Anda di halaman 1dari 50

PENGARUH SELF EFFICACY & PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR


PADA MAHASISWA FKIP UMSU

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi syarat Mencapai


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh
Halida br Tanjung
2002070016

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2024

i
ABSTRAK

Halida br Tanjung, NPM 2002070016, “Pengaruh Self Efficacy &


Perkembangan Teknologi Terhadap Pengambilan Keputusan Karir
Mahasiswa Fkip Umsu”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Self Efficacy &

Perkembangan Teknologi Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Mahasiswa

Fkip Umsu. Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kuantitatif karena hasil

pengamatan dikonversikan ke dalam angka yang di analisis menggunakan

statistik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 112 Mahasiswa Fkip Umsu

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran Allah Swt yang telah

melimpahkan segala nikmat, rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari penelitan ini adalah

“Pengaruh Self efficacy & Pekembangan Teknologi Terhadap Pengambilan

Keputusan Karir Pada Mahasiswa FKIP UMSU”. Adapun maksud dan tujuan

penyusunan skripsi ini guna untuk memenuhi tugas akhir dan melengkapi salah

satu syarat kelulusan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progran studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Dalam usaha Menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya

atas keterbatasan waktu dan pengetahuan sehingga tanpa bantuan dan bimbingan

dari semua pihak tidakla mungkin berhasil dengan baik. Dan tidak lupa dalam

kesempatan ini, Perkenankan penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Agussani, M. AP, Selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Hj. Syamsuyurnita, M. Pd, Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Hj. Dewi kesuma Nst, M.Hum, Selaku wakil dekan I Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

4. Bapak Dr. Mandra Saragih, M.Hum, Selaku wakil dekan III Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

5. Bapak Dr. Faisal Rahman Dongoran,M.Si, Selaku Ketua Prodi Pendidikan

Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara, Sekaligus Dosen pembimbing yang

ii
6. senantiasa membantu, membimbing dan mengarah penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

7. Penghargaan dan terimakasih, Skripsi ini penulis persembahkan kepada

kedua orang tua penulis Alm Bapak Nazaruddin Tanjung dan Ibu Nani

Ariani yang selalu menjadi penyemangat penulis

8. Adikku tercinta, Irfan Arya Tanjung & Halila br Tanjung, Terimakasih sudah

ikut serta dalam proses penulis menempuh pendidikan selama ini,

Terimakasih atas semangat, doa dan dukungan kepada penulis.

9. Pemilik Nrp 311809, Terimakasih sudah memberikan Support dan motivasi

agar penulis segera menyelesaikan Skripsi.

10. Teman-Teman Pendidikan ekonomi Akuntansi Stambuk 2020, Terimakasih

sudah membersamai suka duka selama 4 tahun ini, semoga kita wisuda semua

di tahun ini.

11. Terakhir, Terimakasih untuk diri saya sendiri, Karena telah mampu berusaha

dan berjuang sejauh ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberi semangat, dorongan, dan

bantuan, penulis hanya bisa memanjatkan doa dan terimakasih yang sebesar-

besarnya semoga bantuan, kebaikan, dan pertolongan yang diberikan mendapat

balasan dari Allah Swt.Wassalamualaikum Wr.Wb

Medan, Juli 2024


Penulis

Halida br Tanjung

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................vi
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................................6
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah............................................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian.............................................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian...........................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................9
2.1 Kerangka Teoritis..............................................................................................9
2.1 Penelitian yang relevan....................................................................................18
2.3 Kerangka Konseptual.....................................................................................22
2.4 Hipotesis..........................................................................................................23
BAB III.................................................................................................................................24
METODE PENELITIAN....................................................................................................24
3.1 Pendekatan Penelitian.....................................................................................24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................24
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................25
3.4 Variabel dan Definisi Operasional.................................................................27
3.5 Instrumen Penelitian......................................................................................28
3.6 Teknik Pengumpulan Data............................................................................30
3.7 Teknik Analisis Data......................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................36

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan……………………………………………….24


Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................................31

Tabel 3.2 Tabel Populasi........................................................................................31

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instumen Angket.....................................................................29

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.........................................................................29

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu lembaga pendidikan resmi perguruan tinggi berupaya

membekali lulusannya dengan kualitas dan daya saing global Tak perlu dikatakan

bahwa partisipasi dan upaya mahasiswa sangat penting untuk menghasilkan

lulusan yang luar biasa, karena mahasiswa adalah agen perubahan yang perlu

diizinkan untuk merencanakan dan memilih karir mereka sendiri. Selain inovasi

yang selalu mengikuti perkembangan zaman, ilmu pengetahuan tentu perlu

mengikuti perkembangan zaman. Memulai pekerjaan adalah salah satu tanggung

jawab perkembangan orang dewasa awal. Dalam rangka mempersiapkan dunia

kerja, mahasiswa harus mampu membuat pilihan profesional berdasarkan

kemampuan, minat, dan potensi yang dimiliki.

Namun demikian, pengamatan lapangan mengungkapkan bahwa

mahasiswa tidak siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Tantangan-tantangan ini

termasuk kurangnya kepercayaan diri untuk bersaing dalam angkatan kerja dan

ketidaktahuan tentang persyaratan untuk pekerjaan tertentu, antara lain. Inilah

yang menyebabkan mahasiswa khawatir ketika mereka harus membuat keputusan.

Jatmiko dan Rangga (2017) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan

individu dalam kapasitas mereka untuk mengatur dan membimbing tindakan

mereka untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Apriansyah (2018)

mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan individu terhadap kemampuan dan

1
2

kemampuannya sendiri dalam keadaan tertentu. Self efficacy adalah keyakinan

bahwa seseorang dapat melakukan tindakan yang direncanakan.

Beberapa faktor telah menyebabkan meningkatnya perhatian terhadap

proses yang terlibat dalam pengambilan keputusan karir, salah satunya adalah

revolusi informasi dan teknologi yang secara tajam memperluas variasi alternatif

pekerjaan dan pendidikan yang dapat dipilih. Perkembangan teknologi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah perkembangan teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan satu atau beberapa

gagasan dapat diketahui secara cepat dengan biaya yang lebih murah (Prasitiwi &

Mahyuni, 2023). Perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh besar

terhadap segala hal dalam kehidupan, termasuk pendidikan. Evolusi media

dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dapat membantu dan

meningkatkan perubahan sistem pendidikan. Saat ini teknologi informasi

berkembang sangat cepat, bahkan di indonesia. Tujuan utama teknologi adalah

untuk membuat operasi manusia lebih mudah. Pengolahan, analisis, dan produksi

data atau informasi yang relevan, tepat waktu, jelas dan akurat telah

dimungkinkan oleh meluasnya penggunaan teknologi informasi. Kegiatan

pembelajaran serta layanan bimbingan dan konseling termasuk layanan informasi

yang berkaitan dengan perencanaan karir, maka dari itu diperlukan adaptasi untuk

menyikapi hal tersebut. Perkembangan teknologi yang pesat membuat hidup

manusia lebih terasa nyaman dari pada sebelumnya, hidup di era informasi

membawa dampak turbulensi dan ketidakpastian dalam karir.


