulu ada di daerah Pangeran
Jayakarta, Jakarta Pusat. Tembok tersebut dibangun untuk memperingati mendiang R. Bervelt.
Dia adalah orang Belanda keturunan Jerman Siam yang menjadi pemberontak pemerintah dan
ingin melakukan pembunuhan massal saat malam tahun baru. "Namun, rencananya telanjur
ketahuan oleh pemerintah Belanda. Akhirnya dia dihukum dengan ditarik tubuhnya oleh
empat ekor kuda," ujar Eko. Kemudian, lanjut Eko, dibangun tembok di tempat Brevelt tewas
untuk memberi peringatan kepada pemberontak lain bahwa mereka akan mendapat hukuman
yang sama jika melakukan pemberontakan. Pemerintah Belanda juga melarang masyarakat
untuk membangun apapun di sekitar tanah tempat tembok tersebut berdiri. Selain itu,
pengunjung juga akan melihat patung laki-laki berwarna cokelat. Konon, menurut Eko, itu
adalah patung seorang pastur yang mendirikan yayasan Vincentius di Jakarta. Masih terdapat
beberapa tokoh penting lain yang terdapat batu nisannya di sana. Salah satunya adalah Dr. H.
F. Roll yang merupakan kepala sekolah Dokter Jawa—kemudian berganti nama jadi STOVIA
lalu berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2.Makam Soe Hok Gie


Soe Hok Gie lahir pada tangga 17 Desember 1942. Soe Hok Gie merupakan seorang
aktivis gerakan mahasiswa era 60-an dan juga pendiri Mapala UI (Mahasiswa Pecinta Alam
Universitas Indonesia). Bagi kalangan pendaki gunung Indonesia, beliau sangat dikenal baik
karena kiprahnya di alam bebas dan karyakarya tulisannya yang terus memperjuangkan
keadilan.

Karakternya yang kuat, tegas, dan sangat idealis banyak mempengaruhi para penggiat
alam bebas di Indonesia. Sok Hok Gie meninggal dunia pada usia ke 27, sehari sebelum hari
kelahirannya pada 16 Desember 1969 karena menghirup gas beracun di puncak Gunung
Semeru (Mahameru). Jenazahnya setelah dimakamkan beberapa tahun di TPU Kebon Jahe
Kober, kerangkanya diangkat kemudian dikremasi dan abunya di tabur ke dalam kawah
Mandalawangi Gunung Pangrango Jawa Barat. Hal ini diwujudkan karena kecintaan
mendiang kepada alam dan hobinya sebagai seorang pendaki gunung juga konsistensinya
terhadap komunitas Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (MAPALA UI).

Meski tubuh Soe Hok Gie sudah dikremasi, namun sebagai bentuk penghormatan atas
jasa yang dibuat untuk Indonesia, namanya tetap tertulis dalam batu nisan di Museum Taman
Prasasti yang berada di Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jakarta Pusat.

Untuk menemukan keberadaan makam Soe Hok Gie di antara ribuan prasasti dan patung di
Museum Taman Prasasti bukanlah hal yang mudah. Butuh pemandu untuk mengantarkan ke
sana.

Prasasti nisan Soe Hok Gie tidak mencolok. Hampir terlihat sama di antara yang
lainnya. Salah satu penanda yang membedakan makam Soe Hok Gie dengan lainnya adalah
adanya patung malaikat perempuan kecil yang berdiri di atas nisan. Malaikat kecil tersebut
terlihat seperti sedang mendoakan Soe Hok Gie. Makam Soe Hok Gie di Museum Taman
Prasasti kini menjadi salah satu tempat tujuan para pendaki. Menyempatkan waktu akhir
pekan sambil menyusuri jejak Soe Hok Gie akan membuat namanya terus terkenang.

3.Patung The Crying Lady


Patung The Crying Lady ialah patung pertama yang akan dilihat pada saat awal
memasuki Museum Taman Prasasti. Patung The Crying Lady atau yang biasa disebut Si
Cantik Menangis merefleksikan kesedihan dan penderitaan seorang pengantin yang harus
kehilangan sang suami dikarenakan wabah malaria di Batavia. Akibat terlalu sedih, dan sakit
hati, akhrnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Penyakit Malaria kala itu adalah pentakit yang sangat mematikan dan banyak
memakan korban. Tidak sanggup menahan kesedihan ditinggal pergi suaminya saat awal–
awal pernikahan mereka, perempuan tersebut meninggal bunuh diri. Namun, cerita tersebut
sampai sekarang masih belum diketahui kebenarannya.