3

Ginzberg (2020) mendefinisikan pengambilan keputusan karir sebagai

proses memilih dari berbagai pilihan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan

seseorang. Membuat keputusan tentang karir seseorang juga dapat didefinisikan

sebagai proses dimana seorang individu memutuskan atau memilih keputusan

yang berhubungan dengan pekerjaan. Ini adalah fakta yang diketahui bahwa tidak

setiap mahasiswa di semester terakhir mereka mampu memilih pekerjaan.

Hipotesis yang dikemukakan oleh Shertzer dan Stone menyatakan bahwa memilih

panggilan akan selalu dipengaruhi oleh dua hal: variabel internal dan eksternal.

Nilai-nilai kehidupan, kecerdasan, kemampuan, minat, kualitas, kepribadian,

pengetahuan, dan kondisi fisik semuanya berdampak pada komponen internal.

Sementara asosiasi teman sebaya, masyarakat, dan sekolah berdampak pada

elemen eksternal. Secara alami, memiliki self efficacy yang tinggi diperlukan

untuk dapat mengetahui segalanya; Tingkat self efficacy seorang mahasiswa

dalam menyelesaikan suatu tugas akan ditentukan oleh hal ini. Mahasiswa yang

percaya pada kemampuan mereka sendiri akan lebih percaya diri, terdorong, dan

berharap tentang usaha masa depan mereka. Oleh karena itu, self efficacy sangat

penting saat memilih karier.

Fenomena yang dikenal sebagai quarter life crisis, juga dikenal sebagai

quarter century crisis atau periode transisi remaja ke dewasa, yang terjadi ketika

seseorang berusia 20-an mengakhiri masa remaja mereka dan memasuki usia

dewasa. Seseorang saat ini dihadapkan pada beberapa tuntutan dan pilihan hidup

yang tidak siap, yang menyebabkan mereka berjuang dengan kesadaran diri,

masalah profesional, dan kesulitan serta dilema lain yang


4

berkaitan dengan arah hidup dan kemampuan diri. Ciri-ciri quarter life

crisis termasuk tidak mengerti tentang diri sendiri, memiliki terlalu banyak pilihan

dan terlalu bingung untuk memilih, menjadi ragu-ragu dan tidak dapat

berkomitmen pada satu keputusan, putus asa dan mengundurkan diri pada situasi

tanpa mencoba membuat keputusan atau mengerjakannya, dan, akhirnya,

mengalami kecemasan berlebihan ketika merencanakan masa depan tanpa

mengambil tindakan untuk mewujudkannya. Quarter life crisis dapat diakibatkan

oleh berbagai penyebab internal (seperti belum memahami identitas diri sendiri)

dan eksternal (seperti stres keluarga dan sosial) (Gerhana, 2019).

Berdasarkan angket yang telah dibagikan kepada 59 mahasiswa Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

dengan kriteria “Saya masih bingung menentukan karir (pekerjaan)” diketahui

bahwa 67,79% atau 40 responden menyatakan masih bingung dalam menentukan

karir (pekerjaan), Hal Ini menunjukkan bahwa 40 mahasiswa tersebut belum

menentukan karir (pekerjaan) setelah lulus kuliah. Ini merupakan permasalahan

yang harus diselesaikan, karena jika mahasiswa belum menentukan karir

(pekerjaan) maka mahasiswa menjadi lulusan yang kebingungan dalam memasuki

dunia kerja. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan dalam dunia kerja karena tidak

adanya persiapan. Menentukan karir merupakan hal yang penting karena karir

mempengaruhi status sosial, ekonomi dan kesejahteraan hidup seseorang. Dengan

kriteria “Saya merasa bingung menentukan karir seperti apa” sebanyak 46

responden ternyata masih bingung memutuskan karir seperti apa. Dalam

kehidupan, seseorang akan dihadapkan dengan berbagai situasi yang


5

mengharuskan untuk mengambil keputusan, salah satunya adalah keputusan

terkait karir. Memutuskan karir merupakan hal yang sulit bagi seseorang. Hal

tersebut mengakibatkan pengambilan keputusan karir tidak optimal. Seseorang

yang mengalami kesulitan dalam menentukan karir menganggap hal tersebut

sebagai stressful, hal tersebut menimbulkan keraguan dan konflik dalam dirinya.

Keputusan karir seorang remaja berkaitan dengan efikasi dirinya. Dengan kriteria

“Saya belum memahami cara membuat keputusan mengenai karir yang akan

dipilih” sebanyak 36 responden menyatakan bahwa mereka belum memahami

cara membuat keputusan mengenai karir yang akan dipilih, hal ini menunjukkan

bahwa masih banyak mahasiswa yang belum paham akan hal tersebut, padahal

membuat keputusan karir yang akan dipilh merupakan hal yang penting dalam

pengambilan keputusan karir. Lalu dengan kriteria “ Saya kurang mengetahui

karir yang sesuai dengan diri saya” sebanyak 40 responden menyatakan bahwa

mereka belum mengetahui karir yang sesuai dengan dirinya. hal ini tentunya

menjadi masalah pada seseorang yang akan mengambil keputusan karir karena

jika seseorang tersebut tidak mengetahui karir yang sesuai dengan dirinya maka

akan menyebabkan kehilangan minat dan motivasi pada saat bekerja. Maka dari

itu ketika seseorang akan mengambil keputusan karir maka harus terlebih dahulu

mengenali dirinya dahulu, seseorang tersebut harus tau potensi yang ada pada

dirinya serta karir apa yang di inginkan untuk masa depan agar nantinya tidak

terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan karir.


6

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka judul penelitian ini yaitu

“Pengaruh Self Efficacy & Perkembangan Teknologi Terhadap Pengambilan

Keputusan Karir Pada Mahasiswa FKIP UMSU”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, muncul

beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Terdapat mahasiswa yang kurang mengetahui persepsi diri sendiri sehingga

nantinya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir.

2. Terdapat mahasiswa yang masih belum menguasai perkembangan teknologi

informasi sehingga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dibatasi pada Self Efficacy pada mahasiswa akhir FKIP UMSU

2. Penelitian dibatasi pada Perkembangan informasi pada mahasiswa FKIP

UMSU

3. Penelitian dibatasi pada mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2020

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:


7

1. Apakah self efficacy berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir

pada mahasiswa FKIP UMSU.

2. Apakah perkembangan teknologi berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan karir pada mahasiswa FKIP UMSU.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian berdasarkan perumusan masalah di atas adalah:


1. Menguji dan menganalisis pengaruh self efficacy terhadap pengambilan

keputusan karir pada mahasiswa FKIP UMSU.

2. Menguji dan menganalisis pengaruh perkembangan teknologi terhadap

pengambilan keputusan karir pada mahasiswa FKIP UMSU.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikaan manfaat untuk kepentingan

teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat ecara teoritis dalam penelitian ini adalah :

a. Penelitian ini dapat memberi informasi tentang adanya pengaruh self

efficacy & perkembangan teknologi terhadap pengambilan keputusan

karir pada mahasiswa FKIP UMSU.

b. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian lebih lanjut, lebih menyeluruh, dan komprehensif.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:


8

a. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

terhadap ilmu dan pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh self

efficacy & perkembangan teknologi terhadap pengambilan keputusan

karir mahasiswa FKIP UMSU.

b. Bagi Universitas, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya hasil-

hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menjadi bahan

masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.


9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis

1. Self Efficacy

a. Pengertian Self Efficacy

Self efficacy memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan

sehari-hari, seseorang akan mampu menggunakan potensi dirinya secara

optimal apabila efikasi diri mendukungnya. Dalam teori sosial kognitif,

rendahnya efikasi diri akan menyebabkan meningkatnya kecemasan dan

perilaku menghindar. Individu akan menghindari aktivitas-aktivitas yang

dapat memperburuk keadaan, hal ini bukan disebabkan oleh ancaman tapi

karena merasa tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola aspek-

aspek yang berisiko (Bandura, 1997).

Menurut Bandura (1997) dalam () self efficacy adalah pertimbangan

seseorang dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan yang

mengarah pada keberhasilan tujuan tertentu.

Teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura ini dengan sangat

jelas memberi wawasan baru tentang suatu aspek mental yang menjadi

penghubung antara potensi yang dimiliki seseorang dengan hasil akhir.

Untuk terwujudnya hasil akhir yang memuaskan tidak cukup hanya

memikirkan potensi yang dimiliki, tanpa adanya efikasi diri yang memadai

potensi yang dimiliki tidak akan dapat teraktualisasi dengan optimal.

10
11

Menurut Rizki (2021) self efficacy adalah keyakinan seseorang

bahwa dia dapat mempengaruhi bagaimana dia berperilaku dan apa yang

terjadi di sekitarnya. Mahasiswa perlu memiliki konsep self efficacy diri

untuk membuat keputusan tentang karir mereka.

Dari definisi yang diberikan, jelas bahwa self efficacy adalah

kemampuan untuk membuat penilaian dan itu adalah hasil dari kerja keras,

ketekunan, dan tekad. Hal ini ditunjukkan oleh bagaimana setiap orang

menangani stres dan kesulitan dan ketenangan mereka ketika berpegang

teguh pada pilihan profesional seumur hidup. Berdasarkan uraian di atas,

self efficacy didefinisikan sebagai keyakinan seseorang dalam

kapasitasnya untuk mengatur bagaimana mereka berperilaku, serta rasa

stabilitas dan kepercayaan diri dalam kapasitas mereka untuk membuat

keputusan yang akan memungkinkan mereka untuk memenuhi harapan

mereka dan mewujudkan tujuan mereka.

b. Dimensi Self Efficacy

Menurut Bandura (1997) dalam (Rachmawati et al., 2020), bahwa

Self Efficacy memiliki 3 Dimensi yaitu sebagai berikut :

1. Dimensi tingkat (Level), Dimensi ini berkaitan dengan tingkat

kesulitan yang dirasakan individu.

2. Dimensi kekuatan (Strength), Yakni kuatnya keyakinan yang

dimiliki individu mengenai kemampuannya.

3. Dimensi Generalisasi (Generality), Dimensi ini berkaitan dengan

Harapan individu tentang bakat dan tingkat kepercayaan diri


12

mereka sendiri terkait dengan tingkat kekuatan mereka. Apakah

individu tersebut menilai dirinya memiliki Self Efficacy di berbagai

bidang atau hanya di bidang tertentu.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy


Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy menurut Bandura

(1997) dalam (Andini & Sovitriana, 2023) Yaitu :

1. Budaya. budaya mempengaruhi Self Efficacy melalui nilai,

kepercayaan, dan proses diri yang memiliki fungsi sebagai sumber

penilaian dari Self Efficacy dan juga sebagai konsekuensi

kepercayaan akan Self Efficacy. Sehingga seseorang yang memiliki

nilai budaya juga akan memiliki Self Efficacy yang tinggi

2. Jenis Kelamin. Hal tersebut dilihat dari penelitian Bandura (1994)

yang menyatakan wanita lebih memiliki Self Efficacy yang tinggi

dalam mengelola peran dibandingkan dengan pria.

3. Sifat dari tugas yang dihadapi. meliputi tingkat kesulitan dari tugas

yang sedang dihadapi. Semakin sedikit jenis tugas yang dilakukan

dan tingkat kesulitan tugas yang relatif mudah maka individu

tersebut akan menilai rendah kemampuannya, hal tersebut dapat

menurunkan Self Efficacy nya.

4. Status atau peran individu dalam lingkungan. Individu yang

memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh derajat yang

lebih besar sehingga Self Efficacy yang dimlikinya juga akan tinggi
13

5. Informasi terkait kemampuan diri. Seseorang akan memiliki Self

Efficacy tinggi jika mendapatkan informasi positif terkait dirinya,

sedangkan seseorang yang memiliki Self Efficacy yang rendah ia

akan mendapatkan informasi negatif terkait dirinya.

d. Klasifikasi Self Efficacy


Bandura,1994:71-81 dalam (Hikam, 2021) Klasifikasi Self

Efficacy Secara garis besar terbagi menjadi 2 bentuk yaitu :

1. Self Efficacy tinggi, Seseorang yang memiliki Self Efficacy tinggi

dalam menjalankan tugas atau pekerjaan akan cenderung memilih

terlibat langsung. Seseorang dengan Self Efficacy tinggi tidak

menganggap tugas atau pekerjaannya sebagai ancaman. Mereka

juga akan meningkatkan usaha sebagai upaya dalam mengantisipasi

terjadinya kegagalan.

2. Self Efficacy rendah, Seseorang yang memiliki Self Efficacy

rendah akan cenderung menghindar dari tugas atau pekerjaan.

Seseorang yang memiliki Self Efficacy rendah tidak berpikir

tentang cara yang baik dalam menghadapi tugas atau pekerjaannya.

2. Perkembangan Teknologi

a. Pengertian Perkembangan Teknologi


Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan

istilah Information Technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa

pun yang memfasilitasi pembuatan informasi, modifikasi, penyimpanan,

berbagi, dan distribusi. TI mencampur koneksi komputer cepat dengan


14

streaming audio dan video dengan kecepatan tinggi. Selain menghemat uang

dan waktu, kemajuan teknologi informasi juga dapat mendongkrak pendapatan

masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menambah pengetahuan. Selain

menjadi kemajuan teknologi yang diperlukan, kemajuan ini juga mengubah

perspektif masyarakat dari kuno menjadi kontemporer dan dari lambat menjadi

instan (Zulfah, 2018: 12). Perkembangan teknologi informasi turut

menghantarkan suatu gagasan atau ide untuk diketahui dan secara cepat dan

murah. Pengetahuan yang tepat terhadap harapan dan kebutuhan masyarakat

pada dasarnya dapat memberikan dapat memberikan implikasi terhadap

kemauan meningkatkan kompetensi, menggali potensi, dan cara baru untuk

meningkatkan pelayanan.