3.Gedung Joang’45
Gedung Joang '45 atau Museum Joang 45 merupakan salah satu museum yang berada
di Jakarta. Saat ini pengelolaannya dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih,
Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Museum ini diresmikan pada tahun 1974 oleh Presiden
Soeharto, setelah dilakukan renovasi. Gedung yang dibangun pada sekitar tahun 1920-an yang
saat ini dipergunakan sebagai Museum Joang 45 ini pada mulanya adalah hotel yang dikelola
oleh keluarga “ L.C. Schomper”, seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di
Batavia. Hotel ini diberi nama Hotel Schomper. Ketika Jepang masuk ke Indonesia (1942-
1945) dan menguasai Batavia, hotel tersebut diambil alih oleh para pemuda Indonesia dan
beralih fungsi sebagai kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda
Jepang) yang dikepalai oleh seorang Jepang, “Simizu”. Di kantor inilah kemudian diadakan
program pendidikan politik yang dimulai pada tahun 1942 untuk mendidik pemuda-pemuda
Indonesia dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.

3 Koleksi yang ada di Gedung Joang’45

1.Mobil Dinas Resmi Presiden Pertama RI


Mobil hitam bermerk Buick yang diproduksi pada tahun 1939, dahulunya menjadi
kendaraan resmi bagi Presiden ke-1 RI, Ir Soekarno.Tertampang jelas pada bagian depan
mobil ini plat bernomor REP-1. Mobil ini diserahkan pihak istana dan keluarga Bung Karno
(Rumah Tangga Kepresidenan) kepada Dewan Harian Nasional 45 untuk menjadi koleksi
Museum Joang 45 pada tanggal 19 Mei 1979.
Awalnya mobil ini ditemukan pada tahun 1945 di belakang kantor Departemen
Perhubungan Masa Pendudukan Jepang yang kini menjadi kantor Direktorat Jendral
Perhubungan Laut, Jalan Merdeka Timur, Jakarta. Mobil ini ditemukan Sudiro, ketua Barisan
Banteng. Saat itu mobil tersebut dikatakan satu-satunya yang terbagus di Jakarta, maka Sudiro
mencoba mendekati sang sopir. Kemudian Sudiro membujuknya agar mau pulang ke
kampungnya di Kebumen, serta meminta kunci. Dari sana mobil tersebut diberikan kepada
Soekarno. Mobil dengan pelat nomor Rep 1 tersebut lantas menemani Soekarno sejak 1945
hingga 1949. Kemudian pada 16 Mei 1979, pihak Istana dan keluarga Bung Karno
menyerahkan mobil ini untuk diabadikan di Museum Joang 45 Jakarta hingga kini.

2.Mobil Dinas Resmi Wakil Presiden Pertama RI


Mobil putih bermerk Desoto buatan Amerika yang diproduksi pada tahun 1938,
dahulunya
digunakan oleh Drs. Mohammad Hatta saat menjalankan tugas sebagai wakil Presiden ke-1
RI.
Pada tanggal 17 Agustus 1975, mobil Rep-2 ini pun diserahkan untuk diabadikan di Museum
Joang 45. Mobil kedua merupakan DeSoto Convertible yang lahir dari tangan Walter Chrysler
pada 4 Agustus 1928. Mobil ini kemudian dipasarkan satu tahun setelahnya pada 1929.

Sedan berkelir putih buatan 1938 ini menggunakan pelat Rep 2 yang bisa diartikan
menjadi mobil dinas dari wakil Soekarno, yakni Hatta. Disebutkan bila mobil ini bukan
berasal dari pengadaan negara. Melainkan pemberian dari seorang pengusaha di Jakarta,
Djohan Djohor yang kebetulan merupakan paman dari Hatta.Mobil ini kemudian diserahkan
ke Gedung Joang ada 1975. Dalam sejarah global mobil tersebut eksis sejak 1928-1961,
dengan total produksi mencapai 2 juta unit.