Teknologi sebagai alat dalam pendidikan memberikan peluang bagi

mahasiswa dan meningkatkan kesadaran serta pemahaman mereka akan

pentingnya membuat pilihan yang tepat. Kesadaran seperti itu meningkatkan

mahasiswa berpikir dan mendorong keputusan yang tepat (Patronis et,al,1999 ;

Kennett & Stedwill,1996) dalam (ÖZLEN & Arnaut, 2013). survei Digital

leadership (2004) para pemimpin sekolah melaporkan bahwa mereka

menerima teknologi sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas dan

efisiensi. 74% dari mereka menegaskan bahwa teknologi menyediakan data

yang tepat waktu untuk pengambilan keputusan, 71% setuju bahwa teknologi

meningkatkan efisiensi staff, 71% setuju bahwa teknologi meningkatkan kerja

administrator, dan 70 % melaporkan bahwa hal ini meningkatkan komunikasi


15

antara orang tua, guru & masyarakat, dan 61% mengatakan bahwa hal ini

meningkatkan produktivitaas guru.

b. Dampak Perkembangan Teknologi

Menurut Setiawan (2017: 78), dalam perkembangan teknologi digital

ini tentu banyak dampak yang dirasakan dalam era perkembangan teknologi

atau era digital ini. Berikut dampak yang dapat dirasakan antara lain:

1. Mungkin lebih cepat dan sederhana untuk mendapatkan informasi

yang diperlukan.

2. Perluasan inovasi difokuskan pada teknologi digital di sejumlah

industri, yang mempercepat proses kerja kami.

3. Maraknya media elektronik, khususnya media digital, sebagai sumber

informasi dan pengetahuan bagi masyarakat umum.

4. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan dan menggunakan sumber daya manusia yang lebih

berkualitas.

5. Pengembangan beberapa perangkat pembelajaran yang dapat

meningkatkan standar pendidikan, seperti komunitas pembelajaran

daring, perpustakaan pembelajaran daring, dan media pembelajaran

daring.

6. Maraknya e- business, termasuk pengecer online yang menawarkan

berbagai kebutuhan dan memfasilitasi akuisisi mereka.


16

c. Indikator Teknologi Informasi

Menurut Muslihudin dan oktafianto (2016) dalam (Prasitiwi &

Mahyuni, 2023) bahwa teknologi informasi memiliki beberapa indikator

yaitu sebagai berikut :

1. Hardware

2. Software

3. Prosedur

4. Orang (People)

Adapun penjelasan Indikator Teknologi Informasi menurut Muslihudin

dan oktafianto (2016) sebagai berikut :

1. Hardware yaitu komponen input, proses output, dan jaringan.

Kumpulan seperti processor, monitor, keyboard dan printer yang

menerima data dan informasi, memproses data tersebut dan

menampilkan data tersebut

2. Software yaitu terdiri dari komponen operasi, utilitas, dan aplikasi.

Kumpulan program-program komputer yang memungkinkan hardware

memproses data.

3. Prosedur seperti dokumentasi, prosedur sistem, dan fasilitas teknik dan

jaringan. Yaitu sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya

pemakaian bersama sumber diantara komputer yang berbeda

4. Orang (People) yaitu elemen yang paling penting dalam teknologi

informasi, termasuk orang-orang yang menggunakan outputnya


17

Dari penjelasan mengenai indikator teknologi tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa indikator Teknologi Informasi terdiri atas

hardware, software, prosedur, dan manusia sebagai komponen

pembentuk teknologi informasi yang canggih.

3. Pengambilan Keputusan Karir

a. Pengertian Pengambilan Keputusan Karir


(Rizki, 2021) Pengambilan keputusan karir adalah kesediaan seseorang

untuk memenuhi persyaratan keterlibatan, bersiap-siap untuk bagian itu, dan

bekerja untuk beradaptasi dengan perubahan tak terduga di tempat kerja dan

kondisinya. Argryropoulou & kaliris 2018 dalam ((Arjanggi & Suprihatin,

2023)) Pengambilan keputusan karir adalah proses yang akan terus

berkembang, secara khususnya keputusan karir akan lebih menantang dengan

meningkatnya pergerakan karir. tiap individu mengambil keputusan dengan

cara yang berbeda, strategi dalam mengambil keputusan mengacu pada

perilaku agar keputusan mereka memiliki hasil terbaik.

Ketika membuat keputusan tentang pekerjaan atau karier, seseorang

harus memperhitungkan ketidakpastian tentang kemampuannya untuk

mengejar, kepastian, serta keberadaan prospek karir masa depan dan identitas

diri yang dicari. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa memilih

karier adalah masalah kesiapan. Seorang individu harus siap untuk

berpartisipasi dan siap untuk peran yang membutuhkan kemampuan, serta

mencari dan mendapatkan pekerjaan yang diperlukan di dunia saat ini, apakah
18

itu melalui ikatan kontrak yang dibayar atau tidak dibayar. Prospek karir masa

depan juga pasti ada.

b. Indikator Pengambilan Keputusan karir

Indikator pengambilan keputusan karir yang peneliti gunakan adalah

indikator yang dikembangkan oleh (Arjanggi & Suprihatin, 2023) yaitu :

1. Kurangnya informasi mengenai diri

2. Kurangnya akses informasi yang ditemukan

3. Informasi yang diperoleh belum bisa di andalkan

c. Faktor-Faktor pengambilan keputusan karir


Menurut Holland (Santrock, 2003, hlm, 484) dalam (Nurmalasari &

Erdiantoro, 2020) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

karir Yaitu :

1. Kelas sosial pendidikan, yaitu tangga untuk naik bagi remaja dari

kalangan bawah. Dari sekolah tingkat menengah hingga ke

universitas.

2. Orang tua dan teman sebaya, Remaja yang orang tua dan temannya

mempunyai standar karir yang tinggi maka mereka juga akan

berusaha mencari status karir yang lebih tinggi juga meskipun dia

berasal dari kalangan yang memiliki pendapatan yang rendah.

3. Pengaruh sekolah. Sekolah merupakan institusi yang dapat

memberikan sistem yang diperlukan terkait

karir,instruksi,bimbingan,penempatan, dan koneksi global.


19

4. Gender. Pada umumnya wanita disosialisasikan dengan pekerjaan

rumah tangga hal tersebut membuat mereka tidak merencanakan karir

dengan serius dan tidak mengeksplorasi pilihan karir secara

mendalam.