3.Mobil Peristiwa Cikini


Mobil berwarna biru gelap bermerk Imperial ini merupakan mobil yang digunakan
Soekarno pada saat mengantarkan anaknya, Megawati Soekarnoputri, ketika menghadiri acara
baazar Sekolah Perguruan Cikini (PERCIK). Karena kejadiannya di sana maka mobil ini
dikenal juga sebagai Mobil Peristiwa Cikini. Peristiwa pelemparan granat tersebut merupakan
upaya percobaan pembunuhan kepada Soekarno pada tanggal 30 November 1957. Akibat
ledakan granat tersebut, 9 orang meninggal dunia dan 55 orang mengalami luka-luka,
termasuk pegawai Presiden Soekarno dan beberapa murid Perguruan Cikini.

4.Museum MH Thamrin

Gedung Mohammad Hoesni Thamrin dibangun pada abad ke-20. Pada mulanya,
gedung yang kini menjadi Museum M.H. Thamrin ini dibangun oleh orang Belanda bernama
Meneer Has. Gedung difungsikan sebagai rumah pemotongan hewan serta tempat
penampungan buahbuahan dari Australia untuk didistribusikan ke instansi-instansi Belanda di
Batavia. Pada 12 Maret 1927, M.H. Thamrin membeli gedung ini dari Meneer Has. Pada
1928, gedung ini dibeli oleh Mohammad Hoesni Thamrin. Kemudian gedung ini diserahkan
untuk kaum pergerakan kebangsaan yang tergabung dalam Organisasi Permufakatan
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Baru pada 1972 gedung ini akhirnya
dinobatkan sebagai bangunan sejarah yang dilindungi Undang-undang,dan pada 11 Januari
1986 diresmikan sebagai Gedung M.H. Thamrin oleh R. Soeprapto. Museum ini memiliki
koleksi foto reproduksi, radio dan barangbarang milik, serta kepustakaan tentang kiprah
perjuangan Mohammad Hoesni Thamrin dalam pergerakan nasional Indonesia. Gedung M.H.
Thamrin berlokasi di Jl. Kenari 2 No.15, RW.4, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430.

3 Koleksi yang ada di Museum MH Thamrin

1.Patung MH Thamrin

Begitu masuk melewati gerbang museum, pengunjung akan disambut oleh patung MH
Thamrin besar berwarna emas. Tingginya sekitar 2 meter, berdiri kokoh di tengah halaman
museum. Patung emas tersebut menghadap ke gerbang masuk, layaknya seorang pemilik
rumah saat menyambut tamu yang hendak berkunjung atau menyambangi rumahnya. Patung
ini menggambarkan sosok tokoh nasional Mohammad Husni Thamrin yang sedang
melangkah membawa buku dengan jari yang menunjuk lurus ke depan, dan di bawah patung
terdapat pernyataan MH. Thamrin.

2.Diorama Gementee Read atau Rapat Dewan Kotapraja


Diorama ini mengisahkan tentang suasana rapat Gementee Raad sebelum MH
Thamrin bergabung dengan Volkstraad. Tahun 1927, ia menjadi anggota Volkstraad, dan
terpilih menjadi pembantu walikota pada tahun 1929. Tahun 1939, Thamrin mengajukan mosi
dalam Volksraad agar pemerintah menggunakan kata Indonesia dan Indonesier sebagai
pengganti kata Nederlands Indie. Bukan itu saja dalam pidatonya ia juga menuntut "Indonesia
Berparlemen". Pemerintah menolak usul itu dengan alasan pembicaraan tentang pemerintah
dalam hubungan dengan usul itu tidak diadakan. Pemerintah Hindia Belanda menganggap
Thamrin sudah cukup berbahaya sehingga pada 6 Januari 1941, ia dikenakan tahanan rumah.
Tanggal 11 Januari 1941 beliau meninggal dunia. Masyarakat Jakarta mengenang jasa-jasa
Thamrin sepanjang masa dan memberinya nama kesayangan yaitu Abang Betawi.

3.Radio Jadul
Di museum ini juga terdapat 2 buah radio konvensional dengan desain klasik yang
sering digunakan MH Thamrin untuk mencari informasi. Pada saat itu, tidak ada alat
secanggih sekarang. Apabila beliau ingin mencari informasi selalu mendengarkan dari radio.
Baik informasi dalam negri maupun luar negri. Sampai sekarang radio ini masih aktif. Untuk
radio berukuran besar, beliau letakkan di ruang tengah, sedangkan yang berukuran kecil
diletakkan di kamarnya.
Sebelum melaksanakan prakerin para peserta mengerjakan sebuah tugas online yang
diberikan oleh Kepala Museum Kesejarahan dimulai dari tugas online menggunakan file yang
berbentuk PDF, membuat sejarah museum menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris yang akan menjadi tempat para peserta prakerin. lalu tugas online menggunakan file
yang berbentuk PDF selanjutnya adalah membuat pelayanan ticketing di Museum
Kesejarahan, berisi tentang peraturan yang harus dilakukan sebelum masuk kedalam Museum
Kesejarahan,fasilitas ticketing museum,fungsinya dan berisi harga untuk masuk ke dalam
Museum Kesajarahan Jakarta. Setelah dikirim via grup whatsaap para peserta membuat list
sesuai grup/kelompok yang telah ditentukan pihak museum.
Pada minggu ke 2 para peserta prakerin ditugaskan untuk membuat video menjadi
seorang Tour Guide yang menjelaskan tentang sejarah salah satu Museum Kesajarahan
Jakarta dan koleksi-koleksinya menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu
para peserta prakerin juga dilatih menjelaskan sejarah singkat tentang Museum Sejarah
Indonesia satu per satu oleh Bapak Amat Kusaini Al Alexs.

Pada minggu ke 3 dan ke 4 para peserta Prakerin diperbolehkan untuk menjadi tour
guide kepada pengunjung yang ada di Museum,melayani pengunjung,dan membuat
dokumentasi pada salah satu pengunjung tersebut.

Jadwal para peserta saat melaksanakan prakerin sesuai dengan jam operasional Museum

Museum Kesejarahan Buka dari jam 09.00-14.00 setiap hari Senin libur

# S1=Museum Sejarah Sesi 1


(09.00-12.00)
# S2=Museum Sejarah Sesi 2
(12.00-15.00)
# P=Museum Prasasti
(09.00-14.00)
# J=Museum Joang
(09.00-14.00)
# T=Museum Thamrin
(09.00-14.00)
Seragam dan peraturan para perserta saat melaksanakan prakerin sesuai hari yang telah
ditentukan
# Selasa- Rabu:
Kemeja warna putih/warna terang, bawah dan sepatu warna gelap
# Kamis-Jumat:
Batik bebas, bawah dan sepatu warna gelap
# Sabtu-Minggu:
Boleh mengunakan Kaos berkerah/Kemeja warna apa saja bawah boleh jeans dan sepatu
bebas
# Tidak boleh: Menggunakan seragam sekolah/ pakaian yg ada logo/nama sekolah dan harus
mengunakan masker, sesuai SOP Prokes Covid-19
BAB IV

Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan

Dari kegiatan praktek kerja industri (Prakerin) ini, saya mendapatkan pelajaran serta
wawasan baru yang selama ini tidak didapatkan di bangku sekolah. Teori banyak dipelajari di
sekolah, sementara praktek bisa dilakukan di lapangan secara langsung. Selain itu saya bisa
mengetahui bagaimana caranya menghadapi para pengunjung yang berbagai macam
karakteristiknya.

Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta mengalami
proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya
PRAKERIN saya dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan
dunia kerja yang dibimbing oleh pihak industri, dan bahkan kami dapat mengukur sejauh
mana penguasaan ilmu praktek guiding.

4.2. Saran

Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-saran untuk pihak
industri tentang pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan Museum lebih ditingkatkan dengan
banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN).
2. Hubungan karyawan dengan siswa/i Prakerin diharapkan selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
3. Sebaiknya para peserta PRAKERIN diberikan banyak jadwal untuk melaksanakan
PRAKERIN di Museum agar lebih banyak merasakan pengalaman di dunia industri
.

Anda mungkin juga menyukai