Menurut Holland (Santrock,2003,hlm,484) dalam (Nurmalasari &

Erdiantoro, 2020) menyatakan seseorang yang sudah menemukan karir

yang sesuai dengan kepribadiannya ia akan menikmati pekerjaan lebih

lama daripada seseorang yang bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan

kepribadiannya. Hal ini memperkuat bahwa dalam pemilihan karir tidak

dapat dilakukan secara sembarangan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai Self Efficacy dan Perkembangan Teknologi

memang sudah ada dilakukan sebelumnya. Perbedaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian ini terletak pada lokasi , tempat penelitian, dan

sampel penelitian. Berikut ini penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

Self Efficacy dan Perkembangan Teknologi yang dikutip dari berbagai

sumber, yaitu sebagai berikut :

2.1 Penelitian yang relevan

No Nama Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
1 Nur syariful Jurnal Pengaruh Self Hasil Penelitian ini

amin, Efficacy menunjukkan bahwa ada

Muhamadiah, terhadap pengaruh Signifikan

Sarbudin,202 pengambilan antara Self Efficacy


20

1 keputusan karir terhadap pengambilan

peserta didik keputusan karir peserta

pada SMKN 3 didik pada SMKN 3 kota

Kota Bima Bima tahun pelajaran

2020/2021 baik pada

taraf signifikan 5%=r

hitung > r tabel=> 7.657

2 Salma Jurnal Pengaruh Berdasarkan hasil

munbaits,Siti Efikasi diri penelitian yang telah

khumaidatul pengambilan diperoleh bahwa terdapat

umaroh,Yoga keputusan karir adanya pengaruh yang

achmad terhadap Career signifikan antara efikasi

Ramadhan Indecision diri pengambilan

mahasiswa di keputusan karir terhadap

Samarinda career indecision

mahasiswa sebesar 9,6%.

3 Madhuri Jurnal Hubungan Hail penelitian ini

gemida putri, antara Self menunjukkan bahwa

Rida yanna Efficacy dengan terdapat hubungan positif

primanita,202 pengambilan yang signifikan antara

3 keputusan karir Self Efficacy dengan

pada mahasiswa pengambilan keputusan

karir pada mahasiswa,


21

yang artinya semakin

tinggi Self Efficacy yang

dimiliki individu maka

semakin tinggi

pengambilan keputusan

karir individu tersebut.

4 Hani agnia, Jurnal Hubungan Berdasarkan hasil yang

Dwi Efikasi diri didapatkan

dasalinda,202 dengan menunjukkan bahwa

2 pengambilan adanya hubungan positif

keputusan karir yang signifikan antara

siswa kelas XII Efikasi diri dengan

SMA N1 pengambilan keputusan

Sukakarya karir siswa SMA N1

Surakarta. Diperoleh

hasil uji linearitas 0, 00<

0, 05. Berdasarkan acuan

pengambilan keputusan

bahwa jika taraf

signifikan terbilang

<0,05 maka dapat

dikatakan bahwa kedua

variabel penelitian linear,

dan dapat dikatakan


22

bahwa hasil pearson

correlation sebesar 0,761

berada pada korelasi

kuat, maka dari itu

hubungan yang terdapat

adalah hubungan positif

antara efikasi diri dengan

pengambilan keputusan

karir.

5 Sri rizqi Jurnal Pengaruh Berdasarkan hasil

wahyuningru Efikasi diri dan penelitian ini terdapat

m, Milinda kemandirian hubungan yang

fransiska,202 terhadap pilihan signifikan antara Efikasi

3 karier siswa diri dengan kemandirian

dalam pilihan karir.

6 Darojaturroof Jurnal Pemanfaatan Hasil penelitian ini

i’ah Sodiq, teknologi untuk menunjukkan bahwa

Herdi,2021 meningkatkan pemanfaatan teknologi

kemampuan informasi dapat

perencanaan dan meningkatkan

kematangan perencanaan dan

karir siswa kematangan karir pada

siswa, baik media

tersebut berupa

blog,multimedia maupun
23

penggunaan internet

dapat menjadi sumber

daya yang memadai

untuk peningkatan karir

siswa.

7 Novi yona Jurnal Analisa dampak Hasil dari penelitian ini

sidratul perkembangan bahwa perkembangan

munti, Dwi teknologi teknologi informasi &

asril informasi dan komunikasi sangat

syaifuddin,20 komunikasi berpengaruh didalam

20 dalam bidang kehidupan karena banyak

pendidikan membantu dalam

berbagai hal baik dalam

pelayanan internet

hingga ilmu pengetahuan

2.3 Kerangka Konseptual

Membuat kerangka konsep melayani fungsi menawarkan instruksi untuk

pembuatan dan presentasi laporan umum atau umum. Akibatnya, kerangka

konseptual membantu memusatkan upaya penelitian pada bentuk-bentuk yang

pantas diuji dan membuat proses perakitan hipotesis lebih mudah. Variabel

penelitian dibagi menjadi kategori independen dan dependen.

1. Variabel Bebas
24

Variabel bebasnya adalah self efficacy dan perkembangan

teknologi, yang akan diuji pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan

karir bagi mahasiswa.

2. Variabel Terikat

Untuk variabel terikatnya adalah berupa pengambilan keputusan

karir. Berikut gambaran kerangka konseptual pada penelitian ini :

Self Efficacy

Pengambilan Keputusan
Karir

Perkembangan
Teknologi

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Ada pengaruh self efficacy terhadap pengambilan keputusan karir

H0 : Ada pengaruh perkembangan teknologi terhadap pengambilan

keputusan karir
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Pendekatan kuantitatif korelasional. Metode penelitian korelasional adalah

penelitian dengan sifat meneliti tingkat hubungan atau pengaruh variabel satu

dengan variabel lainnya yang sedang diteliti berdasarkan koefisien korelasi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara Jl. Kapten Muchtar Basri No.3, Glugur Darat II, Kec. Medan Timur,

Kota Medan, Sumatera Utara 20238

2. Waktu Penelitian

Adapun jadwal dan waktiu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

februari sampai juni tahun 2024

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan
Uraian
No Februari Maret April Mei Juni
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan
1
Proposal
Seminar
2
Proposal
Penyusunan
3 Instrumen
Penelitian
4 Uji

**
26

Validitas
Penyebaran
5
Angket
Pengolahan
6 Data
Penelitian
Analisis
7
Data
8 Kesimpulan

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Populasi adalah suatu daerah atau tempat objek ataupun subjek riset

baik orang, barang, peristiwa, nilai ataupun hal lainnya yang memiliki

kuantitas serta mutu dan ciri tertentu untuk memperoleh suatu data ().

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fkip Umsu. Penelitian ini

dibatasi pada Angkatan 2020 Fkip Umsu, Karena angkatan tersebut

merupakan angkatan yang sedang berada di semester akhir dan akan

segera bekerja. Maka dari itu angkatan tersebut akan mengalami

Pengambilan keputusan karir setelah lulus dari perguruan Tinggi. Populasi

pada penelitian ini berjumlah 519 mahasiswa Fkip Umsu angkatan 2020.

Tabel 3.2 Tabel Populasi


No Angkatan Program Studi Jumlah
1 2020 Pendidikan Akuntansi 18
2 2020 Pendidikan Bimbingan&konseling 48
3 2020 Pendidikan Matematika 43
4 2020 Pendidikan Bahasa Indonesia 46
5 2020 Pendidikan Bahasa Inggris 75
27

6 2020 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 274


7 2020 Pendidikan pancasila&Kewarganegaraan 15
Total 519
Sumber : Fkip Umsu, data diolah (2024)

2. Sampel
Sampel merupakan bagian atau sebagian dari objek/subjek yang

terdapat didalam sebuah populasi penelitian (). Penentuan jumlah sampel

dilakukan dengan menggunakan Rumus Slovin. Rumus slovin digunakan

untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang sudah diketahui

jumlahnya yaitu sebanyak 519 mahasiswa. Untuk tingkat presisi yang

ditetapkan dalam penentuan sampel 10%, karena jumlah populasi kurang

dari 1000.

Rumus Slovin

N
n=
1 + Ne2
Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Batas toleransi kesalahan

Dalam penelitian ini peneliti mengambil toleransi kesalahan sebesar 10%

(0,1) sehingga perhitungan menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

n = N / ( 1 + Ne )2
28

= 519 / ( 1 + 519 x 0,1 )2


= 83, 84 dibulatkan menjadi 84
Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini

adalah 84 mahasiswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling dengan menggunakan Proportionate Stratified

Random Sampling. ()Proportionate Stratified Random Sampling adalah

teknik pengambilan secara random (acak) dengan memperhatikan strata

(tingkatan) yang ada.

Rumus :

Ni
ni xn
N

Keterangan :

ni = Keterangan Program Studi

Ni = Jumlah populasi di setiap program studi

n = Jumlah sampel program Studi

N = Jumlah populasi Fkip seluruhnya

Dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling

maka kita akan mengetahui seberapa banyak populasi yang diperoleh di

masing-masing program studi. Tabel dibawah ini menunjukkan populasi

dan sampel untuk masing-masing program studi .


29

Tabel 3.3 Tabel Sampel

No Angkatan Program Studi Populasi Sampel

1 2020 Pendidikan Akuntansi 18 18 / 519 x 84 = 3

2 2020 Pendidikan 48 48 / 519 x 84 = 8


Bimbingan&konseling
3 2020 Pendidikan Matematika 43 43 / 519 x 84 = 7

4 2020 Pendidikan Bahasa 46 46 / 519 x 84 = 8


Indonesia
5 2020 Pendidikan Bahasa 75 75 / 519 x 84 = 12
Inggris
6 2020 Pendidikan Guru Sekolah 274 274 / 519 x 84 = 44
Dasar
7 2020 Pendidikan 15 15 / 519 x 84 = 2
pancasila&Kewarganega
raan
Total 84

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Adapun yang menjadi definisi operasional masing-masing variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Self Efficacy

Self efficacy adalah kapasitas untuk membuat keputusan dan

merupakan manifestasi dari usaha, keuletan, dan ketekunan. Hal ini

ditunjukkan oleh bagaimana setiap orang menangani stres dan kesulitan

dan oleh ketenangan mereka ketika berpegang teguh pada pilihan

profesional seumur hidup.


30

Indikator pengukuran Self Efficacy yang peneliti gunakan adalah

indikator menurut Bandura (1997) dalam (Damri et al., 2017)

2. Perkembangan Teknologi

Teknologi sebagai alat dalam pendidikan memberikan peluang

bagi mahasiswa dan meningkatkan kesadaran serta pemahaman mereka

akan pentingnya membuat pilihan yang tepat. Kesadaran seperti itu

meningkatkan mahasiswa berpikir dan mendorong keputusan yang tepat

(Patronis et,al,1999 ; Kennett & Stedwill,1996) dalam (ÖZLEN &

Arnaut, 2013)

Indikator pengukuran Perkembangan Teknologi yang peneliti

gunakan adalah indikator menurut Muslihudin dan oktafianto (2016)

dalam(Prasitiwi & Mahyuni, 2023).

3. Pengambilan Keputusan Karir

Pengambilan keputusan karir adalah kesediaan seseorang untuk

memenuhi persyaratan keterlibatan, bersiap-siap untuk bagian itu, dan

bekerja untuk beradaptasi dengan perubahan tak terduga di tempat kerja

dan kondisinya

Indikator pengambilan keputusan karir yang peneliti gunakan

adalah indikator yang dikembangkan oleh (Arjanggi & Suprihatin, 2023)

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:102) dalam (Indriani, 2021) Instrumen

Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur Fenomena alam

maupun sosial yang sedang diamati. Secara sfesifik semua fenomena ini
31

disebut variabel penelitian. Alat pengumpulan data ini dimanfaatkan untuk

mendapatkan temuan sebaik mungkin sehingga validitas penelitian dapat

ditetapkan. Instrumen yang dibuat menggunakan skala Likert dan merupakan

kuesioner.

Kisi-kisi instrumen adalah prasyarat yang perlu dipenuhi sebelum

membuat kuesioner. Survei digunakan untuk mendapatkan informasi dari

peserta tentang variabel yang diselidiki.

Berikut adalah kisi kisi instrument penelitian menggunakan angket:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instumen Angket

Variabel Pernyataan Jumlah butir

Dimensi tingkat (Level) 5

Dimensi Kekuatan (Strength) 5


Self Efficacy (X1)
Dimensi generalisasi (Generality) 5

Hardware 4

Perkembangan Software 3

Teknologi (X) Prosedur 4

Orang ( People) 4

Sebelum proses pengambilan


6
Pengambilan keputusan karir

Keputusan Karir (Y) Selama proses pengambilan


9
keputusan karir

Total 45

Pemberian skor terhadap hasil tes adalah:


32

 Sangat Setuju (SS) diberi skor 4

 Setuju (S) diberi skor 3

 Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

 Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017:224) dalam (Indriani, 2021) penelitian adalah

cara mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah

ditetapkan. Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik kuesioner penyebaran. Sugiyono (2017:224) dalam (Indriani,

2021) Metode kuesioner/ angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner

sering disebut angket. Angkat ini merupakan metode pengumpulan data penelitian

yang berfungsi untuk mengukur pengaruh self efficacy & perkembangan teknologi

terhadap pengambilan keputusan karir mahasiswa FKIP UMSU.

a. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid dan dapat dipercaya adalah instrumen yang baik.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian kuesioner dan tes dengan menggunakan

uji validitas dan reliabilitas sebelum mendistribusikannya ke sampel.

1. Validitas

Validitas mengacu pada sejauh mana suatu alat ukur secara akurat

mengukur variabel sasaran (Sugiyono, 2019: 176). Reliabilitas dan validitas

kuesioner dapat dievaluasi dengan menggunakan uji validitas. Ketika


33

jawaban atas pertanyaan kuesioner menunjukkan sifat yang dapat diukur,

kami mengatakan bahwa kuesioner tersebut sah. Uji signifikansi dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of

freedom (df)= n-2 yang mana dalam hal ini n adalah jumlah sampel dengan

tingkat signifikansi 0.05 (5%) yang dilihat pada tabel statistik. Menurut

Sugiyono (2018:235) bahwa butir-butir soal adalah valid jika terdapat

hubungan positif antara r hitung dengan r tabel.

2. Reliabilitas

Jika instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya

reliabilitas diuji. Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika jawaban dari

seseorang konsisten tiap waktunya (Ghozali, 2018:37). Penelitian ini

menggunakan uji Statistic Cronbach Alpha (α). Jika nilai Cronbach Alpha ≥

0,60 maka data dikatakan reliabel, sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha ≤

0,60 maka data dikatakan tidak reliabel. Data tersebut dapat diperbaiki

dengan memperbaiki pertanyaan pada kuesioner (Ghozali, 2018:45).

3.7 Teknik Analisis Data

(Sahir, 2022) Analisis data adalah data yang sudah diolah sehingga hasil

yang diperoleh mudah dimengerti oleh pembaca penelitian. Analisis data berupa

informasi hasil olah data,mengelompokkan hasil olah data,meringkas hasil olah

data sehingga membentuk suatu kesimpulan penelitian. Didalam penelitian ini,

peneliti menggunakan Analisis regresi liniear berganda dikarenakan dalam

penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel ndependen (bebas) dan memliki

satu variabel dependen.


34

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda. Teknik analisis regresi linear berganda adalah

sebuah teknik dalam menganalisis data dengan cara kerja mencari hubungan

antara dua atau lebih variabel dependen terhadap satu variabel terikat (Sahir,

2022). Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel

dengan variabel lainnya.

(Sahir, 2022) Berikut rumus regresi linear berganda :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan :

Y = Pengambilan keputuan karir

a = Konstanta

b1,b2 = koefisien regresi

x1 = Self Efficacy

x2 = Perkembangan Teknoli

e = eror

a. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

klasik yang mendasari penggunaan analisis regresi liniear berganda. Pengujian

ini dilakukan untuk menguji kualitas data sehingga data diketahui

keabsahannya dan menghindari terjadinya estimasi biasa. Dalam uji asumsi

klasik ini terdiri dari beberapa bagian, antara lain :

5. Uji Normalitas
35

Ghozali (2018:59) Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui

apakah model dari variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

terdistribusikan secara normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-smirnov test dengan taraf signifikan sebesar 5%. Uji normalitas

memiliki langkah – langkah sebagai berikut Ghozali (2016:30) :

1) Merumuskan formula hipotesis

Ho = data penelitian distribusi normal

Ha = data penelitian tidak berdistribusi normal

2) Menentukan level of significance 5%.

3) Menarik kesimpulan

a) Jika p – value ≥ α maka Ho diterima = data berdistribusi normal.

b) Jika p – value ≤ α maka H0 ditolak yang artinya data berdistribusi

tidak normal.

6. Uji Multikoliniearitas

(Al Ridho, 2021) Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi antara korelasi

variabel bebas. Jika variabel saling berkorelasi maka variabel tersebut

orthonogal. Variabel orthonogal adalah variabel bebas yang nilai korelasi

antar sesama variabel bebas nol. Menurut Imam Ghozali (2013:105) untuk

mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas didalam regresi yaitu dilihat dari

nilai toleransi dan lawannya serta varian inflation factor (VIF). Regresi yang

terbebas dari problem multikoliniearitas nilai tolerance tidak kurang dari


36

sama dengan 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari sama dengan 10 maka data

tersebut dikatakan tidak ada multikoliniearitas.

3. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Jika titik-titik

membentuk pola tertentu maka dapat di indikasikan telah terjadi

heterokedasitas namun sebaliknya jika tidak membentuk pola dan lebih

menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas (Ghozali,2013;139) dalam (Al

Ridho, 2021)

b. Uji Hipotesis

Sugiyono (2012) dalam (Sahir, 2022) mengungkapkan bahwa hipotesis

merupakan dugaan sementara untuk mengetahui kebenaran, maka

diperlukan pengujian terhadap hipotesis yang ada.

1. Uji T (Uji Parsial)

(Sahir, 2022) Uji T (Uji parsial) digunakan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Pada tingkat signifikasi 5% (a=0,05). Penelitian ini diuji menggunakan

SPSS, untuk pengujian hipotesis apakah kebenarannya diterima atau ditolak

maka digunakan uji t dengan rumurs :


37

r √ n−2
t=
√ 1−r 2

Keterangan :

t = t hitung

1 = nilai koefisien regresi

n = jumlah sampel

r2 = kuadrat angka

Metode pengambilan keputusan ditentukan dengan kriteria yaitu :

1) Jika sig t ≤ a(0,05) maka artinya secara parsial variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika sig t ≥ a (0,05) maka artinya secara parsial variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Koefisien Determinisasi

Koefisien Determinasi sering disimbolkan dengan huruf R2 pada

prinsipnya melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bila angka koefisien determinasi dalam model regresi terus menjadi kecil atau

semakin mendekati nol berarti semakin kecil pengaruh semua variabel bebas

terhadap variabel terikat atau nilai R2 semakin mendekati 100% berarti

semakin besar pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat (Sahir,

2022). Rumus koefisien determinasi yaitu:

KP = R2 X 100%

Keterangan :
38

KP = nilai koefisien determinasi

R2 = nilai koefisien korelasi

BAB IV
39

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian


4.1
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan pada angkatan

2020. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari angket Pengaruh Self Efficacy dan

Perkembangan Teknologi terhadap pengambilan keputusan karir pada mahasiswa Fkip Umsu.

Hasil Penelitian yang telah diperoleh peneliti di deskripsikan secara rinci untuk masing-masing variabel.

Pembahasan variabel dilakukan dengan menggunakan Data Frekuensi. Data Frekuensi merupakan jumlah keseluruhan seluruh

item yang terdapat pada setiap angket yang di uji pada Variabel x ( Self Efficacy , Perkembangan Teknologi ) dan Variabel Y

( Pengambilan Keputusan Karir ) .

Presentase Self Efficacy dan Perkembangan Teknologi terhadap Pengambilan Keputusan Karir mahasiswa dapat

dilihat dari hasil penyebaran angket Self Efficacy yang berjumlah 15 item , Perkembangan Teknologi 15 item , dan angket

Pengambilan Keputusan karir 15 item dengan responden 84 mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.
40
41

DAFTAR PUSTAKA

Apriansyah, Hadiwidiantoro, & Misbahudin. (2018). Hubungan Antara Self


Efficacy Dengan Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa MAN
2 Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling FKIP
Universitas Bengkulu, 1(3).
Al Ridho, M. A. (2021). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen Pt. Fastfood Indonesia, Tbk (Studi Kasus Kfc
Cabang Bg Junction Surabaya). Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 10(6), 1–
13.
Andini, E., & Sovitriana, R. (2023). Penerapan Konseling Kelompok dengan
Teknik Direktif untuk Meningkatkan Self-Efficacy pada Penerima Manfaat
(PM) di Panti Sosial Karya Wanita Mulya. Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif,
3(2), 63–71.
Arjanggi, R., & Suprihatin, T. (2023). Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir
pada Siswa Berprestasi Rendah. Journal of Islamic and Contemporary
Psychology (JICOP), 3(1s), 131–143.
https://doi.org/10.25299/jicop.v3i1s.12353
Damri, Engkizar, & Anwar, F. (2017). Damri Dkk 2017 - Hubungan Self-Efficacy
Dan Prokrastinasi. Jurnal Edukasi Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 74–95.
Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam
Metodologi Penelitian : Literature Review General Sampling Techniques in
Research Methodology : Literature Review. 1(2), 85–114.
Fauji, Muhammad Rizki (2021). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan
Pengambilan Keputusan Karir Pada Mahasiswa Psikologi Di Universitas
Islam Riau. Skripsi Universitas Islam Riau.
Ghozali. (2018). Aplikasi Statistik Analisis Multivariate (Edisi 9), Semarang:
Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Ginsberg M. 2018. Neuroprotection for Ischemic Stroke. In: Neuropharmacology.
Isnain, & Nurwidawati. (2018). Hubungan Antara Self Efficacy dengan
Kematangan Karir Pada Siswa Kelas XI di SMKN 1 Surabaya. Character
Jurnal Penelitian Psikologi. Volume 05 Nomor 02.
Hikam, M. A. (2021). Pengaruh self efficacy dan pengembangan karir terhadap
kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen
Kabupaten Malang. 16510098.
Indriani, E. (2021). Analisis Efektivitas Implementasi Pembelajaran Daring
Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Siswa SMA Kelas X Se-Kecamatan
Mranggen Mata Pelajaran PJOK. Journal of Physical Activity and Sports
(JPAS), 2(1), 1–11. https://doi.org/10.53869/jpas.v2i1.34
42

Nurmalasari, Y., & Erdiantoro, R. (2020). Perencanaan Dan Keputusan Karier:


Konsep Krusial Dalam Layanan BK Karier. Quanta, 4(1), 44–51.
https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497
ÖZLEN, M. K., & Arnaut, D. (1975). Career Decisions. JAMA: The Journal of
the American Medical Association, 234(13), 1318.
https://doi.org/10.1001/jama.1975.03260260022004
Prasitiwi, N. L. P., & Mahyuni, G. P. S. (2023). Peran Moderasi Teknologi
Informasi Pada Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Desa Baktiseraga. Widya Amerta Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi, 10(2),
127–139.
Rachmawati, S., Rahmat Hidayat, D., & Badrujaman, A. (2020). Self – Efficacy
Remaja Pecandu Narkoba Di Rumah Sehat Orbit Margorejo Indah Utara
Surabaya. Jurnal Keperawatan, 8(2), 50–58.
https://doi.org/10.47560/kep.v8i2.211
Sahir, S. (2022). Buku ini di tulis oleh Dosen Universitas Medan Area Hak Cipta
di Lindungi oleh Undang-Undang Telah di Deposit ke Repository UMA pada
tanggal 27 Januari 2022.
Siregar, N., Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep Kampus Merdeka
Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education,
1(1), 141–157.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Savickas, M.L, & Porfeli,E, J. (2013), Career Adapt-Abilities Scale: Construction,
Reliability, and measurement equivalence across countries. Journal of
vocational behavior, 80(3), 661-673.
Riskia, & Kusuma, D. (20Al Ridho, M. A. (2021). Pengaruh Kualitas Layanan,
Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pt. Fastfood
Indonesia, Tbk (Studi Kasus Kfc Cabang Bg Junction Surabaya). Jurnal Ilmu
Dan Riset Manajemen, 10(6), 1–13.
Andini, E., & Sovitriana, R. (2023). Penerapan Konseling Kelompok dengan
Teknik Direktif untuk Meningkatkan Self-Efficacy pada Penerima Manfaat
(PM) di Panti Sosial Karya Wanita Mulya. Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif,
3(2), 63–71.
Arjanggi, R., & Suprihatin, T. (2023). Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir
pada Siswa Berprestasi Rendah. Journal of Islamic and Contemporary
Psychology (JICOP), 3(1s), 131–143.
https://doi.org/10.25299/jicop.v3i1s.12353
Damri, Engkizar, & Anwar, F. (2017). Damri Dkk 2017 - Hubungan Self-Efficacy
Dan Prokrastinasi. Jurnal Edukasi Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 74–95.
Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam
43

Metodologi Penelitian : Literature Review General Sampling Techniques in


Research Methodology : Literature Review. 1(2), 85–114.
Hikam, M. A. (2021). Pengaruh self efficacy dan pengembangan karir terhadap
kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen
Kabupaten Malang. 16510098.
Indriani, E. (2021). Analisis Efektivitas Implementasi Pembelajaran Daring
Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Siswa SMA Kelas X Se-Kecamatan
Mranggen Mata Pelajaran PJOK. Journal of Physical Activity and Sports
(JPAS), 2(1), 1–11. https://doi.org/10.53869/jpas.v2i1.34
Nurmalasari, Y., & Erdiantoro, R. (2020). Perencanaan Dan Keputusan Karier:
Konsep Krusial Dalam Layanan BK Karier. Quanta, 4(1), 44–51.
https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497
ÖZLEN, M. K., & Arnaut, D. (1975). Career Decisions. JAMA: The Journal of
the American Medical Association, 234(13), 1318.
https://doi.org/10.1001/jama.1975.03260260022004
Prasitiwi, N. L. P., & Mahyuni, G. P. S. (2023). Peran Moderasi Teknologi
Informasi Pada Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Desa Baktiseraga. Widya Amerta Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi, 10(2),
127–139.
Rachmawati, S., Rahmat Hidayat, D., & Badrujaman, A. (2020). Self – Efficacy
Remaja Pecandu Narkoba Di Rumah Sehat Orbit Margorejo Indah Utara
Surabaya. Jurnal Keperawatan, 8(2), 50–58.
https://doi.org/10.47560/kep.v8i2.211
Sahir, S. (2022). Buku ini di tulis oleh Dosen Universitas Medan Area Hak Cipta
di Lindungi oleh Undang-Undang Telah di Deposit ke Repository UMA pada
tanggal 27 Januari 2022.
Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy Pada Mahasiswa
Fakultas Ilmu Pedidikan Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Psikologi
Pendidikan. Volume 04 Nomor 1. 4-5.

Anda mungkin juga menyukai